prospek menguntungkan investasi budidaya jeruk borneo prima · studinya kami sampaikan penghargaan...
TRANSCRIPT
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borneo Prima
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
PENGANTAR
Salah satu prioritas pembangunan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur
dalam mencapai Visi Daerah sebagai pusat perdagangan dan jasa yang terkemuka di Indonesia Timur dan Asia
Pasifik adalah pembangunan per tanian dalam arti luas. Kalimantan Timur dengan kekayaan sumberdaya dan
agroekologinya menyimpan potensi pengembangan komoditi pertanian seperti Jeruk.
Dalam upaya untuk mendorong dunia usaha menanamkan investasinya di Kalimantan Timur, perlu
diberikan informasi yang jelas tentang prospektif pengembangan Jeruk Keprok Borneo Prima di Kalimantan
Timur . Untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai profil investasi Budidaya Jeruk Keprok
Borneo Prima , Badan Promosi dan Investasi Daerah (BPID) Kaliman tan Timur bekerjasama dengan Center for
Community Empowerment and Economic (FORCE) melakukan studi penyusunan profil proyek investasi
budidaya Jeruk Keprok Borneo Prima. Saya menyambut gembira atas tersusunnya laporan studi Pra FS Profil
Proyek Komoditi U nggulan Daerah dengan judul: Prospek Menguntungkan ; Investasi Budidaya Jeruk Borneo
Prima , sebagai wujud realisasi dari kerjasama tersebut.
Kami berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi dunia usaha dan pemerintah sebagai
dasar dalam mengambi l kebijakan pengembangan Jeruk di Kalimantan Timur.
Akhirnya, kepada Direktur Center for Community Empowerment and Economic (FORCE) dan Tim
Studinya kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas usaha dan sumbangan pemikiran yang
diberikan. Ucapa n yang sama juga ditujukan kepada walikota/bupati beserta jajarannya di daerah studi dan
semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sejak awal hingga tersusunnya laporan.
Terima Kasih.
Samarinda, Juni 200 9
Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah
Provinsi Kalimantan Timur,
KEPALA
H. Nusyirwan Ismail
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangéééééééééééééééé... ...................................... 1 1.2 Maksud dan Tujuanéééééééééééééééééééééééééééééé.ééé. 4 1.3 Kegunaanééééééééééééééééééééééééééééééééééééééé. 4 BAB II SITUASI PEMASARAN 2.1 Jeruk Keprok Borneo Prima....... ...................................... ............. 6 2.2 Pasar Dunia dan Pasar Domestik.......... .......... ............................ .... 7 2.3 Struktur Industri........................ ...................................... ......... 9 BAB III POTENSI DAERAH DAN TEKNIS PRODUKSI 3.1 Potensi Daerahéééééééééééééééééééééééééééééééééééé. 12 3.2 Teknis Produksiééééééééééééééééééééééééééééééééééé.. 16 BAB IV KEBIJAKAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG 4.1 Sarana dan Prasaranaéééééééééééééééééééé..ééééééééééé. 33 4.2 Legalitas............................. ...................................... .......... ... 37 BAB V ANALISIS FINANSIAL 5.1 Kebutuhan Biaya Investasiééééééééééééééééééééééééééééé. 46 BAB VI PENUTUPééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééé. 52 DAFTAR PUSTAKAééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééé 53 LAMPIRANééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééééé.. 55
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perkembangan produksi, ekspor, impor, konsumsi, dan kebutuhan jeruk tahun 2000 -2004.. 8 Tabel 2 Pangsa pasar jeruk Indonesia dalam perdagangan jeruk dunia pada tahun 2003........... .... 9 Tabel 3 Beberapa faktor penentuan lokasi untuk perkebunan jeruk keprok...................... ....... . 13 Tabel 4 Analisa kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk pada desa Rantau Makmur, Kecamatan
Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur........ ....... .............................. ................. 15
Tabel 5 Frekuensi pemupukan yang digunakan untuk perkebunan jeruk (400 tanaman per
ha)............................ .......................................................... ............ 20
Tabel 6 Masa panen jeruk di Indonesia... .......... ............................................................. 28 Tabel 7 Penggolongan jeruk keprok berdasarkan besar/beratnya.. .......................... .. ............ 31 Tabel 8 Penggolongan jeruk keprok berdasarkan syarat mutu... ....................................... ..... 31 Tabel 9 Produksi, biaya produksi,penjualan, dan perhitungan laba rugi jeruk keprok berdasarkan
tahun tanam.... ................................................... ......................... ............... 45
Tabel 10 Kebutuhan Biaya Investasi Tanaman Jeruk Keprok....................................... ........... 46 Tabel 11 Hasil Analisa Finansial Proyek..... ................................................. ..................... 47 Tabel 12 Analisis sensitivitas kelayakan usaha budidaya jeruk keprok bor neo prima.................... . 50
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan pohon industri komoditas jeruk.......................... 11 Gambar 2 Salah satu kondisi perkebunan jeruk keprok di Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten
Kutai Timur........ ....................................................................... ................ 14
Gambar 3 Tahapan kegiatan penyediaan bibit jeruk bebas penyakit di
Indonesia................................ ..................................... ............................. 17
Gambar 4 Tanaman jeruk keprok borneo prima .......... .................................... .............. .... 17 Gambar 5 Bagan alir dari Standar Operasional Prosedur (SOP) penyaluran bibit
jeruk ............... .......................................................... ........ ..... ................. 19
Gambar 6 Penanganan pasca panen.. ....................................... ............... .................... 30
Gambar 7 Diagram alir pembuatan bubuk sari jeruk keprok dan sari/jus jeruk kepro k.......... 32
Gambar 8 Hubungan antara petani plasma dan perusahaan besar/eksportir........ ............ . 43
Gambar 9 Mekanisme Proyek Kemitraan Terpadu antara petani plasma, perusahaan besar/ekportir, dan bank .......................................................... ..........
43
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Diagram alir proses perijinan................ ................................. .. ................ 56 Lampiran 2 Cash flow investasi budidaya jeruk keprok borneo prima .......................... ........ 57
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1. Latar Belakang
Provinsi Kalimantan Timur mempunyai 10 kabu paten
dan 4 kota . Sebagian besar dari Kabupaten mencanangkan
program pengembangan pertanian sebagai arah
pembangunannya sebagai antisipasi dari menipisnya cadangan
kekayaan alam berupa emas, batubara, minyak bumi, dan
kayu. Salah satu prioritas pengembanga nnya adalah komoditas
hortikultura unggul asli asal Kalimantan Timur. Beberapa
komoditas hortikultura yang telah dilepas antara lain durian dan salak. Pada tahun
2003 ditemukan komoditas hortikultura unggulan lain, yaitu jeruk keprok yang be rasal dari
kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur. Kemudian pada tahun 2006 jeruk ini
mulai serius dikembangkan karena keunikannya sebagai jeruk keprok dataran rendah yang
mempunyai warna kulit orange.
Sesuai dengan arah pengembangan agribisnis unt uk komoditas jeruk yang
dikeluarkan oleh Departemen Pertanian pada tahun 2005, akan dilakukan perluasan
tanaman jeruk untuk mengantisipasi permintaan jeruk baik nasional maupun dunia yang
cenderung meningkat. Data - data yang ada menunjukkan bahwa jeruk meru pakan salah
satu produk sub - sektor pertanian (hortikultura) yang mempunyai pasar dalam negeri yang
masih sangat terbuka, disamping juga mempunyai pasar luar negeri yang baik.
Pada tahun 2004 luasan produksi jeruk nasional mencapai 70.000 ha dengan
produksi sebesar 1.600.000 ton (produktivitas berkisar antara 17 - 25 ton/ha). Angka ini
menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil utama jeruk dunia ke - 13 setelah
Vietnam (Suyamto et al. , 2005). Pada tahun yang sama, Kalimantan Timur hanya
menyumbang produksi j eruk nasional sebesar 0,63 % (BPS Provinsi Kaltim, 2007).
Tanaman jeruk meja, seperti jeruk siem, jeruk manis, dan jeruk keprok, tersebar di
seluruh Indonesia dengan sentra produksi terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Kalimantan Barat, Kalima ntan Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara
Timur (Agrimas Kapitalindo, 2007). Sedangkan Kalimantan Timur belum disebut sebagai
sentra produksi jeruk. Pada tahun 2003 diketahui bahwa luas panen jeruk di Kalimantan
Timur adalah 75 ha denga n produksi sebesar 2.887 ton (Suyamto et al ., 2005). Sampai
sekarang, secara nasional perkebunan jeruk masih diusahakan dalam skala kecil secara
terpisah dalam luasan 1 - 5 ha. Di Kalimantan Timur, jeruk mulai dilirik sebagai komoditas
hortikultura yang potensial karena permintaannya terus meningkat. Jeruk yang paling
JJeerruukk kkeepprrookk BBoorrnneeoo PPrr iimm aa
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
banyak dibudidayakan dan dipasarkan di Kalimantan Timur adalah jeruk siem, sedangkan
jeruk keprok baru sedikit sekali.
Mulai tahun 2007 ini, petani jeruk di Kalimantan Timur dikenalkan denga n varietas
baru jeruk keprok lokal yang dapat tumbuh dan menghasilkan buah dengan warna orange
pada dataran rendah ( ± 50 m diatas permukaan laut), tidak seperti biasanya jeruk keprok
dataran rendah yang berwarna hijau. Daerah asal jeruk keprok, yang diberi nama Borneo
Prima, tersebut adalah Kecamatan Rantau Pulung, Kabupat en Kutai Timur (Warta Prima,
2007).
Dibandingkan jeruk siem yang hanya berasa manis, jeruk keprok mempunyai rasa
khas, yaitu rasa manisnya terasa lebih segar karena terdapat campuran rasa asam. Dari
penampilannya, jeruk ini juga lebih menarik karena lebih mudah dikupas dan tidak terasa
pahit. Kulit jeruk yang pahit biasanya mempengaruhi rasa jeruk karena rasa pahitnya akan
masuk ketika pengupasan kulit (jeruk siem biasanya sulit dikupas). Sebagai tempat asal
ditemukannya jeruk keprok Borneo Prima ini, Kecamatan Rantau Pulung di Kabupaten Kutai
Timur dipilih sebagai daerah pengembangan perkebunan jeruk yang diusahakan dalam
skala besar. Melalui koordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Panga n dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Timur, di Kecamatan Rantau Pulung akan dikembangkan luasan
produksi untuk jeruk keprok ini sampai 500 ha (Kompas, 2007). Bahkan dalam arah
kebijakan pengembangan jeruk nasional oleh Departemen Pertanian, luas areal pe rkebunan
jeruk nasional ditargetkan menjadi hampir 28.000 ha dengan target di Kalimantan Timur
sekitar 365 ha pada tahun 2010 (Suyamto et al ., 2005).
Perkiraan konsumsi jeruk dalam negeri tahun 2010 adalah 2.355.500 ton atau
meningkat 1,5 kali dibanding ko nsumsi pada tahun 2004 yaitu sebesar 1.570.333 ton
(Suyamto et al ., 2005). Terdapatnya kecenderungan kekurangan produksi dibandingkan
konsumsi untuk jeruk di Indonesia merupakan peluang bagi pelaku agribisnis untuk
òbermainó di sektor ini. Apalagi selama ini Indonesia dikenal sebagai importir jeruk terbesar
kedua di ASEAN setelah Malaysia (Agrimas Kapitalindo, 2007). Impor jeruk Indonesia pada
tahun 2004 mencapai 94.711.000 ton senilai US$50.516.000, sedangkan ekspornya hanya
sekitar 657.000 ton senilai US$ 542.000 (Suyamto et al ., 2005)
Salah satu kendala dalam pengembangan perkebunan jeruk umumnya adalah
pengendalian hama dan penyakit (terutama Citrus Vieun Ploem Degeneration , CVPD),
pemilihan varietas yang cocok untuk setiap daerah, gambaran tata niaga jer uk nasional dan
gambaran kelayakan proyeknya sesuai dengan karakteristik lahan dan iklimnya. Profil
investasi perkebunan jeruk ini merupakan salah satu jawaban untuk menarik investor
menanamkan modalnya di sektor ini, khususnya di Kalimantan Timur, dengan m emberikan
gambaran yang sejelas - jelasnya tentang peluang pengembangan perkebunan jeruk keprok
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
di Kalimantan Timur dengan telah dilepasnya varietas baru jeruk keprok yang dapat tumbuh
dan berproduksi dengan baik di dataran rendah (Jeruk Keprok Borneo Prima) , termasuk
didalamnya kemungkinan pengembangan kegiatan ini ke arah pengolahannya, seperti
sari/jus jeruk .
1.2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan profil perkebunan jeruk keprok dimaksudkan untuk mengidentifikasi
kelayakan teknis, pasar dan finansial jeruk keprok. D ari hasil identifikasi ini disusun buku
yang dapat memberikan informasi mengenai kelayakan teknis, pasar dan finansial
perkebunan bagi investor.
1.3. Kegunaan
Dengan terbitnya buku Profil Investasi Perkebunan Jeruk Keprok, diharapkan dapat
berguna sebagai:
a. Info rmasi peluang usaha dan investasi tanaman hortikultura jeruk keprok kepada
investor baik asing maupun dalam negeri serta kalangan dunia usaha, sehingga dapat
memacu pertumbuhan investasi di Kalimantan Timur.
b. Dasar bagi pemerintah daerah dalam mengambil keb ijakan pengembangan sektor
tanaman hortikultura khususnya jeruk keprok di Kalimantan Timur.
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
SITUASI PEMASARAN
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari China, sedangkan
jeruk yang ada sekarang di Indonesia dipercaya merupakan peningga lan orang Belanda
yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Italia (Kemal Prihatman,
2000).
Sekitar 70 - 80 % jeruk yang dikembangkan di Indonesia adalah jeruk siem, dan
sisanya adalah jeruk keprok unggulan daerah dan jeruk lainnya (Suyamto et al ., 2005). Jeruk
siem Pontianak, siem Garut, dan siem Lumajang merupakan beberapa jenis jeruk siem yang
ditanam di Indonesia, sedang jeruk keprok yang dikenal antara lain adalah keprok Garut
dari Jawa Barat, keprok Siompu dari Sulawesi Tengara, keprok T ejakula dari Bali, keprok
Kacang dari Sumatera Barat, keprok Batu 55 dari Batu, keprok Madura dari jawa Timur, dan
keprok Soõe dari Nusa Tenggara Timur (Kemal Prihatman, 2000).
Sampai saat ini, pasar di Indonesia masih didominasi oleh jeruk siem karena
pr oduksinya yang mencapai 70 - 80 % dari total produksi jeruk nasional (Winarno, 2004).
Seiring dengan makin berkembangnya luasan tanaman jeruk keprok diharapkan dapat
meningkatkan pasar untuk jenis jeruk ini, disamping juga melirik peluang ekspor.
Kulit jeruk keprok mudah dikupas karena kulitnya lebih mudah patah dibandingkan
dengan jeruk siem. Hal ini menyebabkan tingkat kesulitan pasca panen dari jeruk keprok
lebih tinggi dari jeruk siem. Distribusi jeruk keprok harus dilakukan dengan kemasan yang
dapat mena hannya dari bahaya kerusakan fisik seperti òpecahó. Disamping itu, konsumen
belum banyak mengenal jenis - jenis jeruk dan keistimewaannya. Hal ini menyebabkan jeruk
siem masih lebih favorit di kalangan pedagang sebagai komoditas yang diperdagangkan
dibanding jeruk - jeruk lainnya seperti jeruk keprok dan jeruk manis.
Saat ini ham pir semua produksi jeruk dipasarkan dalam bentuk buah segar. Beberapa
produk pangan olahan berupa sari jeruk masih didominasi oleh produk òserupaó sari jeruk,
yaitu minuman yang menggun akan BTP (bahan tambahan pangan ) essence jeruk. Untuk sari
jeruk dengan bahan baku jeruk sendiri kebanyakan masih didominasi oleh produk impor.
2.1. Jeruk Keprok Borneo Prima
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berkut:
Divisi : Spermatophyta
Sub div isi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
Ordo : Rutales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Jenis jeruk lokal yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk siem ( C.
microcarpa L.) antara lain Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumaja ng, Siem Purworejo;
Jeruk keprok ( C. reticulata ) antara lain keprok batu 55, keprok garut, keprok
tejakula, keprok matsuma; Jeruk manis ( C. auranticum L.); Jeruk sitrun/lemon ( C. medica );
Jeruk besar/pamelo ( C. maxima Herr.) antara lain jeruk Na mbangan - Madiun dan jeruk Bali;
jeruk nipis ( C. aurantifolia ), jeruk purut ( C. hystrix ) dan jeruk sambal ( C. hystrix
ABC) (Kemal Prihatman, 2000)
Pada tahun 2003, Tim Monitoring Program Pengembangan Agribisnis Jeruk Rantau
Pulung yang digagas oleh Community Development (Comdev) PT Kaltim Prima Coal (KPC)
berkerja sama dengan Balai Penelitian Buah (Balitbu) Solok, Sumatera Barat, dan Loka
Penelitian Jeruk (Lolit Jeruk) Tlekung, Malang, menemukan tanaman jeruk keprok di
Kecamatan Rantai Pulung, Kabupaten Kutai Timur. Tidak seperti jeruk keprok dataran
rendah pada umumnya, jeruk keprok ini cukup unik karena buahnya berwarna orange
seperti jeruk keprok yang tumbuh di dataran tinggi. Lokasi ditemukannya jeruk keprok di
Kecamatan Rantau Pulung ini be rada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Atas
prakarsa Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur,
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah - Subtropika Tlekung, Dinas Pertanian Kabupaten
Kutai Timur dan PT Kaltim Prima Coal, jeruk tersebut telah dilepas oleh Departemen
Pertanian sebagai varietas baru jeruk keprok dengan nama Jeruk Keprok Borneo Prima
(Citrus reticulata Blanco) pada pertengahan tahun 2007 (Warta Prima, 2007).
Menurut s umber : Warta Prima, 2007 ada beberapa alasan yang membuat jeruk keprok
Borneo Prima layak untuk diusahakan atau dikembangkan adalah :
1. Produktivitasnya yang tinggi sekitar 20 - 25 kg per pohon per tahun.
2. Harga ditingkat petani lebih tinggi antara 75 - 100 % dibanding jeruk siem.
3. Penampilan buahnya lebih menarik dibanding jeruk siem.
4. Aroma dan cita rasa sangat khas, sehingga berpeluang sebagai komoditas ekspor.
5. Termasuk buah meja dan mudah dikupas.
6. Peluang pemasaran masih terbuka.
7. Masa simpannya lebih lama dibandingkan jeruk siem.
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
2.2. Pasar Dunia dan Pasar Domestik
Antara tahun 2000 - 2004, luas panen dan produksi jeruk dalam negeri menunjukkan
peningkatan rata - rata per tahun yang cukup pesat, masing - masing mencapai 18,14 % dan
27 %. Pada tahun 2004 luas panen jeruk di Indonesia adalah 70 ha dengan produksi sekitar
1.600.000 ton, produktivitasnya mencapai 22,86 ton/ha.
Pada tahun yang sama, kondisi pasar dalam negeri juga menunjukkan perkiraan
permintaan jeruk yang tinggi, yaitu sebesar 639.000 ton, dengan peningkatan konsumsi
pada tahun 2000 - 2004 kurang lebih 25 % per tahun . Data tentang pasar jeruk
nasional disajikan pada Tabel 1.
Pada tahun 2003, pangsa volume pasar jeruk Indonesia dalam perdagangan jeruk
dunia adalah yang terendah. Walaupun demikian, Indonesia masih mempunyai p eluang
peningkatan pangsa pasar karena mempunyai potensi perluasan areal produksi disamping
nilai FOB - nya yang termasuk rendah, yaitu hanya sekitar 328 US$/ton (Tabel.2) Dari data
konsumsi baik dunia maupun nasional diketahui bahwa peluang usaha di sektor ini cukup
besar.
Tabel 1. Perkembangan produksi, ekspor, impor, konsumsi, dan kebutuhan jeruk 2000 - 2004
(dalam ton)
Tahun Produksi Ekspor Impor Konsumsi
2000 644.052 1.079 34.879 275.027
2001 691.433 1.919 75.622 385.841
2002 968.132 1.097 76.650 429.9 19
2003 1.441.680 954 57.480 637.661
2004 1.600.000 1.261 94.606 639.000 1)
Perkembangan
(% / tahun)
27 14 39 25
Keterangan : 1) Perkiraan
Sumber : Suyamto et al. (2005)
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
Tabel 2. Pangsa pasar jeruk Indonesia dalam perdagangan jeruk dunia pada tahun
2003
No. Negara Pangsa
Volume (%)
Harga FOB
(US$/ton)
1 Indonesia 0,003 328,95
2 Cina Hongkong 1,13 195,54
3 India 1,14 195,54
4 Italia 1,62 629,36
5 USA 3,12 541,33
6 Mesir 3,31 234,96
7 Turki 3,49 332,54
8 Belanda 4,46 576,50
9 Meksiko 5,20 416,48
10 Yunani 5,66 458,25
1 Afrika Selatan 14,34 295,14
12 Spanyol 28,61 671,49
Dunia 100,00 -
Sumber : (Suyamto et al., 2005)
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
2.3. Struktur Industri
Terdapat 5 j enis jeruk yang diusahakan di Indonesia, diantaraya adalah jeruk
besar/pamelo , jeruk nipis/pur ut, dan jeruk manis, jeruk siem, dan jeruk keprok . Diantara
jenis tersebut, jeruk siem merupakan jenis jeruk paling banyak dibudidayakan dan kini
masih mendominasi pasar nasional .
Jeruk sempat menjadi primadona produk hortikultura di Indonesia sampai tahun
1993. Salah satu sentra jeruk di Indonesia adalah Kalimantan Barat yang terkenal dengan
jenis jeruknya, yaitu jeruk pontianak, tetapi pada tahun 1994 kejayaan ini hancur karena
persoalan hama dan tata niaga yang kurang menguntungkan petani . (Pirawan, 200 7)
Sebagian besar perkebunan jeruk yang diusahakan kini masih diusahakan dalam
area- area kecil, 1 - 5 ha, dan tidak tersentra, tetapi dengan semakin baiknya pasar jeruk
nasional maka perkebunan jeruk skala besar sudah mulai dibuka . Di Kalimantan Barat,
perus ahaan perkebunan jeruk swasta yang membuka perkebunan jeruk skala besar adalah
Mitra Jeruk Lestari yang mengusahakan perkebunan jeruk dengan luas 500 ha .
Dari segi luasan produksi, perkembangan perkebunan jeruk di Indonesia cukup
menggembirakan, produknya lebih banyak dipasarkan dalam bentuk segar. Sedangkan
produk olahan seperti sari/ jus jeruk keprok masih terbatas. Kegiatan produk olahan jeruk
harus didukung oleh suplai bahan baku yang stabil, sehingga bila perkebunan jeruk ini
berkembang dengan baik maka akan mendorong pertumbuhan sektor lain, yaitu industri
pengolahan sari/ jus jeruk keprok. Pohon industri komoditas jeruk disajikan dalam bentuk
bagan pada Gambar 1.
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borneo Prima
Buah
Buah segar
Buah
segar
Buah
segar
Segmen
tanpa biji Biji Kulit Ampas
Pupuk organik
Makanan ternak
Gula tetes
Bangsal
Pengemasangan
Makanan ternak Minyak
Makanan ternak
Pektin Jam, jelly, marmalade
Cuka, cider
- Sari murni
- Konsentrat
- Sari buah siap saji
- Minyak lemon
- Pektin
- Kulit kering
- Serat pangan
Fruit kalker dan puree
Tepung instant
Pengalengan
Bioessence
Industri
Benih
On-farm Jasa / Industri
Pendukung
Industri kemasan
Transportasi
Informasi
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
Gambar 1. Bagan pohon industri komoditas jeruk
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
PPOOTTEENNSSII DDAAEERRAAHH DDAANN TTEEKKNNIISS PPRROODDUUKKSSII
Tidak seperti di daerah - daerah lain yang telah berkembang perkebunan jeruknya
sehingga terkenal seperti Pontianak, Garut dan lain - lain, petani jeruk di Kalimantan Timur
masih mencari identitas untuk berusaha menjadi salah satu sentra jeru k. Mereka masih
menanam atas inisiatif sendiri. Walaupun demikian, beberapa lokasi menunjukkan bahwa
lokasi tersebut cocok untuk pengembangan tanaman jeruk keprok.
Teknis produksi jeruk keprok telah menjadi perhatian pemerintah yang melalui Dinas
Pertanian mendirikan Balitje stro (Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub - tropis) di Batu,
Malang. Teknis produksi ini meliputi pemilihan lokasi, pengadaan bibit, pemeliharaan
(pengolahan tanah, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit),
pemanenan, dan pe nanganan lepas panen.
3.1. Potensi Daerah
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi perkebunan
jeruk keprok disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan aspek teknis tersebut , serta arah dan
strategi program pengembangan produk hortikultura dar i Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur serta Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di
Kalimantan Timur , prioritas wilayah kabupaten yang berpotensi dilakukannya perkebunan
jeruk adalah Kabupaten Berau, Kabupaten Bulungan, Kabu paten Pasir, dan Kabupaten Kutai
Timur. Salah satu kebun jeruk milik petani di Rantau Pulung disajikan pada Gambar 2.
Keempat kabupaten tersebut telah diketahui sebagai penghasil jeruk jenis siem yang
cukup potensial. Walaupun pangsa pasarnya baru lokal da n keberadaanya hanya
melengkapi jeruk yang diperdagangkan antar pulau dari Sulawesi, tetapi kecocokan lokasi
dan adanya sumberdaya petani yang telah menggeluti tanaman jeruk cukup lama
menjadikan keempat kabupaten ini merupakan daerah pengembangan jeruk ke prok yang
potensial.
Tabel 3. Beberapa faktor penentuan lokasi untuk perkebunan jeruk keprok
No. Faktor kondisi
tumbuh Persyaratan
1. Karakteristik tanah
Tanah jenis latosol dan andosol, tidak boleh tergenang air, pH tanah 5 - 7,5
dengan pH optimum adalah 6 , dapat tumbuh baik pada daerah yang mempunyai
kemiringan sampai 30 o
Prospek Menguntungkan
Investasi Budidaya Jeruk Borne o Prima
2. Ketinggian dari
permukaan laut
Dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi, tetapi banyak varietas jeruk
keprok tumbuh dengan baik pada ketinggian 800 - 1.500 dpl.
3. Bibit jeruk kepro k Tersedia bibit jeruk keprok untuk dataran rendah dan bibit jeruk keprok untuk
dataran tinggi
4. Ik lim dan c urah
hujan
Daerah tropis dan subtropis (35 o LU ð 35 o LS), dengan suhu 25 - 30 oC, curah
hujan berkisar antara 1.250 - 1.900 mm per tahun, kelembaban ud ara 70 - 80 %,
dan penyinaran matahari 50 - 60 % (tidak menyukai tempat yang terlindung), air
tanah terdapat pada kedalaman 0,5 m pada saat musim penghujan dan 1,5 m
pada saat musim kemarau. Memerlukan 5 - 9 bulan basah (musim hujan), suplai
air yang cukup diper lukan pada bulan Juli - Agustus.
Sumber: Bank Indonesia, 2007; Kemal Prihatman, 2000
Untuk penilaian kesesuaian lahan di kecamatan rantau Pulung untuk tanaman jeruk
termasuk kurang sampai cukup sesuai. Salah satu contoh analisa tanah dan lingkungan
disajik an pada Tabel 4. Faktor utama yang membuat kesesuaian lahan hanya sampai pada
tahap kurang sampai cukup adalah tanahnya yang kurus (kurang unsur hara), seperti
umumnya lahan di Kalimantan Timur. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengolahan
tanah yang baik. Sedangkan untuk faktor yang tidak dapat dimanipulasi seperti cuaca,
tergolong sangat sesuai, sehingga kondisi tersebut tetap menjadikan daerah Rantau Pulung
sebagai sentra jeruk yang potensial.
a b
Gambar 2. Salah satu kondisi perkebunan jeruk di Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai
Timur. (a) Perkebunan jeruk siem rakyat; (b) Penangkar bibit jeruk siem