ptk ekonomi smk kelas x
DESCRIPTION
Ptk Ekonomi SMK kelas XTRANSCRIPT
1 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan membawa suatu kenyataan bahwa
pendidikan hampir disemua negara didunia mendapatkan tempat yang strategis
dalam pembangunan. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan
perkembangan dan peningkatan kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan
sekitar dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, pengaruh informasi,
budaya serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi siswa SMK -----------------------------------------,, sebelum diadakan
penelitian menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, hasil ulangan harian masih
dibawah KKM (KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Ekonomi 65) seperti
data nilai ulangan harian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Ulangan KD Memahami Ilmu dan Hukum Ekonomi, jpeserta ulangan 40 siswa,
Nilai rata-rata 69.22, Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.
2. Ulangan KD: Menerapkan motif dan prinsip-prinsip ekonomi dalam kegiatan
bisnis, peserta ulangan 40 siswa, Nilai rata-rata 60.00, Nilai tertinggi 90, dan
nilai terendah 60.
Selama ini guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran secara konvensional
sehingga siswa merasa jenuh dan masih diterapkannya pendekatan ketrampilan
proses dengan pembelajaran teoritis membuat pembelajaran menjadi tidak efektif
dan para siswa merasa tidak senang berada di kelas. Beberapa upaya pemecahan
masalah telah dilakukan pemerintah (Depdiknas) dengan melakukan beberapa
pembaharuan antara lain dengan pemberian pendidikan dan pelatihan guna
peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku-buku pelajaran, perbaikan sarana dan
prasarana, peningkatan sistem manajemen sekolah dengan MBS dan Manajemen
2 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
Strategik, penyempurnaan kurikulum, kesemuanya diharapkan agar terwujud
pendidikan yang berwawasan lokal, nasional dan global.
Sebagai konsekuensi dari semua itu, guru merupakan ujung tombak
pencapaian dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang misi
pembelajaran, guru merupakan titik sentral untuk merencanakan, mengatur,
menyenangkan (joyfull learning) guna mencapai misi pendidikan nasional maupun
misi institusi.Untuk itu guru dituntut untuk lebih profesional, perspektif, inovatif dan
proaktif dalam kegiatan pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang
efektif dan efesien.
Agar pembelajaran Ekonmi sub Ekonomi di SMK ------------------------,
khususnya di Kelas X-AK menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa dapat
mengembangkan kreatifitasnya, peneliti akan menggunakan model pembelajaran
Kontekstual Model pembelajaran Kontekstual dimaksudkan untuk dijadikan
kebiasaan guru yang bersifat otoriter menjadi fasilitator, agar proses pembelajaran
lebih efektif dan dapat membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan
pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan
kerja sama, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, berpikir kritis dan
kreatif untuk mencapai standar lebih tinggi dan menggunakan penilaian autentik.
Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual siswa
mengaitkan isi mata pelajaran dengan pengalaman mereka sendiri, mereka
menemukan makna dan makna memberikan alasan pada mereka untuk belajar.
Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar
mengajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Kata konteks dipahami sebagai
pola hubungan-hubungan didalam lingkungan langsung seseorang. Pembelajaran dan
pengajaran kontekstual didasarkan pada pemikiran bahwa makna muncul dari
hubungan antara isi dan konteksnya. Konteks memberikan makna pada isi. Semakin
banyak keterkaitan yang diketemukan siswa dalam suatu konyeks yang luas semakin
3 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
bermakna isi pelajaran bagi mereka (Elain B. Johnson, 2007: 34-35 penerjemah Ibnu
Setiawan).
Aplikasi model pembelajaran kontekstual adalah dengan penggunaan
kalkulator atau lembar kerja siswa. Dengan penerapan model pembelajaran ini
diharapkan ada peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi sub Ekonomi
bagi siswa Kelas X-AK SMK ------------------------.
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah pembelajaran dengan model kontekstual prestasi belajar siswa dapat
meningkat ?
2. Apakah dengan model kontekstual siswa dapat lebih memaknai materi
pembelajaran ?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah kesulitan siswa dalam memaknai pelajaran Ekonomi,
khususnya kompetensi dasar memahami ilmu dan hukum ekonomi.
Adapun rumusan permasalahannya adalah “Apakah pembelajarani dengan
model Kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi bagi Siswa Kelas
X-AK Pada Semester Satu tahun 2011 SMK ------------------------?”
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian Tindakan Kelas ini ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi di SMK ------------------------.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
4 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
a. Untuk memperbaiki model pengajaran dari guru
b. Meningkatan kerjasama antara siswa didalam menyelesaikan tugas-tugas
belajar
c. Meningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
d. Meningkatan peran aktif guru dan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan diri
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
1. Hasil belajar Ekonomi akan meningkat dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual.
2. Aktivitas siswa akan meningkat dengan adanya kegiatan menyimak penjelasan
teman dan penyampaian pemahamannya
3. Kemampuan kerjasama siswa akan lebih meningkat melalui pembelajaran
kontekstual
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Secara akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bukti bahwa dalam pengajaran,
prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar.
2. Secara praktis
a. Bagi Guru
Memberi masukkan bahwa model pembelajaran Kontekstual dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi.
5 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
b. Bagi siswa
Siswa Kelas X-AK SMK ------------------------ dapat merasakan manfaat
model pembelajaran Kontekstual, sehingga para siswa merasa tertarik dan
butuh untuk mengikuti pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberi sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
6 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Penelitian tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajran dikelasnya dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses. Penelitian Tindakan Kelas berfokus pada kelas, bukan input
kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun out put (hasil belajar).
Suharsimi (2003), menjelaskan PTK terdiri dari tiga paparan gabungan
definisi dari Penelitian, Tindakan, dan Kelas:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan hantaran
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting.
2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama menerima pelajaran dari guru.
Tujuan dari PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di kelas dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas proses
pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan prestasi belajar
siswa, meningkatkan ketrampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatan
efesiensi pengelolaan pembelajaran serta menumbuhkan budaya meneliti pada
komunitas guru.
Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu proses yang dinamis diawali dari
perencanaan (Planning), penerapan tindakan (Action), mengobservasi dan
7 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and Evaluation) dan
merefleksi (Reflecting)
Adaptasi dari Hopkins, 1993, Penelitian Tindakan Kelas digambarkan
dalam bentuk spiral tindakan dari siklus pertama, kedua dan ketiga dan
seterusnya.
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas:
a. Kegunaan Penelitian tindakan Kelas bagi Guru sangat penting dengan
asumsi:
1. Membuat guru menjadi peka terhadap dinamika pembelajaran di
kelasnya.
2. Dapat meningkatkan kinerja guru menuju ke profesionalisme guru.
3. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian
yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas:
1. Didasarkan pada permasalahan yang dihadapi guru dalam proses
mengajar.
2. Ada kolaborasi dalam pelaksanaannya, menurut Suharsimi (2003) guru
yang profesional harus mampu mengajar sekaligus melaksanakan
penelitian, meski tanpa kolaborasi tetapi harus jujur, terbuka dan
obyektif.
3. Peneliti sekaligus praktisi pelaku refleksi.
4. Bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengelolaan
pembelajaran.
5. Pelaksanaan tindakan melalui beberapa tahapan siklus.
6. Pelaku tindakan adalah guru dan pengamat, guru lain yang sedang tidak
melakukan tindakan
8 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
c. Jenis-jenis Penelitian Tindakan Kelas:
Jenis-jenis PTK ada beberapa, diantaranya PTK Diagnostik, PTK
Partisipan, PTK Impiris, PTK Eksperimental. Dalam hal ini penyusun
menggunakan PTK Partisipan, yaitu orang yang melekukan penelitian ikut
terlibat langsung didalam proses penelitian sejak awal sampai hasil penelitian
yaitu pembuatan laporan.
d. Model-model PTK:
Ada beberapa model PTK, seperti model Kurt Levin, Kemmis dan Mc
Turgot, John Elliot, Dave Ebbutt. Penyusun memilih model Kemmis & Mc
Turgot yang menggambarkan adanya empat tahapan, yaitu:
Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa,
bagaimana dan oleh siapa serta kapan tindakan tersebut
dilakukan
Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan penelitian tindakan di kelas
Tahap 3 : Pengamatan, pelaksanaan pengamatan oleh pengamat
Tahap 4 : Refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah terjadi.
9 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
Gambar tahapan setiap siklus :
Secara keseluruhan empat tahapan ini membentuk satu siklus dan
kemudian diikuti oleh siklus- siklus lain bekesinambungan seperti spiral,
tahapan-tahapan ini diawali dengan kegiatan identifikasi masalah,analisa
masalah, rumusan masalah dan hipotesis tindakan.
e. Sasaran Penelitian Tindakan Kelas adalah unsur siswa ketika sedang
melakukan kegiatan, unsur guru, yang dapat dicermati ketika sedang
mengajar, unsur sarana pendidikan atau alat pembelajaran yang dapat dilihat
saat guru mengajar apakah dapat meningkatkan prestasi belajar, unsur hasil
belajar, unsur lingkungan, maupun unsur pengelolaan.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual (Contectual Teaching and Learning/TCL)
menurut Nurhadi (2003) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi yang nyata dari
siswa.
Sedangkan menurut Johnson (2002) Pembelajaran Kontekstual adalah
10 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong siswa melihat makna
didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan
subyek-subyek akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu
dengan konteks pribadi, sosial, budaya mereka.
Menurut Johnson, ada tiga pilar dalam sistem CTL, yaitu :
1. CTL mencerminkan saling ketergantungan, ketergantungan dalam pemecahan
masalah, misalnya siswa bergabung memecahkan masalah,guru berdiskusi
dengan rekannya.
2. CTL mencerminkan prinsip deferensiasi, para siswa saling menghormati
keunikan temannya dan menghormati perbedaan-perbedaan untuk menjadi
kreatif dan menyadari bahwa keragaman adalah tanda kekuatan dan
kemantapan.
3. CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri, para siswa mencari dan
menemukan kemampuan dan minat mereka untuk mendapat manfaat dari
umpan balik yang diberikan oleh penilaian autentik,mengulas usaha-usaha
mereka dalam tuntunan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi dan
menyenangkan
Strategi pembelajaran CTL dan kerangka pembelajaran “TANDUR”
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)
mencerminkan gaya mengajar progresif (Zainal Qoib,2007:91) Menurut D Porter
(Zainal Qoib 2007:91) kerangka TANDUR menjamin siswa untuk menjadi
tertarik dan mencapai sukses.
Menurut Uzer Usman (1996:103) kombinasi pembelajaran klasikal,
kelompok kecil dan individual memberikan peluang yang besar bagi tercapainya
peningkatan efektifitas pembelajaran.
Nichollas dan Miller (Marpaung, 1996) membedakan perbaikan dalam
pembelajaran menjadi dua yaitu Task Involvement menyangkut perhatian yang
11 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
dipusatkan pada proses penyelesaian tugas dan Ego Involvemen, perhatian yang
dipusatkan pada hasil belajar.
Guru dalam CTL bertindak sebagai fasilitator dan mentor yang ahli dan
selalu mendampingi siswa dalam kegiatan kelompok masing-masing sekaligus
mengarahkan bila terjadi penyimpangan dalam diskusi.
Skedule pelaksanaan pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
Tahap I
a. Pembelajaran kelompok.
b. Penyampaian materi dan masalah dari guru.
c. Siswa memilih sendiri masalah untuk kelompoknya.
Tahap II
a. Siswa diskusi dengan anggota kelompok.
b. Tiap siswa harus mengetahui dan menguasai hasil pembahasannya.
Tahap III
a. Penyampaian hasil diskusi kelompok pada kelas
b. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan.
3. Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi di SMK ------------------------ merupakan bagian
daripada mata pelajaran Ekonomi. Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari
individu-individu dan organisasi-organisasi yang berkecimpung dalam kegiatan
produksi, pertukaran, konsumsi barang serta jasa.
Dari definisi Ekonomi tersebut Ekonomi mengandung pengertian:
Studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau
tanpa penggunaan uang untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa.
12 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
4. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
Menurut Winkel (2005:36) “Prestasi belajar adalah setiap macam
kegiatan belajar menghasilkan sesuatu perubahan yang khas yaitu hasil belajar”.
Dalam bukunya Oemar Hamalik mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah
hasil usaha yang telah dicapai atau yang telah dikerjakan untuk mendapatkan
suatu kecakapan dan kepandaian” (2000:24)
Dari pengertian tentang prestasi belajar tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang
dicapai. Adapun tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang tidaklah sama. Ada
siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik ada pula yang memiliki prestasi
belajar yang buruk, tergantung bagaimanakah siswa itu dalam belajarnya. Siswa
yang sungguh–sungguh dalam belajarnya akan mendapat prestasi yang baik dan
memuaskan, dan siswa tersebut akan lebih baik dan giat dalam belajarnya.
Berbeda dengan siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam belajarnya akan
mendapatkan prestasi belajar yang buruk sehingga tidak memuaskan hatinya.
Prestasi belajar dapat diukur dan dievaluasi langsung dengan tes dan hasil
inilah yang disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil
belajar yang meliputi perubahan tingkah laku, perubahan sikap, perubahan
kebiasaan, perubahan kualitas penguasaannya. Prestasi belajar dapat juga
digunakan untuk mengetahui kualitas materi pelajaran yang diberikan sampai di
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Selain itu prestasi
belajar siswa merupakan hasil belajar yang bisa menentukan perubahan sikap.
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor Eksternal, b. Faktor Internal, dan c.
Faktor Pendekatan Belajar ( Muhibbin Syah, 2004 : 132).
13 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
sedang belajar, adapun faktor dalam yang dapat membantu siswa di dalam
kegiatan belajar lain adalah sebagai berikut:
1) Faktor fisiologis
2) Faktor psikologis
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang
sedang belajar, adapun faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Lingkungan
2) Instrumen
3) Kurikulum
4) Program
5) Sarana
c. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar siswa dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti
seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Faktor pendekatan belajar dapat dikata mempengaruhi prestasi belajar
siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : siswa yang terbiasa mengaplikasikan
pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih
prestasi belajar yang bermutu daripada siswa menggunakan pendekatan
belajar surface atau reproductive
14 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
6. Metode mengajar Ekonomi.
Dalam pengajaran Ekonomi dapat digunakan metode penugasan yang
digabungkan metode tanya jawab, diskusi, simulasi maupun ceramah, yang
dalam pengajarannya siswa dapat mengartikan arti ekonomi dan ilmu ekonomi.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir atau kerangka teoritis merupakan pondasi utama dalam
rangka untuk mengadakan penelitian, karena banyak hal yang dapat diterangkan,
dikembangkan dan diteliti dari rumusan masalah, melalui proses observasi, analisis
angket/data dan survey literatur.
Dalam penelitian ini langkah-langkah / tahap-tahap yang akan dilakukan
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Identifikasi variable dependen (variabel terikat) dan variabel independen
(variabel bebas) yang relevan dengan penelitian.
2. Melakukan pengumpulan data seberapa besar pengaruh penggunaan penerapan
model pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar siswa dengan terlebih
dahulu mengadakan observasi / pengamatan, penganalisisan dan dokumentasi
pelaksanaan proses pembelajaran serta menghubungkan dengan literatur yang
ada, sehingga relevan atau sesuai dengan hasil yang diharapkan.
3. Analisis data dengan menggunakan teori dan berdasarkan data-data statistik,
serta menentukan apakah pengaruh penggunaan penerapan model pembelajaran
kontekstual akan positif atau negatif. Dan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menunjukkan pengaruh yang positif.
4. Pemberian penjelasan atas pengaruh penggunaan penerapan model pembelajaran
kontekstual dalam peningkatan hasil, sehingga dapat diketahui seberapa besar
keberhasilan yang dapat dicapai.
5. Menyimpulkan hasil analisis data, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk
15 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori, materi pembelajaran dan kerangka berfikir, maka
penerapan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran materi memahami
ilmu dan hukum ekonomi dapat memotivasi siswa dalam peningkatan hasil belajar,
yang nantinya dapat meningkatkan prestasi belajarnya pada tes atau berbagai ujian,
baik ujian nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi.
Penerapan model pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran juga
dapat diterapkan untuk mata pelajaran yang lainnya, sehingga dapat memacu dan
memotivasi siswa untuk lebih senang dalam belajarnya.
.
16 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada semester satu tahun 2011 dan dalam penelitian
ini langkah-langkah / tahap-tahap yang akan dilakukan dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan dilaksanakan tanggal 4-8 Agustus 2006
2. Tahap pelaksanaan tanggal 1, 5, 8, 12 September 2006
3. Tahap pengolahan data atau analisa data tanggal 1-5 Oktober 2006
4. Tahap penulisan laporan hasil penelitian bulan Oktober 2006
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa Kelas X-AK pada semester satu tahun 2011 pada
siswa SMK ------------------------, dengan jumlah siswa 40 siswa. Mata Pelajaran
Ekonomi dengan Kompetensi Dasar Memahami Ilmu dan Hukum Ekonomi, dengan
menggunakan jam-jam pelajaran selama bulan Oktober 2006. dengan setiap
penelitian menggunakan waktu 90 menit ( dua jam pelajaran ) pada jadual Ekonomi.
C. Sumber Data
Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, sumber penelitian dapat diperoleh dari :
a. Proses kegiatan belajar mengajar siswa Kelas X-AK SMK ------------------------
b. Seluruh siswa Kelas X-AK SMK ------------------------
c. Silabus dan RPP yang dibuat oleh guru Ekonomi (terlampir)
d. Buku Daftar Nilai dan Buku Kehadiran siswa atau Jurnal siswa (terlampir)
17 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan melelui catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan
sejak awal penelitian sampai siklus awal sampai siklus akhir atau siklus III. Hasil
evaluasi digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi siswa, sedangkan catatan
pengamatan digunakan untuk mengukur atau mengetahui aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode:
1. Metode Test
Test adalah suatu alat pengumpul informasi yang berupa serentetan
pertanyaan atau latihan yang dapat digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002:29) ada tiga macam test, yaitu test
diagnosis, test formatif (test tiap kompetensi dasar) dan test sumatif (test untuk
tengah atau akhir semester).
Adapun bentuk test dapat berupa test obyektif, test menjodohkan,
ataupun isian (ini merupakan bentuk-bentuk test tertulis) juga bisa test secara
lisan.
Dalam penelitian ini dipergunakan test tertulis. Bagian reflekfi dilakukan
analisa data dari proses masalah dan hambatan yang dijumpai, dan dilanjutkan
refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan, dilanjutkan dengan
evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan.
2. Metode Non Test
Dengan berupa lembar pengamatan dan lembar observasi.
E. Validasi Data
Dalam penelitian kualitatif ada cara untuk menguji keabsahan atau kesahihan data,
diantaranya derajat kepercayaan data, keteralihan data, kebenaran data dan kepastian
18 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
data. Untuk itu maka perlu pemeriksaan data sebelum analisis dilakukan. Adapun
cara-cara yang sebaiknya dilakukan adalah :
1. Triangulasi sumber, dimaksudkan bahwa data atau informasi harus dicek
kebenarannya melalui sumber data yang berbeda untuk data yang sejenis
2. Triangulasi metode, dimaksudkan bahwa metode atau pendekatan yang
digunakan harus tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran
F. Analisa Data
Data hasil observasi pembelajaran di analisa dan ditafsirkan berdasarkan kajian
pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa di analisa dengan
menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes
kondisi awal dengan nilai tes siklus I dan siklus II.
G. Indikator Kinerja
Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa pada materi Elatisitas permintaan dan
elastisitas penawaran, baik Siklus I, Siklus II dan Siklus III serta Hasil angket
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65,00, dapat diuraikan sebagai
berikut :
No UraianHasil Pengamatan
Ket.Siklus I Siklus II Siklus III
1
2
3
4
5
6
Rata-rata hasil Ulangan Harian
Ketuntasan belajar
Tidak Tuntas
Siswa yang mendapat nilai
Nilai terendah (minimal)
Nilai tertinggi (maksimal)
69,22
62,50%
15 siswa
25 siswa
15,62
71,88
80,23
93,75%
10 siswa
30 siswa
28,13
84,38
87,89
100%
9 siswa
31 siswa
31,25
84,38
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
T Tuntas
Tuntas
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
19 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
setelah proses pembelajaran dilakukan dengan metode kontekstual, sehingga seluruh
siswa dapat mencapai ketuntasan dalam belajar materi siklus Ekonomi perusahaan
dagang.
H. Prosedur Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action
Research). Kegiatan penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas X-AK SMK
------------------------, yang berlangsung pada semester 1. Dan kegiatan penelitian ini
dengan menggunakan 3 siklus, yaitu :
1. Siklus I sebelum menerapkan metode kontekstual
2. Siklus II setelah menerapkan metode kontekstual
3. Siklus III pemantapan menerapkan metode kontekstual
20 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN SETTING PENELITIAN
Penelitian yang mengambil setting di Kelas X-AK SMK ------------------------ ini
mengikuti alur sebagai berikut:
1. Perencanaan : meliputi penetapan materi pembelajaran Ekonomi dengan
kompetensi menerapkan hukum ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekonomi
dalam kegiatan bisnis (KD membuat Memahami ilmu dan hukum Ekonomi,
waktu minggu I bulan September 2006)
2. Pelaksanaan / tindakan, meliputi seluruh kegiatan belajar mengajar melalui
model pembelajaran kontekstual dengan media format Kertas Kerja, dan Jurnal
Umum, Kalkulator.
3. Observasi, dilaksanakan bersamaan disaat pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, meliputi aktivitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar
siswa.
4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil belajar dan sekaligus menyusun rencana
perbaikan untuk siklus berikutnya.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan bantuan guru ekonomi lainnya untuk
membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama kegiatan penelitian
berlangsung.
B. PENJELASAN PER SIKLUS
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan alur perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi yangf disajikan dalam tiga siklus sebagai baerikut:
SIKLUS PERTAMA
PERENCANAAN
21 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
• Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
• Menyiapkan masalah/soal yang harus dikerjakan siswa
• Menyiapkan blangko observasi
• Menyiapkan blangko evaluasi.
TINDAKAN
• Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
• Membentuk kelompok, menjadi 4 kelompok tiap kelompok 10 siswa.
• Memberikan beberapa masalah
• Tiap kelompok memilih masalah sendiri
• Diskusi kelompok tentang masalah masing-masing
• Membantu secukupnya pada tiap kelompok bila diperlukan
• Melaksanakan diskusi kelas
• Menarik kesimpulan
OBSERVASI
• Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan media belajar
• Memantau diskusi atau kerjasama antar siswa
• Mengamati proses transfer kelompok
• Mengamati pengalaman masing-masing siswa.
REFLEKSI
• Mencatat hasil observasi
• Mengevaluasi hasil observasi
• Menganalisis hasil pembelajaran
• Memperbaiki kelemahan untuk dasar siklus berikutnya.
SIKLUS KEDUA
PERENCANAAN
• Menyusun rencana perbaikan
22 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
• Memadukan hasil refleksi dari tahap pertama agar kegiatan tahap kedua menjadi
lebih baik
• Menyiapkan blangko observasi dan evaluasi.:
TINDAKAN
• Menjelaskan kegiatan belajar mengajar dan informasi hasil siklus pertama
• Kelompok masih menggunakan kelompok siklus pertama
• Menyampaikan soal atau masalah
• Diskusi kelompok
• Memberi bantuan bila diperlukan
• Diskusi kelas
• Menarik kesimpulan
OBSERVASI
• Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model pembelajaran
• Memantau diskusi atau kerjasama dalam kelompok
• Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing anak
REFLEKSI
• Mencatat hasil observasi
• Mengevaluasi hasil observasi
• Manganalisa hasil pembelajaran
• Memperbaiki untuk siklus berikutnya
SIKLUS KETIGA
PERENCANAAN
• Menyusun rencana pelajaran perbaikan
• Mengoptimalkan waktu pembelajaran
• Menyiapkan blangko observasi dan evaluasi
TINDAKAN
23 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
• Penjelasan dan informasi hasil siklus II
• Kelompok terdahulu masih digunakan pada siklus III
• Memnyampaikan soal
• Diskusi kelompok
• Memberi bantuan seperlunya
• Diskusi kelas
• Membuat kesimpulan
OBSERVASI
• Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan model pembelajaran
• Memantau diskusi, aktivitas siswa dalam kelompok
• Mengamati proses transfer informasi
• Mengoptimalkan peran aktif seluruh siswa
• Mengamati catatan dan mengevaluasi
REFLEKSI
• Mencatat hasil observasi
• Mengevaluasi hasil observasi
• Menganalisa hasil pembelajaran
• Menyusun laporan
C. PROSES ANALISA DATA
Dengan dialog kolaborasi guru pengamat dan guru Ekonomi diketemukan
permasalahan nyata yang timbul diKelas X-AK, hasil diskusi guru dapat dirumuskan
permasalahan nyata yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
1. Perhatian siswa untuk pelajaran Ekonomi sangat rendah
2. Tingkat gangguan kelas sangat tinggi
3. Partisipasi aktif siswa rendah
24 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
Permasalahan tersebut dianalisa bersama guru pengamat berdasarkan
observasi kelas guna menemukan penyebab yang paling mungkin dan berada
dibawah kewenangan guru.
Dari hasil diskusi disimpulkan penyebab sesungguhnya yang paling dominan
untuk diadakan penelitian kualitas pembelajaran yang tidak kondusif bagi siswa
untuk belajar secara demokratis dan menyenangkan.
Akar penyebab permasalahan adalah kualitas pembelajaran, seperti:
1. Pembelajaran cenderung satu arah dan kurang demokratis
2. Pembelajaran kurang membekali siswa untuk mengidentifikaskan materi ajar.
3. Pembelajaran sangat membosankan, karena kurang atau tidak menggunakan alat
pembelajaran.
4. Selama pembelajaran kurang ada pembimbingan belajar terhadap individu atau
kelompok.
Dari hasil tindakan kelas yang telah dilakukan dapat dilaporkan adanya peningkatan
variasi gaya mengajar guru, sebagai berikut:
1. Perubahan pembelajaran dari ego involvement (berpusat pada hasil belajar) ke
pembelajaran task involvement (berpusat pada penyelesaian tugas) dan terjadi
pembelajaran secara behavioristik (memindahkan pengetahuan kepada yang
belajar).
2. Pada setiap pembelajaran guru selalu memperhatikan:
a. adanya perbedaan setiap individu.
b. organisasi kelas.
c. inisiatif siswa
d. isi materi
e. variasi pembelajaran
f. iklim belajar yang kondusif.
3. Ada kebiasaan mengajar secara otoriter (cenderung menilai, mengarahkan,
25 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
mencela, memberi perintah) berubah menjadi fasilitator (membimbing dan
mengembangkan inisiatif siswa).
Dengan tindakakan kelas dapat menjadi indikasi bahwa upaya pengembangan
perbaikan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan baik. Perilaku siswa dalam
mengikuti pembelajaran Ekonomi dievaluasi dan diamati secara kolaborasi, hasil
evaluasi menunjukkan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar Ekonomi
ada peningkatan dan gangguan kelas dapat dikendalikan dengan baik. Profil kelas
dari siklus ke siklus dapat dirangkum sebagai berikut:
Perhatian tinggi, pada siklus pertama 10 siswa (31,25), siklus kedua 20 Siswa
(61,50) dan siklus ketiga 23 siswa (71,88) Gangguan kelas, siklus pertama 9 siswa
(28,13),siklus kedua 5 siswa ( 15,62) dan siklus ketiga 3 siswa (84,38) Partisipatif
Tinggi, pada siklus pertama 15 siswa ( 46,88),siklus kedua 25 siswa ( 78,13) dan
siklus ketiga 27 siswa ( 84,38)
D. PEMBAHASAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN
Dari hasil analisis data kualitatif hasil penelitian kelas dan pembahasan
hipotesa tindakan diproleh hasil sebagai berikut:
Permasalahan, Apakah guru Ekonomi memiliki gambaran mengajar dengan efektif,
hasil pengamatan dan diskusi pada kerja kolaborasi menunjukkan dan memberi
dorongan bagi guru Ekonomi untuk melakukan pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan model pembelajaran Kontekstual (yaitu dengan pembelajaran
konstruktivisme, bertanya, menemukan dan memasyarakatkan belajar). Hasil
pengamatan peneliti pada setiap pembelajaran Ekonomi, guru selalu
memberitahukan tujuan pembelajaran, isi materi ajar, dan kegiatan yang akan
dilakukan serta membimbing siswa yang bertujuan untuk membangun hubungan
baik dengan siswa.
Permasalahan, bagaimana guru Ekonomi dapat menemukan masala-masalah yang
26 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
diakibatkan oleh gaya mengajarnya, hasil pembahasan menunjukkan bahwa guru
Ekonomi melakukan pengamatan belajar siswa dan perilaku siswa ,setelah
didiskusikan dengan teman kolaborasi diketemukan beberapa masalah, yaitu
perhatian siswa rendah, gangguan kelas tinggi,dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran siswa rendah. Penyebab dari kesemuanya iru adalah karena rendahnya
kualitas pembelajaran.
Dari hasil pengamatan dan pengambilan keputusan peneliti dan teman kolaborasi
diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya siswa yang perhatiannya rendah dan
partisipasi rendah dengan adanya penerapan model pembelajara kontekstual
cenderung mengalami kenaikan, dan pada siswa yang menunjukkan gangguan kelas
cenderung mengalami penurunan pada setiap tahapan siklus.
27 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar dengan penerapan
model mengajar yang tepat akan menunjukkan efektifitas kegiatan belajar mengajar,
yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Usaha peningkatan efektifitas pembelajran Ekonomi diketemukan permasalahan
nyata yang dirasakan oleh guru, yaitu rendahnya perhatian siswa, rendahnya
parisipasi siswa serta masih adanya gangguan kelas.Untuk mengurangi hal
tersebut digunakanlah model pengajaran kontekstual.
2. Guru Ekonomi sebagai subyek pelaku penelitian tindakan kelas dapat
melaksanakan rencana pembelajaran progresif dengan baik, yaitu dengan
melakukan tindakan:
a. Merubah pola mengajar otoriter menjadi fasilitator
b. Merubah pembelajaran ego involvement menjadi task involvement.
c. Setiap pembelajaran guru memperhatikan:
(1). Perbedaan individu
(2). Organisasi kelas.
(3). Inisiatif siswa
(4). Isi materi ajar.
(5). Menciptakan iklim belajar yang kondusif
B. SARAN-SARAN
1. Setiap guru hendaknya dapat melakukan penelitian kelas guna peningkatan
kreatifitas dan perbaikan kegiatan belajar mengajar agar terjadi profesionalisme
guru dalam pembelajaran.
28 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
2. Penerapan model pembelajaran yang tepat dengan materi ajar perlu diterapkan
untuk memperoleh efektifitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar
siswa.
29 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron, 1996, Belajar & Pembelajaran, Malang, Pustaka Jaya.
Fasli Jalal, 2001, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah,
Yogyakarta, AdiCita.
Johnson, Elaine B, 2007, Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan
Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, Bandung, MLC.
J Hasibuan&Moedjiono, 2000, Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja
Rosdyakarya.
Muijs, Daniel dkk, 2004, Effective Teaching,teori dan aplikasi, edisi Indonesia,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Oemar Hamalik, 2000, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung, Trasito
Roestiyah, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta..
Suharsimi Arikuntodkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara
Sugiyanto, 2001, Model-model Pembelajaran Inovatif, Modul PLG, Surakarta, panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13.
Winkel, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi
Zainal Qoib, 2000, Penelitian Tindakan Kelas,Bandung, Yrama Widya.
30 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP
2. LKS / Naskah Soal
3. Lembar Pengamatan
4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
5. Lembar Observasi Keterampilan Kooperatif Siswa Dalam Kegiatan Belajar
Mengajar
6. Daftar Kelompok Kerja Siswa
7. Daftar Nilai Ulangan Setiap Siklus
31 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
NASKAH SOAL
1. Apa pengertian dari kebutuhan ?
2. Apa yang dimaksud dengan langka ?
3. Sebutkan apa yang mempengaruhi kebutuhan manusia ?
4. Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan ?
5. Sebutkan macam-macam kebutuhan.
32 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
LEMBAR PENGAMATAN
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : X-AK
Fokus Observasi : Perbaikan Pembelajaran
No Aspek yang diamatiKemunculan
Komentar
Ada Tidak Ada
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Apersepsi
Penyampaian tujuan pembelajaran
Pemberian motivasi terhadap siswa
Umpan balik
Siswa yang bertanya
Siswa yang menjawab pertanyaan guru
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
Pemberian reward
Penggunaan metode kontekstual
Nganjuk, .................................
Yang diamati Pengamat
Kepala Sekolah SMK ------------------------
(RETNET NGANJUK)
LEMBAR OBSERVASI
33 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
No Aspek aktifitasNomor Siswa
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mendengarkan penjelasan guru/teman
2 Membaca materi/LKS
3 Menulis (mencatat) materi penting
4 Mengerjakan LKS
5 Berdiskusi dengan guru
6 Mengajukan pertanyaan pada teman/guru
7 Menjadi pembicara kelompok
Nganjuk, .................................
Guru Bidang Studi
(R ET N E T N G A N JUK)
34 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
LEMBAR OBSERVASI
Keterampilan Kooperatif Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
No Aspek aktifitasNomor Siswa
Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menghargai pendapat orang lain
2 Mengambil giliran dan berbagi tugas
3 Memberi kesempatan orang lain berbicara
4 Mendengarkan dengan aktif
5 Kerjasama dalam kelompok
6 Kemampuan menyampaikan informasi
Nganjuk, .................................
Guru Bidang Studi
(R ET N E T N G A N JUK)
35 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS X-
AK SMK ------------------------
No NIS Nama Siswa Kelompok
1 8522 L Agil Tanjung Wicaksono Kelompok 1
2 8442 P Agnes Karolina Setiawan Kelompok 1
3 8469 P Aminah Kelompok 1
4 8524 P Anik Widyawati Kelompok 1
5 8470 P Apriani Diyah Pratiwi Kelompok 1
6 4710 L Ardhy Sulistyanto Kelompok 1
7 8497 P Artiasih Kelompok 1
8 8526 p Devi Veto Owa Kelompok 1
9 8446 P Deny Ristanti Kelompok 1
10 8569 P Difta Anggraini Kelompok 1
11 8448 L Efendi Sukarno Kelompok 2
12 8503 P Erwin Dwi Erawati Kelompok 2
13 8504 P Ferawati Kelompok 2
14 8505 P Fitri Lestari Kelompok 2
15 8478 P Herawati Kelompok 2
16 8536 P Kristanti Kelompok 2
17 8456 P Linda Widyawati Kelompok 2
18 8538 P M. Nirmala Andri Kus A Kelompok 2
19 8508 P Martiyana Candraningrum Kelompok 2
20 8512 P Peni Wulandari Kelompok 2
21 8542 P Riana Wati Kelompok 3
22 8566 P Septiani Dwi C Kelompok 3
23 8514 P Sita Pratiwi Wisnu Wardhani Kelompok 3
24 8491 P Siska Dewi A Kelompok 3
25 8556 L Thomas Budi Jatmiko Kelompok 3
26 8516 P Tri Hartini Kelompok 3
27 8545 P Tri Setyaningsih Kelompok 3
28 8547 P Yohana Desi Pratiwi Kelompok 3
29 8578 P Yana P Kelompok 3
30 8674 P Yanti S Kelompok 3
31 8485 P Yessy Natalia Kelompok 4
36 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
32 8678 P Yosi Ernica Kelompok 4
33 8965 P Yipta safitri Kelompok 4
34 8975 P Yohan Kelompok 4
35 8954 P Yolanda Kelompok 4
36 6987 P Yuni P Kelompok 4
37 9058 P Yeni Kusmawati Kelompok 4
38 8160 P Zeny cristanti Kelompok 4
39 8685 P Zarah W Kelompok 4
40 6589 L Zainal Arifin Kelompok 4
37 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
DAFTAR NILAI ULANGAN SETIAP SIKLUS
SISWA KELAS X-AK
SMK ------------------------
No NIS Nama SiswaSiklus
I II III
1 8522 L Agil Tanjung Wicaksono 55 58 61
2 8442 P Agnes Karolina Setiawan 54 57 58
3 8469 P Aminah 56 57 58
4 8524 P Anik Widyawati 70 75 85
5 8470 P Apriani Diyah Pratiwi 80 80 85
6 4710 L Ardhy Sulistyanto 65 67 75
7 8497 P Artiasih 70 72 75
8 8526 p Devi Veto Owa 80 80 85
9 8446 P Deny Ristanti 70 75 80
10 8569 P Difta Anggraini 80 80 85
11 8448 L Efendi Sukarno 70 75 80
12 8503 P Erwin Dwi Erawati 57 58 59
13 8504 P Ferawati 56 57 58
14 8505 P Fitri Lestari 56 58 59
15 8478 P Herawati 53 55 59
16 8536 P Kristanti 70 75 80
17 8456 P Linda Widyawati 70 75 80
18 8538 P M. Nirmala Andri Kus A 70 75 80
19 8508 P Martiyana Candraningrum 80 85 86
20 8512 P Peni Wulandari 70 75 85
21 8542 P Riana Wati 80 85 90
22 8566 P Septiani Dwi C 85 86 88
23 8514 P Sita Pratiwi Wisnu Wardhani 56 57 58
24 8491 P Siska Dewi A 54 56 58
25 8556 L Thomas Budi Jatmiko 54 57 59
26 8516 P Tri Hartini 53 65 75
27 8545 P Tri Setyaningsih 50 67 75
28 8547 P Yohana Desi Pratiwi 45 70 75
38 H tt p : / / re t n e t -ngan j uk. b l ogspo t .com h tt p : // ku m p u l anp t k. b l ogspo t .com
29 8578 P Yana P 80 81 85
30 8674 P Yanti S 70 75 80
31 8485 P Yessy Natalia 80 85 89
32 8678 P Yosi Ernica 70 75 80
33 8965 P Yipta safitri 70 75 80
34 8975 P Yohan 85 87 89
35 8954 P Yolanda 60 65 70
36 6987 P Yuni P 57 65 70
37 9058 P Yeni Kusmawati 59 65 75
38 8160 P Zeny cristanti 70 75 80
39 8685 P Zarah W 80 85 87
40 6589 L Zainal Arifin 70 75 80