radhia ashabul kahfi bey 3

4
RADHIA ASHABUL KAHFI BEY 1210313090 HUBUNGAN TINGKAT KONTROL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DEWASA DI RSUP M.DJAMIL PADANG LATAR BELAKANG Asma merupakan masalah yang mendunia, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 300 juta individu. Didapatkan bahwa prevalensi asma berkisar 1% - 18% dari populasi pada Negara-negara berbeda. Ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa prevalensi asma telah meningkat pada beberapa Negara. Asma merupakan penyakit gangguan inflasmasi kronis saluran pernafasan yang dihubungkan dengan hiperresponsif, keterbaasan aliran udara, yang reversibel dan gejala pernafasan ( Setiati et al, 2014 ). Serangan asma umumnya timbul karena adanya pajanan terhadap faktor pencetus, gagalnya upaya pencegahan, atau gagalnya tatalaksana asma jangka panjang. Penderita dengan serangan asma akan mengalami gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa dada tertekan yang timbul dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat yang dapat mengancam jiwa. Timbulnya berbagai manifestasi penyakit asma bronkial dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Laporan dari beberapa negara di Asia-Pasifik tahun 2004 menunjukkan bahwa asma bronkial mengganggu kualitas hidup, seperti gejala-gejala batuk, bahkan 28,3% penderita mengaku terganggu tidurnya paling tidak sekali dalam seminggu. Dampak asma bronkial terhadap kualitas hidup seperti keterbatasan dalam berekreasi atau olahraga 52,7%; aktivitas fisik 44,1%; pemilihan karier 37,9%; aktivitas sosial 38%; cara hidup 37,1%; dan pekerjaan rumah tangga 32,6% Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat mangkir kerja atau

Upload: radhia-ashabul-kahfi-bey

Post on 20-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh judul 3

TRANSCRIPT

Page 1: Radhia Ashabul Kahfi Bey 3

RADHIA ASHABUL KAHFI BEY

1210313090

HUBUNGAN TINGKAT KONTROL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DEWASA DI RSUP M.DJAMIL PADANG

LATAR BELAKANG

Asma merupakan masalah yang mendunia, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 300 juta individu. Didapatkan bahwa prevalensi asma berkisar 1% - 18% dari populasi pada Negara-negara berbeda. Ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa prevalensi asma telah meningkat pada beberapa Negara.

Asma merupakan penyakit gangguan inflasmasi kronis saluran pernafasan yang dihubungkan dengan hiperresponsif, keterbaasan aliran udara, yang reversibel dan gejala pernafasan ( Setiati et al, 2014 ).

Serangan asma umumnya timbul karena adanya pajanan terhadap faktor pencetus, gagalnya upaya pencegahan, atau gagalnya tatalaksana asma jangka panjang. Penderita dengan serangan asma akan mengalami gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa dada tertekan yang timbul dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat yang dapat mengancam jiwa.

Timbulnya berbagai manifestasi penyakit asma bronkial dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Laporan dari beberapa negara di Asia-Pasifik tahun 2004 menunjukkan bahwa asma bronkial mengganggu kualitas hidup, seperti gejala-gejala batuk, bahkan 28,3% penderita mengaku terganggu tidurnya paling tidak sekali dalam seminggu. Dampak asma bronkial terhadap kualitas hidup seperti keterbatasan dalam berekreasi atau olahraga 52,7%; aktivitas fisik 44,1%; pemilihan karier 37,9%; aktivitas sosial 38%; cara hidup 37,1%; dan pekerjaan rumah tangga 32,6%

Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat mangkir kerja atau sekolah, dan dapat menimbulkan disability (kecacatan), sehingga menambah penurunan produktivitas serta menurunkan kualitas hidup (PDPI 2004). Kualitas hidup adalah konsep yang mencakup karakteristik fisik, mental, sosial, emosional, yang mencakup komplikasi dan efek terapi suatu penyakit secara luas yang menggambarkan kemampuan individu untuk berperan dalam lingkungannya dan memperoleh kepuasan dari yang dilakukannya. Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan menggambarkan kualitas hidup seseorang setelah, dan atau sedang mengalami suatu penyakit yang mendapatkan suatu pengelolaan (Suharto, 2005).

Kualitas hidup pasien asma berhubungan dengan apakah asmanya terkontrol atau tidak. Karena berdasarkan hasil sebuah penelitian, asma yang tidak terkontrol akan menurunkan kualitas hidup.

Page 2: Radhia Ashabul Kahfi Bey 3

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana hubungan tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup?

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui hubungan tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup pasien asma bronkial

METODE PENELITIAN

Desain penelitian menggunakan metode crossectional yaitu dengan interview langsung dan memberikan kuesioner pada penderita asma yang berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP DR M.DJAMIL PADANG. Pasien penderita asma bronkial akan diberikan 2 macam kuesioner, yaitu kuesioner ACT ( asthma control test ) dan AQLQ ( asthma quality of life questionnaire) . ACT berguna untuk menilai tingkat kontrol pasien asma, sedangkan AQLQ untuk menilai kualitas hidup pasien asma. Setelah itu, akan dilihat dengan dengan skor ACT sekian, nilai AQLQ pasien itu sekian.

Populasi penelitian adalah semua kasus yang didiagnosis sebagai asma bronkial yang berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP DR M.DJAMIL PADANG.

Penelitian ini akan mengambil beberapa kriteria eklusi agar proporsi sampel sesuai dengan yang diinginkan yaitu:

1. Penderita asma yang memiliki umur < 18 tahun

2. Penderita asma yang memiliki diagnosis campuran

Besar sampel penelitian dihitung berdasarkan rumus taro yamane, jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut:

Keterangan N : Besar populasi

n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan.

Page 3: Radhia Ashabul Kahfi Bey 3