rabu, 10 november 2010 | media indonesia … · lapangan sofbol arlington, texas, beberapa waktu...

1
PARA kepala negara anggota G-20 sangat mungkin akan mencapai kemajuan dalam pe- nuntasan ketidakseimbangan perdagangan dunia tatkala mereka bertemu di Seoul, Korea Selatan, pada 11-12 November mendatang. Hal itu diutarakan Larry Summers, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, kepada wartawan mela- lui konferensi video, kemarin. “Saya yakin hasil memuaskan akan bisa dicapai,” ujarnya. Isu perang kurs dan ketidak- seimbangan perdagangan du- nia adalah dua hal yang mung- kin mendominasi diskusi dalam pertemuan G-20. Inti dari dis- kusi tersebut adalah fakta bah- wa tata ekonomi global berpusat kepada kemampuan Amerika Serikat dalam membeli barang ekspor dari seluruh dunia dan pada saat bersamaan menga- lami desit perdagangan. Di sisi lain, negara-negara industri, seperti China, Jerman, dan Jepang memperoleh sur- plus besar. “Ekonomi dunia saat ini tidak seimbang,” ujar Paul Volcker, seorang penasihat ekonomi Presiden AS Barack Obama dan mantan Kepala Bank Sentral AS. Namun, Presiden Korea Sela- tan Lee Myung-Bak menampik kemungkinan adanya perjanjian mendetail mengenai pem- batasan surplus atau defisit perdagangan suatu negara da- lam pertemuan G-20 nanti. Sekadar catatan, Korsel dan AS telah mengemukakan gagasan mengenai pembatasan surplus atau defisit dengan taraf ter- tentu. AS menggagas 4% dari produk domestik bruto. Na- mun, rencana itu ditentang China, Jerman, dan beberapa negara lain. Dalam wawancara khusus dengan majalah Der Spiegel , Menteri Keuangan Jerman Wolf- gang Schäuble mengindikasi- kan gagasan AS sama sekali tidak berdasar. “Model pertum- buhan Amerika dalam keadaan krisis. AS hidup dari uang pinja- man sudah terlalu lama, meng- gelembungkan sektor nansial secara tidak perlu dan meng- abaikan usaha kecil dan mene- ngah.” Ketika ditanya apakah lang- kah ‘Negeri Paman Sam’ dalam menggelontorkan mata uang dolar AS baru ke pasar sebesar US$600 miliar akan menstimu- lasi ekonomi, Schäuble meng- aku ragu.(Jer/AP/Reuters/I-2) HUBUNGAN diplomatik RI- Belanda berada dalam kondisi yang rapuh pascapenundaan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me- menuhi undangan Ratu Beatrix. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda JE Habibie saat menghadiri pe- nandatanganan nota kesepa- haman pelatihan diplomat an- tar kedua negara yang akan berlaku hingga 2014. “Kalau bisa dikatakan, ke- adaan Indonesia dengan Be- landa itu karena apa yang su- dah terjadi, menjadi fragile (ra- puh). Ini harus kita tangani dengan baik,” tutur Habibie yang dinobatkan sebagai duta besar terbaik untuk kerajaan Belanda pada 2008. “Fragile yang saya maksud keadaan yang sangat sensitif. Ada sedikit kekecewaan dari dua belah pihak. Padahal tidak perlu ke- cewa, namanya salah paham.” Keadaan demikian, menurut Habibie, terjadi karena penun- daan kunjungan SBY ke Belan- da awal Oktober lalu. Pembatal- an tersebut merupakan protes Indonesia karena lembaga yudikatif Belanda sedang me- nangani permintaan Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) untuk menangkap dan menga- dili SBY saat mendarat di Den Haag. Sampai saat ini, kunjung- an tertunda itu belum dijadwal ulang. Habibie menolak anggapan bahwa pemerintah Belanda sengaja membiarkan RMS be- rada di negaranya. Menurut Habibie, Belanda tidak meng- akui RMS. Ini dibuktikan de- ngan tidak dibalasnya surat RMS ke PM Belanda. Selain persoalan RMS, Be- landa mempunyai persoalan dengan Indonesia dan sejumlah negara muslim lainnya terkait dengan menanjaknya popu- laritas Geert Wilders dan par- tainya yang antimuslim. Par- tainya, Partai untuk Kebebasan, kini duduk dalam koalisi pe- merintahan Belanda bersama Partai Liberal dan Partai Kris- ten Demokrat Belanda. Untuk memperbaiki hubung- an diplomatik ini, salah satu usaha yang dilakukan KBRI Den Haag adalah menyeleng- garakan Pasar Malam Indone- sia yang akan berlangsung 1-7 April di Malieveld, Den Haag. Pasar malam ini merupakan yang kedua kalinya. Tahun lalu, acara serupa mendapat sambut- an yang meriah dari sekitar 30 ribu pengunjung. (*/I-4) G-20 akan Tuntaskan Ketidakseimbangan Perdagangan Hubungan RI-Belanda Sensitif karena SBY Batalkan Kunjungan Ada sedikit kekecewaan dari dua belah pihak.” JE Habibie Dubes RI untuk Belanda P ARTAI Solidaritas Se- rikat untuk Pemba- ngun an (USDP) yang dibekingi junta militer Myanmar, kemarin, mengklaim pihaknya memenangi pemilu dengan meraup 80% suara. Seperti dikutip BBC, pemim- pin USDP mengaku puas de- ngan hasil tersebut. Sebelum- nya, junta mengiming-imingi rakyat Myanmar dengan me- nyatakan pemilu tahun ini ada- lah pintu masuk bagi pemerin- tahan sipil di negara tersebut. Sementara itu, kubu oposisi menuding pemilu yang ber- langsung adalah kepura-puraan agar junta memperoleh legiti- masi. Sedikitnya enam partai opo- sisi prodemokrasi mendatangi Komisi Pemilu untuk melapor- kan dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara, kemarin. Partai oposisi menitik- beratkan laporannya pada prak- tek advance voting. Junta diduga memanipulasi perolehan suara dengan meminta pegawai pe- merintahan, termasuk pegawai negeri sipil dan tentara, untuk mencoblos sehari sebelum pelaksanaan pemilu. “Kami (oposisi) sempat ber- hasil memimpin perolehan su- ara, tapi USDP datang tiba-tiba dengan membawa data pemu- ngutan suara dari proses advance voting. Data itu mengubah hasil keseluruhan dan kami kalah,” tutur Khin Maung Swe, pemim- pin Kekuatan Nasional Demo- krat (NDF), partai oposisi terbe- sar di Myanmar. “Jika mereka (USDP) tetap melakukan ke- curangan ini, bisa dipastikan 90% mereka akan memenangi pemilu,” cetusnya. Partai NDF adalah pecahan dari Liga Nasional untuk Demo- krasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. NLD memu- tuskan untuk memboikot pemi- lu. Hingga saat ini, junta belum memberi tahu kapan hasil akhir pemilu akan diumumkan. Di sisi lain, hingga hari ketiga pascapemilu, perang antara tentara pemerintah dan pem- berontak etnik Karen masih berkecamuk di Myanmar. Sedikitnya 20 ribu warga Myanmar yang panik menye- berang ke wilayah perbatasan Thailand. Di sana, mereka ber- kumpul dengan ratusan pe- ngungsi etnik minoritas yang lebih dulu melarikan diri. Eksodus besar-besaran yang dilakukan rakyat Myanmar ini menunjukkan kegagalan pe- merintah dalam mengendalikan situasi keamanan setelah pemi- lu pertama digelar di negara yang berada di bawah rezim junta militer selama 20 tahun. Kemarin pagi, aksi tembak- menembak antara dua kubu yang bertikai masih terjadi di Kota Myawaddy. Namun, war- ga yang mengungsi ke Thailand menyatakan, tentara telah ber- hasil memukul mundur kelom- pok etnik Karen yang sempat menduduki gedung-gedung pemerintahan. Kelompok pem- berontak yang tergabung dalam gerakan Democratic Karen Bu- ddhist Army (DKBA) itu sempat menyerbu markas polisi dan tempat pemungutan suara un- tuk memprotes pelaksanaan pemilu yang penuh kecurang- an. Juru bicara junta Panitan Wat- tanayagorn menyatakan peme- rintah tidak akan meminta warga Myanmar yang meng- ungsi ke Thailand untuk kem- bali pulang. (AP/Reuters/I-1) mayapuspita@ mediaindonesia.com Partai Projunta Militer Menang Besar Enam partai oposisi prodemokrasi mendatangi Komisi Pemilu untuk melaporkan dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara. Maya Puspita Sari MEMBACA KORAN: Pengendara becak membaca koran yang memberitakan pemilu di Yangon, Myanmar, Senin (8/11). ANTI-CHINA: Demonstran anti-China berunjuk rasa menentang monopoli perdagangan China di Tokyo, Sabtu (6/11). AP/KHIN MAUNG WIN MANTAN Presiden Amerika Serikat George W Bush mem- bela sejumlah keputusannya yang dinilai kontroversial, ter- masuk serangan ke Irak pada 2003. Bush yakin serangan ke ‘Negeri 1.001 Malam’ itu meru- pakan tindakan yang benar. Dalam buku memoarnya, Decision Points, yang baru-baru ini dirilis, Bush mengaku mera- sa sangat menyesal jika meng- ingat kegagalannya untuk me- nemukan senjata pemusnah massal yang dimiliki rezim Saddam Hussein di Irak. Ken- dati demikian, mantan presiden dari Partai Republik itu meno- lak meminta maaf pada rakyat AS atas kegagalan tersebut. “Saya kira, meminta maaf artinya keputusan (menyerang Irak) itu adalah keliru. Saya yakin keputusan itu tidak sa- lah,” ungkap Bush dalam wawancara dengan jaringan televisi NBC, kemarin. Wawan- cara itu merupakan wawancara- nya yang pertama sejak mening- galkan Gedung Putih pada Januari 2009. Dia juga yakin sejarah nanti akan menilai ia berhasil. “Tapi mungkin ketika itu saya sudah meninggal,” lanjut presiden ke-43 AS itu seperti dilansir BBC, kemarin. Dalam wawancara itu, Bush juga mendukung penggunaan teknik pembenaman di dalam air (waterboarding) dalam meng- interogasi tahanan. Militer AS menggunakan teknik itu saat menginterogasi orang-orang yang dituduh terlibat terorisme di penjara militer AS di Teluk Guantanamo dan di Irak se- hingga menuai kecaman ke- lompok-kelompok hak asasi manusia. Bush beralasan teknik yang mirip penyiksaan itu telah ber- hasil mencegah serangan tero- ris dan menyelamatkan banyak jiwa. “Ia (penasihat hukum Bush) mengatakan teknik ini tidak melanggar undang-undang antipenyiksaan. Saya bukan pengacara. Namun, Anda harus mempercayai penilaian orang di sekitar Anda,” ujarnya. “Per- lu Anda ketahui, teknik ini menyelamatkan banyak nyawa. Tugas saya adalah melindungi Amerika.” Dalam soal ekonomi, Bush mengakui bahwa ia mewarikan situasi ekonomi yang membu- ruk kepada penggantinya, Presiden Barack Obama. Ia mengatakan bahwa itu meru- pakan langkah yang buruk untuk menutup karier kepresi- denan. (Hde/BBC/I-5) Bush Yakin Serangan ke Irak Benar DUA MANTAN PRESIDEN: Dua mantan Presiden Amerika Serikat, George HW Bush (kiri) bersama putranya, George W Bush, tiba di lapangan sofbol Arlington, Texas, beberapa waktu lalu. Internasional | 9 RABU, 10 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA REUTERS/MIKE SEGAR REUTERS/KIM KYUNG-HOON

Upload: dinhque

Post on 31-Aug-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PARA kepala negara anggota G-20 sangat mungkin akan mencapai kemajuan dalam pe-nuntasan ketidakseimbangan perdagangan dunia tatkala mereka bertemu di Seoul, Korea Selatan, pada 11-12 November mendatang.

Hal itu diutarakan Larry Summers, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, kepada wartawan mela-lui konferensi video, kemarin. “Saya yakin hasil memuaskan akan bisa dicapai,” ujarnya.

Isu perang kurs dan ketidak-seimbangan perdagangan du-nia adalah dua hal yang mung-kin mendominasi diskusi dalam pertemuan G-20. Inti dari dis-kusi tersebut adalah fakta bah-wa tata ekonomi global berpusat kepada kemampuan Amerika Serikat dalam membeli barang ekspor dari seluruh dunia dan pada saat bersamaan menga-lami defi sit perdagangan.

Di sisi lain, negara-negara industri, seperti China, Jerman,

dan Jepang memperoleh sur-plus besar.

“Ekonomi dunia saat ini tidak seimbang,” ujar Paul Volcker, seorang penasihat ekonomi

Presiden AS Barack Obama dan mantan Kepala Bank Sentral AS.

Namun, Presiden Korea Sela-tan Lee Myung-Bak menampik

kemungkinan adanya perjanjian mendetail mengenai pem-batasan surplus atau defisit perdagangan suatu negara da-lam pertemuan G-20 nanti.

Sekadar catatan, Korsel dan AS telah mengemukakan gagasan mengenai pembatasan surplus atau defisit dengan taraf ter-tentu. AS menggagas 4% dari produk domestik bruto. Na-mun, rencana itu ditentang China, Jerman, dan beberapa negara lain.

Dalam wawancara khusus dengan majalah Der Spiegel, Menteri Keuangan Jerman Wolf-gang Schäuble mengindikasi-kan gagasan AS sama sekali tidak berdasar. “Model pertum-buhan Amerika dalam keadaan krisis. AS hidup dari uang pinja-man sudah terlalu lama, meng-gelembungkan sektor fi nansial secara tidak perlu dan meng-abaikan usaha kecil dan mene-ngah.”

Ketika ditanya apakah lang-kah ‘Negeri Paman Sam’ dalam menggelontorkan mata uang dolar AS baru ke pasar sebesar US$600 miliar akan menstimu-lasi ekonomi, Schäuble meng-aku ragu.(Jer/AP/Reuters/I-2)

HUBUNGAN diplomatik RI-Belanda berada dalam kondisi yang rapuh pascapenundaan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me-menuhi undangan Ratu Beatrix. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda JE Habibie saat menghadiri pe-nandatanganan nota kesepa-haman pelatihan diplomat an-tar kedua negara yang akan berlaku hingga 2014.

“Kalau bisa dikatakan, ke-adaan Indonesia dengan Be-landa itu karena apa yang su-dah terjadi, menjadi fragile (ra-puh). Ini harus kita tangani dengan baik,” tutur Habibie yang dinobatkan sebagai duta besar terbaik untuk kerajaan Belanda pada 2008. “Fragile yang saya maksud keadaan yang sangat sensitif. Ada sedikit kekecewaan dari dua belah pihak. Padahal tidak perlu ke-cewa, namanya salah paham.”

Keadaan demikian, menurut Habibie, terjadi karena penun-daan kunjungan SBY ke Belan-da awal Oktober lalu. Pembatal-an tersebut merupakan protes Indonesia karena lembaga yudikatif Belanda sedang me-nangani permintaan Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) untuk menangkap dan menga-dili SBY saat mendarat di Den Haag. Sampai saat ini, kunjung-an tertunda itu belum dijadwal ulang.

Habibie menolak anggapan bahwa pemerintah Belanda

sengaja membiarkan RMS be-rada di negaranya. Menurut Habibie, Belanda tidak meng-akui RMS. Ini dibuktikan de-ngan tidak dibalasnya surat RMS ke PM Belanda.

Selain persoalan RMS, Be-landa mempunyai persoalan dengan Indonesia dan sejumlah negara muslim lainnya terkait dengan menanjaknya popu-

laritas Geert Wilders dan par-tainya yang antimuslim. Par-tainya, Partai untuk Kebebasan, kini duduk dalam koalisi pe-merintahan Belanda bersama Partai Liberal dan Partai Kris-ten Demokrat Belanda.

Untuk memperbaiki hubung-an diplomatik ini, salah satu usaha yang dilakukan KBRI Den Haag adalah menyeleng-garakan Pasar Malam Indone-sia yang akan berlangsung 1-7 April di Malieveld, Den Haag. Pasar malam ini merupakan yang kedua kalinya. Tahun lalu, acara serupa mendapat sambut-an yang meriah dari sekitar 30 ribu pengunjung. (*/I-4)

G-20 akan Tuntaskan Ketidakseimbangan Perdagangan

Hubungan RI-Belanda Sensitif karena SBY

Batalkan Kunjungan

Ada sedikit kekecewaan dari dua belah pihak.”

JE HabibieDubes RI untuk Belanda

PARTAI Solidaritas Se-rikat untuk Pemba-ngun an (USDP) yang dibekingi junta militer

Myanmar, kemarin, mengklaim pihaknya memenangi pemilu dengan meraup 80% suara.

Seperti dikutip BBC, pemim-pin USDP mengaku puas de-ngan hasil tersebut. Sebelum-nya, junta mengiming-imingi rakyat Myanmar dengan me-nyatakan pemilu tahun ini ada-lah pintu masuk bagi pemerin-tahan sipil di negara tersebut.

Sementara itu, kubu oposisi menuding pemilu yang ber-langsung adalah kepura-puraan agar junta memperoleh legiti-masi.

Sedikitnya enam partai opo-sisi prodemokrasi mendatangi Komisi Pemilu untuk melapor-kan dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara, kemarin. Partai oposisi menitik-beratkan laporannya pada prak-tek advance voting. Junta diduga memanipulasi perolehan suara dengan meminta pegawai pe-merintahan, termasuk pegawai negeri sipil dan tentara, untuk mencoblos sehari sebelum pelaksanaan pemilu.

“Kami (oposisi) sempat ber-hasil memimpin perolehan su-ara, tapi USDP datang tiba-tiba dengan membawa data pemu-ngutan suara dari proses advance voting. Data itu mengubah hasil keseluruhan dan kami kalah,” tutur Khin Maung Swe, pemim-pin Kekuatan Nasional Demo-krat (NDF), partai oposisi terbe-

sar di Myanmar. “Jika mereka (USDP) tetap melakukan ke-curangan ini, bisa dipastikan 90% mereka akan memenangi pemilu,” cetusnya.

Partai NDF adalah pecahan dari Liga Nasional untuk Demo-krasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. NLD memu-tuskan untuk memboikot pemi-lu. Hingga saat ini, junta belum memberi tahu kapan hasil ak hir pemilu akan diumumkan.

Di sisi lain, hingga hari ketiga pascapemilu, perang antara

tentara pemerintah dan pem-berontak etnik Karen masih berkecamuk di Myanmar.

Sedikitnya 20 ribu warga Myanmar yang panik menye-berang ke wilayah perbatasan Thailand. Di sana, mereka ber-kumpul dengan ratusan pe-ngungsi etnik minoritas yang lebih dulu melarikan diri.

Eksodus besar-besaran yang dilakukan rakyat Myanmar ini menunjukkan kegagalan pe-merintah dalam mengendalikan situasi keamanan setelah pemi-

lu pertama digelar di negara yang berada di bawah rezim junta militer selama 20 tahun.

Kemarin pagi, aksi tembak-menembak antara dua kubu yang bertikai masih terjadi di Kota Myawaddy. Namun, war-ga yang mengungsi ke Thailand menyatakan, tentara telah ber-hasil memukul mundur kelom-pok etnik Karen yang sempat menduduki gedung-gedung pemerintahan. Kelompok pem-berontak yang tergabung dalam gerakan Democratic Karen Bu-

ddhist Army (DKBA) itu sempat menyerbu markas polisi dan tempat pemungutan suara un-tuk memprotes pelaksanaan pemilu yang penuh kecurang-an.

Juru bicara junta Panitan Wat-tanayagorn menyatakan peme-rintah tidak akan meminta warga Myanmar yang meng-ungsi ke Thailand untuk kem-bali pulang. (AP/Reuters/I-1)

[email protected]

Partai Projunta Militer Menang BesarEnam partai oposisi prodemokrasi mendatangi Komisi Pemilu untuk melaporkan dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara.

Maya Puspita Sari

MEMBACA KORAN: Pengendara becak membaca koran yang memberitakan pemilu di Yangon, Myanmar, Senin (8/11).

ANTI-CHINA: Demonstran anti-China berunjuk rasa menentang monopoli perdagangan China di Tokyo, Sabtu (6/11).

AP/KHIN MAUNG WIN

MANTAN Presiden Amerika Serikat George W Bush mem-bela sejumlah keputusannya yang dinilai kontroversial, ter-masuk serangan ke Irak pada 2003. Bush yakin serangan ke ‘Negeri 1.001 Malam’ itu meru-pakan tindakan yang benar.

Dalam buku memoarnya, Decision Points, yang baru-baru ini dirilis, Bush mengaku mera-sa sangat menyesal jika meng-ingat kegagalannya untuk me-nemukan senjata pemusnah massal yang dimiliki rezim Saddam Hussein di Irak. Ken-dati demikian, mantan presiden dari Partai Republik itu meno-lak meminta maaf pada rakyat AS atas kegagalan tersebut.

“Saya kira, meminta maaf artinya keputusan (menyerang Irak) itu adalah keliru. Saya yakin keputusan itu tidak sa-lah,” ungkap Bush dalam

wawancara dengan jaringan televisi NBC, kemarin. Wawan-cara itu merupakan wawancara-nya yang pertama sejak mening-galkan Gedung Putih pada Januari 2009.

Dia juga yakin sejarah nanti akan menilai ia berhasil. “Tapi mungkin ketika itu saya sudah meninggal,” lanjut presiden ke-43 AS itu seperti dilansir BBC, kemarin.

Dalam wawancara itu, Bush juga mendukung penggunaan teknik pembenaman di dalam air (waterboarding) dalam meng-interogasi tahanan. Militer AS menggunakan teknik itu saat menginterogasi orang-orang yang dituduh terlibat terorisme di penjara militer AS di Teluk Guantanamo dan di Irak se-hingga menuai kecaman ke-lompok-kelompok hak asasi manusia.

Bush beralasan teknik yang mirip penyiksaan itu telah ber-hasil mencegah serangan tero-ris dan menyelamatkan banyak jiwa.

“Ia (penasihat hukum Bush) mengatakan teknik ini tidak melanggar undang-undang antipenyiksaan. Saya bukan pengacara. Namun, Anda harus mempercayai penilaian orang di sekitar Anda,” ujarnya. “Per-lu Anda ketahui, teknik ini menyelamatkan banyak nyawa. Tugas saya adalah melindungi Amerika.”

Dalam soal ekonomi, Bush mengakui bahwa ia mewarikan situasi ekonomi yang membu-ruk kepada penggantinya, Presiden Barack Obama. Ia mengatakan bahwa itu meru-pakan langkah yang buruk untuk menutup karier kepresi-denan. (Hde/BBC/I-5)

Bush Yakin Serangan ke Irak Benar

DUA MANTAN PRESIDEN: Dua mantan Presiden Amerika Serikat, George HW Bush (kiri) bersama putranya, George W Bush, tiba di lapangan sofbol Arlington, Texas, beberapa waktu lalu.

Internasional | 9RABU, 10 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

REUTERS/MIKE SEGAR

REUTERS/KIM KYUNG-HOON