rbandingan hasil belajar siswa yang diberikan...
TRANSCRIPT
• '"RBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERIKAN KUIS DENGAN YANG TIDAK DIBERIKAN KUIS
(Studi Kasus SMK Muhammadiyah I Kellas I)
Oleh
RATNA GUMILANG PUJIASTUTI NIM• 198017014448
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HJDA YA TULLAH JAKARTA
1424 H/2003 M
PERBANDINGAN HASIL BELA.JAR lVIATEJVIATIKA SIS\VA YANG DIBERIKAN KUIS DEN GAN YANG TIDAK DIBERIKAN
KUIS (Studi Kasus SMK Muhammadiyah I Ciputat Kelas I)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Mernenuhi Syarat-syarat Mencapai
Pernbimbing 1
Gelar Sarjana Pendidikan Maternatika
Oleh:
RATNA GUMILANG PU.JIASTllTI NIM : 1980 J 7014448
Ora. Afidah Mas'ud NIP. 150 228 775
Ors. Soelrnrdi HP NlP .
.JURUSAN PENDIDIKAN IVIAT~~IVIATIKA FAKUL TAS ILIVIU TARBIYAM DAN KEGURUAN
l/NIVERSITAS ISLAM NEGERI (lJIN) SYARIF lllDAYATllLLAll .JAKARTA
1424 H/2003 IVI
KATA PENGANTAR
Bismullahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
manusia kepada jalan kebenaran, Amien.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendiddikan Matematika Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini tersusun tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Kegurnan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Pro( Dr. H. Salman Harun, M.A
2. Ketua Jurusan Pendiddikan Matematika H. M. Ali Hamzah dan Sekretaris
Jurusan, lbu Maifalanda Fatra, S. Ag.
3. Pembimbing I, Dra. Afidah Mas'ud sekaligus dosen penasehat akademik dan
Drs. Soekardi HP, Saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas
bimbingan, arahan, dan sumbangan positif kepada penulis selama menyusun
skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika, untuk segala perhatian dan
bantuannya.
5. Pimpinan dan stafperpustakaan yang telah memberikan fasilitas pustaka
6. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah I Ciputat , beserta para gutu dan staf
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di sekolah tersebut.
7. Ayahanda dan Ibunda Tini Supartini, yang telah mengasuh dan mendidik
penulis dengan ikhlas dan penuh kasih sayang serta penuh tanggung jawab
dari kecil hingga sekarang serta kakak-kakakku dan keponakan-keponakanku
tersayang
8. Sahabat-sahabatku Mitha, Amin, Femmy, Arnbo, Nungki, Nia, Icham, dan
Elis yang telah memberikan dorongan dan semangat, semoga persahabatan
kita abadi.
9. Teman-temanku dan rekan- rekan Andromeda angkatan 98 dan Jurnsan
Pendidikan Matematika angkatan 98 khususnya Watie, !yam, Minar, lip, Devi
dan rekan-rekan kostan yang selalu mendukung penulis.
I 0. Glen dan Rafna yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah
rnernbalasnya dengan segala kebaikan yang setirnpal.
Akhirnya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca urnumnya, Amien Ya Rabbal Alamien
Jakarta, Oktober 2003
Penulis
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR ............................. .
DAFT AR ISi . . .
DAFTAR TABEL.
DAFT AR LAMPIRAN ..
BAB I. PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah ..
B. Pembatasan dan Perumusan Masai ah ..
C. Motode Pembahasan ....................... .
D. Sistematika Penulisan ....
. .......... lll
. ..................... v
. ......... Vil
. ................ IX
. ..................... 1
. ................... 4
······················ 5
. ..... ·········· .... 5
BAB II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJlJAN
HIPOTESIS
A Deskripsi Teori .. . ................... 11
I. Hakikat Belajar. .. . ................. l 1
2 Hakikat Hasil Belajar ............ . ······ .............. 16
3. Hakikat Matematika . . .................... 19
4. Hakikat Tes ....... . . ... .23
B. Kerangka Berpikir ..... . ...... 26
C. Hipotesis Penelitian ...................... . . ....................................... 29
B'AB III. METODOLOGl PENELITIAN
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..
B Waktu dan Tempat Penelitian ..
. ... 30
. ............ 30
C. Metode Penelitian ............................................... . . ... 30
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sarnpel. ..
E. lnstrurnen Penelitian ..
F. Teknik Analisis Data ..................... .
BAB JV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ..
I. Data Hasil Tes
B. Analisis Data ..
C. Interpretasi Hasil Penelitian ............. .
BAB V. PENUTUP
A Kesirnpulan ..
B. Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA ......... .
. ... 31
. .............. 32
. ....... 35
. ................... 40
. . ... .40
····················· ................. 41
. ............. .47
·················· ............... 48
. ........................... 48
. .......... 50
Tabet I
Tabet 2
Tabel 3
Tabet4
Tabel 5
Tabet 6
Tabel 7
Tabet 8
Tabet 9
Tabet JO
Tabel 11
Tabel 12
Tabet 13
DAFTAR TABEL
Nilai Tes Siswa yang Diberikan Kuis .................... .
Nitai Tes Siswa yang Tidak Diberikan Ku is ...
Perhitungan Normatitas untuk Kelas Kuis ..
Perhitungan Normatitas untuk Ketas Tanpa Kuis ...
Kisi-kisi Tes Uji Coba Soal. ..................... .
Taraf Kesukaran ........ .
Uji Vatiditas Item Tes Hasit Belajar Matematika .....
Perhitungan Validitas.
Uji Realibititas
Kurve N ormat ........ .
Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors.
Distribusi F ..
Hal am an
39
40
41
36
50
52
59
60
56
65
66
67
t-student.. . ... ······ ......... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran 1 Tabel Kisi-kisi Tes ................ ..
Larnpiran 2 lnsrurnen Uji Coba Penelitian ...
Lampiran 3 Kunci Jawaban ..
Larnpiran 4 Tabel Ta.raf Kesukaran ..
Lampiran 5 Tabel Uji Validitas.
Uunpiran 6 Tabel Hasil Perhitungan Validitas ...
Larnpiran 7 Tabel Uji Relabilitas ..
Larnpiran 8 Perhitungan Realibilitas ..
Larnpiran 9 lnstrurnen Penelitian ..... .
Lampiran I 0 Tabel Kurve normal dari 0 s/d Z ...
Lampiran 11 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ..
Lampiran 12 Tabel Distribusi F ..
Lampiran 13 Tabel Distribusi t-student ..
Lampiran 14 Surat Bimbingan Skripsi ..
Larnpiran 15 Surat Rise! ..
Lampiran 16 Surat Keterangan dari Sekolah
Halarnan
52
54
57
58
59
60
61
62
63
65
66
67
68
69
71
72
A, Latar Be!akang Masalah
BABI
PENDAHULilJAN
Pendidikan mernpunyai peranan yang sangat penting untuk menJamm
perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa, karena pendidikan
sebagai salah satu modal pembangunan rnasa depan yang terpenting dan terutama
sebagai contoh bahwa negara-negara maju yang ada sekarang ini seperti Jepang
dan Jerman, merupakan buah dari suatu bibit unggul yang mula-mula mereka
semai ketika negara tersebut barn memulai kehidupan berbaJJgsa dan bernegara
dari kehancuran akibat perang dunia kedua. Dengan bekal pendidikan tersebut
bangsa Jepang dan Jerman dapat mengelola. sumber daya dengan bijak, terutama
surnber daya manusia yang merupakan modal dasar untuk mengembangkan
kehidupannya di segala bidang sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa
Iain di dunia. Karena "semakin tinggi tingkat siruktur pembangunan suatu negara
maka modal SDM semakin penting dalam memacu pertumbuhan ekonominya"1.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari sumbangan yang diberikan oleh
pendidikan. Manusia memerlukan bekal kernampuan jasmani dan rohani untuk
dapat rnenyesuaikan diri terhadap masalah-masalah di sekitarnya. Dan diharapkan
dengannya pula manusia mampu mempertahankan hidup serta memajukan
kesejahteraannya. Sarana utama yang dibutuhkan untuk semua hal tersebut tidak
1 Yanuar Arif1'1alunud, Mengukur Perhatlan Pem.erintah, (Tarbawi, I\'. 57, April 2003), h.50
2
lain adalah pendidikan. Hal ini didasari oleh pendapat Langeveld bahwa manusia
itu adalah "animal educandum" (makhluk yang harus clididik) dan "homo
educandus" ( makhluk yang dapat mendidik ).2
Pada saat ini teknologi telah memasuki semua sel.-tor kehidupan manusia.
Dengan teknologi manusia berupaya menernukan berbagai alat dan cara yang lebih
efektif dan efisien untuk meningkatkan kehidupannya. Perkembangan teknologi
yang pesat merupakan bukti dari pesatnya perkembangan il mu pengetahuan. Di
sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan merupakan indikator majunya dunia
pendidikan. flmu pengetahuan berkembang tidak lain karena basil pendidikan.
Dengan menyadari betapa besar manfaat yang didapat dari pendidikan bagi
kelangsungan hidup manusia terutama sebagai bekal yang bcrarti untuk generasi
penerus suatu bangsa maka pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional di
dalam UU RI No. 2 Thn. 1989 pasal 4, yaitu:
"Pendidikan nasional bertujuan miencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutulmya, yaitu manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Y:mg Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri se:rta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".3
2 Ekosusilo, madyo dan RB Kasihadi, Dasar-dasar pendikan, (Semarang: Effiiar Publishing, 1990), h.12 .
3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barn, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2002), h.11
3
Pendidikan dalam pengertian yang luas dan representatif adalah seluruh
tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilala1 manusia
dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman hidup. Dengan kata lain
pendidikan memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
I. Bahwa pendidikan itu merupakan satu usaha. 2. Usaha itu dilakukan secara sadar. 3. Usaha itu dilakukan oleh orang yang mempunyai tanggung jawab kepada
masa depan anak. 4. Usaha itu mempnnyai dasar dan tujuan tertentu. 5. Usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis. 6. Usaha itu memerlukan alat-alat yang dipergunakan.~
Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Qur'an bahwa berfikir adalah sebagai
petunjuk Allah ke arah iman kepada-Nya., yang mana alam raya merupakan
sumber pelajaran bagi umat manusia, tapi terbatas hanya bagi mereka yang
berfikir. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Jatsiyah (QS. 45: 13)
Artinya: "Dan Dia menundukkan untuk apa yang ada di !angit dan apa yang ada di
bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir".
Penyelenggaraan pendidikan dalam Undang-undang RI No 2 Tahun 1989
Pasal JO dikatakan bahwa:" Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah". Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah
4 Opcit, Hafi Anshari, h.29
4
melalui kegiatan proses be!ajar mengaJar secara berjenjang dan
berkesinambungan, sedangkan jalur pendidikan !uar seko!ah merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolab rnelalui kegiatan proses be!ajar
mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
Salah satu pendidikan yang diajarkan mela!ui jalur pendidikan sekolah
adalah pendidikan matematika, dimana j ika dikaitkan dengan pembangunan di
bidang pendidikan maka maternatika memiliki andil yang cukup besar dalam
rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terns berkembang mengikuti
jaman. Sefiagaimana Jujun S. Suriasumantri ( 1989) mengatakan:
"Penggnnaan matematika atau berhitung dalam sehari-hari telah menunjukkan basil nyata, sepertn dasar bagi desain ilmu telmik, perhitungan untuk pembangunan imtariksa. Dan disampiug dasar ilmu teknik, metode matematika memberikan inspirasi kepada pemikiran di bidang sosial, ekonomi, dan dapat memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur, dan musik"5
•
Dan berdasarkan buku materi pokok kurikulum dan materi matematika
SMU dikatakan bahwa:
h.1.4
Mata pelajaran matematika di SMU diberikan deugan maksud menata dan meningkatkan ketajaman penalaran siswa yan1~ dapat membantu memperjelas cara menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan berlkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta lebih mengembangkan sikap logis, rasional, kritis, eermat, jujur, efisien dan .efoktif.6
5 Ju jun S. Suriasumantri, llmu dalam Perspektif, (Jakarta: Gramedia, J 989),h. 72 6 R. Soejadi dkk., Materi Pokok Kurikulum dan Materi Matematika SMU, (Jakarta: UT, 199&)
5
Tujuan umum diberikannya matematika di sekolah berdasarkan fungsinya
adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan siswa agar saoggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan dunia yang st~laln berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujnr, efisieu dan efektif:
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan mairematika dao pola pikir matematika dalam kehidupao s1~hari-hari dan <lalam mempelajari berbagai ilmu peogetabuan. 7
Sangat jelas dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, bahwa
matematika yang diajarkan di SMU merupakan inti dan sarana dalam peningkatan
kemampuan nalar serta merupakan penunjang mata pelajaran lain yang dipelajari
di sekolah. Cockfort (1982: l-5) mengemukakan bahwa matematika perlu
diajarkan kepada siswa karena:8
1. Selalu digunakan dalam segi kehidupan. 2. Semua bidaug studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai. 3. lHerupakan sarana komunikasi yang singkat, kuat, dan jelas. 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam b1~rbagai cara. 5. Meningkatkan kemampuan beq1ikfr logis, kctelitian, dan kesadaran
keruangan, dan 6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang.
Matematika merupakan ide-ide abslrak yang diberi simbol-simbol maka
konsep-konsep dalam matematika hams dipahami terlebih dahulu sebelum
memanipulasi simbol-simbol itu sehingga demikian seseorang akan lebih mudah
7 Ibid, hal. l.5. 8 Mulyana Abdurrahman, Pendidiktm bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h.253
6
mempelajari suatu materi matematika yang barn. Pengalaman belajar matematika
yang dialami waktu lalu dari seseorang mempunyai andil dalam proses belajar
matematika yang barn sebab matematika merupakan disiplin ilmu yang
mempunyai sifat kbas jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain.
Namun pada umumnya matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang
sulit oleh siswa. Hal ini disebabkan untuk belajar matematika siswa tidak cukup
hanya dengan menghapal materi atau rumus-rumus yang telah diajarkan. Kegiatan
belajar matematika memerlukan kegiatan latihan dan keterampilan mengerjakan
soal atau dapat dikaiakan sebagai kegiatan mental yang melatih otak.
Di dalam kegiatan belajar mengajar matematika diharapkan dapat terjadi
transfer bP,Jajar, artinya penguasaan pengetahuan untuk mernecahkan masalah
masalah di bidang matematika maupun yang lainnya. Banyak kendala yang
dihadapi oleh guru matematika ataupun oleh siswa itu sendiri &dam proses belajar
mengajar matematika. Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru matematika
antara lain adalah lnrrangnya kemampuan dan kesiapan siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar matematika.
Sehubungan dengan itu maka dalam mengelola proses belajar mate!llatika,
kemampuan guru dalam menyampaikan materi dan penguasaan materi matematika
yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar .. Guru
matematika yang tidak menguasai materi, tidak mungkin dapat mengajar
matematika dengan baik dan tentunya akan mengakibatkan rendahnya mutu
pelajaran matematika karena dapat menimbulkan kesulit.an siswa dalam
7
memahami matematika sehingga nenimbulkan keengganan untuk belajar
matematika.
Banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi yang
dapat memotivasi siswa agar mau mengulang materi yang telah diberikan di
sekolah, salah satunya yaitu dengan diberikan tugas pekerjaan rumah atau PR.
Namun banyak pula ditemui, beberapa siswa yang tetap enggan untuk
mengerjakan PR dan untuk menghindari hukuman, ia mengerjakan PR di sekolah
dengan cara mencontek pekerjaan temannya. Kesimpulannya, akhirnya siswa
sangat sedikit sekali waktu untuk mengukmg materi yang telah diberikan yang
mempengaruhi kesiapan siswa dalam menerima materi baru yang berkaitan dengan
materi lain.
Sehubungan dengan memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar, l.."Uis
atau tes tanpa pemberitahuan diharapkan dapat menciptakan motivasi siswa dalam
belajar. Dimana kuis itu sendiri diberikan setelah materi pelajaran selesai atau
mengenai materi yang telah lalu.
Setelah proses belajar dianggap telah usai, tentunya seorang guru perlu
mengetahui akibat dari pekerjaannya dan sejauh mana siswa telah mengerti materi
yang disampaikan. Penilaian dapat memberi informasi tentang hasil pelajaran yang
telah disajikan, dalam ha! ini alat untuk mengevaluasi disebut tes, yang dipakai
sebagai acuan yang dapat mengukur keberhasilan yang dicapai dalam tujuan
pembelajaran.
8
Dengan melihat betapa pentint,rnya peranan penilaian hasil belajar
matematika dalam ha! ini tes. Untuk melihat seberapa jauh kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran matematika, guru biasanya akan memberikan tes. Salah satu
bentuk tes diberikan oleh guru adalah kuis dimana kuis itu sendiri merupakan tes
yang dikerjakan dalam waktu singkat setelah materi disampaikan dan dikerjakan di
dalam kelas atau dengan kata Iain siswa menge~jakan tes yang diberikan dalam
pengawasan guru yang bersangkutan. Hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui
dan mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang bagaimana sesungguhnya
pengaruh yang timbul dari pemberian kuis terhadap hasil belajar matematika,
maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian lapangan dengan memilih
judul:
"PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MA TEMATIKA SIS WA YANG
DIBERIKAN KUIS DENGAN YANG TIDAK D!BERIKAN KUIS (STUD!
KASUS SMK MUHAMMADIY AH I KELAS I) "
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
· Ment,>ingat keterbatasan kemampuan dalam skripsi ini dan luasnya
permasalahan yang akan dibahas serta untuk lebih terarahnya penelitian ini maka
masalah hanya dibatasi pada hasil belajar Matematika siswa SMK Muhammadiyah
I Ciputat kelas satu semester dua pada pokok bahasan "DERET" dengan
membandingkan rata-rata hasil tes yang dilihat dari nilai tes yang akan diberikan
9
pada siswa yang diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu dimana sa1u kelas
diberikan kuis dan yang satu lagi diberikan tugas.
Kuis yang dimaksud adalah bentuk pemberian tes tanpa pemberitahuan atau
mendadak, dimana materi yang diujikan kepada siswa telah disampaikan dan
mengenai pemberian tes yang akan digunakan telah disepakati bersama antara guru
dan siswa sebelumnya. Kelas yang tidak diberikan kuis akan diberikan tugas atau
dengan kata lain guru mempercayakan siswa dapat mengerjakan tes tanpa
pengawasan gum secara langsung dan hasil tcs yang diperoleh a.kan dikembalikan.
Berdasarka.n uraian pemilihan pokok masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah pada "Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara siswa yang diberikan kuis dengan yang tidak diberikan kuis?".
C. Metode Pembahasan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskripsi untuk
mengumpulkan data yang faktual, tentang data-data yang berhubungan dengan
judul skripsi. Kemudian menganalisa dan menyimpu!kannya. Mengenai penu!isan
skripsi ini penulis berpedoman pada buku: " Pedoman penulisan skripsi, tesis, dan
disertasi yang diterbitkan o!eh IAIN SyarifHidayatullah Jakarta."
10
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : adalah bab pendahuluan yang meliputi pemilihan pokok masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan
sistematika penulisan.
BAB l1 merupakan bab penguraian tentang penyusunan kerangka teoritis,
kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis. Dalam bab ini penulis
mengungkapkan teori-teori dan pendapat yang berkaitan dengan
permasalahan yang dikemukakan.
BAB 111: dalam bab ini dikemukan tentang tujuan dan manfaat penelitian, wa1.iu
dan tempat penelitian, metode penelitian, populasi dan teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV : dalam bab ini dikemukakan mengenai hasil penelitian, deskripsi data,
analisis data dan interpretasi hasil penelitian.
BAB V : bab ini merupakan akhir dari penelitian yang penulis buat yang
mengemukakan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskipsi Teori
1. Hakekat Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan rnerupakan unsur yang
sangat fondarnental dalarn penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Narnun kadang sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah sernata-rnata
mengumpulkan fakta-fakta yang tersaji dalam informasi atau materi pelajaran
yang di dapatnya.
Selain itu, ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa beliijar
sebagai latihan yang di dapat dari pengalaman belc~jar seseorang seperti tarnpak
pada latihan membaca dan menulis ketika seseorang seclang belajar. Untuk
rnenghindari keticlaklengkapan persepsi tentang belajar maka berikut ini akan ·
clikemukakan beberapa clefinisi tentang belajar dari beberapa ahli.
Di clalarn buku Muhibbin Syah terdapat pcndapat beberapa ahli antara
lain: 1
a. Chaplin ( 1972) clalarn Diel ionwy of Psikologi mcngenmkakan dua rumusan
belajar, yaitu:
1. Rumusan pertama : Belajar aclalah perolehan perubahan tingkah laku
yang relatif menctap sebagai latihan clan pengalaman.
1 Muhibbin Syah, Psiko/ogi Belaiar, (Jakarta: Logos, 1990), h. 61-63
12
2. Rurnusan kedua : Belajar adalah proses rnemperoleh respon-respon
sebagai akibat adanya latihan khusus.
b. Hintzrnan ( 1978) dalam bukunya The Poychology of Learning and Memory
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam
diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang
dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
c. Wittig ( 1981) dalam bukunya Psychology of Learning mengemukakan
bahwa Belajar adalah perubahan yang menetap yang terjadi dalam segala
macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organ:isme sebagai hasil
pengalaman.
d. Reber ( 1989) dalam kamusnya Diclionary of P.sychology membatasi belajar
dengan dua rnacam definisi, yaitu:
I. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan.
2. Belajar adalah perubahan kemampuan bereaksi yang relatif Janggeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat
macam istilah yang essensial, antara Jain:
a. Relatively permanent (yang secara um um menetap );
b. Response potentiality (kemampuan bereaksi);
c. Reinforced (yang diperkuat);
d. Practice (praktek atau latihan).
13
e. Biggs ( 1991) dalarn pendahuluan Teaching for Learning: The View from
Cognitive Psychology rnendefinisikan belajar dalarn 3 rnacarn rurnusan,
yaitu:
l. Rumusan kuantitatif (ditinjau dari sudut jumllah), belajar berarti kegiatan peng1S1an atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyalmya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sndut barapa banyak materi yang dikuasai oleh sis\va.
2. Rumusan institusional (tujuan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadajp penguasaan siswa atas materi-materi yang ia pelajari. Ulmrannya ialah semakin baik mutu mengajar yang dilalmkan guru malrn aka111 semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
3. Rumusan lmalitatif (tinjauan mutu) ialah pros1~s memperoleh artiarti dan pemahaman-pemahaman serta cara menafsirlrnn dunia di sekeliling siswa. Ukurannya ialah daya pikir dan tindakan yang berlmalitas atas pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa.
Menurut aliran jiwa Gestalt seorang dikatakan belajar jika ia mendapat
"insight". Insight diperoleh bi la ia rnelihat hubungan tertentu antara berbagai
unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan itu rnenjadi jelas baginya dan
dengan demikian memecahkan masalah itu. 2
Timbulnya insight tergantung pada :
a. Kesanggupan, kematangan dan intelegensi individu.
b. Pengalaman seseorang.
c. Si fat atau taraf kompleksitas.
d. Latihan.
e. Trial-and-error.
2 Nasulion. f)idaktik: Asas-asas J\/engajar. (Jakarta :Bu1ni Aksara. 2<lfl0). h.42
14
Secarn keseluruhan, aliran 1111 memberikan beberapa prms1p belajar yang
berharga, antara lain :
a) Manusia bereaksi terhadap lingkungan secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial, dan sebagainya.
b) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. c) Manusia berkembang sebagai kesduruhan dari fetus atau bayi dalam
kandungan sampai dewasa. d) Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas. e) Belajar hanya berhasil bila tercapai kematangan untuk memperoleh
insight. I) Belajar tak mungkin tanpa kemauan untuk belajar. g) Belajar berhasil kalau ada tujuan yang berarti bagi individn. h) Dalam proses belajar anak itn senantiasa merupakan suatu organisme
yang aktif, bukan suatu bejana yang harus diisi, atau suatu otomat yang digerakkan oleh orang lain.
Dal am pengajaran ilmu eksakta, seperti matematika dan IP A sangat
dianjurkan menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada
cara pemecahan masalah (Lawson, 1991 ). Belajar pemecahan masalah pada
dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir
secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh
kemar.ipuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara
rasional, lugas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight (tilikan aka!) amat
diperlukan. 3
3 Muhibbin Syah. 1~.,·ikofogi JJendidikan /)engan Pendekatan !Jaru. (Bandung:-R~sda I<arya, 2000). h. 123
h.84
15
M. Ngalim Purwanto di dalam bukunya Psiko!ogi Pendidikan
rnengemukakan beberapa elernen penting yang rnencirikan pengertian tentang
belajar, yaitu bahwa: 4
I. Bel ajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan
itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan rnengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang teerjadi melalui latihan atau
pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pe11umbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif man tap; harus
merupakan akhir daripada suatu peride waktu itu berlangsung sulit
ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir
dari suatu periode yang rnungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan
ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan
perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi,
kelelahan, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya
hanya berlangsung sementara.
·1 Ors. M. l...Jgalin1 Punvanto. Psiko!ogi Pendidikan,( Bandung: Re1nja Rosda J(arya, I 990),
16
2. Hakikat Hasil Belajar
Jika belajar adalah proses perubahan tingkah laku, maka hasil belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang dikuasai oleh ·siswa setelah belajar
yang dialaminya. Dengan demikian perubahan tingkah laku yang dimiliki setiap
individu yang dapat diamati melalui tiga ranah:5
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intdektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahnan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikntnya termasuk kognitif tinglmt tinggi.
b. Ranah afektif berkeuaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakui peuerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan basil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yalmi : a) Gerakan reflek b) c) d) e) I)
Keterampilan gerakan dasar Kemampuan perseptual Keharmonisan atau ketepatan Gerakan keterampilan kompleks Gerakan ekspresif dan interpretatif .
Ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang
penting adalah:6
a. Perubahan Intensional·
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau
praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain
bukan kebetulan.
~ Nana Sudjana. J>enilaian f-/asil He/ajar J\ie11gajar. (Bandung : Rosda J(aryn. 1999),h.22 '' Muhibbin Syah, op.cit., h.106
17
b. Perubahan Positif-Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif
Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Aktif artinya
tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya,
bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu
sendiri.
c. Perubahan Efektif-Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil
guna. Artinya, perubahan tersebut rnernbawa pengaruh, rnakna, dan rnanfaat
te11entu bagi siswa. Perubahan bersifat fungsional da.larn arti bahwa ia relatif
menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat di
reproduksi dan dimanfaatkan.
l'vluhibbin Syah rnengklasifikasikan bagaimana perwujudan atau
rnanifestasi dari belajar yang dialami oleh seorang siswa dalam perubahan
perubahan sebagai berikut: 7
a. Kebiasaan
Menu rut Burghardt (1973 ), kebiasaan timbul karena proses penyusutan
kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang
ulang.
b. Keterampilan
!hid .. IL 109
18
Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan nielakukan pola
pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai
dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
c. Penga1natan
Berkat pengalaman belajar seorang sJSwa akan mampu mencapa1
pengamatan yang benar obyektif sebelum mencapai pengertian.
d. Berpikir Assosiatif dan Daya Inga!
Berpikir assosiatif merupakan proses pembentukan hubungan antara
rangsangan dengan respons. Dalam hal ini berpikir assosiatif yang benar
amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang diperoleh
dari basil belajar.
e. Bcrpikir Rasional dan Kritis
Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama
yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang
berpikir rasional dan kritis akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar
dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan "bagaimana"(how) dan
"mengapa"( why).
f Sikap
Menu rut Bruno ( 1987), sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap
untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang
tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku siswa akan ditandai dengan
19
munculnya kecenderungan-kecenderungan barn yang telah berubah (lebih
maju dan lugas) terhadap suatu obyek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
g. lnhibisi
Dalam ha! belajar, yang dimaksud dengan inhibisi ialah kesanggupan siswa
untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu
memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia
berinteraksi dengan lingkungannya.
h. Apresiasi
Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang pada umumnya ditujukan pada
karya-karya seni budaya seperti: seni sastra, seni musik, seni lukis, drama,
dan sebagainya.
1. Tingkah Laku Afektif
Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman
perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was
was, dsb. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman
belajar.
3. Hakikat Matematika
Ditinjau dari perkembangannya malca ilmu, dibagi dalam tiga tahap yakni
sistematika, komparatif, dan kuantitatif Pada tahap sistematis malca ilmu mulai
menggolong-golongkan obyek empiris ke dalam kategori-kategori tertentu, pada
tahap kedua kita mulai melakukan perbandingan antara obyek yang satu dengan
20
yang lain, kategori yang satu dengan kategori yang lain, dan seterusnya. Pada
tahap selanjutnya adalah tahap kuantitatif dimana kita rnencari hubungan sebab
akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran
yang eksak dari obyek yang kita selidiki atau dengan kata lain pada tahap ketiga
ilmu membutuhkan matematika. 8
Kata matematika dari bahasa latin Mathematica, yang mula-111.ula berasal
dari kata Yunani mathematike dari akar kata mathema yang berarti
pengetahuan atau ilmu. 9 Dalam kamus besar bahasa Indonesia matematika
diartikan sebagai "Ilmu yang berbicara tentang bilangan-bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyesuaian masalah mengenai bilangan-
bilangan". 10
Matematika sebagai ratu sekaligus pelayan ilnrn. Matematika sebagai ratu, merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan di pihak lain sebagai ilnrn, matematilrn memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis, tetapi juga menyatakan dalam bentuk model matematilrn. 11
Matematika adalah cara rnetode berfikir dan bernalar. Matematika dapat
digunakan untuk memutuskan apakah suatu ide itu benar atau salah, atau paling
'Jujun S. Suriasumantri. Filasafat I/mu Sebuah Pengm1tar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 1998). h. 197
9 Ennan Suhennan dan Udin S Winata. Strategi Be/ajar dan Mengajar Matematilm. (Jakmta: Dcpdikbud. 1992). h. 119
10 Ismail. Kapita Se/ekla Pemhe/ajaran Matemalika. (Jakarta: UT Agustus.l 998). h.13 11 Jujun S. Suriasu1nantri. op.cii.. h. 203
21
sedikit ada kemungkinan benar. Matematika adalah suatu medan eksplorasi dan
penemuan, dari situ setiap hari ide-ide diketemukan. 12
Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan tertua yang terbentuk dari
I. . b'l d 13 pene 1t1an 1 angan an ruangan. ·
Definisi matematika berdasarkan sudut pandang R. Soedjadi adalah:
a. Matematika adalah sebagai ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan t1~11tang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran Iogik dan
berhubnngan dengan bilaugan. d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentnk. e. Matematika adalah pengetahuan tentang stuktur-struktur yang logik. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang_ketat.14
Dan Karakteristik Matematika antara lain · 15
a. Memiliki objek kajian abstrak. b. Bertumpu pada kesepakatan. c. Berpola pikir deduktif. d. Memiliki simbol yang kosong dari arti. e. Memperhatikan semesta pembicaraan. f. Konsisten dalam sistemnya.
" Sukardjono. Filsqfat dan Sejarah Matematika. (Jakarta: UT, 2000). h. l.3 13 Ensiklopedia Indonesia Jilid 4 (Jakarta: PT. lctiar Barn Van Hoeve. 1993), h. 2171 1•1 R. Soedjadi. Kial J)endidikan Afatentatika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Jv/asa Kini
Menuju Harapan Masa Depan, (Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. 2002). h.11
15 Ibid, h. 13
22
Erman Suherman dan Udin S Winata memberikan beberapa pengertian
Matematika antara lain:
a. Matematika disebut Ilmu Deduktif, sebab matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, coba-coba (induktif) seperti halnya Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Umum Lainnya. Kebenaran generalisasi dalam matematika hams dapat dibuktikan secara deduktif.
b. Matematika adalah Bahasa, seb.ab matematilrn merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal (internasional) dan sangat padat ma'na dan pengertian. ·
c. Matematika adalah Seni, sebab dalam matemati1ka terlihat adanya keteraturan, keternrutan, dan ketetapan (konsisten), sehingga matematika indah dipandang dan diresapi seperti seni.
d. Matematika disebut Ratunya Ilmu, karena matema.tika adalah bahasa, ilmu deduktif, ilmu teutang pola keteraturan, ilmu tentang struktur terorganisasir dengan baik dan merupakan alat serta pelayan ilmu lainnya.
e. Matematika adalah Ilmu tentang Struktur yang Terorganisasikan, sebab berkembang dari unsur yang tidak terdefinisikan ke yang dapat didefinisikan, ke postulat atau aksioma, dan dalil atau teori. Komponen-komponen matematilrn ini membentuk suatu sistem yang saling berhubnngan dan terorganisir dengan baik.
f Matematika adalah Ilmu tentang Pola dan Hubungan, sebab dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keteraturan, keterurutan, dan keterkaitan pola dari selmmpulan kons.ep-konsep tertentn atan model-model tertentu merupakan referensinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untu1k dibuktikan kebenarannya secara deduktif. 16
16 Ertnan Suhertnan dan Udin S Winata, op.cit .. h. 135.
23
4. Hakekat Tes
Untuk menilai apakah tujuan proses belajar telah dicapai, seorang guru biasanya menggunakan tes. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution tes didefinisikan sebagai:
"suatu pertanyaan atan tngas atau seperangkat tngas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribnt pendidikan atan psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar dan harus ada respon dari subyek (orang yang dites) yang dapat disimpulkan sebagai suatu trait (perlakuan) yang dimiliki oleh snbyek
d d. . . f . " 17 yang se ang 1Can m ormasmya .
Karena tes yang dimaksud ini merupakan alat untuk menilai keberhasilan
belajar matematika, maka bentuk dan penyusunan tes harus sesuai dengan
tujuan belajar matematika dan didesain sesuai dengan kegunaan.nya untuk
memperoleh hasil yang diinginkan. Di dalam evaluasi pendidikan yang
menyangkut evaluasi hasil belajar, sedikitnya ada 4 rnacam kegunaan tes. salah
satu jenisnya adalah tes formatif yaitu "Tes yang berfungsi untuk mencari
urnpan balik atau feed back yang berguna dalam usaha rnernperbaiki cam
rnengajar yang dilakukan guru dan cam belajar siswa". 1 ~
Berkaitan dengan pernberian tugas, ada bebempa kelemahan yang terjadi,
misalnya karena tugas itu dikerjakan di luar jam pelajamn atau di rurnah, guru
tidak bisa rnengontrol apakah tugas itu dikerjakan sendiri oleh siswa atau
rnencontek tugas ternannya. Siswa yang malas belajar akan bemnggapan bahwa
17 Asmawi Zainul dan Noehi Nasution. Penilaian f-Iasi/ Be/ajar, (Jakarta: PP AU-PP Al UT, 2001). h. 3
l::<Ngali1~1 Punvanto. J>rinsip-prinsip clan Teknik f'pa/uasi J>engajaran, (Bandung: Re1naja Rosdakarya. 1991). h.25
24
tanpa melakukan tugasnya sendiri akan tetap bisa memperoleh nilai. Akhirnya
tujuan dari penilaian formatif tidak tercapai, karena guru tidak dapat
memperoleh informasi tentang kemarnpuan masing-masing siswa, apakah
benar-benar telah menguasai rnateri yang diajarkan atau rnendapatkan informasi
apakah siswa telah mengulang materi. Selain itu ada beberapa keuntungan yang
bisa didapat dari pemberian tugas di luar jam pelajaran, diharapkan dapat
menimbulkan interaksi antara siswa untuk bisa belajar bersama.
Dari contoh-contoh tersebut, jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya
berbentuk tes tertulis tetapi dapat pula berbentuk tes lisan atau tugas-tugas yang
diberikan selama pelajaran berlangsung atau sesudah pelajaran selesai.
Sehubungan dengan penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis, dalam
prakteknya pemberian tes ada dua earn, yaitu dengan diberitahukan terlebih
dahulu dengan tidak diberitahukan terlebih dahulu. Tujuan pemberian tes
dengan diberitahukan terlebih dahulu adalah agar siswa dapat belajar dan
menyelesaikan tes dengan baik sedangkan tujuan pemberian tes dengan tidak
diberitahukan adalah agar siswa selalu mempersiapkan dirinya untuk belajar.
Sehubungan dengan pemberian tes kepada siswa, Nana Sudjana
mengatakan: "Siswa yang terbiasa diberi tes dengan diberitahukan waktunya
terlebih dahulu akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan,
dengan kata lain, siswa hanya jadi raj in jika mengetahui ada ulangan". 19
19Nana Sudjana. Pro.~es Be/ajar Afengajar, (Bandung: Sinaar Baru. I 989), h.92.
135
yaitu:
25
"Setiap tes mempunyai tujuan, baik tujuan sempit atau luas. Ruang linglmp tes dapat sangat terbatas, hanya meliputi satn atau dua topik dan mungkin hanya berlangsung dalam waktu singkat, mungkin lima atau sepnluh menit. Tes semacam ini biasanya disebut kuis, yang seringkali hanya terdiri dari satu pertanyaan atau · beberapa pertanyaan sederhana"20
Di dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer, kuis memiliki dua arti,
I. Pertanyaan yang diberikan, baik secara lisan ataupun tulisan, dalam waktu
singkat.
2. Acara yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang dilombakan
untuk memperebutkan hadiah; cepat; tepat. 21
Kuis biasanya dirancang untuk mengukur kemampuan siswa tentang topik
yang diajarkan beberapa hari yang lalu. Atau mungkin diberikan setelah materi
selesai diajarkan. " Suatu kuis diberikan tanpa diberitahukan terlebih dahulu."zz.
Pelaksanaan tes tanpa pemberitahuan (kuis) mempunyai beberapa kelebihan,
I ' 23 antara am: ·
a. Dapat mengukur pengetahuan siap yang dimiliki oleh siswa. b. Dapat memotivasi atau meninglrntkan usaha belajarnya secara terns
menerus, karena pengadministrasian tes yang tidak diketahui dengan pasti waktu pelaksanaannya.
c. Dapat digunakan sebagai alat peniugkatan disiplin belajar.
'°Sujono. Pengajaran Matematika untuk Seko/ah Menengah, (Jakarto: Depdikbud, 1988), h.
21 Drs. Peter Sali1n dan Yenny Sali1n. Kauzus Eths. Indonesia Konle11iporer. (Jakarta: Modern English. 1991), h. 788
"!hiJ, h. 135 23Asnul\vi Zainul dan Noehi Nasution. op.cit.. h. 118
26
Kuis dapat digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperbaiki nilainya, sehingga hal ini dapat memberikan stimulus bagi siswa
untuk benar-benar mempersiapkan dirinya karena kuis akan diberikan tanpa
pemberitahuan, maka mau tidak mau siswa harus selalu mempersiapkan dirinya
dengan belajar setiap hari agar jika sewaktu-waktu diadakan kuis maka siswa
tersebut telah siap. Dengan belajar yang dilakukan setiap hari, diharapkan dapat
membantu siswa untuk menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya
sehingga mendorong siswa untuk bisa belajar dengan baik. Untuk itu juga
diharapkan siswa dapat terbiasa untuk sering latihan menge1jakan soal, sehingga
membantu untuk mengembangkan daya nalarnya.
B. Kerangka Berfikir
Dari uraian di alas telah dijelaskan bahwa belajar dapat menimbulkan
perubahan. Proses belajar yang dilakukan secara berulang-ulang dapat
menimbulkan pemahaman yang Jebih baik. Dalam belajar dibutuhkan motivasi
untuk mendorong siswa agar mau belajar.
Motivasi belajar yang kuat dapat ditimbulkan dengan earn memberikan
stimulus yang berpangkal pada kebutuhan siswa. Sehubunngan dengan itu, nilai
dapat dikatakan stimulus yang berpangkal yang berpangkal pada kebutuhan
s1swa, karena dalam proses belajar nilai dapat menentukan tingkat kemampuan
dan kedudukan s1swa. Tes dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan
· motivasi belajar.
27
Dalam belajar siswa yang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat ia belajar, termasuk menyesuaikan diri dengan situasi belajar
yang diberikan guru, tanpa penyesuaian diri yang tepat, siswa tidak dapat
mengikuti proses belajar dengan baik. Setiap siswa akan memberikan reaksi
terhadap situasi belajar, reaksi-reaksi itu merupakan deretan tingkah laku. Dari
deretan tingkah laku, dapat diketahui situasi belajar yang dapat menunjang proses
belajar siswa.
Berkaitan dengan uraian di alas, strategi pemberian tes dapat merupakan
situasi belajar. Siswa yang diberikan pe1janjian tentang pemberian tes secara
mendadak atau tidak diberitahukan terlebih dahulu (!mis), tentunya akan berusaha
menyesuaikan diri dengan situasi tersebut, apalagi jika dilakukan kuis secara
berulang-ulang. Karena kuis akan dilakukan secara berulang-ulang, maka siswa
akan sering mengulang materi yang telah diajarkan khususnya akan berusaha
memusatkan perhatian saat materi disampaikan.
Dalam pemberian ha! pemberian motivasi, dapat dilihat bahwa pemberian
kuis dapat menimbulkan motivasi belajar yang !ebih kuat daripada pemberian
tugas karena pada penberian tugas, siswa yang malas belajar tentunya tetap bisa
memperoleh nilai tanpa harus mengerjakan tugasnya sendiri sedangkan pada
pemberiaan kuis, jika siswa tersebut ingin mendapatkan hasil bagus telitu ia harus
berusaha sendiri, karena pada saat itu ia dalam pengawasan guru dan tentunnya
tidak dapat mencontek.
28
Keberhasilan pembelajaran matematika sekolah ditentukan oleh bagaimana
proses belajar mengajar itu berlangsung dengan baik. Proses tersebut dapat
berjalan dengan baik jika ditunjang clengan beberapa faktor sebagaimana
ditegaskan secara fundamental oleh Dollar clan Miller (Loree, J 979: J 36) bahwa
keefektifan perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu: 24
a) Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must
want something).
b) Adanya perhatian clan mengetahui sasaran (cue), siswa harus memperhatikan
sesuatu (the learner must notice something).
c) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner must do
something).
d) Adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) s1swa harus
memperoleh sesuatu (the learner must get something).
Dengan adanya proses belajar mengajar matematika, diharapkan untuk
menghadapi dunia yang selalu berubah dan bertindak Jogis dan rasional, kritis,
cermat, obyektif, kreatif dan efektif sebagai hasil belajar matematika. Oleh karena
itu, penguasaan dan cara penyampaian materi matematika perlu adanya persiapan
yang matang baik dari guru dan siswa, salah satunya pemberian tes seperti kuis
sebagai bahan informasi seorang guru dalam proses pembelajaran yang telah
dilakukannya.
• 04 Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
2001). h.164
29
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa strategi pemberian tes tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu (kuis) dapat menimbulkan rnotivasi belajar pada
siswa, yang akibatnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini perlu adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai
indikasi untuk rnenarik penelitian yang berbentuk dalil atau generalisasi yang.
akan dibuktikan dan akan diteliti serta diuji kebenarannya
Dalam penelitian ini Penulis rnengajukan hipotesis sebagai berikut:
l. Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan kuis dengan yang tidak.
2. Hipotesis Altematif (Ha) Ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan kuis dengan yang tick'lk.
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empms
apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara s1swa yang
diberikan kuis dengan yang tidak. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
bahan masukan bagi guru khususnya dalam meningkatkan motivasi siswa dalam
proses belajar mengajar.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 24 Maret 2003
sampai dengan 26 April 2003 di SMK Muhammadiyah I Ciputat.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif
komparatif Penelitian deskriptif komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif
yang mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya fenomena tertentu. 1
Metode ini bersifat ex post j{u.:to, artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung.
1 Mohanuuad Nazir, 1\Jetode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h.68
Dalam penelitian ini peneliti mempunyai dua variabel, yaitu:
I. Variabel terikat adalab basil belajar.
2. Variabel bebes adalab pemberian test.
31
Dalam rangka pengumpulan data dan baban-bahan yang diperlukan, penulis
mengadakan dua macam pendekatan penelitian, yaitu:
I. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mengadakan kajian terbadap buku-buku
yang berbubungan dengan masalab yang dibabas.
2. Penelitian Lapangan, yaitu memberikan perlakuan di kelas dengan metode
pemberian tes secara kuis (tes tanpa pemberitabuan terlebib dabulu)
sedangkan kelas satunya dengan tidak diberikan kuis pada pokok babasan
"DERET" dan memberikan soal tes matematika di Slv1K Muhari1madiyab I
Ciputat.
D. Polulasi dan Teknik Pengambilan Sampell
Dalam penelitian ini sebagai populasi yang diambil oleh penulis adalah
selurub siswa SMK Mubammadiyab I Ciputat, karena yang ingin dilihat adalab
pengarub pemberian kuis terbadap basil belajar matematika maka populasi
terjangkau yang dipilib adalab siswa kelas I SMK Mubarnmadiyah I Ciputat
tahun ajaran 2002/2003.
Hal ini karena siswa kelas I membutuhkan motivasi dalam belajar dan
didasarkan kepada teori perkembanngan intelektual Piaget yang
mengklasifikasikan siswa kelas I SMK ke dalam periode operasi formal ( 11 atau
32
l 2tahun ke atas), dimana pada periode ini mampu menyelesaikan masalah dengan
cara yang lebih baik dan kornpleks daripada anak yang masih berada dalarn
periode konkrit. 2
Jumlah kelas I SMK Muhammadiyah I Ciputat sebanyak 6 kelas dan jumlah
siswa kelas sebanyak 215 yang terdiri 82 siswa dan l 33 siswi. Dalam penelitian
ini sampel diambil 2 kelas dari 6 kelas atau sebanyak 60 siswa kelas I secara
simple random sampling atau sarnpel acak sederhana.
E. lnstrumen Penelitian
lnstrurnen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dengan tipe
pilihan ganda sebanyak 25 soal. Tiap soal terdiri dari Iima pilihan A, B, C, D, dan
E. lnstrurnen ini mengukur aspek dengan kategori pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi. Tetapi sebelum digunakan, soal tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu
dengan maksud untuk mengetahui apakah soal tes tersebut memenuhi persyaratan
reliabilitas dan validitas. Dan untuk penskorannya, jawaban yang benar diberi
nilai I dan jawaban yang salah diberi nilai 0.
I. Uji Validitas
Untuk mengetahui bahwa tes tersebut telah sesuai clengan materi atau isi
pelajaran yang telah diberikan. Pengujian uji validitas instrumen 1rn
menggunakan uji validitas butir soal. Pengukuran validitas instrumen ini
menggunakan rurnus product moment dari Pearson, yaitu:
'Herman l-Iudjojo. Mengajar Be/ajar Malematika. (Jakarta: Dcpdikbud. l 988). h. 47
33
~~L:x' -(L:x)' }~L:Y' -(LY)' }
Ketentuan yang dipakai dalam memberi arti terhadap koefisien validitas
suatu tes, antara lain: 3
• 0,91-1,00 = Sangat tinggi
• 0, 71-0, 90 = Tinggi
• 0,41-0,70=Cukup
• 0,21-0,40 = Rendah
• negatif-0,20 = Sangat Rendah.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data jika telah diujicoba reliabilitasnya. Untuk itu, dari 25 soal
yang ditetapkan sebagai instrumen pengumpulan data juga perlu diuji
reliabilitasnya. Reliabilitas yang diuji pada instrumen ini adalah reliabilitas
internal dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Untuk
menentukan reliabilitas instrumen menggunakan rumus KR-20, yaitu:4
r =(-n J(s'-IpqJ 11 n - l s'
r11 = realibilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab denngan salah
L: pq = jumlah hasil perkallian antara p dan q
3lgn. Masidjo, Penilaian Pencapain Hasil Be/ajar Sima di Seka/ah, (Yoi,>yakarta: Kanisius. 1995), h. 75
4 Suharsi1ni Arikunto. Dasar-dasar E'va/uasi Pendidikan, (Jakarta: Bu1ni Aksara, 1995). h. 73
34
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varians)
Untuk mengetahui tinggi rendahnya realibilitas instrumen digunakan
pedoman sebagai berikut: 5
• 0,91-1,00 = Sangat tinggi
• 0,71-0,90 = Tinggi
• 0,41-0,70 = Cukup
• U,21-0,40 = Rendah
• negatif-0,20 = Sangat Rendah.
Dari hasil uji coba yang dilakukan, didapat tingkat realibilitas dari
soal tersebut sebesar 0,44. nilai tersebut memenuhi syarat realibilitas soal
karena termasuk dalam kriteria cukup.
3. Analisis Tingkat Kesukaran
Dalam penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui taraf kesulitan
menggunakan rumus sebagai berikut:6
P= B .ls
Keterangan:
P = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
Js = Jumlah siswa pengikut tes
Menurut ketentuan yang senng diikuti, indeks kesukaran sermg
diklasifikasikan sebagai berikut: 7
5 Ign. Masidjo. op.cit., h. 209 6 Suharsi1ni Arikunto. op.cit., h. 208
35
• Soal dengan P 1,00 sarnpai 0,30 adalah soal sukar
• Soal dengan P 0,30 sarnpai 0, 70 adalah soal sedang
• Soal dengan P 0,70 sarnpai 1,00 adalah soal rnudah
F. Telmik Analisis Data
Untuk rnenganalisis data penelitian 1111 dilakukan beberapa UJI statistik
diantaranya :
1 . Uji Prasyarat
a. Norrnalitas dengan rnenggunakan Uji lilliefors dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
l) Hipotesis
H 0 : data sarnpel berasal dari populasi berdistribusi normal
H,: data sarnpel tidak berasal dari populasi berdistnbusi normal
2) Urutkan data sarnpel dari yang kecil ke besar dan tentukan tiap-tiap
data
3) Tentukan nilai Z dari rnasing-masing data dengan rurnus:
Cari nilai Z= s
Dirnana:
X1 =data
X = rata-rata data tunggal
Ibid. h. 2 l l
36
S = simpangan baku data tunggal
4) Tentukan besar peluang untuk masing-masinng nilai Z berdasarkan
tabel Z dan sebut dengan F(Z) yang mempunyai rumus F(Z)"° 0,5 ± Z
5) Hitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan sebut
dengan S(Z).
6) Tentukan nilai L11"'"'g clengan rumus yang paling besar clan
dibandingkan dengan nilai L1,, 11e1 dari tabel Lilliefors.
7) Apabila L11i1uug<Lw11e1 maka sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Ho = varian populasi homogen
I-!1 = varian populasi tidak homogen
Dalam Uji Homogenitas diujikan Uji F yang menggunakan langkah-
langkah berikut:
I. Data dibagi 2 kelompok
2. Cari masing-masing kelompok nilai standar deviasi (simpangan baku)
3. Tentukan F ~~ varian terbesar
hi tun f -=:-- = -\ 9 \,~~_: __ ) varian terkecil
Dimana mencari Varians : )'' _ n _2)iXi' - (_2)iXi )' · - n(n-1)
37
Untuk analisis secara manual, maka (;;,)di atas dibandingkan
dengan F,.,he1 yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang
I - a . sedangkan derajat kebebasan v, dan v, 111asing-111asing sesua1 2
dengan dk pembilang dan penyebut. Kriteria pengu1iannya tolak H,,.
Jika Fh;hmg>F1,.hd dengan derajat '" dan dengan kebebasan pembilang
v1 , penyebut v2 .
c. Uji Hipotesis Pnelitian
I. Dal am pengujian hipotesis komparatif dirumuskan melalui hipotesis
J-!0 = Hasil belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak diberikan
kuis tidak berbeda secara nyata
H1 = J-lasil belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak diberikan
kuis berbeda secara n ya ta
2. Terdapat dua uji statistik parametrik yakni :~
I) Jika varian populasi heterogen
::<Soekardi HP. f)e111ilihan llji Statistik /)a/an1 Flipotesis Krnnparalif'Data l1ene!itian Diiq Sa111pel Jndependen, 1\1akalah Disarnpaikan dalaut Ko1!ferensi A'asional A!ateJ.1u1tika .\'/" Malang.\ 2002,.h. l
2) Jika varian populasi homo gen
Sg
dima11a:
Sab-
n - I S17 + (n2 - l)S 2 2
n1 + n2 -2
x, = rata-rata sampel I
x, = rata-rata sampel 2 - 0)
"2' . / S 1 = varian sampel I
S2 2
= varia11 sampel 2
11 1 = jumlah siswa kelompok I
11 2 = jumlah siswa kelompok 2
3. Ti11gkat Signifika11
38
Langkah ketiga, yaitu rne11e11tuka11 ti11gkat signifikan de11ga11 taraf
nyata denga11 rumus:
ta(dk=n-2)
4. Kriteria Pe11erimaa11 Hipotesis
diterima tolak
~ ta(dk=n-2)
R, diterirnajika t1,;1ung< ta(dk=n-2) atau t11;1ung< t1,,hd
Ho diterirna jika l11i1ung > ta( dk=n-2) atau t11;1ung > t '"h'l
5. Kesirnpulan
Mernbandingkan langkah kedua atau perhitungan statistik dengan
langkah ke ernpat atau kriteria penerirnaan hipotesis.
39
BAB IV
BASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
I. Data Hasil Tes
Berdasarkan hasil tes deret yang telah diberikan kepada siswa, rnaka dapat
diperoleh dua kelornpok nilai, yaitu kelompok eksperirnen (X) dan kelornpok
kontrol (Y). kelompok eksperimen (X) adalah kelornpok yang diajar rnenggunakan
kuis sedangkan kelornpok kontrol (Y) adalah kelompok yang diajar tidak
rnenggunakan kuis. Adapun nilai tes yang diperoleh dari dua kelompok tersebut
. dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel I
Hasil belajar maternatika siswa kelas satu semester genap
SMK Muharnrnadiyah 1 Ciputat yang diberikan kuis
pada pokok bahasan "DERET"
Resp. Hasil Tes Resp. Hasil Tes 1 87,50 16 68,75 2 87,50 17 62,50 3 87,50 18 62,50 4 81,25 19 62,50 5 81,25 20 56,25 6 81,25 21 56,25 7 81,25 22 56,25 8 75,00 23 50,00 9 75,00 24 50,00 10 75,00 25 50,00 11 75,00 26 43,75 12 75,00 27 43,75 13 68,75 28 43,75 14 68,75 29 37,50 15 68,75 30 37 .. 50
41
Tabel2
Hasil belajar matematika siswa kelas satu semester genap
SMK Muhammadiyah 1 Ciputat yang tidak diberikan kuis
pada pokok bahasan "DERET"
--Resp. Hasil Tes Resp. Hasil Tes
1 81,25 16 56,25 ·--
2 81,25 17 56,25 --3 81,25 18 56,25
--4 81,25 19 50,00 5 75,00 20 50,00 6 75,00 21 50,00
--7 75,00 22 43,75 8 75,00 23 43,75
--9 68,75 24 43,75 10 68.75 25 43,75
·-11 68,75 26 37,50 --12 62,50 27 37,50
--13 62,50 28 37,50
--14 56,25 29 31,25 - --15 56,25 30 31,25 --
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Untuk data sampel hasil belajar matematika yang diberikan
kuis(X,) sebanyak 30 siswa, maka diperoleh:
42
Tabel3
Perhitungan uji normalitas basil belajar matematika yang menggunakan kuis
x
37.5
43.75
50
56,25
62,5
68,75
75
81.25
87.5
F fX
2 75
2 87,5
3 150
4 225
3 187,5
4 275
5 375
4 325
3 262.5
30 1962,5
_ Ifx X1 =-
If 1962,5
= 30
= 65,42
' x-
1406,25
1914,063
2500
3164,063
3906,25
4726,563
5625
6601.563
7656.25
nl,fx' -(Ifx)'
n(n -1)
fx'
2812.5
3828, 125
7500
12656.25
11718,75
18906.25
28125 ··-26406.25
22968.75
134921.875
= 30.134921,875-(1962,5)'
30(29)
z F(z) S(z) lf(z)-S(z) I
-1,86 0,0314. 0,07. 0,0386
-1,44 0,0749 0,13 0,0551
-1,03 0,1515 0,23 0,0785
-0,61 0,2709 0.37 0,0991
-0, I 9 0.4247 0,47 0,0453
0,22 0,5871 0,6 0,0129 ..
0,63 0,7357 0,77 (0, 13 v \
1.05 0,8531 0.9 0:0469
1.47 0.9292 I 0.0708
.
.
43
4047656,25 - 3851406,25 = 1~~~~~~~~~-870
=.J225,57 =15,02
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh L1,;1ung =0,137< LuheJ =0,161,
maka terima H n yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.
Sedangkan untuk data sarnpel hasil belajar matematika yang tidak
diberikan kuis(X,)sebanyak 30 siswa, maka diperoleh:
Tabet 4
Perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika yang ticlak cliberikan kuis
x f Fx ' F x' z F(z) S(z) lf(z)-S(z) x-
31,25 2 62,5 976,563 1953,126 -1,36 0,0869 0,07 0,0619
37,5 3 112.5 1406,25 4218,75 -J,06 0, 1446 0,17 0,0254
43,75 4 175 1914,063 7656,252 -0,72 0,2358 0.3 0,0642
"'' -50 3 150 2500 7500 -0,40 0,3446 0_4 0,554
56,25 5 281,25 3164,063 I 5820,3 I 5 -0,09 0,4641 0,57 0,106
62,5 2 125 3906,25 I 1718,75 0-23 0,591 0,63 0,039
68.75 3 206.25 4726,563 14179,689 0.55 0.8078 0,73 0,0622
75 4 300 5625 22500 0,87 0,883 0,87 0, 117
-81,25 4 325 6601,563 26406,252 I, 19 0,7088 1 0,0212
30 1737,5 30820,315 111953,134
!J, ,( r''
,,-\I' I ( l
Xz
=
= :H(x) l:f
1737,5 30
= 57,92
nl:fx' - (l:jx)'
n(n -1)
= 30. 111953,134 - (1737,5)'
30(29)
= 3358594,02 - 3018906,25
870
=~390,45 =19,76
44
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh Lhi<ung 0=0, 117< Ltahoi =O, 161,
maka terima H,, yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.
b. Uji homogenitas variansi
Ho : varian populasi homogen
H 1 : varian populasi tidak homogen
Berdasarkan data di atas didapatkan:
1. Jumlah sampel:
lll = 30
n, = 30
2. Derajat kebebasan
Pembilang; dk 1 = n-1 =29
Penyebut ; dk2 = n-1 =29
3. Fhitung =
Dimana:
varian terbesar
varian terkecil
s ', = n.L,J; x,' - (L;!; x, )' n,(n, -1)
390,45 1,73 225,57
30.134921,875 - (1962,5)' =
30(29)
4047656,25-3851406,25 =
870
= 225,57
s', = 11.L,f;x,' -(L;J;x, )' 11,(11,-1)
- 30.111953,134-(1737,5)' - 30(29)
3358594,02- 3018906,25 =
870
= 390,45
45
4. /;(o.ns "'"'°) dengan menggunakan tabel distribusi F didapat F"'"" =I,84.
Dari data di atas diperoleh Fhitung =I, 73 < F1 .. 1>e1 = 1,84 sehingga terima
H 0 yang berarti varian kedua populasi homogen.
c. Uji Hipotesis Penelitian
1. Dalam Penelitian ini digunakan perumusan hipotesis:
Ho : Basil Belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak tidak berbeda
secara nyata
H 1 Basil Belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak berbeda secara
nyata
46
2. Dari data di atas didapat:
X1 = 65,42, X2 = 57,92, S12 = 225,57, S22
= 390,45 dan s1mpangan
baku gabungan diperoleh dari:
n1 + n2 - 2
= /(3i)=1}225,57 + (30 - 1)390,45 'f 30 + 30 - 2
= 17,55
Maka dari data di atas di dapat nilai t,,"' :
65,42- 57,92 =
17 55 (-L)+( 1) , 30 30
7,5 = , ___ _
17,55..}0,06
7,5 = l---'---17,55..}0,24
= l,79
3. Tingkat Signifikan
Menentukan tingkat signifikan dengan derrajat keyakinan 95% dan a= 5%
Rumus: ta(dk=n-2)
,[,
Maka: t = 0,05 (dk=60-8"8)
t = (0,0,5;58)
4. Kriteria Penerirnaan Hipotesis
terima Ho
5. Kesimpulan
47
tolak Ho
l -
1,67
Karena ti>itnng=l,79 > lt,,1>,1= 1,67 (t1>;tnng jatuh di sebelah kanan nilai lt..1>c1)
sehingga H0 ditolak.
C. lnterpretasi Hasil Penelitian
Karena nilai a yang di pilih adalah 5% rnaka harga to 95 dengan dk=58, dari '
daftar t-student didapat l,67 sehingga kriteria pengujian adalah terima H,, jika /""'
terletak antara -1,67 sarnpai 1,67 dan tolak H 0 jika /""' mempunyaiharga-harga
lain. karena hsil data di atas menw~ukkan bahwa nilai I"'' sebesar I, 79 yang
berada di luar daerah penerimaan H,, maka H,, ditolak. Dari basil penelitian di atas
menunjukkan bahwa hasil belajar maternatika SMK Muharnmadiyah I Ciputat
yang diberikan !mis pada taraf signifikansi 5% terdapat perbedaan dibandingkan
dengan siswa yang tidak diberikan kuis.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dalam pemberian materi deret yang
menggunakan kuis pada saat proses pembelajaran berlangsung dapat
mempengaruhi hasil belajar matematika dimana setelah materi disampaikan, guru
pada metode ini memberikan beberapa pertanyaan sederhana yang berkaitan
dengan deret dan dikerjakan oleh siswa pada waktu yang singkat. Dari hal ini
dapat disimpulkan bahwa selama perlakuan, siswa yang diajar dengan kuis selalu
mempersiapkan diri untuk selalu belajar dan diharapkan memperhatikan apa yang
guru sampaikan pada saat pembelajaran. Dan guru juga dapat menilai materi yang
belum dikuasai oleh siswa setelah materi selesai disampaikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan kuis lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak diberikan \mis dimana hal tersebut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
B. Saran
Dengan adanya perbedaan yang signifikan diantara siswa yang diberikan lmis
dengan siswa yang tidak diberikan lcuis, maka diharapkan:
l. Sebaiknya guru sering memberikan kuis dalam penyampaian materi yang
diajarkan.
49
2. Sebaiknya guru terus berupaya maksimal dalam mencari bagaimana memberi
semangat, motivai pada siswa agar tetap menyukai pelajaran matematika,
misalnya dengan mengadakan cerdas cermat antar kelas atau lainnya.
3. Melihat banyak faktor yang mempengaruhi belajar siswa, maka dipcrlukan
peranan orang tua dalam pengawasan proses belajar terutama di luar sekolah
sehingga tercapai hasil bclajar yang maksimal.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Maman, Ors., /Vlatematika S!v!K Bisnis dan A!fm1a1emen, Bandung, Armico,2000
Abdurrahman, Mulyana, Pendidika11 hagi Anak Berkesulitan Bekyar, Jakarta, Rineka Cipta, 1999
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar lc·va/11asi Pemlidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1995
Ekosusilo, madyo dan RB Kasihadi, Dasar-dasar pendikan, Semarang, Effhar Publishing, 1990
Ensiklopedia Indonesia Jilid 4, Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1993
Hudjojo, Herman, !vfengajar Be/ajar Matematika, Jakarta, Depdikbud, 1988
Ismail, Kapita Se!ekta Pembe!ajaran !v!atematika, Jakarta, UT Agustus, 1998
Mahmud, Yanuar Arif, Mengukur Perhatian Pemerintah, Tarbawi, IV, 57, April 2003
Makmun, Abin Syamsudin Psiko!ogi Kependidikan, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2001
Masidjo, lgn., Penilaia11 Pencapaian Hasi! Be/ajar Si.1wa di Seko!ah, Yogyakarta, Karya, 2001
Murti, Bhisma, Penerapan A!/etode Statistik, Non Parametrik Da!am !!mu Kesehatan, Jakarta, PT. Gramedia, 1996
Nasution, Didaktik: Asas-asas Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, 2000)
Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988
P1•abowo, Soekardi H, Pemi!ihan Uji Statistik /)a/am Hipotesis Komparatif Data Penelitian Dua Sampel !ndependen, Maka/ah Disampaikan da!am Konferensi Nasional Matematika Xi, Malang, 2002
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Telmik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991
----------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1990
51
Salim, Peter, Drs., dan Yenny Salim, Kamus Bhs. Indonesia Kontemporer, Jakarta, Modern English, 1991
Soejadi, R., dkk., Materi Pokok Kurikulum clan Materi Maternatika SJVlU, Jakarta UT, 1998
--------------------, Kial Pendidikan /v/atematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan /v/asa Kini Men11j11 Ha/'(/pan Maso Depan, Jakarla, Direktorat Jenclral Pendiclikan Tinggi Depdiknas, 2002
Spiegel, Murray R., Statistika Edisi Kedua, .Jakarta, Erlangga, 1996
S,1djana, Nana, Peni/aian Hasi/ Be/ajar /v/engajar, Bandung, Rosda Karya, 1999
------------, Proses Be/ajar Mengajar, Bandung, Sinar Ban.1, 1989
Suherman, Erman, dan Udin S Winata, Strategi Be/ajar dan /v/engajar /v/atematika, Jakarta, Depdikbud, 1992
Sujono, Pengajaran /vlatematika 11nt11k Sekolah /v/enengah, Jakarta, Depdikbud, 1988
Sukardjono, Filsafbt dan Sejarah Matematika, Jakarta, UT, 2000
Sumantri, Jujun S Ilmu dalam Perspektit: Jakarta, Gramedia, 1989
Syah, Muhibbin, Psikologi Pe11didika11 De11gan J'endekatan Ham. Bandung, Rosda Karya, 2002
-'-----------------, Psikologi Be/ajar, Jakai1a, Logos, 1990
Undang-undang Sistem Pendiclikan dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta, Sinar Grafika, 1989
Zainul, Asrnawi dan Noehi Nasution, !'e11ilaia11 Hasil Be/ajar, Jakarta, PPAU-PPAI UT, 2001
Lampiran 1
Pokok Babasan
DERET
52
Tabcl 6 Kisi-kisi Saal Tes Basil Belajar Maternatika
SubPol-zoki--indikator Bahasan I
a. Pola I J, Siswa dapat Bilangan
T Nornor !3utir I Ju1~~lah l I ',
I I ~~l~~----3~--1 I Barisan dan L_l?eret
e----·---! b. Barisan 1 dan Deret ,1\rit1natika
I.
rnenentukan pola bilangan suku ke-n
Siswa dapat menentukan nilai
I I .
(1 I I 1---------r·-------- ..
bed a (b) dcngan I ! run1us : b "" U11 - U0 , I
2. Siswa dapat rnenentukan nilai 3, 8, 9, J 4, 5
suku ke-n dari 2-~
barisan aritrnatika dengan rurnus : Un = a+ (n - l)b
" Siswa dapat 0, I 0, 11 2
rnenentukan suku tengah dari barisan aritrnatika dengan rurnus:
1 U1 =-(a+Un)
2
4. Siswa dapat 2, 12 2 rnenentukan suku pe1iarna deret aritmatika dengan rumus: Un = a+ (n - l)b
5. Siswa dapat 7
rnenentukan nilai suku ke-n dari deret aritrnatika dengan
rumus: n
Sn=-(a+Un) 2
6. Siswa dapat menentukan jurnlah deret aritrnatika dengan run1us:
n Sn=2(a+Un)
13, 15, 16 3
53
r-- IC Barisan l. Siswa dapat
l 18 1
I I dan Deret mene11tukan nilai ' I Geometri rasio (r) dengan ' '
I run1us : r = ~tL '
Un ·-1
I 2. Siswa dapat 17 1 I menentukan nilai
I ' suku ke-n dari barisan geometri
I dengan run1us: Un = arn-l ' I '
3. Siswa dapal 19, 20, 21, 4 menentukan nilai 23 dari barisan geornetri dengan rumus:
Mn =Mo(!+ _f_)n 100
4. Siswa dapat 22 l rnenentukan nilai I tengah dari barisan geo1netri dengan rurnus : Ut = ±~aUn
5. Siswa dapat 25 I rnenentukan nilai I
tak hingga dari deret geornetri dengan rumus:
a S_=-
1-r
Jumlah I 25
npiran 2
TES FORMA TIF MA TgMATIKA
-hlah satu jawaban yang benar!
Rumus suku ke-n dari barisan bilangan: 2, 4, 8, 32 adalah. A. 211 B. 2n+2 C. 2" D. 11
2 E. 2n-2
Tentukan jumlah 16 suku pertama deret aritmetika 2 + 4 + 6 + 8 + I 0 + . A 272 B. 222 C. 512 D. 251 E. 521
Suku ke-7 dari barisan 3, 7, 11, ... adalah .. A. 24 B. 27 C 30 E. 37
Lima suku pertama dari barisan dengan rumus U,, = n 2 +I dari barisan adalah ..
A. 2, 5, 7, 9, 11 C 3, 5, 7, 9, 11 E. 3, 7, 9, 12, 15 B. 2, 5, JO, 17, 26 D. 3, 6, 9, 15, 21
Nilai n clari bentuk U,, = 2" - 64 = 0 aclalah.
A. 4 B. 5 C 6
Bed a clari barisan 2_, _!_, 1, _:i_ ad al ah . 4 2 2
A.2 B.-2 Cl D.-1
D. 7
I E.
2
E.8
54
Suatu deret aritmetika suku pertamanya a= 5 clan bed any a 3,maka suku keseratusnya aclalah .. A. 300 B. 302 C 306 D. 309 E. 312
Suku ke-5 0 clari barisan aritmetika 4, 7, 10, ... a cl al ah . <\. 150 B. 151 C 152 D. 153 E. 154
)iketahui barisan aritmetika dengan U 3 = 3 dan U, = J 3 . Suku ke- I 00 aclalah .
\. 199 B. 198 C 197 D. 196 E. 195
)iketahui barisan aritmetika 5, 8, 11, .. ., 125, 128, 13 l. suku tengalmya adalah. \. 21 B. 22 C 42 D. 43 E. 68
)uku tengah clari barisan arimetika yang suku pertamanya = 3, beclanya lirna, clan banyaknya uku 99, aclalah . \. 245 B. 246 C 247 D. 248 E. 249
J, cleret aritrnetika adalah 21 dan I.I 17 deret tersebut aclalah 81, maka ju ml ah 25 suku
1ertamanya aclalah . \.1495 B.1.500 C.1.515 D. 1520 E. l.525
55 Jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 kurang dari I 00 adalah . A 166.833 B. 166. 733 C. 166.633 D.166.533 E. 166.433
Diketahui suatu barisan bilangan 5, 9, 13, 17, ... suku ke-n barisan bilangan tersebut adalah .. A.U,,=4+11 C.U,,=2+3n E.U,,=-1+611
B.li ' ~ _) + ~11 D. U,, = l+4n
Perusahaan "MEKAR SARI" pada tahun pertama memproduksi sepatu sebanyak 2.000 buah. Jika setiap tahun produksinya bertambah sebanyak 25 buah, jumlah produksi sepatu pada tahun ke-21 adalah. A 2 045 buah C 2.550 buah E. 5.500 buah B. 2.500 buah D. 3.975 buah
Sebuah perusahaan "KARY A BARU" pada tahun pertama memprnduksi 1.000 unit barang, produksi tahun berikutnya rnenurun rnenjadi 50 % dari tahun sebelumnya. Jumlah produksi perusahaan tersebut sampai tidak beroperasi lagi adalah . A. 500 unit C. 1.875 unit E. 5 000 unit B. 1.500 unit D. 2.000 unit
Suku ke-8 dari barisan geometri I, .!._, .!._, ,.. adalah . 2 4 8
A. 52
I B.
64 c
128
Jika diketahui barisan geometri dengan U 1 = 36
AL 2
BL 3
c 2
3
D. 84
dan U, = 81
3 D.
E 112
rnaka rasio barisan itu adalah ..
E. 3 4
Uang sebesar Rp. L000.000,00 disimpan di bank selama enam tahun dengan suku bunga majemuk 15 % per tahun. Jumlah uang setelah akhir tahun keenam adalah . A Rp 2.000.000,00 C. Rp. 2.313.000,00 E. Rp. 2 500.000,00 B. Rp. 2.100.000,00 D. Rp. 2.410.000,00
Mitha setiap awal bulan menabung di bank sebesar Rp. I 0.000,00, bank memberikan suku bunga sebesar l % per bulan, bunganya ditambahkan pad a tabungan. Jumlah uang mi th a pad a tahun kedua jika tidak pernah diambil ad al ah .. A. Rp. 272.431,00 C Rp. 292.431,00 E. Rp. 25143 1,00 B. Rp. 282.431,00 D. Rp. 262.431,00
Jumlah penduduk suatu kota setiap tahun rne1~adi dua kali. i'vlenurut perhitungan pada tahun 2005 nanti mencapai 3,2 juta orang. lni berarti pada tahun 2000 jurnlah penducluk kota itu Jaru 1nencapai: A. l 00.000 orang B. 120.000 orang
C 160.000 orang D. 200.000 orang
Suku tengah dari barisan geornetri 2, 4, 8, ... , 512 ad al ah
E. 400.000 orang
<\. 32 B.42 C 52 D. 62 E. 65
56
'.3. Modal usaha Glen Rp. 10. 000. 000, 00 diinvestasikan setiap awal tahun selama empat tahun be11urut-turut clengan bunga majemuk sebesar 15 % per tahun. Jumlah modal Glen pada akhir tahun keempatnya adalah . A. Rp 50.000.000,00 C. Rp. 57.500.000,00 E. Rp. 59.700.000,00 B. Rp. 52.500.000,00 D. Rp. 59.500.000,00
.4 Suatu tiang akan dipancangkan ke dalam tanah. Biaya pemancangan untuk kedalaman I meter pertama Rp.800.000,00, satu meter kedua Rp. 1.000.000,00 clemikian seterusnya. Jika pertambahannya tetap menurut barisan aritmetika, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk memancangkan tiang sedalam 7 meter adalah . A. Rp. 14.000.000,00 C. Rp. 9.800.000,00 E. Rp. 7.000.000,00 B. Rp. 10 500.000,00 D. Rp. 7.700.000,00
7 .5. Jumlah tak hingga dari deret geometri dengan suku pertama 6 dan rasio =- adalah .
3 2 1
A. 6 - 8. 7- C. 9 D I 0 E. 18 3 2
Lampiran 3
Nan1a Kelas
A B c D E
-A ~
B ~
c D
1E
1 2 x
-x
-~-
16 17 x
x
3 4 5
x x x
18 19
x x
57
LEMEAR JA \VA BAN
6 7 8 9 --~ =rr=t•i2 1 3 14 -\ 15-· ··- ----~--· ---·-x x . 1-·-· -rx-x ·---i---x ..
x x x x x --
·.---20 21 22 r .j 24 25
·-x x -·
------ ---
····- --·-x x x --x ·-
58
Lampiran 4
Tabel7 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Tes "DERET"
~~-~~~.-~~~·-~~·-~~
No. B N Kategori
lr 1 2 3 4 5 6 0 1 1 l 1 1
0 I 1 l l 0 l J 0 l 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 l 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 I 0 1
I 1 I 0 1 0 0 0 0 0 1 l
I 0 0 J 0 0 1 I 1 0 1 0 I 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 l 0 0 1 0 0 1
I 1 0 l 1 0 0 1 0 0 0 l
I 1 0 0 0 l 0 0 0 l 0 0 l 0 1 0 l 1 1 1 1 1 0 0 0 l 0 l l 0 l 1 0 1 1 0 1 I I 1 1 1
0 0 1 0 l ' 0 0 0 l l 0 1
I I 0 1 l 1 l 0 I 0 1 l 0 1 l 1 0 1
1 0 0 0 l 1 16 17 15 16 17 17
..._au~• v. '1..-lJl ,. a11u1a.a.;, 1-Lic:111 ._ t::;:, 111.il:;11 Dt-:llljal- ll'l<tlt=UlaLIKa
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 0 l 0 I 0 l 1 1 0 1 l 0 0 1 J 0 1 I 0 1 1 l l l 1 1 0 0 0 J 0 0 l J 0 0 J I 1 1 J 1 I 0
1 0 0 0 1 I J 0 0 J J 0 l 1 I 0 1 0 J 0 1 0 0 l 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 0 l 0 0 1 0 0 l 0 0 l 1 l 1 l 1 0 1 l l J l 1 1 1
0 0 1 0 1 l 0 0 0 0 I J 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 I 0 0 0 0 1 1 1 1 0 l 0 0 1 l 0 1 0 I 1 1 0 1
0 1 0 I 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 l 0 1 0 0 0 l 1 1 1 l
0 1 1 0 1 1 1 0 l 0 1 0 1 1 1 l 0 0 l 1 0 0 1 l 0 I 0 1 1 l 0 1 0 l l l 0 l 0 0 1 0 0 l 1
0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 l 0 0 l I 0 0 l l 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 l
l 1 0 0 1 l l 0 0 1 0 0 1 0 0 l 0 0 0 0 0 l l 0 0 l I 1 1 1
0 I 1 0 1 I 0 I I 0 1 0 0 0 I 1 l I l 1 1 I 0 0 0 I 1 0 1 0
l l 1 1 l 1 1 1 1 0 1 I 1 I I 1 l 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
1 I l 0 1 1 0 1 1 1 0 1 l 1 0 l 0 l 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 I l 0 0 l l 0 1 0 l 0 0 l I l 0 0 I I 1 1 1 0 1 I 0 I l 0 l 0
l l 0 l I 0 I 1 1 l l l l l 0 1 0 0 0 0 1 l l 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 l 0 1 1 0 0 0 l 1 l l l 16 17 14 18 20 18 21 17 18 9 20 18 16 23 18
22 23 24
I 0 0 l 0 0
1 i 0
0 J l 1 0 0
l 0 l J 0 l
I 0 0
1 1 1
l 0 0 0 1 1 J 0 1
1 0 1 I 0 l
I 1 1
l 0 l 1 0 0 0 0 0 l 0 1
0 0 0 0 l 0
1 0 0 0 I 1 l 0 l
I 0 0 0 l I l 0 0 I I l 0 0 l 1 0 0
22 9 16
25 y
0 15 0 15 0 16 J 14 0 9
l 10 0 20
I 11
l 17 0 12
I 12 0 14
1 16
I 15 1 14
0 13 0 9
0 10 0 1 l
0 12 l 16 0 18
1 18 l 20 0 10 l 14
0 16
0 19 l 12
0 13 13 421
y ' I 225 225 256
196 81
100 400 121
289 144
144 196
256 225 196
169 81
JOO 121 144 256 324 324 400 100 196 256
361 144
169 6199
v.
'°
60
Lampiran 6
Tabel9 Hasil Perhituugan Validitas lnstrumen Uji Coba
-- - -···---~---- ··-·~~--···- ---------.. ·-No
i 11 x ZY ZXY z(x )' 2:(Y)' 'xv Keterangan
' ' -- ------·------J----.--· ........ ___ ._
I . 30 16 421 242 256 17721 - 0, 37_ __ v '-'---· ---- ·-·-··-----.-----·-·--2 30 17 421 260 289 17721 0 46 v
-·-· -------- __ , _______ ------·-·-·--
' 30 15 421 219 225 17721 -- _Q,_l_~_ TV J -------.. - ..... -4 30 16 421 241 256 17721 0,35 v
- --5 30 17 421 259 289 17721 0, 44 __ v -- ·----·--···--~
6 30 17 421 227 256 17721 -0, 25 TV --7 30 16 421 247 289 17721 0,48 v 8 30 17 421 251 289 17721 0,27 v
-· 9 30 14 421 202 256 17721 0, 12 TV --· ----- ··----
_ .. ______ ----·-----IO 30 18 421 276 289 17721 __ Q_,__~l_ v ·-·--!..........---·- ------·-·--11 30 20 421 309 196 17721 0 64 v L___ ___
~--- -----· 12 30 18 421 255 ' 324 17721 __ (),_05 - TV
I . --
;~~-r-~~~ -----·--·--- _______ ,,, .... 13 30 21 421 17721 0. I TV 14 30 17 421 17721 ._0,j8 v
-~--------------- ---------·-15 30 18 421 269 324 17721 __ _(),2() _ v
I-.-------~ ~-- --------- -----------···-- -- --------- ---------------
I 16 30 9 421 14 I 81 ' 17721 _()_,_21 .. v --- --- ----- ---------- --------------17 30 20 421 296 400 17721 - __()_,25 ___ v ----·-- ---·--""""-- -------- ----------18 30 18 421 269 324 17721 Jl, 3() ____ .:'{_ __ ~.
19 30 16 421 241 256 17711 0, 151 v 20 30 23 421 327 529 -=1;~~-1--~:,~r~ --~-~\=- -~ -21 30 I 8 421 270 324 22 30 22 421 313 484 ·--- ---!-------·-- lii2'1 -:a,571--;f\T ___ ?' 30 9 421 102 81 -" - -·---------···--. -----·-----.. --------"" ,_ -------------.----· .. -----24 30 J_()_ 421 238 256 17721 0, 29 v
--··- ------------~ 25 30 13 421 188 169 17721 0, 12 TV L ____ - ~-------·
---- -- - -- -J- ------~---~-~ ~ ..... ~ -~- ..... •• ~--•o.<;JH• -''-°'~~ ..... ···~'-'""'"'<.<;
l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 x " ' 0 1 1 1 1 l l 0 1 0 1 0 l 1 l 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 15 225 0 I 1 l l 0 l 0 l l 0 l l l l l l l 0 0 0 l 0 0 0 15 225 J l 0 l l 0 J 0 0 l l 0 0 l J 1 1 1 l J 0 l 1 0 0 16 256 0 l l 0 0 0 l 0 0 0 l l l 0 0 l 1 0 l l l 0 1 l I 14 196 0 0 0 0 1 1 0 1 0 I 0 1 0 0 l 0 0 I 0 l 0 I 0 0 0 9 81 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 l 0 0 l 0 0 l 0 0 l 0 l 1 10 100 I 1 0 1 1 0 1 l l 1 l 1 0 1 l l l l l 1 1 l 0 l 0 20 400 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 l I 11 121 1 1 l 0 1 0 0 l 0 l l l l l 0 0 0 0 l 1 1 l l l 1 17 289 0 0 0 0 l l l 0 l 0 0 l l 0 l 0 l l l 0 J J 0 0 0 12 144 l 0 0 l 0 0 0 l 0 l l 0 l 1 0 1 0 0 0 1 0 0 l 1 1 12 144 l 1 l 0 1 0 0 l 0 0 1 0 I 0 0 0 1 ) l l J I 0 l 0 14 196 l 0 0 I 0 l 0 l I 0 1 1 l 0 1 0 1 0 1 J 1 I 0 J 1 16 256 0 l 1 0 0 1 l 0 0 l l 0 0 l l 0 l 0 l l l l 0 I l 15 225 0 0 I 0 0 I 0 I 0 1 I 1 0 1 0 0 I 0 0 1 I 1 l 1 1 I 14 196 l I 0 l l 0 0 0 1 l 0 0 J 0 l 0 l 0 0 l I I 0 I 0 13 J69 0 I 0 0 0 J 0 0 J I 0 0 0 J 1 0 0 0 0 I 1 1 0 0 0 9 81 1 I 0 0 0 1 l I 0 0 J l I 0 0 I 0 0 J 0 0 0 0 0 0 i JO 100 0 0 0 I 0 0 I 0 0 0 0 0 I J 0 0 I I 1 I J 1 0 1 0 11 J21 l 0 J 0 l 1 0 1 I 0 J 1 0 J J 0 J 0 0 0 J 0 0 0 o 1 12 144 I 1 1 I 0 0 1 l 1 I l J l 0 0 0 I l 0 l 0 0 I 0 J 16 256 0 I ~ J ' 0 J 1 J 1 i i 1 I I 0 I I l 1 I I 0 0 o I J8 324 v I ' I I 0 l l 0 l l l I l 1 l l l 0 0 l 0 l 0 0 l J J 18 324 I J J 1 J 1 l 1 0 l J 0 1 J l 0 J 1 1 0 J l 0 I 1 20 400 0 0 1 o I J I o I 0 l 0 0 . -0 l 1 0 0 1 0 1 0 1 l J 0 0 0 JO JOO 0 0 J I 0 J J 0 0 J J 0 J 0 l 0 0 J 1 J 0 0 1 I I ' 14 196 l I 0 I 1 l 0 I I J 1 1 0 l l 0 J 1 0 l 0 J 0 0 o I J6 256 I 0 l 0 1 1 1 1 0 1 1 0 l 1 1 l I l l I 0 1 1 1 0 19 361 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 l 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 12 144 1 0 0 0 1 I 0 0 1 l 0 l I 0 0 0 l l 1 1 l I 0 0 0 ' 13 169 16 17 15 16 J7 17 16 17 14 18 20 18 21 17 18 9 20 18 16 23 18 22 9 16 13 42J 6199 •.53 0.57 o.s 0.53 0.57 0.57 0.53 o.57 0.47 0.6 0.67 0.6 0.7 0.57 o.6 0.3 0.67 0.6 0.53 0.8 ().6 0.7 0.3 (l.53 0.43 '.47 0.43 o.s 0.47 0.43 0.43 0.47 0.43 0.53 0.4 0.33 0.4 o.3 0.43 0.4 (). 7 0.33 0.4 0.47 0.2 0.4 0.3 0.7 0.47 ().57 .25 (l.25 ().2 0.25 0.25 0.25 0.25 ().25 ().25 ().24 0.22 0.24 0.21 ().25 0.24 0.21 0.22 0.'.'.4 0.25 0.2 ().24 0.2 0.21 0.25 0.25 5.86
°'
Lampiran 8
Perhitungan Reliabihtas Tes Hasil Belajar Matematika R.cliabilitas dihitung dengan 111cnggunakan ru1nus 1(-R 20
Langkah l 1nencari nilai S~
30 6199-5908,03
30 ::: 9,699
Langkah 2 n1encari nilai r11
r ,,(25)'[9.!>'J_?-5/>275\J I! 24 . 9,699
~(I.0417 Jr.:1.:.1~~!2J . 9,(J99
~ 1,0417' 0,420
~0,44
62
11. Sebuah perusahaan ··1(.·\RYA 13.·\Ru·· pada U1IH1'1 pc•11a11i<1 111clllj°•r1•duksi I lli>ll unit barang, produkst tahun bcriku;ny~1 n1cin1rt111 111·-'i1F1d1 ::;(l
1·P d~1ri t:1hun
sebelun1nya. Jun1Jah pr'-)duks1 pcrusahaan !erschut ;;;11111 1;i1 t1li;1L b:.'rop'-'J';1,-:1 1:1~1
adalc~1.
12.
A. 500 unit B I 500 urnt
C I S7'. llllll
D 2 11110 t1llll
I Suku ke-8 clan bansan geo111etri I.
2 ~
A. B. c 52 (,.\ 12X
1: ·" (}()() ll!ll(
at!1ilcih x
ll I'. x.1 I 12
13. Jika diketaahu1 barisan gcon1c:tri dcngc111 {I · _1<1 dan ! /
itu aclalah ..
1.\. I
B. (' 2 ; ·' I l [
2 3 3 0 -I
1-l l._i;.1ng sehesar H.p. I 00() 000.()(l d1s1111p:111 di h:ink :-.L'l:1111:1 ·,:n:1111 t;1ht111 dc'117•.:111 s11k11
bung<1 n1<1je1nuk 15 °n per t:ih1111 .1u11il:d1 u;111~-'. ::ctl·Lih :1kli1r l;il11111 ~1.'l_'l\:1111 ;1d;il;1h
A. Rp 2 Ullo IJl)l).llll B Rp 2 I llO 0011.llll
(' !Zp 2.11.1 (HJO_!HJ !'. !Zp.2 -\oo (lOO.lHi
Ll Rp 2.-11111H111.()11
!5 Jun1l:_1h penduduk su~l\ll kola Sc.'liap l~1hun n1c11.1ctd1 du;1 kalL \h:nu1ul pt.~rh1tu11_-:;an
pacla tahun 2005 na11t1 rncncapai 1.2 _1u!a or~111g. !111 bt:rart1 p~1da !cihL.n 2nno _1un1!~1h pencluduk kola itu baru 111cncapa1· .-\ 1110 000 orang C I 1,11 01111 or:111~ I.'. -1111! llllll ll1:111g
B. 120 OllO orang I! cllll 1111\1 ornne
!() Suatu tiang akan clipancangkan ke d:1!a111 la11~11i l31a;.a j)L'llliu1c<·u1g:111 untuk J..cdal:1111:111 I 111elcr pc·r1111na Rp XOll llilll 1111 ·:;i111 nwic'r kc·d11:1 l(p I 111111111111.1111
de1n1kian seterusn:·::-1. JiLa pertarnbahannya lctap 111t.:nt1rut barisan ari\11h;!1k;1. 111aka biaya yang harus clike!unrknn unluk n1cn1ancnnghcu1 11:111~'. Sl'da!arn 7 n1etcr adal:Jh
A Rp. I •I 01111 01111.1111
B. Rp. I 0.51111 0011.llli
c Rp. <) 8110.111111.1111
I l. r<p 7. 71111111111.1111
F Rp 7. 01111.11110. I II I
Lan1piran lJ
T!•:s FORi\L\TIF \l.\TL\J.\Tll..: \
Pilihlah satu ja\vaban ynng henar!
f~un1us suku kc-n clan bansa11 b1h1ng;.1n -. -!_ S. 32 ~id:1l~d1
.L\. 2n B 2n+ 2 C' ::n I) n I 211-~
: ·rentukan Juin!ah I() suku pcrt:1111a dcri..::l an!nh.:lik;i 2 -~ !· {, x I IJ
r .; -, I ... .~\. 272 8. 222 (. 5 ! 2 I) ::2) I
_, Lin1a suku perlan1a dari b:iri:.:nn d-:11:;:111 rt111H1s II
A 2. 5. 7. <J. 11 ('
D
' ·'. 5 7 1J. Ii 15. 21
l: '- 7. q_ 12. I-::;
B. 2. 5. IO. I 7. 2(, 3. (i - <)
13 5 e_· h
-::; Suatt1 dcrct arit1net1ka suku p'...'r!Jlll<Jll\ :1 :1 kcsL·ratus11\·~1 ;1tl;1!:1h \. :;1111 ll .>112
L) 7
(1 Suku kc-50 clar1 h~1ri:.::111 :u1!1111.:!1k:1 -I 7_ 1(1. JtLd;1h ,\ f:'IJ Ii f:'I 152 ll 1;;
.-\ 21 f3 22 c -12 I l .1 ;
8 Suku tengah clan harisan DrinH.:!!ika ,·an~ suku pcrt~1111an,·;1 hanYak11~·;1 suku tJl)_ :H!:1l;1h .-\ 2-15 [l 1~(, l 2~7 Ll 2-lX
lJ Dike1ahu1 suatll bnris~1n hilang:1n _.:;_ (J. l J. 17. tersebui ;id;ilah
A {j = -1 + n c I/ . "
2 i 311
8. [ ! " = 3 T 2n I) If .• "
I + cln
I·:
1: x
( / I ' hi}
11;
10 Perus;ih;i;rn ··;\ll'k1\R SAIZ!"' pad:r l<ihrr11 peJ1:1111:r 111ern111uduksr ''•'[l:rlrr ,,,,Ji;1111:rk 2.000 bu~1h. Jiko sct'1ap tahun produk:.;111y:1 hcrt:1111h;1h '.' ... 'h;111\-;1L 25 hu:i!i p1111l:1h
procluks1 sepatu pacl<i lahrrn ke-21 :1d<il<ili r\ 2.045 buah C 2.5511 bu<ih [ s )1111 hu:rh B. 2.5011 buah D 3.'!75 bu:rh
TAR F
S D!BAWAH LENGKUNGAN NOH~lAL STANDAH Jhn 0 ke z.
ng:an dalarn badan daftar menyatakan desima.1).
----· ----------------------0 2 ·I
() z ---- --·----------
7 8 9 ·------------------------------------0 0000 1 0398 2 0793 3 1179 4 1554
5 1915 5 225H 7 2580
' 28Bl 9 3159
:1 J·l 13 1 :~6·1-3
2 JS-19
~ ~032
·11 ~2
5 1:l:!~
ri ·1·152 7 J.!)5.1
~ 111-11 :) l 71 :-)
) -t 112 L".21
L' fi 1 .J,,~;j
I ~ll P.
·19JB ) ;953
]
j
Ii 7 s g
4~l65
-t97-t 4981
·l~ElO
.\~193
l~l~l5
: 9~l'i
l ';-1 ~l .S .;ll'J.S .;~)99
iq99
SO<lO
0040 0438 0832 1217 1591
1950 22Yl 2612 2910 3186
3-LlH :J6fi5
:1869 -1049 t207
1345 4·163 1564 4649 1719
-1778 4826 ·1864 J,~96
1920
4940 ·1%5 496'6 -1975 ·1982
4987 ·1991 ·1993 4995 4997
4998 4998 1999 4999 ;ooo
0080 0478 0871 1255 1628
1985 232'1 2642 2939 3212
:J4Gl 3686 :3888 4066 1222
-1357 4474 4573 4656 4726
4783 4830 4868 ·\898 1922
4941 4956 4967 4976 4982
4987 4991 4994 4995 4997
-1~198
~ :)~H)
-l~D9
4999 •,ooo
0120 0160 0517 0557 0910 0948 1293 1331 \664 1700
2019 2054 2357 2389 21i73 2704 29Hi 29~6
.,2:!8 3264
3-1~5 :1508 3708 :i1z'9 3907 3920 40>!2 4099 4236 . 4251
-1370 43_82 4484 4495 451'2 4591 4664 1671 4732 4738
4788 4793 4834 4838 4871 4875 4901 4904 4925 4927
4943 4945 4957 4959 4968 4977 4983
4988 -1991 4994 -1996 ,997
4998 1999 4999 4999 5000
4969 4977 4984
-19H8 -1992 4994 ~1996
1997
4998 ,999 1999 4999 .)000
0199 0596 0987 \368 1736
2088 2422 2734 :J023 3289
:J53l ;174g :1944 1115 1265
1394 4505 4599 4678 4744
4708 ·1842 4878 ·1906 -1929
4946 4960 ·1970 4978 4984
4989 JU92 4994 4996 1997
!998 ~999
4999 4999 5000
0239 0636 1026 1406 1772
2123 245.4 2764 3051 .3315
3551 3770 3962 -1131 4279
H06 ·1515 ·1608 4686 4750
4803 4846 4881 4909 4931
4948 4961 4971 4979 4985
4989 4992 4994 4996 4997
,99s ;999 -1999 4999 5000
0279 0675 1064 1443 1808
2157 2486 2794 3078 3340
3,577 3790 3980 4147 ·1292
1418 ·1525 461ii 1693 ·1756
·1808 ,1850 ·1884 4911 4932
1949 4962 4972 4979 4985
4989 4992 4995 1996 t997
·1998 ·1999 ·t9~19
-1999 5000
0319 0714 1103 1480 )844
2190 2518 2823 3106 3365
3599 3810 3997 4162 4306
4429 4535 4625 4699 4761
4812 4854 4887 4913 .
4934
4951 4963 4973 4980 4986
-1990 4993 4995 -1996 1997
·1~198
-1999 1999 1999 5000
0359 0754 1141 1517 1879
2224 2549 2852 3133 3389
362,1 3830 4015 4177 4319
4441 4545 4633 4706 4767
4817 4857 489Q 4916 4936
4952 4964 4974 4981 4986
4990 49'93 4995 4997 4998
·1998 4999 4999 ~999
5000
65
LAMPIR4.N 13 66
TABEL 12 'llLAI KRITIS L llNTUI< UJI LILLIEFDRS
,. I
Ukuran L Sampel [
Taraf Nyata IO:)
0,01 0,05 i 0,10 0,15 0,20 ..
11 ~ 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300 ,, 0,405 0,337 0,315 0,2!19 0,285 Ci 0,3G4 0)19 0)94 0,217 0,285 ; 0,343 G,3DU 0,276 o.zr,;J 0,247 8 U,331 G,28S 0,2G I 0,244 11,233 9 0,311 0,271 0,243 0,233 0,223
I 0 0,294 0,258 0,239 0,22 <1 0,215 11 0,284 0,2•19 0,230 U,217 0,206 12 0,275 0,2<12 0,223 U,212 0, i 99 13 U,268 [l,2:M 0)14 0,202 0, 190 14 0,261 0,227. 0,207 0, 194 0,183 15 0,257 o.n~ 11,201 0, 187 o,·1n I G 0,250 0,213 0, 195 0, 182
' 0, 173
17 0,245 0,20G 0,289 0, 177 0, 169 18 0,239 0,200 0, 184 0, 173 0, 166 19 0.235 0, 195 0, 179 0, 169 0, 163 20 0,231 0, 190 0, 174 0, 166 0, 160 25 0,200 0, 17 3 0, 158 0, 147 0, 142 30 0,187 0, 1 GI 0, 144 0, 136 0, 131
1,031 0,886 0,805 0,768 0,736 -- --· --v 11 Vn ,In Vn Vn ---·---- ·- --·----------
, n > 311 I I L__ ----'-
Si1'nher. (on(\ver. \'\I J .. Proctica! Nonp.:;rametric Statistics, Johr. Wiley ~.t. Sons, .Inc.,
11".17:
LAMPIRAN 14 67
v, . '~ eny~rnl t 2 ---
I '°' 1W
Hl~l ~ ~n
2 13.5\\ lS.00 se.4s 9S!Jl
J I '° ,, "' JV? )0.61
" 1.11 G.n
l!20 11.00
5 6.G! 5.JS !5.2~ IJ.21
6 s.,s 6.14 I~)( 10.Sl
7 s.~9 tH 11)5 £.55
8 U2 4,(6 IUG 1.6S
9 5.ll U5 io.~s f.01
IO l96 (10 !O.M 7.56
11 (S~ J,9& 9,65 J.10
12 4.1.~ "' 9,23 L.SJ
(J 4,57 J.M 9,01 6)0
" ""' l)i 1,B6 5.~!
J
TABEL13.
NILAl·NILAI UNTUK DISTRIBUSJ F
Bar!s a(as untuk 5°/o Boris b.1wah untuk I%
v 1 .. tlk pombllang
10 11 12 U 16 20 24 JO 40 50 75 100 200 SOO 00 -----216 ns no nt
~u:s sn• 51~'l
I~ 15 H.).) 19,JJ 9'lJS 99.lO itll
9. l? J.o: 1.s• Hll H)l ?1.91 CS 5.?li S.lG
n.n J).51 1u1 S.19 5.0~ US
11 .. H 10,SJ li',SI (~l 4..39 (ll i.IS I.JS I.II
~JI n~ 1H in HJ ~H HS 7t& 10 111 1SO IS! 151 1~1 2$4 15-1 254 6l~l 6361 ~)66
19.~~ 1~.50 l\J.5{) i9.H 9J.~O 9~.~0
a.S-1 a.~ •.~J 26.IB 26.H 'lG.12 ~.6~ ~-~ ~.63
!J.52 !J.18 lJ.46
S_tOJ !9.15 3tll a.H
H.l6
&.~s lf..59 s.u
11.0G vs 9,/! 05 1.t5 (Ol 1.~9
3-!6 6,99 ~.11
<SS 3,59 6.22 J.iG 5,9$ J.41 5.H
"' 5.56
l. 12 J.~I l.11 1,15 7.1~ /,II l. t4 3,Wl J.H l.tll (,~ 1.11 J;;,J J.U 3.ll l12 HJQ: 6.W 3,U J.ll J.H 5. ·19 \~I 5.J~
J,l& lJO J.na UI ~.ll 5.UI J_)~ J,!I J.00 5.11 5.05 4,l2 J,U J.02 l.92 5.10 (a6 4,G2
3.11 1.96 1,55 5,0J tG9 (45
~911 ~9&1 6()12 sosi iO!? 6\06 UH 6169 6100 6.BI iji~$ SU6 ~J{ll 6113 l~.J6 19.l/ 19-Ji !9_Jg 19.-HI 19.tl 19,0 19,0 19.4·1 19.<i 1~_-IS 19.H l'J,H !9,48 i,,ll 9UI 9lJI ~~ . .w 19,il H,U sg.t) ~~.~~ ~.ts 09,ll ~1.H i9.-U n•a $$,(9 1.U 1.H 01 i.)j U5 I H 1.11 1.6S 1,66 a},.1 U1 UJ'.l 558 1.51
1)61 ll.t9 11,)t 11.ll 2).1) II.OS l'1.'l1 lUJ l6f.9 16.W n~o H.O ]i)_'.lO 16.21 6.09 S..!1-1 6.00 ~-H Ul 591 S.H ~.H ~.~'.I ~)i i,H S.11 i.10 S.~~
H,91 lt,IO l(i6 It.~ H,-1) JUI H.H lt,IS \4.\!l 1l.9) ll.!l ll.H ll.&£1 1161 tll 4.11 t.)I t,lol t.I~ (til t,G-1 t.6a US t.~;; t.~O IA6 1,H t.<11
l0,-15 10.lJ 10.lS 10,Vi S.11 V.9 9.17 9,61 9)S ~.ii 3.l! 9 .• '~ lH ~.11
i.71 i.!~ (10 (06 (OJ i 00 l,% J.91 HI Ht J,!t JI) J.J!. J_/1 IJ6 uo 1.~~ 1,11 l.H J.ll l,00 J,5l 1.l9 /,Ji Ul l.H l,U9 1.01 J.)I l.JJ ),63 l6l 100 J.SI lti2 li~ l,H lil J.lt J3i J.l? J_?$ 1,Ul Lil '-.11 lGl &.Gi ~ H J.l6 !.11 S..1~ S.O; G.9( 5.M S.IS UI l,!.O 3,li J.li J.~ J,l! J_H l,2J JJ(l JY1 3.l< l.Ol l.OS J,O.l 3.00 Ill& OJ 5_~1 Ul 6.H S.~I i_S$ ~.o u~ 5.l! uo ~.!I S.06 ~.w
l)i lll l_U J.JJ l.lO ~-01 J.!ll U6 Ul l,l'IJ HS l.il 2.10 2.11 S.H S,t/ )_JS ~.l6 b,U ~-II S.00 t.92 UO t.1:1 (f.-1 US i,5\ (i)
3_!i 101 J.01 2.H l,!l-1 VI 2.15 l.!l 1)1 1.1" 1.ln 1.51 1_64 l.61 ~JI Ul5 OS i,!S i,1! 01 Hll i,Sl t.U OJ t.lS i.11 Ul i.0$ l.01 l,95 l,!IO l.U l.H 2.19 l.H l.10 l,65 l.S' 1.51 ?,$3 1.W 2.t1 (I! 4,H i.~l i,)i U6 i,<tO (.29 (21 i,!O t.O:• 3,91 l.!6 3.SO J,H l,$2 US Hll 1.16 1.11 VJJ l.&-1 2,tiO 1.~i 1.$U 1.i6 l.H 2,~ 2.16 (tS i,SO t.l9 i.'.lO (12 4.16 t.05 l.n 3.18 J,/li J.71\ 3,Cl J.5G JJ9 2.M 2.11 i.n 2,61 1.Sl J.Fi.I 2.ss 251 2.i6 2.1;'. 1.J~ 1.l-4 1.n 1.n (U 4.30 (19 (II} t.62 J,S6 JJS J.JS J,61 l.$9 J,51 J.41 J.J) 3,30 2.n 1.n 1.{5 2,iiO 1.56 J,)J l.H 1,H 1,J9 1.J~ 1,JI 2.1/ 1.H 1.21 ("!I 4.H t,OJ l.9t J.!& 3.f.O J.)0 l.51 l.5! J.O 3.)1 l.15 3.11 3,H
4,JR i_J) U5 9,07 9.f\t 9,0;.' l.G~ J_"-5 3 51 6~i fi.50 U! lh J,1i l.lJ S.70 5.61 S.65 2.0G 1.~t l.Ql (91 4J4 t,!6 1.n i.n 2.11 4,35 i.ll t,31 1.SG 'l.~5 2.S( J,9t:i l~l J.~I
1,U ?.41 2,iO J.U J.52 J.&J 1.n 2.11 1.Jo J,4! J.J! 3,JS 2.24 2.ll 2.l l J.21 :1.U l.16 1.16 7,11 l.13 J.OG 3.M J.00
LAMPIRAN 15 68
Nilai Persentase (t) ,, untuk
Distribusi l'~ SiucJent
dengan Derajat i(ebebasan v (biclang gelap :::: P}
TABEL!5
~ , ~+~:,;:~lDG --- ,-Oc'.~~=~~~'.'''===~li~J=~=-~;~,~=r-~~:~~- --;,,~:,~---~~IJ~ll~ =--1;1-,:J-_(:~~.~~l.'~i~~~ ! 1 I fi~!,GG :31,B:! ]:2,71 G.01 :J,O•) \ 1,:171i i,ouu 0.1~'1 o.:i:::c, o,t'\H
I ·) n 9't G 9f' .< ·ic •J •)'J l 81J 1 061 0,816 O,tiJ-'1 0,289 0,1··:2
I i I ~:~~ :::~~ ~)~ ~:;1 :::,~ I ~:;~~ :·:;::~ :;:~~~ ~:~;~ ~:~~.: I 5 l .-J,03 :t,:J(i '.!.,.S'l :.:,O:~ l,·!8 ! 0,9'.20 t\1·~7 U,.'J59 O.:~G7 0, ld:l. I G 1' ,), 1 l .),1·1 2,,15 l ,91 !,44 I' 0,!)0G ~·J,'; 1.:) 0,053 0,20S 0,131 · 7 '.3,GO 3,GO :?.,:3!i l.~10 1,.~2 U,.S9G 0,711 \),5·i-H U,2G3 0,130
! ~ I :;::;~ ~ ~:; ~:~,'. '.:::~ : :~~ I ~:~~~ ~;:;~~ :~:~:~~ ~:~~; ~:~;.~
\ \~ \ i:~~ t:~\~ i:~~ ;:ii: \.~~ I J:ii~ ~{i~ ~:~i~ iji,~ ;;:i~i 1
111 1.1 2,98 2,G'J 2,H 1,71i !,:3'1 II 0/-t.iB •:),tiH~ 0,1.i'.·i'/ 0,25!'i 0.128
15 2,95 :t,llO '.l,l:l L,'11> l,:J·i 0,BOG !l,C91 0,b:lG 0,2<'.;::\ J,12B
I ;; 1
11, J:~~ ~.t; ~:i; ;;;~ !:1~1 I ~,;J~ J;i~; ~:~11 ~j~j f,;j~f
20 2,34 :!.,f13 ~~,00 J,72 l,32 0,8GU 0,687 0,S33 0,2.57 0,127 21 2,83 2,52 2,08 1,?:-~ t,:3'2 0,859 O,G8G 0,532 0,257 0,127 2:j 2,82 '.~.51 Z,07 1,72 l/:i2 0,B!J8 0,686' 0,532 fJ,256 0,127 ?.~-.1 Z,DJ 'd,fiO 2,07 l,71 1,:12 0,859 0,685 0,5~)2 0,256 0,127 24 2,8!..'i :Z,49 2,0G 1,71 1)2 0,857 O,G85 0,531 0,256 0,127
2G 27 28 29
:JO
l,i ~~ !20
I ,, ,___
2,79 2,78 2,7?
2,76 2,7G
2,7f5 2,70 2,66 2,62 2,.58
'.!,,47 2,47
2,40 2,42 2,39 2,3G
,33
'.L,Ot:l 2,0G 2,05 2.05 2,0·1
2,o.! 2,02 2,00 1,98 1,96
1, 71 1,71 1,70 l,'70 1, 'iO
1,70 1,68 1,67 1,GG 1,(15
1,3~
l,32 l.:ll 1,31 1,31
0,856 0,856 0,855 0,855 0,864
0,68·l 0,GS'l 0,684 0,683 0,68.1
0,51ll 0,531 0,531 O,li:)O 0,fi30
0,25G 0,2!)6 0,260 0,25G 0,256
l,31 0,854 0,683 0,530 0,256 1,30 0,851 0,681 0,529 0,255 1,30 0,848 0,G79 0,527 0,254 1,29 II 0,845 O,G77 0,52G 0,25·1 l,28 0,8·~2 0,G7·1- V,52·1 0,253
0,127 0,127 0, 127 0,127 0,127
0,127 0,126 0,126 0,12G 0,126
·---------~-'-----··------------- ____ _, Su1nber. R. A. Fis.her clan F. Yutes, Statis!in~! 1~1hles Fir Biological, .A;;ricu!t11-rnl, arid Afe,!tud N.?.<:eari:h (5th L•ditinn:, Tabt.d 11'1, Oliver ~n;J Bo~1d Ltcl., Et.lir:bu;·f)l, Jenran izin di!ri !10r11di;,; d:in pcr.!;rlJit
UNIVEH.SITAS ISLAM NEGERJ ( TJJN) SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS TARBIYAH
lnda No.95, Ciputat 15412. Indonesia Telp. Ein:ii!
(62-2 l) 7,4,3;.g, 740 I 925 Fa'. (62-2 I:1 ·1~117~;~2 !!ilills.t.(illf.DJ>.L.!J9.LW
====-"::~--···
- 2 ET/PP.02.2/ ::\: /200 ... J I , "1 .. 0 .. k ... l.;o.b .. e .. r ... 200? a <ar, a, ..: ..
1 (satu) berkas
Bimbingan Skripsi
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
!(epada Yth. 1. .J4:f!. .•... Afidab.J'°lf!.S.1.Ud ....
2. D.r.13, , S.9e!c11r.<P.: ll~ Dosen Fakultas Tacliiyah
UIN Sy;crif Hiclayat.ulhh JAKART1'.
Deng.tn ini diharapka11 kcsc<liaan SauJara untuk n1enjadi Pc~rnbiinbing I I JI (111att·n/ tck1~1:-:j'
penulisan skripsi n1ahasis\va :
N am a : l}!!-.t.~<! .. GW!J;i,J,@g,,P.µjJ1,3,13:t;µ,t:),, ............. . Nomor Pokok : 1~1.7.~~ ............................................................. .. jurusan : ,.1".fatema:ti.ka ................................................................................. .. Judul Sktip:;i : ~M'J).l:Iro.Af'J . .l;Willf.Jl~~ .. ~:I:K,.ii .~P.l:JJ\..J~ HASIL J?;IJ:l~ I<lJ,I§ .. Y~S. 'l:lJ<i.115.11 .................... .
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan ;oada tanggal: 31 Oktob.er ... ?.002 .................. dengan out line) abstraksi d;in daft,;.: pustaka terlar:1pir.
Bimbingan skrinsi i•_:i hara1J disclesaik·,tn d;-1]·,un \vaktu 6 (enani.) bulan, )'tlkni S'<lfnjY.ti c.k:1h1,.til . 30 April 2003 '
tangg::il ................................................................................................................................... .
Setelah judul tersebut dikonsultasikan deng,m Pembimbing terjaJi pen:bahan, harap ""~"'"' dilaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksanabn pada hulan kctiga clan kc1i1m kcp.1d,1
Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan I.
Demikian atas kesediaan Saudara ka1ni ucapkan t:srin1a ka:-ih.
Wassalarn.
Terr1busan: 1. Dekan (Sebagai Lapornn) 2. Yth. Ket:ua Jurusan
Tadris Matematika
3. I'vfahasis\va yang bersangkutan ""\ (orf't1Mnot ,;,1,,t. 1~t>rln
;\.n. Dekan l 1 L~lvfJ3'1\1,rru i)l_~i'-/\'.'! 1
' f1A.
DEPAH:TEi\H;N ACAl\IA UNIVERSITAS ISLAM Nl~GERI
SY ARIF HIDAY ATlJLLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN
lmor 95, Cipuiat 15412, [ndon.:sia
Tclp . (62-2 ! ) 74-DJ28. 740 !925, Fa).;.(62·2 l) 7·!02982
Emai~ . uinjk!@c::ihi.n<!t.id
ET/PP.Ol.1/. V .. ./200J.
Perpanjangan Skripsi
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Jakarta, 30 April 2003
Kepada Yth. I. D:r.a~ Ai'idah J.Jas 'ucl
2 ... r.1's • .. ~Rekffi:di li.P
Dasen Pembimbing Skripsi
1:akultas lln1u 'I'arbiyah dan Kcguruan
I Jniversit~s Islam Negeri Syarif Hidayatul lah
Jakarta
Karni mengharapkan kesediaan Saudara untuk n1e1nperpan.1a11g \vaktu B1111b1nga11 1111
(materi/teknis) *) penulisan skripsi rnahasiswa:
Na ma . ~.a~n~-- Qµ!lfJ.+.~)g .. ¥'.Y:j ~~!==i.~.t.~ ... , Nomor Pokok .. 1.98.1. 7.l 4M9 .. . Jurusan }la ~e.!Di!:t:Ll;:,i, .... . Judul Skripsi .. 1. 1.~NOA.HUl ... ljh:.l{i)),,~1J~U~ .. hll.:I.~- .T:L.~U.~J)!µ' . !:fh.S_:~J: _ _!'.J;.+---AJ~Jµ~ __ ~·_lll.Tl:•.I:lJi!l'.JJ. -iL
11
Penulisan skripsi n1ahasis1,va tcrsebut telah habis batas \vaktu yang telah ditentuKan sejak
tanggal ... 01 ... l•lei 20P3.. . . dan diperpanjang sampa1 dengan
tanggal. 01 November 2003 . ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terirna kasih.
Wassalam.
~bagai laporan)
usan .. ~·~.~-~-~~~-~~-· ;a yang bersangkutan
g tidak perlu.
A.n. Dekan
Pembantu Dekan I,
!'1A
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN
!'.:Ip. · (62·2 I) 7443328. 7401925. Fnx.(62·2 l) 7402982
>mor95.CipuL1t !5412. [ndoneEia Ema.ii: umjkt:iicabi.n¢t.ld ~ ,, .. ,, ~---~~~,,---n-·- mm""??!?"'™'
I·: I !TL.02.21 iv 1 ... )3 ..
RISFT/W/\ WANCA RA
l'"cpada Yth.
: .... ~p~~-lr; .. ~-~.qJ!;:::. ~. ~~ _;~?'.. -~ ,L, J.<.~.J. \ . >:.itiil\. ilw-l:a.i_111J!acliya1~ J
di
Jakarta.
Assala1nu 'a!aiku1n \VL \Vb.
Ot;:ngan horn1at kan1i san1paikan bahvva:
r\lainat
Jakarta . .!0 .. J>:PrAJ .. :~~?.~· ..
aclalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syc.rif' Hidayatullah
Jakarta;
No111or Induk
J urusan/Seincster
Tahun Akaclemik
~9E:'.17~1jillj~
•. .a tt'ma.tl.ka/ .. J. .. .
')()()?./~()Cf.'t ...... .
Sehubungan dengan tugas penyelesaian Skripsi dengan judu! ...................................... . PENJ A~mll Pcl'1BHUA.N K UIS 'l'ERHADAP ll.ASIL LJELAJ Afl. MATl:.MI1.TIKA ............. . .................................. ······ ................................. ..
Oleb karcna itu kami mohon kesediaan SauJara untuk menerima dan membantu
1nahasiswa tcrsebut.
De111ikian atas perhatian clan kesediaan Saudara kami ucapkan terin1a kasih.
\\! assa\a1nu'aL1ikutn \Vr. \Vh.
i\.tl. Dekan
Pc111ba1.1tu Dekan I,
SURAT KETERANGAN NO :0041/SKt/lll.A/1.3/Vlll/2003
Bi sm i l lahirrahmani rmh I'm
~epala Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Muhammddiydh 1 Ciputat ~abupaten Tangerang menerangkan bahwa:
Jama ·em pat/ tgl, lahir JIM akultas J.rusan darn at
: Rah1a Gumiiang Pujiastuti : Jakarta, 6 J anuari 1980 : 198017014448 : llmu Tarbiyah dan Keguruan : Pendidikan Matematika : JI. Tenaga Listrik I/1 Rt.013/016 Tanah A bang, Jakarta Pusat 10230
fama tersebut diatas benar telah melaksanakan Riset/Penelitian dari tanggal 24 faret s.d. 26 Aprii 2003 dengan judul " PENCARUH PEMBER.IAN KUIS ERHADAP rIASIL BELAJAR MATElv1ATIKA ".
emikianiah surnt keterangan ini kami buat, agar dapat clipergunakan !bagaimana mestinya. .