raya pt tel, desa tebet agung, kecamatan rembang dangku ... penilikan phpl/hasil... · pemanfaatan...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No. 582/EQ.S/X/2015 tanggal 6 Oktober 2015
PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PHPL
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan
Kedua), sebagai berikut:
I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA
Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
Telp. : +62251 7550722, 7157103
Fax. : +62251 7550724
Email : [email protected]
Website : http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua) Terhadap:
II. Nama IUPHHK-HT : PT MUSI HUTAN PERSADA
No. SK IUPHHK-HT : SK.38/Kpts-II/1996
Luas : ±296.400 Ha
Lokasi : Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan
Komering Ulu Timur, Musi Rawas, Lahat, Musi
Banyuasin dan Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi
Sumatera Selatan
Alamat Kantor : Jl. Raya PT TEL, Desa Tebet Agung, Kecamatan Rembang
Dangku, Kabupaten Muara Enim 31172 Provinsi Sumatera
Selatan
III. Waktu Pelaksanaan : 8 – 17 September 2015
IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT
LULUS SEHINGGA PT MUSI HUTAN PERSADA BERHAK
MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 6 Oktober 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Amin Muchakim, S.Hut
Direktur Sertifikasi Hutan
Halaman 1 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor: 016/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/IX/2015
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)
PT MUSI HUTAN PERSADA DI KABUPATEN MUARA ENIM, OGAN KOMERING ULU, OGAN
KOMERING ULU TIMUR, MUSI RAWAS, LAHAT, MUSI BANYUASIN DAN PENUKAL ABAB
LEMATANG ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
SK IUPHHK-HT NOMOR: SK.38/KPTS-II/1996 TANGGAL 26 JANUARI 1996
DENGAN LUAS ±296.400 HEKTAR
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang:
a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal
29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT MUSI HUTAN
PERSADA sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 25
September 2015;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor: 083/EQI-F037 tanggal 25 September 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor: 049.2/EQI-F039 tanggal 29 September
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT MUSI HUTAN
PERSADA sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut: 003.4 tanggal 29 September 2015
menunjukkan total nilai kinerja akhir 10 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 12 indikator bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan
terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;
e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal
29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT MUSI
HUTAN PERSADA telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan S-PHPL yang
telah diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
(S-PHPL).
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;
4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam
Kerangka Indonesia National single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
Halaman 2 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga
Produk, Proses dan Jasa.
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan
Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014 tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan
Hak;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda
V-Legal;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi
Verifikasi Legalitas Kayu;
15. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal; 16. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014
Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari
Hutan Alam Pada Hutan Produksi;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014
Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari
Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam
kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember
2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;
22. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu
dan perubahannya;
23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 2
September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem
Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku
sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2
September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal
18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for
bodies operating product certification dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus
2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri
Halaman 3 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang
diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012
tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal
29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal
17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman
dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK);
27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan:
1. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 071/EQI-F065/VIII/2013 tanggal 26 Agustus
2013 dan Nomor : 141/MHP/HTI/PHPL/CMS/VIII/2013
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT) PT MUSI HUTAN PERSADA
DI KABUPATEN MUARA ENIM, OGAN KOMERING ULU, OGAN KOMERING ULU TIMUR, MUSI
RAWAS, LAHAT, MUSI BANYUASIN DAN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PROVINSI SUMATERA
SELATAN SK IUPHHK-HT NOMOR: SK.38/KPTS-II/1996 TANGGAL 26 JANUARI 1996 DENGAN
LUAS ±296.400 HEKTAR
PERTAMA : PT MUSI HUTAN PERSADA (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan
Sertifikat Nomor: 003.2/EQC-PHPL/X/2013 dinyatakan “LULUS” karena tidak
terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap
Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17
Desember 2012.
KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL (S-
PHPL) nomor 003.2/EQC-PHPL/X/2013 yang berlaku mulai 14 Oktober 2013
sampai dengan tanggal 13 Oktober 2018 selama PT MUSI HUTAN PERSADA
(Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal
17 Desember 2012.
KETIGA : Sertifikat nomor 003.2/EQC-PHPL/X/2013 direvisi menjadi nomor
003.3/EQC-PHPL/IX/2015 dengan masa berlaku mulai 29 September 2015
sampai dengan 13 Oktober 2018 karena adanya perubahan peraturan baru
dari Perdirjen BUK P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012 menjadi
Perdirjen BUK P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-
BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.
KEEMPAT : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di
media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem
yang ditetapkan.
KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda
V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban
dan hak Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila
terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas
kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan
struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.
KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi
persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya. KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila:
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut;
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian
Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Bogor
Pada Tanggal: 29 September 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Direktur Utama PT MUSI HUTAN PERSADA;
2. Direktur Jenderal Pengeloaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi di
Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 16
(1) Identitas LP-PHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550324
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Agustri Warsono
f. Tim Audit : Diah Mitahrini, S.Hut (L. Auditor/Auditor Produksi)
Asep Kurniawan, S.Hut S.Hut (Auditor Prasyarat)
Hermansyah Putra, S.Hut (Auditor Ekologi)
Ir. Slamet Mulyadi (Auditor Sosial)
Ir. Irin Wedalia (Auditor VLK)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)
Amin Muchakim, S.Hut (Anggota PK Bidang Produksi & VLK)
Ir. Muchlis Hidayat (Anggota PK Bidang Ekologi)
Wiyono, S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin : PT MUSI HUTAN PERSADA (PT MHP)
b. Nomor & Tanggal SK IUPHHK-HT : No. 38/Kpts-II/1996 Tanggal 29-Januari-1996
c. Luas dan Lokasi : ±296.400 Ha di Provinsi Sumatera Selatan
d. Alamat kantor :
- Kantor Palembang : Jl. R. Sukamto Komp. PTC Mall Blok I9
Palembang 30114 Telp./Fax: 0711-382400
- Kantor Cabang : Jl. Raya PT.TEL Desa Tebat Agung
Kec. Rambang Dangku, Kab. Muara Enim
Telp: 0713-324025; Fax.: 0713-324010
e. Pengurus :
- Komisaris Utama : Dr. Ir. Boen Muchtar Purnama
- Komisaris : Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc
Tomoyuki Iida
Naoto Itakua
Sigeru Shimoda
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 16
- Direktur Utama : Takuo Ikeuchi
- Direktur : Herry Rousyikin Kartadisastra
Masaaki Tsuge
Bowo Sudaryanto
Keiichi Sasagawa
Bambang Hendro Tjahyoko
(3) Ringkasan Tahapan Penilaian:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi
Kehutanan
8 September 2015 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Selatan yang diwakili oleh staf Bidang
Hutan Tanaman
Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan rencana
Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT Hutani
Kalimantan Abadi Permai (Auditee) dan minta
masukan terkait dengan kinerja Auditee selama ini
Pertemuan Pembukaan 9 September 2015 Pertemuan dilaksanakan di Kantor PT Musi Hutan
Persada di Niru
Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan
tujuan dan ruang lingkup penilaian,
menyampaikanjadwal/rencana kerja penilaian,
menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian,
serta mengkonfirmasikan kepada Auditee tentang
tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan
BAP
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
10-15 September
2015
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan
dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran 1 dan Lampiran
2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.
Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit
melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan
menganalisis menggunakan kriteria dan indikator
pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1Peraturan
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan 15 September 2015 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Auditee
atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.
Memberitahukan temuan observasi dan
ketidaksesuaian.
Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan
BAP
Pengambilan Keputusan 29 September 2014 Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah hasil-
hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan
Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 16
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan
Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil
keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawa-san
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
BAIK
(83,33%)
Verifier 1.1.1 : Ketersediaan dokumen legal dan
administrasi tata batas lengkap sesuai dengan
tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah
dilakukan (Baik, 3).
Verifier 1.1.2 : Terdapat bukti upaya untuk
merealisasikan tata batas temu gelang, (Sedang, 2).
Verifier 1.1.3 : Terdapat konflik batas dan ada upaya
pemegang izin untuk menyelesaikan konflik secara
terus menerus. (Sedang, 2).
Verifier 1.1.4 : Terdapat perubahan fungsi kawasan
dan telah ada perubahan perencanaan yang
disahkan, (Baik).
Verifier 1.1.5 : Terdapat bukti upaya pemegang izin
untuk mendata & melaporkan seluruh penggunaan
kawasan di luar sektor kehutanan kepada instansi
yang berwenang dan ada upaya pemegang izin
untuk mencegah penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan tanpa izin, (Baik).
1.2. Komitmen
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
SEDANG
(75,00%)
Verifier 1.2.1 : Dokumen visi dan misi tersedia, legal
dan sesuai dengan kerangka PHL (Baik, 3).
Verifier 1.2.2 : Sosialisasi dilakukan hanya level
pemegang izin serta ada bukti Pelaksanaan
(Sedang, 2).
Verifier 1.2.3 : Implementasi PHL hanya sebagian
sesuai dengan visi dan misi PHL (Sedang, 2).
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
pendidikan dan Latihan
SEDANG
(80,00 %)
Verifier 1.3.1 : Keberadaan tenaga profesional
bidang kehutanan di lapangan tersedia pada setiap
bidang kegiatan pengelolaan hutan tetapi jumlahnya
kurang dari ketentuan yang berlaku (Sedang, 2).
Verifier 1.3.2 : Realisasi peningkatan kompetensi
SDM < 70% dari rencana sesuai kebutuhan
(Sedang, 2).
Verifier 1.3.3 : Dokumen ketenagakerjaan tersedia
dengan lengkap (Baik, 3).
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
SEDANG
(94,44 %)
Verifier 1.4.1 : Tersedia struktur organisasi dan job
description yang sesuai dengan kerangka PHPL dan
telah disahkan oleh Direksi (Baik, 3).
Verifier 1.4.2 : Perangkat SIM dan tenaga pelaksana
tersedia. (Baik, 3)
Verifier 1.4.3 : Organisasi SPI/internal auditor ada,
dan berjalan dengan efektif untuk mengontrol
seluruh tahapan kegiatan (Baik,3).
Verifier 1.4.4 : Ada sebagian tindakan pencegahan
dan perbaikan manajemen berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi (Sedang, 2).
1.5. Persetujuan tanpa
paksaan berdasarkan
informasi yang lengkap
SEDANG
(76,19%)
Verifier 1.5.1 : Kegiatan RKT yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat
setempat telah mendapatkan persetujuan dari
sebagian para pihak (Sedang, 2).
Verifier 1.5.2 : Tata batas dilapangan sudah
dilaksanakan oleh Auditee dan dalam prosesnya baik
dari tahap perencanaan sampai dengan
pelaksanaan sudah terdapat persetujuan dari
sebagian para pihak (Sedang, 2)
Verifier 1.5.3 : Terdapat persetujuan dalam proses
dan pelaksanaan CSR/CD dari sebagian para pihak
(Sedang, 2).
Verifier 1.5.4 : Terdapat persetujuan dalam proses
penetapan kawasan lindung dari sebagian para
pihak (Sedang, 2).
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
SEDANG
(80,00%)
PT MHP memiliki dokumen rencana jangka panjang
yang merupakan revisi ketiga yaitu Revisi RKUPHHK-
HTI Tahun 2015 periode 2010-2019 dan disahkan
oleh bejabat yang berwenang melalui Surat
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan U.b. Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari melalui SK No:
SK.2526/MENLHK-VI/2015 tanggal 17 Juni 2015.
RKUPHHK Revisi tersebut dilampiri dengan Peta
Revisi Rencana Kerja berskala 1 : 50.000. Dokumen
tersebut disusun berdasarkan hasil analisis
Deliniasi Mikro dan IHMB.
Penataan areal kerja PT MHP di lapangan (blok RKT
dan petak/kompartemen), sesuai dengan
RKUPHHK-HTI Revisi Tahun 2015 periode 2010-
2019 dan sudah menggunakan sistem bloking
sesuai dengan penataan areal di RKU
Seluruh batas RKT dan pal batas antar petak terlihat
dengan jelas di lapangan, Pembuatan pal telah
mengikuti SPO-PRN-005 dimana pal yang dibuat
saat ini terbuat dari paralon yang diisi dengan
semen sedangkan bentuk dan pengkodean atau
penomoran pal telah sesuai dengan IK-PRN-017
tentang Penataan dan Pemasangan Tanda Batas
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Areal Kerja yaitu ditandai dengan pipa paralon
berwarna putih terdapat logo MHP, Kode Wilayah,
Unit, Blok dan Nomor Petak. Pal diletakkan di
tempat yang strategis dan mudah terlihat
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
SEDANG
(83,33%)
PT MHP memiliki data potensi dengan satu tipe
ekosistem (hutan hujan datara rendah)
berdasarkan dari hasil IHMB yang dilengkapi
dengan peta pendukungnya. Selain itu, data
potensi diperoleh dari hasil rekapitulasi LHC tahun
2014 dan 2015.
PT MHP telah memiliki data pengukuran riap
tegakan (PUP) untuk semua wilayah areal kerjanya
serta telah dilakukan analisis sampai sampai CAI,
namun belum sampai perhitungan MAI.
PT MHP telah melakukan analisis data potensi
dan riap tegakan berdasarkan hasil perhitungan
PUP, namun hasilnya belum dimanfaatkan untuk
menyusun perhitungan JTT sendiri. Perhitungan
JTT menggunakan data LHC (ITSP)
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK
(90,48%)
PT MHP telah memiliki SOP seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur yaitu sistem silvikultur
THPB dan isinya telah sesuai dengan ketentuan
teknis yang berlaku.
PT MHP telah melaksanakan
(mengimplementasikan) seluruh tahapan kegiatan
sistem sivikultur THPB di lapangan.
Produksi yang terdapat di PT MHP sangat rendah
pada tahun 2014, yaitu sebesar 17,57 m3 akibat
tegakan yang terkena hama dan penyakit Namun
berdasarkan perhitungan tim produksi bahwa
apabila tegakan yang rusak tidak dimasukkan
dalam perhitungan, produksi tegakan yang sehat
dapat dikatakan masih relatif baik pada tahun
2014, sebesar 83,81 m3.
Persediaan permudaan tanaman umur 1 tahun di
areal kerja PT MHP untuk jenis Eucalyptus pellita
pada tahun 2014 rata-rata mencapai 90,27%,
sedangkan pada tahun 2015 sampai bulan Agustus
rata-rata mencapai 95,99%. Dengan demikian, pada
areal kerja Auditee terdapat permudaan tanaman
dalam jumlah yang mampu menjamin kelestarian
pemanenan (<75% dari jumlah tanaman per hektar
sesuai jarak tanam yang dipergunakan).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK
(100 %)
PT MHP telah memiliki SOP pemanfaatan hutan
ramah lingkungan yang tertuang dalam yaitu SPO-
PNM-001 tentang Produksi Kayu yang isinya sesuai
dengan karakteristik kondisi areal kerja PT MHP.
PT MHP telah menerapkan teknologi ramah
lingkungan pada 3 atau lebih tahapan kegiatan
pemanenan hasil.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul
“Perhitungan Volume Komersial Kayu menurut
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Variasi Diameter Ujung” yang dibuat oleh Yuli
Ekowati, Rudi Ranto dan Erwan Mursadi, diperoleh
kesimpulan bahwa proporsi volume komersial kayu
sampai batas diameter ujung 5 cm rerata adalah
90,78% (Fe = 0,9).
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal
kerjanya
BAIK
(90,48 %)
PT MHP memiliki dokumen RKT 2014 dan 2015
yang lengkap dan telah disahkan secara self
approval yang disusun berdasarkan RKU yang telah
disahkan, yaitu Revisi RKUPHHK-HTI Tahun 2015
periode 2010-2019.
PT MHP telah memiliki peta kerja yang
menggambarkan areal yang boleh
ditebang/dipanen/ dimanfaatkan/
ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan
sebagai kawasan lindung dan sesuai dengan peta
RKT serta Peta RKU yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
Terdapat implementasi peta kerja berupa
penandaan pada sebagian batas blok tebangan/
dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung
Realisasi volume penebangan untuk tahun 2014
sebesar 91,30% dan sampai dengan Bulan Agustus
2015 adalah sebesar 99,36% dari rencana
sedangkan realisasi luas penebangan untuk tahun
2014 sebesar 67,46% dan sampai dengan Bulan
Agustus 2015 adalah sebesar 67,53 dari rencana
serta lokasi panen sesuai dengan RKT yang
disahkan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian
dan pengembangan,
serta peningkatan
kemampuan sumber
daya manusia
SEDANG
(66,67%)
Berdasarkan Laporan Keuangan akuntan publik
tahun 2012-2014, PT MHP memiliki nilai rata-rata
likuiditas sebesar 7,55% (< 100), rata-rata
solvabilitas sebesar 95,15%(< 100%) dan rata-rata
rentabilitas sebesar negatif (-) 1,43%.
Realisasi alokasi dana PT MHP mencapai rata-rata
81,09% Tahun 2014 dan s.d bulan Agustus sebesar
72,12% dari anggaran yang direncanakan
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan tidak
proporsional karena terdapat perbedaan lebih dari
50%, yaitu 55,07%.
Meskipun berdasarkan analisis keuangan PT MHP
tidak dapat menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya namun realisasi pendanaan untuk
kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar sesuai
dengan tata waktu. Hal diindikasikan oleh seluruh
tahapan pembangunan hutan tanaman berjalan
dengan lancer (produksi dan penanaman).
PT MHP telah mebuat pernyataan komitmen
pencapaian target modal yang kembali ke hutan
melalui Surat Direktur Operational PT MHP No. No.
Ref : 326/MHP/PROD/Niru/IX/2015 tanggal 17
September 2015, , mengingat rata-rata modal yang
dikembalikan kehutan sampai dengan Bulan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Agustus 2015 sebesar 61,66%, sehingga
diharapkan sampai dengan akhir Bulan Desember
2015 telah mencapai target minimal atau
persyarataan minimal penilaian terpenuhi sebesar
80%
Realisasi penanaman untuk tahun 2014 tercapai
67,50% dan tahun 2015 (s.d Agustus 2015 )
tercapai 43,36% atau jika dihitung secara
proporsional antara target kegiatan penanaman dan
durasi pengerjaannya (hingga Agustus 2015)
tercapai 65,93 %.
3. Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
SEDANG
(66,67 %)
Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada tetapi tidak selurunya
sesuai dengan kondisi biofisiknya. (Sedang, 2)
Panjang batas kawasan lindung yang telah ditata
mencapai 2.516 km atau 76 % bila dibanding
dengan panjang batas berdasarkan seluruhnya.
(Sedang, 2)
Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencapai
28.274,37 ha atau 64 % terhadap luas Kawasan
Lindung (KL) (Sedang, 2)
Sebagian kecil para pihak (< 50 %) mengakui
keberadaan kawsan lindung (Sedang, 2)
Terdapat laporan sebagian pengelolaan kawasan
lindung yang sesuai dengan ketentuan
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
SEDANG
(66,67 %)
Tersedia prosedur perlindungan hutan tetapi tidak
mencakup seluruh jenis gangguan yang ada
(Sedang, 2)
Jenis dan jumlah sarana prasarana tidak sesuai
dengan ketentuan tetapi berfungsi dengan baik
(Sedang, 2)
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan
kualifikasi memadai tetapi jumlahnya kurang
memadai (Sedang, 2)
Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui
tindakan tertentu (preemtif/preventif/repesif)
tetapi belum mempertimbangkan seluruh jenis
gangguan yang ada (Sedang, 2)
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
SEDANG
(83,33 %)
Tersedian prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat
pemanfaatan hutan (Baik, 3)
Jumlah sarana prasarana pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air tidak
sesuai dengan kondisi lapangan (Sedang, 2)
Tersedian SDM pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air tetapi jumlahnya
kurang memadai (Sedang, 2)
Tersedian dokumen perencanaan pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai ketentuan (Baik, 3)
Tersedian dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air dan
diimplementasikan sesuai ketentuan (Baik, 3)
Masih terdapat indikasi terjadinya dampak yang
besar dan penting khususnya terhadap air tetapi
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan
(Sedang, 2)
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
SEDANG
(66,67%)
Tersedia prosedur identifikasi flora fauna
dilindungi, langka, jarang dan terancam punah
tetapi tidak mencakup seluruh jenis (Sedang, 2)
Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna
dilindungi, langka, jarang dan terancam punah
tetapi tidak mencakup seluruh jenis (Sedang, 2)
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemic
SEDANG
(66,67%)
Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak
mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemic yang
terdapat di areal pemegang ijin (Sedang, 2)
Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemic yang terdapat di areal pemegang ijin
(Sedang, 2)
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebgaian
spesies flora dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemic yang terdapat di
areal pemegang ijin (Sedang, 2)
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
SEDANG
(66,67%)
Tersedia prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak
mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemic yang
terdapat di areal pemegang ijin (Sedang, 2)
Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemic yang terdapat di areal pemegang ijin
(Sedang, 2)
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebgaian
spesies fauna dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemic yang terdapat di
areal pemegang ijin (Sedang, 2)
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang
izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
BAIK
(81,48%)
Verifier 4.1.1. Auditee telah memiliki dokumen/
laporan yang lengkap tentang pola penguasaan
dan pemanfatan SDA/SDH serta identifikasi hak-
hak dasar masyarakat lokal dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang izin. Baik (3)
Verifier 4.1.2. Auditee telah memiliki dokumen
yang memuat mekanisme penataan batas
partisipatif dan mekanisme penyelesaian konflik
batas kawasan Namun baru diketahui oleh para
pihak. Sedang (2)
Verifier 4.1.3. Auditee telah memiliki mekanisme
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum
adat/masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfaatan SDH yang legal, lengkap dan jelas.
Baik (3)
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier 4.1.4. Auditiee memiliki bukti-bukti tentang
luas dan batas kawasan pemegang izin dengan
sebagian masyarakat hukum adat/setempat.
Sedang (2)
Verifier 4.1.5. Auditee telah memperoleh
persetujuan oleh sebagian para pihak, dan masih
ada konflik lahan. Sedang (2)
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku.
SEDANG
(71,43 %)
Verifier 4.2.1. Auditee telah memilki dokumen yang
lengkap menyangkut tanggungjawab sosial sesuai
dengan peraturan perundangan yang relevan. Baik (3)
Verifier 4.2.2. Auditee telah memilki dokumen yang
lengkap menyangkut tanggungjawab sosial sesuai
dengan peraturan perundangan yang relevan. Sedang
(2)
Verifier 4.2.3. Auditee telah memiliki bukti-bukti
pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan
kewajibannya terhadap masyarakat dalam mengelola
SDH, namun hanya sebagian, dan belum lengkap.
Sedang (2)
Verifier 4.2.4. Auditee memiliki sebagian bukti
tentang realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat. Sedang (2)
Verifier 4.2.5. Auditee telah memiliki laporan/
dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial
masyarakat termasuk dokumen tentang ganti rugi
namun tidak lengkap. Sedang (2)
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
SEDANG
(79,17 %)
Verifier 4.3.1. Auditee telah memiliki data dan
informasi yang lengkap dan jelas tentang
keberadaan masyarakat lokal yang terlibat,
tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas
Pemegang Izin dalam pengelolaan SDH. Baik (3)
Verifier 4.3.2. Auditee memiliki mekanisme yang
legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran
serta aktivitas ekonomi masyarakat. Baik (3)
Verifier 4.3.3. Auditee memiliki dokumen rencana
pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan
peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat,
namun belum lengkap dan jelas. Sedang (2)
Verifier 4.3.4. Auditee memiliki bukti implementasi
sebagian (<50%) kegiatan peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/
atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.
Sedang (2)
Verifier 4.3.5. Auditee telah memiliki
dokumen/laporan mengenai pelaksanaan
distribusi manfaat kepada para pihak, namun
belum lengkap dan jelas. Sedang (2)
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
BAIK
(88,89 %)
Verifier 4.4.1. Auditee telah memiiki mekanisme
resolusi konflik yang lengkap dan jelas. Baik (3)
Verifier 4.4.2. Terdapat konflik dan tersedia peta
konflik namun belum lengkap. Sedang (2)
Verifier 4.4.3. Auditee telah memiliki organisasi,
sumberdaya manusia dan pendanaan yang kurang
memadai untuk mengelola konflik. Sedang (2)
Verifier 4.4.4. Auditee memiliki dokumen/laporan
penangan konflik yang lengkap dan jelas. Baik (3)
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan Kesejah-
teraan Tenaga Kerja
BAIK
(83,33%)
Verifier 4.5.1. Auditee telah merealisasikan seluruh
hubungan industrial dengan seluruh karyawan.
Baik (3)
Verifier 4.5.2. Auditee telah memiliki dokumen
standar jenjang karir dan telah sebagian besar
telah diimplementasikan kepada karyawan.
Sedang (2)
Verifier 4.5.3. Auditee telah memiliki dokumen
standar jenjang karir dan telah sebagian besar
telah diimplementasikan kepada karyawan.
Sedang (2)
Verifier 4.5.4. Auditee telah memiliki dokumen
tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya kepada karyawan.
Baik (3)
B. Verifikasi Legalitas
Kayu
1.1. Areal unit
manajemen hutan
terletak di kawasan
hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin
mampu menunjukkan
keabsahan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK)
dan izin lain yang
berada dalam kawasan
hutan yang dikelola
IUPHHK.
MEMENUHI Auditee memperoleh IUPHHK-HT melalui SK
Menteri Kehutanan Nomor: 38/Kpts-II/1996
tanggal 29 Januari 1996 atas areal hutan seluas ±
296.400 hektar yang terletak di Daerah Tingkat I
Provinsi Sumatera Selatan, dilengkapi dengan peta
areal kerja skala 1 : 250.000.
Hasil overlay antara peta SK HPHTI PT MHP dengan
Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi Sumatera Selatan (Lampiran Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor: 76/Kpts-II/2001
tanggal 15 Maret 2001) skala 1 : 250.000,
menunjukkan bahwa areal kerja PT MHP berada
pada kawasan Hutan Produksi.
Dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang
dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Selatan
mengusulkan peru-bahan peruntukan kawasan
hutan, perubahan fungsi dan penunjukan bukan
kawasan hutan menjadi kawasan hutan kepada
Menteri Kehutanan.
Maka pada tanggal 19 November 2013
ditetapkanlah Keputusan Menteri Kehutanan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Nomor : SK.822/Menhut-II/2013 tentang
perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi
bukan kawasan hutan seluas ± 210.559 hektar,
perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 44.299
hektar dan perubahan bukan kawasan hutan
menjadi kawasan hutan seluas ± 41.191 hektar di
Provinsi Sumatera Selatan.
Hasil overlay antara peta PT MHP dengan peta
lampiran SK tersebut menunjukkan bahwa areal
kerja PT MHP berada pada kawasan Hutan
Produksi
SPP IIUPHHK diterbitkan melalui surat Nomor :
4106/IV-PPHH/95 tanggal 3 Agustus 1995
sejumlah Rp. 214.484.400,00. dengan bukti setor
berupa aplikasi Bank Indonesia No.
930.353.20.108. 00163 dengan alamat rekening
penerima : Rekening Menteri Kehutanan pada
Bank Indonesia Sub Rekening IHPH dan IHH No.
508.000.014 tanggal 04 September 1995 sebesar
Rp. 214.484.400.
Terdapat penggunaan kawasan yang sah di
luar kegiatan IUPHHK-HT PT MHP dan upaya
yang telah dilakukan Auditee adalah Patroli
rutin dan pendataan tentang
areal/penggunaan lain di dalam kawasan
hutan selain IUPHHK-HT PT MHP dengan
adanya peta dan hasil identifikasi data.
2.1. RKUPHHK/RPKH
dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/ Bagan
Kerja/RTT) disahkan
oleh yang berwenang.
2.1.1. RKUPHHK/RPKH
dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/Bagan
Kerja/RTT) disahkan oleh
yang berwenang
MEMENUHI RKUPHHK-HTI PT MHP periode tahun 2010-2019
telah mendapat persetujuan melalui Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : SK.272/VI-BPHT
/2009 tanggal 31 Desember 2009 disusun
berdasarkan IHMB dan dilengkapi dengan peta
sebanyak 4 lembar skala 1 : 50.000.
Dengan adanya perubahan luas tanaman pokok,
maka RKUPHHK-HTI PT MHP telah direvisi dan
mendapat persetujuan melalui Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : SK.45/VI-BUHT/2011 tanggal
30 Maret 2011 dilengkapi dengan peta sebanyak 7
lembar skala 1 : 50.000.
Dengan adanya perubahan luas dan jenis tanaman
pokok untuk mengantisipasi gangguan satwa
terhadap tanaman pokok, menata ulang blok
tanaman dan menata manajemen secara
keseluruhan, maka RKUPHHK-HTI PT MHP telah
direvisi kedua kali dan mendapat persetujuan
melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor: SK.2526/MENLHK-
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
VI/BUHT/2015 tang-gal 17 Juni 2015, dilengkapi
dengan peta sebanyak 8 lembar skala 1 : 50.000.
Dokumen RKT Tahun 2014 disahkan melalui
Keputusan Direktur Utama PT MHP Nomor :
500/MHP/PD/Niru/ XII/2013 tanggal 16
Desember 2013 secara self approval dilampirkan
dengan 7 lembar peta skala 1 : 50.000.
Dokumen Revisi RKT Tahun 2014 disahkan melalui
Keputusan Direktur Utama PT MHP Nomor :
484/MHP/ PD/Niru/IX/2014 tanggal 1 September
2014 dilampirkan dengan 5 lembar revisi peta
skala 1 : 50.000.
Dokumen RKT Tahun 2015 disahkan melalui
Keputusan Direktur Utama PT MHP Nomor :
654/MHP/PD/Niru/ XII/2014 tanggal 31
Desember 2014 dilampirkan dengan 7 lembar peta
skala 1 : 50.000.
Dokumen Revisi RKT Tahun 2015 disahkan melalui
Keputusan Direktur Utama PT MHP Nomor :
281/MHP/PD/Niru/VII/2015 tanggal 31 Juli 2015
dilampirkan dengan 4 lembar revisi peta skala 1 :
50.000
Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh
ditebang (kawasan lindung) berupa Peta Lampiran
RKUPHHK, RKTUPHHK, dan Peta Penetapan
Kawasan Dilindungi seluas 44.098 Ha dengan SK
Direksi PT Musi Hutan Persada Nomor :
059/MHP/SK-DIR/NIRU /XII/2012 tanggal 17
Desember 2012.
Peta dibuat oleh GANIS PHPL Perencanaan Hutan
dan telah ditandatangani oleh Direktur Utama PT
Musi Hutan Persada.
Hasil uji petik menunjukkan keberadaan kawasan
lindung terbukti di lapangan.
Penandaan lokasi blok RKT dipeta berupa bloking
RKT berwarna hitam terlihat jelas.
Hasil uji petik dilapangan menunjukkan bahwa Blok
RKT di Peta RKT terbukti dilapangan
2.2. Adanya Rencana
Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
mempunyai rencana
kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang
berlaku
MEMENUHI Dokumen Revisi 2 RKUPHHK-HTI Periode tahun
2010-2019 telah mendapatkan persetujuan dan
pengesahan melalui Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
SK.2526/ MENLHK-VI/BUHT/2015 tanggal 17 Juni
2015 dan dilampirkan dengan 8 (lembar) peta
skala 1:50.000.. Peta rencana kerja yang
merupakan lampiran Dokumen RKUPHHK tersedia
lengkap.
Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan
(Not Applicable) karena pada areal IUPHHK-HTI PT
MHP tidak terdapat pemanfaatan kayu hutan alam
pada lokasi penyiapan lahannya. Penyiapan lahan
dilakukan dengan sistem Tebang Habis Permudaan
Buatan dan ditanami dengan akasia dan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
eucalyptus.
3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menjamin
bahwa semua kayu yang
diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK)
hutan ke TPK Antara dan
dari TPK Antara ke
industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar
mempunyai identitas fisik
dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat
yang ditebang/dipanen
atau yang
dipanen/dimanfaatkan
telah di– LHP-kan
MEMENUHI Seluruh kayu acacia mangium dan Eucalyptus
Pellita yang diproduksi oleh PT MHP periode bulan
Juni 2014 sd Agustus 2015 sudah di-LP-KHP-kan
sebesar 1,372,388.14 SM = 818,570.72 M3.
Dokumen Laporan Produksi Kayu Hasil Pemanenan
(LP-KHP) dilengkapi dengan Rekapitulasi LP-KHP
yang dibuat oleh pembuat LP-KHP, diperiksa dan
disahkan oleh Pejabat Pengesah LP-KHP (P2LP-
KHP).
Uji Petik antara LP-KHP dengan Buku Ukur
menunjukkan adanya kesesuaian demikian juga
dengan uji petik antara LP-KHP dengan fisik kayu.
Uji petik antara LP-KHP dan fisik kayu berdasarkan
Laporan Mutasi Kayu (KHP) nomor : Laporan
Mutasi Kayu Hasil Pemanenan Nomor : 08.a/LM-
KHP/LHA/2015. periode sampai dengan tanggal
10 September 2015
Uji petik nomor batang di LP-KHP dengan tunggak
kayu di lapangan tidak dapat dilakukan karena
penebangan dilakukan dengan sistem tebang habis
dan kayu yang ditebang diukur dan ditumpuk
dalam satuan staple meter.
3.1.2. Seluruh kayu yang
diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil
hutan
MEMENUHI Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin
dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil
hutan berupa dokumen Faktur Angkutan Kayu
Bulat (FAKB) yang dilampiri Daftar Kayu Hasil
Pemanenan (DKHP).
Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di
LMKHP sesuai dengan dokumen surat keterangan
sahnya hasil hutan terkait.
3.1.3. Pembuktian asal
usul kayu bulat (KB) dari
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan IUPHHKHA/
IUPHHK-HT/IUPHHK-
RE/Pemegang Hak
Pengelolaan
MEMENUHI Auditee adalah pemegang Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-
HT), dimana sistem silvikultur yang dikembangkan
adalah sistem Tebang Habis Permudaan Buatan
(THPB). Dengan demikian verifier ini masuk
kategori “Not Applicable”.
Auditee adalah pemegang Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-
HT), dimana sistem silvikultur yang dikembangkan
adalah sistem Tebang Habis Permudaan Buatan
(THPB). Dengan demikian verifier ini masuk
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 14 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kategori “Not Applicable”.
3.1.4. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
mampu membuktikan
adanya catatan angkutan
kayu ke luar TPK
MEMENUHI Auditee menerbitkan FAKB yang dilengkapi dengan
Daftar Kayu Hasil Pemanenan (DKHP). FAKB
dibuat oleh Pejabat Penerbit FAKB yang ditunjuk.
Sesuai dengan Permenhut No. P.42/Menhut-
II/2014, FA-KB diterbitkan oleh Penerbit FA-KB
secara Self Assesment, sehingga tidak terdapat
dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh
Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu
Bulat (P2SKSKB).
3.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
melunasi kewajiban
pungutan pemerintah
yang terkait dengan kayu
Dokumen SPP PSDH diterbitkan oleh Pejabat
Penagih Dinas Kehutanan Kabupaten terkait sudah
sesuai dengan LP-KHP yang disahkan.
Auditee telah membayar PSDH sesuai dengan SPP
PSDH. Pembayaran PSDH ditujukan kepada
Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH
melalui Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung
Pusat Kehutanan dengan nomor rekening
102.0004.204.001.
Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan telah
dilakukan sesuai dengan persyaratan ukuran dan
dibayarkan sesuai dengan tarif yang ditentukan.
3.2.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
menunjukkan bukti
pelunasan Dana
Reboisasi (DR) dan/atau
Provisi Sumberdaya
Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP PSDH dan DR telah diterbitkan oleh
Pejabat Penagih PSDH dan DR dari Dinas Kehutanan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dan telah
dibayarkan sesuai dengan tagihan.
Auditee dapat menunjukkan bukti setor pembayaran
PSDH dan DR yang telah divalidasi oleh pihak Bank.
Auditee telah melakukan pembayaran sesuai dengan
persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tariff yang
berlaku.
3.3. Pengangkutan dan
perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
yang mengirim kayu bulat
antar pulau memiliki
pengakuan sebagai
Pedagang Kayu Antar
Pulau Terdaftar (PKAPT).
MEMENUHI Verifier ini tidak dapat diterapkan (Not Applicable)
dikarenakan semua kayu yang diproduksi dikirim
atau dijual ke Industri PT Tanjung Enim Lestari Pulp
& Paper yang terletak di dalam satu Provinsi yang
berlokasi di Niru Rambang Dangku Muara Enim
Provinsi Sumatera Selatan dan bukan merupakan
Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
3.3.2. Pengangkutan
kayu bulat yang
menggunakan kapal
harus kapal yang
berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang
sah
MEMENUHI Verifier ini tidak dapat diterapkan (Not Applicable)
dikarenakan semua kayu yang diproduksi dikirim
atau dijual ke Industri PT Tanjung Enim Lestari Pulp
& Paper yang terletak di dalam satu Provinsi yang
berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan
menggunakan logging truck via jalan darat dengan
jarak terjauh sekitar 179 km untuk kayu yang
berasal dari blok Sungai Langit Kelompok Hutan
Martapura, sedangkan angkutan terdekat dengan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 15 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
jarak 48 km untuk kayu yang berasal dari blok
Bandeng Anyar Kelompok Hutan Subanjeriji.
3.4.1. Implementasi
Tanda V-Legal
MEMENUHI Auditee sudah menerapkan Tanda V-Legal pada
dokumen yang menyertai angkutan kayu yang
merupakan kewajiban bagi Auditee yang telah
mendapatkan sertifikat PHPL sesuai Perdirjen BUK
No. P14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember
2014, yaitu pada dokumen FAKB dengan nomor
seri : MHP.1.05.A.485440 yang berasal dari TPn 38
A.1.KS Kabupaten Oku Timur, jenis kayu Acacia
mangium dengan volume 11,50 M3 Tanggal 27
Agustus 2015 dan ditandatangani oleh Penerbit
FAKB.
4.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki
AMDAL/DPPL/UKL dan
UPL & melaksanakan
kewajiban yang
dipersyaratkan dalam
dokumen lingkungan
tersebut
4.1.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
telah memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL
meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh
areal kerjanya
MEMENUHI Tersedia dokumen AMDAL berupa ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disetujui dan disahkan oleh Komisi
Pusat AMDAL Departemen Kehutanan Nomor :
51/DJ-VI/AMDAL/1996 tanggal 12 April 1996.
4.1.2. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
memiliki laporan
pelaksanaan RKL dan
RPL yang menunjukkan
penerapan tindakan
untuk mengatasi dampak
lingkungan dan
menyediakan manfaat
sosial
MEMENUHI Tersedia Dokumen RKL dan RPL yang telah
disetujui dan disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL
Departemen Kehutanan Nomor : 51/DJ-
VI/AMDAL/1996 tanggal 12 April 1996.
Auditee telah menyusun Laporan Pelaksanaan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Semester II (bulan Juli sd Desember 2014) sesuai
surat nomor : 025/MHP/Dir.Perc/ Niru/I/2015
tanggal 18 Januari 2015 dan Semester I (Januari
sd Juni 2015) sesuai surat nomor : 274/MHP/Dir.
Operasional/ Niru/VII/2015 tanggal 15 Juli 2015.
Laporan tersebut disampaikan kepada Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
yang mengacu kepada Peraturan Menteri
Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2014 tanggal 11
April 2014.
Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
rencana dan dampak penting yang terjadi di
lapangan.
5.1. Pemenuhan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 16 dari 16
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
(K3)
5.1.1. Prosedur dan
Implementasi K3
MEMENUHI Auditee mempunyai dokumen SOP tentang K3 dan
personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab
dalam implementasi pedoman K3 yaitu Ahli K3
Umum Mursyid, SH dan sudah mendapatkan
sertifikat
Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan
dan berdasarkan observasi lapangan peralatan
dalam kondisi baik.
Auditee secara konsisten membuat catatan
kecelakaan kerja dan juga membuat serta
merealisasi program K3 untuk menekan
kecelakaan kerja.
5..2. Pemenuhan hak-hak
tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
MEMENUHI Auditee tergabung dengan :
1. Serikat Buruh Bersatu Muara Enim Sektor PT Musi
Hutan Persada (SBBM Sektor PT MHP) yang
berkedudukan di KPO Niru Jalan Raya PT TEL Desa
Tebat Agung Kecamatan Rambang Dangku
Kabupaten Muara Enim yang tercatat di Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Muaraenim, nomor :
560/35/6.3/2001 tanggal 4 Desember 2001 yang
selanjutnya disebut Serikat Buruh.
2. Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP-KAHUT-SPSI PT
MHP) yang berkedudukan di Jalan Raya PT Tanjung
Enim Lestari Muara Enim yang tercatat di Dinas
Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Selatan, nomor :
568/4260/31/V/Naker /2002 tanggal 21 Juni
2002 yang selanjutnya disebut Serikat Pekerja.
5.2.2. Adanya
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) atau
Peraturan Perusahaan
(PP)
MEMENUHI Auditee mempunyai dokumen Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) antara PT Musi Hutan Persada
dengan Serikat Buruh Bersatu Muara Enim Sektor
PT Musi Hutan Persada dan Serikat Pekerja
Perkayuan dan Perhutanan PUK SP-KAHUT-SPSI PT
MHP periode tahun 2014 - 2015 dan telah
didaftarkan sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera
Selatan Nomor : 1036/SK/ NAKERTRANS/2014
tanggal 12 Juni 2014.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di
bawah umur
MEMENUHI Auditee tidak mempekerjakan pekerja yang masih di
bawah umur. Karyawan paling muda berumur 18
tahun.