rancangan bab iii

Upload: veraveronika

Post on 10-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

post spartum bab3

TRANSCRIPT

1

BAB IIITINJAUAN KASUSA. PengkajianPengkajian dilakukan tanggal 9 Mei 2013, di ruang B31 Obstetri RS Kariyadi semarang. Pasien bernama Ny. C umur 38 tahun, jenis kelamin perempuan, agama islam, status perkawinan menikah, pekerjaan swasta, pasien masuk rumah sakit pada tanggal 8 Mei 2013, alamat pasien Semarang. Keluahan utama saat dilakukan pengkajian adalah terjadinya perdarahan terus menerus sejak 2 jam setelah melaihrkan. Riwayat menstruasi pasien , pertama menstruasi saaat pasien berumur 12 tahun, lama haid 5 hari, siklus haid 28 hari. riwayat ginekologi , riwayat KB klien pernah menggunakan KB suntik. Riwayat Obstetri G1 P1 A0, riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu pada tahun 2006 partus dengan umur kehamilan 36 minggu, persalinan dibantu oleh bidan partus normal, komplikasi nifas perdarahan, bayi hidup jenis kelamin perempuan dengan berat badab bayi baru lahir 3000 kg, sekarang berumur 7 tahun. Riwayat kehamilan saat ini HPHT pada tanggal 6 september 2012 berrat badan sebelum hamil 56 kg , taksiran partus tanggal 13 juni 2013, tekanan darah sebelum hamil 120/80 mmHg. Riwayat penyakit yang lalu pasien tidak memiliki riwayat penyakit Asma, Hipertensi, Diabetus Mellitus, Jantung, pada partus yang lalu klien juga mengalami perdarahan postpartum. Riwayat penyakit keluarga tidak ada riwayat penyakitn Asma, Hipertensi, Jantung, DM dan penyakit menurun lainnya.Pola kesehatan pasien , pola nutrisi : makan pasien mengatakan nafsu makan turun akibat klien merasa mata berkunang kunang dan lemes. Klien hanya menghabiskan porsi dari makanannya. Kebutuhan cairan : minum pasien menghabiskan air gula sebanyak 2 gelas, setelah melahirkan. Pola eliminasi pasien setelah melahirkan klien belum dapat BAB setelah proses kelahiran anaknya. Klien juga tidak merasakan ingin BAB, klien masih bisa BAK dengan jumlah kurang lebih 300cc lebih/hari . dengan konsistensi bau dan warna yang normal. Terdapat darah yang keluar dari vagina.Pola aktivitas dan latihan Klien belum bisa melakukan ADL mandiri harus dengan bantuan. Klien belum mampu kekamar mandi sendiri. Pola istirahat dan kenyamanan klien tidak memiliki kebiasaan tidur siang, klien dapat tidur dengan tenang saat malam hari. terkadang terbangun untuk BAK. Klien merasa tidak nyaman karena setiap 5 10 menit klien merasakan ada darah yang keluar dari jalan lahir. Sehingga klien harus sering mengganti pembalut, kurang lebih 3 kali dalam semalam.Riwayat psikologi sosial, Penerimaan terhadap kehamilan Ini adalah kehamilan yang di inginkan walaupun klien sudah berumur 38 tahun. Karena klien hanya memiliki anak 1. Rencana perawatan bayi Klien berencana akan mengasuh anaknya sendiri. Pada saat klien bekerja anak akan dititipkan kepada keluarga. Kesanggupan dan pengetahuan tentang perawatan kehamilan Klien kurang tau dengan perdarahan yang dialami. Yang klien tau hanya ari-ari menutupi jalan lahir dan itu berakibat pada perdarahan yang dialami. Ini diketahui dari pemeriksaan rumah sakit sebelumnya.Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan Vital sign: TD : 110 / 80 MMHg, suhu : 37oC, HR : 88 x/menit, RR : 24 x/menit, BB : 56 kg (sebelum hamil), TB: 155 cm. Keadaan umum lemah, Kesadaran composmentis, Kepala rambut tidak rontok. Mata : conjungtiva pucat (anemis), Mulut bersih, Mukosa bibir kering. Dada Payudara simetris, bersih. Pernapasan Nampak simetris antara paru kanan dan kiri. Tidak ada bekas luka di bagian dada. Abdomen Leopold I : TFU 27 cm. Leopold II : letak kepala bayi dibawah, letak punggung di kana sisi ibu dan letak kaki di kiri punggung ibu. Leopold III : bagian simmfisis pubis masih bisa di goyangkan . bayi belum masuk PAP. Leopold IV : tangan masih bisa bertemu. Bayi belum turun ke PAP. Gerak bayi (+). Ada garis striae di daerah perut. Perineum dan Genetalia Tedapat pengeluaran darah dari vagina. Vagina kotor, bekas jahitan persalinan di perineum belum kering. edema di sekitar perineum dan vagina. Ekstremitas Ekstremitas atas Tidak ada edema. Turgor kulit dapat kembali dalam waktu kurang dari 2 detik. Ekstremitas bawah Tidak ada edema dan varisesHasil pemeriksaan penunjang USG Abdomen tanggal 8 Mei 2013 menunjukkan bahwa Plasenta Implant di corpus posterior meluas ke inferior sampai dengan segmen bawah rahim menutupi orivisium uteri interna (OVI) gr II. Terapi yang diberikan pada tanggal 9 Mei 2013 Nifedipine 3 x 10 mg dan Dexametason 6 mg/ml.B. DiagnosaDiagnosa yang diambil sesuai dengan keadaan pasien:1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d hilangnya cairan yang berlebihDS: klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak malam hari.DO: - Klien mengganti pembalut 3 kali dalam satu malam. bibir pucat , klien gelisah.2. Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam.DS: Klien mengatakan lemesDO:- Klien terlihat tidak mampu mengangkat tubuhnya sendiri, mukosa bibir kering3. Resiko shock hipovolemik b/d perdarahanDS :Klien mengatakan mata berkunang - kunangDO:- Pasien terlihat gelisah dan cemas. Cairan (darah) keluar 200 cc setiap 5 10 menit

C. Intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d hilangnya cairan yang berlebihTujuannya Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan cairan dan elektrolit dapat mencapai seimbang dengan kriteria hasil Terpeliharanya kardiak output maksimal tanda tanda vital selalu dalam batas normal, mukosa bibir tidak kering dan kesadaran tidak menurun. Intervensinya Anjurkan bedrest jika pasien dirawat dirumah, Kaji adanya syok, cek vital sign, warna membran mukosa dan kulit, Monitor dalam pemberian cairan intravena, Anjurkan klien untuk tetap minum air yang banyak.Implementasi yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2013 yaitu Menganjurkan bedrest jika pasien dirawat dirumah dengan respon pasien S: klien mengatakan lebih nyaman, O: klien sudah bisa tidur. Mengkaji adanya syok, cek vital sign, warna membran mukosa dan kulit dengan respon pasien S:klien mengatakan tidak pusing, O:TD :110/80 x/menit, mukosa bibir kering. Memonitor dalam pemberian cairan intravena dengan respon S: - , O:infuse NACL masuk 8 tetes/menit. Menganjurkan klien untuk tetap minum air yang banyak dengan respon pasien S: -- , O: klien minum 500cc/malam. Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 klien mengatakan perdarahan hanya sedikit, hasil observasi klien masih tampak lemah, mukosa bibir kering. masalah belum teratasi . lanjutkan intervensi : Anjurkan bedrest jika pasien dirawat dirumah, Kaji adanya syok, cek vital sign, warna membran mukosa dan kulit, Monitor dalam pemberian cairan intravena, Anjurkan klien untuk tetap minum air yang banyak. 2. Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginamTujuannya Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, volume cairan akan terpenuhi, Dengan kriteria hasil: Mencegah disfungsional bleeding, Memperbaiki volume cairan. Intervensi keperawatan Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap terlentang, Monitor tanda vital, Berikan infus atau cairan intravena, Berikan antibiotic, Monitor intake dan output setiap 5-10 menit. Implementasi yang dilakukan pada tamggal 9 Mei 2013 yaitu Memonitor tanda vital dengan respon pasien , pasien tidak mengatakan apapun, TD :110/80 x/menit, mukosa bibir kering. Memantau cairan infuse dengan reson pasien, pasien tidak mentakan apapun infuse NACL masuk 8 tetes/menit. Memberikan Nifedipine 10 mg dengan respon pasien obat masuk, Memonitor intake dan output setiap 5-10 menit dengan respon pasien klien mengatakan hanya minum air 2 gelas kecil dan darah keluar kurang lebih 200 cc.Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 klien mengatakan hanya minum air gula, darah keluar 200 cc selama 5 10 menit. TD 110/80 mmHg. Mukosa bibir kering, masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi : Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap terlentang, Monitor tanda vital, Berikan infus atau cairan intravena, Berikan antibiotic, Monitor intake dan output setiap 5-10 menit.

3. Resiko shock hipovolemik b/d perdarahanTujuannya setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit Tidak terjadi shock dengan kriteria hasil tidak terjadi penurunan kesadaran dan Elektrolit dalam batas normal. Intervensi keperawatan Kolaborasi dalam: Pemberian cairan infus / transfuse, Anjurkan pasien untuk banyak minum, Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam, Observasi terhadap tanda-tanda dehidrasi, Observasi intake cairan dan output R/ Intake cairan yang adekuat.Implementasi yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2013 yaitu Memantau cairan infuse dengan tidak ada respon pasien dan cairan NACL masuk 8 tetes/menit, Menganjurkan pasien untuk banyak minum dengan respon pasien klien mengatakan hanya minum air gula dan klien minum air gula 2 gelas, Mengobservasi terhadap tanda-tanda dehidrasi dengan respon pasien klien mengatakan kemeng di daerah jalan keluar bayi dan mata berkunang kunang dan suhu : 37oC , bengkak daerah perenium.Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 yaitu klien mengatakan kemeng di daerah jalan keluar bayi dan mata berkunang kunang, cairan NACL masuk 8 tetes/menit, klien minum air gula 2 gelas, suhu tubuh 37oC dan bengkak di perineum, masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi : pantau cairan infuse, anjurkan pasien untuk selalu minum yang banyak, observasi tanda tanda dehidrasi.