proses belajar mengajar

22
PROSES BELAJAR - MENGAJAR DISUSUN OLEH A : RISNA JULIANI T DI : S1 KEPERAWATAN : 001.12.003

Upload: herlinanababan

Post on 27-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahan ajar

TRANSCRIPT

PROSES BELAJAR - MENGAJAR

DISUSUN OLEHNAMA : RISNA JULIANI TPRODI : S1 KEPERAWATANNIM : 001.12.003

Pendidikan kesehatan bagi klien telah menjadi satu dari peran yang

paling penting bagi perawat yang bekerja di berbagai lahan asuhan kesehatan.

Pendidikan kesehatan yang efektif menjadi penting dalam asuhan kesehatan

untuk menurunkan jumlah klien ke rumah sakit dan meminimalkan penyebaran

penyakit yang dapat di cegah (Noble,1991).

Memendeknya waktu perawatan di rumah sakit, akan meningkat

kebutuhan waktu perawat dan kebutuhan untuk memberikan informasi yang

padat dan berguna bagi klien dengan masalah kesehatan yang sering untuk

secepat mungkin memenuhi kebutuhan pendidikan klien yang berkualitas

(Bull,1992).

Pemberian informasi yang dibutuhkan klien tentang perawatan

kesehatan perlu untuk menjamin kontinuitas perawatan dari rumah sakit ke

rumah (Bull,1992). Pendidikan kesehatan bagi klien adalah penting sebab klien

memiliki hak untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang diagnosis,

prognosis, pengobatan dan risiko yang dihadapinya.

STANDAR UNTUK PENDIDIKAN KLIEN

Pendidikan pada klien telah lama menjadi standar pada praktik keperawatan

profesional. Menurut Virginia Henderson (1966) bagian dari peran perawat

adalah untuk ‘’meningkatkan tingkat pemahaman klien dan dengan demikian

meningkatkan kesehatan’’.

TUJUAN PENDIDIKAN KLIEN

Nursing’s Agenda for Health Care Reform dari American Nurses Association

(ANA)(1991) merekomendasikan perubahan struktur sistem pelayanan

kesehatan, dimana pelayanan lebih berfokus pada kesehatan dan perawatan

kesehatan daripada penyakit dan penyembuhan. Pada dasarnya yang ingin di

capai adalah mempertahankan status kesehatan. Perawat perlu memberikan

pendidikan kesehatan sehingga klien menerima informasi tentang perawatan

kesehatan dengan cara yang lebih menyenangkan dan dilakukan di tempat

yang tidak asing baginya (ANA,1991).

PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Memisahkan pengajaran dari pembelajaran adalah suatu hal yang sangat

sulit dilakukan. Pengajaran merupakan proses interaktif yang mendorong

terjadinya pembelajaran. Pengajaran terdiri dari satu set tindakan yang

terkontrol dan terkendali yang membantu individu untuk memperoleh

pengetahuan yang baru atau menampilkan keterampilan yang baru

(Redman,1993).

Pembelajaran merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap, dan

keterampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu.

Secara umum, pengajaran dan pembelajaran mulai ketika seseorang

mengidentifikasi kebutuhan terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu.

Pengajaran paling efektif ketika pengajaran tersebut memenuhi kebutuhan

peserta didik.

Peran Perawat Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran

Klien dan keluarganya seringkali bertanya pada perawat mengenai

informasi kesehatan. Seorang klien mungkin meminta informasi mengenai apa

yang akan terjadi selama menjalani prosedur tertentu.

Perawat harus berupaya mengantisipasi kebutuhan klien terhadap

informasi tertentu berdasarkan kondisi klien atau rencana pengobatan yang akan

dijalani.

Tanggung jawab perawat adalah memberikan informasi yang diperlukan

oleh klien dan keluarga. Perawat mengklarifikasikan informasi yang diberikan

oleh dokter dan mungkin menjadi sumber informasi utama untuk mengatasi

masalah kesehatan.

Untuk menjadi pendidik yang efektif, perawat harus melakukan lebih

dari sekedar memberikan informasi saja. Perawat harus menentukan secara hati-

hati apa yang klien perlu ketahui dan menentukan waktu kapan klien siap belajar.

Kruger (1991) mencatat 3 area yang merupakan tanggung jawab klien dalam

pendidikan klien :

1. Persiapan klien dalam menerima perawatan (mis: penyuluhan preoperasi,

injeksi insulin sendiri)

2. Persiapan klien pulang dari perawatan rumah sakit (mis: medikasi untuk

pulang dan prosedur tertentu, dan risiko komplikasi yang mungkin

menyebabkan klien kembali ke dokter atau ke rumah sakit)

3. Pencatatan aktivitas pendidikan klien (mis: menuliskan pendidikan kesehatan

tertentu dalam catatan kesehatan klien, format catatan pendidikan klien, atau

ringkasan klien pulang).

Ketika perawat menilai kebutuhan pendidikan klien dan perawat

tersebut mampu mengimplementasikannya, klien sebaiknya disiapkan untuk

mengetahui tanggung jawabnya dalam asuhan kesehatan. Hubungan antara

pendidikan klien dan hasil yang diharapkan merupakan suatu pemikiran

penelitian keperawatan yang penting.

DOMAIN PENGAJARAN

Pembelajaran terbagi atas domain kognitif (pemahaman), afektif(sikap), dan

psikomotor (keterampilan motorik). Segala topik yang diajarkan mungkin

mencakup seluruh domain atau hanya satu domain. Perawat seringkali bekerja

dengan klien yang membutuhkan pembelajaran disetiap domain.

Karakteristik dari pembelajaran setiap domain mempengaruhi metode

pengajaran dan evaluasi yang digunakan.

Pembelajaran kognitif

Meliputi semua perilaku intelektual. Bloom (1995) mengklasifikan perilaku

kognitif dalam urutan hirarki. Perilaku yang paling sederhana adalah

mendapatkan pengetahuan, sedangkan yang paling kompleks adalah evaluasi.

PENGETAHUANDengan menggunakan pengetahuan mendapatkan fakta atau informasi baru dan dapat diingat kembali.

PEMAHAMAN

Adalah kemampuan untuk memahami materi yang dipelajari.

APLIKASI

Penerapan mencakup penggunaan ide2 abstrak yang baru dipelajarinya untuk

diterapkan dalam situasi yang nyata.

ANALISIS

Mengaitkan ide yang satu dengan yang lain dengan cara yang benar

SINTESIS

Merupakan kemampuan memahami sebagian informasi dari semua informasi yang

diterimanya.

EVALUASI

Merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan untuk tujuan yang

telah ditetapkan.

Pembelajaran Afektif

Berkaitan dengan ekspresi perasaan dan penerimaan suatu sikap,

opini atau seperangkat nilai. Perilaku yang paling sederhana

dalam hirarki ini adalah menerima dan yang paling kompleks

adalah mengarakteristikkan.

Pembelajaran Psikomotor

Meliputi pembelajaran pencapaian keterampilan yang

membutuhkan keutuhan mental dan aktivitas otot seperti

kemampuan berjalan atau menggunakan alat-alat makan.

Perilaku yang paling sederhana dalam hirarki ini adalah persepsi,

dan yang paling kompleks adalah keaslian.

PRINSIP PEMBELAJARAN DASAR

Agar dapat mengajar dengan efektif dan efisien, pertama

perawat harus memahami bagaimana seseorang belajar.

Kemampuan untuk belajar bergantung pada faktor fisik dan kognitif, tingkat

perkembangan, kesehatan fisik, dan proses berpikir intelektual. Lingkungan juga

mempunyai dampak pada kemampuan untuk belajar. Satu tugas utama perawat

adalah untuk memanipulasi kondisi lingkungan untuk memfasilitasi

pembelajaran.

MOTIVASI BELAJAR

Meskipun klien mungkin memiliki berbagai kebutuhan untuk belajar, kurangnya

motivasi dapat secara serius menghalangi keberhasilan rencana pengajaran.

Perawat mengkaji faktor motivasi dibawah ini :

1. Tingkah laku klien

2. Pandangan tentang kesehatan klien serta persepsi tentang keparahan

masalah kesehatan.

3. Sikap klien terhadap pemberi asuhan kesehatan

4. Pengetahuan klien tentang informasi yang akan dipelajari.

LINGKUNGAN PENGAJARAN

Lingkungan untuk suatu pengajaran harus bersifat komdusif. Perawat mengkaji

faktor berikut ini ketika mencari tempat untuk mengajar klien.

1. Gangguan suara atau kebisingan

2. Kenyamanan ruangan, ventilasi, temperatur, penerangan dan tempat

duduk

3. Fasilitas ruangan dan perlengkapan yang tersedia

KEMAMPUAN UNTUK BELAJAR

Perawat menetapkan tingkat fisik dan kognitif klien. Perawat mengkaji

faktor dibawah ini berhubungan dengan kemampuan belajar :

4. Kekuatan fisik, pergerakan dan koordinasi

5. Kurangnya fungsi sensorik yang dapat mempengaruhi kemampuan klien

untuk memahami atau mengikuti instruksi.

6. Tingkat baca klien

4. Tingkat perkembangan klien

5. Fungsi kognitif klien, meliputi daya ingat, pengetahuan, asosiasi dan

kemampuan menilai.

TUJUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

Tujuan dapat jangka panjang maupun pendek. Tujuan jangka pendek

berhubungan dengan kebutuhan belajar klien yang segera. Tujuan jangka panjang

berhubungan dengan kemahiran pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan

secara permanen untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan. Selain itu ,

tujuan pengajaran meliputi kriteria yang sama dengan tujuan atau hasil dalam

rencana asuhan keperawatan, yaitu meliputi hal-hal dibawah ini :

1. Perilaku tunggal

2. Isi yang dapat diobservasi atau diukur

3. Penetapan waktu dan kondisi dimana tujuan diukur

4. Tujuan yang ditetapkan secara bersama-sama oleh klien dan perawat

IMPLEMENTASI

Implementasi rencana pengajaran meliputi aplikasi seluruh prinsip belajar

mengajar, yang meliputi hal-hal dibawah ini :

1. Mengetahui kebutuhan belajar klien

2. Memilih waktu yang sejalan dengan kesiapan klien dan kemampuannya

untuk belajar

3. Mengetahui kemampuan klien untuk memahami

4. Memilih metode pengajaran yang sesuai dengan kondisi pengajaran untuk

memenuhi kebutuhan belajar klien

5. Memilih dan menetapkan prioritas hal yang akan diajarkan

6. Melibatkan klien dan keluarga dalam rencana pengajaran

7. Menyadari kemampuan mengajar personal

8. Menggunakan sarana dan bantuan pengajaran yang tepat

BERBICARA DENGAN BAHASA KLIEN

Penting untuk menggunakan kata-kata yang dipahami oleh klien. Perawat

mendefiniskan istilah keperawatan atau medis yang tidak dikenal dan

menggunakannnya secara konsisten selama sesi penyuluhan. Istilah medis dapat

membingungkan. Ketika mendidik klien dari berbagai latar belakang budaya,

perawat harus :

1. Mewaspadai aspek khusus dari setiap kebudayaan

2. Melakukan kolaborasi dengan perawat dan pendidik lain untuk membantu

dalam berhadapan dengan perbedaan budaya

3. Memperoleh bantuan masyarakat dalam kelompok budaya untuk berbagi

nilai dan kepercayaan

4. Menggunakan masukan dan pengalaman perawat yang memiliki etnis sama

dalam memberikan perawatan pada anggota komunitas mereka sendiri

DOKUMENTASI PENGAJARAN KLIEN

Karena mengajarkan klien seringkali terjadi secara informal antara perawat dan

klien, sangat sulit untuk mendokumentasikannya secara konsisten. Perawat

seringkali gagal menyediakan waktu untuk menulis materi yang diajarkan. Namun,

karena perawat secara legal bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang

akurat pada klien, sangat penting untuk mencatat hasil dari pengajaran. Baron

(1987) menyarankan hal-hal dibawah ini untuk mencatat penyuluhan pada klien :

1. Isi yang spesifik

2. Evaluasi belajar

3. Metode pengajaran