provinsi sumatera selatan - jdih.mubakab.com 43-pusat...undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang...
TRANSCRIPT
BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURANBUPATIMUSI BANYUASINNOMOR 43 TAHUN2017
TENTANG
SUSUNANORGANISASIDANTATAKERJA PEMERINTAHDESA
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATIMUSI BANYUASIN,
Menimbang a. bahwa daIam rangka meningkatkan peIayanan kepada
masyarakat agar berdayaguna dan berhasiI guna,
maka perIu adanya struktur dan pengaturan tugas
pemerintah desa;
b. bahwa untuk meIaksanakan ketentuan PasaI 15
Peraturan Menteri DaIam Negeri RepubIik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
daIam huruf a dan huruf b, perIu menetapkan Peraturan
Bupati Kabupaten Musi Banyuasin tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat No. 4 Tahun 1956 (Lembaran
Negara Tahun 1956 No. 55), Undang-Undang Darurat NO.5
Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 No. 56) dan
Undang-Undang Darurat No. 6 Tahun 1956 (Lembaran
Negara Tahun 1956 No. 57) tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II termasuk Kotapraja, DaIam Lingkungan Daerah
Tingkat I Sumatera SeIatan, sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 1959
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RepubIik
Indonesia Nomor 1821);
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015
•
Menetapkan
- 3 -
Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Be1anja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Repub1ik Indonesia
Nomor 5694);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 ten tang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
KabupatenjKota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan
Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan
Tata KeIja Pemerintah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 11
Tahun 2017 ten tang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2017 Nomor 8).
MEMUTUSKAN:
PERATURANBUPATI TENTANGSUSUNAN ORGANISASIDAN
TATAKERJAPEMERINTAHDESA.
BABI
KETENTUANUMUM
Pasal1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penye1enggara pemerintahan daerah.
3. Bupati Adalah Bupati Musi Bayuasin.
4. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin kecamatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
-4-
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul
danl atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
8. Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat
Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan
kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga desanya
dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
9. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala
Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang
diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung
tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahan. ,10. Sekretaris Desa adalah unsur perangkat desa yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan
sebagai pimpinan sekretariat desa yang merupakan
unsur yang bertugas membantu Kepala Desa
dalam bidang administrasi pemerintahan.
11. Kepala Dusun adalah unsur perangkat desa yang bertugas
membantu Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan.
12. Kepala Seksi adalah unsur perangkat desa yang
bertugas membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana teknis.
13. Kepala Urusan adalah unsur Perangkat Desa yang
bertugas membantu Sekretaris Desa dalam bidang
administrasi pemerintah desa.
- 5 -
14. Badan Permusyawaratan Desa dan selanjutnya disingkat
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
IS. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan
dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam
memberdayakan masyarakat.
16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa
17. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
18. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dan bersifat mengatur.
19. Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang bersifat
konkrit, individual dan final.
20. Dusun adalah bagian wilayah desa yang merupakan
lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintah desa.
21. Pembinaan adalah pemberian Pedoman, standar
pelaksanaan perencanaan, penelitian, pengebangan,
bimbingan, pendidikan dan pelatihan , konsultasi ,
supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi
pelaksaan penyelenggaraan pemerintahan desa.
22. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
adalah satu sistem dalam kelembagaan dalam pengaturan
tugas dan fungsi serta hubungan kerja.
BABIISUSUNANORGANISASIDANTATAKERJA
PEMERINTAHDESA
Pasal2
(I) Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.
(2) Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa.
-6-
(3) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh
Perangkat Desa.
(4) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
terdiri atas :
a. Sekretariat Desa;
b. Pelaksana Kewilayahan; dan
c. Pelaksana Teknis.
(5) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa.
(6) Perangkat Desa diangkat dari warga desa yang memenuhi
persyaratan umum dan persyaratan khusus.
(7) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa tentang
Pengangkatan Perangkat Desa.
Pasal3
(1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (4) huruf a dipimpin oleh Sekretaris Desa dan
dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas
membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
(2) Unsur staf Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)terdiri atas 3 (tiga)bidang urusan, yaitu :
a. Urusan Tata Usaha dan Umum;
b. Urusan Keuangan;
c. Urusan Perencanaan;
(3) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)dilaksanakan dan dipimpin oleh Kepala Urusan.
Pasal4
(1) Pelaksana Kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (4) huruf b merupakan unsur pembantu
Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan terdiri dari
beberapa Kepala Dusun.
(2) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam pelaksanaan tugasnya merupakan unsur pembantu
Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
- 7 -
(3) Jumlah dusun di masing - masing Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi ditentukan secara
proporsional antara pelaksana kewilayahan yang
dibutuhkan dengan kemampuan keuangan Desa serta
memperhatikan luas wilayah keIja, karakteristik, geografis,
jumlah kepadatan penduduk, serta sarana prasarana
penunjang tugas
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Kepala Dusun memiliki fungsi :
a. pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan
upaya perlindungan masyarakat ,mobilitas
kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah;
b. mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya;
c. melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam
meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat
dalam menjaga lingkungannya; dan
d. melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat
dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
(5) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud pada. ayat (4) Kepala Dusun wajib
melaporkan secara periodik kepada Kepala Desa melalui
Sekretaris Desa.
(6) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berdomisili di wilayah dusun setempat.
(7) Untuk Menjalankan tugas Kepala Dusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dalam wilayah keIjanya dibantu
oleh Ketua Rukun Tetangga / RT.
(8) Ketua RT sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dalam
pelaksanaan tugasnya merupakan unsur pembantu
Kepala Dusun sebagai satuan tugas kewilayahan dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dusun.
(9) Ketentuan mengenai tata cara penentuan dusun dan
RT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (8)
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
-8-
Pasal5
(1) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (4) huruf c merupakan unsur pembantu Kepala Desa
sebagai pelaksana tugas operasional.
(2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi, yaitu :
a. seksi Pemerintahan;
b. seksi Kesejahteraan; dan
c. seksi Pelayanan.
(3) Masing-masing seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dipimpin oleh Kepala Seksi.
Pasal6
Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB III
TATACARAPENYUSUNANSUSUNANORGANISASIDANTATAKERJAPEMERINTAHDESA
Pasal 7
(1) Kepala Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
Susunan Organisasi dan Tata KeIja Pemerintah Desa
berdasarkan kebutuhan dan wajib mengacu ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Kepala Desa mengusulkan Rancangan Peraturan Desa
tentang Susunan Organisasi dan Tata KeIja Pemerintah
Desa kepada BPD untuk dibahas dan disepakati bersama.
(3) BPD dapat mengusulkan Rancangan Peraturan Desa
tentang Susunan Organisasi dan Tata KeIja Pemerintah
Desa kepada Kepala Desa untuk dibahas dan
disepakati bersama.
(4) Rancangan Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi
dan Tata KeIja Pemerintah Desa yang telah dibahas dan
disepakati bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3), disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati
melalui Camat paling lambat 3 (tiga) hari keIja sejak
- 9 -
disepakati untuk dievaluasi.
(5) HasHevaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) diserahkan oleh Bupati paling lama
20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya
Rancangan Peraturan tersebut oleh Bupati.
(6) Tindak lanjut hasH evaluasi Kepala Desa memperbaiki
Rancangan Peraturan Desa sesuai hasH evaluasi paling
lama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya
hasH evaluasi. selanjutnya hasH tindak lanjut evaluasi
disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat.
(7) Dalam hal Kepala Desa tidak menindaklanjuti hasH
evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dan tetap
menetapkan menjadi Peraturan Desa, Camat melaporkan
kepada Bupati, selanjutnya Bupati membatalkan Peraturan
Desa dengan Keputusan Bupati.
(8) Peraturan Desa yang telah diundangkan disampaikan oleh
Kepala Desa kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh) Hari
sejak diundangkan untuk diklarifikasi.
(9) Klarifikasi Peraturan Desa dimaksud pada ayat (8) di
laksanakan oleh tim klarifikasi
(10) HasH dari tim klarifikasi, Bupati menerbitkan surat hasH
klarifikasi.
BABIV
TATAKERJAPEMERINTAHDESA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Hak, Kewajiban danLarangan Kepala Desa
Pasa18
(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah
Desa yang memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa.
(2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bertugas untuk :
a. menyelenggarakan pemerintahan desa;
b. melaksanakan pembangunan desa;
c. pembinaan kemasyarakatan desa; dan
d. pemberdayaan masyarakat desa.
sebagaimana dimaksud pada
Desa memiliki fungsi-fungsi
- 10 -
Pasal9
Untuk melaksanakan tugas
Pasal 8 ayat (2), Kepala
sebagai berikut :
a. menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan
masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, dan penataan dan
pengelolaan wilayah;
b. melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan
sarana prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan;
c. pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya
masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan;
d. pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda,
olahraga, dan karang taruna;
e. menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat
dan lembaga lainnya;
PasallO
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (2), Kepala Desa berwenang untuk :
a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. mengangkat dan memberhentikan Perangkat Desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa;
d. menetapkan Peraturan Desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatn dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;
h. membina dan meningkatkan perekonomian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian
skala produktif untuk sebesar - besarnya kemakmuran
masyarakat desa;
- 11 -
i. mengembangkan sumber pendapatan desa;
j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan
negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa;
k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa;
1. memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. mengoordinasikan Pembangunan desa secara partisipatif;
n. mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasalll
(1) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud
dalam PasalB. ayat (2), Kepala Desa berhak untuk:
a. mengusulkan susunan organisasi dan tata keIja
Pemerintah Desa;
b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;
c. menerima penghasilan tetap setiap bulan,
tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta
mendapat jaminan kesehatan;
d. mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang
dilaksanakan;dan
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan
kewajiban lainnya kepada Perangkat Desa.
(2) Pelaksanaan hak Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal12
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal B ayat (2), Kepala Desa berkewajiban untuk:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika;
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
- 12 -
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
d. menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang
akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih,
serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme;
g. menjalin kerjasama dan koordinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan di Desa;
h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa
yang baik;
i. mengelola keuangan dan aset Desa;
J. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan desa;
k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di desa;
1. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;
m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya
masyarakat desa;
n. memberdayakan masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan
di desa;
o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan
melestarikan lingkungan hidup; dan
p. memberikan informasi kepada masyarakat desa;
Pasal13
Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2),
Pasal9, Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12, Kepala Desa wajib :
a. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa setiap akhir tahun anggaran kepada Bupati;
b. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa pada akhir masajabatan kepada Bupati;
c. memberikan laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa secara tertulis kepada BPD setiap akhir
tahun anggaran; dan
d. memberikan dan/ atau menyebarkan informasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara tertulis kepada
masyarakat desa setiap akhir tahun anggaran.
- 13 -
Pasal14
Kepala Desa dilarang :
a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri,
anggota keluarga, pihak lain, dan/ atau golongan tertentu;
c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau
kewajibannya;
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga
dan/atau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok
masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang,
dapat
akan
barang, dan/ atau jasa dari pihak lain yang
mempengaruhi keputusan atau tindakan yang
dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik;
h. menjadi anggota dan/ atau pengurus organisasi terlarang;
1. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota BPD,
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten, dan jabatan lain yang ditentukan dalam
peraturan perundangan- undangan;
j. ikut serta dan / atau terlibat dalam kampanye pemilihan
umum dan / atau pemilihan kepala daerah;
k. melanggar sumpah/janjijabatan; dan
I. meninggalkan tugas selama 30 (tiga puluh) hari ketja
berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Bagian KeduaKedudukan Tugas, Fungsi, Hak,dan Larangan Perangkat Desa
Pasal15
(1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (4) bertugas membantu Kepala Desa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya.
- 14 -
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab
kepada Kepala Desa.
(3) Kepala Urusan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui
Sekretaris Desa.
Pasal16
(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan
Sekretariat Desa.
(2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam
bidang administrasi pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (2),Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata
naskah, administrasi surat menyurat, arsip,
dan ekspedisi;
b. melaksanakan urusan umum seperti penataan
administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana
perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, peIjalanan dinas,
dan pelayanan umum;
c. melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan
administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan
desa lainnya; dan
d. melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun
rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,
melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunanlaporan.
Pasal17
(1) Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
- 15 -
(2) Kepala urusan berlugas membantu dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala urusan dibantu
oleh staf pelaksana administrasi.
(4) Untuk melaksanakan tugasnya kepala urusan mempunyai
fungsi:
a. Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi
seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti
tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan
ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa,
penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,
perjalanan dinas, dan pelayanan umum;
b. Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti
melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan
administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa
lainnya;
c. Kepala urusan perencanaan dan Pelaporan memiliki
fungsi mengoordinasikan urusan perencanaan seperti
menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja
desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
program, serta penyusunan laporan.
Pasal18
(1) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
(2) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai
pelaksana tugas operasional.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya kepala seksi dibantu oleh
staf pelaksana teknis.
- 16 -
(4) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai
fungsi:
a. Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi
melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan,
menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban,
kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah serta
pendataan dan pengelolaan profildesa;
b. Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi
melaksanakan pembangunan sarana prasarana
perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan,
dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di
bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang
taruna;
c. Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan
penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak
dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya
partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
Pasal 19
(1) Kepala Kewilayahan atau disebut Kepala Dusun
berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan.
(2) Kepala Dusun bertugas membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) Kepala Dusun memiliki fungsi:
a. pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan
upaya perlindungan masyarakat, mobilitas
kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
b. mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c. melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam
meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat
dalam menjaga lingkungannya.
d. melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat
dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
- 17 -
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Dusun wajib
melaporkan secara periodik kepada Kepala Desa melalui
Sekretaris Desa.
Pasal20
Desa sebagaimana
ketentuan peraturan
peraturanketentuan
(1) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Perangkat Desa berhak untuk :
a. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan,
dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat
jaminan kesehatan; dan
b. mendapatkan perlindungan hukum atas tugas
yang diberikan sesuai
perundang-undangan.
(2) Pelaksanaan hak Perangkat
dimaksud pada ayat (1) sesuai
perundang-undangan.
Pasal21
Perangkat Desa dilarang :
a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri,
anggota keluarga, pihak lain, dan/ atau golongan tertentu;
c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/ atau
kewajibannya;
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga
dan/atau golongan masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok
masyarakat Desa;
f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang,
barang, dan/ atau jasa dari pihak lain yang dapat
memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukannya;
g. menjadi pengurus partai politik;
h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;
- 18 -
1. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota BPD,
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang
ditentukan dalarn peraturan perundangan-undangan;
j. ikut serta dan/atau terlibat dalarn karnpanye pemilihan
umum dan/ atau pemilihan kepala daerah;
k. melanggar sumpah/ janji jabatan; dan
1. meninggalkan tugas selarna 60 (enarn puluh) hari kerja
berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
BABVHUBUNGANKERJA
Bagian KesatuKepala Desa dengan BPD
Pasal22
(1) Hubungan keIja Kepala Desa dengan BPD adalah
fungsional, koordinatif dan konsultatif.
(2) BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
mitra Kepala Desa yang memiliki fungsi :
a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa;
b. menarnpung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat Desa;
c. melakukan pengawasan kineIja Kepala Desa.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c dilakukan BPD tidak dalarn kapasitas sebagai
pemeriksa dan tidak mengganggu stabilitas
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(4) Hubungan keIja antara Kepala Desa dengan BPD bersifat
kemitraan dengan tanggung jawab yang sarna untuk
kepentingan Desa.
- 19 -
Bagian KeduaKepala Desa dengan Perangkat Desa
Pasal 23
(1) Hubungan keIja antara Kepala Desa dengan Perangkat
Desa bersifat struktural, pembinaan, dan pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa
bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberlkan bimbingan
serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
(3) Dalam melaksanakan tugas administratif, Kepala Desa
didukung dan dibantu oleh semua Perangkat Desa
di bawah koordinasi Sekretaris Desa.
Bagian KetigaKepala Desa dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Lainnya di Desa
Pasal24
(1) Hubungan keIja antara Kepala Desa dengan lembaga
kemasyarakatan desa adalah konsultatif, administratif,
pembinaan, dan evaluasi.
(2) Hubungan keIja Kepala Desa dengan lembaga lainnya di
desa adalah konsultatif dan pembinaan.
Bagian KeempatSekretaris Desa dengan Kepala Urusan,
Kepala Seksi dan Kepala Dusun
Pasal25
(1) Hubungan keIja Sekretaris Desa dengan Kepala Urusan
adalah hierarki, pembinaan, dan pengawasan.
(2) Hubungan keIja Sekretarls Desa dengan Kepala
Seksi adalah hierarki
(3) pembinaan dan pengawasan serta koordinasi operasional.
- 20-
BABVIPEMBINAANDANPENGAWASAN
Bagian KesatuPembinaan dan Pengawasan oIeh Bupati
Pasal26
(1) Bupati berwenang membina dan mengawasi
penyeIenggaraan Pemerintahan Desa.
(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
didelegasikan kepada perangkat daerah yang terkait.
(3) Bupati memberdayakan masyarakat Desa dengan :
a. menerapkan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan
temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian
masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat
Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan;
dan
c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau
yang sudah ada di masyarakat Desa.
(4) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilaksanakan dengan pendampingan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan
Desa dan Kawasan Perdesaan.
Pasal27
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bupati
sebagaimana dimaksud dalam Pasa126 ayat (1)meliputi :
a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan
Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Desa;
b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa;
c. memberikan pedoman penyusunan perencanaan
pembangunan partisipatif;
d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
e. melakukan pengawasan Peraturan Desa;
- 21 -
bagi
Desa,
pendidikan dan pelatihan
BPD, Lembaga Kemasyarakatan
f. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan
untuk Desa;
g. mengawasi pengeIoIaan keuangan Desa dan pendayagunaan
aset Desa;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
i. menyelenggarakan
Pemerintah Desa,
dan Iembaga adat;
j. memberikan penghargaan atas prestasi yang
dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan Iembaga adat;
k. melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;
1. melakukan upaya percepatan pembangunan Desa meIaIui
bantuan keuangan, bantu an pendampingan, dan
bantuan teknis;
m. melakukan peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa
dan Iembaga keIja sama antar desa; dan
n. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan
oleh Kepala Desa sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian KeduaPembinaan dan Pengawasan oleh Camat
Pasal28
(1) Camat melakukan tugas pembinaan dan pengawasan
Pemerintahan Desa.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)dilakukan meialui :
a. fasilitasi penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan
Kepala Desa
b. evaluasi Peraturan Desa
c. fasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa
d. fasilitasi pengeIoIaan keuangan desa dan pendayagunaan
aset desa
e. fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan
- 22-
f. fasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa dan Perangkat
Desa
g. fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;
h. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPD;
i. rekomendasi pengangkatan dan pemberhentian
Perangkat Desa;
j. fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan
daerah dengan pembangunan desa;
k. fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan
perdesaan;
1. fasilitasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
m. fasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan
kewajiban Lembaga Kemasyarakatan;
n. fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan
partisipatif;
o.. fasilitasi keIja sama antar desa dan keIja sama desa
dengan pihak ketiga;
p. fasilitasi penataan, pemanfaatan, dan pendayagunaan
ruang desa serta penetapan dan penegasan batas desa;
q. fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat desa;
r. koordinasi pendampingan desa di wilayahnya; dan
s. koordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan
perdesaan di wilayahnya.
BAB VllKETENTUANPERAUHAN
Pasal29
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
a. Sekretaris Desa yang berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil, tetap menjalankan tugas dan kewajibannya
serta menerima haknya sarnpai ditetapkan penempatannya
sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. Perangkat Desa yang tidak berstatus Pegawai
Negeri Sipil tetap melaksanakan tugas sampai habis
masa jabatannya.
•.23.
BAB VIIIKETENTUANPENUTUP
Pasal30
(1) Bagan struktur organisasi dan tata keIja Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
(2) Semua ketentuan yang berkaitan secara langsung
dengan Susunan Organisasi dan Tata KeIja Pemerintah
Desa wajib menyesuaikan pengaturannya dengan
ketentuan Peraturan Bupati.
(3) Peraturan Bupati
tanggal diundangkan.
ini mulai berlaku pada
Peraturan Bupati ini
dalam Berita Daerah
orangAgar setiap
pengundangan
penempatannya
Musi Banyuasin.
mengetahuinya, memerintahkan
dengan
Kabupaten
Ditetapkan di Sekayu
I pada tanggal 12 septemberf17
BUPATIMUSI BANYUASIN. .
\H. DODI REZAALEXNOERDIN
Diundangkan di Sekayupada tanggal 12 September 2017
TARISDAERAHN MUSI BA'NYUASIN,
~ Pit. SEKRr KABUPA
BERITADAERAHKABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN2017 NOMOR : 43
Larnpiran Peraturan Bupati Musi BanyuasinNomor 43 Tahun 2017Tanggal 12 September 2017Tentang Susunan Organisasi dan Tata KeIja
Pemerintah Desa.•
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
I f'C"c_~
=~~ H. DODI REZA ALEX NOERDIN
KEPALADESA
SEKRETARIS DESA......................................................... ,
I IKEPALA URUSAN KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN
TATA USAHA DAN UMUM KEUANGAN PERENCANAAN
.-f'" .........................................•......\-........................................• \,: \ \KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSIPEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN
I I I IKEPALA KEPALA KEPALA KEPALADUSUN DUSUN DUSUN DUSUN BUPATI MUSI BANYUASIN,