redaksi - ksei.co.id · melakukan proses pengkinian dengan input data secara langsung. data yang...
TRANSCRIPT
0100018100009000011011
00011011
00100181
0111101
100101
100101
100101
0100018100
0011011
00011011
00100181
0111101
100101
100101
100101
Tahun 201504Edisi
Rangkaian Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi KSEI
Kaleidoskop KSEI Statistik & Aktivitas
Pemanfaatan Data Kependudukan
untuk Peningkatan Kualitas Basis Data Investor
8
5
11
7
Securities Quantity Price ValueAKSesBung
BUNG AKSES12/09
Pelaporan Transaksi Repurchase Agreement
Fokuss Edisi 04, 20152
DARI REDAKSI
Sebagai bentuk keterbukaan informasi dan perlindungan investor pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Self Regulatory Organizations (SRO) lainnya, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), telah memberlakukan kewajiban kepemilikan Single Investor Identification (SID) sejak tahun 2012. Kewajiban kepemilikan SID menjadi salah satu tonggak sejarah pem bentukan database investor pasar modal Indonesia, dimana regulator pasar modal memiliki acuan jumlah investor berdasarkan jenis kelamin, gender serta domisili.
Untuk memudahkan proses pengkinian atas data investor yang telah terbentuk, KSEI melakukan kerjasama pemanfaatan database kependudukan dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri RI. Beberapa waktu sebelumnya, KSEI telah melakukan pemadanan data investor berdasarkan nomor KTP dan tanggal lahir. Hasil pemadanan data telah di sampaikan KSEI kepada para Pemegang Rekening KSEI untuk dapat dikonfirmasi kepada investor.
Pada berita lainnya, simak laporan tentang kewajiban pelaporan transaksi Repurchasing Agreement (REPO) dan ber bagai pengembangan serta aktivitas yang dilakukan KSEI sepanjang tahun 2015.
Selamat MembacaSalam,
Redaksi
Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia,
Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penanggungjawab: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI • Sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI
Toll Free0800 -1- 865734Call Center KSEI021 - 515 2855
Website KSEIwww.ksei.co.idemail [email protected]
Fokuss Edisi 04, 20153
Pemanfaatan Data Kependudukan untuk Peningkatan Kualitas
Data Investor
enilik latar belakang pengembangan pasar modal Indonesia, salah satu tonggak sejarah
pembentukan database investor dimulai pada tahun 2012 sejak adanya kewajiban kepemilikan nomor Single Investor Identifi-cation (SID) yang diterbitkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Untuk mempermudah pro ses pengki nian data investor, pada tanggal 27 Desember 2013 KSEI mengimplementasikan modul Sta tic Data Investor (SDI) pada sistem utama CBEST. Modul ini memungkin kan Perusahaan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang Rekening), untuk melakukan pembuat an Sub Rekening Efek (SRE) dan SID, serta melakukan proses pengkinian dengan input data secara langsung. Data yang tersimpan dalam modul SDI, sangat bergantung pada kualitas database nasabah yang dimiliki oleh Pemegang Reke ning KSEI.
Upaya untuk membentuk database investor yang akurat dilakukan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Otoritas Jasa Keuang an (OJK) dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri tentang Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Februari 2014. MoU tersebut menjadi dasar hukum bagi setiap instansi yang berada di bawah pe ngawasan OJK untuk dapat melakukan kerjasama dengan Dukcapil, termasuk KSEI.
Pada Agustus 2014, KSEI dan Dukcapil te lah melakukan penandatanganan kerjasama pemanfaatan database kependudukan sebagai acuan untuk melakukan verifikasi data investor di pasar modal. Hal ini untuk melengkapi proses validasi dan verifikasi pembukaan SRE atau penerbitan nomor SID di KSEI.
M
Proses pengkinian data investor pasar modal kini telah diverifikasi dengan data kependudukan di Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri RI, sehingga basis data investor pasar modal diharapkan lebih akurat.
Fokuss Edisi 04, 20154
Pemanfaatan database kependudukan Dukcapil dilakukan dalam 2 langkah. Langkah pertama adalah pemadanan data secara offline untuk investor yang telah tercatat di KSEI, dengan mengirimkan seluruh data nomor KTP investor yang ada di KSEI ke Dukcapil. Jika nomor KTP tersebut terdaftar, KSEI akan mene rima data demografi yang cukup lengkap dari Dukcapil.
Proses pemadanan data secara offline dilaksanakan KSEI de ngan membandingkan kesesuaian antara nomor KTP investor yang tercatat dan tanggal lahir. Data lengkap hasil pemadanan tersebut akan disimpan oleh KSEI untuk menjadi database kependudukan offline di KSEI.
Berdasarkan hasil pe madan an data, masih terdapat nomor KTP yang belum update atau bahkan tidak tercatat. Kondisi seperti inilah yang diharapkan dapat diperbaiki sehingga kualitas data menjadi lebih akurat. Seluruh hasil pemadanan data sudah disampaikan KSEI ke masingma sing Pemegang Rekening agar data dapat dikonfirmasi ulang kepada setiap nasabah.
Proses verifikasi data oleh Pemegang Rekening dilakukan pada Januari hingga Maret 2016. Tata cara perbaikan dilakukan melalui pengkinian data di modul SDI dan telah disosiali sasikan kepada Pemegang Rekening pada 21 dan 29 Desember 2015. Dalam proses pengki nian data kali ini, KSEI mengirimkan hasil padanan data dari Dukcapil sebagai acuan bagi Pemegang Rekening.
Langkah kedua adalah proses verifi kasi secara online untuk pembuat an nomor SRE dan/atau SID bagi investor baru. Dalam hal ini, KSEI mengembangkan infrastruktur dan aplikasi yang meng hubungkan basis data investor de ngan basis data Dukcapil. Dari sisi Pemegang Rekening KSEI, tidak ada perubahan sistem terkait implementasi ini. Pemegang Reke ning hanya akan menerima notifikasi baru terkait status pembuatan SRE atau penerbitan nomor SID investor.
Apabila data nasabah sudah sesuai dengan data Dukcapil, maka akan langsung dibuatkan SRE dan SID oleh KSEI. Jika ditemukan ketidaksesuaian, diperlukan pengecekan dan perbaikan data oleh Pemegang Reke ning terlebih dahulu sebelum data dikirimkan kembali ke KSEI.
Proses verifikasi dan validasi secara online ini rencananya akan diimplementasikan pada tahun 2016.
Dalam rangka meningkatkan kualitas data investor, KSEI menghimbau Pemegang Rekening untuk dapat memanfaatkan fasi litas dari Dukcapil. Ada 2 hal yang dapat dimanfaatkan oleh Pemegang Rekening. Pertama, Pemegang Reke ning dapat menggunakan card reader untuk membaca chip yang tertanam pada KTP Elektronik, serta melakukan verifikasi KTP dengan membaca sidik jari calon investor baru yang ingin menjadi nasabah ataupun pengkinian data
nasabah saat face-to-face.Kedua, Pemegang
Re kening dapat memanfaatkan database ke penduduk an melalui web service untuk melakukan veri fikasi dan validasi nomor KTP calon investor baru ataupun pada saat pengkinian data investor. Hal ini dapat mengu rangi potensi human error saat
proses pendaf taran atau pengkinian data investor. Untuk memanfaatkan fasilitas yang terintegrasi dengan sistem back office ini, Pemegang Rekening harus berinvestasi dalam pengembangan web service dan jaringan ke Dukcapil.
Penggunaan card reader maupun web service dapat dimanfaatkan untuk pro ses Know Your Client (KYC) nasabah yang menjadi kewajiban Pemegang Rekening. Ke depannya, proses KYC yang dilakukan Pemegang Rekening diharapkan menjadi jalur utama penjagaan kualitas data nasabah. Tatkala proses awal data sudah aku rat maka proses selanjutnya akan lebih mudah. Tidak hanya Pemegang Rekening yang merasakan manfaatnya, investor juga dapat mengurangi hambatan dalam pembukaan SID dan RDN, yang menjadi per syaratan bertransaksi di pasar modal.
Dengan adanya pemanfaatan data-base kependudukan Dukcapil, diharapkan data investor pasar modal Indonesia menjadi lebih lengkap dan akurat. Dengan data investor yang akurat dan senantiasa terkini, maka rencana program pengembangan produk dan layanan jasa pasar modal, dapat dikembangkan dengan lebih baik berdasarkan basis data investor yang tersedia. n
[Aditya Kresna, Achmad Firdiansyah & Rahma Sutari]
“Pemanfaatan database
kependudukan Dukcapil dilakukan dalam 2 langkah,
yakni secara online dan offline.”
Fokuss Edisi 04, 20155
T
Pelaporan Transaksi Repurchase Agreement
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menambah modul untuk pelaporan transaksi REPO yang diwajibkan mulai awal tahun 2016.
ransaksi Repurchasing Agreement atau REPO adalah salah satu bentuk transaksi yang cukup banyak dimi
nati pelaku pasar modal Indonesia. REPO adalah transaksi penjualan atau pembelian Efek antara dua pihak yang pada saat bersamaan diikuti dengan perjanjian untuk penjualan dan pembelian kembali Efek tersebut pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Berbeda dengan transaksi pada umum nya dimana proses penyelesaian ha nya terjadi satu kali, pada transaksi REPO terdapat dua kali proses penyelesaian, yaitu ‘Repo Opening Transaction’ yang me rupakan proses pembelian atau penjualan yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan dan ‘REPO Closing Transaction’ untuk pengembalian jaminan atas Efek atau dana yang ditransaksikan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
Sebelumnya, transaksi ini tidak dibedakan dalam sistem CBEST sehingga pihak regulator tidak menge tahui dan tidak memiliki data jumlah penyelesaian transaksi REPO yang terjadi. Sejak diterbitkan Per ubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral pada 2012, yang salah satu bu tir nya mengatur tentang mekanisme pe nyelesai an transaksi REPO, keterbukaan informasi untuk transaksi ini semakin jelas sekaligus membantu Pemegang Reke ning KSEI (Per usahaan Efek dan Bank Kus todian) untuk proses penyelesaiannya.
Untuk mengatur agar pe nye lenggaraan transaksi REPO di pasar mo dal Indonesia semakin transparan, Otoritas Jasa Keuang an (OJK) menerbitkan Peraturan Nomor 9/POJK.04/2015 tentang Pedoman Trans aksi Repurchase Agreement bagi Lembaga Jasa Keuangan. Ketentuan tersebut didukung dengan penerbit an Peraturan KSEI Nomor VD tentang instruksi Free of Payment yang mulai berlaku sejak 17 Desem ber 2015 dan Peraturan KSEI Nomor VG tentang Pelaporan dan Penyelesaian Transaksi REPO yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. Dengan diterbitkan nya peraturan tersebut maka otomatis peraturan sebe lumnya yang mengatur tentang penyelesaian transaksi REPO tidak berlaku lagi.
Berdasarkan POJK tersebut, transaksi REPO atas Efek bersifat ekuitas wajib dilaporkan kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dalam hal ini KSEI. Dengan demikian, regulator dapat mengetahui jumlah transaksi REPO yang selama ini terjadi di pasar modal.
Dengan telah diwajibkannya pe laporan transaksi REPO oleh Pemegang Rekening, KSEI mengembangkan mo dul baru untuk pelaporan yang dapat diakses melalui ORCHid (Online Research and Centralized Historical Data), fasilitas online sistem yang menyediakan data historis dari kegiatan yang dilakukan oleh Pemegang Rekening di CBEST.
Modul pelaporan trans aksi REPO terdiri dari bebe rapa fungsi yang diharap
Fokuss Edisi 04, 20156
kan dapat mengakomodir kebutuhan Pemegang Rekening dalam melakukan pelaporan.
Fungsifungsi tersebut meliputi:1. ‘Reporting’ yaitu fungsi yang dapat
digunakan oleh pengguna dalam melakukan pelaporan transaksi REPO yang terdiri dari:l ‘REPO Opening’ yaitu pelaporan
yang dilakukan jika terdapat transaksi REPO baru.
l ‘Top Up/Withdrawal’ yaitu pelapor an yang dilakukan jika terdapat perubahan informasi nilai trans aksi REPO yang telah dilaporkan sebelumnya baik berupa nilai dana maupun Efeknya.
l ‘Substitution’ yaitu pe laporan yang dilakukan jika terdapat pergantian atas Efek yang menjadi jaminan dalam transaksi REPO tersebut.
l ‘Trade Adjustment’ yaitu perubahan tanggal jatuh tempo dari transaksi REPO yang telah dilaporkan sebelumnya.
l ‘REPO Closing’ yaitu pelaporan atas penutupan atau jatuh tempo dari REPO yang telah dilaporkan sebelumnya.
2. ‘Confirmation’ yaitu fungsi yang dapat digunakan oleh pihak lawan transaksi
untuk mengkonfirmasikan bahwa informasi yang dilaporkan adalah benar.
3. ‘Monitoring’ yaitu fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan inquiry atas kegiatan pe laporan REPO yang telah dilakukan.Modul ini juga di leng kapi dengan
fasilitas pengingat be ru pa dashboard yang dapat mempermudah pengguna jika terdapat pelaporan yang menunggu
tindak an selan jutnya. Waktu pelapor an nya sendiri dibatasi hingga satu hari setelah transaksi dilakukan.
Secara sistem, pelaporan dapat dilakukan hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya. Pelaporan harus dilakukan sebelum penyelesaian transaksi karena terdapat referensi eksternal yang wajib di
gunakan pada saat penyelesaian transaksi dilakukan.
Sebelum implementasi modul pelapor an tersebut, KSEI menyelenggarakan sosialisasi kepada Pemegang Rekening pada 2 Desember 2015 dan hands on pada 17 Desember 2015. Hingga 10 Febru ari 2016, tercatat 209 transaksi REPO telah dilaporkan oleh 11 Pemegang Rekening KSEI. n
[Yulia Purnama S.]
“Modul pelaporan transaksi
REPO terdiri dari beberapa fungsi untuk
mengakomodir kebutuhan Pemegang Rekening.”
Pemegang Rekening KSEI
Input Pelaporan REPO
Download File Instruksi
dari ORCHiD
Pelaporan ke OJK
ORCHiD
C-BEST
Pelaporan Transaksi Repo
Upload File Instruksi
untuk Penyelesaianke C-BEST
3
2
1
Fokuss Edisi 04, 20157
S
vestasi. P3IEI berfungsi mengelola dana perlindungan pemodal, sementara BAPMI merupakan lembaga hukum tempat menyelesaikan persengketaan perdata di bidang pasar modal.
Secara keseluruhan, rangkaian program kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes yang diselenggarakan KSEI di beberapa dae rah meliputi Surabaya (12 Feb ru ari 2015), Yogya karta (12 Maret 2015), Semarang (23 April 2015), Ban dung (27 Mei 2015), Denpasar (26 Agustus 2015), Manado (30 Oktober 2015) dan Balik papan (21 November 2015).
Disamping inisiatif program edukasi dan sosialisasi, KSEI ikut serta dalam berbagai sosialisasi yang diselenggarakan oleh Self Regulatory Organization (SRO). KSEI juga mendukung kegiat an pembukaan rekening yang dilakukan oleh Perusahaan Efek, dimana KSEI berperan serta menjadi narasumber yang menyampaikan informasi tentang Fasilitas AKSes setelah dilakukannya pembukaan rekening Efek. n
[Redaksi]
osialisasi dan edukasi yang diseleng garakan KSEI sepanjang tahun 2015 masih bertujuan untuk me
nyampaikan pesan utama yang terkait dengan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Seiring dengan dinamika dan perkembangan di pasar modal, fasilitas yang diluncurkan KSEI sejak tahun 2010 tersebut semakin diperluas fungsi nya. Kini, investor dapat memantau portofolio Efeknya serta melakukan input instruksi tarik dana melalui jaringan e-channel perbankan. Rangkaian sosialisasi Fasilitas AKSes pada tahun 2015 dimulai sejak semester pertama, de ngan me nyambangi kota Surabaya.
Pada penyelenggaraan sosialisasi tahun ini, KSEI turut menggandeng Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Perusahaan Efek (PE), khususnya yang telah melakukan pengembangan co-branding Fasilitas AKSes dan perluasan fungsi untuk penyampaian instruksi penarikan dana nasabah. Dengan melakukan sosialisasi bersama Bank Administrator RDN dan PE, diharapkan investor dapat memperoleh informasi yang lebih jelas.
Selain itu, lembaga lain yang diikutsertakan KSEI sebagai narasumber sosialisasi adalah PT Penyelenggaraan Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI). Hadirnya P3IEI dan BAPMI di pasar modal diharapkan mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan menarik minat investor untuk berin
Rangkaian Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi KSEI
Untuk menyampaikan informasi terbaru terkait fasilitas bagi investor, KSEI menyelenggarakan kembali rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi ke beberapa daerah.
Sosialisasi di Denpasar
Sosialisasi di Yogyakarta
Sosialisasi di Manado
Fokuss Edisi 04, 20158
Komitmen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam melakukan pengembangan infrastruktur pasar modal secara konkret dilakukan dengan berbagai inisiatif. Sejalan dengan berbagai kegiatan lainnya di tahun 2015, KSEI berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pasar modal Indonesia.”
Peran Serta Aktif Sebagai Anggota ACG. Sebagai anggota Central Securities Depository Group (ACG), KSEI berperan aktif pada kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi lembaga Kustodian pasar modal dari negara-negara Asia Pasifik tersebut. KSEI juga telah menandatangani MoU dengan beberapa anggota ACG untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran informasi.
Investor Bisa Kirim Instruksi Tarik Dana Lewat ATM. Disaksikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, bekerjasama dengan Bank Permata dan Trimegah Securities, KSEI luncurkan fasilitas penyampaian instruksi penarikan dana melalui ATM sebagai bentuk perluasan kerjasama sinergi Fasilitas AKSes dengan perbankan.
Peraturan Perlindungan Investor dan Penegakan Hukum. KSEI menyelenggarakan sosialisasi kepada pemakai jasa sebagai tindak lanjut berlakunya Peraturan tentang Pemeriksaan, Sanksi, dan Fasilitas AKSes pada tanggal 1 Desember 2014. Ini merupakan upaya KSEI untuk menciptakan kepastian hukum guna mendukung program pendalaman pasar.
Belajar dari India. Dengan 19 juta orang investor dan 10 ribu perusahaan tercatat, harus diakui bahwa Indonesia masih perlu belajar dari India. Delegasi KSEI berkunjung ke India untuk mempelajari proses penyelesaian transaksi pasar modal dan fasilitas yang disediakan lembaga Kustodian di negara tersebut.
KALeIDoSKoP 2015
Fokuss Edisi 04, 20158
JANUARI feBRUARI
MAReT MeI
Fokuss Edisi 04, 20159
Pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Ter-padu. Sebagai kelanjutan dari pengembang an sistem pengelolaan investasi terpadu di Indonesia, KSEI menandatangani Perjanjian Kerja Sama pengembangan S-Invest dengan Korea Securities Deposi tory (KSD). Rencananya, sistem tersebut akan diimplementasikan tahun depan dengan harapan proses penyelesaian transaksi reksadana di Indonesia semakin efisien.
Penyelesaian Transaksi Kini Melalui Bank Sentral. KSEI mengimplementasikan salah satu pengembangan infrastruktur pasar modal berupa fasilitas penyelesaian transaksi dana melalui bank sentral, sehingga pemindahbukuan dana pasar modal lebih fleksibel dan cepat karena langsung menggunakan sistem Bank Indonesia (BI-RTGS).
KSeI Tambah Jumlah Bank RDN. Untuk mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal, KSEI tambah jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (Bank RDN) dari 6 bank menjadi 9 bank termasuk didalamnya 2 Bank RDN Syariah, yang diharapkan dapat memudahkan investor dalam melakukan investasi di pasar modal karena investor dapat memilih bank yang terdekat dan dinilai memberikan layanan jasa terbaik.
Pembukaan 10.000 Rekening Investor. KSEI bersama dengan SRO lain mendukung program penciptaan 10.000 investor baru yang merupakan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRITEX) – Solo, yang merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia. Program ini juga tercatat sebagai Rekor Penciptaan Investor Saham Terbanyak dalam satu perusahaan oleh MURI.
Fun Run & Walk “Hope in Motion”. OJK bersama dengan KSEI, BEI dan KPEI mengadakan kegiatan Fun Run & Walk dengan tema “Hope in Motion”. Setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini turut berpartisipasi menggalang dana kemanusiaan. Melalui kegiatan ini terkumpul dana kemanusiaan sebesar Rp 297.800.000,- yang akan disalurkan bagi korban bencana alam dan masyarakat yang membutuhkan.
KSeI Berbagi. Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kelestarian lingkung-an dan sumber daya manusia, KSEI memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana berupa tanggul, lapangan olah raga dan sanitasi di lingkungan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Taman Ilmu Tanah Baru, Depok.
KALeIDoSKoP 2015
Fokuss Edisi 04, 20159
JUNI JUNI
JULI
SePTeMBeRAGUSTUS
AGUSTUS
Fokuss Edisi 04, 201510
Sosialisasi Pengkinian Data Investor. Sehubungan dengan upaya untuk meningkatkan validitas data investor, KSEI menyelenggarakan Workshop Pembenahan Data Investor kepada Pemegang Rekening KSEI.
Penambahan 3.000 investor. KSEI ber sama dengan SRO kembali mendukung program pembukaan rekening bagi kalangan mahasiswa. Dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Universitas Putra Indonesia – Padang ini, dibukakan rekening efek bagi 3.133 investor baru yang juga dicatatkan sebagai rekor MURI.
Pencatatan Perdana efek Beragun Aset. KSEI bersama dengan SRO dan OJK menghadiri kegiatan pencatatan perdana Efek Beragun Aset EBA-SP SMF-BTN01 pada 4 Desember 2015. Pencatatan EBA ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan dalam berinvestasi sekaligus menambah instrumen di pasar modal.
Keikutsertaan pada forum internasional. Sebagai Lembaga Kustodian yang berdaya saing internasional, KSEI turut serta dalam berbagai forum internasional. Tahun ini, KSEI diundang untuk menjadi salah satu narasumber pada NeMa 2016 (Network Management Event), forum diskusi lembaga kustodian dan kliring di Asia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman. Disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, KSEI bersama dengan BEI dan KPEI me la kukan penandatanganan nota kesepahaman de ngan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 23 Oktober 2015. Penandatangan nota kesepahaman bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam pengembang an layanan dan infrastruktur serta informasi di pasar modal.
forum Calon Investor. OJK bersama dengan KSEI dan SRO lainnya, menghadiri kegiatan Forum Calon Investor di kota Padang pada 5 Oktober 2015. Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi bagi pengusaha dan calon investor di kota Padang mengenai perkembangan pasar modal dan mengajak masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal.
Inisiatif Kerja Sama Internasional. Sebagai anggota ACG, KSEI juga aktif menjalin kerjasama melalui diskusi dan pertukaran informasi dengan lembaga kustodian sentral di tingkat regional. Dalam pertemuan tahunan di Taipei, Taiwan tahun ini KSEI bersama anggota ACG antara lain membahas standardisasi back office pelaku industri reksadana di negara-negara Asia.
Fokuss 10 Edisi 04, 2015
KALeIDoSKoP 2015
NoveMBeR
www.ksei.co.id
oKToBeR
DeSeMBeRDeSeMBeR
NoveMBeR DeSeMBeR
oKToBeR
Fokuss Edisi 04, 201511Fokuss 11
StAtIStIK
Edisi 04, 2015
Total Sub Rekening Efek yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015)
Total Single Investor Identification (SID) yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015)
Total Aset yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015)
Jan ‘15
3.233,28
Feb ‘15
[dalam triliun rupiah]
Jan ‘15
4 6 8 .5 3 7
Feb ‘15
4 7 6 .9 3 3
Mar ‘15
4 84.688
Apr ‘15 Mei ‘15 Jun ‘15 Jul ‘15 Agt ‘15
4 83.776
367.149Jan ‘15
Feb ‘15 372.758
Mar ‘15 378.872
Apr ‘15
Mei ‘15
Jun ‘15
Jul ‘15
Agt ‘15
Sep ‘15
Okt ‘15
378.594
382.171
386.343
388.960
400.703
407.398
419.961
Nov ‘15 426.210
Des ‘15 434.107
3.344,30
Mar ‘15
3.423,27
Apr ‘15
3.183,14
Mei ‘15
3.266,32
Jun ‘15
3.134,74
Jul ‘15
3.089,05
Agt ‘15
2.926,00
Sep ‘15
2.766,53
Okt ‘15
2.919,50
4 8 8 .2 4 8
4 9 2 .8 2 94 9 4 .4 2 5
5 0 6 .9 3 1
Sep ‘15
5 16 .822
Okt ‘15
535.262
Nov ‘15
539.698
Des ‘15
548.384
Nov ‘15
2.879,17
Des ‘15
3.022,57
Fokuss Edisi 04, 201512
Yuk Nabung SahamSebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar mo
dal, KSEI bersama dengan BEI dan KPEI meluncurkan kampanye “Yuk Nabung Saham” bert epatan dengan penyelenggaraan Investor Summit & Capital Market Expo pada 12 November 2015 di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia. “Yuk Nabung Saham” mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dan diharapkan dapat mengubah budaya menabung masyarakat Indonesia menjadi budaya berinvestasi. n
Penandatanganan MoU SRO dengan IAIKSEI bersama dengan BEI dan KPEI melakukan penandatanganan Memorandum
of Understanding (MoU) dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Balai Kartini, Jakarta pada tanggal 16 November 2015. Penandatanganan MoU tersebut meresmikan jalinan kerjasama dalam hal penelitian dan pengembangan atas aktivitas penyusunan Standar Akuntansi Keuangan, sosiali sasi, sertifikasi, keanggotaan, pendidikan dan pelatihan terkait industri pasar modal. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus IAI Bapak Prof. Mardiasmo, Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Direktur KPEI Sunandar serta Direktur KSEI Syafruddin dan Friderica Widyasari Dewi. n
Fokuss 12
AKtIvItAS
Edisi 04, 2015
Sosialisasi Enterprise Risk Management
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap proses manajemen risiko bagi para karyawan, KSEI menyelenggarakan sosialisasi terkait infor masi terkini implemen tasi Enterprise Risk Mana gement (ERM)
pada 11 12 Desember 2015 di Hotel Double Tree Cikini dengan konsep “Amazing Race”. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh karyawan KSEI mengetahui, tanggap dan andal dalam menangani dan mengelola risikorisiko pada Divisi dan Unit masingmasing. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan risikorisiko utama perusahaan (Risk That Matter) dan peranperan Divisi/Unit dalam mengelola risiko. n