rancang bangun aplikasi sistem informasi pemesanan makanan … · 2018. 1. 12. · 2 rancang bangun...
TRANSCRIPT
1
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi
Pemesanan Makanan Berbasis Website
Pada Depot Mie Bandung 77
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Anom Yulian Hartanto (672011175)
Radius Tanone S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017
2
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi
Pemesanan Makanan Berbasis Website
Pada Depot Mie Bandung 77
1)
Anom Yulian Hartanto, 2)
Radius Tanone
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711. Indonesia
Email: 1) [email protected],
Abstract
Development in the technology of information system is being used for the ease of the
users. In business, companies have been using the information system such as this to
make the consumers more interested. One of the technologies that can be used for this is
the internet technology. Internet technology may be used for many occasions such as
online food reservation. With the enormous usage of the internet and the easiness to
access the internet, it will help many people. Online food reservation information system
can be accessed from the web by personal computers or gadgets. This application was
developed using prototyping method. The programming language used was PHP and
HTML language so it could be accessed from web browser anywhere. This system
information application was developed so that it will allow company increase their
services towards the customers.
Key words: PHP, HTML, Reservation.
Abstrak
Perkembangan teknologi dalam bidang sistem informasi semakin dapat memudahkan
para pengguna. Di dunia bisnis, perusahaan telah menggunakan teknologi sistem
informasi seperti ini untuk dapat menarik konsumen. Salah satu teknologi yang dapat
digunakan adalah internet yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti
pemesanan makanan online. Sistem informasi pemesanan menu makanan dapat diakses
menggunakan web melalui komputer atau gadget. Metode penelitian dibuat
menggunakan metode protoyping. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa
pemrograman PHP dan HTML dan dapat diakses dari mana saja melalui web browser.
Dengan dikembangkannya aplikasi sistem informasi pemesanan ini dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
Kata kunci : PHP, HTML, Reservation.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3
4
5
6
7
8
9
1. Pendahuluan
Pada era globalisasi saat ini, informasi yang cepat dan tepat diperlukan
untuk mendukung aktivitas. Kehadiran teknologi saat ini dapat sangat membantu
dalam melakukan suatu usaha. Dengan tuntutan zaman yang semakin praktis dan
cepat maka dibutuhkan teknologi seperti itu. Pada bidang wirausaha seperti rumah
makan, teknologi seperti ini dapat membantu pengusaha meningkatkan
produktivitas. Jika usaha semacam ini masih menggunakan tenaga manusia, maka
akan memakan waktu yang lebih lama. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa
kebutuhan akan pentingnya informasi membuat tempat makan menggunakan
sistem informasi yang lebih baik.
Depot Mie Bandung 77 yang terletak di Jl. Brigjend Sugiarto no. 3,
Ambarawa. Depot Mie Bandung 77 merupakan tempat makan yang didirikan
sejak tahun 2002 di Salatiga. Dalam kegiatannya pada Depot Mie Bandung 77,
data transaksi dan pemesanan masih dilakukan dengan menggunakan tulisan
tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk
mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada. Banyaknya jumlah
barang yang dijual dan tingkat keramaian pembeli dapat mengakibatkan penjual
mengalami kesulitan untuk mengelola dan menghitung transaksi penjualan secara
cepat, tepat, dan efisien.
Salah satu dari upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggunakan sistem informasi pemesanan menu. Dengan adanya teknologi
sistem informasi, pelanggan akan dapat akses yang lebih mudah pada informasi
mengenai suatu produk atau jasa. Pelanggan akan mendapat pelayanan yang lebih
cepat dari model bisnis dengan sistem pelayanan manual. Sistem ini akan
memotong waktu yang diperlukan dalam pelayanan manual, misalnya saat
pelanggan harus menunggu dilayani oleh pegawai saat ingin memesan menu. [1]
Suatu website memerlukan sistem yang terstruktur, menggunakan aplikasi
berskala besar dan perlu pemeliharaan dalam waktu yang lama, maka
penanganannya tidak lagi dapat ditangani hanya oleh seorang admin. Tipe
informasi yang disajikan menjadi lebih beragam, sehingga isi dari website pun
harus diambil dari berbagai informasi yang beragam. Ketika penanganan ini hanya
dilakukan oleh admin, maka proses CRUD ( Create, Read, Update, Delete )
informasi menjadi terhambat, dan tentu saja hal ini akan menyebabkan proses
CRUD situs menjadi lambat dan memakan biaya yang jauh lebih besar. [2]
Untuk kemudahan pengguna, web tersebut dirancang pada platform web
menggunakan framework CodeIgniter atau disebut CI. CodeIgniter adalah web
aplikasi php framework yang sangat populer dengan menggunakan konsep MVC
Framework, ditunjang dengan komunitas yang besar. [3]
10
2. Tinjauan Pustaka
Pada jurnal Peran Teknologi Informasi Dalam Bisnis milik Widiyono
menyatakan bahwa mengintegrasikan teknologi sistem informasi memiliki dua
bentuk manfaat yaitu manfaat berwujud dan manfaat tidak berwujud. Manfaat
berwujud memiliki indikator berupa meningkatnya penjualan dan kinerja secara
umum, menghasilkan data yang akurat dan dapat diakses dengan cepat guna
mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen, dan berkurangnya
biaya operasional yang melibatkan sumber daya manusia dalam proses bisnis.
Manfaat tak berwujud berupa peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan
kepuasan pegawai, peningkatan mutu dan jumlah informasi, peningkatan mutu
dan jumlah keputusan manajemen, peningkatan mutu dan jumlah respon atas
kondisi pesaing, peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional, peningkatan
mutu komunikasi internal dan eksternal, peningkatan mutu perencanaan, dan
peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan. [4]
Penelitian yang berjudul Pembangunan Sistem Informasi Kost Berbasis
Web Dengan Framework CodeIgniter, milik Ferry Sukarto dari Universitas Atma
Jaya Yogyakarta telah membahas tentang pemanfaatan framework CodeIgniter
untuk membuat sistem yang dapat membantu sebuah proses bisnis. [5]
Penelitian selanjutnya berjudul Sistem Informasi Akademik Berbasis
Framework CodeIgniter Pada SMA Muhammadiyah 6 Palembang Menggunakan
Metode (HMVC) yang dibuat oleh Eko Dwi Santoso dkk telah membahas dan
meneliti penerapan framework CodeIgniter pada sebuah system infrmasi berbasis
web. [6]
CodeIgniter adalah framework pengembangan aplikasi (Application
Development Framework) dengan menggunakan PHP , suatu kerangka pembuatan
program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung
menghasilkan program dengan cepat , dengan mengikuti kerangka kerja untuk
membuat yang telah disiapkan oleh framework CI. CodeIgniter memiliki struktur
direktori utama yaitu Application dan System. Direktori Application adalah
direktori tempat pemrogram membuat aplikasi dengan menggunakan CodeIgniter,
termasuk di dalamnya pemrogram bisa menambahkan library class dan fungsi
tambahan, apabila library class dan fungsi yang disediakan oleh CodeIgniter tidak
memadai untuk kebutuhan program yang dibuat. Direktori system adalah direktori
inti dari semua library class dan fungsi yang dimiliki oleh CodeIgniter untuk
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi. [7]
Xampp digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini.
Dalam Xampp terdapat Apache dan MySQL. Apache adalah web server yang
dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk
melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani
fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih
seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data
dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis
grafik yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache
merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas
11
terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache
Software Foundation. Webserver diperlukan agar fungsi-fungsi server pada suatu
halaman web yang menggunakan script yang dijalankan diserver. Script tersebut
diproses dahulu di server sebelum ditampilkan pada web browser. MySQL adalah
database open source yang digunakan untuk mengembangkan situs web. [8]
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh
Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. PHP disebut bahasa
pemrograman server-side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini
berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript
yang diproses pada web browser (client). [9]
Mysql adalah sebuah open-source server database yang terkenal yang
digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat website. Mysql
berfungsi sebagai SQL (Structured Query Language) yang dimiliki sendiri dan
sudah diperluas oleh Mysql umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk
membuat aplikasi server yang dinamis. MySQL adalah sebuah implementasi dari
sistem manajemen basisdata relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah
lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas
menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak
boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada
sebelumnya; SQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. [10]
3. Tahapan Penelitian
Berdasarkan berlatar belakang pada efisiensi dan produktivitas pada suatu
sistem bisnis. Maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut, sistem
pemesanan dan pembayaran yang masih secara manual dan menggunakan kertas
dianggap tidak efisien karena memakan banyak waktu dalam pelaksanaannya
sehingga dapat berpengaruh terhadap produktivitas sistem bisnis tersebut.
Kemudian, dengan sistem yang masih sangat mengandalkan tenaga manusia,
maka hal itu akan membuat kecepatan dalam pelayanan akan menjadi lebih
lambat. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia di dalam proses bisnis ini
masih sangat terbatas sehingga dengan adanya sebuah sistem informasi seperti
yang akan di buat oleh peneliti maka akan sangat membantu. Untuk itu dibuat lah
penelitian ini sehingga membuat proses transaksi menjadi semi-otomatis.
12
Perancangan produk hasil penelitian yang akan dilakukan, akan dikerjakan
dengan menggunakan metode Prototype. Prototype merupakan sebuah metode
dimana diperlukannya interaksi antara developer dan pelanggan agar tidak terjadi
kesalahpahaman selama pembuatan aplikasi. Proses ini menggunakan
implementasi proses pengulangan di dalam tahapan-tahapan pelaksanaanya
sehingga pelanggan dapat menerima dengan baik pesanan aplikasi yang dibuat
oleh developer.
Gambar 2. Metode Prototype
Sesuai yang ditunjukan oleh gambar 2, pada tahap ini akan dibagi-bagi
menjadi beberapa tahap lagi yaitu Mendengarkan Pelanggan : Menemui pihak
Mie Bandung 77 untuk mengumpulkan untuk dianalisa dan didefinisikan sesuai
kebutuhan yang harus dipenuhi untuk aplikasi yang akan dibuat. Data yang
dikumpulkan berupa skema bisnis, daftar menu, daftar calon pengguna aplikasi,
dan user interface yang diinginkan oleh Mie Bandung. Membangun/Memperbaiki
Prototype : memulai pembuatan ataupun memperbaiki aplikasi berdasarkan
kebutuhan sistem. Pelanggan Menguji Coba Prototype: Setelah tahap pembuatan
aplikasi selesai, pihak Mie Bandung 77 akan langsung menguji apakah aplikasi
yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria awal dan mencari keakuratan hasil
pengolahan data dari aplikasi tersebut. Ketika terdapat ketidaksetujuan oleh Mie
Bandung 77, penelitian akan diulang dari tahap mendengarkan pelanggan.
Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada
penelitian ini yaitu Analisis Kebutuhan Sistem, Perancangan Sistem, Prototyping
Aplikasi, Implementsi Prototype, dan Evaluasi.
Tahap pertama adalah Analisis Kebutuhan Sistem. Tahap pertama ini
adalah merupakan tahap yang juga yang paling penting, karena developer akan
mencari informasi sebanyak – banyaknya tentang software yang akan dibuatnya.
Pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan melakukan pertemuan antara klien
dengan developer. Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal
bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem.
Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang
spesifik antara lain, masukan yang diperlukan sistem (input), keluaran yang
dihasilkan (output), operasi-operasi yang dilakukan (proses), dan sumber data
yang ditangani pengendalian (control).
13
Gambar 1. Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem ditunjukan pada gambar 1, produk penelitian akan di
bagi menjadi dua bagian, sisi server dan sisi pengguna baik dari pelanggan
maupun pegawai. Di sisi server sistem ini akan dibangun pada webserver Apache
Server pada platform Xampp dan dibuat dengan bahasa pemrograman PHP.
Program pada sisi pelanggan akan dapat diakses melalui internet. Program dari
sisi pengguna kemudian saling berinteraksi melalui koneksi internet dan akan
diproses di server utama. Pengguna, yaitu pelanggan dan pegawai dapat
mengakses sistem reservasi menggunakan web browser.
Tahap kedua adalah Perancangan Sistem. Developer akan merancang dari
desain arsitektur software, module, bahasa pemrograman, hingga IDE yang akan
digunakan, dll. Hal itu berdasarkan dari informasi dari fase pertama. Berdasarkan
hasil dari analisa kebutuhan, disusunlah model proses untuk menggambarkan alur
proses yang terjadi pada sistem yaitu: Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
Deployment Diagram.
Gambar 3. Use Case diagram
Use Case Diagram pada gambar 3 menjelaskan bahwa pada sistem ini
terdapat 3 aktor, pelanggan, pegawai, dan admin. Pelanggan memiliki hak akses
untuk pemesanan dan melakukan transaksi pembayaran. Pegawai bertugas untuk
mengkonfirmasi pemesanan sekaligus melayani dan mengkonfirmasi pembayaran.
Admin disini berwenang dalam mengatur administrasi bisnis seperti mengganti
harga atau menambah isi daftar menu, serta dapat melakukan maintenance sistem.
14
Gambar 4. Activity Diagram Pemesanan Menu
Activity diagram pada gambar 4 menjelasan tentang proses pemesanan
yang dilakukan oleh pelanggan. Proses program dimulai saat pelanggan membuka
menu dan melihat item menu. Pelanggan kemudian memilih menu apa saja yang
akan dipesan. Kemudian sistem akan mengkonfirmasi item yang telah dipesan
oleh pelanggan berikut dengan harga yang harus dibayar. Sistem kemudian
mengirim informasi tersebut ke server supaya dapat diterima oleh pegawai yang
bersangkutan. Disini ada kondisi dimana jika sistem gagal melakukan pengiriman
informasi ke server, maka sistem akan kembali ke halaman menu utama.
Gambar 5. Deployment Diagram
Deployment diagram merupakan susunan komponen-komponen ataupun
rancangan perangkat dan software yang terdapat dalam proses jalannya aplikasi
atau sistem. Diagram diatas menunjukan tentang deployment diagram dari sistem
pemesanan menu pada Depot Mie Bandung 77. Pada deployment diagram
tersebut, pelanggan memerlukan sebuah alat web browser untuk mengakses
sistem pemesanan digital. Kemudian server akan mengolah informasi yang
bersangkutan untuk kemudian dikirimkan ke pegawai untuk diproses lebih lanjut.
15
Gambar 6. Class Diagram
Class diagram adalah model statis yang menggambarkan struktur dan
deskripsi class serta hubungannya antara class. Gambar 6 menunjukan hubungan
antar class dari sistem pemesanan menu Mie Bandung 77. Disini terdapat
boundary pegawaiUI dan pelangganUI yang berfungsi menampilkan menu
reservasi dan data transaksi. Controller yang ada berfungsi sebagai pemroses
antara data pada daftar menu dan data transaksi. Entity yang berupa data transaksi
menunjukan data yang dibutuhkan oleh sistem untuk ditampilkan pada pegawai
dan entity daftar menu berisi data-data yang berkaitan dengan item yang terdapat
pada daftar menu.
Selanjutnya adalah tahap coding, pada tahap ini keseluruhan konsep
aplikasi dan user interface yang sudah ditentukan pada tahap prototyping
dituangkan kedalam coding. Pada tahap ini pengkodean menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan html dan menggunakan MySQL untuk database. Untuk
selengkapnya akan dibahas di bagian 4 hasil dan pembahasan.
Tahap berikutnya pengujian, pada tahap ini dilakukan dua kali pengujian,
yaitu pengujian alpa dan pengujian beta yang selengkapnya akan dibahas di
bagian 4 hasil dan pembahasan.
Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, ditahap ini peneliti mengevaluasi hasil
penelitian yang sudah dilakukan dan bisa menarik kesimpulan tentang sistem
informasi pemesanan dapat membantu pengusaha dalam proses bisnisnya.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk
sebuah proses bisnis. Di proses ini, pelanggan harus terlebih dahulu menjadi
mendaftar menjadi member untuk mengakses sistem pemesanan menu.
Pendaftaran username dan password dilakukan di lokasi Mie Bandung 77 secara
langsung. Pelanggan akan dapat masuk ke dalam sistem, melihat isi dan
melakukan reservasi setelah username dan password telah didaftarkan.
16
Gambar 7. Daftar Menu
Halaman pada gambar 7 menunjukan daftar menu yang dapat dipilih oleh
pelanggan. Pelanggan akan memilih dengan mencentang menu, memasukan
jumlah menu yang dipesan dan lalu memasukan nomor meja mereka. Gambar 8
menunjukan bahwa disitu ada nama menu, harga menu, nomor meja, dan jumlah
menu yang akan dipesan serta checkbox untuk menentukan menu yang dipilih.
Gambar 8. Konfirmasi Menu
Sebelum data dikirim ke server, pelanggan terlebih dahulu harus
melakukan konfirmasi untuk memeriksa apakah menu yang dipesan sudah benar
atau belum. Di halaman tersebut terdapat informasi berupa nama menu, jumlah
harga, dan jumlah menu yang dipesan. Pelanggan dapat membatalkan dan kembali
ke menu utama jika ada kesalahan dalam pemilihan pesanan.
17
Gambar 9. Halaman Pegawai
Gambar 9 adalah interface yang terdapat pada komputer pegawai. Data-
data yang telah dikirim oleh pelanggan akan dapat dilihat disini. Pegawai dapat
melihat daftar menu yang telah dipesan sehingga kemudian menu tersebut segera
diolah.
Kode program 1 Menampilkan data transaksi.
Kode program 1 menujukan bagaimana proses menampilkan data yang
telah diperoleh dari database Mysql ke dalam php. Variabel $result dan $result2
menampung data sebelum kemudian diproses untuk ditampilkan ke dalam bentuk
tabel pada html. Disini peran dari framework CodeIgniter dapat dilihat dari proses
menampilkan tabel. Variabel $conn merupakan hasil proses dari proses
1. $result = $conn->query($get_trans_ids_q);
2. if($result->num_rows>0){
3. echo "<table class='pure-table pure-table-horizontal'>";
4. echo "<tbody>";
5. while($row = $result->fetch_assoc()){
6. echo "<tr class='colour-grayblue'>";
7. echo "<td class='food_name'>Table ".$row["table_number"]."</td>";
8. echo "<td class='food_price'>Trans #".$row["id_trans"]."</td>";
9. echo "<td class='food_amount'>Amount"."</td>";
10. echo "</tr>";
11. $id_trans = $row["id_trans"];
12. $get_transaction_q = $get_transaction_q_original."".$id_trans;
13. $result2 = $conn->query($get_transaction_q);
14. if($result2->num_rows>0){
15. while($row2 = $result2->fetch_assoc()){
16. echo "<tr>";
17. echo "<td>".$row2["name_food"]."</td>";
18. echo "<td>Rp. ".$row2["price_food"]."</td>";
19. echo "<td>".$row2["amount_food"]."</td>";
20. echo "</tr>";
21. }
22. }else{
23. echo "no results of the menu";
24. }
25. ?>
18
mengkoneksikan dari database dan berfungsi untuk memproses sebuah query
string. Variabel $get_trans_ids_q digunakan untuk menampung kumpulan hasil
string query yang diproses oleh framework CodeIgniter. Variabel tersebut
diproses oleh $conn->query dan kemudian ditampilkan di proses perulangan dan
disisipkan kedalam tabel html.
Pengujian sistem dilakukan terhadap pelanggan Mie Bandung 77 dimana
pelanggan memeriksa tingkat kesesuaian fungsi – fungsi yang telah dibuat
dengan kebutuhan. Pelanggan yang disertakan dalam proses pengujian ini adalah
sebanyak 30 orang dan dilakukan dengan metode kuisioner. Pengujian ini berisi
lima buah pernyataan dimana setiap pernyataan diikuti oleh lima buah pilihan
yaitu sangat tidak setuju dengan nilai 1 poin, tidak setuju dengan nilai 2 poin,
netral dengan nilai 3 poin, setuju dengan nilai 4 poin, dan sangat setuju dengan
nilai 5 poin. Rating scale didapatkan dengan mengalikan poin dari respon dengan
jumlah pelanggan/responden. Untuk penghitungan jarak skala yang didapat adalah
5 poin * 30 pelanggan/responden = 150 jarak skala, maka didapatkan 150 skala
untuk tiap grid nilai respon.
Sehingga rating scale yang didapatkan adalah Sangat Setuju dengan nilai
601-750, Setuju dengan nilai 451-600, Normal dengan nilai 301-450, Tidak
Setuju dengan nilai 151-300, dan Sangat Tidak Setuju dengan nilai 1-150. Untuk
mendapatkan nilai masing – masing respon dihitung dengan mengalikan poin dari
pilihan respon dengan jumlah pertanyaan dan responden..
Berdasarkan hasil perhitungan kuisioner didapatkan jumlah total poin
sebanyak 576 (Setuju) yang berarti sistem reservasi ini sudah memenuhi
kebutuhan pada Depot Mie Bandung 77. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian pelanggan/responden setuju dengan aplikasi yang dibuat sudah sesuai
dengan kebutuhan.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian, pengujian, dan analisis terhadap sistem, maka
dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk membantu proses
reservasi makanan oleh pelanggan tanpa harus datang ke lokasi. Sesuai dengan
hasil pengujian, webserver yng dirancang diatas platform Apache menunjukan
performa yang dianggap telah mencukupi. User interface yang dibuat dengan
HTML dan CSS juga sudah cukup bagus dan user-friendly. Secara keseluruhan
website yang didesain dan dirancang menggunakan CodeIgniter ini telah dapat
memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh Depot Mie Bandung 77.
Untuk penelitian yang akan datang, disarankan untuk memperhatikan
tentang manajemen user dan admin, dimana kedua hal tersebut tidak terlalu
dibahas lebih lanjut pada penelitian ini. Disarankan juga untuk menggunakan
teknologi terkini dalam proses mendesain UI/UX seperti menggunakan framework
CSS atau JavaScript.
19
6. Daftar pustaka
[1] Kusnawi. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Meja dan Makanan
(Studi Kasus Restoran ABC). STMIK AMIKOM, Yogyakarta.
[2] Supono. (2006), “Pemrograman Web Dengan Javascript”, YramaWidya.
[3] Sidik, Betha(2012), Framework Codeigniter. Informatika. Bandung.
[4] Widiyono. Peran Teknologi Informasi Dalam Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Mandala Indonesia
[5] Sukarto, Ferry. Pembangunan Sistem Informasi Kost Berbasis Web Dengan
Framework CodeIgniter. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
[6] Santoso, Eko Dwi., Nasir, M., Erlansyah, Deni., Sistem Informasi Akademik
Berbasis Framework CodeIgniter Pada SMA Muhammadiyah 6 Palembang
Menggunakan Metode (HMVC). Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina
Darma, Palembang.
[7] http://www.malasngoding.com/pengertian-dan-cara-menggunakan-
codeigniter/
[8] http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-komponen-dan-fungsi-xampp-
lengkap-dengan-penjelasannya/
[9] https://id.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_PHP/Pendahuluan/
Pengertian_PHP/
[10] http://hastomo.net/php/pengertian-dan-kelebihan-database-mysql/