px.fisik neonatus.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
1/38
ILMU KESEHATAN ANAK
TUGAS RUMAH
UJIAN
Penguji II :
dr. Mukhson, S.A
!isusun "#eh :
$rigi%%& In%&n P.S.
'(')**')+'
KEMENTERIAN RISET, TEKN"L"GI, !AN PEN!I!IKAN TINGGI
UNIERSITAS PEM$ANGUNAN NASI"NAL ETERAN JAKARTA
PEN!I!IKAN PR"-ESI KE!"KTERAN
SM- ILMU KESEHATAN ANAK
RSU! PR"-. !R MARG"N" S"EKARJ"
PUR"KERT"
*)'/
Pe0eriks&&n -isik Neon&%us
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
2/38
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada neonates, dilakukan anamnesis yang cermat
untuk mengetahui hal-hal berikut ini:
Riwayat penyakit keturunan
Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat persalinan sekarang
Informasi ini sangat membantu dalam menilai kelainan yang ditemukan dalam periksaan
fisik. Pemeriksaan bayi dilakukan dalam keadaan telanjang dibawah lampu yang terang, yang
berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.
Pemeriksaan fisis pada neonatus dilakukan kurang lebih kali, yakni:
I. Pada saat lahir
II. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam !" jam atau hari berikutnya
III. Pemeriksaan pada waktu pulang.
Pe0eriks&&n &d& s&&% #&hir
#ujuan pemeriksaan:
$ntuk menilai adaptasi neonates dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin
$ntuk mencari kelainan congenital terutama yang perlu penanganan segera
%ital sign
&eadaan umum
&epala dan leher
#hora'
(bdomen
$rogenital
)kstremitas * spine
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
3/38
Peni#&i&n &d&%&si neon&%es
Penilaian terhadap adaptasi neonates dilakukan dengan cara menghitung nilai (pgar+apgar
score. &riteria yang dinilai adalah
. laju jantung
!. usaha bernapas
. tonus otot
". refle' terhadap rangsangan
. warna kulitSetiap kriteria diberi nilai /, , atau ! sehingga neonates dapat memperoleh
nilai / sampai/. 0ara-cara penilaian (pgar dapat dilihat pada table .
TA$EL '. NILAI APGAR
(pgar score dilakukan pada menit pertama setelah lahir yang memberikan petunjuk
adaptasi neonatal.
1ilai 2-/ :1eonatus yang beradaptasi dengan baik
1ilai "-3 : asfiksia ringan sampai sedang, sedangkan
1ilai /- : derajat asfiksia yang berat.
Penilaian apgar ini perlu diulangi setelah menit untuk menge4aluasi apakah tindakan
resusitasikita sudah adekuat.bila belum, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lain. 1ilai apgar
menit ini mempunyai nilai prognostic karena berhubungan dengan morbiditas neonatal.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
4/38
Men1&ri ke#&in&n 1ongeni%
Pada anamnesis perlu ditanyakan:
• (pakah ibu menggunakan obat-obat teratogenik, terkena radiasi, atau infeksi 4irus pada
trimester pertama.
• (danya kelainan bawaan pada keluarga
• (pakah ibu menderita penyakit yang dapat menggangu pertumbuhan janin, seperti
diabetes mellitus, asma bronchial dan sebagainya.
Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta.
2&ir&n &0nion
%olume cairan amnion perlu diukur atau dperkirakan. 5ila 4omenya lebih dari !///ml
disebut polihidramnion atau hidramnion saja, apabila kurang dari //ml disebut sebagai
oligohidramnion. Polihidramnion biasanya terdapat pada bayi dengan obstruksi pada traktus
intestinalis bagian atas , anensefalus, bayi dari ibu diabetes atau eklampsia. 6ligohidramnion
berhubungan dengan agenesis renal bilateral atau sindrom Potter. Pada oligo hidramnion
perhatikan juga ekstremitas bawah akan kemungkinan adanya pes e7uino4arus atau 4algus
congenital.
P#&sen%&Plasenta harus ditimbang, perhatiakan adanya perkapuran, nekrosis, dan ssebagainya.
Pada bayi kembar harus diteliti apakah terdapat satu atau dua korion +untuk menentukan kembar
identik atau tidak. 8uga perlu diperhatikan adanya anastomosis 4ascular antara kedua amnion9
bila ada perlu dipikirkan kemungkinan terjadi transfusi feto-fetal.
Ti us&%
Perlu diperhatikan kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada tali pusat. Pada
potongan tali pusat diperhatikan apakah ada satu 4ena dan dua arteri. &urang lebih dari
neonatus hanya mempunyai satu arteri umbilikalis dan dari padanya mempunyai satu atau
lebih kelainan congenital terutama pada sistem pencernaan, urogenital, respiratorik, atau
kardio4askular.
Setelah pemeriksaancairan amnion, plasenta dan tali pusat kemudian dilakukan
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
5/38
pemeriksaan bayi secara cepat tapi menyeluruh.
$er&% #&hir d&n 0&s& keh&0i#&n
&ejadian kelainan congenital pada bayi kurang bulan adalah dua kali lebih banyak dibanding
pada bayi cukup bulan, dan pada bayi kecil untuk masa kehamilan kejadian kelainan congenital
tersebut sampai / kali lebih besar.
Mu#u%
• Perhatikan apakah terdapat labio-gnato-palatoskisis.
• Perhatikan apakah terdapat hipersali4asi yang mungkin disebabkan oleh adanya atresia
esophagus. Pemeriksaan akan patennya esophagus dilakukan dengan memasukkan
kateter ke dalam lambung. 5ila kateter masuk ke dalam lambung, masukkan -/ml
udara dan dengan stetoskop akan terdengar bunyi udara masuk ke dalam lambung9
dengan demikian akan tersingkir atresia esophagus. &emudian cairan amnion di dalam
lambung diaspirasi. 5ila terdapat cairan melebihi /ml pikirkan adanya atresia usus
bagian atas. Pemeriksaan patennya esophagus dianjurkan pada setiap bayi yang kecil
untuk masa kehamilan, arteri umbilikalis hanya satu, polihidramnion, atau hipersali4asi.
• Perhatikan juga terdapatnya hipoplasia otot depressor anguli oris. Pada keadaan ini
terlihat asimetri wajah apabila bayi menangis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik ke bawah dan garis nasolabialis akan kurang tampak pada daerah yang sehat +sebaliknya
pada paresis 1.fasialis. Pada !/ keadaan seperti ini dapat ditemukan kelainan
kongenital berupa kelainan kardio4askular dan dislokasi panggul kongenital.
Anus
Perhatikanlah adanya anus imperforata dengan memasukkan termometer ke dalam anus.
5ila ada atresia perhatikan apakah ada fistula rekto-4aginal.
Ke#&in&n &d& g&ris %eng&h
Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida, meningomielokel, sinus
pilonidalis, genetalia yang ambigus, eksomfalus, dan lain-lain.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
6/38
Jenis ke#&0in
(pabila terdapat genetalia ambigua, misalnya pembesaran klitoris pada bayi perempuan
atau terdapatnya hipospadi atau epispadia pada bayi lelaki, sebaiknya pemberitahuan jenis
kelamin ditunda sampai dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan kromosom.
i% Sign
Resir&%ion R&%e
• RR normal: "/-3/';menit dengan periodic breathing +henti nafas -/ detik diantara pola
nafas reguler
• RR
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
7/38
Pe0eriks&&n N&di8He&r% R&%e
• 5ayi aterm :
. Saat tidur : =/';menit
!. Saat aktif : >/';menit
• 5ayi prematur : "/-/';menit +tidur
• ?arus diperiksa pada " ekstremitas
•
&elainan nadi :. 1adi lemah : curah jantung buruk;4asokonstriksi perifer
!. 1adi femoral lemah;+- : lesi jantung koartasio aorta
Suhu
• #empat pemeriksaan : a'ila dan rectal
• Suhu normal : 3, @ 2, 0⁰
• (bnormal :
. Aebris;hipertermia : dehidrasi, gangguan serebral, infeksi, kenaikan suhu
lingkungan
!. ?ipotermia : suhu dibawah normal : sepsis, kedinginan
II. Pe0eriks&&n #&nju%&n
Pemeriksaan lanjutan dilakukan setelah neonatus berada dalam keadaan stabil. pemeriksaan
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
8/38
lanjutan terdiri dari:
. pemeriksaan umum
2. pemeriksaan sistematik secara rinci
3. pemeriksaan usia kehamilan.
Pe0eriks&&n u0u0
&rn& ku#i%
&ulit neonatus normalnya berwarna kemerahan, kadang-kadang terlihat sianosis pada ujung-
ujung jari pada hari pertama.
• 0yanosis :Barna kebiruan pada kulit dan mukosa
&lasifikasi :
0yanosis sentral : kelainan jantung +#A
0yanosis perifer : kedinginan
• Barna kulit pucat terdapat pada anemia berat atau asfiksia palida. Plethora tampak pada
polisitemia. (nemia Refleksi kekurangan ?emoglobin dalam sirkulasi secara klinis
• Penyebab :
Cyanosis Perifer
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
9/38
&ekurangan aliran darah dari ibu ke bayi +intrauterine
Perdarahan tali pusat +ikatan kurang erat
#ransfusi fetal to maternal +posisi bayi diatas posisi ibu saat lahir sebelum tali
pusat diikat
Infeksi sistemik +sepsis
C3PD defisiensi
(nemia of prematurity
• Barna kulit yang kuning +ikterus disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi dalam
serum darah, atau pewarnaan oleh mekonium. &enaikan kadar bilirubin indirek member
warna kuning-jingga sedang penumpukan bilirubin direk memberikan warna kuning
kehijaua. Pada neonatus yang berkulit gelap, ikterus sebaiknya diperiksa pada mukosa.
Identifikasi :
o inspeksi +&ramer
o pemeriksaan lab : ?4d5+e4aluasi 5#, 5D, 5I
• Icterus fisiologis : icterus normal pada bayi
0iri :
. kramer I-II
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
10/38
!. keadaan umum baik +gerak tangis normal, minum normal
• Icterus patologis :
0iri :
. &ramer
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
11/38
melengking menunjukkan bayi bayi dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang lemah
atau merintih terdapat pada bayi dengan kesukaran pernapasan.
&j&h neon&%us
Bajah neonatus dapat menunjukkan kelainan yang khas misalnya pada wajah pasien
sindrom down, sindrom Pierre-Robin, kretinisme, dan sebagainya.
Ke&d&&n gi;i
&eadaan giFi neonatus dinilai dari berat badan serta panjang badannya disesuaikan
dengan masa kehamilan, tebalnya lapisan subkutan, serta kerutan pada kulit.
Pe0eriks&&n se1&r& rin1i
Ku#i%
• Perhatikan terdapatnya petekie atau ekimosis yang dapat disebabkan trauma lahir atau
oleh sepsis, penyakit perdarahan, atau trombositopenia.
• Perhatikan terdapatnya tumor di kulit. 0atat ukuran, bentuk, konsistensi serta warnanya.
• Perhatikan apakah ada kelainan bawaan lain pada kulit. #urgor kulit yang jelek atau kulit
yang keriput menandakan terdapatnya dehidrasi atau giFi buruk.
• Pada lebih kurang "/ neonatus cukup bulan, di kulit hidung dan pipi terlihat bintik-
bintik putih kekuningan yang disebut milia, yaitu kista epidermal yang berisi materikeratin, yang biasanya menghilang dalam beberapa minggu. &adang di daerah sekitar
dahi dan ketiak terlihat miliara kristalina yaitu 4esikula jernih yang disebabkan oleh
retensi keringat akibat obstruksi saluran keringat.
Ke& d&n #eher
Ke&
$kuran kepala : kur4a 1ellhouse
. Eikrosefalia : G -!SD
!. Eakrosefalia : < H!SD
. 1ormal : -!SD s;d H!SD
5entuk kepala : tergantung macam persalinan
. Per4aginam : moulage
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
12/38
!. Sectio caesaria;sungsang : bulat
• Aontanella mayor : terbuka, ukuran 'cm
• Sutura : terbuka /,cm
• #rauma lahir :
. &aput sucudaneum
!. 0ephal hematom
. Perdarahan subaponeurotik
-on%&ne##& 0&or $es&r
• (kondroplasia
• Sindroma alpert
• ?ipotiroid;atiroid
• ?idrosefalus
• Prematuritas
• Sindroma rubella
&j&h
Seringkali wajah neonatus tampak asimetris karena posisi janin intrauterine. &elainan
wajah yang khas terdapat pada beberapa sindrom seperti sindrom Down atau sindrom Pierre-
Robin yang mudah dikenal. Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi,
paresis 1.fasialis atau patah tulang Figomatikus.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
13/38
M&%&
Pemeriksaan mata pada neonatus seringkali sulit dilakukan karena biasanya matanya
tertutup.Dengan menggoyang-goyangkan kepala nya secara perlahan-lahan mata neonatus akan
terbuka sehingga dapat diperiksa.
• Eikroftalmia kongenital dapat ditemukan dengan cara inspeksi dan palpasi
• Claukoma kongenital mulanya terlihat pembesaran kemudian sebagai kekeruhan
kornea
• &atarak kongenital terlihat pupil berwarna putih
• #rauma pada mata terlihat edema palpebra, perdarahan konjungti4a atau retina
• Perhatikanlah adanya sekret mata
• &onjungti4itis oleh kuman gonokok dapat cepat menjadi panoftalmka dan
menyebabkan buta
Te#ing&
Pada neonatus yang cukup bulan telah cukup terbentuk tulang rawan sehingga bentuk
telinga dapat dipertahankan.
•Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada
neonates sindroma tertentu antara lain Sindroma Pierre-Robin
•Sinus yang terdapat pada daun telinga sisa dari branchial cleft
•#erlihat auricle tag
&arena sulit, ada kecenderungan untuk tidak memeriksa membrane timpani pada
neonatus, padahal otitis media dapat ditemukan pada hari pertama dan didiagnosis dengan
menggunakan otoskop.Sebaiknya bila terdapat tanda-tanda infeksi periksalah membrane timpani.
Hidung
1eonatus bernapas melalui hidung, bila ia bernapas melalui mulut maka harus dipikirkan
kemungkinan terdapatnya obstruksi jalan napas oleh karena atresiakoana bilateral atau fraktur
tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.Pernapasan cuping hidung
menunjukkan adanya gangguan paru.Jubang hidung sering tersumbat karena mucus.5ila
terdapat sekret yang mukopurulen yang kadang-kadang berdarah perlu dipikirkan sifilis
kongenital.
Mu#u%
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
14/38
Pemeriksaan mulut dilakukan dengan inspeksi dan palpasi.Dengan inspeksi dapat dilihat
adanya :
• Jabia dan gnatokisis
• Cigi atau ranula +kista lunak yang berasal dari dasar mulut
• Perhatikan lidah apakah membesar seperti Sindroma 5eckwith atau selalu
bergerak seperti pada Sindroma Down
• 1eonatus dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali
lidahnya keluar masuk (Tanda Foote)
Dengan palpasi dapat dideteksi terdapatnya :
• High arch palate
• Palatokisis
• 5aik atau tidaknya refle' hisap
Leher• Jeher neonatus tampak pendek akan tetapi pergerakannya baik.
• (pabila terdapat keterbatasan pergerakan perlu dipikirkan kelainan tulang leher.
• #umor di daerah leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik, selain
merupakan masalah sendiri dapat juga menekan trakea sehingga memerlukan
tindakan segera.
• #rauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.#rauma leher ini dapat
menyebabkan kerusakan pleksus brakialis sehingga terjadi paresis pada tangan,
lengan, atau diafragma.• Dapat terjadi perdarahan m.sternokleidomastoideus yang apabila tidak ditangani
dengan baik dapat menyebabkan tortikolis.
• Perhatikan pula terdapatnya webbed neck yang terdapat pada beberapa kelainan
kongenital antara lain pada Sindroma #urner.
$kuran pendek dengan pergerakan baik
(bnormal :
. &eterbatasan gerakan leher : kelainan tulang leher
!. 5entuk abnormal : tiroid, kistik higroma. Bebber neck : sindroma turner
". #rauma persalinan : kerusakan pleksus brachialis : paresis lengan
. Perdarahan m sternocleidomastoideus : torticollis
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
15/38
Bebber 1eck +#urner Syndrome #orticolis
!&d&
Inseksi
• 5entuk dada pada neonatus adalah seperti tong
• Pektus ekska4atum atau karinatum sering membuat orang tua khawatir, padahal
biasanya tidak mempunyai arti klinis
• Pada respirasi normal, dinding dada bergerak bersama dengan dinding perut
• (pabila terdapat gangguan pernapasan terlihat pernapasan yang paradoksal dan
retraksi pada inspirasi• Cerakan dinding dada harus simetris, bila tidak harus dipikirkan kemungkinan
pneumothoraks, paresis diafragma, atau hernia diafragmatika
• Jaju napas normal neonatus berkisar antara "/-3/ kali per menit, perhitungan
harus dilakukan satu menit penuh, oleh karena sering terdapat periode
breathing.periode breatging adalah pola pernapasan pada neonatus, terutama
premature, yang ditandai dengan henti napas yang berlangsung kurang dari !/
detik dan terjadi secara berkala, perhatikan juga tipe napas neonatus
• &elenjar payudara neonatus, baik pada wanita atau lelaki akibat pengaruh
hormone dari ibu kadang-kadang tampak membesar dan seringkali disertai sekresi
air susu
• Juas areola dan tebal jaringan payudara dipakai untuk menilai usia kehamilan
• &adang ditemukan putting susu berlebih +supernumary nipples
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
16/38
P&si
Dengan palpasi kita dapat menemukan :
• Araktur kla4ikula
• Eeraba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung +adanya dekstrokardia atau
dekstroposisi
Perkusi
Pada pemeriksaan neonatus jarang dilakukan perkusi dada
Ausku#%&si
• Jaju jantung dihitung selama satu menit penuh dengan menggunakan stetoskop
• Jaju jantung normal adalah !/-3/ kali per menit dan dipengaruhi oleh akti4itas
fisik bayi
•
5ising jantung seringkali terdengar pada neonatus, tetapi ini belum berartiterdapat penyakit jantung bawaan
• Sebaliknya tidak terdengar bising jantung tidak menyingkirkan kemungkinan
terdapatnya penyakit jantung bawaan
• 5unyi napas neonatus adalah bronko4esikular, kadang dapat terdengar ronki pada
akhir inspirasi panjang
• #erdengarnya bising usus di daerah dada menunjukkan adanya hernia
diafragmatika
A9do0en
Dinding abdomen :
• 0ekung : hernia diafragmatika
• 0embung : hepatosplenomegali, tumor, cairan
• 5entuk abnormal : gastroskisis, omfalokel
• $mbilikus : normal warna putih mengkilap, abnormal jika layu, putih kecoklatan
dan berbau
• 6mphalitis : infeksi pada umbilikus : kemerahan pada daerah sekitar umbilikus,
pus +H, bau +H
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
17/38
Scaphoid +?ernia Diafragmatica CastroschiFis
6mphalocele
6rgan intraabdominal :
• ?ati : normal teraba !-cm bawah arcus costa
•
Jimpa : normal teraba cm bawah arcus costa• Cinjal : membesar : neoplasma, kelainan bawaan, trombosis 4ena renalis
• Dinding perut neonatus lebih datar daripada dinding dadanya
• sedemikian besarnya sehingga batas baahnya berada di abdomen bagian bawah,
misalnya pada eritroblas fetalis
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
18/38
• Pembesaran ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau
thrombosis 4ena renalis.
• #rauma pada abdomen oleh karena kelahiran yang sukar, misalnya letak
sungsang, dapat mengakibatkan perdarahan hati, limpa, atau kelenjar adrenal.
• 5ila terdapat kelainan dalam perut, pemeriksaan $SC akan banyak membantu
Geni%i& Eks%ern&
• 5ayi perempuan :
(term : labia mayora menutup sempurna
Prematur : labia mayora menutup sebagian
Jubang urethra terpisah dari lubang 4agina, bila hanya terdapat satu lubang berarti ada
kelainan &adang-kadang tampak secret yang berdarah dari 4agina, hal ini disebabkan oleh hormone
ibu +withdrawal bleeding
• 5ayi laki-laki :
Phimosis
#estis descencus minimal pada saat lahir, pada usia ma' th harus descencus
5entuk kelainan abnormal : mikropenis, hipospadia +defek pada 4entral ujung
penis;sepanjang penis, epispadia +defek pada dorsum penis
$kuran penis bayi berkisar antara -" cm +panjang dan -, cm +lebar.
?ipospadia adalah kelainan yang tidak jarang ditemukan, yang dapat berupa defek di bagian
4entral ujung penis saja atau berupa defek sepanjang penisnya
)pispadia yaitu defek pada dorsum penis lebih jarang ditemukan, dan merupakan 4arian
ekstrofia kandung kencing
Skrotum bayi biasanya besar dan mempunyai banyak rugae
#estis biasanya sudah turun ke dalam skrotum pada bayi cukup bulan, pada bayi kurang
bulan tidak jarang terdapat kriptokrismus +testis yang belum turun ke dalam kantong
skrotum.#orsi testis dapat terjadi in utero dan dapat dilihat pada saat lahir berupa testis yang
membesar dan keras
&adang-kadang sulit menentukan jenis kelamin neonatus, misalnya pada bayi perempuan
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
19/38
terdapat klitoris yang sangat besar dan labia mayoranya berfusi serta berpigmen banyak atau
pada bayi laki-laki terdapat penis kecil dengan hipospadia dan skrotum terpisah
Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan kromatin seks atau kromosom seks
#rauma di daerah genitalia eksterna seringkali ditemukan pada kelahiran sungsang dan dapat
berupa perdarahan ke dalam rongga skrotum atau testis atau otot-otot pel4is
Phimosis
Anus
Pemeriksaan anus bukan hanya untuk mengetahui ada atau tidaknya atresia ani,
melainkan juga untuk mengetahui posisinya.kadang-kadang fistula yang besar dapat dianggap
sebagai anus yang normal, tetapi apabila diperhatikan benar-benar maka akan kelihatan bahwafistula terletak di depan atau di belakang anus yang normal.
• ?arus sudah teridentifikasi saat lahir
• Eeconium harus keluar dalam !" jam pertama
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
20/38
• 0ara membedakannya adalah dengan uji (P# yaitu dengan meneteskan basa kuat
+1aoh atau &6? darah ibu akan mengalami hemolisis sedangkan darah bayi
tidak karena darah neonatus resisten terhadap alkali
Tu#&ng $e#&k&ng d&n Eks%re0i%&s
• $ntuk pemeriksaan tulang belakang neonatus diletakkan dalam posisi tengkurap
• #angan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari terdapatnya
skoliosis, meningokel, spina bifida, spina bifida okulta, atau sinus pilonidalis
• Perhatikan pergerakan ekstremitas apabila ada asimetri pikirkan kemungkinan
adanya patah tulang atau kelumpuhan saraf
• Patah tulang yang multipel terdapat pada osteogenesis imperfekta
• &elumpuhan pada lengan mungkin disebabkan oleh fraktur humerus atau
kelumpuhan erb, yaitu kerusakan pada saraf ser4ikal dan 3
• &elumpuhan pada tangan dapat disebabkan oeh paralisis klumpke yaitu kerusakan
pada saraf ser4ikal 2 dan torakal I
• Paralisis kedua tungkai dapat disebabkan oleh trauma berat atau kelainan bawaan
di tulang belakang
• #onus ekstremitas juga perlu diperhatikan , hipotonia umum +floppy infant
biasanya disebabkan oleh kelainan susunan saraf pusat
• Perhatikan posisi kedua kaki, apakah ad apes e7uino4arus atau 4algus
•
8uga keadaan jari-jari tangan dan kaki apakah ada polidaktili, sindaktili, atau clawhand atau claw-feet
• Periksa juga adanya dislokasi terutama dislokasi panggul, dengan cara ortholani
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
21/38
Ukur&n An%oo0e%rik
1eonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badansebagai berikut :
• 5erat antara !// sampai "/// gram
• Panjang " sampai " cm
• Jingkaran kepala sampai 2
• Jingkaran dada biasanya ! cm lebih kecil dari lingkaran kepala
Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis-kaki untuk menilai proporsi tubuh bayi,
agar kelainan seperti akondroplasia dapat dideteksi
Pe0eriks&&n neuro#ogis &d& neon&%us
Pemeriksaan neurologis pada neonatus seharusnya dilakukan pada semua bayi, baik yang
sehat maupun yang sakit.Pada bayi yang sehat dilakukan pemeriksaan neurologis untuk
meyakinkan orangtua, bahwa bayinya benar-benar tidak menderita kelainan neurologis.Pada bayi
sakit pemeriksaan neurologis untuk menentukan diagnosis, pengobatan dan prognosis.
Inseksi
• 8angan memegang atau merangsang pasien, tetapi cukup diperhatikan
• Perhatikan terdapatnya malformasi, trauma fisis, dan kejang
• Pada bayi dengan riwayat kejang harus diperhatikan lenih teliti dan lama, karena
kejang pada neonatus berbeda dengan pada bayi dan anak
Pes equino varus
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
22/38
• Pada keadaan normal bayi cukup bulan lebih sering tidur rata-rata pada hari
pertama tidur selama 2 jam
• Perhatikan pada waktu istirahat,pada neonatus normal dalam masa kehamilan !-
"/ minggu terliaht abduksi pada paha dan fleksi pada sendi anggota gerak +siku,
panggul dan kaki, simetris kanan dan kiri
• Pada bayi lahir sungsang kadang-kadang posisi bayi agak lain yakni tungkai tetap
dalam posisi lurus.
• Pada neonatus dengan masa kehamilan !-/ minggu lengan dalam keadaan
fleksi, dan tungkai dalam fleksi atau ekstensi
• Pada neonatus dengan masa kehamilan ! minggu atau lebih , apabila dalam
keadaan istirahat semua anggota gerak berada dalam posisi ekstensi berarti tidak
normal
•Sikap frog leg juga berarti pasien tidak normal , kedua tungkai abduksi penuh
sedemikian sehingga sebagian lateral paha terletak di alas tempat periksa,
demikian pula lengannya , fleksi pada siku dengan bagian dorsal tangan
menempel di alas tempat periksa, dan telapak tangan menghadap ke atas di
samping kepala
Pe0eriks&&n ke&
• $bun-ubun besar dan sutura diraba secara lembut,tentukanlah ukurannya dan
ketegangannya• Diameter ubun-ubun besar normal adalah ! cm , cm, dan sutura tidak dapat
dimasuki ujung jari
• Sutura yang lebar,dengan ubun-ubun besar tegang dan membonjol terdapat pada
tekanan intrakranial yang meninggi pada hidrosefalus
• $bun-ubun besar yang tegang dan membonjol pada bayi dalam keadaan tidur
berarti tidak normal
• $bun-ubun besar tegang tidak selalu abnormal , mungkin juga normal karena
edema,molding berlebihan,perdarahan subgaleal atau berkas infuse yang salah
• #ingkat kesadaran terdiri atas sadar, apatik;letargi, somnolen, spoor, koma
• (da keadaan yang disebut jitteriness;tremulousness, gerakan gemetaran pada
angggota gerak dan rahang, keadaan ini dapat dibedakan dengan kejang dengan
monitoring ))C atau dengan criteria klinis berupa tidak adanya gerakan bola
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
23/38
mata, tidak ada perubahan pernapasan, timbulnya dapat dipro4okasi, dan gerakan
berhenti bila anggota gerak difleksikan secara pasif
Pe0eriks&&n s&r&5 o%&k
Pemeriksaannya tidak perlu urut dari saraf I, akan tetapi yang mana yang dapat diperiksa
terlebih dahulu, misalnya pada pasien menangis mengerenyutkan muka perhatikan mata, dan
sudut mulutnya untuk memeriksa saraf ner4us %II +saraf fascialis, kemudian perhatikan mulut
dan perhatikan lidah dan perhatikan langit-langit untuk memeriksa saraf KII dan IK.Pada
neonatus juga diperiksa :
• Refle' rooting diperiksa dengan menyentuhkan ujung jari di sudut mulut pasien,
maka pasien akan menengok kearah rangsangan dan berusaha memasukkan ujung
jari ke mulutnya, kalau ujung jarinya di masukkan ke dalam mulutnya cm akandihisap, disebut sucking refle', pemeriksaan ini untuk menentukan kelainan saraf
%, %II, dan KII.
• DollLs eye maneu4er dilakukan dengan memutar kepala pasien ke kiri dan ke
kanan untuk menilai gerakan bola mata ke lateral.Ini juga dapat digunakan untuk
memeriksa saraf %III bagian 4estibular
Pe0eriks&&n 0o%or
• #onus fasik : tonus fasik diperiksa dengan menguji tahanan anggota
gerak untuk bergerak dan akti4asi refle' tendon,pada neonatus predominan dalam
posisi fleksi,refle' tendon yang selalu ada pada neonatus refle' patella.selain itu
terdapat refle' hammer, refle' biceps dan (chilles.
• #onus postural : tahanan terhadap tarikan gaya berat.#erdapat macam
pemeriksaan tonus postural, yaitu reaksi tarika, suspense 4ertikal dan
horiFontal.Reaksi tarikan yang paling sensiti4e dan berguna dapat dilakukan saat
pasien dengan endotracheal tube.Suspensi horiFontal dilakukan memegang toraks
pasien dan mengangkat horiFontal, suspense 4ertical digunakan untuk memeriksa
de4iasi mata ke lateral.
Pe0eriks&&n re5#e< neon&% ri0er
• Refle' moro : suatu reaksi kejutan dengan menimbulkan perasaan jatuh pada
bayi.reaksi bayi akan kaget, lengan direntangkan dalam posisi sbduksi ekstensi,
dan tangan terbuka dan disusul dengan gerakan lengan adduksi dan fleksi.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
24/38
• Refleks tonic neck : bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis
tengah dan anggota gerak dalam posisi fleksi, kemudian kepala ditenggokkan ke
kanan, maka akan terjadi ekstensi pada anggota gerak sebelah kanan, dan fleksi
pada anggota gerak sebelah kiri,normalnya adalah ekstensi lengan, akan tetapi
ekstensi tungkai dan fleksi anggota gerak kontralateral tidak selalu terjadi.Setelah
itu kepala dimiringkan ke kiri, tonus ekstensor meninggi pada anggota gerak arah
muka berpaling.#onus fleksor anggota gerak kontralateral
• Refleks withdrawal : dilakukan dengan jarum untuk merangsang telapak tangan
kaki, maka akan terjadi fleksi pada tungkai yang dirangsang, dan terjadi ekstensi
pada tungkai kontralateral, tetapi ekstensi tungkai kontralateral ini tidak selalu ada
• Refle' plantar graps : pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sesuatu pada
telapak tangan pasien , maka akan terjadi fleksi jari-jari kaki
Pe0eriks&&n o5%o#ogi
Pemeriksaan oftalmologi dilakukan secara indirek dengan obat midriatikum atau secara
direk tanpa obat.Pemeriksaan direk lebih baik dilakukan pada pasien sedang menyusu, oleh
karena biasanya mata tebuka.
Pe0eriks&&n sensi9i#i%&s
5agian pemeriksaan neurologis pada neonatus, refle' sentuhan dan rangsang sakit yang
menyebabkan bayi menangis dapat pula dipakai sebagai cara untuk uji sensibilitas.
Pe0eriks&&n &d& 4&k%u 0e0u#&ngk&n
Pada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa tidak
ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma yang terlewatkan.
Perlu diperhatikan :
• Susunan saraf pusat : akti4itas bayi, ketegangan ubun-ubun
•
&ulit : adanya ikterus, pioderma• 8antung : adanya bising yang baru timbul kemudian
• (bdomen : adanya tumor yang tiiidak terdeteksi sebelumnya
• #ali pusat: adanya infeksi
Di samping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah
mengerti cara pemberian (SI yang benar.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
25/38
$#&rd s1ore
5allard score adalah Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. 8eanne J 5allard, ED untuk
menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik.Penilaian
neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil , sudut popliteal, scarf sign dan heel
to ear maneuver . Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara,
mata;telinga, dan genitalia.
'. Peni#&i&n M&%uri%&s Neuro0usku#&r
&7 Pos%ur
#onus otot tubuh tercermin dalam postur tubuh bayi saat istirahat dan adanya tahanan saat
otot diregangkan +Cambar II.. &etika pematangan berlangsung, berangsur-angsur janin
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
26/38
mengalami peningkatan tonus fleksor pasif dengan arah sentripetal, dimana ekstremitas bawah
sedikit lebih awal dari ekstremitas atas. Pada awal kehamilan hanya pergelangan kaki yang
fleksi. Jutut mulai fleksi bersamaan dengan pergelangan tangan. Pinggul mulai fleksi, kemudian
diikuti dengan abduksi siku, lalu fleksi bahu. Pada bayi prematur tonus pasif ekstensor tidak
mendapat perlawanan, sedangkan pada bayi yang mendekati matur menunjukkan perlawanan
tonus fleksi pasif yang progresif. $ntuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan
pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada posisi nyamannya. 8ika bayi ditemukan
terlentang, dapat dilakukan manipulasi ringan dari ekstremitas dengan memfleksikan jika
ekstensi atau sebaliknya. ?al ini akan memungkinkan bayi menemukan posisi dasar
kenyamanannya. Aleksi panggul tanpa abduksi memberikan gambaran seperti posisi kaki kodok.
97 Square Window
Aleksibilitas pergelangan tangan dan atau tahanan terhadap peregangan ekstensor
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
27/38
memberikan hasil sudut fleksi pada pergelangan tangan. Pemeriksa meluruskan jarijari bayi dan
menekan punggung tangan dekat dengan jari-jari dengan lembut. ?asil sudut antara telapak
tangan dan lengan bawah bayi dari preterm hingga posterm diperkirakan berturut-turut < =/ M, =/
M, 3/ M, " M, / M, dan / M +Cambar II.".
17 Arm Recoil
Eanu4er ini berfokus pada fleksor pasif dari tonus otot biseps dengan mengukur sudut
mundur singkat setelah sendi siku difleksi dan ekstensikan. rm recoil dilakukan dengan cara
e4aluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi, fleksikan lengan bagian bawah sejauh
mungkin dalam detik, lalu rentangkan kedua lengan dan lepaskan.(mati reaksi bayi saat
lengan dilepaskan. Skor /: tangan tetap terentang; gerakan acak, Skor : fleksi parsial "/->/ M,
Skor !: fleksi parsial /- "/ M, Skor : fleksi parsial =/-// M, dan Skor ": kembali ke fleksi
penuh +Cambar II..
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
28/38
d7 Popliteal Angle
Eanu4er ini menilai pematangan tonus fleksor pasif sendi lutut dengan menguji resistensi
ekstremitas bawah terhadap ekstensi. Dengan bayi berbaring telentang, dan tanpa popok, paha
ditempatkan lembut di perut bayi dengan lutut tertekuk penuh. Setelah bayi rileks dalam posisi
ini, pemeriksa memegang kaki satu sisi dengan lembut dengan satu tangan sementara
mendukung sisi paha dengan tangan yang lain. 8angan memberikan tekanan pada paha belakang,
karena hal ini dapat mengganggu interpretasi. &aki diekstensikan sampai terdapat resistensi pasti
terhadap ekstensi. $kur sudut yang terbentuk antara paha dan betis di daerah popliteal. Perlu
diingat bahwa pemeriksa harus menunggu sampai bayi berhenti menendang secara aktif sebelum
melakukan ekstensi kaki. Posisi Frank !reech pralahir akan mengganggu maneu4er ini untuk !"
hingga "> jam pertama usia karena bayi mengalami kelelahan fleksor berkepanjangan
intrauterine. #es harus diulang setelah pemulihan telah terjadi +Cambar II.3.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
29/38
e7 Scarf Sign
Eanu4er ini menguji tonus pasif fleksor gelang bahu. Dengan bayi berbaring telentang,
pemeriksa mengarahkan kepala bayi ke garis tengah tubuh dan mendorong tangan bayi melalui
dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu jari dari tangan sisi lain pemeriksa diletakkan pada
siku bayi. Siku mungkin perlu diangkat melewati badan, namun kedua bahu harus tetap
menempel di permukaan meja dan kepala tetap lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan
bandingkan dengan angka pada lembar kerja, yakni, penuh pada tingkat leher +-9 garis aksila
kontralateral +/9 kontralateral baris puting +9 prosesus 'yphoid +!9 garis puting ipsilateral +9
dan garis aksila ipsilateral +" +Cambar II.2.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
30/38
57 Heel to Ear
Eanu4er ini menilai tonus pasif otot fleksor pada gelang panggul dengan memberikan
fleksi pasif atau tahanan terhadap otot-otot posterior fleksor pinggul. Dengan posisi bayi
terlentang lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan
kepala tanpa memaksa, pertahankan panggul pada permukaan meja periksa dan amati jarak
antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut + bandingkan dengan angka pada lembar kerja.
Penguji mencatat lokasi dimana resistensi signifikan dirasakan. ?asil dicatat sebagai resistensi
tumit ketika berada pada atau dekat: telinga +-9 hidung +/9 dagu +9 puting baris +!9 daerah
pusar +9 dan lipatan femoralis +" +Cambar II.>.
*. Peni#&i&n M&%uri%&s -isik
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
31/38
&. Ku#i%
Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan struktur intrinsiknya bersamaan
dengan hilangnya secara bertahap dari lapisan pelindung, yaitu 4erni' caseosa. 6leh karena itu
kulit menebal, mengering dan menjadi keriput dan ; atau mengelupas dan dapat timbul ruam
selama pematangan janin. Aenomena ini bias terjadi dengan kecepatan berbeda-beda pada
masing-masing janin tergantung pada pada kondisi ibu dan lingkungan intrauterin. Sebelum
perkembangan lapisan epidermis dengan stratum corneumnya, kulit agak transparan dan lengket
ke jari pemeriksa. Pada usia perkembangan selanjutnya kulit menjadi lebih halus, menebal dan
menghasilkan pelumas, yaitu 4erni', yang menghilang menjelang akhir kehamilan. pada keadaan
matur dan pos matur, janin dapat mengeluarkan mekonium dalam cairan ketuban. ?al ini dapat
mempercepat proses pengeringan kulit, menyebabkan mengelupas, pecah-pecah, dehidrasi,
seperti sebuah perkamen.
9. L&nugo
Janugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada e"treme prematurit# kulit
janin sedikit sekali terdapat lanugo. Janugo mulai tumbuh pada usia gestasi !" hingga !
minggu dan biasanya sangat banyak, terutama di bahu danpunggung atas ketika memasuki
minggu ke !>. Janugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah. Daerah yang
tidak ditutupi lanugo meluas sejalan dengan maturitasnya dan biasanya yang paling luas terdapat
di daerah lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi lanugo. %ariasi
jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan,
keadaan hormonal, metabolik, serta pengaruh giFi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan diabetes
mempunyai lanugo yang sangat banyak. Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilai
pada daerah yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi yakni pada daerah atas dan bawah
dari punggung bayi +Cambar II.=.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
32/38
1. Per0uk&&n P#&n%&r
Caris telapak kaki pertama kali muncul pada bagian anterior ini kemungkinan berkaitan
dengan posisi bayi ketika di dalam kandungan. 5ayi dari ras selain kulit putih mempunyai sedikit
garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Di sisi lain pada bayi kulit hitam dilaporkan terdapat
percepatan maturitas neuromuskular sehingga timbulnya garis pada telapak kaki tidak
mengalami penurunan. 1amun demikian penialaian dengan menggunakan skor !allard tidak
didasarkan atas ras atau etnis tertentu. 5ayi 4er# premature dan e"tremel# immature tidak
mempunyai garis pada telapak kaki. $ntuk membantu menilai maturitas fisik bayi tersebut
berdasarkan permukaan plantar maka dipakai ukuran panjang dari ujung jari hingga tumit. $ntuk
jarak kurang dari "/ mm diberikan skor -!, untuk jarak antara "/ hingga / mm diberikan skor
-. ?asil pemeriksaan disesuaikan dengan skor di tabel +Cambar II./.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
33/38
d. P&ud&r&
(reola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh akibat stimulasi esterogen
ibu dan jaringan lemak yang tergantung dari nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa menilai
ukuran areola dan menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertumbuhan
papila Montgomer# +Cambar II.. &emudian dilakukan palpasi jaringan mammae di bawah
areola dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengukur diameternya dalam millimeter.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
34/38
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
35/38
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Pada bayi e"tremel#premature palpebara akan menempel
erat satu sama lain +Cambar II.. Dengan bertambahnya maturitas palpebra kemudian bisa
dipisahkan walaupun hanya satu sisi dan meningggalkan sisi lainnya tetap pada posisinya. ?asil
pemeriksaan pemeriksa kemudian disesuaikan dengan skor dalam tabel. Perlu diingat bahwa
banyak terdapat 4ariasi kematangan palpebra pada indi4idu dengan usia gestasi yang sama. ?al
ini dikarenakan terdapat faktor seperti stress intrauterin dan faktor humoral yang mempengaruhi
perkembangan kematangan palpebra.
5. Geni% 6Pri&7
#estis pada fetus mulai turun dari ca4um peritoneum ke dalam scrotum kurang lebih pada
minggu ke / gestasi. #estis kiri turun mendahului testis kanan yakni pada sekitar minggu ke !.
&edua testis biasanya sudah dapat diraba di canalis inguinalis bagian atas atau bawah pada
minggu ke hingga " kehamilan. 5ersamaan dengan itu, kulit skrotum menjadi lebih tebal dan
membentuk rugae +Cambar II." . #estis dikatakan telah turun secara penuh apabila terdapat di
dalam Fona berugae. Pada nenonatus e"tremel# premature scrotum datar, lembut, dan kadang
belum bisa dibedakan jenis kelaminnya. 5erbeda halnya pada neonatus matur hingga posmatur,
scrotum biasanya seperti pendulum dan dapat menyentuh kasur ketika berbaring.
Padacr#ptorchidismus scrotum pada sisi yang terkena kosong, hipoplastik, dengan rugae yang
lebih sedikit jika dibandingkan sisi yang sehat atau sesuai dengan usia kehamilan yang sama.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
36/38
g. Geni% 64&ni%&7
$ntuk memeriksa genitalia neonatus perempuan maka neonatus harus diposisikan
telentang dengan pinggul abduksi kurang lebih "o dari garis horisontal. (bduksi yang
berlebihan dapat menyebabkan labia minora dan klitoris tampak lebih menonjol sedangkan
aduksi menyebabkankeduanya tertutupi oleh labia majora =. Pada neonatus e"tremel#
premature labia datar dan klitoris sangat menonjol dan menyerupai penis. Sejalan dengan
berkembangnya maturitas fisik, klitoris menjadi tidak begitu menonjol dan labia minora menjadi
lebih menonjol. Eendekati usia kehamilan matur labia minora dan klitoris menyusut dan
cenderung tertutupi oleh labia majora yang membesar +Cambar II.. Jabia majora tersusun
atas lemak dan ketebalannya bergantung pada nutrisi intrauterin. 1utrisi yang berlebihan dapat
menyebabkan labia majora menjadi besar pada awal gestasi. Sebaliknya nutrisi yang kurang
menyebabkan labia majora cenderung kecil meskipun pada usia kehamilan matur atau posmatur
dan labia minora serta klitoris cenderung lebih menonjl
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
37/38
Easing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular maupun fisik disesuaikan
dengan skor di dalam tabel +#abel II.! dan dijumlahkan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat
pada tabel skor.
-
8/17/2019 px.fisik neonatus.docx
38/38
TA$EL $ALLAR! S2"RE