rancang bangun simulasi pekerjaan konstruksi...
TRANSCRIPT
21
RANCANG BANGUN SIMULASI PEKERJAAN KONSTRUKSI
MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL C++ 2008
Design and Develop Simulation of Construction Operation Using Microsoft Visual C++ 2008
Ahmad Juniar
Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta
Tanggal Masuk: (5/7/2014)
Tanggal Revisi: (12/7/2014)
Tanggal disetujui: (1/8/2014)
ABSTRAK
Perancangan pekerjaan konstruksi seringkali disimulasikan menggunakan perangkat lunak. Salah
satu pemodelan yang cocok untuk simulasi pekerjaan konstruksi yaitu pemodelan cyclone. Beberapa
perangkat lunak yang tersedia adalah MicroCyclone, Cost dan Stroboscope. Perangkat lunak
tersebut memiliki kekurangan karena kerumitan dalam penggunaanya serta merupakan
perangkat lunak berbayar. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan rancang bangun perangkat
lunak simulasi pekerjaan konstruksi dengan metode cyclone dalam bentuk aplikasi add-ins atau fungsi
simulasi dalam lingkungan Microsoft Excel 2007 yang diberi nama CycloneApp. Bentuk aplikasi
add-ins dipilih karena perancang konstruksi atau pengguna umumnya telah familiar dengan perangkat
lunak keluarga Microsoft Office. Perangkat lunak dikembangkan menggunakan tool pengembangan
Microsoft Visual C++ 2008. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, perangkat lunak mampu
melakukan seluruh fungsinya dengan benar.
Kata Kunci: Pekerjaan konstruksi, Pemodelan cyclone, Produktifitas, Simulasi.
ABSTRACT
Design of construction work was frequently simulated by computer software. One of modelling which
suitable for simulating of construction operation is Cyclone model. Some of the software is available
as MicroCyclone, Cost and stroboscope. The software has a weakness because of the complexity in its
use and is not free software. Therefore, this research is design and develop simulation software of
construction operation using cyclone methods in the form of add-ins applications in Microsoft Excel
2007, named CycloneApp . Add-ins application was selected for construction designer or general
users because they are more familiar with Microsoft Office software family. This software was
developed using Microsoft Visual C++ 2008. Based on testing that has been performed, the software
is able to perform all of its functions properly.
Keywords: Construction operation, Cyclone model, Productivity, Simulation.
I. PENDAHULUAN
Simulasi merupakan salah satu teknik
yang telah lama diusulkan untuk digunakan
dalam perancangan pekerjaan konstruksi.
Beberapa aplikasi komputer telah
dikembangkan untuk simulasi ini, seperti
MicroCyclone, Cost, Stroboscope namun
aplikasi tersebut memiliki tingkat utilisasi
yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan
aplikasi tersebut memiliki tingkat kerumitan
yang cukup tinggi dalam penggunaanya. Di
sisi lain ada kecenderungan pengguna lebih
familiar dengan perangkat lunak Microsoft
Excel sebagai alat bantu komputasi dalam
berbagai aplikasi.
J u r n a l T e k n o l o g i d a n M a n a j e m e n , V o l . 1 2 , N o . 2 , A g u s t u s 2 0 1 4
22
Penelitian ini akan membahas rancang
bangun perangkat lunak simulasi pekerjaan
konstruksi metode Cyclone menggunakan
Microsoft Visual C++ 2008, di mana
perangkat lunak tersebut akan menciptakan
sebuah add-ins library CycloneApp yang
dapat dipanggil dan dijalankan melalui
Microsoft Excel 2007.
Pekerjaan Konstruksi
Perbedaan pokok antara industri
konstruksi dengan industri manufaktur
terletak pada proses produksinya atau
pekerjaannya. Di lantai produksi suatu
industri manufaktur, pekerja akan
menunggu pelaksanaan tugas, yang sangat
spesifik untuk setiap pekerja, sejalan dengan
keberadaan produk setengah jadi yang
datang kepadanya melalui sistem ban
berjalan atau conveyor. Setiap pekerja atau
stasiun kerja akan memberikan kontribusi
penambahan komponen atau kualitas agar
menjadi produk akhir (gambar 1.a).
Di lapangan, suatu pekerjaan konstruksi
dilakukan sebagaimana tergambarkan pada
gambar 1.b. Dalam hal ini, suatu tim kerja
atau pekerja akan datang ke lokasi di mana
pelaksanaan tugas akan dilakukan. Satu tim
kerja dengan tugas spesifik tersebut akan
meninggalkan produk setengah jadi hasil
tugasnya untuk selanjutnya menjadi lokasi
pelaksanaan tugas tim kerja selanjutnya.
Setiap tim kerja tetap akan memberikan
kontribusi penambahan komponen atau
kualitas untuk menjadi produk akhir (value).
Proses produksi seperti ini yang kemudian
disebut sebagai parade of trades.
Jika suatu pekerjaan konstruksi ini
berulang, misalnya membuat beberapa
kolom beton pada suatu lantai, maka akan
dapat dihitung seberapa banyak idle untuk
setiap tim kerja. Dalam hal ini, keseragaman
dan variasi kecepatan bekerja atau
produktivitas tim kerja menjadi
permasalahan. Tentunya waste akan menjadi
lebih besar jika produk hasil pekerja
tersebut tidak dapat diterima (kualitas
buruk), yang berarti secara fisik merupakan
ditolak atau dibuang, serta membutuhkan
pekerjaan perbaikan atau pekerjaan ulang
yang membutuhkan sumber daya tambahan.
Sebagai catatan, operasi konstruksi berulang
banyak terdapat pada proyek-proyek
konstruksi yang bersifat linier seperti
gedung bertingkat yang tipikal, perumahan
yang bertipe sama, perkerasan jalan,
jembatan layang, dan terowongan.
Gambar 1: Perbedaan Proses Pada
Manufaktur dan Konstruksi
Jadi meskipun suatu proyek konstruksi
biasanya dianggap sebagai suatu yang unik,
tetapi sebenarnya dalam pelaksanaan di
lapangan terdapat suatu proses dan operasi
konstruksi yang tidak unik bahkan berulang
kali dilakukan dengan metoda dan sumber
daya yang sama. Perulangan operasi
konstruksi ini menjadi suatu peluang untuk
dilakukan suatu perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi dan usaha perbaikan
yang terus-menerus.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Simulasi Operasi Konstruksi Cyclone
Metoda Cyclone ditemukan oleh
Halphin pada tahun 1973. Cyclone
merupakan singkatan dari Cyclic
Construction Operation Network. Metoda
ini merupakan pemodelan pekerjaan
A h m a d J u n i a r , R a n c a n g B a n g u n . . .
23
konstruksi yang bisa disimulasikan ke dalam
bentuk simulasi komputer.
Simulasi Operasi Konstruksi
Menurut Schriber (1987) dan Law dkk
(2002), simulasi merupakan suatu
pemodelan dari sebuah proses atau sistem
dengan tujuan model tersebut mampu
merespon menyerupai sistem aslinya
terhadap kejadian-kejadian yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Salah satu hal
penting dalam simulasi adalah membuat
pemodelan sistem yang nyata yang akan
disimulasikan.
Secara prinsip terdapat tiga strategi
dalam pemodelan untuk melakukan simulasi
suatu operasi, yaitu:
1. Event Start (ES), simulasi didasarkan
pada kejadian yang dijadwalkan,
eksekusi satu kejadian selanjutnya akan
berpindah pada kejadian lain.
2. Process Interaction (PI), simulasi
dipandang dari segi transaksi yang
terjadi pada suatu proses yang terkait
dengan suatu sumber daya.
3. Activity Scanning (AS), simulasi
dipandang dari kegiatan-kegiatan yang
ada dalam suatu sistem.
Strategi pemodelan ini digunakan
secara gabungan untuk saling menutupi
kekurangan masing-masing strategi tersebut.
ES akan digabungkan dengan PI atau AS.
Gabungan ES dan PI banyak digunakan
dalam simulasi proses produksi suatu
industri manufaktur. Dalam memodelkan
operasi konstruksi, gabungan ES dan AS
yang dipilih karena lebih cocok dengan sifat
operasi konstruksi itu yang selanjutnya
disebut sebagai metoda Three-Phase
Activity Scanning (Schmidt dan Tayor,
1970).
Pemodelan simulasi dengan strategi
three-phase AS ini dilakukan dengan Wheel
Chart atau selanjutnya dikenal dengan
Activity Cycle Diagram (ACD); yang terdiri
dari kotak untuk representasi kegiatan,
bulatan untuk representasi tempat
menunggu, dan panah sebagai aliran sumber
daya. Cyclic Construction Operation
Network (CYCLONE) mengadopsi metoda
ACD ini khusus untuk operasi konstruksi.
Elemen pemodelan CYCLONE dapat dilihat
pada gambar 2.
Gambar 2. Elemen Pemodelan Cyclone
Dari network yang terbentuk dari
pemodelan cyclone, ada alur diagram yang
sesuai dengan logika model ini. Logika ini
berdasarkan sifat simulasi operasi
konstruksi yang berjenis diskrit. Alur proses
simulasi ini dapat dilihat pada gambar 3 di
bawah ini.
J u r n a l T e k n o l o g i d a n M a n a j e m e n , V o l . 1 2 , N o . 2 , A g u s t u s 2 0 1 4
24
Gambar 3. Alur Proses Simulasi Konstruksi
Dari alur proses ini dapat dibentuk
suatu algoritma:
Procedure RunSimulation(int TNOW,
int TMAX)
int i = 1;
while (TNOW <= TMAX) than
if (i <= max) than
if (WorkCanStart(i)) than
CreateEventList(i,TNOW);
i = i + 1;
else
TNOW :=
GetEarliestNextEventTime(TNOW);
CreateChronologicalList(TNOW);
i = 1;
end if
end while
end procedure
Produktifitas
Hasil simulasi berupa daftar pekerjaan
dan waktu penyelesaiannya, Chronological
List. Hasil ini digunakan sebagai penghitung
produktifitas simulasi (Abduh dan Roza,
2006).
Produktifitas merupakan total produksi
yang dihasilkan dalam rentan waktu
tertentu. Secara matematis, total produksi
merupakan akumulasi produksi dalam
rentan waktu tertentu.
Produktifitas juga dapat diukur dengan
membandingkan jumlah produksi dan total
perulangan operasi konstruksi.
Dimana n merupakan total perulangan,
dan Pi merupakan total produksi pada siklus
ke-i.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis dan Identifikasi Kebutuhan
Pada tahap analisis dilakukan
identifikasi kebutuhan utama perangkat
lunak. Kebutuhan utama perangkat lunak ini
adalah:
1. Mampu melakukan pembangkitan
bilangan acak.
2. Mampu melakukan penyimpanan data
untuk simulasi pada Microsoft Excel.
3. Mampu membentuk event list dari data
yang tersimpan sebelumnya
4. Mampu menghasilkan produktifitas
operasi konstruksi yang disimulasikan.
Perancangan Perangkat Lunak
Diagram use case dari perangkat lunak
ini disajikan dalam gambar 4. Selain itu
pengguna aplikasi ini ditujukan untuk pakar
konstruksi atau pengguna yang mampu
menggunakan perangkat lunak Microsoft
A h m a d J u n i a r , R a n c a n g B a n g u n . . .
25
Excel 2007 dan memahami metoda
Cyclone.
Gambar 4. Diagram Use Case
Perangkat lunak, bernama CycloneApp
terdiri dari dua bagian yang saling
melengkapi, yaitu
1. Library CycloneApp adalah pustaka
aplikasi yang berisi proses simulasi;
pembentukan event list, chronological
list dan penghitungan produktifitas.
2. Aplikasi Microsoft Excel Add-in, berupa
add-in di Microsoft Excel yang akan
menerima masukan parameter-parameter
simulasi, data-data simulasi, dan
menjalankan proses simulasi.
Gambar 5 adalah arsitektur perangkat
lunak CycloneApp.
Gambar 5. Arsitektur CycloneApp
Implementasi Perangkat Lunak
Berikut ini adalah lingkungan perangkat
keras tempat implementasi dilakukan:
1. Prosesor Intel Dual Core 2,1 GHz.
2. RAM 2 GB.
3. Harddisk 80 Gb.
Sedangkan lingkungan perangkat
lunaknya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP
Service Pack 3.
2. Microsoft Visual C++ 2008.
3. Microsoft Excel 2007.
4. Visual Studio Tools for Office berisi
pustaka yang memudahkan
pengembangan aplikasi berbasis
Microsoft Office.
Berikut ini adalah batasan
implementasi:
1. Aplikasi add-in yang dibangun
ditujukan khusus untuk Microsoft Excel
2007.
2. Aplikasi add-in masih merupakan
prototipe yang dibuat hanya untuk
menunjukkan fungsi-fungsi pada
pustaka CycloneApp dapat digunakan.
3. Pustaka CycloneApp dibangun di atas
platform .NET 3.5 dan Visual Studio
Tools for Office (VSTO) sehingga
pengembangan aplikasi maupun
penggunaannya harus menggunakan
platform .NET 3.5 juga.
4. Fungsi CycloneApp terbatas hanya
untuk dokumen baru atau dokumen yang
sebelumnya menggunakan aplikasi ini
untuk memasukkan data.
5. Tidak dilakukan pengecekan terhadap
parameter masukan distribusi.
6. Atribut preceder dan follower untuk
setiap elemen dibatasi masing-masing
lima.
7. Eksekusi simulasi dilakukan dalam satu
proses yang sama dengan aplikasi utama
sehingga saat simulasi dieksekusi,
pengguna tidak dimungkinkan
J u r n a l T e k n o l o g i d a n M a n a j e m e n , V o l . 1 2 , N o . 2 , A g u s t u s 2 0 1 4
26
melakukan interaksi dengan antarmuka
aplikasi.
Berikut adalah hasil implementasi
antarmuka aplikasi add-in berupa ribbon
menu untuk memilih operasi yang akan
dilakukan untuk simulasi operasi konstruksi.
Gambar 6. Ribbon Menu CycloneApp
Selain itu, pengguna yang akan
memasukkan data simulasi ditampilkan
pada form sebagaimana pada gambar 7.
Form pada gambar 7 merupakan formulir
standar untuk semua elemen yang akan
dimasukkan ke dalam Excel. Namun untuk
masing elemen-elemen yang berbeda jenis
ditampilkan parameter masukan lain
bersesuaian dengan jenis elemen yang
dipilih.
Untuk elemen simulasi yang berjenis
pekerjaan, yaitu normal dan combi, elemen
lain juga muncul yaitu atribut durasi waktu.
Atribut durasi waktu ini bisa dipilih
berdasarkan pola distribusi tertentu. Seperti
pola distribusi constant, norm, beta.
Gambar 7. Form Standar
Salah satu bentuk form yang muncul
untuk tipe combi, dapat dilihat pada gambar
8 dibawah ini.
Gambar 8. Form Tipe COMBI
Dan untuk setiap elemen distribusi yang
dipilih akan muncul sesuai gambar 9.
A h m a d J u n i a r , R a n c a n g B a n g u n . . .
27
Gambar 9. Parameter-parameter yang
Dibangkitkan
Untuk Add-in CyclonApp ini, Visual
Studio Tools for Office (VSTO)
menggenerate kelas ThisAddin yang
berisi dua method utama, yaitu :
1. ThisAddin_Startup: method
yang dijalankan ketika aplikasi
Microsoft Excel dibuka.
2. ThisAddin_Shutdown: method
yang dijalankan ketika aplikasi
Microsoft Excel ditutup.
Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian pada penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah antarmuka
perangkat lunak dapat ditampilkan dan
berfungsi dengan baik.
2. Menguji kebenaran hasil input yang
diproses oleh perangkat lunak.
3. Menguji kebenaran proses
pembangkitan event list yang dilakukan
oleh perangkat lunak.
4. Menguji kebenaran proses
pembangkitan chronological list yang
dilakukan oleh perangkat lunak
khususnya pada aplikasi Microsoft
Excel Add-In.
5. Menguji kebenaran proses perhitungan
performansi yang dilakukan oleh
perangkat lunak.
Terpenuhinya fungsi-fungsi aplikasi
menentukan nilai aplikasi di mata pengguna
berdasarkan peran-peran yang dapat dijalani
aplikasi dalam melayani kebutuhan
pengguna. Keabsahan model membuktikan
kebenaran representasi model operasi
konstruksi berulang ke dalam kode program,
dan menentukan kelayakan penggunaan
aplikasi untuk melakukan simulasi.
Untuk menguji pemenuhan fungsi
aplikasi, dilakukan pengujian untuk setiap
use case yang telah didefinisikan untuk
memastikan bahwa setiap use case dapat
ditangani oleh aplikasi. Pengujian dilakukan
secara black box, yaitu tanpa
memperhatikan kode program, hanya
dengan memperhatikan perolehan keluaran
aplikasi berdasarkan masukan tertentu.
Gambar 10. Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Berulang pada earthmoving
Simulasi yang menjadi acuan adalah
simulasi kasus earthmoving yang tersedia di
Halpin & Riggs (1992) seperti ditunjukkan
pada gambar 10.
J u r n a l T e k n o l o g i d a n M a n a j e m e n , V o l . 1 2 , N o . 2 , A g u s t u s 2 0 1 4
28
Gambar 11. Permodelan Cyclone Untuk
Pekerjaan Earthmoving
Untuk menguji keabsahan model,
dilakukan pengujian sederhana dalam
bentuk pembandingan antara nilai-nilai hasil
aplikasi CycloneApp dengan nilai hasil
simulasi acuan dengan menggunakan
MicroCyclone.
Gambar 12. Hasil Simulasi CycloneApp
Gambar 13. Hasil Simulasi CycloneApp
Hasil keluaran CycloneApp bisa dilihat
pada gambar 12 sedangkan MicroCyclone
dapat dilihat pada gambar 13. Dari hasil
simulasi antara CycloneApp dengan
MicroCyclone terlihat persamaan keluaran,
hanya berbeda pada waktu. Hal ini
dikarenakan CycloneApp menggunakan
waktu yang tetap, sedangkan MicroCyclone
menggunakan waktu acak. Dengan adanya
kesamaan hasil CycloneApp dengan aplikasi
pembanding MicroCyclone, maka semua
A h m a d J u n i a r , R a n c a n g B a n g u n . . .
29
use case dan fungsi CycloneApp telah
berjalan dengan baik.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Rancang bangun simulasi pekerjaan
konstuksi telah dibuat menggunakan
perangkat lunak Microsoft Visual C++
2008. Model simulasi diskrit dapat
digunakan untuk operasi konstruksi
berulang. Simulasi ini dapat digunakan
untuk merencanakan sumber daya dan
operasi kosntruksi yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan hasil pengujian, model
jaringan operasi konstruksi berulang yang
menjadi kajian telah berhasil
direpresentasikan dalam bentuk model
program.
Implementasi simulasi konstruksi
dengan metode cyclone dibuat sebagai
library tambahan di Microsoft Excel
sehingga memberikan kemudahan bagi
pengguna yang akan merencanakan
pekerjaan konstruksi. Pengguna tidak perlu
menggunakan aplikasi eksternal berbayar
karena telah menjadi bagian komponen
Microsoft Excel sehingga penggunaannya
tidak memerlukan cara-cara yang sulit.
Penggunaan simulasi dengan operasi
yang besar memerlukan waktu proses
simulasi yang lebih lama dan hasil yang
lebih besar.
V. DAFTAR PUSTAKA
Abduh, M, dan Roza, H.A. 2006,
Pengurangan Waktu Siklus dan
Variabilitas Proses Konstruksi,
Prosiding ICIC 1st, 1st Indonesian
Construction Industry Conference,
Hotel Sultan, Jakarta, 8 – 9
November 2006, Indonesia.
Halpin, D.W. dan Riggs, L.S. 1992.
Planning and Analysis of
Construction Operations. John
Wiley and Sons.
Law, Averill, Kelton, David. 2002.
Simulation Modeling And Analysis,
McGraw Hill.
Schmidt, J.W. dan Tayor, R.E., 1970.
Simulation and Analysis of
Industrial Systems, Homewood.
Schriber, T.J. 1987, The Nature and Role of
Simulation in the Designof
Manufacturing System, Society for
Computer Simulation.