rancang bangun knowledge management system...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN)
46 JAKARTA
Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi
Disusun oleh :
SATRIO DIRGANTORO
107093002871
Dosen Pembimbing:
1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis
2. Elsy Rahajeng, MTI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ii
RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI (SMAN) 46 JAKARTA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
SATRIO DIRGANTORO
107093002871
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
iii
iv
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 20 Mei 2014
Satrio Dirgantoro
NIM. 107093002871
vi
ABSTRAK
SATRIO DIRGANTORO, Rancang Bangun Knowledge management System
Berbasis Web pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta. Di
bawah bimbingan Syopiansyah Jaya Putra dan Elsy Rahajeng.
SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk
mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat
dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah
menengah atas, diperlukan pula suatu manajemen pengetahuan yang harus
dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini dikarenakan knowledge merupakan suatu
keunggulan kompetitif yang dapat membantu peningkatan kinerja serta
kompetensi tiap individu dalam berbagi knowledge yang dimiliki. Masalah yang
dihadapi SMAN 46 Jakarta adalah sekolah belum memiliki suatu sistem yang
dapat mengatur, mengelola, mendokumentasikan, dan menyebarkan knowledge
dengan baik dan terstruktur. Untuk mengatasinya dibutuhkan sistem yang mampu
mengelola pengetahuan mulai dari proses akuisisi pengetahuan, penyimpanan
pengetahuan dan penyebaran pengetahuan. Dalam hal inilah Knowledge
Management System dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam
mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit
dan explicit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola
dengan baik dan sekolah bisa menjadi organisasi pembelajar. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application Development)
denganUML (Unified Modeling Language) sebagai tools pengembangannya.
Sedangkan pembuatan aplikasinya sendiri menggunakan bahasa pemrograman
PHP dengan dan MySQL untuk pengolahan databasenya. Penelitian ini
menghasilkan sistem knowledge management berbasis web yang dapat
mengumpulkan, identifikasi, menyimpan, mengelola dan menyebarkan
pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta, sehingga dapat membantu guru
SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan
kemampuan atau kompetensi para guru.
Kata Kunci: Rancang bangun, Knowledge management System, SMAN 46
Jakarta, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, PHP,
MySQL.
V Bab + 294 Halaman + xxi Halaman + 120 Gambar + 54 Tabel + Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (46, 2000 - 2012)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
suri tauladan umat, Rasulullah Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan
pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul skripsi ini adalah ”Rancang
Bangun Knowledge Management System Berbasis Web pada Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta”.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang
didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak.
Olehkarena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dosen Pembimbing I,
yang dengan sabar serta perhatian memberikan masukan serta saran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
4. Ibu Elsy Rahajeng, MTI, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan masukan, motivasi, dan bimbingan selama proses
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Sarip Hidayatuloh, MMSI dan Bapak Nur Gunawan, MBA selaku
dosen penguji yang telah menguji hasil penelitian agar menjadi lebih
sempurna.
6. Drs. Satiry Satar, selaku Kepala SMAN 46 Jakarta ,yang telah
memberikan waktu luangnya, data dan informasi yang bermanfaat.
7. Kedua Orang Tuaku Tercinta, dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa
dan dukungannya.
8. Teman-temanku semua, khususnya Ricca, Triadi, Anas, Rangga, Aldy,
teman-teman SIC dan seluruh mahasiswa/i Sistem Informasi angkatan
2007. Terima kasih atas semangat, dukungan dan masukannya yang
membantu demi selesainya skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, dan jauh dari sempurna
sehingga saran dan kritik yang berguna dari pembaca dapat disampaikan melalui
e-mail [email protected]. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
memberikan sedikit wacana dan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 20 Mei 2014
Satrio Dirgantoro
NIM : 107093002871
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................... iv
PERNYATAAN ........................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 7
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9
1.6. Metodologi Penelitian ......................................................................... 9
1.7. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 13
2.1. Pengertian Rancang Bangun ............................................................ 13
2.1.1. Pengertian Rancang ........................................................... 13
2.1.2. Pengertian Bangun ............................................................. 13
x
2.2. Sistem .............................................................................................. 14
2.2.1. Karakteristik Sistem .......................................................... 14
2.3. Pengertian Data dan Informasi ......................................................... 16
2.3.1. Data dan Informasi ........................................................... 16
2.3.2. Data ................................................................................... 16
2.3.3. Informasi ........................................................................... 17
2.4. Pengertian Sistem Informasi ............................................................ 17
2.5. Knowledge Management ................................................................. 17
2.5.1. Konsep Dasar Pengetahuan .............................................. 18
2.5.2. Tingkatan Pengetahuan ..................................................... 19
2.5.3. Proses Inti Knowledge Management ................................ 20
2.5.4. Konversi Pengetahuan ...................................................... 24
2.5.5. Pengertian Knowledge Management System .................... 27
2.5.6. Parameter Knowledge Management System ..................... 27
2.5.7. Arsitektur KMS ................................................................. 28
2.6. Manajemen Pengetahuan Sekolah .................................................... 29
2.7. Metodologi Penelitian ....................................................................... 33
2.7.1. Metodologi Pengumpulan Data .......................................... 34
2.7.2. Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem .................. 38
2.7.2.1. Analisis Sistem ................................................ 38
2.7.2.2. Perancangan Sistem ......................................... 39
2.7.3. Rich Picture ....................................................................... 40
2.7.4. Metodologi Pengembangan Sistem ................................... 42
xi
2.7.4.1. SDLC (System Development Life Cycle) ........ 42
2.7.4.2. RAD (Rapid Application Development) ......... 43
2.8. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) .................................. 47
2.9. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ..................................... 47
2.10. Syarat-syarat dan Tahap Pengembangan ........................................ 47
2.11. Unified Modelling Language (UML) ............................................. 67
2.11.1. UML Diagram ............................................................ 68
2.11.1.1. Class Diagram ............................................................ 68
2.11.1.2. Mapping Object to an RDBMS Format ...................... 71
2.11.1.3. Sequence Diagram ...................................................... 74
2.11.1.4. Use Case Diagram ...................................................... 76
2.11.1.5. Activity Diagram ........................................................ 80
2.12. MySQL .......................................................................................... 81
2.13. CRUD Matrix................................................................................. 83
2.14. World Wide Web (www) ................................................................ 84
2.15. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ............................................ 84
2.16. Hypertext Markup Language (HTML) .......................................... 84
2.15.5. PHP ............................................................................................ 85
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 87
3.1. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 87
3.1.1. Observasi .......................................................................... 87
3.1.2. Wawancara ....................................................................... 87
3.1.3. Studi Pustaka .................................................................... 88
3.1.4. Studi Literatur ................................................................... 88
xii
3.2. Metode Pengembangan Sistem ........................................................ 90
3.3. Kerangka Berfikir ............................................................................ 93
BAB IV KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SEKOLAH .......... 94
4.1. Analisa Profil Sekolah ...................................................................... 94
4.1.1. Sejarah Sekolah .................................................................. 94
4.1.2. Logo Sekolah ...................................................................... 95
4.1.3. Visi dan Misi Sekolah ......................................................... 95
4.1.3.1. Visi Sekolah ...................................................... 95
4.1.3.2. Misi Sekolah ..................................................... 96
4.1.4. Struktur Organisasi ............................................................. 96
4.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan ........................................ 96
4.1.5.1. Kepala Sekolah ................................................. 96
4.1.5.2. Guru .................................................................. 98
4.1.5.3. Tata Usaha ........................................................ 99
4.1.5.4. Wakil Bidang Kurikulum ............................... 100
4.1.5.5. Wakil Bidang Kesiswaan ................................ 103
4.1.5.6. Wakil Bidang Humas ...................................... 104
4.1.5.7. Wakil Bidang Sarana Prasarana...................... 105
4.2. Analisa Building Blocks Knowledge Management ......................... 107
4.2.1. Knowledge Identification .................................................. 107
4.2.1.1. Level Struktural ............................................... 107
4.2.1.2. Level Fungsional atau Operasional ................. 108
4.2.1.3. Level Behavioural ........................................... 108
4.2.2. Knowledge Acquisition ..................................................... 108
xiii
4.2.3. Knowledge Development .................................................. 109
4.2.4. Knowledge Sharing and Distribution ............................... 110
4.2.5. Knowledge Utilization ...................................................... 110
4.2.6. Knowledge Retention ........................................................ 110
4.2.7. Knowledge Goals .............................................................. 111
4.3. Analisa Sistem Manajemen Pengetahuan ....................................... 112
4.3.1. Analisa Sistem yang Berjalan ........................................... 112
4.3.2. Analisa Kebutuhan Sistem ................................................ 121
4.3.3. Rekomendasi Sistem Usulan ............................................ 121
4.4. Pemetaan Fitur Sistem Usulan ........................................................ 127
4.5. Penjelasan Fitur Sistem Usulan ...................................................... 131
4.6. Perancangan (Workshop Design) .................................................... 135
4.6.1. Desain Proses .................................................................... 135
4.6.1.1. Use Case Diagram .......................................... 135
4.6.1.2. Activity Diagram ............................................. 152
4.6.1.3. Sequence Diagram .......................................... 168
4.6.2. Desain Input/Output.......................................................... 176
4.6.2.1. Desain Input.................................................... 176
4.6.2.2. Desain Output ................................................. 179
4.6.3. Desain Database ............................................................... 182
4.6.3.1. Objek Potensial ............................................... 182
4.6.3.2. Class Diagram ................................................ 184
4.6.3.3. Mapping Database.......................................... 184
4.6.3.4. Matriks CRUD ................................................ 189
4.6.3.5. Schema Database............................................ 192
xiv
4.6.3.6. Spesifikasi Database ...................................... 193
4.6.4. Desain Interface ................................................................ 200
4.6.4.1. Perancangan Struktur Menu ........................... 200
4.6.4.2. Perancangan Interface .................................... 202
4.7. Implementation ............................................................................... 203
4.7.1. Coding (Pengkodean) ......................................................... 20
4.7.2. Testing (Pengujian) ........................................................... 203
BAB V PENUTUP ................................................................................... 204
5.1. Simpulan ......................................................................................... 204
5.2. Saran .......................................................................................... 205
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 206
LAMPIRAN I ........................................................................................... xxi
LAMPIRAN II ........................................................................................ xxiv
LAMPIRAN III ....................................................................................... xxvi
LAMPIRAN IV ....................................................................................... xlvii
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Building Blocks dari Knowledge Management ................................... 23
Gambar 2.2 SECI Model ....................................................................................... 25
Gambar 2.3 Arsitektur Knowledge Management System ...................................... 28
Gambar 2.4 Rich Picture ....................................................................................... 41
Gambar 2.5 Fase RAD Martin .............................................................................. 43
Gambar 2.6 Contoh Kasus KMS dalam Class Diagram ...................................... 70
Gambar 2.7 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel ................. 73
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram Login .................................................... 75
Gambar 2.9 Notasi Aktor ..................................................................................... 77
Gambar 2.10 Notasi Use Case ............................................................................ 77
Gambar 2.11 Notasi Interaction .......................................................................... 77
Gambar 2.12 Contoh Use Case Diagram ............................................................. 78
Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram ................................................................. 81
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 93
Gambar 4.1 Logo Sekolah..................................................................................... 95
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMAN 46 Jakarta .............................................. 96
Gambar 4.3 Rich Picture KMS SMAN 46 Jakarta yang Sedang Berjalan ......... 115
Gambar 4.4 Rich Picture Rekomendasi Sistem Usulan ...................................... 122
Gambar 4.5 Use Case Diagram .......................................................................... 138
Gambar 4.6 Activity Diagram Register ............................................................... 152
Gambar 4.7 Activity Diagram Login ................................................................... 153
Gambar 4.8 Activity Diagram View Data Guru .................................................. 154
xvi
Gambar 4.9 Activity Diagram Input Data Guru .................................................. 155
Gambar 4.10 Activity Diagram View Forum Diskusi ......................................... 156
Gambar 4.11 Activity Diagram Input Forum Diskusi ......................................... 157
Gambar 4.12 Activity Diagram View Studi Kasus .............................................. 158
Gambar 4.13 Activity Diagram Input Studi Kasus ............................................. 159
Gambar 4.14 Activity Diagram View Laporan .................................................... 160
Gambar 4.15 Activity Diagram Input Laporan ................................................... 161
Gambar 4.16 Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan ...................... 162
Gambar 4.17 Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan ...................... 163
Gambar 4.18 Activity Diagram Pesan ................................................................. 164
Gambar 4.19 Activity Diagram View Informasi .................................................. 165
Gambar 4.20 Activity Diagram Input Informasi ................................................. 166
Gambar 4.21 Activity Diagram Search ............................................................... 167
Gambar 4.22 Activity Diagram Logout ............................................................... 168
Gambar 4.23 Sequence Diagram Login .............................................................. 168
Gambar 4.24 Sequence Diagram Data Guru....................................................... 169
Gambar 4.25 Sequence Diagram Input Forum Diskusi ...................................... 170
Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Studi Kasus ........................................... 171
Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Laporan................................................. 172
Gambar 4.28 Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan ................... 173
Gambar 4.29 Sequence Diagram Pesan .............................................................. 174
Gambar 4.30 Sequence Diagram Input Informasi .............................................. 175
Gambar 4.31 Sequence Diagram Search ............................................................ 175
Gambar 4.32 Form Input Guru ........................................................................... 176
Gambar 4.33 Form Input Studi Kasus ................................................................ 177
xvii
Gambar 4.34 Form Input Laporan ...................................................................... 177
Gambar 4.35 Form Input Dokumentasi .............................................................. 178
Gambar 4.36 Form Input Forum Diskusi ............................................................ 178
Gambar 4.37 Form Input Informasi .................................................................... 179
Gambar 4.38 Form Output Studi Kasus .............................................................. 180
Gambar 4.39 Form Output Laporan .................................................................... 180
Gambar 4.40 Form Output Dokumentasi Pengetahuan ..................................... 181
Gambar 4.41 Class Diagram Manajemen pengetehauan .................................... 184
Gambar 4.42 Mapping Database ........................................................................ 185
Gambar 4.43 Penjabaran Mapping Class Pegawai ............................................. 186
Gambar 4.44 Penjabaran Mapping Class Laporan ............................................. 187
Gambar 4.45 Penjabaran Mapping Class Diskusi............................................... 187
Gambar 4.46 Penjabaran Mapping Class Berita ................................................. 188
Gambar 4.47 Penjabaran Mapping Class Pengumuman ..................................... 188
Gambar 4.48 Schema Database .......................................................................... 192
Gambar 4.49 Struktur Menu Admin ................................................................... 200
Gambar 4.50 Struktur Menu Tata Usaha ............................................................ 201
Gambar 4.51 Struktur Menu Guru ...................................................................... 201
Gambar 4.52 User Interface Home Guru ............................................................ 202
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis ........................................................................... 36
Tabel 2.2 Notasi Class Diagram ........................................................................... 69
Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram ..................................................................... 74
Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram........................................................................ 80
Tabel 2.5 Contoh Data to Location CRUD Matrix............................................... 83
Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis ........................................................................... 89
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ................................................................ 117
Tabel 4.2 Legenda Rich Picture Sistem Usulan.................................................. 123
Tabel 4.3 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Identifikasi Knowledge ............. 124
Tabel 4.4 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Akuisisi Knowledge .................. 125
Tabel 4.5 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Sharing and Distribution .......... 126
Tabel 4.6 Legenda Diagram Alir Sistem Usulan ................................................ 127
Tabel 4.7 Pemetaan Fitur Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan Usulan .... 127
Tabel 4.8 Identifikasi Aktor ................................................................................ 135
Tabel 4.9 Identifikasi Use Case .......................................................................... 136
Tabel 4.10 Use Case Narrative Register ............................................................ 139
Tabel 4.11 Use Case Narrative Login ................................................................ 139
Tabel 4.12 Use Case Narrative View Data Guru ................................................ 140
Tabel 4.13 Use Case Narrative Input Data Guru ................................................ 141
Tabel 4.14 Use Case Narrative View Forum Diskusi ......................................... 142
Tabel 4.15 Use Case Narrative Input Forum Diskusi ........................................ 142
Tabel 4.16 Use Case Narrative View Studi Kasus .............................................. 143
xix
Tabel 4.17 Use Case Narrative Input Studi Kasus ............................................. 144
Tabel 4.18 Use Case Narrative View Laporan.................................................... 145
Tabel 4.19 Use Case Narrative Input Laporan ................................................... 146
Tabel 4.20 Use Case Narrative View Dokumentasi Pengetahuan ...................... 147
Tabel 4.21 Use Case Narrative Input Dokumentasi Pengetahuan ...................... 147
Tabel 4.22 Use Case Narrative Pesan ................................................................ 148
Tabel 4.23 Use Case Narrative View Informasi ................................................. 149
Tabel 4.24 Use Case Narrative Input Informasi ................................................. 150
Tabel 4.25 Use Case Narrative Search ............................................................... 151
Tabel 4.26 Use Case Narrative Logout .............................................................. 151
Tabel 4.27 Output Data Guru .............................................................................. 179
Tabel 4.28 Output Forum Diskusi ....................................................................... 181
Tabel 4.29 Identifikasi Objek Potensial .............................................................. 182
Tabel 4.30 Objek yang Diusulkan ....................................................................... 183
Tabel 4.31 Matriks CRUD .................................................................................. 189
Tabel 4.32 Tabel User ......................................................................................... 193
Tabel 4.33 Tabel Pegawai ................................................................................... 193
Tabel 4.34 Tabel Jabatan..................................................................................... 194
Tabel 4.35 Tabel Laporan ................................................................................... 194
Tabel 4.36 Tabel Jenis_laporan........................................................................... 195
Tabel 4.37 Tabel Diskusi .................................................................................... 195
Tabel 4.38 Tabel Komentar................................................................................. 196
Tabel 4.39 Tabel Dokumentasi ........................................................................... 196
Tabel 4.40 Tabel Berita ....................................................................................... 197
Tabel 4.41 Tabel Komentar_berita ..................................................................... 197
xx
Tabel 4.42 Tabel Pengumuman........................................................................... 198
Tabel 4.43 Tabel Komentar_pengumuman ......................................................... 199
Tabel 4.44 Tabel Studi_Kasus ............................................................................ 199
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menjangkau hampir semua elemen
dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perkembangan
teknologi juga berdampak pada persaingan institusi pendidikan atau sekolah untuk
mewujudkan kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan merupakan kunci utama
dalam kehidupan untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan. Dengan
meningkatnya kualitas pendidikan maka akan meningkat pula kemampuan sumber
daya manusia yang ada dalam meningkatkan taraf hidup yang dimilikinya.
Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif perlu
ditunjang oleh institusi pendidikan atau sekolah yang berkualitas. Untuk menciptakan
kualitas yang diinginkan tersebut maka sekolah diharapkan dapat memberikan suatu
layanan yang maksimal kepada para peserta didik. Pelayanan tersebut seperti yang
tercantum dalam Kode Etik guru pasal 6 antara lain ialah berperilaku secara
profesional dalam melaksanakan tugas didik, mengajar, membimbing,
mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran;
membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak
dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat;
2
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
Untuk menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat suatu
standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, meliputi: standar isi, standar proses,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, standar
sarana dan prasarana, standar kompetensi lulusan serta standar pendidik dan tenaga
kependidikan.
Internet telah sangat membantu dalam pencarian ataupun pertukaran data dan
informasi baik di dalam maupun luar organisasi. Berbagai jenis organisasi telah
memakai internet untuk menunjang pertukaran data dan informasi yang mereka
miliki. Dengan sebuah website maka sebuah perusahaan akan dapat menambah atau
membagi informasi yang mereka miliki. Saat ini penggunaan internet oleh sebuah
organisasi tidak hanya mengacu pada pencarian informasi, namun mengarah pada
kebutuhan pencarian pengetahuan (knowledge) karena pengetahuan dianggap sebagai
sebuah sumber atau asset yang mempunyai peranan penting.
Dalam proses perkembangan teknologi, informasi dan ilmu pengetahuan
(knowledge) menjadi sangat penting karena informasi dan knowledge menjadi sumber
daya utama yang akan akan sangat menunjang untuk suatu institusi. Sumber daya
tersebut menjadi sangat penting karena berkaitan langsung dengan sumber daya
manusia yang merupakan asset dan modal intelektual yang dimiliki institusi. Oleh
sebab itu, pengelolaan knowledge menjadi sangat penting. Knowledge dapat menjadi
3
suatu kekuatan dalam institusi sehingga institusi memerlukan suatu sistem yang dapat
mengatur dan mengelola knowledge tersebut. Hal ini melahirkan suatu sistem yang
disebut knowledge management yang merupakan sistem yang dibuat untuk
menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge
dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapan pun dipelukan oleh
siapa saja dengan tingkat otoritas dan kompetensinya.
Knowledge management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis
data, kebijakan dan prosedur lengkap beserta informasi tentang pengalaman, keahlian
dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif yang dimiliki
organisasi dengan bantuan teknologi informasi. Pengelolaan sistem knowledge
management ditujukan agar perusahaan menjadi selalu kreatif, inovatif serta efisien
sehingga mempunyai daya saing yang tinggi untuk jangka waktu yang panjang
(Widayana, 2005).
Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang
membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada
saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing (2009) ada
dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit
knowledge merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan
dokumentasikan sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan
tacit knowledge merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran (otak) atau
melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan
pekerjaannya.
4
Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2002), knowledge management
merupakan kumpulan dari proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk
menciptakan, mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan
knowledge yang dimiliki oleh perusahaan.
Knowledge management menurut Harvard College (Santoso, 2002) adalah suatu
proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang telah dimiliki suatu
perusahaan dan mencari apa yang dibutuhkan masing-masing individu di dalam
perusahaan tersebut untuk kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalu
tersedia saat dibutuhkan.
Saat ini sering dijumpai masalah pada berbagai jenis organisasi ataupun instansi
yang berupa ketiadaan ataupun sulitnya menemukan pengetahuan disaat dibutuhkan.
Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya membangun sebuah sistem manajemen
pengetahuan.
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, dibutuhkan
suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru, karena dengan
adanya knowledge para guru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi yang
dimiliki.
SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk
mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat
dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan. Setiap tahunnya SMAN 46 Jakarta juga melaksanakan
5
pengembangan diberbagai sektor seperti kualitas pendidikan, fasilitas-fasilitas, dan
tentunya pengembangan teknologi informasi yang akan meningkatkan mutu sekolah.
Mengolah dan mengelola pengetahuan merupakan salah satu cara meningkatkan
aset dunia pendidikan. Dengan pengelolaan pengetahuan yang baik maka akan
tercipta pula individu yang berkompetensi tinggi, sebaliknya ketika pengelolaan
pengetahuan buruk maka akan terjadinya ketidakseimbangan kompetensi yang
dimiliki oleh tiap individu, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, diperlukan pula
suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini
dikarenakan knowledge merupakan suatu keunggulan kompetitif yang dapat
membantu peningkatan kinerja serta kompetensi tiap individu dalam berbagi
knowledge yang dimiliki. Dengan mengelola pengetahuan tidak hanya meningkatkan
pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas pengetahuan di
dalamnya.
Berdasarkan pengamatan sementara peneliti, saat ini tidak ada proses
pengumpulan kembali pengetahuan yang sebelumnya dimiliki para guru. Selain itu
terdapat kesenjangan pengetahuan antara guru-guru senior dan guru-guru muda yang
baru mengajar di sekolah tersebut. Kesenjangan pengetahuan tersebut dikarenakan
guru senior memiliki tacit knowledge berdasarkan pengalaman mengajar yang sudah
puluhan tahun sedangkan guru muda tidak memilikinya, hal ini mengakibatkan
perbedaan kompetensi dalam mengajar. Hal yang sebaliknya juga terjadi ketika guru
6
muda memiliki explicit maupun tacit knowledge yang tidak dimiliki guru tua, salah
satunya tentang cara mengajar yang lebih terkini dalam menghadapi remaja masa kini
yang tentunya mempunyai sikap, sifat, maupun pola pikir yang berbeda dengan murid
sepuluh atau belasan tahun yang lalu.
Saat ini yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya komunikasi yang baik
antara dua generasi tersebut sehingga tidak adanya sebuah pertukaran pengetahuan
yang akan saling menguntungkan. Tidak adanya komunikasi tersebut diakibatkan
oleh perbedaan zaman antara guru tua dan muda yang menyebabkan perbedaan gaya
bahasa yang membuat tidak nyaman dalam berkomunikasi ataupun keengganan guru-
guru dalam menanyakan langsung untuk bertukar pengetahuan. Masalah yang lain
adalah pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali
dokemen (hard copy) yang disimpan ketika dibutuhkan untuk menambah
pengetahuan.
Dalam hal inilah KM dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam
mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit dan
explicit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan
baik dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah “Rancang
Bangun Knowledge Management System Berbasis Web Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta”.
7
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi permasalahan
penelitian ini adalah:
1. Sulitnya melakukan proses pengumpulan kembali pengetahuan yang
sebelumnya telah dimiliki.
2. Pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali
dokumen (hardcopy) yang disimpan.
3. Terdapat perbedaan standar kompetensi para guru yang menyebabkan
menurunnya kualitas pelayanan pendidikan.
4. Kurangnya komunikasi antara guru yunior dan senior sehingga tidak terjadi
pertukaran pengetahuan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Bagaimana Rancang Bangun knowledge management system yang dapat
memecahkan masalah sekolah dalam mengelola pengetahuan pada tiap individu
tenaga pendidik di sekolah?”
1.3 BATASAN MASALAH
Agar permasalahan dapat lebih fokus dan mudah dipahami maka permasalahan
dibatasi pada beberapa hal, yaitu:
1. Penelitian berada di SMAN 46 Jakarta pada bagian tenaga pendidik atau guru.
8
2. Hanya membahas proses manajemen pengetahuan guru. Mulai dari identifikasi
pengetahuan, akuisisi pengetahuan, pembagian dan penyebaran pengetahuan,
penerapan pengetahuan, dan penyimpanan pengetahuan.
3. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rapid Aplication
Development (RAD), dan dilakukan pengujian sistem dengan menggunakan
blackbox testing.
4. Alat bantu (tools) yang digunakan sebagai pendeskripsian dan desain sistem
digunakan Unified Modelling Language (Use Case Diagram, Activity Diagram
dan Sequence Diagram), PHP sebagai alat pengkodean, MySQL dipakai sebagai
database dan PHPMyAdmin untuk pengelolaan database.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun
Knowledge Management System berbasis web pada SMAN 46 Jakarta. Sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah menghasilkan:
1. Menganalisis proses identifikasi pengetahuan, akuisisi pengetahuan, pembagian
dan penyebaran pengetahuan, penerapan pengetahuan, dan penyimpanan
pengetahuan.
2. Merancang bangun sistem informasi yang mampu menyimpan data pengelolaan
pengetahuan di dalam sebuah database yang baik.
9
3. Membangun aplikasi manajemen pengetahuan yang mudah digunakan oleh
sekolah untuk mengumpulkan, menyimpan dan berbagi pengetahuan yang dimiliki
guru.
4. Menampilkan dokementasi pengetahuan yang dimiliki oleh guru.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan efisien waktu dalam pengelolaan pengetahuan yang dimiliki guru.
2. Diharapkan dapat mempermudah para guru dalam mengolah dan mendapatkan
pengetahuan kompetensi yang dibutuhkan.
3. Bagi peneliti dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai proses
perancangan suatu aplikasi di bidang knowledge management sekolah.
4. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai Knowledge
Management System berbasis web.
1.6 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ada dua jenis, yang
pertama metode pengumpulan data dan yang kedua metode pengembangan sistem.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara ,
dan studi pustaka (Jogiyanto, 2008).
10
1. Observasi
Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008).
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden (Jogiyanto, 2008).
3. Studi pustaka
Dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian
(Jogiyanto, 2008).
Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang
sistem manajemen pengetahuan ini adalah metode perancangan sistem dengan Rapid
Application Development (RAD) dan berorientasi objek (OOAD) serta menggunakan
tools UML (Unified modelling Language) (Whitten et al, 2004), dan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
Adapun pengertian RAD yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang
menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype / prototipe
kerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final (atau
sebuah versi). Adapun tahapan RAD adalah sebagai berikut (Kendall dan Kendall,
2008):
11
1. Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan)
Pada tahap ini, user dan analyst mengadakan pertemuan untuk melakukan
identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan
informasi untuk mencapai tujuan.
2. Workhop Design (Proses Desain)
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-
perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
Keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user
bisa langsung memberikan komentar apabla terdapat ketidaksesuaian pada desain.
3. Implementation (Implementasi)
Setelah program selesai, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka
dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahann
atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan skrispsi ini sistematika penulisan terbagi dalam 5 (lima) bab.
Berikut merupakan gambaran umum mengenai pokok pembahasan yang akan dibahas
pada tiap-tiap bab:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
12
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dalam rancang bangun
knowledge management, metode pengembangan sistem dan
mendefinisikan tools yang diperoleh dari berbagai sumber yang
menjadi landasan dan penulisan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam
pengumpulan data dan metode dalam pengembangan sistem. Bab ini
membahas lebih rinci tentang metode pengumpulan data, metode
pengembangan sistem, metode analisa yang digunakan serta adanya
kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan pada SMAN 46
Jakarta.
BAB IV KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SEKOLAH
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang organisasi,
sejarah dan struktur organisasi SMAN 46 Jakarta. Bab ini juga berisi
analisa permasalahan, analisa kebutuhan sistem, dan perancangan
sistem yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penelitian ini untuk
dapat digunakan dalam pengembangan selanjutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
2.1.1 Rancang
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat
program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas
lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna
dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan.
Perancangan adalah Sebuah Proses untuk mendefinisikan sesuatu yang
akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan
yang akan dialami dalam proses pengerjaanya.
Menurut Pressman (2009) perancangan atau rancang merupakan serangkaian
prosedur untuk menterjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa
pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen
sistem di implementasikan.
2.1.2 Bangun
Menurut Pressman (2009) pengertian pembangunan atau bangun sistem
adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki
sistem yang telah ada secara keseluruhan.
14
Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian
pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke
dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau
memperbaiki sistem yang sudah ada.
2.2 Sistem
Menurut Turban dan Aronson (2005), sistem adalah kumpulan objek seperti
orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu
fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan.
Menurut Prahasta (2005), sistem adalah sekumpulan objek, ide, berikut saling
keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama.
2.2.1 Karakteristik Sistem
Menurut Ladjamudin (2005), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-
sifat yang tertentu, yaitu:
a. Komponen Sistem
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat
dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
15
b. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika
tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainnya. Melalui penghubung ini, sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem yang lainnya.
e. Masukan Sistem
Merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan untuk diproses.
f. Keluaran Sistem
Merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi,
saran, cetakan laporan, dan sebagainnya.
16
g. Pengolahan Sistem
Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan
keluaran yang dihasilkan.
2.3 Pengertian Data dan Informasi
2.3.1 Data dan Informasi
Prahasta (2005) mengatakan bahwa istilah data dan informasi seringkali
digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini
sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda.
Menurut Kadir (2003), perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik
awal untuk memahami sistem informasi.
2.3.2 Data
Menurut Whitten et al. (2004), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat,
kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi.
Menurut Prahasta (2005), data merupakan bahasa, simbol-simbol pengganti lain
yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa,
aktivitas, konsep. Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya.
17
2.3.3 Informasi
Menurut Whitten et al. (2004), informasi adalah data yang telah diproses atau
diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi
data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.
Menurut Prahasta (2005), informasi adalah data yang telah diorganisasikan ke
dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf atau orang lain
di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi
yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan
sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi
(Whittenet al, 2004).
2.5 Knowledge Management
Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang
membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada
saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing (2007) ada
dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit knowledge
merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan dokumentasikan
18
sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan tacit knowledge
merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran (otak) atau melekat di dalam
diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan pekerjaannya.
Knowledge management merupakan sebuah proses sistematis dalam melakukan
pencarian, pemilihan, pengaturan, penyaringan dan penyajian informasi dalam sebuah
cara yang dapat meningkatkan pemahaman dari para pekerja dalam sebuah
lingkup/area kepentingan yang spesifik (Widayana,2005). Sedangkan menurut
Laudon dan Laudon (2002), knowledge management merupakan kumpulan dari
proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk menciptakan,
mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan knowledge yang
dimiliki oleh perusahaan.
2.5.1 Konsep Dasar Pengetahuan
Sebagai pemahaman awal tentang pengetahuan, secara konseptual pengetahuan
(knowledge), menurut pakar dan ahli, diformulasikan dengan berbagai rumusan yang
berbeda-beda, menurut sudut pandang masing-masing pakar yang bersangkutan.
Menurut Probst et al. (2000), pengetahuan adalah keseluruhan kognisi dan
keterampilan yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan masalah. Sedangkan
definisi yang paling sederhana mengenai pengetahuan adalah kapasitas untuk
melakukan tindakan.
19
2.5.2 Tingkatan Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan digunakan dalam pemetaan dan pengelolaan knowledge di
organisasi. Sesuai tingkatannya, Munir (2008) menjelaskan kategorisasi pengetahuan
sesuai tingkatannya, yaitu:
Pertama, pengetahuan inti (core knowledge) adalah tingkatan dan cakupan
pengetahuan yang dibutuhkan hanya untuk sekedar dapat beroperasi dalam industri
atau lingkungan di mana organisasi berada. Pengetahuan jenis ini tidak menjamin
keunggulan bersaing organisasi, apalagi kelangsungannya dalam jangka panjang.
Namun pada persaingan organisasi sejenis diperlukan sebagai pengetahuan dasar
yang tanpa pengetahuan ini organisasi tidak dapat beroperasi dengan efektif.
Misalkan suatu perusahaan produsen kue kering harus mempunyai pengetahuan
khusus untuk memproduksi kue kering, atau perusahaan pelatihan harus mempunyai
pengetahuan dalam menyusun bahan pelatihan dan memberikan pelatihan.
Kedua, pengetahuan lanjut (advance knowledge) merupakan pengetahuan yang
dimiliki oleh organisasi yang ingin mempunyai kinerja prima. Pengetahuan ini
membuat organisasi bisa melakukan "serangan-serangan" dalam persaingan.
Organisasi yang berada dalam satu industri mungkin mempunyai knowledge yang
sama tingkat, cakupan dan kualitasnya. Namun ada pengetahuan yang spesifik yang
mungkin dimiliki oleh lebih dari organisasi, mungkin pula setiap organisasi berbeda-
beda. Dengan mengetahui pengetahuan yang berbeda inilah organisasi dapat
melakukan diferensiasi. Misalnya untuk produsen kue kering diperlukan pula
pengetahuan dalam jejaring distribusi pemasaran kue kering.
20
Ketiga, pengetahuan inovatif (innovative knowledge) merupakan pengetahuan
yang membuat organisasi mampu menjadi pemimpin dalam persaingan. Bedanya
dengan pengetahuan lanjut adalah pengetahuan ini melakukan diferiansiasi yang
sangat berarti dibandingkan para pesaingnya. Misalnya untuk membuat kue yang
lezat, mengandung kolesterol rendah, dengan penampilan menarik, dan kemasan yang
unik bagi perusahaan kue kering.
2.5.3 Proses Inti Knowledge Management
Menurut Probst et al. (2000) untuk mengatur dan mengelola pengetahuan
perusahaan atau organisasi perlu dilakukan pengelompokan dan pengkategorian
masalah yang ditemui di perusahaan tersebut. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi
aktivitas yang dianggap sebagai proses inti knowledge management dan terkait satu
dengan lainnya. Dalam proses pengidentifikasi tersebut diperlukan metode analisa
yang disebut Core Proccess Knowledge Management (Proses Inti Knowledge
Management). Knowledge management memiliki enam unsur proses inti :
1. Knowledge Identification
Mengidentifikasi pengetahuan eksplisit berarti menganalisa dan
menggambarkan lingkungan pengetahuan perusahaan. Banyak sekali perusahaan
yang kesulitan untuk mengatur gambaran umum data internal dan eksternal,
informasi dan kemampuan. Ketidakjelasan mengakibatkan ketidakefisienan,
keputusan yang tidak tersampaikan, dan duplikasi. Knowledge management yang
efektif harus memastikan kejelasan internal dan eksternal serta membantu
21
karyawan secara individual untuk menentukan apa yang mereka butuhkan.
2. Knowledge Acquisition
Organisasiatau sekolah memasukkan bagian penting pengetahuan mereka dari
sumber luar. Hubungan dengan orang tua siswa, kementerian pendidikan, dan
pihak lain disadari mempunyai potensi untuk menyediakan pengetahuan yang
dimana maksud potensinya adalah jarang secara penuh digunakan. Dalam upaya
tersebut Sekolah melakukan berbagai macam cara agar tiap guru mampu dan
memahami pengetahuan yang akan bermanfaat bagi sekolah keseluruhan.
3. Knowledge Development
Pembangunan pengetahuan adalah sebagai building block yang melengkapi
perolehan pengetahuan. Fokusnya adalah menghasilkan kemampuan baru,
produk baru, ide yang lebih baik dan proses yang lebih efisien. Pembangunan
pengetahuan meliputi seluruh usaha manajemen yang ditujukan pada cara
menghasilkan kemampuan yang belum ada di dalam organisasi atau yang belum
ada keberadaannya di dalam organisasi atau di luar organisasi. Secara tradisional,
pembangunan pengetahuan dipakai perusahaan dalam melakukan riset pasar
dan membangun departemen, padahal pengetahuan penting juga dapat bersemi
dari salah satu bagian dalam organisasi.
Dalam building block ini kita memeriksa cara umum yang dilakukan
perusahaan dalam berhadapan dengan ide baru dan menggunakan kreativitas
karyawannya. Ketika dipertimbangkan dari sudut pandang knowledge
management, bahkan aktivitas yang dahulu dipandang sederhana seperti proses-
22
proses produksi dapat dianalisa dan dioptimalkan sehingga menghasilkan
pengetahuan.
4. Knowledge Sharing and Distribution
Pembagian dan distribusi pengetahuan di dalam organisasi adalah kondisi
yang vital untuk mengubah informasi yang dikhususkan atau pengalaman
menjadi sesuatu yang dapat digunakan oleh organisasi. Penentuan pada siapa saja
pengetahuan tersebut dapat diakses dan seberapa luas akses yang diberikan.
Pendistribusian pengetahuan memerlukan fasilitas yang menunjang agar
pengetahuan yang dimaksud diterima oleh orang yang bersangkutan, langkah
yang paling penting adalah menganalisa peralihan pengetahuan dari individual ke
group atau organisasi. Distribusi pengetahuan adalah proses membagi dan
menyebarkan pengetahuan yang sudah ada di dalam organisasi.
5. Knowledge Utilization
Seluruh inti dari knowledge management adalah memastikan bahwa
pengetahuan yang sudah ada dalam organisasi dipakai secara produktif untuk
keuntungan organisasi tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang tidak menjadi
penentu, yaitu identifikasi yang sukses dan distribusi pengetahuan yang penting
tidak menjamin bahwa itu akan dipakai oleh perusahaan dalam aktivitasnya
sehari-hari. Ada beberapa tantangan yang merintangi penggunaan pengetahuan
dari luar. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan
bahwa kemampuan yang bernilai dan aset pengetahuan seperti hak paten atau
license digunakan secara penuh.
23
6. Knowledge Retention
Penyimpanan informasi yang selektif, dokumen dan pengalaman
membutuhkan pengaturan. Organisasi biasanya mengeluh bahwa pengaturan
kembali membutuhkan biaya dan tempat dari memori mereka. Proses untuk
menyeleksi, memasukkan dan secara teratur memperbaharui pengetahuan yang
bernilai bagi masa depan harus dengan hati-hati disusun. Jika ini tidak selesai,
keahlian yang berharga dapat begitu saja terbuang. Penyimpanan pengetahuan
tergantung pada penggunaan media penyimpanan dalam lingkup yang luas secara
efisien. Proses inti knowledge management akan berkembang saat penanganan
pengetahuan tergantung pada penggunaan media penyimpanan dalam lingkup
yang luas secara efisien. Proses inti knowledge management saat penanganan
knowledge sebagai suatu sumber. Akan ada banyak kesulitan apabila perusahaan
gagal mengimplementasikan knowledge management melalui suatu strategi.
Gambar 2.1 Building Blocks dari Knowledge Management (Probst et al. 2000)
24
Knowledge identification, knowledge retention, knowledge acquisition, knowledge
developmennt, knowledge distibution, dan knowledge utilization merupakan suatu
kesatuanyang saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Knowledge goals dan knowledge assesment akan memperkuat konsep knowledge
management serta mengubahnya menjadi suatu sistem manajemen. Knowledge goals
akan mengklarifikasi arah-arah strategis dari knowledge management dan tujuan dari
intervensi-intervensi khusus menjadi nyata. Sedangkan proses dari knowledge
assesment akan menyediakan data-data penting bagi pengendalian strategis dari
proyek-proyek knowledge management.
2.5.4 Konversi Pengetahuan
Kedua jenis pengetahuan explicit knowledge dan tacit knowledge (pengetahuan
terbatinkan) merupakan jenis pengetahuan yang saling melengkapi serta berperan
sangat penting dalam proses kreasi pengetahuan. Kedua jenis pengetahuan ini
berinteraksi satu sama lainnya dan berubah dari satu jenis ke jenis lainnya secara
dinamis. Menurut Nonaka dan Takeuchi dalam Munir (2008), interaksi dinamis
antara satu bentuk pengetahuan ke bentuk lainnya disebut dengan konversi
pengetahuan. Oleh Nonaka dan Takeuchi pengetahuan tersebut dapat di konversi
dengan empat cara, yang disebut dengan SECI Model, yaitu: Socialization (S),
Externalization (E), Combination (C) dan Internalization (I).
25
Gambar 2.2 SECI Model (Munir, 2008)
Model pertama, yaitu Socialization atau Sosialisasi, merupakan suatu konversi
pengetahuan antara tacit ke Tacit (T -> T). Munir (2008) mengartikan istilah
sosialiasi untuk menekankan pada pentingnya kegiatan bersama antara sumber
pengetahuan dan penerima pengetahuan dalam proses konversi tacit knowledge.
Karena pengetahuan tacit (terbatinkan) sangat dipengaruhi oleh konteksnya dan sulit
sekali diformalkan, maka untuk menularkan pengetahuan terbatinkan dari satu
individu ke individu lain dibutuhkan pengalaman yang terbentuk melalui kegiatan
bersama atau hidup dalam lingkungan yang sama dan bisa juga tanpa menggunakan
bahasa. Misalkan dengan cara meniru, mencontoh, menggunakan bahasa tubuh
maupun pelatihan-pelatihan yang digunakan.
Model kedua, yaitu Externalization atau Eksternalisasi, pengubahan pengetahuan
tacit ke explicit (T -> E). Menurut Sangkala (2007) proses ini terjadi melalui
pengombinasian (menyortir, menambahkan, mengkategorisasikan dan
dikontekstualisasikan kembali menjadi pengetahuan baru) beragam explicit
26
knowledge yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga seseorang dapat mempertukarkan
dan mengombinasikan pengetahuan melalui semacam satu kejadian. Dalam proses ini
pengetahuan tacit diekpresikan dan diterjemahkan menjadi metafora, bentuk konsep,
hipotesis, diagram, model, atau prototipe sehingga dapat dengan mudah dimengerti
pihak lain.
Model ketiga, Combination atau Kombinasi. Suatu proses konversi antara
pengetahuan explicit ke pengetahuan explicit (E -> E). Proses ini merupakan
pertukaran dan pengkombinasian melalui media seperti dokumen-dokumen, rapat,
percakapan telepon maupun komunikasi melalui jaringan komputer dan internet.
Munir (2008) menyebutkan ada tiga proses kombinasi yang terjadi dalam praktik
konversi kombinasi, yaitu:
Pengetahuan eksplisit dikumpulkan dari dalam dan luar organisasi, kemudian
dikombinasikan.
Pengetahuan eksplisit disunting atau diproses agar dapat lebih bermanfaat bagi
organisasi.
Pengetahuan-pengetahuan eksplisit tersebut disebarkan ke seluruh organisasi
melalui berbagai media.
Model keempat, yaitu Internalization atau Internalisasi. Suatu proses konversi
antara Explicit knowledge menjadi Tacit knowledge (E->T). Pengetahuan ini juga bisa
disebut dengan pembelajaran mandiri, learning by doing dari dokumen-dokumen,
data, informasi maupun knowledge yang sudah didokumentasikan. Suatu
27
pembelajaran individu terhadap suatu pengetahuan dan kemudian menjadi
pengetahuan tacit individu tersebut.
2.5.5 Pengertian Knowledge Management Systems
Menurut O’Brien (2005), knowledge management systems merupakan sistem informasi
berbasis ilmu pengetahuan (knowledge) yang dapat mendukung hasil cipta (kreasi),
pengaturan dan penyebaran dari ilmu pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer
perusahaan.
Tidak berbeda jauh dengan definisi yang dikemukakan oleh O’Brien, Turban et
al. (2001) mengemukakan bahwa knowledge management system merupakan sistem
informasi berbasis pengetahuan yang mendukung kreasi, pengaturan dan penyebaran
dari ilmu pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer dalam perusahaan
secara keseluruhan.
2.5.6 Parameter Knowledge Management System
Dalam mendesain Knowledge Management beberapa parameter sistem perlu
dipertimbangkan yaitu: (Nawawi, 2002)
a. Ketersediaan sistem (availibility) diharapkan mendukung proses dan budaya
sharing.
b. Informasi yang ada dalam Knowledge Management harus dapat dijaga
keakuratannya.
c. Metode penyimpanan, index dan pencarian harus dapat dilakukan secara mudah
dan hasilnya efektif.
28
d. Sistem sebaiknya dapat selalu terakses dengan mudah. Dalam hal ini jelas
pertimbangan perangkat yang dapat mengaksesnya harus seluas mungkin.
2.5.7 Arsitektur KMS
Arsitektur KMS dirancang untuk menangkap knowledge dan memungkinkan
proses knowledge management menjadi efektif dan efisien. Gambar berikut ini
menjelaskan arsitektur dari Knowledge Management System pada umumnya, dan
dilengkapi dengan Gambar 2.7 dengan komponen- komponen yang terdapat pada
arsitektur Knowledge Management System.
Gambar 2.3 Arsitektur Knowledge Management System (Probst et al. 2000)
29
Dalam aristekturnya, antar knowledge worker’s view saling berkomunikasi,
berkolaborasi dan berbagi melalui knowledge portal. Knowledge repository yang
berada dalam knowledge presentation layer merupakan penghubung antara knowledge
portal dan knowledge management layer yang berisi proses knowledge management,
proses knowledge management tersebut adalah akuisisi, perbaikan, strategi pencarian
kembali, distribusi dan presentasi knowledge.
Knowledge management layer membutuhkan data untuk melakukan proses
tersebut dan data tersebut diambil dari data source layer yang terdiri dari sumber
eksternal, web repository, email repository, text repository, relatinal and OO
database dan domain repository.
2.6 Manajemen Pengetahuan Sekolah
Tema utama dari manajemen pengetahuan adalah pembelajaran,
pengembangan/sharing, penempatan orang ditempat dan waktu yang tepat,
pembuatan keputusan yang efektif, kreativitas, membuat pekerjaan jadi lebih mudah,
dan mendorong tumbuhnya bisnis baru dan nilai bisnis.
Dari tema tersebut terkait nampak keterkaitannya dengan manajemen
pengetahuan yang memiliki tujuan menyediakan pengetahuan untuk pembelajaran.
Sekolah merupakan organisasi pembelajaran terutamanya bagi murid-muridnya,
sehingga untuk keperluan tersebut perlu menyediakan pengetahuan dan
mendistribusikannnya agar muridnya dapat belajar dengan baik dan kreatif.
30
Lebih jauh Petrides & Guiney (2002) menyatakan bahwa dampak dari
penggunaan data dan informasi melalui manajemen pengetahuan dalam sistem
pendidikan dapat mengaktifkan sekolah untuk berevolusi dari tempaan birokrasi
selama era industri ke ekologi pendidikan pengetahuan yang siap untuk bersaing
dalam jaringan informasi berbasis masyarakat global. Dalam kerangka ekologi
sekolah, manajemen pengetahuan harus menguji sejumlah besar data yang mereka
kumpulkan, bagaimana mengubah data menjadi informasi yang bermakna, dan
bagaimana informasi menjadi pengetahuan untuk mempertahankan pemikiran
pengambilan keputusan pendidikan. Penerapan Knowledge Management akan
memfasilitasi (mungkin dapat dikatakan memaksa ) anggota organisasi untuk selalu
melanjutkan proses pembelajaran dalam hidupnya.
Pentingnya manajemen pengetahuan dapat dilihat juga dari sisi bergesernya
teori pembangunan ekonomi, yaitu dari teori konvensional yang bertumpu pada
modal phisik (pabrik dan alat produksi) ke teori kontemporer yang bertumpu modal
manusia (human capital / intellectual capital) yang dikenal dengan knowledge based
economy. Dari pergeseran ini pendidikan menempati posisi terpenting dalam upaya
meningkatan produktivitas, karena pendidikan melahirkan tenaga kerja yang memiliki
kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan, serta kreativitas yang memadai. Tenaga
kerja yang demikian itulah yang dikenal juga sebagai tenaga kerja yang memiliki
kapabilitas memadai. Menurut Wibowo (2012), tantangan dalam membangun
kapabilitas antara lain: mengubah cara berpikir dan berperilaku, merancang
pengalaman yang mendukung penemuan diri, pengalaman sebelumnya merupakan
31
bentuk pembelajaran. Oleh karenanya untuk menciptakan pendidikan yang mampu
membangun dan menciptakan kapabilitas manusia/tenaga kerja diperlukan
manajemen pengetahuan di dunia pendidikan, termasuk sekolah.
Menurut Leung (2010), ada tiga alasan utama mengapa mengadopsi
manajemen pengetahuan dalam pendidikan (sekolah), yaitu: Pertama, dapat memakai
keahlian guru berpengalaman dan berbagi dengan yang lain, terutama guru baru.
Dengan demikian praktek terbaik dapat diperoleh dan dibagi diantara guru, Kedua,
dapat meningkatkan efektivitas dalam kaitannya dengan kinerja belajar-mengajar
sekolah. Hal ini menyediakan rancangan kerja dan memberi kecerdasan bersaing
kepada guru. Untuk Pendidikan, faktor bersaing yang penting adalah untuk mencapai
outcome dan meningkatkan hasil belajar murid, dan Ketiga, manajemen pengetahuan
mendukung pengembangan dari komunitas pengetahuanpada sekolah dan menaruh
budaya organisasi pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan pembelajaran serta
mengelola secara sah hak milik intelektual sekolah.
Berdasarkan hasil diskusi Knowledge Management in Education Summit pada
Desember 2002, Petrides & Nodine (2003) menyarankan penerapan manajemen
pengetahuan dalam lembaga pendidikan yaitu dengan cara:
1. Membangun daftar data/informasi dan kebiasaan secara organisasional untuk
menggunakan data/informasi secara positif melalui pelibatan orang-orang dalam
diskusi secara terbuka.
2. Fokus pada orang-orang dan kebutuhan mereka, kemudian melakukan kegiatan
melalui managemen pengetahuan untuk memenuhinya.
32
3. Susun proses kerja dan pola aliran informasi.
4. Yakinkan adanya teknologi yang dapat mengumpulkan dan sharing informasi.
5. Tingkatkan pembelajaran murid dan jangan membiarkan prosedur tanpa
keahlian.
6. Berharap proses yang terus maju/dinamis.
7. Pertimbangkan gambaran yang lebih besar/luas.
Dalam penerapan manajemen pengetahuan di organisasi/sekolah seperti tersebut
di atas, peran kepala sekolah dalam proses itu sangat penting. Tanpa peran kepala
sekolah, sangat sulit manajemen pengetahuan berjalan di sekolah, sebagaimana
diungkapkan oleh hasil penelitian Leung (2010) yang menyatakan bahwa kepala
sekolah harus dapat menstimulasi knowledge sharing dan menyediakan pelatihan
bagi guru, dan yang paling penting, kepala sekolah harus mendorong para guru untuk
berpikir dengan cara yang baru dan menekankan bahwa manejemen pengetahuan
dapat menyelesaikan masalah yang sebelumnya atau saat ini terjadi di dalam sekolah.
Mendasarkan pada pendapat Havelock dan Zlotolow, West-Burnham dan O’Sullivan,
serta Beatty, selanjutnya Leung menjelaskan bahwa dalam praktek manajemen
pengetahuan kepala sekolah berperan sebagai catalyst, process helper, dan resource
linker, yaitu:
1. Sebagai katalis, kepala sekolah harus memprakarsai perubahan atas praktek
implementasi manajemen pengaetahuan di sekolah. Kepala sekolah harus
33
mengetahui perilaku para guru dan staf serta budaya pada sekolah yang dapat
mendukung perubahan atau bahkan dapat menolak perubahan.
2. Sebagai process helper, kepala sekolah harus membantu guru/staf ketika mereka
menemukan masalah dalam mempraktekkan manajemen pengetahuan. Kepala
sekolah harus memotivasi para guru dan mencipkana lingkungan kerja yang
dapat mendukung praktek baru ini. Sebagai pemimpin dari organisasi
pembelajar, kepala sekolah harus mendukung proses pembelajaran di sekolah
untuk meningkatkan kinerja. Kepala sekolah perlu menciptakan koneksi secara
emosional dengan para guru untuk dapat menyampaikan secara jelas tujuan dan
harapannya serta menyediakan umpan balik yang positif kepada para guru
melalui komunikasi yang efektif.
3. Sebagai resource linker, kepala sekolah harus mengalokasikan kembali sumber
daya yang tersedia untuk mencapai perubahan yang diharapkan. Beberapa peran
personalia maupun kelompok tugas perlu dudukkan kembali untuk memfasilitasi
proses perubahan dan menyediakan dukungan teknis dan pedagogik. Untuk ini
perlu pengembangan staf melalui pelatihan, mentoring, ataupun partisipasi.
2.7 Metodologi Penelitian
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu (McLeod dan
Schell, 2008).
34
Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang
terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati
dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru (Nazir, 2005).
Landasan teori yang digunakan dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah
sebagai berikut:
2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan
data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam melakukan
pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Observasi
Observasi adalah teknik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi
atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari
sistem (Whitten, 2004). Adapun menurut Jogiyanto (2008), observasi merupakan
teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya.
2. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan untuk mendapatkan data
dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik
pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai
35
dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan.
(Jogiyanto, 2008)
Sedangkan menurut Whitten (2004), Wawancara adalah teknik penelusuran fakta
dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui
interaksi face-to-face. Tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi
fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan
persyaratan.
3. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi
pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literature-literatur yang
mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan
artikel baik cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya (Gulo,
2002).
Sedangkan menurut Nazir (2005), Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan
informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs-
situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. Adapun Jogiyanto (2005)
menjelaskan bahwa studi pustaka ialah cara penelitian yang dilakukan dengan
membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan
pendukung dalam penelitian yang dilakukan.
4. Studi Literatur
Dilakukan dengan membaca dan menelaah literature dari jurnal-jurnal, tugas
akhir atau skripsi, serta tesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti (Nazir,
36
2005). Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari
skripsi, dan jurnal:
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis
No Nama Judul Tahun Kelebihan Kekurangan
1. Muhammad
Fahri (Program
Sarjana
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta)
Analisa dan
Perancangan Sistem
Manajemen
Pengetahuan
(Knowledge
Management System)
pada Departemen
Sumber Daya
Manusia (Studi Kasus
PT. Mitra Mega
Semesta
(DoctoRabit))
2010 Memiliki fitur
forum diskusi
yang
memungkinkan
user untuk
membaas suatu
kasus.
Tampilan
aplikasi kurang
user friendly
2. Reza
Fatahillah
(Program
Sarjana UIN
Syarif
Hidayatullah
Analisa dan Desain
Model Knowledge
Management pada
Sekolah Menengah
Atas (Studi Kasus:
SMAN 1 Tangsel dan
2012 Membahas
detail analisis
knowledge
management.
Tidak membuat
aplikasi dalam
penelitian yang
dibuat.
37
Jakarta) SMAN 3 Tangsel)
3. Rangga
Mahisa
Brahmara
(Program
Sarjana
Universitas
Bina
Nusantara)
Analisis dan
Perancangan
Knowledge
Management
Berbasiskan Web
(Studi Kasus: PT.
Primacom Interbuana)
2007 Pendokumentasi
an yang lengkap
tentang
pelanggan dan
informasi teknis.
Tampilan
masih terlalu
sederhana.
4. Meirita Salim,
Rendy
Sebastian, dan
Feliciana
Kartadinata
(Program
Sarjana
Universitas
Bina
Nusantara)
Perancangan Aplikasi
Berbasis Knowledge
Management System
(Studi Kasus: Jurusan
Sistem Informasi
Universitas Bina
Nusantara )
2007 Aplikasi dapat
melakukan
pengujian
(testing)
meliputi unit
testing,
integration
testing, system
testing, dan
acceptance
testing.
Penjelasan
tentang proses
knowledge
management
kurang
mendetail.
5. Widi Rulianto Rancang Bangun 2013 Sudah memakai Content/isi dari
38
(Program
Sarjana UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta)
Sistem Manajemen
Pengetahuan Riset dan
Teknologi Studi
Kasus Kementerian
Pertanian
metode
berorientasi
objek dalam
pengembangan
sistem.
aplikasi kurang
lengkap.
Berdasarkan tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis, ada beberapa kelebihan dari sistem
yang akan dibuat, yaitu:
1. Tampilan aplikasi yang user friendly.
2. Penjelasan yang mendetail mengenai proses knowledge management yang
meliputi knowledge identification, knowledge acquisition, knowledge
development, knowledge sharing and distribution, knowledge utilization,
knowledge retention dan knowledge goals
3. Fungsi-fungsi yang menunjang proses manajemen pengetahuan lebih banyak
seperti dokumentasi pengetahuan, studi kasus, forum diskusi, pesan, laporan
rapat, laporan seminar, laporan training, berita dan pengumuman.
4. Isi/content dari sistem yang dibuat lebih banyak.
2.7.2 Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem
2.7.2.1 Analisis Sistem
Whitten et al. (2004), mengatakan analisis sistem ditujukan untuk menyediakan
tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah
dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisa
39
untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang
tidak bekerja, dan apa yang dibutuhkan.
Menurut Ariesto (2002), analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan
sistem apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan
bagaimana sistem tersebut diimplementasikan.
Tahap analisa dimulai ketika adanya permintaan akan sistem baru atau perbaikan
dari sistem yang telah ada. Permintaan ini disebabkan karena kinerja yang tidak
memadai.Tim analisa sistem kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi sistem
yang sedang berjlana dengan melakukan wawancara atau membagikan kuesioner
serta melakukan pengamatan. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai
kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.
2.7.2.2 Perancangan Sistem
a. Pengertian Perancangan Sistem
Nugroho (2005) menyatakan bahwa selama proses analisis, perhatian kita adalah
apa yang harus dikerjakan. Selama perancangan, keputusan dibuat tentang bagaimana
pemecahan masalah akan dikerjakan, pertama pada sistem dengan peringkat yang
lebih tinggi kemudian secara bertahap ke sistem yang memiliki peringkat lebih
rendah.
Menurut Nugroho (2005), perancangan sistem adalah tahap awal dimana
pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah dipilih. Selama perancangan sistem,
struktur keseluruhan diputuskan.
40
2.7.3 Rich Picture
Rich picture merupakan sebuah gambaran informal yang mempresentasikan
pemahaman illustrator dari suatu situasi (Mathiassen et al, 2000). Dengan demikian,
dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi di antara pemakai dalam sistem dan
mendapatkan sebuah gambaran dari situasi dengan cepat.
Untuk memulai rich picture adalah dengan menggambarkan entitas yang
penting, seperti orang, objek fisik, organisasi, peran, dan tugas. Orang dapat berupa
pengembangan sitem (system developer), pengguna (user), pelanggan, dan lain-lain.
Objek fisik dapat berupa mesin, perangkat, atau persediaan di gudang.Tempat
mendeskripsikan lokasi orang dan benda. Organisasi dapat berupa keseluruhan
perusahaan, departemen atau proyek yang melibatkan beberapa perusahaan. Peran
dan tugas mengikat orang kepada organisasi yang merefleksikan tanggung jawab atas
tugas-tugas spesifik (Mathiassen et al, 2000).
Setelah entitas yang relevan dideskripsikan, lalu hubungan di antara entitas-
entitas tersebut di deskripsikan. Proses merupakan hubungan yang paling mendasar di
antara entitas dalam suatu rich picture. Sebuah proses mendeskripsikan aspek-aspek
dari situasi yang berubah, tidak stabil, atau di bawah pengembangan. Secara grafis,
proses dapat diilustrasikan dengan arah panah. Proses meliputi pekerjaan, produksi,
pemrosesan informasi, perencanaan, pengendalian, proyek pengembangan, dan
perubahan organisasi (Mathiassen et al, 2000).
41
Guru SMAN 46
3. GuruBertemu
Pegawai tatausaha
Guru SMAN 46Jakarta
1. Guru Membutuhkan
File Dokumen knowlede guru
5.Guru Mendapatkan file
dokumen knowledge guru
yang dibutuhkan
Database Tata Usaha SMAN 46
Jakarta
9. Pegawai Tata
Usaha Menyimpan
ke dalam database
4. Pegawai tata usaha
Mengambil file database
yang dibutuhkan guru
2. Guru Mendatangi bagian tata usaha
Tata Usaha
SMAN 46
Jakarta
6. Guru
Ingin menyimpan
File Dokumen knowledge guru
Bagian Tata
Usaha
7. Guru mendatangi
Bagian tata usaha
8. Guru bertemu
Pegawai tatausaha
Gambar 2.4 Rich Picture
Penjelasan dari Rich Picture di atas adalah sebagai berikut:
1. Guru membutuhkan file dan dokumen knowledge guru
2. Guru mendatangi bagian tata usaha untuk mendapatkan file dan dokumen
knowledge guru.
3. Guru bertemu pegawai tata usaha menanyakan file dan dokumen yang
dibutuhkan.
4. Pegawai tata usaha mengambil file dan dokumen yang dibutuhkan guru dalam
database yang tersedia.
5. Guru telah mendapatkan file dan dokumen yang dibutuhkan.
6. Guru ingin menyimpan file dan dokumen knowledge guru.
7. Guru mendatangi bagian tata usaha.
42
8. Guru bertemu pegawai tata usaha dengan menyerahkan file dan dokumen
knowledge untuk disimpan.
9. Pegawai tata usaha menyimpan file dan dokumen knowledge guru yang
diterima dari guru.
2.7.4 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik
yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodelogi pengembangan sistem
berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-
aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk pengembangan suatu
informasi (Jogiyanto, 2005).
2.7.4.1 SDLC (System Development Life Cycle)
Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, SDLC adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan
untuk mengembangkan sistem-sistem yang tediri dari tahap-tahap: rencana
(planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji
coba (testing) dan pengelolaan (maintenance) (Britton & Jill, 2001). Dalam rekayasa
perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan
perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk
perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses
pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode sisklus hidup sistem yang
43
paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system
life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle prototyping), dan siklus
hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle) (Britton & Jill, 2001).
2.7.4.2 RAD (Rapid Application Development)
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode Rapid
Application Development (RAD). RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek
terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan
perangkat lunak. RAD secara konseptual bertujuan mempersingkat waktu yang
biasanya diperlukan dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) tradisional
antara perancangan dan penerapan sistem informasi. (Kendall dan Kendall, 2008)
Requirement
Planning Phase
User Design
Phase
Construction
PhaseCutover Phase
Gambar 2.5 Fase RAD Martin (Kendall dan Kendall, 2008)
Pada Gambar 2.5 kita dapat melihat konseptualisasi dari fase RAD James
Martin. Pada fase pertama Martin mendiskusikan requirement planning (perencanaan
kebutuhan). Disini high-level user memutuskan fungsi dari aplikasi yang akan
ditampilkan.
Pada fase kedua, merupakan fase user design, Martin mengkarakterisasi user
untuk saling berhubungan dalam mendiskusikan aspek nontechnical design pada
sistem, dengan dukungan analysts. RAD fase Design Workshop menggabungkan fase
44
user design dan fase construction menjadi satu, karena interaksi yang tinggi dan
proses sifat visual design-and-refine dibutuhkan di dalam interaktif.
Di fase construction berjalan banyak aktifitas yang berbeda. Desain yang
buat pada fase sebelumnya akan dikembangkan oleh tools RAD. Setelah fungsi baru
telah ada, fungsi akan memperlihatkan pada user untuk berinteraksi, berkomentar,
dan me-review. Dengan tools RAD, analyst dapat membuat perubaha berkelanjutan
pada desain aplikasi.
Pada Martin fase keempat, yaitu fase cut over, aplikasi baru yang telah
dikembangkan akan menggantikan sistem yang lama. Selama sistem berjalan secara
paralel dengan aplikasi yang lama, sistem yang baru akan diuji, user dilatih, dan
prosedur organisasi berubah sebelum customer berlangsung.
Berikut keunggulan dan kelemahan RAD:
a. Keunggulan Model RAD
1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3
bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian
diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien.
2. RAD mengikut tahapan pengembangan system seperti umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada
(reuseable object) sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi
dan waktu lebih singkat.
3. Memerlukan biaya yang lebih sedikit dan mementingkan dari segi bisnis dan
teknik.
45
4. Berkonsentrasi pada sudut pandang user dan menyediakan perubahan secara
cepat sesuai permintaan user.
5. Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan
spesifikasi sistem.
6. Waktu, biaya, dan effort minimal.
b. Kelemahan Model RAD
1. RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan
jumlah tim RAD yang baik.
2. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki komitmen di
dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapai sebuah sistem,
di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.
3. Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil
kualitasnya rendah.
4. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada
yang telah dipenuhi.
5. Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-
asalan.
6. Potensial tidak sesuainya desain dan implementasi.
7. Potensial tidak konsistennya penamaan dan dokumentasi.
8. Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali.
46
b. Kondisi Sesuai RAD
1. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek
2. Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah
didefiniskan dengan baik.
3. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks.
4. User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi.
5. Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user.
6. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui.
7. Anggota tim memiliki keahlian yang baik.
8. Komposisi tim stabil.
9. Ada kontrol proyek yang efektif.
d. Kondisi Tidak Sesuai RAD
1. Proyek yang terlalu besar dan kompleks.
2. Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal kritis.
3. Sistem dengan komputasi tinggi.
4. Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas.
5. Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama.
6. Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek.
7. Membutuhkan lingkup daerah yang luas.
8. Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi.
9. Komitmen pihak manajemen dengan user rendah.
10. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi.
47
2.8 Pengertian OOA (Object Oriented Analysis)
Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik
model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yangdisebut
objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikanobjek-objek
sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi
objek-objek (Whitten et al. 2004).
2.9 Pengertian OOD (Object Oriented Design)
Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah
pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya
pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Whitten et al.
2004).
2.10 Syarat-syarat dan Tahap Pengembangan
1. Tahap Perencanaan Syarat (Requirement Planning)
Fase Perencanaan Syarat. Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis
bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan
tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut;
tidak hanya menunjukkan proposal atau dokumen. Selain itu, juga melibatkan
pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Dalam fase ini pula,
saat syarat-syarat informasi sedang disebut-sebut, Anda bisa bekerja dengan CEO
(bila ini merupakan sebuah organisasi besar) serta dengan para perencana strategik,
48
khususnya bila Anda bekerja dengan sebuah aplikasi e-commerce yang berusaha
meneruskan tujuan-tujuan strategik organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah
menyelesaikan problem-problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan
sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu
tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall dan Kendall, 2008).
Fase Requirement Planning menggabungkan fase Planning dan fase Systems
Analysis di dalam elemen SDLC (Systems Developement Life Cycle). (Shelly dan
Rosenblatt, 2012). Elemen SDLC pada fase planning dan analisis adalah sebagai
berikut (Whitten dan Bentley, 2008), yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan sistem
2. Analisis sitem yang berjalan
3. Identifikasi masalah
4. Analisis sistem usulan
2. Tahap Desain (Workshop Design RAD)
Workshop Desain RAD. Fase ini merupakan fase perancangan serta
perbaikan yang dapat digambarkan sebagai sebuah workshop. Selama workshop
desain RAD, pengguna merespon prototype yang sedang dikerjakan dan penganalisis
memperbaiki modul desain berdasarkan respon pengguna. Format workshop sangat
mengagumkan dan memberikan dorongan, dan jika pengguna serta penganalisis
merupakan orang yang berpengalaman, maka tidak diragukan lagi bahwa usaha
kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi. RAD
49
fase Design Workshop pada konseptualis fase RAD James Martin menggabungkan
fase user design dan fase construction menjadi satu, karena interaksi yang tinggi dan
proses sifat visual design-and-refine dibutuhkan di dalam interaktif (Kendall dan
Kendall, 2008).
Dalam fase User Design, pengguna berinteraksi dengan System Analysts dan
model serta prototype yang dikembangkan yang mewakili semua proses sistem,
output, dan input. Tim RAD secara khusus menggunakan kombinasi teknik JAD dan
Case Tools untuk mengetahui kebutuhan user dalam mengerjakan model. User design
akan terus berlanjut, proses interaksi yang akan memungkinkan pengguna untuk
mengerti, memodifikasi, dan pada akhirnya menyetujui model sistem yang dikerjakan
setelah memenuhi kebutuhan mereka (Shelly dan Rosenblatt, 2012).
Di fase construction berjalan banyak aktifitas yang berbeda. Desain yang
buat pada fase sebelumnya akan dikembangkan oleh tools RAD. Setelah fungsi baru
telah ada, fungsi akan memperlihatkan pada user untuk berinteraksi, berkomentar,
dan me-review. Dengan tools RAD, analyst dapat membuat perubaha berkelanjutan
pada desain aplikasi (Kendall dan Kendall, 2008).
A. Desain Proses
Proses sistem informasi merespons kejadian dan kondisi bisnis dan
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna. Pemodelan proses membantu
memahami interaksi dengan lingkungan sistem, sistem lain, dan proses lain (Whitten
dan Bentley, 2008).
50
Model proses paling sederhana dari sebuah sistem didasarkan pada input,
output, dan sistem itu sendiri yang ditampilkan sebagai proses. Simbol proses
mendefinisikan batasan sistem. Sistem tersebut berada dalam batasan, sedangkan
lingkungan sistem berada di luar batasan sistem tersebut. Sistem mempertukarkan
input dan output dengan lingkungannya. Karena lingkungan selalu berubah, maka
sistem yang didesain dengan baik memiliki loop umpan balik dan kontrol yang
memungkinkan sistem menyesuaikan dirinya dengan perubahan kondisi (Whitten dan
Bentley, 2008).
Proses adalah kerja yang dilakukan pada atau sebagai respon terhadap aliran
data masuk atau kondisi. Sinonimnya adalah transformasi. Proses logika adalah
pekerjaan atau tindakan yang harus dilakukan tidak peduli bagaimana
mengimplementasikan sistem tersebut. Tiap proses logika adalah diimplementasikan
sebagai satu proses fisik atau lebih yang dapat menyertakan pekerjaan yang dilakukan
oleh orang, pekerjaan yang dilakukan oleh robot atau mesin, atau pekerjaan yang
dilakukan oleh perangkat lunak komputer. Proses logika terdiri dari fungsi, kejadian,
dan proses elementer (Whitten dan Bentley, 2008).
Fungsi (function) adalah kumpulan kegiatan yang saling terkait dan terus-
menerus pada suatu bisnis. Fungsi tidak memiliki awal dan akhir; melainkan hanya
bekerja terus-menerus pada saat dibutuhkan (Whitten dan Bentley, 2008).
Kejadian (event) adalah unit kerja logika yang harus diselesaikan secara keseluruhan.
Suatu kejadian dipicu oleh input diskrit dan diselesaikan pada saat proses merespons
51
dengan output yang sesuai. Kejadian kadang disebut transaksi. Fungsi terdiri dari
proses yang merespons kejadian (Whitten dan Bentley, 2008).
Proses event selanjutnya di dekomposisi menjadi proses elementer yang
mengilustrasikan secara detail bagaimana sistem harus merespons suatu event.
Elementary process (proses elementer) adalah kegiatan atau tugas detail dan diskrit
yang dibutuhkan untuk melengkapi respons terhadap suatu event (Whitten dan
Bentley, 2008).
Proses pemodelan use-case persyaratan (Whitten dan Bentley, 2008):
1. Mengidentifikasi Pelaku Bisnis
Dengan memusatkan perhatian pada pelakunya, dan berkonsentrasi pada
bagaimana sistem itu akan digunakan dan bagaimana akan dibangun.
Mengidentifikasikan pelaku bisnis juga dapat membantu menyaring dan
mendefinisikan lebih lanjut lingkup dan batasan sistem (Armour dan Miller, 2001).
Berikut beberapa pertanyaan untuk mencari pelaku bisnis (Whitten dan
Bentley, 2008):
Siapa atau apa yang menyediakan input ke dalam sistem?
Siapa atau apa yang menerima output dari sistem?
Antarmuka apa yang dibutuhkan bagi sistem yang lain?
Apakah ada kejadian yang dipicu secara otomatis pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya?
Siapa yang akan mengurusi informasi dalam sistem?
52
2. Mengidentifikasi Use-case Persyaratan Bisnis
Use-case menggambarkan bagaimana para pelaku sebenarnya berinteraksi
dengan sistem, maka teknik yang bagus untuk mencari use-case persyaratan bisnis
adalah dengan menyelidiki para pelaku dan bagaimana mereka akan menggunakan
sistem tersebut. Berikut beberapa pertanyaan untuk mencari use-case (Whitten dan
Bentley, 2008):
Apa tugas utama pelaku tersebut?
Informasi apa yang dibutuhkan pelaku untuk sistem?
Apakah sistem tersebut perlu menginformasikan kepada pelaku tentang segala
perubahan atau kejadian yang telah terjadi?
Apakah ada kebutuhan para pelaku untuk menginformasikan segala perubahan
yang terjadi atau kejadian-kejadian yang muncul?
3. Membuat Diagram Model Use-case
Setelah use-case dan pelaku teridentifikasi, diagram use-case pun dapat digunakan
untuk menggambarkan secara grafis lingkup dan batasan sistem (Whitten dan
Bentley, 2008).
4. Mendokumentasikan Naratif Use-case Persyaratan Bisnis
Sebelum mempersiapkan naratif, dilakukan pendokumentasian terlebih dahulu pada
level tinggi (high level) agar dapat memahami event dan besar sistem. Naratif use-
case mencakup beberapa hal berikut (Whitten dan Bentley, 2008):
53
Pengarang – Nama individu yang membantu dalam penulisan use-case dan yang
menyediakan titik kontak ke setiap orang yang memerlukan informasi tambahan
tentang use-case tersebut.
Tanggal – Tanggal use-case dimodifikasi terakhir kali.
Versi – Versi terbaru use-case.
Nama use-case – Nama use-case harus menunjukkan tujuan yang akan dipenuhi
use-case tersebut.Nama tersebut sebaiknya mulai dengan kata kerja.
Tipe use-case – Tipe use-case ini adalah business-oriented dan merefleksikan
tampilan high-level dari behavior sistem yang diinginkan.
Use-case ID – Identifier yang secara unik mengidentifikasi use-case.
Prioritas – Prioritas mengkomunikasikan pentingnya use-case dalam konteks high,
medium, atau low.
Sumber – Sumber mendefinisikan entitas yang memicu pembuatan use-case.
Pelaku bisnis primer – Pelaku bisnis primer adalah stake holder yang mendapatkan
keuntungan utama dari eksekusi use-case dengan menerima nilai terukur atau
teramati.
Pelaku peserta lain – Pelaku lain yang berpartisipasi dalam use-case untuk
mencapai tujuannya meliputi pelaku penginisiasi, pelaku pemfasilitasi, pelaku
server atau receiver, dan pelaku sekunder.
54
Stakeholder yang berminat – stakeholder adalah siapapun yang berperan dalam
pengembangan dan operasi sistem perangkat lunak. Stakeholder yang berminat
adalah orang (selain pelaku) yang tertarik dengan tujuan use-case.
Deskripsi – deskripsi ringkasan pendek yang berisi sejumlah kalimat yang
menunjukkan secara garis besar tujuan use-case dan berbagai kegiatannya.
Proses pemodelan objek ialah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):
1. Memodelkan fungsi sistem
Dalam memodelkan fungsi sistem perlu memperluas model use-case analisis
dengan melakukan langkah-langkah berikut:
Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mendokumentasikan pelaku-pelaku baru
Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mendokumentasikan use-case baru
Mengidentifikasi semua Reuse yang mungkin
Memperbaiki diagram model use-case (jika perlu)
Mendokumentasi naratif use-case analisis sistem
2. Menemukan dan mengidentifikasi objek bisnis
Langkah 1: Menemukan Objek Potensial
Langkah ini diselesaikan dengan cara meninjau setiap use-case untuk
menemukan kata-kata benda yang berhubungan dengan keseluruhan bisnis atau
event.
55
Langkah 2: Menyeleksi Objek yang Diusulkan
Tidak semua kata benda yang ditemukan dalam setiap use-case
menggambarkan objek bisnis yang ada dalam lingkup domain masalah.Tiap-tiap
kata benda tersebut harus dianalisis kembali, agar dapat ditentukan kata benda
mana saja yang dipertahankan atau dihapus.
3. Mengorganisir Objek dan Mengidentifikasi Hubungan Objek
Langkah 1: Mengidentifikasi Asosiasi dan Multiplicity
Langkah 2: Mengidentifikasi Hubungan Generalisasi/spesialisasi
Langkah 3: Mengidentifikasi Hubungan Agregasi
Langkah 4: Menyiapkan Diagram Kelas
B. Desain Input
Data capture adalah identifikasi dan penambahan data baru. Penambahan data
baru tersebut dapat berasal dari source document. Source document adalah form yang
digunakan untuk menyimpan transaksi perusahaan, khususnya data-data yang ada
pada transaksi tersebut (Whitten dan Bentley, 2008).
Desain source document sangat membutuhkan kecermatan, layout dan
keterbacaan akan mempengaruhi kecepatan data entry. Data entry adalah suatu
proses translasi source data atau dokumen ke dalam format yang mudah dibaca oleh
komputer (Whitten dan Bentley, 2008).
Berikut langkah-langkah proses desain input (Whitten dan Bentley, 2008):
56
1. Mengidentifikasi input sistem dan memeriksa persyaratan logika.
2. Memilih kontrol GUI yang sesuai.
3. Mendesain, memvalidasi, dan mengetes input.
4. Mendesain source document (jika perlu).
C. Desain Output
Output menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah
komponen yang paling dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja. Oleh karena
itu, output menjadi basis penilaian akhir manajemen terhadap kesuksesan sebuah
sistem (Whitten dan Bentley, 2008).
Output dapat digolongkan ke dalam dua karakteristik (Whitten dan Bentley, 2008),
yaitu:
1. Distribusi dan audiens output
Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat distribusi
mereka apakah ke dalam atau di luar perusahaan, dan orang-orang yang membaca dan
menggunakan output. Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna
sistem dalam sebuah perusahaan (Whitten dan Bentley, 2008).
Berikut tiga jenis output internal (Whitten dan Bentley, 2008):
1. Detailed report – output internal yang menggambarkan informasi dengan sedikit
atau bahkan tanpa pemeriksaan.
2. Summary report – output internal yang mengelompokkan berbagai informasi bagi
manajer.
57
3. Exception report – output internal yang menyaring data untuk menunjukkan
informasi yang berisi perkecualian-perkecualian atau standar tertentu.
Eksternal output merupakan kebalikan dari internal output. Output ini
ditujukan kepada konsumen, pemasok, mitra bisnis, dan badan pemerintahan. Output
eksternal menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis (Whitten dan Bentley,
2008).
2. Metode Implementasinya.
Printed output – media yang sering digunakan untuk output computer adalah kertas –
printed output. Printed output dapat dihasilkan oleh impact printer
Screen output – media output komputer yang mengalami pertumbuhan paling cepat
adalah display online dari informasi pada peralatan display visual.
Berikut beberapa langkah proses desain output (Whitten dan Bentley, 2008):
1. Mengidentifikasi output sistem dan meninjau kembali persyaratan logika.
2. Menentukan persyaratan output fisik.
3. Desain, lakukan validasi, dan uji output.
D. Desain Database
Tujuan desain database adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):
Database harus menyediakan penyimpangan yang efisien, pembaruan, dan
perolehan kembali sebuah data.
58
Database harus andal – data yang disimpan harus memiliki integritas tinggi untuk
membuat pengguna mempercayai data.
Database harus dapat diadaptasi dan diskala untuk persyaratan dan aplikasi baru
yang belum tampak atau muncul.
Desain database digambarkan sebagai sebuah model khusus yang disebut
skema database. Skema database adalah model fisik atau cetak biru untuk sebuah
database. Skema ini menggambarkan implementasi teknis dari model data logis
(Whitten dan Bentley, 2008).
Skema database relasional menentukan struktur database dalam hal tabel,
key, index, dan aturan-aturan integritas. Skema database menentukan rincian-rincian
berdasarkan kemampuan, terminologi, dan batasan dari sistem manajemen database
yang telah dipilih. Setiap DBMS mendukung berbagai tipe data yang berbeda, aturan-
aturan integritas, dan sebagainya (Whitten dan Bentley, 2008).
Integritas data menyediakan kontrol-kontrol internal pada sebuah database.
Paling sedikit ada tiga tipe integritas data yang harus didesain pada semua database
(Whitten dan Bentley, 2008).
Key integrity – setiap tabel harus memiliki primary key. Primary key harus
dikontrol supaya tidak ada dua record pada tabel yang punya nilai primary key yang
sama. Selain itu, primary key pada sebuah record tidak pernah boleh memiliki nilai
Null. Nilai tersebut akan mengalahkan tujuan primary key yang secara unik
mengidentifikasikan record (Whitten dan Bentley, 2008).
59
Domain integrity – kontrol-kontrol yang sesuai harus didesain untuk
memastikan bahwa tidak ada field pada sebuah nilai di luar range nilai illegal
(Whitten dan Bentley, 2008).
Referential integrity – arsitektur database relasional mengimplementasikan
hubungan antara record pada tabel melalui foreign keys. Penggunaan foreign key
meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas beberapa database, tetapi juga
meningkatkan risiko kesalahan-kesalahan integritas referensial. Kesalahan integritas
referensial muncul saat nilai foreign key pada satu tabel tidak sesuai dengan nilai
primary key pada tabel terkait (Whitten dan Bentley, 2008).
E. Desain Interface
Proses desain interface dimulai dengan menentukan jenis pengguna, human
factor, dan petunjuk human engineering yang akan mempengaruhi desain antarmuka
pengguna.
Jenis pengguna sistem (system user) diklasifikasikan menjadi dua (Whitten
dan Bentley, 2008), yaitu:
Expert User, adalah pengguna komputer yang berpengalaman yang banyak
menghabiskan waktunya untuk menggunakan program aplikasi khusus.
Novice User atau Casual User, adalah pengguna komputer yang pengalamannya
lebih sedikit, atau bahkan pada saat-saat tertentu saja.
60
Adapun masalah human factor adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley,
2008):
Terlalu banyak menggunakan akronim komputer
Desain yang tidak jelas atau kurang intuitif
Tidak mampu membedakan antara tindakan pilihan (“Apa yang harus saya
lakukan selanjutnya?”)
Pendekatan pemecahan masalah yang tidak konsisten
Ketidakkonsistenan desain
Beberapa faktor human engineering penting harus digabungkan pada desain
(Whitten dan Bentley, 2008):
Pengguna sistem harus selalu menyadari apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Beberapa situasi membutuhkan beberapa tipe feedback:
Screen harus diformat sehingga segala jenis tipe informasi, perintah, dan pesan
selalu muncul pada area tampilan umum yang sama.
Pesan, perintah, atau informasi harus ditampilkan dengan cukup panjang
(secukupnya) sehingga pengguna sistem dapat membacanya.
Gunakan atribut tampilan (display attributes) dengan hemat.
Nilai yang salah pada field dan jawaban yang harus dimasukkan oleh pengguna
harus ditentukan.
Berkenaan dengan error, pengguna seharusnya tidak diperkenankan untuk
meneruskan langkah sebelum memperbaiki error tersebut.
61
Jika pengguna melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan akibat yang parah,
maka keyboard harus dikunci untuk mencegah semua input lain dan perintah untuk
memanggil analis atau technical support harus ditampilkan.
Antarmuka Menu-Driven ialah strategi dialog yang mengharuskan pengguna
memilih sebuah action dari menu pilihan. Berikut langkah proses desain antarmuka
pengguna adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):
Petakan dialog antarmuka pengguna, sebuah antarmuka pengguna dapat
melibatkan banyak screen. Beberapa screen dapat muncul berulang sampai kondisi
yang diinginkan tercapai agar tidak menimbulkan masalah yang lebih sulit. State
Transition Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi
screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna.
Membuat prototype dialogue dan antarmuka pengguna
Dapatkan feedback dari pengguna
3. Tahap Implementasi (Implementation)
Fase Implementasi. Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens
selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari
perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan
disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian
diperkenalkan kepada organisasi. Karena RAD dapat digunakan untuk menciptakan
aplikasi-aplikasi e-commerce baru dimana dalam hal itu sistem lama tidak digunakan
lagi, seringnya tidak perlu (dan memang tidak bisa) menjalankan sistem lama dan
62
sistem baru secara paralel sebelum implementasi (Kendall dan Kendall, 2008).
A. Fase Konstruksi
Tujuan fase konstruksi adalah untuk membangun dan menguji sebuah sistem
fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis dan desain dan untuk
mengimplementasi antarmuka sistem yang baru. Aspek utama dari fase ini ialah
pemrograman sistem (Whitten dan Bentley, 2008).
B. Fase Implementasi
Kemampuan pengujian perangkat lunak hanya seberapa mudah (program
komputer) dapat diuji. Karakteristik sebagai berikut menyebabkan perangkat lunak
diuji.
Pengoperasian. "Semakin baik bekerja, lebih efisien dapat diuji." Jika sistem yang
dirancang dan dilaksanakan dengan kualitas dalam pikiran, relatif sedikit bug akan
memblokir pelaksanaan tes, yang memungkinkan pengujian untuk kemajuan tanpa
cocok dan mulai.
Observabilitas. Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji. Input disediakan
sebagai bagian dari pengujian menghasilkan output yang berbeda. Menyatakan sistem
dan variabel yang terlihat atau queriable selama eksekusi. Keluaran yang salah
dengan mudah diidentifikasi. Kesalahan internal dideteksi secara otomatis dan
dilaporkan. Source code dapat diakses.
Pengendalian. Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak
pengujian dapat diotomatisasi dan dioptimalkan. Perangkat lunak dan Pernyataan
63
perangkat keras dan variabel dapat dikontrol langsung oleh teknisi tes. Uji dapat
dengan mudah ditentukan, diotomatisasi, dan diproduksi ulang.
Decomposability. Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita bisa lebih cepat
mengisolasi masalah dan melakukan pengujian ulang yang lebih cerdas. Sistem
perangkat lunak dibangun dari modul independen yang dapat diuji secara independen.
Kemudahan. Semakin sedikit ada untuk menguji, semakin cepat kita bisa
mengujinya. Program ini harus menunjukkan kemudahan fungsional, kemudahan
struktural, dan kode kemudahan.
Stabilitas. Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan pengujian.
Perubahan ke perangkat lunak jarang terjadi, dikendalikan saat mereka melakukan
dan tidak membatalkan tes yang ada. Pemulihan perangkat lunak dengan baik dari
kegagalan.
Dimengerti. Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cerdas kita akan
menguji. Desain arsitektur dan ketergantungan antara komponen internal, eksternal,
dan berbagi dipahami dengan baik. Dokumentasi teknis adalah langsung diakses,
terorganisasi dengan baik, spesifik, rinci, dan akurat.Perubahan desain
dikomunikasikan kepada penguji.
C. Uji karakteristik
1. Tes yang baik memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan. Untuk
mencapai tujuan ini, penguji harus memahami perangkat lunak dan berusaha untuk
mengembangkan gambaran mental tentang bagaimana perangkat lunak mungkin
gagal. Idealnya, kelas kegagalan yang diperiksa. Misalnya, satu kelas dari potensi
64
kegagalan di GUI (graphical user interface) adalah kegagalan mengenali posisi
mouse yang tepat. Satu set tes akan dirancang untuk melaksanakan mouse dalam
upaya untuk menunjukkan kesalahan dalam posisi pengakuan Mouse.
2. Tes yang baik tidak berlebihan. Pengujian waktu dan sumber daya yang terbatas.
Tidak ada gunanya melakukan tes yang memiliki tujuan yang sama dengan tes
lain. Setiap tes harus memiliki tujuan yang berbeda.
3. Tes yang baik harus "berkembang lebih baik". Dalam kelompok tes yang memiliki
niat yang sama, waktu dan sumber daya keterbatasan dapat mengurangi terhadap
pelaksanaan hanya subset dari tes ini. Dalam kasus tersebut, tes yang memiliki
kemungkinan tertinggi mengungkap seluruh kelas kesalahan harus digunakan.
4. Tes yang baik harus tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu rumit. Meskipun
kadang-kadang mungkin untuk menggabungkan serangkaian tes menjadi satu uji
kasus, efek samping yang mungkin terkait dengan pendekatan ini dapat menutupi
kesalahan. Secara umum, setiap tes harus dijalankan secara terpisah.
D. Pengujian Sistem
Setiap produk rekayasa (dan banyak hal lainnya) dapat diuji di salah satu dari
dua cara: (1) Mengetahui fungsi tertentu bahwa suatu produk telah dirancang untuk
melakukan, tes dapat dilakukan yang menunjukkan fungsi masing-masing adalah saat
beroperasi penuh pada saat yang sama mencari kesalahan dalam setiap fungsi, (2)
Mengetahui cara kerja internal produk, pengujian dapat dilakukan untuk memastikan
bahwa "semua gigi jala", yaitu operasi internal dilakukan sesuai dengan spesifikasi
65
yang dan semua komponen internal telah dilaksanakan secara memadai. Pendekatan
uji disebut pengujian black-box dan yang kedua, pengujian white-box.
Pengujian black-box menyinggung tes yang dilakukan pada antarmuka
perangkat lunak.Pengujian black-box mengkaji beberapa aspek fundamental dari
sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian
white-box perangkat lunak didasarkan pada pemeriksaan dekat detail prosedural. Jalur
logis melalui perangkat lunak dan kolaborasi antara komponen diuji dengan
memberikan kasus uji bahwa olahraga set kondisi yang spesifik dan / atau loop.
Pada pandangan pertama akan terlihat bahwa sangat melalui pengujian white-
box akan menyebabkan 100 persen program yang benar. Semua yang perlu kita
lakukan adalah mengidentifikasi semua jalur logis, mengembangkan uji kasus untuk
latihan mereka, dan mengevaluasi hasil, yaitu, menghasilkan kasus uji untuk
menjalankan logika program secara mendalam. Sayangnya, pengujian lengkap
menyajikan masalah logistik tertentu.pengujian white-box tidak, bagaimana pun,
diberhentikan sebagai tidak praktis. Sejumlah terbatas jalur logis yang penting dapat
dipilih dan dilaksanakan.Struktur data penting dapat diperiksa untuk validitas.
E. Pengujian White-Box
Pengujian White-Box, kadang-kadang disebut pengujian glass-box, adalah
kasus uji filosofi desain yang menggunakan struktur kontrol digambarkan sebagai
bagian dari desain komponen-tingkat untuk mendapatkan uji kasus. Menggunakan
metode pengujian white-box, insinyur perangkat lunak dapat memperoleh uji kasus
yang (1) menjamin bahwa semua jalur independen dalam modul telah latihan
66
setidaknya sekali, (2) melaksanakan semua keputusan logis pada sisi mereka benar
dan salah, (3) mengeksekusi semua loop pada batas mereka dan dalam batas-batas
operasional mereka, dan (4) latihan struktur data internal untuk memastikan
validitasnya (Whitten dan Bentley, 2008).
F. Pengujian Black-Box
Pengujian black-box juga disebut pengujian perilaku, berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat lunak. Itu adalah pengujian black box
memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mendapatkan set kondisi input
yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk suatu program.
Pengujian black-box bukan merupakan alternatif untuk teknik pengujian white-box.
Sebaliknya, itu adalah pendekatan komplementer yang kemungkinan akan
mengungkap kelas yang berbeda dari kesalahan daripada metode white-box (Whitten
dan Bentley, 2008).
Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori berikut:
(1) tidak benar atau hilang fungsi, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dalam
struktur data atau akses basis data eksternal, (4) perilaku atau kinerja kesalahan, dan
(5) inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses
pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir
pengujian. Karena pengujian black box sengaja mengabaikan struktur pengendalian,
perhatian difokuskan pada domain informasi. Tes ini dirancang untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
67
• Bagaimana validitas fungsional diuji?
• Apa kelas input akan membuat kasus uji yang baik?
• Apakah sistem sangat sensitif terhadap nilai input tertentu?
• Bagaimana batas-batas kelas data terisolasi?
• Apa efek akan kombinasi spesifik data terhadap operasi sistem?
Dengan menerapkan teknik black-box, kita memperoleh satu set kasus uji
yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) uji kasus yang mengurangi, dengan
jumlah yang lebih besar dari satu, jumlah kasus uji tambahan yang harus dirancang
untuk mencapai wajar pengujian, dan (2) uji kasus yang memberitahu kita sesuatu
tentang ada atau tidak adanya layani kesalahan, daripada kesalahan yang terkait
hanya dengan tes khusus di tangan.
2.11 Unified Modelling Language (UML)
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasi dan
membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan banyak
level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan
teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari
banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML (XMI).
Standar UML dikelola oleh OMG (object management group) (Hariyanto, 2004).
Menurut Hariyanto (2004) tujuan utama perancangan UML adalah:
1. Menyediakan bahasa permodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk
mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.
68
2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep-
konsep inti.
3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses
pengembangan tertentu.
4. Menyediakan bisnis formal untuk pemahaman bahasa permodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek.
6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen,
kolaborasi, framework dan pattern.
2.11.1 UML Diagram
UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda
untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML menyajikan perspektif yang berbeda
mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML
beserta pengertiannya (Whitten et al. 2004).
2.11.1.1 Class Diagram
Class Diagram merupakan kumpulan class dan object. Oleh karena itu
pengertian class sangat penting sebelum merancang class diagram. Whitten et al.
(2004) dalam buku Widodo dan Herlawati (2011) mengartikan class sebagai satu set
objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Class terkadang disebut sebagai
kelas objek (object class). Secara alami, objek yang berupa buku analisis desain dan
69
buku pemrograman kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas buku. (Widodo dan
Herlawati, 2011)
Secara teknis, Pender dan Tom (2003) dalam buku Widodo dan Herlawati
(2011) mengartikan sebuah kelas sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk
di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan
bagaiman penggunaannya. Sedangkan objek adalam entitas yang bersifat unik yang
mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya. Kelas
menggambarkan suatu kelompok yang memiliki kesamaan keadaan dan perilaku.
Kelas merupakan cetak biru suatu objek dalam sistem orientasi objek. Dapat
dikatakan kelas adalah sejenis alat pengklasifikasi.
Tabel 2.2 Notasi Class Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)
Notasi Keterangan
Class
1. class name
2. attributes
3. behaviors
Association
Agregation
Generalization
-End1
*
-End2
*-End1
1
-End2
*
Class 1
2
3
70
Guru
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ read ()
TU
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
pegawai
- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Jabatan
- id_jabatan- nama_jabatan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
dokumentasi
- id_dokumentasi- id_kategori- judul- nama_file- tgl_posting- hits
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
studi_kasus
- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
berita
- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
1
*
*
1
*
1
*
1
Gambar 2.6 Contoh Kasus Knowledge Management System dalam Class Diagram
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Tabel pegawai merupakan generalisasi dari tabel Guru dan TU merupakan
generalisasi pegawai karena guru dan TU memiliki atribut yang sama.
2. Tabel jabatan merupakan agregasi dari tabel pegawai karena jabatan adalah
bagian dari atribut tabel pegawai.
3. Tabel pegawai memiliki asosiasi dengan tabel dokumentasi, berita, studi kasus,
71
dan laporan karena pegawai dapat melakukan kegiatan yang ada di tabel-tabel
tersebut. Hubungan kardinalitas antara tabel pegawai dengan tabel dokumentasi,
berita, studi kasus, dan laporan adalah 1...* (satu ke banyak) yang artinya seorang
pegawai dapat melakukan banyak dokumentasi, berita, studi kasus dan laporan.
2.11.1.2 Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format
Menurut Dennis et al. (2005) cara memetakan problem domain object dalam
class diagram ke format RDBMS ada delapan tahapan, yaitu:
1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika,
problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung, petakan
juga ke dalam tabel RDBMS.
2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.
3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program.
4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan kolom
yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan
foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang
berhubungan.
5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many dari tabel yang asli
ke tabel yang baru.
6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif baru
yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key dari
kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan
foreign key ke tabel.
72
7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key
dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke kolom baru pada tabel yang memiliki
hubungan multi-valued (1..* atau 0..*) yang dapat menyimpan primary key dari
tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued.
8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama
dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan asosiasi yang
baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu mereka
dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke subclass adalah
0..*, jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or
(XOR) harus ditambahkan kedalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap
superclass. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass ke
semua subclass dan hapus superclass dari desain.
Berikut ini adalah contoh mapping dari class diagram ke RDBMS tabel:
73
Gambar 2.7 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel
user
- id_user- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Guru
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ read ()
TU
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
Admin
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
pegawai
- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Jabatan
- id_jabatan- nama_jabatan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
user
- id_user- id_peg- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
1
1
1
*
laporan
- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
jenis_laporan
- id_jenis- nama_jenis
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
*
1
diskusi
- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
diskusi
- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- jam- tanggal- dibaca- gambar
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar
- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
1
*
74
1. Class user dan generalisasi dari class user terpetakan menjadi beberapa tabel
yaitu: tabel data pegawai, jabatan, dan user.
2. Class TU, guru, dan admin, merupakan Class Abstrak karena memiliki
hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel.
3. Class Laporan dipetakan menjadi dua tabel yaitu Tabel laporan dan
jenis_laporan.
4. Class diskusi dipetakan menjadi dua tabel yaitu tabel diskusi dan komentar.
2.11.1.3 Sequence Diagram
Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau
operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima
diantara objek dan dalam sekuensi apa (Whitten dan Bentley, 2008).
Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)
Simbol Keterangan
Boundary
Biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user
interface atau suatu alat yang berinteraksi
dengan sistem lain
Activation
Merupakan periode yang dibutuhkan saat
melakukan operasi.
Actor1
Merepresentasikan entitas yang berada di
luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau
perangkat sistem lain.
Message1
Relasi ini digunakan untuk memanggil
operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu
75
objek. Message mengharuskan kita
menyelesaikan proses baru kemudian
memanggil proses berikutnya.
Message2
Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek
hendak memanggil dirinya sendiri.
Actor
Form Login User
Masukkan Username & Password()
username & password()
Cek Data
Login berhasil
Login gagal
Pesan peringatan
Halaman Home
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram Login
Berikut penjelasan dari sequence diagram di atas:
1. Aktor melakukan operasi login dengan memasukkan username dan password ke
dalam form login.
2. Dari form login akan memanggil data username dan password ke dalam tabel
user di database.
3. Dilakukan pengecekan data username dan password.
4. Apabila data username dan password cocok maka login berhasil dan masuk ke
76
halaman home.
5. Apabila data username dan password tidak cocok maka login gagal dan muncul
pesan peringatan.
2.11.1.4 Use case Diagram
Use case Diagram menunjukkan hubungan antara actor dan Use cases. Diagram
ini dapat ditemukan di dalam UML, diagram ini pada dasarnya menjelaskan hal
yang sama seperti yang terdapat di tabel aktor. Actor dan Use case adalah dua
elemen utama di dalam penjelasan mengenai Use case Diagram. Mereka dapat
terhubung satu sama lain, dengan demikian indikasi bahwa pemberian actor dalam
sebuah diagram dapat berpartisipasi dalam pemberian Use case. Actor dan Use case
juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram.
Notasi dalam Use Case:
a. Aktor (actor)
Aktor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk
pertukaran informasi. Aktor menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use case,
dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu yang
dapat diukur. Aktor mewakili sebuah peran yang dipenuhi oleh seorang pengguna
yang berinteraksi dengan sistem dan tidak berarti menggambarkan individu ataupun
nama pekerjaan tunggal.
77
Gambar 2.9 Notasi Aktor (Nugroho, 2005)
b. Use Case
Use case adalah deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor. Use case digunakan untuk
menstrukturkan perilaku pada suatu model. Secara grafis, use case digambarkan
dengan elips tegas yang berisi namanya.
Nama Use Case
Gambar 2.10 Notasi Use Case (Nugroho, 2005)
c. Interaction
Interaksi adalah suatu perilaku yang mencakup himpunan pesan-pesan
(message) yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu fungsi tertentu. Perilaku
kumpulan objek-objek atas operasi individual bisa dispesifikasi dengan interaksi.
Sebuah interaksi terdiri dari beberapa unsur, yaitu pesan-pesan urutan aksi (perilaku
yang dihasilkan oleh sebuah pesan), serta link (hubungan antara objek-objek).
Gambar 2.11 Notasi Interaction (Nugroho, 2005)
78
d. Relationship
Relasi/relationship digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol
dalam Use Case Diagram. Relasi antar aktor dan use case disebut juga dengan
asosiasi/association. Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana
hubungan antara keduanya.
Relasi antara use case dengan use case:
a) Include : pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk menggambarkan
suatu use case termasuk di dalam use case lain. Digambarkan dengan garis
berpanah dengan tulis <<include>>
b) Extend : digunakan untuk menunjukan bahwa satu use case merupakan
tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.
Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <<extend>>.
guru
admin
login
logout
Knowledge Management System SMAN 46
Jakarta
Pegawai Tata Usaha
Registrasi
<<include>>
View Data Guru
Input Data Guru<<extend>>
Pesan
Gambar 2.12 Contoh Use Case Diagram (Whitten et al. 2004)
79
Berikut penjelasan dari Use Case diatas:
1. Terdapat 3 aktor dalam use case diagram diatas, yaitu guru, admin dan pegawai
tata usaha.
2. Tulisan yang berada dalam bentuk elips disebut use case, dimana dalam use case
diagram diatas use case tersebut antara lain registrasi, login, logout, input data
guru, view data guru, input forum diskusi, view forum diskusi, input studi kasus,
view laporan, input laporan, view studi kasus, input dokumentasi pengetahuan,
view dokumentasi pengetahuan, input informasi, view informasi, pesan dan
search.
3. Guru dapat melakukan registrasi, login, logout, view data guru, input forum
diskusi, input studi kasus, view laporan, view dokumentasi pengetahuan, pesan,
view informasi dan search di dalam sistem manajemen pengetahuan SMAN 46
Jakarta.
4. Admin dapat melakukan login, logout, dan input data guru dalam sistem
manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
5. Pegawai tata usaha dapat melakukan login, logout, view forum diskusi, view
studi kasus, input laporan, input dokumentasi pengetahuan dan input informasi.
6. Garis bertuliskan include pada use case login ke logout menunjukkan bahwa
untuk dapat melakukan logout sebelumnya harus login terlebih dahulu.
7. Garis bertuliskan extend pada use case input data guru ke view data guru dan use
case lain yang serupa menunjukkan bahwa input data guru merupakan tambahan
fungsional dari view data guru.
80
2.11.1.5 Activity Diagram
Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian
aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan
untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan
memodelkan hasil dari action tersebut.
Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)
Notasi Keterangan
Action State
Action state adalah langkah-langkah dalam sebuah activity.
Action bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity,
atau pada event yang spesifik.
Initiate Aciivty Menunjukkan arah ke action state berikutnya.
Start of the
Process
Menujukkan dimana aliran kerja itu di mulai.
Termination of
the Process
Menujukkan dimana aliran kerja itu berakhir.
Decision
Menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu di buat dalam aliran
kerja.
81
User (Guru)Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Input Data Register
Ingin Register
Pilih DaftarApakah data
valid ?
Menampilkan pesan berhasil
Pilih “Keluar”
Tidak
Ya Tidak
Ya
Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram Register
Berikut penjelasan dari activity diagram di atas:
1. User (Guru) memulai kegiatan register dengan “input data register”
2. Guru memilih untuk mendaftar atau tidak jika iya akan dilakukan pengecekan
data guru jika tidaka maka akan keluar sistem lalu selesai.
3. Saat pengecekan data apabila data valid maka akan tampil pesan berhasil lalu
selesai, jika tidak maka kembali ke “ingin register”.
2.12 MySQL
Menurut Welling (2001), MySQL adalah relational data base management
system (RDBMS) yang sangat cepat dan aman. Sebuah database memungkinkan
untuk melakukan penyimpanan yang efisien, pencarian, dan pengurutan data. MySQL
server melakukan kontrol akses terhadap data untuk memastikan bahwa setiap user
82
dapat bekerja dengan sesuai, menyediakan akses yang cepat, dan meyakinkan bahwa
hanya user yang mempunyai hak akses yang dapat mengaksesnya.Oleh karena itu,
MySQL merupakan server yang dapat digunakan untuk banyak user dan banyak
pekerjaan. MySQL menggunakan SQL (Structured Query Language) yang
merupakan bahasa standard dalam melakukan query database.
MenurutWelling(2001),beberapa keuntungan dari MySQL adalah:
a. High Performance
Tidak diragukan lagi bahwa MySQL cepat dalam pengoperasiannya.
b. Harga yang murah
MySQL tersedia tanpa mengeluarkan biaya, yaitu melalui Open Source
license.
c. Penggunaan yang mudah
Kebanyakan database menggunakan SQL. Jika ada yang menggunakan
RDBMS lainnya, maka tidak ada kesulitan dalam mengadaptasinya. MySQL
mudah untuk di set up.
d. Portability
MySQL dapat digunakan dalam beberapa UNIX system yang berbeda sama
seperti penggunaan di dalam Microsoft Windows.
e. Source Code
Mudah untuk mendapatkan dan memodifikasi source code untuk MySQL.
83
2.13 CRUD Matrix
CRUD (Create, Read, Update, Delete) matrix adalah matrix yang digunakan
untuk memetakan requirement data pada lokasi dalam sistem, (Whitten, 2004).
Tabel 2.5 Contoh Data to Location CRUD Matrix
Location
Entity – Attribute
Guru Tata
Usaha
Guru R R
Id_user R R
Nama R R
Tempat_Lahir R R
Tanggal_Lahir R R
Telepon R R
Alamat R R
Id_Kota R R
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:
1. Tabel tersebut mempunyai 8 entitas dan attribut yaitu Guru, Id_user, Nama,
Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat, Id_Kota. Dan dua aktor yaitu
Guru dan tata usaha.
2. Dalam aktifitasnya Guru dapat membaca (R) entitas dan attribut Guru,
Id_user, Nama, Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat, Id_Kota.
3. Tata usaha dalam aktifitasnya juga dapat membaca (R) entitas dan attribut
Guru, Id_user, Nama, Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat,
Id_Kota.
84
2.14 World Wide Web (www)
Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi
mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar, yaitu:
ServerWeb
Sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data
ke komputer lainnya (yang meminta informasi) melalui internet.
Browser Web
Software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang meminta
informasi dari webserver dan menampilkannya sesuai file data itu sendiri.
2.15
2.16 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
HTTP adalah suatu protokol utama yang digunakan dalam World Wide Web
(WWW) yang menentukan aturan yang harus diikuti web browser dalam meminta
dan mengambil suatu dokumen, kemudian webserver akan menyampaikan dokumen
yang diminta web browser. Protokol ini merupakan standar dalam mengakses
Hypertext Markup Language (HTML).
2.17 Hypertext Markup Language (HTML)
HTML adalah bahasa markup yang deskriptif yang dijabarkan dengan cara yang
sederhana menggunakan tag (Pohan dan Bertha, 2001). Tag adalah suatu kode yang
diawali dengan tanda kurung buka dan ditutup dengan kurung tutup. HTML
85
digunakan untuk menciptakan halaman dan dokumen yang disajikan pada web.
Struktur HTML terrdiri dari head dan body yang diapit oleh tag HTML.
Dalam struktur head terdapat tag title untuk menggambarkan judul suatu
halaman web, serta elemen penting seperti tag meta yang sangat diperlukan untuk
search engine. Sedangkan dalam struktur body dapat disisipkan image,table, serta
media lainnya seperti flash, quicktime movie, dan sebagainya.
2.18 PHP
Menurut Welling (2001), PHP adalah bahasa pemrograman yang berbasiskan
server-side yang dirancang khusus untuk web. Dalam halaman HTML, dapat
dilekatkan kode PHP yang dapat dijalankan kapanpun halaman itu dikunjungi. Kode
PHP diinterpretasikan di webserver dan membuat HTML. PHP adalah produk Open
Source. Beberapa keunggulan dari PHP adalah:
a. High Performance
PHP sangat efisien. Dengan menggunakan server tunggal yang tidak mahal,
memungkinkan user dapat melakukan banyak pekerjaan setiap harinya.
b. Database Integration
PHP mempunyai sambungan ke banyak sistem database, antara lain MySQL,
PostgreSQL, mSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperwave, Informix, InterBase, dan
Sybase databases. Dengan menggunakan Open Database Connectivity Standard
(ODBC), PHP dapat langsung terhubung ke beberapa database yang
menyediakan ODBC, termasuk di dalamnya produk Microsoft.
86
c. Built-in-Libraries
PHP dirancang khusus untuk web, dan mempunyai banyak built-in-function
untuk menampilkan banyak fungsi di dalam web. Sebagai contoh, dapat
terhubung ke jaringan lain, mengirim email, bekerja dengan cookies, dan
membuat dokumen PDF, semuanya itu hanya dengan kode yang singkat.
d. Harga yang murah
PHP adalah gratis. Versi terakhir PHP dapat didownload kapanpun.
e. Mudah dalam pembelajaran dan penggunaan
Sintaks PHP berdasarkan bahasa pemrograman lainnya, terutama C, Perl, dan
Java.
f. Portability
PHP dapat digunakan di banyak operating system yang berbeda. Kode PHP
dapat ditulis di free Unix operating system seperti Linux dan FreeBSD,
commercial Unix seperti Solaris dan IRIX, atau dalam Miscrosoft Windows.
g. Ketersediaan Source Code
Kode PHP dapat langsung diakses dan dapat dilakukan modifikasi.Jika
terdapat sesuatu yang ingin ditambahkan atau ingin melakukan modifikasi
terhadap language yang ada, maka hal tersebut bebas untuk dilakukan. Dalam hal
ini, tidak perlu menunggu perusahaan (manufaktur) untuk mengeluarkan patches
terlebih dahulu dan juga tidak perlu dikhawatirkan, apakah perusahaan akan
berhenti dari bisnis tersebut atau memutuskan untuk berhenti melakukan
pendukungan terhadap produk tersebut.
87
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab 3 ini akan menjelaskan Metode Penelitian untuk Rancang Bangun
Knowledge Management System berbasis Web pada SMAN 46 Jakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini menggunakan metode-metode sebagai berikut:
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
3.1.1 Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung aktifitas bisnis yang berlangsung
di SMAN 46 Jakarta yang berlokasi di Jl. Mesjid Darussalam Kav. 23-25 Blok A Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan dan berlangsung pada Maret-April 2013. Pada observasi ini didapatkan
profil lengkap, sejarah, visi misi, struktur organisasi di SMAN 46 Jakarta dan proses bisnis
yang sedang berjalan.
3.1.2 Wawancara
Wawancara di dalam penelitian ini dilakukan dengan pihak expert di masing-masing
sekolah, yaitu: kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang berhubungan dengan proses
pengetahuan dengan selang waktu pada 15 Maret – 15 April 2013, berikut ini daftar
pertanyaan (hasil wawancara dilampirkan):
1. Apa standar yang digunakan dalam rangka mencapai kompetensi siswa yang
diinginkan?
88
2. Apa kurikulum yang digunakan sekolah saat ini? Apakah kurikulum tersebut sudah
dilaksanakan dengan sempurna? Jika tidak, apa yang menyebabkannya?
3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru untuk menunjang meningkatkan
kemampuan siswa?
4. Bagaimana peranan guru dalam mengembangkan potensi tiap anak didik?
5. Bagaimana cara mengumpulkan dan berbagi pengetahuan di lingkungan sekolah?
Apakah sudah ada teknologi yang mendukungnya?
6. Bagaimana pihak sekolah meningkatkan pengetahuan kompetensi yang dimiliki para
guru?
7. Bagaimana sekolah memfasilitasi guru untuk dapat berbagi pengetahuan?
8. Apa saja yang harus dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru?
Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan data dan informasi berupa proses bisnis yang
berjalan untuk proses pengumpulan dan berbagi pengetahuan pada sumber daya manusia
yang ada di dalam sekolah, serta data-data lainnya yang diperlukan untuk menganalisa proses
bisnis yang ada di SMAN 46 Jakarta.
3.1.3 Studi Pustaka
Sebagai bahan tambahan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh
dari observasi dan hasil wawancara penulis melakukan kepustakaan dengan cara membaca
buku, literatur, media cetak ataupun elektronik yang dapat dipakai sebagai bahan acuan
pembahasan masalah.
3.1.4 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang digunakan dalam
penelitian sebagai bahan perbandingan dalam pembuatan aplikasi sistem manajemen
89
pengetahuan. Sumber-sumber yan dijadikan sebagai sumber literatur antara lain skripsi
sejenis, thesis maupun jurnal-jurnal yang terkait dengan knowledge management.
Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari skripsi:
Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis
No Nama Judul Tahun
1. Muhammad Fahri (Program
Sarjana Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta)
Analisa dan Perancangan Sistem
Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management System) pada
Departemen Sumber Daya Manusia
(Studi Kasus PT. Mitra Mega Semesta
(DoctoRabit))
2010
2. Reza Fatahillah (Program
Sarjana Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta)
Analisa dan Desain Model Knowledge
Management pada Sekolah Menengah
Atas (Studi Kasus: SMAN 1 Tangsel
dan SMAN 3 Tangsel)
3. Rangga Mahisa Brahmara
(Program Sarjana Universitas
Bina Nusantara)
Analisis dan Perancangan Knowledge
Management Berbasiskan Web (Studi
Kasus: PT. Primacom Interbuana)
2007
4. Meirita Salim, Rendy Sebastian,
dan Feliciana Kartadinata
(Program Sarjana Universitas
Bina Nusantara)
Perancangan Aplikasi Berbasis
Knowledge Management System
(Studi Kasus: Jurusan Sistem
Informasi Universitas Bina Nusantara
)
2007
5. Widi Rulianto (Program Sarjana
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta)
Rancang Bangun Sistem Manajemen
Pengetahuan Riset dan Teknologi
Studi Kasus Kementerian Pertanian
2013
90
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode
berorientasi objek (object oriented) menggunakan RAD atau Rapid Application Development
yang memiliki tahapan-tahapan berikut:
4. Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan)
Pada tahap ini, user dan analyst mengadakan pertemuan untuk melakukan identifikasi
tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk
mencapai tujuan. Dari pertemuan ini akan menghasilkan perencanaan yang akan dibuat yaitu:
a. Gambaran umum profil SMAN 46 Jakarta
b. AnalisisSistemBerjalan
c. IdentifikasiMasalah
d. AnalisisKebutuhanSistem
5. Workshop Design (Proses Desain)
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan
apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Keaktifan user yang
terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan
komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.
Perancangan sistem manajemen pengetahuan menggunakan tools unified modelling
languange (UML), dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Membuat Use Case Diagram
Use case Diagram menunjukkan hubungan antara actor dan Use cases. Actor dan Use
case juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram.Use case sebagai urutanl
angkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik yang terotomatisasi
maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.
91
b. Membuat Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan atau menjelaskan bagaimana perilaku berinteraksi
dalam berbagai usecase. Activity diagram memodelkan fungsi-fungsi suatu sistem dan aliran
kendali antar objek.
c. Membuat Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan interaksi di antara beberapa objek dari waktu ke waktu.
Ini merupakan tambahan dari class diagram, yang menjelaskan secara umum.
d. Menentukan Potensial Objek
Peneliti membuat daftar potensial objek dari hasil analisis usecase narrative untuk
membantu membuat class diagram.
e. Membuat Class Diagram
Class Diagram menggambarkan kumpulan dari class-class dan hubungan struktural
mereka.
f. Memetakan (mapping) Class Diagram
Peneliti memetakan class diagram yang sudah terbentuk ke dalam relational database
management system.
g. Rancangan Schema Database
Peneliti merancang schema database dari class diagram yang sudah terpetakan ke dalam
relational database management system.
h. Spesifikasi Database
Peneliti membuat daftar spesifikasi database dari setiap tabel yang ada pada schema
database.
i. Rancangan Struktur Menu
Struktur menu sistem yang digunakan admin, tata usaha dan guru.
j. Rancangan Interface
92
Antar muka sistem (interface) dibuat untuk menggambarkan rancangan tampilan sistem
yang akan dibuat.
6. Implementation (Implementasi)
Setelah program selesai, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan
proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahann atau tidak sebelum
diaplikasikan pada suatu organisasi.Dalam tahap ini implementasi sistemmanajemen
pengetahuan yang akan dilakukan diantaranya:
1. Membangun sistem
Dalam tahap ini sistem dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP,
dan database MySQL
2. Menguji sistem
Untuk pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing,
dimana penulis melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai
dengan yang diharapkan atau tidak.
93
3.3 Kerangka Berpikir
Mulai
Studi pustaka
wawancara
Observasi
Selesai
Proses
Gambaran umum organisasi
implementation
Requirement planning
Analisis building block manajemen
pengetahuan
Analisis sistem manajemen
pengetahuan
Knowledge goals
Knowledge sharing and distribution
Knowledge utilization
Knowledge retentition
Knowledge development
Knowledge acquisition
Knowledge identification
Analisis kebutuhan sistem
Analisis sistem berjalan
Rekomendasi sistem usulan
Coding
Testing
Workshop Design
Class Diagram
Perancangan Interface
PHP
MySQL
Input/Output
Database
Interface
Pemetaan fitur sistem usulan
Penjelasan fitur sistem usulan
Mapping database
Matriks CRUD
Schema database
Spesifikasi database
Perancangan struktur menu
Sequence diagram
Activity diagram
Desain Form
Use case diagram
Desain Laporan
Objek potensial
Studi Literatur
Identifikasi aktor
Identifikasi use case
Use case diagram model
Rich Picture
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan Non Fungsional
Diagram Alir
Rich Picture
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
94
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisa Profil Sekolah
4.1.1 Sejarah Sekolah
Lahir sebagai filial SMA Negeri 18 Jakarta pada tanggal 10 Januari 1977
berlokasi di Dapur Susu Cilandak, atas prakarsa Drs. J. Mangari Kepala SMA
Negeri 18 Jakarta, dan dipimpim oleh Moch. Idris. tahun 1979 mendapat
pinjaman gedung di Jl. Kirai yang digunakan untuk belajar disiang hari. Tahun
1980 dipimpin oleh Drs. H. Anwar Ali Akbar. Tanggal 24 Desember 1980, SMA
Negeri 18 Filial mendapat status manunggal dengan nama SMA Negeri 46
Jakarta. Pada tahun ini pun SMA Negeri 46 Jakarta mendapat tambahan gedung
yang berlokasi di Jalan Tembok Pondok Labu Jakarta Selatan, sehingga SMA 46
Jakarta memiliki 3 (tiga) lokasi gedung yang saling berjauhan.
Tahun 1982 SMA Negeri 46 Jakarta mendapat gedung baru yang berlokasi
di Jalan Masjid Darussalam, lokasi yang digunakan sampai sekarang. Tahun 1983
M. SMA Negeri 46 mulai melakukan pembenahan dengan membangun sarana
prasarana seperti: lapangan olahraga, taman mushola, laboratorium IPA,
laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang komputer, jembatan penghubung
gedung unit L dengan U, kantin, koperasi, sehingga proses belajar mengajar lebih
bergairah. Estafet kepemimpin SMA Negeri 46 Sebagai berikut:
95
1. Tahun 1977-980: Drs. Johanes Mangari
2. Tahun 1980-1982: Drs. H. Anwar Ali Akbar
3. Tahun 1982-1983: Drs. M. Soetiar
4. Tahun 1983-1988: Drs. H. Nurdin Amir
5. Tahun 1988-1992: Drs. Hj. Nannies Boedi Moelyono
6. Tahun 1992-1998: Drs. H. Syaridin Saz
7. Tahun 1998-1999: Drs. H. Anda Wiradisastra
8. Tahun 1999-2002: Drs. Wahyo Pradono, MM
9. Tahun 2002-2006: Drs. H. Asmuni Hasan
10. Tahun 2006-2010: Drs. H. Diding Ubaidillah
11. Tahun 2010-sekarang: Drs. H. Satiry Satar
4.1.2 Logo Sekolah
Gambar 4.1 Logo Sekolah
4.1.3 Visi dan Misi Sekolah
4.1.3.1 Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa sehingga mampu
bersaing pada tingkat Nasional dan Internasional.
96
4.1.3.2 Misi Sekolah
1. Melaksanakan pembinaan ahlak dan budi pekerti luhur.
2. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.
3. Mengembangkat minat, bakat, dan kreativitas siswa.
4. Menciptakan siswa KBM sesuai dengan model PAKEM.
5. Menerapkan budaya unggul pada seluruh warga SMA Negeri 46 Jakarta.
4.1.4 Struktur Organisasi
KETUA KOMITE
SMAN 46
JAKARTA
KEPALA SMAN 46
JAKARTA
WAKIL BIDANG HUMAS WAKIL BIDANG SARANA
DAN PRASARANA
WAKIL BIDANG
KESISWAAN
WAKIL BIDANG
KURIKULUMKEPALA TATA USAHA
STAF KURIKULUM STAF KESISWAAN
STAF WAKIL BIDANG
HUMAS DAN
PENGEMBANGAN MUTU
STAF SARANA DAN
PRASARANA
GURU
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMAN 46 Jakarta
4.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
4.1.5.1 Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah antara lain:
1. Kepala Sekolah secara umum berfungsi sebagai Edukator, Manager,
Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).
2. Kepala Sekolah selaku pemimpin mepunyai tugas:
Menyusun perencanaan.
Mengorganisasikan kegiatan.
97
Mengarahkan kegiatan.
Mengkoordinasikan kegiatan.
Melaksanakan kegiatan.
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
Menentukan kebijaksanaan.
Mengadakan rapat/ pertemuan.
Mengambil keputusan.
Mengatur proses belajar mengajar.
Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, perlengkapan, keuangan
dan mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
3. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan,
kurikulum, kesiswaan, kantor, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
perpustakaan dan laboratorium.
4. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi
mengenai kegiatan pembelajaran, bimbingan dan penyuluhan / bimbingan
karir, ekstrakurikuler, ketatausahaan dan kerjasama dengan masyarakat dan
dunia usaha dalam melaksanakan tugas Kepala Sekolah dapat
mendelegasikan kepada Wakil-Wakil Kepala Sekolah.
98
4.1.5.2 Guru
Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, dan mempunyai tugas
pokok dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara
efektif dan efisien. Tugas pokok dan fungsi guru adalah sebagai berikut:
1. Membuat / menyusun Program Pembelajaran Tahunan, program Semester,
menyusun Silabus, menyusun rencana pelaksanaan pengajaran dan
menetapkan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
4. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.
5. Melaksanakan Analisis Hasil Belajar.
6. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
7. Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar.
8. Membuat atau menggunakan alat peraga dalam kegaiatan belajar mengajar.
9. Melakukan inovasi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar siswa.
10. Mengikuti kegiatan MGMP secara berkesinambungan.
11. Mengkuti kegiatan pengembangan Kurikulum.
12. Melaksanakan tugas terentu di sekolah.
13. Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi
tanggungjawabnya.
14. Membuat Lembaran Kerja Siswa ( LKS ).
15. Membuat catatan – catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.
16. Meneliti daftar hadir sebelum memulai melaksanakan kegiatan mengajar.
99
17. Melakukan /mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga kebesihan
dan keindahan, keamanan , ketertiban serta kenyamanan bagin setiap guru
mengajar.
18. Disiplin waktu mengajar agar target ketuntasan tercapai.
19. Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.
20. Mematuhi kode etik profesional guru.
21. Disamping tugas pokok di atas, guru juga membantu Kepala Sekolah dalam
urusan Penyelenggarakan Pendidikan di Sekolah.
4.1.5.3 Tata Usaha
Tata Usaha Sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan
sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah yang meliputi Kegiatan
sebagai berikut :
1. Menyusun Program Tata Usaha Sekolah
2. Mengelola Administrasi Sekolah
3. Administrasi perlengkapan / sarana prasarana sekolah
4. Administrasi Kesiswaan
5. Administrasi Kurikulum
6. Administrasi Kepegawaian
7. Administrasi Humas
8. Administrasi Ketatausahaan:
Mengagendakan Surat masuk / keluar
Mengetik surat
100
Menggandakan surat-surat
Mengarsipkan
Menata penomoran surat
Merapikan file-file surat
Mengirim dan menerima surat-surat
Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.
Mengurus dokumen-dokumen sekolah.
Menyusun Laporan – laporan ketatausahaan sekolah.
4.1.5.4 Wakil Bidang Kurikulum
A. PROGRAM UMUM
1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran.
2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulumintrakurikuler dan
ekstrakurikuler untuk setiap guru mata pelajaran.
3. Menyediakan silabus untuk setiap guru mata pelajaran.
B. PROGRAM POKOK
1. KEGIATAN AWAL
Membantu Kepala Sekolah menyusun SK pembagian tugas mengajar
guru.
Menyusun jadwal pelajaran.
Membantu Kepala Sekolah membuat SK pembagian tugas bagi tenaga
kependidikan.
Membagi/menetapkan kelas sesuai dengan program.
101
Menyiapkan absensi siswa yang dipegang oleh masing-masing guru
mata pelajaran.
Menyiapkan jurnal kelas.
Menyiapkan absensi masing-masing guru mata pelajaran
2. KEGIATAN HARIAN
Membantu Kepala Sekolah mengawasi KBM.
Membantu Kepala Sekolah dalam meningkatkan suasana
pembelajaran yang efektif dengan menetapkan disiplin belajar siswa.
Membantu guru dalam mengatasi hambatan dalam KBM.
Membantu Kepala Sekolah mengawasi kegiatan pendalaman materi
3. KEGIATAN MINGGUAN
Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan
KBM selama satu minggu.
Membantu Kepala Sekolah menyiapkan pelaksanaan upacara bendera
setiap hari senin.
Memberi laporan tentang kegiatan pendalaman materi selama satu
minggu.
Mengadakan pertemuan konsulidasi dengan masing-masing wakasek,
guru BK dan wali kelas.
102
4. KEGIATAN BULANAN
Mengadakan rapat evaluasi pelaksanaan KBM dan ektrakurikuler.
Membantu Kepala Sekolah dalam mengevaluasi kegiatan pandalaman
materi bulan sebelumnya.
Mengadakan konsultasi dengan guru mata pelajaran dan BK tentang
kesulitan belajar dan absensi siswa.
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ulangan harian
bersama (UHB).
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ujian tengah
semester/UTS
5. KEGIATAN SEMESTERAN
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ulangan semesteran.
Menyiapkan nilai raport semesteran yang bersangkutan.
Membantu Kepala Sekolah mengawasi wali kelas dalam mengisi buku
raport.
Menghitung target kurikulum dan taraf serap masing-masing kelas
pada setiap mata pelajaran.
Membantu Kepala Sekolah dalam mengawasi pembagian buku raport.
Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun SK pembagian tugas
guru semester genap.
Menyiapkan jadwal pelajaran Semester genap.
Jurnal kelas semester genap.
103
Absensi siswa semester genap.
Absensi masing-masing guru bidang studi untuk semester genap
6. KEGIATAN AKHIR TAHUN
Membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan Ujian Nasional
(UN).
Mendampingi Kepala Sekolah dalam rapat penentuan kelulusan.
Membantu Kepala Sekolah dalam memproses STTB dan SKHUN.
Membantu Kepala Sekolah dalam pembuatan laporan
penyelenggaraan UN.
Membantu Kepala Sekolah dalam mengevaluasi kegiatan selama satu
tahun
4.1.5.5 Wakil Bidang Kesiswaan
Menyusun program kerja wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dan
kegiatan kesiswaan selama 1(satu) tahun pelajaran.
Memberikan saran, masukan, serta pertimbangan kepada kepala
sekolah dalam mengambil kebijakan pada urusan persekolahan bidang
kesiswaan.
Melaksanakan pengarahan, bimbingan dan pengawasan kegiatan
kesiswaan dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
104
Merencakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasi, mengawasi
pelaksanaan kegiatan 7K (Kedisiplinan, Ketertiban, keamanan,
keindahan, kebersihan, keagamaan, dan kekeluargaan).
Melaksanakan pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta
penilaian terhadap pengurus OSIS dalam menjalankan organisasi.
Melakukan pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta penilaian
pengurus OSIS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kesiswaan.
Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidentil.
Melaksanakan pemilihan siswa sebagai siswa berprestasi dan calon
siswa penerima beasiswa.
Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam berbagai
kegiatan diluar sekolah.
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
4.1.5.6 Wakil Bidang Humas
Bertugas membantu kepala sekolah dalam hal:
1. Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk
pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.
2. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali
siswa dan masyarakat.
3. Membina hubungan antara sekolah dengan komite sekolah.
105
4. Membina dan meningkatkan hubungan antara sekolah dengan lembaga
pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan peringatan HUT RI dan HUT Sekolah dan
perpisahan sekolah.
6. Mengkoordinasikan dengan wakasek terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dunia usaha/lembaga lain di lingkungan sekolah.
7. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
8. Mengatur jadwal rapat dinas sekolah, dan menyiapkan undangan rapat.
9. Mencatat jalannya rapat dinas dan menyampaikan resume rapat kepada guru
dan staf Tata Usaha.
10. Mendokumentasikan data pelaksanaan kegiatan pendidikan yang berlangsung
di sekolah.
11. Mengkoordinasikan kegiatan wakil-wakil kepala sekolah dalam rangka
pencapaian visi dan misi sekolah.
12. Menyusun atau melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin
4.1.5.7 Wakil Bidang Sarana dan Prasarana
Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam:
1. Menyusun dan menetapkan program secara tertulis mengenai pengelolaan
sarana dan prasarana.
2. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana
dan Prasarana dalam hal:
106
merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana
pendidikan.
mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar
tetap berfungsi mendukung proses pendidikan.
melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah.
menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing- masing tingkat.
pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan
kesehatan dan keamanan lingkungan.
3. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
4. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:
direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan
akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana.
dituangkan dalam rencana pokok (masterplan) yang meliputi gedung dan
laboratorium serta pengembangannya.
5. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:
Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lainnya.
Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik.
Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja.
107
6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas
sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.
7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan
denganperkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu
pada Standar Sarana dan Prasarana.
4.2 Analisa Building Blocks Knowledge Management
4.2.1 Knowledge Identification (Identifikasi Pengetahuan)
Analisis untuk identifikasi pengetahuan (Knowledge Identification) yang
terdapat di SMAN 46 Jakarta akan dilakukan berdasarkan tiga level utama, yaitu
secara struktural, fungsional atau operasional dan behavioural.
4.2.1.1 Level Struktural
A. Explicit Knowledge
1. Tanggung Jawab dan kewajiban serta Job Description dari setiap guru
yang terdapat didalam SMAN 46 Jakarta.
2. Modul dan materi pelatrihan (training)
3. Evaluasi kinerja guru
B. Tacit Knowledge
1. Setiap guru memiliki tingkat pengetahuan,keahlian dan pengalaman yang
berbeda.
108
2. Cara setiap guru dalam menghadapi permasalahan yang muncul di sekolah
serta mencari dan mengumpulkan solusi yangtepat.
4.2.1.2 Level Fungsional atau Operasional
A. Explicit Knowledge
1. Dokumentasi Materi Belajar.
2. Dokumentasi notulen rapat.
3. Pelatihan (training) dan seminar.
4. Dokumentasi Kurikulum
5. Dokumentasi silabus
B. Tacit Knowledge
1. Tugas pokok dan fungsi di sekolah.
2. Ide dan pemikiran guru.
3. Pengalaman Pribadi.
4.2.1.3 Level Behavioural
1. Evaluasi Kerja Bulanan
2. Diskusi internal antar guru
4.2.2 Knowledge Acquisition (Perolehan Pengetahuan)
Langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam proses knowledge
acquisition antara lain:
109
1. Berbagi pengetahuan individu guru yang masih bersifat tacit (yang ada
dipikiran). Proses itu dilakukan dengan cara diskusi secara langsung antar
guru melalui proses formal seperti dalam training / pelatihan, atau melalui
proses informal seperti ketika didalam melakukan pekerjaan. Biasanya yang
terjadi dalam proses ini hanya beberapa guru saja yang mengetahui
pengetahuan apa yang sedang dibagi dan hanya sepintas di lisan dan tidak di
dokumentasikan lebih lanjut untuk guru lain.
2. Menciptakan Konsep Program Pembelajaran
3. Memberikan kebebasan guru untuk berkarya dalam menciptakan
pengetahuan.
4.2.3 Knowledge Development (Pengembangan Pengetahuan)
Analisa pengembangan pengetahuan (knowledge development) merupakan
bagian pentingdalam membangunsebuah manajemen pengetahuan (Knowledge
Management). SMAN 46 Jakarta berfokus dalam pengembangan pengetahuan
pada kemampuan guru baik dalam pelayanan terhadap siswa, pengembangan
program kurikulum atau silabus, dan inovasi lainnya sehingga menjadikan proses
pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien.
SMAN 46 Jakarta mengharuskan guru untuk mengasah segala bentuk
informasi dan pengetahuan yang dimiliki guru tersebut, agar menghasilkan
berbagai inovasi yang berguna bagi sekolah secara keseluruhan.
110
4.2.4 Knowledge Sharing and Distribution (Pembagian dan Penyebaran
Pengetahuan)
Proses Pembagian dan Penyebaran Pengetahuan (Knowledge Sharing and
Distribution) berarti bagaimana proses dari distribusi pengetahuan di antara
kelompok guru tertentu atau individu tertentu di transfer secara terpusat kepada
individu atau kelompok guru lainnya.
SMAN 46 Jakarta berupaya agar seluruh guru memiliki pengetahuan yang
bermutu untuk individu itu sendiri maupun untuk sekolah secara keseluruhan.
Untuk itu, pihak sekolah selalu rutin melakukan pelatihan-pelatihan baik pelatihan
materi pembelajaran atau pelatihan lainnya yang dibutuhkan oleh guru, selama ini
proses pembagian dan penyebaran pengetahuan yang dilakukan guru SMAN 46
Jakarta hanya dilakukan berdasarkan bidang mata pelajaran sehingga proses
pembagian pengetahuan dan penyebarannya menjadi semakin tidak merata.
4.2.5 Knowledge Utilization (Penerapan Pengetahuan)
Pada SMAN 46 Jakarta, dalam menerapakan pengetahuan saat ini meliputi
penerapan pada proses berlangsungnya aktivitas pekerjaan setiap harinya yang
dapat dievaluasi melalui report kerja setiap minggu atau setiap bulannya,
mengadakan workshop, seminar dan pelatihan-pelatihan bagi guru dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru.
4.2.6 Knowledge Retention (Penyimpanan Pengetahuan)
Pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta, kebanyakan masih berupa
tacit knowledge yang terdapat pada pengetahuan masing-masing individu guru.
Ada pula yang sudah tersimpan berupa dokumentasi seperti report hasil belajar,
111
artikel-artikel, dan bahan-bahan bacaan lain. Namun penyimpanan seperti itu
masih rentan terhadap hilangnya pengetahuan yang ada. Selain itu, pengetahuan
yang ada pun masih tersimpan secara terpisah pada tempat dan cara penyimpanan
dari masing-masing individu guru.
4.2.7 Knowledge Goals
Knowledge goals pada dasarnya akan memberikan arah pada pengelolaan
pengetahuan yang ada di sekolah. Berikut ini penjelasan mengenai pengetahuan
yang ada di SMAN 46 Jakarta.
1. Normative Knowledge Goals
Menciptakan budaya pembelajaran pada setiap guru di lingkungan
SMAN 46 Jakarta, sehingga setiap guru dapat meningkatkan
pengetahuan dan keahliannya.
Memelihara pengetahuan yang penting bagi sekolah agar tidak mudah
hilang dengan cara mendokumentasikannya, sehingga pada saat orang
yang memberikan pengetahuan itu sudah pindah tempat kerja atau sudah
tidak bekerja lagi, pihak-pihak yang mebutuhkan tidak kesulitan untuk
memperoleh pengetahuan tersebut.
Menciptakan budaya sharing knowledge antar guru, sehingga mampu
menciptakan suatu pola interaksi yang baik antar guru di lingkungan
internal.
2. Strategic Knowledge Goals
Menjadikan pengetahuan yang dimiliki individu guru menjadi milik
sekolah dan sebaliknya.
112
Melakukan monitoring terhadap knowledge yang dimiliki individu di
sekolah.
Meningkatkan upaya pengembangan pengetahuan yang dibutuhkan
dalam mencapai visi dan misi sekolah.
Membuat sebuah pendokumentasian yang baik sehingga dapat
menambah kinerja guru dalam sekolah secara keseluruhan.
3. Operational Knowledge Goals
Memberikan Fasilitas Knowledge Sharing antar guru.
Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam
sekolah dan membantu memberikan solusi terhadap permasalahan
berdasarkan pendokumentasian yang baik.
Meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki guru dengan
mendistribusikan setiap dokumentasi pengetahuan yang ada di
lingkungan sekolah.
4.3 Analisa Sistem Manajemen Pengetahuan
4.3.1 Analisa Sistem yang Berjalan
A. Mendefinisikan Lingkup (Scope definition)
Dalam penelitian rancang bangun sistem ini di fokuskan batasan dan ruang
lingkup pada bagian tenaga pendidik atau guru. Perancangan sistem ini mengatur
bagaimana pengolahan dan penyimpanan serta pendistribusikan knowledge atau
pengetahuan dari mulai proses penginputan file master data guru, penginputan
dokumen yang mengandung sebuah knowledge, kegiatan belajar mengajar,
113
menyelesaikan sebuah kasus, proses sharing melalui forum hingga mencetak
laporan yang terkait dengan sistem.
Sistem ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk mengelola
pengetahuan yang dimiliki guru didasari dengan teknologi pendukung yang dapat
mempermudah dalam proses pendokumentasian, pengelolaan dan pendistribusian
pengetahuan yang diperlukan oleh sekolah. Sistem ini akan digunakan oleh
seluruh guru yang berada di lingkungan SMAN 46 Jakarta yang membutuhkan
sebuah portal untuk mendokumentasikan pengetahuan yang ada ataupun sebagai
tempat mencari sebuah pengetahuan yang dibutuhkan. Sistem ini akan terhubung
dengan jaringan internet dan dilengkapi dengan perlengkapan seperti printer
untuk mencetak laporan di masing-masing client. Sistem ini akan dikelola dan di
pertanggungjawabkan penuh oleh semua guru yang mengaksesnya dan dikelola
oleh bagian tata usaha SMAN 46 Jakarta.
B. Analisis Sistem (System Analysis)
Analisis sistem mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama
untuk melakukan tindakan. Terdapat tiga tahapan analisis sistem dalam
metodologi RAD yang akan digunakan dalam menganalisis sistem informasi yang
akan dirancang. Diantaranya adalah Analisis Masalah (Problem Analysis),
Analisis Persyaratan (Requirement Analysis), dan Analisis Keputusan (Decision
Analysis).
114
C. Analisis Masalah (Problem Analysis)
Dari hasil wawancara yang dilakukan Penulis kepada pihak-pihak terkait
di SMAN 46 Jakarta maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang terjadi
di SMAN 46 Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Terjadi hambatan didalam usaha untuk meningkatkan kinerja guru karena
kurangnya kesadaran akan pentingnya pengetahuan untuk membangun
individu di dalam sekolah, sehingga sekolah harus mengeluarkan biaya ekstra
untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengembangan guru.
b. Terjadi banyak kehilangan pengetahuan pada saat guru meninggalkan sekolah
dalam hal ini guru tersebut pensiun atau resign. Sehingga sekolah akan
mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan training terhadap guru baru.
c. Terjadi pengulangan kesalahan pada saat menghadapi suatu situasi yang sulit,
karena tidak adanya pendokumentasian dari permasalahan yang terjadi
beserta solusi, sehingga sekolah mengalami banyak kehilangan waktu, tenaga
dan biaya yang seharusnya tidak terulang kembali.
d. Hasil rapat yang telah dicapai seringkali terlupakan dalam waktu yang
singkat, sehingga menyebabkan pelaksanaan hasil rapat tidak sesuai dengan
yang diinginkan.
e. Tidak ada wadah penyimpanan dan pengelolaan semua pengetahuan bagi
guru.
f. Tidak ada tempat berkomunikasi penyebaran pengetahuan untuk semua guru.
g. Tidak ada wadah penyampaian ide guru yang berguna bagi sekolah.
115
Secara visual, proses Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta
yang berjalan dapat dilihat Gambar 4.3 dibawah ini.
Guru SMAN 46
3. GuruBertemu
Pegawai tatausaha
Guru SMAN 46Jakarta
1. Guru Membutuhkan
File Dokumen knowlede guru
5.Guru Mendapatkan file
dokumen knowledge guru
yang dibutuhkan
Database Tata Usaha SMAN 46
Jakarta
9. Pegawai Tata
Usaha Menyimpan
ke dalam database
4. Pegawai tata usaha
Mengambil file database
yang dibutuhkan guru
2. Guru Mendatangi bagian tata usaha
Tata Usaha
SMAN 46
Jakarta
6. Guru
Ingin menyimpan
File Dokumen knowledge guru
Bagian Tata
Usaha
7. Guru mendatangi
Bagian tata usaha
8. Guru bertemu
Pegawai tatausaha
Gambar 4.3 Rich Picture KMS SMAN 46 Jakarta yang Sedang Berjalan
Penjelasan dari Rich Picture di atas adalah sebagai berikut:
10. Guru membutuhkan file dan dokumen knowledge guru
11. Guru mendatangi bagian tata usaha untuk mendapatkan file dan dokumen
knowledge guru.
12. Guru bertemu pegawai tata usaha menanyakan file dan dokumen yang
dibutuhkan.
13. Pegawai tata usaha mengambil file dan dokumen yang dibutuhkan guru
dalam database yang tersedia.
14. Guru telah mendapatkan file dan dokumen yang dibutuhkan.
15. Guru ingin menyimpan file dan dokumen knowledge guru.
116
16. Guru mendatangi bagian tata usaha.
17. Guru bertemu pegawai tata usaha dengan menyerahkan file dan dokumen
knowledge untuk disimpan.
18. Pegawai tata usaha menyimpan file dan dokumen knowledge guru yang
diterima dari guru.
D. Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)
Tahap ini adalah fase yang sangat penting dalam sebuah pengembangan
sebuah sistem informasi. Fase ini mendefinisikan dan menganalisis persyaratan-
persyaratan sistem manajemen pengetahuan yang mendukung aktifitas
pendokumentasian dan pendistribusian pengetahuan di SMAN 46 Jakarta.
Reqiurements yang ada akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian
pertama adalah Functional Requirements yaitu aktifitas dan servis yang harus
disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah
Nonfunctional Requirement yaitu fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar
sistem dapat lebih memuaskan. Berikut adalah requirements dari Sistem
Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta:
a. Functional Requirement
Sistem yang dirancang harus mempunyai functional requirements sebagai
berikut:
1. Sistem yang akan dibangun mampu untuk melakukan proses
pendokumentasian terhadap knowledge yang ada di sekolah.
117
2. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu untuk membantu user
dalam mengelola knowledge yang ada, yaitu menambah knowledge,
memperbarui knowledge, menghapus knowledge dan mengkategorikan
knowledge.
3. Sistem diharapkan menyediakan fasilitas komunikasi antar user, seperti
fasilitas forum (discussion board) sebagai wadah untuk berdiskusi,
bertukar knowledge dan sebagainya.
4. Sistem diharapkan dapat menjadi wadah bagi user untuk proses sharing
knowledge.
5. Sistem dapat membantu untuk memetakan knowledge yang ada pada
masing-masing individu yang ada di sekolah sehingga dapat
dikembangkan dan digunakan di sekolah.
b. Nonfunctional Requirement
Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement
Jenis Kebutuhan Penjelasan
Model tampilan
(Performance)
Mengefisienkan waktu proses
pendokumentasian pengetahuan di SMAN 46
Jakarta.
Mengurangi tingkat kesalahan dan
ketidaklengkapan data.
118
Tampilan interface yang menarik dan lebih
user friendly sehingga lebih mudah dimengerti
dan digunakan oleh user.
Model Penyimpanan
Data (Information)
Melakukan penyimpanan data kegiatan belajar
mengajar berupa data guru, knowledge
dokumen, knowledge hasil belajar, knowledge
dari eksternal dan mapping knowledge yang
terintegrasi dengan database.
Mencegah terjadinya penyimpanan data yang
redundant.
Mencegah hilangnya pengetahuan yang
selama ini disebabkan karena penyimpanan
pengetahuan dilakukan manual dengan
menggunakan kertas.
Memudahkan penyajian laporan dengan
pembuatan fitur cetak laporan.
Data terdokumentasi dan terstruktur.
Model Segi Ekonomi
(Economic)
Mengurangi Biaya yang disebabkan
penyediaan media penyimpanan pengetahuan
yang masih berupa kertas.
Meningkatkan pelayanan terhadap siswa
dengan telah siapnya kinerja guru sehingga
119
tercapai kepuasan siswa yang berdampak pada
peningkatan hasil kemampuan siswa.
Model Pengontrolan
Sistem (Control)
Meningkatkan keamanan terhadap
pelaksanaan proses penyimpanan
pengetahuan.
Seluruh guru berperan aktif dalam
pelaksanaan entry pengetahuan dan jalannya
aktifitas dalam sistem.
Model Efisiensi Sistem
(Eficiency)
Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan
proses penginputan dokumen.
Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan proses
pelaporan.
Model Pelayanan
Sistem (Service)
Menghasilkan pengetahuan yang akurat untuk
bahan pertimbangan dan evaluasi.
Memberi kemudahan dalam penggunaan
operasional sistem.
E. Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem
berjalan dan persyaratan akan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase
selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen
120
dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut
merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan:
1. Data Guru
Proses pendokumentasian seluruh data guru yang ada ke dalam satu database
yang mencakup semua data dan informasi yang berkaitan dengan guru
tersebut mulai dari data diri guru sampai dengan data pengalaman kerja guru.
2. Pencetakan
Sebagian data master dapat digunakan sebagai bahan untuk mencetak report
hasil belajar dan report knowledge yang ada di sekolah.
3. Dokumentasi
Dalam sistem informasi ini data-data dimanfaatkan sebagai bahan
dokumentasi terhadap pengetahuan yang dimiliki guru lewat fitur
dokumentasi pengetahuan.
4. User
Dalam penggunaannya fungsi-fungsi dalam sistem informasi ini dioperasikan
oleh seluruh guru.
Di dalam sistem lama, proses pengolahan datanya dilakukan secara
manual, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem
informasi terkomputerisasi berbentuk web application, dan konsep pengembangan
aplikasi ini menggunakan pemrograman berorientasi objek. Sistem usulan
dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), dan
pemrograman berorientasi objek yang digunakan dalam mengimplementasikan
sistem ini adalah PHP.
121
4.3.2 Analisa Kebutuhan Sistem
Dari permasalahan tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
mengenai kebutuhan sistem yang diperlukan, antara lain:
1. Sistem yang akan dibangun mampu untuk melakukan proses
pendokumentasian terhadap knowledge yang ada di sekolah.
2. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu untuk membantu user dalam
mengelola knowledge yang ada, yaitu menambah knowledge, memperbarui
knowledge, menghapus knowledge dan mengkategorikan knowledge.
3. Sistem diharapkan menyediakan fasilitas komunikasi antar user, seperti
fasilitas forum (discussion board) sebagai wadah untuk berdiskusi, bertukar
knowledge dan sebagainya.
4. Sistem diharapkan dapat menjadi wadah bagi user untuk proses sharing
knowledge.
5. Sistem dapat membantu untuk memetakan knowledge yang ada pada masing-
masing individu yang ada di sekolah sehingga dapat dikembangkan dan
digunakan di sekolah.
4.3.3 Rekomendasi Sistem Usulan
Dari uraian permasalahan yang ditemui di SMAN 46 Jakarta, penulis
mengusulkan untuk membangun sebuah Sistem Manajemen Pengetahuan sekolah
yang berbasis web yang dapat menyimpan pengetahuan yang berhubungan dengan
guru serta menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memudahkan pertukaran
pengetahuan guru di lingkungan SMAN 46 Jakarta.
122
Sistem ini diharapkan mampu untuk membantu dalam proses memperoleh
pengetahuan, penyimpanan, dan pendistribusian pengetahuan antar guru yang
mendukung proses kegiatan pada Sekolah. Adapun deskripsi sistem yang akan
dibangun antara lain :
a. Menyediakan fasilitas untuk memberikan informasi mengenai berita dan
peristiwa yang berkaitan dengan SMAN 46 Jakarta.
b. Sistem dibuat secara online dengan berbasis web sehingga dapat diakses oleh
para guru yang memiliki hak dan kewenangan untuk melihat dan
mendapatkan pengetahuan.
c. Menyediakan fasilitas untuk mendapatkan pengetahuan dengan mengunduh
file yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Sistem ini menyediakan fasilitas dalam pertukaran pengetahuan dan media
komunikasi antar guru di lingkungan SMAN 46 Jakarta.
Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
4. Melakukan Maintenance dan
Monitoring
Guru SMAN 46 Jakarta
Admin1. cek ketersediaan pengetahuan dengan searching pada
laman yang disediakan
2. jika dalam cek ketersediaan ada maka guru akan
mendapatkan file dokumen yang dibutuhkan dengan
mendownload, jika tidak ada konfirmasi ke admin
TU SMAN 46 Jakarta
3. Melakukan pengelolaan dokumen pengetahuan, di
dalam sistem.
Gambar 4.4 Rich Picture Rekomendasi Sistem Usulan
123
Penjabaran dari Rich Picture rekomendasi sistem usulan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Guru membutuhkan pengetahuan guru dengan masuk ke dalam sistem
manajemen pengetahuan SMAN 46 sesuai dengan id dan password login
masing – masing untuk mengecek ketersediaan pengetahuan, dengan
searching pada laman yang disediakan.
2. Saat pengecekan ketersediaan ada maka guru akan mendapat pengetahuan
dengan download, jika tidak ada konfirmasi ke admin.
3. Pegawai tata usaha melakukan pengelolaan pengetahuan , memasukan,
menghapus, menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan di dalam
sistem.
4. Admin melakukan maintenance dan monitoring sistem manajemen
pengetahuan SMAN 46.
Tabel 4.2 Legenda Rich Picture Sistem Usulan
Guru SMAN 46 Jakarta
Tata usaha SMAN 46 Jakarta
124
Dokumen
Sistem manajemen
pengetahuan SMAN 46
Jakarta
Tabel 4.3 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Identifikasi Knowledge
NO Deskripsi Guru Tata Usaha Keterangan
1.
2.
3.
Mulai
Identifikasi knowledge level struktural
Identifikasi knowledge level operasional
Identifikasi knowledge level behavioral
SELESAI
Guru Hasil identifikasi
Guru Hasil identifikasi
Guru Hasil identifikasi
Identifikasi Knowledge
125
Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses identifikasi knowledge:
1. Guru melakukan identifikasi knowledge level struktural.
2. Guru melakukan identifikasi knowledge level oprasional.
3. Guru melakukan identifikasi knowledge level behavioral.
Tabel 4.4 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Akuisisi Knowledge
NO Deskripsi Guru Tata Usaha Keterangan
1.
2.
3.
Mulai
Input dokumen pengetahuan
Melihat dokumen pengetahuan
Input laporan guru
SELESAI
Tata usaha Tabel dokumentasi
Guru Dokumen pengetahuan Tabel dokumentasi
Tata usaha Tabel laporan
Akuisisi Knowledge
4.Melihat laporan guru
Guru Laporan Tabel laporan
Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses Akuisisi knowledge:
1. Bagian tata usaha melakukan input dokumen pengetahuan.
2. Guru melihat dokumen pengetahuan.
3. Bagian tata usaha melakukan input laporan guru.
126
4. Guru melihat laporan guru.
Tabel 4.5 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Knowledge Sharing and
Distrubution
MULAI
SELESAI
NO DESKRIPSI GURU TATA USAHA KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tata usaha Tabel dokumentasi
Guru Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi
Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi
Guru Tabel dokumentasi
Guru Tabel dokumentasi
Guru Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi
Input dokumen pengetahuan guru
Search dokumen pengetahuan guru
Cek ketersediaan dokumen
Hasil pencarian
Lihat hasil pencarian dokumen pengetahuan
Download dokumen pengetahuan
Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses knowledge sharing and
distribution:
1. Bagian tata usaha melakuakan input data dokumentasi pengetahuan.
127
2. Guru melakukan pencarian dokumen kebutuhan.
3. Cek ketersediaan pengetahuan guru.
4. Menampilkan hasil pencarian.
5. Melihat hasil pencarian dokumen pengetahuan.
6. Download dokumen pengetahuan guru.
Tabel 4.6 Legenda Diagram Alir Sistem Usulan
Memulai atau mengakhiri
sistem
Pilihan percabangan
Proses Input output
Proses
4.4 Pemetaan Fitur Sistem Usulan
Pemetaan fitur dari aplikasi sistem manajemen pengetahuan SMAN 46
Jakarta berdasarkan dari hasil knowledge goals yang telah ditetapkan dari analisa
sebelumnya.
Tabel 4.7 Pemetaan Fitur Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan Usulan
Knowledge Goals Fitur
Normative
a. Menciptakan
komunikasi dan
Dokumen
pengetahuan
Forum diskusi
Dokumen
pengetahuan
Forum
Forum
diskusi
Pesan
128
budaya sharing
knowledge antar
guru.
b. Menjaga dan
memelihara
knowledge agar
tidak mudah hilang
c. Menciptakan budaya
pembelajaran
Informasi
Pesan
diskusi
Pesan
Informasi
Strategic
a. Membuat sebuah
sistem
pendokumentasian
pengetahuan yang
baik.
b. Meningkatkan
pengembangan
pengetahuan yang
ada untuk mencapai
visi dan misi
sekolah.
c. Melakukan
pengawasan
Dokumen
pengetahuan
Forum diskusi
Pesan
Laporan
Documen
pengetahuan
Forum
diskusi
Pesan
Forum
diskusi
Pesan
Informasi
129
pengetahuan yang
dimiliki guru.
d. Menjadikan
pengetahuan yang
dimiliki individu
guru menjadi milik
sekolah dan
sebaliknya.
Operational
a. Memberikan
Fasilitas Knowledge
Sharing antar guru.
b. Meningkatkan
pengetahuan dan
keahlian yang
dimiliki guru dengan
mendistribusikan
setiap dokumentasi
pengetahuan yang
ada di lingkungan
sekolah
c. Mengurangi
pengulangan
Dokumen
pengetahuan
Forum diskusi
Informasi
Pesan
Laporan
Dokumen
pengetahuan
Forum
diskusi
Pesan
Dokumen
pengetahuan
Forum
diskusi
Pesan
Informasi
130
kesalahan yang
mungkin terjadi di
dalam sekolah dan
membantu
memberikan solusi
permasalahan
berdasarkan
pendokumentasian
yang baik.
IDENTIFICATION
KNOWLEDGE
Structural
Knowledge
a. Prosedur dan
job description
b. Mencari solusi
dari
permasalahan
yang terjadi
c. Kurikulum dan
modul
d. Tingkat
pengetahuan,
keahlian dan
pengalaman
Functional
Knowledge
a. Dokumenta
si kegiatan
belajar
mengajar
b. Dokumenta
si notulen
rapat
c. Pelatihan
dan seminar
d. Sistem
kerja
sekolah
Behavioural
Knowledge
a. Evaluasi
kerja
bulanan
b. Diskusi
internal
antar guru
c. Pencarian
knowledge
dari sumber
eksternal
131
yang berbeda e. Ide dan
pemikiran
guru
f. Pengalama
n pribadi
guru
4.5 Penjelasan Fitur Sistem Usulan
Untuk memenuhi kebutuhan knowledge terhadap aplikasi yang dirancang,
maka akan dibuat perincian terhadap beberapa fitur yang terdapat di aplikasi ini.
Berikut fitur yang akan dirancang pada aplikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Data Guru
Fitur ini merupakan fitur utama yang dimiliki oleh Sistem Manajemen
Pengetahuan SMAN 46 Jakarta, fitur ini memuat hal-hal yang berhubungan
dengan data riwayat hidup guru di SMAN 46 Jakarta.
b. Forum Diskusi
Dengan fitur forum diskusi ini, user dapat saling berbagi knowledge,
berdiskusi, serta tidak menutup kemungkinan untuk memberikan tanggapan
yang berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.Untuk mendukung
proses sharing knowledge, maka fitur ini juga memberikan beberapa
kemudahan seperti:
Admin mampu untuk membuat kategori diskusi dalam lingkup yang lebih
luas untuk mengelompokkan topik-topik diskusi yang akan dibuat. Dengan
132
demikian, topik diskusi tidak saling bercampur sehingga tidak
membingungkan user dalam memfokuskan diskusi.
Memungkinkan user membuat topik baru untuk memulai diskusi.
Memungkinkan user melakukan attach file.
Memberlakukan keamanan terhadap topik yang sedang didiskusikan,
antaralain dengan cara melakukan otorisasi terhadap hak dalam
penghapusan dan perubahan posting.
c. Dokumen Pengetahuan
Melalui fitur ini, user akan lebih mudah membuat dokumentasi secara
digital terhadap knowledge yang dimiliki, dalam fitur ini, user dapat
menggunakan fasilitas yang telah disediakan dalam aplikasi ini, antara lain:
User dapat menyimpan dokumen berupa silabus, Modul pembelajaran,
materi-materi yang berhubungan dengan content mata pelajaran,
kurikulum, notulen rapat, knowledge hasil search, dan sebagainya dengan
memanfaatkan fungsi archieve atau attach file.
Pembagian kategori yang dapat mempermudah dalam menyimpan dan
melakukan pencarian terhadap dokumen yang disimpan sehingga dapat
digunakan kembali suatu saat.
d. Studi Kasus
Fitur ini mendukung fungsi dalam pengelolaan knowledge guru yang
berhubungan dengan langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi oleh guru. Masalah yang ada biasanya berhubungan
dengan kasus-kasus kenakalan siswa, berhubungan dengan cara megajar, dan
133
sebagainya. Melalui fitur ini, sekolah dibantu untuk melakukan beberapa hal
berikut:
Penyimpanan knowledge yang berhubungan dengan kasus yang terjadi.
Knowledge yang mencakup penyelesaian kasus, meliputi kronologi kasus
terjadi sampai terselesaikan, dan solusi yang diambil.
e. Laporan
Fitur ini diberikan suatu fasilitas kemudahan bagi user untuk membuat
laporan. Laporan yang tercakup dapat berupa laporan yang menyangkut
program kerja dan laporan hasil rapat yang biasanya tertulis dalam notulen
rapat.
Dalam membuat notulen dan laporan program kerja, tidak perlu membuat
laporan atau notulen di aplikasi lain yang kemudian disimpan berupa file,
baru di-upload ke dalam aplikasi ini. User dapat membuatnya langsung
dengan menggunakan template yang telah disediakan dan langsung tersimpan
di dalam database. Dengan demikian, apabila harus melakukan perubahan,
dapat langsung mengakses dokumen tersebut dan mengubahnya. Misalnya
dalam pembuatan laporan program kerja, user cukup menentukan tahun dan
bulan yang ingin dilaporkan dan secara langsung semuakegiatan pada bulan
tersebut akan langsung terisi ke dalam laporan. Apabila adatambahan atau
perubahan, user dapat melakukannya tanpa perlu repot-repot masuk ke
aplikasi lain.
134
f. Pesan
Fitur ini memberikan kemudahan bagi user untuk dapat berkomunikasi
melalui pesan singkat. Dalam fitur ini terdapat beberapa fasilitas seperti:
Pesan akan masuk ke Inbox masing-masing profil guru tersebut, sehingga
dapat mengoptimalkan fungsi dari aplikasi ini.
User dapat mengirim pesan kepada orang yang dituju.
Selain itu, terdapat fitur tambahan untuk melengkapi aplikasi Knowledge
Management System ini, antara lain:
a. Informasi
Fitur ini difasilitasi kemampuan untuk memberikan informasi dan berita-
berita terbaru serta pengumuman-pengumuman penting yang berlaku di
SMAN 46 melalui aplikasi ini. Berita terbaru akan tampil dihalaman utama.
User juga diberikan kemampuan untuk melihat semua berita yang ada.
b. Search
Dalam fitur ini, user dapat melakukan beberapa pencarian sebagai berikut:
Pencarian knowledge yang berhubungan dengan kasus berdasarkan
kategori tertentu dan dengan beberapa fasilitas kemudahan dalam
pencarian.
Pencarian terhadap dokumen-dokumen yang dapat dijadikan sebagai
knowledge berdasarkan kategori tertentu, seperti laporan, knowledge dari
hasil rapat, dokumen lainnya termasuk hasil riset dan prosedur yang
berlaku.
135
4.6 Perancangan (Workshop Design)
4.6.1 Desain Proses
4.6.1.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor di dalam Sistem
Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
1. Identifikasi Aktor
Tabel 4.8 Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1. Admin Mengelola hak akses atas sistem,
bertugas memasukan, mengubah,
menghapus data pengelolaan
pengetahuan dan data guru.
2. Pegawai Tata Usaha Orang yang mempunyai tanggung jawab
untuk mengelola dokumen pengetahuan,
memasukan, menghapus, menyimpan
dan mendistribusikan pengetahuan di
dalam sistem.
3. Guru Orang yang mempunyai hak akses atas
sistem, mengelola dokumen
pengetahuan, memasukan, menghapus,
menyimpan dan mendistribusikan
pengetahuan di dalam sistem.
136
2. Identifikasi Use Case
Tabel 4.9 Identifikasi Use Case
No Nama Use Case Deskripsi Aktor
1. Registrasi Menggambarkan proses registrasi
user untuk pertama kalinya ke dalam
sistem.
Guru
2. Login Menggambarkan proses user masuk
ke dalam sistem dengan memasukkan
user name dan password
Semua Aktor
3. Search Menggambarkan kegiatan untuk
pencarian file.
Semua Aktor
4. View Data Guru Menggambarkan kegiatan untuk
melihat data guru.
Guru
5. Input Data Guru Menggambarkan kegiatan untuk
menambahkan data guru.
Admin
6. View Forum
Diskusi
Menggambarkan kegiatan diskusi
yang dilakukan antar guru untuk
berbagi pengetahuan.
Semua Aktor
7. Input Forum
Diskusi
Menggambarkan kegiatan
menambahkan diskusi yang
dilakukan antar guru untuk berbagi
pengetahuan
Guru
8. View Studi Kasus Tempat menuangkan kejadian atau Semua Aktor
137
masalah yang tidak dapat
terselesaikan.
9. Input Studi Kasus Menggambarkan kegiatan
menambahkan kasus yang
berhubungan dengan permasalahan
yang dialami guru
Guru
10. View Laporan Menggambarkan proses melihat
laporan yang ada mengenai rapat,
seminar, dan training.
Guru
11. Input Laporan Menggambarkan input laporan rapat-
rapat yang berkaitan dengan
knowledge guru.
Pegawai tata
usaha
12. View
Dokumentasi
Pengetahuan
Menggambarkan kegiatan melihat
dan download dokumen yang
berkaitan dengan knowledge guru.
Semua Aktor
13. Input
Dokumentasi
Pengetahuan
Menggambarkan kegiatan
menambahkan pengetahuan yang
dimiliki oleh guru.
Pegawai tata
usaha
14. Pesan Menggambarkan kegiatan berkirim
surat elektronik antar user.
Guru
15. View Informasi Melihat berita dan informasi yang
berkaitan dengan sekolah.
Semua Aktor
16. Input Informasi Menggambarkan proses menambah Pegawai tata
138
informasi berupa berita dan informasi
yang berkaitan dengan sekolah.
usaha
17. Logout Menggambarkan kegiatan keluar dari
sistem.
Semua Aktor
3. Use Case Diagram
guru
admin
login
logout
Knowledge Management System SMAN 46
Jakarta
Search
Pegawai Tata Usaha
Registrasi
<<include>>
View Data Guru
Input Data Guru
View Forum Diskusi
Input Forum Diskusi
<<extend>>
<<extend>>
View Studi Kasus
Input Studi Kasus
<<extend>>
View Laporan Input Laporan<<extend>>
Input Dokumentasi Pengetahuan
View Dokumentasi Pengetahuan
<<extend>>
Input InformasiView
Informasi
<<extend>>
Pesan
Gambar 4.5 Use Case Diagram
139
4. Use Case Narrative
Tabel 4.10 Use Case Narrative Register
Use case Name Register
Use case Id KMS01
Actor Guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan registrasi untuk
pendaftaran.
Pre condition User melakukan proses register.
Trigger Use case ini dilakukan agar user terdaftar dalam sistem
manajemen pengetahuan.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Klik registrasi.
3. Klik daftar
2. Input data registrasi
4. Validasi data
5. Menampilkan pesan
berhasil register.
Alternatife Course Jika data tidak lengkap maka tidak bisa register.
Post condition Menampilkan halaman login.
Tabel 4.11 Use Case Narrative Login
Use case Name Login
Use case Id KMS02
Actor Admin, pegawai TU, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan input data login
140
untuk masuk ke dalam sistem.
Pre condition User melakukan proses register.
Trigger Use case ini dilakukan agar user masuk dalam sistem
manajemen pengetahuan.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Membuka sistem
3. Input username dan
password
2. Menampilkan form login
4. Cek username dan
password.
5. Menampilkan halaman
utama.
Alternatife Course Jika username dan password tidak sesuai maka harus
diinput kembali.
Jika tidak mempunyai username dan password maka harus
registrasi.
Post condition Menampilkan halaman utama sistem manajemen
pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
Tabel 4.12 Use Case Narrative View Data Guru
Use caseName View Data Guru
Use caseId KMS03
Actor Admin, pegawai TU, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk melihat data
guru.
141
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat data guru
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu data guru
2. Menampilkan data guru
Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data guru
Post condition Memilih menu tambah data guru.
Tabel 4.13 Use Case Narrative Input Data Guru
Use caseName Input Data Guru
Use caseId KMS04
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk menambah
data guru.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah data guru
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu data guru
3. Input data guru
2. Menampilkan data guru
4. Menampilkan form data
guru
5. Menyimpan data guru
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data guru
142
Klik delete untuk menghapus data guru
Post condition Proses tambah data guru berhasil disimpan ke dalam
database.
Tabel 4.14 Use Case Narrative View Forum Diskusi
Use caseName View Forum Diskusi
Use caseId KMS05
Actor Admin, pegawai TU, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan diskusi yang
dilakukan antar guru untuk berbagi pengetahuan.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan forum diskusi.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu forum diskusi.
2. Menampilkan data forum
diskusi.
Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data forum diskusi.
Post condition Memilih menu tambah diskusi.
Tabel 4.15 Use Case Narrative Input Forum Diskusi
Use caseName Input Forum Diskusi
Use caseId KMS06
143
Actor Guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah diskusi
yang dilakukan antar guru untuk berbagi pengetahuan.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan forum diskusi.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu forum diskusi.
3. Input data forum diskusi.
2. Menampilkan data forum
diskusi.
4. Menampilkan form data
forum diskusi.
5. Menyimpan data forum
diskusi
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data forum diskusi.
Klik delete untuk menghapus data forum diskusi.
Post condition Proses tambah data forum diskusi berhasil disimpan ke
dalam database.
Tabel 4.16 Use Case Narrative View Studi Kasus
Use caseName View Studi Kasus
Use caseId KMS07
Actor Admin, guru, pegawai TU
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat kejadian atau
masalah yang tidak dapat terselesaikan.
144
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat kejadian atau masalah
yang ada.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu studi kasus.
2. Menampilkan data studi
kasus.
Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data studi kasus.
Post condition Memilih menu tambah diskusi.
Tabel 4.17 Use Case Narrative Input Studi Kasus
Use caseName Input Studi Kasus
Use caseId KMS08
Actor Guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambahkan
kejadian atau masalah yang tidak dapat terselesaikan dan
solusinya.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk menyelesaikan kejadian atau
masalah yang ada.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu studi kasus.
3. Input data studi kasus.
2. Menampilkan data studi
kasus.
145
4. Menampilkan form data
studi kasus.
5. Menyimpan data studi
kasus.
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data studi kasus.
Klik delete untuk menghapus data studi kasus.
Post condition Proses tambah data studi kasus berhasil disimpan ke dalam
database.
Tabel 4.18 Use Case Narrative View Laporan
Use caseName View Laporan
Use caseId KMS09
Actor Admin, pegawai tata usaha, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat laporan
rapat, seminar dan training yang dilakukan guru.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat hasil laporan rapat,
seminar, dan training.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu laporan.
2. Menampilkan data
laporan.
Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data laporan.
146
Post condition Memilih menu tambah laporan.
Tabel 4.19 Use Case Narrative Input Laporan
Use caseName Input Laporan
Use caseId KMS10
Actor Pegawai tata usaha
Description Use case ini menggambarkan kegiatan laporan rapat yang
dilakukan guru.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan untuk melaporkan hasil rapat.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu laporan.
3. Input data laporan.
2. Menampilkan data
laporan.
4. Menampilkan form data
laporan.
5. Menyimpan data laporan.
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data laporan.
Klik delete untuk menghapus data laporan.
Post condition Proses tambah data laporan berhasil disimpan ke dalam
database.
147
Tabel 4.20 Use Case Narrative View Dokumentasi Pengetahuan
Use caseName View Dokumentasi Pengetahuan
Use caseId KMS11
Actor Admin, pegawai tata usaha, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat dan
download dokumentasi pengetahuan di SMAN 46.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mengakses
pengetahuan yang belum dimiliki.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu dokumentasi
pengetahuan.
2. Menampilkan data
dokumentasi
pengetahuan.
Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data dokumentasi
pengetahuan.
Post condition Memilih menu tambah dokumentasi.
Tabel 4.21 Use Case Narrative Input Dokumentasi Pengetahuan
Use caseName Input Dokumentasi Pengetahuan
Use caseId KMS12
Actor Pegawai tata usaha
Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah
148
dokumentasi pengetahuan di SMAN 46.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mengakses
pengetahuan yang belum dimiliki.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu dokumentasi
pengetahuan.
3. Input data dokumentasi
pengetahuan.
2. Menampilkan data
dokumentasi
pengetahuan.
4. Menampilkan form data
dokumentasi
pengetahuan.
5. Menyimpan data
dokumentasi
pengetahuan.
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data dokumentasi pengetahuan.
Klik delete untuk menghapus data dokumentasi
pengetahuan.
Post condition Proses tambah data dokumentasi pengetahuan berhasil
disimpan ke dalam database.
Tabel 4.22 Use Case Narrative Pesan
Use caseName Pesan
Use caseId KMS13
149
Actor Guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan berkirim surat
elektronik antar user.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat saling berkirim surat
elektronik.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu pesan.
3. Input data pesan.
2. Menampilkan data pesan.
4. Klik kirim.
5. Mengirim pesan.
Alternatife Course Klik inbox untuk melihat surat masuk.
Klik delete untuk menghapus surat.
Post condition Surat berhasil dikirim ke user lain.
Tabel 4.23 Use Case Narrative View Informasi
Use caseName View Informasi
Use caseId KMS14
Actor Admin, pegawai tata usaha, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat berita dan
informasi di SMAN 46.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui
informasi dan berita yang terjadi di lingkungan sekolah.
150
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu informasi.
2. Menampilkan data
informasi.
Alternatife Course Klik tambah untuk mengubah data informasi.
Post condition Memilih menu tambah informasi.
Tabel 4.24 Use Case Narrative Input Informasi
Use caseName Input Informasi
Use caseId KMS15
Actor Pegawai tata usaha
Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah berita dan
informasi di SMAN 46.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui
informasi dan berita yang terjadi di lingkungan sekolah.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu informasi.
3. Input data informasi.
2. Menampilkan data
informasi.
3. Menampilkan form data
informasi.
4. Menyimpan data
informasi.
151
Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data informasi.
Klik delete untuk menghapus data informasi.
Post condition Proses tambah data informasi berhasil disimpan ke dalam
database.
Tabel 4.25 Use Case Narrative Search
Use caseName Search
Use caseId KMS16
Actor Admin, pegawai tata usaha, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mencari file dan
dokumen di dalam sistem.
Pre condition User melakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mencari file dan
dokumen yang diinginkan.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu search.
2. Menampilkan data hasil
pencarian.
Alternatife Course -
Post condition User mendapatkan file dan dokumen yang diinginkan.
Tabel 4.26 Use Case Narrative Logout
Use caseName Logout
Use caseId KMS17
152
Actor Admin, pegawai tata usaha, guru
Description Use case ini menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.
Pre condition Usermelakukan proses login.
Trigger Use case ini dilakukan agar user keluar dari sistem.
Typical course of
events
Actor Action Sistem response
1. Pilih menu logout.
2. Menampilkan halaman
login.
Alternatife Course -
Post condition User keluar dari sistem
4.6.1.2 Activity Diagram
1. Activity Diagram Register
User (Guru)Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Input Data Register
Ingin Register
Pilih DaftarApakah data
valid ?
Menampilkan pesan berhasil
Pilih “Keluar”
Tidak
Ya Tidak
Ya
Gambar 4.6 Activity Diagram Register
153
Pada Activity Registrasi, guru diharuskan untuk melakukan pendaftaran
untuk dapat mengakses sistem manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
Pertama sistem akan memunculkan form register yang harus di input oleh data
pelanggan yang ini mendaftar. Setelah selesai input data, pelanggan dapat klik
daftar untuk dapat sistem memproses data yang telah di isi. Jika data tidak
lengkap maka sistem akan kembali menampilkan form register. Dan bila data
yang di input valid, maka pelanggan sudah dapat melakukan login.
2. Activity Diagram Login
Input username dan password Mencocokkan username dan password
Semua UserSistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Selesai
Membuka Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46Menampilkan Halaman Login
Tampil halaman Home User
Benar
Salah Menampilkan pesan “Username atau Password
Anda Tidak Cocok”
Gambar 4.7 Activity Diagram Login
154
Gambar 4.7 menjelaskan aktifitas dari use case “login” yang dilakukan
oleh aktor. Proses awal dalam melakukan login adalah aktor membuka aplikasi
Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta, kemudian sistem akan
menampilkan halaman login, setelah halaman login tampil, aktor memasukkan
username dan password. Jika username dan password yang dimasukkan salah,
sistem akan menampilkan alert (Login gagal, silahkan ulangi lagi) dan jika benar
halaman home dari aktor terdaftar masing-masing akan ditampilkan oleh sistem.
3. Activty Diagram View Data Guru
Pilih View Data Guru Tampil Detail Data Guru
User (Admin, Pegawai Tata Usaha, guru) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Selesai
Pilih Menu Data GuruTampil Halaman Menu Data
Guru
Gambar 4.8 Activity Diagram View Data Guru
Gambar 4.8 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Data Guru” yang
dilakukan oleh guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah guru melakukan
login untuk masuk kedalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
155
Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian guru
memilih menu “Data Guru”, sistem akan menampilkan halaman “Data Guru”,
pilih “View Data Guru”, maka akan tampil detail data guru.
4. Activity Diagram Input Data Guru
Tampil Data Guru
Pilih View Data Guru Tampil Detail Data Guru
Pilih Edit Account Tampil Form Edit Account
Masukan Data Edit
UpdateBatal
User (Admin, Pegawai Tata
Usaha) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Pilih Menu Data GuruTampil Halaman Menu
Data Guru
Gambar 4.9 Activity Diagram Input Data Guru
Gambar 4.9 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Data Guru” yang
dilakukan oleh admin. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah admin melakukan
login untuk masuk kedalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian
admin memilih menu “Data Guru”, sistem akan menampilkan halaman “Data
Guru”, pilih “View Data Guru”, maka akan tampil “view data guru”, admin juga
dapat memilih aksi untuk edit data dan hapus data Guru.
156
5. Activity Diagram View Forum Diskusi
Pilih Menu Forum Diskusi Tampil Halaman Forum Diskusi
Tampil Data Forum DiskusiPilih lihat Diskusi
Semua UserSistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.10 Activity Diagram View Forum Diskusi
Gambar 4.10 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Forum Diskusi”
yang dilakukan oleh aktor. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah aktor
melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN
46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home,
kemudian aktor memilih menu “Forum Diskusi” sesuai opsi, sistem akan
menampilkan halaman “Forum Diskusi”.
157
6. Activity Diagram Input Forum Diskusi
Pilih Menu Forum Diskusi Tampil Halaman Forum Diskusi
Tampil Data Forum Diskusi
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Pilih Tambah Diskusi Tampil Form Tambah diskusi
Input Data
Lengkap
Batal
Simpan
Tampil Data Tambah Diskusi
GuruSistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.11 Activity Diagram Input Forum Diskusi
Gambar 4.11 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Forum Diskusi”
yang dilakukan oleh aktor. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah aktor
melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN
46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home,
kemudian aktor memilih menu “Forum Diskusi” sesuai opsi, sistem akan
menampilkan halaman “Forum Diskusi”, pilih tambah diskusi untuk membuat
postingan baru dan juga bisa memilih aksi edit diskusi dan hapus diskusi.
158
7. Activity Diagram View Studi Kasus
Pilih Menu Studi Kasus Tampil Halaman Studi Kasus
Tampil Data Studi kasusPilih "Lihat Kasus"
User (Admin, guru)Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.12 Activity Diagram View Studi Kasus
Gambar 4.12 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Studi Kasus”
yang dilakukan oleh admin dan guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah
user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman
home, kemudian user memilih menu “Studi Kasus”, sistem akan menampilkan
halaman menu “Studi Kasus”, pilih “Lihat Studi Kasus”, maka akan tampil “Data
Studi Kasus”.
159
8. Activity Diagram Input Studi Kasus
Pilih Menu Studi Kasus Tampil Halaman Studi Kasus
Tampil Data Studi kasus
Pilih "Tambah Kasus" Tampil Form Tambah Kasus
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Masukan Data Kronologi dan solusi
Lengkap
Simpan
Tampil Data Studi Kasus
Batal
guruSistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.13 Activity Diagram Input Studi Kasus
Gambar 4.13 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Studi Kasus”
yang dilakukan guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan
login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user
memilih menu “Studi Kasus”, sistem akan menampilkan halaman menu “Studi
Kasus”, pilih “Tambah Studi Kasus”, maka akan tampil “Form Tambah Studi
Kasus”, lalu masukan kronologi kasus dan solusi pada form yang tersedia dan
160
simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Studi
Kasus”, user juga dapat memilih aksi untuk edit dan hapus data dokumentasi
pengetahuan.
9. Activity Diagram View Laporan
Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login
Pilih Menu Laporan Tampil Halaman Laporan
User ( Admin, Pegawai Tata Usaha,
guru ) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.14 Activity Diagram View Laporan
Gambar 4.14 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Laporan” yang
dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha dan guru. Langkah awal dalam
aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem
Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka
akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Laporan”, sistem
akan menampilkan halaman “Laporan”.
161
10. Activity Diagram Input Laporan
Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login
Pilih Menu Notulen Tampil Halaman Notulen
Tampil Data Notulen
Pilih "Tambah Notulen" Tampil Form Tambah Notulen
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Masukan Data Notulen
Lengkap
Simpan
Tampil Data Notulen
Batal
User ( Admin, Pegawai Tata Usaha )Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.15 Activity Diagram Input Laporan
Gambar 4.15 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Laporan” yang
dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal dalam aktifitas ini
adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen
Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk
ke halaman home, kemudian user memilih menu “Laporan”, sistem akan
menampilkan halaman “Laporan”, pilih “Tambah Laporan”, maka akan tampil
“Form Tambah Laporan”, lalu masukan data laporan pada form tambah laporan
yang tersedia kemudian simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke
162
tampilan halaman laporan user juga dapat memilih aksi untuk edit data dan hapus
data laporan.
11. Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan
Pilih Menu Dokumentasi Pengetahuan Tampil Halaman Dokumentasi Pengetahuan
Tampil Data Dokumentasi PengetahuanPilih "Lihat Dokumentasi"
User (Admin, Pegawai Tata Usaha,
guru) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.16 Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan
Gambar 4.16 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Dokumentasi
Pengetahuan” yang dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha dan guru.
Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke
dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login
berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu
“Dokumentasi Pengetahuan”, sistem akan menampilkan halaman menu
“Dokumentasi Pengetahuan”, pilih “Lihat Dokumentasi Pengetahuan”, maka
akan tampil data Dokumentasi Pengetahuan.
163
12. Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan
Pilih Menu Dokumentasi Pengetahuan Tampil Halaman Dokumentasi Pengetahuan
Tampil Data Dokumentasi Pengetahuan
Pilih "Tambah Download" Tampil Form Tambah Download
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Masukan Data Download
Lengkap
Simpan
Tampil Data Dokumentasi Pengetahuan
Batal
User (Admin, Pegawai Tata Usaha)Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.17 Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan
Gambar 4.17 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Dokumentasi
Pengetahuan” yang dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal
dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem
Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka
akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Dokumentasi
Pengetahuan”, sistem akan menampilkan halaman menu “Dokumentasi
Pengetahuan”, pilih “Tambah Dokumentasi Pengetahuan”, maka akan tampil
“Form Tambah Dokumentasi Pengetahuan”, lalu masukan data Dokumen
164
(Download) pada form tambah download pada form yang tersedia dan simpan,
jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Dokumentasi
Pengetahuan”, user juga dapat memilih aksi untuk edit dan hapus data
dokumentasi pengetahuan.
13. Activity Diagram Pesan
Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login
Pilih Menu “Messaging” Tampil Halaman Messaging
Tampil Halaman Messaging
Pilih "Tambah Notulen" Tampil Form Tullis Messaging
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Masukan Data Messaging
Lengkap
Kirim
Tampil Data Laporan
Batal
User ( Guru )Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.18 Activity Diagram Pesan
Gambar 4.18 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Pesan” yang dilakukan
oleh guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk
masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah
proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user
165
memilih menu “Pesan”, sistem akan menampilkan halaman menu “Pesan”, pilih
“Tulis Pesan”, maka akan tampil “Form Tulis Pesan”, lalu masukan data user lain
yang akan dikirim pesan pada form yang tersedia dan kirim, jika tidak pilih
“Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Pesan”, user juga dapat
memilih aksi untuk hapus pesan.
14. Activity Diagram View Informasi
Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login
Pilih Menu Informasi Tampil Halaman Informasi
Tampil Data InformasiPilih "Lihat Informasi"
User ( Admin, Pegawai Tata
Usaha, guru) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.19 Activity Diagram View Informasi
Gambar 4.19 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Informasi” yang
dilakukan oleh Admin dan pegawai tata usaha dan guru. Langkah awal dalam
aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem
Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka
166
akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Informasi”, sistem
akan menampilkan halaman “Informasi”, pilih “Lihat Informasi”, maka akan
tampil data Informasi
15. Activity Diagram Input Informasi
Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login
Pilih Menu Pengumuman Tampil Halaman Pengumuman
Tampil Data Pengumuman
Pilih "Tambah Pengumuman" Tampil Form Tambah Pengumuman
Pilih Aksi
HapusEdit
Berhasil Edit
Batal
Berhasil Hapus
Batal
Masukan Data Pengumuman
Lengkap
Simpan
Tampil Data Pengumuman
Batal
User ( Admin, Pegawai Tata
Usaha) Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 Jakarta
Mulai
Selesai
Gambar 4.20 Activity Diagram Input Informasi
Gambar 4.20 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Informasi” yang
dilakukan oleh Admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal dalam aktifitas ini
adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen
167
Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk
ke halaman home, kemudian user memilih menu “Informasi”, sistem akan
menampilkan halaman “Informasi”, pilih “Tambah Informasi”, maka akan tampil
“Form Tambah Informasi”, lalu masukan data informasi pada form tambah
informasi yang tersedia kemudian simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan
kembali ke tampilan halaman informasi, user juga dapat memilih aksi untuk edit
data dan hapus data informasi.
16. Activity Diagram Search
Pilih Menu Search Halaman Search
Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.21 Activity Diagram Search
Gambar 4.21 menjelaskan aktifitas dari use case “Search” yang dilakukan
oleh aktor. Aktor memilih menu search dan akan menampilkan hasil pencarian
168
17. Activity Diagram Logout
Pilih Menu Logout Keluar dari Sistem
Halaman Login
Sistem Manajemen Pengetahuan
SMAN 46 JakartaMulai
Selesai
Gambar 4.22 Activity Diagram Logout
Gambar 4.22 menjelaskan aktifitas dari use case “logout” yang dilakukan
oleh aktor. Aktor memilih menu logout dan akan keluar dari sistem serta kembali
ke halaman login.
4.6.1.3 Sequence Diagram
1. Sequnce Diagram Login
Actor
Form Login User
Masukkan Username & Password()
username & password()
Cek Data
Login berhasil
Login gagal
Pesan peringatan
Halaman Home
Gambar 4. 23 Sequence Diagram Login
169
Sequence Diagram Login pada gambar 4.17 melibatkan semua aktor.
Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki
halaman utama sistem manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta dengan
melakukan Login terlebih dulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan
username dan password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek
kesesuaian data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak
sesuai akan diberikan konfirmasi login gagal dan jika data lengkap akan diberikan
konfirmasi login sukses lalu masuk halaman utama sistem manajemen
pengetahuan SMAN 46 Jakarta.
2. Sequence Diagram Data Guru
Admin, Pegawai TU
Halaman Data Guru Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Data Guru
Piliih Tambah Data Guru
Form Tambah Guru
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang Berhasil Disimpan
View Data Guru
Menampilkan Data Guru
Edit Data Guru
Form Edit Data Guru
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Data Guru
Pilih Hapus Data Guru
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Gambar 4.24 Sequence Diagram Data Guru
170
Sequence ini menggambarkam proses dalam “Data Guru”. Setelah login
berhasil admin dapat memilih menu Data Guru. Dalam menu Data guru admin
dapat menambah data guru, view, edit dan hapus data guru.
3. Sequence Diagram Input Forum Diskusi
Admin, Guru
Halaman Forum Diskusi Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman forum Dikusi
Piliih Tambah Diskusi
Form Tambah Diskusi
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang telah diinput
View Forum Diskusi
Menampilkan Forum Diskusi
Edit Forum Diskusi
Form Edit Forum diskusi
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Forum Diskusi
Pilih Hapus Forum Diskusi
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Akses Menu Forum Diskusi
Gambar 4.25 Sequence Diagram Input Forum Diskusi
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Forum Diskusi. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu forum diskusi
dan sistem menampilkan form forum diskusi. Kemudian guru mengisi form forum
171
diskusi dan klik simpan. Sistem menyimpan data forum diskusi. Admin dan guru
juga dapat menghapus atau mengedit isi dari forum diskusi.
4. Sequence Diagram Input Studi Kasus
Admin, Guru
Halaman Studi Kasus Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Studi Kasus
Piliih Tambah Diskusi
Form Tambah Kasus
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang telah diinput
View Studi Kasus
Menampilkan Forum Diskusi
Edit Studi Kasus
Form Edit Forum diskusi
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Studi Kasus
Pilih Hapus Studi Kasus
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Akses Menu Studi Kasus
Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Studi Kasus
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Studi Kasus. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Studi Kasus dan
sistem menampilkan form Studi Kasus. Kemudian guru mengisi form Studi Kasus
172
dan klik simpan. Sistem menyimpan data Studi Kasus. Admin dan guru juga
dapat menghapus atau mengedit isi dari Studi Kasus.
5. Sequence Diagram Input Laporan
Admin, Pegawai TU
Halaman Laporan Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Laporan
Piliih Tambah Laporan
Form Tambah Laporan
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang telah diinput
View Laporan
Menampilkan Laporan
Edit Laporan
Form Edit Laporan
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Laporan
Pilih Hapus Laporan
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Akses Menu Laporan
Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Laporan
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Laporan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Laporan dan sistem
menampilkan form Laporan. Kemudian admin dan pegawai mengisi form
173
Laporan dan klik simpan. Sistem menyimpan data Laporan. Pegawai TU juga
dapat menghapus atau mengedit isi dari Laporan.
6. Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan
Admin, Pegawai TU
Halaman Dokumentasi Pengetahua
nKonfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Dokumentasi Pengetahuan
Piliih Tambah Dokumentasi Pengetahuan
Form Tambah Dokumentasi Pengetahuan
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang telah diinput
View Dokumentasi Pengetahuan
Menampilkan Dokumentasi Pengetahuan
Edit Dokumentasi Pengetahuan
Form Edit Dokumentasi Pengetahuan
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Dokumentasi Pengetahuan
Pilih Hapus Dokumentasi Pengetahuan
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Akses Menu Dokumentasi Pengetahuan
Gambar 4.28 Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Dokumentasi Pengetahuan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu
Dokumentasi Pengetahuan dan sistem menampilkan form Dokumentasi
Pengetahuan. Kemudian admin dan pegawai TU mengisi form Dokumentasi
174
Pengetahuan dan klik simpan. Sistem menyimpan data Dokumentasi Pengetahuan.
Admin dan pegawai TU juga dapat menghapus atau mengedit isi dari
Dokumentasi Pengetahuan.
7. Sequence Diagram Pesan
Guru
Halaman Messaging Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Messaging
Piliih Tambah Messaging
Form Tambah Messaging
Input Data
Kirim Pesan
Pesan Berhasil Dikirim
Menampilkan Halaman Messaging
Akses Inbox
Halaman Inbox
Pilih Hapus Informasi
Konfirmasi Hapus
Pesan Berhasil dihapus
Akses Menu Messaging
Gambar 4.29 Sequence Diagram Pesan
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Pesan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Pesan dan sistem
menampilkan form Pesan. Kemudian guru mengisi form Pesan dan klik kirim.
Sistem mengirim pesan. Guru juga dapat menghapus pesan.
175
8. Sequence Diagram Input Informasi
Admin, Pegawai TU
Halaman Informasi Konfirmasi Hapus
Menampilkan Halaman Informasi
Piliih Tambah Informasi
Form Tambah Informasi
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Menampilkan Data yang telah diinput
View Informasi
Menampilkan Informasi
Edit Informasi
Form Edit Informasi
Input Data
Simpan Data
Data Berhasil Disimpan
Halaman Informasi
Pilih Hapus Informasi
Konfirmasi Hapus
Data Berhasil dihapus
Akses Menu Informasi
Gambar 4.30 Sequence Diagram Input Informasi
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Informasi. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Informasi dan
sistem menampilkan form Informasi. Kemudian admin dan pegawai TU mengisi
form Informasi dan klik simpan. Sistem menyimpan data Informasi. Admin dan
pegawai TU juga dapat menghapus atau mengedit isi dari Informasi.
9. Sequence Diagram Search
Actor
Search User
Cek Data
Halaman Search
Masukkan kata Pencarian
Kata Pencarian
Pencarian Berhasil
Gambar 4.31 Sequence Diagram Search
176
Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses
Search. Proses tersebut dimulai ketika guru mencari pengetahuan yang
diinginkan dan sistem menampilkan hasil pencarian.
4.6.2 Desain Input/Output
4.6.2.1 Desain Input
1. Form Input Guru
NIP Guru :
Nama lengkap :
Jabatan :
Mata Pelajaran :
Tempat lahir :
Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Telp :
e-mail :
Gambar 4.32 Form Input Guru
177
2. Form Input Studi Kasus
Nama Lengkap : :
User Id :
Kategori :
Judul :
Fokus Masalah : :
Deskripsi :
Kronologi :
Solusi :
Gambar 4.33 Form Input Studi Kasus
3. Form Input Laporan
Id Laporan :
Jenis Laporan :
Judul Laporan :
Tanggal Laporan :
Isi Laporan :
Gambar 4.34 Form Input Laporan
178
4. Form Input Dokumentasi
Nama lengkap :
User Id :
Kategori :
Judul Dokumen :
Upload Dokumen : :
Deskripsi :
Gambar 4.35 Form Input Dokumentasi
5. Form Input Forum Diskusi
User Id :
Nama lengkap :
Tanggal Posting : :
Topik Diskusi :
Judul Diskusi :
Kategori :
Isi Diskusi :
Reply :
Isi Reply :
Gambar 4.36 Form Input Forum Diskusi
179
6. Form Input Informasi
Kategori Informasi : :
Judul Informasi :
Tanggal :
Isi Informasi :
Gambar 4.37 Form Input Informasi
4.6.2.2 Desain Output
1. Form Output Guru
Tabel 4.27 Output Data Guru
NIP Nama
Lengkap
Jenis kelamin Jabatan Mata
Pelajaran
180
2. Form Output Studi Kasus
Tanggal Posting:
Kategori Pengetahuan:
Judul:
Fokus:
Deskripsi
Penulis :Kronologi
Solusi
STUDI KASUS
Gambar 4.38 Form Output Studi Kasus
3. Form Output Laporan
Tanggal Laporan:
Judul Laporan:
Isi:
Jenis Laporan :
LAPORAN
Gambar 4.39 Form Output Laporan
181
4. Form Output Dokumentasi
Tanggal Posting:
Kategori Pengetahuan:
downloadview
Deskripsi
Penulis :
DOKUMENTASI PENGETAHUAN
File:
Judul:
Gambar 4.40 Form Output Dokumentasi Pengetahuan
5. Form Output Forum Diskusi
Tabel 4.28 Output Forum Diskusi
Judul Diskusi Topik Diskusi Kategori Tanggal
Posting
Reply
182
4.6.3 Desain Database
4.6.3.1 Objek Potensial
Tabel 4.29 Identifikasi Objek Potensial
No Objek Potensial Cek Alasan
1 User V Generalisasi dari aktor
2 Guru V User dari sistem
3 Admin V User dari sistem
4 Pegawai Tata Usaha V User dari sistem
5 Login X Tidak relevan
6 Username X Salah satu attribute dari user
7 Password X Salah satu attribute dari user
8 Menu X Bagian dari interface
9 Data Guru V Data guru
10 Forum Diskusi V Forum diskusi
11 Studi Kasus V Studi kasus
12 Laporan V Laporan
13 Dokumentasi V Dokumentasi
14 Form tambah Forum Diskusi X Tidak relevan
15 Form tambah studi kasus X Tidak relevan
16 Informasi V Informasi
17 Kategori Pengetahuan V Kategori pengetahuan
18 Form tambah laporan X Tidak relevan
183
19 Form tambah Dokumentasi X Tidak relevan
20 Pesan X Tidak relevan
21 Search X Output dari sistem
22 Logout X Tidak relevan
Tabel 4.30 Objek yang Diusulkan
User Studi kasus
Admin Laporan
Guru Dokumentasi
Pegawai tata usaha Kategori pengetahuan
Data guru Forum diskusi
184
4.6.3.2 Class Diagram
dokumentasi
- id_dokumentasi- kategori- judul- nama_file
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
pengumuman
- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
berita
- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
studi_kasus
- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
user
- id_user- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
diskusi
- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Guru
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ read ()
TU
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
Admin
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
* 1melakukan
*
1
melakukan
1
*
melakukan
*
1
melihat
*
1
melihat
1
*melihat
M1
*
1
mengelola*
1
mengelola
*
1
mengelola
1
*
mengelola
*
1
mengelola
*1
mengelola
*
1
mengelola
Gambar 4.41 Class Diagram Manajemen Pengetehauan
4.6.3.3 Mapping Database
Mapping database digunakan untuk menjembatani antara class diagram
ke format Relational Database Management System (RDBMS) tabel.Berikut ini
adalah gambar mapping class diagram ke RDBMS tabel.
185
berita
- id_berita- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- headline- isi_berita- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar_berita
- id_koment_berita- id_berita- id_peg- isi_komentar- tanggal- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
pengumuman
- id_pengumuman- id_peg- judul- judul_seo- isi_pengumuman- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
diskusi
- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar
- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
dokumentasi
- id_dokumentasi- id_kategori- judul- nama_file- tgl_posting- hits
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
kategori
- id_kategori- nama_kategori- kategori_seo
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
jenis_laporan
- id_jenis- nama_jenis
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
pegawai
- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Jabatan
- id_jabatan- nama_jabatan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
user
- id_user- id_peg- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar_pengumuman
- id_komentar_pengumuman- id_pengumuman- id_peg- isi_komentar_pengumuman- tgl- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
studi_kasus
- id_studi_kasus- id_peg- judul- judul_seo- deskripsi- kronologi- solusi- hari- tanggal- jam - gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
1*
1
*1
*
1
1
1
*
*
1
*
1
*
1
*
1
1
*
*
1
*
1
*
1
1
*
1
*
dokumentasi
- id_dokumentasi- kategori- judul- nama_file
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
pengumuman
- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
berita
- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
studi_kasus
- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
user
- id_user- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
diskusi
- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Guru
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ read
TU
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
Admin
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
1*
1
*1
*
1*
1
*
*
1
*1
*
1
*
1
1
*
1
*
*
1
1
*
1
*
Gambar 4.42 Mapping Class Diagram
Berdasarkan gambar 4.42 mapping class diagram, ada beberapa class yang
mengalami perubahan class, yaitu:
5. Class user dan generalisasi dari class user terpetakan menjadi beberapa
tabel yaitu: tabel data pegawai, jabatan, dan user.
186
6. Class TU, guru, dan admin, merupakan Class Abstrak karena memiliki
hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel.
user
- id_user- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Guru
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ read ()
TU
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
Admin
- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan
+ create ()+ read () + update ()+ delete ()
pegawai
- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
Jabatan
- id_jabatan- nama_jabatan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
user
- id_user- id_peg- username- password- level- blokir
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
1
1
1
*
Gambar 4.43 Penjabaran Mapping Class Pegawai
7. Class Laporan dipetakan menjadi dua tabel berikut: Tabel laporan dan
jenis_laporan.
187
laporan
- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
laporan
- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
jenis_laporan
- id_jenis- nama_jenis
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
*
1
Gambar 4.44 Penjabaran Mapping Class Laporan
8. Class diskusi dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel diskusi dan
komentar.
diskusi
- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
diskusi
- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- jam- tanggal- dibaca- gambar
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar
- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
1
*
Gambar 4.45 Penjabaran Mapping Class Diskusi
188
9. Class berita dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel berita dan
komentar_berita.
berita
- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
berita
- id_berita- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- headline- isi_berita- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar_berita
- id_koment_berita- id_berita- id_peg- isi_komentar- tanggal- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
1*
Gambar 4.46 Penjabaran Mapping Class Berita
10. Class pengumuman dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel
pengumuman dan komentar_pengumuman.
pengumuman
- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
pengumuman
- id_pengumuman- id_peg- judul- judul_seo- isi_pengumuman- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca
+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()
komentar_pengumuman
- id_komentar_pengumuman- id_pengumuman- id_peg- isi_komentar_pengumuman- tgl- jam_komentar
+ create ()+ delete ()
1
*
Gambar 4.47 Penjabaran Mapping Class Pengumuman
189
4.6.3.4 Matriks CRUD
Tabel 4.31 Matriks CRUD
Location
Entity – Attribute
Guru Tata
Usaha
Admin
Pegawai R R CRUD
Id_peg R R CRUD
Nip R R CRUD
Nm_lengkap R R CRUD
Ttl R R CRUD
Jenis_kelamin R R CRUD
Agama R R CRUD
Status_kepegawaian R R CRUD
Masa_kerja R R CRUD
Id_Jabatan R R CRUD
Email R R CRUD
Alamat_rumah R R CRUD
Tlp_rmh R R CRUD
hp R R CRUD
Jabatan R R CRUD
Id_Jabatan R R CRUD
Nama_Jabatan R R CRUD
User R R CRUD
Id_User R R CRUD
Username R R CRUD
Password R R CRUD
Level R R CRUD
Blokir R R CRUD
Dokumentasi R CRUD R
Id_dokumentasi R CRUD R
Id_kategori R R CRUD
Judul R CRUD R
Nama_file R CRUD R
Tgl_posting R CRUD R
Hits R R R
Studi Kasus CRUD R R
Id_studi_kasus CRUD R R
Id_peg CRUD R R
Judul_seo CRUD R R
Judul_kasus CRUD R R
Deskripsi CRUD R R
Kronologi CRUD R R
190
Solusi CRUD R R
Hari R R R
Tanggal R R R
Jam R R R
Gambar R CRUD R
Dibaca R R R
Forum Diskusi CRUD R R
Id_diskusi CRUD R R
Id_peg CRUD R R
Id_kategori R R CRUD
Judul CRUD R R
Judul_seo CRUD R R
Isi_diskusi CRUD R R
Hari R R R
Tanggal R R R
Jam R R R
Gambar CRUD R R
Dibaca R R R
Laporan R CRUD R
Id_laporan R CRUD R
Id_jenis R CRUD R
Id_peg CRUD R R
Judul R CRUD R
Judul_seo R CRUD R
Tanggal R R R
Hari R R R
Jam R R R
Dibaca R R R
Isi_laporan R CRUD R
Kategori R R CRUD
Id_kategori R R CRUD
Nama_kategori R R CRUD
kategori_seo R R CRUD
Jenis_laporan R R CRUD
Id_jenis R R CRUD
Nama_jenis R R CRUD
Berita R CRUD R
Id_berita R R CRUD
id_peg R R CRUD
Judul R CRUD R
Judul_seo R CRUD R
Id_kategori R R CRUD
Headline R CRUD R
Hari R R R
191
Tanggal R R R
Jam R R R
Gambar R CRUD R
Dibaca R R R
Isi_berita R R CRUD
Komentar Berita CRUD R R
Id_koment_berita R R CRUD
Id_berita R R CRUD
Id_peg R R CRUD
Isi_komentar CRUD R CRUD
Tgl R R R
Jam_komentar R R R
Pengumuman R CRUD R
Id_pengumuman R R CRUD
Id_peg R R CRUD
Judul R CRUD R
Judul_seo R CRUD CRUD
Isi_pengumuman R R CRUD
Hari R R R
Tanggal R R R
Jam R R R
Gambar R CRUD R
Dibaca R R R
Komentar
Pengumuman CRUD R
R
Id_pengumuman R R CRUD
Id_komentar_pengumu
man R R
R
Id_peg R R CRUD
Isi_komentar_pengumu
man CRUD R
R
tgl R R R
Jam_komentar R R R
Komentar CRUD R R
Id_diskusi R R CRUD
Id_komentar R R R
Id_peg R R CRUD
Isi_komentar CRUD R R
tgl R R R
Jam_komentar R R R
192
4.6.3.5 Schema Database
Laporan
id_laporanPK
juduljudul_seoisi_laporanharitanggaljamdibaca
Jenis_laporan
id_jenisPK
nama_jenis
id_jenisFK1
Kategori
id_kategoriPK
nama_kategorikategori_seo
User
id_userPK
passwordlevelblokir
id_pegFK1
Pegawai
id_pegPK
nipnm_lengkapttljenis_kelaminmasa_kerjaemailalamat_rmhtlp_rmhhp
id_jabatanFK1
Jabatan
id_jabatanPK
nama_jabatan
Diskusi
id_diskusiPK
juduljudul_seoisi_diskusiharitanggaljamgambardibaca
id_pegid_kategori
FK1
Berita
id_beritaPK
juduljudul_seoheadlineisi_beritaharitanggaljamgambardibaca
id_kategoriid_peg
FK1
Komentar
id_komentarPK
isi_komentartgljam_komentar
id_pegid_diskusi
FK1
Komentar_berita
id_koment_beritaPK
isi_komentartgljam_komentar
id_pegid_berita
FK1
Komentar_pengumuman
id_komentar_pengumuman
PK
isi_komentartgljam_komentar
id_pegid_pengumuman
FK1
Dokumentasi
id_dokumentasiPK
judulnama_filetgl_postinghits
id_kategoriFK1
Pengumuman
id_pengumumanPK
juduljudul_seoisi_pengumumanharitanggaljamgambardibaca
id_pegFK1
Studi_kasus
id_kasusPK
juduljudul_seodeskripsikronologisolusiharitanggaljamgambardibaca
id_pegid_kategori
FK1
Gambar 4.48 Schema Database
193
4.6.3.6 Spesifikasi Database
1. User
Nama Tabel : User
Primary Key : Id_user
Foreign Key : Id_peg
Tabel 4.32 Tabel User
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_user integer 3 Id user
Username varchar 20 Nama pengguna
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Password varchar 8 Kata sandi
Level varchar 15 Level pengguna
Blokir enum (‘Y’,’N’) Blokir user
2. Pegawai
Nama Tabel : Pegawai
Primary Key : Id_peg
Foreign Key : Id_jabatan
Tabel 4.33 Tabel Pegawai
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Nip Integer 3 Nip
Nm_lengkap Varchar 20 Nama lengkap
Tempat_lahir Varchar 20 Tempat lahir
Tanggal_lahir Date - Tanggal Lahir
Jenis_kelamin enum (‘laki-
laki’,’perempuan’) Jenis kelamin
Agama Varchar 10 Agama
Status_kepegawaian Varchar 20
Status
kepegawaian
Masa_kerja Varchar 50 Masa kerja
194
Id_Jabatan Integer 2 Kode jabatan
Email Varchar 20 Email
Alamat_rumah Varchar 50 Alamat rumah
Tlp_rmh Varchar 12 Telepon
rumah
Hp Varchar 12 handphone
3. Jabatan
Nama Tabel : Jabatan
Primary Key : Id_jabatan
Foreign Key : -
Tabel 4.34 Tabel Jabatan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_jabatan Integer 2 Kode Jabatan
Nama_jabatan Varchar 30 Nama Jabatan
4. Laporan
Nama Tabel : Laporan
Primary Key : Id_laporan
Foreign Key : Id_peg, Id_jenis
Tabel 4.35 Tabel Laporan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_laporan Integer 5 Kode laporan
Id_jenis Integer 2 Id jenis laporan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Judul Varchar 100 Judul laporan
Judul_seo Varchar 100 Judul pencarian
Tanggal Date - Tanggal
Hari Varchar 10 Hari
Jam Time - Jam
Dibaca Integer 3 Dibaca
195
Isi_laporan Text - Isi laporan
5. Jenis Laporan
Nama Tabel : Jenis_Laporan
Primary Key : Id_jenis_laporan
Foreign Key : -
Tabel 4.36 Tabel Jenis_laporan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_jenis_laporan Integer 2 Id Jenis Laporan
Nama_jenis Varchar 20 Nama Jenis
Laporan
6. Forum Diskusi
Nama Tabel : Diskusi
Primary Key : Id_diskusi
Foreign Key : Id_peg, Id_kategori
Tabel 4.37 Tabel Diskusi
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Id_diskusi Integer 3 Id Forum
Diskusi
Id_kategori Integer 2 Id Kategori
Pengetahuan
Judul Varchar 100 Judul Forum
Diskusi
Judul_seo Varchar 100 Judul pencarian
Isi_diskusi Text - Isi diskusi
Hari Varchar 10 Hari
Tanggal Date - Tanggal
Jam Time - Jam
Gambar Varchar 50 Gambar
196
Dibaca Integer 3 Dibaca
7. Komentar Diskusi
Nama Tabel : Komentar
Primary Key : Id_komentar
Foreign Key : Id_peg, Id_diskusi
Tabel 4.38 Tabel Komentar
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_komentar Integer 3 Id komentar
Id_diskusi Integer 3 Id diskusi
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Isi_komentar Text - Isi komentar
Tgl Date - Tanggal
Jam_komentar Time - Jam
8. Dokumentasi
Nama Tabel : Dokumentasi
Primary Key : Id_dokumentasi
Foreign Key : Id_kategori, Id_file
Tabel 4.39 Tabel Dokumentasi
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_dokumentasi Integer 3 Id Dokumentasi
Id_kategori Integer 2 Id Kategori
Pengetahuan
Judul Varchar 50 Judul
Dokumentasi
Nama_file Varchar 50 Nama File
Dokumentasi
Tgl_posting Date - Tanggal
Hits Integer 3 Jumlah
download
197
9. Berita
Nama Tabel : Berita
Primary Key : Id_berita
Foreign Key : Id_peg, Id_kategori
Tabel 4.40 Tabel Berita
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Id_berita Integer 3 Id berita
Id_kategori Integer 2 Id kategori
Judul Varchar 30 Topik Forum
Diskusi
Judul_seo Varchar 30 Judul pencarian
Headline enum (‘Y’,’N’) Headline berita
Isi_berita Text - Kronologi
Kasus
Hari Varchar 10 Hari
Tanggal Date - Tanggal
Jam Time - Jam
Gambar Varchar 50 Gambar
Dibaca Int 3 Dibaca
10. Komentar Berita
Nama Tabel : Komentar_berita
Primary Key : Id_koment_berita
Foreign Key : Id_peg, Id_berita
Tabel 4.41 Tabel Komentar_berita
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_koment_berita Integer 3 Id komentar
berita
Id_berita Integer 3 Id berita
198
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Isi_komentar Text - Isi komentar
Tgl Date - Tanggal
Jam_komentar Time - Jam
11. Pengumuman
Nama Tabel : Pengumuman
Primary Key : Id_pengumuman
Foreign Key : Id_peg
Tabel 4.42 Tabel Pengumuman
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Id_pengumuman Integer 3 Id pengumuman
Judul Varchar 30 Topik Forum
Diskusi
Judul_seo Varchar 30 Judul pencarian
Isi_pengumuman Text - Isi
pengumuman
Hari Varchar 10 Hari
Tanggal Date - Tanggal
Jam Time - Jam
Gambar Varchar 50 Gambar
Dibaca Int 3 Dibaca
12. Komentar Pengumuman
Nama Tabel : Komentar_pengumuman
Primary Key : Id_komentar_pengumuman
Foreign Key : Id_peg, Id_pengumuman
199
Tabel 4.43 Tabel Komentar_pengumuman
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_komentar_pengumuman Integer 3 Id komentar
pengumuman
Id_pengumuman Integer 3 Id
pengumuman
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Isi_komentar Text - Isi komentar
Tgl Date - Tanggal
Jam_komentar Time - Jam
13. Studi_Kasus
Nama Tabel : Studi_Kasus
Primary Key : Id_kasus
Foreign Key : Id_user, Id_kategori
Tabel 4.44 Tabel Studi_Kasus
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_peg Integer 3 Id pegawai
Id_studi_kasus Integer 3 Id studi kasus
Id_kategori Integer 2 Id kategori
Judul Varchar 30 Topik Forum
Diskusi
Judul_seo Varchar 30 Judul Pencarian
Deskripsi Text - Deskripsi Kasus
Kronologi Text - Kronologi
Kasus
Solusi Text - Solusi Kasus
Hari Varchar 10 Hari
Tanggal Date - Tanggal
Jam Time - Jam
Gambar Varchar 50 Gambar
Dibaca Int 3 Dibaca
200
14. Kategori
Nama Tabel : Kategori
Primary Key : Id_kategori
Foreign Key : -
Tabel 4.45 Tabel Kategori
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id_kategori Integer 2 Id Kategori
Pengetahuan
Nama_Kategori Varchar 50 Nama Kategori
Pengetahuan
Kategori_seo Varchar 50 Judul pencarian
4.6.4 Desain Interface
4.6.4.1 Perancangan Struktur Menu
1. Menu Admin
Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN
46 Jakarta
Dokumentasi Pengetahuan
Studi KasusForum Diskusi
Menu Aplikasi Admin
Masukkan Username dan
Password
User Messaging Informasi LaporanMaster Data
User Account
Logout
Gambar 4.49 Struktur Menu Admin
201
2. Menu Tata Usaha
Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN
46 Jakarta
Dokumentasi Pengetahuan
Studi KasusForum Diskusi
Menu Aplikasi Tata Usaha
Masukkan Username dan
Password
User Messaging Informasi Laporan Master Data
Guru
Dokumentasi Pengetahuan
Laporan
Informasi
Gambar 4.50 Struktur Menu Tata Usaha
3. Menu Guru
Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN
46 Jakarta
Dokumentasi Pengetahuan
Studi KasusForum Diskusi
Menu Aplikasi Guru
Masukkan Username dan
Password
User Messaging Informasi LaporanMaster Data
Gambar 4.51 Struktur Menu Guru
202
4.6.4.2 Perancangan Interface
Dalam tahapan ini, akan di rancang tampilan tatap muka (interface) dari
sistem manajemen pengetahuan yang akan dibangun. Perancangan interface ini
akan dibagi menjadi beberapa halaman sesuai dengan tugas dan wewenang aktor
dalam sistem ini, diantaranya halaman guru, halaman tata usaha dan, halaman
admin.
Gambar 4.52 User Interface Home Guru
Menampilkan halaman home bagi Guru setelah melakukan Login.
Halaman home ini menampilkan menu data guru, forum diskusi, studi kasus,
laporan, dokumentasi, pesan dan informasi.
Untuk Lengkapnya bisa dilihat di lampiran 3.
203
4.7 Implementation
4.7.1 Coding (Pengkodean)
Pada tahap coding, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP
sebagai bahasa pemrograman untuk membantu dalam proses pembuatan aplikasi
sistem manajemen pengetahuan pada SMAN 46 Jakarta. Untuk lebih lengkapnya
terlampir di lampiran 4.
4.7.2 Testing (Pengujian)
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem manajemen
pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian
external (Blackbox Testing). Blackbox Testing yaitu melakukan pengujian
terhadap aplikasi dengan cara memeriksa satu persatu link yang ada dengan
menggunakan tabel pengujian, apakah link tersebut sudah sesuai seperti yang
diharapkan atau belum. Pengujian ini antara lain :
1. Pengujian Proses Akuisisi Knowledge.
2. Pengujian Proses Knowledge Sharing and Distribution
Hasil print out dari testing selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3.
204
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Selama ini pengetahuan yang terdapat pada guru SMAN belum
teridentifikasi dan terdokumentasi dengan baik, sehingga setiap
pengetahuan yang ada akan mudah hilang.
2. Penelitian ini menghasilkan sistem yang dapat mengumpulkan,
identifikasi, menyimpan, mengelola dan menyebarkan pengetahuan
yang ada di SMAN 46 Jakarta yang berbasis web.
3. Dengan adanya penelitian ini guru tidak membutuhkan waktu yang
lama dalam pencarian pengetahuan yang disimpan.
4. Dengan adanya aplikasi manajemen pengetahuan membuat standar
kompetensi yang dimiliki antar guru menjadi seimbang.
5. Terjalinnya komunikasi yang lebih baik antara guru yunior dan senior.
6. Penelitian ini menghasilkan rancang bangun sistem informasi yang
mampu menyimpan data dan pengelolaan pengetahuan di dalam
sebuah database.
7. Aplikasi manajemen pengetahuan SMAN 46 dapat menampilkan
dokumentasi pengetahuan yang dimiliki oleh guru.
8. Aplikasi Knowledge Management yang diimplementasikan dapat
membantu guru SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk
dapat meningkatkan kemampuan atau kompetensi pada tiap guru.
9. Pembuatan program yang berbasis web memungkinkan guru dapat
mengakses pengetahuan dimana saja berada.
205
5.2.Saran
Beberapa saran dari hasil penelitian untuk pengembangan lebih lanjut atas
sistem yang dirancang adalah sebagai berikut:
1. Setiap guru harus termotivasi untuk menggunakan dan memanfaatkan
sistem yang telah dibuat.
2. Perlu diadakan training dan evaluasi terhadap seluruh guru maupun
pegawai tata usaha yang terlibat dalam penggunaan sistem ini.
3. Sistem ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk sekolah
maupun instansi lain yang bergerak dibidang pendidikan dalam
membuat sistem manajemen pengetahuan.
4. Diharapkan pengembangan berikutnya sistem manajemen pengetahuan
SMAN 46 dapat terintegrasi dengan sistem informasi perpustakaan
untuk mempermudah pencarian pengetahuan yang lebih banyak.
5. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
ataupun referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa yang berminat
mengambil pembahasan yang sama.
206
DAFTAR PUSTAKA
Ariesto H. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. Jakarta: CV Graha
Ilmu.
Armour, F., Miller G. 2001. Advanced Use Case Modelling: Software System 1th
Edition. Addison-Wesley Professional.
Carl Davidson and Philip Voss (2003). Knowledge Management: An Introduction
to Creating Competitive Advantage from Intellectual Capital. New Delhi:
Vision Books.
Connolly T, Begg, Carolyn. 2005. Database Systems: A Practical Approach to
Design, Implementation and Management. 4th Edition. Addison Wesley,
USA.
Davenport, T, Prusak, L. 2000. Working Knowledge. Boston: Harvard Business
School.
Dennis, et al. 2005. System Analysis and Design with The Unified Modelling
Language. New York: McGraw Hill.
Gulö, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo (Gramedia
Widiasarana Indonesia).
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data: Pemodelan,
Perancangan, dan Terapannya, Bandung: Informatika.
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jogiyanto, HM. 2008. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
207
Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman Web dengan ASP. Yogyakarta: Andi.
Kendall, KE, Kendall, JE. 2008. System Analysis and Design. Hafidh TA,
penerjemah, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, terjemahan dari:
Pearson Education.
Ladjamudin, Al bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, Kenneth C, Laudon, Jane P. 2002. Management Information System:
Managing The Digital Firm. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice
Hall, Inc.
Leung, Chi-Hong. 2010. Research Article: Critical Factors of Implementing
Knowledge Management in School Environment: A Qualitative Study in
Hong Kong. Research Journal of Information Technology, 2: 66-80.
Mathiassen, L, Munk-Madsen, Andreas, N, Peter Axel, Stage, J. (2000). Object
Oriented Analysis & Design First edition. Aalborg, Denmark: Marko
Publishing ApS.
Munir, ningky. 2008. Knowledge Management Audit, Pedoman Evaluasi Kesiapan
Organisasi, Mengelola Pengetahuan. Jakarta: PPM
Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen Pengetahuan: Teori dan Aplikasi dalam
Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis dan Publik. Surabaya: Ghalia
Indonesia
Nazir, M. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
208
O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information System. 12th edition. New
York : Mc.Graw-Hill Inc.
Petrides, Lisa A. & Guiney, Susan Zahra. 2002. Knowledge Management for
School Leaders: An Ecological Framework for Thinking Schools.
Teachers College Record Volume 104, Nomor 8, December 2002, pp.
1702-1717.
Petrides, Lisa A. & Nodine, Thad R. 2003. Knowledge Management in Education.
The Institute for The Study of Knowledge Management in Education.
http://iskme.path.net/kmeduction.pdf. Diakses 20 April 2012.
Pohan, Husni. I. dan Bertha. (2001). Pemrograman Web dengan HTML. Edisi ke-
1. Bandung: Informatika.
Prahasta E. 2005. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Edisi Revisi.
Bandung: Informatika.
Pressman, R. 2009. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 7th Edition.
McGraw-Hill International Edition.
Probst, Gilbert et al. 2000. Managing Knowledge: Building Block for Success.
Chichester England: JohnWiley & Sons Ltd. Baffin Lane.
Sangkala. 2007. Knowledge Management. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Senge, Peter M. 2002. Disiplin Kelima: Strategi dan Alat untuk Membangun
Organisasi Pembelajaran. Batam: Interaksara.
Setiarso, Bambang, et al. 2009. Knowledge Management pada Organisasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
209
Shelly, Gary B, dan Rosenblatt, Harry J. 2012. System Analysis And Design Nine
Edition. USA: Course Technology.
Tobing, Paul L. 2007. Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan
Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Turban E, Aronson JE. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems
(Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Diterjemahkan oleh
Dwi Prabantini. Edisi 7. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Turban, Efraim, Rainer.Jr, R.Kelly, and E. Porter, Richard. (2001). Introduction to
Information Technology. New York: John Wiley & Sons.
Welling, Luke., dan Thomson, Laura. (2001). PHP & MySQL Web Development.
USA: Sams Publishing.
Whitten, Jeffrey L et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Whitten, JL., Bentley LD. 2008. Introduction to System Analysis and Design.
McGraw Hill: New York, USA.
Wibowo. 2012. Bahan Kuliah: Inovasi Dalam Manajemen Pendidikan. Buku
Pertama. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Widayana, Lendy. (2005). Knowledge Management : Meningkatkan Daya Saing
Bisnis. Jatim: Bayu Media Publishing.
Widodo Pudjo, Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung:
Informastika.
xxi
LAMPIRAN I
xxii
xxiii
xxiv
LAMPIRAN II
LAMPIRAN PERTANYAAN:
9. Apa standar yang digunakan dalam rangka mencapai kompetensi siswa
yang diinginkan?
JAWABAN:
Standar yang digunakan ialah standar berdasarkan kurikulum yang
digunakan.
10. Apa kurikulum yang digunakan sekolah saat ini? Apakah kurikulum
tersebut sudah dilaksanakan dengan sempurna? Jika tidak, apa yang
menyebabkannya?
JAWABAN:
Kurikulum KTSP, sedangkan Kurikulum 2013 sedang dalam tahap
persiapan. Tidak, karena saat ini kami sedang menjalani kurikulum KTSP
tapi di satu sisi kami harus belajar menerapkan kurikulum 2013.
11. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru untuk menunjang
meningkatkan kemampuan siswa?
JAWABAN:
Kompetensi khusus yang sesuai dengan bidangnya masing-masing sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan, teknik penyampaian materi, dan
teknik pendekatan terhadap.
xxv
12. Bagaimana peranan guru dalam mengembangkan potensi tiap anak didik?
JAWABAN:
Sangat penting karena setiap guru harus mampu membuat anak didiknya
berkembang.
13. Bagaimana cara mengumpulkan dan berbagi pengetahuan di lingkungan
sekolah? Apakah sudah ada teknologi yang mendukungnya?
JAWABAN:
Saat ini pengetahuan yang bersifat hardcopy seperti dokumen-dokumen
disimpan di bagian TU, dan ide-ide guru hanya sebatas perbincangan antar
guru saja namun belum ada teknologi pendukungnya.
14. Bagaimana pihak sekolah meningkatkan pengetahuan kompetensi yang
dimiliki para guru?
JAWABAN:
Melalui seminar, rapat, ataupun training. Diluar itu masing-masing
mencari pengetahuan dengan menanyakan kepada guru lain atau melalui
internet.
15. Bagaimana sekolah memfasilitasi guru untuk dapat berbagi pengetahuan?
JAWABAN:
Hanya sebatas lewat TU untuk beberapa dokumen seperti laporan rapat,
diluar itu kami tidak memfasilitasi.
16. Apa saja yang harus dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru?
JAWABAN:
Dengan melakukan pelatihan ataupun seminar.
xxvi
LAMPIRAN III
A. DESAIN INTERFACE
1. Menu Level Admin
a. Halaman Home
b. Menu Manajemen Modul
xxvii
c. Menu Data Pegawai
2. Menu Level Tata Usaha
a. Halaman Home
xxviii
b. Menu Studi Kasus
c. Menu Forum Diskusi
d. Menu Berita
xxix
e. Menu Pengumuman
f. Menu Laporan
g. Menu Dokumen
xxx
h. Menu Kategori
i. Menu Pesan
j. Menu Tag
xxxi
3. Menu Level Guru
a. Halaman Home
b. Menu Data Guru
xxxii
c. MenuForum Diskusi
d. Menu Studi Kasus
xxxiii
e. Menu Laporan
f. Menu Dokumentasi
xxxiv
g. Menu Pesan
h. Menu Berita
xxxv
i. Menu Pengumuman
xxxvi
B. TESTING
1. Pengujian Proses Akuisisi Knowledge.
a. Input Dokumen Pengetahuan
Pengujian Input Dokumen Pengetahuan
Actor TU
Menu Dokumen
Sub Menu Tambah Dokumen
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumen -> sub menu
Tambah dokumen
2. Isi Judul -> Pilih Kategori -> Choose File
3. Klik tombol Simpan
Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”
[Masuk ke halaman Dokumen]
Hasil Warning Sesuai
Accept Sesuai
Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat
menyesuaikan pada form yang belum diisi.
(Hasil Warning)
xxxvii
(Hasil Accept)
b. Input Laporan
Pengujian Input Laporan
Actor TU
Menu Laporan
Sub Menu Tambah Laporan
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Laporan -> sub menu Tambah
laporan
2. Isi Judul -> Pilih jenis -> Isi Laporan ->
Choose File
3. Klik tombol Simpan
Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”
[Masuk ke halaman Dokumen]
Hasil Warning Sesuai
Accept Sesuai
Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat
menyesuaikan pada form yang belum diisi.
xxxviii
(Hasil Warning)
(Hasil Accept)
c. Input Studi Kasus
Pengujian Input Studi Kasus
Actor TU
Menu Studi Kasus
Sub Menu Tambah Studi Kasus
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Studi Kasus -> sub menu
Tambah Studi Kasus
2. Isi Judul -> Pilih Kategori -> Isi Deskripsi
-> Isi Kronologi -> Isi Solusi
3. Klik tombol Simpan
Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”
[Masuk ke halaman Dokumen]
xxxix
Hasil Warning Sesuai
Accept Sesuai
Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat
menyesuaikan pada form yang belum diisi.
(Hasil Warning)
xl
(Hasil Accept)
2. Pengujian Proses Knowledge Sharing and Distribution.
a. Searching Knowledge
Pengujian Search
Actor Guru
Menu Home
Sub Menu -
Aktivitas rancangan proses 1. Isi Kata yang ingin dicari -> Klik Go
Tanda Peringatan Kesalahan - Pencarian Tidak Ada
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Mencari Dokumen”
Hasil Warning Sesuai
Accept Sesuai
Keterangan Jika hasil pencarian tidak ada maka tidak ada
hasilnya.
(Hasil Warning)
xli
(Hasil Accept)
b. Download Dokumentasi Pengetahuan
Pengujian Download Dokumentasi Pengetahuan
Actor Guru
Menu Dokumentasi
Sub Menu -
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumentasi
2. Klik File yang diinginkan
Tanda Peringatan Kesalahan -
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Download Dokumen”
Hasil Warning -
Accept Sesuai
Keterangan Download Berhasil
xlii
(Hasil Accept)
c. Input Forum Diskusi
Pengujian Input Forum Diskusi
Actor Guru
Menu Forum Diskusi
Sub Menu Pilah Kategori Yang Diinginkan
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Forum Diskusi -> sub menu
Kategori -> Create New Thread
2. Isi Judul -> Isi Diskusi
3. Klik tombol Simpan
Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field
Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”
[Masuk ke halaman Dokumen]
Hasil Warning Sesuai
Accept Sesuai
Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat
menyesuaikan pada form yang belum diisi.
xliii
(Hasil Warning)
(Hasil Accept)
xliv
d. View Forum Diskusi
Pengujian View Forum Diskusi
Actor Guru
Menu Forum Diskusi
Sub Menu Kategori yang diinginkan
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Forum Diskusi -> sub menu
Kategori
Tanda Peringatan Kesalahan -
Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Forum Diskusi]
Hasil Warning -
Accept Sesuai
Keterangan Guru melihat Forum Diskusi
(Hasil Accept)
e. View Studi Kasus
Pengujian View Studi Kasus
Actor Guru
Menu Studi Kasus
Sub Menu -
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Studi Kasus -> Klik Kasus yang
ingin dilihat
Tanda Peringatan Kesalahan -
Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Studi Kasus]
Hasil Warning -
Accept Sesuai
Keterangan Guru melihat Kasus
xlv
(Hasil Accept)
f. View Laporan
Pengujian View Laporan
Actor Guru
Menu Laporan
Sub Menu Rapat, Training, Seminar
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Laporan -> sub menu
Rapat/Training/Seminar
Tanda Peringatan Kesalahan -
Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Laporan]
Hasil Warning -
Accept Sesuai
Keterangan Guru melihat Laporan
(Hasil Accept)
xlvi
g. View Dokumentasi
Pengujian View
Actor Guru
Menu Dokumentasi
Sub Menu Kategori yang diinginkan
Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumentasi -> sub menu
Kategori
Tanda Peringatan Kesalahan -
Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Dokumentasi]
Hasil Warning -
Accept Sesuai
Keterangan Guru melihat Hasil Dokumentasi
(Hasil Accept)
xlvii
LAMPIRAN IV
Source Code
<?php
ob_start();
session_start();
require_once('config/koneksi.php');
$username = ($_POST['username']);
$pass = md5($_POST['password']);
//echo $pengguna . ' ' . $password;
$q_sql=" select * from pegawai where
username='$username' AND
password='$pass' AND blokir='N' AND
status='1'";
$sql=mysql_query($q_sql) or
die(mysql_error());
$rowcount=mysql_num_rows($sql);
if ($rowcount == 1) {
$row=mysql_fetch_array($sql);
$SES_USERID = $row[nip];
$_SESSION['SES_USERID'] =
$SES_USERID;
// $_SESSION['pengguna'] ='$pengguna';
$_SESSION['username']
=$row['username'];
$_SESSION['passuser']
=$row['password'];
$_SESSION['leveluser']
=$row['level'];
$_SESSION['nip'] =$row['nip'];
switch ($_SESSION['leveluser'])
{
case "admin";
header("Location:adminweb/media.
php?module=home");
//echo
"admin";media.php?module=home
break;
case "user";
//echo
"agent";
header("Location:home.php");
break;
case "tu";
//echo
"agent";
header("Location:adminweb/media.
php?module=home");
break;
}
}
else
{
echo "<link href=../config/adminstyle.css
rel=stylesheet type=text/css>";
echo "<center><font color=#FF0000><b>
LOGIN GAGAL!!! </b></font><br>
Username atau Password Anda Tidak
Benar.<br>
Atau Account Anda sedang
diblokir.<br>";
echo "<a href=index.php>SILAHKAN
ULANGI LAGI</a></center>";
}
// switch ($logs)
// {
// case "logout";
//
unset($_SESSION['username']);
// session_destroy();
//
header("Location:index.php");
// break;
// }
ob_end_flush();
?>
<?php
session_start();
if (empty($_SESSION['username']) AND
empty($_SESSION['passuser'])){
echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<center>Untuk mengakses modul, Anda
harus login <br>";
ii
echo "<a
href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c
enter>";
}
else{
function GetCheckboxes($table, $key,
$Label, $Nilai='') {
$s = "select * from $table order by
nama_tag";
$r = mysql_query($s);
$_arrNilai = explode(',', $Nilai);
$str = '';
while ($w = mysql_fetch_array($r)) {
$_ck = (array_search($w[$key],
$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';
$str .= "<input type=checkbox
name='".$key."[]' value='$w[$key]'
$_ck>$w[$Label] ";
}
return $str;
}
$aksi="modul/mod_berita/aksi_berita.php";
switch($_GET[act]){
// Tampil Berita
default:
echo "<h2>Berita</h2>
<form method=get
action='$_SERVER[PHP_SELF]'>
<input type=hidden name=module
value=berita>
<div id=paging>Masukkan Judul
Berita : <input type=text name='kata'><input
type=submit value=Cari></div>
</form>
<input type=button value='Tambah
Berita'
onclick=\"window.location.href='?module=b
erita&act=tambahberita';\">";
if (empty($_GET['kata'])){
echo "<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
if ($_SESSION[leveluser]=='tu'){
$tampil = mysql_query("SELECT *
FROM berita ORDER BY id_berita DESC
LIMIT $posisi,$batas");
}
else{
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM berita
left join pegawai on
pegawai.id = berita.id_peg
WHERE
username='$_SESSION[namauser]'
ORDER BY id_berita
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
$no = $posisi+1;
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$tgl_posting</td>
<td><a
href=?module=berita&act=editberita&id=$r[
id_berita]>Edit</a> |
<a
href='$aksi?module=berita&act=hapus&id=
$r[id_berita]&namafile=$r[gambar]'>Hapus
</a></td>
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";
if ($_SESSION[leveluser]=='tu'){
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM berita"));
}
else{
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM berita WHERE left join pegawai on
pegawai.id = berita.id_peg
username='$_SESSION[namauser]'"));
}
$jmlhalaman = $p-
>jumlahHalaman($jmldata, $batas);
$linkHalaman = $p-
>navHalaman($_GET[halaman],
$jmlhalaman);
echo "<div
id=paging>$linkHalaman</div><br>";
break;
}
else{
iii
echo "<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$tampil = mysql_query("SELECT *
FROM berita WHERE judul LIKE
'%$_GET[kata]%' ORDER BY id_berita
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
else{
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM berita
WHERE
username='$_SESSION[namauser]'
AND judul LIKE
'%$_GET[kata]%'
ORDER BY id_berita
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
$no = $posisi+1;
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$tgl_posting</td>
<td><a
href=?module=berita&act=editberita&id=$r[
id_berita]>Edit</a> |
<a
href='$aksi?module=berita&act=hapus&id=
$r[id_berita]&namafile=$r[gambar]'>Hapus
</a></td>
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM berita WHERE judul LIKE
'%$_GET[kata]%'"));
}
else{
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM berita WHERE
username='$_SESSION[namauser]' AND
judul LIKE '%$_GET[kata]%'"));
}
$jmlhalaman = $p-
>jumlahHalaman($jmldata, $batas);
$linkHalaman = $p-
>navHalaman($_GET[halaman],
$jmlhalaman);
echo "<div
id=paging>$linkHalaman</div><br>";
break;
}
case "tambahberita":
echo "<h2>Tambah Berita</h2>
<form method=POST
action='$aksi?module=berita&act=input'
enctype='multipart/form-data'>
<table>
<tr><td width=70>Judul</td> <td>
: <input type=text name='judul'
size=60></td></tr>
<tr><td>Kategori</td> <td> :
<select name='kategori'>
<option value=0 selected>- Pilih
Kategori -</option>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
echo "<option
value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</
option>";
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>Isi Berita</td> <td>
<textarea name='isi_berita' style='width:
600px; height:
350px;'></textarea></td></tr>
<tr><td>Gambar</td> <td> :
<input type=file name='fupload' size=40>
<br>Tipe gambar
harus JPG/JPEG dan ukuran lebar maks: 400
px</td></tr>";
$tag = mysql_query("SELECT * FROM
tag ORDER BY tag_seo");
echo "<tr><td>Tag (Label)</td><td> ";
while ($t=mysql_fetch_array($tag)){
echo "<input type=checkbox
value='$t[tag_seo]'
name=tag_seo[]>$t[nama_tag] ";
iv
}
echo "</td></tr>
<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Simpan>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
<input
type=hidden name=act value=input>
</table></form>";
break;
case "editberita":
$edit = mysql_query("SELECT * FROM
berita WHERE id_berita='$_GET[id]'");
$r = mysql_fetch_array($edit);
echo "<h2>Edit Berita</h2>
<form method=POST
enctype='multipart/form-data'
action=$aksi?module=berita&act=update>
<input type=hidden name=id
value=$r[id_berita]>
<table>
<tr><td width=70>Judul</td> <td>
: <input type=text name='judul' size=60
value='$r[judul]'></td></tr>
<tr><td>Kategori</td> <td> : <select
name='kategori'>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
if ($r[id_kategori]==0){
echo "<option value=0 selected>-
Pilih Kategori -</option>";
}
while($w=mysql_fetch_array($tampil)){
if
($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){
echo "<option
value=$w[id_kategori]
selected>$w[nama_kategori]</option>";
}
else{
echo "<option
value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]
</option>";
}
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>Isi Berita</td> <td>
<textarea name='isi_berita' style='width:
600px; height:
350px;'>$r[isi_berita]</textarea></td></tr>
<tr><td>Gambar</td> <td> : ";
if ($r[gambar]!=''){
echo "<img
src='../foto_berita/small_$r[gambar]'>";
}
echo "</td></tr>
<tr><td>Ganti Gbr</td> <td> :
<input type=file name='fupload' size=30>
*)</td></tr>
<tr><td colspan=2>*) Apabila gambar
tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>";
$d = GetCheckboxes('tag', 'tag_seo',
'nama_tag', $r[tag]);
echo "<tr><td>Tag (Label)</td><td> $d
</td></tr>";
echo "<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Update>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
</table></form>";
break;
}
}
?>
<?php
session_start();
if (empty($_SESSION['username']) AND
empty($_SESSION['passuser'])){
echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<center>Untuk mengakses modul, Anda
harus login <br>";
echo "<a
href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c
enter>";
}
else{
function GetCheckboxes($table, $key,
$Label, $Nilai='') {
$s = "select * from $table order by
nama_tag";
$r = mysql_query($s);
$_arrNilai = explode(',', $Nilai);
$str = '';
while ($w = mysql_fetch_array($r)) {
v
$_ck = (array_search($w[$key],
$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';
$str .= "<input type=checkbox
name='".$key."[]' value='$w[$key]'
$_ck>$w[$Label] ";
}
return $str;
}
$aksi="modul/mod_diskusi/aksi_diskusi.php
";
switch($_GET[act]){
// Tampil Berita
default:
echo "<h2>Diskusi</h2>
<form method=get
action='$_SERVER[PHP_SELF]'>
<input type=hidden name=module
value=diskusi>
<div id=paging>Masukkan Judul
Diskusi: <input type=text
name='kata'><input type=submit
value=Cari></div>
</form>
<input type=button value='Tambah
Diskusi'
onclick=\"window.location.href='?module=d
iskusi&act=tambahdiskusi';\">";
if (empty($_GET['kata'])){
echo "<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$tampil = mysql_query("SELECT *
FROM diskusi ORDER BY id_diskusi
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
else{
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM diskusi
WHERE
id_pegawai='$_SESSION[nip]'
ORDER BY id_diskusi
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
$no = $posisi+1;
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$tgl_posting</td>
<td><a
href=?module=diskusi&act=editdiskusi&id=
$r[id_diskusi]>Edit</a> |
<a
href='$aksi?module=diskusi&act=hapus&id
=$r[id_diskusi]&namafile=$r[gambar]'>Hap
us</a></td>
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM diskusi"));
}
else{
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM diskusi WHERE
id_pegawai='$_SESSION[nip]'"));
}
$jmlhalaman = $p-
>jumlahHalaman($jmldata, $batas);
$linkHalaman = $p-
>navHalaman($_GET[halaman],
$jmlhalaman);
echo "<div
id=paging>$linkHalaman</div><br>";
break;
}
else{
echo "<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$tampil = mysql_query("SELECT *
FROM diskusi WHERE judul LIKE
'%$_GET[kata]%' ORDER BY id_diskusi
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
else{
vi
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM diskusi
WHERE
id_pegawai='$_SESSION[nip]'
AND judul LIKE
'%$_GET[kata]%'
ORDER BY id_diskusi
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
$no = $posisi+1;
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$tgl_posting</td>
<td><a
href=?module=diskusi&act=editdiskusi&id=
$r[id_diskusi]>Edit</a> |
<a
href='$aksi?module=diskusi&act=hapus&id
=$r[id_diskusi]&namafile=$r[gambar]'>Hap
us</a></td>
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM diskusi WHERE judul LIKE
'%$_GET[kata]%'"));
}
else{
$jmldata =
mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *
FROM diskusi WHERE
id_pegawai='$_SESSION[nip]' AND judul
LIKE '%$_GET[kata]%'"));
}
$jmlhalaman = $p-
>jumlahHalaman($jmldata, $batas);
$linkHalaman = $p-
>navHalaman($_GET[halaman],
$jmlhalaman);
echo "<div
id=paging>$linkHalaman</div><br>";
break;
}
case "tambahdiskusi":
echo "<h2>Tambah Diskusi</h2>
<form method=POST
action='$aksi?module=diskusi&act=input'
enctype='multipart/form-data'>
<table>
<tr><td width=70>Judul</td> <td>
: <input type=text name='judul'
size=60></td></tr>
<tr><td>Kategori</td> <td> :
<select name='kategori'>
<option value=0 selected>- Pilih
Kategori -</option>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
echo "<option
value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</
option>";
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>Isi Diskusi</td> <td>
<textarea name='isi_berita' style='width:
600px; height:
350px;'></textarea></td></tr>
<tr><td>Gambar</td> <td> :
<input type=file name='fupload' size=40>
<br>Tipe gambar
harus JPG/JPEG dan ukuran lebar maks: 400
px</td></tr>";
echo "
<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Simpan>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
</table></form>";
break;
case "editdiskusi":
$edit = mysql_query("SELECT * FROM
diskusi WHERE id_diskusi='$_GET[id]'");
$r = mysql_fetch_array($edit);
echo "<h2>Edit Berita</h2>
<form method=POST
enctype='multipart/form-data'
action=$aksi?module=diskusi&act=update>
<input type=hidden name=id
value=$r[id_diskusi]>
<table>
vii
<tr><td width=70>Judul</td> <td>
: <input type=text name='judul' size=60
value='$r[judul]'></td></tr>
<tr><td>Kategori</td> <td> : <select
name='kategori'>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
if ($r[id_kategori]==0){
echo "<option value=0 selected>-
Pilih Kategori -</option>";
}
while($w=mysql_fetch_array($tampil)){
if
($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){
echo "<option
value=$w[id_kategori]
selected>$w[nama_kategori]</option>";
}
else{
echo "<option
value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]
</option>";
}
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>Isi Diskusi</td> <td>
<textarea name='isi_berita' style='width:
600px; height:
350px;'>$r[isi_diskusi]</textarea></td></tr>
<tr><td>Gambar</td> <td> : ";
if ($r[gambar]!=''){
echo "<img
src='../foto_berita/small_$r[gambar]'>";
}
echo "</td></tr>
<tr><td>Ganti Gbr</td> <td> :
<input type=file name='fupload' size=30>
*)</td></tr>
<tr><td colspan=2>*) Apabila gambar
tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>";
echo "<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Update>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
</table></form>";
break;
}
}
?>
<?php
session_start();
if (empty($_SESSION['username']) AND
empty($_SESSION['passuser'])){
echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<center>Untuk mengakses modul, Anda
harus login <br>";
echo "<a
href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c
enter>";
}
else{
$aksi="modul/mod_download/aksi_downloa
d.php";
switch($_GET[act]){
// Tampil Download
default:
echo "<h2>Dokumen</h2>
<input type=button value='Tambah
Dokumen'
onclick=location.href='?module=download&
act=tambahdownload'>
<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>Katego
ri</th><th>nama file</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
$tampil=mysql_query("SELECT
a.*,b.nama_kategori FROM download a
INNER JOIN kategori b ON a.id_kategori =
b.id_kategori ORDER BY id_download
DESC LIMIT $posisi,$batas");
$no = $posisi+1;
while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl=tgl_indo($r[tgl_posting]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$r[nama_kategori]</td>
<td>$r[nama_file]</td>
<td>$tgl</td>
<td><a
href=?module=download&act=editdownloa
d&id=$r[id_download]>Edit</a> |
<a
href=$aksi?module=download&act=hapus&
id=$r[id_download]>Hapus</a>
viii
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";
$jmldata=mysql_num_rows(mysql_query("
SELECT * FROM download"));
$jmlhalaman = $p-
>jumlahHalaman($jmldata, $batas);
$linkHalaman = $p-
>navHalaman($_GET[halaman],
$jmlhalaman);
echo "<div
id=paging>$linkHalaman</div><br>";
break;
case "tambahdownload":
echo "<h2>Tambah Download</h2>
<form method=POST
action='$aksi?module=download&act=input'
enctype='multipart/form-data'>
<table>
<tr><td>Judul</td><td> : <input
type=text name='judul' size=30></td></tr>
<tr><td>Kategori</td>
<td> : <select name='kategori'>
<option value=0 selected>- Pilih
Kategori -</option>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
echo "<option
value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</
option>";
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>File</td><td> : <input
type=file name='fupload'
size=40></td></tr>
<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Simpan>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
</table></form><br><br><br>";
break;
case "editdownload":
$edit = mysql_query("SELECT * FROM
download WHERE
id_download='$_GET[id]'");
$r = mysql_fetch_array($edit);
echo "<h2>Edit Download</h2>
<form method=POST
enctype='multipart/form-data'
action=$aksi?module=download&act=updat
e>
<input type=hidden name=id
value=$r[id_download]>
<table>
<tr><td>Judul</td><td> : <input
type=text name='judul' size=30
value='$r[judul]'></td></tr>
<tr><td>Kategori</td>
<td> : <select name='kategori'>";
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM kategori ORDER BY
nama_kategori");
if ($r[id_kategori]==0){
echo "<option value=0 selected>-
Pilih Kategori -</option>";
}
while($w=mysql_fetch_array($tampil)){
if
($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){
echo "<option
value=$w[id_kategori]
selected>$w[nama_kategori]</option>";
}
else{
echo "<option
value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]
</option>";
}
}
echo "</select></td></tr>
<tr><td>File</td><td> :
$r[nama_file]</td></tr>
<tr><td>Ganti File</td><td> : <input
type=file name='fupload' size=30>
*)</td></tr>
<tr><td colspan=2>*) Apabila file
tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>
<tr><td colspan=2><input
type=submit value=Update>
<input type=button
value=Batal
onclick=self.history.back()></td></tr>
</table></form>";
break;
}
}
?>
ix
<?php
session_start();
if (empty($_SESSION['username']) AND
empty($_SESSION['passuser'])){
echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<center>Untuk mengakses modul, Anda
harus login <br>";
echo "<a
href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c
enter>";
}
else{
function GetCheckboxes($table, $key,
$Label, $Nilai='') {
$s = "select * from $table order by
nama_tag";
$r = mysql_query($s);
$_arrNilai = explode(',', $Nilai);
$str = '';
while ($w = mysql_fetch_array($r)) {
$_ck = (array_search($w[$key],
$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';
$str .= "<input type=checkbox
name='".$key."[]' value='$w[$key]'
$_ck>$w[$Label] ";
}
return $str;
}
$aksi="modul/mod_notulen/aksi_notulen.ph
p";
switch($_GET[act]){
// Tampil Berita
default:
echo "<h2>laporan</h2>
<form method=get
action='$_SERVER[PHP_SELF]'>
<input type=hidden name=module
value=notulen>
<div id=paging>Masukkan Judul
laporan : <input type=text
name='kata'><input type=submit
value=Cari></div>
</form>
<input type=button value='Tambah
laporan'
onclick=\"window.location.href='?module=n
otulen&act=tambahlaporan';\">";
if (empty($_GET['kata'])){
echo "<table>
<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.
posting</th><th>aksi</th></tr>";
$p = new Paging;
$batas = 15;
$posisi = $p->cariPosisi($batas);
if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){
$tampil = mysql_query("SELECT *
FROM laporan ORDER BY id_laporan
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
else{
$tampil=mysql_query("SELECT *
FROM laporan
WHERE
id_peg='$_SESSION[nip]'
ORDER BY id_laporan
DESC LIMIT $posisi,$batas");
}
$no = $posisi+1;
while($r=mysql_fetch_array($tampil)){
$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);
echo "<tr><td>$no</td>
<td>$r[judul]</td>
<td>$tgl_posting</td>
<td><a
href=?module=notulen&act=editnotulen&id
=$r[id_laporan]>Edit</a> |
<a
href='$aksi?module=notulen&act=hapus&id
=$r[id_laporan]&namafile=$r[file]'>Hapus<
/a></td>
</tr>";
$no++;
}
echo "</table>";