pt. bank panin tbk dan anak perusahaan...neraca konsolidasi 30 juni 2010 dan 2009 unaudited catatan...
TRANSCRIPT
PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG
BERAKHIR
30 JUNI 2010 dan 2009
UNAUDITED
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 30 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut
- Neraca Konsolidasi 1 -2
- Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
- Laporan Saldo Laba Konsolidasi 4
- Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 - 6
- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7 – 83
INFORMASI TAMBAHAN - Daftar I : Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan 84 - 85 - Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk 86 Perusahaan
- Daftar III : Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk 87
Perusahaan - Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk 88 – 89 Perusahaan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 2009
UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 3a 926,391 749,881
Giro pada Bank Indonesia 3g, 4 2,808,315 2,208,927
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan 3g, 3l, 5
nilai masing - masing sebesar Rp 5,122 juta dan Rp 9,251 juta pada
semester I/ tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 24,123 15,511
Pihak ketiga 447,902 622,324
Jumlah 472,025 637,835
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi cadangan 3h, 3l, 6
kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 104,000 juta dan Rp 54,995 juta
pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 24,750 -
Pihak ketiga 10,320,852 5,338,857
Jumlah 10,345,602 5,338,857
Efek - Efek 3i, 3l, 7
Pihak hubungan istimewa 3e, 43
Dimiliki hingga jatuh tempo 30,000 30,000
Tersedia untuk dijual 15,802 10,000
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo 5,834,026 20,226,188
Tersedia untuk dijual 15,812,860 1,717,615
Diperdagangkan 99,800 38,893
Jumlah
Dikurangi :
Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai efek-efek dan cadangan kerugian penurunan nilai (83,509) (513,308)
Bersih 21,708,979 21,509,388
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 167 juta dan Rp 1,114 juta pada 3e, 3j, 3l, 8, 43 5,593 53,048
semester I/tahun 2010 dan 2009
Kredit - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,832,774 juta dan Rp 1,062,126 juta pada 3k, 3l, 9
semester I/tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 17,080 14,077
Pihak lain 45,913,466 34,454,809
Jumlah 45,930,546 34,468,886
Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 3t
masing-masing sebesar Rp 15,237 juta dan Rp 8,537 juta pada semester I/tahun 2010 dan 2009 120,423 258,135
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil 3l, 3x, 10 - 8,000
pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Investasi neto sewa pembiayaan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 27,566 juta dan Rp 34,247 juta pada 3l, 3n, 11 822,535 774,172
semester I/tahun 2010 dan 2009
Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 20,064 juta dan Rp 22,484 juta pada 3l, 3o, 12 1,411,969 853,674
semester I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 4,179 juta dan Rp 6,494 juta pada 3l, 3m, 13 413,606 633,856
semester I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,376 juta dan Rp 10,779 juta 3e, 3l, 3p, 14, 224,443 185,116
pada semester I/tahun 2010 dan 2009 43
Pendapatan yang masih akan diterima 3z 525,785 636,992
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1,352,719 juta pada semester I/tahun 2010 dan 3q, 15 1,751,204 1,699,888
sebesar Rp 1,081,866 juta pada semester I/tahun 2009
Aset pajak tangguhan 3dd, 39 129,375 141,394
Aset Lain-Lain 3l, 16
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non
produktif masing-masing sebesar Rp 172,506 juta dan Rp 159,323 juta pada 3s 318,521 316,437
semester I/tahun 2010 dan 2009
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 111,793 juta 3r 341,204 290,882
dan Rp 109,380 juta pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Lainnya 3c 581,083 473,522
JUMLAH ASET 88,837,599 71,238,890
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 200930 JUNI 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban segera 344,456 576,353
Simpanan 3u, 17
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 375,216 454,792
Pihak ketiga 62,032,103 50,162,400
Jumlah 62,407,319 50,617,192
Simpanan dari bank lain 3v, 18
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 - 18,081
Pihak ketiga 4,167,211 2,725,830
Jumlah 4,167,211 2,743,911
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 3y, 19 2,644,866 1,011,777
Kewajiban derivatif - pihak ketiga 3j, 20 6,085 23,091
Kewajiban Akseptasi 3m, 21
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 - -
Pihak ketiga 417,785 585,350
Jumlah 417,785 585,350
Surat berharga yang diterbitkan 3w, 22 2,346,287 1,501,074
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (10,561) (3,498)
2,335,726 1,497,576
Pinjaman yang diterima 23
Pihak hubungan istimewa 3e, 43 - -
Pihak ketiga 1,585,875 1,722,072
Jumlah 1,585,875 1,722,072
Hutang pajak 3dd, 39 221,765 173,358
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l, 24 115,967 82,938
Kewajiban Lain-Lain 25 804,611 684,170
Obligasi subordinasi 3w, 26 1,461,500 1,500,000
Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7,093) (9,396)
1,454,407 1,490,604
Jumlah Kewajiban 76,506,073 61,208,392
Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan 3b, 27 959,287 843,567
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 28 2,408,765 2,233,241
semester I/tahun 2010 dan 22.332.407.794 saham pada semester I/tahun 2009
Agio saham 28 3,444,330 2,917,759
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 3d - -
Selisih penilaian kembali Aset tetap 3q, 15 - -
Laba yang belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual 3i, 7 (25,924) (147,427)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3p (3,747) (3,747)
Saldo Laba 5,548,815 4,187,105
Jumlah Ekuitas 11,372,239 9,186,931
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 88,837,599 71,238,890
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED
Catatan 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga 3e,3x,3z,3bb
Bunga yang diperoleh 30,43 3,922,130 3,714,768
Provisi dan komisi kredit - -
Jumlah pendapatan bunga 3,922,130 3,714,768
Beban Bunga 3e,3y,3z,3bb
Bunga 31,43 1,801,071 2,197,074
Hadiah 6,555 5,171
Provisi dan komisi yang dibayar 61,113 53,676
Jumlah beban bunga 1,868,739 2,255,921
Pendapatan Bunga - bersih 2,053,391 1,458,847
Pendapatan Operasional Lainnya
Keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek 3i, 7, 32 271,876 85,539
Pendapatan underwriting 3aa, 33 118,483 102,301
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 3bb, 34 26,737 26,814
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 3d 90,316 77,951
Kenaikan nilai efek yang diperdagangkan 3i, 7 (7,034) (7,223)
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 3p,14 32,676 25,253
Lainnya 35 175,541 107,252
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 708,595 417,887
Beban (Pemulihan) penyisihan penghapusan
Aset produktif 3l,5,6,7,8,9,10 626,158 453,631
11,12,13,14
Aset non produktif 3l,16 55,175 125,214
Jumlah Beban Penyisihan Penghapusan 681,333 578,845
Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l 24,478 3,853Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l 24,478 3,853
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 3e,36,43 527,221 434,910
Tenaga kerja 37 272,875 209,783
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 3cc, 41 26,956 23,327
Lainnya 38 135,382 122,297
Jumlah Beban Operasional Lainnya 962,434 790,317
Beban Operasional Lainnya - Bersih (959,650) (955,128)
LABA OPERASIONAL 1,093,741 503,719
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 6,069 5,868
Amortisasi Goodwill 16 (3,967) (3,967)
Lainnya - bersih 36,726 30,769
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 38,828 32,670
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,132,569 536,389
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3dd, 39
Pajak kini (275,703) (164,423)
Pajak tangguhan 2,176 26,852
Jumlah (273,527) (137,571)
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 859,042 398,818
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3b, 27 (72,796) (58,985)
LABA BERSIH 786,246 339,833
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3ee, 40
Dasar 32.64 16.53
Dilusian - 16.13
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
P T B A N K P A N I N T b k D A N A N A K P E R U S A H A A NL A P O R A N P E R U B A H A N E K U I T A S K O N S O L I D A S IU N T U K P E R I O D E- P E R I O D E Y A N G B E R A K H I R 3 0 J U N I 2 0 1 0 D A N 2 0 0 9U N A U D I T E D Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) be l u m Se l is i h k u r sCa ta ta n s a ha m s a ha m pe n i la ia n tr a ns a ks i d i r e a l is a s i ka r e na D i te n t u ka n T i d a k d i te n t u ka n J u m la h e k u i ta ske m ba l i pe r u ba ha n a ta s pe m i l i ka n pe n ja ba r a n pe n g g u na a n n ya pe n g g u na a n n yaa s e t te ta p e k u i ta s a na k e fe k te r s e d ia la po r a npe r u s a ha a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do pe r 1 J a n ua r i 2 0 0 9 2, 0 3 3, 5 3 0 2, 3 1 8, 6 2 6 - ( 3, 7 4 7 ) ( 2 6 0, 6 6 4 ) - 1 0 0, 0 0 0 3, 7 4 7, 2 7 1 7, 9 3 5, 0 1 6P e la ks a na a n wa r a n 1c , 3x 3 7 5, 2 3 5 1, 1 2 5, 7 0 4 - - - - - - 1, 5 0 0, 9 3 9Re k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i la ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a npe n e r a pa n P S A K 1 6 3a , 1 5 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nla po r a n ke ua n g a n 3 d - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s pe m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l 3 i , 7 - - - - 3 9 0, 5 2 7 - - - 3 9 0, 5 2 7La ba be r s i h ta h u n be r ja la n - - - - - - - 9 1 5, 2 9 8 9 1 5, 2 9 8Sa l do pe r 3 1 De s e m be r 2 0 0 9 2, 4 0 8, 7 6 5 3, 4 4 4, 3 3 0 - ( 3, 7 4 7 ) 1 2 9, 8 6 3 - 1 0 0, 0 0 0 4, 6 6 2, 5 6 9 1 0, 7 4 1, 7 8 0P e la ks a na a n wa r a n 1c , 3x - - - - - - - - -Re k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i la ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a npe n e r a pa n P S A K 1 6 3a , 1 5 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s kr n pe n ja ba r a nla po r a n ke ua n g a n 3 d - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s pe m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l 3 i , 7 - - - - ( 1 5 5, 7 8 7 ) - - - ( 1 5 5, 7 8 7 )La ba be r s i h ta h u n be r ja la n - - - - - - - 7 8 6, 2 4 6 7 8 6, 2 4 6Sa l do pe r 3 0 J u n i 2 0 1 0 2, 4 0 8, 7 6 5 3, 4 4 4, 3 3 0 - ( 3, 7 4 7 ) ( 2 5, 9 2 4 ) - 1 0 0, 0 0 0 5, 4 4 8, 8 1 5 1 1, 3 7 2, 2 3 9Sa l do la baKe te r a n g a n
4
PT BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
UNAUDITED
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 3,943,656 4,530,918
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (2,099,836) (2,304,970)
Pendapatan operasional lainnya 587,756 293,448
Beban operasional lainnya (817,266) (694,512)
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih 62,855 69,245
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 110,213 86,797
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 38,475 35,940
Pembayaran beban pajak (219,641) (85,022)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 1,606,212 1,931,844
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain 5,490,928 (2,936,227)
Efek-efek (12,294,919) (2,756,257)
Kredit yang diberikan (4,910,618) (3,833,970)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 8,000 119,606
Aktiva lain-lain (170,093) 339,080
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro 2,063,362 1,799,136
Kewajiban segera lainnya 100,171 341,967
Tabungan (709,394) 1,249,989
Deposito berjangka 4,818,854 1,523,739
Simpanan dari bank lain 1,907,410 1,409,333
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2,140,979 1,011,777
Kewajiban lain-lain 302,672 109,343
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 353,564 309,360
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (42,722) (1,850)
Pembelian aktiva tetap (197,271) (124,849)
Hasil penjualan aktiva tetap 3,660 21
Akuisisi Anak Perusahaan - -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (236,333) (126,678)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal dari pemegang saham minoritas (14,770) (7,356)
Surat berharga yang diterbitkan (8,892) (128,511)
Biaya Emisi efek hutang 37 757
Pinjaman yang diterima (46,043) (1,469,531)
Obligasi Subordinasi (83,321) 1,254
Penambahan Modal disetor - 199,711
Penambahan Agio Saham - 599,133
Pembayaran dividen (17) (61)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (153,006) (804,604)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (35,775) (621,922)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
UNAUDITED (Lanjutan)
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas 900,900 928,109
Penempatan pada Bank Indonesia 2,480,938 1,921,074
Giro pada Bank Lain 865,790 1,378,633
Jumlah 4,247,628 4,227,816
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN SEMESTER I
Kas 926,391 749,881
Giro pada Bank Indonesia 2,808,315 2,208,927
Giro pada Bank Lain 477,147 647,086
Jumlah 4,211,853 3,605,894
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas 25,491 (178,228)
Giro pada Bank Indonesia 327,377 287,853
Giro pada Bank Lain (388,643) (731,547)
Jumlah (35,775) (621,922)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal
17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar
Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 256/BK/VI/2010 tanggal
11 Juni 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-
undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini dalam proses pengesahan
untuk memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di
Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.794 karyawan untuk semester I/tahun
2010 dan 5.194 karyawan untuk semester I/tahun 2009.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank
umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang
diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971
tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21
April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal
30 Juni 2010 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Drs. Johnny
Wakil Presiden Komisaris / : Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris Independen
Komisaris : Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Independen : Drs. Riyanto
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Drs. H. Rostian Sjamsudin
Wakil Presiden Direktur : Chandra Gunawan
Wakil Presiden Direktur : Roosniati Salihin
Direktur : Ng Kean Yik
Direktur : Hendrawan Danusaputra
Direktur : Gunawan Santoso
Direktur : Edy Heryanto
Direktur : Lionto Gunawan
Direktur : Iswanto Tjitradi
Direktur : H. Ahmad Hidayat
Direktur Kepatuhan : Antonius Ketut Dwirianto
Komite Audit
Ketua : Drs. Riyanto
Anggota : Syamsuar Halim
Adriana Mulianto
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
8
b. Anak Perusahaan
Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki
pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut:
Domisili Jenis Usaha Tahun Operasi Jumlah Aktiva
Komersial 30 Juni 2010
2010 2009 Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Jakarta Lembaga pembiayaan 54,35% 54,35% 1982 1,863,495
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) Jakarta Asuransi 15,92% 15,92% 1980 569,276
PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Jakarta Bank Syariah 99.997% 99.996% 2009 263,637
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF) Jakarta Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 758,297
Anak Perusahaan Persentase Pemilikan
Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta,
Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank
dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi
ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal
10 Maret 2008.
Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar
dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui
Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo
defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka kuasi-
reorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan
merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi
pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasi tidak signifikan.
Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan
berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.
c. Penawaran Umum Efek Bank
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas
1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggak surat
Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam
Rp Rp
1982 Penawaran Umum Perdana 1.637.500 1.000 3.475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
1983 Penawaran Umum Kedua 3.162.500 1.000 3.550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
1989 Penawaran Umum Terbatas I 3.200.000 1.000 4.500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
1990 Penawaran Umum Terbatas II 3.830.931 1.000 13.000 21 April 1990
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60.180.462 1.000 1.900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300.902.312 500 1.200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702.105.395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1.225.406.221 250 1.100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4.016.358.393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara
No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian
saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah
saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai
nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
pada tanggal 28 Juni 2004.
Pada tanggal 30 Juni 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri
tidak dicatatkan di bursa.
Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan
suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada
masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah
dicatatkan pad a Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya
No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi
subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI
(PSAK DAN ISAK)
a. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.” Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk: 1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan
Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. 2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai
wajarnya. 3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. 4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan
sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai
wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri
dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah
disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan
oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk
mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat
dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara
langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset
bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang
menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c)
dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian
yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c. Penggabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya
penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,
kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai
penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat
diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama empat tahun.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari
aset bersih.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam
satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada
pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan.
Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan
demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat
dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank.
e. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
adalah :
1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) Perusahaan asosiasi;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan
tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
12
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank
dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
f. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai.
h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima
dimuka yang belum diamortisasi.
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
i. Efek-efek
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan efek-efek yang dimiliki dalam salah satu kategori sebagai berikut:
(1) Efek-efek dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi merupakan efek-efek
yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Efek-efek dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat efek-efek kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.
(2) Efek-efek dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan efek-efek yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Efek-efek dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian efek-efek. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual.
(3) Efek-efek dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan efek-efek dimana Bank memiliki
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki efek-efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek-efek
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
13
dalam kategori ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar efek-efek yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki.
Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut:
1) Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika:
i. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak
signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir;
ii. Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana
diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan;
iii. Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat;
iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
2) Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi
diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka aset keuangan tersebut harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.
3) Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki
Hingga Jatuh Tempo jika:
i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan
sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau
iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk.
Efek-efek yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan (trade date).
Efek-efek tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari efek-efek tersebut.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.
Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
j. Tagihan dan kewajiban derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
k. Kredit
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.
Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi, diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan.
Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi
jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang
murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan
penyisihan piutang ragu-ragu.
l. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29
Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu
kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya,
Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.
Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.
Aset Produktif
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif,
kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen,
penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit
yang belum digunakan.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
15
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku
efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan
(produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut :
a. Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi
antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan operasional yang tidak kontinyu
d. Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti e. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
Keuangan lainnya.
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut.
Aset Non-Produktif
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset
non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan
suspense account).
Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya
penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan
Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang
lancar, diragukan dan macet.
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C
yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
n. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah
investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan
dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa
sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa
sewa.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan
anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban
sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat
bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa
sewa dan umur manfaatnya.
o. Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen
dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan
sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan
konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka
transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang
pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang
disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan
kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan
penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran
yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan
diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan
menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.
Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan
kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat
sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
p. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Investasi pada perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam
pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di
neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan
penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian
perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai
kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal
demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
Penyertaan lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia
dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan
yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
q. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu
yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya
perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun
ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance
method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Persentase
Bangunan 5 %
Golongan I 25% - 50 %
Golongan II 25% - 50 %
Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki
aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18
perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang
bersangkutan.
r. Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu
biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
s. Agunan Yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan
Yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset Lain-Lain”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset
produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih
diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset
agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
t. Tagihan Anjak Piutang
Anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Pendapatan
administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar
akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan recourse.
u. Simpanan
Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan
perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan.
v. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90
hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank
lain.
w. Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi
Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari 2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
19
. x. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga
penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali efek diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama
jangka waktu sejak efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
y. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian
yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli
kembali efek diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu
sejak efek tersebut dijual hingga dibeli kembali.
z. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset
produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”)
serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset
non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari
kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan
tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat
kredit diklasifikasikan non performing.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang
diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan
secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan
beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah.
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting
Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi:
Pendapatan Premi
Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)
berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa
premi yang diperoleh anak perusahaan.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40%
dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto
untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk
asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi
neto.
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum
merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
20
Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh
kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi
atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan
dengan kontrak reasuransi tersebut.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi
dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi
disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding
claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan
beban penyelesaian klaim.
Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang
diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama
dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada
saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi
klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan
kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim
bruto.
Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.
bb. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit, yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan.
Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga
membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari
nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa
lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
21
sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang
belum diakui dan nilai wajar aset program.
dd. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,
kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak
kini.
ee. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif
perubahan nilai nominal saham.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham
biasa yang dilutif.
ff. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan
segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
22
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rp Juta % Rp Juta %
Rupiah 2,649,677 5.01 2,091,541 5.015
Dollar Amerika Serikat 158,638 1.07 117,386 1.03
2,808,315 2,208,927
2010 2009
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
5. GIRO PADA BANK LAIN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Dollar Australia 16,236 11,733
Dollar Selandia Baru 8,131 3,935
Jumlah 24,367 15,668
Cadangan kerugian penurunan nilai (244) (157)
Jumlah - bersih 24,123 15,511
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 20,074 22,376
Dollar Amerika Serikat 257,201 464,495
Dollar Singapura 53,888 58,712
Euro 26,172 12,700
Yen Jepang 16,909 18,436
Lainnya 72,097 49,785
Anak Perusahaan
Rupiah 6,396 4,889
Dollar Amerika Serikat 43 25
Jumlah 452,780 631,418
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,878) (9,094)
Jumlah - bersih 447,902 622,324
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 472,025 637,835
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan semester I/tahun 2010
dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal 8,655 14,112
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (3,533) (4,861)
Saldo akhir Semester I 5,122 9,251
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak hubungan istimewa
Bank
Call money 1 hr 6.30% 25,000
Pihak ketiga
Bank
Call money 1 - 14 hr 6.47% 610,000
Deposito 91 hr 6.80% 100,000
Kredit 1 - 3 thn 10.58% 37,665
Fasbi 1 hr 5.50% 25,000
Sub Jumlah 772,665
Anak Perusahaan
Deposito berjangka 90 -180 hr 9.55% 269,029
Jumlah 1,066,694
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 1 - 31 hr 0.37% 5,008,412
Dollar Australia 7 - 32 hr 4.54% 954,734
Dollar Singapura 7 - 62 hr 0.43% 593,226
Euro 31 - 61 hr 0.30% 539,338
Yen Jepang 30 - 63 hr 0.12% 107,405
Poundsterling Inggris 30 - 33 hr 0.49% 81,680
Dollar Hongkong 61 hr 0.18% 13,974
Dollar Selandia Baru 32 hr 2.75% 9,422
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 92 hr 0.75% 235,690
Kredit
Dollar Amerika Serikat 1 -3 thn 3.07% 1,835,394
Sub Jumlah 9,379,275
Anak Perusahaan
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 92 hr 2.38% 3,633
Jumlah 9,382,908
Jumlah 10,449,602
Cadangan kerugian penurunan nilai (104,000)
10,345,602
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
24
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 1 - 63 hr 7.99% 526,000
Kredit 1 - 3 thn 12.20% 36,846
Sub Jumlah 562,846
Anak Perusahaan
Fasbi 1 hr 6.50% 2,300
Deposito berjangka 30 - 90 hr 9.23% 205,952
Jumlah 771,098
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Amerika Serikat 1 - 63 hr 0.51% 2,553,919
Dollar Australia 7 - 62 hr 2.97% 668,412
Dollar Singapura 1 - 90 hr 0.68% 564,109
Euro 7 - 90 hr 0.76% 316,510
Yen Jepang 30 - 63 hr 0.16% 160,424
Dollar Selandia Baru 7 - 31 hr 2.30% 17,975
Poundsterling Inggris 7 hr 0.33% 16,981
Franc Swiss 7 hr 0.05% 9,436
Dollar Canada 30 hr 0.10% 8,850
Dollar Hongkong 32 hr 0.05% 6,584
Kredit
Dollar Amerika Serikat 1 - 3 thn 2.73% 299,316
Sub Jumlah 4,622,516
Anak Perusahaan
Deposito berjangka 30 hr 1.00% 238
Jumlah 4,622,754
Jumlah 5,393,852
Cadangan kerugian penurunan nilai (54,995)
5,338,857
2009
Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian
pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker).
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan
nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun
apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka
perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka
tersebut kepada Bank.
Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama
semester I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal 78,280 40,249
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 25,720 14,746
Saldo akhir Semester I 104,000 54,995
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada
bank lain.
7. EFEK - EFEK
Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank - Rupiah 30,000 30,000
Tersedia untuk dijualAnak Perusahaan - Rupiah 15,802 10,000
Jumlah pihak istimewa 45,802 40,000
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Bank
Rupiah 4,946,920 18,058,969
Dollar Amerika Serikat 770,595 2,037,401
Anak perusahaan - Rupiah 116,511 129,818
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 5,834,026 20,226,188
Tersedia untuk dijual
Bank
Rupiah 15,414,164 1,171,318
Dollar Amerika Serikat 336,130 516,297
Anak perusahaan - Rupiah 62,566 30,000
Jumlah tersedia untuk dijual 15,812,860 1,717,615
Diperdagangkan
Bank
Rupiah 81,257 -
Dollar Amerika Serikat - -
Anak perusahaan - Rupiah 18,543 38,893
Jumlah diperdagangkan 99,800 38,893
Jumlah pihak ketiga 21,746,686 21,982,696
Jumlah Efek-efek 21,792,488 22,022,696
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (100,370) (477,229)
Keuntungan yg blm direalisasi dari
kenaikan nilai efek-efek 55,967 5,923
Cadangan kerugian penurunan nilai (39,106) (42,002)
Jumlah Efek-Efek - Bersih 21,708,979 21,509,388
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata per Juni
Rupiah
Obligasi 11.78% 10.78%
Obligasi subordinasi 12.25% 12.25%
Surat Utang Negara 9.79% 12.89%Valuta Asing
Obligasi 8.17% 7.68%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2010 2009
RupiahObligasi 1 - 14 tahun 1 bulan - 12 tahun
Obligasi Subordinasi 8 tahun 8 tahun
SUN 5 bulan - 30 tahun 3 bulan - 29 tahun
Dollar Amerika SerikatObligasi 2 - 10 tahun 6 bulan - 29 tahun
Kolektibilitas efek-efek pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Klasifikasi 2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Efek-efek
Lancar 21,737,517 2,985,205
Macet 10,568 10,568
Jumlah Efek-efek 21,748,085 21,551,390
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek selama Semester I/tahun 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 38,316 34,798
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 790 7,204
Saldo akhir Semester I 39,106 42,002
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27
8. TAGIHAN DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
(forward) dan swap untuk tujuan trading.
Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang.
Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs
yang ditentukan terlebih dahulu.
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi
kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal
30 Juni 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 228 hari dan 1 sampai 97 hari.
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual TagihanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewaSpot 17,660 17,677 17 Jumlah 17
Pihak ketigaForward 26,997 27,080 83 Swap 706,209 711,197 4,988
Spot 283,216 283,888 672
Jumlah 5,743
Cadangan kerugian penurunan nilai (167)Jumlah - bersih 1,034,082 1,039,842 5,593
2010
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 79,487 80,754 1,267
Swap 952,672 1,005,567 52,895
Jumlah 54,162
Cadangan kerugian penurunan nilai (1,114)
Jumlah - bersih 1,032,159 1,086,321 53,048
2009
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 32 1,114
Penyisihan tahun berjalan 135 -
Saldo akhir Semester I 167 1,114
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
28
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Jenis Pinjaman
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 12,817,658 766,106 36,344 48,831 83,991 13,752,930
Pinjaman rekening koran 10,130,479 392,694 84,711 56,760 107,959 10,772,603
Kredit investasi 7,177,654 628,650 316,693 365,244 61,198 8,549,439
Kredit modal kerja 6,298,761 1,029,563 26,832 29,904 39,101 7,424,161
Kredit lainnya 1,596,310 233,283 6,316 18,096 25,560 1,879,565
Pinjaman karyawan 175,843 - - - - 175,843
Pembiayaan bersama 430,990 - - - - 430,990
Jumlah - Rupiah 38,627,695 3,050,296 470,896 518,835 317,809 42,985,531
Valuta Asing
Kredit investasi 2,694,607 119,953 3,479 10,017 - 2,828,056
Pembiayaan bersama 802,955 - - - - 802,955
Kredit modal kerja 749,777 289,757 10,878 - 11,929 1,062,341
Kredit lainnya 83,018 99 - - - 83,117
Kredit konsumsi 1,320 - - - - 1,320
Jumlah - Valuta asing 4,331,677 409,809 14,357 10,017 11,929 4,777,789
Jumlah 42,959,372 3,460,105 485,253 528,852 329,738 47,763,320
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1,832,774)
Jumlah Kredit - Bersih 42,959,372 3,460,105 485,253 528,852 329,738 45,930,546
2010
L DPK KL D M Total
Rupiah
Kredit konsumsi 8,526,226 715,310 47,068 43,808 68,868 9,401,280
Pinjaman rekening koran 7,914,123 308,466 81,202 78,708 92,820 8,475,319
Kredit investasi 5,282,325 485,546 124,170 258,508 132,702 6,283,251
Kredit modal kerja 4,235,982 466,613 28,656 294,647 104,386 5,130,284
Kredit lainnya 1,105,640 88,055 18,020 337,517 13,509 1,562,741
Pinjaman karyawan 64,496 6 - - 3 64,505
Pembiayaan bersama 163,776 - - - - 163,776
Jumlah - Rupiah 27,292,568 2,063,996 299,116 1,013,188 412,288 31,081,156
Valuta Asing
Kredit investasi 3,358,739 98,252 - - - 3,456,991
Pembiayaan bersama 265,152 - - - - 265,152
Kredit modal kerja 314,500 257,995 - 11,168 15,790 599,453
Kredit lainnya 55,371 58,778 - 12,821 - 126,970
Kredit konsumsi 853 437 - - - 1,290
Jumlah - Valuta asing 3,994,615 415,462 - 23,989 15,790 4,449,856
Jumlah 31,287,183 2,479,458 299,116 1,037,177 428,078 35,531,012
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1,062,126)
Jumlah Kredit - Bersih 31,287,183 2,479,458 299,116 1,037,177 428,078 34,468,886
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
29
b. Sektor Ekonomi
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 9,579,773 918,140 76,732 360,485 88,254 11,023,384
Jasa 6,319,310 363,126 333,724 16,337 59,834 7,092,331
Industri 4,664,131 793,786 13,824 15,388 30,940 5,518,069
Konstruksi 1,785,987 89,345 8,572 45,668 33,380 1,962,952
Lain-lain 16,278,494 885,899 38,044 80,957 105,401 17,388,795
Jumlah - Rupiah 38,627,695 3,050,296 470,896 518,835 317,809 42,985,531
Valuta asing
Jasa 514,895 - 3,479 - - 518,374
Industri 730,090 409,710 10,878 - 11,929 1,162,607
Perdagangan 52,577 99 - 10,017 - 62,693
Konstruksi 12,778 - - - - 12,778
Lain-lain 3,021,337 - - - - 3,021,337
Jumlah - Valuta asing 4,331,677 409,809 14,357 10,017 11,929 4,777,789
Jumlah 42,959,372 3,460,105 485,253 528,852 329,738 47,763,320
Penyisihan penghapusan (1,832,774)
Jumlah Kredit - Bersih 42,959,372 3,460,105 485,253 528,852 329,738 45,930,546
2010
L DPK KL D M Total
Rupiah
Perdagangan 7,491,793 367,991 52,959 59,281 86,076 8,058,100
Jasa 5,607,990 242,374 20,091 29,954 54,659 5,955,068
Industri 2,797,127 366,417 4,120 750,338 172,825 4,090,827
Konstruksi 1,216,191 85,865 5,498 17,889 23,627 1,349,070
Lain-lain 10,179,467 1,001,349 216,448 155,726 75,101 11,628,091
Jumlah - Rupiah 27,292,568 2,063,996 299,116 1,013,188 412,288 31,081,156
Valuta asing
Jasa 1,463,457 808 - - - 1,464,265
Industri 518,347 316,069 - 23,989 15,790 874,195
Perdagangan 58,164 4,487 - - - 62,651
Konstruksi 64,018 - - - - 64,018
Lain-lain 1,890,629 94,098 - - - 1,984,727
Jumlah - Valuta asing 3,994,615 415,462 - 23,989 15,790 4,449,856
Jumlah 31,287,183 2,479,458 299,116 1,037,177 428,078 35,531,012
Penyisihan penghapusan (1,062,126)
Jumlah Kredit - Bersih 31,287,183 2,479,458 299,116 1,037,177 428,078 34,468,886
2009
c. Jangka waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai
dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
≤ 1 tahun 2,235,775 11,813,524
> 1 - 2 tahun 14,170,801 3,556,661
> 2 - 5 tahun 11,651,033 8,086,404
> 5 tahun 19,705,711 12,074,423
47,763,320 35,531,012
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1,832,774) (1,062,126)
Jumlah Kredit 45,930,546 34,468,886
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
30
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada semester I/tahun 2010 dan 2009
adalah 13,03% dan 14,93%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,12% dan 7,77%.
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan
jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa
giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima
tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang
diberikan.
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto,
sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit
konsumsi lain.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing
berjangka waktu antara 8 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam
Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 11 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun
sampai 8 tahun.
4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64%
sampai dengan 25% per semester I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per semester I/tahun
2009.
5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya
yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun.
Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.
6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebesar Rp 17.080 juta dan Rp 14.077 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 173 juta dan Rp 142 juta pada semester I/tahun 2010 dan 2009.
7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 5,67% dan 4,73% masing-masing
pada semester I/tahun 2010 dan semester I/tahun 2009.
8. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas
pinjaman adalah sebagai berikut:
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 1,187,271 427,613 325,216 324,378 858 2,265,336
Kredit modal kerja 91,476 131,105 - 25,636 3,531 251,748
Kredit konsumsi 17,118 1,524 - - 168 18,810
Pinjaman rekening koran - 9,382 19,456 - - 28,838
Lainnya 275 - - - - 275
Jumlah 1,296,140 569,624 344,672 350,014 4,557 2,565,007
Valuta asing
Kredit investasi 526,477 119,957 - 10,017 - 656,451
Kredit modal kerja - 90,324 - - - 90,324
Jumlah 526,477 210,281 - 10,017 - 746,775
Jumlah Kredit - bersih 1,822,617 779,905 344,672 360,031 4,557 3,311,782
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
31
L DPK KL D M Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit investasi 143,214 176,998 75,452 - 86,919 482,583
Kredit modal kerja 24,867 125,636 - - 3,813 154,316
Kredit konsumsi 3,236 - - - 449 3,685
Pinjaman rekening koran - 10,225 - - 414 10,639
Lainnya 105 - - - - 105
Jumlah 171,422 312,859 75,452 - 91,595 651,328
Valuta Asing
Kredit investasi 429,583 94,103 - - - 523,686
Kredit modal kerja - - - - - -
Jumlah 429,583 94,103 - - - 523,686
Jumlah Kredit - bersih 601,005 406,962 75,452 - 91,595 1,175,014
2009
9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
NPL Bruto 2,80% 4,97%
NPL Neto 0,20% 3,20%
10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK .
11. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Perdagangan 525,471 198,316
Jasa 409,895 104,704
Konstruksi 87,620 47,014
Industri 60,152 927,283
Lain-Lain 224,402 447,275
Jumlah 1,307,540 1,724,592
Valas
Industri 22,807 39,779
Perdagangan 10,017 -
Jasa 3,479 -
Jumlah 36,303 39,779
Jumlah Kredit Bermasalah 1,343,843 1,764,371
12. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui
lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit
kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 762.892 juta dan Rp 472.518 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
32
13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan semester I/tahun 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 1,154,324 1,244,127
Penyisihan tahun berjalan 586,692 475,600
Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan 110,213 86,797
Penghapusan selama tahun berjalan (18,455) (744,398)
Saldo akhir semester I 1,832,774 1,062,126
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
10. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2009 dengan perincian sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Rupiah
Bank
Harga jual kembali -
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi -
Jumlah -
Anak Perusahaan
Harga jual kembali 8.000
Pendapatan bunga yang belum
direalisasi -
Jumlah 8.000
Cadangan kerugian penurunan nilai -
Jumlah 8.000
Kolektibilitas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut:
2009
Rp Juta
Saldo awal tahun 596
Penyisihan tahun berjalan (596)
Saldo akhir semester I -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
33
11. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN
Merupakan investasi neto sewa pembiayaan yang dilakukan oleh Clipan dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Piutang sewa pembiayaan 923,519 936,794
Nilai sisa terjamin 192,795 157,862
Pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui (145,438) (194,351)
Simpanan jaminan (192,795) (157,862)
Jumlah 778,081 742,443
Dollar Amerika Serikat
Piutang sewa pembiayaan 81,511 73,013
Nilai sisa terjamin 21,226 18,171
Pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui (9,491) (7,037)
Simpanan jaminan (21,226) (18,171)
Jumlah 72,020 65,976
Jumlah 850,101 808,419
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (27,566) (34,247)
Jumlah investasi neto sewa
pembiayaan - bersih 822,535 774,172
12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada semester I/ tahun 2010 dan 2009 merupakan piutang
pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Clipan dan VOF, dengan perincian sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Piutang pembiayaan konsumen 1,785,888 1,094,229
Pendapatan pembiayaan konsumen
yang belum diakui (353,855) (218,071)
Jumlah 1,432,033 876,158
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (20,064) (22,484)
Jumlah piutang pembiayaan
konsumen - bersih 1,411,969 853,674
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
34
13. TAGIHAN AKSEPTASI
Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Tagihan Akseptasi
Rupiah 1,128 271,936
Valuta asing 416,657 368,414
Jumlah 417,785 640,350
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,179) (6,494)
Tagihan Akseptasi - Bersih 413,606 633,856
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 1,648 1,648 11,636 4,948 16,584
Lebih dari 1 s/d 3 bulan 402 65,473 65,875 - 125,142 125,142
Lebih dari 3 s/d 6 bulan 726 340,721 341,447 260,300 201,523 461,823
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 8,815 8,815 - 36,801 36,801
Jumlah 1,128 416,657 417,785 271,936 368,414 640,350
2010 2009
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 5,169 39,200
Penyisihan tahun berjalan (990) (32,706)
Saldo akhir Semester I 4,179 6,494
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 417,785 640,350
Kurang Lancar - -
Jumlah 417,785 640,350
Cadangan kerugian penurunan nilai (4,179) (6,494)
Jumlah - Bersih 413,606 633,856
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
35
14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Jenis Usaha 2010 2009
2010 2009 Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29.00 29.00 147,489 106,680
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Lembaga Pembiayaan 20.00 20.00 - -
Kangyo Panin Finance)
Anak Perusahaan
PT Laksayudha Abadi Properti 46.00 46.00 79,654 79,539
Jumlah 227,143 186,219
Metode Biaya
Bank
PT ANZ Panin Bank Perbankan 15.00 15.00 7,500 7,500
PT First Asia Capital (d/h PT Panin Sekuritas 2.50 2.50 750 750
Capital)
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9.33 9.33 625 625
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1.04 1.04 40 40
Anak Perusahaan
PT Asuransi Maipark Indonesia Asuransi 1.69 1.69 761 761
Jumlah 9,676 9,676
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 236,819 195,895
Cadangan kerugian penurunan nilai (12,376) (10,779)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 224,443 185,116
Persentase
Kepemilikan (%)
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT Epanin Dotcom
Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak 4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil.
Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 30 Juni 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut
Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 236,194 195,270
Macet 625 625
Jumlah 236,819 195,895
Cadangan kerugian penurunan nilai (12,376) (10,779)
Jumlah - Bersih 224,443 185,116
Klasifikasi
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
36
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan semester I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 11,796 10,064
Penyisihan tahun berjalan 580 715
Saldo akhir Semester I 12,376 10,779
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk
saham.
15. ASET TETAP
Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut :
1 Januari 30 Juni
2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 552,758 22,716 (4,560) (1,056) 569,858
Bangunan 1,197,295 94,384 (13,033) (1,255) 1,277,391
Golongan I dan II 1,179,593 80,170 (5,568) - 1,254,195
Aset Sewa Pembiayaan 2,479 - - - 2,479
Jumlah 2,932,125 197,270 (23,161) (2,311) 3,103,923
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 431,274 33,706 (2,455) (716) 461,809
Golongan I dan II 797,403 94,718 (2,052) - 890,069
Aset Sewa Pembiayaan 621 220 - - 841
Jumlah 1,229,298 128,644 (4,507) (716) 1,352,719
Jumlah Bersih 1,702,827 1,751,204
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
37
1 Januari 30 Juni
2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2009
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah 541,231 5,805 - (3,975) 543,061
Bangunan 1,124,297 11,529 - 32,312 1,168,138
Golongan I dan II 954,134 120,474 (5,333) 20 1,069,295
Aset Sewa Pembiayaan 1,260 - - - 1,260
Jumlah 2,620,922 137,808 (5,333) 28,357 2,781,754
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 353,997 31,668 - 13,738 399,403
Golongan I dan II 594,797 90,895 (3,679) - 682,013
Aset Sewa Pembiayaan 341 109 - - 450
Jumlah 949,135 122,672 (3,679) 13,738 1,081,866
Jumlah Bersih 1,671,787 1,699,888
2009
Beban penyusutan adalah Rp 128.988 juta dan Rp 122.288 juta masing-masing untuk
30 Juni 2010 dan 2009.
Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16
(Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil
penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka
waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih
rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya
kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta
PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta,
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada semester I/tahun 2010 dan Rp
2.420.450 juta dan USD 6 juta pada semester I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke Aset Lain-Lain agar sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
38
16. ASET LAIN-LAIN
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah,
bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah
melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang
direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak
perusahaan.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Agunan yang diambil alih 482,141 463,806
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 452,997 400,262
Uang muka
Pembelian aset tetap 93,644 95,928
Pihak ketiga 60,934 37,021
Pendirian cabang 53,794 101,619
Biaya Gratifikasi yang ditangguhkan 68,486 57,293
Beban pensiun dibayar dimuka 53,928 33,250
Persediaan hadiah dan barang cetakan 50,358 33,250
Biaya dibayar dimuka 43,493 29,982
Tagihan kepada pihak ketiga 41,918 6,538
Goodwill 13,884 21,820
Pajak dibayar di muka 10,824 10,824
Lainnya 28,298 11,690
Sub Jumlah 1,454,699 1,303,283
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan aset non produktif (282,860) (266,118)
Bersih 1,171,839 1,037,165
Anak Perusahaan
Biaya dibayar dimuka 11,713 6,358
Piutang premi dan reasuransi - bersih 10,661 3,339
Agunan yang diambil alih 8,886 11,954
Piutang lain-lain 8,604 8,831
Kas yang dibatasi penggunaannya 54 373
Lainnya 30,490 15,406
Sub Jumlah 70,408 46,261
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan aset non produktif (1,439) (2,585)
Bersih 68,969 43,676
Jumlah Aset Lain-Lain - Bersih 1,240,808 1,080,841
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
39
17. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
2010 2009
Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah
Hubungan Ketiga Hubungan Ketiga
Istimewa Istimewa
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 33,862 14,101,990 14,135,852 24,676 10,524,294 10,548,970
Tabungan 47,945 12,850,286 12,898,231 19,872 9,298,470 9,318,342
Deposito Berjangka 293,409 34,966,106 35,259,515 410,244 30,335,904 30,746,148
Sub Jumlah 375,216 61,918,382 62,293,598 454,792 50,158,668 50,613,460
Anak Perusahaan
Giro - 12,002 12,002 - 3,595 3,595
Tabungan - 8,576 8,576 - 95 95
Deposito Berjangka - 93,143 93,143 - 42 42
Sub Jumlah - 113,721 113,721 - 3,732 3,732
Jumlah 375,216 62,032,103 62,407,319 454,792 50,162,400 50,617,192
a. Giro
Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian
sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 25,597 19,538
Dollar Amerika Serikat 8,265 5,138
Sub Jumlah 33,862 24,676
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 3,672,490 3,106,333
Dollar Amerika Serikat 8,073,226 5,875,465
Dollar Australia 855,258 428,399
Dollar Singapura 709,930 614,692
Euro 506,738 244,230
Yen Jepang 108,265 165,737
Poundsterling Inggris 86,748 19,605
Dollar Canada 29,235 24,474
Dollar Selandia Baru 15,160 15,559
Lainnya 44,940 29,800
Sub Jumlah 14,101,990 10,524,294
Anak Perusahaan
Rupiah 12,002 3,595
Jumlah 14,147,854 10,552,565
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
40
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata per semester I
Rupiah 3,73% 4,49%
Valuta asing 0,55% 1,30%
Pada semester I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 27.732 juta dan
Rp 56.203 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Panin 7,964,284 6,610,077
Tabungan Bisnis Panin 4,429,289 2,385,595
Tabanas 215,616 180,593
Tabungan Junior Panin 207,367 120,957
Tabanas Online 40,090 11,629
Tabungan Rencana Panin 30,678 9,491
Tabunganku 10,907 -
Sub Jumlah 12,898,231 9,318,342
Anak Perusahaan
Tabungan Bank Harfa - 95
Tabungan Mudharabah 8,576 -
Sub Jumlah 8,576 95
Jumlah 12,906,807 9,318,437
Tingkat bunga rata-rata per Juni 4,26% 4,62%
Pada semester I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 542.771 juta
dan Rp 66.886 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41
c. Deposito berjangka
Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing.
Rinciannya adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Rupiah 221,671 265,406
Dollar Amerika Serikat 71,738 144,838
Sub Jumlah 293,409 410,244
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 31,427,016 27,617,857
Dollar Amerika Serikat 3,240,120 2,337,360
Dollar Australia 149,493 227,987
Euro 75,949 76,110
Dollar Singapura 63,550 67,263
Dollar Selandia Baru 4,646 6,015
Lainnya 5,332 3,312
Sub Jumlah 34,966,106 30,335,904
Anak Perusahaan
Rupiah 93,143 42
Jumlah 35,352,658 30,746,190
2010 2009
Tingkat bunga rata-rata semester I
Rupiah 7,08% 10,48%
Valuta asing 1,50% 2,99%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
2010 2009
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 - 3 bulan 28,270,645 2,969,541 31,240,186 22,572,277 2,464,542 25,036,819
3 - 6 bulan 2,424,475 320,141 2,744,616 3,950,043 220,248 4,170,291
6 - 12 bulan 989,017 321,146 1,310,163 1,339,520 178,095 1,517,615
Lebih dari 12 bulan 57,693 - 57,693 21,465 - 21,465
Jumlah 31,741,830 3,610,828 35,352,658 27,883,305 2,862,885 30,746,190
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009
masing-masing adalah sebesar Rp 1.332.395 juta dan Rp 1.463.394 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
2010 2009
Valuta Jumlah Valuta Jumlah
Rupiah asing Rupiah asing
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Bank
Giro - - - 18,081 - 18,081
Pihak ketiga
Bank
Tabungan 26,826 - 26,826 - - -
Giro 128,243 1,682 129,925 49,258 773 50,031
Deposito berjangka 1,171,900 - 1,171,900 661,753 - 661,753
Call money 2,621,000 217,560 2,838,560 1,815,000 199,046 2,014,046
Sub jumlah 3,947,969 219,242 4,167,211 2,526,011 199,819 2,725,830
Jumlah 3,947,969 219,242 4,167,211 2,544,092 199,819 2,743,911
a. Tabungan
Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk semester I/tahun 2010 adalah sebesar 5,95%
b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,25% dan 0,17% untuk semester I/tahun 2010 serta 3,23% dan 1,13% untuk semester I/tahun 2009.
c. Deposito Berjangka
Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga
Rupiah sebesar 6,58% dan 8,32% pada semester I/tahun 2010 dan 2009.
d. Call Money
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan
33 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,35% dan 6,99% dan untuk jangka
waktu call money valuta asing adalah 1 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 0,22%
dan 0,12% masing-masing untuk semester I/tahun 2010 dan 2009.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43
19. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI – PIHAK KETIGA
Beban bunga
Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai
Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih
Bank
Pihak ketiga
SBI
BPD Jabar 38 Hari 01-Jul-10 134,799 - 134,799
BPD Jabar 31 Hari 05-Jul-10 224,861 159 224,702
FR 0040 21 Hari 07-Jul-10 267,917 289 267,628
FR 0044 21 Hari 07-Jul-10 236,378 255 236,123
FR 0045 30 Hari 16-Jul-10 165,649 446 165,203
FR 0040 30 Hari 16-Jul-10 339,913 916 338,997
SPN20110505 30 Hari 28-Jul-10 352,262 1,839 350,423
SPN20110505 30 Hari 28-Jul-10 484,195 2,366 481,829
FR 0045 30 Hari 28-Jul-10 19,449 95 19,354
FR 0031 30 Hari 30-Jul-10 114,038 639 113,399
FR 0028 30 Hari 30-Jul-10 146,116 819 145,297
FR 0048 30 Hari 30-Jul-10 168,054 942 167,112
Jumlah 2,653,631 8,765 2,644,866
Jenis
2010
Beban bunga
Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai
Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih
Bank
Pihak ketiga
FR 0047 7 Hari 06-Jul-09 506,955 496 506,459
FR 0044 14 Hari 14-Jul-09 304,058 788 303,270
FR 0030 14 Hari 14-Jul-09 202,573 525 202,048
Jumlah 1,013,586 1,809 1,011,777
Jenis
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
44
20. KEWAJIBAN DERIVATIF
Kewajiban derivatif untuk semester I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 6.085 juta dan
Rp 23.091 juta.
Nilai pasar Kewajibandari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual KewajibanRp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketigaSwap 247,002 246,207 795
Forward 459,440 455,479 3,961
Spot 295,079 293,750 1,329
Jumlah 1,001,521 995,436 6,085
2010
Nilai pasar Kewajiban
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Kewajiban
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Swap 841,178 818,289 22,889
Forward 24,256 24,054 202
Jumlah 865,434 842,343 23,091
2009
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI
Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah 1,128 216,936
Valuta asing 416,657 368,414
Kewajiban Akseptasi - Bersih 417,785 585,350
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 1,768 1,768 11,636 4,948 16,584
Lebih dari 1 s/d 3 bulan 402 65,353 65,755 - 125,142 125,142
Lebih dari 3 s/d 6 bulan 726 340,721 341,447 205,300 201,523 406,823
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 8,815 8,815 - 36,801 36,801
Jumlah 1,128 416,657 417,785 216,936 368,414 585,350
2010 2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
45
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 1,600,000 1,650,000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009 800,000 -
Jumlah 2,400,000 1,650,000
Obligasi yang ditarik kembali - Bank - -
Obligasi yang dibeli kembali *) (53,713) (148,926)
Diskonto yang belum diamortisasi (10,561) (3,498)
Bersih 2,335,726 1,497,576
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
Bank
Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Nilai nominal
Seri A - 50,000
Seri B 1,400,000 1,400,000
Seri C 200,000 200,000
1,600,000 1,650,000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Nilai nominal 800,000 -
Obligasi yang beredar 2,400,000 1,650,000
Obligasi yang dibeli kembali *) (53,713) (148,926)
Diskonto yang belum diamortisasi (10,561) (3,498)
Bersih 2,335,726 1,497,576
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual
kembali.
Obligasi Bank Panin III tahun 2009
Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang
ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada
tanggal 6 Oktober 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir
dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi
Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus
2010.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46
Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy
back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau
sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi
semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai
dengan jadual.
Obligasi Bank Panin II tahun 2007
Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar
Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan
diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang
kepada Pemegang Obligasi.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri :
1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar
9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun.
2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.
3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun.
1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi.
2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan
dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh
tempo Obligasi Seri A telah dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012.
4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014.
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga
terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan
tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi
Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1
Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009,
peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009
sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009
tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009
sampai dengan 1 Agustus 2010.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47
23. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank
Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 5,00 100
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 70
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 3 bulan 2,01 510,375
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 4,52 510,375
Sub Jumlah 1,020,920
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 10,50 - 13,50 129,055
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 10,50 - 15,00 99,737
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 11,00 - 15,00 20,278
PT Bank Sinarmas - Rupiah 3 tahun 10,50 19,436
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 14,50 - 15,50 372,466
PT Bank Resona Perdania - Rupiah 3 tahun SBI + 3,75 27,450
PT Bank Victoria Tbk- Rupiah 1 tahun 13,50 24,617
PT Bank Sinarmas - Rupiah 1 tahun 16,00 5,000
PT BCA Finance - Rupiah 3 tahun 11,76 3,113
Sub Jumlah 701,152
Jumlah 1,722,072
2009
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Indonesia 72
Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 52
Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 91 hari 1,20 453,250
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 3,49 451,490
Sub jumlah 904,864
Clipan
PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 13.5 38,556
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 11,50 44,014
PT Bank Hana - Rupiah 3 tahun 11,00 19,529
PT Bank Sinarmas - Rupiah 3 tahun 10,50 9,297
PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 15,00 - 16,00 6,644
Verena
PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 12,50 - 15,50 429,091
PT Bank Resona Perdania - Rupiah 3 tahun SBI +3,75 76,758
PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 tahun 13,00 38,543
PT Bank Sinarmas - Rupiah 1 tahun 13,00 11,965
PT Bank Index - Rupiah 3 tahun 13,00 4,187
PT BCA Finance - Rupiah 3 tahun 11,16 2,427
Sub Jumlah 681,011
Jumlah 1,585,875
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48
Bank
a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah
sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka
Agricultural Financing Project (AFP).
b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS.
c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island USD 50,000,000 19-Jul-10 1.20% 453,250
Jumlah / Total 453,250
2010
Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah
Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island USD 50,000,000 17-Jul-09 2.01% 510,375
Jumlah / Total 510,375
2009
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman
dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank
Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG -
Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga
LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009.
Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-
Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW
Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR
6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank
Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
49
Clipan
a. PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober
2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan
jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober
2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan
jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku
bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak
kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali,
perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan
aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau
kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen kepada end user.
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan
melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan
kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun
sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan
pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang
mewakili saham dan pengurus dari Bank.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu
fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli
2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3
tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat
berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan
16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.
Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk
kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing
sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung
sejak 10 Oktober 2007.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan
jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%.
Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per
dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan
14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1
Oktober 2008.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50
c. PT Bank Sinarmas
Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan
sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.
Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan
ketiga akan ditentukan kemudian.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan
pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d. PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan
Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku
bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat
penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh
penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta
dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan
jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya
memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang.
Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran.
Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per
tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22
Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.
Berdasarkan surat No. 002/SKM-KSP/VIC/III/10 tertanggal 10 Maret 2010, tingkat suku bunga per tahun
menjadi sebesar 11,50%.
e. PT Bank Hana
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No.23 tanggal 07 Mei 2010 yang dibuat
dihadapan Dra. RR Hariyanti Poerbiantari SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit
dalam bentuk Pinjaman Angsuran dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp
30.000 juta dengan tingkat bunga 11,00% per tahun.
Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Verena
a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masing-
masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling
sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% -
17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2010 dan
2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman.
Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang
diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak
penandatanganan perubahan perjanjian kredit.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
51
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antara
lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan
tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan
sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen
tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang ragu-
ragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.
b. PT Bank Resona Perdania
Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania
dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang
Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas
ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada
tanggal 25 Maret 2011.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari
saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan
pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.
Pada tanggal 27 Januari 2010 dan 24 Juni 2010, VOF kembali melakukan perjanjian kredit dengan Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman baru sejumlah masing-masing Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas suku bunga Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 31 Januari 2013 dan 23 Juni 2013.
c. PT Bank Victoria International Tbk
Cerukan
VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta menjadi Rp 5.000 juta. Pada tanggal 13 April 2010, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2011. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, saldo fasilitas cerukan masing-masing adalah Nihil.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account)
pada Victoria.
Suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan 17,00% masing-masing untuk periode enam bulan yang
berakhir 30 Juni 2010 dan 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar
120% dari saldo fasilitas pinjaman.
Kredit Modal Kerja
Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah
maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
52
sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF
sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman.
Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal
30 Juni 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-
perjanjian pinjaman diatas.
d. PT BCA Finance
Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance.
Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari
tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar
11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka
Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA
Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan
kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 36 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus
2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah
fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini
dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.
Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang
tertunggak.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
e. PT Bank Index
Pada tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Index dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 5 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13.00% dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan dari setiap batch pencairan kredit.
f. PT Bank Sinarmas
Pada tanggal 16 Maret 2006, VOF mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (demand loan) dengan Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 20 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,00% dan 16,00% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2010 dan 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Pada tanggal 20 Mei 2009 dan 10 April 2008, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman (demand loan) masing-masing sejumlah Rp 30 miliar dan Rp 20 miliar, sehingga jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 70 miliar perjanjian ini terakhir di perpanjang pada tanggal 20 Maret 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2011.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
53
24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan
kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank.
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 30 Juni 2010
dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Lancar 11,174,026 8,102,061
Dalam perhatian khusus 30,853 50,074
Kurang lancar 8,192 2,693
Diragukan 1,383 1,404
Macet 5,054 1,918
Jumlah 11,219,508 8,158,150
Cadangan kerugian penurunan nilai (115,967) (82,938)
Jumlah - Bersih 11,103,541 8,075,212
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi sampai dengan semester I/tahun 2010 dan 2009
adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 91,416 87,248
Penyisihan tahun berjalan 24,551 (4,310)
Saldo akhir Semester I 115,967 82,938
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi yang
telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dipenuhinya
kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
54
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Bank
Bunga yang masih harus dibayar 197,041 198,431
Setoran jaminan 87,914 76,452
Kewajiban manfaat pekerja 61,584 51,531
Pendapatan yang diterima dimuka 12,822 48,857
Kewajiban kepada pihak ketiga 12,572 31,019
Lainnya 40,729 27,588
Anak Perusahaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan 101,336 82,451
Deffered Premium 87,381 54,019
Estimasi klaim retensi sendiri 40,623 36,906
Kewajiban manfaat pekerja 23,561 17,342
Beban yang masih harus dibayar 20,939 14,048
Lainnya 118,109 45,526
Jumlah 804,611 684,170
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat berharga
yang diterbitkan dan obligasi subordinasi.
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Premi yang belum merupakan pendapatan
Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan
menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)
No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan.
Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK)
No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
55
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Nilai nominal 1,500,000 1,500,000
Obligasi yang dibeli kembali *) (38,500) -
Diskonto yang belum diamortisasi (7,093) (9,396)
Bersih 1,454,407 1,490,604
Tingkat bunga rata-rata per tahun 11.6% 11.6%
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008
Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar
Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau
dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga
obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1
sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10.
Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali
amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia.
Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal
9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.
Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran
jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah
dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan
obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi
subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal
sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi
subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai
dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal
10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah
A+ (Single A).
Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi
Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai
dengan 1 Pebruari 2010.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi
diperhitungkan sebagai modal pelengkap.
Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian
wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
56
27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
a. Hak minoritas atas aset
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 626,327 564,936
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 250,756 206,917
PT Verena Oto Finance Tbk 82,524 71,709
PT Bank Panin Syariah (320) -
PT Bank Harfa - 5
Jumlah 959,287 843,567
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
b. Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 45,752 35,191
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 21,693 19,988
PT Verena Oto Finance Tbk 5,351 3,806
Jumlah 72,796 58,985
28. MODAL SAHAM
Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 30 Juni 2010
dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. 10,762,771,285 44.68 1,076,277
Votraint No. 1103 PTY Ltd 9,349,793,152 38.82 934,979
Dewan Komisaris
Bambang Winarno 4,247 - -
Lainnya (kurang dari 5%) 3,975,077,314 16.50 397,509
Jumlah 24,087,645,998 100.00 2,408,765
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
57
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Life Tbk. 9,664,030,544 43.27 966,403
Votraint No. 1103 PTY Ltd 8,939,562,652 40.03 893,956
Dewan Komisaris
Bambang Winarno 4,247 - -
Lainnya (kurang dari 5%) 3,728,810,351 16.70 372,882
Jumlah 22,332,407,794 100.00 2,233,241
2009
Ultimate shareholder PT Panin Financial Tbk. adalah Gunadi Gunawan, Mu’min Ali Gunawan, dan Muljadi
Koesumo.
Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut :
Rp Juta
Saldo 1 Januari 2004 1,034,142
Dividen saham tahun 2004 217,577
Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 1,251,719
Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat
sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham 1,405,725
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
4.016.358.393 saham (401,636)
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII
kepada masyarakat (13,234)
Saldo 31 Desember 2006 2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 38,820
Saldo 31 Desember 2007 2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37,232
Saldo 31 Desember 2008 2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1,125,704
Saldo 31 Desember 2009 3,444,330
Saldo 30 Juni 2010 3,444,330
29. DIVIDEN
2009
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari
Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
58
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH
Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit yang diberikan
sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Jasa Giro 236 179
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Call Money 35,765 26,205
Deposito Berjangka 2,457 -
Kredit 208 681
Efek-Efek
Sertifikat Bank Indonesia 410,837 372,149
Obligasi 329,448 497,836
Wesel Tagih 775 4,789
49 321
Reksadana - 2,408
Kredit yang diberikan 2,655,920 2,296,399
Lainnya
Pembiayaan konsumen 96,869 78,151
Sewa pembiayaan 77,199 72,889
Lainnya 2 38
Jumlah 3,609,765 3,352,045
Efek yang dibeli untuk dijual
Valuta Asing
Jasa giro 176 2,970
Penempatan pada bank lain
Kredit 37,360 5,418
Call money 23,810 23,878
Deposito Berjangka 709 3,153
Efek-efek
Obligasi 56,703 99,002
Wesel Tagih 374 880
Kredit yang diberikan 193,233 227,422
Lainnya
Sewa guna usaha - -
Jumlah 312,365 362,723
Jumlah Pendapatan Bunga 3,922,130 3,714,768
.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
59
31. BEBAN BUNGA
Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak
lain dengan rincian sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka 1,021,471 1,472,452
Tabungan 261,665 194,343
Jasa giro 67,769 67,043
Simpanan dari bank lain
Call money 66,709 70,423
Deposito berjangka 32,933 36,525
Jasa giro 2,893 1,441
Tabungan 394 -
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi 130,086 85,861
Obligasi Subordinasi 85,292 81,762
Pinjaman yang diterima 42,104 49,512
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 27,259 6,870
Lainnya 907 11,586
Jumlah 1,739,482 2,077,818
Valuta Asing
Simpanan
Jasa giro 25,592 42,482
Deposito berjangka 24,665 48,086
Simpanan dari bank lain
Call Money 172 3
Jasa giro 6 5
Pinjaman yang diterima 11,154 28,601
Lainnya - 79
Jumlah 61,589 119,256
Jumlah Beban Bunga 1,801,071 2,197,074
32. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BERSIH PENJUALAN EFEK
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba (Rugi) penjualan efek obligasi 271,876 85,539
Laba penjualan efek lainnya - -
Jumlah 271,876 85,539
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
60
33. PENDAPATAN UNDERWRITING
Merupakan pendapatan premi AMAG dengan perincian sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Premi bruto 145,034 109,752
Premi reasuransi (13,620) (10,719)
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan (12,931) 3,268
Jumlah 118,483 102,301
34. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Transaksi ekspor-impor 11,330 12,673
Asuransi 10,078 5,626
Kiriman uang 9,976 9,947
Perantara perdagangan efek 6 9
Lainnya - bersih (4,653) (1,441)
Jumlah 26,737 26,814
35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan jasa administrasi 71,102 49,125
Jasa bank lainnya 16,395 11,128
Buku cek/giro 2,891 2,969
Pembayaran kartu kredit 585 2,099
Lainnya 84,568 41,931
Jumlah 175,541 107,252
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi 131,310 124,102
Iklan 60,994 37,230
Telepon, telex dan benda pos 44,010 36,277
Peralatan dan kebutuhan kantor 43,464 36,786
Pemeliharaan dan perbaikan 35,502 28,427
Sewa 22,037 18,244
Pajak 19,684 13,719
Premi asuransi 11,950 11,596
Honorarium 8,039 8,153
Representasi dan sumbangan 7,612 6,012
Lainnya 142,619 114,364
Jumlah 527,221 434,910
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
61
37. BEBAN TENAGA KERJA
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Gaji dan tunjangan 240,028 192,779
Pendidikan dan pelatihan 15,391 7,795
Gratifikasi dan bonus 11,344 5,979
Lainnya 6,112 3,230
Jumlah 272,875 209,783
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai
berikut :
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Bonus Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 818 124 426 1,368
Direksi 11 6,383 1,842 3,442 11,667
Komite Audit 2 66 - 9 75
Pejabat Eksekutif 13 4,337 162 2,498 6,997
Jumlah 30 11,604 2,128 6,375 20,107
2010
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Bonus Jumlah
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Dewan Komisaris 4 803 124 361 1,288
Direksi 10 5,166 1,929 3,225 10,320
Komite Audit 2 55 - - 55
Pejabat Eksekutif 13 2,926 168 2,170 5,264
Jumlah 29 8,950 2,221 5,756 16,927
2009
38. BEBAN OPERASIONAL LAIN - LAINNYA
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Beban Klaim 52,904 54,274
Komisi 28,965 23,434
Lainnya 53,513 44,589
Jumlah 135,382 122,297
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
62
39. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Pajak kini
Bank (234,828) (130,770)
Anak perusahaan
Clipan (33,081) (28,223)
AMAG (4,382) (2,173)
VOF (3,412) (2,336)
PANIN SYARIAH - -
HARFA - (921)
Jumlah (275,703) (164,423)
Pajak Tangguhan
Bank 1,750 28,474
Anak Perusahaan
AMAG 264 221
Clipan 122 (596)
VOF 40 (500)
PANIN SYARIAH - -
HARFA - (747)
Jumlah 2,176 26,852
Jumlah (273,527) (137,571)
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba
kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 1,132,569 536,389
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (113,245) (94,260)
Laba sebelum pajak - Bank 1,019,324 442,129
Perbedaan temporer
Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit - 95,198
Beban manfaat pekerja 4,684 4,684
Biaya emisi obligasi 1,270 560
Biaya emisi obligasi subordinasi 1,051 1,253
Jumlah 7,005 101,695
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
63
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 7,771 6,626
Kenikmatan kepada karyawan 3,524 2,674
Pajak final 1,232 744
Deviden atas Saham (2,197) -
Hasil sewa (7,456) (7,152)
Laba penjualan penyertaan - (1,284)
Bagian laba perusahaan asosiasi (89,890) (75,990)
Bagian laba dari reksadana - (2,408)
Jumlah (87,016) (76,790)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 939,313 467,034
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:
2010 2009
Beban pajak kini : Rp Juta Rp Juta
Tarif 25 % x Rp. 939,313 juta 234,828 -
Tarif 28 % x Rp. 467.034 juta - 130,770
Jumlah 234,828 130,770
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 (105,603) (53,805)
Hutang Pajak Kini - Bank 129,225 76,965
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Saldo Awal 117,873 100,047
Aktiva pajak tangguhan :
Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit - 26,655
Beban Manfaat karyawan - 1,312
Beban pensiun 1,171 -
Jumlah 1,171 27,967
Kewajiban pajak tangguhan :
Biaya emisi obligasi 317 158
Biaya emisi obligasi subordinasi 263 351
Jumlah 580 509
Saldo akhir Semester I 119,624 128,523
Anak perusahaan
AMAG 5,037 4,015
CFI 1,826 5,360
VOF 1,363 2,413
PANIN SYARIAH 1,525 -
HARFA - 1,083
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 129,375 141,394
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
64
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif
pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku
efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan
ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi konsolidasi 1,132,569 536,389
Laba sebelum pajak - anak perusahaan (113,245) (94,260)
Laba sebelum pajak - Bank 1,019,324 442,129
Tarif pajak yang berlaku
Tarif 25 % x Rp 1,019,324 juta 254,831 -
Tarif 28 % x Rp 442,129 juta - 123,796
Jumlah 254,831 123,796
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat
Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 1,943 1,856
Kenikmatan kepada karyawan 882 749
Pajak 308 208
Hasil sewa (1,864) (2,002)
Deviden atas Saham (549) -
Bagian laba perusahaan asosiasi (22,473) (21,277)
Laba penjualan penyertaan - (360)
Bagian Laba dari reksadana - (674)
Jumlah (21,753) (21,500)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 233,078 102,296
Beban pajak - anak perusahaan
CFI 32,959 28,819
AMAG 4,118 1,952
VOF 3,372 2,836
PANIN SYARIAH - -
HARFA - 1,668
Jumlah 273,527 137,571
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
65
40. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham
dasar dan dilusian:
Laba bersih 786,246 339,833
Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 24,087,645,998 20,560,906,601
Pengaruh efek berpotensi saham biasa
dilutif - waran - 511,960,862
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per 24,087,645,998 21,072,867,463
saham dilusian
41. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA
a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh
Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan
Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan
memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana
Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun
peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan
No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994.
DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh
karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/duda-
duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah.
Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan
sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
66
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen
dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal : 55 tahun
Tingkat diskonto per tahun : 10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008
Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008
Tabel mortalitas : CSO 1980
Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat pertumbuhan
Tingkat pengunduran diri : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara
bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan
seterusnya
Porsi dari pengunduran diri dipercepat : 100% dari usia pengunduran diri normal
Usia dari pengunduran diri normal : 55 tahun
42. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek
nasabah pada kustodian per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar
Rp 1.886.016 juta dan Rp 2.069.251 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar
534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Juni tahun 2010 dan 2009.
Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa
penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya
mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus,
pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
43. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin
Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan
pemegang saham PT Panin Financial Tbk, PT Panin Financial Tbk merupakan pemegang saham Bank,
PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan
Indonesia Bank.
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :
a. Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30). b. Transaksi derivatif (Catatan 8 dan 20). c. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 9 dan 30). d. Melakukan investasi dalam efek-efek dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan 14). e. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan
pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). f. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. g. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. h. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance
Tbk.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
67
Persentase giro, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam
bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset
adalah sebagai berikut:
2010 2009
% %
Giro pada bank lain 0.027 0.022
Penempatan pada bank lain 0.028 -
Surat berharga yang dimiliki 0.052 0.056
Kredit 0.019 0.020
Penyertaan 0.264 0.272
Jumlah 0.391 0.370
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada
tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,49% dan 0,74%
44. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Komitmen
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 10,201,905 7,225,323
Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor 427,169 367,187
Lainnya 907 1,021
Jumlah Kewajiban Komitmen 10,629,981 7,593,531
Jumlah Komitmen - Bersih (10,629,981) (7,593,531)
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 140,574 187,348
Lainnya - -
Jumlah Tagihan Kontinjensi 140,574 187,348
Kewajiban Kontinjensi
Garansi yang diberikan
Bank garansi 590,434 565,641
Lainnya - -
Lainnya 75,854 56,136
Jumlah Kewajiban Kontinjensi 666,288 621,777
Jumlah Kontinjensi - Bersih (525,714) (434,429)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
68
45. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 30 Juni 2010
Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan 6 bulan > 12 bulan Jumlah
s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aktiva
Kas 926,403 - - - - 926,403
Bank Indonesia 5,401,715 6,874,785 4,595,539 - - 16,872,039
a. Giro 2,808,315 - - - - 2,808,315
b. SBI 2,593,400 6,874,785 4,595,539 - - 14,063,724
Antarbank aktiva 8,933,694 2,091,552 41,798 7,731 631,417 11,706,192
Efek-efek 212,998 1,753 0 2,124,347 4,628,192 6,967,290
Kredit yang diberikan 3,632,050 4,116,392 3,545,789 6,638,862 29,833,987 47,767,080
a. Belum Jatuh Tempo 3,469,823 4,054,653 3,497,527 6,558,240 29,770,031 47,350,274
b. Sudah Jatuh Tempo 162,227 61,739 48,262 80,622 63,956 416,806
Lain-lain 909,460 388,027 777,936 590,967 1,153,452 3,819,842
Jumlah Aktiva 20,016,320 13,472,509 8,961,062 9,361,907 36,247,048 88,058,846
Pasiva
Dana Pihak Ketiga 50,696,408 8,299,416 2,361,672 1,016,196 33,584 62,407,276
a. Giro 14,146,427 - - - 1,407 14,147,834
b. Tabungan 12,894,906 358 257 1,165 10,117 12,906,803
c. Deposito 23,655,075 8,299,058 2,361,415 1,015,031 22,060 35,352,639
Bank Indonesia 359,501 - 12 17 43 359,573
Antarbank Pasiva 6,303,186 457,357 155,981 2,100 1,479,250 8,397,874
Surat berharga yang diterbitkan - - - - 2,764,133 2,764,133
Pinjaman yang diterima 18,806 36,835 50,267 742,788 283,859 1,132,555
Lain-lain 920,174 113,715 29,483 292,011 71,229 1,426,612
Jumlah Kewajiban 58,298,075 8,907,323 2,597,415 2,053,112 4,632,098 76,488,023
Selisih (38,281,755) 4,565,186 6,363,647 7,308,795 31,614,950 11,570,823
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
69
46. POSISI DEVISA NETO (PDN)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 14,274,808 14,556,275 281,467
Dollar Australia 1,035,090 1,031,484 3,606
Dollar Singapura 796,019 796,670 651
Euro 625,913 621,917 3,996
Yen Jepang 158,558 137,467 21,091
Pound Inggris 123,435 122,099 1,336
Dollar Selandia Baru 20,697 20,816 119
Dollar Canada 27,058 30,622 3,564
Dollar Hongkong 35,789 35,518 271
Franc Swiss 14,799 15,700 901
Jumlah 17,112,166 17,368,568 317,002
2010
Aktiva dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 11,809,752 11,980,260 170,508
Dollar Singapura 723,355 721,736 1,619
Dollar Australia 709,998 707,663 2,335
Euro 349,400 349,699 299
Yen Jepang 221,742 222,053 311
Pound Inggris 50,157 31,334 18,823
Dollar Hongkong 27,860 27,618 242
Franc Swiss 22,657 22,776 119
Dollar Canada 22,571 26,543 3,972
Dollar Selandia Baru 21,921 21,804 117
Jumlah 13,959,413 14,111,486 198,345
2009
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 2,93% dan 2,12%.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
70
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Valuta Asing 2010 2009
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 9,065.00 10,207.50
1 Dollar Singapura 6,483.34 7,051.31
1 Yen Jepang 102.29 106.95
1 Euro 11,074.71 14,386.96
1 Dollar Hongkong 1,164.51 1,316.76
1 Dollar Australia 7,730.64 8,303.30
1 Poundsterling Inggris 13,613.37 16,981.20
1 Franc Swiss 8,376.41 9,435.62
1 Dollar Selandia Baru 6,281.14 6,657.34
1 Dollar Canada 8,632.10 8,849.54
30 Juni
47. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 3,725,753 212,881 - (16,504) 3,922,130
Pendapatan (beban) lainnya 630,080 47,726 136,738 (67,121) 747,423
Jumlah 4,355,833 260,607 136,738 (83,625) 4,669,553
HASIL
Hasil segmen dari operasi 1,009,235 119,807 13,176 (48,477) 1,093,741
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 57,214 - - (57,214) -
Laba sebelum pajak 1,013,955 145,910 29,918 (57,214) 1,132,569
Laba bersih 786,246
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
71
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 10,072,940 126,148 296,497 (149,983) 10,345,602
Efek-efek - bersih 21,612,068 21,713 146,208 (71,010) 21,708,979
Kredit - bersih 46,188,046 - - (257,500) 45,930,546
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih - - - - -
Aktiva tetap - bersih 1,687,171 50,633 13,400 - 1,751,204
Sinking fund untuk pelunasan
obligasi subordinasi - - - - -
Aktiva lainnya bersih 7,611,471 2,423,298 113,171 (1,046,672) 9,101,268
Total Aktiva 87,171,696 2,621,792 569,276 (1,525,165) 88,837,599
KEWAJIBAN
Simpanan 62,568,267 - - (160,948) 62,407,319
Simpanan dari bank lain 4,167,397 - - (186) 4,167,211
Surat-surat berharga yang
diterbitkan bersih 2,405,939 - - (70,213) 2,335,726
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 2,644,866 - - - 2,644,866
Pinjaman yang diterima 904,864 938,511 - (257,500) 1,585,875
Kewajiban lainnya 1,499,396 165,851 279,270 (33,848) 1,910,669
Obligasi subordinasi - bersih 1,454,407 - - - 1,454,407
Total Kewajiban 75,645,136 1,104,362 279,270 (522,695) 76,506,073
Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 3,528,398 190,563 0 (4,193) 3,714,768
Pendapatan (beban) lainnya 361,929 32,045 122,521 (65,938) 450,557
Jumlah 3,890,327 222,608 122,521 (70,131) 4,165,325
HASIL
Hasil segmen dari operasi 441,793 90,526 7,684 (36,284) 503,719
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi 50,737 - - (50,737) -
Laba sebelum pajak 446,004 115,397 25,725 (50,737) 536,389
Laba bersih 339,833
2009
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
72
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 5,132,667 72,185 242,897 (108,892) 5,338,857
Efek-efek - bersih 21,430,495 88,926 78,893 (88,926) 21,509,388
Kredit - bersih 34,468,886 - - - 34,468,886
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih - - 8,000 - 8,000
Aktiva tetap - bersih 1,654,531 32,928 12,429 - 1,699,888
Aktiva lainnya bersih 7,126,064 1,953,927 107,821 (973,941) 8,213,871
Total Aktiva 69,812,643 2,147,966 450,040 (1,171,759) 71,238,890
KEWAJIBAN
Simpanan 50,753,809 - - (136,617) 50,617,192
Simpanan dari bank lain 2,753,190 - - (9,279) 2,743,911
Surat-surat berharga yang
diterbitkan - bersih 1,586,502 - - (88,926) 1,497,576
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - bersih 1,011,777 - - - 1,011,777
Pinjaman yang diterima 1,020,920 701,152 - - 1,722,072
Kewajiban lainnya 1,911,856 82,648 202,912 (72,156) 2,125,260
Obligasi subordinasi - bersih 1,490,604 - - - 1,490,604
Total Kewajiban 60,528,658 783,800 202,912 (306,978) 61,208,392
Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:
DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah
Jakarta Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 2,610,711 1,327,923 (16,504) 3,922,130
Kredit - bersih 27,629,095 18,558,951 (257,500) 45,930,546
Total Aktiva 68,194,742 22,168,022 (1,525,165) 88,837,599
Simpanan 32,499,656 30,068,611 (160,948) 62,407,319
Total Kewajiban 44,430,557 32,598,211 (522,695) 76,506,073
2010
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
73
DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah
Jakarta Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 2,483,535 1,235,426 (4,193) 3,714,768
Kredit - bersih 20,057,942 14,410,944 - 34,468,886
Total Aktiva 54,542,463 17,868,186 (1,171,759) 71,238,890
Simpanan 25,798,958 24,954,851 (136,617) 50,617,192
Total Kewajiban 34,630,079 26,885,291 (306,978) 61,208,392
2009
48. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September
2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret
2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Semester I/tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 57.944 juta dan Rp 51.495 juta.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
74
49. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 19,71% dan 23,87% dengan perhitungan sebagai berikut:
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 55,189,930 40,931,887
Modal
Modal Inti 9,709,345 8,287,022
Modal Pelengkap 1,166,060 1,483,606
10,875,405 9,770,628
Rasio Kecukupan Modal dengan
memperhitungkan risiko pasar 19.71% 23.87%
Rasio modal inti terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko 17.59% 20.25%
b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,01% dan 2,76%.
c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain 24,367 18,146
Penempatan pada bank lain - -
Surat Berharga 30,000 30,000
Derivatif 17 -
Kredit 273,232 14,219
Penyertaan dalam bentuk saham 264,322 208,021
Jumlah 591,938 270,386
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah
sebesar Rp 1.188.650 juta dan Rp 1.066.040 juta (10% dari modal Bank).
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
75
50. MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko Panin Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia.
Dengan memperhatikan hal di atas, Panin Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko (PKUMR) yang merupakan dasar aturan dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan Panin Bank yang meliputi kebijakan umum, proses, organisasi, sistem informasi, penerapan, prosedur & penetapan limit risiko, sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit.
Berdasarkan PKUMR diatas, Panin Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko, melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapan-tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko yang konsisten pada setiap karyawan Panin Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Panin Bank.
Manajemen Risiko Kredit
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Bank memastikan bahwa dalam proses pemberian kredit harus mengikuti prosedur perkreditan yang sehat, yang mengacu pada Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II, saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur dengan plafond di atas 35 Milyar rupiah dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi.
Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Bank juga telah menetapkan limit kewenangan dalam proses pemutusan kredit, yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Komite Kredit Cabang sampai tingkat Komite Kredit Direksi. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah plafond diatas 35 milyar rupiah wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Sebagai upaya penyelesaian terhadap kredit bermasalah yang timbul dari aktivitas pembiayaan, Bank telah memiliki sistem dan prosedur penanganan kredit bermasalah termasuk prosedur pelaksanaan restrukturisasi kredit serta pembentukan Satuan Kerja di Kantor Cabang dan Kantor Pusat yang secara khusus bertugas menangani dan mencari solusi atas penyelesaian kredit bermasalah.
Untuk memantau dan menguji ketahanan pendapatan dan modal Bank terhadap perubahan NPL, Bank secara berkala melakukan analisis Stress Testing terutama terhadap debitur besar dengan berbagai skenario. Bank juga senantiasa melakukan pemantauan terhadap 100 debitur terbesar yang antara lain bertujuan untuk pemantauan terhadap risiko konsentrasi pada debitur besar atau pada sektor ekonomi tertentu. Dengan demikian, Bank secara lebih dini dapat mengambil langkah-langkah pengendalian terhadap portofolio kredit dalam strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
76
Outstanding portofolio kredit dan tingkat NPL Gross Bank per segmen Korporasi, Komersial dan Konsumen pada posisi 30 Juni 2010 dan 30 Juni 2009 sebagai berikut :
(Rp. juta)
Segmen 30 Juni 2010 30 Juni 2009 NPL Gross
Outstanding % Outstanding % 30 Jun 10 30 Jun 2009
Korporasi 14.733.614 30,73 11.754.711 33,08 1,55% 3,40%
Komersial 18.779.916 39,17 14.051.589 39,55 0,87% 1,10%
Konsumen 14.432.395 30,10 9.724.714 27,37 0,38% 0,47%
TOTAL 47.945.925 100 35.531.014 100 2,80% 4,97%
Dari tabel di atas terlihat perkembangan kredit segmen Komersial dan Konsumen pada posisi 30 Juni 2010 sudah mencapai 69,27%. Hal ini sejalan dengan strategi dan misi Bank untuk terus mengembangkan sektor Retail. Selain mencapai pertumbuhan yang cukup baik, Bank juga dapat menekan tingkat NPL Gross sehingga menjadi 2,80% pada posisi 30 Juni 2010 atau turun 2,17% dibanding posisi 30 Juni 2009. Hal ini menunjukan Manajemen Bank mampu mengelola pertumbuhan kredit yang sehat dan kuat serta selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan perbankan yang berlaku, Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit Bank yang merupakan kombinasi atas penilaian terhadap Risiko Inheren dan Sistem Pengendalian Risiko. Sasaran penilaian yang digunakan dalam Profil Risiko Kredit Bank antara lain komposisi / kualitas pembiayaan bermasalah, konsentrasi pemberian kredit baik pada debitur besar maupun pada sektor ekonomi tertentu, konsentrasi pembelian surat berharga serta kecukupan pencadangan pembiayaan dan agunan. Adapun Profil Risiko Kredit Bank posisi 30 Juni 2010 secara Komposit dinilai Low, yang mengalami perbaikan predikat risiko dibandingkan dengan Profil Risiko Kredit Bank posisi 31 Maret 2010. Risiko Komposit diperoleh berdasarkan hasil penilaian risiko kredit inheren yang masuk dalam kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko yang masuk dalam kisaran Acceptable.
Untuk meningkatkan peran dan kepedulian Bank dalam mendukung kelestarian lingkungan dan sejalan dengan penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Bank tengah mempersiapkan penerapan Environmental Social Management System (ESMS) yang didukung dengan ESMS tool pada proses pemberian kredit jenis investasi berjangka waktu lebih dari 2 tahun kepada debitur dengan total plafond diatas 35 miliar rupiah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Bank telah memiliki pengendalian dan pengelolaan risiko kredit yang memadai dalam mendukung aktivitas pembiayaan. Selain itu, dari waktu ke waktu Bank terus berupaya untuk menyempurnakan proses penerapan manajemen risiko kredit terutama melalui pengembangan sistem informasi manajemen risiko yang terpadu. Manajemen Risiko Likuiditas Pengelolaan Likuiditas merupakan hal yang penting dalam menjalankan bisnis perbankan. Likuiditas bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, mismatch maturity, dan juga likuiditas pasar secara umum. Untuk menjaga likuiditas, Panin Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara. Cadangan likuiditas Bank dalam bentuk SBI dan SUN selama 3 bulan terakhir rata-rata 12 triliun dengan rasio liquid assets terhadap current liabilities rata-rata 5x.
Maximum Cash Outflow turut dipantau secara harian untuk mengetahui proyeksi defisit pendanaan setiap time bucket mulai dari over night, 1 minggu, 1 bulan sampai 1 tahun. Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 50 Deposan inti untuk memitigasi penarikan dana dari deposan inti.
Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas. Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
77
analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing).
Profil Risiko Likuiditas Panin Bank untuk Triwulan II 2010 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan hasil
perhitungan Risiko Inheren masuk dalam kisaran Low dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Strong. Trend Risiko Likuiditas sejak Triwulan I 2010 sampai Triwulan II 2010 secara Komposit terpantau stabil pada peringkat Low. Manajemen Risiko Pasar
Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka (net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss). Limit-limit ditetapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan penyelesaian transaksi.
Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam Trading Book, Panin Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market posisi devisa netto dan mark to market surat berharga.
Present Value untuk setiap perubahan 1 basis poin (PV01) dilakukan secara berkala untuk mengetahui sensitivitas surat berharga klasifikasi FVTPL (Fair Value Through Profit & Loss) dan klasifikasi AFS terhadap perubahan suku bunga yang ada di pasar uang. Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury System dalam rangka meningkatkan efisiensi proses dealing – settlement sekaligus memperkuat fungsi pemantauan limit-limit yang ada.
Profil Risiko Pasar Panin Bank untuk posisi Triwulan II 2010 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan
hasil perhitungan Risiko Inheren berada pada kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai Strong. Trend Risiko Pasar sejak Triwulan I 2010 sampai Triwulan II 2010 secara Komposit terpantau stabil pada peringkat Low.
Manajemen Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank Panin. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional.
Berdasarkan ukuran dan kompleksitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Panin Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Mitigasi Risiko Operasional
Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional antara lain meliputi :
- Bank senantiasa menyesuaikan Pedoman Kebijakan dan Prosedur manajemen Risiko Operasional
sesuai dengan perkembangan terkini termasuk di dalamnya melakukan review dan memperbaharui ketentuan Manajemen Risiko Operasional yang dituangkan dalam Buku Pedoman Operasional (BPO) , Produk dan Aktivitas Baru (PAB) serta Business Continuity Plan (BCP).
- Melaksanakan manajemen risiko operasional melalui implementasi Operational Risk Tool yaitu: Tool
Loss Event Management (LEM), Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan Tool Key Risk Indicators (KRI’s).
Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
78
Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools dan dokumen pendukungnya senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
Sampai dengan posisi 30 Juni 2010, dari hasil pengelolaan risiko operasional dengan menggunakan Operational Risk Tool dan hasil pengukuran potensi risiko komposit tercermin dalam laporan profil risiko operasional yang berada pada kriteria LOW
- Menyusun laporan profil risiko operasional, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai besarnya potensi risiko bagi Bank.
- Melakukan sosialisasi dan komunikasi manajemen risiko operasional secara terus-menerus kepada
setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Cabang untuk meningkatkan pemahaman dan risk awareness dari masing-masing risk owner.
Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional
Sesuai ketentuan Bank Indonesia SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009, Sejak 1 Januari 2010 hingga 30 juni 2010 Bank telah melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Basic Indicator Approach (BIA) dengan faktor alpha 5 % adalah sebesar Rp 157 Milyar (un audited).
Manajemen Risiko Lainnya
Risiko Hukum
Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Panin Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang menangani masalah hukum. Sampai dengan posisi 30 Juni 2010 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan sehingga potensi risiko komposit pada profil risiko
hukum berada pada kriteria LOW.
Risiko Stratejik Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Panin Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik. Stratejik untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, Laporan Key Risk Indicator untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja. Sampai dengan posisi 30 Juni 2010 potensi risiko komposit yang tercermin dalam profil risiko
untuk risiko stratejik berada pada kriteria LOW.
Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Panin Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negative bagi Bank. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi. Sampai dengan posisi 30 Juni 2010 potensi risiko komposit yang tercermin dalam profil risiko untuk risiko reputasi berada pada
kriteria LOW.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
79
Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Panin Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, Reputasi, Stratejik dan Kepatuhan. Panin Bank dalam kegiatan operationalnya senantiasa mematuhi semua ketentuan yang berlaku baik internal maupun eksternal. termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator.
Dalam rangka penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC), Bank Panin senantiasa secara aktif menyelenggarakan training mengenai Program APU & PPT. Bank juga telah mengidentifikasi, memantau, dan melaporkan transaksi keuangan nasabah yaitu Suspicious Transaction Report (STR) dan Cash Transaction Report (CTR) kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Selama semester I tahun 2010 Panin Bank telah menyampaikan laporan
sebanyak 17 (tujuh belas) transaksi STR kepada PPATK.
Untuk pemenuhan terhadap komitmen hasil pemeriksaan Bank Indonesia, Bank Panin melalui Biro Kepatuhan senantiasa mengirimkan remainding letter kepada seluruh Divisi / Biro / Cabang / Group terkait agar seluruh komitmen yang dibuat dapat dipenuhi dan ditaati sesuai action plan. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko kepatuhan.
Sampai dengan posisi 30 Juni 2010 potensi risiko komposit yang tercermin dalam profil risiko untuk risiko kepatuhan berada pada kriteria LOW
Dengan demikian Profil Risiko Operasional & Risiko Lainnya sampai dengan posisi 30 Juni 2010 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem
Pengendalian Risiko dalam kisaran Strong. Sampai dengan posisi 30 Juni 2010 Trend Risiko Operasional & Risiko Lainnya secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low.
Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru
Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.
Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak
Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Panin Bank telah melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak , yang sampai pada posisi 30 Juni 2010 terdiri dari :
- PT. Clipan Finance, Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, anjak piutang
dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank Panin per 30 Juni 2010 tercatat tetap sebesar 54.35% - Profil Risiko PT. Clipan Finance, Tbk sampai dengan posisi 30 Juni 2010 secara Komposit dinilai
Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko
dalam kisaran Strong. Sampai dengan posisi 30 Juni 2010. Trend Risiko secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low.
- PT. Verena Oto Finance, Tbk yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor. Kepemilikan Bank Panin per 30 Juni 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%. Profil Risiko PT. Verena Oto Finance, Tbk sampai dengan posisi 30 Juni 2010 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian
Risiko dalam kisaran Strong. Trend Risiko secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low.
- PT. Panin Bank Syariah (d/h PT. Bank Harfa) Kepemilikan Bank Panin per 30 Juni 2010 tercatat sebesar 99.99%. Profil Risiko PT. Panin Bank Syariah sampai dengan posisi 30 Juni 2010 secara Komposit dinilai Low, berdasarkan hasil penilaian Risiko Inheren dalam kisaran Low dan Sistem Pengendalian Risiko
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
80
dalam kisaran Acceptable. Trend Risiko secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low.
- PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank Panin
per 30 Juni 2010 tercatat sebesar 15.92%.
Sepanjang tahun 2010 tingkat risiko komposit PT. Asuransi Multi Artha Guna stabil berada pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk Base Capital (RBC) PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk sampai dengan posisi 30 Juni 2010 sebesar 233.81% yang jauh diatas RBC yang diwajibkan sebesar 120%
Profil Risiko Konsolidasi
Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai “ Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak ” maka Panin Bank telah menyampaikan Laporan Profil Risiko Konsolidasi Triwulan II tahun 2010 ke Bank Indonesia . Adapun Profil Risiko Konsolidasi untuk periode sampai dengan 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut :
Agregat Risiko Inheren Low
Agregat Sistem Pengendalian Risiko Strong
Peringkat Risiko Komposit Low
Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak yang bergerak di bidang asuransi yaitu PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko Pada Perusahaan Anak Bidang Asuransi. Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko, penerapan prinsip kehati-hatian serta risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.
51. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA
Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993.
Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”.
Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
81
tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999
yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.
Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi:
a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994.
b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil.
c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun Rp Juta
SKP PPh Badan 1993 9.710
SKP PPh Badan 1994 1.030
Bunga denda keterlambatan 84
Jumlah 10.824
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 16).
c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi
Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
Ikatan Lainnya
a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.
Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
82
b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan
PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X.
c. Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank
Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
d. Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp
100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI.
Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank.
e. Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
f. Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling
dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.
g. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
83
pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse.
h. VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi
kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
i. Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas ini.
52. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus.
53. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif.
b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk
menurunkan cost of fund secara keseluruhan.
c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif
dengan focus kepada sektor retail dan komersial.
d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance.
f. Memperkenalkan jasa perbankan syariah.
54. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman 84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2010.
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
30 JUNI 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 922,733 747,804
Giro pada Bank Indonesia 2,800,360 2,208,441
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 5,122 juta dan Rp 9,183 juta pada
semester I/tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 24,123 17,989
Pihak ketiga 441,463 617,478
Jumlah 465,586 635,467
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 104,000 juta dan Rp 54,995 juta
pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 24,750 -
Pihak ketiga 10,048,190 5,130,367
Jumlah 10,072,940 5,130,367
Efek-Efek
Pihak hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo 30,000 30,000
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo 5,717,515 20,096,370
Tersedia untuk dijual 15,750,294 1,687,615
Diperdagangkan 81,257 -
Jumlah 21,579,066 21,813,985
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum
direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan
kerugian penurunan nilai (83,459) (513,308)
Jumlah 21,495,607 21,300,677
Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 167 juta dan Rp 1,114 juta pada 5,593 53,048
semester I/tahun 2010 dan 2009
Kredit - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 1,831,197 juta dan Rp 1,062,126 juta pada
semester I/tahun 2010 dan 2009
Pihak hubungan istimewa 270,502 14,077
Pihak ketiga 45,815,148 34,454,809
Jumlah 46,085,650 34,468,886
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar - -
nihil pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 4,179 juta dan Rp 6,494 juta pada 413,606 633,856
semester I/tahun 2010 dan 2009
Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 12,376 juta dan Rp 10,779 juta pada 1,159,585 991,417
semester I/tahun 2010 dan 2009
Pendapatan yang masih akan diterima 525,883 635,098
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1,279,719 juta pada semester I/tahun 2010 dan 1,658,689 1,631,801
sebesar Rp 1,022,816 juta pada semester I/tahun 2009
Aset pajak tangguhan - bersih 119,624 128,523
Aset Lain-Lain
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
non produktif masing-masing sebesar Rp 171,067 juta dan Rp 156,738 juta 311,074 307,068
pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional - setelah
dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing 341,204 290,882
sebesar Rp 111,793 juta dan Rp 109,380 juta pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Lainnya 529,925 483,301
JUMLAH ASET 86,908,059 69,646,636
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
84
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
30 JUNI 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
KEWAJIBAN DAN MODAL
KEWAJIBAN
Kewajiban segera 344,456 576,044
Simpanan
Pihak hubungan istimewa 536,164 591,409
Pihak ketiga 61,918,382 50,158,668
Jumlah 62,454,546 50,750,077
Simpanan dari bank lain
Pihak hubungan istimewa 186 24,882
Pihak ketiga 4,167,211 2,725,830
Jumlah 4,167,397 2,750,712
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - Pihak ketiga 2,644,866 1,011,777
Kewajiban derivatif 6,085 23,091
Kewajiban akseptasi
Pihak hubungan istimewa - -
Pihak ketiga 417,785 585,350
Jumlah 417,785 585,350
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 2,367,439 1,586,502
Pinjaman yang diterima
Pihak hubungan istimewa - -
Pihak ketiga 904,864 1,020,920Pihak ketiga 904,864 1,020,920
Jumlah 904,864 1,020,920
Hutang Pajak 196,561 146,936
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 115,457 82,938
Kewajiban Lain-Lain 414,319 434,754
Obligasi subordinasi - bersih 1,492,907 1,490,604
Jumlah Kewajiban 75,526,682 60,459,705
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada semester I/tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 2,408,765 2,233,241
semester I/tahun 2010 dan 22.332.407.794 saham pada semester I/tahun 2009
Agio saham 3,444,330 2,917,759
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (3,747) (3,747)
Laba (rugi) belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual (16,786) (147,427)
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 100,000 100,000
Tidak ditentukan penggunaannya 5,448,815 4,087,105
Jumlah Ekuitas 11,381,377 9,186,931
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 86,908,059 69,646,636
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
85
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 3,718,825 3,520,816
Provisi dan komisi kredit - -
Jumlah pendapatan bunga 3,718,825 3,520,816
Beban Bunga
Bunga 1,764,184 2,161,159
Hadiah 6,555 5,171
Provisi dan komisi yang dibayar 58,345 51,550
Jumlah beban bunga 1,829,084 2,217,880
Pendapatan Bunga - bersih 1,889,741 1,302,936
PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan Operasional Lainnya
Keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek 271,290 85,815
Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan (1,244) (5,202)
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 93,212 83,131
Bagian laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi 89,890 75,990
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 26,737 26,806
Lainnya 144,855 91,113
Jumlah pendapatan operasional lainnya 624,740 357,653
Beban (pemulihan) penyisihan penghapusan
Aset produktif 624,880 453,975
Aset non produktif 55,175 125,214Aset non produktif 55,175 125,214
Jumlah beban penyisihan penghapusan 680,055 579,189
Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 24,240 3,853
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 491,284 395,910
Tenaga kerja 224,584 176,186
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 26,956 22,854
Lainnya 53,116 44,675
Jumlah beban operasional lainnya 795,940 639,625
LABA OPERASIONAL 1,014,246 437,922
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 7,456 7,152
Lainnya - bersih (2,378) (2,945)
Jumlah pendapatan Non Operasional - Bersih 5,078 4,207
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,019,324 442,129
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Pajak kini (234,828) (130,770)
Pajak tangguhan 1,750 28,474
Jumlah (233,078) (102,296)
LABA BERSIH 786,246 339,833
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
Dasar 32.64 16.53
Dilusian - 16.13
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
86
P T. B A N K P A N I N D O N E S I A T b kI N D U K P E R U S A H A A N S A J AI N F O R M A S I L A P O R A N P E R U B A H A N E K U I T A S T E R S E N D I R I I N D U K P E R U S A H A A NU N T U K P E R I O D E- P E R I O D E Y A N G B E R A K H I R 3 0 J U N I 2 0 1 0 D A N 2 0 0 9U N A U D I T E D Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) b e l u m Se l is i h k u r ss a ha m s a ha m p e n i la ia n tr a ns a ks i d i r e a l is a s i ka r e na D i te n t u ka n T i da k d i t e n t u ka n J u m la h e k u i ta ske m ba l i p e r u ba ha n a ta s p e m i l i ka n p e n ja ba r a n p e n g g u na a n n ya p e n g g u na a n n yaa s e t t e ta p e k u i ta s a na k e fe k t e r s e d ia la po r a np e r u s a ha a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do p e r 1 J a n ua r i2 0 0 9 2, 0 3 3, 5 3 0 2, 3 1 8, 62 6 - ( 3, 7 4 7 ) (2 5 9, 8 9 9 ) - 1 0 0, 0 0 0 3, 7 4 7, 2 7 1 7, 9 3 5, 7 8 1P e la ks a na a n wa r a n 3 7 5, 2 3 5 1, 12 5, 7 0 4 - - - - - - 1, 5 0 0, 9 3 9R e k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i la ia n ke m ba l ia s e t t e ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nla po r a n ke ua n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k t e r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - 3 9 0, 4 7 3 - - - 3 9 0, 4 7 3La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 9 1 5, 2 9 8 9 1 5, 2 9 8Sa l do p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 0 9 2, 4 0 8, 7 6 5 3, 4 4 4, 3 3 0 - ( 3, 7 4 7 ) 1 3 0, 5 7 4 - 1 0 0, 0 0 0 4, 6 62, 5 6 9 1 0, 7 42, 4 9 1P e la ks a na a n wa r a n - - - - - - - - -R e k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i la ia n ke m ba l ia s e t t e ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nla po r a n ke ua n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k t e r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - ( 1 4 7, 3 6 0 ) - - - ( 1 4 7, 3 6 0 )La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 7 8 6, 2 4 6 7 8 6, 2 4 6Sa l do p e r 3 0 J u n i2 0 1 0 2, 4 0 8, 7 6 5 3, 4 4 4, 3 3 0 - ( 3, 7 4 7 ) ( 1 6, 7 8 6 ) - 1 0 0, 0 0 0 5, 4 4 8, 8 1 5 1 1, 3 8 1, 3 7 7Sa l do la baKe t e r a n g a n
8 7
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 3,684,759 3,466,836
Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (1,829,957) (2,262,013)
Pendapatan operasional lainnya 437,837 233,713
Beban operasional lainnya (717,650) (525,343)
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih 65,908 33,556
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 110,213 86,797
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 2,975 (11,056)
Pembayaran beban pajak (176,252) (63,378)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 1,577,833 959,112
Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain 7,358,120 3,015,008
Efek-efek (12,199,032) (8,533,433)
Kredit yang diberikan (6,655,266) (2,680,330)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 0 59,927
Aktiva lain-lain (169,885) 42,691
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro 2,027,244 1,802,649
Kewajiban segera lainnya 111,456 344,740
Tabungan (717,656) 1,256,086
Deposito berjangka 4,837,734 1,409,708
Simpanan dari bank lain 1,907,015 1,386,033
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2,140,979 1,011,777
Kewajiban lain-lain 22,829 35,686
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 241,371 109,654
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (54,261) (7,960)
Pembelian aktiva tetap (169,823) (133,836)
Hasil penjualan aktiva tetap 418 21
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (223,666) (141,775)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Surat berharga yang diterbitkan 63,679 (59,589)
Biaya Emisi efek hutang 37 757
Pinjaman yang diterima (34,761) (1,322,774)
Obligasi Subordinasi (83,321) 1,254
Penambahan Modal disetor - 199,711
Penambahan Agio Saham - 599,133
Penerimaan (pembayaran) dividen (17) (15)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (54,383) (581,523)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (36,678) (613,644)
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
88
PT. BANK PANIN Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
2010 2009
Rp Juta Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Kas 899,011 926,205
Giro pada Bank Indonesia 2,472,083 1,914,131
Giro pada Bank Lain 859,385 1,374,203
Jumlah 4,230,479 4,214,539
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN SEMESTER I
Kas 922,733 747,804
Giro pada Bank Indonesia 2,800,360 2,208,441
Giro pada Bank Lain 470,708 644,650
Jumlah 4,193,801 3,600,895
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
Kas 23,722 (178,401)
Giro pada Bank Indonesia 328,277 294,310
Giro pada Bank Lain (388,677) (729,553)
Jumlah (36,678) (613,644)
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
89