prosocial behavior ppt
TRANSCRIPT
Agung Wahyu Hidayat PSulistiyaniNadila MaudinaDinar Puspita Komala
Prosocial Behavior
Prosocial Behavior
o Prosocial Behavior adalah perilaku individu untuk menolong orang lain tanpa pamrih (Baron, Byrne,Branscombe. 2003)
o Prosocial Behavior adalah tindakan individu untuk menolong orang lain tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong (Baron, Byrne,Branscombe. 2006 dalam Sarwono, 2009)
Tingkah laku prososial merupakan suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut dan mungkin bahkan melibatkan suatu risiko bagi orang yang menolong. (Baron, Byrne,Branscombe. 2008)
1. TEORI EVOLUSIMenurut teori ini inti dari kehidupan adalah kelangsungan hidup gen.
b. Timbal-balik biologik (biological reciprocity) Menolong untuk memperoleh pertolongan kembali
Beberapa Teori yang Mengkaji Prosocial Behavior (Sarlito, Sarwono. 2009)
2. TEORI BELAJARAda dua teori yang menjelaskan tingkah laku menolong, yaitu
b. Teori Pertukaran Sosial (social exchange theory) Menurut teori ini, interaksi sosial bergantung pada untung dan rugi yang terjadi. Teori ini melihat tingkah laku sosial sebagai hubungan pertukaran dengan memberi dan menerima (take and give relationship)
a. Hipotesis Empati-alturistik (emphaty-altursm hypotesis)
Perhatian yang empatik yang dirasakan seseorang terhadap penderitaan orang lain akan menghasilkan motivasi untuk
mengurangi penderitaan orang tersebut
c. Hipotesis Kesenangan Empatik (emphathic joy hypothesis)
seseorang akan menolong bila ia memperkirakan dapat ikut merasakan
kebahagiaan orang yang akan ditolong atas pertolongan yang
diberikannya.
b. Model mengurangi perasaan negatif (negative-state-relief
model) orang menolong untuk mengurangi
perasaan negatif akibat melihat penderitaan orang lain
3.TEORI EMPATIEmpati merupakan
respons yang kompleks, meliputi
komponen afektif dan kognitif
4. Teori Perkembangan Kognisi Sosial tingkah laku menolong melibatkan proses kognitif seperti persepsi,
penalaran, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Pendekatan kognisinberfokus pada pemahaman yang mendasari suatu tingkah laku
sosial
5. TEORI NORMA SOSIALNorma merupakan harapan-harapan masyarakat yang
berkaitan dengan tingkah laku yang seharusnya dilakukan
seseorang (Myers, 1996 dalam Sarlito, Sarwono, 2009).
a. Norma Timbal-Balik (the
reiprocity norm)
b. Norma Tanggung Jawab
Sosial (the social-
responsibility norm)
Tahap-Tahap Perilaku Prososial (Baron, Byrne,Branscombe, 2006)
Menyadari adanya keadaan darurat keadaan yang terjadi tidak menurut jadwal.
Menginterpretasikan keadaan sebagai Keadaan Darurat.
Mengasumsikan bahwa menolong adalah sebuah tanggung jawab.
Mengetahui apa yang harus dilakukan.
Menngambil keputusan untuk menolong/ tidak.
Tanggapan Terhadap Keadaan Darurat (Baron, Byrne,
Branscombe, 2008)Beberapa alasan mengapa bystender kadang-kang menolong, kadang-kadang tidak ?
Karena adanya penyebaran tanggung jawab. Ketika dihadapkan pada situasi darurat, seorang
bystender harus melewati 5 langkah penting yang meliputi pengambilan keputusan yang dapat menghambat/ meningkatkan kecenderungan dari respons sosial.
Tindakan prososial paling terjadi ketika bystender merasakan ketertarikan pada orang yang membutuhkan pertolongan.
Pengalaman dengan model prososial dalam kehidupan nyata.
Mempertimbangkan motivasi lain yang muncul.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perilaku Prososial
Bystender Daya Tarik Atribusi Terhadap
Korban Ada Model Desakan Waktu Sifat Kebutuhan
Korban
Empathy Altruism hypothesis
Menurut Baron, Byrne, Branscombe, 2008 :
Empathy Daya Tarik Atribusi Model-model Prosocial
Menurut Sarlito, Sarwono. 2009 :
Menurut Baron, Byrne, Branscombe, 2006 :
Pengaruh Tingkah Laku Prososial
Suasana hati (mood)
Sifat Jenis kelamin Tempat tinggal Pola asuh
Situasi Darurat Model-model
Prosocial Biaya Menolong Karakteristik
orang-orang yang terlibat
Faktor Internal (Sarlito, Sarwono, 2009)
Faktor Eksternal (Baron, Byrne, Branscombe, 2008)
Menolong dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan menolong kita juga sebagai balasannya (timbal balik)
Menolong seseorang merupakan investasi masa depan
Menolong juga dapat meredakan "tekanan personal" yang ditimbulkan orang lain yang berada di sekeliling kita
Dengan menolong bisa mendapatkan penghargaan secara sosial dari orang lain
Menolong Menjadi Sangat Berharga ( Baron, Byrne, Branscombe, 2006)
Pertolongan Jangka Panjang
Clary dan Snyder (1999) dalam Baron, Byrne, Branscombe (2006) telah mengidentifikasikan adanya enam fungsi dasar yang berlaku pada para pekerja sukarela seperti berikut :
fungsi nilai fungsi pemahaman fungsi pengembangan fungsi karier fungsi sosial fungsi perlindungan
Selain itu ada motivasi lain yang mucul dalam
komitmen jangka panjang prilaku social :Menurut Baron,
Byrne, Branscombe (2006) :
Kepentingan Pribadi
Integritas Moral Kemunafikan
Moral
Menurut Baron, Byrne, Branscombe (2008) :
Self-interest Egoisme Moral Integrity
(Integritas Moral) Moral Hypocrisy
(Hipokrasi Moral)
Siapa yang akan ditolong ?
Gender Kesamaan Orang yang meminta
pertolongan
Bagaimana Orang Menerima Pertolongan ?
Menerima pertolongan dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki "ketidakmampuan" dalam hal tertentu.
Selain itu juga, dapat menimbulkan perasaan utang budi kepada penolong.
Meningkatkan Tingkah Laku Menolong
Meningkatkan tingkah laku menolong dapat dilakukan dengan cara :
Meningkatkan kesadaran individu
Kegiatan-kegiatan amal Pola asuh dan pendidikan di
sekolah
Contoh Penelitian yang Berhubungan dengan Prosocial Behavior
Bryant, Phil C, Davis,Charlotte A, Hancock, Julie I, Vardaman , James
M. 2010. When Rule Makers Become Rule Breakers:
Employee Level Outcomes of Managerial Pro-Social Rule Breaking. Journal of Employ Respons Rights J. 22,101–112
Ketika Pembuat Peraturan Menjadi PelanggarnyaHasil Pelanggaran Manajerial Peraturan pada Tingkat
Karyawan
Morison (2006) dalam Jurnal of Employ Respons Rights J. 22,101–112 ketika dalam membangun aturan prososial ada 2 cara :1. Menjelaskan proses melalui PSRB (Pro-social Rule Breaking)2. Menyediakan model konseptual
Morison (2006), mengidentifikasi ada 3 kategori alasan mengapa karyawan mungkin terlibat dalam PSRB :
a. Agar pekerjaan lebih efisienb. Untuk membantu rekan kerja atau
bawahanc. Untuk membantu klien atau pelanggan
Thank You