rancangan peraturan daerah … selatan... · web viewmengumpulkan dan menyusun pedoman dan petunjuk...
TRANSCRIPT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATANNOMOR : 19 TAHUN 2005
T E N T A N G
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK)DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN SOLOK SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI SOLOK SELATAN,
Menimbang : a. bahwa untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Solok Selatan, maka Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Solok Selatan perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
b. bahwa berdasarkan Pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan Dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4348);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumusan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
11. Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/SKB/M.PAN/4/2003 dan Nomor 17 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
Dengan Persetujuan Bersama ;
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN SOLOK SELATAN
dan
BUPATI SOLOK SELATANM E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK) DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SOLOK SELATAN
B A B IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Solok Selatan;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati serta Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
3. Bupati adalah Bupati Solok Selatan;
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Solok Selatan;
5. Dinas adalah unsur palaksana teknis yang melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah;
6. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan;
7. Bagian Tata Usaha, Bidang, Sub Bagian dan Seksi adalah Bagian Tata Usaha, Bidang, Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan ;
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah selanjutnya disebut UPTD adalah unit Pelaksana Teknis Daerah untuk melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan;
9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan;
B A B IIPEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian PertamaPembentukan
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan.
(2) Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah untuk menyelenggarakan urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah oleh Pemerintah Daerah.
Bagian KeduaKedudukan
Pasal 3
(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah.
(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam perencanaan perumusan dan penentuan kebijakan dalam Bidang Kehutanan dan Perkebunan.
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 4, Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi :a. Melaksanakan penyusunan perencanaan kegiatan dibidang Kehutanan dan
Perkebunan;b. Melaksanakan perumusan teknis di bidang Kehutanan dan Perkebunan;c. Pemberian perizinan dan pelaksanaan umum di bidang Kehutanan dan Perkebunan
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan lingkup tugasnya.
B A B IIISUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (DISHUTBUN) terdiri dari :a. Kepala Dinas;b. Bagian Tata Usaha;c. Bidang Perencanaan;d. Bidang Pengelolaan Hutan;e. Bidang Pengelolaan Perkebunan;f. Bidang Pengawasan Usaha Hutan dan Kebun;g. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD);h. Kelompok Jabatan Fungsional;
Bagian PertamaKepala Dinas
Pasal 7
Kepala Dinas mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah di Bidang Kehutanan dan Perkebunan
Bagian KeduaBagian Tata Usaha
Pasal 8
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, yang meliputi urusan umum, urusan keuangan, kepegawaian, pembinaan, penyusunan program serta perencanaan umum dan teknis.
Pasal 9
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 8 diatas, Bagian Tata Usaha melaksanakan fungsi :
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
b. Pengurusan pembukuan, melakukan perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan pembendaharaan.
Pasal 10
Bagian Tata Usaha terdiri dari :a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;b. Sub Bagian Keuangan.
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pengurusan pembukuan, melakukan perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan pembendaharaan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan data Keuangan, melaksanakan urusan keuangan serta informasi kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang dilaksanakan dan pengolahan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan serta melaksanakan evaluasi terhadap pertanggung jawaban keuangan tersebut.
Bagian KetigaBidang Perencanaan
Pasal 12
Bidang Perencanaan mempunyai tugas menyusun program kegiatan, melaksanakan pengumpulan data dan penyusunan perencanaan pengelolaan kehutanan dan perkebunan, penyusunan rencana dan program pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan, pelaporan kegiatan pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan, serta pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Pasal 13
Bidang Perencanaan terdiri dari :a. Seksi Data dan Perencanaan Kegiatan;b. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 14
(1) Seksi Data dan Perencanaan Kegiatan mempunyai tugas menyusun program kegiatan, melaksanakan pengumpulan data dan penyusunan perencanaan pengelolaan kehutanan dan perkebunan, penyusunan rencana dan program pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan.
(2) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan.
Bagian KeempatBidang Pengelolaan Hutan
Pasal 15
Kepala Bidang Pengelolaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan prakondisi pengelolaan hutan, penerbitan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, peredaran dan pemanfaatan hasil hutan.
Pasal 16
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 15 diatas, Bidang Pengelolaan Hutan melaksanakan fungsi :a. Mengumpulkan dan menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta mengawasi
Produksi dan peredaran hasil hutan, pelaksanaan inventarisasi hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan, penyiapan bahan untuk pembentukan wilayah pengelolaan hutan dan penyiapan bahan penyusunan rencana pengelolaan hutan;
b. Pelaksanaan perizinan dan penerbitan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan;
c. Penerbitan peredaran dan pemanfaatan hasil hutan serta penerbitan pemungutan dan pemegang izin pemanfaatan hutan dan hasil hutan;
d. Pelaksanaan kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi hutan serta melestarikan dan mencegah kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan serta mempertahankan dan menjaga hak-hak Negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, investasi dan perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.
Pasal 17
Bidang Pengelolaan Hutan terdiri dari :a. Seksi Produksi dan Peredaran Hasil Hutan;b. Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Hutan.
Pasal 18
(1)Seksi Produksi dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas mengawasi Produksi dan peredaran hasil hutan, melaksanakan inventarisasi hutan, pengukuhan dan penetagunaan kawasan hutan dan penyiapan bahan penyusunan rencana pengelolaan hutan dan melaksanakan perizinan dan penertiban pemanfaatan hutan dan hasil hutan, menerbitan peredaran dan pemanfaatan hutan dan hasil hutan.
(2) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Hutan mempunyai tugas melestarikan dan mencegah kerusakan hutan.
Bagian KelimaBidang Pengelolaan Kebun
Pasal 19
Kepala Bidang Pengelolaan Kebun mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan teknis, bimbingan teknis kegiatan budidaya perkebunan, perlindungan tanaman perkebunan, bina usaha perkebunan dan perbenihan.
Pasal 20
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 19 diatas, Kepala Bidang Pengelolaan Kebun mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan bimbingan, pengembangan dan peningkatan bahan tanaman produksi dan kualitas hasil tanaman perkebunan serta penyebaran peralatan mesin pengelolahan hasil;
b. Melaksanakan bimbingan, pengamatan, peramalan, pengendalian organisme pengganggu tanaman serta pengendalian penggunaan pestisida;
c. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan pendayagunaan sumber daya alam, kelembagaan agribisnis dan klasifikasi perkebunan serta analisa usaha dan pernyebaran informasi komoditi potensial;
d. Melakukan pengawasan, pembinaan dan bimbingan teknis perbenihan.
Pasal 21
Bidang Pengelolaan Kebun terdiri dari :a. Seksi Budidaya;b. Seksi Bina Usaha.
Pasal 22
(1) Seksi Budidaya mempunyai tugas melaksanakan bimbingan, pengembangan dan peningkatan bahan tanaman produksi dan kualitas hasil tanaman perkebunan serta penyebaran penggunaan peralatan mesin pengolahan hasil, melaksanakan bimbingan, pengamatan, peramalan, pengendalian organisme pengganggu tanaman serta pengedalian pengunaan pestisida.
(2) Seksi Bina Usaha mempunyai tugas melaksanakan bimbingan, pengawasan, pemberdayaan sumber daya alam, kelembagaan agribisnis dan klasifikasi perkebunan serta analisa usaha dan penyebaran imformasi komoditi potensial.
Bagian KeenamBidang Pengawasan Usaha Kehutanan dan Perkebunan
Pasal 23
Kepala Bidang Pengawasan Usaha Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan Pengawasan Usaha Kehutanan dan Perkebunan, penyiapan bahan penyusunan rencana teknis, pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan aneka usaha kehutanan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, pengembangan hutan dan perkebunan serta penyelenggarakan perkebunan.
Pasal 24
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 23, Kepala Bidang Pengawasan Usaha Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas Melaksanakan Pengawasan Perkebunan, dan mencegah, membatasi kerusakan kawasan hutan dan hasil hutan serta mempertahankan
dan menjaga hak-hak Negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, investasi dan perangkat yang berhubungan dengan pegelolaan hutan dan perkebunan.
Pasal 25Bidang Pengawasan Usaha Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari :a. Seksi Pengamanan dan Pengawasan Hutan;b. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Perkebunan.
Pasal 26
(1) Seksi Pengamanan dan Pengawasan Hutan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap hutan dalam bentuk illegal loging, pembakaran hutan, perladangan berpindah-pindah, pemungutan hasil hutan, kegiatan dilakukan tanpa izin.
(2) Seksi Pembinaan dan Pengawasan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap perkebunan dalam bentuk pembinaan kebun plasma, pemanfaatan lahan HGU, perizinan pembukaan lahan baru, dan yang berhubungan dengan masalah perkebunan.
Bagian KetujuhUnit Pelaksana Teknis Daerah
Pasal 27
(1) Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unit pelaksana dinas yang melaksanakan sebagian tugas dinas dalam wilayah kerjanya.
(2) Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin oleh Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas sedangkan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
(3) Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai kedudukan dan wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan yang selanjutnya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Bagian KedelapanKelompok Jabatan Fungsional
Pasal 28
(1) Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai dengan bidang keahliannya dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang dan jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang dipimpin oleh seseorang tenaga fungsional senior.
(3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Kelompok jabatan fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dalam pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan unit kerja dalam lingkup tugasnya.
B A B IVTATA KERJA
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 30
(1) Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan tugasnya berdasarkan kewenangan yang dimilikinya dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
(2) Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan diwajibkan memberi petunjuk membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkup tugasnya.
B A B VPENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN DAN ESELONERING
Bagian PertamaPengangkatan dan Pemberhentian Dalam Jabatan
Pasal 31
Kepala Dinas dan pejabat-pejabat lainnya dilingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku;
Bagian KeduaEselonering
Pasal 32
(1) Kepala Dinas adalah Jabatan Eselonering II. b
(2) Kepala Bagian dan para Kepala Bidang adalah Jabatan Eselonering III. a
(3) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah adalah Jabatan Eselonering IV. a
B A B VIPEMBIAYAAN
Pasal 33
Segala biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dana lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B A B VIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala Peraturan yang berhubungan dengan pembentukan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan tidak berlaku lagi;
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
Pasal 35
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada Tanggal di undangkan.Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Diundangkan di Padang AroPada tanggal 19 Desember 2005
Ditetapkan di Padang AroPada tanggal 16 Desember 2005
BUPATI SOLOK SELATAN,
SYAFRIZAL
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN,
ROSMAN EFFENDI, SE,SH,MM,MBA.Pembina Tk. I. NIP. 010122943
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN 2005 NOMOR 19 SERI D