prosedur penyetoran penerimaan negara

3
Prosedur Penyetoran Penerimaan Negara A. Pengertian 1. Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat setoran yang digunakan untuk pembayaran / penyetoran pajak terutang. Contoh Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 2. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) adalah surat setoran yang digunakan untuk penyetoran Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu dan penyetoran Penerimaan Negara selain Pajak, PBB, BPHTB, Cukai dan Pabean. 3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) adalah surat setoran yang digunakan dalam pembayaran / penyetoran khusus untuk pengembalian belanja Tahun Anggaran Berjalan. 4. Bukti Penerimaan Negara (BPN) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Bank/Pos persepsi atas transaksi penerimaan Negara dengan teraan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank (NTB) untuk penyetoran melalui bank, Nomor Transaksi Pos (NTP) untuk penyetoran melalui pos, dan Nomor Penerimaan Potongan untuk penerimaan dari potongan SPM di KPPN. 5. Nomor Transaksi PenerimaanNegara (NTPN) adalah Nomor Registrasi penerimaan Negara yang diterbitkan oleh sistem MPN secara terpusat (pada server Direktorat Jenderal Pajak) sebagai bukti bahwa setoran telah tercatat sebagai penerimaan negara, dan diserahkan kepada wajib pajak/wajib bayar/wajib setor/bendahara melalui Bank/pos persepsi pada saat pembayaran/penyetoran di bank/pos persepsi. 6. Potongan SPM adalah penerimaan negara baik pajak maupun bukan pajak yang dipotong /diperhitungkan langsung pada Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh satuan kerja, dimintakan NTPN dan NPP oleh KPPN, dan dicatat sebagai penerimaan Negara dari potongan SPM.

Upload: dedy-arista

Post on 19-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENERIMAAN NEGARA

TRANSCRIPT

Page 1: Prosedur Penyetoran Penerimaan Negara

Prosedur Penyetoran Penerimaan Negara A. Pengertian

1. Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat setoran yang digunakan untuk pembayaran / penyetoran pajak terutang. Contoh Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) adalah surat setoran yang digunakan untuk penyetoran Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu dan penyetoran Penerimaan Negara selain Pajak, PBB, BPHTB, Cukai dan Pabean.

3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) adalah surat setoran yang digunakan dalam pembayaran / penyetoran khusus untuk pengembalian belanja Tahun Anggaran Berjalan.

4. Bukti Penerimaan Negara (BPN) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Bank/Pos persepsi atas transaksi penerimaan Negara dengan teraan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank (NTB) untuk penyetoran melalui bank, Nomor Transaksi Pos (NTP) untuk penyetoran melalui pos, dan Nomor Penerimaan Potongan untuk penerimaan dari potongan SPM di KPPN.

5. Nomor Transaksi PenerimaanNegara (NTPN) adalah Nomor Registrasi penerimaan Negara yang diterbitkan oleh sistem MPN secara terpusat (pada server Direktorat Jenderal  Pajak) sebagai bukti bahwa setoran telah tercatat sebagai penerimaan negara, dan diserahkan kepada wajib pajak/wajib bayar/wajib setor/bendahara melalui Bank/pos persepsi pada saat pembayaran/penyetoran di bank/pos persepsi.

6. Potongan SPM adalah penerimaan negara baik pajak maupun bukan pajak yang dipotong /diperhitungkan langsung pada Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh satuan kerja, dimintakan NTPN dan NPP oleh KPPN, dan dicatat sebagai penerimaan Negara dari potongan SPM.

B. Sahnya Bukti Penerimaan Negara

Setoran melalui Bank/pos maupun potongan SPM dinyatakan SAH jika telah mendapat NTPN dan diakui sebagai penerimaan negara pada saat uang masuk ke Rekening Kas Negara sesuai tanggal pemberian NTPN.

C. Tata Cara Penyetoran

1. Wajib Pajak/wajib Bayar/Wajib Setor/Bendahara dapat melakukan pembayaran melalui bank/pos persepsi yang terhubung dengan sistem MPN (Modul Penerimaan Negara). Diasumsikan semua bank/pos persepsi terhubung dengan MPN.

2. Pembayaran diakui sebagai pelunasan  pada tanggal pembayaran.

3. Mengisi formulir setoran dalam rangkap 4 (empat) dengan data yang benar, jelas, dan lengkap.

4. Menyerahkan formulir  setoran kepada petugas bank/pos persepsi dan uang setoran senilai

Page 2: Prosedur Penyetoran Penerimaan Negara

yang tersebut dalam formulir setoran.

5. Menerima kembali formulir bukti setor lembar 1 (satu) dan 3 (tiga) yang telah diberi NTPN dan NTB/NTP serta dibubuhi tanda tangan/paraf pejabat bank/pos, cap dari bank/pos , tanggal dan waktu/jam penyetoran sebagai bukti setor.

D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

1. Pastikan formulir setoran digunakan sudah tepat sesuai dengan jenis setoran.2. Pastikan semua elemen data dalam formulir surat setoran telah terisi dengan lengkap dan

benar, khusus kode Mata Anggaran Penerimaan agar menggunakan kode Mata Anggaran (Akun) sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar (BAS). Konfirmasi kembali kode NPWP yang dicantumkan pada formulir setoran kepada KPP setempat untuk mengantisipasi perubahan kode KPP

3. Mintalah BPN atas setoran yang telah dilakukan dan periksa kembali kesesuaiannya dengan data pada formulir setoran, khususnya dalam hal kode NPWP, Mata Anggaran, Jumlah setoran, dan perhatikan pula NTPN dan tanggal penerimaan setoran yang tertera pada BPN.

4. Apabila terdapat kekeliruan dalam penyetoran yang memerlukan perbaikan elemen data penerimaan negara segera hubungi Front Office KPPN Purwodadi untuk penyelesaian selanjutnya.

5. Apabila menemui kesulitan dalam penyetoran di bank persepsi (loket tutup sebelum waktunya, setoran tidak dilayani) segera sampaikan informasi kepada KPPN untuk ditindaklanjuti.

Tempat penyetoran Penerimaan Negara :

Seluruh Bank PemerintahKantor PosBank Swasta:ABN Amro Bank, Bank UOB Buana, Bank Maspion, Bank Mega, Bank Danamon Indonesia, Bank Artha Graha Internasional, Bank BUKOPIN, Bank Nusantara Parahyangan, Standard Chartered Bank (SCB), HSBC, Bank Bumiputera, Bank Panin, Bank Niaga, Bank Ekonomi Raharja, Bank BCA, Bank NISP, Bank Mayapada, Bank Permata, Bank Haga, Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Lippo, Bank Bumi Arta.

Waktu penyetoran adalah pukul 08.00 s/d 15.00 setiap hari kerja.Untuk informasi terkait dengan NPWP dapat menghubungi Call Center Modul Penerimaan Negara pada Direktorat Jenderal Pajak melalui telepon nomor (021) 52903801 08.