proses stuffing pada pt. indo veneer utama di … · segala puji dan syukur penulis panjatkan atas...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSES STUFFING PADA PT. INDO VENEER UTAMA
DI KARANGANYAR
Tugas Akhir
Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan persyaratan guna
Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Maya Listanti
F3108059
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
STUFFING PROCESS IN INDO VENEER UTAMA
IN KARANGANYAR
MAYA LISTANTI
F3108059
The purpose of this final project is to investigate the process of stuffing at an export company, barriers and strengths in the process of stuffing, the arrangement of goodsin the container system. The study was conducted at PT Indo Veneer Utama is one of furniture company in Karanganyar. For decades PT Indo Veneer Utama has been in the furniture industry export activity.
The method used is a case study that takes a certain object to be analyzed in depth
with focuses on one issue. Primary data is data obtained directly from the object of research is by direct interviews with employees, staff, and leaders of PT. Indo Veneer Utama, and data in the form of documents relating to export and stuffing. While the data supporting secondary data obtained from other sources related to research such as books related to the problem under study.
The results can be concluded that the flow process of stuffing the PT Indo Veneer
Utama features 3 stages, namely the receipt of goods to the warehouse before stuffing, the stuffing, the activities after stuffing. The process of stuffing the PT Indo Veneer Utama barriers in goods that are still in the arrangement of the manual with the estimates. PT Indo Veneer stuffing process has three main advantages, namely fastin the presentation, on time in the process, and utilize space. And the system of arrangement of goods in the container, PT Indo Veneer Utama has 6 possible positions of the goods in the container.
Advice can be given to PT Indo Veneer Utama, should conduct employee
performance management for stuffing activity at a given time with the addition of stafffor the smooth operation of stuffing. PT Indo Veneer Main should hold a proper training for employees in the management software or an application for setting the stuffing or the recruitment of new employees are familiar with the information system so that the level of accuracy, precision drafting stuff better and comfortable.
Keywords: exports and the stuffing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji
Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Bisnis Internasional
Surakarta, Desember 2011
Pembimbing
1. Arif Rahman Hakim, SE NIP. 310800001
Penguji
2. Nurul Istiqomah, SE, MSi
NIP. 198006012005012021
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui dan diterima oleh Pembimbing Tugas Akhir
Jurusan Bisnis Internasional Program Studi D III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Juli 2011
Pembimbing
Arif Rahman Hakim, SE
NIP. 310800001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas” (Ayat Quran 39:10)
“Dalam hidup ini, jangan pernah lewatkan kesempatan untuk membuat & melihat
orangtuamu tersenyum atas apa yg kamu lakukan” (Pepatah)
“Setiap ujian dan dugaan itu sebenarnya peluang untuk kita mendekatkan diri kepada Allah”
(IslamSpeaks)
“Allah knows the desires of your heart and that’s why, have you ever received something
wonderful that you didn't even ask for, that's Allah!” (IslamSpeaks)
“Tugas kita bukan untuk berhasil,tapi untuk mencoba.Karena di dalam mencoba itulah kita belajar
dan menemukan kesempatan untuk berhasil”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk:
1. ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
2. Kedua orang tuaku yang tercinta, terima kasih atas kerja kerasnya, dukungan, dan doanya memberikan banyak bekal untuk hidup kelak dikemudian hari
3. Kakakku Erry Farian, Elsa Lianti, Muh.Budi Santoso dan ponakanku yang cantik Alya dan Aleysha yang memberikan dukungan kepadaku dalam menggapai cita-cita
4. Keluarga besarku terima kasih atas segala doa dan bantuannya
5. Mas Taufik Akbar yang dengan sabar dan bijak selalu memberi nasehat dan dukungannya selama ini
6. Teman-teman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT dengan seluruh
rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan pada kita semua, meskipun dengan kemampuan
dan waktu yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
yang berjudul “Proses Stuffing Pada PT Indo Vneer Utama Di Karanganyar”. Penyusunan
Tugas Akhir ini tidak akan berhasil baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
secara langsung atau tidak langsung telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini, khususnya
kepada:
1. Bapak Arif Rahman Hakim,SE selaku pembimbing yang dengan sabar memberikan
pengarahan, petunjuk, nasehat, dan bimbingan.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Hari Murti, M.Si selaku ketua program studi DIII Bisnis Internasional
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Sudijono terima kasih bimbingan dan saran untuk penulisan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh dosen yang mengajar di DIII Bisnis Internasional.
6. Seluruh staff dan karyawan Program DIII Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
7. Direktur Utama PT Indo Veneer Utama yang telah berkenaan memberikan ijin
magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini.
8. Bapak Umpi Purnama selaku staff personalia dan pembimbing umum.
9. Bapak Hartoyo, Bapak Naryo selaku kepala dan staff bagian gudang barang jadi pada
PT Indo Veneer Utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
10. Bu Marti dan Bu Yuni selaku kepala dan staff bagian ekspor impor dan pembimbing
magang yang dengan baik telah memberikan kemudahan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya.
11. Seluruh staff dan karyawan PT Indo Veneer Utama, terima kasih atas bantuan dan
pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis.
12. Kedua orang tua tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa serta
dukungannya baik materi dan rohani hingga Tugas Akhir ini selesai.
13. Kakakku Erry Farian, Elsa Lianti, Muh.Budi Santoso dan ponakanku yang cantik
Alya dan Aleysha terima kasih atas semua dukungannya selama ini.
14. Keluarga besarku dari Solo dan Banjarmasin terima kasih atas doa dan segala
bantuannya.
15. Mas Taufik Akbar yang dengan sabar dan bijak selalu memberi nasehat dan
dukungannya dalam penyelesaian tugas akhir ini.
16. Teman-teman D3 Bisnis Internasional Angkatan 2008
17. Teman-temanku novi, mba’ yanti, koosma, mba’ warih, pepy, putri, puput, diva, voni,
intan.
18. Untuk harapan, impian, dan cita-cita yang selalu menjadi motivasi dalam hidupku.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga penulisan Tugas Akhir ini selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan
penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
ABSTRAKSI………………………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………... iv
MOTTO…………………………………………………………………….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ix
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………. 6
E. Metode Penelitian……………………………………………….. 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor………………………………………………. 10
B. Prosedur Ekspor……………………………………………….... 11
C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Internasional….. 14
D. Pemahaman Peti Kemas dan Ukurannya……………………….. 16
E. Jenis-jenis Peti Kemas………………………………………….. 17
F. Terminal Peti Kemas……………………………………………. 20
G. Pola Pengapalan Peti Kemas………………………………….... 21
H. Packing …………………………………………………………. 24
I. Stuffing…………………………………………………………. 25
BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian……………………………………..... 28
1. Sejarah Berdirinya PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar... 28
2. Lokasi Perusahaan………………………………………….... 29
3. Struktur Organisasi Perusahaan…………………………...…. 30
4. Visi dan Misi Perusahaan…………………………………….. 36
5. Jenis Produk………………………………………………….. 37
6. Proses produksi……………………………………………..... 38
7. Pemasaran………………………………………………......... 41
8. Volume penjualan…………………………………………..... 43
B. Pembahasan……………………………………………………… 44
1. Proses Stuffing Pada PT Indo Veneer Utama Di
Karanganyar………………………………………………….. 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2. Hambatan dan Kelebihan Dalam Proses Stuffing Pada PT Indo Veneer
Utama Di Karanganyar………………………………………. 51
3. Sistem Penataan Barang Dalam Kontainer Yang Digunakan PT Indo
Veneer Utama Di Karanganyar……………………………… 52
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………. 56
B. Saran……………………………………………………………… 57
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… .. 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR BAGAN
2.1 Prosedur Ekspor……………………………………………… 12
2.2 Jenis-jenis Petikemas…………………………………………. 17
2.3 Pola Pengapalan FCL………………………………………… 22
2.4 Pola Pengapalan LCL………………………………………… 23
3.1 Struktur Organisasi PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar… 31
3.2 Proses Stuffing PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar……… 45
3.3 6 Kemungkinan Posisi Barang Lava Double Ext Tables Di Dalam
Kontainer……………………………………………………… 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Ukuran Petikemas Menurut International Standart Organization
(ISO)………………………………………………………… 16
3.1 Volume Penjualan Pada 2010 ……………………………… 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Perintah Kerja
Request Shipment (E-mail)
Sales Contract
Invoice
Packing List
Pemberitahuan Ekspor Barang
Persetujuan Ekspor
Certificate of Origin
Delivery Order
Shipping Instruction
Surat Expedisi
Draft Bill of Lading
Surat Pengantar Barang.
Fumigation Certificate
Gas Clearance Certificate
Kitir
Dokumentasi Stuffing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PROSES STUFFING PADA PT INDO VENEER UTAMA
DI KARANGANYAR
MAYA LISTANTI
F3108059
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses stuffing pada suatu perusahaan ekspor, hambatan dan kelebihan dalam proses stuffing, sistem penataan barang dalam kontainer. Penelitian dilakukan di PT Indo Veneer Utama yang merupakan salah satu perusahaan furniture di Karanganyar. Selama puluhan tahun PT Indo Veneer Utama telah berkecimpung dalam kegiatan ekspor industri furniture.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan mengfokuskan pada satu masalah. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yaitu dengan wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan pimpinan PT. Indo Veneer Utama, dan data berupa dokumen-dokumen berkaitan dengan ekspor dan stuffing. Sedangkan data sekunder data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku berkaitan masalah yang diteliti.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alur proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama memiliki 3 tahap, yaitu proses penerimaan barang ke gudang sebelum stuffing, proses stuffing, kegiatan setelah stuffing. Proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama memiliki hambatan dalam penataan barang yang masih manual dengan perkiraan. Proses stuffing PT Indo Veneer Utama memiliki 3 kelebihan, yakni cepat dalam penyajian, tepat waktu dalam proses, dan memanfaatkan space. Dan dalam sistem penataan barang-barang di dalam kontainer, PT Indo Veneer Utama memiliki 6 kemungkinan posisi barang di dalam kontainer.
Saran yang dapat diberikan untuk PT Indo Veneer Utama, hendaknya melakukan pengelolaan kinerja karyawan untuk kegiatan stuffing pada saat tertentu dengan penambahan karyawan untuk kelancaran kegiatan stuffing. Sebaiknya PT Indo Veneer Utama mengadakan pelatihan yang memadai bagi karyawan dalam pengelolaan software atau aplikasi untuk pengaturan stuffing atau dengan perekrutan karyawan baru yang mengenal baik dengan sistem informasi sehingga tingkat ketepatan, ketelitian penyusunan barang-barang semakin baik dan nyaman.
Kata kunci: ekspor dan proses stuffing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perdagangan global dewasa ini semakin berkembang dan dinamis yang
ditandai oleh semakin kerasnya persaingan dalam menembus pasar baik skala
tingkat nasional maupun internasional. Dalam era globalisasi seperti sekarang
ini, suatu negara tidak akan lepas dari perdagangan internasional. Perdagangan
internasional memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara
karenanya masalah impor maupun ekspor tidak lagi terbatas menjadi masalah
importir maupun eksportir tapi telah menjadi masalah pemerintah dan
masyarakat umum (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori dan Penerapannya,
Penerbit PPM, Jakarta).
Transaksi perdagangan internasional atau yang lebih dikenal dengan
istilah ekspor impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan
tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang
bertempat di negara-negara yang berbeda (Hutabarat, Roselyne, 1996, Transaksi
Ekspor Impor, Penerbit Erlangga, Jakarta). Dan PT Indo Veneer Utama adalah
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor furniture yang ada di
Karanganyar.
Kegiatan ekspor memiliki nilai ekonomi yang sangat penting, baik bagi
perusahaan maupun pemerintah suatu negara. Bagi perusahaan,kegiatan ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dapat memberikan ataupun memaksimalkan laba perusahaan dalam jangka
panjang maupun perluasan pangsa pasar untuk meningkatkan produksi maupun
produktivitas perusahaan. Transaksi ekspor akan membuka lapangan pekerjaan
dan mengurangi tingkat pengangguran di suatu negara. Sedangkan manfaat
ekspor bagi negara adalah peningkatan pendapatan nasional serta pertumbuhan
ekonomi.
Kegiatan ekspor melibatkan penjual dan pembeli terpisah satu sama
lainnya, baik secara geografis maupun oleh batas kenegaraan. Kedua belah pihak
pembeli dan penjual harus mengindahkan dan menyelesaikan sepenuhnya
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara masing-masing dalam
bidang yang menyangkut perdagangan luar negeri.
Pihak penjual/eksportir akan berusaha memenuhi kewajibannya untuk
mengirimkan dan melakukan penyerahan barang kepada pembeli/importir dan
menerima haknya atas pembayaran dari barang yang diserahkan itu. Demikian
juga pembeli/importir memenuhi kewajiban untuk melunasi pembayaran barang
yang dibelinyadan menerima barang itu sebaik-baiknya.
Sehubungan dengan hal itu, beberapa tahun belakangan ini volume
perdagangan Indonesia semakin meningkat sehingga memerlukan perusahaan
jasa angkutan yang betul-betul dapat menunjang kegiatan ekspor komoditi
Indonesia ke luar negeri.
Seperti halnya PT. Indo Veneer Utama juga berusaha memenuhi
kewajibannya melakukan pengiriman barang menggunakan kontainer dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perusahaan jasa angkutan yang baik kepada pembeli dengan keadaan yang baik
dan menerima haknya atas pembayaran dari barang yang diserahkan. Dan hal
yang paling utama dalam pengiriman menggunakan kontainer dengan kondisi
barang yang baik dapat ditinjau dari proses Stuffing yang tepat dan benar.
Stuffing adalah kegiatan muat barang ke dalam kontainer.
Proses Stuffing dimulai dari pengeluaran barang dari gudang barang jadi
dan dimuat ke dalam kontainer. Dalam operasional gudang barang jadi salah
satunya mengatur, mengawasi, dan melaksanakan Stuffing ke dalam container.
Memaksimalkan pengisian kontainer dengan benar, efektif dan efisien. Masing-
masing perusahaan memiliki cara Stuffing yang paling sesuai.
PT Indo Veneer Utama adalah salah satu perusahaan ekspor furmiture
yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Berdiri pada tahun 1975, PT
Indo Veneer Utama memproduksi dan menjual bermacam-macam produk seperti
garden furniture, solid doors, dan indoor furniture. Proses produksi
menggunakan bahan baku yang berkualitas bermutu tinggi, bahan baku kayu
yang bersertifikat COC FSC (Chain of Custody Forest Steward Council)
sertifikat kayu ramah lingkungan dan telah mengekspor produk-produknya ke
beberapa negara antara lain Amerika, Rusia, Belanda, Austria, dan Australia.
Salah satu faktor penting dalam pengiriman barang adalah proses
Stuffing yang benar dan memaksimalkan tempat. Dalam proses pengiriman
barang dan dokumen pembayaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
sudah ada walau terkadang menemukan kendala dalam prosesnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Ketertarikan terhadap kinerja operasional gudang barang jadi terutama
pada proses Stuffing yang cepat, tepat, dan manfaat sebagai motto operasional
gudang barang jadi dengan mengedepankan kepuasan pelanggan sebagai sasaran
utama, menjadi pendorong untuk mengamati lebih jauh terhadap proses Stuffing
dalam operasional gudang barang jadi.
Maka berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengungkapkan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan proses Stuffing dalam
operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama dengan judul
“PROSES STUFFING PADA PT INDO VENEER UTAMA DI
KARANGANYAR”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian itu dimaksudkan untuk menjadikan
pedoman untuk melakukan penelitian secara cepat dan tepat sesuai dengan
prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat
mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang
lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka
perumusan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana proses stuffing yang diterapkan oleh PT. Indo Veneer Utama?
2. Apakah hambatan dan kelebihan dalam proses stuffing pada PT. Indo
Veneer Utama?
3. Bagaimana sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada
PT. Indo Veneer Utama?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat
memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui proses stuffing pada PT. Indo Veneer Utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Mengetahui hambatan dan kelebihan proses stuffing pada PT. Indo Veneer
Utama.
3. Mengetahui sistem penataan barang di dalam kontainer yang digunakan pada
PT. Indo Veneer Utama.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi :
1. Perusahaan
Dapat dijadikan bahan referensi dan masukan bagi perusahaan untuk
mengetahui apakah ada proses stuffing yang lebih efektif dan efisien yang
mungkin dapat dilaksanakan guna memperoleh hasil yang optimal.
2. Pemerintah
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang dapat mempermudah dan
memperlancar pelaksanaan transaksi perdagangan khususnya proses ekspor
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
3. Akademisi
Memberikan tambahan reverensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa Bisnis Internasional dalam menyusun Tugas Akhir dan sebagai
masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
4. Masyarakat umum
Menambah pengetahuan kepada masyarakat secara umum tentang proses
stuffing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
E. Metode Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data
dan selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Supaya dalam proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta hasil yang
diperoleh ssecara maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah,
maka diperlukan penelitian.
Metode ini terdiri dari :
1. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan secara langsung atau studi kasus terhadap obyek
yang diteliti yang dianalisa secara mendalam dan memfokuskan pada suatu
masalah yaitu proses stuffing pada PT. Indo Veneer Utama.
2. Jenis dan Pengumpulan Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yaitu
dengan wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan pimpinan
PT. Indo Veneer Utama, dan data berupa dokumen-dokumen
berkaitan dengan ekspor dan stuffing seperti :
a) Sales Contract
b) Invoice dan Packing List
c) Pemberitahuan Ekspor Barang dan Persetujuan Ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
d) Surat Keterangan Asal
e) Delivery Order dan Shipping Instruction
f) Surat Expedisi
g) Draft Bill of Lading
h) Surat Pengantar Barang.
i) Fumigation Certificate
j) Gas Clearance Certificate
2) Data Sekunder
Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian seperti buku-buku berkaitan tentang ekspor dan
stuffing.
b. Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya
jawab secara langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan
staf dan pimpinan bagian gudang barang jadi pada PT. Indo Veneer
Utama .
2) Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku
atau reverensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3) Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung kegiatan yang
dilakukan PT. Indo Veneer Utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor
Perdagangan luar negeri atau yang lebih sering disebut ekspor impor
merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang
pembangunan ekonomi Indonesia. Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan
devisa negara yang merupakan salah satu sumber dana untuk pembangunan,
sementara dari kegiatan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal
yang diperlukan dalam pembangunan.
Secara umum ekspor memiliki arti suatu kegiatan mengeluarkan barang
dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku seperti diatur
pada Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Sedangkan
daerah pabean itu sendiri merupakan wilayah suatu negara yang meliputi
wilayah darat, laut, dan udara serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE).
Di bawah ini merupakan definisi ekspor :
1. Ekspor adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli
dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-
negara yang berbeda (Hutabarat, Roselyne, 1996, Transaksi Ekspor Impor,
Penerbit Erlangga, Jakarta).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri
kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran
dalam valuta asing serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa
asing (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori dan Penerapannya, Penerbit
PPM, Jakarta).
3. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain.
Dari definisi-definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan arti dari
prosedur ekspor adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
mengeluarkan barang atau jasa dari daerah pabean keluar negeri baik untuk
tujuan diperjualbelikan ataupun ditukarkan, dengan menggunakan sarana laut,
darat maupun udara dengan tata cara yang berlaku.
B. Prosedur Ekspor
Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus ditempuh dalam memenuhi
ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku dalam pelaksanaan
suatu transaksi ekspor (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori dan
Penerapannya, Penerbit PPM, Jakarta).
Dengan bertitik tolak pada pemikiran bahwa eksportirlah yang
sesungguhnya menjadi motor penggerak dalam kegiatan perdagangan ekspor,
maka dengan sendirinya langkah awal akan dimulai oleh eksportir itu. Setelah
eksportir memilih komoditi yang akan diekspor, pasar potensial serta segmen
pasar yang akan dimasuki, kini siaplah untuk memulai operasi ekspornya dengan
langkah-langkah seperti dalam bagan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
IMPORTIR
BUYER 4
BANK LUAR
NEGERI
BANK DALAM NEGERI
PRODUSEN
ASURANSI KEDUTAAN ASING
INSTANSI EKSPOR
EKSPORTIR
SELER 4 10
LUAR NEGERI DALAM NEGERI
12
PELAYARAN
BAGAN
PROSEDUR EKSPOR
2
2
13
A
B
H
I
C
D E F G
Gambar 2.1 Sumber : MS, Amir, 2000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
KETERANGAN
1. Eksportir menerima order dari pelanggan di luar negeri (B-A),
2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama eksportir
(H-A),
3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik
barang/produsen (A-C),
4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusu untuk diekspor (sea-
worthy packing) (A),
5. Eksportir memesan ruangan kapal (booking) dan mengeluarkan shipping order
pada maskapai pelayaran (A-D),
6. Eksportir menyelesaikan semua formulir ekspor dengan semua instansi ekspor
yang berwenang (A-E),
7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan atau tanpa
mempergunakan perusahaan ekspedisi (A-D),
8. Eksportir mengurus bill of lading dengan maskapai pelayaran (A-D),
9. Eksportir menutup asuransi - laut dengan maskapai asuransi (A-F),
10. Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A),
11. Mengurus consular-invoice dengan trade councelor kedutaan negara importir
(A-G),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
12. Menarik wesel kepada opening bank dan menerima hasilnya dari negotiating
bank (A-H),
13. Negotiating bank mengirimkan shippng-documents kepada principal-nya di
negara importir (H-I),
14. Eksportir mengirimkan shipping-advice dan copy shipping-documents kepada
importir (A-B).
C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Internasional
1. Eksportir
Eksportir merupakan penjual atau pemasok barang ke luar negeri. Dalam hal
ini PT Indo Veneer Utama sebagai eksportir atau pihak yang menjual
barangnya kepada pembeli atau importir yang berasal dari negara lain.
2. Importir
Merupakan pembeli atau penyalur barang dari luar negeri ke negaranya.
Dalam hal ini PT Indo Veneer Utama telah bertransaksi ekspor dengan
pembeli dari negara lain atau importir dari beberapa negara seperti Belanda,
Australia, Amerika, Austria, Rusia.
3. Bank
Bank memiliki peranan yang penting dalam menerima transfer devisa dari
pihak importir dan melakukan pelaksanaan pembayaran yang dilaksanakan
dengan L/C maupun non L/C dengan transfer bank kepada perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Departemen Perdagangan dan Perindustrian ( Depperindag )
Merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertugas mengeluarkan
peraturan tentang ekspor yang dilakukan oleh PT Indo Veneer Utama serta
menerbitkan Surat Keterangan Asal ( SKA ).
5. Bea dan Cukai
Merupakan instansi pemerintah yang menerima kelengkapan dokumen-
dokumen ekspor dan memberi izin pengapalan barang.
6. EMKL
Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) sebagai pihak yang membantu
dalam pemesanan kapal, penyedia kontainer, memberitahukan jadwal
keberangkatan dan kedatangan kapal, serta menyelesaikan pembayaran bea
keluar barang ekspor dan mengurus segala pinjaman yang menyangkut
barang yang akan di ekspor. Dalam hal ini PT Indo Veneer Utama
menggunakan jasa dari MAERSK SEALINE dan RIMO TRANS.
7. Perusahaan Pelayaran
Perusahaan pemberi jasa angkutan kapal yang mengangkut barang ekspor
dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang sampai ke pelabuhan tujuan negara
importir. Perusahaan pelayaran yang biasa digunakan oleh PT Indo Veneer
Utama adalah .
8. Asuransi
Jaminan asuransi yang dibebankan kepada tertanggung terhadap barang yang
dipertanggungkan yang diangkut dengan menggunakan alat pengangkutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
laut atau kapal dari resiko kebakaran, kapal tenggelam, jatuhnya barang ke
laut karena tersapu ombak, kerusakan total saat pembongkaran atau
pemuatan.
D. PEMAHAMAN DAN UKURAN PETIKEMAS
Petikemas adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran
tertentu, dapat dipakai berulangkali, dipergunakan untuk menyimpan dan
sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya (Sudijono, 2010). Peti
kemas merupakan gudang kecil yang berjalan untuk mengangkut barang dari
satu tempat ke tempat lain harus bersama-sama alat pengangkutnya yakni, kapal
truk atau kereta api sampai ke tempat yang dituju, biasanya ke gudang pemilik
barang (exporter dan importer).
Badan International Standart Organization (ISO) telah menetapkan ukuran-
ukuran dari petikemas adalah sebagai berikut :
Type Exterior Interior Cubic
Capacity Payload
P L T P L T M3 TON
20’ Dry Cargo Container
6.058 M
2.438 M
2.591M
5.919 M
2.340 M
2.380 M
33 M3 22.1 Ton
40’ Dry Cargo Container
12.192
M 2.438M
2.591M
12.045 M
2.309 M
2.379 M
67.3 M3 27.396 Ton
45’ Dry Cargo Container
12.192 M
2.438 M
2.926 M
12.056 M
2.347 M
2.684 M
76 M3 29.6 Ton
Tabel 2.1 Ukuran Petikemas Menurut International Standart Organization (ISO)
Sumber: Http://www.google.com/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Satuan muatan dalam kontainer dikenal dengan TEU (Twenty Footer
Equivalent Unit), ukuran dasar dimulai dari 20 feet, maka 1 kontainer ukuran 20’
dinyatakan 1 TEU dan FEU (Forty Footer Equivalent Unit) untuk ukuran
standar kontainer 40 feet.
E. JENIS-JENIS PETIKEMAS
GENERAL CARGO/DRY CONTAINER Petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum (general cargo)
General Purpose Containers
Kontainer yang digunakan untuk jenis pengiriman barang kering, umum yang tidak memerlukan penanganan khusus.
Ventilated Container
Merupakan kontainer yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara untuk pengiriman tertentu terutama pengiriman barang dengan kadar air tinggi.
Open Top Containers
Kontainer berikut memiliki fasilitas memasukkan dan mengeluarkan barang dari atas yang digunakan untuk barang-barang berat yang menggunakan alat derek (crane) untuk memasukkan dan mengeluarkannya.
Jenis-jenis Petikemas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Open Side Containers
pintu sampingnya dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang yang ukuran dan beratnya lebih mudah dimasukan melalui samping petikemas
THERMAL CONTAINER
Petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu Refeer Containers
Dilengkapi dengan mesin pendingin, yang mendinginkan udara dengan suhu tertentu untuk pengiriman barang yang tidak tahan lama, mudah busuk seperti sayuran, makanan,buah-buahan.
Insulated Containers
Petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi agar udara dingin di dalam petikemas tidak merembes keluar
Heated Containers
Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pemanas agar udara yang didalam petikemas dapat diatur pada suhu yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Flatrack Containers
Petikemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada ujungnya
Platform Based Containers
Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja, dan apabila diperlukan dapat dipasang dinding. Petikemas ini biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran petikemas standard.
TANK CONTAINER
Tank Container
Tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas yang dipergunakan untuk muatan baik muatan cair ( bulk liquid ) maupun muatan gas ( bulk gas ).
Bulk container
Kontainer berikut dapat memuat barang melalui lubang atas/atapnya dan mengeluarkan barang melalui lubang bawah, biasanya untuk pengiriman muatan curah.
PLATFORM
Petikemas yang terdiri dari lantai dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 2.2 Sumber : http://www.google.com/
F. TERMINAL PETIKEMAS
Terminal peti kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti
kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke
tempat tujuan ataupun terminal peti kemas (Unit Terminal Petikemas disingkat
secara umum "UTPK") yang lebih besar lagi. Terminal Petikemas terdiri dari:
1. Unit Terminal Peti Kemas (UTPK)
adalah terminal di pelabuhan yang khusus melayani petikemas dengan
sebuah lapangan yang luas dan diperluas untuk bongkar muat dan
menumpuk peti kemas yang dibongkar maupun yang akan dimuat ke kapal.
2. Container Yard (CY)
adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun
petikemas Full Container Load yang akan dimuat/dibongkar.
Specials Containers
Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau muatan kendaraan (Auto Container).
SPECIALS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Container Freight Station (CFS)
adalah kawasan yang digunakan untuk menimbun petikemas Less Container
Load, melaksanakan stuffing/un-stuffing dan menimbun breakbulk cargo
yang akan di stuffing ke petikemas atau di un-stuffing dari petikemas.
4. Inland Container Depot (ICD)
Adalah kawasan di pedalaman/diluar daerah pelabuhan yang berada dibawah
pengawasan Beacukai, digunakan untuk menimbun petikemas FCL, yang
akan diserahkan kepada consignee atau diterima dari shipper.
G. POLA PENGAPALAN PETIKEMAS
Pada proses pemuatan petikemas terdapat dua pola pengapalan peti kemas,
yaitu:
1. Pola Pengapalan FCL (Full Container Load)
FCL adalah satu pengirim yang menggunakan satu petikemas untuk
pengiriman barangnya sendiri dan ditujukan pada satu alamat di tempat
tujuannya serta penyerahannya langsung ke lapangan penumpukan
(Container Yard). Pola pengapalan ini memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Petikemas berisi muatan dari satu shipper saja dan untuk satu consignee.
b. Petikemas diisi (stuffing) oleh shipper atau dapat melalui
perantara/forwader dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di
container yard (CY) pelabuhan muat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Di pelabuhan bongkar petikemas di ambil oleh consignee di container
yard (CY) dan di un-stuffing oleh consignee.
d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan
kehilangan barang yang ada dalam petikemas.
POLA PENGAPALAN FCL
FCL/FCL
Shipper
CY CY
Gambar 2.3
Sumber: Sudijono, 2010
2. Pola Pengapalan LCL (Less Than Container Load)
LCL adalah pengiriman satu petikemas dengan shipper
mengkonsolidasi/mencampur barang dengan barang shipper lainnya, dan
penyerahan barang dilakukan di gudang konsolidasi atau yang lazim disebut
Container Freight Station (CFS). LCL memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan ke
baerbagai consignee.
b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di
container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.
Angkutan FCL FCL
Moda Consignee
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
c. Di pelabuhan bongkar petikemas di un-stuffing di CFS oleh perusahaan
pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan
breakbulk.
d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan
kehilangan barang yang ada dalam petikemas.
POLA PENGAPALAN LCL
Shipper
CY CFS
Petikemas berisi muatan dari 1 (satu) shipper dan ditujukan ke berbagai
consignee.
LCL/FCL
Shipper
CFS CY
Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan hanya untuk 1
(satu) consignee.
/
LCL/LCL
Shipper
CFS CFS
Angkutan FCL
Angkutan LCL
Angkutan LCL
Moda
Moda
Moda
LCL
LCL
FCL
Consignee
Consignee
Consignee
Consignee
Shipper
Shipper
Shipper
Shipper
Consignee
Consignee
Consignee
FCL/LCL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan ke berbagai
consignee.
Gambar 2.4
Sumber: Sudijono, 2010
H. PACKING
Packing adalah kegiatan membungkus barang ekspor dengan
menggunakan berbagai jenis alat bungkus sesuai dengan kebutuhan keamanan
(Suyono, 2005). Syarat pembungkusan barang harus memenuhi 3K yaitu
keamanan, keaslian, kepuasan dengan dijelaskan tidak mengalami perubahan
bentuk sifat/rupa serta tidak kurang jumlah, tidak berkeringat, dan basah.
Jenis bungkusan yang diperlukan untuk membungkus barang yang
merupakan kesatuan atau dalam jumlah banyak tergantung dari :
1. Sifat
2. Volume
3. Berat
4. Jumlah barang
5. Jenis barang
6. Cara pengiriman
7. Tujuan terakhir barang yang diangkut
Secara umum, jenis bungkusan yang diperlukan dalam berbagai muatan
adalah sebagai berikut (Sudijono, 2007):
1. Karung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Bahan karung dapat menekan isi yang dalam tetapi tidak melindungi
kerusakan yang datang dari luar. Dapat digunakan untuk muatan
misalkan : pupuk, beras, jagung, dll
2. Fiber dan karton
Bahan fiber dan karton dapat menahan tekanan dan bantingan, juga
relatif murah.
3. Peti kayu
Peti kayu merupakan bahan bungkus yang paling baik dan paling sesuai
untuk pengangkutan barang secara konvensional, tahan terhadap panas
atau kelembapan.
I. STUFFING
Stuffing merupakan proses pemindahan produk yang sudah di packing ke
dalam kontainer dengan diberi kode-kode yang ditentukan dan dihitung untuk
pembuatan packing list. Berikut merupakan stuffing yang baik (Sudijono, 2010):
1. Maksimum kapasitas kontainer
2. Pembagian berat yang terbagi rata
3. Penataan yang ringan di atas dan yang berat di bawah
4. Ruang kosong harus di-isi
5. Kemasan mudah pecah jangan terkena dinding
6. Susunan jangan rubuh menimpa pintu kontainer.
7. Muatan berbahaya harus diperhatikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Berikut beberapa cara stuffing yang baik (Suyono, 2005):
1. Muatan peti karton
Bila berat peti/karton tidak sama, maka peti/karton yang lebih berat
disusun dibawah. Bila susunan peti/karton seragam, maka tumpukan
pertama disusun dari kanan ke kiri dan tumpukan dua dari kiri ke kanan.
2. Muatan karung yang tidak dapat dipalet
Karung disusun pada tumpukan pertama dengan baris melintang dan
paling ujung membujur petikemas. Selanjutnya pada tumpukan kedua,
dua baris melintang dimulai dari atas yang membujur dan yang paling
ujung disusun membujur.
3. Muatan drum/barrels
Drum atau Barrel harus selalu disusun berdiri, selang satu baris
dipergunakan dunnage , mulai dari kiri ke kanan atau dari depan ke
belakang. Dunnage digunakan diatas tumpukan/susunan pertama untuk
mulai susunan kedua. Untuk mengurangi broken space , gunakan alas
papan pada baris urutan ganjil agar benjolan drum tidak saling
bersentuhan.
4. Muatan yang dipalet
Muatan diatas palet harus diikat kuat menggunakan ban, ikatan baja atau
plastik, dan diikat pada palet. Letakkan susunan palet di tengah-tengah
petikemas bila petikemas hanya diisi dengan satu atau dua palet saja,
diperkuat dengan ganjal agar muatan palet tidak goyang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
5. Long length cargo
Untuk muatan ini menggunakan petikemas jenis flatrack atau open top
untuk memudahkan pemuatan dan pembongkarannya. Pasang chocking
di ujung-ujung petikemas. Untuk mempermudah mengeluarkan muatan,
gunakan dunnage agar sling dapat mudah dimasukkan atau di-presling
dahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar
PT. INDO VENEER UTAMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang furniture. Perusahaan ini terdiri dari dua line produksi yaitu Solid Door
yang memproduksi pintu yang dipasarkan lokal maupun non lokal, dan Garden
Furniture (GF) yang memproduksi meja, kursi dan produk lainnya yang biasa
digunakan di luar ruangan (outdoor). Perusahaan ini beralamatkan di Jl. LU
Adisucipto no 1 PO BOX 229 Colomadu-Surakarta.
Berdiri tanggal 10 November 1975 berdasarkan akte pendirian No. 37
Notaris Maria Theresia Budi Susanto oleh tiga bersaudara yaitu Bapak Andi
Sutanto, Bapak Gunawan Sutanto, dan Bapak Agus Sutanto. Sebelum PT.
INDO VENEER UTAMA berdiri, tiga bersaudara tersebut sebelumnya
membangun perusahaan CV. INDO JATI pada tahun 1970 di Jl. Nusukan
Surakarta. CV.INDO JATI bergerak di bidang penggergajian kayu dan
furniture.
Karena adanya peluang besar dalam industri perkayuan maka didirikanlah
PT. INDO VENEER UTAMA dan CV. INDO JATI yang menjadi satu lokasi,
baik pabrik maupun kantor. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah
pengawasan kegiatan perusahaan oleh pihak atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Pada tahun 1991, sesuai akte notaris Sugiri Kadarsiman, SR. No 31
tanggal 11 Juli 1994 diadakan perubahan pengurus menjadi Bapak Andi Sutanto,
Bapak Andhy Pratiknyo, Bapak Agus Sutanto. Setelah mengalami pergantian
kepemilikan, kemudian membangun pabrik di desa Blulukan, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah
yaitu di Jl. Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota
Surakarta dengan lahan seluas 140.000m2 dan luas bangunan 70.000m2.
2. Lokasi Perusahaan
PT. INDO VENEER UTAMA terletak di desa Blulukan, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa
Tengah yaitu di Jl. Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran
kota Surakarta dengan lahan seluas 140.000m2 dan luas bangunan 70.000m2.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah:
a. Masih terbukanya kesempatan untuk memperluas area.
b. Ketersediaan transportasi yang mudah dan lancar karena terletak di jalan
raya.
c. Tenaga kerja yang mudah diperoleh karena berasal dari sekitar area pabrik.
d. Dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran.
e. Keberadaan pabrik dapat diterima masyarakat sekitar.
f. Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti listrik, air, dan jaringan.telepon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Bagi perusahaan struktur organisasi perusahaan merupakan unsur penting
untuk memudahkan pembagian wewenang serta tanggungjawab dan tugas
setiap anggota organisasi. Setiap perusahaan mempunyai bentuk dan model
struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setiap
departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan antara
bagian-bagian tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan yang lainnya.
Struktur organisasi di PT. INDO VENEER UTAMA adalah struktur
organisasi garis. Dalam struktur ini, kekuatan dan tanggungjawab mengalir
dalam suatu garis lurus dan bagian puncak ke bagian terbawah dengan
tanggungjawab tertinggi dipegang oleh CEO. CEO dibantu empat orang kepala
divisi yaitu : Kepala Produksi, Kepala Pemasaran, Kepala Logistik, dan
Kepala Administrasi. Struktur organisasi PT. INDO VENEER UTAMA
terlampir. Berikut struktur organisasi PT Indo Veneer Utama dan penjabaran
tugas dan wewenang beberapa bagian dalam organisasi antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
KSB. Produksi
Kasie Kasub. Bag.
Ka. Bag. G.M. Head
Ks. Solid Door
Ks. Diesel/Listrik
Ks. Furniture
Ks. Mechanic
Ks. PPIC
Ks. Gdg Logistik
Ks. Pembelian
Ks. Preparation
Ks. R&D
Ks. Q.C
Ks. GBJ
Ks. Exim
Ks. HRD
Ks. GA
TI
Ks. Finance
Ks. Accounting
KSB. M. Electric
KSB. PPIC
KSB. Accounting
KSB. Pembahan
KSB. Perenc&Ad
m
KSB. R&D
KSB. HRD
Ks. Gen. Adm.
KB. Logisti
k
Admin. Produk
KB. Produksi
KB. HRD
KB. Accounting
Staff GM
M. Produksi
M. Logistik
GM. Admin
Head Produk
si
Head Logisti
k
Head Market
ing
Head Admin
Tim Audit
Pengendali
Dokumen
Wakil Manajemen
CEO
Gambar 3.1 Sumber : PT Indo Veneer Utama, 2011
Struktur Organisasi PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
CEO
Memimpin dan bertanggungjawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan
operasional yang dijalankan oleh perusahaan agar tercapai internal kontrol yang
baik. Selain itu, tugas CEO meliputi :
1) Memimpin karyawan dan perusahaan ke arah kemajuan yang terarah
dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan tentang prospek
perusahaan, pangsa pasar, dsb.
2) Melakukan perencanaan strategis dan pengendalian operasional.
3) Menurunkan perintah tentang kebijakan- kebijakan yang harus
dilaksanakan setelah dikaji, diperhitungkan dan dibahas terhadap
kemungkinan kendala yang akan dihadapi jika terjadi di lapangan kepada
jenjang dibawahnya.
4) Membuat rancangan tentang rencana angggaran pendapatan dan
belanja perusahaan dengan proyeksi satu tahun anggaran.
5) Melakukan evaluasi kerja dengan seluruh jenjang di bawahnya.
Adapun wewenang CEO meliputi :
1) Menentukan segala keputusan untuk perusahaan
2) Menentukan arah dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek dan
jangka panjang.
3) Meminta dan memeriksa laporan pertanggung- jawaban dari setiap
kepala divisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4) Mengangkat dan member hentikan pengurus perusahaan yang
diputuskan dalam rapat dengan suara terbanyak
Tanggung jawab CEO :
1) Bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perusahaan dan
karyawan
2) Bertanggungjawab atas segala kegiatan dalam perusahaan
3) Bertanggungjawab atas segala surat maupun laporan pihak ekstern
perusahaan
4) Bertanggungjawab atas segala kerugian yang terjadi dalam perusahaan
a. Kepala Produksi
Tugas dan tanggungjawab :
1) Mengatur dan melaksanakan kebijakan dalam bidang produksi
2) Bertanggungjawab atas laporan produksi
3) Mengatur, mengetahui dan menyetujui semua pengeluaran uang untuk
keperluan pabrik
Divisi produksi membawahi :
Bagian produksi, Tugas dan tanggungjawab :
1) Mengatur jalannya serta lancarnya proses produksi
2) Bertanggungjawab atas proses pembuatan suatu produk
Bagian elektrik, Tugas dan tanggungjawab :
1) Mengatur dan mengawasi mesin-mesin dan diesel / listrik yang
digunakan untuk keperluan produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2) Memelihara serta memperbaiki mesin-mesin yang rusak.
Bagian Planning Production Inventory Control (PPIC), Tugas dan tanggung
jawab :
Mengawasi dan merencanakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan
aktivitas produksi yang berlangsung di dalam pabrik
Bagian quality control I pengendalian kualitas, Tugas dan tanggungjawab :
1) Menjaga kualitas kayu-kayu dan material pendukung yang akan
digunakan dalam produksi
2) Menjaga dan memelihara kualitas hasil produksi atau produk agar
selalu memenuhi selera konsumen
b. Kepala Marketing / Pemasaran
Tugas dan tanggungjawab adalah melayani atau menerima pesanan dari
konsumen, baik untuk konsumen domestik maupun luar negeri. Divisi
Pemasaran salah satunya membawahi bagian eksport-import dimana tugas
dan tanggungjawabnya antara lain :
1) Mengeksport hasil produksi ke luar negeri
2) Menampung barang jadi dari bagian produksi
3) Memasarkan produk kepada konsumen domestik / luar negeri
4) Mengawasi kegiatan pemasaran dan kelancaran pemasaran produk
yang dihasilkan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Kepala Logistik
Divisi Logistik membawahi :
Bagian logistik, Tugas dan tanggung jawab :
Menerima dan melakukan pengecekan terhadap material yang datang
serta jumlah persediaan material yang tersisa.
Bagian pembelian, Tugas dan tanggungjawab :
1) Melaksanakan pengadaan barang atau pembelian barang yang diperlukan
perusahaan baik kayu maupun bahan-bahan lain
2) Bertanggungjawab terhadap keberhasilan tugas yang dibebankan kepada
bagian pembelian
e. Kepala Administrasi
Tugas dan tanggungjawab :
1) Bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan rutin non produksi
seperti administrasi perkantoran dan personalia
2) Bertanggungjawab dalam ketertiban dan ketepatan administrasi
keuangan, akuntansi dan pembuatan laporannya
3) Menyediakan fasilitas-fasilitas umum kepada karyawan sesuai dengan
batas-batas wewenang yang telah ditetapkan
Divisi administrasi membawahi :
Bagian Human Research and. Development (HRD), Tugas dan tanggungjawab :
1) Menyeleksi dan melatih karyawan baru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Melaksanakan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan jam
kerja, gaji karyawan serta penempatan karyawan
3) Mengawasi kerja karyawan
4) Menyusun, merumuskan program kerja untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan
5) Mengadakan hubungan dengan masyarakat, menyelenggarakan
penelitian beserta pengembangan sumber daya manusia untuk
kemajuan perusahaan
Bagian akuntansi keuangan, Tugas dan tanggungjawab :
1) Mencatat, membukukan, serta mengadakan perhitungan kekayaan
dan transaksi-transaksi perusahaan
2) Menjaga keseimbangan kas masuk dan kas keluar
3) Membuat laporan keuangan perusahaan
4) Menerima setoran-setoran baik berupa uang tunai maupun cek
5) Melakukan pembayaran, mengirimkan uang kepada bank yang
memberikan kredit kepada perusahaan.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Tujuan Umum Didirikannya Perusahaan Dalam menjalankan usahanya, PT.
INDO VENEER UTAMA tidak terlepas dari tujuannya antara lain:
a. Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan meja, kursi,
pintu, dan peralatan kayu lainnya.
Visi PT. Indo Veneer Utama adalah mewujudkan PT. Indo Veneer Utama
sebagai industri perkayuan terpadu yang berkesinambungan.
Misi PT. Indo Veneer Utama sebagai berikut :
a. Membangun organisasi yang solid dan sumber daya manusia yang handal.
b. Tanggap terhadap tuntutan pasar melalui perbaikan terus menerus.
c. Menentukan target kerja di tiap bagian dan membenahi sarana dan
prasarana.
5. Jenis produk
Jenis produk yang dihasilkan PT. INDO VENEER UTAMA sangat
bervariasi, karena perusahaan ini memproduksi berdasarkan order (based, on
order). Jenis produk yang dihasilkan antara lain:
a. Pintu (balcony,alam sutra)
b. Bench (bangku)
c. Table (meja)
d. Chair (kursi)
e. Sunlounger (kursi malas)
f. Trolly (troli)
g. Daybed (dipan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Bahan baku yang digunakan antara lain kayu merbau, kayu meranti,kayu
kamfer, kayu bangkirai, kayu jati.
6. Proses Produksi
a. Bahan Baku
PT. INDO VENEER UTAMA bergerak di bidang industri furniture /
perkayuan, karena itu bahan baku utama untuk produksinya adalah kayu. Secara
umum kayu ada dua jenis yaitu kayu basah dan kayu kering. Kayu basah adalah
kayu yang tingkat kandungan airnya (moisture contain) berkisar antara 70-80
MC, sedangkan kayu kering tingkat kandungan airnya berkisar antara 7-8 MC.
Jenis kayu yang biasa digunakah perusahaan ini sebagian besar adalah kayu
merbau. Sedangkan jenis yang lain adalah kayu meranti dan kayu kamfer.
Daerah perolehan bahan baku berasal dari luar kota yaitu Semarang
Kalimantan, Papua yang umumnya masih berbentuk gelondongan (log)
ataupun kayu balok. Pemilihan jenis kayu tersebut berdasarkan permintaan
atau pesanan konsumen sehingga tidak menutup kemungkinan menggunakan
jenis kayu lainnya. Secara urnum spesifikasi kayu yang dipesan antara lain ;
1) Tidak ada mata kayu ( mata kayu adalah bekas dahan yang dipotong dan
biasanya terlihat dari luar )
2) Bukan kayu yang berduri
3) Tidak ada doreng (alur warna gelap pada permukaan kayu)
4) Berserat lurus memanjang
5) Tidak busuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
6) Tanpa Shothole / lubang paku
7) Tanpa kantong dammar / kapur
8) Tanpa pinhole / lubang jarum
9) Tidak pecah / retak
10) Tanpa pulur / hati
b. Uraian Proses Produksi
1) Cutting Log (Saw Mill)
Saw mill ditujukan untuk membentuk kayu besar yang berupa kayu
gelondongan / log atau kayu kota (square) menjadi bentuk yang
nantinya aka dikerjakan pada lantai produksi.
2) Kiln Dry (Pengeringan)
Klin Dry adalah suatu proses pengeringan yang menjadikan kayu tidak
dapat terpengaruh oleh perubahan cuaca. Kayu dengan kandungan air
antara 70-80 MC jika dikerjakan pada cuaca dingin atau pada tingkat
kelembaban tinggi, ukuran kayunya dapat berubah pada cuaca panas
karena kandungan air di dalamnya telah menguap akibat sambungan antar
kayunya menjadi longgar sehingga produk seperti meja dan kursi dapat
menjadi goyang karena sambungan antar kayunya menjadi kurang kuat.
Kandungan air pada kayu kering sekitar 12 MC, pada kondisi tersebut
serat-seratnya sudah tidak dapat lagi berkembang. Pada proses Kiln Dry,
kayu dipotong dalam bentuk lempengan ( RST / Raw Sawn Timber ) untuk
mempercepat waktu pengeringan. Jika kayu masih dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
gelondongan, maka proses pengeringannya akan menjadi lebih lama.
Untuk mengukur kadar MC digunakan alat yang disebut Wagner.
3) Pembahanan (Forming)
Bagian pembahanan meminta bahan baku dari bagian logistik untuk
nantinya dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil, penghalusan dua sisi
(S2S) dan empat sisi (S4S) serta melakukan pembentukan. Hasil dari
bagian forming ini adalah berupa bahan jadi.
Bagian pembahanan juga bertugas untuk mengecek bahan baku yang
diterima dari bagian logistik, misalnya apakah bahan baku yang
diterima dari bagian logistik sudah sesuai dengan permintaan pemesan
(untuk pintu Balcony adalah kayu merbau), ada tidaknya cacat pada kayu
dan sebagainya. Jika setelah dilakukan pengecekan ditemukan hal-hal yang
tidak sesuai maka bagian pembahanan juga bertugas melakukan afkir atau
tukar pada bagian logistik.
4) Joinery
Setelah dari bagian forming berupa bahan jadi maka dilanjutkan pada
bagian joinery. Bagian ini bertugas membuat konstruksi samping yang
dapat berupa alur, profil, lubang. Hasil dari bagian joinery adalah elemen
siap rakit.
5) Sanding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Setelah pembuatan berbagai konstruksi samping pada bagian Joinery,
maka bagian Sander bertugas untuk menghaluskan elemen-elemen jadi (siap
rakit) tersebut.
6) Assembly
Setelah elemen-elemen produk telah jadi dan siap dirakit maka akan
masuk area assembly untuk dirakit menjadi komponen-komponen akan
dirakit menjadi satu produk.
7) Finishing
Setelah produk yang terdiri dari berbagai komponen telah dirakit
menjadi satu maka produk tersebut telah siap untuk diproses akhir. Untuk
pintu Balcony ada yang dicat warna putih, abu-abu atau tanpa cat tergantung
dari pesanan. Proses painting menggunakan spray gun. Mesin yang
digunakan untuk proses finishing pintu (packing) adalah mesin laminating
yang memerlukan waktu setup 20 menit untuk udara panas dan 30 menit
untuk udara dingin. Dan waktu pendinginan 1 jam.
7. PEMASARAN
Pemasaran produk merupakan salah satu bagian terpenting bagi
perusahaan. Karena dari pemasaran, perusahaan akan memperoleh
pendapatan yang akan digunakan perusahaan untuk membiayai kelangsungan
dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Jika dalam pemasaran produk-
produk, perusahaan tidak mempunyai pasar yang luas maka hal ini juga akan
menghambat kemajuan perusahaan. Daerah pemasaran produk PT. INDO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
VENEER UTAMA diorientasikan ke luar negeri yaitu : Inggris, Australia,
Singapura, Jepang, Philipina, Hongkong, Belanda, Italia, Arab Saudi,
Jerman, Perancis. Pemasaran dilakukan melalui buyer agent. Buyer agent
berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen.
Selain pemasaran di luar negeri, PT. INDO VENEER UTAMA juga
melayani penjualan di dalam negeri (Jawa dan Bali) atau pesanan dari konsumen
yang langsung datang ke pabrik untuk memesan produk yang diinginkan. Jadi
perusahaan ini bersifat Make To Order (MTO). Dalam menerima pesanan
produk, perusahaan memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen dari
segi bentuk maupun ukuran, selain itu di dalam pabrik juga terdapat contoh atau
sample produk yang dapat dilihat langsung oleh pemesan. Oleh karena itu,
pemesan dapat memesan sesuai sample yang diinginkan.
Pemasaran juga dilakukan dengan mengadakan promosi seperti ikut serta
dalam pameran, ataupun menjaga hubungan baik dengan para supplier /
pemasok serta memberikan service / layanan pemasaran seperti
mengantarkan barang yang dipesan sampai ke tempat pembeli dengan tepat
waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
8. VOLUME PENJUALAN
Volume Penjualan Garden Furniture 2010 Pada PT. Indo Veneer Utama.
Tabel 3.1
Volume Penjualan Pada 2010
Bulan M3 Jumlah Kontainer
JANUARI 138.2829 4 FEBRUARI 345.9704 8
MARET 324.4271 7 APRIL 128.9579 3
MEI 123.5966 3
JUNI 112.7627 3 JULI 162.5226 5
AGUSTUS 282.0706 6
SEPTEMBER 400.0786 9 OKTOBER 285.3621 6
NOVEMBER 270.44 6
DESEMBER 267.5934 6
Sumber: Bagian Ekspor Impor PT. Indo Veneer Utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
B. Pembahasan
1. Proses Stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo
Veneer Utama.
Pengiriman menggunakan kontainer dengan kondisi barang yang baik dapat
ditinjau dari proses stuffing yang tepat dan benar. Demikian halnya dengan PT
Indo Veneer Utama yang telah menerapkan dan membuktikan kegiatan stuffing
dengan aman, tepat dan benar untuk tujuan kepuasan pelanggan. Proses stuffing
memiliki 3 alur yaitu mengenai proses-proses penerimaan barang ke gudang
sebelum stuffing, proses stuffing, dan aktivitas setelah stuffing.
Proses penerimaan barang ke gudang sebelum stuffing berupa barang keluar
dan masuk ke gudang barang jadi, pengecekan produk, pencatatan jenis produk,
dan stok produk. Untuk proses stuffing sendiri dimulai dengan alur dokumen
ekspor awal, kinerja stuffing, dan alur dokumen ekspor akhir. Aktivitas setelah
stuffing berupa fummigasi dari jasa fumigasi yang ditunjuk EMKL dan sealing,
penggembokan pintu kontainer dengan seal yang memiliki kode tertentu yang
dibawa beserta kontainer. Berikut bagan alur proses stuffing pada PT Indo
Veneer Utama Di Karanganyar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
a
Freight Forwader
a) Pengambilan kontain
Jasa Fumigasi
e) Pembuatan Fumigation and Gas
Bag. Exim f) Pengirima
n B/L ke buyer
Bag. Produksi
Bag. GBJ
1) Barang keluar produksi dan masuk
2) Pengecekan produk
3) Pencatatan jenis prod
1) Alur dokumen ekspor
2) Alur kinerja
3) Alur dokumen ekspor
Bag. Marketing
Bag. PPIC
Bag. Exim
Pelayaran
b) Pembuatan Surat Perintah Kerja
c) Purchase Order importi
d) Pembuatan Packing List, Invoice,
e) Pengiriman Delivery Order ke
Bea Cukai
a) Pembuatan PEB dan
Bag. Exim
Pelayaran
b) Pengiriman final SI ke pelay
c) Pengiriman draft B/L dan THC Fee Doc
Disperindag
d) Pembuatan COO
Fumigasi
Sealing
PROSES STUFFING
a. Proses penerimaan barang ke GBJ
b. Proses stuffing c. Kegiatan setelah stufiing
Bagan Proses Stuffing PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar
Gambar 3.2 Sumber : Bagian Exim Pada PT Indo Veneer Utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Proses Penerimaan Barang ke Gudang Sebelum Stuffing
1) Semua barang keluar dari produksi, masuk di Gudang Barang Jadi (GBJ)
1 dan di cek dengan label (kitir) yang sudah tertempel di box produk
disesuaikan dengan wujud barangnya.
2) Di label atau kitir terdapat keterangan mengenai jenis produknya, tanggal
masuk, nama produk, jenis kayu, jumlah, keterangan (inisial buyer).
3) Setelah sesuai, kitir diambil dan disesuaikan dengan bukti penyerahan
produksi yang isinya seperti di kitir dan setelah itu langsung dilaporkan
ke bagian administrasi Gudang Barang Jadi untuk dibuatkan data atau
dokumen.
4) Kemudian bagian Gudang Barang Jadi mencek barang tersebut akan
distok atau dikirim jika distok barang diberikan kavling, dikelompokkan
dan jika dikirim barang disimpan di Gudang Barang Jadi 1 bagian
pengiriman.
b. Proses Stuffing
Proses stuffing beserta alur dokumen ekspor pada PT Indo Veneer Utama
:
1) Alur Dokumen Ekspor Awal
a) Marketing mendapat Purchase Order (PO) dari buyer melalui e-
mail yang telah disepakati dalam Sales Contract yang kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dikirimkan ke Planning Production Inventory Control (PPIC)
untuk pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk bagian-
bagian terkait (Exim, Marketing, Logistik, Produksi, Gudang
Barang Jadi).
b) Pembuatan Proforma Packing List dan Invoice oleh bagian
Export-Import (EXIM) berdasar Purchase Order yang masuk dan
menghubungi EMKL yang akan digunakan.
c) Pembuatan proforma Shipping Instruction (SI) oleh bagian EXIM
dan diketahui Marketing lalu diberikan salinan juga untuk
Gudang Barang Jadi.
d) Perusahaan mengirimkan Shipping Instruction kepada pelayaran
dan pelayaran mengirimkan Delivery Order (D/O) kepada
eksportir untuk pengambilan kontainer, pemesanan ruang kapal.
e) D/O dikirim kepada EMKL dari perusahaan eksportir untuk
pengambilan kontainer.
2) Alur Kinerja Stuffing
a) Setelah barang selesai diproduksi, barang dikirim ke Gudang
Barang Jadi di area barang masuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b) Barang tersebut dicek oleh staf Gudang Barang Jadi sesuai
prosedur penerimaan barang
c) Persiapan barang yang akan dikirim :
i. Barang yang akan dikirim disiapkan di area Gudang Barang
Jadi 1
ii. Barang-barang yang akan dikirim baik barang yang termasuk
stok maupun yang baru dicek ulang diambil beberapa sample
oleh bagian packing-produksi atas perintah PPIC
iii. Setelah selesai pengecekan sample dan tidak ada perbaikan,
barang dikembalikan ke area GBJ1. Jika ada perbaikan,
diperbaiki terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke GBJ1.
d) Barang dicek kembali sesuai dengan Shipping Instruction
e) GBJ melakukan konfirmasi kepada EXIM untuk barang siap
kirim.
f) Setelah kontainer datang, Gudang Barang Jadi mencek Surat
Expedisi dari armada yang kemudian diserahkan ke bagian EXIM
untuk pengecekan apakah nomor kontainer, gembok, seal, nomor
B/L, armada kapalnya. Kemudian bagian EXIM membuat Surat
Pengantar Barang berdasar surat ekspedisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
g) Dilakukan dokumentasi foto pada kondisi dalam kontainer saat
sebelum muat.
h) Dilakukannya pengecekan ulang pada barang yang akan muat ke
kontainer berdasar Shipping Instruction kemudian baru mulai
muat barang.
i) Dilakukan dokumentasi foto kembali pada kondisi dalam
kontainer saat setelah selesai muat.
3) Alur Dokumen Ekspor Terakhir
a) Pembuatan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Persetujuan
Ekspor (PE) dari Bea Cukai diurus oleh EMKL dengan syarat
pengiriman packing list dan invoice dari eksportir.
b) Setelah selesai stuffing, perusahaan mengirimkan Final Shipping
Instruction dengan nomor kontainer, seal, nama kapal, dan nomor
PEB ke pelayaran.
c) Pelayaran mengirimkan Draft B/L ke perusahaan via email,
perusahaan men-cek draft b/l tersebut sudah sesuai dengan data
di perusahaan apa belum.
d) Jika sudah sesuai, pelayaran mengirim invoice beserta THC Fee
Doc untuk dibayar oleh perusahaan. Apabila sudah lunas
pelayaran mengirim B/L asli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
e) Pembuatan Certificate of Origin dengan syarat pengiriman
packing list, invoice, PEB, dan B/L dari perusahaan eksportir
kepada EMKL.
f) Pembuatan Fumigation and Gas Clearance Certificate oleh biro
jasa fumigasi ditunjuk oleh EMKL berdasar dokumen draft B/L.
g) B/L dikirim ke buyer untuk pengambilan barang di pelabuhan
tujuan berikut dengan Packing list, Invoice, COO, Fumigation
Certificate dan Gas Clearance Certificate.
c. Kegiatan setelah stuffing
1) Fumigasi
Pemberian suatu zat methyl bromide gas (CH3BR) ke dalam
kontainer yang berisi barang yang akan diekspor untuk menghindari
kerusakan yang disebabkan oleh hama selama pengangkutan, biasa
untuk ekspor dari bahan kayu. Waktu yang dibutuhkan untuk proses
fumigasi 20 menit.
2) Sealing
Penguncian kontainer dengan menggunakan seal sekali pakai yang
disertai kode/nomor misal AHL1546383. Tujuan melakukan sealing
untuk keamanan barang dari pencurian, dengan berubahnya kode/no
seal, atau kerusakan seal maka dapat diketahui bahwa pintu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
kontainer telah dibuka sehingga keamanan kontainer tergantung pada
seal tersebut.
2. Hambatan Dan Kelebihan Dalam Proses Stuffing Pada PT Indo Veneer
Utama.
Pada prinsipnya tujuan stuffing adalah mengisi secara optimal sebuah
kontainer. Maju dan berkembangnya perusahaan ekspor sangat tergantung
juga dengan pengoptimalan barang dalam kontainer, maka Indo Veneer
Utama menekankan proses stuffing merupakan hal yang penting dalam
kegiatan ekspornya dalam prosesnya pun memiliki hambatan dalam penataan
barang yang secara manual, hanya dengan perkiraan dalam penataan barang-
barangnya. Tetapi proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama juga memiliki
kelebihan dalam prosesnya yang sesuai dengan motto operasional gudang
barang jadi yakni mengedepankan cepat, tepat, dan manfaat dalam
prosesnya.
a. Cepat dalam penyajian karena barang yang akan dimuat atau dikirim
sudah tertata rapi dan disendirikan di tempat khusus barang siap kirim
jadi memudahkan dalam pengambilan dan pemuatan barang ke
kontainer.
b. Tepat waktu dalam proses stuffingnya. Proses stuffing pada PT Indo
Veneer Utama sudah memiliki deteksi waktu untuk stuffing barang pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
kontainer 20’ dibutuhkan maks 1 jam, 40’ standart dibutuhkan maks 1.5
jam, dan 40’ highcube maks 2 jam.
c. Memanfaatkan space atau ruang kosong yang ada. Memaksimalkan
pengisian barang dalam kontainer sehingga penataan barang di dalam
kontainer menjadi optimal.
3. Sistem Penataan Barang Dalam Kontainer Yang Digunakan Pada
PT Indo Veneer Utama.
Dalam pelaksanaannya, perlu persiapan sebelum stuffing dimulai yang
meliputi peralatan dan tenaga dalam prosesnya,seperti :
a. orang sebagai pencatat ( 1 bagian EXIM dan 1 bag GBJ)
b. 1 orang untuk pengoperasian forklift
c. 5 orang di dalam kontainer sebagai penyalur barang dan penata.
Berikut sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada
PT Indo Veneer Utama :
a. Stuffing dilaksanakan berdasarkan sistem kubikasi dari ukuran
barang dan box yang dihadapkan dengan ukuran kontainer yang akan
digunakan. Misal, kontainer 20’ hanya muat barang kurang lebih
30m3, jadi barang yang dikirim ukurannya harus dibawah itu atau
tidak melebihi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Urutan muat barang ke dalam kontainer dilihat dari sisi ukurannya di
Shipping Instruction. Jika size di atas 2000 mm, berarti di muat akhir
karena jika terlalu berat dan didahulukan akan terlalu sulit untuk
menariknya keluar. Jadi dahulukan yang ringan-ringan di bawah
2000 mm agar mudah dalam menariknya keluar.
c. Penataan barang yang berat berada di bawah dan yang ringan di atas.
d. Untuk meja berada di bawah dan posisi miring agar konstruksinya
kuat.
e. Kursi, berada di bawah, atas dan bertumpukkan. Penataan harus full
tidak boleh ada sela kecuali jika tidak bisa untuk muat lagi. Untuk
kursi panjang harus berada di atas karena jika terbeban berat, kursi
bisa patah.
f. Granit, kaca dipacking dengan kayu dan posisi sejajar. Diletakkan di
bawah bagian paling belakang agar mudah menarik keluarnya karena
beratnya. Aman walau berada di bawah tertumpuk karena terlindungi
kayu yang berkualitas sebagai packingnya. Berikut contoh posisi
barang pada produk Lava Double Ext Tables 2000/2430/2970 Post
Legs di dalam kontainer :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
6 Kemungkinan posisi barang Lava Double Ext Tables di dalam kontainer
Gambar 3.3
Sumber : Pengamatan langsung di lapangan, 2011
Dari 6 kemungkinan posisi permukaan barang di dalam kontainer dapat di jelaskan
sebagai berikut :
a) Posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar kontainer, dan
sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
T.Container
T.Container
T.Container T.Container
T.Container T.Container
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
L L
L
L L L
P P P
P
P P
T
T
T
T
T
T
P.Container P.Container P.Container
P.Container P.Container P.Container
L.Container L.Container L.Container
L.Container L.Container
L.Container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b) Posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar kontainer, dan
sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
c) Posisi barang tidur dengan sisi L x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan
sisi T x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
d) Posisi barang tegak dengan sisi T x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan
sisi L x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
e) Posisi barang berdiri dengan sisi T x L menempel pada dinding kontainer, dan
sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
f) Posisi barang berdiri dengan sisi L x T menempel pada lantai dasar kontainer,
dan sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Proses stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer
Utama. Alur proses stuffing dikelompokkan menjadi 3 bagian:
a. Proses Penerimaan Barang ke Gudang Sebelum Stuffing
b. Proses Stuffing
1) Alur Dokumen Ekspor Awal
2) Alur Kinerja Stuffing
3) Alur Dokumen Ekspor Terakhir.
c. Kegiatan setelah stuffing
1) Fumigasi
2) Sealing
2. Kelemahan dalam proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah
penataan barang yang masih manual dengan perkiraan. Sedangkan kelebihan
proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah
a. Cepat dalam penyajian
b. Tepat waktu dalam proses stuffingnya
c. Memanfaatkan space.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT Indo
Veneer Utama terdapat 6 kemungkinan posisi barang di dalam kontainer.
B. Saran
1. Sebaiknya Indo Veneer Utama melakukan pengelolaan kinerja karyawan
untuk kegiatan stuffing dalam pengiriman dengan lebih dari 1 kontainer
dalam sehari, bisa dengan menambah beberapa karyawan dari bagian lain
yang sedang tidak bertugas untuk membantu mempermudah kegiatan
stuffing. Sehingga tingkat efektifitas kinerja karyawan berjalan baik.
3. Hendaknya, PT Indo Veneer Utama mengadakan pelatihan yang memadai
bagi karyawan dalam pengelolaan software atau aplikasi untuk pengaturan
stuffing atau dengan perekrutan karyawan baru yang mengenal baik sistem
informasi sehingga tingkat ketepatan, ketelitian penyusunan barang-barang
semakin baik dan nyaman.