refer at
TRANSCRIPT
Referat
Pembimbing :dr.Sondang
BRS,Sp.THT,MARS
Oleh:Nurul Qomariah T
Observasi anosmia
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
05/03/2023 1
2
Anatomi hidung
Kavum nasi
3
Di antara konka terdapat meatus1.Superior : Konka superior dan konka media• Muara sinus sfenoid dan sinus etmoid
posterior2.Medius : Konka media dan konka inferior• Muara sinus frontal, sinus maksilar, dan
sinus etmoid anterior3.Inferior : Konka inferior dan dasar hidung• Muara duktus nasolakrimalis
Pembuluh darah hidung
4
Suplai darah nasal berasal dari percabangan a. Ethmoid anterior,posterior dan a. SpenopalatinaLempeng
ethmoid
Anastomosis dari cabang a. Spenopalatina, a. Etmoid anterior,a. Labialis superior dan a. Palatina mayor Pleksus Kiesselbakh (little’s area)
05/03/2023 5
Nervus olfactorius
5
• N. Olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius 1/3 atas hidung
• Melewati permukaan anterior os sphenoid
05/03/2023 6
Mukosa hidung
6
• Mukosa dilapisi oleh epitel torak berlapis semu tidak bersilia
• Epitel ini di bentuk oleh sel basal dan sel reseptor penghidu
05/03/2023 7
Sinus paranalis
• Sinus maksila• Sinus frontal• Sinus etmoid• Sinus sfenoid
7
05/03/2023 8
Sinus maksilaris
8
Sinus maksila
ris
• Sinus maksila bervolume 6-8 ml• Berbentuk piramid• Ostium sinus maksila berada di
sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid
05/03/2023 9
Sinus frontal
9
Sinus frontal
• Berasal dari sel-sel resesus frontal atau sel-sel infundibulum etmoid
• Kanan dan kiri biasanya tidak simetris• Tinggi 2,8 cm , lebar 2,4 cm dan dalamnya 2 cm• Sinus frontal berdrainase melalui ostiumnya yang terletak di
resesus frontal,yang berhubungan dengan infundibulum etmoid
05/03/2023 1010
Sinus etmoidalis• Seperti piramid dengan dasarnya di
bagian posterior 4-5 cm, tinggi 2,3 cm dan lebar 0,5 cm anterior dan 1,5 cm posterior• Sinus etmoid dibagi menjadi sinus etmoid anterior bermuara di meatus medius dan sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior
05/03/2023 11
Sinus sfenoid
11
Sinus sfenoid
• Terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior
• Tinggi 2 cm, dalam 2,3 cm dan lebar 1,7 cm• Superior (terdapat fosa serebri media dan kelenjar hipofisa)
• Inferior atap nasofaring• Lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan a. Karotis
interna• Posteriornya berbatasan deangan fosa serebri posterior di
daerah pons
05/03/2023 12
Kompleks ostio-meatal (KOM)
12
• Yang membentuk KOM adalah prosesus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus semilunaris, bula etmoid, agger nasi dan resesus frontal• Muara dari sinus maksila,sinus frontal dan sinus etmoid anterior
05/03/2023 13
Sistem transport mukosilier
13
• Sinus maksila, menggerakkan sekret sepanjang dinding anterior, medial, posterior dan lateral serta atap rongga sinus membentuk gambaran halo atau bintang yang mengarah ke ostium alamiah
• Sinus frontal, mengikuti gerakan spiral. Sekretseptum interfrontalke atas dinding lateral dan bagian inferior dari dinding anterior dan posteriorresessus frontal
05/03/2023 14
Sistem transport mukosilier
14
• Gerakan spiral ke ostiumnya terjadi pada sinus sfenoid
• Sedangkan pada sinus etmoid terjadi gerakan rektiliner jika ostiumnya terletak di dasar sinus atau gerakan spiral jika ostium terdapat pada satu dindingnya.
05/03/2023 15
Fungsi paranaslis anatara lain :
15
Sebagai pengatur kondisi udara (air-conditioning)
Sebagai penahan suhu (thermal insulators)
Membantu keseimbangan kepala
Membantu resonansi suara
Sebagai peredam perubahan tekanan udara
Membantu produksi mukus
05/03/2023 16
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
1.Fungsi respirasi2.Fungsi penghidu 3.Fungsi fonetik4.Refleks nasal
16
05/03/2023 17
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
1.Fungsi respirasi : Mengatur kondisi udara, penyaring udara, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal
17
05/03/2023 18
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
2. Fungsi penghidu : Membantu indra pengecap untuk membedakan rasa manis yang berasal dari berbagai macam bahan
18
05/03/2023 19
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
3. Fungsi fonetik : Untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang
19
05/03/2023 20
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
4. Refleks nasal : Berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler dan pernafasan
20
05/03/2023 21
FISIOLOGI HIDUNGFisiologi hidung
21
Mulekul bau dalam udara
masukLarut dalam
mukus hidung
Neuron-neuron reseptor
mendeteksi
Bulbus olfaktorius,akson mengadakan kontak dengan sel-sel dendrit
Sistem limbik menterjemahka
n bau berdasarkan memori yang
sedia ada
05/03/2023 2222
Macam – macam gangguan penghidu• Anosmia : Hilangnya kemampuan
menghidu• Hiposmia : Daya penghidu berkurang• Parosmia : Sensasi penghidu berubah• Kakosmia : Ada halusinasi bau
05/03/2023 2323
Anosmia : Tidak adanya/hilangnya sensasi penciuman ,hilangnya sensasi ini bisa parsial ataupun total
Anosmia
05/03/2023 2424
Anosmia
Obstruksi hidung (rinitis vasomotor, rinitis alergi, tumor hidung, polip, tumor nasofaring), def. Vitamin A, Zinc
Intranasal
Trauma kepala, infeksi (abses otak lob. Frontalis, meningitis pd lob. Frontalis), tumor lob. Frontalis
Intrakranial
05/03/2023 2525
• Sering terjadi pada usia tua• Amerika usia 65 tahun • ¾ Di atas usia 80 tahun menderita anosmia dengan
derajat yang berbeda-beda• Pada usia muda : Pukulan keras pada kepala, flu yang
tak kunjung sembuh, zat kimia beracun
Prevalensi
05/03/2023 2626
Etiologi
• Proses inflamasi/peradangan • Adanya massa/tumor • Abnormalytas developmental • Pasien pasca laringectomy or
tracheotomy
Defek konduktif
05/03/2023 2727
Defek sentral/sensorineural
Proses infeksi/inflamasi
Penyebab congenital
Gangguan endokrin
Trauma kepala
Toksisitas dari obat-obatan
Defisiensi gizi
Jumlah serabut pada bulbus olfaktorius bekurang
Proses degeneratif
05/03/2023 2828
Patofisiologi
Gangguan sel-sel Olfaktorius
Mendistribusikan impuls reseptor
Menuju efektor
05/03/2023 2929
Patofisiologi
Kerusakan susunan saraf pusat di otak
Menterjemahkan informasi impuls yang masuk
05/03/2023 30
30
Gejala klinis
• Kemampuan dan sampai tidak bisa mendeteksi bau 1. Bersifat total / tidak bisa mendeteksi seluruh bau 2. Bersifat parsial / sebagian bau yang dapat dideteksi 3. Bersifat spesifik (hanya satu / sebagian kecil yang dapat
dideteksi) • Kehilangan kemampuan merasa • Nafsu makan
05/03/2023 31
31
Diagnosis
• Keluhan dan riwayat penyakitAnamnesis
• Rinoskopi anterior dan posterior• Nasal endoskopi• Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan fisik
• Biopsi neuroepitel olfaktoriusLaboratorium
• CT-scan : Nasal dan sinus• MRI : IntrkranialRadiologi
05/03/2023 3232
Perawatan efektif pada penderita
• Memastikan keluhan pasien• Mengevaluasi kemanjuran terapi• Menentukan derajat gangguan yang
permanen
05/03/2023 3333
Menentukan sensasi kualitatif
Tes “Sniffin Sticks”
Tes untuk menilai kemosensoris dari penghidu dengan alat yang berupa pena,panjang 14 cm dengan diameter 1,3 cm yang berisi 4 ml odoran dengan pelarutnya propylene glycol
05/03/2023 34
34
Tes “Sniffin Sticks”
05/03/2023 35
35
Tes alkohol 12 inci : Paket alkohol isopropil yang dibuka dan dipegang dgn jarak sekitar 12 inci dari hidung pasien
05/03/2023 3636
Scratch and sniff card (Kartu gesek dan cium) – mengandung 3 bau untuk menguji penciuman
05/03/2023 3737
Test UPSIT
Tes ini menggunakan 40 item pilihan-ganda yang berisi bau-bauan scratch and sniff berkapsul mikro
05/03/2023 3838
Klasifikasi skor : • Normal 36-40 • Partial anosmia 20-35 • Total anosmia 8-15 • Probable malingering 0-5
05/03/2023 3939
Pemeriksaan elektrofisiologis fungsi penghidu :1. Olfactory Event - Related Potentials (ERPs) :
Memberikan rangsangan odoran intranasal, dan dideteksi perubahan pada elektroencephalogram (EEG). Antara 1-20 mili detik. Jenis zat yang digunakan vanilin, peniletil alkohol
05/03/2023 4040
Pemeriksaan elektrofisiologis fungsi penghidu2. Elektro-Olfaktogram (EOG). Menempatkan elektroda pada permukaan epitel penghidu dengan tuntunan endoskopi, menempatkan elektroda di regio olfaktorius
05/03/2023 4141
Penatalaksanaan
• Antihistamin bila alergi • Berhenti merokok• Perbaiki penyebab obstruksi nasi• Pemberian Vit A 100.000 IU sekali sehari selama 2 minggu
seterusnya 50.000 sekali sehari selama 6-12 minggu
05/03/2023 4242
Penatalaksanaan
• Zinc sulfat 220 mg/oral 3 kali sehari• Prednison 60 mg/hr selama 3 hari diikuti 40 mg/hr utk
3 hari , 20 mg/hr utk 3 hr berikutnya, 10 mg/hr selama 2 hari dan 5 mg utk hari terakhir
• Penambahan aroma makanan pada masakan• Mengunyah makanan lebih lama• Edukasi
05/03/2023 4343
PERAN KELUARGA DALAM USAHA PENCEGAHAN PENYAKIT
• Memperhatikan perilaku penderita yang dapat menyebabkan penyakit bertambah parah
• Pemberian suplemen : zinc untuk penyembuhan gangguan anosmia• Makanan yang banyak mengandung vitamin A kepada penderita
05/03/2023 44
• Dukungan keluarga bahwa penyakit tersebut akan sembuh• Memancing indera penciuman penderita dengan menggunakan
benda-benda yang berbau khas • Menghindarkan penderita dari hal yang dapat menyebabkan
penyakit kambuh
05/03/2023 4545
Prognosis
Bergantung pada etiologinya yang disebabkan • Polip• Neoplasma• Pembengkakan mukosa• Deviasi septum
Dapat disembuhkan,kemampuan penciuman akan kembali
05/03/2023 4646