putusan nomor hk.2010/35/ix/mp - …mahpel.dephub.go.id/.../e990d780b7d2e3b3609a41101360203d.pdf2...

43
PUTUSAN NOMOR HK.2010/35/IX/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. SINAR PANJANG DENGAN TK. ANGGADA II YANG DITUNDA KT. MITRA JAYA I DI ALUR SUNGAI BARITO SEKITAR BUOY NOMOR 6 BANJARMASIN Pada tanggal 17 Agustus 2013, pukul 03.00 WIB, KM. Sinar Panjang, GT. 2705, dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan sebanyak 201 boks peti kemas, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin, telah terjadi tubrukan dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I, GT. 89, yang sedang berlabuh jangkar disekitar buoy no. 6, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dengan muatan sebanyak 2.440 M/T Red Palm Oil, di Alur Sungai Barito sekitar Buoy No.6 Banjarmasin, pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, tetapi KM. Sinar Panjang mengalami bocor/robek pada tanki void 4 kiri lebar 10 cm dan panjang 100 cm penyok ke dalam 5 cm antara frame 23 – 25, dan 51 boks peti kemas jatuh ke laut, dan TK. Anggada II terdapat kerusakan pada pisang- pisang dan jangkar putus. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/7/12/DN-13, tanggal 14 Nopember 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas ...

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR HK.2010/35/IX/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. SINAR PANJANG DENGAN TK. ANGGADA II

YANG DITUNDA KT. MITRA JAYA I DI ALUR SUNGAI BARITO SEKITAR BUOY NOMOR 6 BANJARMASIN

Pada tanggal 17 Agustus 2013, pukul 03.00 WIB, KM. Sinar Panjang, GT. 2705, dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan sebanyak 201 boks peti kemas, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin, telah terjadi tubrukan dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I, GT. 89, yang sedang berlabuh jangkar disekitar buoy no. 6, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dengan muatan sebanyak 2.440 M/T Red Palm Oil, di Alur Sungai Barito sekitar Buoy No.6 Banjarmasin, pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, tetapi

KM. Sinar Panjang mengalami bocor/robek pada tanki void 4 kiri lebar 10 cm dan panjang 100 cm penyok ke dalam 5 cm antara frame 23 – 25, dan 51 boks peti kemas jatuh ke laut, dan TK. Anggada II terdapat kerusakan pada pisang-pisang dan jangkar putus.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/7/12/DN-13, tanggal 14 Nopember 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas ...

2

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : I. K M. SINAR PANJANG.

1. Berita Acara dibuat di Banjarmasin, tanggal 19 Agustus 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Pandu Laut 133;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL. 205/2/16/KSOP-13, dibuat

di Banjarmasin, tanggal 19 Agustus 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Banjarmasin;

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Banjarmasin, tanggal

04 September 2013, oleh Petugas Operasional Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Bidang Keselamatan Berlayar diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandara dan otoritas Pelabuhan Banjarmasin;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin terhadap : a. Nakhoda, Maryono; b. Mualim I, Ugeng Imam Budiyanto; c. Juru Mudi, Dwi Yulianto; d. KKM, Hargiyatno; e. Masinis II, Bayu Santosa; f. Pandu Laut No.133, Andy Setiawan.

5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

KM. SINAR PANJANG. a. Surat Laut, nomor PK.205/3634/SL-PM/DK-13 dan nomor urut 3221

diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 Juli 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 2602/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 18 April 2011, oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

c. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor

PK.690/445/DOC/DK-10, diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 Januari 2010, berlaku sampai dengan 21 September 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor

PK.302/14/4/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 April 2013, berlaku sampai dengan 27 April 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat ...

3

e. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/131/SMC/DK-13,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 4 Januari 2013, berlaku sampai dengan 9 juni 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/3788/KTK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2013, berlaku sampai dengan 10 Pebruari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/3789/PLK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2013, berlaku sampai dengan 10 Pebruari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

h. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor

PK.002/1209/GMDSS-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2013, berlaku sampai dengan 10 Pebruari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

i. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 013008,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 29 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Sertifikat Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor

PK.402/267/IOPP/DK-11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2011, berlaku sampai dengan 02 Juli 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

k. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor register 10436, dikeluarkan

di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 29 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

l. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor register 10436, dikeluarkan

di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 29 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

m. Persyaratan Khusus untuk Kapal yang mengangkut Barang

berbahaya, nomor PK.001/3803/BB-OM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 08 Juli 2013, berlaku sampai dengan 10 Pebruari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Surat Penempatan Kapal dalam Trayek Liner Angkutan Laut Dalam

Negeri, nomor AT.550/46/7/369/13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 Juni 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

o. Re- ...

4

o. Re – Inspection Certificate Infla Table Life Raft, nomor

54/MU/04/2013, 55/MU/04/2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 19 April 2013, berlaku sampai dengan 19 April 2014, oleh CV. Mitra Usaha;

p. Daftar Awak Kapal (Crew List), dibuat di Surabaya, tanggal

16 Agustus 2013, oleh PT. Samudera Shipping Services dan diketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

q. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/151/04/SYB.Tpr-

2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 15 Juni 2013, oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

r. Surat Persetujuan Berlayar, nomor NI/APU/406/VIII/2013,

diterbitkan di Surabaya, tanggal 17 Agustus 2013, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut KM. Sinar Panjang terdiri dari :

a. ANT II, nomor 6200023805N20209, atas nama Maryono, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 03 April 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT III, nomor 6200083224N30302, atas nama Ugeng Imam

Budiyanto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 01 Februari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT III, nomor 6200201407T30212, atas nama Bayu Santosa,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Desember 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT IV, nomor 6200060977T40201, atas nama Hargiyatno,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2001, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

KT. MITRA JAYA I.

1. Berita Acara Kronologis Kejadian, dibuat di Banjarmasin, tanggal 19 Agustus 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Pandu 122;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL. 205/2/15/KSOP.BJM-2013,

dibuat di Banjarmasin, tanggal 19 Agustus 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita ...

5

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin terhadap : a. Nakhoda, Mokhammad Kholid; b. Mualim I, Taufik; c. Juru Mudi, Sutarji; d. KKM, Syamsudin Umar; e. Masinis II, Pardamean Nababan; f. Pandu Laut No. 112, Wahyudi Yuwono.

4. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Pas Tahunan, nomor PK.205/19/8/KSOP.BJM-12 dan nomor urut

803, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 08 Desember 2012, berlaku sampai dengan 07 Desember 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 188/PPj, dikeluarkan

di Dumai, tanggal 20 April 1994, oleh Syahbandar Pelabuhan Dumai; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/9/20/KSOP.SMD-13, diterbitkan di Samarinda, tanggal 10 Juli 2013, berlaku sampai dengan 09 Januari 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Samarinda;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/9/21/KSOP.SMD-13, diterbitkan di Samarinda, tanggal 10 Juli 2013, berlaku sampai dengan 09 Januari 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Samarinda;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor

PK.002/6/10/KSOP.TG.EMAS-2013, diterbitkan di Semarang, tanggal 03 Juni 2013, berlaku sampai dengan 02 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal, nomor PK.690/967/SNPP/DK-11, diberikan di Jakarta, tanggal 11 April 2011, berlaku sampai dengan 20 Maret 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Garis Muat, nomor 005056, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 04 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Rekomendasi ...

6

h. Rekomendasi Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NV.101/110/35/DV-2012, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Agustus 2012, oleh Direktur Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

i. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 113/L/SDPPI/2013, berlaku

tanggal 04 Januari 2013, sampai dengan 03 Januari 2014, dikeluarkan oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika;

j. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 05501, dikeluarkan

di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 04 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor register 05501, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2012, berlaku sampai dengan 04 Januari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

l. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AT.551/333/14/82/13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 Mei 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan, Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

m. Surat Ijin Menunda/Gandeng, nomor PK.110/207/20/Ad.Kmi-2013, diberikan di Kumai, tanggal 12 Agustus 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai;

n. Manifest, dibuat di Kumai, tanggal 12 Agustus 2013, oleh PT. Tirtacipta Mulyapersada;

o. Re - Inspection Certification Inflatable Liferaft, nomor 229 B/ILR-MBM/II-13, tanggal pemeriksaan 08 Pebruari 2013, pemeriksaan berikutnya tanggal 08 Pebruari 2014, oleh CV. Mustika Bahana Marine Safety, dan diketahui Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Samarinda;

p. Re - Inspection Certification Fire Extinguisher, nomor 157 B/FE-MBM/II-13, tanggal 08 Pebruari 2013, pemeriksaan berikutnya tanggal 08 Pebruari 2014, oleh CV. Mustika Bahana Marine Safety, dan diketahui Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Samarinda;

q. Crew List, dibuat di Kumai, tanggal 12 Agustus 2013, oleh Nakhoda

KT. Mitra Jaya I dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai;

r. Keterangan ...

7

r. Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/36/01/KSOP.Tg.Emas-2013, dibuat di Semarang, tanggal 05 Agustus 2013, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

s. Surat Persetujuan Berlayar, nomor S.7/AP.IV/75/VIII/2013,

diterbitkan di Kumai, tanggal 12 Agustus 2013, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai.

TK. ANGGADA II. a. Surat Laut, nomor PK.205/3260/SL-PM/DK-13, dan nomor urut

3044, diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 Juli 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 187/PPj, dikeluarkan

di Dumai, tanggal 20 April 1994, oleh Syahbandar Administrator Pelabuhan Dumai;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/5/07/KPL.BTM-13, diterbitkan di Batam, tanggal 11 Januari 2013, berlaku sampai dengan 29 Desember 2013, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam;

d. Sertifikat International Pencegahan Pencemaran Oleh Bahan Cair Beracun, nomor PK.401/2137/NLS/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 September 2012, berlaku sampai dengan 13 Agustus 2014, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Garis Muat, nomor 005762, diterbitkan di Jakarta, tanggal 08 Maret 2013, berlaku sampai dengan 30 Desember 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 05468, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 Maret 2013, berlaku sampai dengan 30 Desember 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AT.551/403/9/268/13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 Juni 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut;

h. Re - Inspection Certification Fire Extinguisher Nomor 900 B/FE-MBM/VII-13, tanggal 12 Juli 2013, pemeriksaan berikutnya tanggal 12 Juli 2014, oleh CV. Mustika Bahana Marine Safety, dan diketahui Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Samarinda;

i. Surat ...

8

i. Surat Persetujuan Berlayar, nomor S.7/AP.IV/76/VIII/2013, diterbitkan di Kumai, tanggal 12 Agustus 2013, oleh Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kumai.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KT. Mitra Jaya I, terdiri dari :

a. ANT V, nomor 6200097676N50502, atas nama Mokhammad Kholid,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 Mei 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT V, nomor 6200481301N50611, atas nama Taufik, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 25 Oktober 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT V, nomor 6201022242T50203, atas nama Syamsudin Umar,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 27 Agustus 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT V, nomor 6200092384T50210, atas nama Pardamean Nababan,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 Maret 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut: A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan

Pendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. SINAR PANJANG.

Nama : SINAR PANJANG Eks. SINAR BINTAN Jenis : Kapal Motor / Kapal Barang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2006 di Surabaya Konstruksi : Baja Call Sign : YCCE Isi kotor : GT. 2705 Isi bersih : NT. 812 Tanda Selar : GT. 2705 No. 2602/Ka Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel Caterpillar, 3512

B DITA, 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 1500 HP pada putaran 1600 Rpm

Panjang : 82,37 Meter

Lebar ...

9

Lebar : 20,00 Meter Dalam : 5,70 Meter Pemilik : PT. Samudera Shipping Services Nakhoda : Maryono Awak Kapal : 15 (lima belas) orang

KT. MITRA JAYA I.

Nama : MITRA JAYA I Jenis : Kapal Tunda Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 1994, di Rengat Konstruksi : Baja Call Sign : YD - 3025 Isi kotor : GT. 89 Isi bersih : NT. 53 Tanda Selar : GT. 89 No. 188/PPj Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel Caterpillar,

D 398, 4 Tak Kerja Tunggal 850 HP pada putaran 1225 Rpm

Panjang : 20,83 Meter Lebar : 5,88 Meter Dalam : 2,99 Meter Pemilik : PT. Perusahaan Pelnas USDA Seroja Jaya Nakhoda : Mokhammad Kholid Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang TK. ANGGADA II. Nama : ANGGADA II Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 1994, di Rengat Konstruksi : Baja Isi kotor : GT. 973 Isi bersih : NT. 777 Tanda Selar : GT. 973 No. 187/PPj Panjang : 57,72 Meter Lebar : 17,00 Meter Dalam : 3,98 Meter Pemilik : PT. Perusahaan Pelnas USDA Seroja Jaya

2. Jalannya ...

10

2. Jalannya Peristiwa. KM. SINAR PANJANG. a. Pada tanggal 17 Agustus 2013, pukul 03.00 WIB, KM. Sinar Panjang

dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, memuat muatan sebanyak 201 boks peti kemas, bertolak dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin;

b. Kapal dilengkapi alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan

cukup, panjang kapal 82,37 meter, berbaling-baling ganda, anjungan didepan, seluruh muatan disusun diatas deck setinggi 4 tier (susun), draft terdalam 4,50 meter, air sedang surut, arus dari depan kanan dan angin dari sebelah kanan (lambung kanan) kapal berlayar tanpa penasehat seorang pandu diatas kapal;

c. Tanggal 18 Agustus 2013, pukul 17.30 WITA, KM. Sinar Panjang tiba di ambang luar Sungai Barito Banjarmasin, Nakhoda berkomunikasi dengan Motor Pandu dan disarankan agar kapal langsung masuk pelan-pelan menuju alur, dan Pandu akan naik di sekitar buoy 04, alur dari buoy 01 sampai buoy 04 bebas tidak ada kapal;

d. Pukul 18.08 WITA, saat KM. Sinar Panjang melewati buoy 01

menerima informasi dari motor pandu bahwa TK. Anggada II dengan KT. Mitra Jaya I sedang berlabuh jangkar di sekitar buoy 06 di sebelah Barat sebelum kerangka, dan ada tongkang batu bara yang keluar KT. Atlantik Perkasa 30 menunda TK. Patra Jaya 3006, KM. Sinar Panjang berusaha memanggil KT. Mitra Jaya I, namun tidak ada jawaban, kemudian berkomunikasi dengan KT. Atlantik Perkasa 30 yang menuju keluar dan sepakat berpapasan kanan-kanan, karena KT. Atlantik Perkasa 30 berada di Timur poros alur 0,03 mil dan KM. Sinar Panjang agar tetap di as alur;

e. KM. Sinar Panjang berlayar dengan kecepatan 2,5-3 knot mendekati

TK. Anggada II yang berlabuh jangkar di sisi barat alur buoy no. 6 dan melewati sisi sebelah kanannya, sedangkan dari arah berlawanan pada sisi sebelah timur alur jaraknya sangat dekat ada KT. Atlantik Perkasa 30 yang menunda TK. Patra Jaya 3006, bergerak kelaut dan terjadi situasi kritis antara ketiga kapal dan akhirnya terjadi tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II yang berlabuh jangkar pada pukul 19.05 WITA;

f. Setelah terjadi tubrukan KM. Sinar Panjang merubah haluan kekiri

dan berpapasan kanan-kanan dengan KT. Atlantik Perkasa 30 yang menunda TK. Patra Jaya 3006, selanjutnya Nakhoda berencana akan mengkandaskan kapal pada sisi barat alur namun tidak bisa karena air sedang surut dan arus kuat;

g. Selanjutnya ...

11

g. Selanjutnya KM. Sinar Panjang bergerak mundur dan berlabuh jangkar dibelakang TK. Anggada II, setengah segel di air rantai jangkar tidak bisa turun lagi dan kapal miring ke kiri, sekitar 30°, karena ada kebocoran pada lambung kiri (akibat tubrukan) dan air masuk ke void no. 4, pukul 19.25 WITA, Pandu No. 133 Andy Setiawan naik ke kapal, kondisi KM. Sinar Panjang semakin miring ke kiri sampai 40° menyebabkan 51 boks peti kemas jatuh ke laut, setelah peti kemas jatuh kapal menjadi tegak lagi, arus surut yang kuat menyebabkan kapal larat sampai buoy no. 2 kapal berhenti karena kandas;

h. Ketika kapal miring 40° air laut masuk ke kamar mesin melalui manhold buritan kiri, sehingga semua mesin dimatikan kapal black out. Pada pukul 23.30 WITA, KT. Anoman dan KT. Meiden Time sandar di KM. Sinar Panjang untuk membantu penerangan dan kapal ditarik masuk ke Pelabuhan Banjarmasin 7 (tujuh) hari kemudian;

i. Akibat dari tubrukan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa lambung sebelah kiri KM. Sinar Panjang bocor/robek pada tanki void 4 kiri lebar 10 cm dan panjang 100 cm penyok ke dalam 5 cm antara frame 23 – 25 dan 51 boks peti kemas jatuh ke laut.

KT. MITRA JAYA I. a. Pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA, TK. Anggada II

yang ditunda KT. Mitra Jaya I, bertolak dari Pelabuhan Kumai menuju Pelabuhan Banjarmasin, dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dan membawa muatan sebanyak 2.440 M/T red palm oil;

b. Pukul 14.00 WITA, KT. Mitra Jaya I yang menunda TK. Anggada II

posisi melintang buoy 15 arus surut kuat kurang lebih 3 knot dan angin kencang kurang lebih 20 knot dari Timur, KT. Mitra Jaya I tidak mampu melawan arus dan bergerak mundur dengan kondisi mesin maju, Nakhoda memutuskan untuk berlabuh jangkar, tetapi Tongkang tetap larat;

c. Pukul 18.00 WITA, KT. Mitra Jaya I berhenti pada posisi lintang

03° 35’,8 S/114° 28’,8 T, diperkirakan jangkar Tongkang Anggada II nyangkut dikerangka KT. Nakaichi Maru, mesin kapal stop, kapal dan tongkang berhenti dan tidak ada pergerakan, namun mesin tetap standby, sambil menginformasikan ke Motor Pandu melalui channel 12 bahwa KT. Mitra Jaya I berlabuh jangkar dekat buoy no. 6;

d. Pukul 19.00 WITA terjadi tubrukan antara lambung kanan

TK. Anggada II dengan lambung kiri KM. Sinar Panjang yang berlayar ke Banjarmasin melewati lambung kanan TK. Anggada II.

Pukul ...

12

Pukul 19.05 WITA, KT. Mitra Jaya I melepaskan tali dari TK. Anggada II, untuk menghindar dari terjepit antara Tongkang dan KM. Sinar Panjang, kemudian Tongkang Anggada II hanyut karena rantai jangkar putus, setelah Tongkang hanyut, KT. Mitra Jaya I berusaha untuk menunda Tongkang kembali, tetapi pada pukul 20.00 WITA, TK. Anggada II behenti karena kandas pada posisi 03° 36,6’ S/114° 28,8’ T;

e. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan kepada ABK untuk melakukan pemeriksaan tongkang, diketahui lambung kanan depan robek 1,5 meter, 60 cm diatas garis air dan pisang-pisang penyok kedalam (deformasi), kemudian Nakhoda melaporkan ke motor pandu dan agen;

f. Pukul 22.00 WITA, air bergerak pasang, TK. Anggada II mengapung,

Pandu No. 112 naik ke kapal, kemudian dilakukan pengecekan, kondisi tongkang tidak ada kebocoran. Selanjutnya Nakhoda menghubungi ke Kepanduan minta ijin untuk membebaskan TK. Anggada II dari alur, setelah Kepanduan menyetujui permintaan Nakhoda, selanjutnya KT. Mitra Jaya I menarik TK. Anggada II dan dibawa masuk ke Pelabuhan Banjarmasin;

g. Tanggal 19 Agustus 2013, pukul 04.00 WITA, KT. Mitra Jaya I yang

menunda TK. Anggada II tiba di Pulau Tamban, Tongkang dikandaskan dan diikat di Pulau Tamban. Setelah selesai olah gerak, pukul 06.00 WITA Pandu No. 112 turun dari KT. Mitra Jaya I atas persetujuan Nakhoda;

h. Akibat dari tubrukan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka,

melainkan terdapat kerugian harta benda berupa kerusakan pada pisang-pisang dan jangkar Tongkang putus.

3. Dalam peristiwa Tubrukan KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KM. SINAR PANJANG.

Tersangkut : Nakhoda, Maryono. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Ugeng Imam Budiyanto; 2) Juru Mudi Jaga, Dwi Yulianto; 3) KKM, Hargiyatno; 4) Masinis II, Bayu Santoso.

b. KT. MITRA JAYA I.

Tersangkut : Nakhoda, Mokhammad Kholid.

Saksi-saksi ...

13

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Taufik; 2) Juru Mudi, Sutarji; 3) KKM, Syamsudin Umar;

4) Masinis II, Pardamean Nababan.

c. PIHAK LAIN. Saksi : 1) Pandu No.133 PT. Pelabuhan Indonesia III

Cabang Banjarmasin, Saudara Andi Setiawan;

2) Pandu No.112 PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin, Saudara Wahyudi Yuwono;

3) Asisten Manager Pemanduan PT. Pelabuhan Indonesian III Cabang Banjarmasin, Saudara Ari Setiawan;

4) Manager Operasional PT. USDA SEROJA JAYA, Saudara Wan Sabran.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, pada Sidang Pertama tanggal 09 dan 10 Juni 2014 dan Sidang Kedua tanggal 07 dan 08 Juli 2014. Keterangan yang diberikan dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

KM. SINAR PANJANG.

1. Tersangkut Nakhoda, Maryono, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi

Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Temanggung

Tanggal : 09 Oktober 1960 Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipedak II RT.04/RW. 09 No.17 Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1972, di Temanggung;

2) SMP, tahun 1975, di Temanggung; 3) SMA, tahun 1979, di Temanggung.

Teknis : 1) MPB-III, ijazah tahun 1984, di Semarang;

2) ANT-III ...

14

2) ANT-III, ijazah tahun 2002, di Semarang; 3) ANT-II, ijazah tahun 2009, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim III, KM. Niaga 56, tahun 1991 s/d 1992; 2) Mualim I, KM. Ocean Victor, tahun 1992 s/d 1993; 3) Mualim I, KM. Caraka Jaya Niaga III-31, tahun 2003 s/d tahun

2005; 4) Nakhoda, SPB. Borneo, tahun 2005; 5) Nakhoda, SPCB. Sinar Banjar, tahun 2005 s/d 2006; 6) Nakhoda, SPCB. Sinar Jambi, tahun 2006 s/d 2007; 7) Nakhoda, SPCB. Sinar Padang, tahun 2007 s/d 2008; 8) Nakhoda, KM. Sinar Panjang, tahun 2012 s/d 2013.

b. Pada tanggal 17 Agustus 2013, pukul 03.00 WIB, KM. Sinar Panjang dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, membawa muatan sebanyak 201 boks peti kemas, bertolak dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan;

c. Tersangkut Nakhoda sudah sering melayarkan kapal dari Pelabuhan

Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin, sehingga Tersangkut Nakhoda sudah familier dengan kondisi alur Banjarmasin, cuaca cerah, angin dari Tenggara (lambung kanan)kencang, arus surut dari arah depan kanan;

d. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 2 (dua)

unit, GPS 2 (dua) unit, echo sounder 1 (satu) unit, gyro kompas 1 (satu) unit, radio VHF 2 (dua) unit, AIS 1 (satu) unit, Handy Talky 2 (dua) unit, dan kapal dilengkapi dengan baling-baling ganda yang dioperasikan dari anjungan dan lampu-lampu navigasi dalam keadaan baik;

e. Tersangkut Nakhoda mempunyai tugas untuk melayarkan kapalnya

dengan aman dan selamat dari kade ke kade, menjaga kapal beserta seluruh isinya termasuk muatan dan awak kapal dengan aman dan selamat, dan sebagai wakil dari Perusahaan;

f. Sebelum memasuki alur Sungai Barito Pelabuhan Banjarmasin,

Tersangkut Nakhoda terlebih dahulu komunikasi dengan Motor Pandu untuk menanyakan Pandu yang akan memandu KM. Sinar Panjang. Motor Pandu mempersilahkan KM. Sinar Panjang untuk langsung masuk menuju alur. Pandu akan naik antara buoy no. 4 dan no. 6, diinformasikan dari motor pandu KT. Mitra Jaya I dan TK. Anggada II berlabuh jangkar disekitar buoy no. 6;

g. Pukul ...

15

g. Pukul 18.08 WITA, kapal mulai memasuki alur Sungai Barito, dengan kecepatan rata-rata 2,5 – 3 knot, cuaca saat itu cerah, arus surut, ombak di muara 2-3, dan di alur 1-2 dari Timur (lambung kanan), angin dari Timur-Timur Laut agak kencang;

h. Pukul 18.30 WITA, Mualim I menghubungi KT. Mitra Jaya I

sebanyak 2 (dua) kali tetapi tidak ada jawaban, KM. Sinar Panjang mendekati KT. Mitra Jaya I dan akan melewati sisi lambung kanan TK. Anggada II, ketika KM. Sinar Panjang hendak melewati TK. Anggada II dari arah berlawanan ada KT. Atlantik 30 yang menunda TK. Putra Jaya 3006 menuju ke laut dan terjadi tubrukan antara KM. Sinar Panjang pada lambung kirinya dengan lambung kanan TK. Anggada II pada pukul 19.05 WITA;

i. Setelah tubrukan KM. Sinar Panjang merubah haluan ke kiri dan

berpapasan dengan KT. Atlantik 30 yang menunda TK. Putra Jaya 3006 kanan-kanan dengan selamat, selanjutnya Nakhoda mengolah gerak untuk mengandaskan kapal pada sisi sebelah Barat alur tetapi tidak berhasil, selanjutnya kapal mundur sampai dibelakang TK. Anggada II dan berlabuh jangkar setengah segel diair (rantai jangkar tidak dapat turun). Pukul 19,25 WITA Pandu no. 133 Saudara Andi Setiawan naik ke kapal. Kapal larat dan miring ke kiri 30° karena air laut masuk ke void no. 4 yang robek akibat tubrukan;

j. Ketika kapal larat dan makin miring ke kiri sampai lebih kurang 40°, air laut masuk ke kamar mesih melalui manhold buritan kiri, sehingga semua mesin dimatikan dan 51 boks peti kemas pada sisi lambung kiri jatuh kelaut dan kapal tegak lagi, KM. Sinar Panjang berhenti larat setelah kandas disekitar buoy No. 2;

k. Akibat dari tubrukan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa lambung sebelah kiri KM. Sinar Panjang bocor/robek pada tangki void 4 kiri lebar 10 cm dan panjang 100 cm, penyok ke dalam 5 cm antara frame 23 – 25 dan sebanyak 51 boks peti kemas jatuh ke laut.

2. Saksi Mualim I, Ugeng Imam Budiyanto, tidak hadir dalam Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan keterangan yang didapat dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Salatiga

Tanggal : 29 April 1973 Agama : Islam Alamat : Jl. Candi RT.02/RW.02 No.44, Karang Anyar,

Kebumen Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1986, di Salatiga;

2) SMP ...

16

2) SMP, tahun 1989, di Salatiga; 3) SMA, tahun 1992, di Salatiga; 4) D-III, tahun 2000, di Cilacap. Teknis : 1) MPB-III, tahun 2000, di Cilacap; 2) ANT-III, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim III, KM. Caraka JN III-23, tahun 2001 s/d 2003; 2) Mualim II, KM. Caraka JN-31, tahun 2003 s/d 2005; 3) Mualim II, KM. Sinar Bintan, tahun 2010 s/d 2012; 4) Mualim II, KM. Sinar Jambi, tahun 2012 s/d 1013; 5) Mualim I, KM. Sinar Panjang, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 17 Agustus 2013, pukul 03.00 WIB, KM. Sinar Panjang

bertolak dari Pelabuhan Surabaya menuju Pelabuhan Banjarmasin, membawa muatan sebanyak 201 boks peti kemas;

c. Tanggal 18 Agustus 2013, pukul 17.30 WITA, kapal tiba di buoy luar

Pelabuhan Banjarmasin, sebelum memasuki alur Sungai Barito Banjarmasin, Nakhoda sudah menghubungi Motor Pandu, untuk menanyakan siapa Pandu yang akan membawa KM. Sinar Panjang, dari pihak Kepanduan memberikan informasi banwa Pandu tidak ada di Motor Pandu, Nakhoda meminta ijin masuk, dan Motor Pandu mengijinkan KM. Sinar Panjang masuk tanpa Pandu.

d. Pukul 18.08 WITA, KM. Sinar Panjang melewati buoy 01 dan

memanggil KT. Mitra Jaya I yang menunda TK. Anggada II yang berlabuh jangkar, tetapi tidak ada jawaban. Setelah KM. Sinar Panjang masuk alur, Pandu 133 atas nama Andy Setiawan memanggil KM. Sinar Panjang bahwa Pandu 133 akan naik di KM. Sinar Panjang setelah mengeluarkan KT. Atlantik 30;

e. Pukul 19.05 WITA, saksi memberitahukan kepada Nakhoda bahwa

KM. Sinar Panjang bersenggolan dengan TK. Anggada II di lambung kiri yang menyebabkan kapal miring kiri, dan setelah di cek lambung kiri KM. Sinar Panjang bocor dan air masuk ke kapal melalui kebocoran kapal. Pukul 19.15 WITA, Pandu 133 atas nama Andy Setiawan, naik ke kapal melalui lambung kanan kapal dan pukul 19.30 WITA, kapal berusaha untuk dikandaskan, tetapi kapal masih hanyut dan pukul 19.45 WITA, kapal lego jangkar tetapi rantai jangkar tidak mau turun lagi dan kapal larat. Pukul 19.50 WITA, kapal semakin miring kiri, dan peti kemas jatuh ke laut;

f. Saat kejadian saksi bersama Nakhoda sedang berada di anjungan,

keadaan cuaca cerah, arus surut kuat, angin kencang dari Timur Laut.

3. Saksi ...

17

3. Saksi Jurumudi, Dwi Yulianto, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 05 September 1971 Agama : Islam Alamat : Jl. Kemuning No.38 RT.08 RW.06 Pejaten Timur

Pasar Minggu, Jakarta Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1985, di Depok; 2) SMP, tahun 1988, di Depok; 3) SMA, tahun 1991, di Jakarta; Teknis : ANT-D, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Kelasi, KM. Sinar Ambon, tahun 2011; 2) A/B, KM. Sinar Barito, tahun 2012; 3) A/B, KM. Sinar Caraka Niaga III-31, tahun 2013; 4) A/B, KM. Sinar Panjang, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Sebelum kejadian, saksi baru 3 (tiga) bulan bekerja di KM. Sinar

Panjang. Saat kejadian saksi sedang berada di Main Deck sebelah kiri, ditugaskan untuk mengawasi kapal-kapal lain, dengan anjungan saksi berkomunikasi pakai Handy Talky dengan Mualim I. Saat itu yang dilaporkan memantau kapal-kapal yang ada di sebelah kiri, depan KT. Mitra Jaya I.

c. Saksi menginformasikan bahwa jarak KM. Sinar Panjang dengan KT. Mitra Jaya I yang menunda TK. Anggada II dengan jarak kurang lebih 100 meter, setelah kurang lebih jarak 50 meter TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I semakin mendekati kapal KM. Sinar Panjang di lambung sebelah kiri. Saksi menginformasikan kembali kepada Mualim I dengan jarak 20 meter sampai 10 meter, akhirnya terjadi senggolan atau benturan pas di tengah lambung sebelah kiri kapal KM. Sinar Panjang dengan haluan Tongkang sudut sebelah kanan;

d. Saksi saat sebelum terjadi tubrukan cuaca cerah, angin kencang dan arus kuat, saat itu keadaan kemudi baik. Saksi bertugas untuk menjalankan perintah Perwira Jaga di atas kapal.

e. Setelah terjadi senggolan, Saksi Jurumudi melihat KT. Mitra Jaya I

yang menunda TK. Anggada II terjepit diantara KM. Sinar Panjang dan TK. Anggada II langsung mundur untuk melepaskan jepitan dari Tongkang dan kapal;

f. Saksi ...

18

f. Saksi melaporkan kembali kepada Mualim I bahwa tongkang tersebut hanyut ke arah haluan Kapal Tunda yang sudah terlepas dan dijawab Mualim I OK. Selanjutnya Mualim I memerintahkan Saksi melalui handy talky untuk menyiapkan tangga Pandu sebelah kanan, tidak lama kemudian Pandu 133 naik ke kapal KM. Sinar Panjang dan saksi mengantarkan sampai di pintu tangga dalam anjungan;

g. Mualim I memerintahkan Saksi untuk mengontrol ke buritan kapal

untuk memantau kapal-kapal lain yang akan melewati alur. Setelah terjadi tubrukan saksi diperintahkan ke buritan untuk mengontrol sekeliling, ternyata di buritan aman dan tidak ada kapal-kapal lain yang mendekat.

4. Saksi KKM, Hargiyatno, tidak hadir dalam Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Purwodadi

Tanggal : 25 Januari 1960 Agama : Islam Alamat : Perumahan Permata Legenda Blok K 2 No. 11,

Dukuh Zamrud Tambun, Bekasi Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1974, di Purwodadi; 2) SMP, tahun 1980, di Purwodadi 3) STM, tahun 1983, di Semarang; Teknis : 1) AKPELNI, tahun 1987, di Semarang; 2) AMK-IS, tahun 1987, di Semarang; 3) ATT-IV, tahun 2001, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis II, TB. Benua Indah, tahun 1989 s/d 1990; 2) Masinis III dan Masinis II, KM. Niaga 43, tahun 1990 s/d 1992; 3) Masinis I, KM. Armada Mobil Plaza, tahun 1992 s/d 1994; 4) Masinis I, KM. CNJ 23 dan KM. CNJ 31, tahun 1994 s/d 2004; 5) KKM, KM. CJN 23, SPCB. Sinar Bintan, SPCB. Sinar Tuban, SPCB.

Sinar Jambi, SPCB. Sinar Padang, tahun 2004 s/d 2013; 6) KKM, KM. Sinar Panjang, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Saksi menyatakan kondisi mesin baik dan normal, start motor induk dari kamar mesin menggunakan baterai/accu, dan manover dilakukan dari anjungan oleh Nakhoda atau perwira deck. Kapal mempunyai 2 (dua) unit Mesin Induk (M/E) merk Caterpillar 3512 B, 1600 Rpm, 1500 HP dan 2 (dua) unit Motor Bantu (A/E) merk Cummins Type NTA 855-D(M), HP 410 x 2, Rpm 1500 x 2, 1 (satu) unit merk Cummins Type 6CT 8,3-D(M), HP 188 Rpm 1500;

c. Saksi ...

19

c. Saksi KKM, tugas jaga pukul 08.00–12.00 dan pukul 20.00–24.00,

yang bertanggung jawab terhadap Nakhoda dan semua permesinan diatas kapal selalu baik dan normal, sebagai safety officer membuat daftar jaga di kamar mesin, dan rencana kerja perawatan atau perbaikan diatas kapal, menjalankan SOP Perusahaan setiap kapal memasuki daerah pelayaran khusus, saat kapal berlayar di alur sempit dan lalulintas padat selalu jaga/standby di kamar mesin, memeriksa suku cadang mesin yang dikirim dari Kantor sesuai dengan permintaan di kapal;

d. Pada saat sebelum terjadi tubrukan, tanggal 17 Agustus 2013, semua permesinan dan pesawat-pesawat lain berjalan dalam kondisi baik dan normal dan tidak mengalami trauble (gangguan), Saksi KKM, mengetahui adanya tubrukan karena saksi merasakan ada guncangan/goyangan keras sekitar pukul 19.05 WITA, saat itu saksi sedang di kamar mesin bersama Masinis II dan Juru Minyak Jaga;

e. Setelah terjadi tubrukan, Saksi melakukan pemeriksaan secara

menyeluruh di kamar mesin apakah terjadi gangguan/kendala, selanjutnya saksi memerintahkan Juru Minyak Jaga untuk mengontrol HRP kiri dan kanan, dan kepada Masinis II Saksi memerintahkan untuk melihat situasi di atas (main deck). Pukul 19.30 WITA, kondisi kapal mulai miring ke kiri, dan dari anjungan Mualim I memerintahkan lewat Radio untuk mengisi tangki ballast No. 3 dan No. 4 kanan. Pukul 19.35 WITA, Masinis II bersama juru minyak mengisi tangki ballast No. 3 dan No. 4 sesuai order dari anjungan;

f. Pukul 19.48 WITA, kondisi kapal semakin miring ke kiri dan air laut masuk ke kamar mesin, pukul 19.50 WITA, volume air yang masuk ke kamar mesin semakin banyak dan diambil tindakan untuk mematikan Motor Induk kiri dan kanan dengan emergency stop yang dilakukan oleh Masinis II dan Juru Minyak Jaga, kemudian mematikan switch breaker pada main switch board dan kapal terjadi black out dan mematikan auxiliary engine No. 1 dan No. 2, selanjutnya Saksi, Masinis II dan Oiler Jaga meninggalkan kamar mesin menuju buritan kapal (main deck) dengan memakai life jacket;

g. Saksi menyatakan akibat tubrukan, muatan peti kemas KM. Sinar Panjang mengalami jatuh ke laut.

5. Saksi Masinis II, Bayu Santosa, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir ...

20

a. Lahir di : Salatiga Tanggal : 26 Juni 1988 Agama : Islam Alamat : Desa Delik Dusun Susukan RT.04/RW.01 Kec. Tuntang, Kab. Semarang Umum : 1) SD, tahun 2000, di Salatiga;

2) SMP, tahun 2004, di Salatiga; 3) SMA, tahun 2009, di Surabaya;

Teknis : 1) ATT IV, tahun 2009, di Surabaya; 2) ATT III, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Cadet, MV. Tanto Permai II, tahun 2007 s/d 2008; 2) Masinis II, MT. Nusantara Oil, bulan Januari s/d Mei tahun 2010; 3) Masinis II, TB. Sentosa II, bulan Juni s/d November tahun 2010; 4) Masinis II, MV. Sumber Rejeki 88, bulan Desember 2012 s/d Mei

tahun 2013; 5) Masinis II, KM.Sinar Panjang, bulan Mei tahun 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 17 Agustus 2013, kapal berlayar dari Surabaya ke

Banjarmasin, kondisi permesinan berjalan normal. Pukul 15.45 WITA, saksi Masinis II persiapan tugas jaga, saksi memeriksa kondisi mesin-mesin yang beroperasi, terutama mesin induk yang saat itu putarannya Variable 650 – 1000 RPM;

c. Saksi melaksanakan tugas jaga pada pukul 16.00 – 20.00 dan pukul

04.00 – 08.00 dengan penuh tanggung jawab di kamar mesin, mengecek indikator permesinan agar keadaan di kamar mesin aman, Sea Chest ada 2 (dua) unit, 1 (satu) di lambung kiri dan 1 (satu) di lambung kanan;

d. Bertanggung jawab kepada KKM terhadap permesinan, yang menjadi tanggung jawab saksi membantu KKM dan Masinis lainnya dalam perawatan dan perbaikan permesinan di kapal, membantu KKM dan Masinis lainnya saat kapal melakukan bunker, sebagai kepala kerja di kamar mesin, memastikan perawatan permesinan di deck dan di kamar mesin seperti kelistrikan ke anjungan serta operasional life bout 1 dan 2;

e. Setelah terjadi tubrukan saksi naik ke buritan atas inisiatif sendiri, untuk melihat kejadian tubrukan, kondisi di kamar mesin berjalan normal dan Rpm naik turun. Selanjutnya saksi turun ke bawah untuk standby di kamar mesin, mesin kiri saat itu sudah terendam air. Setelah kamar mesin terendam air, saksi mematikan generator yang masih nyala, air di kamar mesin sudah tinggi dan tidak bisa di pompa. Setelah kapal miring, Masinis II melaporkan melalui handy talky, tetapi tidak ada jawaban.

6. Saksi ...

21

6. Saksi Pandu Laut No. 133, Andy Setiawan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 16 Oktober 1975 Agama : Islam Alamat : Jl. Dewi Sartika No. 5 Blitar, Jawa Timur Umum : 1) SD, tahun 1989, di Blitar;

4) SMP, tahun 1992, di Blitar; 5) SMA, tahun 1995, di Blitar;

Teknis : 1) ANT IV, tahun 2000, di Surabaya; 2) ANT III, tahun 2005, di Semarang; 3) Sertifikat Pandu TK.II, tahun 2012, di Jakarta Pengalaman Berlayar : 1) Mualim I, MT. Best V/MT. Subur, tahun 2000 s/d 2004; 2) Mualim I, MT. Discon 55, tahun 2005 s/d 2007; 3) Mualim I, MV. Genesis, tahun 2007 s/d 2008; 4) Pandu, PT. Pelindo III, tahun 2010 s/d sekarang.

b. Saksi sudah 2 ½ tahun bekerja di PT. Pelindo III Banjarmasin, dan

saksi bekerja karena kebiasaan, tidak sesuai dengan Protap. Saksi menyatakan belum pernah ada sosialisasi dari Syahbandar Banjarmasin mengenai Pemanduan. Proses pemanduan untuk kapal mau masuk dari luar, Pandu seharusnya sudah membawa Surat Perintah untuk memandu kapal;

c. Sebelum kejadian saksi Pandu Laut, tidak naik diatas kapal KM. Sinar

Panjang, karena Pandu diatas KT. Atlantik Perkasa, setelah turun dari KT. Atlantik Perkasa, saksi melihat KM. Sinar Panjang tidak ada gerakan untuk masuk ke Alur, maka atas inisiatif sendiri Pandu naik ke atas kapal KM. Sinar Panjang untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya;

d. Saksi naik ke atas kapal KM. Sinar Panjang dekat buoy No. 6 pada

pukul 19.20 WITA, setelah terjadi tubrukan, sebelumnya saksi masih berada di KT. Atlantik Perkasa. Sebelumnya saksi tidak mengetahui kalau mau memandu KM. Sinar Panjang, dan saksi tidak mengetahui kalau ada komunikasi antara KM. Sinar Panjang dengan Stasiun Kepanduan;

e. Setelah saksi naik ke kapal KM. Sinar Panjang, kapal sudah miring ke

kiri kurang lebih 5º haluan ke laut. Setelah saksi naik ke atas kapal KM. Sinar Panjang, saksi meminta Nakhoda untuk mengandaskan kapal di sisi Barat, begitu mundur kapal masih larat, kemudian kapal dikandaskan di samping tongkang;

KT. Mitra...

22

KT. MITRA JAYA I.

1. Tersangkut Nakhoda, Mokhammad Kholid, dalam keadaan sehat, dan

didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Lamongan

Tanggal : 09 Maret 1969 Agama : Islam

Alamat : Jl. Tanjung Harapan III/No. 15 Manyar Kabupaten Gresik Jawa, Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1982, di Lamongan;

2) SMP, tahun 1985, di Lamongan; 3) SMA, tahun 1988, di Lamongan;

Teknis : 1) MPT, tahun 1998, di Surabaya; 2) ANT V, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, TB. Marian II, tahun 2009 s/d 2010; 2) Nakhoda, TB. Danny 5, tahun 2010 s/d 2011; 3) Nakhoda TB. VBK 7, tahun 2011 s/d 2012; 4) Nakhoda KT. Mitra Jaya I, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 13 Agustus 2013, pukul 18.00 WITA, KT. Mitra Jaya I

yang menunda TK. Anggada II, draft Tongkang depan 2,4 meter dan belakang 2,5 meter, bertolak dari Pelabuhan Kumai, tujuan Pelabuhan Trisakti, Kalimantan Selatan, dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang diatas kapal, dan diatas Tongkang 6 (enam) orang, dengan muatan sebanyak 2.440 M/T Red Palm Oil;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 2 (dua)

unit, GPS 2 (dua) unit, gyro kompas 1 (satu) unit, radio VHF 2 (dua) unit, handy talky 2 (dua) unit, dan kapal dilengkapi dengan baling-baling ganda yang dioperasikan dari anjungan dan lampu-lampu navigasi dalam keadaan baik;

d. Tanggal 18 Agustus 2013, pukul 07.00 WITA, kapal tiba di ambang

luar alur pelabuhan Banjarmasin. Sebelum tiba diambang luar, Nakhoda terlebih dahulu menghubungi Motor Pandu untuk menanyakan Pandu yang memandu KT. Mitra Jaya I, tetapi dijawab motor pandu siapa Nakhodanya, motor pandu memberikan nomor hand phone Pandu 133 atas nama Saudara Wahyudi Yuwono, dan Nakhoda menghubungi Pandu, Pandu menanyakan apakah sudah sering masuk alur Banjarmasin, selanjutnya kapal diijinkan masuk oleh Pandu. Cuaca saat itu cerah, ombak sedang ½ - 1 meter, angin dari Timur kurang lebih 5 knot. Arus pada saat masuk arus ke hulu/arus pasang;

e. Pukul ...

23

e. Pukul 14.00 WITA, posisi kapal melintang buoy no. 15, arus mulai

surut, angin dari Timur, kapal bergerak mundur atau larat, Tersangkut Nakhoda menjatuhkan jangkar tongkang kurang lebih 50 meter;

f. Pukul 18.00 WITA, TK. Anggada II berhenti di sekitar buoy no. 6,

setelah memastikan Tongkang berhenti, kapal sandar di lambung sebelah kanan tongkang, mesin tetap standby olah gerak. Pukul 18.10 WITA, Nakhoda melaporkan kepada Motor Pandu serta berlabuh jangkar;

g. Pukul 18.45 WITA, Nakhoda menghubungi KM. Sinar Panjang untuk

menanyakan posisi, setelah selesai komunikasi, pada pukul 19.00 WITA, haluan Tongkang sebelah kanan tersenggol lambung bagian kiri KM. Sinar Panjang, diatas garis air, khawatir KT. Mitra Jaya I terjepit antara TK. Anggada II dengan KM. Sinar Panjang, KT. Mitra Jaya I melepas tali dari KT. Anggada II. Pada saat menghindar Tersangkut Nakhoda melihat tongkang hanyut karena rantai jangkar putus, KM. Sinar Panjang berolah gerak berputar merubah haluan ke arah Muara, setelah TK. Anggada II hanyut, KT. Mitra Jaya I berusaha merapat lagi ke tongkang, dan tongkang kandas di sekitar buoy no. 6;

h. Akibat Akibat dari tubrukan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka, melainkan terdapat kerusakan pada pisang-pisang robek 1,5 m, 60 cm diatas garis air dan tali jangkar putus, jangkarnya hilang.

2. Saksi Mualim I, Taufik, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Bulukumba

Tanggal : 04 Mei 1986 Agama : Islam

Alamat : Jl. Perum PKL Blok B RT.009 Kel. Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Bulukumba;

2) STS, tahun 2004, Bulukumba; 3) SMK, tahun 2007, di Bulukumba;

Teknis : 1) ANT Dasar, tahun 2009, di Barombong; 2) ANT V, tahun 2011, di Barombong.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Buana Sakti 168, tahun 2009 s/d 2010;

2) Juru ...

24

2) Juru Mudi, TB. Harmoni II, tahun 2010 s/d 2011; 3) Mualim II, TB. Delta Sejahtera 8, tahun 2012; 4) Mualim I, TB. Delta Sejahtera 8, tahun 2012; 5) Mualim I, LCT. Star Adventure, tahun 2012; 6) Mualim I, TB. Robby 118, tahun 2012; 7) Mualim I, KT. Mitra Jaya I, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 13 Agustus 2013, pukul 18.00 WITA, KT. Mitra Jaya I yang menunda TK. Anggada II, draft Tongkang depan 2,4 meter dan belakang 2,5 meter, bertolak dari Pelabuhan Kumai, tujuan Pelabuhan Trisakti, Kalimantan Selatan, dengan Awak Kapal 10 (sepuluh) orang diatas kapal, dan diatas tongkang 6 (enam) orang, membawa muatan sebanyak 2.440 M/T red palm oil;

c. Saksi bertugas jaga di atas kapal pada pukul 04.00 – 08.00 dan

pukul 16.00 – 20.00. Sebagai Mualim I, saksi bertanggung jawab diatas kapal sebagai kepala kerja dan pengaturan muatan.

d. Pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 08.30 WITA, KT. Mitra Jaya I

menunda TK. Anggada II, bergerak masuk alur Banjarmasin. Pukul 14.00 WITA, posisi KT. Mitra Jaya I melintang buoy 15, karena arus sangat kuat, angin kencang dari Timur yang mengakibatkan kapal dan Tongkang tidak mampu melawan arus, sehingga TK. Anggada II hanyut ke belakang ke arah keluar alur Sungai Barito dengan kondisi mesin maju penuh. Nakhoda memutuskan untuk berlabuh jangkar, dan Tongkang tetap larat. Pukul 18.00 WITA, KT. Mitra Jaya I dan TK. Anggada II berhenti, pukul 19.00 WITA, TK. Anggada II disenggol KM. Sinar Panjang, sehingga jangkar tongkang putus;

e. Pukul 19.03 WITA, KT. Mitra Jaya I, bergerak mundur untuk

menghindari gesekan KM. Sinar Panjang, pukul 20.00 WITA, TK. Anggada II kandas di posisi 03º 35,6’ S/114º 28,8’ T;

f. Pukul 22.00 WITA, karena air sudah mulai pasang KT. Mitra Jaya I

bergerak menuju pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

3. Saksi Juru Mudi, Sutarji, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Tuban

Tanggal : 09 Februari 1979 Agama : Islam

Alamat : Dusun Ngering Desa Warungering RT.03/RW.04 Kec. Kedungpring, Kab. Lamongan, Jawa Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1992, di Tuban;

2) SMP, tahun 1995, di Tuban;

3) SMA ...

25

3) SMA, tahun 1998, di Tuban; Teknis : ANT D, tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, TB. VDK 7, tahun 2011 s/d 2012; 2) Juru Mudi, TB. Sunter, tahun 2012 s/d 2013; 3) Juru Mudi, KT. Mitra Jaya I, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Pada saat kejadian Saksi melihat langsung karena sedang berada di anjungan melaksanakan tugas jaga memegang kemudi, kejadian pukul 19.00 WITA;

c. Tanggal 18 Agustus 2013, pukul 07.30 WITA, Saksi mengemudikan

kapal atas perintah Nakhoda, pada waktu itu yang memegang komando adalah Nakhoda;

d. Saksi bertugas jaga pada pukul 04.00 – 08.00 dan pukul 16.00 – 20.00. Saksi bertugas untuk menjaga kebersihan, menurunkan bendera dan isyarat lainnya sesuai dengan perintah perwira dan menjalankan tugas yang diperintahkan Mualim (perwira) dan Nakhoda, dan memasang kemudi atas perintah perwira dan Nakhoda;

e. Cuaca saat itu masih mendung, langit cerah, angin kencang dari

Timur, Laut tenang. Pada saat itu kapal berlayar maju penuh, Saksi naik memegang kemudi, jangkar sudah dilego, tetapi kapal masih larat mundur. Di haluan tidak ada awak kapal, jangkar tongkang diturunkan di haluan tengah-tengah, panjang rantai jangkar lebih kurang 50 meter;

4. Saksi KKM, Syamsudin Umar, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Palembang

Tanggal : 24 September 1955 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Agung, Lorong Lebak No. 419 RT.010/RW.004 Kel. I Ilir, Kec. Ilir Timur, Palembang

Pendidikan Umum : SD, tahun 1970, di Palembang;

Teknis : ATT V, tahun 2003, di Palembang.

Pengalaman Berlayar : 1) KKM, PT. Mugi Triman, sejak 01 Maret 2012 s/d 23 Maret 2012; 2) KKM, KT. Mitra Jaya I, sejak 06 April 2012 s/d 22 April 2014.

b. Saksi ...

26

b. Saksi menyatakan bahwa saat terjadinya tubrukan sedang istirahat di ruang ABK, dan tidak mengetahui adanya tubrukan. Saksi bertugas jaga pada pukul 08.00 - 12.00 dan pukul 20.00 – 24.00;

c. Saksi bertanggungjawab terhadap pengoperasian semua permesinan

di kapal, membuat daftar jaga di kamar mesin, mengawasi sambungan pipa-pipa saat kapal melakukan bunker/pengisian bahan bakar, memeriksa sparepart mesin yang dikirim dari kantor sesuai dengan permintaan di kapal, berjaga-jaga saat kapal berlayar di alur sempit dan lalulintas padat;

d. Di kapal ada 1 (satu) unit Main Engine Merk CATERPILLAR, type D398, 1000 RPM, 850 HP, dan 2 (dua) unit mesin mesin bantu merk YANMAR, type 135 TS, 1100 RPM, 2 x 150 HP;

e. Sistim penggerak kapal mesin induk gear box – stern tube – propeller (baling-baling). Di kamar mesin tidak ada alarm apapun yang berkaitan dengan pengoperasian permesinan kecuali alarm umum/general alarm;

f. Kondisi mesin saat itu normal dan bagus, tenaga bagus dan asap normal, saat jaga saksi tidak pernah melihat ada pergerakan kapal mundur, kapal jalan terus, kemungkinan kapal mundur karena di hulu ada banjir besar;

g. Di atas kapal dilakukan komunikasi dari kamar mesin ke anjungan dengan alat kentongan atau teriak saja, karena tidak ada telegraph. Kapal dock terakhir tahun 2011.

5. Saksi Masinis II, Pardamean Nababan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ujung Pandang

Tanggal : 13 September 1972 Agama : Kristen Protestan

Alamat : PKP D3/5, Pondok Aren, Tangerang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1984, di Ujung Pandang; 2) SMP, tahun 1987, di Ujung Pandang; 3) SMA, tahun 1990, di Samarinda; Teknis : 1) ATT D, tahun 2002, di Jakarta; 2) ATT V, tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru minyak, LCT. Muarah Jaya II, tahun 2000 s/d 2001; 2) Juru minyak, TB. Ersihan Jumbo, tahun 2002; 3) Juru minyak, TB. Ersihan Jumbo, tahun 2003 s/d 2004;

4) Masinis II ...

27

4) Masinis II, TB. Entebe Emerald 25, tahun 2010; 5) Masinis II, Tb. Royal Palma, tahun 2010 s/d 2011; 6) Masinis II, TB. Calvin 26, tahun 2011; 7) Masinis II, TB. Terus Djaya 39, tahun 2011 s/d 2013; 8) Masinis II, KT. Mitra Jaya I, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Saksi pada saat kejadian sedang berada di kamar mesin, sedang

tugas jaga. Saksi bertugas jaga pada pukul 16.00 – 20.00 dan pukul 04.00 – 08.00. Sistim pergerakan dari main engine geard box –propeller (baling-baling). Terdapat 2 (dua) buat sea chesh yaitu high sea chesh dan low sea chesh berada di bawah lambung sebelah kiri dan lambung sebelah kanan. Pada saat sebelum dan setelah terjadi tubrukan kondisi mesin baik dan normal, manuver main engine dari anjungan dilakukan oleh Nakhoda;

c. Di kapal ada 1 (satu) unit Main Engine Merk CATERPILLAR, type

D398, 1000 RPM, 850 HP, dan 2 (dua) unit mesin Auxiliary Engine merk YANMAR, type 135 TS, 1100 RPM, 2 x 150 HP;

d. Saksi Masinis II, bertugas sebagai Kepala Kerja di kamar mesin,

bertanggungjawab terhadap KKM, main engine, perlengkapan dan perawatannya, mengisi tangki harian bahan bakar hingga dibatas-batas penuh, memastikan air radiator M/E tidak sampai kering, mengontrol air pendingin air laut agar tidak sampai tersumbat, mengecek pelumasan oli M/E jangan sampai kurang, oil gear box jangan sampai kurang, memastikan accu siap untuk dipakai start M/E, mengawasi sambungan pipa saat kapal melakukan bunker/pengisian bahan bakar, membantu KKM sesuai perintah Nakhoda Abandon Ship, dan mempersiapkan mesin sekoci.

e. Saksi mengetahui terjadinya tubrukan pada tanggal 18 Agustus

2013, pukul 19.00 WITA, terjadi guncangan di kamar mesin, saksi telepon ke anjungan, dan mengecek seluruh permesinan di kamar mesin tidak ada masalah, dilaporkan bahwa Tongkang mengalami tubrukan dengan KM. Sinar Panjang.

6. Saksi Pandu Laut, Wahyudi Yuwono, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Karang Anyar

Tanggal : 03 Agustus 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Purnasakti Komplek Permata Surya Blok A No.37 Banjarmasin

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Kalisoro;

2) SMP, tahun 1991, di Tawang Mangu;

Berkas ...

28

3) SMA, tahun 1994, di Karang Anyar; 4) D III, tahun 1997, di Semarang;

Teknis : 1) ANT III, tahun 2002, di Semarang; 2) ANT II, tahun 2011, di Semarang; 3) Sertifikat Pandu TK.I, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim III, KM. Tanto Mandiri, 29 Februari s/d 30 Maret 2000; 2) Mualim II, KM. Tanto Mandiri, 30 Maret 2000 s/d 10 Januari

2001; 3) Mualim I, KM. Tanto Mitra, 10 Januari 2001 s/d 29 Januari 2003; 4) Mualim III, MT. Persada Bakti, 10 Juni 2003 s/d 12 April 2004; 5) Mualim II, MT. Persada Bakti, 12 April 2004 s/d 24 September

2004; 6) Mualim I, MT. Persada Bakti, 24 September 2004 s/d 01 Mei

2007; 7) Pandu Laut, PT. Pelindo III, tahun 2008 s/d sekarang.

b. Saksi Pandu sudah bekerja di Kepanduan Cabang Banjarmasin sejak

tahun 2008;

c. Sebelum kejadian, saksi ada komunikasi dengan Nakhoda KT. Mitra Jaya I, pada pukul 07.45 WITA, posisi sekitar lintang buoy 13, Saksi saat itu sedang berada di KT. Kleopart. Saksi berkomunikasi dengan KT. Mitra Jaya I dengan memakai Radio VHF Channel 12, tetapi tidak bisa nyambung, dan akhirnya komunikasi dengan hand phone (HP). Hasil komunikasi Pandu 112 yang akan memandu KT. Mitra Jaya I. Pukul 17.00 WITA, saksi masih komunikasi dengan Nakhoda KT. Mitra Jaya I, dan jawaban Nakhoda saat itu kapal larat dan mundur-mundur terus. Saksi menyarankan supaya kapal dikandaskan saja;

d. Saksi mengetahui kejadian senggolan TK. Anggada II dengan

KM. Sinar Panjang, dari Kepanduan atau perwira dinas melalui hand phone (HP), saat itu saksi sedang berada di rumah. Selanjutnya Asmen Pemanduan langsung memerintahkan saksi supaya segera ke lokasi;

e. Tanggal 18 Agustus 2013, pukul 22.00 WITA, Pandu naik diatas

kapal sekitar buoy no. 6, kondisi air laut pasang TK. Anggada II lepas dari kandas, selanjutnya kapal melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Banjarmasin, tongkang ditambatkan di Muara Tamban pada pukul 04.00 WITA dan pukul 06.00, pandu turun dari kapal;

f. Saat ...

29

f. Saat memandu KT. Mitra Jaya I yang menunda TK. Anggada II tidak ada penunjukan untuk memandu kapal. Pandu naik diatas kapal setelah mengetahui TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I bertubrukan dengan KM. Sinar Panjang;

g. Saksi bertugas sebagai Adviser/penasehat kepada Nakhoda demi keselamatan kapal di alur/keselamatan pelayaran.

7. Saksi Asisten Manajer Pelayanan Kapal, Ari Setiawan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Kudus

Tanggal : 09 Februari 1971 Agama : Islam

Alamat : Perum Megawon Indah Blok B. 12 Kudus, Jawa Tengah.

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di Kudus;

2) SMP, tahun 1986, di Kudus; 3) SMA, tahun 1989, di Kudus;

Teknis : 1) ANT III, tahun 1994, di Semarang; 2) ANT II, tahun 2000, di Semarang. Pengalaman Berlayar :

1) Cadet, MV. Takari III, tahun 1992 s/d 1993; 2) Mualim III, KM. Tanto Raya, tahun 1994 s/d 1995; 3) Mualim III, KM. Salindo Perdana I, tahun 1995 s/d 1996; 4) Mualim I, KM. Mandiri Enam, tahun 1996 s/d 1998; 5) Pandu PT. Pelindo III, tahun 2001 s/d 2014; 6) Asmen PT. Pelindo III Cab. Banjarmasin, tahun 2014.

b. Saksi menyatakan bahwa di perairan wajib Pandu ada Protap Pandu.

Perairan Pandu di Banjarmasin dari ambang luar buoy 1 sampai Pelabuhan Banjarmasin dan dengan adanya batas perairan ini jadi harus wajib Pandu, yang diawasi oleh Superintenden Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP);

c. Saksi Asisten Manager Pelayanan Kapal mempunyai tugas untuk

mengawasi Pandu kapal terlayani. Saksi tidak bisa memastikan salah atau tidak salah jika Pandu tidak naik dari buoy 1 atau turun tidak di buoy 1, karena saksi melihat hasil kerja Pandu;

d. Saksi akan melaksanakan koordinasi dengan pihak KSOP untuk

mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

8. Saksi ...

30

8. Saksi Manager Operasional PT. USDA Seroja Jaya, Wan Sabran, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Solok Tanggal : 26 September 1967 Agama : Islam Alamat : Taman Bepede Indah, Blok D.61 Batam Centre,

Kepulauan Riau Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1976, di Padang; 2) SMP, tahun 1980, di Padang; 3) SMA, tahun 1983, di Padang; Teknis : 1) MPB III, tahun 1990, di Jakarta; 2) MPB II, tahun 1997, di Jakarta; 3) ANT I, tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja : 1) Mualim I, PT. Berlian Laju Tanker, tahun 1990 s/d 1993; 2) Mualim II, PT. Dong Bang Shipping, tahun 1993 s/d 1994; 3) Master, Petroship’s Singapore, tahun 1995 s/d 1997; 4) Loading Master, PT. Bakrie Kasoi, tahun 1997 s/d 2002; 5) Master, PT. Global Marine Singapore, tahun 2002 s/d 2006; 6) Manager Operasional PT. Usda Seroja Jaya, tahun 2006 s/d 2014.

b. Saksi mempunyai tugas untuk memonitor semua operasional dan

keselamatan kapal yang berjumlah kurang lebih 80 (delapan puluh) buah kapal yang terdiri dari Tug Boat dan Tongkang;

c. Sistim pelaporan dari kapal kepada pihak perusahaan Nakhoda

melaporkan secara perorangan kepada operator kantor, dan dari operator melaporkan kepada Kepala Operasional, dan selama kapal di dermaga bisa melaporkan keadaan dilapangan ke kantor melalui SSB, untuk penanganan di pelabuhan dari pihak perusahaan menunjuk Agen yang bertanggungjawab kepada perusahaan;

d. Sebelum kejadian, pihak perusahaan tidak mengetahui kapal berlayar mau masuk alur tanpa Pandu, dan tidak ada laporan dari Agen ke perusahaan, pihak perusahaan mengetahui bahwa Agen sudah booking Pandu;

e. Setelah kejadian tubrukan KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I, Nakhoda melaporkan kepada pihak Perusahaan, dan arahan dari pihak perusahaan memerintahkan Nakhoda untuk mengecek kerusakan kapal, pencemaran dan keselamatan awak kapal/korban jiwa. Selanjutnya Saksi mengirim independen surveyor ke Banjarmasin untuk memeriksa kedua belah pihak untuk penyelesaian unsur asuransi;

f. Saksi ...

31

f. Saksi menyatakan Nakhoda sudah sejak tahun 2010 masuk perairan Banjarmasin, dan menurut Saksi sudah familier. Akibat dari tubrukan ini terdapat kerusakan sebelah kanan haluan tongkang penyok/robek dan rantai jangkarnya putus, serta ada kebocoran di KM. Sinar Panjang. Pukul 22.30 WITA, tongkang sudah lepas dari kandas dan ditarik menuju Banjarmasin, dan ditambatkan di tambatan Tamban.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, pada Sidang Pertama tanggal 09 dan 10 Juni 2014 dan Sidang Kedua tanggal 07 dan 08 Juli 2014, sehubungan Kecelakaan Tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II yang ditunda KT. Mitra Jaya I, tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA, antara buoy No. 6 dan buoy No. 8 Alur Sungai Barito Banjarmasin, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : KM. SINAR PANJANG.

a. KAPAL.

KM. Sinar Panjang adalah eks Sinar Bintan, jenis kapal motor barang, konstruksi baja, berbendera Indonesia, ukuran GT. 2705, kapal dibangun tahun 2006, di Surabaya, kapal berbaling-baling 2 (dua), geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama Caterpillar 2 x 1500 HP, 4 tak kerja tunggal, tenaga putaran 1600 Rpm, mesin bantu 1 (satu) buah Cummins, 6CT8-3D (M), 2 (dua) buah Cummins, nt 855-d(m), 2 x 410 hp (1,117 KW). Dock terakhir 02 Februari 2012 sampai dengan 11 Februari 2012, di Semarang. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 10436, tanda klass Lambung + A 100 (1) P “ GENERAL CARGO SHIP,

EQUIPPED FOR CARRIAGE OF CONTAINERS”

Mesin + SM

b. Surat ...

32

b. SURAT KAPAL.

Dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2602/Ka, Surat Laut, nomor PK.205/3634/SL-PM/DK-13, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/3789/KTK-PM/DK-13, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/3788/KTK-PM/DK-13, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Surat Keterangan Susunan Perwira Dek dan Mesin nomor PK.304/15/04/SYB.Tpr-2013, tanggal 15 Juni 2013, dikeluarkan oleh Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak, Susunan Perwira untuk pelayaran Kawasan Indonesia, sebagai berikut :

Bagian Dek : Nakhoda : Maryono ijazah ANT II, tahun 2009; Mualim I : Ugeng Imam Budiyanto ijazah ANT III, tahun 2002; Mualim II : Suryanti ijazah ANT III, tahun 2011; Mualim III : Andi Edwar Rewira ijazah ANT III, tahun 2010. Bagian Mesin : KKM : Hargiatno ijazah ATT IV, tahun 2001; Masinis II : Bayu Santosa jasah ATT III, tahun 2012; Masinis III : Charles Wilson S ijazah ATT IV, tahun 2003.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 tahun 1998 tentang Pengawakan dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2002 tentang Perkapalan. KT. MITRA JAYA I. a. KAPAL.

KT. Mitra Jaya I adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.89, dibangun tahun 1994, di Rengat, berbaling-baling 1 (satu), geladak 1 (satu), dan penggerak utama mesin diesel Carpillar, D 398, 4 tak kerja tunggal tenaga 850 hp, putaran 1225 Rpm, mesin bantu 2 (dua) buah merk

Yanmar ...

33

Yanmar, TF 135 Rdi, 2 x 13,5 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 05501, tanda klass : Lambung + A 100 (1) “TUG” Mesin + SM Dock terakhir tanggal 23 Desember 2011 sampai dengan 10 Januari 2012, di Samarinda. Pemeriksaan nautis dan teknis dilaksanakan di KSOP Kelas II Samarinda.

b. SURAT KAPAL. Dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 188/PPj, Pas Tahunan nomor PK.205/19/8/KSOP.Bjm-12, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/9/21/KSOP.SMD-13, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/9/20/KSOP.SMD-13, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL. Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin, nomor

S.7/AP.IV/76/VIII/2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan Kelas I Tanjung Emas, Susunan Perwira untuk pelayaran kawasan Indonesia, sebagai berikut : Bagian Dek Nakhoda : Mokhammad Kholid ijazah ANT V, tahun 2002; Mualim I : Taufik ijazah ANT V, tahun 2011; Mualim II : Diki Rusli Putra ijazah ANT V, tahun 2011. Bagian Mesin KKM : Syamsudin Umar ijazah ATT V, tahun 2003; Masinis II : Pardamean Nababan ijazah ATT V, tahun 2010; Masinis III : Moh. Sukron Aziz ijazah ATT V, tahun 2012.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki secara cukup Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 tahun 1998

tentang ...

34

tentang Pengawakan dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2002 tentang Perkapalan.

TK. ANGGADA II. a. KAPAL.

TK. Anggada II adalah kapal tongkang minyak (oil barge), bahan utama baja, berbendera Indonesia, berukuran GT. 937, di bangun di Rengat, tahun 1994, geladak 1 (satu). Dok terakhit dilaksanakan 22 Desember 2012 sampai dengan 30 Desember 2012, di Rengat. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 05468, tanda klass : Lambung + A 100 (1) P “OIL BARGE” Not Suitable for Cargo With Flash Point ≤ 60° C

Mesin + SM

b. SURAT KAPAL. Dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 187/PPj, Surat Laut nomor 3044, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/5/07/KPL.BTM-13, serta sertifikat-sertifikat lainnya lengkap sesuai yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),

Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16 April 2014, keadaan cuaca pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA, di Alur Sungai Barito, sekitar Buoy No.6, Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut: Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara, 4.0 – 5.8 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut 0.2 – 0.3 Cm.det Cuaca : Cerah – Berawan Sebagian Jarak Penglihatan : 6.0 - 7.0 Mil

Tinggi ...

35

Tinggi Gelombang : Tenggara, 0.0 Meter

b. Menurut Keterangan para tersangkut dan para Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun keterangan para Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kapal, menerangkan bahwa keadaan cuaca pada saat kejadian cerah, arus surut kuat, angin kencang lebih kurang 8 knot dari Timut Laut, dan laut tenang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan para Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

KM. SINAR PANJANG.

a. Keadaan Muatan. Ukuran utama sesuai Surat Ukur Intrenasional (1969) L x B x H = 82,37 m x 20,00 m x 5,70 m LT = 1631 mm = 1,631 m Tebal plat (t) = 12 mm = 0,012 m Sarat max = 5,70 + 0,012 – 1,631 = 4,081 m = 4,10 m Berat kapal kosong (Lwt) = 0,30 x D = 1412,332 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 3295,443 Ton Saat kejadian draft depan (td) = 4,25 m Draft belakang (tb) = 4,5 m Tr = 4,375 m D1 = 82,37 x 20,00 x 4,375 x 0,68 x 1,015 = 5023,540 Ton Lwt1 = 0,30 x D1

= 1507,062 Ton Muatan = D1 – Lwt1

= 3516,478 Ton

b. Keadaan ...

36

b. Keadaan Stabilitas. Selama pelayaran dari pelabuhan tolak sampai kejadian kondisi KM. Sinar Panjang tegak, normal, dan stabil. Setelah kejadian tubrukan KM. Sinar Panjang bocor pada tanki void no. 4 (10 cm x 100 cm) dan penyok kedalam 5 cm (antara frame 23-25), kapal mengalami kemiringan dan semakin miring kekiri ± 30°-40° stabilitas baik dan peti kemas jatuh kelaut, selanjutnya kapal kembali tegak, normal, dan stabil.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Sinar Panjang mengangkut muatan melebihi kapasitas angkut yang diijinkan tidak dapat diterima namun stabilitas dapat diterima.

TK. ANGGADA II a. Keadaan Muatan.

Ukuran sesuai Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 57,72 m x 17,00 m x 3,98 m LT = 696 mm

= 0,696 m Tebal plat (t) = 9,0 mm

= 0,009 m Sarat max = 3,98 + 0,009 – 0,696 = 3,293 m Displacement (D) = 57,72 x 17,00 x 3,293 x 0,80 x 1,025 = 2649,60 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,20 x D = 529,920 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = 2119,680 Ton Muatan RED Palm Oil = 2400,861 T

b. Keadaan Stabilitas.

Sebelum kejadian tubrukan kondisi TK. Anggada II terapung tegak, normal, dan stabil. Setelah kejadian tubrukan TK. Anggada II tidak ditemukan adanya kebocoran dan sesudah TK. Anggada II masih terapung tegak, normal, dan stabil.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. Anggada II mengangkut muatan melebihi kapasitas angkut yang diijinkan tidak dapat diterima, namun stabilitas dapat diterima.

4. Tentang ...

37

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : KM. SINAR PANJANG.

a. Tentang Navigasi.

1) KM. Sinar Panjang melayari alur muara sungai Barito, kapal telah dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan telah diawaki dengan jumlah petugas dinas jaga yang memadai untuk melaksanakan pengamatan keliling;

2) Dalam berlayar didaerah wajib Pandu, Tersangkut Nakhoda belum menggunakan jasa petugas pandu diatas kapal, sehingga belum sepenuhnya memanfaatkan jasa pemanduan sebagaimana diwajibkan dalam ketentuan Pasal 344 KUHD juncto Pasal 198 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

b. Tentang Olah Gerak.

1) KM. Sinar Panjang berolah gerak dengan mesin maju pelan sekali, kecepatan antara 2,5 – 3 knot, menggunakan kemudi manual, panjang kapal 82,37 meter, draft terdalam 4,50 meter, dan berolah gerak pada alur dengan lebar lebih kurang 100 meter;

2) Dalam berolah gerak Tersangkut Nakhoda telah memanfaatkan alat bantu navigasi radio VHF untuk berkomunikasi dengan KT. Atlantik 30 yang menunda TK. Putra Jaya 3006 yang akan berpapasan dari arah dalam, upaya tersebut telah menjamin kepastian dalam mengolah gerak kapal untuk berpapasan dialur sesuai dengan kesepakatan, namun Tersangkut Nakhoda tidak merencanakan tempat untuk berpapasan;

3) Kondisi angin dari Timur (lambung kanan) ikut berpengaruh terhadap KM. Sinar Panjang yang memuat peti kemas di deck setinggi 4 tier, anjungan dan peti kemas yang tinggi sepanjang kapal merupakan dinding tangkapan angin yang berpengaruh terhadap pergerakan kapal.

4) Tersangkut Nakhoda dalam mengolah gerak telah mengetahui adanya TK. Anggada II dan KT. Mitra Jaya I yang berlabuh jangkar dialur sebelah Barat dekat buoy no. 6, ketika KM. Sinar Panjang akan berpapasan kanan-kanan dengan KT. Atlantik 30, Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang kurang memperhitungkan

bahwa ...

38

bahwa disebelah kirinya ada TK. Anggada II dan KT. Mitra Jaya I yang berlabuh jangkar, karena jarak yang sangat dekat maka terjadi tubrukan antara KM. Sinar Panjang pada lambung kirinya dan TK. Anggada II pada lambung kanannya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang kurang dapat diterima dan cara berolah gerak kurang dapat diterima.

KT. MITRA JAYA I dan TK. ANGGADA II. a. Tentang Navigasi.

KT. Mitra Jaya I dan TK. Anggada II sedang berlabuh jangkar, tidak sedang bernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak.

KT. Mitra Jaya I dan TK. Anggada II sedang berlabuh jangkar, tidak sedang berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa saat terjadi tubrukan KT. Mitra Jaya I dan TK. Anggada II tidak sedang bernavigasi dan tidak sedang berolah gerak.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan organisasi mengenai kejadian tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II ditunda KT. Mitra Jaya I, Majelis Sidang berpendapat bahwa :

KM. SINAR PANJANG. a. Tersangkut Nahkoda yang sudah sering memasuki pelabuhan

Banjarmasin telah familier terhadap perairan alur masuk sungai Barito, maka ketika disarankan oleh motor pandu untuk masuk alur, Tersangkut Nakhoda melayarkan kapalnya tanpa penasehat pandu di atas kapal;

b. KM. Sinar Panjang memuat peti kemas di deck setinggi 4 tier sepanjang kapal, hal ini merupakan dinding tangkapan angin yang berpengaruh terhadap olah gerak kapal dengan kecepatan rendah;

c. Dalam ...

39

c. Dalam merencakan berpapasan, Tersangkut Nakhoda hanya merencanakan berpapasan pada sisi kanan-kanan, tetapi tidak merencanakan dimana tempat berpapasan, sehingga saat kapal berpapasan terjadi situasi kritis antara 3 kapal, dari depan ada KT. Atlantik 30 yang menunda TK. Putra Jaya 3006 dan pada lambung kirinya ada TK. Anggada II yang berlabuh jangkar dengan jarak yang sangat dekat, adanya angin dari sebelah kanan dan adanya gelombang yang timbul kurang diperhitungkan oleh Tersangkut Nakhoda maka pada pukul 19.00 WITA terjadi tubrukan antara lambung kiri KM. Sinar Panjang dengan lambung kanan TK. Anggada II.

KT. MITRA JAYA I dan TK. ANGGADA II.

TK. Anggada II/KT. Mitra Jaya I adalah kapal yang sedang berlabuh jangkar dialur dalam keadaan darurat, dalam keadaan statis dan bersifat pasif dalam terjadinya peristiwa.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang sebab terjadinya tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II/ KT. Mitra Jaya I, karena : a. Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang tidak bertindak secara

profesional dalam mengolah gerak kapal sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), sehingga terjadi kegagalan dalam mengolah gerak kapal dan terjadi tubrukan;

b. Tidak adanya seorang penasehat pandu diatas KM. Sinar Panjang

pada perairan wajib pandu;

c. Tersangkut Nakhoda KT. Mitra Jaya I, tidak dapat diposisikan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan kapal.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : KM. SINAR PANJANG. a. Setelah terjadi tubrukan kapal kemasukan air dari samping kiri dan

mengakibatkan kapal miring kiri dan untuk menegakkan kapal kembali dilakukan pengisian ballast no. 3 dan no. 4 kanan, tetapi tidak dapat mengembalikan kapal tegak kembali, selanjutnya

diputuskan ...

40

diputuskan untuk mengandaskan kapal dan letgo jangkar tetapi kapal masih hanyut;

b. Kondisi kapal semakin miring ke kiri dan air laut masuk ke kamar

mesin, volume air yang masuk ke kamar mesin semakin banyak dan Masinis II mematikan motor induk kiri dan kanan dengan emergency stop, kemudian mematikan switch breaker dan dengan masuknya air mengakibatkan seluruh permesinan terendam air dan tidak dapat dioperasikan lagi, kapal black out Masinis II dan Oiler Jaga meninggalkan kamar mesin menuju buritan kapal (main deck) dengan memakai life jacket;

c. Dengan bertambah miringnya kapal mencapai 40º mengakibatkan

51 unit kontainer yang berada diatas deck jatuh ke laut/air dan kapal tegak kembali;

d. Akibat tubrukan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka,

melainkan terdapat kerugian harta benda berupa lambung sebelah kiri KM. Sinar Panjang bocor/robek pada tangki void 4 kiri lebar 10 cm dan panjang 100 cm, penyok ke dalam 5 cm antara frame 23-25, dan 19 boks peti kemas hilang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang dapat diterima.

KT. MITRA JAYA I.

a. Setelah terjadi tubrukan TK. Anggada II hanyut dan kandas pada posisi 03° 36,6’ S/114° 28,8’ T, sambil menunggu air pasang TK. Anggada II mengapung, kemudian dilakukan pemeriksaan, kondisi tongkang aman dan tidak ada kebocoran;

b. Tersangkut Nakhoda menghubungi ke panduan, minta ijin untuk

membebaskanTK. Anggada II dari alur, setelah kepanduan menyetujui permintaan Tersangkut Nakhoda, selanjutnya KT. Mitra Jaya I menarik TK. Anggada II dan dibawa masuk ke Pelabuhan Banjarmasin. Tongkang dikandaskan dan diikat di Pulau Tamban;

c. Akibat dari tubrukan terdapat kerusakan di sebelah kanan haluan tongkang penyok/robek dan rantai jangkarnya putus.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang ...

41

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas dalam kasus tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II/KT. Mitra Jaya I, tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA, di Alur perairan Sungai Barito-Banjarmasin, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang dalam mengolah gerak

kapal tidak melaksanakan profesinya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship);

b. Dalam mengolah gerak kapalnya di perairan wajib pandu, Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang tidak menggunakan jasa pemanduan diatas kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang belum memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan dinilai lalai belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 344 KUHD juncto Pasal 198 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan. Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : KM. SINAR PANJANG. a. Hal yang meringankan.

Tidak ada

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada. KT. MITRA JAYA I. a. Hal yang meringankan.

Tidak ada

b. Hal ...

42

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada. D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa tubrukan antara KM. Sinar Panjang dengan TK. Anggada II ditunda KT. Mitra Jaya I, pada tanggal 18 Agustus 2013, pukul 19.00 WITA, di alur Sungai Barito sekitar buoy No. 6 Banjarmasin, disebabkan karena : a. Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang tidak bertindak secara

profesional dalam mengolah gerak kapal sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), sehingga terjadi kegagalan dalam mengolah gerak kapal dan terjadi tubrukan;

b. Tidak adanya seorang penasehat pandu diatas kapal pada

perairan wajib pandu.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Sinar Panjang, bernama Maryono, tanggal lahir 09 Oktober 1960, memiliki Sertifikat ANT II, Nomor 6200023805N20209, Tahun 2009, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 2 (dua) bulan

III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KT. Mitra Jaya I, bernama

Mohammad Kholid, tanggal lahir 09 Maret 1969, memiliki Sertifikat ANT V, Nomor 6200097676N50502, Tahun 2002.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum KM. Sinar Panjang dan Tersangkut KT. Mitra Jaya I.

Demikian ...

43

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 24 September 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta dihadiri oleh Terhukum KM. Sinar Panjang dan tanpa dihadiri Tersangkut KT. Mitra Jaya I. Ketua : ....................... Capt. Supardi, MM. M. Mar Anggota : ....................... Dr. Capt. Djemmy R. Sumakud, SH.MM.M.Mar Anggota : ....................... Rusman Hoesien, ATT-I. M.Sc Anggota : ....................... Ir. Benny Haryono, MM Anggota : ....................... Muryamtini, S.H Sekretaris : ....................... Rinna Purba, SH.