rapat residen

Upload: rahmat-syahili

Post on 05-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rapat residen

TRANSCRIPT

RAPAT RESIDENJUMAT 14 NOVEMBER 2014 Agenda Rapat:1. Menyepakati forum penegakan diagnosis2. Sosialisasi personal file3. laporan wiji 4. Serah terima pasien di IGD5. Log book6. Stase luar dan titipan 7. KIP8. Iuran kolegium 9. Syarat-syarat kenaikan tahap dan Yudisium 10. Menetapkan job desk untuk tiap angkatan 11. DPJP pasien yang belum masuk di IGD12. Lain-lain

1. Forum penegakan diagnosis untuk masing-masing kasus akan dibuatkan blanko dan ketetapannya. Untuk sementara blanko dibuatkan oleh dr. Cipto2. Sosialisasi personal file residen sudah disosialisasikan di grup masing-masing angkatan. Setiap residen diminta menemui Mbak Henny untuk melaporkan SIP dan Surat Kompetensinya. Keuntungannya dengan adanya personal file maka ketika kita diminta kelengkapan administrasi maka kita mudah mencarinya.3. Laporan Wiji harap dikumpulkan tiap minggu oleh kualifikasi4. Serah terima pasien di IGD:dr. Yusuf: apakah prolong mau tetap dipertahankan?dr. Dimas: sebaiknya tetap dipertahankan karena nantinya aka nada yang engaja diprolongkandr. Arga: sebaiknya ada jam terakhir pasien masuk, apabila pasien masuk lewat dari jam tersebut maka diserahkan kepada yang jaga berikutnyadr. Dimas: hal tersebut sama sajadr. Rheno: untuk tim jaga yang prolong maka diserahkan persiapan perioperatif pasien kepada tim yang jaga hari tersebut, bila pasien sudah masuk OK baru tim jaga prolong dipanggildr. Ridwan: untuk yang bikin jadwal diharapkan tidak ada residen yang berada dalam satu stase dalam 1x jadwal jagadr. Wasisto: prolong cukup dengan 1 orang mobile, kualifikasi yang mengurus semua, bila ada kuliah maka tahap 1 yang menggantikan. Yang sulit adalah pasien pengawasan karena setelah pelimpahan maka tanggung jawab diserahkan kepada siapa?dr. Ridwan: ada masukan dari dr. Wahyu wiryawan, Sp. B, Sp. BTKV kualifikasi nanti hanya akan menjadi observer dalam beberapa bulandr. Subiyakto: yang menentukan siapa yang mengurusi pasien jaga ditentukan oleh chief bagian masing-masingdr. Yusuf: kita harus menentukan pelimpahan pasien pengawasan sekarangdr. Dimas: untuk pasien pengawasan dilakukan oleh yang jaga saat itu sedangkan operasi dilakukan oleh yang stasedr. Yusuf : kita harus sepakati sekarang untuk hal tersebutdr. Wasisto: untuk pasien yang sudah dilaporkan ke DPJP maka1. Bila ada penanganan maka dilakukan oleh tim jaga2. Bila jawaban adalah observasi maka tanggung jawab berpindah kepada yang stase apabila sudah lewat dari jam jagadr. Edmond: sebaiknya dikerjakan oleh masing-masing tim jaga supaya tidak ada lempar tanggung jawab Kesimpulan:1. Apabila pasien belum dilaporkan maka sepenuhnya tanggung jawab tim jaga2. Apabila pasien sudah dilaporkan dan sudah ada jawaban bahwa tidak ada tindakan maka tanggung jawab diserahkan kepada yang stase apabila jam jaga sudah selesai3. Untuk prolong operasi, maka yang harus stand by adalah:a. 1 orang tahap IIIb. 1 orang tahap IIc. 1 orang tahap I atau clicker4. Komunikasi tahap IV untuk prolong harus intensif sehingga tidak kecolongan dan prolong lebih diutamakan disbanding stase.5. Keputusan diberlakukan mulai Jumat, 14 Novermber 2014 dan akan disosialisasikan dengan masing-masing sub bagian oleh chief bagian secara informal

5. Log book dan rapor Untuk residen yang belum mendapatkan log book warna biru dan hitam segera minta dengan mbak Henny. Rapor harus diisi segera karena ada sebagian senior yang tidak mau menandatangani apabila lebih dari 5 bulan

6. Stase luar dan titipanStase luar kebanyakan tahap II karena harus ditempatkan stase luar. Mereka akan mengantri stase bedah saraf dan kalau kembali harus masuk stase titipan sehingga mungkin saja masuk stase yang berat.dr. Dimas: usul untuk adanya stase pengajuan proposal untuk tahap IIdr. Yusuf: stase tersebut (pengajuan proposal) mungkin yang akan paling banyak akan tetapi kerugiannya akan mengurangi personil untuk stasedr. Andry: apakah bisa diusulkan ke bedah saraf untuk menerima residen yang masuk yaitu 3 orang tahap II dan 1 orang tahap IIIdr. Yusuf: nanti akan saya tanyakan kembali dengan dr. Dody P, Sp. BSdr. Yose: menurut saya saat ini bedah saraf tidak dalam kondisi kondusif sehingga akan sulit untuk negosiasi, akan tetapi apabila Chief residen punya cara silahkan untuk mencoba.Usul stase bedah saraf di luar RSUP dr. Kariadi, apabila kuota tidak bisa ditambah maka link yang harus ditambah, karena Unair pun bisa mengirim residen mereka ke Undip.7. KIP merupakan syarat untuk kenaikan tahap II ke tahap III. Ada usulan untuk stase KIP tetapi nanti akan memberatkan chief stase.8. Iuran kolegium harap dilunasi secepatnya9. Syarat-syarat kenaikan tahap dan yudisium harus ada log tentang penanganan pasien seperti halnya Bagian Thorvas. Log kegiatan sudah dikirimkan ke email masing-masing residen.10. Untuk Job Desk untuk tiap angkatan akan dibuatkan oleh masing-masinga. dr. Felasufa untuk tahap IIb. dr. Tommy untuk tahap IJob desk harus diselesaikan dalam waktu 1 minggu11. DPJP pasien yang masih di igd dengan multiple case:Dr Yoke: DPJP ditentukan dari hal yang mengancam jiwaDr Sumaryono: DPJP disesuaikan dengan DPJP UGD karena dari awal yang bertanggung jawab kalau masuk ruangan baru dikonsulkan ke bagian lainDr Helmi: DPJP harus ditentukan leadernya dari awal IGD karena DPJP IGD belum tentu sesuai spesialis untuk kasus yang bersangkutan Dr Yusuf: DPJP IGD bermasalah sehingga akhirnya chif jaga yang disalahkanDr Helmi: untuk DPJP 4 setingkat residen harus dipisahkan karena berbeda tingkatnyaDr Subiyakto: untuk yang stase akan follow up IGD atau tidak?Dr yusuf: 1. Hal ini akan dibahas dirapat tahap 3 dan 42.Usul saya : DPJP IGD bertanggung jawab terhadap kasus yang ditangan saat itu. DPJP onsite yang nanti sebagai traumatologi terhadap pasien tersebut.Dr Yoke: DPJP onsite sulit untuk bertanggung jawab sepenuhnya karena bila hari berganti maka DPJP onsite berganti, tidak sesuai dengan spesialisnya, saran DPJP onsite yang mentriage pasien diserahkan ke bagian bagian mana.Dr Sumaryono :Usulan untuk KPS setiap DPJP onsite yang tidak sesuai spesialisnya memberikan pernyataan secara tertulis pasien diserahkan kebagian mana seperti halnya dr. Happy Sp.BS

SOP JAGA IGD

Rotasi asisten DPJP: tiap 24 jam (jam 06.30 WIB)Rotasi DPJP: tiap 12 jam (jam 08.00-20.00 WIB)

1. Melakukan operan jaga dengan asisten DPJP sebelumnya jam 06.002. Melaporkan kondisi IGD/pasien kepada DPJP jam 07.00-08.00Isi laporan berupa jumlah pasien yang antri MRS dan observasi serta jumlah seluruh pasien3. Melaporkan kondisi IGD/pasien kepada DPJP jam 20.00-21.00Isi laporan sama dengan di atas4. Memastikan semua catatan medic di isi dengan lengkap dan benar.