refarat blefaritis
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blefaritis adalah istilah medis untuk peradangan pada kelopak mata. Kata
"blefaritis" berasal dari kata Yunani blepharos, yang berarti "kelopak mata," dan
akhiran itis Yunani, yang biasanya digunakan untuk menunjukkan peradangan
dalam bahasa Inggris. Peradangan adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan proses dimana selsel darah putih dan !at kimia yang diproduksi
dalam tubuh melindungi kita dari !at!at asing, edera, atau infeksi. #espon tubuh
normal dalam peradangan melibatkan berbagai derajat pembengkakan,
kemerahan, nyeri, panas, dan perubahan dalam fungsi.1
Blefaritis menyebabkan mata merah merah, iritasi, kelopak mata gatal dan
pembentukan ketombe seperti sisik pada bulu mata. Ini adalah gangguan mata
yang umum yang disebabkan oleh bakteri atau kondisi kulit seperti ketombe di
kulit kepala atau jera$at rosaea. %apat terjadi pada semua orang dari segala usia.
&eskipun tidak nyaman, blefaritis tidak menular dan umumnya tidak
menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.'
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif,
dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptoous
1
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
2/34
alfa atau beta, pneumoous, dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya
dikenal adalah blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.(
Blefaritis sering disertai dengan konjungti)itis dan keratitis. Biasanya
blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan
kemudian diberikan antibiotik yang sesuai. Penyulit blefaritis yang dapat timbul
adalah konjungti)itis, keratitis, hordeolum, kala!ion, dan madarosis.(
1.' *ujuan
*ujuan dari penulisan refarat ini adalah memaparkan halhal yang
berhubungan dengan Blefaritis.
BAB II
2
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
3/34
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Palpebra
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk tear film di depan kornea
serta menyebarkan tear film yang telah diproduksi ini ke konjungti)a dan kornea.
Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak mata juga
berfungsi untuk menyebarkan tear film ke konjungti)a dan kornea.(,+
ambar 1 - natomi kelopak mata /0erry Popham &%, '1(2
Pada kelopak terdapat bagianbagian-(,+,3,4
3
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
4/34
a 5atu lapisan permukaan kulit. *ipis dan halus, dihubungkan oleh jaringan ikat
yang halus dengan otot yang ada diba$ahnya, sehingga kulit dengan mudah
dapat digerakkan dari dasarnya. %engan demikian, maka edema dan
perdarahan mudah terkumpul disini, sehingga menimbulkan pembengkakan
palpebra.
b Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar
!eis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus dan bermuara pada
tepi kelopak mata. 6tot seperti-
1 &. 6rbikularis 6kuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan
ba$ah, dan terletak di ba$ah kulit kelopak. &. 6rbikularis berfungsi
menutup bola mata yang dipersarafi 7. fasialis.
' &. #iolani. 6tot yang ada di pinggir kelopak mata. Bersamaan dengan
&.6rbikularis 6kuli berfungsi untuk menutup mata.
( &. Le)ator Palpebra berjalan kearah kelopak mata atas dan berinsersi pada
lempeng tarsal. 6tot ini dipersarafi oleh saraf ketiga /okulomotor2.
Kerusakan pada saraf ini atau perubahan perubahan pada usia tua
menyebabkan jatuhnya kelopak mata /ptosis2 yang berfungsi untuk
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
+ &. &ulleri, terletak di ba$ah tendon dari &. Le)ator Palpebra. Iner)asinya
oleh saraf simpatis, guna &. Le)ator Palbebra dan &. &ulleri untuk
mengangkat palpebra.
d %i dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan yang rapat
dengan sedikit jaringan elastin. unanya untuk memberi bentuk kepada
palpebra.
e #ambut
2.2 Definisi Blefaritis
4
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
5/34
Blepharitis adalah iritasi pada kelopak mata. Ini memiliki berbagai
penyebab, mulai dari alergi dan infeksi iritasi serta kanker kulit. Ini adalah
penyakit mata yang paling umum.8
Blefaritis merupakan inflamasi kronis kelopak mata yang umum terjadi.
Kadang dikaitkan dengan infeksi stafilokokus kronis. Kondisi ini menyebabkan
debris skuamosa, inflamsi tepi kelopak mata, kulit, dan folikel bulu mata
/blefaritis anterior 2. Kelenjar &eibom dapat terkena seara tersendiri /blefaritis
posterior 2.+
ambar ' - #adang pada kelopak mata /blefaritis2
dan disfungsi kelenjar meibomian /ltlas of 6phtalmology2
2. Insi!en
Blefaritis adalah gangguan mata yang umum di merika 5erikat dan di
seluruh dunia. 9ubungan yang tepat antara blefaritis dan kematian tidak diketahui,
tetapi penyakit dengan angka kematian yang dikenal, seperti lupus eritematosus
sistemik, mungkin terdapat blefaritis sebagai bagian dari gejala yang ditemukan.
&orbiditas termasuk kehilangan fungsi )isual, kesejahteraan, dan kemampuan
5
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
6/34
untuk melaksanakan akti)itas kehidupan seharihari. Proses penyakit dapat
mengakibatkan kerusakan pada pelupuk mata dengan trihiasis, entropion
notching , dan etropion. Kerusakan kornea dapat mengakibatkan peradangan,
jaringan parut, hilangnya kehalusan permukaan, dan kehilangan kejelasan
penglihatan. 0ika peradangan yang parah berkembang, perforasi kornea dapat
terjadi. *idak ada studi yang diketahui menunjukkan perbedaan ras dalam
kejadian blefaritis. #osaea mungkin lebih umum di orang berkulit putih,
meskipun temuan ini mungkin hanya karena lebih mudah dan sering didiagnosis
pada ras ini.:
Belum ditemukan penelitian yang diranang untuk mengetahui perbedaan
dalam insiden dan klinis blefaritis antara jenis kelamin. Blefaritis seboroik lebih
sering terjadi pada kelompok usia yang lebih tua dengan usia ratarata adalah 3
tahun.: kan tetapi apabila dibandingkan dengan bentuk lain, blefaritis
staphylooal ditemukan pada usia lebih muda /+' tahun2 dan sebagian besar
adalah $anita /:;2.11
2." Etiolo#i
Blefaritis dapat disebabkan oleh peradangan, bakteri, alergi, kondisi
lingkungan, atau mungkin terkait dengan penyakit sistemik-8
a Blefaritis inflamasi terjadi akibat peningkatan sel radang kulit di sekitar
kelopak.
b Blefaritis alergi dapat disebabkan oleh iritasi di atmosfer /misalnya, bahan
kimia di tempat kerja2 atau dengan banyak obat, baik mata atau sistemik.
6
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
7/34
Pada banyak orang, blefaritis disebabkan oleh paparan he$an seperti anjing
atau kuing. Bentuk ulseratif /blefaritis menular2 sering ditandai dengan adanya sekret
kuning atau kehijauan.
d Blefaritis dapat disebabkan oleh kondisi medis sistemik atau kanker kulit dari
berbagai jenis.
Blefaritis anterior biasanya disebabkan oleh bakteri /stafilokokus
blefaritis2 atau ketombe pada kulit kepala dan alis /blefaritis seboroik2. 9al ini
juga dapat terjadi karena kombinasi faktor, atau mungkin akibat alergi atau kutu
dari bulu mata. Blefaritis posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak tidak
teratur oleh kelenjar pada kelopak mata /meibomian blefaritis2 yang meniptakan
lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. 9al ini juga dapat
berkembang sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya seperti jera$at rosaea dan
ketombe kulit kepala.'
Blefaritis melibatkan tepi kelopak mata, di mana bulu mata tumbuh dan
pintu dari kelenjar minyak keil dekat pangkal bulu mata berada. &ungkin ada
keterlibatan tepi luar dari tepi kelopak mata yang berdekatan dengan kulit atau
dan tepi bagian dalam kelopak mata yang bersentuhan dengan bola mata.
Perubahan pada kulit kelopak mata atau permukaan mata itu sendiri biasanya bisa
menjadi penyebab sekunder yang mendasari terjadinya kelainan pada kelopak
mata.1
Penyebab kebanyakan kasus blefaritis adalah kerusakan kelenjar minyak
di kelopak. da sekitar + kelenjar ini di setiap kelopak mata atas dan ba$ah.
Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau salah
jenis minyak, tepi kelopak mata dapat menjadi meradang, iritasi, dan gatal.1
7
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
8/34
2.$ Patofisiolo#i
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena
adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata
yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
normal ditemukan di kulit. 9al ini mengakibatkan in)asi mikrobakteri seara
langsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem
imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa
buangan dan en!im. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan
adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.:
Blefaritis anterior mempengaruhi daerah sekitar dasar dari bulu mata dan
mungkin disebabkan infeksi stafilokokus atau seboroik. Yang pertama dianggap
hasil dari respon mediasi sel abnormal pada komponen dinding sel 5. ureus yang
mungkin juga bertanggung ja$ab untuk mata merah dan infiltrat kornea perifer
yang ditemukan pada beberapa pasien. Blefaritis seboroik sering dikaitkan dengan
dermatitis seboroik umum yang mungkin melibatkan kulit kepala, lipatan
nasolabial, belakang telinga, dan sternum. Karena hubungan erat antara kelopak
dan permukaan okular, blefaritis kronis dapat menyebabkan perubahan inflamasi
dan mekanik sekunder di konjungti)a dan kornea. 5edangkan blefaritis posterior
disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibomian dan perubahan sekresi kelenjar
meibomian. Lipase bakteri dapat mengakibatkan pembentukan asam lemak bebas.
9al ini meningkatkan titik leleh dari meibum yang menghambat ekspresi dari
kelenjar, sehingga berkontribusi terhadap iritasi permukaan mata dan mungkin
8
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
9/34
memungkinkan pertumbuhan 5. ureus. 9ilangnya fosfolipid dari tear film yang
bertindak sebagai surfaktan mengakibatkan meningkatnya penguapan air mata dan
osmolaritas, juga ketidakstabilan tear film.<
*iga mekanisme patofisiologi blefaritis anterior yang telah diusulkan-1
a Infeksi bakteri langsung
b #espons mela$an toksin bakteri
Delayed hypersensitivity reaction terhadap antigen bakteri
Patofisiologi blefaritis posterior melibatkan perubahan struktural dan
disfungsi sekresi dari kelenjar meibomian. Kelenjar &eibomian mengeluarkan
meibum, lapisan lipid eksternal dari tear film, yang bertanggung ja$ab untuk
mengurangi penguapan tear film dan menegah kontaminasi. Pada perubahan
struktural ontoh kegagalan kelenjar di blepharitis posterior telah ditunjukkan
dengan meibography, selain itu, kelenjar epitel dari he$an model penyakit
kelenjar meibomian menunjukkan hiperkeratinisasi yang dapat menghalangi
kelenjar atau menyebabkan deskuamasi sel epitel ke dalam lumen, duktus kelenjar
sehingga menyebabkan konstriksi kelenjar. 9iperkeratinisasi dapat mengubah
diferensiasi sel asinar dan karenanya mengganggu fungsi kelenjar. %isfungsi
sekretorik ontohnya dalam blepharitis posterior, terjadi perubahan komposisi
meibum di mana perubahan rasio asam lemak bebas untuk ester kolesterol telah
terbukti. 9asil sekresi yang berubah ini bisa memiliki titik leleh yang lebih tinggi
dari pada yang tampak di kelopak mata sehingga menyebabkan menutupnya
muara kelenjar.1
2.% Klasifi&asi
9
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
10/34
Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi-'
1. Blefaritis anterior- blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,tempat
dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkanoleh infeksi
bakteri /stafilokokus blefaritis2 atau ketombe di kepala dan alis mata /blefaritis
seboroik2. =alaupun jarang, dapat juga disebabkan karena alergi.'
ambar (. Blefaritis nterior /Kanski in >linial 6phthalmology edisi 82
'. Blefaritis posterior- blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam,
bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapat
disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yang
berlebihan /blefaritis meibom2 yang akan mengakibatkan terbentuknya
lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. 5elain itu, dapat pula
terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jera$at atau ketombe.'
ambar +. Blefaritis Posterior /Kanski in >linial 6phthalmology edisi 82
10
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
11/34
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya-(,11,1'
Blefaritis baterial1 Blefaritis superfisial
Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphyloous maka
pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan
sulfisoksa!ol. 5ebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas
basah.Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar
&eibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar &eibom /&eibormianitis2, yang
biasanya menyertai.(
Blefaritis stafilokokal ditandai dengan adanya sisik, krusta dan eritema
pada tepi kelopak mata dan collarette formation pada dasar bulu mata. Infeksi
kronis dapat disertai dengan eksasebasi akut yang mengarah pada terjadinya
blefaritis ulseratif. %apat juga terjadi hilangnya bulu mata, keterlibatan kornea
termasuk erosi epitelial, neo)askularisai dan infiltrat pada tepi kelopak.11
' Blefaritis 5eboroik
Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar
penanganannya. Biasanya terjadi pada lakilaki usia lanjut /3 tahun2, dengan
keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. ejalanya adalah sekret yang keluar
dari kelenjar meibom, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan
hipertropi papil pada konjungti)a. Pada kelopak dapat terbentuk kala!ion,
hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Pengobatannya adalah
dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran.
%ilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 31
menit. Kelenjar &eibom ditekan dan dibersihkan dengan shampo bayi. Penyulit
11
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
12/34
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
13/34
panas dan gatal. Pengobatannya ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan
shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki
metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi antara lain- keratitis,
konjungti)itis.(
+. Blefaritis ?lseratif.
&erupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak
akibatinfeksi staphyloous. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng ber$arna
kekunungkuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang keil dan
mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yang
terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai
perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. ?lserasi berjalan lebih lanjut dan
lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan
rontok/madarosis2.(
Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada
blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin.
Biasanyadisebabkan stafilokok maka diberi obat staphyloous. pabila ulseratif
luaspengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Penyulit
adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut,
trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kala!ion. Bila
ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat
berakibat trikiasis.(
3. Blefaritis ngularis.
13
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
14/34
Blefaritis angularis merupakan infeksi pada tepi kelopak disudut kelopak
mata atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata /kantus
eksternus dan internus2 sehingga dapat mengakibatkan gangguan padafungsi
puntum lakrimal. Blefaritis angularis disebabkan oleh Moraxella lacunata atau
Staphylococcus aureus meskipun bakteri lain atau sangat jarang herpes simple@
juga terlibat. 5eringkali gejala yang munul adalah kemerahan pada salah satu tepi
kelopak mata, bersisik, maserasi dan kulit peahpeah di kantus lateral dan
medial, juga dapat terjadi konjungti)itis folikuler dan papil. Biasanya kelainan ini
bersifat rekuren. Blefaritis angularis diobati dengan sulfa /kloramfenikol,
eritromisin2, tetrasiklin dan seng sulfat. Penyulit terjadi pada puntum lakrimal
bagian medial sudutmata yang akan menyumbat duktus lakrimal.(,<
ambar 4. Blefaritis angularis
/Kanski in >linial 6phthalmology edisi 82
4. &eibomianitis.
&erupakan infeksi pada kelenjar &eibom yang akan mengakibatkan tanda
peradangan lokal pada kelenjar tersebut. &eibomianitis menahun perlu
14
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
15/34
pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari
dalamberulang kali disertai antibiotik lokal.+
ambar 8. &eibominiatis /tlas of 6pthalmology2
B Blefaritis )irus(
1. 9erpes !oster
Airus herpes !oster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf
trigeminus. Bilayang terkena ganglion abang oftalmik maka akan terlihat gejala
gejala herpes !oster pada mata dan kelopak mata atas.ejala tidak akan
melampaui garis median kepala dengan tandatanda yang terlihat pada mata
adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa demam. Pada
kelopak mata terlihat )esikel dan infiltrat pada kornea bila mata terkena. Lesi
)esikel pada abang oftalmik saraf trigeminus superfisial merupakan gejala yang
khusus pada infeksi herpes !oster mata. Pengobatan hanya asimtomatik steroid
superfisial untuk mengurangi gejala radang dan analgesik untuk mengurangi rasa
sakit. Penyulit yang mungkin terjadi adalah u)eitis, parese otot perggerak mata,
glaukoma dan neuritis optik.(
'. 9erpes simplek
15
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
16/34
Aesikel keil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yang
sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak. %ikenal bentuk
blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan dengan
terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang mengakibatkan kedua
kelopak lengket. *idak terdapat pengobatan spesifik pada penyakit ini. Bila
terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik sitemik atau topikal.(
( Aaksinia
Pada infeksi )aksinia akan terdapat kelainan pada kelopak berupa pustula
dengan indentasi pada bagian sentral. *idak terdapat pengobatan spesifik untuk
kelainan ini.(
+ &oluskum kontagiosum
&oluskum kontagiosum pda kelopak akan terlihat sebagai benjolan
dengan penggaungan ditengah yang biasanya terletak di tepi kelopak. %apat
ditemukan kelainan berupa konjungti)itis yang bentuknya seperti konjungti)itis
inklusi klamidia atau trakoma. Pengobatan moluskum tidak ada yang spesifik atau
dilakukan ekstirpasi benjolan, antibioti loal diberikan untuk menegah infeksi
sekunder.(
> Blefaritis jamur (
1 Infeksi superfisialBiasanya diobati dengan griseoful)in terutama efektif untuk
epidermomikosis, diberikan .31 gram sehari dengan dosis tunggal atau dibagi
rata diteruskam 1' minggu. Kandida dengan nistatin topikal 1. unit per
gram.(
' Infeksi jamur profundus
16
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
17/34
Pengobatan menggunakan obat sistemik. Actinomyces dan Nocardia
efektif menggunakan sulfonamid, peniillin atau antibiotik spektrum luas. 5pesies
lain bisa digunakan mfoterisin B dimulai dengan .3.1mgCkgBB i) lambat 4
: jam dilarutkan dekstrose 3; dalam air.(
% Phitiriasis palpebrarum<
Phthirus pubis sebenarnya hidup di rambut pubis. 5eseorang yang
terinfeksi kutu dapat kedaerah lain yang berambut seperti a@ila, dada atau bulu
mata. Pitiriasis palpebarum merupakan kutu dari bulu mata yang biasanya
menjangkiti anakanak yang hidup ditempat yang memiliki higinitas yang buruk.<
ambar :. Phitiriasis palpebrarum /Kanski in >linial 6phthalmology edisi 82
ejala meliputi iritasi kronis dan gatal pada kelopak mata. %itandai oleh
kutu yang menempel kebulu mata dengan akarnya. *elur dan kulitnya yang
kosong munul seperti bentuk o)al, oklat, keputihan seperti mutiara dan melekat
pada dasar ilia. Kunjungti)itis tidak la!im ditemukan.
Kutu diangkat beserta bulu mata seara mekanik dengan menggunakan
pinset, lalu diberikan topikal yello$ meruri o@ide 1; atau petroleum jelly pada
bulu mata dan kelopak mata dua kali sehari selama 1 hari. &enghilangkan kutu
pada pasien, keluarga, baju dan tempat tidur penting untuk menghindari
kekambuhan.<
2.' (anifestasi Klinis
17
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
18/34
Blefaritis stafilokokus<
- sisik keras dan pengerasan kulit terutama berlokasi di antara dasar bulu
mata .
- hiperemia konjungti)a ringan dan umumnya terjadi konjungti)itis papiler
kronis.
- Kasus lama dapat berkembang menjadi jaringan parut dan bentukan
/tylosis2 dari tepi kelopak mata. &adarosis, trihiasis dan poliosis.
- Perubahan sekunder termasuk pembentukan tembel, keratitis tepi kelopak
mata dan sesekali terjadi phlytenulosis.
- Berhubungan dengan ketidakstabilan tearfilm dan sindrom mata kering
yang umumnya terjadi.
B Blefaritis seboroik <
- 9iperaemik tepi kelopak mata anterior dan tampak berminyak dengan
menempel bersamasama pada bulu mata
- 5isik yang lembut dan terletak di mana saja pada tepi kelopak mata dan
bulu mata.
> Blefaritis posterior <- 5ekresi berlebihan dan tidak normal kelenjar meibomian sebagai
menyumbat lubang kelenjar meibomian dengan tetesan minyak
- Berkerut, resesi, atau penyumbatan lubang kelenjar meibomian
- 9iperemi dan telangietasis dari tepi kelopak posterior.
- *ekanan pada tepi kelopak mengakibatkan airan meibomian keruh atau
seperti pasta gigi.
- *ransiluminasi kelopak dapat menunjukkan hilangnya kelenjar dan
dilatasi kistik duktus meibomian.
- *ear film berminyak dan berbusa, buih dapat menumpuk di tei kelopak
atau dalam kantus.
- perubahan sekunder termasuk konjungti)itis papiler dan erosi kornea
epitel inferior.
2.) Dia#nosis
18
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
19/34
Blefaritis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif.
Pengujian, dengan penekanan khusus pada e)aluasi kelopak mata dan permukaan
depan bola mata, termasuk-11
- #i$ayat pasien untuk menentukan apakah gejala yang dialami pasien dan
adanya masalah kesehatan umum yang mungkin berkontribusi terhadap
masalah mata.
- Pemeriksaan mata luar, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit dan
penampilan bulu mata.
- D)aluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata dan pembukaan kelenjar
meibomian menggunakan ahaya terang dan pembesaran.
- D)aluasi kuantitas dan kualitas air mata untuk setiap kelainan.
19
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
20/34
ambar
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
21/34
' >hala!ion, yang mungkin multipel dan berulang, umumnya terjadi terutama
pada pasien dengan blefaritis posterior.( Penyakit membran epitel basal dan erosi epitel berulang dapat diperburuk oleh
blepharitis posterior.+ Kulit- . 0era$at rosaea sering dikaitkan dengan disfungsi
kelenjar meibomian.
B. dermatitis seboroik terdapat padaE. Pengobatan ane )ulgaris dengan isotretinoin dikaitkan dengan
perkembangan blepharitis pada sekitar '3; dari pasien hal itu
mereda ketika pengobatan dihentikan.3 Keratitis bakteri dikaitkan dengan penyakit sekunder permukaan okular untuk
blefaritis kronis.4 topik keratokonjungti)itis sering dikaitkan dengan blefaritis stafilokokus.
Pengobatan blefaritis sering membantu gejala konjungti)itis alergi dan
sebaliknya.
8 Intoleransi lensa kontak. Pemakaian jangka panjang lensa kontak berhubungan
dengan penyakit tepi pelupuk mata posterior. Penghambatan gerakan tutup dan
ekspresi normal dari minyak meibomian bisa menjadi penyebabnya. da juga
mungkin terkait konjungti)itis giant papil membuat pemakaian lensa tidak
nyaman. Blefaritis juga merupakan faktor risiko untuk keratitis bakteriterkait
lensa kontak.
Table 1.S*mmar+ of ,-ara,teristi,s of ,-roni, blefaritis
/Kanski in >linial 6phthalmology edisi 82
21
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
22/34
eat*re
Anterior blefaritisPosterior
blefaritisStap-+lo,o,,al Seborr-oei,
Lashes %eposit 9ard 5oft
Loss FF F
%istorted or
trihiasisFF F
Lid margin ?leration F
7othing F FF
>yst 9ordeolum FF
&eibomian FF
>onjunti)a Phlytenule F
*ear film Goaming FF
%ry eye F F FF
>orneaPuntate
erosionsF F FF
Aasulari!ation F F FF
Infiltrates F F FF
ssoiated
disease
topi
dermatitis
5eborrhoei
dermatitis
ne
rosaea
2./ Dia#nosis Ban!in#1(
22
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
23/34
Condition Signs and symptoms Treatment
0on!itions t+pi,all+ presentin# bilaterall+ngioedema 6ften, but not
al$ays bilateral
brupt onset o)er
minutes to hours
may follo$ an
e@posure
5aling usually
absent
6ften selflimited a)oid initing agents
Dmergeny medial attention is reHuired in
patients $ith upper air$ay obstrution
administer .( mg of intramusular
epinephrine
&ild ases may benefit from oral
antihistamines andCor gluoortioids-
%iphenhydramine hydrohloride
/Benadryl2, '3 to 3 mg three or
four times daily /dosage for
hildren- + to 4 mg per kg per day,in three or four di)ided doses2
Loratadine />laritin2, 1 mg daily
/dosage for hildren t$o to fi)e
years of age- 3 mg daily2
Prednisone, .3 to 1. mg per kg per
day, then taper after three or four
days
topi
dermatitis
Gine saling usually
present
Less edema than
$ith ontat
dermatitis
6ther signs of atopi
dermatitis may be
present
Gamily or personal
history of allergi
rhinitis or atopi
dermatitis
6ral antihistamines /see abo)e2*opial
ortiosteroids-
%esonide /*ridesilon2 .3;
llometasone dipropionate
/lo)ate2 .3; t$ie daily for
fi)e to 1 days
5eondline treatments-
*arolimus /Protopi2 .1; ointment
t$ie daily
Pimerolimus /Dlidel2 1; ream t$ie
daily
Blepharitis Yello$ saling at
eyelid marginsPatients may ha)e
pruritus or burning
Less edema than
$ith ellulitis or
ontat dermatitis
edema more
prominent at eyelid
margin
Loal measures- eyelid massage, $arm
ompresses, and gentle srubbing t$iedaily $ith a otton s$ab and 1-1 solution
of dilute baby shampoo or ommerially
a)ailable eyelid leanser
Gor staphylooal infetions, baitrain or
erythromyin ointment to eyelid margins at
bedtime or one to t$o $eeks
Gor meibomian gland dysfuntion, may
add tetrayline, '3 mg four times daily,
or do@yyline /Aibramyin2, 1 mg
three times daily, then taper after four
$eeks
23
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
24/34
Condition Signs and symptoms Treatment
>ontat
dermatitis
6nset follo$s
e@posurePruritus in allergi
ontat dermatitis
burning or stinging
in irritant ontat
dermatitis
&inimal saling
Ddema may be
profound
)oid initing agents
Gor allergi dermatitis, desonide .3; orallometasone dipropionate .3; ream
or ointment t$ie daily for fi)e to 1 days
Gor irritant dermatitis, ool ompresses
and a petroleumbased emollient applied at
bedtime
#osaea *elangietasias often
present
6nset o)er $eeks tomonths
Dyelid hanges often
aompany flushing,
papules, and
pustules of the nose,
heek, forehead, and
hin
Loal measures as for blepharitis
5ystemi tetraylines-
*etrayline, '3 mg four times daily%o@yyline, 1 mg three times daily
*opial metronida!ole .83; ream
/&etroream2 or gel /&etrogel2 t$ie
daily
!elai aid gel /Ginaea2 t$ie daily
5ystemi
proesses
6nset o)er $eeks to
months
6ther utaneous and
systemi findings
present
&a@imi!e treatment of the underlying
disorder
0on!itions t+pi,all+ presentin# *nilaterall+
>ellulitis 6ften presents $ith
se)ere edema, deep
)iolaeous olor, and
pain
6nset o)er hours to
days9istory of
preeding trauma or
bite
5uggested oral regimen for patients $ith
preseptal ellulitis onlyJ-
mo@iillinCla)ulanate /ugmentin2,
:83 mg t$ie daily or 3 mg three
times daily /dosage for hildren
older than three months- + mg per
kg three times daily dosage for
hildren younger than threemonths- ( mg per kg e)ery 1'
hours2
5uggested intra)enous regimens-
mpiillinCsulbatam /?nasyn2, 1.3 to
( g e)ery si@ hours /dosage for
hildren- ( mg per kg daily,
di)ided e)ery si@ hours2
>eftria@one /#oephin2, 1 to ' g daily
or di)ided e)ery 1' hours /dosage
for hildren- 3 to 83 mg per kg
daily, di)ided e)ery 1' hours2
24
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
25/34
Condition Signs and symptoms Treatment
Parenteral antibiotis are often gi)en for
se)en days in orbital ellulitis transition tooral antibiotis if linial impro)ement is
noted after one $eek, to omplete a total
treatment ourse of '1 days
9erpes
simple@
Aesiles often
present
Pain or burning may
be present
6nset o)er hours to
days
6ften selflimited use supporti)e
measures suh as ompresses
*opial baitrain may help pre)ent
seondary infetion
#eurrent ases an be treated $ith long
term suppressi)e therapy-
ylo)ir /o)ira@2, + mg t$ie
dailyAalaylo)ir /Aaltre@2, 3 mg to
1, mg daily
Gamilo)ir /Gam)ir2, '3 mg t$ie
daily
9erpes !oster
ophthalmius
6lder adults
Aesiles often
present
Pain or burning
6nset o)er hours to
days
>ool ompresses
ylo)ir, : mg fi)e times daily for
se)en to 1 days )alaylo)ir, 1 g three
times daily for se)en days or familo)ir,
3 mg three times daily for se)en days
Darly initiation of triyli antidepressants
/desipramine 7orpraminM, '3 to 83 mg at
bedtime2 may inhibit postherpeti
neuralgia
Patients may reHuire additional treatment
for ompliations suh as keratitis and
glauoma
*umors 6lder
adultsInsidious onset
*ypially painless
nodule
%epending on tumor type, &ohs
mirographi surgery or $ide loal
e@ision
N Alternative empiric regimens may be necessary in patients with
community-acuired methicillin-resistant Staphylococcus aureus cellulitis!
See reference "# for suggested therapies.
JN The presence of proptosis$ decreased visual acuity$ pain with eye
movement$ and limitation of extraocular movements distinguish orbital
cellulitis from preseptal cellulitis.
ambar 1. /%ifferential %iagnosis of the 5$ollen #ed Dyelid, '82
25
http://www.aafp.org/afp/2007/1215/p1815.html#afp20071215p1815-b42http://www.aafp.org/afp/2007/1215/p1815.html#afp20071215p1815-b42http://www.aafp.org/afp/2007/1215/p1815.html#afp20071215p1815-b42
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
26/34
2.1 Penatala&sanaan
5ebuah penanganan yang sistematis dan jangka panjang dalam menjaga
kebersihan kelopak mata adalah dasar dari pengobatan blefaritis. %okter harus
memastikan bah$a pasien mengerti bah$a penanganan blefaritis adalah sebuah
proses, yang harus dilakukan untuk jangka $aktu yang lama.:
Banyak sistem mengenai kebersihan kelopak mata, dan semua ini
termasuk )ariasi dari ( langkah penting :,<
1 plikasi panas untuk menghangatkan sekresi kelenjar kelopak mata dan untuk
memiu e)akuasi dan pembersihan dari bagian sekretorik sangat penting.
Pasien umumnya diarahkan untuk menggunakan kompres hangat basah dan
menerapkannya pada kelopak berulang kali. ir hangat di handuk, kain kassa
direndam, atau dimasak dengan miro$a)e, kain yang telah direndam dapat
digunakan. Pasien harus diinstruksikan untuk menghindari penggunaan panas
yang berlebihan.:
' *epi kelopak mata diui seara mekanis untuk menghilangkan bahan yang
menempel, seperti ketombe, dan sisik, juga untuk membersihkan lubang
kelenjar. 9al ini dapat dilakukan dengan handuk hangat atau dengan kain kasa.
ir biasa sering digunakan, meskipun beberapa dokter lebih suka bah$a
beberapa tetes shampo bayi diampur dalam satu tutup botol penuh air hangat
untuk membentuk larutan pembersih. 9arus diperhatikan untuk menggosok
gosok lembut atau scrubbing dari tepi kelopak mata itu sendiri, bukan kulit
kelopak atau permukaan konjungti)a bulbi. &enggosok kuat tidak diperlukan
dan mungkin berbahaya.:
26
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
27/34
( 5alep antibiotik pada tepi kelopak mata setelah direndam dan digosok. ?mum
digunakan adalah salep eritromisin atau sulfaetamide. 5alep antibiotik
kortikosteroid kombinasi dapat digunakan, meskipun penggunaannya kurang
tepat untuk pengelolaan jangka panjang.:
5ituasi klinis tertentu mungkin memerlukan pengobatan tambahan. Kasus
refrakter blefaritis sering respons dengan penggunaan antibiotik oral. 5atu atau
dua bulan penggunaan tetrasiklin sering membantu dalam mengurangi gejala pada
pasien dengan penyakit yang lebih parah. *etrasiklin diyakini tidak hanya untuk
mengurangi kolonisasi bakteri tetapi juga untuk mengubah metabolisme dan
mengurangi disfungsi kelenjar. Penggunaan metronida!ol sedang dipelajari.:
%isfungsi tear film dapat mendorong penggunaan solusi air mata buatan,
salep air mata, dan penutupan pungtum. Kondisi yang terkait, seperti herpes
simple@, )ariella!oster, atau penyakit kulit staphilokokal, bisa memerlukan
terapi antimikroba spesifik berdasarkan kultur. Penyakit seboroik sering
ditingkatkan dengan penggunaan shampoo dengan selenium, meskipun
penggunaannya di sekitar mata tidak dianjurkan. %ermatitis alergi dapat merespon
terapi kortikosteroid topikal.:
Konjungti)itis dan keratitis dapat menjadi komplikasi blefaritis dan
memerlukan pengobatan tambahan selain terapi tepi kelopak mata. >ampuran
antibiotikkortikosteroid dapat mengurangi peradangan dan gejala konjungti)itis.
Infiltrat kornea juga dapat diobati dengan antibiotikkortikosteroid tetes. ?lkus
tepi kelopak yang keil dapat diobati seara empiris, tetapi ulkus yang lebih besar,
27
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
28/34
parasentral, atau atipikal harus dikerok dan spesimen dikirim untuk diagnostik dan
untuk kultur dan pengujian sensiti)itas.:
5erangan berulang dari peradangan dan jaringan parut dari blefaritis dapat
memngakibatkan penyakit kelopak mata posisional. *rihiasis dan notching
kelopak dapat mengakibatkan gejala keratitis berat. *rihiasis diobati dengan
penukuran bulu, perusakan folikel melalui arus listrik, laser, atau krioterapi, atau
dengan eksisi bedah. Dntropion atau etropion dapat mengembangkan dan
mempersulit situasi klinis dan mungkin memerlukan rujukan ke ahli bedah
ouloplastis.Pera$atan bedah untuk blefaritis diperlukan hanya untuk komplikasi
seperti pembentukan kala!ion, trihiasis, ektropion, entropion, atau penyakit
kornea.:
?ntuk blefaritis anterior, antibiotik natrium asam fusidi topikal, baitrain
atau kloramfenikol digunakan untuk mengobati folikulitis akut tetapi terbatas
dalam kasuskasus lama. 5etelah kelopak dibersihkan salep harus digosok ke tepi
kelopak anterior dengan otton bud atau jari yang bersih. 6ral a!itromisin /3
mg setiap hari selama tiga hari2 dapat membantu untuk mengontrol penyakit
blefaritis ulseratif.<
Pada blefaritis posterior, tetrasiklin sistemik merupakan andalan
pengobatan tetapi tidak boleh digunakan pada anak di ba$ah usia 1' tahun atau
pada $anita hamil atau menyusui karena disimpan dalam tulang dan gigi tumbuh,
dan dapat menyebabkan noda pada gigi dan hipoplasia gigi /eritromisin adalah
alternatif2. lasan untuk penggunaan tetrasiklin adalah kemampuan mereka untuk
memblokir produksi lipase stafilokokal jauh di ba$ah konsentrasi penghambatan
28
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
29/34
minimum antibakteri. *etrasiklin terutama diindikasikan pada pasien dengan
phlytenulosis berulang dan keratitis tepi, meskipun berulang pengobatan
mungkin diperlukan. >ontohnya- 6@ytetrayline '3 mg b.d. selama 41'
minggu, %oksisiklin 1 mg b.d. selama satu minggu dan kemudian setiap hari
selama 41' minggu, &inoyline 1 mg sehari selama 41' minggu
/pigmentasi kulit dapat berkembang setelah penggunaan jangka panjang2.
Drythromiin '3 mg perhari atau b.d digunakan untuk anakanak.<
2.11 Kompli&asi
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang
paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. &ungkin
sebaiknya disarankan untuk sementara $aktu menggunakan alat bantu lain seperti
kaa mata sampai gejala blefaritis benarbenar sudah hilang.1
1 9ordeolum- adalah suatu infeksi bakteri pada salah satu kelenjar minyak
yang tersumbat. 9asilnya adalah benjolan yang nyeri di tepi atau di dalam
kelopak mata.
' >hala!ion- 5ebuah hala!ion atau granuloma konjungti)a terjadi ketika
penyumbatan di salah satu kelenjar minyak menyebabkan kelenjar yang
menjadi membesar dan menimbulkan jaringan parut.
( &ata merah- blefaritis dapat menyebabkan serangan berulang mata merah
/konjungti)itis2.
+ ?lserasi kornea- iritasi yang terus menerus dari kelopak mata yang
meradang atau salah arah bulu mata dapat menyebabkan goresan /ulkus2 di
kornea.
29
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
30/34
Blefaritis tidak mempengaruhi penglihatan pada umumnya, meskipun
defisiensi tear film kadang dapat mengaburkan penglihatan, menyebabkan
berbagai derajatpenglihatan berfluktuasi sepanjang hari.1
2.12 Pro#nosis
Kebersihan yang baik /pembersihan seara teratur daerah mata2 dapat
mengontrol tandatanda dan gejala blefaritis dan menegah komplikasi. Pera$atan
kelopak mata yang baik biasanya ukup untuk pengobatan. 9arus ukup nyaman
untuk menghindari kekambuhan, karena blefaritis sering merupakan kondisi
kronis. 0ika blefaritis berhubungan dengan penyebab yang mendasari seperti
ketombe atau rosaea, mengobati kondisikondisi tersebut dapat mengurangi
blefaritis. Pada pasien yang memiliki beberapa episode blefaritis, kondisi ini
jarang sembuh sepenuhnya. Bahkan dengan pengobatan yang berhasil,
kekambuhan dapat terjadi. 1
BAB III
KESI(PULAN
30
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
31/34
Blepharitis adalah iritasi pada kelopak mata yang memiliki berbagai
penyebab, mulai dari alergi dan infeksi iritasi serta kanker kulit. Patofisiologi
blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena adanya
pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang
merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal
ditemukan di kulit. 9al ini mengakibatkan in)asi mikrobakteri seara langsung
pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem imun atau
terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan
en!im.
Berdasarkan letaknya, blefaritis terbagi menjadi blefaritis anterior yaitu
blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,tempat dimana bulu mata
tertanam dan blefaritis posterior yaitu blefaritis yang terjadi di kelopak mata
bagian dalam, bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Klasifikasi
berdasarkan penyebabnya ada blefaritis baterial, blefaritis )irus, blefaritis jamur
dan phitiriasis palpebarum. Blefaritis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata
yang komprehensif. Pengujian, dengan penekanan khusus pada e)aluasi kelopak
mata dan permukaan depan bola mata. 5ebuah penanganan yang sistematis dan
jangka panjang dalam menjaga kebersihan kelopak mata adalah dasar dari
pengobatan blefaritis. Kompilkasi yang biasa terjadi yaitu hordeolum, kala!ion,
konjungti)itis, dan ulserasi kornea. Prognosis dapat ditentukan dari kebersihan
yang baik /pembersihan seara teratur daerah mata2 dapat mengontrol tandatanda
dan gejala blefaritis dan menegah komplikasi.
31
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
32/34
DATA PUSTAKA
1 %ahl, ndre$ ., &%, G>5. Blepharitis. Aie$ed 1 7o)ember '1(.
32
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
33/34
Ohttp-CC$$$.mediinenet.omCblepharitisCartile.htmE
' 0ohnson, 5tephen, &., &%. Blepharitis in &id$est Dye Institute. )ie$ed 1
7o)ember '1(. Ohttp-CCsmjohnsonmd.omCBlepharitis.htmlE
( Ilyas, 5idarta,Prof.dr.9 sp&. Ilmu penyakit &ata. GK?I, edisi ketiga, 0akarta-
'linial 6phthalmology. 8th ed. Butter$orth
9einemann. Philadelphia '11- page (+(:.
33
-
8/16/2019 Refarat Blefaritis
34/34
1 llen, 09 et all , Patophosiology Blepharitis in Best Pratie British &ediine
0ournal. Last updated- 0uly '4, '1(. %o$nload 1 7o)ember '1(.
Ohttp-CCbestpratie.bmj.omCbestpratieCmonographC38+CbasisCpathophysio
logy.htmlE
11 Geder, #obert 5, &%, hair et all . Blepharitis Limited #e)ision In Preferred
Pratie Pattern. merian ademy 6phthalmology- '11.
1' 9adrill, &arilyn., Blepharitis Page updated 5eptember '1, '1( )ie$ed 1
7o)ember '1(.
Ohttp-CC$$$.allabout)ision.omConditionsCblepharitis.htmE
1( Papier, rt, &% %a)id 0. *uttle, &% and *ara 0. &ahar, &%. %ifferential
%iagnosis of the 5$ollen #ed Dyelid in the merian ademy of Gamily
Physiians.'8 page 1:13'+.
Ohttp-CC$$$.aafp.orgCafpC'8C1'13Cp1:13.htmlRafp'81'13p1:13t1E