ptk.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Perubahan besar yang terjadi pada masyarakat dan bangsa
Indonesiakhususnya serta masyarakat dan bangsa-bangsa didunia pada umumnya
menuntut adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu dalam bidang pandidikan.
Pendidikan tidak cukup lagi diselenggarakan secara tradisional, berjalan apa
adanya tanpa adanay target yang jelas dan tidak adanay prosedur pencapaian
target yang terbukti efektif dan efisien.
Kurikulum Al-Qur’an dan Hadits Madarsah Tsanawiyah ( MTs )
dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Lebih menitik beratkan target kompetensi daripada penguasaan materi
2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapanagan untuk mengkembangkan dan melaksanakan program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan
Kurikulum Al-Qur’an dan hadits MTs. Ma’arif yang di kembangkan
dengan pendekatan tersebut di harapkan mampu menjaminpertumbuhan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, peningkatan, penguasaan,
kecakapan hidup, kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin
pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlaq mulya.
Pendidikan Al-Qur’an dan Hadits di MTs. Ma’arif sebagai bagian yang
integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya factor yang
mementukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi
secara subtansial mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempratekkan nilai – nilai
1
agama sebagaimana terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan
sehari-hari.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits bertujuan agar peserta didik
bersemangat untuk membaca Al-Qur’an da Hadits dengan baik dan benar, serta
Mempelajarinya, Memahaminya, Memahaminya, Menyakini kebenarannaya dan
mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.
Dengan deminkian dalam hal ini kami sebagai peneliti tertarik untuk
mengangkat judul penenlitian tindakan kelas, dengan judul “Pelaksanaan Tutor
Sebaya terhadap peningkatan hasil “ mata pelajaran Al-Qur’an Hadits’ kelas
VII D di MTs. Ma’arif Bakung Udanawu Blitar.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian Latar belakang masalah sebagaimana disebutkan diatas
timbullah permasalahan yang jika di rumuskan berkisar pada pertanyaan
sebagai berikut “ Adakah Peningkatan hasil belajar dalam pengajaran Al-Qur’an
Hadits melalui pelaksanaan tutor sebaya dalam BAB : Taqwa dan berakhlaq
Mulia kepada sesame Manusia “ pada siswa kelas VII D Mts. Ma’arif Bakung
Udanawu Bliatr.
C. Asumsi dan Hipotesa
1. Asumsi
Asumsi atau tanggapan dasar merupakan pernyataan umum yang
tidak di ragukan lagi kebenarannya. Anggapan dasar inilah yang akan
memberikan arah kepada penulis dalam mengerjakan penelitian dan anggapan
dasar kepada penulis ini pula yang akan mewarnai kumpulan yang di ambil,
( ZainalArifin, 1948 : 52 ).
Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1979 : 94 ) anggapan
dasr, Postulat atu Asumsi adalah Sebuah titik tolak pikiran yang
kebenarannaya diterima oleh penyelidik. Setiap penyelidik dapat
2
merumuskan potulat berbeda. Seorang penyidik meragu-ragukan sesuatu
anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.
Anggapan dasar dapat juga berupa suatu teori atau prinsip yang
berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti, yang sudah dapat di
pertanggung jawabkan. Pernyataan anggapan dasar harus di ringkas, jelas dan
relevan dengan masalah yang akan di kemukakan ( Zainal Arifin, 1993 : 54 )
Suharsini Arikunto juga memberikan pengertian Asumsi sebagai
berikut “Asumsi merupakan sesuatu yang di yakini oleh penulis yang akan
berfungsi sebagai hal-hal yang di pakai untuk berpijak bagi pendidikan di
dalam melakukan penelitian” ( Suharsini Arikunto, 1989 : 17 )
a. Kelas-kelas yang di gunakan sebagi obyek penelitian telah homogen,
dengan pemberian tes awl.
b. Dalam memberikan respon terhadap Instrumen penelitian ini siswa
berlaku wajar dan bersungguh – sungguh, Jujur dan Obyektif.
2. Hipotesa
Hipotesa merupakan dugaan sementara, belum pasti dan harus
diuji kebenarannya melalui penelitian, seperti halnya disini, hepotesa yang
penulis kemikakan adalah sebagai berikut “Pelaksanaan Tutor Sebaya
Terahadap Peningkatan Hasil Belajar” mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas
VII D di MTs. Maa’arif Bakung Udanawu Blitar.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini pada pokoknya untuk mementukanjawaban di atas
masalah – masalah yang telah di kemukakan pad arumusan masalah diatas.
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran tentang pelaksanaan tutor sebaya yang tepat untuk
menjadikan siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
3
2. Untuk mengetahui peranan pengajaran pelaksanaan tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadits.
3. Untuk mengetahui apakah pengajaran dengan pelaksanaan tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadits.
4. Untuk meningkatkan nilai mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
E. Manfaat Penelitian
Sejauh ini penulis melihat bahwasannya sebagaian besar siswa dalam
membaca Al-Qur’an tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang di tetapkan, untuk
itu penulis mencoba mencari langkah penyelesaian masalah tersebut dengan
pelaksanaan tutor sebaya pada bidang studi Al-Qur’an Hadits.
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat di peroleh dari
penelitian ini adalah :
1. Dengan pelaksanaan tutor sebaya di harapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadits, maka hendaknya guru –
guru bidang studi Al-Qur’an Hadits mempertimbangkan, hal ini dalam
penerapan pola belajar mengajar selanjutnya.
2. Hasil penenlitian ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti uintuk
mengembangkan penelitian lanjutan khususnya bagi pengembangan di bidang
pengajaran Al-Qur’an Hadits.
4
BABA II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Tutor Sebaya
Cara pengelolaan peserta didik dengan sebutan tutor sebaya ini
dilatarbelakangi oleh kenyataan umum yang melanda sekolah-sekolah di Negara
yang belum maju. Di Negara-negara ini biasanya jumlah murid di kelas berada
dalam kategori besar, 50 sampai dengan 60 siswa. Dalam setiap kegiatan belajar
mengajar satu guru dihadapkan pada pengelolaan peserta didik yang cukup basar
jumlahnya ini, Hal ini berimplimintasi pada kurang efektifnya dan sfisiennya
kegiatan belajar mengajar, lebih –lebih apabila di simak kenyataan di beberapa
daerah terpencil pada satu sekolah ( misalnya SD/MI : kelas I sampai dengan
kelas 6 ) hanya ada dua atau tiga guru saja, Hal demikian juga jelas akan
memunculkan persoalan dalam kegiatan belajar mengajar, Di sinilah dituntut
cara-car dalam pengelolaan kelas dan metode pengajaran yang benar-benar
mendukung Tutor sebaya dimaksudkan sebagai sososk pembimbing atu pihak
yang menfasilitasi akan suatu hal ( Kegiatan belajar ) yang diambl dari
sekelompok peserta didik beberapa kelas yang di pandang memiliki kemampuan
lebihdibandinfg teman-teman yang lainnya “Siswa Khusus” inilah yang nanatinya
diharapkan dapat diekspresikan potensinya dalam rangka kegiatan di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan tutor sebaya didalam kelas :
1. Beberapa peserta didik pandai diminta untuk mempelajari suatu pokok
bahasan.
2. guru memberikan penjelasan umum mengenai pokok bahasan tersebut.
3. Kelas dibagi kedalam kelompok – kelompok,” Siswa Khusus” ( Tutor )
disebar kesetiapkelomok untuk memberikn bantuan.
4. Guru membimbing peserta didik yang di pandang perlu mendapatkan
bimbingan Khusus.
5
5. Jika ada masalah yang tidak terpecahkan, tutor dapat meminta bantuan guru.
6. Guru mengadakan evaluasi dan penguatan –penguatan
Tutor sebaya pada kegiatan di luar sekolah beberapa langkah yang perlu di
perhatikan guru adalah :
1. Guru menunjuk sejumlah siswa “Siswa Khusus “ untuk memimpin
kelompok
2. Tiap peserta didik diminta untuk bergabung dengan “siswa Khusus “ itu,
sesuai minat, jenis kelamin, jarak tempat tinggal, dan pemerataan jumlah
anggota
3. Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan peserta didik di luar jam
sekolahan, tugas hendakanya terprogram dan tempat jerja kelompok dapat
berpindah-pindah ( Bergilir ). Untuk ini guru sangat baik bila menyampaikan
berkunjung ke masing-masing kelompok.
4. Pada waktu yang ditentukan, hasil kerja dibahasdimkelas, kelompok yang
berhasil harus mendapatkan “Reward”1
B. Tujuan Tentang Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya ).
Sedangkan pengertian belajar itu sendiri adalah ; “Merupakan suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dari diri seseorang yang dinyatakan dengan
cara – cara tingkah laku yang baru bertkat pengalaman dan latihan”.2
Dari pengertian tentang hasil dan belajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah : Hasil yang dicapai setelah berusaha untuk
memperoleh kecakapan sehingga dapat mengubah tingkah laku dan sikapnya,
yang dalam hal ini menitikberatkan pada nilai yang di peroleh siswa di sekolah.
1 Drs. Hari Sunaryo, M,Si, Strategi Belajar mengajar, UMM Press, Malang,2002,Hal,74-752 Abdul Ghofur, Proses Belajar mengajar, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyyah IAIN Sunan Ampel Malang 1985,hal I
6
Nilai yang diperoleh setelah anak didik melakukan tes atau ulangan. Sebagaimana
menurut Rosyad Haryono yang di kutip oleh Wasty Suemanto bahwa :
“Hasil kecakapan yang di peroleh dalam mengikuti pelajaran sekolah
yangdi umumkan dinyatakan dalam bentuk angka – angka yang di tulis dalam
buku rapot.”3
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
a. Hasil belajar menggambarkan perkembangan pengetahuan dan ketrampilan
siswa setelah mengikuti pelajaran sekolah.
b. Hasil belajardinyatakan dalam bentuk angka sebagai nilai hsil belajar
dan dapat dilihat dalam buku raport.
Hasil yang dicapai dari suatu proses belajar tersebut berupa pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pengalaman, ketrampilan, yang terjadi dalam pendidikanformal
maupun non formal. Sedangkan prestasi yang di capai siswa dalam belajar di
sekolah pada umumnya berbentuk angka atau huruf sebagai nilai dari hasil belajar
yang dapat di lihat pada buku raport. Yang merupakan rumusan terakhir yang
diberikan oleh guru mengenai kemajuan kegiatan belajar di sekolah pada waktu
yang telah di tentukan.
C. Tinjauan tentang Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
1. Pengertian
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan unsur mata pelajaran PAI yang
diberikan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits sebagai
sumber hukum ajaran agama Islam dan mengamalakn isi kandungannya sebagai
petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.4
D. Tujuan dan Fungsi
1. Tujuan
3 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1987, hal.994 Depag RI,Kurikulum 2004. Standar Kompetensi, Dirjen Lembaga Islam, Jakarta, 2004, hal. 4
7
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bertujuan agar peserta didik bergairah
untuk membaca Al-Qur’an dan Hadits dengan baik dan benar, serta
mempelajarinya, memahami, Meyakini kebenarannya, dan mengamalkan
ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk
dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.
2. Fungsi
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah memiliki fungsi
sebgai berikut :
a. Pengembangan, Yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
didik dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah mulai
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan
sebelumnya.
b. Perbaikan, Yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,
pemahaman dan pengalaman ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Pencegahan, Yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan atu
budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah Swt.
d. Pembiasaan, Yaitu menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits sebagai
petunjuk dan pedoman bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari/.
3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah sanawiyah
Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’a Hadits di MTs. Kemampuan
ini berorentasi kepada prilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, da
ibadah kepada Allah. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam standar
kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang
8
harus dicapai peserta didik di tingkat MTs. Kemampuan-kemampuan tersebut
meliputi :
1. Mampu menerapakan kaidah ilmu Tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
2. Mampu memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang ahklaq terhadap ibu
bapak dan sesame manusia, dan memahami hadits tentang perintah
bertaqwa dan berbuat baik sesame manusia.
3. Mampu memahami sejarah turunnya Al-Qur’an memahami ayat-ayat Al-
Qur’an tentang persatuan dan persaudaraan, memahami arti hadits dan
macam-macamnya, dan memahami hadits-hadits tentang meyakini
kebenaran dan istiqomah.
4. Mampu memahmai ayat-ayat Al-Qur’an tentang syaitan sebagai musuh
manusia, berlaku dermawan dan memahami hadits-hadits tentang cinta
kepada Allah dan Rasul.
5. Mampu memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang semangat keilmuan,
tentang makanan yang halal dan baik, dan memahmi hadits-hadits tentang
perintah nenuntut ilmu dan keutamaan orang berilmu.
6. Mampu memahami ayat-ayat al-qur’an tantang sabar dan tabah
menghadapi cobaan, tentang bersikap konskuen dan jujur, serta
memahamai hadits-hadits tentang taat kepada allah, Rasul dan pemerintah.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pengertian Metode Penelitian
Metodologi adalah suatu cara utama yang di pergunakan untuk mencapai
tujuan dalam suatu kegiatan penelitian perlu dicari suatu cara kerja untuk mancari
tujuan yang di inginkan, sesuai dengan tujuannya, penelitian merupakan suatu
usaha untuk menemukan, mengembangkan dan membutikkan kebenaran suatu
pengetahuan dengan mengunakan metode.
Metode adalah cara yang teratur dan logis untuk mencapai suatu sasaran,
sedangkan penelitian adalah pemeriksaan, terarah dan teliti.
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah di kelas VIII Mts.
Ma’arif Bakung Udanawu Kabupaten Blitar.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian : apabial seorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wialayah penenlitian, maka
penelitiannaya merupakan studi populasi.
Dalam penelitian ini penulis menetapkan populasinya adalah seluruh
siswa-siswi Kelas VII Mts. Ma’arif Kec. Udanawu Kab. Blitar. Adapaun
jumlah populasinya sebanyak siswa yang terdidri dari kelas VII D
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas di sajikan tabel tentang
populasi yang menjadi obyek penelitian ini
10
Tabel I
Daftar Jumlah Siswa kelas VII DMts. Ma’arif
Bakung Udanawu Blitar
Nomor Nama Siswa Keterangan
Urut Induk
1 5701 Abdullah Mun’im Ridwan
2 5702 Addif Mustofa
3 5703 Afifah
4 5704 Afifatul Fitriani
5 5705 Ahmad Rizalul Rozikin
6 5706 Ahmad Rozikin
7 5707 Anita Arum Sari
8 5708 Budi Utomo
9 5709 Dwi Nur Aini
10 5710 Elson Danang Wigati
11 5711 Eni Irawati
12 5712 Hadi Prayitno
13 5713 Ida Fitriani
14 5714 Imam Amasan Yudiarto
15 5715 Khamim Fadoli
16 5716 Khoirul Aspuji
17 5717 M. Rizal Alfadin
18 5718 MochamadAkiyak Afandi
19 5719 Moh Farhan
20 5720 Moh. Khoirul Anwar
21 5721 Moh. Panji Rifa’i
22 5722 Moh. Rokibul Munif
23 5723 Mohamad Nur Kholiq
24 5724 Mohamad Fajar Ariyanto
11
25 5725 Mohamad Rodhi Firdaus
26 5726 Muhamad Alfan Rizaqi
27 5727 M. Hasanudih Rohmatullah
28 5728 Muhamad Nur Halim
29 5729 Muhamad Nurwahid
30 5730 Muklas Adi Putra
31 5731 Muzamil Kumil Laila
32 5732 Nurul Miladiyah
33 5734 Ririn Ermawati
34 5735 Sania Ulfa Nuria
35 5736 Siti Fatimatuz Zuliana
36 5737 Siti Laelatuz Zuhroh
37 5738 Umatul Mutaqin
38 5739 Umi Lailatul Fajeriyah
39 5740 Zuni Masmiroh
40 5741 Nur Alfi Hidayati
2. Sampel
Jika kita hanya meneliti sebgaian dari populasi, penelitian sampel .
sampel adalah sebgaian atau wakil populasi yang diteliti. Di namakan
penelitian sampel apabial kita bermaksud untuk menggenerealisasikan hasil
penelitian sampel
Yang dimaksud dengan menggenerealisasikan adalah mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi, jadi jumlah
sampel dalam penelitian ini keseluruhan ppopulasi atau yang biasa disebut
sampel populasi, Yaitu keseluruhan siswa kelas VII D.
12
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data, dalam
proses tersebut akan digunakan suatu cara atau beberapa metode. Jenis metode
yang dipilih dan yang dgunakan dalam pengumpulan data, tenetunya harus
sesuai dengan sifat dan karakteristis penelitian yang dilakukan.
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
mencari dan mengumpul;an data antara lain adalah :
1. Mede Dokumentasi / Dokumenter
Metode ini adalah cara mengumpulkan dat melalui peninggalan
tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termsuk juga catatan, Transkrip,
Buku, Leger, Agenda dan sebagainya / Dengan kata lain metode ini
mengumpulkan data dengan mengunakan dokumen sebagai sumber
penyelidikan.
2. Metode Interview
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki
komunikasi langsung antara peneliti dengan subyek atau responden. Dalam
Interview biasanaya terjadi Tanya jawab sepihak yang dilakukan secara
sistematis dan berpijak pada tujuan penelitian.
E. Variabel
Istilah “ Variabel “ merupakan istialah yang tak pernah ketinggalan dalam
setiap jenis penelitian , F.N.Kerlinger menyebutkan variable sebgai sebuah
konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, Insaf dalam kosep
Kesadaran.
Sutrisno Hadi mendefinisikan Variabel sebagai gejala yang bervariasi
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi : Laki-laki,
Perempuan. bereat badan : Karena ada berat 40 Kg, 50 Kg dan sebgainya. Gejala
adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang
bervariasi.
13
F. Rincian Prosedur Penelitian
1. Persiapan Tindakan
Dalam penelitian ini masalah yang akan di bahas adalah pelaksanaan,
Tutor Sebaya Terhadap Peningkatan Haasil Belajar Kelas VII D.
Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini diperlukan alat
Bantu sebagai berikut :
a. Membuat Rencana Pembelajaran ( RP ) dengan pembentukan kelompok
belajar
b. Membuat lembar Observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar
dikelas, lembar observasi terstruktur digunakan untuk mengungkapkan
aktivitas siswa selama peoses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi
di gunakan untuk mengungkapkan aktivitas guru.
c. Membuat alat Bantu mengajar yang di perlukan dalamn rangka penelitian
yaitu, berupa lembar kerja siswa ( LKS )
d. Membuat alat evaluasi untukl peningkatan kualitas hasil belajar, tes
dilaksanakan tiap akhir Siklus.
e. Dokumentasi di gunakan sebagai data aktivitas belajar di kelas, Kegiatan
pemotretan ini untuk mengeahui situasi dan kondisi guru maupun siswa
ketika melaksanakan penelitian.
G. Implemantasi Tindakan
Untuk mengetahui lebih jelas tindakan yang akan dilaksanakan, berikut
disampaikan deskripsi, scenario dan prosedur tindakan yang digunakan dalam
penelitian :
a. Deskripsi Tindakan
Deskripsi dari tindakan penelitian ini sebagai berikut :
Jumlah siswa kelas VII D yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Di mana
setiap kelompok memiliki hak yang sama yaitu untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan maupun menanggapi pertanyaan.
b. Skenario Kerja Tindakan
14
Skenario dari tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Langkah-langkah yang dilakukan guru :
a. Menjelaskan TPK yang akan di capai kepada kelompok.
b. Menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kerja
kelompok serta criteria hasil kerja kelompok.
c. Menjelaskan permasalahan-permasalahan menyangkut materi tugas
kelompok
d. Memberi kesempatan kepada siswa yang seluas-luasnya untuk
menanyakan hal yang belum jelas baik tentang kegiatan maupun
materi kerja kelompok, setelah terlebih dahulu kelompok memperoleh
pembagian tugas masing-masing.
e. Memberikan batas waktu pelaksanaan tugas kelompok hingga
kelompok telah siap dengan hasil kerja / laporan kegiatannya.
f. Guru bersama kelompok membahas hasil kerja masing-masing
kelompok menyangkut materi dan pelaksanaanya sesuai dengan hasil
penilaian.
2. Langkah-langkah yang dilakukan siswa :
Berdiskusi dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah yang sedang
dibahas.
H. Siklus Penelitian
Siklus penelitian yang di lakukan dalam penelitian initerdiri dari 2 siklus,
tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk
melihat apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa, dengan melihat hasil
observasi. Dari hasil observsi awal siswa dan guruy, maka refleksi awal
diperluakn perubahan-perubahan untuk meningkatkan perstasi. Dengan
berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan
prosedur Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.
15
I. Instrumen Penelitian
1. Lembar perencanan pembelajaran mata pelajaramn Al-Qur’an Hadits kelas VII
D
2. Lembar kisi-kisi dan lembar soal ulangan harian
3. Lembar analisis penilaian format
4. Lembar pelaksanaan program perbaikan /Pengayaan
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Siklus I
1. Perencanaan
a. Merumuskan topic
b Merumuskan TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus)
c. Merumuskan langkah-langkah tutor sebaya
d. Merumuskan pelaksanaan tutor sebaya
2. Pelaksanaan
Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan
kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menjelaskan TPK yang akan dicapai kelompok
b. Menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kerja
pelaksanaan tutor sebaya.
c. Menjelaskan permasalahan-permasalahan menyangkut materi tugas
kelompok
d. Guru membagi siswa sebagian menjadi tutor sebaya.
e.Siswa membaca tugas yang dibagikan oleh guru untuk dipahami isinya.
f. Memberikan kesempatan kepada siswa yang seluas-luasnya untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas baik tentang kegiatan maupun
materi palaksanaan tutor sebaya, setelah terlebih dahulu kelompok
memperoleh tugas masing-masing.
g. Pengambilan kesimpulan hasil kerja dan kegiatan pelaksanaan tutor
sebaya.
h. Guru memberikan nilai kepada masing-masing siswa sebagai hasil
pembelajaran
17
3. Pengamatan.
Dalam bagian ini penulis mengamati peningkatan hasil belajar yang
ditetapka dengan pelaksanaan tutor sebaya terhadap mata pelajaran AL
QUR’AN HADITS, dengan tema “ Taqwa” dan hasilnya adalah sebagai
berikut :
Nilai rata-rata pada siklus I
Perlakuan Nilai Rata- rata
Sebelum Siklus 56,4
Siklus 68,3
4. Refleksi
Dari hasil observasi, catatan lapangan peneliti dan kolabulator selama
berlangsungnya siklus I dapat diuraikan sebagai berikut :
a.Faktor keberhasilan
1. Semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan walaupun
hasilnya belum optimal.
2. Guru dapat melakukan introspeksi atas kekurangan-kekurangan dan
berinisiatip untuk memperbaiki pada pertemuan yang akan dating.
b. Kendala yang dihadapi.
1. Tutorsebaya merasa kaku dan canggung sehingga dalam memberikan
instruksi kurang tegas, hal tersebut dikarenakansiswa belum
memahami materi pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
2. Penerapan metode “tutor Sebaya” masih belum terbiasa.
c.Rencana perbaikan
Guru mencoba menerapkan kembali perencanaan pada siklus I
dengan lebih baik karena dirasakan pelaksanaan tutor sebaya belum
optimal dan rencana tindaka belum dilaksanakan dengan baik.
18
B. Siklus II.
1. Perencanaan.
Perencanaanya sama dengan Siklus I dengan mata pelajaran Al Qur’an
Hadits , yang bertema “Cinta kepada Rasul”.
Berdasarkan pada pertemuan siklus I maka ada beberapa tambahan dalam
perncanaan yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkanmotivasi tutor sebaya.
b. Meningkatka pemberian motivasi kepada siswa.
c. Meningkatkan rasa kebersamaan dan saling membantu antar siswa dan tutor
sebaya.
2. Pelaksanaan.
Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan
kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada siklus II ini guru mengulang tindakan pada siklus I hanya pada awal
pembelajaran guru memberikan perbaikan-perbaikan yaitu meningkatkan
kinerja tutor sebaya dan meningkatkan rasa kebersamaandan saling
membantu antar tutor sebaya.
b. Memotivasi dan menjelaskan kmbali tentang pembentukan “pelaksanaan
tutor sebaya” terutama tentang strukturcara, struktur tujuan dan penilaian.
c. Penggunaan LKS sebagai panduan pembelajaran sehingga memudahkan
siswa memahami materi.
d. Guru memberikan bimbingan atau motivasi kepada tutor sebaya yang
mendapatkan nilai kurang.
e. Saat siswa membuat pengumuman guru memberikan penjelasa dengan
sebaik mungkin tentang pelaksanaan tutor sebaya.
3. Pengamatan.
Dalam bagian ini penulis mengamati peningkatan hasil belajar yang
ditetapkan dengan pelaksanaan tutor sebaya terhadap mata pelajaran AL Qur’an
Hadits yang bertema “Cinta kepada Rasul” dan hasilnya sebagai berikut:
19
Nilai Rata-rata, Siswa pada Siklus II
Perlakuan Nilai Rata- rata
Siklus I 68,3
Siklus II 82,1
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan maka pelaksanaan tindakan pada Siklus
II dapat di Refleksikan sebagai berikut :
a.Semua tindakan yang direncanakan sudah dapat dilakasanakan
b. Guru sudah dapat membimbing dengan penuh kesabaran dan perhatian
c.Pujian terhadap siswa dapat memotivasi untk selalu aktif
d. Guru telah mampu mempresentasikan konsep – konsep penting secara
sistematis. Ini berarati di dapat peningkatan hasil nilai Rata- rata atau
peningkatan perstasi hasil pembelajaran setelah diberikan tindakan dengan
pelaksanaan. Tutor Sebaya Sebagai Pembelajaran Kegiatan siswa
Peningkatan hasil belajar maksimal dan menunjukkan keberhasilan dalam
pembelajaran ini.
C. Interpretasi data
Berdasarkan hasil data diatas, nilai Rata-rata bidang study Al-Qur’an
Hadits sebelum siklus I didapat 56,4 ; Siklus I 68,3 dan siklus II 82,1 : dengan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau hasil belajar siswa kelas
VII B MTs. Ma’arif Bakung Udanawu Blitar, mengalami peningkatan dengan
kreteria yang cukup baik, hal tersebut mengidentifikasikan bahwa pembelajaran
Al-Qur’an Hadits Tema : “Pelaksanaan Tutor Sebaya Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar “ termasuk berhasil
Untuk lebih jelas peningkatan nialai rata-rata hasil belajar yang terjadi
dalam penelitian ini maka disajikan sebuah grafik berikut :
20
Grafik I
Grafik Nilai Rata-rata Siswa tiap Siklus
Sebelum Siklus I Siklus II
Siklus I
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas maka kami ( Penulis ) da[at menyimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam prningkatan hasil belajar da;lam pengajaran Al-Qur’an Hadits melalui
pelaksanaan tutor sebaya yaitu Asumsi dan Hipotesa.
2. Tutor sebaya dimaksud sebagai sosok pembimbing atau pipak yang
menfasilitasi akan suatu hal ( Kegiatan belajar yang di ambil dari sekelompok
peserta didik.
3. Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan tutor sebaya didalam kelas :
a. Beberapa peserta didik pandai diminta untuk mempelajari suatu pokok
bahasan
b. Guru memberi penjelasan umum mengenai pokok bahasan
c. Kelas di bagi kedalam kelompok
d. Guru membimbing peserta didik yang perluy bimbingan
e. Guru membantu jika ada masalah yang tidak terpecahkan
f. Guru mengadakan evaluasi dan penguatan
B. Saran dan Kritik
Sebgai seorang pendidik pandai memilih metode yang paling mudah diterima
oleh peserta didik dan mudah untuk meningkatakan nilai-nilai mat apelajaran
khususunya Al-Quir’an Hadits yaitu dengan tutor sebaya./
Dalam pembuatan PTK ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, dari semua pihak. Atas kekurangan maupun kesalahan yang ada
22
dalam pembuatan PTK ini agar supaya nantinya dapat kami jadikan bahan
penyempurnan dalam pembuatan PTK di lain waktu.
C. Harapan
Kami sebagai penulis mengharapkan agar PTK ini dapat menambah Ilmu dan
wawasan yang bermanfaat dan mengambil hikmah di dalamnya untuk menjadi bahan
kita dalam mengajar.
23
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghofur, 1985. Proses Belajar Mengajar, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang,
Arikunto Suharsimi , 1993. Prosedur Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta
Depag. RI 2004, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta
Hari Sunaryo, ,2002. Strategi Belajar Mengajar, UMM Press, Malang ,
Wasty Sunanto,1987. Psikologi Pendidikan , Bina Aksara, Jakarta,
24
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]
Satuan Pendidikan : Mts Maarif UdanawuMata Pelajaran : Alqur’an HaditsKelas / Semester : VII {Delapan }IIAlokasi Waktu : 2X 40 Menit {1 X Pertemuan}
I. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang perintah bertaqwa dan
berakhlaq kepada sesama manusia
II. KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan Hadits tentang bertaqwa dan berakhlaq kepada sesama manusia
III. INDIKATOR : Membaca Hadits dengan Fasih Menulis kembali Hadits dengan benar Menterjemahkan Hadits dengan Benar Menyimpulkan isi Hadits Menghafal Hadits dan terjemahannya
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : Siswa dapat membaca hadits dengan Fasih Siswa dapat menulis Hadits dengan benar Siswa dapat menterjemahkan Hadits dengan benar Siswa dapat menyimpulkan isi Hadits Siswa dapat menghafal Hadits dan terjemahannya
V. MATERI PELAJARAN : Hadits tentang bertaqwa dan berakhlaq kepada sesama manusia
VI. METODE PEMBELAJARAN
26
Ceramah Tanya jawab
VII. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal : Salam Presensi Apersepsi
- Apakah artinya Taqwa ?..................... Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan di ajarkan dengan
kompetensi yangf akan di capai
B. Kegiatan Inti : Guru membacakan dengan fasih hadits tentang Taqwa dan berakhlaq
kepada seswama manusia Siswa menirukan bacaan guru Guru menterjemahkan mufradat hadits tentang taqwa dan berakhlaq
kepda sesama mausia Guru menterjemahkan hadits diikutui oleh siswa Guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca dan menterjemahkan
Hadits Guru memberikan penjelasan
C. Kegiatan Akhir : Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang pokok
materi yang baru saj adi pelajari Guru memberikan tugas siswa untuk membaca dan mempelajari kembali
Hadits dan menghafalkanya Salam
VIII. SUMBER BELAJAR : Buku paket Alqur’an Hadits, H.M.Fahruddin Djalal dkk. LKS Al-Qur’an Hadits “ FATTAH “ Alqur’an dan terjemahan
IX. MEDIA / ALAT BELAJAR : Papan Tulis dan kapur Buku
27
X. PENILAIAN HASIL BELAJAR ;a. Jenis Tagihan
- Tes Lisan dan tes Tulis
b. Bentuk Tagihan - prie test
- Perilaku Individu
c. Instrumen - Instrumen tes Lisan - Instrumen tes Tulis
1. Instrumen tes Lisan :Soal : Apa definisi Taqwa secara bahas ? …………..Jawab : Taqwa secara bahasa artinya tindakan, Penjagaan dan
pemeliharaan diri dari sesuatu yang mengganggu dan membahayakan
2. Instrumen tes Lisan :Lembar penilain Sikap
Mengetahui Blitar, 26 April 2008 Guru Pamong Guru Praktikan
IKFINA S.Ag ANI MUFLIKHATUL AZIZAH
28
SOAL ULANGAN DAN KUNCI JAWABAN
SOAL :
1. Bagaimana sikap Luqman setelah mendapatkan hikmah dari Allah
SWT ?...............................
2. Sebutkan macam-macam penyakit Syirik !..........................
3. Mengapa setiap anak harus berbakti kepada Ibu dan Bapakanya?................
4. Sebutkan kandungan Ayat Al-Qur’an Surat Luqman ayat!...................
5. Sebutkan manfaat yang dapat diambil jika mkita berakhlaq baik,kepada Ibu
dan Bapak !.....................
JAWAB :
1. a. Bersyukur kepada Allah
b. Tidak menyekutukan Allah
c. Berakhlaq kepada Orang Tua
2. * Syirik Besar adalah Menyekutukan Allah dengan sesuatu seperti minta
tolong kepada selaian Allah.
* Syirik Kecil adalah Melakukan suatu amal perbuatan dengan harapan
memperoleh pujian dari orang lain seperti Riya’
3. Karena Ibunya mengandungnya, merawat dan mendidiknya, sedangkan
Bapaknya menghidupinya dengan mencari nafkah
4. Keharusan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya dengan
tidak menyekutukan Allah dan menghormati orang tua.
5. - Mendapat berkah D0’a mereka
- Mendapat Ridlo dari Allah SWT
- Anak-anak kita kelak akan berbuat baik kepada kita
Guru Pamong Guru Praktikan
IKFINA S.Ag ANI MUFLIKHATUL AZIZAH
29
30