rawat inap anak gedung a

6
Hasil Ruang Rawat Inap Gedung A (Pasien anak) A. Kegiatan yang berlangsung selama berada di ruang rawat inap gedung A : 1.Melakukan pencatatan rekam medis pada pasien lama dan pasien baru sebagai kasus besar dan kasus harian 2.Melakukan kunjungan ke pasien untuk melakukan assessment yang mencakup : - Pengukuran Berat Badan pasien - Menanyakan keluhan yang dirasakan oleh pasien - Penggalian informasi mengenai kebiasaan makan pasien sebelum masuk RS - Penggalian informasi mengenai asupan makan pasien selama di RS - Ada/tidaknya alergi terhadap makanan tertentu - Ada/tidaknya pantangan terhadap makanan tertentu - Riwayat penyakit terdahulu - Pernah atau tidak mendapat informasi atau pengetahuan tentang makanan bergizi dan pola makan seimbang terkait penyakit yang diderita - Ada atau tidaknya penurunan nafsu makan selama berada di rumah sakit

Upload: nancy-kosasih

Post on 10-Dec-2014

109 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rawat Inap Anak Gedung A

Hasil Ruang Rawat Inap Gedung A (Pasien anak)

A. Kegiatan yang berlangsung selama berada di ruang rawat inap gedung A :

1.Melakukan pencatatan rekam medis pada pasien lama dan pasien baru sebagai kasus besar dan

kasus harian

2.Melakukan kunjungan ke pasien untuk melakukan assessment yang mencakup :

- Pengukuran Berat Badan pasien

- Menanyakan keluhan yang dirasakan oleh pasien

- Penggalian informasi mengenai kebiasaan makan pasien sebelum masuk RS

- Penggalian informasi mengenai asupan makan pasien selama di RS

- Ada/tidaknya alergi terhadap makanan tertentu

- Ada/tidaknya pantangan terhadap makanan tertentu

- Riwayat penyakit terdahulu

- Pernah atau tidak mendapat informasi atau pengetahuan tentang makanan bergizi dan pola

makan seimbang terkait penyakit yang diderita

- Ada atau tidaknya penurunan nafsu makan selama berada di rumah sakit

- Ada atau tidaknya penurunan berat badan selama berada di rumah sakit

4.Melakukan penimbangan dan pemantauan makanan sebelum diantar ke pasien dan setelah

dikonsumsi pasien

5.Berkomunikasi dengan dokter atau suster jika ada hal-hal yang tidak diketahui

6.Berkonsultasi dengan pembimbing lapangan

B. Hal yang didapatkan selama melakukan kegiatan magang :

Page 2: Rawat Inap Anak Gedung A

- Mengetahui lebih jelas mengenai berbagai macam penyakit pada pasien anak

- Mendapatkan informasi baru mengenai perhitungan status gizi anak berdasarkan CDC

-Memahami hubungan antara status gizi pasien dengan penyakit yang diderita

-Mengetahui hasil biokimia yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien

-Mengetahui gejala klinis dan fisik yang berhubungan dengan penyakit yang diderita oleh pasien

-Mengetahui perhitungan kebutuhan energi anak pergolongan umur dan jenis kelamin

-Mengetahui perhitungan kebutuhan protein,lemak,dan karbohidrat yang disesuaikan dengan

kondisi pasien

-Mengetahui hubungan riwayat personal,riwayat penyakit terdahulu,dan riwayat penyakit

keluarga terhadap penyakit yang diderita pasien saat ini

- Mengetahui keterkaitan penggunaan obat terhadap makanan

-Dapat menentukan diagnosa gizi yang paling sesuai dari komplikasi penyakit yang diderita

pasien

-Dapat berlatih melakukan komunikasi interpersonal dalam menggali informasi lebih lanjut dari

pasien

C. Hambatan selama melakukan kegiatan di ruang rawat inap gedung A :

-Sulit mendapatkan waktu untuk berdiskusi dengan dokter yang menangani pasien karena di

ruang rawat inap anak terdapat dokter khusus yang menangani tiap pasien, dan dokter tersebut

tidak selalu berada di tempat

- Rasa tidak tega ibu terhadap anak apabila anak memaksa untuk diberikan makanan di luar jam

makan atau meminta makanan dari luar

-Ruangan untuk melakukan diskusi dan penulisan asuhan gizi

Page 3: Rawat Inap Anak Gedung A

D. Kekurangan/hal yang belum dilakukan :

-Berdiskusi dengan dokter dan perawat yang menangani pasien

-Belum mengikuti ronde dengan dokter dan perawat

PEMBAHASAN

Kegiatan yang kami lakukan di ruang rawat inap gedung A khususnya di lantai 1 secara

umum telah sesuai dengan kegiatan PGRS pada poin pelaksanaan asuhan gizi ruang rawat inap

dan melakukan penyelenggaraan makanan pada pasien. Pelaksanaan asuhan gizi dimulai dari

pencatatan rekam medis,melakukan anamnesa terhadap ibu atau salah satu keluarga pasien,

menentukan kebutuhan gizi,memberikan intervensi yang paling sesuai dengan kondisi pasien,

mempersiapkan dan memberikan makan pasien, serta melakukan pemantauan dan evaluasi pada

pasien. Pemantauan dilakukan selama 3 hari terhadap satu pasien dengan memperhatikan asupan

makanan pasien melalui penimbangan makanan atau recall terhadap pasien atau keluarga pasien.

Melalui kegiatan asuhan gizi yang dilakukan selama berada di runag rawat inap gedung

A, kami mendapatkan banyak hal termasuk pengetahuan baru, pengalaman dan pemahaman

terhadap ilmu yang telah dipelajari sebelumnya. Meskipun sebelumnya pembuatan asuhan

asuhan gizi pernah dilakukan, namun dengan melaksanakannya langsung pada pasien rawat inap

membuat pemahaman kami menjadi semakin meningkat dan dapat dengan mudah mengerti

aplikasi yang sesungguhnya dari pembuatan asuhan gizi terhadap pasien rawat inap.

Meski demikian, tidak dipungkiri terjadi banyak hambatan dan kekurangan yang terjadi

mengingat waktu yang terbatas dan minimnya pengalaman kami sebelumnya. Salah satu

kegiatan penunjang pelaksanaan asuhan gizi pada pasien rawat inap adalah berkoordinasi dengan

dokter dan perawat yang menangani pasien. Namun sayangnya kegiatan tersebut belum dapat

dilakukan secara optimal karena sulitnya mencari dokter atau perawat yang bersangkutan. Untuk

mengatasi hal tersebut kami rutin memantau rekam medis pasien agar dapat mengetahui

Page 4: Rawat Inap Anak Gedung A

perkembangan pasien. Hambatan lain yang terjadi yaitu pemantauan yang tidak dilakukan secara

menyeluruh. Hal in dikarenakan pada saat makan malam biasanya pasien tidak langsung makan

atau pasien sudah pulang sebelum pemantauan selesai dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut

kami melakukan pemantauan asupan pada keesokan harinya dengan menanyakan langsung pada

pasien atau keluarga pasien. Hambatan lain yang juga muncul adalah adanya kesulitan saat

berkomunikasi dengan keluarga pasien akibat sulit menyamakan persepsi atau ada hambatan

fisik seperti sulit mendengar atau sulit berbicara. Namun hal ini tetap menjadi pengalaman bagi

kami karena dapat melatih komunikasi interpersonal kami dengan pasien. Hambatan terakhir

yang kami hadapi adalah ruangan untuk berdiskusi atau membuat asuhan gizi terkadang sulit

untuk didapatkan. Anjuran untuk menggunakan ruang nurse station sudah kami lakukan, namun

mengingat ukuran ruangan yang tidak sebanding dengan banyaknya orang di dalam yang juga

memiliki kepentingan lain membuat kami lebih memilih untuk mencari ruangan lain. Pihak

instalasi gizi sebelumnya sudah pernah memberikan tawaran untuk menggunakan perpustakaan

instalasi gizi, namun karena terbatasnya waktu untuk menjangkau perpustaakaan instalsi gizi

kami memilih untuk membuat asuhan gizi di tempat lain. Kegiatan lain yang belum kami

lakukan adalah mengikuti ronde dengan dokter dan perawat karena belum pernah

direkomendasikan untuk mengikuti ronde tersebut.

KESIMPULAN

Kegiatan magang yang kami lakukan di ruang rawat inap gedung A telah sesuai dengan konsep

Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) yaitu pada poin pelaksanaan asuhan gizi pada ruang rawat

inap dan penyelenggaraan makanan terhadap pasien meskipun masih terdapat hambatan dan

kekurangan dalam pelaksanaannya.