rancang bangun aplikasi pengaturan dan … · seluruh proses bisnis di dalamnya. oleh karena itu...

11
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 1 Alexander Rahardjo - 5107100117 RANCANG BANGUN APLIKASI PENGATURAN DAN PENGENDALIAN SUHU RUANG SERVER BERBASIS WEB SERVICE DAN SMS GATEWAY Alexander Rahardjo 1 , Umi Laili Yuhana 2 , Ary Mazharuddin Shiddiqi 2 . Mahasiswa Teknik Informatika 1 , Dosen Teknik Informatika 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : [email protected] Abstrak - Aplikasi client-server mulai diterapkan oleh hampir semua perusahaan maupun institusi dan server secara tidak langsung memegang seluruh proses bisnis di dalamnya. Oleh karena itu server menjadi elemen penting yang harus dijaga. Faktor sistem pendingin merupakan faktor utama yang harus dijaga karena memiliki ketergantungan yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem pendingin, yang berbeda dengan faktor-faktor lain seperti intensitas cahaya dan kelembaban yang telah diatur sedemikian rupa pada awal merencanakan pembangunan ruang server. Aplikasi yang dibuat dalam tugas akhir ini mampu berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol seluruh suhu ruang server yang dapat menampilkan suhu ruang server dan memberikan peringatan secara otomatis kepada administrator ruang server melalui sistem SMS Gateway apabila suhu melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang diakomodasi oleh sebuah aplikasi pada sebuah server dilakukan dengan komunikasi melalui webservice dengan seluruh ruang server yang tentunya akan memudahkan pengaturan seluruh ruang server. Administrator ruang server dapat melakukan pengaturan dan pengendalian terhadap seluruh suhu ruang server melalui situs web dan SMS. Aplikasi juga memberikan informasi kondisi sensor pada masing-masing ruang server dengan melakukan pengecekan terhadap keabsahan data. Aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini dapat membantu administrator dalam melakukan manajemen seluruh data yang berkaitan dengan ruang server terutama suhu ruang server sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dini terhadap masalah suhu dalam ruang server. Kata kunci: Suhu, Ruang Server, Web service, SMS Gateway. 1. Pendahuluan Aplikasi client-server mulai diterapkan oleh hampir semua perusahaan maupun institusi sehingga server yang ada pada perusahan atau institusi secara tidak langsung memegang seluruh proses bisnis dari sebuah perusahaan maupun institusi. Oleh karena itu server menjadi elemen penting yang harus dijaga. Hal yang perlu diperhatikan adalah arsitektur ruangan tempat server diletakkan, yang meliputi mengatur letak dan jumlah jendela, mengatur intensitas cahaya yang masuk pada ruangan server, mengatur kelembaban ruangan server, hingga mengatur sistem pendingin ruangan untuk memastikan server tetap bekerja dengan baik dan optimal. Semua faktor tersebut memegang peranan besar terhadap eksistensi server sebagai elemen bisnis inti. Sistem pendingin merupakan faktor yang sangat vital karena faktor sistem pendingin masih memiliki ketergantungan yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem pendingin, berbeda dengan faktor lainnya yang telah diatur sedemikian rupa pada awal merencanakan pembangunan ruang server. Oleh karena itu ruang server harus dijaga agar tetap dingin agar kinerja server tetap baik meski menangani ratusan ribu bahkan jutaan transaksi setiap harinya. Namun fakta yang sering terjadi adalah administrator dari ruangan server tersebut sulit untuk memantau secara terus menerus stabilitas suhu ruangan untuk memastikan server tetap berada pada kinerja yang baik dan tidak merusak server tersebut. Oleh karena itu diperlukannya sebuah sistem terintegrasi yang berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol seluruh suhu ruang server, yang dapat menampilkan suhu ruang server dan memberikan peringatan secara otomatis kepada administrator ruang server apabila suhu ruang server melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang diakomodasi oleh sebuah server akan memudahkan manajemen seluruh ruang server. Penulis mengusulkan sebuah sistem berbasis Web service dan SMS Gateway. Aplikasi ini dilengkapi dengan sebuah aplikasi untuk pemantauan suhu ruang server. Aplikasi ini membutuhkan suatu metode komunikasi dengan aplikasi pada server di setiap ruangan. Diantara semua pilihan metode komunikasi yang ada, web sevice dipilih karena penggunaannya yang lebih efisien. Web service memiliki tingkat keamanan yang baik dan komunikasi web service tidak terjadi terus menerus namun berdasarkan permintaan dari klien sehingga komunikasi tidak akan membebani server [1]. Web service dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan integrasi sistem informasi dalam suatu perusahaan maupun institusi karena sebuah perusahaan berskala besar merupakan sebuah perusahaan yang di dalamnya terdapat beberapa entitas/unit yang memiliki fungsi khusus [2].

Upload: phungdan

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

1 Alexander Rahardjo - 5107100117

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGATURAN DAN PENGENDALIAN SUHU RUANG SERVER BERBASIS WEB SERVICE DAN SMS GATEWAY

Alexander Rahardjo1, Umi Laili Yuhana2, Ary Mazharuddin Shiddiqi2.

Mahasiswa Teknik Informatika1, Dosen Teknik Informatika2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Email : [email protected]

Abstrak - Aplikasi client-server mulai diterapkan

oleh hampir semua perusahaan maupun institusi dan server secara tidak langsung memegang

seluruh proses bisnis di dalamnya. Oleh karena itu

server menjadi elemen penting yang harus dijaga.

Faktor sistem pendingin merupakan faktor utama

yang harus dijaga karena memiliki ketergantungan

yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem

pendingin, yang berbeda dengan faktor-faktor lain

seperti intensitas cahaya dan kelembaban yang

telah diatur sedemikian rupa pada awal

merencanakan pembangunan ruang server.

Aplikasi yang dibuat dalam tugas akhir ini mampu berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol

seluruh suhu ruang server yang dapat

menampilkan suhu ruang server dan memberikan

peringatan secara otomatis kepada administrator

ruang server melalui sistem SMS Gateway apabila

suhu melebihi batas yang telah ditentukan

sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang

diakomodasi oleh sebuah aplikasi pada sebuah

server dilakukan dengan komunikasi melalui

webservice dengan seluruh ruang server yang

tentunya akan memudahkan pengaturan seluruh ruang server. Administrator ruang server dapat

melakukan pengaturan dan pengendalian terhadap

seluruh suhu ruang server melalui situs web dan

SMS. Aplikasi juga memberikan informasi kondisi

sensor pada masing-masing ruang server dengan

melakukan pengecekan terhadap keabsahan data.

Aplikasi pengaturan dan pengendalian

suhu ruang server ini dapat membantu

administrator dalam melakukan manajemen

seluruh data yang berkaitan dengan ruang server

terutama suhu ruang server sehingga dapat

dilakukan tindakan pencegahan dini terhadap masalah suhu dalam ruang server.

Kata kunci: Suhu, Ruang Server, Web service, SMS Gateway.

1. Pendahuluan

Aplikasi client-server mulai diterapkan oleh hampir semua perusahaan maupun institusi sehingga server yang ada pada perusahan atau institusi secara tidak langsung memegang seluruh proses bisnis dari sebuah perusahaan maupun institusi. Oleh karena itu server menjadi elemen penting yang harus dijaga. Hal yang perlu diperhatikan adalah arsitektur ruangan tempat server diletakkan, yang meliputi mengatur letak

dan jumlah jendela, mengatur intensitas cahaya yang masuk pada ruangan server, mengatur kelembaban ruangan server, hingga mengatur sistem pendingin ruangan untuk memastikan server tetap bekerja dengan baik dan optimal. Semua faktor tersebut memegang peranan besar terhadap eksistensi server sebagai elemen bisnis inti.

Sistem pendingin merupakan faktor yang sangat vital karena faktor sistem pendingin masih memiliki ketergantungan yang besar dengan listrik dan kinerja mesin sistem pendingin, berbeda dengan faktor lainnya yang telah diatur sedemikian rupa pada awal merencanakan pembangunan ruang server. Oleh karena itu ruang server harus dijaga agar tetap dingin agar kinerja server tetap baik meski menangani ratusan ribu bahkan jutaan transaksi setiap harinya. Namun fakta yang sering terjadi adalah administrator dari ruangan server tersebut sulit untuk memantau secara terus menerus stabilitas suhu ruangan untuk memastikan server tetap berada pada kinerja yang baik dan tidak merusak server tersebut.

Oleh karena itu diperlukannya sebuah sistem terintegrasi yang berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol seluruh suhu ruang server, yang dapat menampilkan suhu ruang server dan memberikan peringatan secara otomatis kepada administrator ruang server apabila suhu ruang server melebihi batas yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan suhu ruang server yang diakomodasi oleh sebuah server akan memudahkan manajemen seluruh ruang server. Penulis mengusulkan sebuah sistem berbasis Web service dan SMS Gateway. Aplikasi ini dilengkapi dengan sebuah aplikasi untuk pemantauan suhu ruang server.

Aplikasi ini membutuhkan suatu metode komunikasi dengan aplikasi pada server di setiap ruangan. Diantara semua pilihan metode komunikasi yang ada, web sevice dipilih karena penggunaannya yang lebih efisien. Web service

memiliki tingkat keamanan yang baik dan komunikasi web service tidak terjadi terus menerus namun berdasarkan permintaan dari klien sehingga komunikasi tidak akan membebani server [1]. Web

service dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan integrasi sistem informasi dalam suatu perusahaan maupun institusi karena sebuah perusahaan berskala besar merupakan sebuah perusahaan yang di dalamnya terdapat beberapa entitas/unit yang memiliki fungsi khusus [2].

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

2 Alexander Rahardjo - 5107100117

SMS Gateway pada aplikasi ini diterapkan sebagai penghubung antara administrator ruangan dengan server pengontrolan untuk melakukan pengaturan terhadap server-server pada suatu ruangan, memperoleh data suhu terbaru, mengirimkan perintah kepada server pengontrolan, dan memberikan peringatan kepada administrator ruangan apabila suhu ruang server melebihi batas melalui SMS (Short Message Service). Hal tersebut disebabkan karena SMS Gateway merupakan teknologi yang dapat menjembatani antara teknologi bergerak/mobile (GSM atau CDMA) dengan layanan sistem informasi [3] dan SMS

merupakan salah satu layanan yang tersedia pada teknologi bergerak yang paling banyak digunakan oleh pelanggan teknologi seluler karena dari segi biaya relatif murah [4].

2. Dasar Teori Berikut adalah penjelasan dari dasar teori yang

menjadi dasar pembuatan aplikasi ini.

2.1 Ruang Server Ruang Server adalah suatu jenis ruang yang

berisi instalasi komputer server baik tunggal maupun jaringan atau tempat perangkat utama komputer server diletakkan.

Lokasi penempatan server juga merupakan salah satu hal penting dalam sebuah jaringan. Pemilihan lokasi yang baik tentunya akan memperhatikan aspek-aspek keamanan dari perangkat server yang dibangun. Hal tersebut penting karena server adalah pusat data yang penting dalam sebuah system jaringan karena data-data tersebut memiliki nilai yang tinggi bagi suatu perusahaan atau instansi.

2.2 Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server

Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server merupakan suatu sistem yang berguna untuk memonitor suhu ruang server pada suatu instansi atau perusahaan. Suatu sensor diletakkan pada sebuah ruangan yang ingin diketahui suhunya. Namun pada sistem pemantauan yang ada selama ini hanya berupa sebuah sensor yang terintegrasi pada suatu ruang server dan memberikan peringatan berupa suara dan lain sebagainya. Sistem pemantauan suhu ruang server yang ada pada saat ini membutuhkan peran administrator yang cukup besar, karena administrator harus berada pada lokasi dimana sistem tersebut bekerja. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan waktu dan tempat terutama bagi administrator ruang server. Sistem yang ada saat ini juga bersifat independen/berjalan sendiri-sendiri, yang artinya belum ada hubungan antar sistem pada setiap ruang server dalam suatu instansi. Hal tersebut membuat pengaturan dan pengontrolan seluruh ruang server menjadi kurang efektif sehingga sistem yang lama kurang cocok untuk diaplikasikan pada suatu instansi atau perusahaan yang berskala besar

dimana memiliki ruang server yang lebih dari satu dan tentunya memiliki jumlah server yang besar pula.

Gambar 2.1 Sensor Suhu Ruang Server [5]

2.3 SMS Gateway

SMS Gateway merupakan teknologi yang dapat menjembatani antara teknologi bergerak (GSM atau CDMA) dengan layanan sistem informasi [3] dan SMS merupakan salah satu layanan yang tersedia pada teknologi bergerak yang paling banyak digunakan oleh pelanggan teknologi seluler karena dari segi biaya relatif murah [4].

Short Message Service (SMS) adalah layanan pesan singkat berbasis tulisan (teks) dengan media komunikasi ponsel. Pesan teks yang biasa digunakan adalah huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Satu paket pesan teks biasanya berkapasistas 160 karakter huruf latin. SMS ini pada awalnya adalah bagian dari standar teknologi seluler GSM (Global System for Mobile

Communications), yang kemudian juga tersedia di teknologi CDMA (Code Division Multiple Access), telepon rumah PSTN, dan lainnya. SMS terdiri dari 2 layanan dasar, yaitu[6]:

1. Short Message Mobile Terminated (SMMT).

2. Short Message Mobile Oriented (SMMO). Alur pengiriman SMS pada standar teknologi

GSM adalah sebagai berikut: [7]

Gambar 2.2 Alur Pengiriman SMS Standar

Teknologi GSM

Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke atau dari SMS-Center. AT Command tiap-tiap perangkat SMS bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama.

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

3 Alexander Rahardjo - 5107100117

Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu:

• AT+CMGS : untuk mengirim SMS • AT+CMGL : untuk memeriksa SMS • AT+CMGD : untuk menghapus SMS

Data yang mengalir ke atau dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Contoh kode PDU: 07912618485400F901000C912618927533730000

05E8329BFD06

Gambar 2.3 Kode PDU

Gambar 2.3 mengenai kode PDU diatas adalah SMS yang berisi pesan “hello”.

2.4 GSM Communication Library

(GSMComm)

GSM Communication Library (GSMComm) merupakan sebuah library untuk ponsel GSM, terutama untuk membuat program yang terkait dengan SMS. Berikut adalah komponen-komponen yang merupakan bagian dari GSMComm[8]:

PDU Converter (PDUConverter.dll) PDU Converter digunakan untuk membuat dan melakukan decode SMS.

GSM Communication (GSMCommunication.dll) GSM Communication digunakan untuk berkomunikasi dengan modem / telepon seluler.

GSMCommShared (GSMCommShared.dll) GSMCommShared digunakan dalam implementasi sharing GSMComm.

GSMCommServer (GSMCommServer.dll) GSMCommServer digunakan untuk implementasi remoting.

2.5 Web service

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu situs web untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi,

maupun bahasa compiler. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.

Format pesan dari suatu layanan agar dapat dibaca oleh layanan lain membutuhkan suatu bahasa yang mampu mendeskripsikan pesan tersebut. Bahasa yang dimaksud adalah Web

Service Description Language (WSDL) yang bertugas seperti jembatan penghubung antar layanan. Suatu layanan dapat berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan teknologi pengiriman pesan yang fleksibel yaitu Simple

Object Access Protocol (SOAP). Empat komponen penting pada Web Service adalah XML (Extended

Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol), WSDL (Web Service Description

Language) dan UDDI (Universal Description,

Discovery and Integration).

Gambar 2.4 Arsitektur Web Service [9]

Gambar 2.4 di atas menunjukkan struktur

web service secara umum dan penjelasan tiap komponen adalah sebagai berikut.

2.5.1 Simple Object Access Protocol (SOAP)

Simple Object Access Protocol adalah suatu protokol pengiriman pesan yang fleksibel berbasis XML dengan menggunakan protokol HTTP. Protocol SOAP digunakan untuk menentukan format atau mekanisme agar dokumen XML yang digunakan untuk bertukar informasi saling dapat memahami. SOAP memungkinkan terjadinya proses request dan response antara sebuah sistem web service dengan aplikasi yang memanggilnya. Struktur pesan SOAP hampir sama dengan struktur HTML yang memiliki tag html, head, dan body.

Struktur dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: envelope, header, dan body [10].

2.5.2 Web Service Description Language

(WSDL)

WSDL merupakan bahasa standar yang menyediakan mekanisme untuk mendeskripsikan Layanan yang disediakan oleh Web service, lokasi

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

4 Alexander Rahardjo - 5107100117

keberadaan layanan tersebut dan bagaimana cara memperolehnya, secara terstruktur dalam format XML. Dengan telah dideskripsikannya suatu web

service maka fungsi dan layanan yang ada pada web service dapat diketahui. WSDL mendeskripsikan layanan dengan menggunakan elemen sebagai berikut[10]: type, message, port type, binding, port, service, dan operation.

2.5.3 Universal Description Discovery and

Integration (UDDI)

UDDI merupakan sekumpulan spesifikasi yang menunjukkan registry informasi mengenai Web service. UDDI menyediakan mekanisme untuk mempublikasikan informasi mengenai bisnis dan layanan pada satu lokasi (tempat penyimpanan) yang dikelola secara terpusat dan melakukan query mengenai informasi tersebut secara dinamis dan programatis. Tempat penyimpanan (direktori) pada UDDI bertindak seperti „Yellow Pages‟ dimana layanan dikategorikan sesuai tujuan utamanya. Jadi setelah sebuah web service selesai dibuat, dengan menggunakan UDDI web service tersebut dapat didaftarkan agar dapat ditemukan.

2.5.4 ASMX

ASMX merupakan teknologi Web service yang diimplement di .NET (ASMX berjalan diatas IIS) dan digunakan untuk skenario messaging cross

platform, message dibunngkus menggunakan SOAP (XML).

2.5.5 Windows Communication Foundation

(WCF)

Gambar 2.5 Windows Communication Foundation

[11]

Windows Communication Foundation (WCF) merupakan salah satu teknologi baru dari Microsoft yang memungkinkan aplikasi dalam lingkungan terdistribusi berkomuniksi satu sama lain. WCF adalah model pemrograman lengkap untuk membangun aplikasi berorientasi layanan. Teknologi ini memungkinkan pengembang untuk membangun solusi aman, handal, dan mendukung transaksi, yang dapat terintegrasi lintas platform

serta mampu beroperasi dengan investasi yang ada (Mike Liu, 2008).

WCF merupakan cara termudah membuat dan mengkonsumsi layanan pada platform Microsoft maupun .NET. Dengan menggunakan WCF, pengembang dapat fokus pada aplikasi mereka daripada fokus ke protokol komunikasi, karena WCF melakukan enkapsulasi terhadap teknologi dan pekerjaan teknis, sehingga pengembang bisa lebih produktif (Steve Resnick, 2008).

Seperti tampak pada gambar 2.5, WCF mendukung berbagai teknologi seperti: Web service, Binary .NET to .NET communication, Distributed Transaction, Queued Messaging, RESTful Communication, serta mendukung WS-* Spesification. Karena WCF mendukung komunikasi melalui Web Service maka WCF akan dapat saling beroperasi dengan aplikasi platform lain yang mendukung SOAP. Selain itu WCF juga mendukung spesifikasi WS-* sehingga menyediakan kehandalan, keamanan, dan transaksi ketika berkomunikasi dengan platform lain yang juga mendukung spesifikasi WS-* (David Chappel, 2007). WCF tidak mengharuskan untuk menggunakan protokol HTTP, tetapi juga bisa menggunakan TCP. Pertukaran message pun bisa menggunakan selain SOAP, tetapi bisa juga menggunakan XML sederhana ataupun JSON.

2.6 Deteksi Pencilan

Dalam proses pengiriman data suhu, dapat ditemukan nilai data yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi memang disebabkan oleh perubahan suhu, namun di sisi yang lain keberagaman data dapat disebabkan oleh kerusakan sensor suhu tersebut, terutama data yang ditemukan benar-benar berbeda dengan data yang sebelumnya. Dengan kata lain terdapat data yang berbeda dengan pola keseluruhan data. Melalui data yang berbeda tersebut dapat dilihat kondisi sensor suhu karena suatu suhu ruangan memiliki kenaikan yang linear dan perlahan. Data yang berbeda ini disebut sebagai outlier atau data

pencilan.

2.6.1 Boxplot

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

5 Alexander Rahardjo - 5107100117

Gambar 2.6 Ilustrasi Boxplot

Boxplot yang diilustrasikan pada gambar 2.6 merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang dapat menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan. Terdapat 5 ukuran statistik yang dapat dibaca dari boxplot, yaitu: [12]

nilai minimum: nilai observasi terkecil Q1: kuartil terendah atau kuartil pertama Q2: median atau nilai pertengahan Q3: kuartil tertinggi atau kuartil ketiga nilai maksimum: nilai observasi terbesar. Selain itu, boxplot juga dapat

menunjukkan ada tidaknya nilai outlier dan nilai ekstrim dari data pengamatan.

Metode Boxplot ini merupakan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi adanya data pencilan yakni dengan menggunakan nilai kuartil dan jangkauan. Kuartil 1, 2, dan 3 akan membagi sebuah urutan data menjadi empat bagian. Jangkauan (IQR, Interquartile Range) didefinisikan sebagai selisih kuartil 1 terhadap kuartil 3, atau IQR = Q3 – Q1. Data-data pencilan dapat ditentukan yaitu nilai yang kurang dari 1.5*IQR terhadap kuartil 1 dan nilai yang lebih dari 1.5*IQR terhadap kuartil 3. Langkah-langkah mencari data pencilan adalah sebagai berikut:

1. Urutkan dari kecil ke besar data yang akan dicari pencilannya.

2. Hitung nilai Q1 dan Q3, dengan rumus: Q1 = (1/4)(n+1)

Q3 = (3/4)(n+1)

Gambar 2.7 Rumus Mencari Nilai Kuartil 1

dan Kuartil 3

3. Hitung nilai IQR, dengan rumus: IQR = Q3 – Q1

Gambar 2.8 Rumus Mencari Nilai

Interkuartil 4. Tentukan batas atas dan batas bawah:

BatasAtas = Q1 – 1.5*IQR

BatasBawah = Q3 + 1.5*IQR

Gambar 2.9 Rumus Mencari Nilai Batas

Atas dan Batas Bawah 5. Cari data yang berada di luar range

tersebut. Melalui pencarian data pencilan dengan

menggunakan metode Boxplot ini, maka akan dapat dideteksi keabsahan data yang dikirim oleh sensor suhu pada tiap ruang server sehingga apabila ditemukan suatu data pencilan dalam kurun waktu

tertentu maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kerusakan pada sensor ruangan tersebut.

3. Analisis dan Perancangan Berikut adalah penjelasan mengenai analisis

dan perancangan perangkat lunak dari aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server.

3.1 Analisis

Pada bagian ini dibahas dasar-dasar analisa yang akan digunakan untuk melakukan perancangan dan implementasi perangkat lunak. 3.1.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak

Perangkat lunak pengaturan dan pengendalian suhu ruang server berbasis web service dan SMS Gateway ini dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna terutama dalam suatu instansi atau perusahaan yang memiliki ruang server dimana perangkat lunak ini bertugas untuk mengatur dan mengolah data berupa suhu ruang server sebagai tindakan pencegahan dini terhadap ketidakstabilan suhu ruangan server. Mengingat aplikasi bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya dan untuk kepentingan internal perusahaan, maka aplikasi ini dibangun berbasis situs web yang berjalan di atas platform .NET.

Aplikasi memiliki sebuah web service yang akan berkomunikasi dengan server pada ruangan yang telah dilengkapi dengan sensor suhu. Aplikasi akan mengolah data suhu dari server pada ruangan yang didapatkan melalui sensor suhu, kemudian data tersebut ditampilkan melalui sebuah situs web yang dapat diakses oleh administrator ruangan sehingga dapat memonitor suhu pada tiap ruang server melalui aplikasi ini. Apabila terdapat suhu ruang server yang melebihi batas, maka aplikasi ini secara otomatis akan memberikan peringatan kepada administrator ruangan melalui surat elektronik (email) dan SMS sehingga pada akhirnya administrator dapat memberikan perintah kepada server pengontrolan yang kemudian akan dibaca oleh aplikasi pada ruangan yang dimaksud untuk direspon dan dieksekusi oleh aplikasi dalam ruang server tersebut. Data suhu yang diperoleh juga diolah dan diidentifikasi sehingga dapat diketahui keabsahan data yang diberikan oleh sensor, sehingga administrator ruangan dapat mengetahui apabila sensor suhu pada setiap ruangan mengalami kerusakan.

3.1.2 Use Case Diagram

Melalui gambar diagram use case pada gambar 3.1 dapat diketahui bahwa aktor pada aplikasi ini secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu: Super Admin dan Admin Ruangan. Gambar diagram use case ini juga menggambarkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi pengendalian dan pengaturan suhu ruang server ini.

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

6 Alexander Rahardjo - 5107100117

Gambar 3.1 Diagram Use Case Perangkat Lunak

3.2 Perancangan

Perancangan perangkat lunak ditujukan untuk memberikan gambaran umum mengenai aplikasi yang akan dibuat. Hal ini merupakan tahap sebelum melakukan implementasi aplikasi.

3.2.1 Perancangan Arsitektur Sistem

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem

Gambar 3.2 merupakan perancangan arsitektur sistem dimana perangkat lunak berbasis

web menggunakan teknologi ASP.NET C# 3.5 sebagai halaman depan dan pada sisi halaman admin menggunakan teknologi LINQ sebagai penghubung dengan basis data. Aplikasi ini memiliki web service yang dibangun menggunakan teknologi Windows Communication Foundation (WCF) yang memiliki peran sebagai penyedia layanan transfer data dan penghubung aplikasi ini dengan aplikasi lain yang berada pada ruang server.

3.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat

Lunak

Perangkat lunak ini memiliki arsitektur yang terdiri dari layer-layer, yaitu: Presentation Layer,

Web service, Service Layer, Business Logic Layer,

Data Access Layer, Domain Model. Berikut adalah gambar 3.3 yang menunjukkan layer-layer tersebut.

Presentation Layer(ThermoControl.Web,ASP.NET)

Web Services(ThermoControl.Webservice, WCF)

Do

mai

n M

od

el(T

her

mo

Co

ntr

ol.D

ataA

cces

s.M

od

el)

Service Layer(ThermoControlService)

Data Access Layer(ThermoControl.DataAccess, Linq)

MySql Database

Business Logic Layer(ThermoControl.Logic)

Gambar 3.3 Arsitektur Perangkat Lunak

3.2.3 Perancangan Basis Data

Gambar 3.4 Physical Data Model (PDM)

System

User

Admin Ruangan

Super Admin

Manajemen Log

Manajemen DataAdmin Ruangan

Manajemen DataRuang Server

Konfigurasi SMSGateway

Memberikan Perintah KepadaRuang Server Melalui SMS

Memberikan Perintah KepadaRuang Server Melalui Website

Manajemen Suhu RuangServer Melalui SMS

Manajemen Suhu RuangServer Melalui Website

Manajemen Profil

Sistem

Memberikan PeringatanKepada Admin Melalui

SMS

Memberikan PeringatanKepada Admin Melalui Email

Manajemen DataServer

Konfigurasi Email

Manajemen DataSMS

Melihat Data Suhu SeluruhRuang Server

Melihat Log Data SuhuRuang Server

Memberikan PerintahKepada Ruang Server

Inbox

in_id

in_message

in_time

in_telpnum

int

varchar(160)

datetime

varchar(20)

<pk>

Sent

st_id

st_message

st_time

st_telpnum

int

varchar(160)

datetime

varchar(20)

<pk>

Admin_Ruang_Server

ad_id

rs_id

ad_username

ad_password

ad_name

ad_address

ad_telpnum

ad_photopath

ad_email

int

int

varchar(20)

varchar(20)

varchar(50)

varchar(100)

varchar(20)

varchar(100)

varchar(50)

<pk>

<fk>

Ruang_Server

rs_id

rs_nama

rs_suhu_batas

rs_suhu_toleransi

rs_server_status

int

varchar(20)

int

int

char(1)

<pk>

Server

se_id

rs_id

se_ip

int

int

varchar(20)

<pk>

<fk>

Super_Admin

sa_id

sa_username

sa_password

sa_name

sa_address

sa_telpnum

sa_photopath

sa_email

int

varchar(20)

varchar(20)

varchar(50)

varchar(100)

varchar(20)

varchar(100)

varchar(50)

<pk>

Log_Room_Action

log_id

log_room_name

log_admin_name

log_current_suhu

log_action

log_sensor_status

log_time

int

varchar(20)

varchar(50)

int

varchar(20)

varchar(10)

datetime

<pk>

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

7 Alexander Rahardjo - 5107100117

Basis data yang digunakan pada aplikasi ini adalah MySQL dan gambar 3.4 merupakan perancangan basis data pada aplikasi ini dalam bentuk Physical Data Model.

3.2.4 Perancangan Diagram Kelas

Perancangan Diagram Kelas perangkat lunak pada layer Business Logic adalah tampak seperti pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Diagram Kelas Aplikasi

3.2.5 Perancangan Layanan

Layanan pada aplikasi ini melalui sebuah web service berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi ini dengan aplikasi lain yang terletak pada masing-masing ruang server. Berikut adalah gambar 3.6 yang menerangkan interface dari kelas layanan. Melalui interface layanan dapat dilihat layanan yang diberikan oleh aplikasi ini yang dapat diakses oleh aplikasi lain yang terletak pada ruang server.

Gambar 3.6 Interface Service

3.2.6 Perancangan Integrasi Sesuai dengan perancangan arsitektur yang

telah dijelaskan pada subbab sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini merupakan

sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi lain yang terletak pada masing-masing ruang server yang bertugas untuk membaca suhu ruang server dan mengirimkannya kepada aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini. Aplikasi pengaturan dan pengendalian ini bertugas untuk mengolah data suhu yang dikirimkan. Gambar 3.7 memberikan gambaran integrasi antara kedua aplikasi tersebut.

Gambar 3.7 Diagram Integrasi

4. Implementasi Berikut adalah implementasi aplikasi

berdasarkan perancangan yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak yang mampu melakukan pengaturan dan pengendalian data suhu ruang server dan manajemen data yang berkaitan, seperti data admin ruangan, data server, data ruang server, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa gambar yang menunjukkan hasil implementasi aplikasi tersebut. Gambar 4.1 merupakan gambar antarmuka halaman login dimana merupakan halaman pertama yang muncul saat menjalankan aplilkasi. Gambar 4.2 hingga 4.4 merupakan gambar antarmuka aplikasi dimana pengguna masuk sebagai super admin. Pada gambar 4.4 menunjukkan dimana super admin dapat melakukan konfigurasi SMS Gateway melalui halaman tersebut. Sedangkan pada gambar 4.5 hingga 4.7 merupakan gambar antarmuka aplikasi dimana pengguna masuk sebagai admin ruangan. Admin ruangan dapat melakukan manajemen perintah dan suhu pada halaman tersebut

Gambar 4.1 Antarmuka Halaman Login

Webservice

Aplikasi Dalam Ruang Server

•menyediakan data suhu

•eksekutor perintah

Aplikasi Pengaturan dan Pengontrolan Suhu Ruang Server

• manajemen suhu ruang server

• manajemen user

• manajemen peringatan

• pemberi perintah

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

8 Alexander Rahardjo - 5107100117

Gambar 4.2 Antarmuka Halaman Dashboard

Gambar 4.3 Antarmuka Halaman Dashboard

Gambar 4.4 Antarmuka Halaman Konfigurasi SMS

Gateway Aktif

Gambar 4.5 Antarmuka Halaman Dashboard

Gambar 4.6 Antarmuka Halaman Manajemen

Perintah Ruang Server

Gambar 4.7 Antarmuka Halaman Manajemen Suhu

Ruang Server

5. Uji Coba

Uji Coba dibagi menjadi dua macam, yaitu uji coba aplikasi dan uji coba integrasi.

5.1 Uji Coba Aplikasi

Hasil Uji coba untuk aplikasi ini terdapat pada tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1 Evaluasi Uji Coba

No. ID Use

Case

ID

Uji

Coba

Hasil

Uji

Coba

Catatan

1. UC-001 UJ-01 Berhasil Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik

2. UC-002 UJ-02 Berhasil Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik

3. UC-003 UJ-03 Berhasil Perlunya pesan sukses ketika memasukkan dan mengubah data yang tampilan akan lebih baik

4. UC-004 UJ-04 Berhasil - 5. UC-005 UJ-05 Berhasil Perlunya

tampilan grafik yang lebih baik

6. UC-006 UJ-06 Berhasil Aktif dan non aktif tombol berjalan lebih baik pada Internet Explorer 8.0

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

9 Alexander Rahardjo - 5107100117

7. UC-007 UJ-07 Berhasil - 8. UC-008 UJ-16 Berhasil Fitur ini

memerlukan pengembangan karena pengiriman SMS masih kurang baik

9. UC-009 UJ-13 Berhasil Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban

10. UC-010 UJ-17 Berhasil Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban

11. UC-011 UJ-08 Berhasil Fitur penggantian kata sandi masih standar, untuk pengembangan ke depan dapat dibuat lebih kompleks

12. UC-012 UJ-09 Berhasil - 13. UC-013 UJ-10 Berhasil Aktif dan non

aktif tombol berjalan lebih baik pada Internet Explorer 8.0

14. UC-014 UJ-14 Berhasil Uji coba dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban

15. UC-015 UJ-11 Berhasil - 16. UC-016 UJ-15 Berhasil Uji coba

dilakukan pada sistem, tidak berkaitan langsung pada peramban

17. UC-017 UJ-12 Berhasil Perlunya tampilan grafik yang lebih baik

Berdasarkan tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa antara desain perancangan perangkat lunak pengaturan dan pengendalian suhu ruang server ini, implementasi, dan uji coba yang telah dilakukan, memilik kesesuaian, dan telah berjalan dengan baik jika melihat hasil uji coba yang semuanya berhasil. Uji coba telah dilakukan dengan menggunakan tiga peramban yang berbeda dan secara garis besar fungsi dari perangkat lunak berjalan dengan baik hanya saja terdapat sedikit perbedaan dari tampilan antara ketiga peramban tersebut yang tidak mengurangi fungsi utama dari perangkat lunak.

5.2 Uji Coba Integrasi

Berdasarkan uji coba integrasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik dan aplikasi pada ruang server dapat melakukan komunikasi dengan baik dengan aplikasi ini melalui web service yang disediakan aplikasi ini. Berikut adalah beberapa gambar yang menunjukkan hasil uji coba integrasi ini. Pada gambar 5.1 dan 5.2 menunjukkan bahwa data suhu pada ruang server telah berhasil dikirim kepada aplikasi ini yang ditampilkan dalam bentuk sebuah gauges.

Gambar 5.1 Tampilan Data Suhu Berupa

Gauges pada Aplikasi Web.

Gambar 5.2 Tampilan Data Suhu pada Aplikasi

Ruangan [13]

Gambar 5.3 dan 5.4 berikut adalah tampilan ketika Admin Ruangan memberikan sebuah perintah kepada ruang server dan tampilan pada aplikasi ruangan.

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

10 Alexander Rahardjo - 5107100117

Gambar 5.3 Hasil Uji Coba Memberikan Perintah

Shutdown

Gambar 5.4 Pesan Shutdown pada Aplikasi Ruangan

[13]

Gambar 5.5 dan 5.6 berikut adalah tampilan ketika data suhu ruang server yang dikirim adalah normal atau absah. Berdasarkan grafik pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa data suhu stabil.

Gambar 5.5 Data Suhu Stabil

Gambar 5.6 Kondisi Sensor Ruang Server Normal

Gambar 5.7 dan 5.8 berikut adalah tampilan ketika data suhu ruang server yang dikirim adalah tidak normal atau tidak absah. Berdasarkan grafik

pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa data suhu tidak stabil, cenderung naik turun secara signifikan.

Gambar 5.7 Data Suhu Tidak Stabil

Gambar 5.8 Kondisi Sensor Ruang Server Rusak

6. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan selama

perancangan, implementasi, dan proses uji coba perangkat lunak yang dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Aplikasi ini telah dapat mengimplementasikan sebuah sistem manajemen yang mampu memenuhi kebutuhan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau perusahaan untuk menunjang proses pengaturan dan pengendalian data suhu ruang server.

b. Aplikasi telah terbukti mampu melakukan manajemen dan pencegahan dini bagi server pada suhu ruang server yang bermasalah dengan memberikan peringatan kepada administrator dan mengubah status ruang server sesuai dengan permintaan administrator berupa standby maupun shutdown.

c. Aplikasi berhasil melakukan integrasi dengan aplikasi ruang server melalui web

service yang disediakan oleh aplikasi ini dengan baik.

d. Aplikasi pengaturan dan pengendalian suhu ruang server telah memenuhi analisis kebutuhan bisnis sehingga aplikasi serta integrasinya dengan aplikasi pada ruang server sudah dapat diimplementasikan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki skala ketersediaan ruang server dalam jumlah besar.

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

11 Alexander Rahardjo - 5107100117

7. Daftar Pustaka

[1] Samsurizal [Internet]. 2010 [ditulis tanggal 5 Juli 2010; diakses tanggal 1 Oktober 2010]. Berasal dari: http://soa-samz.blogspot.com/2010/07/service-contracts.html

[2] Ghoffar Setiawan. Penerapan Service Oriented Architecture Menggunakan Web Service Pada Sistem Informasi Akademik. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2007.

[3] Wiyarsih [Internet]. 2008 [ditulis tanggal 11 Juni 2008; diakses tanggal 2 Oktober 2010]. Berasal dari: http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/wp/

[4] Hombar Pakpahan [Internet]. 2010 [diakses tanggal 1 Oktober 2010]. Berasal dari: http://ilmucomputer2.blogspot.com/search/label/Pengertian%20SMS

[5] Servers Check [gambar dari internet]. 2010 [diakses tanggal 12 Desember 2010]. Berasal dari: http://www.serverscheck.asia/sensors/

[6] Ariza Novianti, Ami Fauzijah. Sistem Informasi Sekolah Dasar Berbasis SMS. 20 Juni 2009; A-41.

[7] Prasimax [Internet]. 2010 [diakses tanggal 30 November 2010]. Berasal dari: http://www.mikron123.com/index.php/Aplikasi-SMS/Teori-Dasar-SMS.html

[8] Stefan Mayr [Internet]. 2004 [diakses tanggal 2 Oktober 2010]. Berasal dari: http://www.scampers.org/steve/sms/index.htm

[9] Wikipedia [gambar dari internet]. 2010 [diperbaharui tanggal 1 November 2010; diakses tanggal 8 Desember 2010]. Berasal dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Web_service

[10] Dwi Rusiawan. Tinjauan Aspek Keamanan Sistem Web Service. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2003.

[11] Agus Kurniawan [gambar dari internet]. 2009 [ditulis tanggal 19 Agustus 2009; diakses tanggal 8 Desember 2010]. Berasal dari: http://blog.aguskurniawan.net/post/Introduction-to-Windows-Communication-Foundation-(WCF).aspx

[12] Soemartini. Pencilan (Outlier). Bandung: Universitas Padjajaran; 2007.

[13] Eky Pratama Halim. Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruang Server Menggunakan Pengendali Mikro Sensor Suhu. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2010.