r a madura
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 R A MADURA
1/12
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Permukiman tradisional Madura adalah suatu kumpulan
rumah yang terdiri atas keluarga keluarga yang
mengikatnya.Letaknya sangat berdekatan dengan lahan
garapan, mata air atausungai.Antara permukiman dengan
lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau
peninggiantanah yang disebut galengan atau tabun,
sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisaholeh
lahan garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas 2
sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluhkeluarga yaitu
keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu,
cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung
merupakan ciri khas dari kelompok ini (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1982)
1.2 MASYARAKAT
Masyarakat Madura di kenal sebagai masyarakat yang
menjungjung tinggi tali kekerabatan.Simbol-simbol yang
mendukung hal ini, bisa di lihat dari rumah adat yang
sebagian besar masih terpelihara dengan rapi di berbagai
pelosok di Madura.Halaman panjang atau yang terkenal
dengan sebutan Tanean Lanjang adalah bukti
kekerabatan masyarakat Madura.Tanean Lanjang
terbentuk karena sejumlah rumah di tata berjejeran
dengan rumah induk yang berada di tengah-tengah.Letaknya sangat berdekatan dengan lahan
garapan, mata air atau sungai.Antara permukiman
dengan lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau
peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun,
sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisah
oleh lahan garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas
2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga yaitu
keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu,
cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung
merupakan ciri khas dari kelompok ini.
-
7/24/2019 R A MADURA
2/12
2
1.3
GEOGRAFIS
Pulau Madura terletak di timur laut pulau Jawa, kurang
lebih 7 derajat sebelah selatan dari khatulistiwa di antara
112 derajat dan 114 derajat bujur timur. Pulau itu
dipisahkan dari Jawa oleh Selat Madura, yang
menghubungkan Laut Jawa dengan Laut
Bali.Moncongnya di barat laut agak dangkal dan
lebarnya tidak lebih dari beberapa mil laut.Secara
geologis Madura merupakan kelanjutan dari pegunungan
kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah
selatan Lembah Solo.Bukit-bukit kapur di Madura
merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar,
dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan
letaknya pun lebih menyatu. Puncak tertinggi di bagian
timur Madura adalah Gunung Gadu (341 m), Gunung
Merangan (398 m), dan Gunung Tembuku (471 m).
1.4
ALAM dan IKLIM
Iklim di Madura bercirikan dua musim, musim barat
atau musim hujan selama bulan Oktober sampai bulan
April, dan musim timur atau musim kemarau. Komposisi
tanah dan curah hujan yang tidak samadi lereng-
lereng yang tinggi letaknya justru kebanyakan,
sedangkan di lereng-lereng yang rendah malahan
kekuranganmembuat Madura kurang memiliki tanah
yang subur. Hanya di daratan aluvial dan di tanah liat
bercampur kapur di dataran tinggi yang terdapat cukup
curah hujan saja persawahan yang permanen atau
sementara dimungkinkan.Sebagian besar tanah yang
diolah tediri dari tegalan yang terutama menghasilkan
jagung dan singkong.Hanya selama musim hujan saja
lahan-lahan kering ini dapat ditanami. Di selatan, lahan-
lahan yang sama sekali tidak subur digunakan untuk
-
7/24/2019 R A MADURA
3/12
3
pembuatan garam. Sudah sejak lama Madura terkenal
sebagai daerah penghasil garam yang penting.
1.5
SOSIAL BUDAYA
Kita harus
mengenal budaya
Madura yang
masih hidup,
bahkan yang akan
dan telah punah.
Pengenalan terhadap berbagai macam kebudayaan
Madura tersebut akan diharapkan mampu menggugah
rasa kebangsaan kita akan kesenian daerah.Suku Madura
terkenal sebagai suku berwatak keras, polos, terbuka dan
hangat, sehingga jenis musik riang dan ber irama mars
menjadi pilihan yang paling pas. Untuk mengiringi
kerapan sapi dimain kan irama sarka yaitu permainan
musik yang cepat dan dinamis, sedangkan irama
lorongan jhalan (irama sedang) dimainkan pada saat
dalam perjalanan menuju lokasi kerapan sapi. Irama
lorongan toju biasanya memainkan lagu-lagu gending
yang ber irama lembut, biasanya digunakan untuk
mengiringi pengantin keluar dan pintu gerbang menuju
pintu pelaminan.
topeng dalang, konon topeng dikatakan sebagai kesenian
yang paling tua. Adapun
bentuk topeng yang di
kembangkan di Madura
berbeda dengan topeng
yang ada di Jawa, Sunda
dan Bali.Topeng
Madura pada umumnya lebih kecil bentuknya dan
hampir semua topeng diukir pada bagian atas kepala
dengan berbagai ragam hias.Ragam hias yang paling
populer adalah hiasan bunga melati. Adapun
penggambaran karakter pada topeng dalang selain
tampak pada bentuk muka juga dalam pemilihan wama,untuk tokoh yang berjiwa bersih digunakan wama putih,
wama merah untuk tokoh tenang dan penuh kasih
sayang, wama hitam untuk tokoh yang arif dan bijaksana
-
7/24/2019 R A MADURA
4/12
4
bersih dari nafsu duniawi, kuning emas untuk tokoh
yang anggun dan berwibawa, wama kuning untuk tokoh
yang pemarah, licik dan sombong.
1.6
EKONOMI
Mata pencaharian penduduk Madura adalah
bertani dan beternak.Akan tetapi hasil pertanian
tidak dapat menghidupi seluruh penduduknya
sehingga sebagian besar penduduknya bekerja
sebagai pedagang, nelayan dan pembuat
garam.Kurangnya kesuburan tanah dan pengairan
yang tidak memadai, menyebabkan banyak
penduduk Madura yang bermigrasi ke pulau Jawa
dengan alasan utama untuk mencari nafkah.
Proses perpindahan ini melaui bermacam saluran
seperti perdagangan, pelayaran, penangkapan
ikan dan ekspedisi militer. Alasan lain penduduk
Madura bermigrasi, menurut J.Van Goor yang
dikutip oleh Sutjipto, adalah untuk
menghindarkan diri dari wajib militer, pemerasan
atau tekanan dari bupati dan dari perlakuan
hukum yang semena-mena. Karena itu, sampai
saat ini banyak dijumpai orang Madura di daerah
Jawa Timur.
1.7 AGAMA
Simbol keagamaan yang seringkali digunakan
adalah kyai.Itulah yang menyebabkan lapisan atas
pada stratifikasi sosial ditempati oleh para
kiai.Mereka bukan hanya sebagai pemuka agama
namun juga sebagai pemimpin masyarakat.Para
kyai dipandang memiliki kendali legitimasi dan
otoritas kharismatis, sehingga buah pikirannya
mudah sekali untuk disepakati.
Kepemimpinan yang disandang para kyai adalah
bersifat berpengaruh penting dalam beberapa
bidang sekaligus.Bukan hanya dalam bidang
keagamaan, melainkan juga dalam kegiatan
sosial, bahkan mungkin juga politik.
-
7/24/2019 R A MADURA
5/12
5
Tiga ciri dasar kehidupan sosial budaya tersebut
merupakan ciri orang dan masyarakat Madura
secara keseluruhan, tak terkecuali orang dan
masyarakat Madura yang bertempat tinggal di
luar pulau Madura namun Tidak hanya itu
karakter orang Madura, masih banyak ahwal yang
sering membidani perbedaan mencolok dengan
etnis lain salah satunya adalah Harga diri, sifat ini
masyhur juga paling penting dalam kehidupan
orang Madura, mereka memiliki sebuah
peribahasa "Lebbi Bagus Pote Tollang, atembang
Pote Mata". Artinya, lebih baik mati (putih
tulang) daripada malu (putih mata), Tradisi carok
juga berasal dari sifat itu.
1.8 BAHASA
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya
yang blak-blakan. Juga dikenal hemat, disiplin,
dan rajin bekerja.Untuk naik haji, orang Madura
sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit
penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain
itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi
Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan
ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan
larung sesaji).
Tulisan di atas hanya streotipe saja yang hanya
dilakukan oleh segelintir orang.Suku Madura
memiliki aturan dan tatakrama yang sangat
kuat.Orang Madura sangat menghormati orang
tua, guru, dan sebagainya. Apalagi Madura Timur
(Pamekasan dan Sumenep)yang dikenal halus
gaya bicaranya dan sangat sopan santun. Sopan
santun dan Tata Krama yang halus bila bertamu
dan di sajikan Makanan, Minuman.Harus lah di
Santap untuk menghormati.Apabila Terjadi
kesalah Pahaman atau masalah Orang Madura
bersabar dan hanya Berdiam Diri. Segala Rasa
Hormat akan berubah apabila Orang lain Hormat
maka apabila sebaliknya maka juga akan berbalik
tidak Hormat. Salah satu Orang Madura tidaklah
-
7/24/2019 R A MADURA
6/12
6
mengenal rasa Takut, Tidaklah Malu apabila di
hina atau hanya Fitnah.Orang Madura sangatlah
berpegang teguh dengan agama.Meskipun banyak
Remaja dan Generasi Saat ini yang kurang
memahami namun hanya sebagian kecil.Rasa
Saling Menghormati dan Menghargai sangatlah di
junjung tinggi.Semua sesuai dengan Ajaran
Agama Islam.Orang Madura sangat berpegang
teguh pada ayat al quran dimana tercemin pada ke
seharian Orang Madura.
-
7/24/2019 R A MADURA
7/12
7
BAB II
TIPOLOGI ARSITEKTUR MADURA
2.1 TIPOLOGI ARSITEKTUR MADURA
Rumah Adat yang dimiliki oleh masyarakat
Madura adalah halaman panjang yang biasa
disebut Tanian Lanjang yang membuktikan
kekerabatan masyarakat madura. Rumah adat
madura ini memiliki satu pintu didepan rumah,
agar pemilik rumah dapat mengontrol aktifitas
keluar masuk keluarga.Pintu yang dihiasi ukir -
ukiran asli madura.dengan warna hijau dan merah
yang memiliki lambang kesetiaan dan perjuangan.
Ciri khas dari rumah adalah gaya tradisional yang
kuat dengan bagian dalam ruangan yang tidak
memiliki dinding pemisah (sekat).
-
7/24/2019 R A MADURA
8/12
8
BAB III
RUMAH ADAT MADURA
3.1 DESKRIPSI
Rumah adat suku madura itu tanean
lanjhang adalah suatu kumpulan rumah yang
terdiri atas keluargakeluarga yang
mengikatnya.Letaknya sangat berdekatan dengan
lahan garapan, mata air atau sungai.Antara
permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi
tanaman hidup atau peninggian tanah yang
disebut galengan atau tabun, sehingga masing-
masing kelompok menjadi terpisah oleh lahan
garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas 2
sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga
yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua,
anak, cucu, cicit dan seterusnya. Jadi hubungan
keluarga kandung merupakan ciri khas dari
kelompok ini.Susunan rumah disusun
berdasarkan hirarki dalam keluarga.Barat-timur
adalah arah yang menunjukan urutan tua
muda.Sistem yang demikian mengakibatkan
ikatan kekeluargaan menjadi sangat
erat.Sedangkan hubungan antar kelompok sangat
renggang karena letak permukiman yang
menyebar dan terpisah.Ketergantungan keluarga
tertentu pada lahan masing masing.Di ujung
paling barat terletak langgar.Bagian utara
merupakan kelompok rumah yang tersusun sesuai
hirarki keluarga.Susunan barat-timur terletak
rumah orang tua, anak-anak, cucucucu, dan cicit-
cicit dari keturunan perempuan.Kelompok
keluarga yang demikian yang disebut koren atau
rumpun bambu.Istilah ini sangat cocok karena
satu koren berarti satu keluarga inti.
-
7/24/2019 R A MADURA
9/12
9
3.2 DENAH dan TAMPAK &
PERSPEKTIF
DENAH
TAPAK
T
A
M
PERSPEKTIF
-
7/24/2019 R A MADURA
10/12
10
3.3 ORNAMEN
Rumah khas Madura memiliki atap joglo
seperti yang dijumpai di Nusa
Tenggara maupun di Jawa. Atap bangunan
dalam budaya Madura mirip di Jawa yaitu
merupakan atap naungan yang sifatnya
lebar, melindungi dari terik matahari serta
memberikan pembayangan bagi penghuni
sehingga merasa nyaman
bisa di lihat dari rumah adat yang sebagian
besar masih terpelihara dengan rapi di
berbagai pelosok diMadura, Halaman
panjang atau yang terkenal dengan sebutan
Tanean Lanjang adalah
bukti kekerabatan masyarakat Madura.
Tanean Lanjang terbentuk karena sejumlah
rumah di tata berjejeran dengan rumah
induk yang berada di tengah-tengah
-
7/24/2019 R A MADURA
11/12
11
Bangunan rumah berdiri di atas tanah,
dengan peninggian kurang lebih 40 cm.
Bahan lantai sangat bervariasi mulai dari
tanah yang dikeraskan sampai dengan
pemakaian bahan lain seperti plesteran dan
terakota. Pemakaian bahan tergantung
kepada kemampuan ekonomi
masingmasing keluarga yang menempati.
Bahan
untuk dinding dan struktur terdiri dari
kayu, bambu.
atap dikenal istilah pacenan, jadrih,
trompesan. Bentuk pacenan, hampir selalu
tampil dalam bentuk rumah tipe bangsal,
dengan hiasan bubungan yang berupa
tanduk atau ekor ular.Kata pacenan iniberasal dari kata pa-cina-an, atau seperti
bangunan cina.Jadrih memiliki dua
bubungan.Rumah ini dalam
penyelesaiannya bisa juga dengan sebutan
pacenan karena tercirikan pada bentuk
bubungannya.Trompesan adalah atap
kampung dengan patahan tiga bagian.Tipe
Bangunan pada Permukiman Tradisional
Madura Atap Trompesan
-
7/24/2019 R A MADURA
12/12
12
KESIMPULAN
Untuk mengilustrasikan Suku Madura sebenarnya
kita hanya butuh mengkaji satu bait syair yang
dilonratkan oleh Syekh Abdul Madjid Al
Manduri yang berbunyi :
Dengan makna sastra tinggi ; Sebab
bagaimanapun Madura memiliki nilai
hitam dan putih dengan katagori Analisa
perkembangan penduduk yang banyak
namun hidup diluar daerahnya atau
melalui katagori strata sosialnya baik
namun kasar atau pula dengan katagori
seni baik namun bertentangan dengan
naluri mahluk hidup seperti kerapan sapi