psikiatri kehakiman.ppt
DESCRIPTION
PSIKIATRI KEHAKIMANTRANSCRIPT
PSIKIATRI KEHAKIMANPSIKIATRI KEHAKIMAN
(Psikiatri Forensik)(Psikiatri Forensik)
PSIKIATRI FORENSIKPSIKIATRI FORENSIK
Cabang PsikiatriCabang Psikiatri yang berhubungan yang berhubungan dengan evaluasi gangguan jiwa dengan evaluasi gangguan jiwa untuk keperluan hukumuntuk keperluan hukum
Psikiatri yang mempelajari efek Psikiatri yang mempelajari efek hukum gangguan jiwahukum gangguan jiwa
PSIKIATRI DAN ILMU HUKUMPSIKIATRI DAN ILMU HUKUM
Ada hubungan yang sama terhadap Ada hubungan yang sama terhadap tingkah laku manusiatingkah laku manusia
Yang berbeda proporsinyaYang berbeda proporsinya
Psikiatri Psikiatri : Mencari : Mencari penyebabpenyebab gangguan gangguan tingkah lakutingkah laku
Ilmu Hukum Ilmu Hukum : Menekankan : Menekankan pengawasanpengawasan tingkah laku tingkah laku
Ahli Kedokteran ForensikAhli Kedokteran ForensikBerhubungan dengan Berhubungan dengan korbankorban pelanggar pelanggar
hukum hukum VR VR
Psikiater KehakimanPsikiater KehakimanBerhubungan dengan Berhubungan dengan pelakupelaku pelanggar pelanggar
hukum/hukum/terdakwaterdakwa V.R. Psikiatrikum V.R. Psikiatrikum
PsikiaterPsikiater diperlukan untuk menentukan : diperlukan untuk menentukan :- Hak milikHak milik- KesaksianKesaksian Penderita gangguan jiwa Penderita gangguan jiwa- WarisanWarisan
Kesaksian Psikiatrik dalam Hukum Kesaksian Psikiatrik dalam Hukum Menyangkut 2 Persoalan :Menyangkut 2 Persoalan :
1.1. Apakah seseorang mampu Apakah seseorang mampu (kompeten) untuk melakukan (kompeten) untuk melakukan perbuatan?perbuatan?
2.2. Apakah seseorang mampu Apakah seseorang mampu bertanggung jawab atas perbuatan bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya?yang dilakukannya?
HUBUNGAN KONSEP PSIKIATRI HUBUNGAN KONSEP PSIKIATRI DAN KONSEP HUKUMNYADAN KONSEP HUKUMNYA
Psikiatri dan hukum mempunyai pengaruh yang luas dalam Psikiatri dan hukum mempunyai pengaruh yang luas dalam kehidupan manusiakehidupan manusia
Psikiatri Psikiatri : memperbaiki penyimpangan perilaku dengan : memperbaiki penyimpangan perilaku dengan memberikan :memberikan :
- PencegahanPencegahan- Pengobatan Pengobatan - RehabilitasiRehabilitasiBidang HukumBidang Hukum : memperbaiki penyimpangan perilaku dengan : memperbaiki penyimpangan perilaku dengan
sanksisanksiPerbedaan dan PersamaanPerbedaan dan PersamaanBidang hukum : memandang tingkah laku dari data/fakta dan Bidang hukum : memandang tingkah laku dari data/fakta dan
disadaridisadari tanggung jawab kriminal tanggung jawab kriminalPsikiatri : tingkah laku dikontrol oleh 2 faktor :Psikiatri : tingkah laku dikontrol oleh 2 faktor :1.1. DisadariDisadari2.2. Tidak disadariTidak disadari Selidiki 2 aspek tersebutSelidiki 2 aspek tersebut
Tanggung Jawab Kriminal dalam PsikiatriTanggung Jawab Kriminal dalam Psikiatri- Gangguan jiwa tertentu Gangguan jiwa tertentu bebas/kurang bebas/kurang
tanggung jawabnyatanggung jawabnya- Psikiater/dokter hanya menyajikan informasi dan Psikiater/dokter hanya menyajikan informasi dan
pendapat yang relevanpendapat yang relevan- Dahulu penderita psikosa diperlakukan hukum Dahulu penderita psikosa diperlakukan hukum
yang sama dengan orang normalyang sama dengan orang normal
Sejak 1723 Sejak 1723 Inggris membebaskan dari tahanan Inggris membebaskan dari tahanan penderita psikosa (dianggap seperti binatang penderita psikosa (dianggap seperti binatang buas)buas)
Tahun 1843 Tahun 1843 di USA : Kasus Daniel Mc Naughtendi USA : Kasus Daniel Mc Naughten- Mc N. bunuh Edward Drumond (sekretaris Sir Mc N. bunuh Edward Drumond (sekretaris Sir
Robert Piel)Robert Piel)- Mc N. Menderita gangguan psikosa dengan Mc N. Menderita gangguan psikosa dengan
waham ancaman/curigawaham ancaman/curiga Disidang 15 hakim Disidang 15 hakim BebasBebas
Dasar Pembebasan :Dasar Pembebasan :1.1. Membebaskan orang tersebut atas dasar dia Membebaskan orang tersebut atas dasar dia
“gila”“gila”2.2. Waktu melakukan tindakan kriminal memang Waktu melakukan tindakan kriminal memang ada ada
wahamnyawahamnya Mc NAUGHTEN RULEMc NAUGHTEN RULEDikenal sebagai uji benar-salah (Dikenal sebagai uji benar-salah (“right or wrong test”“right or wrong test”))
Orang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya Orang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya adalah orang psikosis yang menunjukkan :adalah orang psikosis yang menunjukkan :
1.1. Kehilangan pengetahuan tentang Kehilangan pengetahuan tentang asal-usulasal-usul tindakannyatindakannya
2.2. Kehilangan pengetahuan tentang Kehilangan pengetahuan tentang kualitaskualitas perbuatannyaperbuatannya
3.3. Kehilangan pengetahuan untuk menyatakan Kehilangan pengetahuan untuk menyatakan bahwa tindakannya bahwa tindakannya salahsalah
Tahun 1922 Mc N. Rule diperluasTahun 1922 Mc N. Rule diperluasDengan konsep “Dengan konsep “Irresistable Impuls” Irresistable Impuls”
(impuls yang tidak dapat ditahan)(impuls yang tidak dapat ditahan) Tidak bertanggung jawab karena impuls Tidak bertanggung jawab karena impuls
yang tak dapat ditahan akibat penyakit yang tak dapat ditahan akibat penyakit jiwa jiwa “Policeman at the elbow”“Policeman at the elbow”
Ada 3 kategori “Hukum Irresistable Impuls”Ada 3 kategori “Hukum Irresistable Impuls”1.1. Tingkah laku yang tiba-tiba meledak Tingkah laku yang tiba-tiba meledak
psikosis adn epilepsipsikosis adn epilepsi2.2. Tindakan paksaan (kompulsi) Tindakan paksaan (kompulsi)
kleptomania, pyromaniakleptomania, pyromania3.3. Adanya rangsangan untuk Adanya rangsangan untuk ikut serta ikut serta
penyimpangan seksualpenyimpangan seksual
Tahun 1954 di USA timbul Tahun 1954 di USA timbul “Durham Rule”“Durham Rule”Seseorang tidak bertanggung jawab Seseorang tidak bertanggung jawab
secara kriminal jika tindak kejahatannya secara kriminal jika tindak kejahatannya merupakan hasil merupakan hasil penyakit jiwa penyakit jiwa atau atau defek mentaldefek mental
Durham Rule banyak yang menyokong Durham Rule banyak yang menyokong karena :karena :
Mc N rule tidak dapat secara valid Mc N rule tidak dapat secara valid dalam semua keadaan (uji benar salah dalam semua keadaan (uji benar salah berpatokan intelektual saja)berpatokan intelektual saja)
Irresistable impuls juga kurang Irresistable impuls juga kurang memadaimemadai
Perkembangan per UU KESWA di IndonesiaPerkembangan per UU KESWA di Indonesia- Staasblad No. 139 tahun 1885Staasblad No. 139 tahun 1885- Reglement ophet Krankzinnigen-Wezen tahun Reglement ophet Krankzinnigen-Wezen tahun
18971897- Surat Kepmenkes RI tahun 1951 no. 16680/UUSurat Kepmenkes RI tahun 1951 no. 16680/UU- UU tahun 1966 no. 3UU tahun 1966 no. 3- Permenkes RI No. 1993/Kdj./V/70Permenkes RI No. 1993/Kdj./V/70- UU RI No. 8 tahun 1981 (KUHP 1981)UU RI No. 8 tahun 1981 (KUHP 1981)- SK. Menkes no.129/Menkes/SK/II/1986 SK. Menkes no.129/Menkes/SK/II/1986
Pembakuan Pedoman V.R. PskiatrikumPembakuan Pedoman V.R. PskiatrikumKonsep Perbaikan KUHP pasal 44Konsep Perbaikan KUHP pasal 44 : :Dari:Dari:a. Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN)a. Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN)b. Prof. Dr. Hasan Basri Saanin DT. PAN Pariamanb. Prof. Dr. Hasan Basri Saanin DT. PAN Pariamanc. Direktorat Keswa c. Direktorat Keswa
Konsep Direktorat KESWAKonsep Direktorat KESWA1.1. Barangsiapa melakukan tindak pidana Barangsiapa melakukan tindak pidana
tidak dipertanggungjawabkan :tidak dipertanggungjawabkan :a.a. Gangguan jiwaGangguan jiwab.b. Keterbelakangan mentalKeterbelakangan mentalc.c. Gangguan kesadaranGangguan kesadaran Tidak dipidana Tidak dipidana
2. Hakim memerintahkan dirawat/diobati di 2. Hakim memerintahkan dirawat/diobati di RSJRSJ
3. Berlaku bagi : MA, pengadilan tinggi, PN3. Berlaku bagi : MA, pengadilan tinggi, PNCatatan:Catatan:- Gangguan jiwa Gangguan jiwa psikosis psikosis- Keterbelakangan mental : retardasi Keterbelakangan mental : retardasi
mentalmental- Gangguan kesadaran : epilepsi Gangguan kesadaran : epilepsi
psikomotor, disosiasi histerik psikomotor, disosiasi histerik
TUGAS DOKTER/PSIKIATER TUGAS DOKTER/PSIKIATER DALAM PSIKIATRI FORENSIKDALAM PSIKIATRI FORENSIK
1.1. Sebelum pemeriksaan psikiatriSebelum pemeriksaan psikiatri
2.2. Melakukan pemeriksaan psikiatrikMelakukan pemeriksaan psikiatrik
3.3. Sesudah pemeriksaan psikiatrikSesudah pemeriksaan psikiatrik
4.4. Jadi saksi ahli di pengadilanJadi saksi ahli di pengadilan
PERSOALAN HUKUM YANG MENYANGKUT PERSOALAN HUKUM YANG MENYANGKUT KESAKSIAN PSIKIATRIKKESAKSIAN PSIKIATRIK
1.1. Tindakan biasa yang menyangkut kemampuanTindakan biasa yang menyangkut kemampuana.a. KontrakKontrakb.b. Surat wasiatSurat wasiatc.c. Kemampuan untuk jadi saksi di pengadilanKemampuan untuk jadi saksi di pengadiland.d. Kemampuan menjalankan suatu urusan (kemampuan umum)Kemampuan menjalankan suatu urusan (kemampuan umum)e.e. Hendaya psikiatrikHendaya psikiatrik
2. 2. Tindakan kejahatan yang menyangkut kemampuanTindakan kejahatan yang menyangkut kemampuana.a. Kesanggupan untuk jadi terdakwaKesanggupan untuk jadi terdakwab.b. Kesanggupan untuk menjalani hukuman hukuman matiKesanggupan untuk menjalani hukuman hukuman matic.c. Kesanggupan untuk melakukan kejahatan dengan niatKesanggupan untuk melakukan kejahatan dengan niat
3. 3. Tindak kejahatan yang menyangkut tanggung jawabTindak kejahatan yang menyangkut tanggung jawaba.a. Tidak bersalah dengan alasan sakit jiwaTidak bersalah dengan alasan sakit jiwab.b. Keringanan hukuman setelah dinyatakan bersalahKeringanan hukuman setelah dinyatakan bersalah