ptk cartoon
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis memiliki peran penting untuk memaksimalkan proses
belajar bahasa .Melalui kegiatan menulis peserta didik dapat
menggunakan vocabulary dan grammar yang telah depelajari.
Menulis juga membantu peserta didik untuk memahami
bagaimana membentuk bahasa , bagaimana menggunakan ejaan
, bagaimana menyusun argumentasi yang logis, atau bagaimana
mempengaruhi pembaca, serta bagaimana mengungkapkan
perasaan dan ide-ide kreatif lainnya. Mengingat
pentingnyamenulis , peserta didik harus membekali diri
dalammenguasai keterampilan menulis.
Untuk kelas VIII SMP/MTs, salah satu genre yang dipelajari
pada semester kedua adalah narasi.Berdasarkan kompetensi
dasar Kurikulum Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)
menyatakan bahwa menulis bertujuan untuk mengungkapkan
makna dan struktur retoris melalui teks tulis pendek dan
sederhana berbentuk naratif menggunakan bahasa tertulis
secara akurat, lancar, dan tepat untuk berinteraksi dengan
orang-orang di lingkungan sekitar siswa.salah satu indikator
dalam menulis narasi adalah untuk membuat siswa mampu
menulis esai singkat berbentuk naratif.
1
Narasi didefinisikan sebagai teks yang bertujuan untuk
menghibur pembaca.Nagin (2006) berpendapat bahwa narasi
adalah teks cerita yang berisi kisah nyata atau fiksi.Narasi
memiliki alur, dialog, rincian cerita, atau terkadang selingan
humor.Dalam narasi, pembaca diharapkan dapat merasakan
emosi karakter, seperti; sakit, marah, sedih atau gembira. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa narasi adalah alat yang
ampuh untuk mengundang pembaca melibatkan imajinasi
mereka dalam cerita yang berisi urutan kejadian. Knapp dan
Watkins (2005: 220-222) menyatakan bahwa narasi
menceritakan tentang seseorang atau kelompok dalam
mengatasi masalah, menunjukkan bagaimana orang bereaksi
terhadap pengalaman, dan mengeksplorasi nilai-nilai sosial dan
budaya, dalam rangka untuk menghibur pembaca, yang berarti
bahwa narasi yang baik harus memiliki karakter yang
meyakinkan, plot, dan tema oleh karenanya menulis narasi
dirasakan sebagai tugas yang sulit bagi sebagian siswa terutama
di MTsN 2 Surabaya.
Berdasarkan study awal tentang masalah yang dihadapi
siswa kelas VIII C MTsN 2 Surabaya selama proses penulisan
meliputi ketidakmampuan untuk menyampaikan ide dan
menyajikannya dengan cara yang terorganisir, latihan menulis
kurang intensif karena motivasi rendah disebabkan oleh proses
2
mengajar yang masih menggunakan metode pengajaran yang
kurang menarik dan monoton.
Bordwell dan Thompson (1986) sebagaimana dikutip oleh
Newcomb (2004: 416) menyatakan bahwa Narasi dibentuk
dengan menjalin beberapa peristiwa yang terjadi dalam tempat
dan waktu, proses yang paling penting dari penulisan narasi
adalah menemukan ide awal yang baik dan bagaimana
menuangkan ide tersebut dalam karangan narasi lengkap.
Pudariati (2009) seperti dikutip dalam (Yudi, 2009) menyatakan
bahwa perencanaan yang cermat sangat bermanfaat untuk
mengurangi masalah yang dihadapi siswa dalam menulis
pelajaran yang akhirnya dapat mempengaruhi hasil tulisan
mereka (Yudi: 2009). Crandall (2006) menyatakan bahwa
menulis bukanlah tindakan bersifat 'soliter' sehingga setiap
tahapan yang meliputi (pra-menulis, menulis/menyusun, dan
pasca menulis) yang kolaboratif. Oleh karena itu guru harus
mengatur kegiatan menulis dengan hati-hati serta membiasakan
dirinya / dirinya dengan berbagai media pembelajaran dan
pendekatan pedagogis (Yudi: 2009).
Graham (2008: 2) menyatakan bahwa dalam mengajar
menulis, guru harus mendorong motivasi siswa untuk
menulis.Dia menambahkan bahwa untuk meningkatkan minat
siswa, guru bisa mengambil keuntungan dari kemajuan teknologi
3
ICT. Selain itu, siswa telah terbiasa meggunakan gadget ataupun
ICT pada keseharian mereka, bahkan sejumlah besar dari
mereka telah menggunakan komputer dan internet sebagai alat
pembelajaran oleh karenanya penulis menerapkan online
cartoon Creator dipadu dengan writing based approachsebagai
alternatif solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam
meningkatkan kemampuan siswa menulis narasi.
1.2 Fokus Penelitian
Permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian ini adalah
rendahnya kemampuan menulis narasi siswa dalam Bahasa
Inggris pada kelas VIII MTsN 2 Surabaya. Indikator yang
menunjukkan1) Para siswa kekurangan 'ide' untuk mulai menulis
mereka, 2) siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan ide
mereka menjadi cerita yang lengkap dengan menggunakan
kosakata, kalimat, dan struktur narasi yang tepat, 3) siswa
memiliki motivasi rendah selama proses penulisan narasi, dan 4)
guru tidak menggunakan alat pembelajaran dan pendekatan
yang dapat menarik minat siswa dalam menulis narasi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah, maka masalah
dalam penelitian ini secara umum adalah:
4
Bagaimana online cartoon Creator dengan implikasi writing
based approach dapat meningkatkan kemampuan menulis
narasi siswa kelas VIII C di MTsN 2 Surabaya?
1.4 Hipotesis Tindakan
Online cartoon Creator dengan implikasi writing based approach
dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIII
C di MtsN 2 Surabaya.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi
Bahasa Inggris melalui online cartoon Creator dengan implikasi
writing based approach.
2. Manfaat
Siswa: kemampuan siswa untuk menulis narasi berbahasa
Inggris
meningkat.
Guru : dapat menggunakan online cartoon Creator dengan
implikasi writing based approach untuk memecahkan
masalah kesulitan mengajarkan menulis narasi utamanya
pada siswa kelas VIII.
Meningkatkan kinerja dan profesionalitas pendidik dan
kualitas siswa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Cartoon Creator
Moorefield dan Lang (2012: 72) mendefinisikan cartoon
creator atau pencipta komik sebagai alat belajar berbasis web
yang memungkinkan pengguna untuk membuat strip kartun atau
komik dengan metode 'drag-and-drop'.Hal ini memungkinkan
siswa untuk membuat komik dengan memilih latar, karakter,
aksesoris pendukung, serta untuk menyusun dialog terkait
dengan cerita.Alat belajar serbaguna ini dapat digunakan oleh
siswa dari TK sampai SMA.Melalui cartoon creator siswa dapat
mencipta kartun untuk pribadi ataupun langsung menggunakan
ribuan kartun yang dapat sebagai media belajar untuk menulis
narasi.
2.2 Elemen Cartoon Creator
Ada beberapa fitur menarik cartoon creator sebagai
berikut:
1) Panel / bingkai, 2) karakter dan latar, 3) bubble teks dan kotak
informasi, 4) rekaman suara, 5) slide preview, 6) fungsi cetak,
dan7) penyimpan cerita di mana kartun bisa dibuka dan diedit.
Panel / frame merupakan unit dasar dari halaman kartun
yang membatasi dengan halaman lainnya.Panel berupa bingkai
persegi atau persegi panjang.Panel juga dilengkapi dengan garis
6
perbatasan yang berfungsi untuk memisahkan setiap panel.
Garis perbatasan disebut sebagai gutter (Arnot: 2009).Karakter
dan latar adalah bagian yang paling berguna untuk membuat
strip kartun. Melalui kedua fitur tersebut, siswa dapat memilih
karakter dan background yang paling mereka sukai.Karakter di
cartoon creator juga bisa diubah ukurannya serta diedit
tampilannya.Selain itu terdapat fitur ekspresi untuk
menggambarkan emosional karakter, gerakan dan aksesoris
untuk mengubah detail karakter semisal pakaian, yang telah
disiapkan untuk membuat pengguna lebih mudah menciptakan
strip kartun mereka.Untuk background, pengguna dapat fitur
yang tersedia ataupun menggunakan gambar dari koleksi pribadi
mereka.
Bubble teks atau kotak percakapan berisi percakapan dari
masing masing karakter.Fitur lain yang tak kalah menarinya dari
cartoon creator adalah perekam suara yang memungkinkan
siswa untuk merekam suara mereka sesuai strip kartun yang
mereka buat. Hal ini menciptakan potensi interaksi otentik.Siswa
bisa berlatih dan menyempurnakan pengucapan mereka melalui
kegiatan ini. Mereka juga bisa memilih sumber lain suara 'untuk
mengisi strip kartun mereka dengan suara tertentu (Arnot:
2009).
7
Gambar 2.1 Panel dan gutter pada cartoon makersumber: www.tildee.com
2.3. Jenis dan Tata Cara Penerapan Cartoon Creator
Banyak sekali cartoon creator berbasis online web yang
telah tersedia dan bebas digunakan. Beberapa dari mereka
adalah ToonDoo, Pixton, Cartoon Story Maker, Makebeliefs
Comix, dll. Hyler dan Hicks (2014: 76) merekomendasikan dua
situs cartoon creator untuk tujuan proses belajar ESL siswa;
ToonDoo dan Pixton. Mereka berpendapat bahwa kedua cartoon
creator ini sederhana dan lebih mudah untuk diakses. Oleh
karena itu peneliti berfokus pada dua pembuat kartun; ToonDoo
dan Pixton yang dijelaskan sebagai berikut:
2.3.1 ToonDoo
ToonDoo adalah cartoon creator yang memungkinkan
pengguna untuk memilih berbagai fitur yang telah tersedia untuk
8
menciptakan kartun benar-benar asli. Toondoo dapat digunakan
sebagai pembuat kartun dengan mengikuti langkah-langkah
berikut: 1) Klik link www.ToonDoo.com untuk mengunjungi situs
ToonDoo itu. 2) Mendaftar untuk ToonDoo dengan cara scrool '
Free ToonDoo' enter lalu isi username, password, dan ID email;
klik biru "Register" kemudian masuk halaman. 3) Mouse "Toons"
tab dan klik "Create Toon" kemudian pilih karakter, latar,
aksesoris, gerakan, teks, efek khusus, clipart, dan gambar dari
galeri kami. Di bagian bawah ada fitur untuk menyimpan,
memperkecil, memperbesar, menggandakan, flip, memutar,dan
menghapus gambar.4) Simpan strip kartun yang telah dibuat
atau dishare melalui sosial media. 5) Kemudian tambahkan judul,
deskripsi dan tag dan klik "Publish" (Papas, 2014).
Gambar: 2.2Tampilan ToonDoo Cartoon Creatorsumber: https://50ways.wikispaces.com
Gambar 2.3 Kartun yang telah dihasilkan oleh ToonDoo user dan dipublikasikan di Toondoo web
sumber: www.ToonDoo.com
9
Gambar 2.4 Cartoon hasil ToonDoo user yang diupload pada blog pribadisumber: http://learninglifethroughart.blogspot.com
2.3.2 Pixton
Pixton adalah pembuat kartun/komik yang memungkinkan
pengguna untuk membuat kartun secara cepat dan mudah
dengan mengikuti instruksi yang tersedia sbb: 1) kunjungi situs
Pixton, 2) daftar untuk 'Pixton for Fun' untuk membuat akun, 3)
langsung ke halaman utama, 4) untuk memulai, klik kuning
"create "enter. Gulir melalui karakter Pilih preferensi untuk
penampilan karakter yang berbeda dan klik panah biru di
sebelah kanan layar untuk melanjutkan ke langkah
berikutnya.Setelah Anda menyelesaikan langkah terakhir, klik
biru "Simpan dan Lanjutkan" tombol di bagian kanan atas layar,
dan 5) terbitkan atau cetak kartun (Papas, 2010).Pixton dan
ToonDoo adalah kartun / pembuatan alat komik yang mendorong
siswa untuk berpikir kreatif.Alat-alat ini menghilangkan frustrasi
siswa serta memungkinkan mereka bukan untuk fokus pada
aspek-aspek kreatif dan isi tugas.
10
Gambar 2.5 TampilanPixtonsumber: www.edshelf.com
Gambar 2.6 Kartun strip yang diambil dariPixton untuk pembelajaran menulis narasisumber: mypad.northampton.ac.uk
Keduanya memiliki fitur yang mencakup banyak elemen
penting untuk optimalisasi pengajaran bahasa Inggris di tingkat
dasar. Program ini memotivasi siswa karena memungkinkan
untuk berkreativitas, interaktif, dan menarik.
2.4 Menulis Narasi
O'Malley dan Pierce (1996) sebagaimana dikutip dalam
Jamaris (2009) menjelaskan bahwa keterampilan menulis
11
merupakan tindakan pribadi di mana penulis mengambil ide
serta merubahnya menjadi "self-inisiatif" topik atau dengan kata
lain, penulis akan menyajikan sesuatu didasarkan pada latar
belakang pengetahuan dan proses mental yang kompleks untuk
mengembangkan wawasan baru. Hedge (2000: 302)
menambahkan bahwa keterampilan menulis merupakan proses
yang kompleks yang tidak mudah bagi banyak pembelajar
terutama ketika menuliskan bahasa asing. Dalam proses
penulisan mencakup beberapa kegiatan yaitu; menetapkan
tujuan, menghasilkan ide, mengorganisir informasi, memilih
bahasa yang sesuai, membuat konsep, membaca dan meninjau,
merevisi, dan mengedit. Selain itu, Robinson (2001)
sebagaimana dikutip dalam Jamaris (2009) menekankan bahwa
keterampilan menulis merupakan representasi bahasa di media
tekstual melalui penggunaan satu set tanda-tanda atau simbol.
Kemudian, set tanda-tanda atau simbol-simbol juga dikenal
sebagai sistem penulisan.Melalui tulisan, pesan dalam bentuk
kata-kata, frasa, kalimat, paragraf, atau esai dapat disampaikan
secara tekstual.
Anderson dan Anderson, 1997: 6 menjelaskan bahwa teks
naratif menceritakan sebuah cerita.Tujuan dari teks narasi
adalah untuk menyajikan cerita yang menghibur atau
menginformasikan kepada pembaca atau pendengar.
Berdasarkan kurikulum berbasis tingkat satuan pendidikan
12
(KTSP) dijelaskan bahwa salah satu standar kompetensi dalam
kelas VIII semester genap adalah mengungkapkan makna dalam
teks tulis fungsional dan esai pendek sederhana berbentuk
recount dan narrative untuk berinteraksi dengan
lingkungan.sekitar oleh karenanya guru harus memberikan
pengalaman belajar yang mendukung demi ketercapaian standar
kompetensi kurikulum.
2.5 Writing Based Approach
Kerumitan menulis narasi dapat diatasi dengan
menggunakan online cartoon creator dipadu dengan implikasi
writing based approach. Writing based Approach adalah strategi
belajar menulis yang sudah dikembangkan sejak tahun 1970an
dengan mengikuti tahapan; pre writing-whilst writing-post writing
activity
(Widodo, 2008:103). Untuk menjabarkan secara rinci tahapan
menulis narasi dengan writing based approach, Grenville (2001)
sebagai berikut:
1. Generating idea ( Menimbulkan ide diawali dari proses
mendapatkan ide melalui media tertentu).
2. Selecting idea (memilih / ide-ide yang paling menarik yang
dapat menghibur pembaca, melibatkan perasaan
pembaca, dan membiarkan pembaca melihat atau
13
mendengar sesuatu, atau membuat pembaca ingin tahu
apa yang terjadi selanjutnya.
3. Outlining ( membuat kerangka karangan dengan
menempatkan ide-ide ke dalam urutan terbaik. Dalam teks
naratif, penulis harus mencakup pengenalan tokoh, latar,
atau di kenal dengan orientation.Bagian selanjutnya
complication; di mana masalah mulai timbul dan
bagaimana karakter merespon konflik yang terjadi, dan
juga dialog 'evaluasi'. Akhir narasi sering disebut resolution
tertulis secara imajinatif.
4. Drafting (membuat draft ari awal sampai akhir kerangka ke
dalam paragraf lengkap).
5. Revising (merevisi meliputi proses memotong,
menambahkan atau memindahkan bagian karangan
bilamana diperlukan).
6. Editing (mengedit berarti membuat karya tulis yang layak
dibaca dengan membuat kalimat yang jelas, enak dibaca
serta sejalan dengan kaidah tata bahasa dan penulisan
ejaan bahasa Inggris.
2.6 Online Cartoon Creator untuk Mengajar Menulis
Narasi
Untuk mendukung keterampilan menulis narasi siswa,
online cartoon creator sangat sesuai jika digunakan. Pertama,
14
saat mengamati kartun strip dalam online cartoon maker siswa
dapat mengakses ratusan ribu kartun strip yang berguna untuk
mengeksplorasi imajinasi mereka ketika mengamati gambar
dalam kartun strip tersebut. Kedua, dengan online cartoon
creator siswa bisa membuat kartun strip sendiri yang sangat
bermanfaat dalam proses membuat kerangka karangan, hal ini
dikarenakan siswa lebih mudah menggunakan simbol gambar
dalam mengekspresikan imajinasi awal mereka. (Nixon, 2012:
18).
Moorefield dan Lang (2013) menyatakan bahwa para
pembuat kartun juga alat yang dapat menarik siswa untuk
menulis. Dalam proses penulisan, Doret (2010) mengakui bahwa
guru dapat menggunakan gambar dalam cartoon creator untuk
memahami struktur dan unsur-unsur naratif seperti bagian awal
(orientation), tengah(complication) dan akhir (resolution). Dalam
kegiatan ini, mereka akan "membaca" sejumlah karakter dan
pengaturan gambar kemudian memetakan cerita menggunakan
teknik pemetaan cerita. Melalui proses ini, mereka akan berlatih
mengembangkan pengetahuan mereka tentang teks naratif dan
bagaimana cartun strip dalam online cartoon creator digunakan
untuk menyampaikan urutan secara tertulis.
Siswa juga akan mengeksplorasi berbagai elemen
menggunakan peta cerita yang mereka berikan untuk
15
meningkatkan pemahaman teks. Untuk setiap panel, mereka
harus menuliskan adegan, siapa yang terlibat, apa yang terjadi,
dan apa yang mungkin dikatakan karakter. Selain itu, siswa
menikmati gaya dan kelucuan karakter, sementara pada saat
yang sama keterampilan menulis mereka akan berkembang
Doret: 2010). Dengan website online cartoon creator gratis
seperti Pixton dan ToonDoo, siswa sekarang dapat dengan
mudah membuat strip kartun mereka sendiri, yang akan
digunakan dalam latihan menulis narasi lebih lanjut atau mereka
juga bisa langsung mengambil kartun strip yang telah tersedia
sebagai media menulis narasi.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian
yang dikembangkan bersama samaantara guru sebagai peneliti
dan pembuat kebijakan pendidikan terhadap variabel variabel
yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar dikelas.Dalam penelitian tindakan kelas ini penelitian
penulis terfokus pada online cartoon maker yang digunakan
dalam menulis narasi diimplikasikan dengan writing based
approach.Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini
antara lain: catatan guru, catatan observer, hasil narasi siswa,
dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan salah
satu guru bahasa Inggris MTsN 2 Surabaya untuk menggunakan
online cartoon creator dalam menulis narasi. Dia telah berfungsi
sebagai kolaborator peneliti selama proses penelitian.
Prosedur penelitian ini diterapkan melalui empat fase;
pertama adalah merencanakan tindakan berdasarkan hasil
analisis study awal, kegiatan ini mencakup merancang strategi
kegiatan, rencana kegiatan pelajaran, alat belajar, materi,
17
Perencanaan:Menentukan rencana kegiatan, menyiapkan materi, menyiapkan instrumen, menentukan kriteria kesuksesan
Studi Pendahuluan:Mengidentifikasi masalah dalam proses belajar-mengajar
Mengimplementasikan rencana Observasi/pengumpulan dataAnalisa data
Merevisi rencana gagal Penentuan keputusan
Menulis laporanMenyimpulkan Sukses
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas
lembar kerja siswa, kriteria keberhasilan dan instrumen
pengumpulan data. Fase kedua adalah melaksanakan tindakan
yang telah disusun oleh peneliti di dalam kelas.Fase ketiga
adalah mengamati tindakan yang akan dilakukan oleh
kolaborator untuk mengumpulkan data. Yang terakhir adalah
analisis data dan refleksi yang menunjukkan hasil kegiatan pada
setiap siklus. Peneliti akanmerevisi rencana dan melanjutkan
siklus berikutnya jika hasilnya dianggap tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah aktifitas
siswa saat mata pelajaran Bahasa Inggris khususnya
pembelajaran menulis narasi dengan online cartoon creator
dengan implikasi writing based approach untuk melihat
perubahan tingkah laku siswa saat kegiatan pembelajaran serta
18
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah proses
kegiatan pembelajaran.Adapun data yang diambil adalah data
kuantitatif dari hasil tulisan narasi serta data kualitatif yang
menggambarkan antusias siswa, partisipasi, serta hal hal yang
terjadi selama proses pembelajaran.Instrument yang dipakai
berbentuk: soal tes esay, rubric penilaian diri, lembar observasi
dan catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk
mengukur indikator keberhasilan yang sudah dirumuskan.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII C MTsN Surabaya
dengan jumlah siswa 34 siswa. Penelitian tindakan ini akan
dilakukan dalam dua siklus dengan mengambil pokok bahasan
menulis narasi. Dilaksanakan 1 setengah bulan selama bulan
Januari minggu ke3 s/d minggu ke4 dengan seorang
observer(Sumini, S.Pd). Hasil observasi dari siklus pertama
dilakukan refleksi begitu juga dengan framework.Selanjutnya
dilakukan perbaikan framework untuk digunakan pada siklus
kedua.
3.3 Prosedur Penelitian
A. Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
19
Merencanakan materi pembelajaran yang akan diterapkan
dalam proses belajar mengajar di kelas.
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Menentukan skenario pembelajaran dengan online cartoon
creator pada pembelajaran narasi dengan implikasi writing
based approach
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang
dibutuhkan.
Menyiapkan instrumen
Menyusun lembar lembar observasi dan rubrik penilaian
diri
Mengembangkan format evaluasi
Menentukan kriteria keberhasilan
20
ASPEK MENULI
SSKOR KATEGOR
IPENJELASAN
Konten 4 Sangat Baik
Semua ide relevan dengan topic, semua kalimat mengandung kalimat yang mendukung ide pokok paragraf.
3 Baik
Sebagian besar kalimat relevan dengan topic. Kalimat kalimat yang disusun mendukung ide utama paragraph.
2 CukupBenerapa ide relevan dengan topic, kalimat-kalimat yang tersusun kurang mendukung ide utama.
1 Kurang
Ide dalam kalimat yang disusun sangat sedikit relevan dengan topik. Kalimat penjelas juga sedikit yang mendukung dengan topik.
Organisa
si
4 Sangat baik
Tersusun dengan sangat baik dan koheren. Karangan terdiri atas 3 bagian narratif yang meliputiorientation, complication, dan resolution.
3 Baik Tersususn dengan cukup baik dan koheren, akan tetapi terdapat 1 bagian yang kurang
2 CukupSusunan karangan masih kurang, hanya terdapat 1 bagian naratif teks saja
1 KurangIde belum terorganisir, karangan tidak berisi satupun dari generic structure naratif teks
Kosakata
4 Sangat Baik
Pilihan kata yang digunakan sangat tepat, tanpa ada kesalahan dalam pemilihan kata maupun bentuk/jenis kata
3 Baik Pilihan kata yang digunakan tepat, terdapat sedikit kesalahan dalam pemilihan kata ataupun bentuk/jenis kata
2 Cukup Pilihan kata yang digunakan kurang tepat, terdapat beberapa kesalahan dalam pemilihan kata ataupun bentuk/jenis kata
1 Kurang Pilihan kata yang digunakan tidak tepat, terdapat banyak kesalahan dalam pemilihan
21
kata ataupun bentuk/jenis kata
Tata
Bahasa
4 Sangat Baik
Tak ada kesalahan dalam tata bahasa yang digunakan
3 Baik Sedikit kesalahan dalam tata bahasa yang digunakan
2 Cukup Cukup banyak kesalahan dalam tata bahasa yang digunakan
1 Kurang Banyak kesalahan dalam tata bahasa yang digunakan
Ejaan dan Tanda Baca
4 Sangat Baik
Tak ada kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf capital, dan paragraph
3 Good Terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf capital, dan paragraph
2 Fair Cukup banyak kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf capital, dan paragraph
1 Poor Sangat banyak kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf capital, dan paragraph
Untuk memudahkan penilaian, peneliti membuat tabel
konversi nilai dalam rentang 1-100 dengan rumusan berikut ini.
22
Aspek Penulisan Bobot Nilai Nilai Nilai Konversi
Konten 34 303 22.52 151 7.5
Organisasi 24 203 152 101 5
Kosakata 24 203 152 101 5
Tata Bahasa 24 203 152 101 5
Ejaan dan Tanda Baca 1
4 103 7.52 51 2.5
A.2 Kriteria Kesuksesan
Peneliti meganggap bahwa proses dan produk dari
pembelajaran naratif text dengan online cartoon creator menjadi
tolak ukur keberhasilan. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini
adalah; 1) Peningkatan kemampuan menulis teks narasi yang
ditandai dengan ketercapaian rata rata nilai 7.00, 2) Lebih dari
75% siswa melampaui KKM menulis narasi yang dipatok pada
angka 70, dan
3) Partisipasi/motivasi siswa dalam keseluruhan aktifitas
setengahnya mencapai kategori baik. Tingkat partisipasi/motivasi
23
diamati melalui lembar observasi, rubric penilaian diri dan
lembar wawancara.
B. Pelaksanaan
Siklus
Pertemuan Ke
Aktifitas Tanggal
1
1 Mereview pengetahuan siswa tentang teks naratif
Mereview cara membuat paragraph dalam teks naratif
Menjelaskan online cartoon creator dengan slide
26-1-
2015
2 Modelling teks Menjelaskan penskoran dalam
menulis teks narasi Menyiapkan cartoon strips dari
Toondoo&Pixton Membuat kerangka
karangan/outline narasi Peer sharing
27-1-
2015
3 Menulis draft awal Peer revision Umpan balik guru
2-2-2015
4 Mengedit Menulis draft akhir Memajang tulisan/mempublish di
media sosial
3-2-2015
KESIMPULAN &REFLEKSI SIKLUS 1
2 1 Penguatan pada aspek penulisan, tata bahasa, pemilihan kata dalam teks narasi
Memilih cartoon strips dari online cartoon Toondoo&Pixton
Menulis outline Peer sharing Menulis draft awal
10-2-
2015
2 Peer revision Umpan balik guru Mengedit Menulis draft akhir Memajang tulisan
16-2-
2015
24
KESIMPULAN & REFLEKSI SIKLUS 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Siklus 1
Pembelajaran menulis narratif teks dengan menggunakan online cartoon
creator dengan implikasi writing based approach di kelas VIII C MTsN Surabaya
25
II ini dilakukan dalam dua siklus. Pada setiap siklus, data yang diambil adalah
aktivitas dan nilai evalusi pada akhir siklus. Hasil observasi aktivitas siswa dari
siklus ke siklus dapat dilihat pada tabel tabel berikut ini :
Tabel 1. Data aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran pada siklus 1
No Pertemuan ke
Aspek Indikator Kualifikasi
1 1 Review pengetahuan tentang teks naratif, pembuatan paragraph, mengenal online cartoon creator
-Memperhatikan penjelasan guru-Menjawab pertanyaan guru-Terlibat aktif dengan aktifitas yang berlansung
Cukup
2 2 Menyiapkan cartoon strips dari Toondoo&Pixton
Membuat kerangka karangan/outline narasi
Peer sharing
-Mengunjungi situs online cartoon creator dengan antusias-Memilih cartoon strips dengan antusias-Membuat kerangka secara urut berdasar kartun strip-Aktif dalam revisi sejawat
Sangat baik
3 Menulis draft awal
Peer revision Memperhatikan
umpan balik guru
-Menulis draft awal berdasarkan kerangka karangan secara kronologis-Melakukan revisi sejawat tentang draft awal secara kooperatif-Menunjukkan sikap positif saat menulis draft awal-Memperbaiki teks narasi berdasar umpan balik guru dengan seksama
Cukup
4 Mengedit Menulis draft
akhir Memajang
tulisan/
-Mengecek kembali ejaan/tanda baca dengan teliti-Menulis draft akhir dengan semangat-Memajang atau memgupload di media
Baik
26
mempublish di media sosial
sosial dengan penuh semangat
Keterangan:
Sangat baik : tingkat keikutsertaan siswa 85%-100% Baik : tingkat keikutsertaan siswa 70% s/d 84% Cukup : tingkat keikutsertaan siswa 50% s/d 69% Kurang : tingkat keikutsertaan siswa 49% atau kurang
Adapun tingkat ketercapaian nilai yang diperoleh siswa
dalam siklus 1 digambarkan dalam tabel berikut
Tabel 2. Data nilai siswa menulis narasi pada siklus 1
No
Nama
Aspek Penulisan Nilai TotalKonten Organisa
si Kosakata Tata Bahasa
Ejaan&Tata Bahasa
1 AF 22.5 15 15 15 2.5 702 AP 22.5 15 10 10 5 62.53 AR 22.5 15 15 15 5 72.54 ALR 22.5 10 10 10 5 57.55 PA 22.5 15 15 10 7.5 706 BC 22.5 15 10 10 5 62.57 DO 22.5 15 15 10 2.5 658 DA 15 10 10 10 5 509 GA 15 15 10 10 5 5510 HS 22.5 15 10 10 5 62.511 IW 15 10 10 10 5 5012 IP 30 20 15 10 5 8013 KS 22.5 10 15 10 5 62.514 LN 30 15 15 15 7.5 82.515 MA 22.5 15 10 10 5 62.516 MS 22.5 15 10 10 10 67.517 MM 22.5 10 10 10 5 57.518 ML 15 10 15 10 5 5519 MF 22.5 15 10 10 5 62.520 MI 22.5 15 15 10 7.5 7021 NQ 22.5 15 10 10 5 62.5
27
22 OD 15 15 10 10 5 5523 RJ 22.5 15 15 15 2.5 7024 RY 22.5 15 15 10 5 67.525 SD 22.5 20 15 10 5 72.526 SF 30 20 15 10 7.5 82.527 SP 15 15 10 10 5 5528 SA 15 10 10 10 5 5029 UH 22.5 10 15 15 7.5 7030 VF 22.5 10 10 10 5 57.531 VI 30 20 15 15 7.5 87.532 WF 15 10 10 15 5 5533 YB 22.5 15 15 10 7.5 7034 YS 22.5 20 15 10 5 72.5Nilai total tiap aspek
735 485 425 375 185 2205.5
Nilai Rata-rata tiap aspek
21.62 14.26 12.5 11.03 5.44 64.85
Selain temuan yang disajikan dalam kedua tabel diatas,
peneliti juga didukung dengan catatan lapangan yang dibuat
oleh observer. Ada poin positif yang ditemui observer dalam
proses menulis naratif dengan menggunakan online cartoon
creator; diantaranya adalah siswa sangat termotivasi untuk
mencari ide ide yang menjadi modal mereka dalam
mengembangkan narasi secara kronologis dikarenakan ribuan
kartun strip yang telah tersedia dalam web online cartoon
creator. Disisi lain siswa juga terbantu menggunakan vocabulary
yang digunakan oleh karakter dalam kotak informasi maupun
dialog. Selain itu terdapat fitur ‘pose’ dan ‘expression’ yang jika
diklik akan muncul tampilan gambar beserta kosakata berupa
28
kata kerja dan kata sifat yang bisa digunakan untuk
mengembangkan kalimat dalam narasi.
Adapun implikasi ‘writing based approach’ yang dipilih juga
sangat membantu siswa dalam membuat narasi secara lebih
baik. Proses yang diawali dengan ‘generating idea’ dan
‘outlining’ terbantu dengan online cartoon creator. Proses
penulisan draft awal juga terbantu dengan fitur dari online
creator. Untuk ‘peer revision’ siswa mulai bisa memberikan
masukan tentang isi cerita berdasar cartoon strip yang telah
dipilih temannya secara bergantian. Feed back yang diberikan
guru juga membantu siswa untuk memperbaiki narasi yang
mereka buat..
Disamping poin positif yang telah dicatat oleh observer,
beberapa kelemahan juga masih dijumpai sehingga kriteria
ketuntasan nilai yang diharapkan juga belum tercapai.
Dikarenakan berbasis online, maka bagi siswa yang tidak
membawa laptop tidak bisa mengakses secara langsung
sehingga harus bergantian dengan temannya, hal ini
berpengaruh dengan alokasi waktu yang seharusnya, hal ini
berakibat kurangnya waktu untuk membuat kerangka karangan
dengan baik hingga berpengaruh pada hasil narasi mereka.
4.2 Kesimpulan Siklus 1
29
Berdasarkan hasil yang dicapai oleh guru sebagai peneliti
dalam siklus 1 yang telah dijalankan belum memenuhi kriteria
yang ditetapkan karena nilai rata-rata yang dicapai siswa hanya
64,85 masih dibawah kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu
70,00 oleh karena itu diperlukan siklus kedua.
4.3 Refleksi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus I
berdasarkan data yang terkumpul.
Membahas perbaikan skenario pembelajaran pada siklus
2.
4.4 Hasil Penelitian Siklus 2
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 peniliti memperbaiki scenario
pembelajaran untuk lebih mengefektifkan waktu.Pada siklus kedua dijalankan
dalam 3 pertemuan karena ada fase yang dimampatkan karena dirasa tidak
diperlukan lagi. Aktifitas mencari kartun strips juga dikerjakan di rumah oleh
siswa sehingga siswa tinggal membawa print outnya saja ke kelas karena dirasa
lebih efektif. Berikut tabel aktifitas yang dijalankan siswa dalam siklus ke2 dan
ketercapaian nilai yang diperoleh.
Tabel 3. Data aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran pada siklus 1
No Pertemuan ke
Aspek Indikator Kualifikasi
1 1 Review pengetahuan tentang pilihan kosakata yang tepat
Membuat kerangka karangan/outline narasi berdasarkan kartun strips
-Memperhatikan penjelasan guru-Menjawab pertanyaan guru-Terlibat aktif dengan aktifitas yang berlangsung
-Membuat kerangka secara urut berdasar kartun strip
Baik
30
yang sudah disiapkan dari rumah
Peer sharing -Aktif dalam revisi sejawat
2 2 Menulis draft awal
Peer revision Memperhatikan
umpan balik guru
-Menulis draft awal berdasarkan kerangka karangan secara kronologis-Melakukan revisi sejawat tentang draft awal secara kooperatif-Menunjukkan sikap positif saat menulis draft awal-Memperbaiki teks narasi berdasar umpan balik guru dengan seksama
Baik
3 Mengedit Menulis draft
akhir Memajang
tulisan/mempublish di media sosial
-Mengecek kembali ejaan/tanda baca dengan teliti-Menulis draft akhir dengan semangat-Memajang atau memgupload di media sosial dengan penuh semangat
Sangat Baik
KeteranganSangat baik : tingkat keikutsertaan siswa 85%-100% Baik : tingkat keikutsertaan siswa 70% s/d 84% Cukup : tingkat keikutsertaan siswa 50% s/d 69% Kurang : tingkat keikutsertaan siswa 49% atau kurang
Tabel 4. Data nilai siswa menulis narasi pada siklus 1
No NameWriting Aspect Tota
l Scor
e
Content
Organization Vocabulary Gramma
rMechanic
s
1 AF 22.5 20 15 15 7.5 80
2 AP 22.5 20 15 15 7.5 80
3 AR 15 10 10 10 5 50
4 ALR 30 20 15 15 7.5 87.5
5 PA 22.5 15 15 10 7.5 70
6 BC 22.5 15 15 10 5 67.5
31
7 DO 22.5 20 15 15 7.5 80
8 DA 22.5 15 15 10 5 67.5
9 GA 22.5 15 15 15 7.5 75
10 HS 22.5 15 15 10 7.5 70
11 IW 22.5 15 15 15 5 72.5
12 IP 30 20 15 15 7.5 87.5
13 KS 22.5 15 15 15 5 72.5
14 LN 30 20 15 15 7.5 87.5
15 MA 22.5 15 15 15 5 72.5
16 MS 22.5 20 15 10 5 72.5
17 MM 22.5 20 15 10 5 72.5
18 ML 22.5 15 10 10 5 62.5
19 MF 15 15 15 15 5 65
20 MI 22.5 20 15 15 5 77.5
21 NQ 22.5 15 15 10 7.5 70
22 OD 22.5 15 15 15 7.5 75
23 RJ 22.5 15 15 15 5 72.5
24 RY 22.5 10 10 10 5 57.5
25 SD 22.5 20 15 15 7.5 80
26 SF 30 15 15 15 7.5 82.5
27 SP 22.5 15 15 15 5 72.5
28 SA 22.5 20 15 15 5 77.5
29 UH 15 10 15 10 5 55
30 VF 22.5 15 15 15 7.5 75
31 VI 30 20 15 15 7.5 87.5
32 WF 22.5 15 10 10 5 62.5
33 YB 22.5 15 15 15 5 72.5
34 YS 22.5 15 15 15 7.5 75
32
Nilai total tiap aspek 780 555 490 450 210
2485
Nilai rata2 tiap aspek 22.94 16.32 14.41 13.26 6.18
73.09
4.5 Kesimpulan Siklus 2
Berdasarkan ketercapaian di siklus 2 dapat diamati bahwa
rata rata nilai siswa meningkat.Pada tiap aspek memiliki
peningkatan yang berbeda. Berikut analisa nilai untuk tiap tiap
aspek;
Content Organization Vocabulary Grammar Mechanics Score
Siklus 1 21.62 14.26 12.5 11.03 5.44 64.85
Siklus 2 22.94 16.32 14.41 13.26 6.18 73.09
Rata rata Penambahan nilai 1.32 2.06 1.91 2.23 0.74 8.24
Prosentase 6.11% 14.45% 15.28% 20.22% 13.60% 12.71 %
Penambahan nilai tertinggi pada aspek tata bahasa. Hal ini
karena siswa mendapat feed back dari guru serta teman sejawat
tentang penggunaan past tense, past progressive serta kata
hubung yang tepat. Karena kriteria ketuntasan dalam siklus
kedua telah tercapai maka peneliti mengakhiri kegiatan setelah
siklus kedua.
33
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran
bahasa Inggris di sekolah adalah rendahnva kemampuan siswa
34
dalam menulis karena menulis membutuhkan pra syarat
pengetahuan yang diperoleh dari mendengarkan, membaca,
berbicara serta ketersediaan media yang mampu mengaktifasi
imajinasi siswa. Hal itu terlihat dari rendahnva nilai menulis di
MTsN 2 Surabaya terutama tulisan bergenre Narasi. Penerapan
Cartoon online creator terbukti mampu meningkatkan
kemampuan siswa untuk menulis narasi diimplikasikan dengan
writing based approach. Penerapan alat pembelajaran ini dapat
memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
melatih kemampuan menulis secara aktif dan menyenangkan.
5.2 Saran-Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, penulis
mengemukakan saran-saran berikut:
1) Bagi guru bahasa Inggris maupun guru mata
pelajaran bahasa lainnya disarankan menggunakan
cartoon online creator dengan implikasi writing based
approach dalam proses pembelajaran menulis teks
narasi karena telah terbukti membawa siswa pada
proses belajar yang membawa hasil baik dan
menyenangkan.
2) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian tindakan serupa disarankan untuk
melakukannya dalam konteks pembahasan atau teks
35
yang berbeda karena online cartoon creator fiturnya
bersifat fleksibel.
Daftar Pustaka
36
Anderson, M.&Anderson, K. 1997.Text Types in English. New York: McMillan.
Arnott, L. 2009. The Visual Part of a Comics Book Page.www.suite.on.com
Crandall, J.A. 2006. The Power of Writing: The Importance of Writing in EFL
Seminar. University of Maryland Baltimore County (UMBC) .TESOL Arabia.
Depdiknas. 2006. StandarKompetensi Mata Pelajaran BahasaInggris SMP.Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.
Graham, S. 2008. Effective Writing Instruction for All Students.Winscosin: Renaissance Learning,Inc.
Grenville, K. 2001. Writing from Start to Finish; A Six Steps Guide. New South Wales: Griffin Press
Hyler &Hicks.2014.Create, Compose, Connect!: Reading, Writing, and Learning with Digital tools. New York: Routledge
Jamaris.2009.Teaching Writing Skill Using Situational Cartoons at MTs English Teachers Training in BDK Padang.http://bdkpadang.kemenag.go.id/
Knap,P&Watkins,M. 2005.Genre,Text, Grammar Technologies for Teaching and Assessing Writing. Sidney: University of New South Wales Press Ltd.
Moorefield, H& Lang. 2013. Go Graphic; Create Your Own Comics.Knowledge Quest Journal, 41(3): 72-74
Newcomb, H. 2004. Narrative and Genre. New York: Sage Publication Inc.
37
Papas, C. 2014. The 5 Best Free Cartoon Making Tools for Teachers. www.elearningindustry.com
Widodo, H. 2008. Process-Based Academic Essay Writing Instruction in an EFLContext.Language and Art Journal 36(1): 101-111
Yudi, B. 2009.Techniques in Teaching EFL Writing. Malang: UM Press.
Lampiran Foto
38
Dalam kelompok kecil siswa mengamati berbagai tampilan dalam cartoon creator
39
Bersama kelompoknya siswa membuat outline/kerangka karangan narasi dengan kartun strip menggunakan online cartoon creator
40
Aktifitas selanjutnya siswa membuat draft karangan narasi
secara individu
41
Draft dikembangkan menjadi karangan narasi utuh.
42
Contoh outline narasi siswa dengan menggunakan pixton online cartoon creator
43
Contoh outline narasi siswa dengan menggunakan toondoo online cartoon creator
44
Outline yang di tulis siswa berdasar kartun strip yang telah di buat melalui online cartoon Toondoo
45