• Penilaian lanjut Setelah massa mediastinum telah diidentifikasi , itu dapat dinilai dengan pencitraan cross- sectional , yang dapat membantu mengkonfirmasi lokasi dan selanjutnya ciri penyakit . CT yang paling sering digunakan dalam penilaian massa mediastinum , dengan MR pencitraan biasanya digunakan sebagai tambahan untuk CT . MR pencitraan memiliki resolusi kontras tinggi dan Kemampuan multiplanar , sehingga memberikan tambahan informasi mengenai lokasi dan luasnya kelainan , dan merupakan modalitas pilihan di mengevaluasi tumor neurogenik karena memberikan informasi mengenai sifat dan tingkat Keterlibatan intraspinal . Selain itu , pencitraan MR lanjut dapat mencirikan jaringan , berguna dalam menunjukkan sifat kistik lesi mediastinum yang tampil solid di CT , dan dapat membantu menilai mediastinum pada pasien yang memiliki kontraindikasi bahan kontras iodinasi ( 17 ) . Jika posterior massa mediastinum diduga , MR pencitraan mungkin menjadi modalitas pencitraan pilihan . Namun, ini modalitas tidak menunjukkan kalsifikasi sebagai serta CT dan memiliki resolusi spasial yang lebih miskin

• ringkasan Banyak refleksi mediastinum dapat dihargai di radiografi konvensional , dan kehadiran mereka atau distorsi adalah kunci untuk penafsiran kelainan mediastinum . anterior mediastinum massa dapat diidentifikasi ketika kedua hilus tanda overlay dan pelestarian mediastinum posterior garis yang hadir . Pelebaran hak stripe paratrakeal dan busung relatif terhadap AP jendela refleksi kedua menunjukkan kelainan di mediastinum tengah . Gangguan dari reses azygoesophageal dapat disebabkan oleh penyakit baik dalam tengah atau mediastinum posterior . Massa paravertebral mengganggu jalur paraspinal , dan lokasi massa atas tingkat klavikula dapat disimpulkan oleh margin lateral yang mereka : Massa posterior memiliki margin tajam karena mereka antarmuka dengan paru-paru , massa sedangkan anterior melakukan tidak . Meskipun divisi mediastinum yang tidak mutlak , mencoba untuk lebih akurat melokalisir kelainan dengan mengacu pada lokal anatomi refleksi mediastinum dapat membantu mempersempit diagnosis banding . identifikasi kompartemen terlibat membantu menentukan yang tepat pencitraan lanjut .