rangkuman materi seminar akuntansi publik

17
RANGKUMAN MATERI SEMINAR AKUNTANSI PUBLIK PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA Tahun 1975 Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada baru sebatas sistem administrasi atau dikenal dengan istilah tata usaha keuangan daerah. Pelaksanaan pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pemerintah daerah mendasarkan pada: 1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah 2. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah. 3. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan APBD. Tahun 1979-1980 1. Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual, belum dikenal sistem komputerisasi yang terintegrasi. 2. Satu-satunya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah kepada DPR berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang disajikan berdasarkan sumbangan perhitungan anggaran dari Departemen/Lembaga yang disusun secara manual dan single entry. 3. Penyampaian laporan PAN oleh pemerintah kepada DPR dilaksanakan dalam waktu 2-3 tahun. 4. Departemen keuangan mulai membuat rencana studi modernisasi sistem akuntansi pemerintah. 5. Departemen Dalam Negeri mengeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 900-099 Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA), yang menjadi pedoman pencatatan keuangan daerah yang pada dasarnya sebatas tata buku bukan merupakan suatu sistem akuntansi Tahun 1986 1. Dibuat desain pengembangan Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi dengan mengusulkan disusunnya bagan akun standar dan standar akuntansi pemerintahan serta pembentukan unit eselon I di lingkungan Departemen Keuangan yang memegang fungsi akuntansi dan pelaporan. 2. Sistem yang disetujui Departemen Keuangan pada saat itu adalah menyusun alokasi anggaran, proses penerimaan dan pengeluaran melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), pembuktian bukti jurnal dan daftar transaksi sebagai dasar pembukuan dalam buku besar secara manual Tahun 1987-1988

Upload: shintadamayanti

Post on 14-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Seminar Akuntansi

TRANSCRIPT

RANGKUMAN MATERI SEMINAR AKUNTANSI PUBLIK

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIATahun 1975Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada barusebatas sistem administrasi atau dikenal dengan istilah tatausaha keuangan daerah. Pelaksanaan pengelolaan keuanganpemerintahan khususnya pemerintah daerah mendasarkan pada:1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah2. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah.3. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan APBD.Tahun 1979-19801. Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual, belum dikenal sistem komputerisasi yang terintegrasi.2. Satu-satunya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah kepada DPR berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang disajikan berdasarkan sumbangan perhitungan anggaran dari Departemen/Lembaga yang disusun secara manual dan single entry.3. Penyampaian laporan PAN oleh pemerintah kepada DPR dilaksanakan dalam waktu 2-3 tahun.4. Departemen keuangan mulai membuat rencana studi modernisasi sistem akuntansi pemerintah.5. Departemen Dalam Negeri mengeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 900-099 Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA), yang menjadi pedoman pencatatan keuangan daerah yang pada dasarnya sebatas tata buku bukan merupakan suatu sistem akuntansiTahun 19861. Dibuat desain pengembangan Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi dengan mengusulkan disusunnya bagan akun standar dan standar akuntansi pemerintahan serta pembentukan unit eselon I di lingkungan Departemen Keuangan yang memegang fungsi akuntansi dan pelaporan.2. Sistem yang disetujui Departemen Keuangan pada saat itu adalah menyusun alokasi anggaran, proses penerimaan dan pengeluaran melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), pembuktian bukti jurnal dan daftar transaksi sebagai dasar pembukuan dalam buku besar secara manualTahun 1987-19881. Mulai dilakukan simulasi sistem manual pada Departemen Pekerjaan Umum, Sosial, Perdagangan pada wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya.2. pada tahun 1989 usulan pengembangan sistem akuntansi pemerintah berbasis komputer disetujui Departemen Keuangan dan Bank Dunia dalam bentuk Proyek Pengembangan Sistem Akuntansi Pemerintah tahap I, tetapi sistem fungsional masih berdasar pada desain manual sebelumnya, belum sampai proses yang menyeluruh yang dapat menghasilkan laporan keuangan.Tahun 1992Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang mempunyai fungsi sebagai Central Accounting Office,yang bukan sekadar membukukannamun memerlukan adanya standar akuntansi pemerintahan dan selanjutnya melaksanakan implementasi sistem yang telah dirancang.Tahun 2001-2002a. 1 Januari 2001 otonomi daerah dan desentralisasi fiskal serentak dilaksanakan di Indonesiai. Terdapat perubahan format anggaran dan pelaporannya.ii. Dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan penggunaan akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis) serta pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) untuk pencatatan keuangan pemerintah daerah.Tahun 2003-2004Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3 Undang - Undang Keuangan Negara, yaitu : Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraTahun 2005 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan -KSAP (Standard Setter Body) dibentuk dengan Keppres No. 84 tahun 2004 sebagaimana diubah dengan Keppres No. 2 Tahun 2005 dan Keppres No. 3 Tahun 2009. Standar Akuntansi Pemerintahan untuk pertama kali dimiliki dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. PP No. 24 Tahun 2005 menggunakan pendekatan cash towards accrual (CTA) dalam sistem pencatatan akuntansinya. Mulai tahun 2005, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan.Tahun 2010Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi akrual penuh (full accrual accounting) tidak lagi cash towards accrual selambat-lambatnya tahun 2015.

BASIS AKUNTANSI1.Basis KasDefinisiBasisKasadalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.Contoh1. Pencatatan pendapatan dan atau biaya dilakukan pada saatkas diterimaoleh kaspemerintah (Kas Umum Negara) ataudibayarkandari kas pemerintah (Kas Umum Negara).2. Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima misalkan pemerintahmelakukan belanja barangakan tetapi belum dibayarkan makatidak dilakukanpencatatanatas pembeliantersebut, jika kas telah dibayarkan/dilunasimaka transaksi tersebut baru akan dicatat.

Dua Pilar Konsep Basis Kas Pengakuan Pendapatan : Pendapatan diakuipada saat pemerintah menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih.Sehinggadalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih. Pengakuan Biaya : biayadiakui atau dicatatpada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya sudah diakui pada saat itu juga.

Karakteristik Cash Basis Mengakui pendapatan pada saat kas diterima Mengakui belanja pada saat kas keluar Tidak mencatat aset dan kewajiban Laporan yang dihasilkan berupa Laporan Realisasi AnggaranKeunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis1. Mudah dalam penyusunan laporan keuangan2. Mudah dipahami oleh pengguna3. Menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan4. Beban/biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan.5. Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas,sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenanya.6. Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.7. Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebutditerbitkan.8. Tidak perlunya suatu penatausahaangunamembuat pencadangan untuk kas yang belum tertagih.Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis1. Tidak dapat memberikan informasi yang andal berkenaan dengan aset dan kewajiban entitas.2. Laporan fokus hanya untuk pertanggungjawaban, informasi untuk manajemen terabaikan3. Akan dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karenapendapatan diakui ketika uang kasditerima.4. Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagihsehingga tidak dapat diketahui berapa total piutang yang gagal bayar.5. Tidak dicocok digunakan/diterapkan untuk pemerintah mengingat kompleknya aktivitas pemerintah yang kegiatannya tidak dapat dicatat sema dalam basis kas.Biasanyabasis kas digunakan untuk organisasi yang aktivitasnyarelative kecil.6. Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.7. Sulit bagi manajemen untuk menentukan suatu kebijakandi masa mendatangkarena selalu berpatokan kepada kas.2.Basis AkrualDefinisiBasis akrualadalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.ContohPada saat pemerintah melakukan pembelian mobil dinas dengan cara berhutang, maka pemerintah sudah dapat mencatat transaski kewajiban tersebut meskipun pemerintah belum benar benar mengeluarkan uang.AccrualBasis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu:a. Pengakuan pendapatan :pendapatandiakuipada saat pemerintah mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan pemerintah. Dalam konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima.Sehinggadalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.b. Pengakuan biaya :Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajibanuntukmembayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajibanuntukmembayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar.Karakteristik Basis Akrual Basis akrual adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui ataudicatat, padasaat terjadinya transaksi tersebut, tanpamemperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan Pendapatan diakui pada saat hak telahdiperoleh (earned) dan beban (belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.Manfaat Basis Akrual Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan Menyajikan informasi yang lebih baik berkenaan keberlanjutan suatu kebijakan yang diambil pemerintah Mendorong untuk memberikan fokus yang lebih besar pada output dari pada inputatas suatu programKeunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Accrual Basisa. Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya.b. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.c. Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akural).d. Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih, sehingga runtutan peristiwa mengenai piutang yang dihapuskan tersebut jelas.e. Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan transaksi yang terjadi.f. Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui sebagai pendapatan.g. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan kedepannya.h. Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.KelemahanPencatatan Akuntansi Secara Accrual Basisa. Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.b. Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi pendapatan perusahaan.c. Dengan adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.d. Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.

STRATEGI IMPLEMENTASI BASIS AKRUAL DI NEGARA LAINNew ZelandLatar Belakanga. regulasi pemerintah digunakan sebagai satu-satunya instrumen sosial dalam menyediakan jaminan hidup warganya, namun pada dekade berikutnya, warga Selandia Baru mengalami perubahan ekonomi dan sosialkearah yang sulit.b. Kondisi sistem manajemen didominasi oleh kontrol input yang tersentralisasi,yang mengharuskanuntuk menggunakan penyedia barang dan jasa (supplier ) tertentu yang telah ditentukan (adanya monopoli).c. Upaya-upaya manajemen dan audit pun diarahkan untuk menjamin agar kontrol-kontrol seperti itu dipahami dan dilaksanakan.d. Pengelolaan anggaran lebih ditekankan pada pembatasan alokasi anggaran (apropriasi) belanja untuk tujuan program yang kurang tegas.Tahap Pengimplementasiana. Komitmen Untuk Perubahan;adanya dukungan dan komitmen bersama antara pemimpin dalam sektor publik baik dalam parlemen maupun para eksekutifb. Manajemen Risiko;kontrolinputyang tersentralisasi akan dipertahankan sebelum suatu departemen berpindah pada rezim baru. Elemen lain dari manajemen risiko meliputi strategi komunikasi yang intensif, melalui sosialisasi atau diklat.c. Penerapan di Departemen; Setiap departemen membuat persetujuan untuk berpindah ke sistem yang baru. Perpindahan ke sistem baru dilakukan secara serentak antara penganggaran akrual, proses apropriasi, dan proses pelaporan.d. Staf Akuntansi;penerapan akuntansi di pemerintahan akan memberikan hasil terbaik dengan didukung oleh orang-orang yang terlatih atau berpengalaman.e. Sistem Akuntansi;Salah satu keuntungan dari sistem akuntansi akrual adalah bahwa aktivitas-aktivitas seperti komitmen atau order pembelian, penggajian, aset tetap, kreditor dan debitor menjadi dapat diintegrasikan ke dalam satu sistem, sehingga mengurangi proses ganda.f. Neraca Pembukuan (Opening Balance Sheet);Perhatian penting lainnya adalah upaya untuk menyusun neraca awal (pembukaan) dengan selengkap dan seakurat mungking. Biaya Modal (Charging for Capital);membuat sistem pengenaan biaya pada departemen atas modal yang digunakannya. Sistem biaya modal ini memberikan dorongan agar departemen menghindari pengadaan aset yang kurang bernilai guna.h. Alokasi Biaya; satu persyaratan yang diperlukan untuk memfokuskan sistem manajemen keuangan padaoutputadalah membangun sistem akuntansi biaya yang dapat mengalokasikan biaya terhadapoutput. (Kom man pen sta sis ner bi al)

Lingkungan Yang Mendukung Implementasi1. Key people, adalah orang-orang yang berperan penting dalam proses reformasi keuangan yang dilakukan. Orang-orang tersebut terdiri dari politisi di dewan, bendahara negara di kementerian (treasury), dan pejabat penyusun laporan keuangan (financial management support service).2. Axial principles, mencakup pemikiran konseptual dan penerapan ide-ide dan pengetahuan teoritis ke dalam prinsip yang disepakati dan digunakan dalam praktik. Komitmen dalam menjalankan panduan yang telah disepakati membuat proses yang dijalankan menjadi lebih komprehensif dibandingkan di negara-negara lainnya.3. Communicating ideas, merupakan penggunaan beragam sarana dalam penyampaian ide, informasi, dan rencana agar memperoleh timbal balik yang positif dari semua pelaksana keuangan negara selama proses reformasi keuangan dilakukan. Interaksi juga telah melibatkan orang-orang luar.4. Contextual determinants, adalah kondisi atau peristiwa yang relevan dan berpengaruh dalam proses reformasi yang dilakukan di Selandia Baru. Peristiwa-peristiwa tersebut antara lain krisis ekonomi, pemilihan umum,Political willpara politisi yang mendukung reformasi yang dilakukan.5. Ethos, merepresentasikan ide dimana orang-orang dari organisasi-organisasi yang berbeda saling bekerja sama dengan sikap terbuka untuk melakukan reformasi dalam pemerintahan.6. Knowledge, mencakuptheoritical knowledge, experiential knowledge,danprecedents.7. Innovation, merupakan ukuran terhadap metode atau pendekatan baru yang digunakan. Dalam konteks Selandia Baru, tekanan yang diperoleh pemerintah akibat krisis keuangan di tahun 1970an mengharuskan adanya inovasi yang belum pernah dilakukan guna mengatasi krisis tersebut dalam waktu singkat, dan berhasil dilakukan dalam kepemimpinan perdana menteri David Lange.8. Information, diperoleh dari data hasil penelitian dan pengalaman yang relevan.9. Concequences, merupakan respon yang diterima akibat perubahan tata kelola sektor publik yang diperoleh melalui akumulasi pengetahuan dan pengalaman serta keinginan untuk menyediakan informasi yang lebih baik dalam pengambilan keputusan pemerintah.NepalLatar BelakangNepal merupakan salah satu negara yang kurang mampu secara ekonomi. Keadaan ini menyebabkan Nepal sering menerima bantuan dana dari lembaga internasional. Lembaga internasional berharap dana ini dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sehingga memaksa Nepal untuk mengadopsi akuntansiakrual.Tahap PengimplementasianProsesinstitusionalisasiakuntansiberbasisakrualdiawalidenganpemerintah mulaimenyusunkode,klasifikasi,danformatuntukpelaksanaannyadiseluruhinstansipemerintahdan mulaidiberlakukanpadabeberapaproyekpembangunanyangdidanaiolehbantuandan pinjamaninternasional.Pemerintah lalu mencanangkanupayaperbaikanterhadap sistemakuntansi dinegaratersebut.DenganbantuandariBankDuniadanAsianDevelopmentBank(ADB),pemerintah mengeluarkantigarekomendasiperbaikan:penggunaanperalatanteknologi informasi,pengadopsian standar internasional, dan perubahan menuju akuntansi berbasis akrual secara menyeluruh.Penyebab Gagalnya Implementasi1. Kurangnya sumber daya manusia yang mampu menguasai pelaksanaan sistem akuntansi berbasisakrual.2. Kesiapansaranadanprasaranayangtidakmemadaidiseluruhinstansi pemerintah.3. Kebanyakan akuntan pemerintah tidak dilibatkan dalam upaya yang telah dilakukankarenasebagianbesartugasdanpekerjaanmerekadikerjaanolehkonsulta danstafdari organisasi internasional yang membawa proyek akrualisasi akuntansi ke pemerintah Nepal4. Tekanandarilembaga-lembagainternasionaltidakdibarengidenganlangkah nyatadalammembantupemerintahuntukturutmenyiapkansaranadanprasaranayang perludalam implementasiakuntansiberbasisakrual.

PENDAPATANIPSAS 09 Revenue from Exchange Transactions(untuk komersial)IPSAS 23 Revenue from Non-Exchange Transactions (untuk pemerintahan)Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010;Lampiran I Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual;

Definisi (Definition)Definisi pendapatan menurut IPSAS adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi atau jasa yang berpotensi diterima atau dapat diterima oleh suatu entitas pelaporan, yangmenggambarkan peningkatan net aset atau ekuitas.Pendapatan merupakan manfaat ekonomi atau potensi jasa yang diterima maupun yang dapat diterima (namun belum diterima) yang menyebabkan kenaikan aktiva atau ekuitas entitas pelaporan selain yang berasal dari kontribusi pemilik entitasAkan tetapi dijelaskan bahwa jumlahyang dikumpulkan oleh agen/instansi pemerintah tidak akan menambah net asetagen/instansi pemerintah tersebut karena tugasnya hanya menghimpun pendapatan dantidak dapat menggunakannya.Pengertian pendapatan dapat dibedakan menjadi dua, berdasarkan basis akuntansi yang digunakan.Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas UmumNegara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perludibayar kembali oleh pemerintah.Pendapatan-LO adalahhak pemerintahpusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Klasifikasi (Classification)Jenis pendapatan dapat diklasifikasikan dari sumbernya yaitu:1.Penjualan barangMeliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali.2.Penjualan jasaMenyangkut pelaksanaan tugas yang telah disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu.3.Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan pendapatan:a)Bunga yaitu pembebanan untuk menggunakan kas atau setara dengan kas atau jumlah terutang kepada entitasb)Royalty yaitu untuk menggunakan aset jangka panjang entitas, misalnya paten, merek dagang, hak cipta, dan piranti lunak computer.c)Deviden yaitu distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentuJenis pendapatan adalah:1.Pajak berdasarkan peraturan dan untuk suatu tujuan tertentu2.Transfer, ditentukan dengan penetapan yang mengikat, dan mencakup syarat-syarat yang mengatur:a)Dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,b)Dari pemerintah daerah tingkat provinsi kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten,c)Dari pemerintah kepada entitas sector publik,d)Kepada pemerintah yang menjalankan fungsi otonomi,e)Dari pendonor kepada pemerintah atau sektor publik.

Dalam SAP jenis pendapatan dapat diklasifikasikan dari sumbernya, yaitu:1.pendapatan perpajakan2.pendapatan bukan pajak3.pendapatan hibah

Pengakuan (Recognition)Isu utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui ketika timbulnya kemungkinan:1.Manfaat ekonomi di masa depan (future economic benefits) atau layanan potensial (service potential) mengalir kepada entitas; dan2.Manfaat tersebut dapat diukur dengan andal.

Aliran masuk sumber daya (resource) diakui sebagai pendapatan, kecuali jika timbul kewajiban yang mengikuti aset yang diterima.Apabila terdapat kewajiban yang mengikuti aset transfer, maka nilai yang diakui sebagai kewajiban mengurangi nilai aset dan sisanya diakui sebagai pendapatan.Ketika suatu entitas mengakui kenaikan atas nilai bersih aset sebagai akibat transaksi tanpa pertukaran, maka kenaikan tersebut diakui sebagai pendapatan. Waktu pengakuan pendapatan ditentukan oleh syarat dan penyelesainnya.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi. (accrual basis)1.Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan (yaitu terbitnya dokumen).2.Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan.3.Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang telah diterima oleh pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan.Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. (cash basis)

Pengukuran (Measurement)Pendapatan diukur dengan pendekatan nilai wajar pada saat diterima atau berhak diterima.

Jumlah pendapatan dari suatu transaksi biasanya didasarkan pada perjanjian diantara penjual dan pembeli, yaitu fair value dari barang/jasa yang ditransaksikan, dengan memperhitungkan diskon dan potongan lainnya.

Apabila ada pertukaran barang/jasa:a)Apabila nilai dan sifat dasar dari kedua barang/jasa adalah sama, maka tidak dikategorikan transaksi yang menghasilkan pendapatan.b)Apabila sifat dasarnya berbeda, maka dikategorikan sebagai pendapatan. Pendapatan diukur dari:1.fair value dari barang/jasa yang diterima, dengan memperhitungkan jumlah cash atau cash equivalent yang diberikan, atau2.APabila fair value dari barang/jasa yang diterima tidak bisa diukur secara handal, pendapatan ini diukur melalui fair value dari barang/jasayang diberikan dengan memperhitungkan cash atau cash equivalent yang diberikan,Pendapatan diukur sejumlah kenaikan aset yang diakui oleh entitas. Ketika sebuah entitas mengakui sebuah aset maka juga harus mengakui pendapatan secara seimbang. Namun apabila timbul kewajiban atas aset tersebut maka nilai netto kenaikan aset-lah yang diakui sebagai pendapatan.Pajak:1.Aset yang diperoleh dari pajak dihitung pada nilai wajarnya2.Penerimaan pajak dimuka pada dasarnya tidak berbeda dengan Penerimaan dimuka yang lain, yaitu diakui sampai objek pajak timbul, kewajiban dihapuskan, dan pendapatan diakuiTransfer:1.Aset transfer memenuhi syarat, ketika entitas dapat mengendalikannya dan diharapkan dapat memperoleh manfaat ekonomi masa depan. Pengendalian tersebut adalah ketika sumber daya tersebut telah diberikan/ditransfer ke entitas tersebut atau suatu entitas dapat memaksaakan klaim kepadatransferor.Pendapatan-LO diukur dari kenaikan aset. Namun apabila kenaikan asset tersebut diikuti dengan kenaikan kewajiban, maka pendapat diukur dari kenaikan kekayaan bersih (ekuitas) dan berdasarkan asas bruto, yaitu penerimaan bruto dengan tidak mencatat jumlah neto..Pendapatan-LRA diukur sejumah kas yang diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan berdasarkan asas bruto dengan tidak mencatat jumlah neto)

Penyajian (presentation)Pendapatan disajikan dalam basis akrualPendapatan disajikan dalam basis akrualPendapatan LO disajikan dalam basis akrual, sedangkan pendapatan LRA disajikan dalam basis kas

Pengungkapan (disclosure)Entitas harus mengungkapkan:(a)Kebijakan akuntansi yang dipakai atas pengakuan pendapatan, termasuk metode yang dipakai untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi berkaitan dengan penyediaan jasa;(b)Jumlah setiap jenis/kategori pendapatan yang signifikan selama periode terkait, termasuk pendapatan dari:(i)Penyediaan jasa;(ii)Penjualan barang;(iii)Bunga;(iv)Royalti; dan(v)Dividen atau distribusi serupa; serta(c)Jumlah pendapatan dari pertukaran barang atau jasa yang termasuk di dalam setiapjenis/kategori pendapatan yang signifikan tersebut.Entitas mengungkapkan baik di muka maupun dalam catatan, pada laporan keuangan:a.Jumlah pendapatan dari transaksi tanpa pertukaran yang ditunjukkan dalam klasifikasi yang terpisah:1)Pajak, menunjukkan klasifikasi utama pajak; dan2)Transfer, menunjukkan klasifikasi utama transfer pendapatan.b.Jumlah piutang yang diakui sebagai akibat pendapatan tanpa pertukaran;c.Jumlah kewajiban yang diakui dalam hal aset yang ditransfer sesuai pada syarat yang ditetapkan;d.Jumlah aset yang diakui berdasarkan batasan yang telah ditetpkan;e.Penerimaan dimuka sehubungan transaksi tanpa pertukaran; danf.Jumlah kewajiban yang dibebaskanPendapatan LO dan LRAmengungkapkan:1.Jumlah Pendapatan menurut klasifikasinya2.Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA.3.Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA pada periode yang sama.

BEBAN1.Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 71 Tahun 2010)DefinisiBeban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.PengakuanBasis akuntansi yang digunakan untuk pengakuan beban adalah basis akrual, yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.Secara umum, beban diakui pada saat:1. timbulnya kewajiban yaitu pada saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum negara/daerah;2. terjadinya konsumsi aset yaitu pada saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah;3. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa yaitu pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu.PengukuranPengukuran pos-pos laporan keuangan, termasuk beban, menggunakan mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang Rupiah. Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi. Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar Rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut.KlasifikasiBeban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. Klasifikasi ekonomi pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban lain-lain. Untuk pemerintah daerah ditambah beban tak terduga.PenyajianBeban disajikan dalam Laporan Operasional yang menyediakan informasi mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk menjalankan pelayanan. Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis beban. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas. Beban yang bersifat tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional.2.International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)Definisipenurunan dalam manfaat ekonomi atau potensi jasa selama periode pelaporan dalam bentuk pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban yang menghasilkan penurunan dalam net asset atau ekuitas, selain yang berhubungan dengan distribusi kepada pemilik. Berdasarkan pengertian tersebut maka suatuexpensedapat terjadi melalui tiga keterjadian yakni pengeluaran kas, penggunaan aset, dan dari timbulnya hutang.

PengakuanPengakuan beban menurut IPSAS (basis akrual) adalah pada saat kewajiban timbul (manfaat telah diterima) atau sumber daya dikonsumsi. Secara umum prinsip pengakuan akuntansi dapat diakui dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan pertautan antara beban dan pendapatan, pengakuan segera/langsung, dan alokasi rasional. IPSAS pada dasarnya tidak memperbolehkanoffsetantara akun pendapatan dan beban, kecuali dinyatakan demikian dalam standard lainnya. Oleh karena itu pengakuan beban pada sektor pemerintah terkadang tidak memenuhi prinsip pertautan antara beban dan pendapatan (revenue matching cost).PengukuranPengukuran atas beban tidak dapat dipisahkan dari metode dan saat pengakuannya. Pengukuran beban juga tidak terlepas dari pengukuran biaya karena beban dapat dikatakan sebagai biaya yang telah terjadi sehingga pengukurannya pun berdasarkan hasil dari pengukuran biaya namun untuk bagian yang telah digunakan.Dalam IPSAS, tidak semua biaya akan menjadi beban seketika yang dilaporkan pada periode berjalan, beberapa biaya juga dikapitalisasi ke dalam aset tertentu. Misalnya, biaya pinjaman (borrowing cost) sehubungan dengan kontrak kontruksi jangka panjang akan dikapitalisir ke dalam nilai perolehan aset jika dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan aset tersebut.KlasifikasiBelanja/beban diklasifikasikan menuruteconomic/nature of expensesdanfunction of government.Klasifikasi menuruteconomic/nature of expensesmeliputi di antaranyadepreciation, purchase of materials, transport costs, employee benefits, dan advertising costs.Klasifikasi menurut fungsimengacu kepada program atau yang dimaksudkannya. Klasifikasi menurut fungsi meliputi di antaranyaHealth ExpensesdanEducation Expenses.Penyajian Entitas harus menyajikan, baik diStatement of Financial Performanceatau dalam CALK, analisis biaya dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan baik sifat biaya atau fungsi; Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis atas klasifikasi biaya pada muka laporan kinerja keuangan; Beban disubklasifikasikan untuk menyoroti biaya dan pemulihan biaya atas program tertentu, kegiatan, atau segmen lain yang terkait dari entitas pelapor; Biaya yang berhubungan dengan fungsi utama yang dilakukan oleh entitas disajikan terpisah. Dalam contoh ini, entitas memiliki fungsi yang berkaitan dengan penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan . Entitas akan menyajikan item baris biaya untuk masing-masing fungsi.