reaksi kimia pndahuluan

6
Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Pada praktikum kali ini praktikan akan mengamati perubahan-perubahan yang menunjukan terjadinya reaksi. Oleh karena itu diharapkan untuk mengamatinya dengan teliti pada setiap perubahan yang terjadi. (Sutrisno,2012) Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefesien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom- atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya suatu ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (HukumProust) : “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai zat sembarang yang menerima proton”. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia , sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme , di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam- macam jenisnya, maka untuk memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah: a. Reaksi pembakaran b. Reaksi kombinasi c. Reaksi penguraian d. Reaksi penggantian

Upload: tiara-kurnia-khoerunnisa

Post on 12-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kimia dasar

TRANSCRIPT

Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Pada praktikum kali ini praktikan akan mengamati perubahan-perubahan yang menunjukan terjadinya reaksi. Oleh karena itu diharapkan untuk mengamatinya dengan teliti pada setiap perubahan yang terjadi. (Sutrisno,2012)Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefesien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya suatu ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: Massa zat sebelum dan sesudah adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (HukumProust) : Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Lowry : Asam sebagai zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai zat sembarang yang menerima proton.Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah:a. Reaksi pembakaranb. Reaksi kombinasic. Reaksi penguraiand. Reaksi penggantianReaksi PembakaranMerupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar.Reaksi KombinasiReaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas.Reaksi PenguraianDalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.Reaksi PenggantianReaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitureaksi penggantian tunggaldanreaksi penggantian rangkapBahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah NaOH 0,05 M, CH3COOH 0,05 M, K2CrO4 0,1 M, K2CrO7 0,1 M, Al2(SO4)3 0,1 M, NaOH 1M, NH4OH 1 M, ZnSO4 0,1 M, (NH4)2SO4, Pb(NO3)2 0,1 M, NaCl 0,5 M, AgNO3 0,1 M, BaCl2 0,1 M, HCl 1 M, CaCO3, Ba(OH)2, KI 0,05 M, CHCl3, H2SO4 2 M, H2C2O4 2 M, KMnO4 0,05 M, CuSO4 0,05 M, KSCN 0,1 M, Na3PO4.Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, pembakar spirtus, spatula, pipet tetes, kertas lakmus, pipa U.Metode percobaan yang digunakan pada percobaan di bawah ini adalah 1.)Kedalam 2 tabung reaksi dimasukan masing-masing tepat 1,0 ml NaOH 0,05 M dan ke dalam dua tabung reaksi yang lain 1.0 ml CH3COOH 0,05 M. masing-masing ditambahkan 1 tetes indikator phenolphthalein (PP). Amati perubahan warn larutan-larutan tersebut! 2.) Kedalam 4 tabung reaksi lain dilakukan seperti no.1. Tetapi dengan penambahan indicator metil merah. Amati perubahan warna yang terjadi! 3.) Campurkan kedua asam dan basa pada nomor 1 dan 2. Amati perubahan warna yang terjadi! 4.) Kealam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukan 1 ml larutan Kalium Khromat (K2CrO4 0,1 M) 5.) Kedal 2 tabung reaksi masing-masing dimasukan 1 ml larutan K2CrO7. Lakukan seperti nomor 4. Bandingkan antara larutan nomor 4 dan 5. 6.) Kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M dan amati. Perhatikan apa yang terjadi! 7.) Kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M, tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M dan amati. Bandingkan dengan nomor 6. 8.) Ikuti petunjuk nomor 6 dan 7, tetapi gantilah Al2(SO4)3 dengan ZnSO4 0,1 M. 9.) Kedalm tabung reaksi yang bersaluran, masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4. Tambahkan larutan NaOH dan segera pasang penyalur gas. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus yang telah dibasahi dngan air! 10.) Campurkan 1 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dengan 1 ml larutan NaCl 0,1 M. Amati apa yang terjadi! Kemudian panaskan campuran tersebut sambil dikocok dan catat pengamatan anda! Campuran didinginkan sambil diamati. 11.) Kedalam 1 ml larutan NaCL 0,5 M tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi. 12.) Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! 13.) Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO7 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! Zat pada nomor 12 dan 13 jangan segera dibuang, karena akan dibandingkan dengan nomor 14. 14.) Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan 1 ml HCl 1M dan 1ml larutan K2CrO4 0,1 M. Bandingkan dngan nomor 12 dan 13. 15.) Masukkan kurang lebih 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi yang bersaluran. Tambahnkan larutan HCl. Gas yang terjadi dialirkan kedalam tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2. Amati perubahan yang terjadi. 16.) Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M DAN 2 tetes H2SO4 2M, panaskan kemudian teteskan larutan KMnO4 0,05 M (tetes demi tetes) sambil dikocok, teteskan terus larutan KMno4 sampai warnanya tidak hilang lagi. 17.) Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan campuran besi(II) atau Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2C2O4 2 M, teteskan larutan KMnO4 0,05 M sambil dikocok. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KMnO4 pada nomor 17 dan 18. 18.) Tambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH 1 M kedalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NaOH sampai berlebih. Amati perubahan yang terjadi! 19.) Ulangi pekerjaan nomor 19 tetapi gantilah larutan NaOH dengan larutan NH4OH 1 M. Bandingkan dengan hasil reaksi nomor 19. 20.) Campurkan 2 ml larutan besi (III) atau Fe3+ 0,1 M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M. Bagilah menjadi dua bagian kedalam 2 tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4 kedalam satu tabung, sementara tabung yang lain digunakan sebagai pembanding. Bandingkan warna kedua larutan.

DAFTAR PUSTAKASutrisno, E.T. dan I.S. Nurminabari. 2011. Penuntun Praktikum KimiaDasar, Jurusan Teknologi Pangan FT.UNPAS : Bandung.