provinsi papua bupati kepulauan yapen lemteknis.pdfperencanaan pembangunan daerah, litbang dan...
TRANSCRIPT
PROVINSI PAPUA
BUPATI KEPULAUAN YAPEN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEPULAUAN YAPEN,
Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pemerintahan yang efisien dan efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam upaya peningkatan pelayanan
umum kelembagaan perangkat-perangkat daerah sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu menata ulang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 ;
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang
Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan
Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2507);
3. Undang - …./- 2 -
3. Undang – undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2008 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 112,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884)
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ;
10. Peraturan…….../- 3 -
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten Yapen Waropen menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857) ;
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199)
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
15. Peraturan Bersama Menteri Hukum dan Ham dan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 dan Nomor 77 Tahun 2014 tentang Parameter Hak Azasi Manusia dalam
pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32)
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi di daerah ;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja ;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32)
Dengan.../- 4 -
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
Dan
BUPATI KEPULAUAN YAPEN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Yapen ; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepulauan Yapen ;
3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Yapen ; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Kepulauan Yapen ; 6. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten
Kepulauan Yapen;
7. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen
8. Kepala Badan adalah Kepala Badan Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
9. Kantor adalah Kantor Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Kepulauan Yapen ; 10. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ; 11. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disingkat RSUD
adalah RSUD Kabupaten Kepulauan Yapen ;
12. Kepala Rumah Sakit dengan sebutan Direktur adalah Direktur RSUD Kabupaten Kepulauan Yapen ;
13. Satuan Polisi Pamong Praja selanjutnya disingkat Satpol
PP adalah Satpol PP Kabupaten Kepulauan Yapen ; 14. Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Kepulauan Yapen ; 15. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi selanjutnya
disingkat KPHP adalah KPHP Kabupaten Kepulauan
Yapen ; 16. Sekretariat adalah Sekretariat pada Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
17. Sekretaris.../- 5
-
17. Sekretaris adalah Sekretaris pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
18. Bidang adalah Bidang pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
19. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Bidang Lembaga
Teknis Daerah ; 20. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat
Lembaga Teknis Daerah ;
21. Seksi adalah Seksi pada RSUD dan Kantor pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen ;
22. Bagian Tata Usaha adalah Bagian Tata Usaha pada RSUD Kabupaten Kepulauan Yapen ;
23. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha
pada Kantor, RSUD, Satpol PP, dan KPHP Kabupaten Kepulauan Yapen
24. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan
Fungsional pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen.
BAB II
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN
DAN TUGAS POKOK
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata kerja Lembaga
Teknis Daerah
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Lembaga Teknis Pasal 3
Organisasi.../- 6 -
Organisasi Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Inspektorat Kabupaten ; 3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur ;
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Transmigrasi ; 5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ; 6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;
7. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana;
8. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ; 9. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan; 10. Badan Lingkungan Hidup
11. Kantor Perpustakaan dan Arsip; 12. Satuan Polisi Pamong Praja ; 13. Rumah Sakit Umum Daerah ;
14. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Yapen.
Bagian Ketiga
Kedudukan Pasal 4
(1) Badan Perencana Pembangunan Daerah adalah merupakan unsur
perencana pembangunan daerah
(2) Inspektorat Kabupaten adalah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(3) Badan, Kantor, Satpol PP, RSUD, dan Kesatuan Pengelolan Hutan
Produksi (KPHP) adalah lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati.
(4) Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung Pemerintah Daerah di pimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Keempat
Tugas Pokok
Pasal 5
(1) Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kampung
dan pelaksanaan urusan pemerintahan kampung. dan tugas-tugas lainnya yang diberikan Bupati.
(2) Untuk.../- 7 -
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inspektorat Kabupaten mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan; c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
(3) Badan Perencana Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan tugas-tugas lainnya yang
diberikan oleh Bupati. (4) Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam ayat (3), Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya. (5) Badan dan Kantor mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan tugas-tugas lainnya yang diberikan Bupati
(6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (5),
Lembaga Teknis Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup bidang tugasnya;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai lingkup bidang tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi dan tata kerja lembaga
teknis daerah akan diatur dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kelima
BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
Paragraf I
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan kebijakan teknis daerah dibidang
Perencanaan Pembangunan Daerah, Litbang dan Statistik serta tugas tugas lainnya yang diberikan Bupati
(2) Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
terdiri dari : a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari: 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang.../- 8 -
c. Bidang Perekonomian, terdiri dari: 1) Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan;
2) Sub Bidang Perekonomian, Pariwisata, Keuangan dan Penanaman Modal.
d. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari:
1) Sub Bidang Pemerintahan, Kesehatan, Kependudukan, Kesejahteraan Sosial dan Pengawasan;
2) Sub Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, Arsip
dan Perpustakaan. e. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari;
1) Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan, Lingkungan Hidup dan Tata Kota;
2) Sub Bidang Perhubungan, Informasi, Komunikasi dan Bencana
Daerah. f. Bidang Pengendalian Perencanaan Pembangunan, terdiri dari:
1) Sub Bidang Pengendalian Perencanaan Pembangunan;
2) Sub Bidang Dokumentasi dan Pelaporan. g. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik Daerah terdiri
dari: 1) Sub Bidang Penelitian ; 2) Sub Bidang Pengembangan dan Statistik Daerah.
h. Kelompok Jabatan Fungsional. i. UPT
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di maksud pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keenam
INSPEKTORAT KABUPATEN
Paragraf II
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 7
(1) Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, dibidang
pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (2) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten, terdiri dari :
a. Inspektur b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I
d. Inspektur../- 9 -
d. Inspektur Pembantu Wilayah II e. Inspektur Pembantu Wilayah III
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. UPT (3) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten dimaksud pada ayat
(2) pasal ini, adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran II dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR
Paragraf III
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 8
(1) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang Kepegawaian , Pendidikan dan Pelatihan Aparatur.
(2) Susunaan organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur terdiri dari ;
a. Kepala Badan a. Sekretariat, terdiri dari ;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
b. Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian, terdiri dari :
1) Sub Bidang Perencanaan dan Pengadaan Pegawai; 2) Sub Bidang Dokumentasi dan Informasi Kepegawaian.
d. Bidang Pengembangan Karir, terdiri dari : 1) Sub Bidang Jabatan Struktural dan Fungsional; 2) Sub Bidang Disiplin dan Kesejahteraan.
e. Bidang Mutasi, terdiri dari : 1) Sub Bidang Kenaikan Pangkat dan Gaji;
2) Sub Bidang Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai. f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, terdiri dari :
1) Sub Bidang Diklat Struktural;
2) Sub Bidang Teknis Fungsional. g. Kelompok Jabatan Fungsional h. UPT
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur Daerah dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Daerah ini.
Bagian..../- 10 -
Bagian Kedelapan
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG DAN TRANSMIGRASI
Paragraf IV
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 9
(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Transmigrasi.
(2) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Transmigrasi, terdiri dari : a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari: 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, terdiri dari :
1) Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan; 2) Sub Bidang Pemasyarakatan dan Bantuan.
d. Bidang Bina Lembaga Masyarakat, terdiri dari : 1) Sub Bidang Bina Lembaga Kemasyarakatan ; 2) Sub Bidang Tatalaksana dan Pengendalian.
e. Bidang Bina Sosial Budaya, terdiri dari : 1) Sub Bidang Swadaya Masyarakat dan Pemberdayaan ekonomi
masyarakat;
2) Sub Bidang Pembinaan tradisi dan Budaya Masyarakat. f. Bidang Transmigrasi, terdiri dari :
1) Sub Bidang Pemukiman dan Infrastruktur; 2) Sub Bidang Penempatan Transmigrasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. UPT
(3). Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung di maksud pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedelapan
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Paragraf V
Tugas.../- 11 -
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 10
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pembinaan Persatuan Kesatuan Bangsa dan Pembinaan
Stabilitas Politik. (2) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari :
a. Kepala Badan b. Sekretariat, terdiri dari ;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Bina Ideologi ; 2) Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.
d. Bidang Politik, terdiri dari : 1) Sub Bidang Implementasi Kebijakan Publik dan Pendidikan
Politik; 2) Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Partai Politik dan Pemilihan
Umum.
e. Bidang Kewaspadaan Nasional, terdiri dari : 1) Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Pengawasan Orang dan
Lembaga Asing; 2) Sub Bidang Penanganan Konflik.
f. Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Ekonomi dan
Kemayarakatan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama ; 2) Sub Bidang Ketahanan Masyarakat dan Ekonomi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional h. UPT
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik pada
ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian kesembilan
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Paragraf VI
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal ..../- 12 -
Pasal 11
(1) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. (2) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, terdiri dari:
a. Kepala Badan; b. Sekretariat,terdiri dari;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Anggaran, terdiri dari; 1) Sub Bidang Belanja Langsung ; 2) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung.
d. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari; 1) Sub Bidang Kas Daerah; 2) Sub Bidang Belanja Daerah.
e. Bidang Akuntansi, terdiri dari; 1) Sub Bidang Verifikasi ;
2) Sub Bidang Akuntasi dan Pelaporan. f. Bidang Aset Daerah, terdiri dari;
1) Sub Bidang Penatausahaan Aset;
2) Sub Bidang Penyelesaian Sengketa. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
h. UPT
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian kesepuluh
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN
KELUARGA BERENCANA
Paragraf VII
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 12
(1) Badan Pemberdayaan Perempuan, perlindungan anak dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan
Perempuan, perlindungan anak dan Keluarga Berencana.
(2) Badan.. ../- 13 -
(2) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana, terdiri dari:
a. Kepala Badan; b. Sekretariat,terdiri dari;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Pengarusutaman Gender dan Perlindungan Perempuan, terdiri dari; 1) Sub Bidang Pengarusutamaan Gender ;
2) Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak.
d. Bidang Data Gender dan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, terdiri dari; 1) Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat;
2) Sub Bidang Data Gender dan Anak. e. Bidang Pemberdayaan dan Pelayanan Keluarga Berencana, terdiri
dari;
1) Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
2) Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. f. Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga, terdiri dari;
1) Sub Bidang Keluarga Kecil Berkualitas;
2) Sub Bidang Penyuluhan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
h. UPT
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesebelas
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Paragraf VIII
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 13
(1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas pokok melaksanakan pemberian pelayanan dibidang penanaman modal, perijinan dan non perijinan secara terpadu sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati Kepada Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
(2) Badan ../- 14 -
(2) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari : 1) Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Investasi 2) Sub Bidang Bina Sarana
d. Bidang Pelayanan, Pengaduan dan Pengawasan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pelayanan ;
2) Sub Bidang Pengaduan dan Pengawasan. e. Bidang Perijinan Jasa Usaha, terdiri dari :
1) Sub Bidang Perijinan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Reklame ; 2) Sub Bidang Perijinan Pertanian, Perhubungan, Pariwisata, Surat
Ijin Usaha Jasa Konstruksi dan Keselamatan Kesehatan Kerja
f. Bidang Perijinan Tertentu, terdiri dari : 1) Sub Bidang Perijinan Prinsip, Lokasi, Ijin Mendirikan Bangunan
dan Ijin Gangguan ; 2) Sub Bidang Perijinan Pendidikan dan Kesehatan
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran VIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua belas
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
Paragraf IX
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 14
(1) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan mempunyai tugas pokok membantu melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
(2) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan , terdiri dari: a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ;
3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang….../- 15 -
c. Bidang Pengkajian Ketersediaan dan Distribusi Pangan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengkajian Ketersediaan Pangan ;
2) Sub Bidang Distribusi Pangan d. Bidang Kewaspadaan Konsumsi Pangan dan Gizi, terdiri dari :
1) Sub Bidang Kewaspadaan Pangan dan Gizi ; 2) Sub Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi.
e. Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian,
Perikanan dan Kehutahan ;
2) Sub Bidang Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
f. Bidang Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengembangan Informasi dan Komunikasi ;
2) Sub Bidang Pengembangan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(3) Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan dimaksud pada ayat (2) Pasal ini adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga belas
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Paragraf X
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 15
(1) Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok membantu
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Lingkungan Hidup.
(2) Badan Lingkungan Hidup , terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ; 3) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Penataan Lingkungan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Instrumen Perencanaan Lingkungan ;
2) Sub Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan AMDAL d. Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan, terdiri dari :
1) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara, Air dan Tanah ;
2) Sub Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3, Sampah dan Keanekaragaman Hayati.
e. Bidang….../- 16 -
e. Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan;
2) Sub Bidang Mitigasi dan Adaptasi. f. Bidang Penataan Hukum Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas,
terdiri dari : 1) Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan ; 2) Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Kelembagaan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran X dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat Belas
KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
Paragraf XI
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 16
(1) Kantor Perpustakaan dan Arsip mempunyai tugas pokok mengelola
perpustakaan, administrasi dan arsip daerah sesuai dengan kebijakan
Bupati dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip, terdiri dari:
a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi Pengadaan dan Perawatan Pustaka; d. Seksi Pelayanan Pustaka; e. Seksi Pengelolaan Kearsipan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelima belas
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Paragraf XII
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal…../- 17 -
Pasal 17
(1) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan ketertiban, ketentraman, dan penegakan Peraturan Daerah dan
Ketentuan Produk Hukum lainnya sesuai dengan kebijakan Bupati dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari:
a. Kepala Satuan; b. Sub Bagian Tata Usaha. c. Seksi Penegakan Perundang-undangan Daerah; d. Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; e. Seksi Pengembang Kapasitas; f. Seksi Sarana dan Prasarana g. Seksi Perlindungan Masyarakat; h. Kelompok Jabatan Fungsional. i. Unit Pelaksana Satpol PP Distrik.
(3) Badan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja yang dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keenam belas
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Paragraf XIII
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 18
(1) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan kegiatan pengobatan dan pemulihan pasien yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
(2) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah , terdiri dari : a. Direktur; b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
3) Sub Bagian Program dan Pelaporan. c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan Medik;
2) Seksi Pelayanan Keperawatan.
d. Bidang…../- 18 -
d. Bidang Pelayanan Penunjang, terdiri dari : 1) Seksi Penunjang Medik;
2) Seksi Penunjang Non Medik. e. Bidang Pengembangan dan Informasi, terdiri dari :
1) Seksi Informasi; 2) Seksi Pengembangan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
(3) Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah yang dimaksud
pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XIII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh belas
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL YAPEN
Paragraf XIV
Tugas Pokok dan Susunan Organisasi
Pasal 19
(1) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Yapen mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan hutan sesuai dengan fungsi hutannya berdasarkan perundang-undangan.
(2) Susunan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model
Yapen terdiri dari: a. Kepala ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Penataan, Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan ; d. Seksi Rehabilitasi, Perlindungan dan Promosi Hasil Hutan ;
e. . Resort KPHP f. Kelompok Jabatan Fungsional
(3) Bagan Struktur Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Yapen yang dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal…../- 19 -
Pasal 20
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas Lembaga Teknis Daerah sesuai dengan keahlian dan kedudukan.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 21
Keuangan untuk pembiayaan Lembaga Teknis Daerah, Rumah Sakit Umum
Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja disediakan dari APBD serta sumber-sumber penerimaan lain yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
ESELONERING
Pasal 22
(1) Inspektur dan Kepala Badan adalah Jabatan Struktural Eselon II.b (2) Kepala Kantor, Kepala Satuan, Sekretaris Badan dan Inspektorat,
Inspektur Pembantu, Direktur dan Kepala KPHP adalah Jabatan Struktural Eselon III.a
(3) Kepala Bidang pada Badan dan RSUD, Kepala Bagian pada RSUD,
adalah Jabatan Struktural Eselon III.b (4) Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi, dan Kepala Sub Bagian adalah
Jabatan Struktural Eselon IV.a
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka rasionalisasi berkaitan
dengan kelembagaan yang lama wajib menyesuaikan dengan ketentuan peraturan Daerah ini selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pengundangan.
BAB…../- 20 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah selain ketentuan yang mengatur tentang Distrik dan Kelurahan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Kepulauan Yapen.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN TAHUN 2015 NOMOR 5
Noreg. Peraturan Daerah Kabupaten Kepuauan Yapen Provinsi Papua : 005/Kab.Kep.Yapen/Prov.Papua/005/2015
Di undangkan di SERUI Pada tanggal 3 Juli 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
ALEXANDER NUSSY
Ditetapkan di S E R U I Pada tanggal 2 Juli 2015
BUPATI KEPULAUAN YAPEN,
TONNY TESAR
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIS DAERAH
U.B
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM,
GOKMAN SIMBOLON, SH
P E M B I N A
NIP. 19610212 199303 1 007
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH
I. UMUM
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari Unsur Staf yang membantu
penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam Sekretariat, Unsur Pengawas yang diwadahi dalam bentuk Inspektorat, Unsur Perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas
kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis Daerah, serta
Unsur Pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam Dinas Daerah. Dalam era reformasi sebagai wujud pemberian kewenangan kepada
daerah sebagai daerah otonom, maka pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Atas dasar undang-Undang tersebut memberikan kewenangan yang luas,
nyata dan bertanggung jawab memberikan peluang kepada daerah untuk leluasa mengatur, mengurus dan melaksanakan kewenangannya atas
prakarsa sendiri sesuai dengan potensi kebutuhan dan karakteristik daerahnya demi kesejahteraan masyarakatnya.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penangganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri, maka dalam implementasi
kelembagaan setidaknya terwadahi fungsi-fungsi pemerintahan tersebut pada masing-masing tingkatan pemerintahan.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh provinsi, kabupaten dan kota, sedangkan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah, yng dapat dikembangkan dalam rangka otonomi
daerah. Hal ini dimaksud untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisai pemanfaatan
sumber daya daerah dalam rangka memepercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dengan diterbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen perlu diadakan penataan kembali Perangkat Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen. Mengingat adanya perubahan Nomenklatur Bagian Tata Usaha pada
Dinas dan Badan menjadi Sekretariat dimaksudkan untuk lebih menfungsikannya sebagai unsur staf dalam rangka koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara
terpadu dan tugas pelayanan administratif.
Bidang pengawasan sebagai salah satu fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, dalam rangka akuntabilitas dan objektifitas hasil pemeriksaan, maka nomenklaturnya menjadi Inspektorat Kabupaten
Kepulauan Yapen dan dipimpin oleh Inspektur, yang dalam pelaksanaanya tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati
Selain itu, Esselon Kepala Bidang pada Badan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen diturunkan yang semula Esselon III a
menjadi III b, dimaksudkan dalam rangka penerapan pola pembinaan karier, efisiensi, dan penerapan koordinasi sesuai peraturan perundang-undang di bidang kepegawaian, namun demikian bagi pejabat yang sudah
atau sebelumnya memangku jabatan Esselon III a, sebelum peraturan daerah ini ditetapkan kepada yang bersangkutan tetap diberikan hak-hak
kepegawaian dan hak-hak administrasi lainnya dalam jabatan Esslelon III a, walaupun organisasinya menjadi Esselon III b dan jabatan Esselon III b tersebut efektif diberlakukan bagi pejabat yang baru dipromosikan
memangku jabatan berdasarkan peraturan ini.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup jelas
Pasal 2 Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7 Cukup jelas
Pasal 8 Cukup jelas
Pasal 9 Cukup jelas
Pasal 10 Cukup jelas
Pasal 11 Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14 Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18 Cukup jelas
Pasal 19 Cukup jelas
Pasal 20 Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22 Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
NOMOR 73