public hearing rencana pembangunan taman …new.pamsimas.org/data/2015/presentasi ampl...
TRANSCRIPT
WONOSOBOG R E E N C I T Y
INTEGRASI RAD-AMPLKEDALAM APBD DI WONOSOBO
Air minum dan sanitasi bukan hanya urusan individu atau satusektor saja, namun urusan bersama yang melibatkan seluruhpihak dan mitra pembangunan.
Ketersediaan sarana dan prasarana air minum sertapenyehatan lingkungan saat ini semakin menjadi kebutuhan.
Faktanya, penyediaan sarana dan prasarana air minum danpenyehatan lingkungan yang memenuhi persyaratan sampaisaat ini belum dapat terpenuhi secara optimal karenaberbagai macam faktor.
Berbagai macam aspek pendukung berupaaspek teknis, kelembagaan, pembiayaan,sosial dan lingkungan hidup harus dapatterintegrasi dengan baik.
Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Wonosobo 2010-2015, pola kemitraan dalam bidang infrastruktur
merupakan visi baru yang ingin dikedepankan dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini menjadi
dasar pagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk membentuk “Forum Kemitraan Bidang
infrastruktur Berkelanjutan”
Pada tanggal 25 Juni 20011,
Pemerintah Kabupaten Wonosobo
secara resmi meluncurkan forum
kemitran tersebut yang ditandai
dengan penandatanganan MoU
Kemitraan Pemerintah
Kabupaten Wonosobo dan PT.
Tirta Investama tentang
Penerapan Program Corporate
Social Responsibility.
Komitmen dalam mencapai target Water Supplyand Sanitation - Millennium Development Goals(MDGs), dengan menurunkan separuh dariproporsi penduduk yang belum mendapatkanakses air minum dan sanitasi dasar pada 2015
Dalam rangka memenuhi tanggungjawabpelaksanaan prioritas nasional tersebut,Kabupaten Wonosobo menyusun Rencana AksiDaerah Penyediaan Air Minum dan PenyehatanLingkungan (RAD-AMPL) 2011-2015 sebagaiinstrumen percepatan daerah dalam mencapaitarget Millennium Development Goals,khususnya target 7C (air minum dan sanitasi) daninstrumen pencapaian target Standar PelayananMinimal Air Minum dan Air Limbah
Rencana peningkatan kapasitas pelayanan airminum dan sanitasi yang menerapkanpendekatan PAMSIMAS dan pendekatankelembagaan
Instrumen kebijakan pengembangan pelayananair minum dan sanitasi jangka menengah daerah2011 - 2015
Saluran /“Channel” internalisasiprogram/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMASke dalam program/kegiatan SKPD yangmenangani bidang AMPL
Acuan alokasi anggaran APBD bagi program-program peningkatan kinerja pelayanan AMPL
Acuan pelaksanaan replikasi program PAMSIMAS
Target kinerja AMPL 2015 didasarkan padakesepakatan seluruh pemangku kepentingan dikabupaten.
Target kinerja AMPL 2015 ditetapkan denganmempertimbangkan target SPM kabupaten dan hasilperhitungan/perkiraan target 7C MDGs dikabupaten/kotaKabupaten Wonosobo .
Target 7C MDGs (AMPL) di kabupaten/kotaKabupatenWonosobo dihitung dengan dengan menjumlahkanproporsi penduduk dengan akses pada tahun terakhirdengan setengah dari proporsi yang akan diturunkansampai dengan 2015. Contoh: jika proporsi pendudukdengan akses saat ini (200109) adalah 5583,79 %,maka perkiraan target MDGs 2015 adalah 5583,79% +½ (1-5583,79%) atau 77.591,9%.
Target SPM Air Minum Provinsi Jawa Tengah2015 : 75%
Target Sanitasi Provinsi Jawa Tengah 2015 :68%
61,52% rumah tangga memiliki akses terhadapsumber air minum yang layak perkotaan danperdesaan
13,97% rumah tangga memiliki akses berkelanjutanterhadap sanitasi layak perkotaan dan perdesaan
Target proporsi penduduk Kab. Wonosoboyang memiliki akses air minum yang layakdan berkelanjuta 2015 adalah 80,79%
Target proporsi penduduk Kab. Wonosoboyang memiliki akses air sanitasi yang layakdan berkelanjuta 2015 adalah 56,99%
Penyediaan oleh :- PDAM (Dominan) 30,83 % di 14 kec.dari 15 kec.
16 unit (cabang) pelayanan- Pamsimas th 2010 36 Desa- SAB APBD, DAK- Swadaya masyarakat
Jml Mata air 650 mata air (data dari BLH, 2008) Topografi Bergelombang – Pegunungan Sistem
grafitasi
RPIJM
RENSTRA SKPD
RPJMNRPJPN
RPJMD RKPD APBD
RAN AMPL
RPJPD
APBN
RENJASKPD
RAD AMPL
RAD-AMPL DLM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJMDes RKPDes APBDes
Tahun 2011 : Rp. 2.495.421.350,- Tahun 2012 : Rp. 1.927.107.850,- Tahun 2013 : Rp. 2.230.973.000,- Tahun 2014 : Rp. 3.693.761.339,-
AMPL
PEMERINTAH
MASYARAKATSWASTA
KISS DL PROGRAM AMPLKISS DL PROGRAM AMPL
Dalam dokumen perencanaan sanitasi telah diskenariokan pembangunan sanitasi
secara kemitraan dimana peran swasta melalui sharing program menjadi salah
satu skenario percepatan capaian pembangunan sanitasi.
NO PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015
1 PEMBANGUNAN SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT 1.779.040.000 1.067.768.000 1.267.320.000 2.411.000.000 3.677.500.0002 FASILITASI DAN SANITASI PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH 250.000.0003 PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA SANITASI (AIR LIMBAH) DI
LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN (BANTUAN PROVINSI) 820.000.000
TOTAL 1.779.040.000 1.067.768.000 1.267.320.000 2.411.000.000 4.747.500.000
TIME LINE ANGGARAN PENANGANAN SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
1. Penandatanganan Nota Kesepahaman Penerapan Program CorporateResponsibilityPada 2011, Pemerintah Kabupaten Wonosobo
menandatangani MoU dengan PT. Tirta
Investama tentang Penerapan Program
Corporate Sosial Responsibility.
Berfokus pada perbaikan sanitasi lingkungan,
PT. Tirta Investama melaksanakan kegiatan
Perluasan Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat (SLBM).
Implementasi kegiatan fisik berupa
pembangunan sanitasi komunal di lingkungan
yang rawan permasalahan sanitasi.
Dilaksanakan tahun 2013 dan 2014 berupa sharing programDAK SLBM. Pengambilan lokasi penataan sanitasi denganmemperhatikan kriteria sebagai berikut :1. Merupakan prioritas disekitar wilayah kerja Perusahaan
Swasta2. Merupakan daerah rawan permasalahan sanitasiUntuk itu telah dilaksanakan kegiatan implementasiprogram di 2 lokasi yaitu :1. SLBM-Kemitraan Kelurahan Kejiwan2. SLBM-Kemitraan Desa Bumirejo
Merupakan inovasi baru yang dibuat berdasarkan kondisi lapangan dimana di Kelurahan Bumirejo
memiliki kekhasan tersendiri dimana dilingkungan Bumirejo terdapat 9 pesantren dalam satu
kampung. Secara keseluruhan kondisi Desa Bumirejo merupakan daerah rawan sanitasi, namun
keberadaan sanitasi pesantren ika tidak dikelola dengan baik dapat memberi dampak yang kurang
baik terhadap kesehatan lingkungan didalam pesantren maupun diluar pesantren itu sendiri.
Memperhatikan kondisi tersebut maka penanganan sanitasi kelurahan Bumirejo dilaksanakan dengan
skenario pembagian kewenanganan penanganan yaitu :
1. wilayah privat pesantren, sekolah
Ditangani melalui SCR
2. wilayah layanan umum kampung
Ditangani melalui Program SLBM DAK Pemda Wonosobo
Bapak Sekda Kab. Wonosobo menympaikan sambutan an.
Bupati Wonosobo dalam acara Peresmian dimulainya Program
Pesantren Higienis Kemitraan CSR PT. Tirta Investama
Dalam rangka implementasi kegiatan dan
me-”maintenance” kemitraan, dilakukan
beberapa meeting pembahasan kegiatan
dan juga kunjungan-kunjungan.
Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam
menjaga hubungan antara Pemerintah
dan Stakeholder atau greenpartnership.
Kunjungan pemerintah merupakan suport
yang luar biasa bagi greenpartnership
dan juga merupakan wujud keseriusan
dalam membangun komitmen.Dalam acara ini dilakukan kunjungan balasan ke berbagai
stakeholder termasuk ke kampung pelaksanan Green City.