prosedur penerimaan bahan makanan.doc

17
INST. GIZI RS.BANYUMANIK Jl.Bina Remaja 61 Semarang Penerimaan Bahan Makanan No.Dokumen ……………… No.Revis i Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur dr. Akbar Kurniawan Nik.11. 137 PENGERTIAN Instalasi Gizi adalah unit pelayanan di RS yang salah satunya mempunyai tugas pokok pengolahan serta penyedian makan pasien rawat inap. Dalam penyediaan makanan tentunya diawali dari pembelian serta penerimaan bahan makanan untuk di olah lebih lanjut. Setiap bahan makanan mempunyai karakteritis yang berbeda beda, sehingga dalam proses penerimaannyapun perlu diperhatikan cara caranya agar bahan makanan terhindar dari kontaminasi bakteri. TUJUAN 1. Dengan prosedur penerimaan yang benar, diharapkan bahan makanan tidak terkontaminasi kuman kuman yang berbahaya 2. Menjaga agar bahan makanan dengan karakteristik yang berbeda beda sebelum disimpan,dapat dipastikan mendapat perlakuan yang benar 3. Mencegah Kontaminasi dan pembusukan KEBIJAKAN Perlu dibuat prosedur baku dalam tata laksana Penerimaan Bahan Makanan Adanya kebijakan RS tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi Referensi dari permenkes tentang penyehatan Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit

Upload: suryonoadi

Post on 20-Nov-2015

151 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangPenerimaan Bahan Makanan

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

dr. Akbar Kurniawan Nik.11. 137

PENGERTIANInstalasi Gizi adalah unit pelayanan di RS yang salah satunya mempunyai tugas pokok pengolahan serta penyedian makan pasien rawat inap.

Dalam penyediaan makanan tentunya diawali dari pembelian serta penerimaan bahan makanan untuk di olah lebih lanjut.

Setiap bahan makanan mempunyai karakteritis yang berbeda beda, sehingga dalam proses penerimaannyapun perlu diperhatikan cara caranya agar bahan makanan terhindar dari kontaminasi bakteri.

TUJUAN1. Dengan prosedur penerimaan yang benar, diharapkan bahan makanan tidak terkontaminasi kuman kuman yang berbahaya2. Menjaga agar bahan makanan dengan karakteristik yang berbeda beda sebelum disimpan,dapat dipastikan mendapat perlakuan yang benar3. Mencegah Kontaminasi dan pembusukan

KEBIJAKANPerlu dibuat prosedur baku dalam tata laksana Penerimaan Bahan MakananAdanya kebijakan RS tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi

Referensi dari permenkes tentang penyehatan Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit

Adanya Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

PROSEDUR1. Cocokan antara blangko permintaan barang, dengan faktur pembelian2. Pastikan bahan makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi bahan makanan

3. Bahan makanan tidak diletakkan di lantai

4. Makanan matang diletakan di meja terpisah dari bahan makanan mentah

5. Sayuran, Umbi, dan buah yang sudah diterima, dicuci di ruang Penerimaan

6. Lauk Pauk yang sudah diterima, dimasukan dalam container dan segera dikirim ke bagian pemasakan

UNIT TERKAITBagian Penerimaan

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangPANITIA ASUHAN GIZI

RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik.02. 078

PENGERTIANMerupakan wadah yang mengarahkan,mengkoordinasi, dan mempersatukan kegiatan semua profesi yang terlibat dalam proses asuhan gizi.

TUJUANPenentu kebijakan kebijakan rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan paripurna terutama dalam hal pelayanan asuhan gizi.

PROSEDUR1. Membentuk struktur organisasi asuhan gizi di rumah sakit Banyumanik2. Melakukan inventarisasi sistem dan masalah asuhan gizi yang ada

3. Menyusun prosedur baku pada pengkajian status gizi, tindakan terapi gizi, pemantauan, dan evaluasi asuhan gizi, serta petunjuk pelaksanaannya.

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi asuhan gizi.

5. Membantu menyelesaikan masalah asuhan gizi yang ada.

UNIT TERKAITProfesi kedokteranProfesi keperawatan

Dietisien

Farmasi

Rekam Medik

Rumah Tangga

STRUKTUR ORGANISASI

ASUHAN GIZI RS. BANYUMANIK

SEMARANGDIREKTUR RUMAH SAKIT

PANITIA ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT

TIM ASUHAN GIZI T. A. G. T. A. G . T. A. G. T. A. G.INTERNIS ANAK KANDUNGAN BEDAH RAWAT JALANINST.GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(PERAWAT)

RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

Dr.Sugeng Riswanto.Sp.A Nik.02. 078

PENGERTIANTugas dan tanggung jawab perawat dalam peranannya dalam tim asuhan gizi sangatlah besar. Perawat sebagai penghubung utama antara pasien dengan anggota tim lain, karena adanya kontak secara terus menerus dengan pasien.

TUJUANAgar kegiatan bias berjalan dengan lancer, berkesinambungan berhasil dan berdaya guna.

Program-program yang telah ditetapkan bisa terwujud.

PROSEDUR1. Perawat melakukan pemesanan makanan atau diet ke dapur sesuai dengan presepsi diet yang sudah ditentukan.

2. Mengamati pasien sewaktu makan dan melaporkan penerimaan pasien dari diet yang telah diberikan, apakah habis dimakan atau tidak, kemungkinan adanya masalah dengan defekasi atau hal hal lain yang berkaitan dengan diet yang diberikan.

3. Bertanggung jawab tentang pemberian makanan peroral, enteral, atau parenteral.

4. Memberikan laporan secara lesan dan atau tertulis tentang kemungkinan akibat yang kurang baik karena pemberian makanan tersebut.

5. Memberi penjelasan secara garis besar kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.

UNIT TERKAIT

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(DOKTER)

RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

Dr.Sugeng Riswanto,Sp.A .

Nik. 02. 078.

PENGERTIANDokter berperan sebagai ketua tim asuhan gizi, yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan secara keseluruhan..

TUJUANAdanya orang yang bertanggung jawab dan menggerakan pelayanan asuhan gizi secara keseluruhan,dan sebagai koordinator antara instalasi instalasi terkait.

PROSEDUR1. Menegakkan diagnosa

2. Menetapkan terapi secara keseluruhan

3. Memberikan penilaian akhir tentang status gizi pasien

4. menetapkan preskripsi diet

5. Mengirim pasien ke dietisien untuk penyuluhan dan knsultasi gizi.

6. Melakukan evaluasi tentang pelayanan gizi yang diberikan berdasarkan masukan dari dietisien dan perawat, serts melakukan perubahan diet bila diperlukan.

UNIT TERKAIT

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(DIETISIEN)

RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik.02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang mempunyai keahlian khusus tentang hubungan antara makanan, zat zat gizi, kesehatan dan penyakit.

TUJUANMengkaji asupan makanan dan zat zat gizi pasienserta kemungkinan hubungannya dengan keadaan kesehatan dan penyakit pasien.

PROSEDUR1. Menentukan asesmen status gizi pasien.

2. Memberikan masukan pada dokter tentang kemungkinan terapi diet yang perlu diberikan.

3. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan presepsi diet ke dalam menu makanan yang memenuhi syarat diet serta selera makan sehingga dapat diterima pasien, baik dalam bentuk per oral maupun sonde

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efek diet yang diberikan, baik secara oral, enteral, maupun parenteral.

5. Mengkomonikasikan secara lesan/tulisan ke anggota tim lain.

6. Memberikan masukan kepada dokter tentang produk produk diet atau suplemen yang ada di pasaran, baik yang berkaitan dengan ketersedian,komposisi, kegunaan dan kesesuaiannya untuk keadaan tertentu.

7. Memberikan konsultasi dan penyuluhan diet kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

UNIT TERKAIT

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(FARMAKOLOG)RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

DitetapkanDirektur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik. 02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang bertanggung jawab terhadap obat obatan dan cairan parenteral yang dibutuhkan.

TUJUANAdanya pihak yang bertanggung jawah dalam koordinasinya dengan tim asuhan gizi lainnya, terutama tentang cairan parenteral yang digunakan.

PROSEDUR1. Memberikan penjelasan tentang sifat-sifat farmakonetik obat, metabolisme obat, interaksi obat dengan obat, serta interaksi obat dengan zat gizi.

2. Memberikan masukan tentang produk-produk enteral dan parenteral yang ada di pasaran.

3. Menyiapkan cairan parenteral yang ditetapkan.

4. Mengadakan monitoring dan evaluasi tentang cairan parenteral pendukung yang digunakan, dan mengusulkan perubahannya bila perlu..

UNIT TERKAIT Instalasi FarmasiFarmakolog

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangKOORDINATOR TIM ASUHAN GIZI

RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direkturdr.H.Sugeng Riswanto, SpA Nik.02.078.

PENGERTIANAdalah orang yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk melakukan koordinasi serta bertanggung jawab teterhadap unit kerjanya, dalam pelayanan tim asuhan gizi.

TUJUANAgar terbentuknya tim asuhan gizi tidak hanya sebagai wadah, tetapi lebih merupakan unit kerja dalam pelayanannya terhadap pasien baik rawat jalan maupun pasien rawat inap.

MENETAPKAN1. Dr.Sugeng Riswanto,SpAn sebagai koordinator tim asuhan gizi anak.

2. Dr. Sri wahyuni, SppD sebagai koordinator tim asuhan gizi penyakit dalam

3. Dr Erna purwanti, sebagai koordinator tim asuhan gizi rawat jalan..

4. Sulistyani,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi laborat.

5. Hari mastuti,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi (instalasi gizi)

6. Ari santoso,Apt sebagai koordinator tim asuhan gizi farmasi

7. Kusuma dewi,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi keperawatan..8. Semua tercantum dalam struktur organisasi tim asuhan gizi RS.Banyumanik Semarang..

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

Instalasi Rawat Jalan

Keperawatan

Instalasi Farmasi

Labolatorium

Rekam MedikUnit lainnya yang terkait

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(DIETISIEN)

RS. BANYUMANIK

SEMARANG

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.An

Nik.02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang mempunyai keahlian khusus tentang hubungan antara makanan, zat zat gizi, kesehatan dan penyakit.

TUJUANMengkaji asupan makanan dan zat zat gizi pasienserta kemungkinan hubungannya dengan keadaan kesehatan dan penyakit pasien.

PROSEDUR8. Menentukan asesmen status gizi pasien.

9. Memberikan masukan pada dokter tentang kemungkinan terapi diet yang perlu diberikan.

10. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan presepsi diet ke dalam menu makanan yang memenuhi syarat diet serta selera makan sehingga dapat diterima pasien, baik dalam bentuk per oral maupun sonde

11. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efek diet yang diberikan, baik secara oral, enteral, maupun parenteral.

12. Mengkomonikasikan secara lesan/tulisan ke anggota tim lain.

13. Memberikan masukan kepada dokter tentang produk produk diet atau suplemen yang ada di pasaran, baik yang berkaitan dengan ketersedian,komposisi, kegunaan dan kesesuaiannya untuk keadaan tertentu.

14. Memberikan konsultasi dan penyuluhan diet kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

UNIT TERKAIT

INST. GIZI

RS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61

SemarangPENYULUHAN GIZI

RUMAH SAKIT

No.Dokumen

No.RevisiHalaman

PROSEDUR TETAPTanggal Terbit

Ditetapkan,

Direktur

dr.H.Sugeng Riswanto, SpA

Nik.02.078.

PENGERTIANAdalah pendidikan Gizi untuk pasien/keluarga pasien/pengunjung, yang diselenggarakan di rumah sakit Banyumanik Semarang, oleh instalasi Gizi yang bekerja sama dengan Tim Asuhan Gizi yang ada..

TUJUANDiharapkan bisa sebagai masukan tentang pola konsumsi sehari-hari,untuk dapat hidup sehat terpenuhinya kebutuhan Gizi yang optimal.

PROSEDUR1. Ahli gizi dari instalasi Gizi membuat makalah dimasukan slide computer

2. Ahli gizi memberikan keterangan tentang makalah yang dibuat.

3. Direkam dan di shooting oleh bagian URT/Administrasi RS.

4. Hasil rekaman ditayangkan secara berkala untuk makalah yang berbeda di ruang tunggu Poli Spesialis oleh URT/Administrasi RS.

5. Dokomen dijadikan dalam bentuk CD untuk kemudian disimpan oleh bagian Administrasi RS.

UNIT TERKAITInstalasi Gizi

Urt Rumah sakit

Bagian Administrasi Rumah Sakit

TANDA TANDA BAYI MENDAPAT CUKUP ASI1. PRODUKSI ASI AKAN BERLIMPAH PADA HARI KEDUA SAMPAI HARI KEEMPAT SETELAH MELAHIRKAN,NAMPAK DENGAN PAYU DARA BERTAMBAH, BESAR BERAT, LEBIH HANGAT DAN SERING KALI ASI MENETES DENGAN SPONTAN

2. BAYI AKAN MELEKAT SECARA BENAR PADA SETIAP PAYUDARA DAN MENGHISAP SECARA TERATUR SELAMA 10 MENIT PADA SETIAP PAYUDARA.

3. FREKUENSI MENYUSUI 8 12 KALI SEHARI(DALAM WAKTU TERTENTU RENTAN WAKTU MENYUSUI ANTARA 1,5 3 JAM, TETAPI RENTAN INI TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5 JAM)

4. BAYI AKAN NAMPAK PUAS SETELAH MENYUSU DAN SERING KALI TERTIDUR PADA SAAT MENYUSU PADA PAYU DARA YANG KE 2.BAYI YANG TAMPAK MASIH KELAPARAN,SERING MENANGIS,MENGHISAP JARINYA DAN SERING MEMBUTUHKAN KEMPENGAN SETELAH MENYUSU,MUNGKIN MERUPAKAN TANDA ASI KURANG.

5. PAYUDARA TERASA KERAS SEBELUM DISUSUKAN DAN TERASA LUNAK SETELAH ITU.6. FESES BERWARNA KEKUNINGAN DENGAN BUTIRAN BUTIRAN BERWARNA PUTIH SUSU DIANTARANYA(SEEDY MILK) SETELAH BAYI BERUMUR 4 SAMPAI 5 HARI. APABILA FESES BAYI MASIH BERUPA MEKONEUM ATAU TRANSISI ANTARA HIJAU KECOKLATAN SETELAH BAYI BERUMUR 5 HARI, HAL INI MUNGKIN BAYI KURANG MENDAPAT ASI.

7. FREKUENSI BERAK LEBIH DARI 4 KALI SEHARI DENGAN VOLUME PALING TIDAK 1 SENDOK MAKAN, TIDAK TERMASUK BERAK YANG HANYA BERUPA NODA MEMBEKAS PADA POPOK BAYI , PADA USIA 4 HARI SAMPAI 4 MINGGU. BAYI YANG SELALU BERAK SETIAP KALI MENYUSU MERUPAKAN HAL YANG NORMAL.8. FREKUENSI KENCING BAYI LEBIH DARI 6 KALI SEHARI. KENCING BERWARNA JERNIH, TIDAK KEKUNINGAN. APABILA DITEMUKAN BUTIRAN HALUS KEMERAHAN(YNG MUNGKIN BERUPA KRISTAL URAT PADA URIN), MERUPAKAN SALAH SATU TANDA ASI KURANG.

9. PUTTING PAYUDARA AKAN TERASA SEDIKIT SAKIT PADA HARI HARI PERTAMA MENYUSUI.. TETAPI APABILA SAKIT INI BERTAMBAH DAN MENETAP SETELAH 5 7 HARI, LEBIH LEBIH APABILA DISERTAI DENGAN LECET, MERUPAKAN TANDA BAHWA BAYI TIDAK MELEKAT DENGAN BAIK SAAT MENYUSUI. APABILA TIDAK SEGERA DITANGANI DENGAN MEMBETULKAN POSISI DAN PELEKATAN BAYI MAKA HAL INI AKAN MENURUNKAN PRODUKSI ASI.10. SETELAH 2 3 MINGGU IBU AKAN MERASAKAN SENSASI SAAT MENYUSUI YANG BERKAITAN DENGAN EJEKSI SUSU, ATAU REFLEKS LET-DOWN. SENSASI INI BISA BERUPA RASA GELI, TEGANG,ATAU SEPERTI DITUSUK-TUSUK DENGAN PENITI ATAU JARUM ATAU ASI AKAN MENETES KELUAR. DAN SENSASI INI BISA TIMBUL BAHKAN SEBELUM BAYI MULAI MENYUSU.11. BERAT BADAN BAYI TIDAK TURUN LEBIH DARI 10 % DIBANDING BERAT BADAN LAHIR12. BERAT BADAN BAYI KEMBALI SEPERTI BARAT BADAN LAHIR PADA USIA 10 SAMPAI 14 HARI SETELAH LAHIR.

BB IDEAL = UMUR(BLN)/2 + 4

UMUR 8 BULAN= 8/2 + 4 =8, BB IDEALNYA KURANG LEBIH 8 KG

KEBUTUHAN ENERGINYA 110 120 KKAL/KGBBJADI MEMBUTUHKAN ENERGI = 110 * 8 = 880 KKAL

POLA PEMBERIAN MAKANNAN BAYI 0-1 TH BERDASARKAN UMUR :

UMUR

JENIS DAN FREKUENSI

0- 6 BULAN

ASI SEKEHENDAK

6 - 9 BULAN

ASI SEKEHENDAK

BUAH 1 2 KALI

MAKANAN LUMAT 2 KALI

MAKANAN LEMBEK 1 KALI

TELUR 1 KALI

9 12 BULAN ASI/SUSU SAPI PENUH 2 KALI

BUAH 1- 2 KALI

MAKANAN LUMAT 1 KALI

MAKANAN LEMBEK 2 KALI

TELUR 1 KALI

CCT : TELUR DIBERIKAN KUNINGNYA DULU, BILA TIDAK ADA TANDA TANDA ALERGI , BISA DIBERIKAN SELURUHNYA, BILA ADA TANDA ALERGI DITANGGUHKAN SAMPAI USIA 1 TH.

CONTOH MAKANAN LUMAT BUBUR SUSU /PORSI :217 KKAL

BAHAN BANYAKNYA

TEPUNG 1.5 SDM

(BERAS,MAEZENA,KACANG HIJAU)

SUSU CAIR/FORMULA 1 GLS

GULA PASIR 1 SDM

CAMPUR KETIGA BAHAN MASAK DALAM API SEDANG SAMBIL DIADUK HINGGA MATANG

CONTOH MAKANAN LEMBEK/PORSI : 155 KKALBAHAN

BANYAKNYA

BERAS

2 SDM

IKAN

1 PTG KCLTEMPE/TAHU

1 PTG KECILSAYUR

0.5 GLS

AIR

3 4 GLS

IKAN/TEMPE/TAHU/DIPOTONG KECIL KECIL, SAYURAN DIPOTONG PENDEK, DIMASAK DENGAN API SEDANG DAN DITUTUP SESUDAH MENDIDIH DIADUK DAN DIMASAK TERUS SAMPAI KENTAL DAN MATANG. BILA DIBUTUHKAN DALAM BENTUK HALUS, DISARING ATAU DIBLENDER.

JIKA YANG DIBERIKAN BUAH PEPAYA,PISANG, DAN APOKAT,SETELAH DIKUPAS KEROKLAH HALUS DENGAN SENDOK KECIL.

TOMAT DIRENDAM DALAM AIR PANAS,DIBUANG KULITNYA.KEMUDIAN DISARING DAN DIENCERKAN DENGAN AIR MATANG DALAM PERBANDINGAN YANG SAMA.

JERUK DIPERAS DAN DISARING, BILA PERLU DIENCERKAN DENGAN AIR MATANG DALAM PERBANDINGAN YANG SAMA.

JAMBU BIJI DIKUPAS,DIKELUARKAN BIJINYA KEMUDIAN DIREBUS HINGGA MASAK DAN DIHALUSKAN.

BUAH YANG AGAK KECUT DAPAT DIBERI SEDIKIT GULA PASIR.