psikiatri militer
DESCRIPTION
militerTRANSCRIPT
-
Psikiatri MILITER mengandung unsur :
Psikiatri industri (Industrial psychiatry).Psikiatri komuniti (Community psychiatry).Psikiatri okupasi (Occupational psychiatry).Termasuk Empat Besar ; tanpa Anak & Obgin.
Mencakup : 1.Layanan Kesehatan untuk kesatuan-kesatuan ( Medical service ).2.Dukungan Kesehatan untuk pasukan tempur ( Medical support ).
-
Status Kesehatan Jiwa Militer :
J1 : Sehat jiwa untuk bertugas sendiri di daerah operasi. J2 : Sehat jiwa untuk tugas kelompok dan syarat untuk pendidikan militer. J3 : Sehat jiwa untuk tugas di daerah belakang. J3P : Sakit jiwa yang perlu pengobatan. J4 : Tidak layak sebagai anggota militer.
-
Dasar tindakan Psikiatri Militer (KESWAMIL)di daerah operasi , menurut psikiater militerAS, W. Thomas SALMON (1876-1927) :1. CEPAT (immediacy).2. DEKAT ; tidak segera dievakuasi, tetap dekat dengan daerah operasi (proximity), kecuali yang membahayakan (double life saving),3. TEPAT ; fisik & mental, dengan harapan (expectancy) segera kembali pada pasu-kannya (seragam & kegiatan militer).
-
Bila kasus psikiatri militer, tidak ditanggu-langi dengan Cepat, Dekat & Tepat, maka dapat timbul Secondary Gain (keuntungan sekunder) ; yaitu keuntungan yang diperoleh pasien dari penyakitnya, berupa kenyamanan, perhatian, dispensasi tertentu, dsb.
Kasus : War / combat / traumatic neurosis. Da Costas syndrome (Soldierss heart). Unit pathology akibat perilaku komandan (commandogenic) yang tidak berperan sebagai The Commanding Servant ; perlu Unit therapy.
-
1. Primary gain , keuntungan yang diperoleh pasien karena kecemasan yang tidak menentu (free floating anxiety) telah mengendap menjadi gangguan yang lebih jelas secara fisik maupun mental.2. Secondary gain = morbid gain = epinosic gain.3. Tertiary gain , keuntungan yang diperoleh pihak lain (keluarga pasien, pihak peru- sahaan, pihak kesehatan, dsb., dari penyakit pasien. Melanggar etika.
-
Moril atau Morale (bukan moral) : wanting to do what you have to do
Tanda-tanda turunnya moril pasukan :Bolos ( AWOL : absent without leave ) Desersi (meninggalkan pasukan)Meningkatnya angka sakit (fisik / mental)Adanya desas-desus ( rumours )Penghamburan amunisi.Cedera diri ( self-inflicted wounds ), dsb.