prosedur lapangan
DESCRIPTION
geofisikaTRANSCRIPT
AKUISISI DATA PANAS BUMI DENGAN METODE GEOLISTRIK
A. Prosedur Lapangan
Untuk akuisisi data panas bumi dengan metode geolistrik, konfigurasi yang dipakai adalah schlumberger. Alasan utama menggunakan konfigurasi schlumberger yaitu, konfigurasi ini memiliki penetrasi kedalaman yang baik. Adapun prosedur sounding dengan konfigurasi schlumberger adalah sebagai berikut :
Tempatkan elektroda – elektroda arus dan tegangan dengan konfigurasi schlumberger pada bentangan terpendek yang direncanakan
Catat kuat arus listrik dan beda potensial yang terukur Hitung ρ dan plot hasilnya (ρ sebagai fungsi jarak setengah bentangan AB/2) pada
kertas skala log – log Bila harga ρ tidak meloncat terlalu jauh, maka hasil pengukuran cukup baik.
(loncatan harga ρ pada saat perpindahan elektroda potensial terjadi apabila ada ketidak homogenan secara lateral terutama disekitar elektroda potensial, ketidak homogenan lateral yang cukup besar dapat terjadi apabila arah strike perlapisan tanah berbeda dengan arah bentangan)
Berikut digambarkan dalam flow chart :
Data Geologi Menentukan lokasi survey
Menentukan lintasan, dan titik pengukuran
Pencarian titik di lapangan dan analisa kemiringan
struktur geologi
Pemasangan Elektroda
Cek KabelPerbaiki
Injeksikan arus, catat potensialnya
Pindah elektroda C1 dan C2
Pengolahan Data
B. Peralatan yang digunakan
Adapun peralatan yang digunakan dalam survey geolistrik adalah :a. Resistivity meter b. Roll kabel (4 buah)c. Elektroda (4 buah)d. Roll meter (2 buah)e. Aki 12 voltf. Palu (4 buah)g. Kompash. Toolkiti. Peta Topografi j. Kalkulator
C. Error yang terjadi dilapangan:1. Bila muncul CURRENT ERROR pada display resistivitymeter, maka:
a. Capit buaya pada elektroda C belom terpasang atau kabel C putusb. Kabel konektor resistivitymeter ke kabel roll ke elektroda C belom terpasangc. Masukan arus (i) terlalu besar, sehingga arus keluaran pada resistivitymeter perlu
diturunkan atau tanah terlalu kering sehingga elektroda C perlu diberi air, agar arus dapat masuk ke tanah
2. Bila nilai DV yang terbaca pada resistivitymeter selalu berubah-ubaha. Capit buaya pada elektroda P belum terpasang atau kabel P putusb. Kabel konektor resistivitymeter ke kabel roll ke elektroda P belum terpasang,
masalah pada a dan b dapat dicek dengan multimeter
Catatan:1. Semakin besar nilai DV yang terbaca pada resistivitymeter, maka data yang
didapat 90% baik. Nilai DV dapat diperbesar dengan memperbesar arus keluaran (i)
2. Sebaiknya arus diperbesar pada saat memindah elektroda P3. Loncatan harga r, pada saat perpindahan elektroda P terjadi bila ada
ketidakhomogenan secara lateral yang terjadi disekitar elektroda P. Ketidakhomogenan lateral yang cukup besar bila arah strike perlapisan tanah berbeda dengan arah bentangan. Sehingga sebisa mungkin arah bentangan searah dengan arah strike.
4. Sebaiknya nilai r, dihitunga dilapangan dan diplot, agar data yang buruk dapat segera diketahui
5. Kabel harus dalam keadaan baik (tidak bocor), karena bila bocor akan mempengaruhi data
6. Sebaiknya roll kabel C dan P dialasi (matras/mantel) dan tidak bersinggungan untuk mengatasi bila kabel bocor ke casing kabel.