px.fisik neonatus.docx

Upload: brigitta-intan

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    1/38

    ILMU KESEHATAN ANAK 

    TUGAS RUMAH

    UJIAN

    Penguji II :

    dr. Mukhson, S.A

    !isusun "#eh :

    $rigi%%& In%&n P.S.

    '(')**')+'

    KEMENTERIAN RISET, TEKN"L"GI, !AN PEN!I!IKAN TINGGI

    UNIERSITAS PEM$ANGUNAN NASI"NAL ETERAN JAKARTA

    PEN!I!IKAN PR"-ESI KE!"KTERAN

    SM- ILMU KESEHATAN ANAK 

    RSU! PR"-. !R MARG"N" S"EKARJ"

    PUR"KERT"

    *)'/

    Pe0eriks&&n -isik Neon&%us

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    2/38

    Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada neonates, dilakukan anamnesis yang cermat

    untuk mengetahui hal-hal berikut ini:

      Riwayat penyakit keturunan

      Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya

      Riwayat kehamilan sekarang

      Riwayat persalinan sekarang

    Informasi ini sangat membantu dalam menilai kelainan yang ditemukan dalam periksaan

    fisik. Pemeriksaan bayi dilakukan dalam keadaan telanjang dibawah lampu yang terang, yang

     berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.

    Pemeriksaan fisis pada neonatus dilakukan kurang lebih kali, yakni:

    I. Pada saat lahir

    II. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam !" jam atau hari berikutnya

    III. Pemeriksaan pada waktu pulang.

    Pe0eriks&&n &d& s&&% #&hir

    #ujuan pemeriksaan:

      $ntuk menilai adaptasi neonates dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin

      $ntuk mencari kelainan congenital terutama yang perlu penanganan segera

      %ital sign

      &eadaan umum

    &epala dan leher

    #hora'

      (bdomen

     $rogenital

    )kstremitas * spine

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    3/38

    Peni#&i&n &d&%&si neon&%es

    Penilaian terhadap adaptasi neonates dilakukan dengan cara menghitung nilai (pgar+apgar 

    score. &riteria yang dinilai adalah

    . laju jantung

    !. usaha bernapas

    . tonus otot

    ". refle' terhadap rangsangan

    . warna kulitSetiap kriteria diberi nilai /, , atau ! sehingga neonates dapat memperoleh

    nilai / sampai/. 0ara-cara penilaian (pgar dapat dilihat pada table .

    TA$EL '. NILAI APGAR 

    (pgar score dilakukan pada menit pertama setelah lahir yang memberikan petunjuk 

    adaptasi neonatal.

     1ilai 2-/ :1eonatus yang beradaptasi dengan baik

     1ilai "-3 : asfiksia ringan sampai sedang, sedangkan

     1ilai /- : derajat asfiksia yang berat.

    Penilaian apgar ini perlu diulangi setelah menit untuk menge4aluasi apakah tindakan

    resusitasikita sudah adekuat.bila belum, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lain. 1ilai apgar 

    menit ini mempunyai nilai prognostic karena berhubungan dengan morbiditas neonatal.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    4/38

    Men1&ri ke#&in&n 1ongeni%

    Pada anamnesis perlu ditanyakan:

    • (pakah ibu menggunakan obat-obat teratogenik, terkena radiasi, atau infeksi 4irus pada

    trimester pertama.

    • (danya kelainan bawaan pada keluarga

    • (pakah ibu menderita penyakit yang dapat menggangu pertumbuhan janin, seperti

    diabetes mellitus, asma bronchial dan sebagainya.

    Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta.

    2&ir&n &0nion

    %olume cairan amnion perlu diukur atau dperkirakan. 5ila 4omenya lebih dari !///ml

    disebut  polihidramnion atau hidramnion saja, apabila kurang dari //ml disebut sebagai

    oligohidramnion. Polihidramnion biasanya terdapat pada bayi dengan obstruksi pada traktus

    intestinalis bagian atas , anensefalus, bayi dari ibu diabetes atau eklampsia. 6ligohidramnion

     berhubungan dengan agenesis renal bilateral atau sindrom Potter. Pada oligo hidramnion

     perhatikan juga ekstremitas bawah akan kemungkinan adanya pes e7uino4arus atau 4algus

    congenital.

    P#&sen%&Plasenta harus ditimbang, perhatiakan adanya perkapuran, nekrosis, dan ssebagainya.

    Pada bayi kembar harus diteliti apakah terdapat satu atau dua korion +untuk menentukan kembar 

    identik atau tidak. 8uga perlu diperhatikan adanya anastomosis 4ascular antara kedua amnion9

     bila ada perlu dipikirkan kemungkinan terjadi transfusi feto-fetal.

    Ti us&%

    Perlu diperhatikan kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada tali pusat. Pada

     potongan tali pusat diperhatikan apakah ada satu 4ena dan dua arteri. &urang lebih dari

    neonatus hanya mempunyai satu arteri umbilikalis dan dari padanya mempunyai satu atau

    lebih kelainan congenital terutama pada sistem pencernaan, urogenital, respiratorik, atau

    kardio4askular.

    Setelah pemeriksaancairan amnion, plasenta dan tali pusat kemudian dilakukan

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    5/38

     pemeriksaan bayi secara cepat tapi menyeluruh.

    $er&% #&hir d&n 0&s& keh&0i#&n

    &ejadian kelainan congenital pada bayi kurang bulan adalah dua kali lebih banyak dibanding

     pada bayi cukup bulan, dan pada bayi kecil untuk masa kehamilan kejadian kelainan congenital

    tersebut sampai / kali lebih besar.

    Mu#u%

    • Perhatikan apakah terdapat labio-gnato-palatoskisis.

    • Perhatikan apakah terdapat hipersali4asi yang mungkin disebabkan oleh adanya atresia

    esophagus. Pemeriksaan akan patennya esophagus dilakukan dengan memasukkan

    kateter ke dalam lambung. 5ila kateter masuk ke dalam lambung, masukkan -/ml

    udara dan dengan stetoskop akan terdengar bunyi udara masuk ke dalam lambung9

    dengan demikian akan tersingkir atresia esophagus. &emudian cairan amnion di dalam

    lambung diaspirasi. 5ila terdapat cairan melebihi /ml pikirkan adanya atresia usus

     bagian atas. Pemeriksaan patennya esophagus dianjurkan pada setiap bayi yang kecil

    untuk masa kehamilan, arteri umbilikalis hanya satu, polihidramnion, atau hipersali4asi.

    • Perhatikan juga terdapatnya hipoplasia otot depressor anguli oris. Pada keadaan ini

    terlihat asimetri wajah apabila bayi menangis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik ke bawah dan garis nasolabialis akan kurang tampak pada daerah yang sehat +sebaliknya

     pada paresis 1.fasialis. Pada !/ keadaan seperti ini dapat ditemukan kelainan

    kongenital berupa kelainan kardio4askular dan dislokasi panggul kongenital.

    Anus

    Perhatikanlah adanya anus imperforata dengan memasukkan termometer ke dalam anus.

    5ila ada atresia perhatikan apakah ada fistula rekto-4aginal.

    Ke#&in&n &d& g&ris %eng&h

    Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida, meningomielokel, sinus

     pilonidalis, genetalia yang ambigus, eksomfalus, dan lain-lain.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    6/38

    Jenis ke#&0in

    (pabila terdapat genetalia ambigua, misalnya pembesaran klitoris pada bayi perempuan

    atau terdapatnya hipospadi atau epispadia pada bayi lelaki, sebaiknya pemberitahuan jenis

    kelamin ditunda sampai dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan kromosom.

    i% Sign

    Resir&%ion R&%e

    • RR normal: "/-3/';menit dengan periodic breathing +henti nafas -/ detik diantara pola

    nafas reguler

    • RR

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    7/38

    Pe0eriks&&n N&di8He&r% R&%e

    • 5ayi aterm :

    . Saat tidur : =/';menit

    !. Saat aktif : >/';menit

    • 5ayi prematur : "/-/';menit +tidur

    • ?arus diperiksa pada " ekstremitas

    &elainan nadi :. 1adi lemah : curah jantung buruk;4asokonstriksi perifer

    !. 1adi femoral lemah;+- : lesi jantung koartasio aorta

    Suhu

    • #empat pemeriksaan : a'ila dan rectal

    • Suhu normal : 3, @ 2, 0⁰

    • (bnormal :

    . Aebris;hipertermia : dehidrasi, gangguan serebral, infeksi, kenaikan suhu

    lingkungan

    !. ?ipotermia : suhu dibawah normal : sepsis, kedinginan

    II. Pe0eriks&&n #&nju%&n

    Pemeriksaan lanjutan dilakukan setelah neonatus berada dalam keadaan stabil. pemeriksaan

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    8/38

    lanjutan terdiri dari:

    .  pemeriksaan umum

    2.  pemeriksaan sistematik secara rinci 

    3. pemeriksaan usia kehamilan.

    Pe0eriks&&n u0u0

    &rn& ku#i%

    &ulit neonatus normalnya berwarna kemerahan, kadang-kadang terlihat  sianosis  pada ujung-

    ujung jari pada hari pertama.

    • 0yanosis :Barna kebiruan pada kulit dan mukosa

    &lasifikasi :

    0yanosis sentral : kelainan jantung +#A

    0yanosis perifer : kedinginan

    • Barna kulit pucat terdapat pada anemia berat atau asfiksia palida. Plethora tampak pada

     polisitemia. (nemia Refleksi kekurangan ?emoglobin dalam sirkulasi secara klinis

    • Penyebab :

    Cyanosis Perifer

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    9/38

    &ekurangan aliran darah dari ibu ke bayi +intrauterine

    Perdarahan tali pusat +ikatan kurang erat

    #ransfusi fetal to maternal +posisi bayi diatas posisi ibu saat lahir sebelum tali

     pusat diikat

    Infeksi sistemik +sepsis

    C3PD defisiensi

    (nemia of prematurity

    • Barna kulit yang kuning +ikterus disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi dalam

    serum darah, atau pewarnaan oleh mekonium. &enaikan kadar bilirubin indirek member 

    warna kuning-jingga sedang penumpukan bilirubin direk memberikan warna kuning

    kehijaua. Pada neonatus yang berkulit gelap, ikterus sebaiknya diperiksa pada mukosa.

    Identifikasi :

    o inspeksi +&ramer

    o  pemeriksaan lab : ?4d5+e4aluasi 5#, 5D, 5I

    • Icterus fisiologis : icterus normal pada bayi

    0iri :

    . kramer I-II

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    10/38

    !. keadaan umum baik +gerak tangis normal, minum normal

    • Icterus patologis :

    0iri :

    . &ramer

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    11/38

    melengking menunjukkan bayi bayi dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang lemah

    atau merintih terdapat pada bayi dengan kesukaran pernapasan.

    &j&h neon&%us

    Bajah neonatus dapat menunjukkan kelainan yang khas misalnya pada wajah pasien

    sindrom down, sindrom Pierre-Robin, kretinisme, dan sebagainya.

    Ke&d&&n gi;i

    &eadaan giFi neonatus dinilai dari berat badan serta panjang badannya disesuaikan

    dengan masa kehamilan, tebalnya lapisan subkutan, serta kerutan pada kulit.

    Pe0eriks&&n se1&r& rin1i

    Ku#i%

    • Perhatikan terdapatnya  petekie atau ekimosis yang dapat disebabkan trauma lahir atau

    oleh sepsis, penyakit perdarahan, atau trombositopenia.

    • Perhatikan terdapatnya tumor  di kulit. 0atat ukuran, bentuk, konsistensi serta warnanya.

    • Perhatikan apakah ada kelainan bawaan lain pada kulit. #urgor kulit yang jelek atau kulit

    yang keriput menandakan terdapatnya dehidrasi atau giFi buruk.

    • Pada lebih kurang "/ neonatus cukup bulan, di kulit hidung dan pipi terlihat bintik-

     bintik putih kekuningan yang disebut milia, yaitu kista epidermal yang berisi materikeratin, yang biasanya menghilang dalam beberapa minggu. &adang di daerah sekitar 

    dahi dan ketiak terlihat miliara  kristalina yaitu 4esikula jernih yang disebabkan oleh

    retensi keringat akibat obstruksi saluran keringat.

    Ke& d&n #eher

    Ke&

    $kuran kepala : kur4a 1ellhouse

    . Eikrosefalia : G -!SD

    !. Eakrosefalia : < H!SD

    . 1ormal : -!SD s;d H!SD

    5entuk kepala : tergantung macam persalinan

    . Per4aginam : moulage

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    12/38

    !. Sectio caesaria;sungsang : bulat

    • Aontanella mayor : terbuka, ukuran 'cm

    • Sutura : terbuka /,cm

    • #rauma lahir :

    . &aput sucudaneum

    !. 0ephal hematom

    . Perdarahan subaponeurotik

    -on%&ne##& 0&or $es&r

    • (kondroplasia

    • Sindroma alpert

    • ?ipotiroid;atiroid

    • ?idrosefalus

    • Prematuritas

    • Sindroma rubella

    &j&h

    Seringkali wajah neonatus tampak asimetris karena posisi janin intrauterine. &elainan

    wajah yang khas terdapat pada beberapa sindrom seperti sindrom Down atau sindrom Pierre-

    Robin yang mudah dikenal. Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi,

     paresis 1.fasialis atau patah tulang Figomatikus.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    13/38

    M&%&

    Pemeriksaan mata pada neonatus seringkali sulit dilakukan karena biasanya matanya

    tertutup.Dengan menggoyang-goyangkan kepala nya secara perlahan-lahan mata neonatus akan

    terbuka sehingga dapat diperiksa.

    • Eikroftalmia kongenital dapat ditemukan dengan cara inspeksi dan palpasi

    • Claukoma kongenital mulanya terlihat pembesaran kemudian sebagai kekeruhan

    kornea

    • &atarak kongenital terlihat pupil berwarna putih

    • #rauma pada mata terlihat edema palpebra, perdarahan konjungti4a atau retina

    • Perhatikanlah adanya sekret mata

    • &onjungti4itis oleh kuman gonokok dapat cepat menjadi panoftalmka dan

    menyebabkan buta

    Te#ing&

    Pada neonatus yang cukup bulan telah cukup terbentuk tulang rawan sehingga bentuk 

    telinga dapat dipertahankan.

    •Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada

    neonates sindroma tertentu antara lain Sindroma Pierre-Robin

    •Sinus yang terdapat pada daun telinga sisa dari branchial cleft

    •#erlihat auricle tag

    &arena sulit, ada kecenderungan untuk tidak memeriksa membrane timpani pada

    neonatus, padahal otitis media dapat ditemukan pada hari pertama dan didiagnosis dengan

    menggunakan otoskop.Sebaiknya bila terdapat tanda-tanda infeksi periksalah membrane timpani.

    Hidung

     1eonatus bernapas melalui hidung, bila ia bernapas melalui mulut maka harus dipikirkan

    kemungkinan terdapatnya obstruksi jalan napas oleh karena atresiakoana bilateral atau fraktur 

    tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.Pernapasan cuping hidung

    menunjukkan adanya gangguan paru.Jubang hidung sering tersumbat karena mucus.5ila

    terdapat sekret yang mukopurulen yang kadang-kadang berdarah perlu dipikirkan sifilis

    kongenital.

    Mu#u%

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    14/38

    Pemeriksaan mulut dilakukan dengan inspeksi dan palpasi.Dengan inspeksi dapat dilihat

    adanya :

    • Jabia dan gnatokisis

    • Cigi atau ranula +kista lunak yang berasal dari dasar mulut

    • Perhatikan lidah apakah membesar seperti Sindroma 5eckwith atau selalu

     bergerak seperti pada Sindroma Down

    •   1eonatus dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali

    lidahnya keluar masuk (Tanda Foote)

    Dengan palpasi dapat dideteksi terdapatnya :

    •   High arch palate

    • Palatokisis

    • 5aik atau tidaknya refle' hisap

    Leher• Jeher neonatus tampak pendek akan tetapi pergerakannya baik.

    • (pabila terdapat keterbatasan pergerakan perlu dipikirkan kelainan tulang leher.

    • #umor di daerah leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik, selain

    merupakan masalah sendiri dapat juga menekan trakea sehingga memerlukan

    tindakan segera.

    • #rauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.#rauma leher ini dapat

    menyebabkan kerusakan pleksus brakialis sehingga terjadi paresis pada tangan,

    lengan, atau diafragma.• Dapat terjadi perdarahan m.sternokleidomastoideus yang apabila tidak ditangani

    dengan baik dapat menyebabkan tortikolis.

    • Perhatikan pula terdapatnya webbed neck yang terdapat pada beberapa kelainan

    kongenital antara lain pada Sindroma #urner.

    $kuran pendek dengan pergerakan baik

    (bnormal :

    . &eterbatasan gerakan leher : kelainan tulang leher

    !. 5entuk abnormal : tiroid, kistik higroma. Bebber neck : sindroma turner 

    ". #rauma persalinan : kerusakan pleksus brachialis : paresis lengan

    . Perdarahan m sternocleidomastoideus : torticollis 

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    15/38

      Bebber 1eck +#urner Syndrome #orticolis

    !&d&

    Inseksi

    • 5entuk dada pada neonatus adalah seperti tong

    • Pektus ekska4atum atau karinatum sering membuat orang tua khawatir, padahal

     biasanya tidak mempunyai arti klinis

    • Pada respirasi normal, dinding dada bergerak bersama dengan dinding perut

    • (pabila terdapat gangguan pernapasan terlihat pernapasan yang paradoksal dan

    retraksi pada inspirasi• Cerakan dinding dada harus simetris, bila tidak harus dipikirkan kemungkinan

     pneumothoraks, paresis diafragma, atau hernia diafragmatika

    • Jaju napas normal neonatus berkisar antara "/-3/ kali per menit, perhitungan

    harus dilakukan satu menit penuh, oleh karena sering terdapat periode

     breathing.periode breatging adalah pola pernapasan pada neonatus, terutama

     premature, yang ditandai dengan henti napas yang berlangsung kurang dari !/

    detik dan terjadi secara berkala, perhatikan juga tipe napas neonatus

    • &elenjar payudara neonatus, baik pada wanita atau lelaki akibat pengaruh

    hormone dari ibu kadang-kadang tampak membesar dan seringkali disertai sekresi

    air susu

    • Juas areola dan tebal jaringan payudara dipakai untuk menilai usia kehamilan

    • &adang ditemukan putting susu berlebih +supernumary nipples

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    16/38

    P&si

    Dengan palpasi kita dapat menemukan :

    • Araktur kla4ikula

    • Eeraba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung +adanya dekstrokardia atau

    dekstroposisi

    Perkusi

    Pada pemeriksaan neonatus jarang dilakukan perkusi dada

    Ausku#%&si

    • Jaju jantung dihitung selama satu menit penuh dengan menggunakan stetoskop

    • Jaju jantung normal adalah !/-3/ kali per menit dan dipengaruhi oleh akti4itas

    fisik bayi

    5ising jantung seringkali terdengar pada neonatus, tetapi ini belum berartiterdapat penyakit jantung bawaan

    • Sebaliknya tidak terdengar bising jantung tidak menyingkirkan kemungkinan

    terdapatnya penyakit jantung bawaan

    • 5unyi napas neonatus adalah bronko4esikular, kadang dapat terdengar ronki pada

    akhir inspirasi panjang

    • #erdengarnya bising usus di daerah dada menunjukkan adanya hernia

    diafragmatika

    A9do0en

    Dinding abdomen :

    • 0ekung : hernia diafragmatika

    • 0embung : hepatosplenomegali, tumor, cairan

    • 5entuk abnormal : gastroskisis, omfalokel

    • $mbilikus : normal warna putih mengkilap, abnormal jika layu, putih kecoklatan

    dan berbau

    • 6mphalitis : infeksi pada umbilikus : kemerahan pada daerah sekitar umbilikus,

     pus +H, bau +H

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    17/38

     

    Scaphoid +?ernia Diafragmatica CastroschiFis

    6mphalocele

    6rgan intraabdominal :

    • ?ati : normal teraba !-cm bawah arcus costa

    Jimpa : normal teraba cm bawah arcus costa• Cinjal : membesar : neoplasma, kelainan bawaan, trombosis 4ena renalis

    • Dinding perut neonatus lebih datar daripada dinding dadanya

    • sedemikian besarnya sehingga batas baahnya berada di abdomen bagian bawah,

    misalnya pada eritroblas fetalis

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    18/38

    • Pembesaran ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau

    thrombosis 4ena renalis.

    • #rauma pada abdomen oleh karena kelahiran yang sukar, misalnya letak 

    sungsang, dapat mengakibatkan perdarahan hati, limpa, atau kelenjar adrenal.

    • 5ila terdapat kelainan dalam perut, pemeriksaan $SC akan banyak membantu

    Geni%i& Eks%ern&

    • 5ayi perempuan :

    (term : labia mayora menutup sempurna

    Prematur : labia mayora menutup sebagian

    Jubang urethra terpisah dari lubang 4agina, bila hanya terdapat satu lubang berarti ada

    kelainan &adang-kadang tampak secret yang berdarah dari 4agina, hal ini disebabkan oleh hormone

    ibu +withdrawal bleeding

    • 5ayi laki-laki :

    Phimosis

    #estis descencus minimal pada saat lahir, pada usia ma' th harus descencus

    5entuk kelainan abnormal : mikropenis, hipospadia +defek pada 4entral ujung

     penis;sepanjang penis, epispadia +defek pada dorsum penis

    $kuran penis bayi berkisar antara -" cm +panjang dan -, cm +lebar.

    ?ipospadia adalah kelainan yang tidak jarang ditemukan, yang dapat berupa defek di bagian

    4entral ujung penis saja atau berupa defek sepanjang penisnya

    )pispadia yaitu defek pada dorsum penis lebih jarang ditemukan, dan merupakan 4arian

    ekstrofia kandung kencing

    Skrotum bayi biasanya besar dan mempunyai banyak rugae

    #estis biasanya sudah turun ke dalam skrotum pada bayi cukup bulan, pada bayi kurang

     bulan tidak jarang terdapat kriptokrismus +testis yang belum turun ke dalam kantong

    skrotum.#orsi testis dapat terjadi in utero dan dapat dilihat pada saat lahir berupa testis yang

    membesar dan keras

    &adang-kadang sulit menentukan jenis kelamin neonatus, misalnya pada bayi perempuan

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    19/38

    terdapat klitoris yang sangat besar dan labia mayoranya berfusi serta berpigmen banyak atau

     pada bayi laki-laki terdapat penis kecil dengan hipospadia dan skrotum terpisah

    Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan kromatin seks atau kromosom seks

    #rauma di daerah genitalia eksterna seringkali ditemukan pada kelahiran sungsang dan dapat

     berupa perdarahan ke dalam rongga skrotum atau testis atau otot-otot pel4is

     Phimosis

    Anus

    Pemeriksaan anus bukan hanya untuk mengetahui ada atau tidaknya atresia ani,

    melainkan juga untuk mengetahui posisinya.kadang-kadang fistula yang besar dapat dianggap

    sebagai anus yang normal, tetapi apabila diperhatikan benar-benar maka akan kelihatan bahwafistula terletak di depan atau di belakang anus yang normal.

    • ?arus sudah teridentifikasi saat lahir

    • Eeconium harus keluar dalam !" jam pertama

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    20/38

    • 0ara membedakannya adalah dengan uji (P# yaitu dengan meneteskan basa kuat

    +1aoh atau &6? darah ibu akan mengalami hemolisis sedangkan darah bayi

    tidak karena darah neonatus resisten terhadap alkali

    Tu#&ng $e#&k&ng d&n Eks%re0i%&s

    • $ntuk pemeriksaan tulang belakang neonatus diletakkan dalam posisi tengkurap

    • #angan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari terdapatnya

    skoliosis, meningokel, spina bifida, spina bifida okulta, atau sinus pilonidalis

    • Perhatikan pergerakan ekstremitas apabila ada asimetri pikirkan kemungkinan

    adanya patah tulang atau kelumpuhan saraf 

    • Patah tulang yang multipel terdapat pada osteogenesis imperfekta

    • &elumpuhan pada lengan mungkin disebabkan oleh fraktur humerus atau

    kelumpuhan erb, yaitu kerusakan pada saraf ser4ikal dan 3

    • &elumpuhan pada tangan dapat disebabkan oeh paralisis klumpke yaitu kerusakan

     pada saraf ser4ikal 2 dan torakal I

    • Paralisis kedua tungkai dapat disebabkan oleh trauma berat atau kelainan bawaan

    di tulang belakang

    • #onus ekstremitas juga perlu diperhatikan , hipotonia umum +floppy infant

     biasanya disebabkan oleh kelainan susunan saraf pusat

    • Perhatikan posisi kedua kaki, apakah ad apes e7uino4arus atau 4algus

    8uga keadaan jari-jari tangan dan kaki apakah ada polidaktili, sindaktili, atau clawhand atau claw-feet

    • Periksa juga adanya dislokasi terutama dislokasi panggul, dengan cara ortholani

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    21/38

    Ukur&n An%oo0e%rik 

     1eonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badansebagai berikut :

    • 5erat antara !// sampai "/// gram

    • Panjang " sampai " cm

    • Jingkaran kepala sampai 2

    • Jingkaran dada biasanya ! cm lebih kecil dari lingkaran kepala

    Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis-kaki untuk menilai proporsi tubuh bayi,

    agar kelainan seperti akondroplasia dapat dideteksi

    Pe0eriks&&n neuro#ogis &d& neon&%us

    Pemeriksaan neurologis pada neonatus seharusnya dilakukan pada semua bayi, baik yang

    sehat maupun yang sakit.Pada bayi yang sehat dilakukan pemeriksaan neurologis untuk 

    meyakinkan orangtua, bahwa bayinya benar-benar tidak menderita kelainan neurologis.Pada bayi

    sakit pemeriksaan neurologis untuk menentukan diagnosis, pengobatan dan prognosis.

    Inseksi

    • 8angan memegang atau merangsang pasien, tetapi cukup diperhatikan

    • Perhatikan terdapatnya malformasi, trauma fisis, dan kejang

    • Pada bayi dengan riwayat kejang harus diperhatikan lenih teliti dan lama, karena

    kejang pada neonatus berbeda dengan pada bayi dan anak 

    Pes equino varus

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    22/38

    • Pada keadaan normal bayi cukup bulan lebih sering tidur rata-rata pada hari

     pertama tidur selama 2 jam

    • Perhatikan pada waktu istirahat,pada neonatus normal dalam masa kehamilan !-

    "/ minggu terliaht abduksi pada paha dan fleksi pada sendi anggota gerak +siku,

     panggul dan kaki, simetris kanan dan kiri

    • Pada bayi lahir sungsang kadang-kadang posisi bayi agak lain yakni tungkai tetap

    dalam posisi lurus.

    • Pada neonatus dengan masa kehamilan !-/ minggu lengan dalam keadaan

    fleksi, dan tungkai dalam fleksi atau ekstensi

    • Pada neonatus dengan masa kehamilan ! minggu atau lebih , apabila dalam

    keadaan istirahat semua anggota gerak berada dalam posisi ekstensi berarti tidak 

    normal

    •Sikap frog leg juga berarti pasien tidak normal , kedua tungkai abduksi penuh

    sedemikian sehingga sebagian lateral paha terletak di alas tempat periksa,

    demikian pula lengannya , fleksi pada siku dengan bagian dorsal tangan

    menempel di alas tempat periksa, dan telapak tangan menghadap ke atas di

    samping kepala

    Pe0eriks&&n ke&

    • $bun-ubun besar dan sutura diraba secara lembut,tentukanlah ukurannya dan

    ketegangannya• Diameter ubun-ubun besar normal adalah ! cm , cm, dan sutura tidak dapat

    dimasuki ujung jari

    • Sutura yang lebar,dengan ubun-ubun besar tegang dan membonjol terdapat pada

    tekanan intrakranial yang meninggi pada hidrosefalus

    • $bun-ubun besar yang tegang dan membonjol pada bayi dalam keadaan tidur 

     berarti tidak normal

    • $bun-ubun besar tegang tidak selalu abnormal , mungkin juga normal karena

    edema,molding berlebihan,perdarahan subgaleal atau berkas infuse yang salah

    • #ingkat kesadaran terdiri atas sadar, apatik;letargi, somnolen, spoor, koma

    • (da keadaan yang disebut jitteriness;tremulousness, gerakan gemetaran pada

    angggota gerak dan rahang, keadaan ini dapat dibedakan dengan kejang dengan

    monitoring ))C atau dengan criteria klinis berupa tidak adanya gerakan bola

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    23/38

    mata, tidak ada perubahan pernapasan, timbulnya dapat dipro4okasi, dan gerakan

     berhenti bila anggota gerak difleksikan secara pasif 

    Pe0eriks&&n s&r&5 o%&k 

    Pemeriksaannya tidak perlu urut dari saraf I, akan tetapi yang mana yang dapat diperiksa

    terlebih dahulu, misalnya pada pasien menangis mengerenyutkan muka perhatikan mata, dan

    sudut mulutnya untuk memeriksa saraf ner4us %II +saraf fascialis, kemudian perhatikan mulut

    dan perhatikan lidah dan perhatikan langit-langit untuk memeriksa saraf KII dan IK.Pada

    neonatus juga diperiksa :

    • Refle' rooting diperiksa dengan menyentuhkan ujung jari di sudut mulut pasien,

    maka pasien akan menengok kearah rangsangan dan berusaha memasukkan ujung

     jari ke mulutnya, kalau ujung jarinya di masukkan ke dalam mulutnya cm akandihisap, disebut sucking refle', pemeriksaan ini untuk menentukan kelainan saraf 

    %, %II, dan KII.

    • DollLs eye maneu4er dilakukan dengan memutar kepala pasien ke kiri dan ke

    kanan untuk menilai gerakan bola mata ke lateral.Ini juga dapat digunakan untuk 

    memeriksa saraf %III bagian 4estibular 

    Pe0eriks&&n 0o%or

    • #onus fasik : tonus fasik diperiksa dengan menguji tahanan anggota

    gerak untuk bergerak dan akti4asi refle' tendon,pada neonatus predominan dalam

     posisi fleksi,refle' tendon yang selalu ada pada neonatus refle' patella.selain itu

    terdapat refle' hammer, refle' biceps dan (chilles.

    • #onus postural : tahanan terhadap tarikan gaya berat.#erdapat macam

     pemeriksaan tonus postural, yaitu reaksi tarika, suspense 4ertikal dan

    horiFontal.Reaksi tarikan yang paling sensiti4e dan berguna dapat dilakukan saat

     pasien dengan endotracheal tube.Suspensi horiFontal dilakukan memegang toraks

     pasien dan mengangkat horiFontal, suspense 4ertical digunakan untuk memeriksa

    de4iasi mata ke lateral.

    Pe0eriks&&n re5#e< neon&% ri0er

    • Refle' moro : suatu reaksi kejutan dengan menimbulkan perasaan jatuh pada

     bayi.reaksi bayi akan kaget, lengan direntangkan dalam posisi sbduksi ekstensi,

    dan tangan terbuka dan disusul dengan gerakan lengan adduksi dan fleksi.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    24/38

    • Refleks tonic neck : bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis

    tengah dan anggota gerak dalam posisi fleksi, kemudian kepala ditenggokkan ke

    kanan, maka akan terjadi ekstensi pada anggota gerak sebelah kanan, dan fleksi

     pada anggota gerak sebelah kiri,normalnya adalah ekstensi lengan, akan tetapi

    ekstensi tungkai dan fleksi anggota gerak kontralateral tidak selalu terjadi.Setelah

    itu kepala dimiringkan ke kiri, tonus ekstensor meninggi pada anggota gerak arah

    muka berpaling.#onus fleksor anggota gerak kontralateral

    • Refleks withdrawal : dilakukan dengan jarum untuk merangsang telapak tangan

    kaki, maka akan terjadi fleksi pada tungkai yang dirangsang, dan terjadi ekstensi

     pada tungkai kontralateral, tetapi ekstensi tungkai kontralateral ini tidak selalu ada

    • Refle' plantar graps : pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sesuatu pada

    telapak tangan pasien , maka akan terjadi fleksi jari-jari kaki

    Pe0eriks&&n o5%o#ogi

    Pemeriksaan oftalmologi dilakukan secara indirek dengan obat midriatikum atau secara

    direk tanpa obat.Pemeriksaan direk lebih baik dilakukan pada pasien sedang menyusu, oleh

    karena biasanya mata tebuka.

    Pe0eriks&&n sensi9i#i%&s

    5agian pemeriksaan neurologis pada neonatus, refle' sentuhan dan rangsang sakit yang

    menyebabkan bayi menangis dapat pula dipakai sebagai cara untuk uji sensibilitas.

    Pe0eriks&&n &d& 4&k%u 0e0u#&ngk&n

    Pada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa tidak 

    ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma yang terlewatkan.

    Perlu diperhatikan :

    • Susunan saraf pusat : akti4itas bayi, ketegangan ubun-ubun

    &ulit : adanya ikterus, pioderma• 8antung : adanya bising yang baru timbul kemudian

    • (bdomen : adanya tumor yang tiiidak terdeteksi sebelumnya

    • #ali pusat: adanya infeksi

    Di samping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah

    mengerti cara pemberian (SI yang benar.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    25/38

    $#&rd s1ore

    5allard score adalah Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. 8eanne J 5allard, ED untuk 

    menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik.Penilaian

    neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil , sudut popliteal, scarf   sign dan heel 

    to ear maneuver . Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara,

    mata;telinga, dan genitalia.

    '.  Peni#&i&n M&%uri%&s Neuro0usku#&r

    &7  Pos%ur

    #onus otot tubuh tercermin dalam postur tubuh bayi saat istirahat dan adanya tahanan saat

    otot diregangkan +Cambar II.. &etika pematangan berlangsung, berangsur-angsur janin

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    26/38

    mengalami peningkatan tonus fleksor pasif dengan arah sentripetal, dimana ekstremitas bawah

    sedikit lebih awal dari ekstremitas atas. Pada awal kehamilan hanya pergelangan kaki yang

    fleksi. Jutut mulai fleksi bersamaan dengan pergelangan tangan. Pinggul mulai fleksi, kemudian

    diikuti dengan abduksi siku, lalu fleksi bahu. Pada bayi prematur tonus pasif ekstensor tidak 

    mendapat perlawanan, sedangkan pada bayi yang mendekati matur menunjukkan perlawanan

    tonus fleksi pasif yang progresif. $ntuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan

     pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada posisi nyamannya. 8ika bayi ditemukan

    terlentang, dapat dilakukan manipulasi ringan dari ekstremitas dengan memfleksikan jika

    ekstensi atau sebaliknya. ?al ini akan memungkinkan bayi menemukan posisi dasar 

    kenyamanannya. Aleksi panggul tanpa abduksi memberikan gambaran seperti posisi kaki kodok.

    97   Square Window

    Aleksibilitas pergelangan tangan dan atau tahanan terhadap peregangan ekstensor 

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    27/38

    memberikan hasil sudut fleksi pada pergelangan tangan. Pemeriksa meluruskan jarijari bayi dan

    menekan punggung tangan dekat dengan jari-jari dengan lembut. ?asil sudut antara telapak 

    tangan dan lengan bawah bayi dari preterm hingga posterm diperkirakan berturut-turut < =/ M, =/

    M, 3/ M, " M, / M, dan / M +Cambar II.".

    17   Arm Recoil 

    Eanu4er ini berfokus pada fleksor pasif dari tonus otot biseps dengan mengukur sudut

    mundur singkat setelah sendi siku difleksi dan ekstensikan. rm recoil  dilakukan dengan cara

    e4aluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi, fleksikan lengan bagian bawah sejauh

    mungkin dalam detik, lalu rentangkan kedua lengan dan lepaskan.(mati reaksi bayi saat

    lengan dilepaskan. Skor /: tangan tetap terentang; gerakan acak, Skor : fleksi parsial "/->/ M,

    Skor !: fleksi parsial /- "/ M, Skor : fleksi parsial =/-// M, dan Skor ": kembali ke fleksi

     penuh +Cambar II..

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    28/38

    d7   Popliteal Angle

    Eanu4er ini menilai pematangan tonus fleksor pasif sendi lutut dengan menguji resistensi

    ekstremitas bawah terhadap ekstensi. Dengan bayi berbaring telentang, dan tanpa popok, paha

    ditempatkan lembut di perut bayi dengan lutut tertekuk penuh. Setelah bayi rileks dalam posisi

    ini, pemeriksa memegang kaki satu sisi dengan lembut dengan satu tangan sementara

    mendukung sisi paha dengan tangan yang lain. 8angan memberikan tekanan pada paha belakang,

    karena hal ini dapat mengganggu interpretasi. &aki diekstensikan sampai terdapat resistensi pasti

    terhadap ekstensi. $kur sudut yang terbentuk antara paha dan betis di daerah popliteal. Perlu

    diingat bahwa pemeriksa harus menunggu sampai bayi berhenti menendang secara aktif sebelum

    melakukan ekstensi kaki. Posisi Frank !reech pralahir akan mengganggu maneu4er ini untuk !"

    hingga "> jam pertama usia karena bayi mengalami kelelahan fleksor berkepanjangan

    intrauterine. #es harus diulang setelah pemulihan telah terjadi +Cambar II.3.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    29/38

    e7   Scarf Sign

    Eanu4er ini menguji tonus pasif fleksor gelang bahu. Dengan bayi berbaring telentang,

     pemeriksa mengarahkan kepala bayi ke garis tengah tubuh dan mendorong tangan bayi melalui

    dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu jari dari tangan sisi lain pemeriksa diletakkan pada

    siku bayi. Siku mungkin perlu diangkat melewati badan, namun kedua bahu harus tetap

    menempel di permukaan meja dan kepala tetap lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan

     bandingkan dengan angka pada lembar kerja, yakni, penuh pada tingkat leher +-9 garis aksila

    kontralateral +/9 kontralateral baris puting +9 prosesus 'yphoid +!9 garis puting ipsilateral +9

    dan garis aksila ipsilateral +" +Cambar II.2.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    30/38

    57   Heel to Ear 

    Eanu4er ini menilai tonus pasif otot fleksor pada gelang panggul dengan memberikan

    fleksi pasif atau tahanan terhadap otot-otot posterior fleksor pinggul. Dengan posisi bayi

    terlentang lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan

    kepala tanpa memaksa, pertahankan panggul pada permukaan meja periksa dan amati jarak 

    antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut + bandingkan dengan angka pada lembar kerja.

    Penguji mencatat lokasi dimana resistensi signifikan dirasakan. ?asil dicatat sebagai resistensi

    tumit ketika berada pada atau dekat: telinga +-9 hidung +/9 dagu +9 puting baris +!9 daerah

     pusar +9 dan lipatan femoralis +" +Cambar II.>.

    *.  Peni#&i&n M&%uri%&s -isik 

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    31/38

    &.  Ku#i%

    Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan struktur intrinsiknya bersamaan

    dengan hilangnya secara bertahap dari lapisan pelindung, yaitu 4erni' caseosa. 6leh karena itu

    kulit menebal, mengering dan menjadi keriput dan ; atau mengelupas dan dapat timbul ruam

    selama pematangan janin. Aenomena ini bias terjadi dengan kecepatan berbeda-beda pada

    masing-masing janin tergantung pada pada kondisi ibu dan lingkungan intrauterin. Sebelum

     perkembangan lapisan epidermis dengan stratum corneumnya, kulit agak transparan dan lengket

    ke jari pemeriksa. Pada usia perkembangan selanjutnya kulit menjadi lebih halus, menebal dan

    menghasilkan pelumas, yaitu 4erni', yang menghilang menjelang akhir kehamilan. pada keadaan

    matur dan pos matur, janin dapat mengeluarkan mekonium dalam cairan ketuban. ?al ini dapat

    mempercepat proses pengeringan kulit, menyebabkan mengelupas, pecah-pecah, dehidrasi,

    seperti sebuah perkamen.

    9.  L&nugo

    Janugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada e"treme prematurit# kulit

     janin sedikit sekali terdapat lanugo. Janugo mulai tumbuh pada usia gestasi !" hingga !

    minggu dan biasanya sangat banyak, terutama di bahu danpunggung atas ketika memasuki

    minggu ke !>. Janugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah. Daerah yang

    tidak  ditutupi lanugo meluas sejalan dengan maturitasnya dan biasanya yang paling luas  terdapat

    di daerah lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak  ditutupi lanugo. %ariasi

     jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan,

    keadaan hormonal, metabolik, serta pengaruh giFi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan diabetes

    mempunyai lanugo yang sangat  banyak. Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilai

     pada daerah yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi yakni pada daerah atas dan bawah

    dari  punggung bayi +Cambar II.=.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    32/38

    1.  Per0uk&&n P#&n%&r

    Caris telapak kaki pertama kali muncul pada bagian anterior ini kemungkinan berkaitan

    dengan posisi bayi ketika di dalam kandungan. 5ayi dari ras selain kulit putih mempunyai sedikit

    garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Di sisi lain pada bayi kulit hitam dilaporkan terdapat

     percepatan maturitas neuromuskular sehingga timbulnya garis pada telapak kaki tidak 

    mengalami penurunan. 1amun demikian penialaian dengan menggunakan skor !allard tidak 

    didasarkan atas ras atau etnis tertentu. 5ayi 4er# premature dan e"tremel# immature tidak 

    mempunyai garis pada telapak kaki. $ntuk membantu menilai maturitas fisik bayi tersebut

     berdasarkan permukaan plantar maka dipakai ukuran panjang dari ujung jari hingga tumit. $ntuk 

     jarak kurang dari "/ mm diberikan skor -!, untuk jarak antara "/ hingga / mm diberikan skor 

    -. ?asil pemeriksaan disesuaikan dengan skor di tabel +Cambar II./.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    33/38

    d.  P&ud&r&

    (reola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh akibat stimulasi esterogen

    ibu dan jaringan lemak yang tergantung dari nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa menilai

    ukuran areola dan menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertumbuhan

     papila Montgomer# +Cambar II.. &emudian dilakukan palpasi jaringan mammae di bawah

    areola dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengukur diameternya dalam millimeter.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    34/38

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    35/38

    menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Pada bayi e"tremel#premature palpebara akan menempel

    erat satu sama lain +Cambar II.. Dengan bertambahnya maturitas palpebra kemudian bisa

    dipisahkan walaupun hanya satu sisi dan meningggalkan sisi lainnya tetap pada posisinya. ?asil

     pemeriksaan pemeriksa kemudian disesuaikan dengan skor dalam tabel. Perlu diingat bahwa

     banyak terdapat 4ariasi kematangan palpebra pada indi4idu dengan usia gestasi yang sama. ?al

    ini dikarenakan terdapat faktor seperti stress intrauterin dan faktor humoral yang mempengaruhi

     perkembangan kematangan palpebra.

    5.  Geni% 6Pri&7

    #estis pada fetus mulai turun dari ca4um peritoneum ke dalam scrotum kurang lebih pada

    minggu ke / gestasi. #estis kiri turun mendahului testis kanan yakni pada sekitar minggu ke !.

    &edua testis biasanya sudah dapat diraba di canalis inguinalis bagian atas atau bawah pada

    minggu ke hingga " kehamilan. 5ersamaan dengan itu, kulit skrotum menjadi lebih tebal dan

    membentuk rugae +Cambar II." . #estis dikatakan telah turun secara penuh apabila terdapat di

    dalam Fona berugae. Pada nenonatus e"tremel# premature scrotum datar, lembut, dan kadang

     belum bisa dibedakan jenis kelaminnya. 5erbeda halnya pada neonatus matur hingga posmatur,

    scrotum biasanya seperti pendulum dan dapat menyentuh kasur ketika berbaring.

    Padacr#ptorchidismus scrotum pada sisi yang terkena kosong, hipoplastik, dengan rugae yang

    lebih sedikit jika dibandingkan sisi yang sehat atau sesuai dengan usia kehamilan yang sama.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    36/38

    g.  Geni% 64&ni%&7

    $ntuk memeriksa genitalia neonatus perempuan maka neonatus harus diposisikan

    telentang dengan pinggul abduksi kurang lebih "o dari garis horisontal. (bduksi yang

     berlebihan dapat menyebabkan labia minora dan klitoris tampak lebih menonjol sedangkan

    aduksi menyebabkankeduanya tertutupi oleh labia majora =. Pada neonatus e"tremel#

     premature labia datar dan klitoris sangat menonjol dan menyerupai penis. Sejalan dengan

     berkembangnya maturitas fisik, klitoris menjadi tidak begitu menonjol dan labia minora menjadi

    lebih menonjol. Eendekati usia kehamilan matur labia minora dan klitoris menyusut dan

    cenderung tertutupi oleh labia majora yang membesar +Cambar II.. Jabia majora tersusun

    atas lemak dan ketebalannya bergantung pada nutrisi intrauterin. 1utrisi yang berlebihan dapat

    menyebabkan labia majora menjadi besar pada awal gestasi. Sebaliknya nutrisi yang kurang

    menyebabkan labia majora cenderung kecil meskipun pada usia kehamilan matur atau posmatur 

    dan labia minora serta klitoris cenderung lebih menonjl

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    37/38

    Easing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular maupun fisik disesuaikan

    dengan skor di dalam tabel +#abel II.! dan dijumlahkan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat

     pada tabel skor.

  • 8/17/2019 px.fisik neonatus.docx

    38/38

    TA$EL $ALLAR! S2"RE