rancang bangun alat pengering brem madiun
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BREM MADIUN
MELALUI PEMANFAATAN BLACKWALL DAN KACA
PENJEBAK PANAS UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS DAN HIGENITAS PRODUKSI
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
S U R A B A Y A
2014
Erwin Dedi Saputra 13050754023 2013
Hendro Triswanto 13050754021 2013
Irham Bayu 14050524061 2014
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN KULIT MUKA .......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................. 4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 5
LAMPIRAN .................................................................................................... 6
iv
RINGKASAN
Berdasarkan hasil observasi dan interview tim pengusul di UKM brem
diperoleh bahwa dalam pengembangan usahanya mereka mempunyai hambatan
yaitu pada proses pengeringan. Selama ini, proses pengeringan pada pembuatan
brem dilakukan secara konvensional menggunakan panas matahari yaitu
dikeringkan pada ruang terbuka. Padahal untuk mendapatkan kualitas pengeringan
yang baik (kadar air berkisar 10%) dengan cara konvensional membutuhkan
waktu relatif lama yaitu 2-3 hari dan higienitasnya kurang terjamin karena efek
kontaminasi polutan lingkungan. Jika pada musin hujan, proses pengeringan
membutukan waktu 2 kali lebih lama dari proses pengeringan pada musin
kemarau. Selain itu selama proses pengeringan, brem harus di bolak-balik dalam
beberapa jam. Jika hal ini tidak dilakukan maka diperoleh hasil pengeringan yang
tidak merata di semua permukaannya. Dengan kata lain hasil pengeringan menjadi
kurang maksimal (kadar air > 10%) dan jika dipasarkan, maka akan merusak
brand image yang selama sudah dikenal dan diketahui konsumen sehingga
konsumen akan kecewa dan beralih ke merek lain. Tujuan dalam kegiatan ini
yaitu mempercepat proses pengeringan brem yang awalnya 2-3 hari menjadi 1
hari (6 jam). Selain itu juga meningkatkan kualitas brem karena proses
pengeringan dilakukan di dalam ruangan tertutup. Luaran kegiatan in yaitu mesin
pengering brem semi otomatis dengan black wall dan kaca penjebak panas
sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas serta kontinuitas
produksinya tetap terjaga. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi perancangan,
pengadaan material, manufaktur, assembly, ujicoba, revisi, serah terima, pelatihan
pengoperasian dan pemantauan. Diharapkan nantinya dengan terealisasinya
kegiatan ini maka secara tidak langsung ikut serta dalam mensukseskan program
pemerintah dalam mendukung eksistensi UKM dalam menunjang perekonomian
nasional.
Kata kunci: mesin pengering, brem, otomatis, black wall, UKM.
1
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BREM MADIUN MELALUI
PEMANFAATAN BLACKWALL DAN KACA PENJEBAK PANAS
UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN HIGENITAS
PRODUKSI
BAB 1. PENDAHULUAN
Brem sudah ada sebelum Belanda menjajah bumi Indonesia. Resep dan
cara pembuatan brem diwariskan turun temurun. Bedanya, zaman dulu brem
dijual tanpa merek. Sekarang ini, pengusaha memberikan label pada produknya
agar memudahkan promosi dan menggaet para pembeli. Sejak dulu wilayah
Madiun menjadi daerah lintasan bagi masyarakat yang bepergian ke Surabaya,
atau ke Solo di Jawa Tengah. Di Madiun, Wisatawan bisa membeli oleh-oleh khas
berupa brem yang sudah melegenda sejak zaman Belanda ini.
Penganan dari fermentasi beras ketan ini pun mampu menjadi pendorong
ekonomi bagi masyarakat. Brem khas Madiun berwarna kuning keemasan, sentra
pusat pembuatan brem ini terdapat di rumah-rumah produksi brem yang dikelola
oleh home industri dengan skala UKM (Usaha Kecil dan menengah) di wilayah
Caruban tepatnya terletak di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri dan Desa
Kaliabu Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.
Salah satu pengusaha Brem Bapak Jumadi (UKM mitra) yang beralamat di
Desa Bancong Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Jatim menuturkan
bahwa hampir semua pelaku usaha masih memproduksi brem secara tradisional.
Proses pembuatanya yaitu beras ketan dimasak, setelah matang didinginkan dan
diberi ragi, kemudian didiamkan beberapa hari. Setelah menjadi tape ketan, lalu
diperas dengan alat khusus untuk diambil sarinya. Selanjutnya, air ketan dimasak
dengan dicampur bahan khusus. Setelah matang, didinginkan di atas cetakan
hingga menjadi brem. Baru kemudian dijemur.
Dalam penjemuran brem masih mengandalkan sinar matahari dalam
proses pengeringan, prosesnya relatif lama sebab memerlukan waktu 2-3 hari pada
musim kemarau, tapi kalau musim penghujan akan terkendala karena sering hujan
sinar matahari kurang panas teriknya sehingga pengeringan bisa sampai 5-6 hari.
Dalam setiap hari Pihaknya mampu menghasilkan sekitar 45 Kg Brem.
Dia dibantu 2 karyawan dan para saudaranya. Brem yang sudah jadi kemudian
dijual secara grosir seharga Rp. 10.000/Kg. Pembelinya para pedagang bahkan
pemegang merek tertentu. Merekalah yang mengemas produk itu dalam kardus
kecil. Dari pedagang, brem dijual per kardus mulai Rp. 11.000 hingga puluhan
ribu rupiah tergantung banyaknya isi. Omset UKM mitra berkisar Rp. 20 juta
sebulan. Setelah dipotong biaya produksi dan upah pekerja, pengusaha
memperoleh margin sekitar 30 persen atau hampir Rp. 5 juta per bulan. Sebuah
laba yang lumayan besar untuk UKM kehidupan di pedesaan seperti di Desa
Bancong.
2
Berdasarkan hasil observasi dan interview tim pengusul di UKM brem
diperoleh bahwa dalam pengembangan usahanya mereka mempunyai hambatan
yaitu pada proses pengeringan. Selama ini, proses pengeringan pada pembuatan
brem dilakukan secara konvensional menggunakan panas matahari yaitu
dikeringkan pada ruang terbuka. Padahal untuk mendapatkan kualitas pengeringan
yang baik (kadar air berkisar 10%) dengan cara konvensional membutuhkan
waktu relatif lama yaitu 2-3 hari dan higienitasnya kurang terjamin karena efek
kontaminasi polutan lingkungan. Jika pada musin hujan, proses pengeringan
membutukan waktu 2 kali lebih lama dari proses pengeringan pada musin
kemarau. Selain itu selama proses pengeringan, brem harus di bolak-balik dalam
beberapa jam. Jika hal ini tidak dilakukan maka diperoleh hasil pengeringan yang
tidak merata di semua permukaannya. Dengan kata lain hasil pengeringan menjadi
kurang maksimal (kadar air > 10%) dan jika dipasarkan, maka akan merusak
brand image yang selama sudah dikenal dan diketahui konsumen sehingga
konsumen akan kecewa dan beralih ke merek lain.
Gambar 1. Proses pengeringan brem secara konvensional
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dalam kegiatan ini akan
dilakukan rancang bangun mesin pengering brem semi otomatis dengan black
wall dan kaca penjebak panas sehingga dapat meningkatkan efisiensi,
produktivitas serta kontinuitas produksinya tetap terjaga. Diharapkan nantinya
dengan terealisasinya kegiatan ini maka secara tidak langsung ikut serta dalam
mensukseskan program pemerintah dalam mendukung eksistensi UKM dalam
menunjang perekonomian nasional.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Brem
Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan
dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil
sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam.
3
Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut
akan langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa 'semriwing' di lidah.
(Wikipedia)
Brem adalah suatu produk hasil fermentasi dari ketan oleh khamir
yang dikeraskan. Brem padat kaya akan kalori dan merupakan makanan khas
yang mudah hancur saat dimakan. Kandungan brem terbanyak adalah gula,
pati terlarut dan asam laktat dari hasil fermentasi tadi. Brem yang ada di
pasaran adalah suatu produk pangan yang berwarna putih sampai kecoklatan
dan mempunyai rasa manis keasaman yang dibuat dari pemasakan cairan tape
ketan putih. Brem itu ada dua, ada yang berupa makanan dan ada yg berupa
minuman. yang makanan terkenal di Wonogiri dan Madiun sedang yang
minuman di NTT atau Bali. (Wijayanti, 2012)
B. Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Berkaitan dengan produktivitas usaha, I Nyoman Sutantra (2001),
mengatakan bahwa suatu usaha baru bisa dikatakan produktif jika usaha
tersebut dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif, atau dapat
menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin dengan hasil yang
seakurat mungkin. Jadi kalau ingin meningkatkan produktivitas suatu usaha
dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha tersebut.
Menurut Haryono dkk. (1999), ada beberapa cara yang dapat ditempuh
oleh pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas usahanya, antara
lain: 1) Dengan meningkatkan skill atau keterampilan karyawannya, dan 2)
Dengan memutakhirkan peralatan produksinya. Cara yang disebut terakhir ini
jarang ditempuh oleh pengusaha kecil. Hal ini disamping disebabkan karena
keterbatasan modal, juga karena keterbatasan pengetahuannya yang pada
umumnya belum bisa mengakses informasi-informasi terkini khususnya yang
berhubungan dengan perkembangan peralatan produksi yang semakin
canggih. Lain halnya dengan cara yang biasa ditempuh oleh pengusaha-
pengusaha yang sudah besar (profesional), mereka rata-rata lebih suka
memilih cara untuk memutakhirkan peralatan produksinya guna meningkatkan
efisiensi dan efektifitas usahanya (Biegel, 1998).
Terlepas dari golongan pengusaha besar atau pengusaha kecil, maka
sebelum menentukan langkah/cara yang akan ditempuh untuk meningkatkan
efisiensi, pengusaha harus benar-benar mempertimbangkan dahulu cara yang
akan ditempuh itu agar tidak justru malah merugi. UKM dalam Program Ini
ini adalah pengusaha kecil yang memiliki problem seperti di atas, yakni ingin
meningkatkan efisiensi dan efektivitas guna meningkatkan produktivitas
usahanya. Pimpinan UKM juga menyadari bahwa hal ini dapat dilakukan
dengan memutakhirkan peralatannya. Tetapi karena secara finansial belum
mampu, serta pengetahuannya dalam bidang perkembangan peralatan
produksi juga lemah, dan tidak punya inovasi untuk mengembangkan
peralatannya, maka perlu dicari solusi yang tepat untuk memecahkannya.
4
Fuad (2001), menyatakan bahwa pada umumnya masalah produksi
yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia tidak cocok
bila dipecahkan melalui penerapan/penggunaan mesin-mesin yang
berteknologi mutakhir/canggih, tetapi justru banyak yang lebih cocok
dipecahkan melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG). Sebab biaya
investasi untuk penerapan TTG relatif murah, dan penguasaan teknologi tidak
memerlukan ilmu pengetahuan yang terlalu tinggi.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh UKM mitra maka metode
pelaksanaan dalam program PKM-T ini sebagai berikut.
a. Tahap persiapan dan perancangan alat, meliputi:
1) Survei kebutuhan di lokasi.
2) Membuat gambar detail alat.
3) Mengidentifikasi dan menyiapkan alat, bahan, dan komponen yang
diperlukan dalam proses manufaktur.
b. Tahap manufaktur dan assembly mesin, meliputi:
1) Manufaktur dan mesin pengering brem semi otomatis dengan black wall
dan kaca penjebak panas yang disesuaikan dengan kebutuhan UKM mitra.
c. Tahap uji coba peralatan, meliputi:
1) Uji coba alat di UKM.
2) Evaluasi alat.
3) Revisi dan penyempurnaan alat.
d. Tahap serah terima, meliputi:
1) Serah terima alat.
2) Pelatihan pengoperasian, perawatan, dan keselamatan kerja.
e. Tahap pemantauan, yang dilaksanakan sebanyak 3 tahapan untuk mengetahui
keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan ini.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Kegiatan PKMT ini membutuhkan anggaran sebesar Rp.12.500.000 dan
dilaksanakan selama 5 bulan dengan rincian seperti tampak pada Tabel berikut.
Tabel 1. Rekapitulasi anggaran biaya PKM-T
No. Jenis Pengeluaran Biaya
(Rp.)
1 Peralatan penunjang (Sewa peralatan di Lab.
Manufaktur Teknik Mesin FT Unesa)
3.125.000
2 Bahan habis pakai (kaca, plat besi, elektroda las,
batu gerinda, dll)
5.000.000
3 Perjalanan (survey ke Madiun (UKM mita),
trasport belanja sekitar Surabaya/Sidoarjo,
pengiriman alat, dll)
2.500.000
5
4 Lain-lain (dokumentasi, administrasi, pembuatan
laporan, alat tulis kantor, dll)
1.875.000
Jumlah 12.500.000
Tabel 2. Jadwal kegiatan
No. KEGIATAN Bulan ke-
1 2 3 4 5
1 Koordinasi tim pelaksana dengan pihak UKM
2 Perencanaan teknis dan persiapan pengadaan alat
dan bahan
3 Proses manufaktur dan assembly
4 Uji coba penggunaan mesin di UKM dan revisinya
5 Pelatihan penggunaan, perawatan dan keselamatan
kerja alat di UKM
6 Pemantauan di lapangan
7 Penyusunan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Biegel.J.E. 1998. Pengendalian Produksi, Suatu Pendekatan Kuantitatif.
Terjemahan. Tarsito Bandung.
Fuad, Ahmadi. 2001. Karakteristik Teknologi Tepat Guna balam Industri Skala
Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur.Makalah yang disampaikan
dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di Unesa.Tanggal 26
Juli tahun 2001.
Haryono dkk. .1999. Buku Panduan Materi KuIiah Kewirausahaan. Unipres
UNESA Surabaya.
Sutantra, I Nyoman.2001. Produktivitas Sistem Produksi dan Teknloogi.Makalah
yang disampaikan dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di
Unesa.Tanggal 26 Juni tahun 2001.
Sutiono. 2002. Produktivitas UKM di Jawa Timur. Makalah yang disampaikan
dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di Unesa,Tanggal 26
Juni tahun 2002.
Wijayanti. (2012). Manfaat Brem. Artikel 1 of 2. Diambil pada tanggal 20
Septemer 2014 dari http://healtystuff.wordpress.com/2012/08/27/
manfaat-makanan-brem/
, (2010). Brem. Artikel 1 of 2. Diambil pada tanggal 20 September 2014
dari http://id.wikipedia.org/wiki/Brem.
6
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbin
Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri (Ketua)
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Erwin Dedi Saputra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM 13050754023
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 30 Mei 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 082334164143
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Tunjung 02
Lumajang
SMPN 01
Randuagung
Lumajang
SMK Darma
Siswa 1
Sidoarjo
Jurusan Pemesinan
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi syarat satu
persyaratan dalam pegajuan Hibah PKM-T
Surabaya, 20 September 2014
Pengusul,
Erwin Dedi Saputra
7
A. Identitas Diri Anggota 1
1 Nama Lengkap Hendro Triswanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM 13050754022
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 28 November 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 083854645253
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDN
Kandangan III
Surabaya
SMPN I Surabaya SMAN 9 Surabaya
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI.
Surabaya, 25 September 2014
Yang bersangkutan,
(Hendro Triswanto)
8
A. Identita sDiri Anggota II
1 NamaLengkap Irham Bayu
2 JenisKelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
4 NIM 14050524061
5 TempatdanTanggalLahir Sidoarjo, 27 Januari 1996
6 E-mail [email protected]
7 NomorTelepon/HP 081515663747
B.RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN Trompo Asri SMPN 1 Jabon SMAN 1
Kraksaan
Jurusan
TahunMasuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI.
Surabaya, 23 September 2014
Pengusul,
Irham Bayu
NIM. 14050524061
9
BIODATA DOSEN PENDAMPING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Djoko Suwito, M.Pd. (L)
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP 196503051991031007
5 NIDN 0005036509
6 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 5 Maret 1965
7 Alamat Rumah Wisma Lidah Kulon Blok XE No. 1 Surabaya
8 Nomor Telepon/Fax/HP (031) 7524712 / 08175258038
9 Alamat Kantor Kampus Ketintang UNESA Surabaya
10 Nomor Telepon/Fax (031) 8280009 Pesw. 503
11 Alamat email [email protected]
12 Mata Kuliah yg diampu
1. Teknik Merancang
2. Teknik Pemesinan
3. Mekanika Teknik
4. Praktek Pemesinan
5. Praktek Pengelasan
6. Teknik Pengelasan
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan S-1 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
IKIP Yogyakarta IKIP Yogyakarta
Bidang Ilmu Pend. Teknik Mesin Pend. Teknologi Kejuruan
Tahun Masuk-Lulus 1986-1990 1995-1997
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2008 Pengembangan Model Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Muatan Lokal pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Berbasis Keunggulan
Lokal
DP2M
Hibah
Bersaing
45
2 2009 Pengembangan Model Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Muatan Lokal pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Berbasis Keunggulan
Lokal
DP2M
Hibah
Bersaing
40
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
10
No. Tahun Judul Pengabidan Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2007 Pelaksanaan Penerapan Ipteks untuk
Memacu Pengembangan UKM Dalam
Memacu Ekspor Nasional Non Migas
dengan judul : Peningkatan Kualitas &
Kuantitas serta Perluasan Pemasaran
Produk Krupuk Melalui Peningkatan
Teknologi Produksi & Manajemen
DP2M
Vucer
Multi
Tahun
2 2008 Pelaksanaan Penerapan Ipteks untuk
Memacu Pengembangan UKM Dalam
Memacu Ekspor Nasional Non Migas
dengan judul : Peningkatan Kualitas &
Kuantitas serta Perluasan Pemasaran
Produk Krupuk Melalui Peningkatan
Teknologi Produksi & Manajemen
DP2M
Vucer
Multi
Tahun
3 2009 Pelaksanaan Penerapan Ipteks untuk
Memacu Pengembangan UKM Dalam
Memacu Ekspor Nasional Non Migas
dengan judul : Peningkatan Kualitas &
Kuantitas serta Perluasan Pemasaran
Produk Krupuk Melalui Peningkatan
Teknologi Produksi & Manajemen
DP2M
Vucer
Multi
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam bidata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKMT
Surabaya, 25 September 2014
Drs. Djoko Suwito, M.Pd.
NIP. 196503051991031007
11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantias Satuan
Harga satuan
(Rp.)
Jumlah
(Rp.)
Sewa peralatan di Lab.
Manufaktur FT Unesa
Proses
manufaktur
2 bulan 800.000 1.600.000
Electrical Control Unit Penggerak
mesin
1 unit 1.525.000 1.525.000
Sub Total 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantias Satuan
Harga satuan
(Rp.)
Jumlah
(Rp.)
Kaca Penjebak
panas
1 pake 18000 920.000
Fan Exhaust Sirkulasi
udara 4 unit 150.000 600.000
Kabel Kelistrikan
mesin
4 meter 10.000 40.000
Saklar Kelistrikan
mesin
1 buah 15.000 15.000
Pahat bubut Membuat
poros
1 set 500.000 500.000
Mata bor 10 mm Melubangi 5 buah 35.000 175.000
Kertas amplas Menghaluskan 2 lembar 25.000 50.000
Mata gerinda Meratakan
permukaan 2 buah 25.000 50.000
Plat Besi 2 mm Bodi mesin 3 lembar 200.000 600.000
Siku baja 6x6 cm Rak pengering 5 buah 100.000 500.000
Elektroda 2.6 Proses las 2 box 120.000 240.000
Cat meni besi Pengecatan
mesin
1 kg 50.000 50.000
Cat besi Pengecatan
mesin
2 kg 45.000 90.000
Mur dan baut 25 mm Pengunci 5 biji 2.000 10.000
Plat Stainlesteell Alas rak
pengering
2 lembar 650.000 1.300.000
Sub Total 5.000.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantias Satuan
Harga satuan
(Rp.)
Jumlah
(Rp.)
Perjalanan ke
Surabaya dan Sidoarjo
Belanja alat
dan bahan
1 paket 500.000 500.000
Perjalanan ke Madiun Pengiriman
mesin
1 paket 1.000.000 1.000.000
Perjalanan ke Madiun Pemantauan 5 kali 200.000 1.000.000
Sub Total 3.500.000
12
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantias Satuan
Harga satuan
(Rp.)
Jumlah
(Rp.)
ATK Kegiatan
operasional
1 paket 325.000 325.000
Publikasi 1 paket 500.000 500.000 Seminar 1 paket 500.000 500.000 Penyusunan laporan 1 paket 550.000 550.000
Sub Total 1.875.000
TOTAL KESELURUHAN 12.500.000
13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Studi
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Erwin Dedi
Saputra /
13050754023
S1 T.Mesin Teknik
Mesin
24 jam Koordinator
pelaksana, survey,
pengadaan alat dan
bahan, proses
manufaktur, dan
menyusun laporan
2 Hendro Triswanto
/ 13050754022
S1 T.Mesin Teknik
Mesin
24 jam Membantu tugas
ketua pelaksana
dalam survey,
pengadaan alat dan
bahan, proses
manufaktur, dan
menyusun laporan
3 Irham Bayu /
14050524061
S1 T.Mesin Teknik
Mesin
24 jam Membantu tugas
ketua pelaksana
dalam survey,
pengadaan alat dan
bahan, proses
manufaktur, dan
menyusun laporan
14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
15
Lampiran 5. Surat Kerjasama UKM Mitra
16
Lampiran 6. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan
Mesin Pengering Brem Semi Otomatis
Dengan Black Wall dan Kaca Penjebak Panas
Keterangan:
1. Pintu
2. Fan pengatur suhu dan kelembapan dalam ruangan pengering
3. Rak pengeringan brem
4. Control ruang pengering
5. Atap kaca
6. Fan sirkulasi udaradalam ruangan pengering
1 3 4
5
2
6
17
Lampiran 7. Denah lokasi UKM mitra
UK
M M
itra
U
i