proses pengolahan bijih bauksit

Upload: aisotardok

Post on 17-Jul-2015

501 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Proses Pengolahan Bijih BauksitBijih bauksit merupakan mineral oksida yang sumber utamanya adalah: 1. Al2O3.3H2O, Gibbsit yang sifatnya mudah larut 2. Al2O3.3H2O, Bohmit yang sifarnya susah larut dan Diaspore yang tidak larut. Berdasarkan data yang ada:

Sumber lain dari bijih bauksit: Nephelin : (Na,K)2O.Al2O3.SiO2 Alunit : K2SO4.Al2(SO4)3.4Al(OH)3 Kaolin & Clay : Al2O3.2SiO2.2H2O Cara-cara Leaching: a. Cara Asam (H2SO4) Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk proses pengolahan air minum dan pabrik kertas. Reaksi dapat dipercepat dengan menaikkan temperatur sampai 180 C (Autoclaving) KalsinasiCocok untuk lowgrade Al2O3 tetapi high SiO2 yang tidak cocok dikerjakan dengan cara basa. Hasil Basic-Al-Sulfat dikalsinansi menjadi Al2O3, kelemahan cara ini adalah Fe2O3 ikut larut. b. Cara Sintering dengan Na2CO3 (Deville-Pechiney) Sintering dilakukan dalam Rotary Kiln 1000 C selama 2-4 jam, cocok untuk bijih dengan high Fe2O3 dan SiO2. Reaksi-reaksi: Al2O3 + Na2CO3 = NaAlO2 + CO2(g) Fe2O3 + Na2CO3 = Na2OFe2O3 + CO2(g) TiO2 + Na2CO3 = Na2OTiO2 + CO2(g) SiO2 + Na2CO3 = Na2OSiO2 + CO2(g) c. Cara Basa (NaOH), Proses Bayers (Th 1888)

Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih bauksit di dunia ini dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina yang bisa dilanjutkan untuk menghasilkan Al murni. Berikut block diagram pengolahan bauksit melalui proses SGA:

Gambar 1. Block Diagram Pengolahan Bauksit

Reaksi Pelindian: Mineral Bijih: Al2O33H2O + 2 NaOH = Na2OAl2O3 + 4 H2O (T =140 C, P= 60 psi) Impurities: SiO2 + 2 NaOH = Na2OSiO2 + H2O (Silika yang bereaksi adalah silika reaktif) 2(Na2OSiO2) + Na2OAl2O3+2H2O = Na2OAl2O3SiO2 (Tidak larut) + 4 NaOH Dalam proses ini dibatasi jumlah silika reaktifnya karena sangat mengganggu dengan menghasilkan doubel Na-Al-Silikat yang mempunyai sifat tidak larut. Fe2O3 dan TiO2 tidak bereaksi dengan NaOH dan tetap dalam residu (Red Mud), sedangkan V2O5, Cr2O3, Ga2O3 larut sebagai by product. Reaksi Presipitasi:

Dilakukan dengan memanfaatkan hidrolisa karena pendinginan T=60-65 C sampai 38-43 C, t = 100 jam Na2O33H2O + 4 H2o = Al2O33H2O(s) + 2 NaOH Kalsinasi: Al2O33H2O = Al2O3(pure) + 3 H2O(g) (T=1200 C)