proses rekruitmen calon anggota legislatif kota …digilib.unila.ac.id/57365/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PROSES REKRUITMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF KOTA BANDARLAMPUNG ( STUDI KASUS DI PARTAI AMANAT NASIONAL )
TAHUN 2019
(Skripsi)
Oleh
MARENDRA RAMADANI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ABSTRAK
PROSES REKRUITMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF KOTABANDAR LAMPUNG ( STUDI KASUS DI PARTAI AMANAT
NASIONAL) TAHUN 2019
Oleh :
Marendra Ramadani
Menghadapi pemilu legislatif 2019 DPD PAN Kota Bandar Lampung harusmenyiapkan caleg terbaiknya untuk didaftarkan ke KPU. Proses rekruitmen, polarekruitmen, dan kriteria caleg harus dimaksimalkan oleh DPD PAN untukmemperoleh hasil terbaik pada pemilu 2019. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui proses rekruitmen calon anggota legislatif di DPD PAN Kota BandarLampung. Teori yang digunakan adalah rekruitmen politik menurut Rush danAlthoff dan kriteria memilih calon anggota legislatif menurut Richard.S Katz danWilliam Crotty. Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.Lokasi penelitian di kantor DPD PAN Kota Bandar Lampung. Informan padapenelitian ini adalah Wahyu Lesmono sebagai ketua DPD PAN Kota BandarLampung, Hendarsyah sebagai wakil ketua, dan Gustian Aziz sebagai ketua timKPPD. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa DPD PAN memberikankesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mendaftar sebagai caleg, baikdari internal partai maupun eksternal partai. Dari daftar 50 caleg yang telahditetapkan, 19 orang merupakan kader partai dan 31 orang berstatus sebagainonkader. DPD PAN mencalonkan kembali 8 caleg incumbent dengan rincian 6caleg berasal dari PAN dan 2 caleg pindahan dari partai lain yang pada pemilu2019 mendatang mencalonkan diri dari Partai Amanat Nasional.
Kata kunci : Pola rekruitmen, Proses rekruitmen calon anggota legislatif.
ABSTRACT
RECRUITMENT PROCESS OF LEGISLATIVE MEMBERS OF THEBANDAR LAMPUNG CITY (CASE STUDY IN NATIONAL MANDATE
PARTY) 2019
By :
Marendra Ramadani
Facing the 2019 legislative election, DPD PAN, Bandar Lampung City mustprepare the best candidates to be registered to the KPU. The recruitment process,recruitment pattern, and criteria for candidates must be maximized by the PANDPD to obtain the best results in the 2019 election. The purpose of this study is tofind out the recruitment process for legislative candidates in the DPD PAN ofBandar Lampung. The theory used is politics recruitment by Rush and Althoff andcriteria for choosing legislative candidates by Richard Katz and William Crotty.The type of research used is descriptive qualitative. The research location was inthe DPD PAN office in Bandar Lampung City. The informants in this study wereWahyu Lesmono as chairman of DPD PAN of City Bandar Lampung, Hendarsyahas deputy chairman, and Gustian Aziz as the head of the KPPD team. Datacollection techniques used are observation, interviews, and documentation. Theresults showed that the DPD PAN provided equal opportunities to the public toregister as candidates, both from internal parties and external parties. From the 50list of candidates, 19 were party cadres and 31 were non-cadres. The DPD PANre-nominated 8 incumbent candidates with the details of 6 candidates comingfrom PAN and 2 transfer candidates from other parties who in the upcoming 2019election ran for the National Mandate Party.
Keywords: Pattern of recruitment, process of recruiting legislativecandidates.
PROSES REKRUITMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF KOTA
BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS DI PARTAI AMANAT NASIONAL)
TAHUN 2019
Oleh
MARENDRA RAMADANI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ILMU PEMERINTAHAN
Pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Marendra Ramadani. Dilahirkan di
Kotabumi Lampung Utara pada tanggal 19 Maret 1993.
Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara, buah hati
dari pasangan Bapak Azmi Rahman dan Ibu Zaiwana. Penulis
menempuh pendidikan di TK Kemala Bayangkari Kota Bumi
pada tahun 1999, Selanjutnya pada tahun 2000 melanjutkan
pendidikan di SDN 1 Rejosari Kota Bumi yang diselesaikan pada tahun 2005,
dilanjutkan menempuh pendidikan di SMPN 1 Kota Bumi dan diselesaikan pada
tahun 2008, selanjutnya menempuh pendidikan pada tahun 2008 di SMAN 1 Kota
Bumi yang diselesaikan pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui SNMPTN jalur
SNMPTN. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sinar Banten,
Kec. Bekri, Kab. Lampung Tengah pada bulan Juli-Agustus tahun 2014. Penulis
pernah mengikuti berbagai kegiatan selama menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu
Pemerintahan yaitu Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Jurusan (LKMMTJ)
Ilmu Pemerintahan
PERSEMBAHAN
Syukur bagi saya amatlah sederhana kupersembahkan untuk orang tua tercinta sertaseseorang yang selalu ada di hati.
Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aib adalahjika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu (Ali bin Abi Thalib).
Ku persembahkan karyaku ini kepada:
Ayahanda tercinta yang selalu menjadi teladan yang baik, Azmi Rahman dan ibundayang aku sayangi dan cintai Zaiwana, sebagai tanda terimakasih dan baktiku. Yangtelah memberiku kasih sayang dan dukungan yang luar biasa besar, hanya karya ini
yang bisa ku persembahkan untuk kalian.
Tidak lupa juga untuk kedua kakakku Apriga pranata, dan Riya Febriana. TerimaKasih karena selalu mendukung dan menyemangatiku.
Almamater tercinta Universitas Lampung.
MOTTO
“Barang siapa bersungguh-sungguh, Sesungguhnya kesungguhannya itu adalahuntuk dirinya sendiri”
(Q.S. Al-Ankabut:6)
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadaribetapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”
(Thomas Alva Edison)
“ Keajaiban hanya terjadi pada mereka yang tidak mudah menyerah ”
(Emporio Ivankov)
“Tidak ada yang harus ditinggalkan, semuanya harus tetap diperjuangkan namunada prioritasnya”
(Marendra Ramadani)
SANWACANA
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Proses
Rekruitmen Calon Anggota Legislatif Kota Bandar Lampung (Studi Kasus
di Partai Amanat Nasional) Tahun 2019” dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak
mungkin terlaksana tanpa adanya bantuan baik moral maupun spiritual dari
berbagai pihak, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta saran-
saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat, ridho serta berkah-Nya, baik rezeki,
kesehatan, kekuatan, kesabaran tawakal, sifat qanaah dan semangat yang
tiada hentinya sehingga hamba dapat menyelesaikan skripsi ini diwaktu
yang tepat.
2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. R Sigit Krisbintoro, M.IP selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
4. Bapak Darmawan Purba, S.IP, M.IP selaku Seketaris Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. R Sigit Krisbintoro, M.IP selaku Pembimbing Utama, Dosen
yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan ilmu.
6. Bapak Darmawan Purba, S.IP, M.IP selaku Pembimbing Pembantu, Dosen
yang telah banyak memberikan dukungan, arahan. Ilmu, dan semangat.
7. Bapak Dr. Roby Cahyadi K, S.ip. M.A selaku Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberikan dukungan ilmu, arahan dan motivasinya
yang sangat bermanfaat sehingga dapat membantu kelancaran dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh dosen Ilmu Pemerintahan Fisip Unila, terimakasih atas ilmu yang
telah Bapak atau Ibu berikan kepada penulis selama menuntut ilmu di
Jurusan Ilmu Pemerintahan.
9. Staf Akademik, Staf Kemahasiswaan yang telah membantu kelancaran
administrasi dan skripsi, yang telah banyak sekali membantu dan
mempermudah proses administrasi dari awal perkuliahan hingga akhir
perkuliahan.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, yaitu ayahanda Azmi Rahman,
terima kasih telah menjadi ayah yang terbaik dan suri teladan yang baik
bagi anaknya setelah Nabi Muhammad SAW, yang selalu mendukung
apapun yang terjadi dan bekerja keras dalam mendidik untuk menjadikan
Penulis menjadi manusia yang kuat, semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan dan nikmat-Nya untuk Ayah. Selanjutnya Ibunda
Zaiwana terimakasih telah menjadi ibu yang paling baik sedunia dan
pemberi kasih sayang terbaik setelah Allah SWT yang tak pernah lelah
memberikan kasih sayang juga selalu sabar dalam memberi support
kepada anaknya dan selalu mendoakan anaknya menjadi anak yang hebat.
11. Untuk kakakku, yaitu Apriga Pranata, Terima kasih karena telah
membimbing dan mendorong agar skripsi ini dapat cepat terselesaikan
adikmu selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu, semoga bisa menjadi
kakak yang selalu membimbing dan memberi contoh kepada adik-adiknya,
serta juga untuk kakakku Riya Febriana, Terimakasih selalu menolong
kakaknya ketika dibutuhkan tetaplah mejadi adik yang selalu suka
membantu semoga kuliahnya selalu lancar dan cepat selesai .
12. Terima kasih kepada para informan segenap pengurus DPD Partai Amanat
Nasional Kota Bandar Lampung, yang telah meluangkan waktu dan
ketersediaannya untuk memberikan wawasan serta informasi yang penulis
butuhkan.
13. Teman Sepermainan, Randy Mase Bustami, Rinaldo Sinaga, Dwiki
Caprinara, Merari Defri Prhamathana, Redo Putra Ramadhan, Indra
Rinaldi Silalahi dan Yandi Dharma Wijaya yang selalu saling dukung
selama belajar dikampus dan susah senang selalu bersama mendukung
satu sama lainnya, semoga kita bisa sukses dan tidak lupa dengan teman-
teman seperjuangan ini.
14. Teman-teman yang selalu mendukung, Eki Anes Wijaya, Genta
Rizkyansah, Wirdasari, Rizki Tri Saputra Yuda, Muhamad Al Derajad,
Zakiyah Handayani, Pertiwi Agustina R.A, Febi Puspitasari, Dian Seputri,
Meyliza Indriyani P, Shedy Apriliza, Siti Aisyah, Bambang Setiawan,
Anbeja Kirsy, Bramantyo Yudi Prambadi, Trio Gama Putra, Leni
Olandari, Evi Suryani, Hazi Kurnia, Meta Arlando, Septiana Wulandari,
Ulil Ilmiyati.
15. Teman KKN Desa Sinar Banten, Lukman, Krisna, Zakiah, Lilis, Laili,
Lidya, Metha semoga kita bisa berkumpul lagi di lain kesempatan.
16. Teman Jurusan Ilmu Pemerintahan 2011, Abu Mansyur, Achmad Tri
Johan, Ade Septia Nugraha, Adelia Pramadita, Azwin Mahmud, Balqis
Annisa Muslimah, Bertha Nanda, Christian Tuahta S, Delsen Mandela,
Desy Nurfitria Suprapto, Diki Thantawi, Dimas Surya Adi P, Dio Baleri,
Faisal Suhanda, Felik Genggam A, Gita Apriliya, Indah Permata Sari, Kiki
Syafdi Gustama, Kurnia Imam Muttaqin, Leni Yuliani, M.Rendra Rinaldi,
Muhammad Afif, Muhammad Solichin, Natessya Septiani R, Netty Ariani,
Leni Novelina Anggraeni, Nugraha Eka Prayudha, Nurdiana, Nur
Hasanah, Panggih Gotam Vivi Ditia, Prayoga Adi Putra, Rani Soraya,
Restia Permata Sari, Ricky Satriawan, Rio Anggar Denny, Santi
Novitasari, Siko Aggassi, Siti Robi'ah, Tia Melinda Sari, Wana Meilina,
Wilanda Rizki, Winda Septiana, Wiwik Zubaidah, Yuanita, Yuyun Diah
Anggraini.
17. Bu Rianti, Sella, dan Mas Juni selaku staf jurusan yang dari awal
penyusunan skripsi, serta persiapan secara administratif dari seminar usul,
hasil serta Ujian membantu penulis sehingga proses yang dilalui penulis
berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan.
18. Pak De Jumadi, Mas Dedek dan penjaga gedung lainnya yang membantu
proses seminar usul, hasil dan Ujian dalam hal persiapan dan kebersihan
ruangan yang dipakai penulis, terima kasih untuk bantuan moril serta
bantuan lainnya.
19. Berbagai pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung, demi terwujudnya kelulusan ini. Allah Yang Maha Adil lagi
Maha Pemberi, semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan kalian,
dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amiiin
Seluruh pihak-pihak lain yang membantu dan mendoakan dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bandar Lampung, Juni 2019Penulis
Marendra Ramadani
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 10
A. Rekruitmen Politik............................................................................. 12C Pola Rekruitmen................................................................................. 17
1.Pola Rekruitmen Terbuka ............................................................... 172.Pola Rekruitmen Tertutup............................................................... 18
C. Kriteria Rekruitmen Caleg ................................................................ 19D. Kerangka Pikir ................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 26
A. Tipe dan Jenis Penelitian .................................................................. 26B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 28C. Fokus penelitian ................................................................................. 28D. Informan............................................................................................. 30E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 31F. Teknik Pengolahan Data..................................................................... 32G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 34H. Teknik Validasi Data ......................................................................... 35
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENEITIAN ..................................... 37
A.Sejarah Pembentukan Dan Berdirinya Partai Amanat Nasional......... 37B. Prinsip Dasar Partai Amanat Nasional............................................... 39C. Visi Dan Misi Partai Amanat Nasional.............................................. 40
ii
D. Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab DPD PAN Kota BandarLampung ............................................................................................ 41
E. Aktvitas Dan Program Kerja DPD PAN Kota bandar Lampung ....... 42F. Struktur Kepengurusan DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar
Lampung ............................................................................................ 43
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 53
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 531. Pola Rekrutmen Calon Legislatif di DPD PAN Kota Bandar
Lampung........................................................................................ 542. Proses Rekrutmen Calon Legislatif di DPD PAN Kota Bandar
Lampung........................................................................................ 593. Kriteria Calon Anggota Legislatif DPD PAN Kota Bandar
Lampung........................................................................................ 64
VI. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 71
A. Kesimpulan ....................................................................................... 71B. Saran ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 74
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Informan Penelitian........................................................................ 312. Struktur Kepengurusan MPPD DPD PAN Bandar Lampung................... 433. Struktur Kepengurusan DPD PAN Bandar Lampung............................... 434. Ketua bagian pengkaderan ........................................................................ 445. Ketua bagian pembinaan organisasi dan keanggotaan.............................. 456. Ketua bagian pemenagan pemilu .............................................................. 457. Ketua bagian hubungan antara lembaga dan perluasan jaringan .............. 458. Ketua bagian penelitian dan pengembangan............................................. 469. Ketua bagian pemberdayaan perlindungan perempuan dan anak............. 4610. Ketua bagian politik dan hukum ............................................................... 4611. Ketua bagian Pemerintahan dan otonomi daerah...................................... 4612. Ketua bagian hukum dan ham................................................................... 4713. Ketua bagian advokasi dan perjuanagan rakyat ........................................ 4714. Ketua bagian komunikasi dan informasi................................................... 4715. Ketua bagian agama dan pembinaan kerohanian...................................... 4816. Ketua bagian Pendidikan dan invasi IPTEK............................................. 4817. Ketua bagian kesehatan............................................................................. 4818. Ketua bagian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ............................. 4919. Ketua bagian pemberdayaan koperasi dan UMKM.................................. 4920. Ketua bagian pengembangan perindustrian, perdagangan dan BUMN.... 4921. Ketua bagian perbankan, pasar modan dan moneter................................. 5022. Ketua bagian pengembangan seni, budaya dan ekonomi kreatif .............. 5023. Ketua bagian pertahanan dan rteformasi agraria....................................... 5024. Ketua bagian pusat kemandirian energi dan sumberdaya mineral............ 5025. Ketua bagian lingkungan hidup dan kehutanan ........................................ 5126. Ketua bagian perlindungan buruh dan TKI .............................................. 5127. Ketua bagian pemberdayaan dan perlindungan nelayan........................... 5128. Ketua bagian pemberdayaan perlindungan petani .................................... 5229. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota Bandar
Lampung Dapil:Telukbetung Utara, Telukbetung Selatan,Telukbetung Barat, Telukbetung Timur.................................................... 55
30. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota BandarLampung Dapil II: Kota Bandar Lampungnggal,TanjungkarangPusat, Tanjungkarang Timur, Tanjungkarang Barat ................................. 56
31. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota BandarLampung Dapil III: Kedaton, Labuhan Ratu, Wayhalim........................ 56
32. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota BandarDapil IV: Sukabumi, Tanjungsenang, Sukarame.................................... 57
33. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota BandarLampung Dapil V: Panjang, Bumiwaras, Kedamaian .............................. 57
34. Status Keanggotaan Calon Legislatif DPD PAN Kota BandarLampung Dapil VI: Kemiling, Langkapura, Rajabasa ............................. 58
35. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil 1 : TelukbetungUtara, Telukbetung Selatan, Telukbetung Barat, Telukbetung Timur...... 67
36. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil II : Enggal,Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Timur, Tanjungkarang Barat........ 67
37. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil III Kedaton, LabuhanRatu,Wayhalim ......................................................................................... 68
38. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil IV : Sukabumi,Tanjungsenang, Sukarame ........................................................................ 68
39. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil V : Panjang,Bumiwaras, Kedamaian ............................................................................ 69
40. Calon legislatif PAN Bandar Lampung Dapil VI : Kemiling,Langkapura, Rajabasa ............................................................................... 70
DAFTAR SINGKATAN
PAN = Partai Amanat Nasional
UUD = Undang Undang Dasar
DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KPU = Komisi Pemilihan Umum
DPD = Dewan Pimpinan Daerah
AD = Anggaran Dasar
ART = Anggaran Rumah Tangga
MARA = Majelis Amanat Rakyat
DPC = Dewan Pimpinan Cabang
DPW = Dewan Pimpinan Wilayah
MPPD = Majelis Penasehat Partai Daerah
KPPD = Komisi Pemenangan Pemilu Daerah
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Sejak berakhirnya era orde baru, peran partai politik sangat penting dalam sistem
politik di Indonesia. Hasil perubahan UUD 1945 tahun 1999-2002
mengamanatkan, setiap rekrutmen yang dilakukan untuk mengisi jabatan-jabatan
politik dalam Pemerintahan (eksekutif), Perwakilan (legislatif), dan Peradilan
(yudikatif) baik di tingkat pusat maupun daerah mekanismenya harus melalui
partai politik. Amanat konstitusi ini menunjukkan bahwa fungsi dan keberadaan
partai politik menjadi sangat penting dalam hubungan pengisian jabatan-jabatan
kenegaraan melalui sitem politik yang demokratis.
Implementasi kedaulatan rakyat, mekanisme demokratis yang lebih luas adalah
pelaksanaan pemilihan umum, baik pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ,
pemilihan langsung kepala daerah (Pemilukada), maupun pemilihan legislatif.
Pasal 29 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik disebutkan
bahwa partai politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam
mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi kebebasan yang
bertanggung jawab. Mencermati ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa partai
politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem
demokrasi. Partai politik memainkan peran sebagai penghubung yang sangat
strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara.
2
Menurut Gabriel A. Almond partai politik termasuk salah satu kelompok
infrastuktur politik, partai politik adalah organisasi manusia dimana didalamnya
terdapat pembagian tugas dan petugas untuk mencapai suatu tujuan, mempunyai
ideologi (ideal objective), mempunyai program politik platform, sebagai rencana
pelaksanaan atau cara pencapaian tujuan secara lebih pragmatis menurut
penahapan jangka dekat sampai jangka panjang serta mempunyai ciri berupa
keinginan untuk berkuasa. Dengan demikian, setiap organisasi manusia yang
memenuhi kriteria di atas secara material dan substansial dapat dianggap sebagai
partai politik.
Adapun fungsi partai politik yang ideal menurut Almond dan Coleman adalah
berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam artian mendudukkan orang-orang
nya menjadi pejabat pemerintah, sehingga dapat turut serta mengambil atau
menentukan keputusan politik ataupun output pada umumnya. Hal ini sesuai
dengan proses rekrutmen yang berarti tahap awal yaitu tahap penjaringan individu
yang nantinya akan mengisi jabatan-jabatan politik pada lembaga-lembaga politik,
termasuk jabatan dalam birokrasi atau administrasi negara dan partai-partai
politik. Rekrutmen politik mempunyai fungsi yang sangat penting bagi suatu
sistem politik, karena melalui proses ini orang-orang yang akan menjalankan
sistem politik ditentukan.
Pemilu legislatif 2019 merupakan ajang untuk merekrut calon anggota legislatif
(Caleg) yang akan diusung oleh partai politik untuk duduk sebagai anggota DPR,
DPRD untuk masa bakti 2019-2024. Partai politik berperan sangat penting untuk
melakukan rekrutmen terhadap bakal calon legislatif yang berkualitas yang
3
nantinya diusung menjadi calon legislatif oleh partai, karena kualitas calon
legislatif akan berpengaruh kepada kualitas parlemen.
Masih ada masalah dalam hal regulasi rekruitmen partai politik terhadap
pencalonan anggota legislatif di Indonesia. Akibatnya ada kemungkinan calon
legislatif yang dicalonkan oleh suatu partai politik bukan karna kualitasnya namun
karna kedekatan caleg dengan elit-elit partai tersebut. Kebutuhan akan caleg
dengan popularitas yang tinggi, usia yang muda, pendidikan tinggi, keuangan
yang memadai, dan tingkat penerimaan oleh masyarakat yang tinggi memang ada,
tapi jadi terkesan partai politik asal comot asalkan memiliki popularitas dan
mampu mendulang suara tanpa mementingkan kualitas.
Hal ini terjadi karena belum ada aturan yang secara spesifik mengatur syarat
seseorang untuk maju sebagai calon anggota legislatif, seperti misalnya sudah
menjadi kader partai pengusung selama dalam kurun minimal waktu tertentu
sebelum maju menjadi caleg. Akibatnya masih banyak caleg-caleg yang hanya
melakukan cara-cara maisntream dengan memasang alat peraga kampanye besar
tanpa mengajak masyarakat berpikir untuk memperjuangkan ide dan gagasan
solutuif yang dibawanya. Hal ini tentu sangat merugikan bagi kader partai yang
telah berjuang sejak awal baik untuk partai maupun masyarakat. Para kader partai
yang juga ingin mencalonkan diri sebagai caleg harus tersingkir oleh nama-nama
baru yang ditetapkan oleh partai.
Menghadapi pemilu legislatif tahun 2019 mendatang DPD PAN Kota Bandar
Lampung harus mempersiapkan diri guna bersaing dengan partai peserta pemilu
lainnya. DPD PAN Kota Bandsar Lampung harus segera menetapkan 50 orang
4
caleg terbaiknya untuk didaftarkan sebagai Daftar Caleg Tetap (DCT) di KPU.
Dalam menjaring 50 orang caleg tersebut DPD PAN harus memaksimalkan
seluruh proses reksruitmen agar diperoleh 50 caleg terbaik nantinya.
Guna memperoleh hasil terbaik DPD PAN Kota Bandar Lampung harus
memaksimalkan proses rekruitmen caleg yang akan dilakukan dimulai dari tahap
persiapan, pengumuman, pendaftaran, verifikasi hingga penetapan. Menetapkan
pola rekruitmen yang akan diterapkan dalam menentukan hasil final dari bakal
caleg yang telah mendaftar untuk kemudian diusung sebagai daftar caleg tetap ke
Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta menentukan kriteria caleg yang akan
dicalonkan seperti pendidikan, usia, popularitas, keuangan dan akseptabilitas.
Secara keseluruhan ada yang menjadi pilihan peneliti yang relevan untuk diajukan
sebagai rujukan bagi penulisan penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu
tersebut adalah: penelitian pertama, Andikha S. Tobing. Hasil yang di peroleh dari
penelitiannya adalah faktor ketokohan yang memiliki basis massa yang banyak
dengan harapan akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk meraih
dukungan suara yang banyak dari masyarakat. Perbedaan penelitian peneliti
dengannya adalah fokus dan objek penelitian. Andikha lebih melihat kaderisasi
parpol sedangkan peneliti lebih menganalisis proses rekruitmen, pola rekrutmen,
serta kriteria caleg yang akan diusung mewakili partai.
Penelitian kedua yang relevan adalah penelitian Amelia Arista dengan judul Pola
rekrutmen partai politik terhadap calon legislatif perempuan di DPRD kabupaten
Sidoarjo periode 2009 – 2014. Adapun beberapa temuan dalam penelitian ini
yaitu: pertama, pola rekrutmen partai-partai politik mengerucut menjadi dua pola,
5
yakni formal (baku) dan non-formal (menyesuaikan dengan kebutuhan partai yang
bersangkutan).
Pola rekrutmen formal mengacu pada aturan 30% bagi perempuan (affirmative
action) yang ditetapkan oleh KPU dan aturan-aturan formal dari partai seperti
AD/ART partai. Sedangkan pola rekrutmen non-formal mengacu pada kebutuhan-
kebutuhan teknis kontekstual partai untuk meraup suara sebanyak-banyaknya
demi kemenangan partai dan calon legislatif yang bersangkutan. Pola ini
mendasarkan pada ukuran basis massa calon legislatif, kemampuan finansial,
proses kaderisasi, dan pandangan-pandangan patriakis berdasarkan pemahaman
agama. Kedua, realitas keterwakilan perempuan pada Pemilu legislatif 2009
menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dibanding pada Pemilu
legislatif 2004.
Keputusan MK tentang penentuan kursi berdasarkan suara terbanyak (bukan lagi
nomor urut) justru membuat keterwakilan di DPRD semakin bertambah caleg
perempuan. Dan ketiga, bahwa kepentingan perempuan ke depannya akan dapat
diakomodasi lebih baik oleh para perempuan sendiri yang masuk wilayah politik.
Karena secara kuantitas jumlah keterwakilan perempuan di legislatif bertambah
serta kepedulian perempuan atas diskriminasi gender juga semakin meningkat
(kualitas).
Semakin terbukanya perempuan terhadap dunia publik termasuk politik akan
memperluas anggapan bahwa politik tidak lagi wilayah monopoli laki-laki.
Alhasil, dengan menggunakan metode kualitatif, teknik wawancara indepth, data-
data primer dan sekunder yang luas dan mencukupi, dan kerangka teori yang
6
relevan, penelitian ini menegaskan bahwa pola rekrutmen partai politik tidak lagi
bisa mengabaikan peran dan kekuatan politik perempuan baik sebagai calon
legislatif maupun massa pemilih yang semakin signifikan.
Perbedaan dengan penelitian peneliti dan penelitian yang dilakukan oleh Amelia
adalah objek penelitian, kalau Amelia memakai lima partai politik pemenang
pemilu legislatif 2004 dengan mengkhususkan pada caleg perempuan sedangkan
peneliti hanya memfokuskan pada satu partai yaitu Partai Amanat Nasional yang
mencalonkan 50 orang anggotanya pada pemilihan legislatif 2019 baik laki-laki
maupun perempuan.
Penelitian ketiga, Febriani dengan judul Pola Rekrutmen Caleg Perempuan oleh
partai politik pada pemilu legislatif periode 2009-2014 di Kabupaten Pesisir
Selatan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pola rekrutmen Perempuan
oleh Partai politik pada pemilu legislatif periode 2009-2014 kabupaten Pesisir
Selatan belum terlaksana dengan baik, partai merekrut perempuan hanya untuk
memenuhi quota 30% perempuan.
Partai dalam merekrut perempuan tidak terdapat signifikasi peraturan, partai
lebih mengutamakan sistem klik. Pengambilan keputusan rekrutmen dipegang
oleh petinggi partai serta hanya diketahui oleh segelintir yang ada di dalamnya.
Sangat jelas bahwa bentuk seleksi yang dilaksanakan oleh partai politik tanpa
pengaturan ketentuan dan prosedur yang jelas. Hal ini menunjukan bahwa pola
rekrutmen belum terlaksana secara demokrasi.
7
Teori Alan Ware yang dipergunakan di dalam penelitian ini tidak terlaksana
pada proses rekrutmen politik terhadap perempuan saat pemilu legislatif
periode 2009-2014 kabupaten Pesisir Selatan. Perbedaan dengan penelitian
peneliti adalah objek kajian yang mana peneliti lebih memfokuskan pada satu
partai dengan melihat pola, proses rekrutmennya, dan kriteria. Sedangkan
Febriani lebih melihat kuota caleg perempuan di parlemen.
Penelitian keempat, penelitian Fanina Fanindita dengan judul Rekrutmen politik
terhadap perempuan dalam partai politik dan parlemen (studi: terhadap DPRD
tingkat I di Sumatera Utara). Dalam menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat di
DPRD Sumatera Utara, peranan perempuan fungsi perempuan tidak banyak, ini
dikarenakan minimnya jumlah keterwakilan perempuan dan posisi mereka yang
tidak menempati jabatan strategis sebagai peengambil keputusan.
Pemilu 2004 merupakan ajang yang cukup konstruktif untuk menguji sejauh mana
keseriusan partai untuk memberi ruang yang cukup kondusif bagi perempuan.
Dengan meningkatnya reprentasi perempuan dalam legislatif seharusnya dapat
meningkatkan proses akomodasi aspirasi perempuan. Bedanya dengan penelitian
peneliti adalah fokus dan objek penelitian, kalau peneliti lebih memfokuskan pada
pola, proses rekrutmen, dan kriteria caleg partai PAN sedangkan Fanina
memfokuskan pada peranan dan fungsi perempuan dalam partai politik dan
parlemen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah diatas yakni mengenai proses rekruitmen
calon anggota legislatif DPD PAN Kota Bandar Lampung untuk memperoleh
8
caleg-caleg terbaik yang akan diusung pada pemilu legislatif tahun 2019. Maka
peneliti menetapkan rumusan masalah penelitian yakni bagaimanakah proses
rekruitmen anggota legislatif di DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar
Lampung ?
C. Tujuan Penelitian
Setelah pada bagian sebelumnya peneliti menjelaskan tentang rumusan masalah,
maka pada bagian ini peneliti menjelaskan mengenai tujuan dari penelitian ini.
Sesuai dengan rumusan masalah yakni bagaimanakah proses rekruitmen calon
anggota legislatif di DPD PAN Kota Bandar Lampung maka tujuan dari penelitian
ini sendiri adalah untuk mengetahui proses rekruitmen anggota legislatif di DPD
PAN Kota Bandar Lampung jelang pemilu 2019.
D. Manfaat Penelitian
Setelah menjelaskan tujuan penelitian, pada bagian ini peneliti akan menjelaskan
manfaat dari penelitian ini. Disini peneliti mengklasifikasikan manfaat menjadi 2
jenis, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber wawasan dan
pengetahuan untuk para pembaca berkaitan dengan proses rekruitmen anggota
legislatif di Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung.
2.Manfaaat Praktis
Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi
bagi setiap pihak yang terkait seperti dapat dijadikan acuan oleh teman-teman
yang juga ingin melakukan penelitian berkaitan dengan proses rekruitmen anggota
9
legislatif pada suatu partai, kemudian dapat dijadikan sumber analisis oleh Partai
Amanat Nasional Kota Bandar Lampung tentang proses rekruitmen yang
diterapkan oleh partai dari periode ke periode sehingga pengurus DPD PAN Kota
Bandar Lampung dapat menganalis proses rekruitmen yang terbaik bagi DPD
PAN, dan juga dapat dijadikan sumber pengetahuan oleh warga negara yang
berkeingin untuk bergabung menjadi kader suatu partai politik ataupun calon
anggota legislatif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan tentang latar belakang penelitian yaitu
tentang salah satu fungsi dari partai politik yakni rekruitmen politik, dimana sejak
era reformasi peran partai politik menjadi sangat penting sebagai penghubung
antara masyarakat dengan pos-pos jabatan pemerintahan. Menjelang pemilihan
umum setiap partai politik pasti memiliki strategi pemenganan untuk mencapai
target yang telah ditetapkan, seperti proses rekruitmen, pola rekruitmen, dan
kriteria caleg seperti apa yang akan mereka terapkan jelang pemilihan umum.
Rekruitmen sendiri merupakan tahap awal dari proses seleksi suatu partai politik,
pada tahap inilah proses pencarian individu-individu unggul untuk mengisi tugas-
tugas dan jabatan pemerintahan, dan juga merupakan tahap awal bagi seorang
calon anggota legislatif untuk dapat duduk diparlemen. Umumnya dalam proses
rekruitmen calon legislatif semua partai politik memiliki kriteria dalam
perekrutan. Selain itu, dalam penerapannya juga setiap partai politik memiliki
pola rekruitmennya masing-masing dalam menjaring dan menetapkan calon
anggota legislatif yang akan diusung oleh partai tersebut.
Menghadapi pemilu legislatif tahun 2019 mendatang DPD PAN Kota Bandar
Lampung harus mempersiapkan diri guna bersaing dengan partai peserta pemilu
lainnya. DPD PAN Kota Bandsar Lampung harus segera menetapkan 50 orang
11
caleg terbaiknya untuk didaftarkan sebagai Daftar Caleg Tetap (DCT) di KPU.
Dalam menjaring 50 orang caleg tersebut DPD PAN harus memaksimalkan
seluruh proses reksruitmen agar diperoleh 50 caleg terbaik nantinya.
Guna memperoleh hasil terbaik DPD PAN Kota Bandar Lampung harus
memaksimalkan proses rekruitmen caleg yang akan dilakukan dimulai dari tahap
persiapan, pengumuman, pendaftaran, verifikasi hingga penetapan. Menetapkan
pola rekruitmen yang akan diterapkan dalam menentukan hasil final dari bakal
caleg yang telah mendaftar untuk kemudian diusung sebagai daftar caleg tetap ke
Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta menentukan kriteria caleg yang akan
dicalonkan seperti pendidikan, usia, popularitas, keuangan dan akseptabilitas.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti proses rekruitmen
calon anggota legislatif di DPD Partai Amanat Nasinal Kota Bandar Lampung
menjelang pemilihan legislatif tahun 2019 dengan judul penelitian proses
rekruitmen calon anggota legislatif kota bandar lampung ( studi kasus di partai
amanat nasional ) tahun 2019. Berdasarkan judul tersebut kemudian penulis dapat
merumuskan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian.
Selanjutnya pada bab ini untuk menjawab rumusan masalah peneliti akan
menjelaskan beberapa teori tentang proses rekruitmen, pola rekruitmen, dan
kriteria rekruitmen anggota legislatif. Peneliti juga menambahkan beberapa
pengertian dari partai politik, fungsi partai politik, dan pengertian dari calon
anggota legislatif itu sendiri berdasarkan literatur atau sumber-sumber dari para
ahli, serta menjelaskan kerangka pikir terkait penelitian proses rekruitmen angota
legislatif di Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung.
12
A. Rekruitmen Politik
Selanjutnya pada bagian ini peneliti akan menjelaskan mengenai rekruitmen
politik. Dalam partai politik terdapat beberapa fungsi penting yang dijalankan
partai sebagai sarana dalam mengaplikasikan tujuan mereka. Salah satu fungsi
partai politik yang terkait dengan penelitian ini adalah rekrutmen politik. Dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik disebutkan bahwa
partai politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam
mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi kebebasan yang
bertanggung jawab.
Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai
posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik
memainkan peran sebagai penghubung yang sangat strategis antara proses-proses
pemerintahan dengan warga negara. Proses rekruitmen yang dilakukan oleh suatu
partai merupakan jembatan bagi warga negara yang ingin menduduki jabatan-
jabatan baik diperintahan maupun diparlemen. Rekruitmen calon anggota
legislatif merupakan suatu kesempatan bagi warga negara untuk dapat mewakili
suara masyarakat luas guna memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Rekrutmen politik memegang peranan penting dalam sistem politik suatu negara
karena proses ini menentukan orang-orang yang akan menjalankan fungsi-fungsi
sistem politik negara itu melalui lembaga-lembaga yang ada, oleh sebab itu
tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik tergantung pada kualitas rekruitmen
politik. Adapun definisi mengenai rekruitmen menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut :
13
Menurut Ramlan Surbakti seleksi dan pemilihan atau seleksi danpengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakansejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahanpada khususnya, dengan mengkhususkan kepada orang-orang yangmempunyai bakat yang cukup menonjol, partai politik menyeleksi danmenempatkannya sebagai seorang calon pemimpin.1
Secara sederhana, Miriam Budiardjo mendefinisikan rekruitmen politiksebagai seleksi kepemimpinan (seletion or leadership), mencari danmengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik.Dalam hal lembaga kegiatan politik, rekruitmen politik merupakan fungsidari partai, yakni rangkaian perluasan lingkup partisipasi politik. Di antaracaranya adalah melalui kontak pribadi, persuasi, dan lain-lain. 2
Rush dan Althof, mendefenisikan rekruitmen politik sebagai proses individuyang menjamin atau mendaftarkan diri untuk menduduki suatu jabatan. 3
Partai politik memiliki cara tersendiri dalam melakukan rekruitmen terutama
dalam pelaksanaan sistem dan prosedural rekruitmen yang dilakukan partai politik
tersebut. Tak hanya itu proses rekruitmen juga merupakan fungsi mencari dan
mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan untuk turut aktif dalam
kegiatan politik, yaitu dengan cara menempuh berbagai proses penjaringan.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti memiliki pandangan bahwa rekruitmen
politik adalah tahap mencari dan menyeleksi calon-calon unggul dengan
menerapkan kriteria-kriteria sehingga diperoleh kader atau calon yang mampu dan
memiliki kapabilitas untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik.
Penelitian ini membahas mengenai proses rekruitmen calon anggota legislatif di
DPD PAN Kota Bandar Lampung yang didalamnya membahas proses rekruitmen,
1 Surbakti. Op.cit. hlm:118).
2 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2008, hlm :25
3 Said Gatara & Dzulkiah Said, Sosiologi Politik (Konsep dan Dinamika PerkembanganKajian), Bandung : CV. Pustaka Setia, 2007, hlm.115
14
pola rekruitmen, dan kriteria-kriteria calon legislatif. Berkaitan dengan
pemebahsan tersebut peneliti juga akan menjelaskan beberapa pengertian tentang
partai politik dari beberapa ahli. Selain pengertian partai politik juga akan
dijelaskan mengenai fungsi dari partai poitik. Adapun fungsi dari partai politik itu
sendiri menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
adalah sebagai berikut:
1. Partai politik berfungsi sebagai sarana:
a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga
negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara.
d. partisipasi politik warga negara Indonesia
e. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
Berdasarkan 5 fungsi partai politik sebagai sarana diatas, pada penelitian ini
peneliti memfokuskan penelitian pada fungsi partai politik sebagai sarana
rekruitmen politik, karna pada tahap inilah proses pencarian individu-individu
unggul untuk mengisi tugas-tugas dan jabatan pemerintahan, dan juga merupakan
tahap awal bagi seorang calon anggota legislatif untuk dapat duduk diparlemen.
15
Sebelum membahas mengenai pengertian partai politik harus diketahuai
pengertian dari politik itu sendiri, setelah mengetahui pengertian dari politik,
selanjtnya peneliti akan membahas mengenai pengertian dari partai politik.
Beberapa pengertian politik menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Andrew Heywood pengertian politik adalah kegiatan suatu negarayang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, serta mengamandemensemua peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang artinya tidakdapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama. 4
Menurut Ramlan Surbakti bahwa definisi politik adalah interaksi antarapemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan danpelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersamamasyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu 5
Menurut F. Isjwara politik ialah salah satu perjuangan untuk memperolehkekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan kekuasaan-kekuasaan. 6
Berdasarkan pemahaman yang beragam darim para ahli diatas, peneliti
berpendapat bahwa politik merupakan proses merebut dan mempertahankan
kekuasaan didalam masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama.
Setelah mengetahui pengertian dari politik, selanjutnya peneliti akan membahas
mengenai pengertian dari partai politik. Beberapa defenisi partai politik yang
diberikan para ilmuwan politik antara lain:
Carl Friedrich memberikan batasan partai politik sebagai kelompok manusiayag terorganisikan secara stabil dengan tujuan untuk merebut ataumempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan bagi pemimpin partainya,
4 Andrew Heywood dalam Budiardjo Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama. Hlm 16.
5 Surbakti Ramlan. 1999, Memahami ilmu politik, Jakarta: Gramedia Widia saranaIndonesia,. Hlm 1
6 Isjwara F. 1995, Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Bina Cipta. Hlm 42
16
dan berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan kegunaan materiil dan idiilkepada para anggotanya7
Roger H. Soltau, mengatakan bahwa partai politik adalah sekelompok warganegara yang sedikit banyak terorganisasi, yang bertindak sebagai suatukesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untukmemilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakankebijaksanaan umum mereka.8
Marx Weber memberikan defenisi tentang parpol, menurutnya parpol adalahorganisasi publik yang bertujuan untuk membawa pemimpinnya berkuasadan memungkinkan para pendukungnya (politisi) untuk mendapatkankeuntungan dari dukungan tersebut.9
Menurut Gabriel A. Almond parpol adalah organisasi manusia dimanadidalamnya terdapat pembagian tugas dan petugas untuk mencapai suatutujuan, mempunyai ideologi (ideal objective), mempunyai program politikplatform, sebagai rencana pelaksanaan atau cara pencapaian tujuan secaralebih pragmatis menurut penahapan jangka dekat sampai jangka panjangserta mempunyai ciri berupa keinginan untuk berkuasa. Dengan demikian,setiap organisasi manusia yang memenuhi kriteria di atas secara materialdan substansial dapat dianggap sebagai parpol.10
Menurut Meriam Budiardjo pengertian partai politik adalah suatu kelompokyang terorganisir di mana para anggotanya mempunyai orientasi, cita-citadan nilai-nilai yang sama. Tujuan kelompok ini yaitu memperolehkekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusionaluntuk melaksanakan kebijakannya.11
Berdasarkan beberapa pegertian partai politik menurut para ahli diatas penulis
berpendapat bahwa partai politik adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
7 Ramlan. Ibid. Hlm: 116
8 Jurnal: Dinamika Masyarakat (Partai Politik).2005. Oksidelfa Yanto. Peran dan FungsiPartai Politik dalam Tatanan Demokrasi: Antara Harapan dan Kenyataan. Hal:641
9 Firmansyah. 2008. Memahami Partai Politik, Komunikasi Dan Positioning Politik Di EraDemokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hal: 66
10 Fanina Farindita. 2010. Rekrutmen partai politik terhadap perempuan dalam partaipolitik dan parlemen suatu studi terhadap DPRD tingkat I di Sumatera Utara. Skripsi tidakuntuk diterbitkan. Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas SumateraUtara. Hal: 16
11 Miriam Budiardjo, 2008, dasar-dasar ilmu politik halaman 160-161
17
cita-cita dan tujuan yang sama dan memiliki keinginan untuk meraih dan
mempertahankan kekuasaan demi kepentingan bersama. Berdasarkan penjelasan
teori di atas, maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan toeri Gabriel
A. Almond tentang partai politik. Karna peneliti melihat ada tiga kata kunci dalam
pengertian partai politik oleh gabriel Almond yang berkaitan dengan fokus
penelitian penulis yakni organisasi masyarakat, petugas atau anggota, dan
keinginan untuk berkuasa. Berkaitan dengan fokus penelitian ini tentang proses
rekruitmen yang merupakan tahap awal seleksi penjaringan calon legislatif
mewakili partai politik maka peneliti menganggap teori partai politik dari Gabriel
A. Almond sangat tepat untuk penelitian ini.
B. Pola Rekruitmen Politik
Pola rekruitmen politik adalah cara yang diterpakan suatu partai politik dalam
melakukan proses rekruitmen dan menetapkan siapa saja yang berhak untuk
dipilih oleh partai politik tersebut. Jika dikaitkan dengan masalah penelitan yakni
proses rekruitmen calon anggota legislatif, maka pola rekruitmen adalah cara yang
diterapkan oleh partai politik dalam menyeleksi dan menetapkan calon anggota
legislatif. Sistem rekrutmen politik menurut Rush dan Althoff dibagi menjadi dua
cara. Yakni pola rekruitmen terbuka (formal) dan pola rekruitmen tertutup
(informal). 12
1. Rekrutmen terbuka (formal),
Pola rekruitmen terbuka yakni dengan menyediakan dan memberikan
kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk ikut bersaing dalam
12 Michael Rush, Phillip Althoff, 2007,Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa olehKartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hal:247.
18
proses penyeleksian. Dasar penilaian dilaksanakan melalui proses dengan
syarat syarat yang telah ditentukan melalui pertimbangan-pertimbangan yang
objektif rasional. Setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan
politik yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam
melakukan kompetisi.
Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga
orang-orang yang benar-benar sudah teruji saja yang akan berhasil keluar
sebagai pemenangnya. Ujian tersebut biasanya menyangkut visinya tentang
keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya serta nilai
moral yang melekat dalam didirinya termasuk integritasnya
Pada pola terbuka ini proses rekruitmen seharus nya bersifat transparan, jika
dipandang dari sisi masyarakat pola rekruitmen terbuka, masayrakat berhak
mengetahui proses rekruitmen caleg yang terjadi di partai politik. dalam
pemilihan caleg seharus nya dilakukan uji publik yang memungkinkan
masyarakat mengetahui kapasitas seorang caleg. Dengan demikian pemilih
tidak lagi seperti membeli kucing dalam karung. Hal ini bertujuan untuk
menghindari monopoli proses rekruitmen politik oleh partai, jika terjadi
monopoli, mereka yang direkrut menjadi caleg adalah mereka yang dekat
dengan pimpinan partai, baik berdasarkan pertemanan, klik, maupun hubungan
keluarga.
2. Rekruitmen tertutup (informal)
Yaitu adanya kesempatan untuk masuk menduduki jabatan politik tidaklah
sama setiap warga negara artinya hanya individu-individu tertentu yang dapat
19
menduduki jabatan politik. Pola rekrutmen tertutup banyak terjadi belakangan
ini dimana partai merekrut calon-calon instan yang akan didaftarkan dipemilu
dengan nama besar yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemimpin-
pemimpin partai, serta memiliki kedekatan dengan pemimpin partai untuk
menjadikan dirinya seorang calon anggota legislatif. Partai politik sering
menerapkan pendekatan asal rekrut terhadap kandidat. Pendekatan ini
cenderung mengabaikan aspek legitimasi, komitmen, kapasitas, dan misi
perjuangan.
Hal tersebut sangat merugikan bagi kader partai yang telah berjuang sejak awal
baik untuk partai maupun masyarakat. Juga bagi calon-calon anggota legislatif
dari eksternal partai yang memiliki kualitas dan mendapat dukungan dari
masyarakat untuk maju mewakili mereka. Mereka tersingkir oleh nama-nama
baru yang tiba-tiba masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) saat
pendaftaran caleg dari parpol ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Yang tiba-
tiba masuk kedalam partai hanya karna memiliki kedekatan dengan elit-elit
partai berdasarkan kekeluargaan, kerabat, adat bahkan uang. Yang mungkin
saja secara kualitas dan integritas mereka tidak lebih baik dari kader-kader
partai yang telah lama berperan aktif dalam partai tersebut.
C. Kriteria rekruitmen Caleg
Pada tahap proses rekruitmen setiap partai politik pasti memiliki kriteria umum
dalam menyeleksi calon kader atau calon pemimpin yang akan mewakili partai
dalam pemilu. Kriteria calon anggota legislatif oleh partai DPD Amanat Nasional
dalam menyeleksi pendaftar yang mengajukan diri sebagai calon anggota
20
legislatif jika dikaitkan dengan kriteria memilih calon legslatif oleh Richard.S
Katz dan William Crotty, antara lain yaitu :
a. Usia, dimana seorang calon haruslah memiliki usia yang cukup yakni 21
tahun untuk dapat dicalonkan menjadi anggota legislatif. Usia adalah hal
yang penting karena dapat menentukan tingkat analisa seseorang dalam
menghadapi masalah. Biasanya faktor usia juga dapat mengukur
kematangan dan pengalaman seseorang dalam masyarakat.
b. Popularitas, yakni seorang calon adalah orang yang dikenal masyarakat
luas dan memiliki reputasi yang baik. Belakangan ini popularitas menjadi
kriteria yang sangat penting bagi suatu partai dalam merekrut calon
anggota legislatif. Karna dari seorang calon legislatif yang memiliki
popularitas tinngi dimasyarakat partai partai berharap calon tersebut
mampu menyumbang suara besar yang sangat berguna bagi partai dan
calon legislatif itu sendiri dalam memenangkan pemilu.
c. Pendidikan, yaitu seorang calon anggota legislatif harus mempunyai tingkat
pendidikan yang bagus agar calon tersebut dapat memahami dan
mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.DPD Partai
Amanat Nasional sendiri menerapkan batas minimal pendidikan calon
legislatif sama dengan persyaratan yang ditetapkan KPU yakni
SMA/sederajat.
d. Keuangan dan finansial, hal ini adalah suatu syarat yang juga dianggap
penting, seorang calon anggota legislatif haruslah mempunyai dana yang
cukup besar yang digunakan ketika mengadakan kampanye.
21
e. Akseptabilitas, yakni penerimaan masyarakat terhadap seorang calon
anggota legislatif. Penerimaan ini akan muncul ketika masyarakat merasa
calon tersebut adalah orang-orang yang benar-benar dapat menyuarakan
kepentingannya. Memang sudah sewajarnya jika calon legislatif yang maju
dalam pemilihan adalah orang yang sudah dikenal dengan baik oleh
masyarakat, yang dianggap masyarakat mampu memperjuangan persoalan-
persoalan yang ada dimasyarakat, untuk nantinya masalah-masalah
tersebut diperjuangkan diparlemen oleh wakil rakyat yang terpilih.
Penelitian ini membahas mengenai proses rekruitmen calon anggota legislatif di
DPD PAN Kota Bandar Lampung yang didalamnya membahas proses rekruitmen,
pola rekruitmen, dan kriteria-kriteria calon legislatif. Berkaitan dengan judul
penelitian, dimana peneliti berfokus pada rekruitmen calon anggota legislatif DPD
Partai Amanat nasional Kota Bandar Lampung, maka selanjutnya peneliti juga
akan membahas mengenai pengertian dari calon anggota legislatif itu sendiri.
Sebelum membahas mengenai anggota legislatif, terlebih dahulu peneliti akan
menjelaskan pengertian dari lembaga legislatif. Lembaga legislatif adalah suatu
lembaga atau dewan pemerintah yang bertugas untuk merumuskan Undang-
Undang atau hukum yang dibutuhkan dalam suatu negara. Lembaga ini juga biasa
disebut legislator, di indonesia peran ini di jalankan oleh DPD (Dewan Perwakilan
Daerah), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan MPR (Majelis Permusyawaratan
Rakyat). Legeslatif berkuasa untuk membuat Undang-Undang
Calon anggota legislatif adalah seseorang yang nantinya akan bertindak untuk
mewakili partainya dan masyarakat dalam lembaga legislatif yang di pilih secara
22
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. untuk menyerap aspirasi
masyarakat, kemudian merumuskan aspirasi tersebut terhadap bentuk pernyataan
yang jelas dan menyampaikan hasil rumusan itu kepada masyarakat. Anggota
legislatif bertugas untuk merumuskan Undang-Undang atau hukum yang
dibutuhkan dalam suatu negara
23
D. Kerangka Teori
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Partisispasi DPD PAN Kota Bandar Lampung Pada Pemilu LegislatifTahun 2019
Proses rekruitmen calon anggota legislatifDPD PAN Kota Bandar Lampung
Pola Rekruitmen(Rush dan Althoff)
1. Pola rekruitmenterbuka
2. Pola rekruitmentertutup
Bacaleg Internaldan eksternal
Calon Legislatif DPD PANBandar Lampung
Kriteria
1. Usia2. Popularitas3. Pendidikan4. Akseptabilitas
Prosesrekruitmen caleg
di DPD PANBandar Lampung
24
Deskripsi penjelasan kerangka teori: Penelitian ini dilatar belakangi oleh Pasal 29
undang-undang No. 2 tahun 2008 tetang partai politik. Undang-Undang tersebut
membahas segala sesuatu yang mencakup mengenai partai politik khusus nya
pada pasal 29 yang membahas mengenai fungsi partai sebagai sarana rekrutmen
politik. Peneliti memilih Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung sebagai
kasus dan lokasi penelitian karna DPD Partai Amanat Nasional memiliki target
minimal 10 kursi legislatif yang ingin diraih di DPRD Kota Bandar Lampung
pada pemilu legislatif 2019 mendatang dan menjadi pemenang pemilu pertama
setelah pada pemilu 2014 PAN hanya meraih posisi kedua setelah PDIP dengan
berhasil meraih 7 kursi di DPRD Bandar Lampung.
Hal tersebut menjadi latar belakang peneliti meneliti proses rekruitmen anggota
legslatif Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung. Berdasarkan kerangka
pikir diatas peneliti mencoba menjabarkan proses rekruitmen anggota legislatif
Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung. Diawali dengan penerapan Pasal
29 Undang-undang No. 2 tahun 2008 tentang partai politik oleh Partai Amanat
nasional dimana dalam Pasal 29 undung-undang No.2 tahun 2008 tersebut salah
satunya menjeaskan tentang fungsi partai yakni fungsi rekruitmen politik,
kemudian dilanjutkan dengan rekruitmen calon anggota legislatif baik dari
internal maupun eksternal partai.
Kemudian dihubungkan dengan pola rekruitment yakni pola rekruitmen terbuka
(formal) dan pola rekruitmen tertutup (informal) oleh Rush dan Althop, proses
rekruitmen caleg di DPD PAN, dan kriteria yang ditapkan oleh DPD PAN
sehingga diperoleh calon-calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional dan
25
dapat ditarik kesimpulan pola rekruitmen di DPD PAN, tahapan proses
rekruitmen, serta kriteria caleg yang ditetapkan oleh DPD PAN Bandar lampung
dalam rekruitmen Caleg menjelang pemilu 2019.
III. METODE PENELITIAN
Sebelumnya pada bab dua peneliti telah menjelaskan tinjauan kepustakaan dari
para ahli yang berkaitan dengan penelitian ini. Pembahasan tinjauan kepustakaan
pada bab sebelumnya antara lain tentang pengertian partai politik, proses
rekruitmen politik, pola rekruitmen politik, kriteria calon anggota legislatif, calon
legislatif serta kerangka pikir yang menjadi alur berpikir dari peneliti untuk
melakukan penelitian.
Bab ini peneliti akan menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
mengenai tipe penelitian yang membahas jenis penelitian yang akan digunakan
pada saat meneliti, lokasi penelitian, fokus penelitian, informan, jenis data, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data. Metode yang
dipilih sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses rekruitmen
calon anggota legislatif oleh Partai Amanat Nasional Kota Bandar menghadapi
pemilu 2019.
A. Tipe dan Jenis Penelitian
Tipe pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini memiliki gambaran
permasalahan mengenai suatu proses perekrutan calon anggota legislatif oleh
DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung, dengan meneliti pandangan
27
informan berupa kata-kata maupun laporan terperinci. Berdasarkan hal tersebut
maka peneliti memilih untuk menggunakan tipe penelitian kualitatif dan
menggunakan jenis penelitian study kasus.
Creswell menyatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai suatu gambarankompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan informan, danmelakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitas merupakanstudi riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisisdengan pendekatan induktif. 13
Metode studi kasus adalah salah satu dari metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang
lebih cocok bila pertanyaan penelitiannya berkenaan dengan How atau Why, bila
peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa
yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena
kontemporer di dalam kehidupan nyata. Karena pertanyaan penelitian yang
peneliti ajukan adalah bagaimana dan peneliti tidak memiliki peluang untuk
mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki serta fokus penelitian ini
adalah fenomena kontemporer, maka peneliti memutuskan untuk memakai
metode ini.
Studi kasus merupakan penelitian yang intensif, terintegrasi dan mendalam.
Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam dengan
menelusuri mengenai objek kajian, dengan sifat eksploratif, mendalam secara
longitudinal (pengumpulan dan analisis data dalam jangka waktu tertentu). Tipe
studi kasus ini dipakai untuk menjelaskan pola rekrutmen Partai Amanat Nasioanl
Kota Bandar Lampung dalam menetapkan caleg pada pemilu legislatif tahun
2019, jika penelitian ini sudah terfokuskan pada suatu masalah, diharapkan
13 Juliansyah Noor, 2011:34
28
mampu mengungkapkan berbagai informasi lain yang dibutuhkan peneliti secara
mendalam. Hal inilah yang menjadi alasan dasar peneliti memilih menggunakan
metode studi kasus.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian yang dipilih dalam penelitian ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa lokasi dan waktu yang diambil akan membantu peneliti
untuk memahami masalah utama, dalam hal ini lokasi yang diambil dalam
penelitian ditentukan dengan cara sengaja atau purposive yaitu di kantor DPD
PAN Kota Bandar Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan
Juni-Juli tahun 2018. Herdiansyah menjelaskan bahwa lokasi penelitian
merupakan tempat-tempat yang akan dijadikan dalam proses pengambilan data. 14
C. Fokus Penelitian
Moelong menjelaskan fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studipenelitian kualitatif, sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yangrelevan sehingga tidak perlu dimasukkan data yang tidak diperlukan dalampenelitian.15
Fokus penelitian dimaksudkan agar apa yang diteliti tidak terlalu melebar ke arah
bidang-bidang lain yang tidak perlu sehingga perlu dibatasi apa yang akan diteliti.
Penelitian ini berfokus pada proses rekruitmen anggota legisatif oleh partai
Amanat Nasional Kota Bandar Lampung dengan indikator pola rekruitmen caleg
dan kriteria perekrutan caleg. Untuk menganalisa hal tersebut peneliti hanya
memfokuskan penelitian terhadap proses rekruitmen calon anggota legislatif yang
14 Herdiansyah (2012: 56)
15 Moelong 2005:24)
29
telah dilaksanakan DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung, Fokus
penelitian tersebut diantaranya :
1. Proses rekruitmen
Penneliti memfokuskan penelitian pada proses rekruitmen calon anggota
legislatif, yakni serangkaian kegiatan atau urutan pelaksanaan yang dilakukan
DPD Partai Amanat Nasional untuk menyeleksi dan memilih calon anggota
legislatif untuk dimasukkan dalam daftar calon legislatif di Partai Amanat
Nasional yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Bandar Lampung.
2. Pola rekruitmen.
Dalam proses rekruitmen anggota legislatif oleh DPD Partai Amanat Nasional,
pola rekruitmen politik seperti apa yang cendrung diterapkan oleh DPD Partai
Amanat Nasional dalam merekrut dan menetapkan calon anggota legislatifnya.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teori pola rekruitmen oleh Rush dan
Althof yakni pola rekruitmen terbuka dan pola rekruitmen tertutup. Sehingga
nantinya peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian tentang pola
rekruitmen apa yang cendrung diterapkan oleh DPD PAN dalam merekrut
calon anggota legislatif.
3. Kriteria rekruitmen calon legislatif.
Kemudian dalam hal kriteria rekrutmen politik, peneliti akan mendalami
syarat/ kriteria apa saja yang menjadi standar DPD Partai Amanat Nasional
dalam menjaring calon anggota legislatif, lalu dihubungkan dengan kriteria
yang digunakan untuk memilih dan menetapkan calon legislatif oleh Richard S.
Kazt dan William Crotty. Nantinya peneliti akan mengamati temuan yang ada
30
di dalam DPD Partai Amana Nasional Bandar Lampung, sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan kecendrungan manakah yang dipilih oleh DPD PAN
dalam menetapkan kriteria.
D. Informan
Informan penelitian salah satu hal terpenting dalam mendukung proses penelitian
karena melalui penentuan infroman penelitian yang sesuai, maka peneliti akan
mudah untuk mendapatkan data atau informasi terkait rekruitmen calon anggota
legislatif di DPD PAN Kota Bnadar Lampung. Informan merupakan orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
belakang penelitian. Menurut Moleong informan adalah orang-orang yang dipilih
sesuai kepentingan permasalahan dan tujuan penelitian. Atau informan adalah
orang yang memberikan informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan
dengan penelitian yang sedang di laksanakan.16
Dalam penelitan ini penulis menggunakan teknik pemilihan informan dengan
metode purposive sampling. Purposive sampling adalah tekhnik menentukan
informan secara sengaja dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan
dengan masalah penelitian. Merujuk pada pendapat James Spradley, faktor-faktor
pemilihan informan yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Informan telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau Partai
Amanat Nasional di tingkat kabupaten DPD
16 36 Ibid. hal 135
31
2. Informan (Pengurus Partai Aamanat nasional Tingkat Kabupaten/Kota) masih
terlibat aktif dan penuh pada lingkungan medan aktivitas yang menjadi sasaran
penelitian, dalam konteks penelitian ini yaitu pengurus atau kegiatan yang
menjadi perhatian peneliti
3. Informan (Pengurus Partai Amanat Nasional tingkat kabupaten/kota)
mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk dimintai informasi
Berdasarkan tiga poin diatas, maka peneliti memilih informan penelitian adalah
pengurus partai yang masih terlibat aktif dalam kegiatan di DPD Partai Amanat
Nasional Kota Bandar Lampung, dan juga mengetahui secara jelas proses-proses
yang berkaitan dengan fokus penelitian yang akan peneliti lakukan dalam hal ini
peneliti akan mealukan penelitian yang lebih berfokus pada tahapan rekruitmen
calon anggota legislatif, maka peneliti menetapkan informan penelitian sebagi
berikut :
Tabel 1. Daftar Informan PenelitianNo Nama Jenis Kelamin Posisi Kepengurusan
1 Gustian Aziz Laki-Laki Ketua Tim KPPD DPD PAN2 H. Wahyu Lesmono, SE Laki-Laki Ketua DPD PAN3
5
Hendarsyah, SH Laki-Laki Wakil Ketua DPD PAN
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland dan Lofl dalam Moleong, sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen.17 Sumber data dapat berupa suatu benda, hal atau orang maupun tempat
yang dapat dijadikan sebagai acuan peneliti untuk mengumpulkan data yang
17 Moleong. Op. Cit. Hlm 157
32
dibutuhkan sesuai dengan fokus penelitian. Sumber data terbagi menjadi dua,
yaitu:
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Wawancara
merupakan proses tanya jawab secara langsung yang ditujukan terhadap
informan di lokasi penelitian dengan menggunakan panduan atau pedoman
wawancara. Wawancara dengan melakukan komunikasi secara langsung untuk
mendapatkan informasi secara mendalam dengan mengeksplorasi pertanyaan-
pertanyaan pada informasi dengan mengacu pada interview guide yang telah
dirumuskan peneliti, sehingga data yang diperoleh dari hasil wawancara
tersebut merupakan data pendukung bagi terlaksananya penelitian
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan semua data yang diperoleh melalui studi
kepustakaan yaitu pengumpulan data dari buku-buku referensi, jurnal yang
sesuai dengan objek kajian penelitian serta berkaitan dengan permasalahan
dalam hal ini mengenai bagaimana rekrutmen calon anggota legislatif dalam
partai politik yang nantinya akan dijadikan sebagai panduan dalam melakukan
penelitian.
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui penelitian, kemudian penulis melakukan
pengolahan data tersebut sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dikerjakan.
Setelah data selesai dikumpulkan dari lapangan melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap pengolahan
33
data. Adapun tahapan yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini
adalah:
1. Editing
Wahyu Purhantara menjelaskan, pengeditan data adalah proses mengecekkebenaran data, menyesuaikan data untuk memudahkan proses seleksi data.Editing data akan mendeteksi kesalahan-kesalahan dan penghapusan,memperbaiki serta memastikan bahwa standar kualitas minimum dapatterpenuhi .18
Tahap ini peneliti memilah data yang diperlukan dari data yang tidak perlukan
yang berasal dari wawancara dengan pengurus DPD Partai Amanat Nasional
sebagai pelaksana rekruitmen calon anggota legislatif. Dokumen yang didapat
dari penelitian juga dipilih sehinggga mendapat data-data yang diperlukan
penulis serta data hasil observasi dilapangan mengenai sikap pengurus DPD
Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan penelitian, peneliti
menganalisis dan memilih data yang dianggap sesuai untuk kebutuhan
menjawab pertanyaan penelitian mengenai pola rekruitmen calon anggota
legislatif. Peneliti kemudian menggunakan data yang telah dipilih untuk
disesuaikan dengan fokus penelitian agar menjadi data yang sesuai untuk
digunakan dalam penelitian.
2. Intepretasi data
Tahap interpretasi data yaitu tahap untuk memberikan penafsiran atau
penjabaran dari data yang ada untuk dicari maknanya yang lebih luas dengan
menghubungkan jawaban dari informan dengan hasil yang lain, serta dari
18 Purhantara, 2010:99
34
dokumentasi yang ada. Interpretasi di lakukan dengan menjelaskan secara
terstruktur melalui kalimat-kalimat yang menjelaskan hasil dari penelitian.
Interpretasi merupakan upaya untuk menjelaskan arti dan makna yang lebih
mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
G. Teknik Analisis Data
Data yang di peroleh di lapangan dalam penelitian ini dalam bentuk data
kualitatif. Analisis data yang dilakukan bersifat interpretatif yaitu berupa
interpretasi yang bertujuan untuk mencapai pengertian dari apa yang di temukan
di lapangan dengan mengunakan pemikiran logis dan disajikan dalam bentuk
deskriptif analisis yang merupakan ciri-ciri pendekatan kualitatif. Analisis data
dilakukan dengan pengorganisasian data yang terkumpul berupa hasil wawancara
dalam bentuk catatan, rekaman wawancara, dokumen atau arsip resmi gambar
atau foto sebagai dokumentasi, kemudian diurutkan dan dikelompokkan dalam
kategori-kategori tertentu sehingga dapat dengan mudah diinterprestasikan dan
dipahami.
Langkah selanjutnya adalah menginterprestasikan data dengan mengunakan
metode analisis etik dan analis emik. Analisis emik artinya data digambarkan
menurut apa adanya sebagaimana yang digambarkan oleh subjek penelitian atau
informan tanpa adanya interpretasi dari peneliti. Sedangkan analisis etik artinya
suatu upaya untuk menggambarkan data-data berdasarkan interpretasi dari
peneliti.
35
H. Teknik Validasi Data
Pada teknik pengolahan data peneliti akan melakukan proses triangulasi sumber
data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi sumber data berusaha untuk
membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan
jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan
sesuatu yang berada diluar data tersebut, untuk keperluan pengecekan atau
pembanding data tersebut. Triangulasi adalah aplikasi studi yang mengunakan
multimetode untuk menelaah fenomena yang sama. Beberapa macam triangulasi
data adalah triangulasi teknik dan trianggulasi sumber, trianggulasi teknik berarti
peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama. trianggulasi sumber, mengunakan
36
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Penelitian kali ini peneliti
menggunakan trianggulasi teknik penggumpulan data dan triangulasi sumber data.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pembentukan Dan Berdirinya Partai Amanat Nasional
Sejarah berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) tak terlepas dari sosok Amien
Rais, sang lokomotif gerakan reformasi 1998. Pasca keberhasilan menumbangkan
orde baru, Amien Rais dan 49 rekan-rekannya yang tergabung dalam Majelis
Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita reformasi dengan
mendirikan partai politik baru. Majelis Amanat Rakyat (MARA) yang merupakan
salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto, bersama
dengan PPSK Yogyakarta, tokoh-tokoh Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet
kemudian membidani lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN).
Setelah berhasil turut serta dalam menjatuhkan rezim Orde Baru, Amien Rais
(ketua umum Muhammadiyah saat itu) berkeinginan untuk kembali ke
Muhammadiyah. Berlainan dengan itu, Amien Rais justru merasa terpanggil
melanjutkan perjuangan setelah meruntuhkan rezim Indonesia untuk kembali
membangun Indonesia. Tujuannya tersebut membawanya mendirikan partai
politik baru yang kemudian diberi bama Partai Amanat Nasional (PAN).
Awalnya partai politik yang berasaskan Pancasila ini awalnya sepakat dibentuk
dengan nama Partai Amanat Bangsa (PAB) namun akhirnya berubah nama
menjadi Partai Amanat Nasional (PAN) pada pertemuan tanggal 5-6 Agustus
38
1998 di Bogor. Partai Amanat Nasional (PAN) didirikan oleh 50 tokoh nasional,
di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, Faisal Basri MA, Ir. M. Hatta Rajasa,
Goenawan Mohammad, Dr. Rizal Ramli, Abdillah Toha, Dr. Albert Hasibuan,
Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao
dan lainya.
Dideklarasikan pada tanggal 23 Agustus 1998 di Istora Senayan Jakarta,
pendeklarasian partai ini dihadiri oleh ribuan massa. Pada saat itu puluhan tokoh-
tokohnya tampil dipanggung, melambai-lambaikan tangan menyambut riuhnya
tepuk tangan hadirin menandakan antusiame masyarakat akan didirikannya PAN.
Pengesahan pendirian PAN sendiri berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No.
M-20.UM.06.08 tanggal 27 Agustus 2003.
Sebagai partai yang lahir di penghujung era orde baru, PAN pun didirikan dengan
mengusung semangat Indonesia baru untuk menggantikan nuansa pemerintahan
otoriter yang kental pada jaman orba. PAN bertujuan menjunjung tinggi dan
menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material dan spiritual. Cita-
cita partai juga berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan,
sedangkan selebihnya PAN menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif.
Partai ini memiliki azas “Ahlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa
Rahmat bagi Sekalian Alam”. Dengan azas itu PAN menjadikan agama sebagai
landasan moral dan etika berbangsa dan bernegara yang menghargai harkat dan
martabat manusia serta kemajemukan dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat,
keadilan sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk mewujudkan
Indonesia sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri dan bermartabat. Partai ini
39
pada dasarnya adalah partai terbuka, meski sebagian orang menganggapnya partai
orang Muhammadiyah karena sosok Amien Rais pada saat itu adalah Ketua
Umum Muhammadiyah.
B. Prinsip Dasar Partai Amanat Nasional
1. Partai Amanat Nasional adalah partai politik yang memperjuangkan kedaulatan
rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar
pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan.
2. Partai Amanat Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang
demokratis, berkeadilan sosial, otonom dan mandiri. Partai ini menginginkan
tatanan yang memungkinkan setiap manusia dapat mengembangkan
kepribadiannya dalam kebebasan. Setiap manusia dapat berperan serta dalam
kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan berperan serta dalam usaha-usaha
mengembangkan kemanusiaan.
3. Partai Amanat Nasional merupakan partai yang menghormati dan mendorong
kemajemukan. Partai ini merupakan kumpulan manusia Indonesia yang berasal
dari berbagai keyakinan, pemikiran, latar belakang etnis, suku, agama dan
jender. Partai ini menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif.
Kesepakatan kami adalah berdasarkan prinsip dasar bersama dan cita-cita
politik yang sama.
4. Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totaliterisme
dan otoriterisme, karena berlawanan dengan harkat dan martabat manusia,
memasung kebebasan dan menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung tinggi
demokrasi, untuk mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan
masyarakat madani mengawasi kekuasaan.
40
5. Partai Amanat Nasional akan bersaing dengan parta-partai lain secara terbuka,
adil dan jujur untuk meraih dukungan rakyat. Selama tidak berada dalam posisi
pemerintah, partai ini akan berfungsi sebagai oposisi. Partai ini berpendirian,
pemerintah dan oposisi memilik tanggung jawab yang setara terhadap
masyarakat.
C. Visi Dan Misi Partai Amanat Nasional
Visi dari partai yang lahir pasca jatuhnya rezim Orde Baru 1998 adalah:
Terwujudnya PAN sebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan masyarakat
madani yang adil dan makmur, pemerintahan yang baik dan bersih di dalam
negara indonesia yang demokratis dan berdaulat, serta diridhoi allah swt, tuhan
yang maha esa. Sedangkan misi dari PAN adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kader yang berkualitas.
2. Mewujudkan PAN sebagai partai yang dekat dan membela rakyat
3. Mewujudkan PAN sebagai partai yang modern berdasarkan sistem dan
manajemen yang unggul serta budaya bangsa yang luhur.
4. Mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, makmur, maju, mandiri dan
bermartabat.
5. Mewujudkan tata pemerintahan Indonesia yang baik dan bersih, yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
6. Mewujudkan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, bermartabat, ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, serta dihormati dalam pergaulan internasional.
41
D. Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab DPD PAN Kota BandarLampung
Dapun tugas wewenang dan tanggung jawab DPD Pan Kota Bandar Lampung
adalah:
1. Konsolidasi internal organisasi dan menetapkan program kerja DPD PAN Kota
Bandar Lampung
2 Menata sistim pengelolaan administrasi kesekretariatan dan keuangan Dewan
Pimpinan daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN ) Kota Bandar Lampung
untuk mendukung kinerja partai beserta penyusunan laporan
pertanggungjawabannya sesuai ketentuan peraturan partai dan undang-undang
yang berlaku
3 Melaksanakan pembinaan dan koordinasi kepada DPC dan DPRt PAN se Kota
Bandar Lampung dan apabila dipandang perlu segera menyusun kembali
kepengurusan DPC dengan memperhatikan komposisi keterwakilan perempuan
4 Melaksanakan program pemenangan pemilu dan menyampaikan laporan
pelaksanaannya secara periodik kepada DPW PAN Provinsi Lampung.
5 Menjaga nama baik partai, menegakkan disiplin organisasi dan
mengembangkan peran serta kader dalam kegiatan kepartaian sehingga Dewan
Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasionak (DPD PAN) Kota Bandar Lampung
dapat tumbuh dan berkembang menjadi partai yang maju dan mampu
memenangkan pemilu.
42
E. Aktifitas dan Program Kerja DPD PAN Kota Bandar Lampung
Sama halnya dengan partai Politik yang lainnya yang ada di Indonesia, tujuan
utama sebuah partai politik adalah untuk masuk kedalam sistem politik dengan
mengikuti dan meraih suara dalam pemilihan umum. Sehingga program kerja
yang dilakukan sejak awal berdirinya DPD Partai Amanat Nasional ini adalah
bagaimana sesungguhnya dapat memenangkan pemilihan Umum dengan
memanfaatkan basis massa Muhamadiyah yang telah ada sejak awal dalam
mendirikan Partai Amanat Nasional tersebut. Adapun program kerja Partai
Amanat Nasional sejak awal didirikannya adalah sebagai berikut:
1. Program Kerja Pusat Pemenangan Pemilu
a. Seleksi dan pembinaan Caleg, Legeslatif dan eksekutif.
b. Merumuskan strategi pemenangan pemilu dan sosialisasinya ke DPD dan
DPC.
c. Sinergitas program antar badan perlu ditingkatkan.
d. Nilai perjuangan kader partai dikonsolidasikan dan ditingkatkan.
e. Perlu persiapan dan perencanaan dana partai agar memudahkan kerja badan-
badan DPP PAN.
2. Program Kerja Pusat Perkaderan
a. Latihan Kader Amanat Madya
b. Coshing Instruktur Tingkat Nasional
3. Program Kerja Pusat Sistem Informasi Strategis
a.Mengelola pelaksanan aktivitas dan program PUSIS
b.Mendukung kebutuhan informasi internal
43
c.Mengembangkan dan melaksanakan program humas guna meningkatkan citra
partai.
d.Mengkoordinir sistem pengamanan partai
e.Mengkoordinir kegiatan advokasi
f.Bartanggung jawab atas program PUSIS
g.Mengembangkan kekuatan satuan “SIMPATIK Rakerda-I DPD PAN
F. Struktur Kepengurusan DPD Partai Amanat Nasional Kota BandarLampung
1. Majelis Penasehat Partai Daerah (MPPD)
Tabel 4. Struktur Kepengurusan MPPD DPD PAN Bandar LampungJabatan NamaKetua Hi. Tabroni HarunWakil Ketua Syahdan BrenWakil Ketua TB. A. Rif’atWakil Ketua Parsah JamseriWakil Ketua Hendro SubagyoSekretaris Hi. Surya Jaya AmperaWakil Sekretaris Hi. AriyantoAnggota UsmanBendahara Jefri Simanjuntak
2. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Bandar Lampung
Tabel 5. Struktur Kepengurusan DPD PAN Bandar LampungJabatan NamaKetua Hi. Wahyu LesmonoWakil Ketua HendarsyahWakil Ketua Ahmad Ali KamalWakil Ketua Gustian AzizWakil Ketua Hi. Robby SiregarWakil Ketua Rusman SyarifudinWakil Ketua Hj. Sri Hayati
Wakil Ketua Hamami FauzieWakil Ketua Hi. Ahmad RinaldiWakil Ketua Eka Fitria
44
Wakil Ketua Hi. Sona Djaya JabaWakil Ketua Heriyadi PayacoenWakil Ketua A. Riskiy kurniawanWakil Ketua Abdul SalimWakil Ketua Lena SusilayantiWakil Ketua Merhan Faisal GumayWakil Ketua Hi. Abubakar Nata M KamilWakil Ketua Hi. Aabdul MalikWakil Ketua Ismed Aziz
Wakil Ketua Tri HartiniWakil Ketua Reflan RasyidWakil Ketua Toni IndraWakil Ketua Dody YazidWakil Ketua Dedi DamhudiWakil Ketua Syafrudin JAWakil Ketua Siti FazriWakil Ketua Teguh PurwantoWakil Ketua Guntur Padar AlamWakil Ketua Barli HalimWakil Ketua Hi. Rizkan SidikWakil Ketua Hi. Elyus EnaniSekretaris MuswirBendahara Yusirwan
3. Pusat – pusat dan bagian-bagian
a. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
Ketua : Hendarsyah
Sekretaris : Amrin Bahri
Tabel 6. Ketua bagian pembinaan organisasi dan keanggotaanBagian Ketua bagian
1 Sistem dan aparat organisasi Lukman2 Regulasi dan peraturan partai Firdaus3 Kajian strategi kajian POK Solihin4 Pendayagunaan aparatur organisasi Desi Yulianti5 Pembinaan anggota Annah Yono
b. Pengkaderan
Ketua : Ahmad Ali Kamal
45
Sekretaris : Iqbal Haris
Tabel 7. Ketua bagian pengkaderanBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi perkaderan Zulfiar2 Pelatihan perkaderan formal Zulkarnain3 Pelatihan perkaderan non formal Rika Yulianti4 Rekruitmen anggota Suhardi5 Sistem dan data perkaderan Yani Handayani
c. Pemenangan pemilu
Ketua : Gustian Aziz
Sekretaris : Latifah Hasanah
Tabel 8. Ketua bagian pmenangan pemiluBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi BAPILU Chandra karta Wijaya2 Perencanaan logistik Yuliani3 Perecanaan kampanye Gani MZ4 Pemenangan PILKADA Fatmawati5 Penguatan kinerja PANDA Sofiyah SW
d. Hubungan antara lembaga dan perluasan jaringan
Ketua : Hi. Robby Siregar
Sekretaris : Rita Yulisa
Tabel 9. Ketua bagian hubungan antara lembaga dan perluasan jaringanBagian Ketua Bagian
1 Kajian strategis Supriadi2 Pengembangan organisasi ortonon Sumarni3 Pengembangan organisasi mitra Very4 Sistem dan pusat data Hendarmoko5 Kerjasama antara lembaga Sapu Alamsyah6 Sistem pengamanan internal (SIMPATIK) Ramli
e. Penelitian dan pengembangan
Ketua : Rusman Syarifudin
Sekretaris : Agus Subhan
46
Tabel 10. Ketua bagian penelitian dan pengembanganBagian Ketua Bagian
1 Kajian strategi internal partai Hendriyanto2 Kajian strategi eksternal partai Fahmi Andrian3 Riset dan survei pemenangan pemilu Madsuri4 Pusat dan litbang Amirudin Hartanto
f. Pemberdayaan perlindungan perempuan dan anak
Ketua : Hj. Sri Hayati
Sekretaris : Marina Aristi
Tabel 11. Ketua bagian pemberdayaan perlindungan perempuan dan anakBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi gender dan anak Rita2 Advokasi hak perempuan dan anak Eliza3 Penjaringan pemilih perempuan Unizah4 Penguatan kerjasama organisasi perempuan Afrida ningsih5 Pemberdayaan ekonomi perempuan Ratinah
g. Politik dan hankam
Ketua : Hamami Fauzie
Sekretaris : M. Sofyan Hadi Ungsi
Tabel 12. Ketua bagian politik dan hukumBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis polhankam Husaini2 Peningkatan bela negara dan jiwa Marsis3 Kerjasama antar lembaga Cecep4 Sistem dan pusat data Zainal Abidin
h. Pemerintahan dan otonomi daerah
Ketua : Hi. Ahmad Rinardi
Sekretaris : Sulaiman
Tabel 13. Ketua bagian Pemerintahan dan otonomi daerahBagian Ketua bagian
1 Kajian startegis pemerintahan dan otda Nurcahya2 Penjaringan tokoh daerah Suparmahdi
47
3 Penguatan program perdayaan daerah Ita Purnama4 Kerjasama antar lembaga Agus Efendi5 Sistem data dan informasi Hendri
g. Hukum dan HAM
Ketua : Eka Fitria
Sekretaris : Fanzela Beliuk
Tabel 14. Ketua bagian hukum dan hamBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis hukum dan ham Arianto2 Penguatan legislasi Rengga Nata Negara3 Penguatan anti korupsi M. Sidik4 Advokasi hukum dan ham Bambang
h. Advokasi dan perjuangan rakyat
Ketua : Hi. Sona Djaya Jaba
Sekretaris : Hadi Tabrani
Tabel 15. Ketua bagian advokasi dan perjuanagan rakyatBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis advokasi dan perjuangan Sakdiah2 Bantuan Advokasi Publik Sutikno3 Penjaringan Tokoh Masyarakat Wadjdi H4 Kerjasama antar lembaga Meta Sari
i. Komunikasi dan informasi publik
Ketua : Heriyadi Payacoen
Sekretaris : Ade Rahmat
Tabel 16. Ketua bagian komunikasi dan informasiBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis kominfo Supardi2 Penerbitan media informasi partai Sulaiman3 Penguatan jaringan komunukasi eksternal Sukirno4 Rekayasa opini pubik Saman5 Kerjasama antar lembaga Supriadi
48
j. Agama dan pembinaan kerohanian
Ketua : A. Rizky Kurniawan
Sekretaris : Ahmad Syarifuddin
Tabel 17. Ketua bagian agama dan pembinaan kerohanianBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi agama dan negara Roni2 Penguatan kerjasama antar umat Sukardi3 Penjaringan tokoh agama Mukhlis4 Pusat data dan informasi Ainun
k. Pendidikan dan invasi IPTEK
Ketua : Abdul Salim
Sekretaris : Ida Wati
Tabel 18. Ketua bagian Pendidikan dan invasi IPTEKBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis pendidikan dan IPTEK Roswita2 Penguatan jaringan kerja guru TK dan SD Siti Samsiah3 Penguatan jaringan kerja guru SMP dan SMA Aam sumainah4 Penguatan jaringan kerja dosen Heriyana5 Invasi IPTEK dan Peberdayaan rakyat Lita FA
l. Kesehatan
Ketua : Lena Susilayanti
Sekretaris : Noria Sari Pramesti
Tabel 19. Ketua bagian kesehatanBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi kesehatan Selvy2 Advokasi pelayanan kesehatan Eva Lusia3 Advokasi tenaga medis dan paramedis Hendy jaya4 Advokasi penyandang cacat Wiji Astuti5 Pusat data dan informasi Edy Nopial
m. Pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Ketua : Merhan faisal Gumay
49
Sekretaris : Darusman
Tabel 20. Ketua bagian pekerjaan umum dan perumahan rakyatBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi PU dan perumahan rakyat Valla Fernando2 Advokasi pembangunan infrastruktur Resdi Prasstyo3 Advokasi pembangunan perumahan rakyat Henky Hermansyah4 Kerjasama antar lembaga Chandra
n. Pemberdayaan koperasi dan UMKM
Ketua : Hi. Abu bakar Nata M.Kamil
Sekretaris : Fajar Kesatria Werta
Tabel 21. Ketua bagian pemberdayaan koperasi dan UMKMBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi koperasi dan UMKM Lino Harya Saputra2 Penguatan jaringan koperasi Gatra Gautama3 Penguatan jaringan usaha mikro Edi Marta Dinata4 Penguatan jaringan usaha menengah Karloni5 Pemberdayaan wirausahawan Edi Suhandi
o. Pengembangan perindustrian, perdaganagn dan BUMN
Ketua : Hi. Abdul Malik
Sekretaris : Marwonto Ridwan
Tabel 22. Ketua bagian pengembangan perindustrian, perdagangan dan BUMNBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis indag dan BUMN Hasanah2 Penguatan jaringan serikat pekerja Muhamad Faisal3 Pendampingan CSR untuk rakyat Zulkarnain4 Kerjasama lembaga Nizar5
p. Perbankan, pasar modal dan moneter
Ketua : Ismed Aziz
Sekretaris : Dewi Nadwa
50
Tabel 23. Ketua bagian perbankan, pasar modan dan moneterBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis perbankan , pasar modal Sita Rahmadaniyah2 Penguatan jaringan badan perkreditan Intan Yuliyana3 Penguatan jaringan lembaga Wisnu Murti Adriyanto4 Penguatan jaringan lembaga non Atika N5 Penguatan jaringan pasar modal Yuita
q. Pengembangan seni, budaya dan ekonomi kreatif
Ketua : Tri Hartini
Sekretaris : Ita Ivana
Tabel 24. Ketua bagian pengembangan seni, budaya dan ekonomi kreatifBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis seni budaya dan ekonomi Eliza Marta2 Perlindungan karya cipta dan seni sastra Nurhayati3 Penguatan jaringan kerja seni dan budaya Gustina Yenti4 Pemberdayaan ekonomi kreatif Mira
r. Pertahanan dan reformasi agraria
Ketua : Reflan Rasyid
Sekretaris : Pero Desmalina
Tabel 25. Ketua bagian pertahanan dan rteformasi agrariaBagian Ketua bagian
1 Kajian pertahanan dan reformasi agraria Surya Hendra2 Advokasi rakyat untuk tanah Rosdiana3 Advokasi rakyat diwilayah perbatasan Mat Thoiri4 Penguatan jaringan kerja Muhaimin
s. Pusat kemandirian energi dan sumberdaya mineral
Ketua : Tony Indra
Sekretaris : Endang S
Tabel 26. Ketua bagian pusat kemandirian energi dan sumberdaya mineralBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis energi dan sumberdaya Ali Yuan2 Advokasi ketersediaan energi untuk rakyat M Amin
51
3 Pengembangan energi alternative Hamidun4 Pengembangan jaringan kerja Ediwiono
t. Lingkungan hidup dan kehutanan
Ketua : Dody Yazid
Sekretaris : Lis Permatasari
Tabel 27. Ketua bagian lingkungan hidup dan kehutananBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis lingkungan hidup dan kehutanan Hendry Darwin2 Advokasi kelestarian lingkungan hidup Febry3 Advokasi kelestaarian SDA, air dan hutan Sudiono4 Advokasi rakyat perkotaan dan lingkungan Yos Utama5 Advokasi masyarakat kehutanan Noviar S
u.Perlindungan buruh dan TKI
Ketua : Dedi Damhudi
Sekretaris : Budhi Atma Permana
Tabel 28. Ketua bagian perlindungan buruh dan TKIBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis buruh dan migrane care Doddy Nor Aryantoni2 Penguatan jaringan buruh perkotaan Supomo3 Penguatan jaringan buruh pedesaan Herman S4 Advokasi TKI Nikmatullah5 Kerjasama antar lembaga Junaidi
v. Pemberdayaan dan perlindungan nelayan
Ketua : Syafrudin JA
Sekretaris : Siti Samsiah
Tabel 29. Ketua bagian pemberdayaan dan perlindungan nelayanBagian Ketua bagian
1 Kajian strategi maritim dan nelayan Ikhsan2 Pemberdayaan ekonomi masyarakat Subhan3 Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Warudi4 Advokasi nelayan dan masyarakat pesisir Rozi5 Kerjasama antar lembaga Wasirin
52
w. Permberdayaan perlindungan petani
Ketua : Siti Fazri
Sekretaris : Selfia Carolin
Tabel 30. Ketua bagian pemberdayaan perlindungan petaniBagian Ketua bagian
1 Kajian strategis petani dan kedaulatan pangan Iskandar2 Pemberdayaan nasib petani holtikultural Kurnianto3 Pemberdayaan petani masyarakat desa Fajarudin4 Pemberdayaan sosial budaya masyarakat Dewi5 Kerjasama anttar lembaga Mala
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, Proses rekrutmen
yang diterapkan DPD PAN Kota Bandar Lampung adalah sistem open recruitment,
DPD PAN Kota Bandra Lampung menyediakan dan memberikan kesempatan yang
sama bagi seluruh warga negara untuk ikut mendaftar dan bersaing dalam proses
penyeleksian caleg baik dari internal partai maupun eksternal partai untuk maju pada
pemilu 2019 mendatang.
Caleg yang berstatus sebagai kader sebanyak 19 orang caleg dan yang berstatus
sebagai nonkader sebanyak 31 orang caleg atau jika dipersentasekan adalah 32%
berstatus kader berbanding 68% berstatus sebagai nonkader. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut DPD PAN menerapkan pola rekruitmen tertutup. DPD PAN
merekrut nama-nama baru dari luar partai dan kurang yakin dengan kualiats kader
partainya sendiri.
Kriteria yang ditetapkan oleh DPD PAN Kota Bandar Lampung dalam menyaring
calon anggota legislatif cenderung mengutamakan popularitas, dari hasil penelitian di
DPD PAN Kota Bandar Lampung ada 8 caleg yang merupakan petahana yang sudah
menjabat sebagai anggota legislatif periode 2014-2019, dengan rincian 6 caleg dari
72
Partai Amanat Nasional dan 2 caleg yang pindah dari partai lain dan maju sebagai
caleg dari Partai Amanat Nasional pada pemilu legislatiif tahun 2019 mendatang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian mengenai proses rekrutmen calon
anggota legislatif di DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung terdapat
beberapa kesalahan serta ketidaksesuaian dalam prosesnya, untuk itu peneliti
memberikan saran terhadap DPD Partai Amanat nasional Kota Bandar Lampung agar
kedepanya DPD PAN mampu lebih memaksimalkan proses rekruitmen anggota
legislatif, adapun saran untuk pengurus DPD Partai Amanat Nasional Bandar
Lampung yakni :
DPD PAN kedepannya harus lebih percaya terhadap kualitas kader yang dimiliki oleh
partai, DPD PAN sebaiknya lebih memprioritaskan kader partainya untuk didaftarkan
sebagai calon anngota legislatif. Apabila didalam partai kualitas kadernya tidak sesuai
dengan yang diharapkan, DPD PAN harus lebih sering melakukan pendidikan kader,
atau bila perlu melakukan peremajaan atau regenersi terhadap kader-kader yang ada
pada ssat ini.
DPD Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung seharusnya meminimalisir
penempatan Caleg yang bertempat tinggal asli tidak sesuai dengan daerah
pemilihannya. Hal itu akan mengurangi persentase keterpilihan caleg tersebut.
masyarakat yang ada di dapil tersebut tidak mengetahui kapasitas intelektual, vitalitas
73
kerja, dan pengalaman kerja caleg tersebut, karena caleg tersebut bukan penduduk
asli di daerah pemilihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Almond,Gabriel A. and Coleman, James S. 1966. The Politics of Developing Areas. NewsJersey: Princeton University Press dalam Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. PerilakuPolitik.Semarang: IKIP Semarang Press.
Amal, Ichlasul. 1996. EdisiTeori-teori Mutakhir Partai Politik Edisi Revisi. Yogyakarta:Tiara Wacana Yogyakarta
Budiardjo, Mirriam.2000. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Jakarta
Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:Rineka Cipta
Firmansyah. 2008. Memahami Partai Politik, Komunikasi Dan Positioning Politik Di EraDemokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:Salemba Humanika
Isjwara F. 1995. Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Bina Cipta
Kantaprawira,Rusadi.2004.Sistem Politik Indonesia. Bandung: SinarBaruAlgesindo
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi&KaryaIlmiah).Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: GrahaIlmu
Rush, Michael and Althoff, Philip. 2007,Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa olehKartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Said, Gatara dan Said, Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik (Konsep dan DinamikaPerkembangan Kajian), Bandung : CV. Pustaka Setia,
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan (KompetensidanPraktiknya). Jakarta: BumiAksara
75
Surbakti, Ramlan. 1999, Memahami ilmu politik, Jakarta: Gramedia Widia sarana Indonesia
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: Berbagai AlternatifPendekatan. Jakarta: Kencana
Syafiie, Inu Kencana. 2013. Ilmu Pemerintahan. Bandung. Mandar Maju
Sumber media:
Sumber Internet:
(Admin, 2018, PAN Bandar lampung Penuhi Kuota Perempuan di Plieg 2019,fajarsumatra.co.id, diakses pada 1 Mei 2018)
(http://kpu-bandarlampungkota.go.id/berita/pengumuman-daftar-calon-tetap-dct-kota-bandar-lampung-pemilu-tahun-2019, diakses pada 8 Juni 2018)
(https://www.pan.or.id/sejarah-pan, diakses pada 8 Juni 2018)