rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
TRANSCRIPT
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia
sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu
mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada
awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu
kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula
sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara
langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).
Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture
mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk
meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam
setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin
pertanian (Sukirno, 1999).
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu
yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima.
Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang
menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum,
tujuan mekanisasi pertanian adalah :
a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia
b. mengurangi kerusakan produksi pertanian
c. menurunkan ongkos produksi
d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
e. meningkatkan taraf hidup petani
2
f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan
keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming).
Pengembangan alat dan mesin pertanian yang juga pengembangan
mekanisasi pertanian tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan suatu sub
sistem penunjang ( supporting system) dalam proses budidaya, pengolahan dan
penyimpanan. Sebagai teknologi yang bersifat indivisible ( tidak dapat terbagi),
peran alat dan mesin pertanian tersebut sebaiknya dapat didistribusikan pada
banyak pemakai, atau petani kecil yang tidak mempunyai cukup kemampuan
untuk memilikinya. Berbagai studi menyebutkan, bahwa alat dan mesin pertanian
memiliki kaitan sangat erat dengan dinamika sosial ekonomi dari sistem budidaya
pertaniannya.
Kemampuan mengemudi traktor di jalan (on road driving) merupakan
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum
mengoperasikan traktor di lahan pertanian. Mengemudi traktor, secara mendasar
dibedakan berdasarkan:
1.Mengemudi tanpa gandengan
2.Mengemudi dengan gandengan
Mengemudikan berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali
yang terdiri dari kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll.
Semua alat kendali tersebut mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan
oleh sumber tenaga, sehingga didapatkan putaran tertentu pada roda
penggeraknya, kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat
terjun langsung dalam menerapkan teori yang didapatkan pada mata kuliah
mekanisasi pertanian dan lebih memahami teknologi pertanian di kehidupan
nyata.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Identifikasi Alat dan MesinTeknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan
ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis
sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia.
Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus
budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu
hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta
pemasaran hasil. ( Mudjana, 1982 )
Tekniknologi pertanian merupakan pendekatan engineering secara luas
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia.
Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap
bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di
bidang pertanian. ( Najiyati, 1989 )
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang
kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan
Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih
merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju
negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia.
Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik.
( departemen Pertanian Sumsel, 1993 )
Awalnya, penerapan pertanian konvensional mampu meningkatkan
produktivitas pertanian Indonesia dan pangan secara nyata tetapi semakin lama
efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan balik berbagai
dampak yang merugikan. Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan kondisi
lingkungan Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tidak teratur
akibat pemanasan global akan mempercepat proses kerusakan komoditas.
Perlakuan yang buruk terhadap komoditas ketika didistribusikan juga
4
memperburuk kualitas komoditas pertanian. Akibat hasil pertanian Indonesia yang
buruk, produk impor lebih banyak beredar di masyarakat dibandingkan produk
lokal. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih memercayai kualitas produk
pertanian impor daripada produk pertanian dalam negeri. Hal ini mengakibatkan
kerugian besar bagi petani, karena hasil pertaniannya tidak dikonsumsi oleh
masyarakat sehingga berakibat paada siklus pertanian selanjutnya. Karena jika
tidak ada yang mengonsumsi hasil pertanian petani maka tidak ada umpan balik
untuk siklus pertanian berikutnya karena kurangnya modal. Jadi, peningkatan
teknologi pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mutu produk
pertanian lokal. ( Reksohadiprojo, 1986 )
Teknologi pertanian di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah
peningkatan produk pertanian di tengah masalah perubahan iklim global yang
sulit dikontrol. Perubahan iklim global akan memengaruhi setidaknya tiga unsur
iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu:
naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama
kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabi llagi.berubahnya pola curah
hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim. Sepert EL Nino
maupun La Nina, dan naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di
kutub utara.
Jadi,dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah
kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi
petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak.
Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani. Para petani mengolah lahan
dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-
alat sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang
penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun
dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan
pascapanen. ( Sadjad, 1985 )
Peningkatan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk menangani
masalah pertanian. Peningkatan teknologi pertanian dapat meningkatkan
produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi
5
penurunan kuantitas hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas
pertanian mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, perawatan, pemanenan,
dan penanganan pasca panen. Perawatan, pemanenan, dan pengolahan pascapanen
juga tidak bisa terlepas dari teknologi pertanian. Contoh pada penanganan
pascapanen padi, saat ini alat pemanen padi telah berkembang dari ani-ani dan
sabit menjadi alat pemotong yang disebut sabit bergerigi, reaper, reaper binder,
stripper, dan combine harvester. Cara perontokan padi juga telah mengalami
perkembangan yaitu dengan menggunakan pedal thresher dan power thresher.
Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern ini diharapkan pengolahan
pertanian dari awal hingga pemanenan dapat meningkatkan produk pertanian yang
lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas, mampu meningkatkan penyimpanan
karbon di tanah karena kurangnya membajak, menciptakan tanaman yang
menggunakan nitrogen lebih efisien, mengurangi penggunaan pupuk kimia yang
berlebihan.
Akan tetapi sebelum semua bisa terealisasikan apabila program pertanian
modern dengan menggunakan teknologi pertanian modern tidak dimasyarakatkan
maka petani akan kekurangan pemahaman dalam menggunakan dan
melaksanakannya. Pengenalan sistem pertanian yang baik pada petani sangat
penting dan merupakan urgensi dari proses pertanian agar petani menyadari
pelaksanaan pertanian modern sangat diperlukan dalam meningkatkan nilai mutu
dan hasil pertanian. Pengenalan alat bantu atau mesin teknologi pertanian modern
juga sangat penting dalam tahap ini agar petani dapat mengenali alat atau mesin
yang seharusnya digunakan untuk menangani pertanian sehingga hasil pertanian
lebih baik.
1.Komponen utama Traktor dua roda
Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan
traktor dua roda ini adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian
utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.1.Tenaga penggerak motor.
1.2.Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
1.3Tuas kendali.
6
1.1.Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada
juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang
dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor
penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang
baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju
mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk
menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan
apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan
motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah
menggunakan tali starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan
motordiesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun
perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal
perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.
1.2 Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi
dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan
menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi
memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak.
Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling,
gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros
disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan
tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros
PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai
pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga
dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary.
1.3 Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
7
banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas
kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih
murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas
2.Traktor roda dua (Hand Tractor)
Gambar.1.Traktor Roda Dua (Hand Traktor)
2.1 Traktor roda dua
Ialah jenis mesin penarik dan penggerak, berdaya gerak sendiri, serta
berporos tunggal, beroda baja pengolah atau ban karet, terpadu dengan
seperangkat alat pengolah tanah, dimana traktor roda dua berfungsi untuk
mengolah lahan dan lain-lain keperluan pertanian seperti: pompa air, alat
prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini
mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah
tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti
bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah
tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja,
perlengkapan, serta kegunaannya.
Bagian-bagian utama dari traktor
Bagian-Bagian Hand Traktor:
a). Lamp
8
b). Engine
c). Clutch
d). Gearbox
f). Handlebar
g). Speed-changing
h). Clutch-brake handle
i). Throttle control handle
j). Steering hand grip
k). Traction adapter
l). Driving wheel
m). Frame
2.2Ukuran Traktor Roda Dua Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis antara lain sebagai berikut yaitu :
a). Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
b). Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
c) Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor Roda Dua
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh traktor roda dua adalah menarik
peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat
transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti
generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll.
Traktor tangan tersebut dilengkapi dengan persneling untuk kecepatan rendah
(tiga kecepatan) untuk tujuan pengolahan tanh, persneling untuk kecepatan tinggi
(tiga kecepatan) untuk tujuan transportasi serta persneling untuk bergerak mundur
.
2.3. Komponen Utama Traktor Roda Dua
Ada 6 bagian-bagian utama dalam traktor roda dua, yakni :
Tenaga penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya
menggunakan motor bakar diesel. Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
9
dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka
dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat
memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur.
2.4 Tenaga Penggerak Motor
Kerangka dan transmisi daya, kerangka tersebut berfungsi sebagai tempat
kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor
dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Transmisi merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor
ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat
lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti :
pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.Kerangka dan
Transmisi
Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi
untuk mengemudikan jalannya traktor dilapangan.
Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling.
Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk
menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya.
Roda sangkar roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk mendukung
pengoperasian traktor tangan di lahan sawah.
2.5. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Dua
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang
harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.Tanpa
perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin
penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:
a). Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
membalikkan irisan permukaan tanah.
10
b). Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur
atau berlumpur.
c). Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan meratakan tanah
d). Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang
berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan
daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip
dapat diatasi.
e). Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi dijalan.
3. Traktor Roda Empat (Mini Tractor)
Gambar.2. Traktor Roda 4
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi
dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,
dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari
motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk
bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya
dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor raksasa
yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW
(200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan
mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
3.1 Ukuran Traktor Roda Empat Menurut Kapasitas
11
Traktor roda empat terbagi atas 2 menurut daya (kapasitasnya) yaitu:
Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP
Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HPAdapun jenis pekerjaan yang
dilakukan traktor roda empat yang merupakan mesin yang berfungsi untuk
penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin
pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah,
seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring. Menarik mesin penanam
(transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, boom
sprayer, menarik trailer, penggerak mesin lainnya, PTO traktor yang digunakan
untuk memutar generator listrik,
Traktor dengan lengan hidrolik untuk mengangkut hasil panen, traktor dengan
loader hidrolik, membuat lubang tanam
3.2 Komponen Utama Traktor Roda Empat
Gambar.3. Traktor Roda 4
Beberapa bagian-bagian penting dari traktor roda empat dan fungsinya :
Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di
lapangan
Roda depan: roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian,
dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.
Roda belakan: roda bagian belakang dengan ukuran diameter lebih besar dari
roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan
peralatan yang terpasang.
12
Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai
rumah dari sistem transmisi
Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor
tidak terangkat pada saat mengolah tanah
Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam
pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk menggerakkan
peralatan stasioner.
Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif
besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan
khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin).
3.4. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Empat
Jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor empat roda yaitu:
bajak singkal (moldboard plow).
bajak piring (disk plow).
Gambar.4.Bajak Piringan (Disk Plow)
bajak pisau berputar (rotary plow).
bajak chisel (chisel plow).
bajak subsoil (subsoil plow).
bajak raksasa (giant plow)
Garu
4.Motor Bakar
13
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan
bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan
kerja mekanik. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses
pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
4.1. Motor 2 Tak
Motor 2 tak adalah motor yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu
siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang.
Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua
gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Titik tertinggi yang di capai
piston disebut titik mati atas (TMA). Dan titik terendah yang dicapai piston
disebut titik mati bawah (TMB).
Langkah Isap (Up Ward Stroke)
Pada langkah isap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat
piston di posisi TMB, bahan baker yang berada dibawah piston didorong dan
keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan baker yang keluar dari
saluran pembilasan didorong piston sampai mencapai posisi TMA. Pada saat
hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran
pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang
menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di
bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder di tekan naik oleh piston
sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga
api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan.
Langkah Buang (Down Ward Stroke)
Letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong
piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston bergerak turun akan
mendorong bahan bakar yang telah berada di bawah piston menuju saluran
pembilasan. Saat piston bergerak turun saluran buang dan saluran pembilasan
dalam keadaan terbuka. Gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui
14
saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan baker dan udara yang
masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan. Dengan terbuangnya gas sisa
hasil pembakaran, kerja mesin 2 tak selesai untuk satu proses kerja (siklus).
Proses up ward stroke dan down ward stroke akan terus bekerja silih berganti.
4.2. Motor 4 Tak
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak
(dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha
diruang pembakaran. Langkah gerak torak tersebut berturut-turut adalah :
Langkah Penghisapa
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
Katup hisap terbuka.
Katup buang tertutup.
Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke
dalam silinder.
Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA.Katup hisap tertutup.Katup buang tertutup.Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.
Langkah Usaha/Kerja
Katup hisap tertutup.Katup buang tertutup.Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
Langkah buang
iston bergerak dari TMB ke TMA.Katup hisap tertutup.Katup buang terbuka.Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar
15
4.3 Motor Diesel
Motor diesel merupakan sebuah mesin pembangkit tenaga, yaitu dengan
memberikan input tertentu, maka mesin tersebut menhasilkan sejumlah tenaga
yang diharapkan. Untuk menghasilkan tenaga tersebut mesin/motor Diesel
menganut sebuah siklus. Siklus merupakan suatu proses yang terulang-ulang.
Siklus motor terdiri dari 4 proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Mesin
diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin
melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan
busipemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin.
Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold”
untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah
mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif
memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis
direct injenction.
Proses isap pada motor Diesel terjadi aliran udara masuk ke dalam silinder.
Masuknya udara kedalam silinder karena perbedaan tekanan antara di luar
dan di dalam silinder. Perbedaan tersebut karena gerakan piston dari TMA ke
TMB, dan untuk menambah jumlah udara ditambah dengan peralatan yang
dikenal dengan blower, turbo-charger, atau turbocharger intercooler.
Peralatan tersebut untuk memaksa udara luar masuk kedalam silinder, sehingga
jumlahnya men-jadi lebih banyak. Besarnya jumlah udara
4.4 Motor atau Mesin Bensin
Mesin bensin adalah mesin yang bekerja dengan cara memasukan panas dari
percikanbunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan bakar yang
dikompresikan. Berbeda sekali dengan kerja mesin diesel. Mesin diesel adalah
mesinyang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar pada udara yang
telahdikompresikan sehingga memiliki tekanan dan temperature tinggi. Selain itu
mesin diesel pun bekerja dalam kompresi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1 :
18
16
Bandingkan dengan mesin bensin yang hanya mencapai 1 : 8. Perbedaan –
perbedaanini sangat signifikan. Akibatnya perawatan dan penanganannya berbeda
sekali.Kadang-kadang orang dengan salah kaprah menyamakan begitu saja
perawatan diantarakedua jenis mesin tersebut.
5. Oli Pelumas Sebagai Bahan Bakar Traktor
Oli pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya
berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan
benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan
sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau
water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan
sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling
bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan
akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun
akan berkurang.
Fungsi dari oil pelumas itu ialah:
Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.
Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati.
Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder.
Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor.
Mencegah karat pada bagian-bagian motor
6 Macam-macam Pengolahan Tanah Kering
6.1.Pengolahan Tanah Primer atau Pertama (awal) :
Tanah dipotong, diangkat, terus dibalik agar sisa tanaman yang berada di
permukaan dapat terbenam ke dalam tanah.
Ke dalam pemotongan dan pembalikan umumnya lebih dari 15 cm.
Hasil pengolahan tanah pertama masih berupa bongkah-bongkah besar, kerena
proses penggemburan belum berlangsung efektif.
17
Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan
yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal
ada beberapa macam, yaitu :
a). bajak singkal (moldboard plow)
b). bajak piring (disk plow)
c). bajak pisau berputar (rotary plow)
d). bajak chisel (chisel plow)
e). bajak subsoil (subsoil plow)
6.2Pengolahan Tanah Sakunder
Pembajakn bertujuan untuk meningkatkan peredaran air dan udara dalam
tanah. Ketersediaan O2 di alam pada dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2
biasanya berpengaruh pada kehidupan bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah
dapat meningkatkan penyerapan O2 dari udara sehingga ketersediaan O2 dalam
tanah cukup tersedia.
Maksudnya diadakan penggemburan adalah agar drainase dan aerasi tanah
menjadi baik sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya.
Pembuatan parit untuk menghindari penggenangan oleh air, maka
sekeliling bedengan harus dibuat parit. Parit dibuat dengan lebar 50 cm dan
kedalaman 30-50 cm dibuat mengelilingi bedengan, lahan dicangkul maju dengan
mengisi parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya akan berpindah lebih maju,
cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah.
Pemupukan biasanya diberikan untuk mengganti unsur-unsur hara makro,
karena unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan tanaman daripada unsur
hara mikro. Setelah selesai pengolahan tanah, tanah diberi pupuk SP36 dan KCl.
Pemberian pupuk tersebut dilakukan sebelum dilakukan penaburan benih dan
penanaman bibit. Maksud dari pemberian pupuk SP36 adalah untuk mempercepat
pertumbuhan akar selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat
pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-
bijian dan memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk
18
KCl adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi
tanaman terhadap penyakit.
7. Macam-Macam Bajak
7.1 Bajak Singkal
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan
sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan
membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau
lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal
(moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian
utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-
bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar
berikut.
7.2 Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan
(bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya
dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada
disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak
piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam
pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat
bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear
furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
19
7.3. Bajak Rotari / Pisau Berputar
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.
Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak
ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu
poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui
pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang
disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine).
Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak
majunya ditarik oleh traktor.
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off
driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik
gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO
traktor.
Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self
propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2.
Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk.
Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah
bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak .
7.4. Bajak Chisel
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann
untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman Sekitar 18 inci.Diperlengkapi
dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman
pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.Alat ini,
tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan
sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai
7.5. Bajak Subsoil
20
Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan
digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat
memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah
(hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah.
7.6. Bajak Raksasa
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan
untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan
menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas
permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan.
8. Macam–Macam Pola Pajak
Beberapa macam pola pengolahan tanah dengan traktor yaitu :
8.1 Pola Tengah
Pengolahan lahan dengan pola bajakan tengah yaitu Pengolahan tanah dilakukan
atau dimulai dari titk tengah membujur lahan.
8.2 PolaTepi
Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan
ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur
bajakan saling berdampingan satu sama lain.
8.3 Pola Keliling Tengah
Pola keliling tengah pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar
kekanan sejajar sisi lahan, sampai ketepi lahan.
8.4.Pola Keliling Tepi
Pola keliling tepi merupakan pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik
sudut lahan. Berputar kekiri sejajar sisi lahan, sampai ketengah lahan Pengolahan
tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah
luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling
berdampingan satu sama lain.
21
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada tanggal hari Jum’at 1 Nvember 2013 di Kebun
Percobaan dan Penelitian Universitas Mercu Buana Yogyakarta Di desa kaliurang,
B. Alat dan Bahan
1. Traktor tangan
2. Bajak singkal untuk traktor tangan
3. Stopwatch
4. Meteran (50 m dan 5 m)
5. Penggaris siku
6. Patok-patok
C. Prosedur Kerja
1. Sumber tenaga dan alat
a) Mencatat data mengenai jenis penggerak (jenis traktor, merk, daya, rpm).
b) Mengamati dan mencatat data mengenai bajak singkal yang digunakan.
2. Pengukuran kapasitas lapang, efisiensi lapang, dan slip roda traksi
a. Mengukur jarak tempuh traktor dalam lima putaran roda traksi tanpa beban
(bajak diangkat), 3 kali dan menghitung rata-ratanya, didapat So
b) Mencatat waktu mulai bekerja dan selesainya (Wk).
c. Untuk masing-masing grup, mengukur :
Lebar pengolahan
Waktu tempuh dalam jarak 10 m
22
Waktu belok
arak tempuh dalam lima putaran roda traksi saat pembajakan
Kedalaman pembajakan
Waktu total kerja mesin
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut :
Lebar kerja teoritis ( W1 ) : 36 cm
Lebar kerja efektif ( W2 ) : 42 cm
82 cm
122 cm
Diamter roda : 76 cm
Jumlah putaran roda : 5 putaran
Waktu hilang karena belok : 6,55 detik
Waktu hilang karena macet : 59,91 detik
Total waktu kerja traktor : 12 menit 14,94 detik
720,91 detik
Luas lahan: P = 12,50 meter
L = 7,50 meter
W2 1 = 42
W2 2 = 82-36 =46
W2 3 = 122-78 =44
W rata-rata = 42+46+36
3 = 41
PERHITUNGAN :
24
L1 = W 1−W 2
W 1X 100 %
= 41 cm−36 cm
41 cmX 100 %
= 5cm
41 cmX 100 %
=12,195% ........................................................................(L1 )
L2 = π . DN−L
π . DNX 100 %
=
227
.76 .5−1454
227
.77 .10.100%
= 2420−1454
2420 100 %
= 966
2420100 %
=39.917 % ………………………………………………( L2 )
L3 = T 1T
100 %
= 25.31
1057.73100 %
= 2.39 % ………………………………………………(L3 )
L4 = T 2T
100 %
= 16.67
1057.73100 %
= 1.576 % ……………………………………………..( L4 )
25
EFISIENSI KERJA
EK = ( 1-L1 ) (1-L2 ) (1-L3-L4 ) . 100 %
= ( 1-(14.286
100) ( 1-
39.917100
) ( 1-2.39100
−1.576100
) .100 %
= ( 1-0.143 ) ( 1-0.399) (1-0.024-0.016 ) .100 %
= ( 0.84 ) ( 0.60 ) (0.96 ) .100 %
= 49.536 %
26
B.PEMBAHASAN
Pada praktikum mekanisasi pertanian ini mahasiswa dituntut untuk tahui
kapasitas kerja lapang suatu alat mesin bernama traktor. Sebelum mengoperasikan
traktor perlu dikenali bagian-bagiannya terlebih dahulu sehingga setelah diketahui
bagian-bagian dari traktor dan fungsinya, mahasiswa dapat mengoperasikan
traktor dengan baik. Dalam artian semacam kecelakaan seperti terjatuh,
terperosok, terguling, atau terbalik bisa dicegah. Dalam praktikum ini ternyata
bamengenyak yang belum mengenal traktor dan cara mengoperasikan traktor
sehingga tak sedikit yang hasil bajakan tak beraturan, kecepatan tidak stabil, alur
berkelok-kelok, dan kesulitan dalam mengemudikan traktor khususnya Hand
traktor yang menjadi alat praktikum.
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa kapasitas kerja lapang
yang dihasilkan adalah sebesar 49.536 %. Ini berarti kapasitas kerja yang dapat
dilakukan persatuan luasan dan waktu tertentu hanya mendekati 50% dari
kemampuan suatu alat mesin. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang
menjadikan kapasitas kerja lapang dari suatu traktor hanya sedikit atau kurang
akurat , yaitu:
1.Penyetelan (Hitching)
Pengaturan gas yang tidak stabil menyebabkan traktor berjalan tidak stabil
juga dimana kecepatan tidak menentu sehinga traktor bekerja kurang maksimal
dan hasil bajakan kurang maksimal. Padahal penyetelan merupakan langkah awal
yang penting dalam pengoperasian traktor.
27
2.Kondisi tanah yang terlalu becek atau lembek
Tanah / lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat
bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan
penyusun tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air
dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat
berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat
fisik, kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya
menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang
terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah,
dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat
kepadatan tanah.
Kondisi tanah yang terlalu becek menyebabkan traktor tidak bisa beroperasi
maksimal karena tanah akan melekat pada roda sehingga sulit berjalan untuk
membajak lahan. Diperlukan banyak waktu untuk mengemudikan,
mengendalikan, dan membersihkan roda yang terkena tanah yang terlalu liat
tersebut.
Alur pembajakan
Ternyata dari hasil praktikum lebar pembajakannya terlalu lebar yang akan
menyebabkan hasil pengukuran kapasitas kerja lapang juga kurang akurat.
Lebar pembajakan yang terlalu lebar ini dikarenakan tanah yang terlalu keras atau
terlalu licin sehingga ada wilayah atau bagian yang tidak terbajak dan tidak
mengikuti alur.
Kemahiran operator
Keterampilan operator saat mengemudikan traktor sangat berpengaruh pada
potensi kerja yang yang akan dihasilkan oleh traktor tersebut. Apabila operator
belum mahir mengoperasikan traktor otomatis akan diperlukan banyak waktu
dalam mengemudikannya, belum lagi jika nanti terjadi selip atau overleapping dan
macet otomatis akan memberikan pengaruh pada hasil kapasitas kerja lapang yang
28
kurang maksimal. Misalnya terdapat tanah yang tidak terbajak sehingga ini
memperlihatkan keterampilan operator mahir atau tidak dalam
mengoperasikannya.
Ketidaktelitian dalam pembacaan pengukuran
Kesalahan dalam pembacaan lebar kerja, waktu hilang karna selip, belok, macet,
dan total waktu yang dilewati bajak. Jika pembacaan tidak tepat maka hasilpun
juga tidak tepat.
Kesalahan pembacaan waktu hilang untuk belok karena kerusakan (misal untuk
membersihkan roda traktor, berhenti, memperbaiki traktor tapi masih dalam
lingkup lapangan) menggunakan stopwatch, seharusnya saat bajak diangkat,
stopwatch dihidupkan dan ketika bajak sudah berjalan stopwatch dimatikan.
Namun apabila stopwatch tidak dihentikan dan dijalankan dengan tepat misal saat
sudah bajak beroperasi lagi namun stopwatch lupa tidak dihentikan sehingga hasil
waktu yang hilang untuk belok berlebihan dan tidak valid.
Terjadi Selip atau Overleapping
Selip ini bisa diakibatkan oleh berbagai hal misal kondisi tanah terlalu lembek
seperti setelah hujan (kecuali tanah sawah) sehingga tanah menempel pada roda
traktor sehingga traktor tidak bisa berjalan dengan lancar dan membutuhkan
waktu yang relatif lama atau setelah melakukan pemindahan dilakukan hitching
atau penyetelan, namun penyetelan terlalu dalam sehingga mengakibatkan
berjalan di tempat.
29
KESIMPULAN
1) Dari hasil praktikum peserta dapat mengetahui macam-macam alat mesin
pertanian dan bagian-bagian traktor.
2) Peserta dapat menjalankan dan mengoperasian traktor roda dua (hand tractor)
dengan benar.
3) Kapasitas kerja lapang dari traktor yang digunakan pada kelompok tiga
adalah sebesar 49,536 %, kelompok yaitu 81,27%, dan kelompok 2 sebesar
70,84%. Sehingga kapasitas kerja lapang adalah dari kelompok 3 sebesar
49,536%.
4) Umumnya pada lahan pertanian yang basah, kadar liat tinggi, dan konfigurasi
lahan yang fluktuatif / tidak seragam, menimbulkan slip yang besar pada laju
traktor.
5) Besarnya overlapping akan mempengaruhi lamanya waktu pembajakan
keseluruhan areal pembajakan yang akan dilakukan.
6) Kemahiran operator mempengaruhi hasil kapasitas kerja lapang suatu alat
mesin pertanian.
7) Faktor Tanah atau kondisi tanah juga mempengaruhi kerja dari pada traktor
nya tersebut
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.AlatMekanisasiPengolahaTanah.
http://lansekapagi.blogspot.com/2012/03/alat-mekanisasi-pengolahan-tanah.html.
Diakses tanggal 26 Desember 2013.
Anonim.2011.Alat-AlatPengolahan.Tanah
http://arubapeacemaker.blogspot.com/2011/04/alat-alat-pengolahan-tanah.html.
Diakses tanggal 26 Desember 2013.
Anonim.2012.PengolahanLahan.http://nurchaeranib.blogspot.com/2012/12/
pengolahan-lahan.html. Diakses tanggal 26 Desember Mei 2013.
Anonim.2012.Traktor.http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.Diakses tanggal 26
Desember 2013.
Anonim.2011.TraktorPertanian..http://marwanard.blogspot.com/2011/11/traktor-
pertanian.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013
Anonim.2010.Traktor.Roda2. http://teknotan.blogspot.com/2010/05/traktor-roda-
2-traktor-roda-2-merupakan.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013
Anonim.2013.Traktor.Roda4.http://parang08.blogspot.com/2013/01/traktor-4-
roda.html.Diakses tanggal 26 Desember 2013l
Hardjosoediro, Soekarmanto. 1983. Pertanian Mekanisasi. Kerjasama Badan
Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan
Coorperation Agency (JICA). Jakarta
Okasatria, N dan Agus Budi Jatmiko. 2002. Motor Bakar. Perpustakaan UI :
Jakarta.