rangkaian vco pada phase locked loop

3
RANGKAIAN VCO PADA PHASE LOCKED LOOP Phase Locked Loop (PLL) adalah loop umpan balik dengan detector fasa, sebuah low pass filter, sebuah penguat DC dan sebuah Voltage Control oscillator (VCO). Daripada memberikan kembali tegangan dan membandingkan dengan input, PLL memberikan kembali frekuensi ke detector fasa, dan membandingkan dengan frekuensi yang datang. Hal ini memungkinkan VCO mengunci, sama dengan frekuensi yang masuk. Rangkaian VCO mempunyai frekuensi pusat sebesar 200 KHz, frekuensi minimum 195 KHz, dan frekuensi Maksimum 205 KHz. Jika sinyal input lemah, dan terganggu oleh noise, PLL tetap dapat mengunci sinyal da menghasilkan sinyal output yang kuat dengan tanpa merubah frekuensi. Rasio/perbandingan sinyal terhadap noise sangat diperbesar karena PLL juga menyaring noise diluar jangkauan penangkapan. Jika yang masuk sinyal termodulasi, maka outputnya akan berupa sinyal kontrol/ sinyal pemodulasi. Voltage Controlled Oscillator (VCO), merupakan unit non-linear yang akan membangkitkan suatu sinyal dimana frekuensinya ditentukan oleh besarnya tegangan control di masukan VCO. Secara garis besar, VCO akan menghasilkan sinyal yang frekuensinya ditentukan dari bagian LF. Bagian LF mendapat masukan berupa galat fasa antara sinyal masukan dengan sinyal keluaran PLL. Sehingga akan diperoleh sinyal keluaran yang frekuensinya 'terkunci' terhadap sinyal referensi di bagian masukan. VCO (voltage controlled oscillator) adalah osilator LC yang frekuensinya bisa dikendalikan dari tegangan yang diberikan pada

Upload: sandykira

Post on 04-Jul-2015

243 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkaian Vco Pada Phase Locked Loop

RANGKAIAN VCO PADA PHASE LOCKED LOOP

Phase Locked Loop (PLL) adalah loop umpan balik dengan detector fasa, sebuah low pass filter, sebuah penguat DC dan sebuah Voltage Control oscillator (VCO). Daripada memberikan kembali tegangan dan membandingkan dengan input, PLL memberikan kembali frekuensi ke detector fasa,  dan membandingkan dengan frekuensi yang datang. Hal ini memungkinkan VCO mengunci, sama dengan frekuensi yang masuk.

 

Rangkaian VCO mempunyai frekuensi pusat sebesar 200 KHz, frekuensi minimum 195 KHz, dan frekuensi Maksimum 205 KHz. Jika sinyal input lemah, dan terganggu oleh noise, PLL tetap dapat mengunci sinyal da menghasilkan sinyal output yang kuat dengan tanpa merubah frekuensi. Rasio/perbandingan sinyal terhadap noise sangat diperbesar karena PLL juga menyaring noise diluar jangkauan penangkapan. Jika yang masuk sinyal termodulasi, maka outputnya akan berupa sinyal kontrol/ sinyal pemodulasi.

Voltage Controlled Oscillator (VCO), merupakan unit non-linear yang akan membangkitkan suatu sinyal dimana frekuensinya ditentukan oleh besarnya tegangan control di masukan VCO.

Secara garis besar, VCO akan menghasilkan sinyal yang frekuensinya ditentukan dari bagian LF. Bagian LF mendapat masukan berupa galat fasa antara sinyal masukan dengan sinyal keluaran PLL. Sehingga akan diperoleh sinyal keluaran yang frekuensinya 'terkunci' terhadap sinyal referensi di bagian masukan.

VCO (voltage controlled oscillator) adalah osilator LC yang frekuensinya bisa dikendalikan dari tegangan yang diberikan pada varaktor-nya. Varaktor adalah dioda yang bila diberi tegangan balik akan menjadi kapasitor, dimana nilai kapasitansinya tergantung dari tegangan yang diberikan padanya. Jadi dengan mengubah tegangan pada varaktor itu, frekuensi VCO akan berubah. Sementara itu nilai kapasitansi varaktor (maupun kapasitansi intrinsik dalam transistor) sangat mudah dipengaruhi oleh suhu. Inilah yang membuat frekuensi VCO mudah berubah (kurang stabil). Sensitif terhadap suhu.

PLL mempekerjakan dua jenis osilator itu (kristal dan VCO) sedemikian rupa sehingga menghasilkan frekuensi output yang stabil dan sekaligus mudah diubah-ubah

Page 2: Rangkaian Vco Pada Phase Locked Loop

(variabel). Caranya adalah dengan membagi frekuensi VCO dan kemudian membandingkannya dengan frekuensi referensi yang berasal dari osilator Kristal.

Lebar frekuensi VCO ditentukan oleh karakteristik varaktor yang digunakan. Nilai kapasitansi varaktor dalam PLL ditentukan oleh tegangan error yang dihasilkan detektor fasa yang besarnya berkisar antara 0 – 5 volt, mengingat detektor fasa umumnya dibangun dari TTL (Transitor Transistor Logic) yang beroperasi pada tegangan 5 volt. Variasi tegangan error inil akan menentukan lebar frekuensi kerja VCO. Terkadang variasi tegangan 0 - 5 volt sering dirasa kurang. Untuk mendapatkan variasi tegangan yang lebih lebar (misalnya 0 - 15 volt) dibutuhkan sebuah DC Amplifier sehingga akan diperoleh frekuensi kerja VCO yang lebih lebar.

Rangkaian VCO (Voltage Control Oscillator) atau osilator terkendali adalah suatu rangkaian yang berfungsi menghasilkan gelombang   output AC, biasanya gelombang kotak atau persegi, dimana frekuensi yang dihasilkan tergantung kepada tegangan input yang diberikan kepadanya. Untuk membuat rangkaian VCO seperti pada Gambar b) digunakan IC LM-566 CN.

Frekuensi kerja IC LM-566 ditentukan Rv1, R4 dan C8 serta oleh tegangan pada kaki nomor lima. Pemodulasian frekuensi dan  sapuan dapat dilakukan dengan memberikan tegangan dari luar pada kaki nomor lima. Sedangkan pemasangan kapasitor pada kaki nomor tujuh adalah dimaksudkan untuk mengatur jangkauan atau range frekuensi. Dengan adanya pembagian tegangan oleh R2 dan R3, maka tegangan pada kaki nomor lima sebesar 10,46 V. Ditentukan frekuensi kerja sebesar 200 KHz, maka besar nilai parameter Rv1 adalah sebesar 1.1 K, dan menghasilkan output gelombang persegi pada kaki nomor tiga seperti pada gambar b).

Pada rangkaian ini IC LM566 mempunyai Co sebesar 1nF dan Ro sebesar 20 K. Keluaran dari rangkaian penguat akan memodulasi frekuensi dari VCO yang dikontrol  oleh Co dan Ro , sehingga untuk menentukan keluaran sebesar 200 KHz, dapat digunakan perhitungan dari rumus data book sebagai berikut.

          fo = (2,4 ( Vcc-Vin)) / Ro.Co.Vcc

          f0 =  (2,4 ( 12 – 8 )) / 20.KHz. 1 nF . 12

Page 3: Rangkaian Vco Pada Phase Locked Loop

          fo = 200KHz