proses belajar mengajar
DESCRIPTION
bahan ajarTRANSCRIPT
Pendidikan kesehatan bagi klien telah menjadi satu dari peran yang
paling penting bagi perawat yang bekerja di berbagai lahan asuhan kesehatan.
Pendidikan kesehatan yang efektif menjadi penting dalam asuhan kesehatan
untuk menurunkan jumlah klien ke rumah sakit dan meminimalkan penyebaran
penyakit yang dapat di cegah (Noble,1991).
Memendeknya waktu perawatan di rumah sakit, akan meningkat
kebutuhan waktu perawat dan kebutuhan untuk memberikan informasi yang
padat dan berguna bagi klien dengan masalah kesehatan yang sering untuk
secepat mungkin memenuhi kebutuhan pendidikan klien yang berkualitas
(Bull,1992).
Pemberian informasi yang dibutuhkan klien tentang perawatan
kesehatan perlu untuk menjamin kontinuitas perawatan dari rumah sakit ke
rumah (Bull,1992). Pendidikan kesehatan bagi klien adalah penting sebab klien
memiliki hak untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang diagnosis,
prognosis, pengobatan dan risiko yang dihadapinya.
STANDAR UNTUK PENDIDIKAN KLIEN
Pendidikan pada klien telah lama menjadi standar pada praktik keperawatan
profesional. Menurut Virginia Henderson (1966) bagian dari peran perawat
adalah untuk ‘’meningkatkan tingkat pemahaman klien dan dengan demikian
meningkatkan kesehatan’’.
TUJUAN PENDIDIKAN KLIEN
Nursing’s Agenda for Health Care Reform dari American Nurses Association
(ANA)(1991) merekomendasikan perubahan struktur sistem pelayanan
kesehatan, dimana pelayanan lebih berfokus pada kesehatan dan perawatan
kesehatan daripada penyakit dan penyembuhan. Pada dasarnya yang ingin di
capai adalah mempertahankan status kesehatan. Perawat perlu memberikan
pendidikan kesehatan sehingga klien menerima informasi tentang perawatan
kesehatan dengan cara yang lebih menyenangkan dan dilakukan di tempat
yang tidak asing baginya (ANA,1991).
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Memisahkan pengajaran dari pembelajaran adalah suatu hal yang sangat
sulit dilakukan. Pengajaran merupakan proses interaktif yang mendorong
terjadinya pembelajaran. Pengajaran terdiri dari satu set tindakan yang
terkontrol dan terkendali yang membantu individu untuk memperoleh
pengetahuan yang baru atau menampilkan keterampilan yang baru
(Redman,1993).
Pembelajaran merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap, dan
keterampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu.
Secara umum, pengajaran dan pembelajaran mulai ketika seseorang
mengidentifikasi kebutuhan terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu.
Pengajaran paling efektif ketika pengajaran tersebut memenuhi kebutuhan
peserta didik.
Peran Perawat Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Klien dan keluarganya seringkali bertanya pada perawat mengenai
informasi kesehatan. Seorang klien mungkin meminta informasi mengenai apa
yang akan terjadi selama menjalani prosedur tertentu.
Perawat harus berupaya mengantisipasi kebutuhan klien terhadap
informasi tertentu berdasarkan kondisi klien atau rencana pengobatan yang akan
dijalani.
Tanggung jawab perawat adalah memberikan informasi yang diperlukan
oleh klien dan keluarga. Perawat mengklarifikasikan informasi yang diberikan
oleh dokter dan mungkin menjadi sumber informasi utama untuk mengatasi
masalah kesehatan.
Untuk menjadi pendidik yang efektif, perawat harus melakukan lebih
dari sekedar memberikan informasi saja. Perawat harus menentukan secara hati-
hati apa yang klien perlu ketahui dan menentukan waktu kapan klien siap belajar.
Kruger (1991) mencatat 3 area yang merupakan tanggung jawab klien dalam
pendidikan klien :
1. Persiapan klien dalam menerima perawatan (mis: penyuluhan preoperasi,
injeksi insulin sendiri)
2. Persiapan klien pulang dari perawatan rumah sakit (mis: medikasi untuk
pulang dan prosedur tertentu, dan risiko komplikasi yang mungkin
menyebabkan klien kembali ke dokter atau ke rumah sakit)
3. Pencatatan aktivitas pendidikan klien (mis: menuliskan pendidikan kesehatan
tertentu dalam catatan kesehatan klien, format catatan pendidikan klien, atau
ringkasan klien pulang).
Ketika perawat menilai kebutuhan pendidikan klien dan perawat
tersebut mampu mengimplementasikannya, klien sebaiknya disiapkan untuk
mengetahui tanggung jawabnya dalam asuhan kesehatan. Hubungan antara
pendidikan klien dan hasil yang diharapkan merupakan suatu pemikiran
penelitian keperawatan yang penting.
DOMAIN PENGAJARAN
Pembelajaran terbagi atas domain kognitif (pemahaman), afektif(sikap), dan
psikomotor (keterampilan motorik). Segala topik yang diajarkan mungkin
mencakup seluruh domain atau hanya satu domain. Perawat seringkali bekerja
dengan klien yang membutuhkan pembelajaran disetiap domain.
Karakteristik dari pembelajaran setiap domain mempengaruhi metode
pengajaran dan evaluasi yang digunakan.
Pembelajaran kognitif
Meliputi semua perilaku intelektual. Bloom (1995) mengklasifikan perilaku
kognitif dalam urutan hirarki. Perilaku yang paling sederhana adalah
mendapatkan pengetahuan, sedangkan yang paling kompleks adalah evaluasi.
PENGETAHUANDengan menggunakan pengetahuan mendapatkan fakta atau informasi baru dan dapat diingat kembali.
PEMAHAMAN
Adalah kemampuan untuk memahami materi yang dipelajari.
APLIKASI
Penerapan mencakup penggunaan ide2 abstrak yang baru dipelajarinya untuk
diterapkan dalam situasi yang nyata.
ANALISIS
Mengaitkan ide yang satu dengan yang lain dengan cara yang benar
SINTESIS
Merupakan kemampuan memahami sebagian informasi dari semua informasi yang
diterimanya.
EVALUASI
Merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
Pembelajaran Afektif
Berkaitan dengan ekspresi perasaan dan penerimaan suatu sikap,
opini atau seperangkat nilai. Perilaku yang paling sederhana
dalam hirarki ini adalah menerima dan yang paling kompleks
adalah mengarakteristikkan.
Pembelajaran Psikomotor
Meliputi pembelajaran pencapaian keterampilan yang
membutuhkan keutuhan mental dan aktivitas otot seperti
kemampuan berjalan atau menggunakan alat-alat makan.
Perilaku yang paling sederhana dalam hirarki ini adalah persepsi,
dan yang paling kompleks adalah keaslian.
PRINSIP PEMBELAJARAN DASAR
Agar dapat mengajar dengan efektif dan efisien, pertama
perawat harus memahami bagaimana seseorang belajar.
Kemampuan untuk belajar bergantung pada faktor fisik dan kognitif, tingkat
perkembangan, kesehatan fisik, dan proses berpikir intelektual. Lingkungan juga
mempunyai dampak pada kemampuan untuk belajar. Satu tugas utama perawat
adalah untuk memanipulasi kondisi lingkungan untuk memfasilitasi
pembelajaran.
MOTIVASI BELAJAR
Meskipun klien mungkin memiliki berbagai kebutuhan untuk belajar, kurangnya
motivasi dapat secara serius menghalangi keberhasilan rencana pengajaran.
Perawat mengkaji faktor motivasi dibawah ini :
1. Tingkah laku klien
2. Pandangan tentang kesehatan klien serta persepsi tentang keparahan
masalah kesehatan.
3. Sikap klien terhadap pemberi asuhan kesehatan
4. Pengetahuan klien tentang informasi yang akan dipelajari.
LINGKUNGAN PENGAJARAN
Lingkungan untuk suatu pengajaran harus bersifat komdusif. Perawat mengkaji
faktor berikut ini ketika mencari tempat untuk mengajar klien.
1. Gangguan suara atau kebisingan
2. Kenyamanan ruangan, ventilasi, temperatur, penerangan dan tempat
duduk
3. Fasilitas ruangan dan perlengkapan yang tersedia
KEMAMPUAN UNTUK BELAJAR
Perawat menetapkan tingkat fisik dan kognitif klien. Perawat mengkaji
faktor dibawah ini berhubungan dengan kemampuan belajar :
4. Kekuatan fisik, pergerakan dan koordinasi
5. Kurangnya fungsi sensorik yang dapat mempengaruhi kemampuan klien
untuk memahami atau mengikuti instruksi.
6. Tingkat baca klien
4. Tingkat perkembangan klien
5. Fungsi kognitif klien, meliputi daya ingat, pengetahuan, asosiasi dan
kemampuan menilai.
TUJUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
Tujuan dapat jangka panjang maupun pendek. Tujuan jangka pendek
berhubungan dengan kebutuhan belajar klien yang segera. Tujuan jangka panjang
berhubungan dengan kemahiran pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan
secara permanen untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan. Selain itu ,
tujuan pengajaran meliputi kriteria yang sama dengan tujuan atau hasil dalam
rencana asuhan keperawatan, yaitu meliputi hal-hal dibawah ini :
1. Perilaku tunggal
2. Isi yang dapat diobservasi atau diukur
3. Penetapan waktu dan kondisi dimana tujuan diukur
4. Tujuan yang ditetapkan secara bersama-sama oleh klien dan perawat
IMPLEMENTASI
Implementasi rencana pengajaran meliputi aplikasi seluruh prinsip belajar
mengajar, yang meliputi hal-hal dibawah ini :
1. Mengetahui kebutuhan belajar klien
2. Memilih waktu yang sejalan dengan kesiapan klien dan kemampuannya
untuk belajar
3. Mengetahui kemampuan klien untuk memahami
4. Memilih metode pengajaran yang sesuai dengan kondisi pengajaran untuk
memenuhi kebutuhan belajar klien
5. Memilih dan menetapkan prioritas hal yang akan diajarkan
6. Melibatkan klien dan keluarga dalam rencana pengajaran
7. Menyadari kemampuan mengajar personal
8. Menggunakan sarana dan bantuan pengajaran yang tepat
BERBICARA DENGAN BAHASA KLIEN
Penting untuk menggunakan kata-kata yang dipahami oleh klien. Perawat
mendefiniskan istilah keperawatan atau medis yang tidak dikenal dan
menggunakannnya secara konsisten selama sesi penyuluhan. Istilah medis dapat
membingungkan. Ketika mendidik klien dari berbagai latar belakang budaya,
perawat harus :
1. Mewaspadai aspek khusus dari setiap kebudayaan
2. Melakukan kolaborasi dengan perawat dan pendidik lain untuk membantu
dalam berhadapan dengan perbedaan budaya
3. Memperoleh bantuan masyarakat dalam kelompok budaya untuk berbagi
nilai dan kepercayaan
4. Menggunakan masukan dan pengalaman perawat yang memiliki etnis sama
dalam memberikan perawatan pada anggota komunitas mereka sendiri
DOKUMENTASI PENGAJARAN KLIEN
Karena mengajarkan klien seringkali terjadi secara informal antara perawat dan
klien, sangat sulit untuk mendokumentasikannya secara konsisten. Perawat
seringkali gagal menyediakan waktu untuk menulis materi yang diajarkan. Namun,
karena perawat secara legal bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang
akurat pada klien, sangat penting untuk mencatat hasil dari pengajaran. Baron
(1987) menyarankan hal-hal dibawah ini untuk mencatat penyuluhan pada klien :
1. Isi yang spesifik
2. Evaluasi belajar
3. Metode pengajaran