referat-barium meal

Upload: dwirosid

Post on 06-Feb-2018

415 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    1/20

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan referat

    pada bagian radiologi sebagai syarat untuk mengikuti ujian ini dengan baik.

    Kami menyadari bahwa dalam penulisan referat ini masih banyak terdapat

    kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik lagi.

    Akhir kata kami berharap referat ini dapat memberikan wawasan dan

    pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada

    khususnya.

    Jakarta, November 2014

    Penyusun

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    2/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Berbagai jenis pemeriksaan barium X-ray digunakan untuk memeriksa

    bagian yang berbeda dari saluran pencernaan. Ini antara lain Barium swallow,

    Barium meal, Barium follow through dan Barium enema. Barium swallow,

    Barium meal dan Barium follow through secara bersama-sama juga disebut

    pemeriksaan saluran cerna atas sedangkan Barium enema disebut pemeriksaan

    saluran cerna bawah. Dalam pemeriksaan saluran cerna atas, Barium sulfat

    dicampur dengan air dan ditelan, sementara di pemeriksaan saluran cerna bawah

    (Barium enema) agen kontras Barium diberikan sebagai enema melalui tabung

    kecil yang dimasukkan ke dalam rektum.

    Untuk mendapatkan gambaran saluran cerna, kita tidak dapat

    menggunakan foto polos karena akan terlihat hitam semua sehingga diperlukan

    bahan kontras. Barium Sulfat merupakan senyawa metalik yang muncul pada

    sinar-X dan digunakan untuk membantu melihat kelainan pada esofagus dan

    lambung. Sinar-X diperlukan untuk melihat jalur dari sistem pencernaan yang

    sudah dipenuhi oleh kontras.

    OMD (oesophagus, maag, duodenum/barium meal) merupakan suatu

    teknik radiografi untuk memeriksa oesophagus, maag dan duodenum dengan

    menggunakan media kontras (biasanya barium sulfat). Pemeriksaan bisa

    dilakukan dengan single kontras-hanya barium sulfat saja, bisa juga double

    kontras dengan barium dan udara. Barium enema merupakan suatu pemeriksaan

    radiografik kolon dengan menggunakan bahan kontras (yang lazim digunakan

    adalah barium sulfat) yangdimasukan ke dalam kolon pada pasien. Tujuan

    pemeriksaan barium enema sendiri adalah untuk mendapatkangambaran anatomis

    dari kolon sehingga dapat membantu menegakkandiagnosa suatu penyakit atau

    kelainan-kelainan pada kolon.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    3/20

    I.2 Rumusan Masalah

    a.

    Apa yang dimaksud dengan teknik pemeriksaan barium meal dan

    barium enema ?

    b. Apa saja indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan barium meal dan

    barium enema?

    c.

    Bagaimana persiapan dan teknik pemeriksaan barium meal dan barium

    anema ?

    I.3 Tujuan

    I.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui teknik pemeriksaan barium meal dan barium enema

    I.3.2 Tujuan Khusus

    a. Mengetahui definisi teknik pemeriksaan barium meal dan

    barium enema.

    b.

    Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan bariummeal dan barium enema

    c. Mengetahui persiapan dan prosedur pemeriksaan barium enema

    pada anak.

    I.4 Manfaat

    Penulisan referat ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan

    kepada semua pihak yang membacanya mengenai teknik pemeriksaan

    barium meal dan barium enema.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    4/20

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Definisi

    Maag duodenography adalah pemeriksaan secara radiografi dengan

    menggunakan media kontras (positif dan negative) yang diminum (barium meal)

    untuk menampakkan kelainan pada lambung dan duodenum. Biasanya satu paket

    dengan pemeriksaan oesophagus (OMD = Oesophagus Maag duodenography). Pada

    pemeriksaan dengan kontras, terdapat dua kontras yang digunakan yaitu kontras

    positif dan kontras negatif.

    Kontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologi alat

    cerna adalah barium sulfat (BaSO4). Bahan ini adalah suatu garam berwarna putih,

    berat dan tidak larut dalam air. Garam tersebut diaduk dengan air sehingga terjadi

    suspensi (bukan larutan). Sinar roentgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut

    sehinggan menimbulkan bayangan dalam foto roentgen. Kontras negatif yang paling

    murah, bagus dan alamiah adalah udara tetapi tidak dapat dipakai dalam setiap

    pemeriksaan. Sebagai kontras negatif pengganti adalah CO2. Dapat diganti dengan

    serbukan yang disebut effervescent powders.Pada prinsipnya, serbukan ini terdiri atas

    natrium bikarbonat dan asam lemah (umpamanya asam sitrat). Campuran kedua

    bahan ini tidak bereak selama masih dalam tabung, begitu tabung terbuka dan

    serbukan tiba di mulut dan paerut yang bsah, maka terjadilah reaksi kimia antara

    kedua bahan tersebut, yang menghasilkan cukup CO2 untuk pemeriksaan kontras

    ganda.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    5/20

    5

    II.2 Indikasi dan Kontraindikasi

    Indikasi Pemeriksaan untuk gaster

    Gastritis : radang gaster ( baik akut maupun kronik )

    Divertikula : penonjolan keluar darimaag yang membentuk kantung ( banyak terjadi pada

    fundus )

    Hematemesis : perdarahan)

    Neoplasma ( tumor atau kanker )

    Hernia hiatal : hingga sebagian lambung tertarik keatas diafragma karena esophagus yang

    pendek.

    Stenosis pylorus:penutupan atau penyempitan dari lumen pylorus

    Bezoat / Undigested material (biasanya berupa rambut, serat sayuran atau bahan kayu )

    Ulcers : erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )

    Ulcer/ulkus/tukak : luka terbuka pada permukaan selaput lendir lambung

    Perforasi regurgitasi

    Kontraindikasi

    Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan BaSO4 tetapi menggunakan water

    soluble kontras (urografin, iopamiro )

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    6/20

    6

    Obstruksi usus besar

    Indikasi Pemeriksaan Duodenum :

    Kelainan congenital-atresi duodeni

    -spasme duodeni(pada foto roentgen tampak double bubble)

    Radang

    Gejala duodenitis :

    rasa sakit di epigastrum

    rasa mulas

    kadang diare

    Tumor

    - Tumor jinak (diverticle)

    Adalah kantong yang menonjol pada dinding usus terdiri atas lapisan mukosa dan muskul

    aris mukosa.

    - Tumor ganas pada duodeni

    Tanda- tandanya; berat badan menurun , nafsu makan menurun, melena, Haematemesis ,

    Teraba massa

    II.3. Teknik Pemeriksaaan Maag-Duodenography

    Persiapan Pasien

    o Pasien diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan ( kooperatif )

    o 2 hari sebelum pemeriksaan pasien diet rendah serat untuk mencegah

    pembentukan gas akibat fermentasi

    o Lambung harus dalam kondisi kosong dari makanan dan air, pasien puasa 8-9 jam

    sebelum pemeriksaan

    o Pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat obatan yang mengandung

    substansi radioopaque seperti steroid, pil kontrasepsi,dll.

    o Sebaiknya colon bebas dari fecal material dan udara bila perlu diberikan zat

    laxative.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    7/20

    7

    o Tidak boleh merokok ( nicotine merangsang sekresi saliva )

    o Pasien diminta mengisi informed concent.

    Persiapan Alat

    o Pesawat X-Ray + Fluoroscopy

    o Baju Pasien

    o Sarung tangan Pb

    o Kaset + film ukuran 30 x 40 cm, 24 x 30 cm.

    o Bengkok

    o X-Ray marker

    o Tissue / Kertas pembersih

    o Bahan kontras barium sulfat

    o Barium encer dengan air hangat ( BaSO4 : air = 1 :4 )

    o Obat emergency : dexametason, delladryl,dll)

    o Air Masak Sendok / Straw ( pipet ) dan gelas

    Persiapan Bahan

    1. Media kontras barium Sulfat

    Pemeriksaan Maag Duodenography menggunakan jenis kontras BariumMeal dengan cara meminum media kontras.

    2. Cara Pemberian Media Kontras

    Kontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologi

    saluran pencernaan adalah Barium Sulfat. bahan ini merupakan suatu

    garam berwarna putih, mempunyai berat atom yang besar dan tidak larut

    dalam air. Bahan diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu, sehingga

    menjadi suspense. Suspensi tersebut harus diminum oleh pasien dalam

    pemeriksaan maag duodenography.

    Untuk pemeriksaan lambung dan duodenum setelah pasien diberi suspense

    barium kurang lebih 200 ml, kemudian pasien disuruh berbaring di atas

    meja pemeriksaan dan diminta untuk memutar badan ke kiri dan ke kanan

    sebanyak 2-3 kali dengan maksud agar barium sulfat dapat melapisi

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    8/20

    8

    lambung dan duodenum secara merata. Setelah itu segera dilakukan

    pengambilan radiograf setelah kurang lebih 2-3 menit post media kontras.

    Body habitus

    o

    Tipe dari body habitus memberikan efek yang sangat besar terhadap lokasi organ

    pencernaan pada rongga abdomen.

    o Untuk keakuratan dan konsistensi posisi dari organ pencernaan perlu diketahui

    karakteristik dan klasifikasi dari body habitus.

    o Terdapat 4 kelompok dari body habitus yaitu : hypersthenic, sthenic, hyposthenic

    dan asthenic

    http://www.gophoto.it/view.php?i=http://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4t_nP5RYHI/AAAAAAAAAUo/0FTtihfyAVo/s1600-h/2.jpghttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://4.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4t_PKEcsFI/AAAAAAAAAUk/n-gw5bZXbg0/s1600-h/1.jpghttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4t_nP5RYHI/AAAAAAAAAUo/0FTtihfyAVo/s1600-h/2.jpghttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://4.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4t_PKEcsFI/AAAAAAAAAUk/n-gw5bZXbg0/s1600-h/1.jpg
  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    9/20

    9

    Proyeksi Pemotretan

    1. PA erect ( film 30 x 40 ) untuk melihat type dan posisi lambung

    2.

    Lateral erect untuk melihat space retrogastric kiri

    3. PA recumbent untuk melihat gastroduodenal surface

    4. PA Obliq ( RAO ) untuk melihat pyloric canal dan duodenal bulb

    5. Right Lateral Decubitus utk melihat duodenal loop, duodenojujunal junction dan

    retrogastric space

    6.

    AP Recumbent utk melihat bagian fundus terutama pada teknik double kontras, rotasi

    lateral untuk melihat lesi pada dinding anterior dan posterior, retrogastric portion dari

    jejunum dan illium7. Variasi supine dengan mengatur kepala lebih rendah 250 300 untuk melihat hernia

    hiatal dan 10 15 derajat dan rotasi pasien ke depan ( sisi kanan dekat meja ) untuk

    melihat gastroesophageal junction juga untuk melihat regurgitasi.

    Proyeksi PA (film 30 x40)

    o Fungsi : untuk memperlihatkan polip, divertikul, gastritis, pada pylorus lambung

    o Posisi Pasien : berdiri, prone menghadap kaset

    o

    Posisi Objek : MSP pada pertengahan meja / kaset. Batas Atas : Xyphoid ( Th 9-

    10 ), Batas Bawah: SIAS, diyakinkan tidak ada rotasi abdomen.

    o CR : Tegak Lurus

    o CP : Pada pylorus dan bulbus duodeni.

    Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral batas costae dan 1 inchi

    kekiri dari C. Vertebrae

    Astenic : 2 inchi dibawah L2

    Hiperstenic : 2 Inchi diatas level duodenum

    o Expose : ekspirasi dan tahan nafas.

    o Kriteria Radiograf :

    Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum

    Body dan pylorus tercover

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    10/20

    10

    Struktur gambar dapat menampakkan jaringan dari lambung dan

    duodenum.

    Tampak struktur anatomis sesuai dengan kelainan dan patologi yang ada

    http://www.gophoto.it/view.php?i=http://2.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4uCo6S_YJI/AAAAAAAAAUs/avYJwvxwC6Y/s1600-h/3.jpghttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://2.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4uCo6S_YJI/AAAAAAAAAUs/avYJwvxwC6Y/s1600-h/3.jpg
  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    11/20

    11

    Proyeksi Lateral Erect (Lateral kanan)

    o Fungsi : memperlihatkan proses pada daerah retrogastric seperti divertikel, tumor,

    ulkus gastric, trauma pada perut dan batas belakang lambung.

    o Posisi Pasien : pasien miring arah kanan, atur kaki dan dan tangan mengikuti

    kemiringan pasien

    o Posisi Objek : bahu dan daerah costae dalam posisi lateral, batas atas xyphoid,

    batas bawah crista iliaka

    o Central Ray : Tegak Lurus

    o Central Point : bulbus duodenum pada L1

    Stenik : 1-1,5 ke depan dari mid coronal plane

    Astenic : 2 inchi dibawah L1

    Hiperstenic : 2 Inchi diatas L1

    o FFD : 100 cm

    o Expose : ekspirasi dan tahan nafas.

    o Kriteria Radiograf :

    Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum tercover celah

    retrogastric, pylorus dan lengkung duodenum akan terlihat jelas khususnya

    pada tipe hiperstenic

    Lengkung duodenum terletak pada sekitar L1

    Dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan yang ada.

    http://www.gophoto.it/view.php?i=http://4.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4yg6fBGowI/AAAAAAAAAUw/DeGVtrmXZ_4/s1600-h/4.jpg
  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    12/20

    12

    Proyeksi LPO (left posterior oblique)

    o Fungsi : bila digunakan double kontras akan dapat memperlihatkan dengan jelas

    batas antara udara dengan dinding pylorus dan bulbus sehingga jelas untuk

    GASTRITIS dan ULKUS

    o Posisi Pasien : pasien recumbent, punggung menempel kaset.

    o Posisi Objek : dari posisi supine dirotasikan 30 60 derajat dengan bagian kiri

    menempel meja, tungkai difleksikan untuk menopang, Batas atas

    :proc.xyphoideus, Batas bawah : SIAS

    o CR : Tegak Lurus

    o

    CP : pertengahan crista iliaca Stenik : L1

    Astenic : 2 inchi dibawah L1 mendekat mid line

    Hiperstenic : 2 Inchi diatas L1

    FFD : 100 cm

    Expose : ekspirasi dan tahan nafas.

    o Kriteria Radiograf :

    Struktur yang tampak daerah lambung dan duodenum, bulbus duodenum

    tanpa superposisi dengan pylorus

    Fundud tampak tertempeli BaSO4

    Pada double kontras tampak batas body dan pylorus dengan batas udara

    Tidak ada pergerakan dan kekaburan gambaran lambung dan duodenum

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    13/20

    13

    Proyeksi PA Oblique (RAO)

    o Posisi Pasien : recumbent, prone

    o Posisi Objek : Abdomen diatur sehingga abdomen membentuk sudut 40 70

    derajat dengan tepi depan MSP, lengan tangan sebelah kiri flexi ke depan, knee

    joint flexi.

    o Central Ray : vertical tegak lurus

    o

    Central Point : daerah bulbus duodeni

    Stenik : 1-2 inch dari L2

    Asthenic : 2-5 inchi di bawah L2

    Hiperstenic : 2-5 inchi di atas L2

    o FFD : 100 cm

    o Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas

    o Kriteri radiograf :

    Struktur ditampakkan : daerah lambung dan lengkung duodenum

    membentuk huruf C

    Tampak bagianbagian dari lambung bebas superposisi

    Dapat menampakkan daerah yang mempunyai indikasi / kelainan

    Tidak tampak kekaburan dan pergerakan.

    http://www.gophoto.it/view.php?i=http://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4yihB_S9uI/AAAAAAAAAU0/XiHVDLMqNKY/s1600-h/5.jpg
  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    14/20

    14

    Proyeksi AP

    o Posisi Pasien : Supine

    o Posisi Objek : MSP pada mid line meja, pastikan tubuh tidak ada rotasi

    o CR : tegak lurus dengan kaset

    o CP : pada L1 ( diantara xypoid dan batas bawah costae )

    Stenik : L1

    Asthenic : 2 inchi di bawah L1

    Hiperstenic : 1 inchi di atas L1

    o FFD : 100 cm

    o Eksposi : ekspirasi dan tahan nafas

    o Kriteria radiograf :

    Struktur ditampakkan : lambung dan duodenum, diafragma dan paru-parubagian bawah

    Tampak bagianbagian dari lambung bebas superposisi

    Dapat menampakkan daerah yang mempunyai indikasi / kelainan

    Tidak tampak kekaburan dan pergerakan.

    http://www.gophoto.it/view.php?i=http://3.bp.blogspot.com/_EibTHldYDRU/S4ypIZQyjFI/AAAAAAAAAU4/h7MnulOcZ3s/s1600-h/6.jpg
  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    15/20

    15

    o Catatan :

    Variasi supine dengan mengatur kepala lebih rendah 2530 derajat untuk

    melihat hernia hiatal.

    10 15 derajat dengan rotasi pasien ke depan ( sisi kanan dekat meja )

    untuk melihat gastroesophageal junction juga untuk melihat regurgitasi.

    Gambar normal dari Gaster dan duodenum setelah Maag duodenography

    II.4. Ulkus peptik

    Prinsip pemeriksaan ulkus peptik adalah suspensi yang diminum pasien

    memasuki ulkus di dalam dinding lambung. Bila ulkus yang berada di dalam dinding

    terisi oleh barium sulfat, maka seolah-olah terlihat bayangan di luar gambar normal

    disebut bayangan tambahan (additional shadow). Ulkus sendiri yang tergambar oleh

    additional shadow disebut Nisse atau niche. Dalam bahasa Indonesia disebut junud.Pada pemeriksaan dengan kontras tunggal dan ganda, pasien harus dalam keadaan

    puasa agar pemeriksaan tidak terganggu oleh makanan. Pada pemeriksaan dengan

    kontras ganda, sebelum dimulai, pasien diberikan suntikan antispasmodik dengan

    maksud agar lambung menjadi bagus dan halus. Kontras yang paling bagus dan

    murah adalah udara yang dimasukkan lewat hidung dan esophagus ke dalam

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    16/20

    16

    lambung. Sebaiknya jumlah suspensi yang diminum sebanyak 300 ml. dengan

    demikian lambung dan bulbus duodenum menjadi jernih dan transparan. Selaput

    lendirnya sudah tidak terlihat dan yang tampak adalah area gastricanya. Ulkus kecil

    dapat terdeteksi dengan cara ini.

    Ulkus dapat berkedudukan di lambung, pylorus dan duodenum. Ada perbedaan

    yang menarik antara gejala radiologik ulkus lambung dan duodenum. Lambung

    merupakan ruangan yang cukup luas sedangkan bulbus duodenum adalah ruangan

    yang sempit sehingga ulkus di duodenum lebih cepat menyebabkan deformitas bulbus

    duodenum. Deformitas yang sering ditemukan seperti daun dadap (trefoil deformity

    atau cloverleaf deformity). Deformitas yang lain adalah bentuk pohon pinus yang

    disebut pinetree deformity.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    17/20

    17

    II.5. Tumor Lambung

    Secara radiologi merupakan sebuah lesi yang menyita ruangan (space occupying

    lesion atau SOL). Bila ada tumor lambung, maka dengan sendirinya kontras tidak

    dapat mengisinya, sehingga pada pengisian lambung olehnya, tempat tersebut

    merupakan tempat yang luput dari pengisian kontras (luput isi atau filling defek).

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    18/20

    18

    II.6 Pemeriksaan Usus Halus (Follow through)

    Pemeriksaan usus halus dapat dilaksanakan sebagai pemeriksaan lambung atau

    dapat dimintakan tersendiri. Dapat dilaksanakan dengan memasukkan selang karet

    atau plastik sampai lewat pylorus kemudian dimasukkan suspensi barium sulfat.

    Pemeriksaan usus halus dikenal sebagai pemeriksaan follow through yaitu sebagai

    pemeriksaan yang dilanjutkan setelah pemeriksaan lambung. Pemeriksaan ini dapat

    dilakukan dengan berbagai cara. Yang pertama dengan meminum dua gelas barium

    sulfat sekaligus atau dengan interval beberapa menit sampai dua gelas barium sulfat

    itu habis. Pemeriksaan berakhir bila ileum terminal telah dilewati dan kolon asendens

    telah terisi. Duodenum dan jejunum memperlihatkan feathery appearance (seperti

    bulu-bulu), sedangkan ileum memperlihatkan tubular appearance (seperti tabung atau

    selang). Ada beberapa keadaan dimana tidak dapat dipenuhi permintaan pemeriksaan

    follow through, salah satunya adalah obstruksi dalam kolon atau ileus .

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    19/20

    19

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Pemeriksaan radiologi dengan kontras barium merupakan teknik pemeriksaan yang

    dilakukan untuk memberikan gambaran jelas saluran cerna. Taknik pemeriksaan barium

    bermacam macam antara lain Barium swallow, Barium meal, Barium follow through dan Barium

    enema. Barium swallow, Barium meal dan Barium follow through secara bersama-sama juga

    disebut pemeriksaan saluran cerna atas sedangkan Barium enema disebut pemeriksaan saluran

    cerna bawah.. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis dari

    saluran pencernaa sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau

    kelainan-kelainan pada saluran cerna.

    Terdapat indikasi dan juga kontra indikasi dalam pelaksanaan teknik pemeriksaan

    radiologi ini, selain itu juga terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pula dalam proses

    persiapan maupun pelaksaan pemeriksaan dengan barium ini.

  • 7/21/2019 Referat-barium Meal

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sjahriar Rasad. 2008. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit

    FK UI.

    2. Corr, Petter. 2010. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik. Alih Bahasa : dr. Dian

    Ramadhani. Jakarta : EGC.

    3. David Sutton. 2006. Textbook of Radiology and Imaging Seventh EditionVolume

    I. USA : Elsevier Churchill.

    4. Robert D. Halpert. 2006. Gastrointestinal Imaging Third Edition. USA : Mosby

    Elsevier.