proposal tugas akhir sekolah terpadu
TRANSCRIPT
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses
pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek
dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang
diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak
dibidang pendidikan berlomba-lomba untuk mengadakan perbaikan kurikulum maupun
metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi untuk mempersiapkan
generasi di era globalisasi dan informasi sekarang ini.
Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu
pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah
Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan
satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada
dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,
dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan
terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Ditambah
dengan penambahan standarisasi kurikulum dan fasilitas pendidikan yang bertaraf
internasional membuat kualitas yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih bermutu
dibandingkan sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,
agar dimiliki daya saing yang memadai dalam menghadapi tantangan global.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 1
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki
potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,
Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668
sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun
dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti
Paramount School , International Harapan School, dan Singapore International School.
Rencana pengembangan sarana pendidikan di Palembang dilakukan terutama di wilayah
pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan
skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti oleh profesional dan jumlah
guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan
disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk
fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu
yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar
dan menengah yang pelayanannya berskala kota didistribusikan dibagian wilayah
kota/kecamatan, kelurahan hingga lingkungan, khusus untuk fasilitas pendidikan menengah
lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan
tinggi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan. Terkait dengan rencana pengembangan
Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,
dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya
sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus
baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni
maupun sekolah yang menggabungkan antara kemampuan intelektualitas dengan olahraga
atau seni.
Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak
sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 2
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas
yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang
profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang
dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),
sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan
olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar
disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan
lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,
masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut
diharapkan dapat menampung kebutuhan masyarakat modern, terutama mereka yang
mempunyai visi-misi serta kepedulian terhadap pendidikan anak yang profesional,
betangggung jawab dan berdaya saing yang sehat.
Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini
adalah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan ditambahkan dengan kurikulum
yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf
Internasional penulis menggunakan kurikulum pendidikan yang diterapkan di Inggris, hal ini
dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki
inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,
namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut
ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang
menggunakan sistem moving class membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat
bosan dengan suasana kelas, dan masih banyak yang lainnya.
Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf
Internasional adalah pendekatan yang bersifat membangun dan menunjang dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya, seperti : pembedaan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 3
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan
SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem moving class membuat desain
per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar
maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di
lakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di
Palembang dalam suatu bangunan.
2. Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi
tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan
pengendalian kebisingan, agar para pelajar dapat bereksperimen dalam berkarya
dan menciptakan ruang yang imajinatif, sehingga dapat membangkitkan
kreativitas, bakat serta dapat mengembangkan potensinya dengan lebih profesional
dan strategis.
3. Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun
dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
nantinya
I.3 Tujuan
Mewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu
bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan
arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan
dalam belajar mengajar di dalam sekolah.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 4
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
I.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu
arsitektur, antara lain :
a. Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang
berhubungan dengan aktivitas kegiatan Sekolah Terpadu
b. Aspek Arsitektural yaitu konsep perencanaan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional dengan menerapkan desain yang mampu membangun dan
menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
nantinya
I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai menjadi 5 BAB. Uraian
bab tersebut antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
ruang lingkup pembahasan yang berkaitan dengan judul penulisan laporan
yaitu Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional di Palembang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan uraian materi serta data-data yang berkaitan dengan judul
laporan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu bertarafkan
Internasional di Palembang yang diperoleh dari studi literatur dan
observasi lapangan.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 5
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
BAB III METODOLOGI PENULISAN
Berisikan uraian tentang metodologi penulisan yang digunakan, antara
lain berisi teknik pengumpulan data, baik primer maupun sekunder
sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi
nanti.
BAB IV PENUTUP
Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 6
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Metode Pengumpulan DataData primerPengamatan langsung di lapangan dan survey lokasi yang akan dibangun Data sekunderMeliputi standar perancangan, dan data-data lain yang diperlukan yang didapat dari buku referensi, wawancara, dan jurnal internet.
Latar BelakangKurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di IndonesiaNegara Indonesia diharapkan bisa bersaing dengan negara-negara lain
Kurang tersedianya sekolah bertaraf internasional
TujuanMewujudkan perencanaan dan perancangan sebuah gedung Sekolah Terpadu bertarafkan Internasional dengan menggunakan konsep arsitektur postmodern dan arsitektur vernakular sehingga nantinya diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan dalam belajar mengajar di dalam sekolah.
Analisa dan Pembahasan Analisa fungsional, kontekstual, arsitektur, struktur, utilitas, pola organisasi ruang, serta analisa konsep perancangan bangunan yang digunakan pada desain.
PermasalahanBagaimana menampung semua aktivitas dan kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam satu kawasan.Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu di Palembang yang memenuhi tingkat kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas, kemudahan sirkulasi, dan pengendalian kebisingan.Bagaimana menerapkan pendekatan gaya arsitektural yang mampu membangun dan menunjang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah nantinya
Konsep Perencanaan & PerancanganPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertarafkan Internasional di Palembang
I.6 Kerangka Berfikir
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 7
Diagram 1.1 Kerangka BerfikirSumber : Data Pribadi
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Sekolah Terpadu
II.1.1 Pengertian Sekolah Terpadu
Sekolah Terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada
dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,
pembelajaran, guru, sarana dan sarana, managemen, dan evaluasi, sehingga
menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah
sekolah tersebut minimal memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada
tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, penilaian dan
telah menyelenggarakan serta menghasilkan lulusan dengan ciri
keinternasionalan. Di samping itu, Sekolah Terpadu diharapkan mampu
mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung
ketercapaian standar internasional dari berbagai aspek tersebut.
II.1.2 Konsep dan Model Sekolah Terpadu
Sekolah terpadu mengedepankan prinsip seamless education yaitu
pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu. Building image menjadi
satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti
guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan
milik bersama (resources sharing). Ada beberapa keunggulan dari sekolah
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 8
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
terpadu diantaranya, (1) adanya keterpaduan dan proses yang berkesinambungan
antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2) sarana-
prasarana yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, sehingga
penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling
memperkuat dan mensinkronkan isi dan model pembelajaran, sehingga
prosesnya menjadi berkelanjutan atau tidak terputus pada jenjang yang
berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai
jenjang berikutnya di satu sekolah yang sama tanpa khawatir memerlukan proses
adaptasi lagi, sehingga gairah bersekolah dan kompetensi yang dikembangkan
menjadi berkelanjutan. Untuk membangun sekolah terpadu yang berbasis
keunggulan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar perlu dibangun
secara terpadu, stimulatif, fasilitatif dan motivatif.
II.1.3 Kurikulum Sekolah Terpadu
II.1.3.1 Kerangka Dasar Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 9
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :
NoKelompok Mata
PelajaranCakupan
1Agama dan Akhlak
Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 10
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4 Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup
sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual
bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 11
Tabel 2.1 Kelompok Mata PelajaranSumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan
kurikulum.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 12
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangatdan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti danmemanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 13
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 14
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 15
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
II.1.3.2 Struktur Kurikulum Pendidikan Umum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
1. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 16
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
38 minggu.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 17
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada tabel berikut
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
I II III IV, V, dan VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. BahasaIndonesia 5
4. Matematika 5
5.Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan4
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 32
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 18
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SDSumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 19
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel berikut
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6.Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 32
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
3. Struktur Kurikulum SMA/MA
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 20
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMPSumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan
Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok,
yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta
didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas
empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu
Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus
untuk MA.
a. Kurikulum SMA/MA Kelas X
1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 21
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimanatertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada tabel berikut
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
Sems. 1 Sems. 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 1 1
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 22
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 2 2
12. Seni Budaya 2 2
13. Sosiologi 2 2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16. Keterampilan / Bahasa Asing 2 2
B. Muatan Lokal 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 38 38
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
b. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII
1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA dan Program IPS
yang terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 23
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA Kelas XSumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Sems. 1 Sems. 2 Sems. 1 Sems. 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 24
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
5. Matematika 4 4 4 4
6. Fisika 4 4 4 4
7. Kimia 4 4 4 4
8. Biologi 4 4 4 4
9. Sejarah 1 1 1 1
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi2 2 2 2
13. Keterampilan / Bahasa Asing 2
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 39
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Sems. 1 Sems. 2 Sems. 1 Sems. 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 25
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program IPASumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 4 4 4 4
7. Geografi 4 4 4 4
8. Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi 3 3 3 3
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi2 2 2 2
13. Keterampilan / Bahasa Asing 2
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 39
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
II.2 Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
II.2.1 Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional
Sekolah bertaraf internasional (SBI) adalah sekolah nasional yang menyiapkan
peserta didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf
internasional sehingga lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
Dengan pengertian ini, SBI dapat dirumuskan sebagai berikut :
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 26
SBI = SNP + X
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program IPSSumber : http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku
%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Di mana SNP adalah standar nasional pendidikan (SNP) yang meliputi :
kompetensi llulusan, isi proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, dana, pengelolaan, dan penilaian; dan X merupakan penguatan, pengayaan,
pengembangan, perluasan, pendalaman melalui adapsi atau adopsi terhadap standar
pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang diyakini telah memiliki reputasi
mutu yang diakui secara internasional.
Lulusan SBI diharapkan, selain menguasai SNP di Indonesia, juga menguasai
kemampuan-kemampuan kunci global agar setara dengan rekannya dari negara-negara
maju. Untuk itu pengakraban peserta didik terhadap nilai-nilai progresif yang
diunggulkan dalam era global perlu digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
SBI. Nilai-nilai progresif tersebut akan dapat mempersempit kesenjangan antara
Indonesia dengan negara-negara maju, khususnya dalam bidang ekonomi dan
teknologi. Perkembangan ekonomi dan teknologi sangat tergantung pada penguasaan
disiplin ilmu keras ( hard science ) dan disiplin ilmu lunak ( soft science ). Disiplin ilmu
keras ( hard science ) meliputi matematika, fisika,kimia, biologi, astronomi, dan
terapannya yaitu teknologi komunikasi, transportasi, manufaktur, konstruksi, bio
energi, dan bahan. Disiplin ilmu lunak ( soft science )meliputi sosiologi, ekonomi,
bahasa asing ( Inggris utamanya), dan etika global.
II.2.2 Landasan Hukum Sekolah Bertaraf Internasional
1. UU Sisdiknas Pasal 50 Ayat 3
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 27
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
2. Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan Nasional dalam Rencana Strategis
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.
a) Pemerataan dan Perluasan Akses
b) Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing. Salah satunya pembangunan
sekolah bertaraf internasional untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Dalam hal ini, pemerintah perlu mengembangan SBI pada tingkat
kabupaten/kota melalui kerja sama yang konsisten antara Pemerintah
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan untuk
mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional
sebanyak 112 unit di seluruh Indonesia.
c) Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik.
II.2.3 Konsep Sekolah Bertaraf Internasional
1. Filosofi Eksistensialisme dan Esensialisme
Penyelenggaraan SBI didasari filosofi eksistensialisme dan esensialisme
(fungsionalisme). Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan
harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal
mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang
bermartabat, pro-perubahan, kreatif, inovatif, dan eksperimentif), menum-
buhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa dalam proses belajar
mengajar, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk
mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi
(kompetensi) intelektual (IQ), emosional (EQ), dan Spiritual (SQ).
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 28
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan
relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun
kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun
internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan
sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
Dalam mengaktualkan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan, yaitu:
learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be
merupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses
belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai penilainya.
2. SNP + X (OECD)
Rumusan SNP + X (OECD) maksudnya adalah SNP singkatan dari
Standar Nasional Pendidikan plus X. Sedangkan OECD singkatan dari
Organization for Economic Co-operation and Development atau sebuah
organisasi kerjasama antar negara dalam bidang ekonomi dan pengembangan.
Anggota organisasi ini biasanya memiliki keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan yang telah diakui standarnya secara internasional. Yang termasuk
anggota OECD ialah: Australia, Austria, Belgium, Canada, Czech Republic,
Denmark, Finland, France, Germany, Greece, Hungary, Iceland, Ireland, Italy,
Japan, Korea, Luxembourg, Mexico, Netherlands, New Zealand, Norway,
Poland, Portugal, Slovak Republic, Spain, Sweden, Switzerland, Turkey, United
Kingdom, United States dan Negara maju lainnya seperti Chile, Estonia, Israel,
Russia, Slovenia, Singapore, dan Hongkong.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 29
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Sebagaimana dalam “Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah
Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun
2007”, bahwa sekolah/madarasah internasional adalah yang sudah memenuhi
seluruh Standar Nasioanl Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan mengacu
pada standar pendidikan salah satu Negara anggota Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) dan /atau Negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki
daya saing di forum Internasional.
Jadi, SNP+X di atas artinya bahwa dalam penyelenggaraan SBI,
sekolah/madrasah harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan (Indonesia)
dan ditambah dengan indikator X, maksudnya ditambah atau diperkaya/di-
kembangkan/diperluas/diperdalam dengan standar anggota OECD di atas atau
dengan pusat-pusat pelatihan, industri, lembaga-lembaga tes/sertifikasi inter-
nasional, seperti Cambridge, IB, TOEFL/TOEIC, ISO, pusat-pusat studi dan
organisasi-organisasi multilateral seperti UNESCO, UNICEF, SEAMEO, dan
sebagainya.
Ada dua cara yang dapat dilakukan sekolah/madrasah untuk memenuhi
karakteristik (konsep) Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), yaitu sekolah yang
telah melaksanakan dan memenuhi delapan unsur SNP sebagai indikator kinerja
minimal ditambah dengan (X) sebagai indikator kinerja kunci tambahan. Dua
cara itu adalah: (1) adaptasi, yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah
ada dalam SNP dengan mengacu (setara/sama) dengan standar pendidikan salah
satu anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan
tertentu dalam bidang pendidikan, diyakini telah memiliki reputasi mutu yang
diakui secara internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 30
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
internasional; dan (2) adopsi, yaitu penambahan atau pengayaan/ pendalaman/
penguatan/ perluasan dari unsur-unsur tertentu yang belum ada diantara delapan
unsure SNP dengan tetap mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota
OECD/negara maju lainnya.
II.2.3 Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional
1. Sekolah Dasar Bertaraf Internasional
1) Sekolah Dasar yang telah memenuhi 8 standar nasional pendidikan
2) Telah menerapkan kurikulum nasional diperkaya dengan kurikulum
bertaraf internasional
3) Pembelajaran dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing
(bilingual)
4) Melakukan kerja sama (sister school) dengan Negara OECD atau negara
maju lainnya.
2. Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
1) Kurikulum bertaraf internasional (kurikulum SNP yang diperkaya dari
negara maju)
2) Proses pembelajaran: berbasis TIK, menggunakan berbagai model
pembelajaran (CTL, PAKEM, CBSA, dll), menggunakan bahasa asing
(inggris secara bertahap);
3) Kelulusan: memperoleh prestasi kejuaraan internasional/nasional, baik
akademik maupun non akademik;
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 31
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
4) Pendidik dan tenaga kependidikan: Kepala Sekolah minimal S2, 20%
guru S2, kemampuan bahasa Inggris memenuhi syarat (TOEFL minimal
450), sesuai bidang studinya;
5) Sarpras: SNP yang diperkaya dengan standar sarpras negara maju, yaitu
memiliki: perpustakaan, laboratorium (IPA, IPS, Matematika,
TIK/Komputer, Bahasa, Pendidikan Teknologi Dasar), ruang kelas, dan
sarpras pokok lainnya
6) Manajemen: berbasis TIK (cyber school), telah bersertifikasi ISO
9001:2008 dan 14000, memiliki sister school, melaksanakan MBS,
mampu kerjasama dengan stakeholder lain;
7) Pembiayaan: sesuai Permendiknas No 69 th 2009 tentang Standar
Pembiayaan yang diperluas sesuai dengan tuntutan kurikulum SBI;
8) Penilaian: menggunakan model-model penilaian sesuai tuntutan
kurikulum SBI dan sertifikasi internasional bagi lulusan.
3. Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional
1) Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan, yang diwujudkan dengan
adanya:
a. Dokumen kriteria input siswa (misal: rapot, tes seleksi dsb)
minimal 7,5;
b. Dokumen SK Kepala Sekolah tentang nilai KKM minimal 7,5
untuk seluruh mata pelajaran;
c. Dokumen nilai rata-rata UN lulusan minimal 7,5;
d. Dokumen meraih kejuaraan nasional, regional, dan internasional
pada bidang; Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer,
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 32
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Astronomi, Kebumian, Ekonomi, Debat Bahasa Inggris, Olimpiade
Penelitian Siswa, Olimpiade Olah raga Siswa Nasional (O2SN),
Festival dan Lomba Seni Nasinal (FLS2N), selama mengikuti
program Rintisan SMA Bertaraf Internasional.
2) Pemenuhan Standar Isi, yaitu dengan menunjukkan dokumen adopsi,
adaptasi materi pelajaran berstandar internasional
3) Pemenuhan Standar Proses, dengan menunjukkan adanya :
a. Dokumen proses pembelajaran berbasis TIK dan siswa
menggunakan fasilitas pembelajaran berbasis TIK sebagai sumber
belajar;
b. Dokumen penyelenggaraan pembinaan kesiswaan untuk meraih
prestasi bertaraf internasional;
4) Pemenuhan Standar Pendidik yaitu dengan menunjukkan:
a. Foto copy ijazah guru yang berpendidikan S2/S3 minimal 30 %;
b. Data kesesuaian mengajar antara ijazah S2 atau S3 bagi pendidik
dengan mata pelajaran yang diampu.
c. Foto copy sertifikat skor TOEFL ≥ 7,5 (computer based) bagi
pendidik
5) Pemenuhan Standar Tenaga Kependidikan yaitu dengan menunjukkan :
a. Foto copy ijazah Kepala Sekolah berpendidikan minimal S2 dari
perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi atau dari
perguruan tinggi negara lain yang diakui setara S2 di Indonesia
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 33
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
b. Kepala Sekolah mampu berbahasa Inggris, dan/atau bahasa asing
lainnya secara aktif;
c. Foto copy sertifikat skor TOEFL ≥ 7,5 (computer based) bagi
Kepala Sekolah;
d. Data Kepala Sekolah mengirimkan guru dalam kolaborasi
internasional secara mandiri;
e. Dokumen penghargaan atas prestasi yang diraih Kepala Sekolah
atau tenaga kependidikan pada tingkat nasional atau internasional;
f. Dokumen Kepala Sekolah menunjukkan data bahwa dirinya
melakukan jejaring internasional.
6) Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana yang diwujudkan dengan
adanya:
a. Data jumlah ruang kelas yang dilengkapi dengan jaringan dan
perangkat TIK;
b. Data keadaan ruang perpustakaan digital (dilengkapi jaringan
internet) yang berfungsi sebagai sumber belajar;
c. Data keadaan ruang dan fasilitas untuk sumber belajar guru
(TRRC) yang mendukung pengembangan profesionalisme guru;
d. Data keadaan lab kimia, fisika, dan biologi yang berfungsi sebagai
sarana belajar siswa;
e. Data keadaan lab bahasa, dan lab komputer yang berfungsi sebagai
sarana belajar siswa.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 34
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
7) Pemenuhan Standar Pengelolaan yang diwujudkan dengan
memperlihatkan:
a. Dokumen RKJM, RKT, dan RKAS sebagai penjabaran dari visi
dan misi sekolah;
b. Bukti fisik penerapan PAS;
c. Foto copy sertifikasi ISO 9001;
d. Lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang, aman,
sehat, dan bebas asap rokok;
e. Dokumen guru mata pelajaran melaksanakan lesson studi atau
Penelitian Tindakan Kelas (PTK);
f. Dokumen sekolah melaksanakan seleksi penerimaan siswa baru
sesuai persyaratan standar nasional;
g. Dokumen kegiatan sekolah yang menggunakan bahasa Inggris
seperti majalah dinding, web sekolah, diskusi siswa, seminar, dsb;
h. Dokumen sekolah melaksanakan kegiatan pertukaran
siswa/berkolaborasi dalam pengembangan jejaring internasional;
i. Dokumen/bukti sekolah mendayagunakan TIK dalam aktivitas
kesiswaan berkolaborasi dalam pengembangan jejaring
internasional seperti e-mail, dan dokumen elektronik lainnya.
8) Pemenuhan Standar Pembiayaan yang diwujudkan dengan adanya:
a. Dokumen Dokumen pengumuman pengalokasian anggaran dana
block grant pada papan pengumuman di sekolah;
b. Dokumen penerimaan pembiayaan pemerintah provinsi;
c. Dokumen penerimaan pembiayaan pemerintah kabupaten/kota;
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 35
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
d. Dokumen penerimaan pembiayaan masyarakat atau sumber
lainnya;
e. Dokumen laporan penggunaan alokasi anggaran sesuai dengan
rencana;
f. Laporan pertanggung jawaban keuangan dalam musyawarah
pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah;Dokumen
kegiatan sekolah yang menggunakan bahasa Inggris seperti
majalah dinding, web sekolah, diskusi siswa, seminar, dsb;
g. Dokumen alokasi minimum 20% dari seluruh dana block grant
untuk bea siswa bagi siswa memiliki potensi akademik tinggi
tetapi kurang mampu secara ekonomi, seperti bukti penerima
beasiswa.
II.2.4 Sarana dan Prasarana Sekolah Bertaraf Internasional
Sarana dan Prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan
cara kerja otak dan standar internasional, terdiri dari ruangan beserta kelengkapannya,
yaitu:
1) Ruang Belajar yang kondusif meliputi luas , pencahayaan, temperatur, tingkat
kebisingan.
2) Tempat bermain
3) Laboratorium
4) Perpustakaan
5) Fasilitas olah raga
6) Fasilitas kesenian
7) Ruang Guru
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 36
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
8) Ruang konseling
9) Ruang pertemuan siswa
10) Ruang serbaguna
11) Kantin
12) Klinik
13) Ruang ibadah
14) Ruang kepala sekolah dan administrasi
15) Fasilitas internet di setiap ruang kelas dan WiFi di seluruh sekolah untuk
memudahkan akses internet. Setiap siswa tingkatan SMA /SMK menggunakan
laptop secara individu dalam mengerjakan tugas sekolah.
16) Ruang terapi untuk special needs
17) Toilet
18) Ruang khusus lainnya sesuai dengan kebutuhan
II.2.5 Kurikulum Yang Digunakan Pada Sekolah Bertaraf Internasional
(Kurikulum Inggris)
Pendidikan di Inggris diawasi oleh Departemen Pendidikan dan Departemen
untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan. Pemerintah setempat (LA) mengambil
tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan untuk sekolah pendidikan dan negara
publik di tingkat regional. Sistem pendidikan dibagi menjadi pendidikan usia dini (usia
3-4), pendidikan dasar (usia 4-11), pendidikan menengah (usia 11-18) dan pendidikan
tinggi (usia 18 +).
Tahun Ajaran
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 37
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Tabel di bawah menjelaskan pola-pola yang paling umum untuk sektor sekolah
negara di Inggris. Dalam kebanyakan kasus kemajuan dari satu tahun kelompok lain
adalah murni didasarkan pada usia, meskipun mungkin dalam beberapa keadaan bagi
siswa untuk mengulangi atau melewatkan satu tahun. Pengulangan mungkin karena
kurangnya kehadiran, misalnya dari penyakit yang panjang, dan terutama dalam tahun
yang memerlukan tes standar. Secara signifikan lebih maju daripada teman-teman
sekelas mereka mungkin diteruskan satu tahun lebih.
Ages on 31
Agust
(before
school year)
YearCuriculum
StageSchools
3 Nursery Foundation
Stage
Nursery school
4 Reception
Infant School
Primary
School
Firts School
5 Year 1Key Stage 1
6 Year 2
7 Year 3
Key Stage 2 Junior School8 Year 4
9 Year 5
Middle
School
10 Year 6
11 Year 7
Key Stage 3
Senior School
Secondary
School with
sixth form
12 Year 8
13 Year 9 Upper
School or
High School
14 Year 10 Key Stage
4/GCSE15 Year 11
16 Year 12
(lowwer
Sixth Form
A / Level,
College/Sixth
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 38
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
sixth) international
baccalaureate,
cambridge pre
U, etc
Form17
Year 13
(upper sixth)
Dalam sebagian besar kasus, kemajuan siswa dari sekolah dasar ke tingkat
menengah yaitu pada usia 11tahun, di beberapa daerah dibagi menjadi salah satu atau
dua tingkat dasar dan menengah. Beberapa daerah memiliki tiga tingkat sistem
pendidikan dengan tingkat menengah yaitu dari umur 9 sampai 13 tahun.
Pendidikan yang didanai negara yaitu dari usia 3 tahun, penuh atau paruh waktu,
meskipun hal ini tidak wajib. Jika sekolah terdaftar pada negara, absensi kehadiran
menjadi sangat penting ketika anak berusia 5 tahun. Anak-anak dapat terdaftar dalam
penerimaan tahun September tahun sekolah itu, jadi mulai sekolah pada usia 4 atau 4,5
tahun. Kecuali siswa memilih untuk tetap berada dalam sistem pendidikan, sekolah
wajib berakhir pada hari Jumat terakhir bulan Juni selama tahun akademik di mana
siswa mencapai usia 16 tahun.
Kurikulum
Semua sekolah di Inggris diharuskan untuk mengikuti Kurikulum Nasional yang
wajib diambil oleh siswa berusia 5-16 tahun yang terdiri dari dua belas mata pelajaran,
yaitu bahasa Inggris, matematika, science. Berbagai mata pelajaran lain yang wajib
diambil dari ketentuan sekolah yaitu :
1. Seni dan desain (art and design)
2. Kewarganegaraan (citizenship)
3. Desain dan teknologi (design and technology)
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 39
Tabel 2.7 School YearsSumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_England#Curriculum
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
4. Geografi (geography)
5. Sejarah (history)
6. Informasi dan komunikasi teknologi (Information and communication
technology)
7. Bahasa asing (Modern foreign leanguages)
8. Musik (Music)
10. Pendidikan jasmani (Phisycal education)
Selain itu, mata pelajaran lain dengan program non-reguler studi dalam
kurikulum nasional juga diajarkan, termasuk pendidikan agama, Pendidikan seks,
pendidikan Karir dan Pekerjaan yang berhubungan dengan pembelajaran. Pendidikan
agama di sekolah untuk individu dengan izin dari orang tua murid tersebut. Demikian
pula, orang tua dari anak-anak di sekolah dapat memilih untuk anak mereka keluar dari
beberapa atau semua pelajaran pendidikan seks.
II.3 Tinjauan Umum Kawasan
II.3.1 Profil Kota Palembang
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan
kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi
ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan
Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga
membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti
Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang
menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16
Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia
Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 40
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
II.3.1.1 Kondisi Geografis
Kota Palembang merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Secara
geografis wilayah Kota Palembang berada antara 2º 52’ - 3º 5’ LS dan 104º 37’-
104º52” BT dengan luas wilayah 400,61 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Banyuasin
Batas Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir
Batas Timur : Kabupaten Banyuasin
Batas Barat : Kabupaten Banyuasin
II.3.1.2 Luas Wilayah
Kota Palembang terdiri dari 14 kecamatan seluas 400,61 km2 Kecamatan
dengan luas wilayah terbesar yaitu kecamatan Sukarami (98,56 km2), sedangkan
kecamatan dengan luas terkecil yaitu kecamatan 6,5 km2.
II.3.2 Lokasi Terpilih (Plaju)
II.3.2.1 Tinjauan Lokasi
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 41
Tabel 2.2 Tabel Pembagian Luas WilayahSumber : Badan Pusat Statistik, 2011
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Rencana pengembangan sarana pendidikan dilakukan terutama di wilayah
pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya
dengan skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas
pendidikan disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang
pendidikannya. Untuk fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional
ditempatkan pada kawasan tertentu yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas
regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang pelayanannya
berskala kota didistribusikan dibagian wilayah kota/kecamatan hingga lingkungan,
khusus untuk fasilitas pendidikan menengah lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat
bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan tinggi pengembangan
disesuaikan dengan kebutuhan. Rencana kebutuhan fasilitas pendidikan di Wilayah
Pengembangan (WP) Palembang Tahun 2004-2014, dibagi kedalam tiga hirarki
tingkat pelayanan yaitu pusat primer, pusat sekunder dan pusat tersier. Dimana
Kawasan Jaka Baring merupakan pusat sekunder pelayanan fasilitas pendidikan di
Kota Palembang. Kawasan di wilayah Jaka Baring berkembang fasilitas pendidikan
yang berada di jalan Jend. A. Yani (kelurahan 9 Ulu ).
II.3.2.2 Lokasi STBI Di Jakabaring
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 42
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Lokasi Perencanaan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional nantinya
direncanakan di Jln. A. Yani.
II.3.2.1 Tinjauan Peraturan Tapak
Rencana Intensitas Bangunan
Penetapan besarnya KDB dan KLB RDTRK Wilayah Pengembangan Jaka Baring
dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Rencana kepadatan penduduk dan rencana kepadatan bangunan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dalam Kebijakan Tata Ruang Kota dan Kawasan
seperti RTRW, RDTRK yang telah ada.
2. Nilai lahan, semakin tinggi nilai lahan semakin tinggi intensitas penggunaan
ruang yang diinginkan. Sehubungan dengan harga atau sewa lahan yang relatif
tinggi disana, nilai lahan ini berbeda antara berbagai lokasi dalam kota.
3. Faktor keamanan, yaitu dengan melihat karakteristik fisik lingkungan termasuk
konstruksi teknis dan sebagainya, maka KDB dan KLB ditetapkan untuk
menjaga keamanan dari penghuni dari kegiatan yang berlangsung dalam
bangunan yang bersangkutan.
4. Faktor estetika dan kenyamanan lingkungan KDB dan KLB ini banyak
mempengaruhi kerapatan bangunan, tinggi bangunan dan lain-lain yang pada
gilirannya menetukan juga garis langit bangunan/ skyline, banyak penyinaran
matahari, sirkulasi udara/angin antara bangunan, dan lain-lain.
II.4 Contoh Sekolah Bertaraf Internasional
II.4.1 Surabaya International School (SIS)
II.4.1 Latar Belakang
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 43
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
II.4.2 Jenjang Pendidikan
II.4.2 Fasilitas Pendidikan
II.4.3 Kurikulum dan Mata Pelajaran
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
III.1 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam laporan ini menggunakan metode analisa deskriptif,
yaitu metode yang mengadakan pengumpulan data-data baik primer maupun sekunder yang
kemudian dianalisa sehingga memperoleh dasar-dasar program perencanaan dan perancangan
III.1.1 Data yang dikumpulkan
Adapun data yang dibutuhkan untuk penulisan laporan ini meliputi data primer
dan data sekunder sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini :
a. Data Primer
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 44
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
- Terdiri dari data tentang eksisting tapak/batasan tapak, dan karakteristik
sekitar tapak.
Untuk perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional rencananya
nanti akan didirikan di daerah Plaju di Jln. A. Yani .
- Data tentang kegiatan di Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Kegiatan di STBI
a. Kegiatan belajar mengajar
b. Kegiatan administrasi
c. Kegiatan organisasi pelajar
d. Kegiatan ekstra kurikuler
- Data pelaku di Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Adapun kelompok pelakunya yaitu :
a. Kelompok administrasi sekolah
b. Kelompok pengajar
c. Kelompok pelajar
b. Data Sekunder
- Terdiri dari standar kebutuhan ruang / fasilitas
- Data standar RTRWK
- Studi terhadap bangunan yang telah ada
III.1.2 Metode Pengumpulan Data
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 45
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Metode pengumpulan data merupakan cara memperoleh data primer dan data
sekunder. Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan :
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan panduan terhadap laporan melalui data-data dari
instansi-instansi tertentu maupun melalui buku-buku umum, jurnal, serta
sumber dari internet.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan
penulisan laporan ini
3. Studi Banding
Studi banding dilakukan dengan menganalisa bangunan yang memiliki fungsi
sejenis baik melalui observasi langsung maupun melalui buku dan internet.
III.2 Analisa Data
Setelah data-data yang diperlukan sudah didapat dengan metode tertentu, data tersebut
lalu dianalisa sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan.
1. Analisa tapak dan lingkungan
Analisa dilakukan terhadap tapak dan kawasan yang akan dijadikan tempat
perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Dalam menganalisa tapak
diterapkan beberapa kriteria yaitu :
Kemudahan Aksesibilitas mengingat objek perancangan adalah fasilitas
pendidikan
Sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRWK
Suasana tapak dan kawasan yang mendukung dengan suasana pendidikan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 46
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Sesuai dengan kriteria di atas, tapak terpilih kemudian dianalisa sehingga
ditemukan potensi dan kekurangan tapak yang akan menjadi bahan pertimbangan
dalam proses perancangan.
2. Analisa aspek manusia
Analisa terhadap manusia sebagai pengguna objek perancangan dilakukan pada hal-
hal berikut :
Jenis dan jumlah pelaku
Aktivitas pelaku dan karakter pelaku
Pengelompokkan aktivitas
Kebutuhan ruang
3. Analisa aspek bangunan dan teknologi
Analisa ini dilakukan pada aspek arsitetur dan struktur. Segi arsitektur yang dianalisa
meliputi :
Besaran ruang
Perhitungan parkir
Penataan ruang dan pola perletakan masa bangunan
Sirkulasi bangunan
Penampilan dan citra bangunan
Gubahan massa
Adapun segi stuktur yang dianalisa meliputi :
Struktur yang digunakan pada bangunan mulai dari pondasi, badan bangunan serta
atap bangunan
Modul ruang yang digunakan dengan pertimbangan struktur maupun arsitektur
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 47
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Bahan bangunan yang digunakan
Utilitas dan kelengkapan bangunan
III.3 Dasar – Dasar Perancangan
Dasar perancangan yang dapat dijadikan salah satu acuan dalam merancang Sekolah
Terpadu bertaraf Internasional ini adalah metode Geoffrey Broadbent dalam buku “Desain in
Architechture” yang didasari pada tiga aspek utama yang saling berkaitan, yaitu :
1) Aspek Manusia
Aspek yang membahas segi – segi yang berkaitan dengan kegiatan visual yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan proyek serta luasan yang dibutuhkan dan hubungan
antar ruang yang menghasilkan organisasi ruang dan sirkulasi yang baik dan karakter
pemakai bangunan dan macam kegiatan yang dilakukan.
Dasar perancangan pada aspek manusia pada Sekolah Terpadu ini adalah :
a. Sekolah Terpadu dapat mewadahi aktivitas pendidikan di dalamnya sehingga dapat
diketahui kapasitas kegiatan pemakai bangunan dan luasan ruang yang dibutuhkan
sesuai kapasitas pemakainya.
b. Menciptakan kesatuan dan keterpaduan yang selaras antara kegiatan tiap unit
pendidikan Sekolah Terpadu yang bertarafkan Internasional pada penerapan
konsepnya.
2) Aspek Bangunan
Aspek yang membatasi segi-segi yang berkaitan dengan penataan massa bangunan
seperti bentuk fisik bangunan yang dapat mengekspresikan sekolah yang bertarafkan
internasional dan pemakaian struktur dan material yang mempengaruhi tampilan
bangunan.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 48
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Dasar perancangan Sekoalh Terpadu bertaraf Internasional berdasarkan aspek
banguna adalah :
a) Menentukan bentuk yang dapat memberikan identitas dari Sekolah Terpadu tersebut
sehingga memiliki karakteristik dunia pendidikan dan mengekspresikan kegiatan
pendidikan di dalamnya.
b) Penentuan sistem struktur pada tapak yang terletak di kota Palembang dimana
tanahnya cenderung lunak dan berawa berdasarkan kriteria-kriteria yang ada.
c) Menentukan sistem utilitas dan perlengkapan banguna yang sesuai sehingga dapat
menunjang keamanan dan kenyamanan para penggunanya dalam belajar mengajar
karena kegiatan utama pada bangunan ini adalah pendidikan.
3) Aspek Lingkungan
Aspek yang membahas segi-segi yang menyangkut bentuk fisik bangunan, sistem
persyaratan pada bangunan tapak, kondisi eksisting lingkungan dan juga penggunaan
lahan secara maksimal.
Dasar perancangan pada aspek lingkungan adalah :
a. Memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan fungsi bangunan serta kriteria-kriteria
yang ada sebagai tempat pendidikan Sekolah Terpadu yang bertarafkan Internasional.
b. Penataan penzoningan antara kegiatan yang sama sehingga mudah dicapai dengan
sirkulasi yang jelas pada penerapan konsep.
Kemudian, perlunya meninjau standar perencanaan dan perancangan Sekolah
Terpadu bertaraf Internasional dari aspek pendidikan, seperti :
1. Penentuan kurikulum yang akan dipergunakan nantinya
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 49
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
2. Pemenuhan kebutuhan akan ruang kelas berdasarkan rasio jumlah peserta
didik
3. Pemenuhan sarana dan prasarana yang bertarafkan internasional yang akan
menunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah terpadu nantinya.
III.4 Metode Perancangan
Dua tahap yang pertama dari proses perancangan keseluruhan yaitu :
(1) Penyusunan program (analisis);
(2) Rancangan skematik (sintesis).
Penyusunan program adalah penyelusuran masalah dan perancangan adalah pemecahan
masalah. Penyusunan program adalah menyelusuri dan menemukan masalah keseluruhan
sehingga pemecahan perancangan dapat menyeluruh.
Dalam metode perancangan terdapat architecture programming. Menurut Donna P.
Duerk dalam buku ‘Architectural Programming’ pengertian architecture programming adalah
the process of managing information so that the right kind of information is available at the
right stage of the design process and the best possible.
Berdasarkan pengertian diatas maka arsitektur programing adalah rencana, prosedur,
dan proses dalam memanage informasi yang dibutuhkan dalam perancangan sehingga
mendapatkan informasi yang sesuai sehingga dapat digunakan dalam proses desain.
Programming menghasilkan konsep bukan suatu desain.
Terdapat 2 hal penting yang dalam arsitektur programming, yaitu
1. exiting state, sesuatu yang ada saat ini seperti peraturan, site, pengguna, iklim
dan lain- lain.
2. future state, bagaimana kedepannya rancangan yang kita buat.
Didalam exiting state terdapat 4 hal yang harus diperhatikan yaitu :
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 50
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
1. Mission,merupakan semua tujuan dan arah dalam suatu rancangan.
2. Goal, kualitas yang diinginkan dalam suatu desain.
3. Performance Requirement, merupakan level fungsi.
4. Concept, merupakan fisik antara element desain untuk memenuhi performance
requirement.
Programming
Pemrograman (programming) adalah suatu proses yang terorganisasikan dan
didasarkan pada tatacara yang baku yang dapat dipergunakan pada proyek-proyek besar
dan kecil, tipe bangunan yang sederhana dan rumit dan dengan klien tunggal atau
banyak. Penyusunan program berguna pada proyek-proyek yang besar, rumit dan tidak
terbiasa bagi kelompok-kelompok klien besar. Penyusunan program tidak sekedar
mangajukan pertanyaan-pertanyaan, melainkan pemrosesan data mentah menjadi
informasi yang berguna dan merangsang klien untuk membuat keputusan-keputusan.
Nilai dari Programming
Sasaran dari proses programming adalah menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk disain. Sebagai salah satu alat disain, bantuan program dapat
memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan klien diharapkan cukup dan baik sesuai
kebutuhan yang didinginkan serta memuaskan.
Untuk mengorganisasi sejumlah informasi yang akan dianalisis, seorang
pemprogram harus diperlengkap dengan suatu kerangka rasional untuk memperjelas
situasi dan untuk meningkatkan keteraturan. Kerangka tersebut terdiri dari suatu proses,
ada lima langkah yaitu :
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 51
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
1. Goals ( Tetapkan Sasaran ) adalah tujuan akhir dan Konsep adalah alat untuk
mencapai tujuan akhir
2. Facts ( Kumpulkan dan analisis Fakta ) adalah menyangkut data dan Analisis;
jumlah, tapak, karakteristik pemakai.
3. Concepts ( Ungkapkan dan uji Konsep ) yaitu bagaimana mencapai goals
4. Needs ( Tentukan Kebutuhan ) Apa yang dibutuhkan ( ruang, kualitas dan biaya)
5. Problem ( Nyatakan Masalah ) Kondisi apa yang penting dan menjadi acuan
umum yang harus diperhatikan dalam desain
Faktor-faktor penentu perancangan berhubungan timbal balik dengan empat
pertimbangan utama yaitu : Fungsi – Bentuk – Ekonomi - Waktu. Keempat
pertimbangan yang saling berkaitan tersebut bersama dengan perangkat-perangkatnya
menyediakan jaminan akan suatu pendekatan yang menyeluruh kearah perumusan
masalah keseluruhan.
Ke lima langkah tersebut juga berkaitan secara timbal balik. Langkah-langkah
tersebut dirancang bertujuan sebagai berikut :
1. Menguji kesesuaian antara sasaran dengan konsep (yaitu apa yang harus dicapai
dan bagaimana caranya).
2. Mengenali hubungan fakta-fakta.
3. Menganalisis kondisi-kondisi yang ada dan yang diproyeksikan.
4. Membuktikan kelayakan proyeknya.
5. Membentuk intisari, kejelasan dan keamungan suatu proyek.
Produk terakhir dari penyusunan program (programming) adalah pernyataan
permasalahan yang berguna sebagai langkah pertama pada perancangan. Pernyataan
masalah haruslah jelas dan ringkas, menurut kata-kata perancang sendiri sehingga tidak
ada keraguan bahwa ia mengerti. Pernyataan masalah harus memusat pada hal-hal jelas
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 52
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Data ISurvey objek sejenis, batasan tapak, topografi, klimatologi, arsitektur lokal dan kawasan
Data IIRTBL kawasan, Standar-standar bangunan Perguruan Tinggi, Kriteria dasar, peraturan-peraturan bangunan, tinjauan gedung Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
IssueMerupakan hal yang ingin diangkat dalam perencanaan yang kemudian dijadikan misi yang lalu dianalisa untuk mendapatkan konsep bangunan (bangunan, struktur, tapak, utilitas, teknologi dan material).
MissionYang diharapkan adalah penerapan bangunan dengan menggunakan Arsitektur Postmodern dan Arsitektur Vernakular dalam perancangan gedung Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
yang sering terlewat. Pernyataan-pernyataan tersebut mendahului suatu pemecahan
yang menyeluruh terhadap masalah keseluruhan bukan mengedampingkan informasi
pada langkah sebelumnya tetapi dengan memecakan kambali kerumitan awal dari
masalah perancangan menjadi pernyataan-pernyataan yang sederhana dan jelas.
Skema Perancangan Architectural Programming
Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 53
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
Untuk menjalankan metode diatas yang dipergunakan untuk perancangan gedung
Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional diperlukan informasi dan pengumpulan
fakta yaitu ini didapat dari :
1. Studi literatur berupa pencarian data, RTBL kawasan, filosofi perguruan tinggi
islam, persyaratan teknis bangunan pendidikan perguruan tinggi negeri, konsep
Arsitektur Postmodern dan Arsitektur Vernakular, standarisasi ruang dan material
yang didapat dari buku dan internet.
2. Studi observasi lapangan berupa survei lokasi yang sekaligus merupakan lokasi
perancangan serta pencarian data berupa bangunan sejenis.
3. Dokumentasi berupa foto- foto yang didapat bersamaan dengan studi observasi.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 54
Diagram 3.1 Skema Perancangan Architectural ProgrammingSumber : Data Pribadi
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
BAB IV
KELUARAN
IV.1 Latar Belakang
Hasil karya arsitektur yang dihasilkan dalam kegiatan studio tugas akhir berupa:
1. Proposal tugas akhir
Proposal berisi tentang pengajuan judul yang ditujukan kepada dosen
pembimbing. Pada tahap persiapan yang meliputi kegiatan pengumpulan literatur,
observasi lapangan dan pengajuan usul objek studi yang dihasilkan melalui
proposal.
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 55
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
2. Laporan Konseptual (skripsi)
Berupa laporan yang memuat penyajian data, analisis perancangan dan studi
kawasan yang meliputi kegiatan kajian terhadap literatur, tinjauan eksisting
lapangan, analisa karakter kawasan, potensi dan kendala terhadap tapak dan
bangunan serta konsep dalam perencanaan dan perancangan.
3. Gambar Kerja
a. Site plan dan blok plan
b. Denah, tampak, potongan
c. Perspektif interior dan eksterior
d. Detail arsitektural
e. Sistem struktur dan utilitas bangunan serta gambar detailnya
4. Maket Bangunan
Selain gambar kerja perancangan, keluaran yang dihasilkan ialah maket bangunan
objek perancangan sehingga memperjelas hasil karya objek perancangan.
5. Animasi
Desain dalam bentuk video animasi sebagai pelengkap dalam presentasi objek
perancangan
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 56
PROPOSAL TUGAS AKHIRPerencanaan dan Perancangan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/Kebijakan-SBI.pdf
http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_England#Curriculum
http://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=wl
http://www.sisedu.net/home.html
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008-
2013
Duerk, Donna P. Architectural Programming. Van Nostrand Reinhold. New York : 1993
LUTHFI HAMDANI KARIMULLAH (03061006031) 57