pt panasia filament inti tbk - panasiagroup.co.id report... · rp 500 par value per share for. seri...
TRANSCRIPT
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN
ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/
Pages
Surat pernyataan direksi
Directors’ statement letter
Laporan auditor independen
1-2
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan
3-4
Statements of financial position
Laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain
5
Statements of profit or loss and other
comprehensive income Laporan perubahan defisiensi modal
6 Statements of changes in capital deficiency
Laporan arus kas
7-8
Statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan
9-61
Notes to financial statements
************
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
2015 Notes 2014 2013
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 634.116.226 5 418.687.446 730.818.052 Cash on hand and in banks
Piutang usaha 6,19 Trade receivables
Pihak ketiga 3.612.068.523 15.220.822.586 24.484.275.030 Third parties
Pihak berelasi 31.194.460 2.692.800 112.718.121 Related party
Piutang lain-lain pihak ketiga 214.000.000 13.741.288 225.912.670 Other receivables from a third party
Persediaan 3.882.965.078 7 3.647.857.544 3.707.386.157 Inventories
Pajak dibayar dimuka 20.658.074 18 - - Prepaid tax
Biaya dibayar dimuka 44.000.000 14.913.400 61.380.600 Prepaid expenses
Jumlah aset lancar 8.439.002.361 19.318.715.064 29.322.490.630 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Tagihan restitusi pajak 154.354.326 18 79.354.326 827.599.473 Claim for tax refunds
Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar depreciation of
Rp 120.536.003.235 Rp 120,536,003,235
(2014: Rp 105.995.187.889) 123.704.018.523 8 125.578.678.657 89.433.771.131 (2014: Rp 105,995,187,889)
Aset tetap yang tidak digunakan, Unused fixed assets,
setelah dikurangi akumulasi net of accumulated
penyusutan sebesar Rp nihil depreciation of Rp nil
(2014: Rp 8.884.108.420) - 8 4.026.121.344 45.210.628.250 (2014: Rp 8,884,108,420)
Jaminan 61.294.000 61.380.600 - Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 123.919.666.849 129.745.534.927 135.471.998.854 Total non-current assets
JUMLAH ASET 132.358.669.210 149.064.249.991 164.794.489.484 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
(Disajikan kembali-Catatan 23/
As restated-Note 23 )
3
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
2015 Notes 2014 2013
LIABILITAS DAN DEFISIENSI LIABILITIES AND CAPITAL
MODAL DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 9,19 Trade payables
Pihak ketiga 3.258.971.494 13.942.341.170 21.558.926.448 Third parties
Pihak berelasi 300.938.452 - - Related party
Utang lain-lain 9,19 Other payables
Pihak ketiga 185.634.550.447 168.204.175.532 167.769.392.862 Third parties
Pihak berelasi 251.747.123.844 246.478.873.844 249.245.823.844 Related parties
Utang pajak 1.109.958 18 5.460.238 835.259.454 Tax payables
Beban akrual 948.227.028 955.064.506 2.372.969.406 Accrued expenses
Jumlah liabilitas jangka pendek 441.890.921.223 429.585.915.290 441.782.372.014 Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja karyawan 72.498.686 10 58.806.780 126.438.429 Employee benefits liability
Jumlah liabilitas jangka panjang 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Total non-current liability
JUMLAH LIABILITAS 441.963.419.909 429.644.722.070 441.908.810.443 TOTAL LIABILITIES
DEFISIENSI MODAL CAPITAL DEFICIENCY
Modal saham, nilai nominal Share capital,
Rp 500 per saham untuk saham Rp 500 par value per share for
seri A dan Rp 100 per saham A series stock and Rp 100 par
untuk saham seri B value per share for B series stock
Modal dasar, 2.900.000.000 Authorized, 2,900,000,000
saham shares
Modal ditempatkan dan disetor, Issued and paid-up,
250.000.000 saham seri A dan 250,000,000 shares A series
1.361.067.000 saham and 1,361,067,000 shares
seri B 261.106.700.000 11 261.106.700.000 261.106.700.000 B series
Agio saham 41.493.235.596 12 41.493.235.596 41.493.235.596 Additional paid-in capital
Defisit (612.204.686.295) (583.180.407.675) (579.714.256.555) Deficit
JUMLAH DEFISIENSI MODAL (309.604.750.699) (280.580.472.079) (277.114.320.959) TOTAL CAPITAL DEFICIENCY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
DEFISIENSI MODAL 132.358.669.210 149.064.249.991 164.794.489.484 CAPITAL DEFICIENCY
(Disajikan kembali-Catatan 23/
As restated-Note 23 )
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial
statements
4
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
KOMPREHENSIF LAIN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
2015 Notes 2014
PENJUALAN NETO 61.245.390.122 13 17.570.559.282 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (60.627.519.290) 14,19 (17.338.563.565) COST OF SALES
LABA BRUTO 617.870.832 231.995.717 GROSS PROFIT
Beban umum dan General and administrative
administrasi (949.314.183) 15 (1.068.313.261) expenses
Penghasilan lainnya 5.133.436.939 16 7.892.556.529 Other income
Beban lainnya (33.845.272.287) 17 (10.626.069.561) Other expenses
RUGI USAHA (29.043.278.699) (3.569.830.576) LOSS FROM OPERATIONS
Penghasilan keuangan 3.885.805 4.077.361 Finance income
Beban keuangan (4.304.885) (4.757.632) Finance charges
RUGI SEBELUM PAJAK (29.043.697.779) (3.570.510.847) LOSS BEFORE TAX
PAJAK PENGHASILAN 18 INCOME TAX
Pajak kini - - Current tax
Pajak tangguhan - - Deferred tax
Jumlah pajak penghasilan - - Total income tax
RUGI NETO TAHUN BERJALAN (29.043.697.779) (3.570.510.847) NET LOSS FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE
LAIN 19.419.159 104.359.727 INCOME
JUMLAH BEBAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF (29.024.278.620) (3.466.151.120) EXPENSES
RUGI PER SAHAM (18,03) (2,22) LOSS PER SHARE
(Disajikan
kembali-Catatan
23/As restated-
Note 23 )
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
5
PT PANASIA FILAMENT Tbk PT PANASIA FILAMENT Tbk
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Jumlah
Agio saham/ defisiensi modal/
Modal disetor/ Additional Defisit/ Total capital
Share capital paid-in capital Deficit deficiency
Saldo per 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014
(Disajikan kembali) 261.106.700.000 41.493.235.596 (579.714.256.555) (277.114.320.959) (As restated)
Rugi neto tahun berjalan Net loss for the year
(Disajikan kembali) - - (3.570.510.847) (3.570.510.847) (As restated)
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
(Disajikan kembali) - - 104.359.727 104.359.727 (As restated)
Saldo per 31 Desember 2014 261.106.700.000 41.493.235.596 (583.180.407.675) (280.580.472.079) Balance as of December 31, 2014
Rugi neto tahun berjalan - - (29.043.697.779) (29.043.697.779) Net loss for the year
Penghasilan komprehensif lain - - 19.419.159 19.419.159 Other comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2015 261.106.700.000 41.493.235.596 (612.204.686.295) (309.604.750.699) Balance as of December 31, 2015
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
6
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
2015 Notes 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 72.854.144.185 26.944.037.047 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok dan Payments to suppliers and
lainnya (72.906.781.110) (26.471.693.331) others
Pembayaran kepada karyawan (422.059.226) (319.741.038) Payments to employees
Kas dihasilkan dari Cash generated from
(digunakan untuk) operasi (474.696.151) 152.602.678 (used for) operations
Penerimaan dari: Receipts from:
Penghasilan lainnya 4.875.000.000 7.892.556.529 Other income
Penghasilan keuangan 3.885.805 4.077.361 Finance income
Pembayaran untuk: Payments to:
Beban lainnya (9.747.350.969) (5.750.250.199) Other expenses
Beban keuangan (4.304.885) (4.757.632) Finance charges
Kas neto diperoleh dari Net cash provided by
(digunakan untuk) aktivitas (used in) operating
operasi (5.347.466.200) 2.294.228.737 activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 294.000.000 8 160.000.000 Proceeds from sale of fixed assets
Kas neto diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas investasi 294.000.000 160.000.000 investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN ACTIVITIES
Kenaikan (penurunan) utang lain-lain Increase (decrease) in other
pihak berelasi 5.268.250.000 (2.766.950.000) payables to related parties
Kas neto diperoleh dari Net cash provided by
(digunakan untuk) aktivitas (used in) operating
pendanaan 5.268.250.000 (2.766.950.000) activities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
statements
which are an integral part of the financial
7
-
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
2015 Notes 2014
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN BANK 214.783.800 (312.721.263) CASH OND HAND AND IN BANKS
DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES IN
NILAI TUKAR ATAS KAS EXCHANGE RATE ON CASH
DAN BANK 644.980 590.657 ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AWAL TAHUN 418.687.446 730.818.052 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AKHIR TAHUN 634.116.226 418.687.446 AT ENDING OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial
statements
8
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
9
1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan a. Establishment and other information PT Panasia Filament Inti Tbk (Perusahaan)
didirikan dengan nama PT Panasia Cotton Alam Mills berdasarkan akta No. 85 tanggal 31 Desember 1987 yang dibuat di hadapan Winarti Sukarjadi, S.H., sebagai pengganti dari notaris Nanny Sukarja, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-11088.HT.01.01 TH.88 tanggal 1 Desember 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 1 September 1991, Tambahan No. 1739.
PT Panasia Filament Inti Tbk (the Company) was established under the name PT Panasia Cotton Alam Mills based on notarial deed No. 85 dated December 31, 1987 of Winarti Sukarjadi, S.H., acting as successor of Nanny Sukarja, S.H., notary in Bandung. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his decision letter No. C2-11088.HT.01.01.TH.88 dated December 1, 1988, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 50 dated September 1, 1991, Supplement No. 1739.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam akta No. 78 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan R. Tendy Sumarwan, S.H., notaris di Bandung, mengenai penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-60349.AH.01.02. tanggal 10 Desember 2009.
The Company‟s articles of association has been amended several times. The latest amendment under deed No. 78 dated June 19, 2009 of R. Tendy Sumarwan, S.H., notary in Bandung, pertains to the amendment in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-60349.AH.01.02. dated December 10, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri pemintalan benang tekstil, pertenunan, prosesing, dan perdagangan umum.
In accordance with article 3 of the Company‟s articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in manufacturing of textile yarn spinning industry, weaving, processing activities, and trading.
Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1989 dan berhenti berproduksi pada tahun 2010.
The Company commenced its commercial operation in 1989 and stopped its production in 2010.
Perusahaan berdomisili di Bandung. Kantor
pusat Perusahaan beralamat Jl. Garuda No. 153-74, Bandung. Lokasi pabrik terletak di beberapa unit operasional yaitu di Jl. Moh. Toha Km 6,8, Bandung dan di Jl. Cisirung No. 95, Bandung.
The Company is domiciled in Bandung. The Company‟s head office is located on Jl. Garuda No. 153-74, Bandung. The Company‟s factories are located at Jl. Moh. Toha Km 6.8, Bandung and Jl. Cisirung No. 95, Bandung.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
10
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) b. Manajemen kunci dan informasi lainnya b. Key management and other information Susunan manajemen kunci Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The Company‟s key management as of December 31, 2015, consists of the following:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris utama: Awong Hidjaja President commissioner: Komisaris: Soebianto B. Soegiarto Commissioner: Dewan Direksi Board of Directors Direktur utama: Enrico Haryono President director: Direktur: Hanny Gunadi Leman Director: Jumlah gaji dan remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 210.242.000 tahun 2015 (2014: Rp 168.618.000).
The salaries and remuneration paid by the Company for Board of Commissionersand Directors amounted to Rp 210,242,00 in 2015 (2014: Rp 168,618,000).
Perusahaan memiliki karyawan tetap
sebanyak 6 orang pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 5 orang) (tidak diaudit).
The Company has 6 permanent employees as of December 31, 2015 (2014: 5 employees) (unaudited).
c. Penawaran umum saham c. Public offering of shares Pada tanggal 17 Juni 1997, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1335/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 50.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Juni 1997, seluruh saham Perusahaan sebanyak 250.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 17, 1997, the Company obtained the letter of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through his Letter No. S-1335/PM/1997 related to go public offering of 50,000,000 shares. On June 22, 1997, all of the Company‟s 250,000,000 outstanding shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana tercantum dalam akta No. 20 tanggal 17 September 2007 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, para pemegang saham menyetujui rencana perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan juga diberi kuasa untuk melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan dan melakukan delisting atas saham Perusahaan tersebut.
Based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in the deed No. 20 dated September 17, 2007 from R. Tendy Suwarman, S.H., notary in Bandung, the shareholders approved the Company's plan to change its status from Public Company into Private Company. Director and Board of Commissioner of the Company are authorized to make changes to the articles of association of the Company and conduct the Company's delisting of the shares.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
11
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Penawaran umum saham (Lanjutan) c. Public offering of shares (Continued) Sesuai dengan surat Bapepam-LK No. S-
438/BL/2008 tanggal 23 Januari 2008 kepada Perusahaan disebutkan antara lain jumlah pemegang saham Perusahaan setelah penawaran tender adalah sebanyak 129 pemegang saham dimana jumlah tersebut belum sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan yaitu masih melebihi dari 50 pemegang saham sehingga Perusahaan masih merupakan emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal.
In accordance with the letter of Bapepam-LK No. S-438/BL/2008 dated January 23, 2008 to the Company that mentioned among others the number of shareholders of the Company after the tender was offered as much of 129 shareholders which amounts are not in accordance with the required amount that is still more than 50 shareholders so the Company remains a listed company in accordance with the legislation in force, particularly in the field of capital markets.
Pada tanggal 10 April 2008 yang kemudian
dilakukan kembali pada tanggal 21 April 2008 telah dilakukan RUPSLB, yang kedua-duanya telah dibuat dalam akta notaris untuk meminta persetujuan Go Private Perusahaan sebagai tindak lanjut keputusan RUPSLB yang telah dilaksanakan tanggal 17 September 2007.
On April 10, 2008 which subsequently was carried out on April 21, 2008 has been held the EGM, both of them have been made in the notary deed for approval Go Private Company as a follow-up decision of the EGM which was held on 17 September 2007.
Sesuai surat Perusahaan kepada PT Bursa
Efek Indonesia tanggal 14 Desember 2009 tentang rencana Go Private, saat ini masih dalam proses investigasi para pemegang saham yang tidak jelas keberadaannya. Oleh sebab itu, Perusahaan telah menunjuk konsultan independen untuk melakukan investigasi atas domisili pemegang saham tersebut. Berdasarkan laporan sementara konsultan independen, Perusahaan telah melakukan tindak lanjut atas pemegang saham yang telah menyatakan kesediaan untuk menjual sahamnya.
In accordance with official letter of the Company to the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009 concerning the Go Private plan, currently still under investigation for undentified shareholders. Therefore, the Company has appointed an independent consultant to conduct an investigation into the domicile of such shareholders. Based on the interim report of independent consultants, the Company has conducted a follow-up to the shareholders who have expressed a willingness to sell their shares.
Pada tanggal 12 Pebruari 2013, Perusahaan menerima surat dari Indonesia Stock Exchange No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 yang menyatakan bahwa Perusahaan telah dicabut statusnya sebagai “Perusahaan tercatat” (delisting) efektif pada tanggal 14 Maret 2013. Oleh karena itu, Perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai “perusahaan tercatat” dan Bursa Efek Indonesia akan menghapus nama Perusahaan dari daftar “perusahaan tercatat”.
On February 12, 2013, the Company obtained the letter from Indonesian Stock Exchange No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 informing that the Company has been stripped of its status as a listed Company (delisting) effectively on March 14, 2013. Therefore, the Company has no obligation as a listed company and Indonesia Stock Exchange will remove the Company‟s name from the list of listed company.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
12
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) c. Penawaran umum saham (Lanjutan) c. Public offering of shares (Continued) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015,
persetujuan Go Private Perusahaan belum disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK) sehingga Perusahaan masih merupakan Emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasal modal.
As of December 31, 2015, the Go Private plan of the Company has not been approved by Indonesia Financial Services Authority (formerly Bapepam-LK), thus the Company remains a listed Company in accordance with the legislation in force, particularly in the field of capital market.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial
statements Laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Monetary Services Authority (“OJK”).
Laporan keuangan disusun berdasarkan
konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The presentation currency used in the financial statements is Rupiah which is the Company‟s functional currency.
Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari -
31 Desember. The financial reporting period of the
Perusahaan is January 1 - December 31. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,
kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam Rupiah.
All figures in the financial statements are stated in Rupiah, unless otherwise stated.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) b. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing b. Foreign currency transactions and
balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai
berikut (angka penuh dalam Rupiah): The rates of exchange used are as follows
(full amount in Rupiah):
2015 2014
Euro Eropa 15.069,68 15.133,27 Euro Europe
Dolar Amerika Serikat 13.795,00 12.440,00 United States Dollar
Dolar Singapura 9.751,19 9.422,11 Singapore Dollar c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Transactions with related parties Perusahaan mempunyai transaksi dengan
pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).
The Company has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
Suatu pihak dianggap berelasi dengan
Perusahaan jika: A party is considered to be related to the
Company if: i) langsung atau tidak langsung melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
i) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company;
ii) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;
ii) the party is an associate of the Company;
iii) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;
iii) the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan;
iv) the party is a member of the key management personnel of the Company;
v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i) atau iv);
v) the party is a close member of the family of any individual referred to i) or iv);
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
(Lanjutan) c. Transactions with related parties
(Continued) vi) suatu pihak adalah entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau
vi) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to iv) or v); or
vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
vii) the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-
pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the financial statements are third parties.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas terdiri dari kas, investasi
jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities on the statements of financial position.
e. Persediaan e. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Perusahaan menetapkan penyisihan untuk
keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Company provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) f. Biaya dibayar dimuka f. Prepaid expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan
dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.
g. Instrumen keuangan g. Financial instruments Aset keuangan Financial assets Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
At initial recognition, as financial assets are measured at fair value, but in the case of financial assets are not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.
Aset keuangan utama Perusahaan meliputi
kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company‟s principal financial assets include cash on hand and in banks, trade and other receivables classified as loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - Pinjaman yang diberikan dan piutang - Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Pengukuran setelah pengakuan awal
(Lanjutan) Subsequent measurement (Continued)
- Pinjaman yang diberikan dan piutang
(Lanjutan) - Loans and receivables (Continued)
Penyisihan atas jumlah yang tidak
tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Company will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i) hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i) the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or
ii) Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (I) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (II) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (I) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (II) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penghentian pengakuan aset keuangan
(lanjutan) Derecognition of financial assets (Continued)
Pada saat Perusahaan tidak mentransfer
maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company‟s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui
liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan yang ditahan.
In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset
keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized as the profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) Penurunan nilai atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (“an incurred loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
(i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (i) Financial assets carried at amortized
cost Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (Lanjutan) (i) Financial assets carried at amortized
cost (Continued) Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial assets, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment as impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the statement of comprehensive income.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai
tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan.
Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (Lanjutan) (i) Financial assets carried at amortized
cost (Continued) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (recovered) by adjusting the allowance account. The recovery shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is recovered. The recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
(ii) Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan (ii) Financial assets carried at cost
Jika terdapat bukti objektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period.
Liabilitas keuangan Financial liabilities Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang, dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans, and borrowings. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat
pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan
meliputi, utang usaha dan lain-lain dan beban akrual yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company„s principal financial liabilities include trade and other payables and accrued expenses classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - Utang dan pinjaman jangka panjang yang
dikenakan bunga - Long-term interest-bearing loans and
borrowings Setelah pengakuan awal, utang dan
pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE.
Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting date, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in finance costs in the consolidated statement of comprehensive income.
- Utang - Payables Liabilitas untuk utang usaha dan lain-lain
dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional).
Liabilities for trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts).
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Penghentian pengakuan Derecognition Suatu liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Saling hapus instrumen keuangan Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang secara
aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arm‟s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Financial instruments (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair value of financial instruments
(Continued) Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instrument are recognized and measured at their carrying amounts.
h. Aset tetap h. Fixed assets Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Beban pemugaran dan penambahan dalam
jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.
The cost of major renovation and restoration is capitalized in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Setelah pengakuan awal, aset tetap
dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets begins when the assets available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Mesin dan peralatan 10-25 Machinery and equipment Bangunan dan prasarana 20-30 Building and land improvement Perlengkapan kantor dan pabrik 5-8 Office and factory equipment Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak didepresiasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not depreciated as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) h. Aset tetap (Lanjutan) h. Fixed assets (Continued) Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan
dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The valuation of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset
tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu aset, umur manfaat, dan metode
penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The assets‟ residual values, useful lives, and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar
biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and available for use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.
Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25,
“Hak atas Tanah”, biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
In accordance with the transitional provision of ISAK 25, “Land Rights”, legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB, and HP are recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) i. Penurunan nilai aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir tahun pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each annual reporting, the Company assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company makes an estimate of the asset‟s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.
An asset‟s recoverable amount is the higher of an asset‟s or Cash Generating Unit‟s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss in consistent expense categories with the functions of the impaired asset.
Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan
pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
For assets excluding goodwill, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset‟s or CGU‟s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset‟s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) i. Penurunan nilai aset non-keuangan
(Lanjutan) i. Impairment of non-financial assets
(Continued) Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset‟s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap
akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at the end of year and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. When the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
j. Provisi j. Provisions Provisi diakui jika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) k. Penyisihan beban imbalan kerja k. Employees benefits Perusahaan mengakui kewajiban imbalan
kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang ini mewajibkan Perusahaan untuk mengakui imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”.
The Company recognizes employees‟ benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This Law requires the Perusahaan to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees‟ benefits, termination benefits, and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees‟ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan
dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”, that is when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perusahaan menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan berkesimpulan bahwa Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Taxes (“VAT”). The Company assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Company has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) l. Pengakuan pendapatan dan beban
(Lanjutan) l. Revenue and expense recognition
(Continued) Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapatan diakui: The following specific recognition criteria must
also be met before revenue is recognized: Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company‟s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan/beban bunga Interest income/expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada biaya perolehan yang diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument, where appropriate, or a shorter period, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Pengakuan beban Expense recognition Beban diakui pada saat terjadinya (asas
akrual). Expenses are recognized when they are
incurred (accrual basis). m. Perpajakan m. Taxes Beban pajak penghasilan merupakan jumlah
dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) m. Perpajakan (Lanjutan) m. Taxes (Continued) Pajak kini (Lanjutan) Current tax (Continued) Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba
yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable income differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.
Bunga dan penalti atas pajak penghasilan
disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban lainnya karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan.
Interests and penalties are presented as part of other income or expenses since these are not considered as part of the income tax expense.
Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan
metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except:
(i) pengakuan awal goodwill; (i) the initial recognition of goodwill; (ii) atau pada saat pengakuan awal aset
atau liabilitas dari transaksi yang: (ii.1) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii.2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak.
(ii) or of an asset or liability in a transaction that is: (ii.1) not a business combination, and (ii.2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang:
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses, can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that:
(i) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (i) not a business combination and; (ii) tidak mempengaruhi laba akuntansi
maupun laba kena pajak/rugi pajak. (ii) affects neither the accounting profit nor
taxable profit/loss.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) m. Perpajakan (Lanjutan) m. Taxes (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized in respect of temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Pajak pertambahan nilai Value added tax Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset
diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan.
Revenue, expenses, and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”) except where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable based on prevailing tax regulation, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expenses item as applicable.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) m. Perpajakan (Lanjutan) m. Taxes (Continued) Pajak pertambahan nilai (Lanjutan) Value added tax (continued) Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau
terutang kepada, otoritas perpajakan termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan.
The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the tax authorities is included as part of receivables or payables in the statement of financial position.
n. Rugi per saham n. Loss per share Rugi per saham dasar dihitung dengan
membagi rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2015 adalah sebesar 1.611.067.000 saham (angka penuh) (2014: 1.611.067.000 saham).
Basic net loss per share is computed by dividing loss for the period attributable to equity holders of the parent by the weighted average number of issued and fully paid shares during the period. Weighted average number of outstanding shares in 2015 is 1,611,067,000 shares (full amount) (2014: 1,611,067,000 shares).
Perusahaan tidak mempunyai saham biasa
yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015. Oleh karenanya, rugi per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The Company has no dilutive ordinary shares as of December 31, 2015. Accordingly, no diluted loss per share is calculated and presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU/REVISI 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS
PRONOUNCEMENTS Perusahaan menerapkan standar akuntansi yang
telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan Perusahaan tahun 2015:
The Company applies the accounting standards that have been issued or amended and considered are relevant to the financial statements effectively for the financial statements of the Company in 2015:
a. PSAK No. 1 (2013), “Penyajian Laporan
Keuangan” berlaku efektif 1 Januari 2015 a. PSAK No. 1 (2013), “Presentation of
Financial Statements”, effective January 1, 2015
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-
pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
32
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued) b. PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan
Tersendiri” b. PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial
Statements” PSAK ini hanya mengatur persyaratan
akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan diatur dalam PSAK No. 65.
This PSAK prescribe only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for financial statements is determined in PSAK No. 65.
c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” berlaku efektif 1 Januari 2015
c. PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”, effective January 1, 2015
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas
pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
d. PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”
berlaku efektif 1 Januari 2015 d. PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”,
effective January 1, 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme
koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak
Penghasilan”, berlaku efektif 1 Januari 2015
e. PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, effective January 1, 2015
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan.
The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. The principal issues in accounting treatment for income taxes are how to account for the current and future tax consequences of: (a) the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in an entity‟s statement of financial position; and (b) transactions and another events in the curent period which recognized in an entity‟s financial statement. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arise from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
33
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued) f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan
Nilai Aset”, berlaku efektif 1 Januari 2015 f. PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment
of Assets”, effective January 1, 2015 Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan.
The revised PSAK No. 48 prescribes measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, and also requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit, for which the impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period.
g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, berlaku efektif 1 Januari 2015
g. PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instrument: Presentation”, effective January 1, 2015
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar
dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan.
The revised PSAK defines the fair value as provided in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Furthermore, the revised PSAK also establishes principles for the criteria of legally enforceable right to set off, and criteria to realize assets and settle liabilities in net amount or simultaneously.
h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, berlaku efektif 1 Januari 2015
h. PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, effective January 1, 2015
Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan
atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada pasar tidak aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68.
The revised PSAK establishes disclosures for fair value measurement of financial assets or financial liabilities in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also sets forth judgments of fair value measurement, valuation techniques of financial instruments in non-active markets, and inputs for the valuation techniques of financial instruments‟ fair value in accordance with PSAK No. 68.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
34
3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued) i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”, berlaku efektif 1 Januari 2015
i. PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instrument: Disclosures”, effective January 1, 2015
Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan
dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif.
The revised PSAK No. 60 sets forth disclosures and fair value hierarchy in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also requires entities that fulfill the criteria for presentation to offset as stated in PSAK No. 50, or entities that comply to the enforceable master netting arrangement or similar arrangement, shall disclose quantitative and qualitative information.
j. PSAK No. 65: “Laporan Keuangan
Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2015 j. PSAK No. 65: “Consolidated Financial
Statements”, effective January 1, 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4
(2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
k. PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain”, berlaku efektif 1 Januari 2015
k. PSAK No. 67: “Disclosure of Interest in Other Entities”, effective January 1, 2015
PSAK ini mencakup semua pengungkapan
yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity‟s interests in other entities.
l. PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”,
berlaku efektif 1 Januari 2015 l. PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”,
effective January 1, 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perusahaan telah mengevaluasi dampak dari
standar akuntansi tersebut dan tidak ada dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company has evaluated the impacts of the above accounting standards and there is no significant impacts to the Company‟s financial statements.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
35
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan
mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company‟s financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods.
Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas
dalam Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Manajemen mengakui bahwa mata uang fungsional dari Perusahaan adalah Rupiah yang merupakan mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.
The currency of each of the entities under the Company is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. Management assesed that the functional currency of the Company is Rupiah, is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial
liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 21.
The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company‟s accounting policies disclosed in Note 21.
Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company bases its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
36
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Provision for impairment of trade receivables Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan cadangan penurunan nilai atas saldo piutang usaha.
The Company evaluates specific accounts when it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of trade receivables. Management believes that all trade receivables are collectible and provision for impairment of trade receivables is considered unnecessary.
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak
berwujud Depreciation of fixed assets and amortization of
intangible assets Biaya perolehan aset tetap diamortisasi dengan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 5 hingga 25 tahun yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian perkembangan teknologi, dan perubahan perizinan tertentu dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Oleh karena itu, beban penyusutan dan amortisasi masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah.
The costs of fixed assets are depreciated and amortized on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of the fixed assets to be within 2 to 5 years which are common life expectations applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage technological development, and certain license could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation and amortization charges could be revised. Therefore future depreciation and amortization charges are likely to be changed.
Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 123.704.018.523 (2014: Rp 125.578.678.657). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8
The net carrying value of the Company‟s fixed assets as of December 31, 2015 amounted to Rp 123,704,018,523 (2014: Rp 125,578,678,657). Further details are disclosed in Note 8.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
37
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan
liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
The measurement of the Company‟s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age, and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company‟s actual experiences or significant changes in the Company‟s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 72.498.686 (2014: Rp 58.806.780). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The net carrying amount of the Company‟s employees‟ benefits liability as of December 31, 2015 amounted to Rp 72,498,686 (2014: Rp 58,806,780). Further details are disclosed in Note 10.
Perpajakan Taxes Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan
pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak, dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.
Penentuan provisi perpajakan memerlukan
pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
Determining of the tax provision needs significant judgements, in which the final assessment of those tax provision could differ from the carrying amount. Further details are disclosed in Note 18.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
38
4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits.
Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset
melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm‟s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap,
manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on assessment except for fixed assets, management believes that there is no indication of potential impairment of non-financial assets as of the December 31, 2015.
5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consist of:
2015 2014
Kas 11.566.420 10.921.440 Cash on hand
Bank Cash in banks
Bank Rakyat Indonesia 383.663.033 324.799.890 Bank Rakyat Indonesia
Bank Mayapada 187.239.402 40.418.252 Bank Mayapada
Bank Central Asia Bandung 51.647.371 42.547.864 Bank Central Asia Bandung
Jumlah 634.116.226 418.687.446 Total
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
39
5. KAS DAN BANK (Lanjutan) 5. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued) Berdasarkan mata uang Based on currency
2015 2014
Rupiah 599.276.816 77.484.494 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 34.839.410 341.202.952 United States Dollar
Jumlah 634.116.226 418.687.446 Total
Tidak terdapat penempatan dana Perusahaan yang
ditempatkan pada bank milik pihak berelasi. No cash and cash equivalents of the Company are
placed in the bank which owned by related parties. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
kas dan setara kas Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no cash and cash equivalents of the Company are used as collateral.
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:
2015 2014
Pihak ketiga Third parties
Pelanggan luar negeri 1.454.651.159 12.829.921.848 Overseas customers
Pelanggan dalam negeri 2.157.417.364 2.390.900.738 Local customers
Sub-jumlah 3.612.068.523 15.220.822.586 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 19) 31.194.460 2.692.800 Related party (Note 19)
Jumlah 3.643.262.983 15.223.515.386 Total
Penyisihan penurunan nilai - - Provision for impairment
Neto 3.643.262.983 15.223.515.386 Net
Berdasarkan mata uang Based on currency
2015 2014
Rupiah 2.188.611.824 2.160.110.164 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1.454.651.159 13.063.405.222 United States Dollar
Jumlah 3.643.262.983 15.223.515.386 Total
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
40
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued) Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of analysis trade receivables is as
follows:
2015 2014
Belum jatuh tempo 31.194.460 236.176.174 Not yet due
Sudah jatuh tempo: Overdue:
> 90 hari 3.612.068.523 14.987.339.212 >90 days
Jumlah 3.643.262.983 15.223.515.386 Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that all trade receivables can be collected and no allowance for impairment of trade receivables is necessary.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
piutang usaha Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no trade receivables of the Company are used as collateral.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2015 2014
Barang jadi 273.580.412 - Finished goods
Suku cadang dan bahan pembantu lain 3.609.384.666 3.647.857.544 Indirect materials
Jumlah 3.882.965.078 3.647.857.544 Total
Penyisihan nilai keusangan persediaan - - Provision for obsolete inventories
Neto 3.882.965.078 3.647.857.544 Net
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan
Perusahaan tidak diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian.
As of December 31, 2015, the Company‟s inventories are not insured against any physical loss or damage.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
persediaan milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no inventories of the Company are used as collateral.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh
persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015.
Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolesence is necessary as of December 31, 2015.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
41
8. ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
Aset tetap Fixed assets Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of:
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Biaya perolehan: At cost:
Tanah 51.293.065.218 - - - 51.293.065.218 Land
Mesin dan peralatan 107.687.498.025 - 193.896.552 12.910.229.764 120.403.831.237 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 46.409.086.690 - - - 46.409.086.690 Building and land improvement
Perlengkapan kantor dan pabrik 26.184.216.613 - 50.178.000 - 26.134.038.613 Office and factory equipment
Jumlah 231.573.866.546 - 244.074.552 12.910.229.764 244.240.021.758 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Mesin dan peralatan 67.390.492.321 4.418.035.261 158.333.491 8.884.108.420 80.534.302.511 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 12.431.825.361 1.440.476.332 - - 13.872.301.693 Building and land improvement
Perlengkapan kantor dan pabrik 26.172.870.207 6.706.824 50.178.000 - 26.129.399.031 Office and factory equipment
Jumlah 105.995.187.889 5.865.218.417 208.511.491 8.884.108.420 120.536.003.235 Total
Nilai buku neto 125.578.678.657 123.704.018.523 Net book value
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Biaya perolehan: At cost:
Tanah 51.456.845.238 - 163.780.020 - 51.293.065.218 Land
Mesin dan peralatan 46.022.437.723 - - 61.665.060.302 107.687.498.025 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 28.108.590.273 - - 18.300.496.417 46.409.086.690 Building and land improvement
Perlengkapan kantor dan pabrik 26.184.216.613 - - - 26.184.216.613 Office and factory equipment
Jumlah 151.772.089.847 - 163.780.020 79.965.556.719 231.573.866.546 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Mesin dan peralatan 28.413.920.025 3.427.071.375 - 35.549.500.921 67.390.492.321 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 7.759.800.146 1.440.476.323 - 3.231.548.892 12.431.825.361 Building and land improvement
Perlengkapan kantor dan pabrik 26.164.598.545 8.271.662 - - 26.172.870.207 Office and factory equipment
Jumlah 62.338.318.716 4.875.819.360 - 38.781.049.813 105.995.187.889 Total
Nilai buku neto 89.433.771.131 125.578.678.657 Net book value
31 Desember
2015/
December 31,
2015
1 Januari 2014/
January 1,
2014
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
31 Desember
2014/
December 31,
2014
1 Januari 2015/
January 1,
2015
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Beban penyusutan aset tetap dibebankan ke beban
lainnya sebesar Rp 5.865.218.417 (2014: Rp 4.875.819.360).
Depreciation of fixed assets were charged to the other expenses amounted to Rp 5,865,218,417 (2014: Rp 4,875,819,360).
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
42
8. ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
(Continued) Aset tetap (Lanjutan) Fixed assets (continued) Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset
tetap dengan rincian sebagai berikut: Deductions in fixed assets represents the sales of
fixed assets with detail as follows:
2015 2014
Penerimaan dari penjualan aset Proceeds from sale of fixed
tetap 294.000.000 160.000.000 assets
Nilai tercatat neto 35.563.061 163.780.020 Net carrying value
Keuntungan (kerugian) 258.436.939 (3.780.020) Gain (loss)
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap tidak
diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian. As of December 31, 2015, the fixed assets have not
been covered by insurance against other risk. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset
tetap milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no fixed assets of the Company are not pledged as collaterals.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that there are no events or conditions that may indicate impairment of assets.
Aset tetap yang tidak digunakan Unused fixed assets Aset tetap yang tidak digunakan dari: Unused fixed assets consist of:
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Biaya perolehan: At cost:
Mesin dan peralatan 12.910.229.764 - - (12.910.229.764) - Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana - - - - - Building and land improvement
Jumlah 12.910.229.764 - - (12.910.229.764) - Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Mesin dan peralatan 8.884.108.420 - - (8.884.108.420) - Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana - - - - - Building and land improvement
Jumlah 8.884.108.420 - - (8.884.108.420) - Total
Nilai buku neto 4.026.121.344 - Net book value
1 Januari 2015/
January 1,
2015
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
31 Desember
2015/
December 31,
2015
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
43
8. ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
(Continued) Aset tetap yang tidak digunakan (Lanjutan) Unused fixed assets (Continued)
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Biaya perolehan: At cost:
Mesin dan peralatan 74.575.290.066 - - (61.665.060.302) 12.910.229.764 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 18.300.496.417 - - (18.300.496.417) - Building and land improvement
Jumlah 92.875.786.483 - - (79.965.556.719) 12.910.229.764 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Mesin dan peralatan 44.433.609.341 - - (35.549.500.921) 8.884.108.420 Marchinery and equipment
Bangunan dan prasarana 3.231.548.892 - - (3.231.548.892) - Building and land improvement
Jumlah 47.665.158.233 - - (38.781.049.813) 8.884.108.420 Total
Nilai buku neto 45.210.628.250 4.026.121.344 Net book value
1 Januari 2014/
January 1,
2014
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
31 Desember
2014/
December 31,
2014
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap yang
tidak digunakan tidak diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian.
As of December 31, 2015, the unused fixed assets have not been covered by insurance against other risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset
tetap yang tidak digunakan milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no unused fixed assets of the Company are not pledged as collaterals.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan
Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that there are no events or conditions that may indicate impairment of assets.
9. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 9. TRADE AND OTHER PAYABLES Utang usaha Trade payables Utang usaha terdiri dari: Trade payables consist of:
2015 2014
Pihak ketiga Third parties
PT Indo Everest Taxindo 2.983.197.320 2.983.197.320 PT Indo Everest Taxindo
PT Novel Ticaret 53.594.541 48.330.271 PT Novel Ticaret
Lain-lain (masing-masing dibaw ah Others (each balance is below
Rp 50.000.000) 222.179.633 10.910.813.579 Rp 50,000,000)
Sub-jumlah 3.258.971.494 13.942.341.170 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 19) 300.938.452 - Related party (Note 19)
Jumlah 3.559.909.946 13.942.341.170 Total
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
44
9. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan) 9. TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued) Utang usaha (Lanjutan) Trade payables (Continued) Berdasarkan mata uang Based on currency
2015 2014
Rupiah 3.339.592.283 3.135.063.971 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 189.307.130 10.781.072.128 United States Dollar
Euro Eropa 30.879.281 26.099.869 European Euro
Dolar Singapura 131.252 105.202 Singapore Dollar
Jumlah 3.559.909.946 13.942.341.170 Total
Berdasarkan umur utang Based on age category
2015 2014
Belum jatuh tempo 300.938.452 - Not yet due
Sudah jatuh tempo: Overdue:
> 90 hari 3.258.971.494 13.942.341.170 >90 days
Jumlah 3.559.909.946 13.942.341.170 Total
Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya
akan jatuh tempo dalam 90 hari. Trade payables are non-interest bearing and are
normally settled on 90 days terms. Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan
sehubungan dengan utang usaha. The Company has not provided any collaterals for
trade payables. Utang lain-lain Other payables Utang lain-lain terdiri dari: Other payables consist of:
2015 2014
Pihak ketiga Third parties
Lexus Overseas Trading Corporation 185.630.283.413 167.396.935.532 Lexus Overseas Trading Corporation
Lain-lain 4.267.034 807.240.000 Others
Sub-jumlah 185.634.550.447 168.204.175.532 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 19) 251.747.123.844 246.478.873.844 Related parties (Note 19)
Jumlah 437.381.674.291 414.683.049.376 Total
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
45
9. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan) 9. TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued) Utang lain-lain (Lanjutan) Other payables (Continued) Berdasarkan mata uang Based on currency
2015 2014
Dolar Amerika Serikat 287.023.533.413 258.830.935.532 United States Dollar
Rupiah 150.358.140.878 155.852.113.844 Rupiah
Jumlah 437.381.674.291 414.683.049.376 Total
Penjelasan utang lain-lain adalah sebagai berikut: Significant detail of other payables were as follows:
a. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lexus Overseas Trading yang berasal dari pengalihan utang pembelian mesin sebesar Rp 18.194.142.140. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadual pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbaharui pada tanggal 5 Januari 2011.
a. The Company obtained loan from Lexus Overseas Trading Corporation which derived from the transfer of loan purchase of machinery amounted to Rp 18,194,142,140. The loan bears no interest and have no definite term. The agreement has been renewed on January 5, 2011.
b. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Panasia Indo Resources Tbk untuk keperluan modal kerja. Utang tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ada jadual pengembalian yang pasti.
b. The Company obtained loan from PT Panasia Indo Resources Tbk for working capital purposes. The loan has no interest and no definite term of repayment.
c. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Novatex International Limited yang berasal dari pengalihan utang pembelian mesin kepada Picanol N.V., Belgia dan Tomen Corporation masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 4.500.000. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadual pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbarui pada tanggal 5 Januari 2011.
c. The Company obtained loan from Novatex International Limited which derived from the transfer of loan purchase of machinery to Picanol N.V., Belgium and Tomen Corporation amounted to US$ 5,000,000 and US$ 4,500,000. The loan is not subjected to interest and have no definite term. The agreement has been renewed on January 5, 2011.
10. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja
karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 19 Pebruari 2016, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
The Company recorded the liability for employees‟ benefits based on the calculation performed by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its report dated February 19, 2016, with the following key assumptions as follows:
Tingkat diskonto per tahun 9% (2014: 8%) Discount rate per annum Tingkat kenaikan gaji per tahun 6% (2014: 6%) Salary increment rate per annum Tingkat kematian Indonesia-III Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/55 years Retirement age
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
46
10. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
(Lanjutan) 10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Asumsi lainnya: Other assumptions: a. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku. a. Early retirement age: Not applicable. b. Tingkat mortalitas: Indonesia - III (2011) b. Mortality rate: Indonesia - III (2011) c. Tingkat pengunduran diri karyawan: 5% untuk
karyawan di bawah 44 tahun dan menurun secara linear sampai 5% pada umur 54 tahun.
c. Employee turnover rate: 5% for employees before the age of 44 and will linearly decrease until 5% at the age of 54.
d. Tingkat cacat: 0% d. Disability rate: 0%. Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut: Employee benefits expense is as follows:
2015 2014 2013
Beban jasa kini 28.406.523 26.613.004 50.314.889 Current service cost
Beban bunga 4.704.542 10.115.074 2.864.645 Interest cost
Beban imbalan kerja karyawan 33.111.065 36.728.078 53.179.534 Employee benefits expense
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
Liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut: The amount of liability for employee benefits in the
statement of financial positions is as follows:
2015 2014 2013
Nilai kini liabilitas 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Present value of obligations
Kerugian aktuarial yang belum diakui - - - Unrecognized actuarial losses
Biaya jasa lalu yang belum diakui - - - Unrecognized past service cost
Liabilitas neto 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Net liabilities
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
47
10. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
(Lanjutan) 10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai
berikut: The movement in the employee benefits liability is
as follows:
`
2015 2014 2013
Saldo aw al 58.806.780 126.438.429 82.267.906 Beginning balance
Beban imbalan kerja 33.111.065 36.728.078 53.179.534 Employee benefits expense
Beban (penghasilan) komprehensif Other comprehensive expense
lain (19.419.159) (104.359.727) 15.965.989 (income)
Realisasi pembayaran manfaat - - (24.975.000) Realization of benefits payment
Saldo akhir 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Ending balance
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
(Disajikan
kembali -
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk
imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Management believes that the provision for employee benefits is sufficient according to the requirements of Labor Law No. 13 year 2003.
11. MODAL SAHAM 11. SHARE CAPITAL Komposisi kepemilikan saham Perusahaan adalah
sebagai berikut: The share capital ownership of the Company is as
follows:
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan (%)/ modal disetor/
Number of Percentage of Total paid-up
shares ownership (%) capital Name of stockholders
Saham Seri A A Series
PT Novatex International limited 199.820.500 12,40% 99.910.250.000 PT Novatex International limited
PT Panasia Indo Resources Tbk 38.771.500 2,41% 19.385.750.000 PT Panasia Indo Resources Tbk
Highfia Limited 10.000.000 0,62% 5.000.000.000 Highfia Limited
Masyarakat 1.358.000 0,08% 679.000.000 Masyarakat
Dian Nathalia Teja 50.000 0,00% 25.000.000 Dian Nathalia Teja
Sub-jumlah 250.000.000 15,52% 125.000.000.000 Sub-total
2015 dan/and 2014
Nama pemegang saham
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
48
11. MODAL SAHAM 11. SHARE CAPITAL
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan (%)/ modal disetor/
Number of Percentage of Total paid-up
shares ownership (%) capital Name of stockholders
Saham Seri B B Series
PT Novatex International limited 581.069.500 36,07% 58.106.950.000 PT Novatex International limited
Highfia Limited 320.000.000 19,86% 32.000.000.000 Highfia Limited
Mercury Capital International Inc. 305.357.000 18,95% 30.535.700.000 Mercury Capital International Inc.
Prime Invesco Ltd. 154.640.500 9,60% 15.464.050.000 Prime Invesco Ltd.
Sub-jumlah 1.361.067.000 84,48% 136.106.700.000 Sub-total
Jumlah 1.611.067.000 100,00% 261.106.700.000 Total
2015 dan/and 2014
Nama pemegang saham
Pengelolaan modal Capital management Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company‟s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders‟ value.
Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat
permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015. Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).
The Company and certain subsidiaries are required under their respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with the relevant entities as of December 31, 2015. In addition, the Company is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Shareholders Meeting (“AGM”).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year ended December 31, 2015.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
The Company‟s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
49
12. AGIO SAHAM 12. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian agio saham adalah sebagai berikut: The detail of additional paid-in capital is as follows:
2015 2014
Penjualan saham pada penaw aran umum Sale of Company's shares
kepada masyarakat 6.215.935.596 6.215.935.596 through public offering
Konversi utang ke modal yang berasal dari Shares conversion from:
Utang Evercon dan Highfila 19.081.000.000 19.081.000.000 Evercon and Highfila's payables
Utang Abernova 16.196.300.000 16.196.300.000 Abernova payables
Jumlah 41.493.235.596 41.493.235.596 Total
13. PENJUALAN NETO 13. NET SALES Akun ini merupakan penjualan lokal sebesar
Rp 61.245.390.122 pada tahun 2015 (2014: Rp 17.570.559.282).
This account is local sales amounted to Rp 61,245,390,122 in 2015 (2014: Rp 17,570,559,282).
14. BEBAN POKOK PENJUALAN 14. COST OF SALES Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut: The detail of cost of sales is as follows:
2015 2014
Beban pabrikasi 38.472.878 59.528.592 Manufacturing expenses
Barang jadi Finished goods
Aw al tahun - - At beginning of year
Pembelian 60.862.626.824 17.279.034.973 Purchases
Akhir tahun 273.580.412 - At end of year
Jumlah beban pokok penjualan 60.627.519.290 17.338.563.565 Total cost of sales
100% tahun 2015 adalah pembelian Perusahaan
dari pihak berelasi (2014: 100%) (Catatan 19).
100% in 2015 the above purchases were made from a related party (2014: 100%) (Note 19).
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
50
15. BEBAN USAHA 15. OPERATING EXPENSES Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Rincian beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut: The detail of general and administrative expenses
is as follows:
2015 2014
Gaji dan tunjangan 422.059.226 319.741.038 Salaries and allowances
Pajak bumi dan bangunan 234.659.596 486.335.342 Building and land taxes
Iklan 74.152.000 60.924.500 Advertising
Jasa profesional 48.500.000 45.000.000 Professional fees
Beban imbalan kerja (Catatan 10) 33.111.065 36.728.078 Employee benefits expense (Note 10)
Lain-lain 136.832.296 119.584.303 Others
Jumlah 949.314.183 1.068.313.261 Total
(Disajikan
kembali-
Catatan 23/As
restated-Note
23 )
16. PENGHASILAN LAINNYA 16. OTHER INCOME
2015 2014
Penghasilan sew a 4.875.000.000 4.875.000.000 Rent income
Keuntungan penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets
(Catatan 8) 258.436.939 - (Note 8)
Lain-lain - 3.017.556.529 Others
Jumlah 5.133.436.939 7.892.556.529 Total
17. BEBAN LAINNYA 17. OTHER EXPENSES
2015 2014
Kerugian kurs mata uang asing, neto 27.979.715.061 4.875.819.360 Loss on foreign exchange, net
Kerugian penjualan aset tetap Loss on sale of fixed assets
(Catatan 8) - 3.780.020 (Note 8)
Penyusutan aset tetap (Catatan 8) 5.865.218.417 5.471.780.655 Depreciation of fixed assets (Note 8)
Lain-lain 338.809 274.689.526 Others
Jumlah 33.845.272.287 10.626.069.561 Total
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
51
18. PERPAJAKAN 18. TAXATION Pajak dibayar dimuka Prepaid tax Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai
sebesar Rp 20.658.474 pada tanggal 31 Desember 2015.
This account represents Value Added Tax amounted to Rp 20,658,474 as of December 31, 2015.
Utang pajak Tax payables Utang pajak terdiri dari: The detail of tax payables is as follows:
2015 2014
Pajak penghasilan Pasal 21 1.109.958 1.195.828 Income tax article 21
Pajak Pertambahan Nilai, neto - 4.264.410 Value Added Tax, net
Jumlah 1.109.958 5.460.238 Total
Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak seperti yang
tercantum dalam laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain dan estimasi rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the loss before tax as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income and the current estimated fiscal loss of the Company is as follows:
2015 2014
Rugi sebelum pajak (29.043.697.779) (3.570.510.847) Loss before tax
Perbedaan waktu: Temporary differences:
Perbedaan penyusutan komersial Difference between commercial
dan fiskal 3.262.347.711 (1.538.384.864) and fiscal depreciation
Keuntungan penjualan aset tetap 34.419.287 - Gain on sale of fixed assets
Beban manfaat karyaw an 33.111.065 36.728.078 Employee benefits expense
Sub-jumlah 3.329.878.063 (1.501.656.786) Sub-total
(Disajikan
kembali-Catatan
23/As restated-
Note 23 )
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
52
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued) Pajak kini (Lanjutan) Current tax (Continued)
2015 2014
Perbedaan tetap: Permanent differences:
Beban pajak - 595.961.295 Tax expenses
Penghasilan bunga (3.885.805) (4.077.361) Interest income
Penghasilan sew a (1.250.000.000) (1.250.000.000) Rent income
Sub-jumlah (1.253.885.805) (658.116.066) Sub-total
Rugi fiskal tahun berjalan (26.967.705.521) (5.730.283.699) Fiscal loss for the year
Kompensasi kerugian f iskal tahun: Fiscal loss carryforward from:
- 2009 - (11.881.516.003) - 2009
- 2010 - (93.680.146.234) - 2010
- 2011 (8.790.424.000) (8.790.424.000) - 2011
- 2012 (29.508.874.386) (29.508.874.386) - 2012
- 2013 (77.440.054.915) (77.440.054.915) - 2013
- 2014 (5.730.283.699) - - 2014
Akumulasi rugi fiskal (148.437.342.521) (227.031.299.237) Accumulated fiscal loss
(Disajikan
kembali-Catatan
23/As restated-
Note 23 )
Perhitungan beban pajak kini dan tagihan restitusi
pajak adalah sebagai berikut: Current tax expenses and claim for tax refunds are
computed as follows:
2015 2014
Beban pajak kini - - Current tax expense
Dikurangi pajak penghasilan pasal 23 Less prepayment of income
dibayar dimuka. 154.354.326 79.354.326 tax article 23.
Tagihan restitusi pajak 154.354.326 79.354.326 Claim for tax refunds
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
53
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued) Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh
dari perbedaan waktu antara laporan keuangan jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak. Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. The detail of the Company‟s deferred tax assets and liabilities are as follows:
Kerugian f iskal 13.351.831.258 (827.614.726) 12.524.216.532 Fiscal loss
Liabilitas imbalan kerja karyaw an 14.701.695 3.422.977 18.124.672 Employee benefits liability
Penyusutan aset tetap (13.366.532.953) 824.191.750 (12.542.341.204) Depreciation of fixed assets
Jumlah - - - Total
1 Januari 2015/
January 1,
2015
31 Desember
2015/
December 31,
2015
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba
atau rugi/
Credited
(charged) to
statements
profit or loss
Kerugian f iskal 12.950.327.130 401.504.128 13.351.831.258 Fiscal loss
Liabilitas imbalan kerja karyaw an 31.609.607 (16.907.912) 14.701.695 Employee benefits liability
Penyusutan aset tetap (12.981.936.737) (384.596.216) (13.366.532.953) Depreciation of fixed assets
Jumlah - - - Total
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba
atau rugi/
Credited
(charged) to
statements
profit or loss
(Disajikan kembali-Catatan 23/As restated-Note 23 )
1 Januari 2014/
January 1,
2014
31 Desember
2014/
December 31,
2014
Berdasarkan reviu atas kondisi masa depan Perusahaan, manajemen berpendapat rugi fiskal tidak dapat dikompensasikan dengan laba pajak pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang tidak dapat dikompensasikan dengan laba fiskal masa mendatang sebesar Rp 148.437.342.521 untuk tanggal 31 Desember 2015. Oleh karena itu, tidak ada aset pajak tangguhan yang diakui pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on forcast from management, the tax losses can not be utilized against taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Tax loss can not be offset against taxable income in the next five fiscal years since the loss occurred. Management estimates that the accumulated tax losses can not be utilized against future taxable profit amounted to Rp 148,437,342,521 as of December 31, 2015. Therefore, there are no deferred tax was recognized as of December 31, 2015.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
54
19. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI 19. RELATED PARTIES BALANCES AND
TRANSACTIONS a. Saldo piutang usaha dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut: a. The balance of trade receivables from a
related party is as follows:
2015 2014
PT Panasia Indo Resources Tbk 31.194.460 2.692.800 PT Panasia Indo Resources Tbk
Persentase terhadap jumlah aset 0,02% 0,00% Percentage to total assets
b. Saldo utang usaha dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut: b. The balance of trade payables to a related
party is as follows:
2015 2014
PT Panasia Indo Resources Tbk 300.938.452 - PT Panasia Indo Resources Tbk
Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,07% 0,00% Percentage to total liabilities
c. Saldo utang lain-lain dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut: c. The balance of other payables to related
parties is as follows:
2015 2014
PT Novatex International Ltd. 250.583.782.140 240.624.532.140 PT Novatex International Ltd
PT Panasia Indo Resources Tbk 1.163.341.704 5.854.341.704 PT Panasia Indo Resources Tbk
Jumlah 251.747.123.844 246.478.873.844 Total
Persentase terhadap jumlah liabilitas 56,96% 57,36% Percentage to total liabilities
d. Transaksi pembelian dengan pihak berelasi
yang signifikan adalah sebagai berikut: d. Significant purchase with a related party is as
follow:
2015 2014
PT Panasia Indo Resources Tbk 60.862.626.824 17.279.034.973 PT Panasia Indo Resources Tbk
Persentase terhadap jumlah pembelian 100% 100% Percentage to total purchases
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
55
19. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI (Lanjutan) 19. RELATED PARTIES BALANCES AND
TRANSACTIONS (Continued)
Related parties Nature of relationship PT Panasia Indo Resources Tbk Pemegang saham/Shareholders PT Novatex International Ltd. Pemegang Saham/Shareholders Pihak-pihak di atas merupakan pihak berelasi bagi
Perusahaan berdasarkan kesamaan dalam kepemilikan dan/atau manajemen dan transaksi dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang wajar (arm's-length).
The entities mentioned above are considered as related parties to the Company in view of common ownership and/or management. Transactions with related partties are conducted under normal terms and conditions (arm's-length).
20. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING 20. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut: The Company has monetary assets and liabilities in
foreign currencies as follows:
Mata uang
asing /
Foreign
currency
Ekuivalen dalam
Rp/
Equivalent in Rp
Mata uang
asing/
Foreign
currency
Ekuivalen dalam
Rp/
Equivalent in Rp
Aset Assets
Kas dan bank 2.525,51 34.839.410 US$ 27.427,89 341.202.952 Cash on hand and in banks
Piutang usaha 105.447,71 1.454.651.159 US$ 1.050.112,96 13.063.405.222 Trade receivables
Jumlah aset 1.489.490.569 13.404.608.174 Total assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha 13.722,88 189.307.130 US$ 866.645,67 10.781.072.128 Trade payables
2.049,10 30.879.281 Euro 1.724,67 26.099.869
13,46 131.251 SG$ 11,17 105.202
Utang lain-lain 20.806.345,30 287.023.533.413 US$ 20.806.345,30 258.830.935.532 Other payables
Jumlah liabilitas 287.243.851.075 269.638.212.731 Total liabilities
Liabilitas, neto (285.754.360.506) (256.233.604.557) Net liabilities
2015 2014
Apabila posisi liabilitas neto pada mata uang selain
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dinyatakan dengan menggunakan kurs tengah nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 maka liabilitas dalam mata uang asing neto akan meningkat dan menurun sebesar lebih kurang Rp 28.575.436.051
If the net position of liabilities in currencies other than Rupiah as of December 31, 2015, is reflected using the middle rate of exchange as of December 31, 2015, the net liabilities in foreign currencies will increase and decrease by aproximately Rp 28,575,436,051.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
56
21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 21. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan: The following table presents the carrying values
and estimated fair values of the Company‟s financial instruments:
2015 2014 2015 2014
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 634.116.226 418.687.446 634.116.226 418.687.446 Cash on hand and in banks
Piutang usaha 3.643.262.983 15.223.515.386 3.643.262.983 15.223.515.386 Trade receivables
Piutang lain-lain 214.000.000 13.741.288 214.000.000 13.741.288 Other receivables
Jumlah 4.491.379.209 15.655.944.120 4.491.379.209 15.655.944.120 Total
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang usaha 3.559.909.946 13.942.341.170 3.559.909.946 13.942.341.170 Trade payables
Utang lain-lain 437.381.674.291 414.683.049.376 437.381.674.291 414.683.049.376 Other payables
Beban akrual 948.227.028 955.064.506 948.227.028 955.064.506 Accrued expenses
Jumlah 441.889.811.265 429.580.455.052 441.889.811.265 429.580.455.052 Total
Nilai tercatat/Carrying amount Nilai wajar/Fair value
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang
mendekati nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that
approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari aset tidak lancar lainnya - simpanan jaminan dan utang bank dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of other non-current asset - guarantee deposits and bank loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced periodically.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat pada
biaya perolehan Financial instruments with carrying amounts at cost
Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki
kuotasi pasar yang dipublikasikan pada pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal (aset tidak lancar lainnya - simpanan yang dapat dikembalikan) dicatat pada biaya perolehan.
Non-current financial assets which do not have quoted prices in actual market and their fair value could not be measured reliably (other non-current assets - refundable deposits) are measured at cost.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
57
22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES Aset keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas
dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.
The Company's principal financial assets comprise cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables. The Company has various other financial liabilities such as trade payables, other payables and accrued expenses.
Risiko utama instrumen keuangan Perusahaan
adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Perusahaan
terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
The Company's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company to fair value interest rate risk.
Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, the Company does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.
b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Perusahaan adalah
Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.
The Company‟s reporting currency is the Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currencies (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan lindung
nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS lainnya menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata uang asing Perusahaan.
The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceeding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between The Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge of the Company‟s foreign exchange exposure.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
58
22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (Continued) b. Risiko mata uang asing (Lanjutan) b. Foreign currency risk (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015,
berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah/menguat sebesar 10% dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp 28.575.436.051, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, dan utang usaha dalam Dolar Amerika Serikat.
At December 31, 2015, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, loss before income tax expense for the year ended December 31, 2015 would have been Rp 28,575,436,051 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, other non-current assets, and trade payables denominated in US Dollar.
c. Risiko kredit c. Credit risk Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Risiko kredit atas penempatan rekening koran
dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Company‟s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang usaha Trade receivables Perusahaan memiliki kebijakan untuk
memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Company‟s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company's exposure to bad debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan
sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Company will contact the customer to act on overdue receivable. Depending on the Company‟s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Company will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment and/or default.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
59
22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (Continued) d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk Perusahaan mengelola profil likuiditasnya
untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and manage its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan secara regular mengevaluasi
proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana.
The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh
tempo liabilitas keuangan Perusahaan, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:
The table below summarizes the maturity profile of the Company‟s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments:
`
Utang usaha 3.559.909.946 3.559.909.946 - - Trade payables
Utang lain-lain 437.381.674.291 437.381.674.291 - Other payables
Beban akrual 948.227.028 948.227.028 - - Accrued expenses
Jumlah/Total
Sewaktu-waktu
dan dalam
waktu 1 tahun/
On demand and
within 1 year
Lebih dari 5
tahun/
M ore than 5
years
2015
Dalam waktu 1
sampai dengan
5 tahun/
Within 1 to 5
years
Utang usaha 13.942.341.170 13.942.341.170 - - Trade payables
Utang lain-lain 414.683.049.376 414.683.049.376 - Other payables
Beban akrual 955.064.506 955.064.506 - - Accrued expenses
2014
Jumlah/Total
Sewaktu-waktu
dan dalam
waktu 1 tahun/
On demand and
within 1 year
Dalam waktu 1
sampai dengan
5 tahun/
Within 1 to 5
years
Lebih dari 5
tahun/
M ore than 5
years
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
60
23. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 23. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi
2013) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, maka Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014 dengan menerapkan PSAK tersebut secara retrospektif.
In connection with the adoption of the new PSAK 24 (Revised 2013) effective from January 1, 2015, the Company has restated its financial statements for the years ended December 31, 2014 and January 1, 2014 and applied the said PSAK retrospectively.
Liabilitas imbalan Epmloyee benefit
kerja 58.806.780 147.969.533 126.438.429 110.472.440 liability
Defisit (583.180.407.675) (583.269.570.428) (579.714.256.555) (579.698.290.566) Deficit
Penghasilan (beban) Other comprehensive
komperhensif lain 88.393.738 - (15.965.989) - income (expense)
31 Desember2014/December 31, 2014 1 Januari 2014/January 1, 2014
Disajikan
kembali/As
restated
Disajikan
kembali/As
restated
Sebelum
penyajian
kembali/As
previously
reported
Sebelum
penyajian
kembali/As
previously
reported
24. RENCANA BISNIS 24. BUSINESS PLAN
Perusahaan melaporkan rugi neto sebesar Rp 29.024.278.620 tahun 2015 sehingga menyebabkan defisiensi modal sebesar Rp 309.604.750.699.
The Company has incurred net loss of Rp 29,024,278,620 in 2015 and resulting capital deficiency of Rp 309,604,750,699 as of December 31, 2015
Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen
tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
In facing this business condition, the Company continue to be prudent in their management and operations, by planning and re-implementing the following measures:
a. Perusahaan Inti masih melanjutkan penjualan
benang eks PT Panasia Indo Resources. a. The Company continues to sell ex PT Panasia
Indo Resources string. b. Sebagian asset tetap yang masih ada
(bangunan dan mesin) sudah disewakan agar lebih optimal.
b. Half of the remaining available fixed assets (building and machine) have been rented to be optimal.
Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan
bahwa Perusahaan berada di posisi tepat untuk mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan percaya bahwa Perusahaan memiliki sumber yang cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa depan. Oleh karena itu, Perusahaan tetap mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam menyiapkan laporan keuangan.
The management has a reasonable expectation that the Company is well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook and believes that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
61
25. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 25. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 26 Pebruari 2016.
The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements completed on February 26, 2016.
**PT_PFI,260216DUAL**