reaksi herxheimer reaksi detoksifikasi jangka pendek

3
Page 1 Reaksi Herxheimer Merasa Lebih Parah Sebelum Merasa Lebih Baik Diterjemahkan oleh Erich Unarto Member ID# 6518064 untuk Group Ibu Susilowati Reaksi Herxheimer hanya reaksi detoksifikasi jangka pendek (dari beberapa hari hingga beberapa minggu) di dalam tubuh. Ketika tubuh didetoks, adalah hal yang biasa terjadi gejala seperti flu, termasuk sakit kepala, nyeri sendi dan otot, badan sakit-sakit, sakit tenggorokan, tidak enak badan, berkeringat, menggigil, mual dan gejala-gejala lainnya. Ini normal bahkan sehat reaksi yang menunjukkan bahwa parasit, jamur, virus, bakteri atau patogen lainnya sedang dibunuh. Masalah terbesar berkenaan dengan Reaksi Herxheimer adalah, orang-orang berhenti minum suplemen atau obat yang menyebabkan reaksi tersebut, sehingga memberhentikan pengobatan yang justru akan membuat mereka menjadi lebih baik. Meskipun apa yang kita rasakan tidak membuat kita nyaman, Reaksi Herxheimer sebenarnya sedang menunjukkan bahwa proses penyembuhan sedang berlangsung. Apa Reaksi Herxheimer Itu? Reaksi Herxheimer adalah reaksi sistem kekebalan tubuh kita terhadap racun-racun (endotaxins) yang dilepaskan saat sejumlah besar patogen sedang dibunuh, dan tubuh kita tidak cukup cepat untuk menghilangkan racun-racun tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, Reaksi Herxheimer adalah sebuah reaksi yang terjadi saat tubuh melakukan detoks dan racun-racun yang dilepaskan bisa memperburuk gejala yang sedang terjadi atau memunculkan gejala yang lain. Hal penting yang perlu dicatat adalah gejala-gejala yang menjadi semakin buruk tersebut tidaklah menunjukkan kegagalan pengobatan yang sedang berlangsung; kenyataannya, biasanya malah sebaliknya. Mawar Dengan Nama Yang Lain Secara teknis dikenal sebagai Reaksi Jarisch-Herxheimer, sindrome ini mempunyai beberapa nama, termasuk JHR, Efek Herxheimer, Respon Herxheimer, Reaksi Herxheimer, Herx atau Herks. Terminologi yang paling umum digunakan adalah Reaksi Herxheimer. Juga sering disebut sebagai krisis penyembuhan, reaksi detoks, atau sindrom die-off. Sejarah Gejala ini pertama kali dijelaskan oleh Adolf Jarisch (1860-1902) yang bekerja di Vienna, Austria, dan beberapa tahun kemudian oleh Karl Herxheimer (1861-1942), bekerja di Frankfort, German. Kedua dokter ini adalah spesialis penyakit kulit yang biasanya berhubungan dengan luka pada kulit karena penyakit sifilis. Mereka mengamati bahwa dalam respon terhadap pengobatan, beberapa pasien tidak saja mengalami demam, berkeringat, keringat malam, mual dan muntah, tapi luka di kulit mereka menjadi semakin melebar dan makin meradang sebelum mereda dan sembuh. Sangat menarik, mereka menemukan bahwa orang-orang yang mengalami reaksi yang paling ekstrem justru sembuh paling cepat dan paling baik. Pasien bisa sakit selama 2-3 hari, tetapi luka-luka mereka kemudian sembuh. Contoh Pengobatan Reaksi Herxheimer disebabkan oleh pelepasan kimia-kimia beracun (endotoxins) yang dilepaskan dari dinding-dinding sel bakteri yang sekarat karena pengobatan yang efektif. Reaksi Herxheimer dikenal baik di dalam dunia medis dan tentunya tidak dibatasi hanya pada lingkungan pengobatan alami atau suplemen. Sebagai contoh, laporan studi baru-baru ini (Feb ’04) atas pengobatan Sarcoidosis ditemukan bahwa, “ ... tanpa pengecualian, pasien-pasien yang sedang mengalami perbaikan dilaporkan menunjukkan gejala- gejala yang semakin buruk sebagai respon langsung yang nyata terhadap antibiotik. Dengan perkataan lain, pasien-pasien ini mengatakan bahwa pengobatan yang mereka terima membuat mereka merasa lebih buruk sebelum gejala-gejala itu sembuh.”

Upload: wanita-wanita

Post on 23-Jul-2015

146 views

Category:

Healthcare


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reaksi Herxheimer Reaksi Detoksifikasi Jangka Pendek

Page 1

Reaksi Herxheimer – Merasa Lebih Parah Sebelum Merasa Lebih Baik Diterjemahkan oleh Erich Unarto Member ID# 6518064 untuk Group Ibu Susilowati

Reaksi Herxheimer hanya reaksi detoksifikasi jangka pendek (dari beberapa hari hingga beberapa minggu)

di dalam tubuh. Ketika tubuh didetoks, adalah hal yang biasa terjadi gejala seperti flu, termasuk sakit kepala,

nyeri sendi dan otot, badan sakit-sakit, sakit tenggorokan, tidak enak badan, berkeringat, menggigil, mual

dan gejala-gejala lainnya.

Ini normal – bahkan sehat – reaksi yang menunjukkan bahwa parasit, jamur, virus, bakteri atau patogen

lainnya sedang dibunuh. Masalah terbesar berkenaan dengan Reaksi Herxheimer adalah, orang-orang

berhenti minum suplemen atau obat yang menyebabkan reaksi tersebut, sehingga memberhentikan

pengobatan yang justru akan membuat mereka menjadi lebih baik. Meskipun apa yang kita rasakan tidak

membuat kita nyaman, Reaksi Herxheimer sebenarnya sedang menunjukkan bahwa proses penyembuhan

sedang berlangsung.

Apa Reaksi Herxheimer Itu?

Reaksi Herxheimer adalah reaksi sistem kekebalan tubuh kita terhadap racun-racun (endotaxins) yang

dilepaskan saat sejumlah besar patogen sedang dibunuh, dan tubuh kita tidak cukup cepat untuk

menghilangkan racun-racun tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, Reaksi Herxheimer adalah sebuah

reaksi yang terjadi saat tubuh melakukan detoks dan racun-racun yang dilepaskan bisa memperburuk gejala

yang sedang terjadi atau memunculkan gejala yang lain. Hal penting yang perlu dicatat adalah gejala-gejala

yang menjadi semakin buruk tersebut tidaklah menunjukkan kegagalan pengobatan yang sedang

berlangsung; kenyataannya, biasanya malah sebaliknya.

Mawar Dengan Nama Yang Lain

Secara teknis dikenal sebagai Reaksi Jarisch-Herxheimer, sindrome ini mempunyai beberapa nama,

termasuk JHR, Efek Herxheimer, Respon Herxheimer, Reaksi Herxheimer, Herx atau Herks. Terminologi

yang paling umum digunakan adalah Reaksi Herxheimer. Juga sering disebut sebagai krisis penyembuhan,

reaksi detoks, atau sindrom die-off.

Sejarah

Gejala ini pertama kali dijelaskan oleh Adolf Jarisch (1860-1902) yang bekerja di Vienna, Austria, dan

beberapa tahun kemudian oleh Karl Herxheimer (1861-1942), bekerja di Frankfort, German. Kedua dokter

ini adalah spesialis penyakit kulit yang biasanya berhubungan dengan luka pada kulit karena penyakit sifilis.

Mereka mengamati bahwa dalam respon terhadap pengobatan, beberapa pasien tidak saja mengalami

demam, berkeringat, keringat malam, mual dan muntah, tapi luka di kulit mereka menjadi semakin melebar

dan makin meradang sebelum mereda dan sembuh. Sangat menarik, mereka menemukan bahwa orang-orang

yang mengalami reaksi yang paling ekstrem justru sembuh paling cepat dan paling baik. Pasien bisa sakit

selama 2-3 hari, tetapi luka-luka mereka kemudian sembuh.

Contoh Pengobatan

Reaksi Herxheimer disebabkan oleh pelepasan kimia-kimia beracun (endotoxins) yang dilepaskan dari

dinding-dinding sel bakteri yang sekarat karena pengobatan yang efektif. Reaksi Herxheimer dikenal baik di

dalam dunia medis dan tentunya tidak dibatasi hanya pada lingkungan pengobatan alami atau suplemen.

Sebagai contoh, laporan studi baru-baru ini (Feb ’04) atas pengobatan Sarcoidosis ditemukan bahwa,

“ ... tanpa pengecualian, pasien-pasien yang sedang mengalami perbaikan dilaporkan menunjukkan gejala-

gejala yang semakin buruk sebagai respon langsung yang nyata terhadap antibiotik. Dengan perkataan lain,

pasien-pasien ini mengatakan bahwa pengobatan yang mereka terima membuat mereka merasa lebih buruk

sebelum gejala-gejala itu sembuh.”

Page 2: Reaksi Herxheimer Reaksi Detoksifikasi Jangka Pendek

Page 2

Ringkasan studi itu juga mengatakan,

“Fenomena ini dikenal sebagai Jarisch-Herxheimer Reaction (JHR) dan sering disebut secara informal

sebagai Herx. JHR dipercayai disebabkan bilamana bakteri yang terluka atau mati melepaskan racun-racun

mereka ke dalam darah dan jaringan lebih cepat dari pada kemampuan tubuh untuk menanganinya dengan

baik ... Hal ini menyebabkan respon peradangan yang mendadak dan besar ... Pada pasien Sarcoidosis,

Reaksi Herxheimer justru menjadi pertanda yang berharga bahwa antibiotiknya sedang menuju targetnya.”

Sebagai kesimpulan, penulisnya menyatakan:

“Dalam pekerjaan saya menangani pasien Sarcoidosis, ini adalah pengalaman saya bahwa pasien MP yang

sedang dalam taraf penyembuhan mengerti dan tidak masalah dengan adanya Reaksi Herxheimer sekalipun

mereka harus mengalami peningkatan penderitaan untuk sementara waktu. Mereka menerimanya sebagai

harga yang musti mereka bayar yang harus mereka bayar untuk mendapatkan kesembuhan dan bahkan

mereka melihatnya sebagai hal positif yaitu bukti nyata yang bisa dirasakan bahwa bakteri-bakteri yang ada

dalam tubuh mereka sedang dimusnahkan.”

Reaksi Herxheimer yang paling umum adalah:

Sakit kepala

Gejala seperti flu

Kulit gatal dan ruam

Kulit menjadi merah

Biasanya, reaksi akan berakhir dalam beberapa hari. Dalam kasus yang lebih parah, reaksi dapat berakhir

seminggu atau lebih lama.

Dalam banyak kasus, reaksi cenderung ringan dan dapat dilihat, tetapi ada pengecualian, khususnya dalam

kasus infeksi yang parah. Kondisi tertentu, seperti multiple sclerosis (sistim syaraf pusat (otak dan sumsum

tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi), lyme disease (penyakit menular pada manusia

dan hewan dengan perantara berupa kutu.[), dan penyakit karena bakteri spirochete lainnya dapat

menyebabkan Reaksi Herxheimer yang terlihat jelas karena patogen (bakteri, virus, dll)-nya dibunuh.

Reaksi Herxheimer sangat bervariasi, tergantung beberapa faktor, termasuk kesehatan umum dari orang ybs,

kondisi pengobatannya, tingkat keracunan yang terdapat dalam tubuh ybs, dan dukungan dari tubuh untuk

menghilangkan racun-racun tersebut secepatnya.

Klarifikasi Beratnya Reaksi Herxheimer seringkali menjadi petunjuk berapa berat keracunan yang terdapat di dalam

tubuh dan sekaligus menjadi petunjuk akan keefektifan pengobatan. Sebenarnya Reaksi Herxheimer

merupakan suatu pertanda tubuh kita sedang memperbaiki dirinya menuju kepada kesehatan yang baik.

Jangka Waktu

Ada berbagai data yang berbeda tentang kapan terjadinya Reaksi Herxheimer. Beberapa data menunjukkan

biasanya terjadi antara 4 hingga 24 jam setelah diberikan pengobatan. Pihak lain mencatat antara hari ke-3

dan ke-5 dari pengobatan di mana reaksi Reaksi Herxheimer sangat jelas terlihat. Hal yang dapat dikatakan

dengan jelas adalah reaksi sangat tergantung atas kondisi diri orang yang sedang diobati. Lamanya reaksi

juga berbeda-beda, dari hanya satu jam hingga berjam-jam kepada berhari-hari hingga bahkan seminggu.

Page 3: Reaksi Herxheimer Reaksi Detoksifikasi Jangka Pendek

Page 3

Apa Yang Dilakukan Jika Terjadi Reaksi Herxheimer

Jika reaksinya ringan saja dan masih bisa ditahan tanpa begitu terganggu karena ketidaknyamanan,

pendekatan yang terbaik adalah dengan meneruskan pengobatan dan biarkan tubuh menghilangkan racun-

racun secara cepat dan semenyeluruh mungkin.

Jika rekasinya terlalu berat, mengurangi frekuensi pengobatan akan sangat membantu di dalam mengurangi

reaksi yang muncul tetapi dengan terus membiarkan proses penyembuhan berlangsung. Kadang kala,

berhenti untuk sehari atau beberapa dan kemudian memulai lagi dapat memberikan kesembuhan yang cepat.

Bantuan yang terbaik bagi tubuh adalah dengan banyak minum air murni.

Saran lain yang juga dapat membantu adalah:

Mendapatkan banyak sinar matahari.

Kurangi olahraga selama masa detoks berlangsung.

Menjaga agar organ-organ tubuh yang berfungsi untuk pembuangan (perut, paru-paru, kulit, ginjal, kelenjar getah bening) berfungsi dengan baik.

Makan makanan yang alami selama masa detoks berlangsung sehingga tubuh tidak dibebani dengan bahan kimia atau racun tambahan yang harus dibuang karena tubuh sudah bekerja keras.

Menambahkan perasan lemon ke dalam air minum.

Minum minyak zaitun extra virgin di awal pagi hari.

Mandi dengan garam laut, atau mandi sauna.

Kesimpulan

Nasihat terpenting sehubungan dengan Reaksi Herxheimer adalah “tahanlah proses tersebut”. Reaksi

biasanya hanya beberapa hari dan sangat sepadan dengan hasil pembersihan dan kesembuhan tubuh yang

kita dapatkan. Tambahan, ini adalah pertanda yang pasti bahwa pengobatan sudah berlangsung dengan baik

dan telah bekerja untuk memperbaiki tubuh ke arah kesehatan yang alami!

Peringatan: Setiap gejala yang serius seperti ketidak teraturan detak jantung; susah bernafas, sesak dada,

paru-paru atau tenggorokan; bengkak yang parah; atau gejala lain yang berat harus diberikan perhatian dan

pengobatan oleh dokter dengan segera. Semua gejala-gejala ini dapat saja tidak ada hubungannya dengan

pengobatan yang sedang berlangsung dan dapat disebabkan oleh sebab lain yang serius.

Sumber: http://biovedawellness.com/2010/02/the-herxheimer-reaction-feeling-worse-before-feeling-better/