rancang bangun sistem penjadwalan bel sekolah...

7
Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561 141 1. Pendahuluan Pendidikan merupakan asas bagi kemajuan bangsa untuk membentuk karakter manusia yang mempunyai ide dan inovasi dalam pembangunan suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengedepankan pendidikan dalam visi kemajuan negara dan mencerdaskan anak bangsa. Hal ini terlihat dari keseriusan negara dalam mengalokasikan APBN untuk pelaksanaan pendidikan yaitu 20%. Berbicara pendidikan tidak terlepas dari peran sekolah sebagai sarana implementasi proses pendidikan anak. Sebagai sarana proses pendidikan, pihak sekolah tidak hanya menghadirkan kurikulum yang terbaik. Kedisiplinan waktu pengajaran bagi guru dan murid merupakan sebuah komponen penting yang harus diperhatikan. Kedisiplinan waktu pengajaran selalu diidentikkan dengan keteraturan pergantian waktu belajar. Dan pemberitahuan pergantian waktu belajar selalu diidentikkan dengan bel sekolah. Bel sekolah merupakan salah satu alat yang efektif dalam memberikan informasi kepada guru dan siswa untuk bersiap-siap untuk melanjutkan pengajaran mata pelajaran selanjutnya atau informasi jam istirahat sekolah. Peralatan bel sekolah selalu diidentikkan dengan lonceng sekolah. Lonceng sekolah merupakan teknologi awal dalam penerapan informasi pergantian waktu belajar. Akan tetapi telah berbeda dengan teknologi bel sekolah yang ada sekarang ini. Rancang Bangun Sistem Penjadwalan Bel Sekolah Berbasis Arduino Uno dengan Antarmuka Berbasis Web Menggunakan Ethernet Web Server Dedi Satria 1* , Yeni Yanti 2 , Maulinda 3 1,2 Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah 3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah * Koresponden e-mail: [email protected] Abstrak. Teknologi bel sekolah saat ini telah berubah menjadi bel sekolah berbasis listrik. Bel sekolah berbasis listrik merupakan teknologi pengganti lonceng sekolah yang dilakukan dengan memukulnya hingga menjadi bel sekolah berbasis tombol untuk membunyikannya. Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya maka tujuan penelitian adalah membangun sistem penjadwalan bel sekolah dengan antaramuka berbasis web browser berbasis ethernet sebagai web server yang diintegrasikan dengan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pemproses data dan RTC (Real Time Clock) sebagai pewaktu. Rangkaian sistem dibangun menggunakan modul mikrokontroler Arduino Uno, RTC (Real Time Clock), Ethernet Shield, Relay dan bel listrik. Penelitian ini menghasilkan sistem penjadwalan bel sekolah dengan antaramuka berbasis web browser dengan menggunakan Etherent Shield sebagai web server. Kata Kunci: Bel Sekolah, Mikrokontroler Arduino, Ethernet, Aplikasi Web Abstract. The current school bell technology has been transformed into an electric school-based bell. The electric-based schoolbell is a school bell replacement technology that is done by hitting it into a button-based schoolboy to ring it. Based on previous research, the purpose of this research is to build a school bell scheduling system with web based browser based on ethernet as a web server integrated with Arduino Uno microcontroller as data processing and RTC (Real Time Clock) as a timer. The system circuit is built using Arduino Uno microcontroller module, RTC (Real Time Clock), Ethernet Shield, Relay and electric bell. This study produced a school bell scheduling system with web browser based interfaces using Etherent Shield as a web server. Keywords: School Bel, Arduino Microcontroller, Ethernet, Web Application

Upload: vuongxuyen

Post on 22-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

139 140

Nurma. J.S, Tutik. N, Kristanti. I.P. 2016. Profil Protein Tanaman Kiambag (Salvinia Molesta) Yang Dikulturkan Pada Media Modifikasi Air Lumpur Sidoarjo. ITS Surabaya.

Palar. 2004. Pencemaran dan Toksiologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta.

Paz-Alberto, A.M. and Sigua, G.C. 2013. Phytoremediation: a green technology to remove environmental pollutants. American Journal of Climate Change, vol. 2, pp. 71-86

Rahmaningsih, H.D. 2006. Kajian Penggunaan Enceng Gondok (Eichornia crassipes) pada Penurunan Senyawa Nitrogen Effluent Pengolahan Limbah Cair PT. CAPSUGEL INDONESIA. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sendi, B. 2014. Phytoremediation Waste Mercury Using Plant And System Reactor, Jurnal Ilmiah Sain Vol. 14 No.1.

Subhashini, V, dan V.S, Sswamy. 2014. Pythoremediation of Cadmium and ChromiumContaminated Soils By Cyperus Rotundus. L, J. AURSTEM (97-101), ISSN (Online):2328-3580.

Sudarmaji, J. Mukono, Corie. 2006.Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya terhadap

kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan,Vol. 2, No. 2 , Januari 134 2006:129 -142

Suhendrayatna. 2001. Heavy metal bioremoval by microorganisms: a literature study. http://www.istecs.org/Publication/Japan/010211

Suhendrayatna. 2007. Teknologi Pengolahan Limbah, Bahan Beracun Berbahaya (B3), Perpustakaan Nasional, Syiah Kuala, Banda Aceh.

Suhendrayatna. 2013. Merkuri: Bahaya, Sumber Pencemar, Dan Pengelolaannya di Lingkungan. Kampanye dan sosialisasi Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan. Meulaboh, 9 Desember 2013

Syamsul Arifin. 2014. Aspek Hukum Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup,Cetakan Pertama, Penerbit Medan Area University Press.

TPA Kota Banda Aceh. 2012. TPA Gampong Jawa Banda Aceh, Banda Aceh.

Toto, H.S, Shinta, E, Ivnaini, A. 2015. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Typha Latifolia dan Enceng Gondok Dengan Metode Fitoremediasi, JOMFTEKNIK Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.

Ulfah J. Siregar dan Chairil A. Siregar. 2010. Fitoremediasi: Prinsip dan Prakteknya Dalam Restorasi Lahan Paska Tambang di Indonesia, Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology, Bogor, Indonesia.

Upit R.P, Asrul S.S, dan Nuning V.H. 2011. Kemampuan Tumbuhan Air Sebagai Agen Fitoremediator Logam Berat Kromium (Cr) yang Terdapat pada Limbah Cair Industri Batik, Berkala Perikanan Terubuk, ISSN 0126-4265 Vol. 39, No. 1 Februari 2011

Violeth, B.R. 2013. Fitoremediasi Limbah Mengandung Timbal (Pb) dan Nikel (Ni) Menggunakan Tanaman Kiambang (Salvinia molesta). Teknik Lingkungan, 2(1): 1-10

Warsinah, Suheryanto, Yuanita W. 2015. Kajian Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) pada Kompartemen di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Jurnal Penelitian Sains, Vol 17, No 2, 79-81

Wendy, Ann P, Ivan R, John L, Angus S. 2005. Phytoremediation and Hyperaccumulator Plants, Center for Phytoremediation, Purdue Univeristy, West Lafayette, USA.

Widowati, Sastiono, dan R. Jusuf. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: Andi

Ye, Z. H., Baker, Wong and Willis. 199., Copper and Nickel Uptake, Accumulation and tolerance in Typha Latifolia with and Without IronPlaque on the Root Surface. Department of Biology, Hongkong Baptist University, Kowloon Tong, Hongkong.

Ye, Z. H., Baker, Wong and Willis. 1997. Zinc Lead and Cadmium Tolerance,Uptake and

Accumulation by Typha Latifolia, Department of Biology,Hongkong Baptist University, Kowloon Tong, Hongkong.

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

141 142

1. Pendahuluan Pendidikan merupakan asas bagi kemajuan

bangsa untuk membentuk karakter manusia yang mempunyai ide dan inovasi dalam pembangunan suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengedepankan pendidikan dalam visi kemajuan negara dan mencerdaskan anak bangsa. Hal ini terlihat dari keseriusan negara dalam mengalokasikan APBN untuk pelaksanaan pendidikan yaitu 20%.

Berbicara pendidikan tidak terlepas dari peran sekolah sebagai sarana implementasi proses pendidikan anak. Sebagai sarana proses pendidikan, pihak sekolah tidak hanya menghadirkan kurikulum yang terbaik. Kedisiplinan waktu pengajaran bagi

guru dan murid merupakan sebuah komponen penting yang harus diperhatikan.

Kedisiplinan waktu pengajaran selalu diidentikkan dengan keteraturan pergantian waktu belajar. Dan pemberitahuan pergantian waktu belajar selalu diidentikkan dengan bel sekolah. Bel sekolah merupakan salah satu alat yang efektif dalam memberikan informasi kepada guru dan siswa untuk bersiap-siap untuk melanjutkan pengajaran mata pelajaran selanjutnya atau informasi jam istirahat sekolah. Peralatan bel sekolah selalu diidentikkan dengan lonceng sekolah. Lonceng sekolah merupakan teknologi awal dalam penerapan informasi pergantian waktu belajar. Akan tetapi telah berbeda dengan teknologi bel sekolah yang ada sekarang ini.

Rancang Bangun Sistem Penjadwalan Bel Sekolah Berbasis Arduino Uno dengan Antarmuka Berbasis Web

Menggunakan Ethernet Web ServerDedi Satria1*, Yeni Yanti2, Maulinda3

1,2 Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah

*Koresponden e-mail: [email protected]

Abstrak. Teknologi bel sekolah saat ini telah berubah menjadi bel sekolah berbasis listrik. Bel sekolah berbasis listrik merupakan teknologi pengganti lonceng sekolah yang dilakukan dengan memukulnya hingga menjadi bel sekolah berbasis tombol untuk membunyikannya. Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya maka tujuan penelitian adalah membangun sistem penjadwalan bel sekolah dengan antaramuka berbasis web browser berbasis ethernet sebagai web server yang diintegrasikan dengan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pemproses data dan RTC (Real Time Clock) sebagai pewaktu. Rangkaian sistem dibangun menggunakan modul mikrokontroler Arduino Uno, RTC (Real Time Clock), Ethernet Shield, Relay dan bel listrik. Penelitian ini menghasilkan sistem penjadwalan bel sekolah dengan antaramuka berbasis web browser dengan menggunakan Etherent Shield sebagai web server.Kata Kunci: Bel Sekolah, Mikrokontroler Arduino, Ethernet, Aplikasi Web

Abstract. The current school bell technology has been transformed into an electric school-based bell. The electric-based schoolbell is a school bell replacement technology that is done by hitting it into a button-based schoolboy to ring it. Based on previous research, the purpose of this research is to build a school bell scheduling system with web based browser based on ethernet as a web server integrated with Arduino Uno microcontroller as data processing and RTC (Real Time Clock) as a timer. The system circuit is built using Arduino Uno microcontroller module, RTC (Real Time Clock), Ethernet Shield, Relay and electric bell. This study produced a school bell scheduling system with web browser based interfaces using Etherent Shield as a web server.Keywords: School Bel, Arduino Microcontroller, Ethernet, Web Application

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

141 142

Teknologi bel sekolah saat ini telah berubah menjadi bel sekolah berbasis listrik. Bel sekolah berbasis listrik merupakan teknologi pengganti lonceng sekolah yang dilakukan dengan memukulnya hingga menjadi bel sekolah berbasis tombol untuk membunyikannya.

Berdasarkan kemajuan teknologi listrik dan elektronika, maka teknologi bel sekolah telah berkembang menjadi teknologi berbasis bel sekolah otomatis hal ini terlihat dari penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah rancang bangun bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8 yang dibangun oleh (Agung, Raka, Janardana, & Ardiansyah, 2011). Penelitian ini menghasilkan bel sekolah yang dilengkapi dengan keypad 4x4 dan rangkaian 7 segmen sebagai antarmuka pengguna. Sedangkan pemrosesan data menggunakan mikrokontroler ATMEGA8 yang disertai modul RTC (Real Time Clock). Dari hasil penelitian ini didapat relay dapat tersambung secara otomatis dengan bel listrik dengan pengendali dari Mikrokontroler ATMEGA8.

Pada penelitian selanjutnya yang telah dilakukan oleh (Irwanto, Subandi, & Santoso, 2013) menghasilkan bel sekolah dengan desain piranti jam digital yang dilengkapi dengan bel musik sebagai output alarmnya. Bel akan berbunyi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan akan mati jika saat hari libur. Alat ini terdiri dari mikrokontroler ATMega8 sebagai pengendali utama, RTC DS1307 sebagai penyimpan waktu, LCD sebagai media penampil, IC UM3483 sebagai bel musik, dan keypad untuk mengatur waktu yang diinginkan.

Sedangkan bel sekolah yang dilakukan oleh (Subianto, 2015) adalah sistem bel otomatis menggunakan raspberry pi. Bel tersebut mempunyai dengan kemampuan mengontrol rangkaian elektronik sehingga dapat menghasilkan bunyi/suara sebagai tanda waktu dalam pembelajaran dan dapat mengontrol sumber bunyi berupa buzzer AC, buzzer DC, speaker serta mempunyai bentuk yang lebih kecil dibandingkan menggunakan PC.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Utomo et al., 2016), Bel sekolah yang dibangun tersebut menggunakan microcontroller Arduino Uno sebagai pemprosesnya dan ditambah dengan beberapa komponen tambahan seperti LCD 16x2, keypad/push Button, module RTC DS1307 dan SD card shield. Cara meng-inputkan jadwal bel sekolah otomatis ini adalah dengan memasukkan program jadwal bel sekolah kepada microcontroller Arduino Uno. Dalam program jadwal bel sekolah otomatis ini terdapat 2 mode, yaitu mode jadwal utama dan mode jadwal ujian. Dimana pada setiap mode memiliki jadwal bel sekolah yang berbeda. Untuk mode jadwal utama adalah jadwal pelajaran sekolah sehari-hari dan mode jadwal ujian adalah jadwal pelajaran saat ujian sekolah. Dan cara kerja bel sekolah otomatis ini adalah dengan menentukan mode jadwal yang akan digunakan terlebih dahulu, setelah itu bel sekolah akan bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan atau membunyikan bel sekolah sesuai mode jadwal bel sekolah yang telah dipilih.

Untuk penelitian yag dilakukan oleh (Nuryani, Tosida, & Karlitasari, 2016) bahwa bel sekolah yang

Gambar 1. Board Arduino Uno Sumber: Apriansyah, Ilhamsyah, & Rismawan, 2016

Gambar 2. Ethernet Shield Sumber: Agussalim, Adnan, & Muhammad Niswar, 2016

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

141 142

Teknologi bel sekolah saat ini telah berubah menjadi bel sekolah berbasis listrik. Bel sekolah berbasis listrik merupakan teknologi pengganti lonceng sekolah yang dilakukan dengan memukulnya hingga menjadi bel sekolah berbasis tombol untuk membunyikannya.

Berdasarkan kemajuan teknologi listrik dan elektronika, maka teknologi bel sekolah telah berkembang menjadi teknologi berbasis bel sekolah otomatis hal ini terlihat dari penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah rancang bangun bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8 yang dibangun oleh (Agung, Raka, Janardana, & Ardiansyah, 2011). Penelitian ini menghasilkan bel sekolah yang dilengkapi dengan keypad 4x4 dan rangkaian 7 segmen sebagai antarmuka pengguna. Sedangkan pemrosesan data menggunakan mikrokontroler ATMEGA8 yang disertai modul RTC (Real Time Clock). Dari hasil penelitian ini didapat relay dapat tersambung secara otomatis dengan bel listrik dengan pengendali dari Mikrokontroler ATMEGA8.

Pada penelitian selanjutnya yang telah dilakukan oleh (Irwanto, Subandi, & Santoso, 2013) menghasilkan bel sekolah dengan desain piranti jam digital yang dilengkapi dengan bel musik sebagai output alarmnya. Bel akan berbunyi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan akan mati jika saat hari libur. Alat ini terdiri dari mikrokontroler ATMega8 sebagai pengendali utama, RTC DS1307 sebagai penyimpan waktu, LCD sebagai media penampil, IC UM3483 sebagai bel musik, dan keypad untuk mengatur waktu yang diinginkan.

Sedangkan bel sekolah yang dilakukan oleh (Subianto, 2015) adalah sistem bel otomatis menggunakan raspberry pi. Bel tersebut mempunyai dengan kemampuan mengontrol rangkaian elektronik sehingga dapat menghasilkan bunyi/suara sebagai tanda waktu dalam pembelajaran dan dapat mengontrol sumber bunyi berupa buzzer AC, buzzer DC, speaker serta mempunyai bentuk yang lebih kecil dibandingkan menggunakan PC.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Utomo et al., 2016), Bel sekolah yang dibangun tersebut menggunakan microcontroller Arduino Uno sebagai pemprosesnya dan ditambah dengan beberapa komponen tambahan seperti LCD 16x2, keypad/push Button, module RTC DS1307 dan SD card shield. Cara meng-inputkan jadwal bel sekolah otomatis ini adalah dengan memasukkan program jadwal bel sekolah kepada microcontroller Arduino Uno. Dalam program jadwal bel sekolah otomatis ini terdapat 2 mode, yaitu mode jadwal utama dan mode jadwal ujian. Dimana pada setiap mode memiliki jadwal bel sekolah yang berbeda. Untuk mode jadwal utama adalah jadwal pelajaran sekolah sehari-hari dan mode jadwal ujian adalah jadwal pelajaran saat ujian sekolah. Dan cara kerja bel sekolah otomatis ini adalah dengan menentukan mode jadwal yang akan digunakan terlebih dahulu, setelah itu bel sekolah akan bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan atau membunyikan bel sekolah sesuai mode jadwal bel sekolah yang telah dipilih.

Untuk penelitian yag dilakukan oleh (Nuryani, Tosida, & Karlitasari, 2016) bahwa bel sekolah yang

Gambar 1. Board Arduino Uno Sumber: Apriansyah, Ilhamsyah, & Rismawan, 2016

Gambar 2. Ethernet Shield Sumber: Agussalim, Adnan, & Muhammad Niswar, 2016

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

143 144

bangun adalah model otomatisasi pengaktifan bel yang diterapkan menggunakan sebuah aplikasi yang dipasang pada sebuah komputer dan suara akan disebar menggunakan bantuan pengeras suara. Aplikasi Bel Sekolah otomatis dalam penelitian kali ini dilengkapi dengan fitur sms gateway. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan bel dari jarak jauh.

Dari penelitian yang telah dilakukan penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa beberapa penelitian menggunakan pemrosesan berbasis mikrokontroler Atmega8 dan Arduino dengan disertai RTC (Real Time Clock) sebagai pengatur waktu dan LCD sebagai antarmuka pengaturan penjadwalan, serta satu diantaranya menggunakan model berbasis aplikasi komputer yang dikaitkan dengan sistem SMS Gateway. Maka penulis melihat bahwa tidak terdapat sistem antarmuka penjadwalan bel sekolah yang dapat diatur secara jarak jauh menggunakan browser berbasis ethernet web server dan mikrokontroler Arduino Uno.

Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya maka tujuan penelitian adalah membangun sistem penjadwalan bel sekolah dengan antaramuka

berbasis web browser berbasis ethernet sebagai web server yang diintegrasikan dengan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pemproses data dan RTC (Real Time Clock) sebagai pewaktu.

Dari rancangan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam mengelola penjadwalan bel sekolah secara jarak jauh melalui antarmuka web dan pengaktifan bel listrik secara otomatis.

2. Tinjauan Pustaka2.1. Pengaturan Alokasi Waktu Sekolah

Menurut (BNSP, 2006) bahwa Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada sistem semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan endidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan empertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum. Perbedaan sistem paket dan sistem sks rata-rata 1 sks sama dengan 2 jam waktu pembelajaran pada sistem paket.

2.2. Mikrokontroler Arduino UnoMikrokontroler (bahasa Inggris: microcontroller)

merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena di dalam sebuah mikrokontroler umumnya telah terdapat komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni

Gambar 3. Rangkaian RTC (Real Time Clock)Sumber: Safwan, Zulfikar, & Zulhelmi, 2016

Gambar 4. Sistem Penggunaan Sistem

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

143 144

memori dan antarmuka I/O, bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan, sedangkan di dalam mikroprosesor umumnya hanya berisi CPU saja (Steven Jendri Sokop, Dringhuzen J. Mamahit, 2016)

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada Atmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai luaran PWM), 6 masukan analog, sebuah osilator 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino UNO mampu men-support mikrokontroler, dan dapat dikoneksikan dengan komputer menngunakan kabel USB (Mochtiarsa & Supriadi, 2016)

2.3. Ethernet ShieldEthernet Shield seperti terlihat pada gambar

2 merupakan modul atau perangkat yang dapat memberikan kemampuan kepada mikrokontroler Arduino untuk dapat menjadi web server maupun jaringan yang terhubung ke jaringan komputer maupun internet.

Menurut (Soleh & Susilo, 2016) bahwa Ethernet shield berbasiskan chip ethernet Wiznet W5100. Ethernet library digunakan dalam menulis program agar Arduino board dapat terhubung ke jaringan komputer melalui IP (Internet Protocol).

2.4. RTC (Real Time Clock)Menurut (Yenni & Benny, 2016) bahwa RTC (Real

Time Clock) merupakan chip dengan konsumsi daya rendah. Chip tersebut mempunyai kode binary (BCD), jam/kalender, 56 byte NV SRAM dan komunikasi antarmuka menggunakan serial two wire. RTC menyediakan data dalam bentuk detik, menit,jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan informasi yang dapat diprogram. RTC DS1307 mampu menghitung detik, menit, jam, hari per minggu, tanggal per bulan, bulan dan tahun hingga ke angka tahun 2100 secara akurat. Dengan berbagai kemampuan antarmuka IC-IC yang dimiliki membuat chip ini mudah diintegrasikan dengan mikrokontroler yang memiliki build-in periferal lainnya secara leluasa.

3. Metode PenelitianMetodelogi penelitian yang dilakukan dalam

Gambar 5. Rangkaian Sistem

Gambar 6. Flowchart Input Data Penjadwalan

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

143 144

memori dan antarmuka I/O, bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan, sedangkan di dalam mikroprosesor umumnya hanya berisi CPU saja (Steven Jendri Sokop, Dringhuzen J. Mamahit, 2016)

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada Atmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan sebagai luaran PWM), 6 masukan analog, sebuah osilator 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino UNO mampu men-support mikrokontroler, dan dapat dikoneksikan dengan komputer menngunakan kabel USB (Mochtiarsa & Supriadi, 2016)

2.3. Ethernet ShieldEthernet Shield seperti terlihat pada gambar

2 merupakan modul atau perangkat yang dapat memberikan kemampuan kepada mikrokontroler Arduino untuk dapat menjadi web server maupun jaringan yang terhubung ke jaringan komputer maupun internet.

Menurut (Soleh & Susilo, 2016) bahwa Ethernet shield berbasiskan chip ethernet Wiznet W5100. Ethernet library digunakan dalam menulis program agar Arduino board dapat terhubung ke jaringan komputer melalui IP (Internet Protocol).

2.4. RTC (Real Time Clock)Menurut (Yenni & Benny, 2016) bahwa RTC (Real

Time Clock) merupakan chip dengan konsumsi daya rendah. Chip tersebut mempunyai kode binary (BCD), jam/kalender, 56 byte NV SRAM dan komunikasi antarmuka menggunakan serial two wire. RTC menyediakan data dalam bentuk detik, menit,jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan informasi yang dapat diprogram. RTC DS1307 mampu menghitung detik, menit, jam, hari per minggu, tanggal per bulan, bulan dan tahun hingga ke angka tahun 2100 secara akurat. Dengan berbagai kemampuan antarmuka IC-IC yang dimiliki membuat chip ini mudah diintegrasikan dengan mikrokontroler yang memiliki build-in periferal lainnya secara leluasa.

3. Metode PenelitianMetodelogi penelitian yang dilakukan dalam

Gambar 5. Rangkaian Sistem

Gambar 6. Flowchart Input Data Penjadwalan

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

145 146

perancangan sistem bel otomatis ini dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu tahap desain rangkaian dan desain flowchart program, tahap perakitan rangkaian dan pemrograman serta diakhiri dengan tahapan pengujian sistem.

3.1. Perancangan Sistem Secara umum sistem penggunaan sistem bel

sekolah otomatis berbasis ethernet web server diawali dengan pengguna mengakses antarmuka sistem penjadwalan bel menggunakan browser dan dilanjutkan dengan menginput data jadwal bel sekolah dan menyimpannya. Disamping itu

pengguna dapat mengedit/mengupdate sistem penjadwalan bel sekolah. Hasil dari penjadwalan bel sekolah akan mengaktifkan bel listrik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pengguna seperti yang terlihat pada Gambar 4.

3.2. Desain Rangkaian Sistem Desain rangkaian sistem yang akan dibangun

terdiri atas modul mikrokontroler Arduino Uno, RTC (Real Time Clock), Ethernet Shield, Relay dan bel listrik. Masing-masing modul dihubungkan ke Mikrokontroler Arduino Uno, diantaranya pin data pada modul relay dihubungkan ke pin 9 mikrokontrler arduino uno. Selanjutnya RTC dihubungkan Pin CLK ke pin 6 Arduino, pin DAT ke pin 7 Arduino dan pin RST ke pin 8 Arduino. Sedangkan Ethernet shield digandengkan dengan Arduino Uno secara serial. Pada ethernet terdapat SD card tempat dimana data penjadwalan bel sekolah disimpan. Rangkaian sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.

3.3. Desain Flowchart Sistem Rancangan flowchart input data penjadwalan

seperti yang terlihat pada Gambar 6 dapat dijelaskan bahwa penginputan data diawali dengan input data hari yang diwakili oleh nilai x dan dilanjutkan dengan input data jam yang diwakili dengan y. Jika perlu data tambahan data jam y maka simpan data jam y dan dilanjutkan dengan data jam y=y+1. Jika tidak maka dilanjutkan dengan apakah diperlukan penambahan data hari x+1, jika ya maka simpan data hari x dan dilanjutkan dengan data hari x=x+1. Jika tidak maka penginputan data jadwal selesai.

Rancangan flowchart input data pemrosesan pengaktifan bel sekolah dapat dilihat pada Gambar

Gambar 7. Flowchart Pemprosesan Pengaktifan Sistem Bel Sekolah

Gambar 8. Rangkaian Sistem Bel Sekolah secara Keseluruhan

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

145 146

7 dengan penjelasan yang diawali dengan store data hari dan jam dari SD Cart ke penempatan data sementara pada Mikrokontroler Arduino Uno. Selanjutnya generate data hari dan jam dari RTC (Real Time Clock). Jika data hari = hari RTC dan data jam = jam RTC maka bunyikan bel sekolah. Jika tidak maka generate kembali data hari dan jam dari RTC. Selanjutnya jika sistem off maka sistem selesai dan jika maka berulang ke generate data hari dan jam dari RTC.

4. Hasil PenelitianDari rancangan rangkaian sistem maka dihasilkan

rangkaian keseluruhan sistem seperti yang terlihat pada Gambar 8 dan dapat dijelaskan bahwa pada sistem secara keseluruhan telah dibangun sesuai dengan rancangan pada Gambar 5. Pada Gambar 8 terlihat bahwa terdapat modul komponen Mikrokontroler Arduino Uno, Ethernet Web Server, RTC, relay, SD Card dan Wireless Router.

Sedangkan pada Gambar 9 terlihat bahwa posisi ethernet web server berada di atas mikrokontroler Arduino Uno. Wireless router berfungsi untuk

Gambar 9. Rangkaian Sistem Bel Sekolah dari Samping

memberikan akses bagi user dalam mengakses sistem penjadwalan bel secara wireless dalam bentuk akses melalui browser.

Pada hasil pada sisi penginputan jadwal bel sekolah dapat dilihat pada Gambar 10 dimana untuk mengakses web maka diperlukan IP alamat dari ethernet web server sistem. Dalam penelitian ini IP yang digunakan adalah 192.168.0.3. Dengan mengakses alamat IP tersebut maka aplikasi sistem penjadwalan sekolah akan menampilkan form login. Data user berupa username dan password telah disimpan pada EEPROM arduino secara permanen pada saat kompilasi dan upload program ke Arduino. Jika akses user berhasil maka aplikasi akan menampilkan form input data jadwal bel sekolah seperti yang terlihat pada Gambar 11.

Pada form data jadwal terdapat 2 teksfield diantaranya hari dan jam. Hasil yang telah diinputkan akan ditampilkan pada tabel dibawah berupa informasi hari dan jam. Setiap baris data jadwal terdapat link untuk menu edit dan hapus.

Dari hasil integrasi rangkaian sistem dan aplikasi berbasis web pada penjadwalan bel sekolah maka dengan data hari dan jam yang diinputkan ke dalam sistem maka sistem telah dapat dijalankan secara secara otomatis tampa harus diinput kembali kecuali diperlukan update data hari dan jam. Dari hasil pengujian didapat bahwa data hari dan jam yang disimpan telah dapat mengaktifkan bel sesuai dengan waktu sebenarnya (Real Time).

5. KesimpulanBerdasarkan rancangan dan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan bahwa sistem penjadwalan bel sekolah telah berhasil di bangun dan telah dapat dijalankan sesuai dengan data yang telah disimpan

Gambar 10. Form Login Sistem

Gambar 11. Form Input Data Jadwal Bel Sekolah

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

145 146

7 dengan penjelasan yang diawali dengan store data hari dan jam dari SD Cart ke penempatan data sementara pada Mikrokontroler Arduino Uno. Selanjutnya generate data hari dan jam dari RTC (Real Time Clock). Jika data hari = hari RTC dan data jam = jam RTC maka bunyikan bel sekolah. Jika tidak maka generate kembali data hari dan jam dari RTC. Selanjutnya jika sistem off maka sistem selesai dan jika maka berulang ke generate data hari dan jam dari RTC.

4. Hasil PenelitianDari rancangan rangkaian sistem maka dihasilkan

rangkaian keseluruhan sistem seperti yang terlihat pada Gambar 8 dan dapat dijelaskan bahwa pada sistem secara keseluruhan telah dibangun sesuai dengan rancangan pada Gambar 5. Pada Gambar 8 terlihat bahwa terdapat modul komponen Mikrokontroler Arduino Uno, Ethernet Web Server, RTC, relay, SD Card dan Wireless Router.

Sedangkan pada Gambar 9 terlihat bahwa posisi ethernet web server berada di atas mikrokontroler Arduino Uno. Wireless router berfungsi untuk

Gambar 9. Rangkaian Sistem Bel Sekolah dari Samping

memberikan akses bagi user dalam mengakses sistem penjadwalan bel secara wireless dalam bentuk akses melalui browser.

Pada hasil pada sisi penginputan jadwal bel sekolah dapat dilihat pada Gambar 10 dimana untuk mengakses web maka diperlukan IP alamat dari ethernet web server sistem. Dalam penelitian ini IP yang digunakan adalah 192.168.0.3. Dengan mengakses alamat IP tersebut maka aplikasi sistem penjadwalan sekolah akan menampilkan form login. Data user berupa username dan password telah disimpan pada EEPROM arduino secara permanen pada saat kompilasi dan upload program ke Arduino. Jika akses user berhasil maka aplikasi akan menampilkan form input data jadwal bel sekolah seperti yang terlihat pada Gambar 11.

Pada form data jadwal terdapat 2 teksfield diantaranya hari dan jam. Hasil yang telah diinputkan akan ditampilkan pada tabel dibawah berupa informasi hari dan jam. Setiap baris data jadwal terdapat link untuk menu edit dan hapus.

Dari hasil integrasi rangkaian sistem dan aplikasi berbasis web pada penjadwalan bel sekolah maka dengan data hari dan jam yang diinputkan ke dalam sistem maka sistem telah dapat dijalankan secara secara otomatis tampa harus diinput kembali kecuali diperlukan update data hari dan jam. Dari hasil pengujian didapat bahwa data hari dan jam yang disimpan telah dapat mengaktifkan bel sesuai dengan waktu sebenarnya (Real Time).

5. KesimpulanBerdasarkan rancangan dan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan bahwa sistem penjadwalan bel sekolah telah berhasil di bangun dan telah dapat dijalankan sesuai dengan data yang telah disimpan

Gambar 10. Form Login Sistem

Gambar 11. Form Input Data Jadwal Bel Sekolah

Serambi Engineering, Volume II, No.3, Juli 2017 ISSN : 2528-3561

147 148

melalui form input data jadwal. Disamping itu juga aplikasi telah berhasil diakses melalui ethernet web server berupa aplikasi berbasis web sehingga memudahkan bagi pihak pengguna dalam membuat penjadwalan bel sekolah. Dari penelitian yang telah dilakukan masih banyak kekurangan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.

6. Daftar PustakaAgung, I. G., Raka, P., Janardana, I. G. N., &

Ardiansyah, F. (2011). Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR ATMEGA8. Teknologi Elektro, 10(2), 11–17.

Agussalim, R., Adnan, & Muhammad Niswar. (2016). Monitoring Cairan Infus Berdasarkan Indikator Kondisi. Jurnal Ilmiah ILKOM, 8(Desember), 145–152.

Apriansyah, A., Ilhamsyah, I., & Rismawan, T. (2016). Prototype Kunci Otomatis pada Pintu Berdasarkan Suara Pengguna Menggunakan Metode KNN (K-Nearest Neighbor). Jurnal Coding, 4(1).

BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Badan Standar Nasional Pendidikan 2006, 1–23. Retrieved from http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf

Irwanto, R. E., Subandi, & Santoso, G. (2013). Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega8. Jurnal Elekrikal, 1, 13–18.

Mochtiarsa, Y., & Supriadi, B. (2016). Rancangan Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroller ATMega328 Berbasis Sensor Getar. Jurnal Informatika SIMANTIK, 1(1), 40–44.

Nuryani, Y., Tosida, E. T., & Karlitasari, L. (2016). Aplikasi Bel Sekolah Otomatis Berbasis SMS Gateway. Prodi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan, 1(Juni), 1–7.

Safwan, Zulfikar, & Zulhelmi. (2016). Desain Sistem Keamanan Rumah Melalui Penyalaan Peralatan Listrik Berdasarkan Kebiasaan Pemilik Rumah. KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro, 1(3), 7–14.

Soleh, & Susilo, A. (2016). Desain dan implementasi smart home system pengendali lampu rumah berbasis arduino mega. Seminar Riset Teknologi Informasi (SRITI), 1, 99–106.

Steven Jendri Sokop, Dringhuzen J. Mamahit, S. R. U. . S. (2016). Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 5(3), 13–23.

Subianto, M. (2015). Sistem bel otomatis terprogram berbasis raspberry pi. SMATIKA Jurnal, 1(June), 05–12.

Utomo, H. T., Winardi, S., Kristiana, W. A., Studi, P., Komputer, S., Fakultas, I., … Narotama, S. (2016). Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino Uno. Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Narotama Surabaya, 1, 1–8.

Yenni, H., & Benny. (2016). Perangkat Pemberi Pakan Otomatis Pada Kolam Budidaya Helda. Jurnal Ilmiah Media Processor, 11(2), 171–181.