redefinisi dan rekonstruksi tou kajian sosial terhadap ...€¦ · sebagai identitas sosial di...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Redefinisi dan Rekonstruksi Tou
Kajian Sosial terhadap Identitas Sosial
Minahasa dalam Konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
DISERTASI
Dipertahankan dalam Ujian Terbuka
Program Studi Doktor Sosiologi Agama
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Dipimpin oleh Rektor Magnificus
Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D
Rabu, 25 Oktober 2017
Oleh :
Marhaeni Luciana Mawuntu
ii
Redefinisi dan Rekonstruksi Tou
Kajian sosial terhadap Identitas Sosial Minahasa
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Promovenda : Marhaeni Luciana Mawuntu
Promotor : Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D
Co-Promotor : Dr.Pdt. Retnowati
Co-Promotor : Dr. David Samiyono, MTS, MSLS.
Katalog Dalam Terbitan 306.65984251 Maw Mawuntu, Marhaeni Luciana R Redefinisi dan rekonstruksi Tou : kajian sosial
terhadap identitas sosial Minahasa dalam konteks NKRI / Marhaeni Luciana Mawuntu.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.
viii, 143p. ; 23 cm.
ISBN 978-602-9182-47-7
1. Minahasa--Social life and customs 2. Social change 3. Social identity 4. Minahasa--Race identity I. Title
Copyright © 2017 oleh Marhaeni Luciana Mawuntu
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga Telp: 0298 321212 Ext. 266 Email: [email protected]
iii
MOTTO:
Esa cita waya, tou peleng masu’at. Cawana si parukuan cawana si
pakuruan, pute waya tou maesa cita
(satu kita semua. Tidak boleh menyembah dan tidak boleh disembah. Semua manusia itu sama)
iv
v
Dipersembahkan untuk Tou Minahasa dalam konteks NKRI
vi
vii
KATA PENGANTAR
Studi tentang identitas selalu menarik, karena tidak
hanya mengkaji nilai-nilai yang dikonstruksi sebagai
identitas. Studi identitaspun harus menelusuri berbagai data
mengenai siapa, bagaimana dan mengapa para aktris dan
aktor tersebut mengkonstruksi identitas. Khusus studi
identitas etnis, maka para leluhur, ajaran mereka, kebutuhan
dan tantangan yang mereka hadapi, serta masyarakat lokal
kini, menjadi subjek dari studi yang dilakukan.
Disertasi ini memaparkan hasil dari penelusuran
akademis terhadap Tou sebagai identitas kultural Minahasa
awal. Identitas kultural Tou yang menjadi dasar pemahaman
mereka tentang diri, masyarakat, hidup dan cara
menjalaninya. Karenanya dalam disertasi ini akan ditemukan
data-data mendalam yang bersumber pada tradisi lisan, syair
yang disampaikan dalam ritual, gambar-gambar pada waruga
(kuburan batu leluhur) dan ucapan-ucapan tua yang masih
terpelihara dalam masyarakat.
Disisi yang lain, disertasi inipun memuat secara
gamblang mengenai reduksi Tou yang bertolak belakang dari
makna hakikinya. Klaim-klaim lokal-pendatang, Minahasa
Kristen-bukan Minahasa Kristen adalah sisi lain yang
mendominasi wajah tanah Minahasa kini. Karenanya
redefinisi dan rekonstruksi Tou sebagai identitas sosial di
tanah Minahasa kini tidak hanya menjadi kajian akademis
yang penting, tetapi juga mimpi yang harus segera
direalisasikan bersama.
Tahapan-tahapan yang telah dilalui dan dicapai dalam
penelitian dan penulisan disertasi ini sangat terkait dengan
beragam orang yang dengan sepenuh hati menopang studi
yang saya lakukan. Kepada mereka ucapan terima-kasih yang
viii
tulus saya sampaikan. Prof. Dr. (H.C.) Pdt. John Titaley, ThD,
yang dengan setia membuka diri menjadi media belajar, guru
hidup dan motivator yang selalu mendorong saya untuk
berpikir melampaui yang sudah umum. Dr. Pdt. Retnowati
dan Dr. David Samiyono yang telah membimbing saya
melengkapi diri dengan pemahaman yang komprehensif
terkait dengan teori-teori pendukung disertasi ini, Dr. Pdt.
Ebenhaizer I. Nuban Timo, Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu,
Prof. J.T. Lobby Loekmono, Ph.D, Dr. Pdt. Lientje H. Pellu, yang
berkenan menguji kelayakan hasil studi ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada pembimbing khusus yang
berada jauh di Amerika, yang telah turut membentuk dan
memperkuat pemahaman akademis selama saya mengikuti
kuliah di Louisville Presbyterian Theological Seminary, Rev.
Frances Adeney, Th.D dan Rev. Dr. Scott Williamson.
Kepada para Narasumber, Prof.Dr. Pdt. W.A. Roeroe
(alm) (Majelis Kebudayaan Minahasa), Pdt. Richard A.D. Siwu,
PhD (Majelis Kebudayaan Minahasa)., Pdt. H.W.B. Sumakul,
PhD (Ketua Sinode GMIM), Tona’as Rinto Taroreh, Tona’as
Dede Katopo, Tona’as Edwin Tangka, Tona’as Kelompok
budaya Waraney Waha, Drs. Fredy Wowor (penterjemah syair
dalam ritual Minahasa), Salah satu Ketua Aliansi Makapetor,
Kelompok Budaya Mawale Movement, Ketua Aliansi
Masyarakat Adat Nasional, Kelompok Budaya Makatanak
Minahasa, Barisan Pemuda Adat Nusantara SULUT, Badan
Kerjasama Umat Beragama (BKSUA) SULUT, para Tokoh
Masyarakat Kampung Jawa-Tondano (keturunan pengikut
Kyai Modjo), Keturunan Apolos Minggu (pengikut Imam
Bonjol). Terima kasih atas kesedian para narasumber menjadi
sumber informasi dalam penelitian ini. Dari mereka saya tidak
hanya belajar mengenai Tou sebagai identitas Minahasa,
tetapi juga mengenai keharusan mengimplementasi-kannya
dalam relasi sosial kini.
ix
Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada
Pemerintah Propinsi SULUT untuk support konkrit dalam
tahapan penelitian yang saya lakukan, Pimpinan UKIT, serta
Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang telah mendukung
dan memberikan izin pada saya untuk berhenti sejenak dari
tugas sebagai dosen demi pengembangan diri di UKSW.
Teman-teman di Lembaga Pendampingan Anak dan
Perempuan Terung Ne Lumimuut. Kerja pendampingan yang
kita lakukan bersama terhadap anak dan perempuan korban
kekerasan di Sulawesi Utara, semakin meyakinkan saya
bahwa studi ini penting dilakukan.
Akhirnya, terima kasih yang tidak terhingga pada
suami terkasih, Marhaen Roy Tumiwa, karena studi ini tidak
pernah dapat dimulai dan diakhiri tanpa kesediaannya
memberi ruang yang luas bagi usaha pengembangan diri
yang saya lakukan. Dukungan konkritnya membangun
keyakinan diri, bahwa studi ini adalah mimpi kami yang
harus direalisasikan. Kepada anak-anak terkasih, Eka Satya
dan Deo yang telah rela ditinggal selama studi dan kadang-
kandang dinomor duakan, karena mama mereka harus full
time pada bacaan-bacaan wajib. Disertasi ini menjadi bukti
bahwa kerelaan kalian mengorbankan waktu bersama yang
menjadi milik kalian, tidak sia-sia. Pada mami, mama dan
papa serta adik-adik, dan para keponakan, terima kasih yang
tulus juga saya sampaikan atas doa dan harapan yang kalian
berikan.
Salatiga, 17 Juli 2017
Marhaeni Luciana Mawuntu
x
xi
ABSTRAK
Redefinisi dan Rekonstruksi Tou yang menjadi subjek dalam
penulisan disertasi ini merupakan kebutuhan penting dan
mendesak di tanah Minahasa kini. Karena Tou dalam konteks
tanah Minahasa kini telah mengalami dekonstruksi sebagai
imbas dari reduksi yang dilakukan masyarakat lokal dan
marginalisasi oleh para pendatang. Padahal Tou merupakan
tenunan sosial yang dimulai di zaman para leluhur. Tenunan
sosial yang telah menjalin dan merekatkan semua elemen
Minahasa awal menjadi komunitas yang saling terikat, tetapi
independent menjalankan kelompoknya. Karenanya, Tou
tidak hanya mengandung nilai-nilai kearifan lokal,
sebagaimana setiap budaya memiliki kearifannya masing-
masing. Lebih dari itu, Tou adalah tanda pengenal, nama diri
atau identitas Minahasa. Bahkan Tou adalah hidup dan cara
bagaimana manusia Minahasa yang beragam menjalani
kehidupannya.
Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan
metode penelitian grounded theory, maka koleksi dan analisis
data dilakukan secara simultan. Format penelitian kualitatif
demikian, mengantar studi redefinisi dan rekonstruksi Tou
pada upaya mendeskripsikan, mengungkapkan dan mengkaji
bagaimana dan mengapa para leluhur Minahasa
mengkonstruksi Tou sebagai identitas sosial Minahasa awal.
Selanjutnya, dengan bantuan teori-teori sosio-kultural
mengenai identitas, perubahan sosial, ritus dan fungsinya,
studi ini juga mengungkap makna dibelakang konstruksi Tou
sebagai identitas sosial Minahasa.
Disertasi ini akhirnya menyimpulkan, bahwa Tou adalah
identitas yang dinamis dan terbuka terhadap kebutuhan praxis
masyarakat lokal. Kebutuhan akan penguatan-penguatan
xii
sosio-kultural sebagai manusia Minahasa dalam zaman yang
terus berkembang. Jelas, bahwa Tou tidak hanya menjadi
identitas yang dikonstruksi oleh para leluhur untuk menjawab
kebutuhan dan tantangan di masanya. Tou adalah juga
identitas bersama yang diwariskan, agar keragaman dapat
dikelola dengan cerdas. Selanjutnya, berhadapan dengan
identitas bangsa Indonesia—Pancasila—saya menyimpulkan
bahwa kerja redefinisi dan rekostruksi Tou sangat tepat
dilakukan. Karena Tou tidak hanya mengandung nilai-nilai
kultural, tetapi juga universal. Nilai-nilai Tou yang demikian
justru menawarkan komitmen dan konsistensi negara untuk
cerdas membaca realitas berbangsa kini yang mengeksploitasi
nilai-nilai sektarian untuk melawan integritas NKRI. Nilai-nilai
Tou juga akan terus merangsang negara untuk memeriksa
manajemen pengelolaan relasinya berhadapan dengan etnis
dan kelompok-kelompok lokal lainnya. Karenanya, studi
tentang redefinisi dan rekonstruksi Tou tidak hanya
bermanfaat bagi masyarakat lokal Minahasa, tetapi dapat juga
menjadi acuan akademis bagi studi-studi lain mengenai
identitas kultural sebagai identitas sosial dalam konteks
berbangsa dan bernegara.
xiii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Abstrak ............................................................................................................. xi
Daftar Isi ....................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .............................................................................................. xv
Bab I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
2. Masalah Penelitian ............................................................................... 19
3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 19
4. Urgensi Penelitian ................................................................................ 20
5. Metodologi Penelitian ......................................................................... 21
a. Pendekatan Penelitian ................................................................ 21
b. Metode Penelitian ......................................................................... 21
c. Jenis Penelitian ............................................................................... 22
d. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 25
e. Sumber Data .................................................................................... 26
6. Susunan Pemaparan ............................................................................ 27
Bab II IDENTITAS DAN PERUBAHAN SOSIAL ........................... 29
1. Identitas: Identifikasi, Identitas, Identitas Sosial dan
Identitas Bangsa ................................................................................... 29
2. Perubahan Sosial ................................................................................... 41
Bab III RITUS: JENIS DAN FUNGSI ................................................... 49
1. Jenis Ritus................................................................................................. 49
2. Fungsi Ritus ............................................................................................. 52
Bab IV MINAHASA: NEGERI PARA TARANAK ............................ 59
1. Asal-usul Nama Minahasa ................................................................. 60
2. Taranak sebagai Komunitas Awal Minahasa ............................. 65
3. Pengelompokkan Taranak dalam Wale, Walak ........................ 86
xiv
4. Pengelompokkan Taranak dalam Pakasa’an............................... 90
5. Perjumpaan dan Pembauran Taranak dengan Pendatang .. 94
Bab V TOU ................................................................................................. 119
1. Tou dalam Tiwa Lumimuut –Toar (Janji keturunan
Lumimuut-Toar) ................................................................................ 119
2. Tou dalam Konsensus Para Pemimpin Taranak di Batu
Pinabetengan ....................................................................................... 120
3. Tou dalam Ucapan Ucapan Tua ..................................................... 129
Bab VI REDEFINISI DAN REKONSTRUKSI TOU DALAM
MASYARAKAT DI TANAH MINAHASA KINI DAN DALAM
KONTEKS NKRI ....................................................................................... 133
1. Redefinisi dan Rekonstruksi Tou sebagai Identitas Sosial
tanah Minahasa Kini ......................................................................... 133
2. Tou sebagai Identitas Sosial tanah Minahasa dalam Konteks
NKRI ........................................................................................................ 151
Bab VII REFLEKSI DAN KESIMPULAN ......................................... 165
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 173
LAMPIRAN .................................................................................................. 189
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta Propinsi Sulawesi Utara .......................................... 7
Gambar 4.1 Peta Pakasa’an ................................................................... 92