refarat thygt
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Refarat Thygt
1/14
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Audiometri
Audiometri berasal bahasa Latin yaitu dari kata audir e yang bearti pendengaran dan
metrios yang bearti mengukur, jadi secara harfiah audiometri adalah pemeriksaan untuk
menguji fungsi pendengaran. Audiometri adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengetahui level pendengaran seseorang.
Pemeriksaan audiometri dalam ilmu medis maupun ilmu hiperkes tidak saja dapat
digunakan untuk mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat untuk menentukan
lokasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan pendengaran. Audiometri merupakan
tes kemampuan pendengaran, selain menentukan tingkat pendengaran tetapi juga mengukur
kemampuan membedakan intensitas suara dan mengenali pitch.
Alat yang digunakan untuk menguji pendengaran adalah audiometer yang diujikan pada
kedua belah telinga secara bergantian. Audiometer merupakan suatu peralatan elektronik yang
digunakan untuk menguji pendengaran, dimana audiometer mampu menghasilkan suara yang
memenuhi syarat sebagai bahan pemeriksaan yaitu frekuensi (12 !"### dan ntensitas suara
yang dapat diukur (!1# s$d 11# d%&.
'ndikasi pemeriksaan audiometri diantaranya adalah
a. Adanya penurunan pendengaran
b. )elinga berbunyi dengung (tinitus&
c. *asa penuh di telinga
d. *i+ayat keluar cairan
e. *i+ayat terpajan bising
f. *i+ayat trauma
g. *i+ayat pemakaian obat ototoksik
h. *i+ayat gangguan pendengaran pada keluarga
i. angguan keseimbangan
-
8/19/2019 Refarat Thygt
2/14
2.2. Manfaat Audiometri
1. -ntuk kedokteran klinik, khususnya menentukan penyakit telinga
2. -ntuk kedokteran kehakiman, sebagai dasar ganti rugi
. -ntuk kedokteran pencegahan, mendeteksi ketulian pada anak!anak dan pekerja
pabrik
2.3. Pembagian Audiometri
/alam melakuakan evaluasi audiometri, pemeriksaan standar audiometri yang dilakuakan
adalah Audiometri 0ada urni dan Audiometri )utur, yang dijelaskan sebagai berikut.
2.4. Audiometri Tutur
Audiometri tutur adalah system uji pendengaran yang menggunakan kata!kata terpilihyang telah dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikaliberasi, untuk mengukur
beberapa aspek kemampuan pendengaran. Prinsip audiometri tutur hampir sama dengan
audiometri nada murni, hanya disini sebagai alat uji pendengaran digunakan daftar kata
terpilih yang dituturkan pada penderita.
Penilaian persepsi tutur (speech&telah, dan tetap, menjadi bagian rutin dari audiometri
klinis. 0ilai diagnostik dengan mengidentifikasi dan membedakan gangguan pendengaran
dapat didokumentasikan dengan baik, dan lebih jauh lagi, audiometric tutur telah diakui
sebagai kompenen penting dari bagian tes diagnostik.
Audiometric tutur menjadi alat fundamental dalam menentukan gangguan dengar
(hearing loss assessment&. /alam hubungan dengan audiometric nada murni, speech
audiometric dapat membantu dalam menentukan tingkat dan jenis gangguan pendengaran.
Audiometric tutur juga menyediakan informasi mengenai ketidak nyamanan atau intoleransi
terhadap stimulus tutur kata dan informasi pada pengenalan kata.
una pemeriksaan ini ialah untuk menilai kemampuan pasien dalam pembicaaan sehari!
hari, dan untuk menilai untuk pemberiaan alat bantu pendengaran (hearing aid&.
/ari pemeriksaan audiometri tutur ini dapat diperoleh informasi mengenai
1. enis ketulian dan derajat ketulian
2. Lokalisasi kerusakan rantai pendengaran
. 3enaikan batas minimum pendengaran operasi timpanoplasti
-
8/19/2019 Refarat Thygt
3/14
4. pemilihan alat bantu pendengaran yang cocok.
Pada tes ini dipakai kata kata yang sudah disusun dalam silabus (suku kata&.
onosilabus 5 satu suku kata
%isilabus 5 dua suku kata
3ata!kata ini disusun dalam daftar yang disebut phonetically balance +ord L%)
(P%,L'6)&.
Pasien diminta untuk mengulangi kata!kata yang didengar melalui kaset tape
recorder.pada tuli perseptif koklea, pasien sulit untuk membedakan bunyi 6, *, 0, 7, 8, 78,
sedangkan pada tuli retrokoklear lebih sulit lagi. isalnya pada tuli perseptif koklea,
3ata 93A/A*: terdengar 93A6A*:
3ata 93A6A*: terdengar 9PA6A*:Pada audiometri tutur ini dikenal dua titik penting, yaitu
• 6peech *eception )hreshold (6*)& merupakan batas minimum
penerimaan percakapan dan bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pendengaran penderita dalam mengikuti percakapan sehari!hari atau disebut
;aliditas 6osial. )itik 6*) ini diperoleh bila penderita telah dapat menirukan
secara betul #< dari kata!kata yang disajikan. /engan 6*) kita dapat
memperoleh gambaran ketulian secara 3uantitatif.• 6peech /iscrimination 6core (6/6& untuk mengetahui kemampuan
pendengaran penderita dalam membedakan macam!macam kata yang
didengar. 0ormal =# > 1## < /engan 6/6 dapat diperoleh gambaran
ketulian secara 3ualitatif
%erbeda dengan audiometri nada murni, pada audiometri tutur intensitas pengukuran
pendengaran tidak saja pada tingkat nilai ambang, tetapi jauh diatasnya. Pada audiometri tutur
pada prinsipnya pasien disuruh mendengar kata!kata yang jelas artinya pada intensitas mulai
gangguan sampai #< tidak dapat meniru kata!kata dengan tepat.
Pada kata yang betul speech discrimination score
=# > 1## < berarti pendengaran normal
? > =# < tuli ringan
@# > ? < tuling sedang
-
8/19/2019 Refarat Thygt
4/14
# > @# < kesukaran mengikuti pembicaraan sehari > hari
#< tuli berat
1& aterial )est Audiometri )utur
aterial test berupa deretan kata > kata yang jumlahnya tertentu pada setiap deret,
dapat berupa
a. %ilangan.
b. 6pondee kata!kata yang terdiri dari 2 suku kata, dimana tiap!tiap suku kata
mendapat tekanan yang sama dan mempunyai arti sendiri.
c. 3ata!kata yang tidak berarti (0on sens +ords& terdiri dari kata!kata yang
tidak mempunyai arti.
d. Phonetically %alanced )est terdiri dari sederetan kata!kata yang merupakan
kumpulan kata!kata sehari!hari (P% List&.
aterial test P%L inilah yang dianggap paling baik, oleh karena 1. faktor terka tidak atau kurang berperan2. menggunakan kata!kata percakapan sehari!hari-ntuk 6*) dipakai kata!kata 6pondee, untuk 6/6 dipakai kata!kata P%L
2& )eknik Pemeriksaan
a. 3ata!kata terpilih dapat dituturkan langsung oleh pemeriksa melalui mikroponyang dihubungkan dengan audiometri tutur, kemudian disalurkan melalui
telepon kepala ke telinga yang diperiksa pendengarannya, atau kata!kata
rekam lebih dahulu pada piringan hitam atau pita rekaman, kemudian baru
diputar kembali dan disalurkan melalui audiometer tutur.
b. Penderita diminta untuk menirukan dengan jelas setip kata yang didengar, dan
apabila kata!kata yang didengar makin tidak jelas karena intensitasnya makin
dilemahkan, pendengar diminta untuk menebaknya.
c. Pemeriksa mencatat presentase kata!kata yang ditirukan dengan benar dari
tiap denah pada tiap intensitas. 8asil ini dapat digambarkan pada suatu
diagram yang absisnya adalah intensitas suara kata!kata yang didengar,
sedangkan ordinatnya adalah presentasi kata!kata yanag diturunkan dengan
benar.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
5/14
& 'nterpretasi 8asil Pemeriksaan 6peech Audiometry
a. 0ormal 6/6 5 =# > 1##< pada intensitas B @# d%
b. )uli 3onduktif (78L& 6/6 =#<
c. )uli persepsi (608L& 6/6 "#<
d. )uli campur %ila intensitas suara dinaikkan akan terjadi perbaikan score 6/6!
nya, namun tidak mencapai score yang memuaskan
e. 6eseorang dengan 6/6 4#
"### 8D dan diberikan secara bertingkat (Celdman dan rimes, 1==?&.
1& 'stilah dalam Audiometri urni
a. 0ada murni (pure tone&, merupakan bunyi yang hanya mempunyai satu
frekuensi, dinyatakan dalam jumlah getaran per detik. b. %ising, merupakan bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri dari
spectrum terbatas (0arro+ band&, spektrum luas (Ehite noise&.
c. Crekuensi, merupakan nada murni yang dihasilkan oleh getaran suatu benda
yang sifatnya harmonis sederhana (simple harmonic motion&. /engan
satuannya dalam jumlah getaran per detik dinyatakan dalam 8ertD (8D&.
d. 'ntensitas bunyi dinyatakan dalam desibel (d%&. /ikenal d% 8L (hearing
level&, d% 6L (sensation level&, d% 6PL (sound pressure level&. d% 8L dan d%
6L dasarnya adalah subjektif, dan inilah yang biasanya digunakan pada
audiometer,
e. Ambang dengar, merupakan bunyi nada murni yang terlemah pada frekuensi
tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga seseorang. )erdapat ambang
dengar menurut konduksi udara (A7& dan menurut konduksi tulang (%7&. %ila
-
8/19/2019 Refarat Thygt
6/14
ambang dengar ini dihubung!hubungkan dengan garis, baik A7 maupun %7,
maka akan didapatkan audiogram.
f. 0ilai nol audiometrik ( Audiometric Zone &, merupakan dalam d% 8L dan d%
6L, yaitu intensitas nada murni yang terkecil pada suatu fekuensi tertentu yang
masih dapat didengar oleh telinga rata!rata de+asa muda yang normal (1"! #
tahun&. Pada tiap frekuensi intensitas nol audiometrik tidak sama. Pada
audiogram angka!angka intensitas dalam d% bukan menyatakan kenaikan
linier, tetapi merupakan kenaikan logaritmik secara pembanding. )erdapat dua
standar yang dipakai adalah '6F ('nternational 6tandard FrganiDation& dan
A6A (American standard Association&. /engan nilai berupa !dB IS" # $1!
dB ASA atau 1!dB IS" # ! dB ASA .
g. 0otasi audiogram, untuk pemeriksaan audiogram dipakai grafik A7, yaitudibuat dengan garis lurus penuh (intensitas yang diperiksa antara 12 > "###
8D& dan grafik %7 yaitu dibuat dengan garis terputus!putus (intensitas yang
diperiksa 2 # > 4### 8D&. -ntuk telinga kiri dipakai +arna biru sedangkan
untuk telinga kanan, +arna merah.
h. rafik audiogram, garis vertical menandakan frekuensi. 12 8D pada garis
vertical paling kiri grafik menandakan frekuensi nada rendah. 6emakin ke
kanan maka frekuensi nada makin tinggi (gambar 2.?.a&. Crekuensi berbicara
terdapat pada ##! ### 8D. aris horiDontal menyatakan intensitas suara. #
d% pada garis paling atas menandakan suara yang sangat lemah, dan semakin
keba+ah intensitas bunyi makin tinggi (gambar 2.?.b&.
%unyi yang dihasilkan disalurkan melalui ear phone atau melalui bone conductor ke
telinga orang yang diperiksa pendengarannya. 8asilnya akan diperiksa secara terpisah, untuk
bunyi yang disalurkan melalui ear phone mengukur ketajaman pendengaran melalui hantaran
udara, sedangkan melalui bone conductor telinga mengukur hantaran tulang pada tingkat
intensitas nilai ambang. /engan membaca audiogram yang dihasilkan kita dapat mengetahui
jenis dan derajat kurang pendengaran seseorang.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
7/14
2& 6yarat Pemeriksaan Audiometri 0ada urni
a. Alat Audiometer
Audiometer yang tersedia di pasaran terdiri dari enam komponen utama, yaitu • Oscilator , untuk menghasilkan bermacam nada murni
• Amplifier , alat untuk menambah intensitas nada hingga nada dapat terdengar
• Interuptor $pemutus, alat pemutus nada
• Atteneurator , alat yang digunakan untuk mengukut intensitas nada
• Earphone , alat yang merubah sinyal listrik yangditimbulkan audiometer
menjadi sinyal suara yang dapat didengar
• Masking noise generator $sumber suara pengganggu, alat yang digunakan
untuk meniadakan bunyi ke telinga yang tidak diperiksa (penulian telinga
yang tidak diperiksa&.
Pada audiometri terdapat pilihan nada dari oktaf yaitu 12 , 2 #, ##, 1###, 2###, 4###
dan "### 8D yang memungkinkan intensitas lebih dari 11# d%. 6tandar alat yang digunakan
berdasarkan %6 G0 @#@4 !1('G7 @#@4 !1&.
Alat audiometer harusnya selalu dapat dikalibrasi dengan eHhaustive electroacoustic
calibrations oleh badan pengkalibrasian nasional. Pemeriksaan termasuk pemeriksaan cara pakai, dan penyesuaian bioakustik seharusnya dilakukan tiap hari sebelum digunakan, sesuai
standar %6 G0 '6F "= series.
b. Lingkungan Pemeriksaan yang %aik
Frang yang diperiksa seharusnya dapat dilihat sepenuhnya oleh pemeriksa. Frang
tersebut tidak boleh melihat atau mendengar pemeriksa dan audiometernya.
Pemeriksaan dilakukan di dalalam ruangan dengan tingkat kebisingan terendah
sehingga kepekaan pendengaran pasien tidak terganggu. 6uara tambahan tidak
boleh lebih dari " d%. Pemeriksaan ini sesuai standard %6 G0 '6F "2 !1.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
8/14
Gambar 2.%. &uangan Pemeri'(aan Audiometri )&uang Keda* Suara
c. 3ontrol 'nfeksiAlat yang telah terkena kontak dengan pasien harus dilakukan prosedur kontrol
infeksi. Alat yang dipakai harus dibersihkan dan disinfeksi setiap kali pemakaian.
Pemakaian disposable ear phone sangat direkomendasikan. Pemeriksa harus cuci
tangan dengan sabun ataupun alkohol sebelum menyentuh pasien.
& )eknik Pemeriksaan
a. Pemeriksaan liang telinga
8anya untuk memastikan kanal tidak tersumbat. )elinga harus bebas dari serumen.
Alat bantu dengar harus dilepas setelah instruksi pemerisa sudah dijalankan.
b. Pemberian instruksi
%erikan perintah yang sederhana dan jelas. elaskan bah+a akan terdegar serangkaian
bunyi yang akan terdengar pada sebelah telinga. Pasien harus memberikan tanda
dengan mengangkat tangannya, menekan tombol atau mengatakan 9ya: setiap
terdengar bunyi bagaimanapun lemahnya.
c. Pemasangan earphone atau bone conductor
Lepaskan dahulu kacamata atau gi+ang, regangkan headband, pasangkan di kepalanyadengan benar, earphone kanan ditelinga kanan kemudian kencangkan sehingga terasa
nyaman. Perhatikan membrane earphone tepat di depan liang telinga di kedua sisi.
d. 6eleksi telinga
ulailah dengan telinga yang sehat dahulu.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
9/14
e. -rutan frekuensi
Prosedur dasar pemeriksaan ini adalah, a& dimulai dengan signal nada yang sering
didengar (familiariDation&, b& pengukuran ambang pendengaran. /ua cara menentukan
nada familiariDation
1. /engan memulai dari 1### 8D, dimana pendengaran paling stabil, lalu secara
bertahap meningkatkan oktaf lebih tinggi hingga terdengar.
2. Pemberian nada 1### 8D pada # d%. ika terdengar, lakukan pemeriksaan
ambang pendengaran. ika tidak terdengar nada a+al di tinggkatkan intensitas
bunyi hingga # d%, dengan menaikkan tiap 1# d% hingga tedengar.
4& 'nterpretasi Audiogram
a. Audiogram 0ormal6ecara teoritis, bila pendengaran normal, ambang dengar untuk hantaran udara
maupun hantaran tulang sebesar # d%. Pada keadaan tes yang baik, audiogram dengan
ambang dengar 1# d% pada 2 # dan ## 8D, sedangkan # d% pada 1###, 2###, 4###,
dan 1#### 8D dan pada "### 8D dapat dianggap normal.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
10/14
Gambar 2.+. Audiogram Norma,
b. angguan /engar 3onduktif
/iagnosis gangguan dengar kondukstif ditegakkan berdasarkan prinsip bah+a
gangguan konduktif (telinga tengah& menyebabkan gangguan hantaran udara yang
lebih besar daripada hantaran tulang, disini terdapat ambang hantaran tulang turun
menjadi 1 d% pada 2## 8D.
Penyebab ketulian koduktif seperti penyumbatan liang telinga, contohnya
serumen, terjadinya F A, F 63, penyumbatan tuba eustachius. 6etiap keadaan yang
menyebabkan gangguan pendengaran seperti fiksasi kongenitalm fiksasi karena
trauma, dislokasi rantai tulang pendengaran, juga akan menyebabkan peninggian
amabang hantaran udara dengan hantaran tulang normal. ap antara hantran tulang
dengan hantaran udara menunjukkan beratnya ketulian konduktif. 3onfigurasiaudiogram pada tuli konduktif biasanya menunjukkan pendengaran lebih pada
frekuensi rendah. /apat pula berbentuk audiogram yang datar
Gambar 2.1!. Gangguan -engar Kondu'tif
c. angguan /engar 6ensorineural (608L&
-
8/19/2019 Refarat Thygt
11/14
)uli sensorineural terjadi bila didapatkan ambang pendengaran hantaran tulang
dan udara lebih dari 2 d%. )uli sensorineural ini terjadi bila terdapat gangguan
koklea, 0.auditorius (0;'''& sampai ke pusat pendengaran termasuk kelainan yang
terdapat didalam batang otak.2 3elainan pada pusat pendengaaran saja (gangguan
pendengaran sentral& biasanya tidak menyeababkan gangguan dengar untuk nada
murni, namun tetap terdapat gangguan pendengaran tertentu. angguan pada koklea
terjadi karenadua cara, pertama sel rambut didalam koklea rusak, kedua karena
stereosilia dapat hancur. Proses ini dapat terjadi karenainfeksi virus, obat ototoHic, dan
biasa terpapar bising yang lama, dapat pula terjadi kongenital.
Gambar 2.11. Gangguan -engar Sen(orineura,
d. angguan /engar 7ampuran
3emungkinan tarjadinya kerusakan koklea disertai sumbatan serumen yang padat
dapat terjadi. Level konduksi tulang menunjukkan gangguan fungsi koklea ditambah
-
8/19/2019 Refarat Thygt
12/14
-
8/19/2019 Refarat Thygt
13/14
BAB 3
K/SIMPU0AN
audiometri adalah pemeriksaan untuk menguji fungsi pendengaran dan untuk
mengetahui level pendengaran seseorang. tidak saja dapat digunakan untuk mengukur
ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat untuk menentukan lokasi kerusakan anatomis yang
menimbulkan gangguan pendengaran. Audiometri merupakan tes kemampuan pendengaran,
selain menentukan tingkat pendengaran tetapi juga mengukur kemampuan membedakan
intensitas suara dan mengenali pitch.
Audiometric ada yang audiometric murni dan audiometric tutur.
Audiometri murni adalah suatu alat uji pendengaran yang hanya memakai satu bunyi
atau beberapa bunnyi.
Audiometric tutur adalah alat uji pendengaran yang memakai kata, disini kita mengetahuikemampuan sipasien dalam menangkap dan mengulang kata kata yang telah diucapkan. /ari
hasilaudiometri tutur ini, kita bias mengetahui kemampuan sipasien dalam mengikuti
percakapan sehar hari dan menggetahui apakah sipasien bisa memakai alat bantu pendengaran.
-
8/19/2019 Refarat Thygt
14/14
/aftar Pustaka