proses pembuatan gula pasir

6
Proses pembuatan gula pasir. Gula pasir yang di konsumsi sehari-hari oleh manusia terbuat dari tebu. Proses pembuatan gula memerlukan beberapa tahapan dan proses kimia serta mekanis yang dilakukan dalam pabrik. Berikut gambar langkah-langkah dalam proses pembuatan gula: Di pabrik gula pemrosesan tebu menjadi gula dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: a. Proses pemerahan (gilingan) Pada proses gilingan tebu yang telah di panen dicacah menggunakan alat pencacah tebu. Biasanya terdiri dari cane cutter, hammer shredder atau kombinasi dari keduanya. Hasil tebu Nur Hidayatun Nikmah

Upload: nick-nikmah

Post on 19-Oct-2015

629 views

Category:

Documents


75 download

DESCRIPTION

proses pembuatan gula pasir terdiri dari bebereapa tingkatan.

TRANSCRIPT

Nur Hidayatun Nikmah113711032Proses pembuatan gula pasir.Gula pasir yang di konsumsi sehari-hari oleh manusia terbuat dari tebu. Proses pembuatan gula memerlukan beberapa tahapan dan proses kimia serta mekanis yang dilakukan dalam pabrik. Berikut gambar langkah-langkah dalam proses pembuatan gula:

Di pabrik gula pemrosesan tebu menjadi gula dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:a. Proses pemerahan (gilingan)Pada proses gilingan tebu yang telah di panen dicacah menggunakan alat pencacah tebu. Biasanya terdiri dari cane cutter, hammer shredder atau kombinasi dari keduanya. Hasil tebu yang diperah yaitu nira dan ampas. Nira tersebutlah yang mengandung gula dan nantinya akan diproses lebih lanjut menjadi gula. Ampas yang dihasilkan digunakan untuk berbagai macam keperluan. Kegunaan dari ampas tersebut adalah sebagai bahan bakar ketel (boiler) dan apabila berlebih dapat digunakan sebagai bahan partikel board, furfural, xylitol, dan prosuk lainnya.b. PemurnianSetelah proses pemerahan diperoleh nira mentah (raw juice) yang kemudian akan dimurnikan. Dalam nira mentah tersebut mengandung gula, yang terdiri dari sukrosa, gula invert (glukosa+fruktosa), zat bukan gula yang terdiri dari atom-atom (Ca, Fe, Mg, Al) yang terikat pada asam, asam organik dan anorganik, zat warna, lilin, asam-asam kieselgur yang mudah mengikat besi, alumunium, dan sebagainya. Pada proses pemurnian, zat-zat yang bukan gula akan dipisahkan dengan zat yang mengandung gula.Proses pemurnian dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi. Secara fisis dilakukan dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, dan pemberian bahan pengendap. Pada proses pemurnian nira ini terdapat 3 jenis proses, yaitu defekasi, sulfitasi, dan karbonatasi.Namun di Indonesia proses pembuatan gula menggunakan proses sulfitasi. Dimana pada proses sulfitasi nira mentah terlebih dahulu dipanaskan melaui heat exchanger sehingga suhunya naik menjadi 70C. kemudian nira akan dialirkan kedalam defecator yang dicampur dengan susu kapur. Fungsi dari susu kapur untuk membentuk inti endapan sehingga dapat mengadsorp bahan yang bukan gula yang terdapat pada nira dan terbentuk endapan yang lebih besar. Pada proses defekasi dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali sehingga diperoleh Ph akhir sekitar 8,5-10. Setelah itu nira akan dialirkan kedalam sulfiator, dan direaksikan dengan gas SO2. Reaksi tersebut akan terbentuk endapan CaSO3, yang berfungsi untuk memperkuat endapan telah ada sehingga tidak muda terpecah, pH akhir reaksi ini adalah 7.Dari tahap akhir pemurnian nira dialirkan ke dalam bejana pengendap (clarifier) sehingga diperoleh nira yang jernih dan bagian yang mengendap adalah nira kotor. Lalu nira jernih dialirkan ke proses selanjutnya, sedangkan nira kotor diolah dengan rotary vacuum filter yang menghasilkan nira tapis dan blotong.c. PenguapanNira jernih (clear juice) hasil dari proses pemurnian diolah dalam proses penguapan. Penguapan dilakukan dalam bejana evaporator. Tujuan dari penguapan nira jernih, untuk menaikkan konsentrasi dari nira mendekati konsentrasi jenuhnya.Proses penguapan dengan menggunakan multiple effect evaporator dengan kondisi vakum. Karena untuk menghemat penggunaan uap. Sistem multiple effect evaporator terdiri dari 3 buah evaporator atau lebih yang dipasang secara seri. Dalam pabrik gula biasanya digunakan 4(quadrupple) atau 5 (quintuple) buah evaporator.Pada proses penguapan, air yang terkandung dalam nira akan diuapkan. Uap baru yang ada digunakan pada evaporator badan I sedangkan untuk penguapan pada evaporator badan selanjutnya menggunakan uap yang dihasilkan dari evaporator badan I. Penguapan yang dilakukan dalam kondisi vakum bertujuan untuk menurunkan titik didih dari nira. Karena nira pada suhu tertentu (> 125C) akan mengalami karamelisasi atau kerusakan. Dengan kondisi vakum titik didih nira akan terjadi pada suhu 70C. Produk yang terbentuk dalam proses penguapan berupa nira kental.d. KristalisasiProses kristalisasi merupakan proses pembentukan Kristal gula. Sebelum dilakukan proses ini dalam pan masak (crystallizer) nira kental terlebih dulu direaksikan dengan gas SO2 sebagai bleaching dan untuk menurunkan viskositas kristalisasi. Dalam proses ini dikenal sistem masak ACD, ABCD, ataupun ABC.Tingkat masakan (kristalisasi) tergantung pada kemurnian nira kental. Apabila HK nira kental > 85% maka dapat dilakukan dengan 4 tingkat masakan (ABCD). Dan apabila HK nira kental < 85% dilakukan dengan 3 tingkat masakan (ACD). Namun saat ini kondisi bahan baku yang rendah pabrik gula menggunakan sistem masakan ACD, dengan masakan A sebagai produk utama.Langkah awal dari proses kristalisasi adalah menarik nira pekat untuk diuapkan airnya sehingga mendekati kondisi jenuhnya. Dengan pemekatan secara berkelanjutan koefisien kejenuhannya akan meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akan terbentuk suatu pola Kristal sukrosa. Kemudian langkah membuat bibit, yaitu dengan memasukkan bibit gula kedalam pan masak baru dilakukan proses pembesaran Kristal. Pada proses masak ini kondisi Kristal harus dijaga jangan sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak beraturan.Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan dialirkan ke palung pendingin (receiver) untuk proses Na-Kristalisasi. Tujuan dari palung pendingin adalah untuk melanjutkan proses kristalisasi yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya pendingin di palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa pada Kristal yang telah terbentuk. Untuk menyempurnakan proses kristalisasi maka palung pendingin dilengkapi pengaduk agar sirkulasi lancar.e. PemisahanSetelah nira didinginkan proses selanjutnya adalan pemisahan. Proses pemisahan Kristal gula dari larutannya menggunakan alat centrifuge atau puteran. Dalam alat puteran ini terdapat saringan yang sistem kerjanya menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan diputar dan strop atau larutan akan disaring dan Kristal gula tertinggal dalam puteran. Pada proses ini dihasilkan gula Kristal dan tetes tebu. Gula Kristal didinginkan dan dikeringkan untuk menurunkan kadar airnya. Tetes tersebut kemudian di transfer ke tangki tetes untuk di jual.f. Proses packingGula yang dihasilkan dikeringkan di talang goyang dan disertai hembusan uap kering. Gula yang telah mengalami proses pengeringan dalam talang goyang, ditampung terlebih dulu pada sugar bin, selanjutnya dilakukan pengemasan atau pengepakan. Berat pengemasan untuk gula dalam masing-masing pabrik gula berbeda-beda. Gula yang telah berada disak plastik tidak boleh langsung di jahit harus dibuka dahulu agar temperatur gula dalam sak plastik mengalami penurunan suhu. Suhu gula dalam karung tidak boleh > 30C atau suhu kamar. Setelah gula dalam plastik dinyatakan dingin baru boleh dijahit. Jika gula dalam sak plastik dalam keadaan panas dijahit maka berakibat penurunan kualitas gula.